You are on page 1of 3

Angka Kejadian Demam Berdarah di Indonesia tahun 2014

Tugas
Untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Komonitas
yang dibina oleh Bapak Sugianto Hadi, S.KM., M.PH.

Oleh
Awaludin Jamal(1401460019)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIV KEPERAWATAN MALANG
Maret 2016

Memasuki musim pancaroba ini masyarakat perlu mewaspadai dan mengantisipasi


serangan penyakit DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan di dalam rumah maupun di
luar rumah, antara lain melalui peningkatan Gerakan Jumat Bersih untuk membrantas sarang
dan jentik-jentik nyamuk. Pencegahan demam berdarah yang paling efektif dan efisien
sampai saat ini adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus,
yaitu:1) Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan
air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es
dan lain-lain 2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti
drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan 3) Memanfaatkan kembali atau mendaur
ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk
penular Demam Berdarah.
Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan
seperti 1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan;
2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4)
Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6)
Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung
pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain. PSN perlu
ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan pancaroba, karena meningkatnya curah
hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD, sehingga
seringkali menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) terutama pada saat musim penghujan.
Kita perlu menjaga kesehatan dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan
demam berdarah. Untuk itu diperlukan kepedulian peran serta aktif masyarakat untuk
bergotong royong melakukan langkah-langkah pencegahan penularan penyakit DBD,
melalui kegiatan pemberantasan nyamuk dan jentik secara berkala dan PSN 3M Plus, karena
saat ini kita telah memasuki musim penghujan, bahkan pola curah hujan yang tak menentu
hingga awal tahun 2015.
Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus Dengue, ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD banyak dijumpai terutama di daerah tropis dan sering
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya
DBD antara lain rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat dan kepadatan populasi
nyamuk penular karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada
musim penghujan.

Gejala awal DBD antara lain demam tinggi mendadak berlangsung sepanjang hari,
nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung, kadang disertai adanya
tanda-tanda perdarahan, pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati,
perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian. Masa inkubasi penyakit ini 3 s/d 14 hari
tetapi pada umumnya 4 s/d 7 hari. Belum ada obat dan vaksin untuk mencegah DBD.
Pengobatan

terhadap

penderita

hanya

bersifat

simtomatis

dan

suportif.

Pada tahun 2014, sampai pertengahan bulan Desember ini tercatat penderita DBD di
34 provinsi sebesar 71.668 orang, 641 diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut sedikit
lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya (2013) dengan jumlah penderita sebanyak
112.511 orang dan jumlah kasus meninggal sebanyak 871. Meskipun secara umum terjadi
penurunan kasus tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya namun pada beberapa provinsi
mengalami peningkatan jumlah kasus DBD, diantaranya Sumatra Utara, Riau, Kepri, DKI
Jakarta, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Bali dan Kalimantan Utara. Tercatat ada lebih
kurang 7 kabupaten/kota yang melaporkan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) DBD pada
tahun 2014 ini yaitu Kabupaten Morowali (Sulteng), Kabupaten Sintang (Kalbar), Kabupaten
Belitung Timur (Babel), Kabupaten Bangka Barat (Babel), Kabupaten Ketapang (Kalbar),
Kabupaten Karimun (Riau) dan Kota Dumai (Riau). Diharapkan hingga akhir tahun 2014,
baik jumlah penderita maupun jumlah kematian DBD dapat ditekan di bawah jumlah kasus
dan kematian DBD yang dilaporkan pada tahun 2013.
http://www.depkes.go.id/article/print/15010200002/waspada-dbd-di-musim-pancaroba.html

You might also like