You are on page 1of 13

PRESENTATION AND DISCLOSURE IN FINANCIAL REPORTING

PENYAJIAN DAN PEGUNGKAPAN DALAM PELAPORAN


KEUANGAN
A. Prinsip Pengungkapan Penuh
Pengungkapan penuh (full disclosure) mengharuskan laporan keuangan dirancang
dan disusun untuk menggambarkan secara akurat kejadian-kejadian ekonomi yang telah
memengaruhi perusahaan selama periode berjalan dan supaya mengandung informasi
yang mencukupi guna membuatnya berguna dan tidak menyesatkan bagi pengguna
laporan keuangan. Prinsip pengungkapan penuh mengimplikasikan bahwa tidak ada
informasi atau substansi atau kepentingan bagi kebanyakan investor atau penguna
laporan keuangan yang akan dihilangkan atau disembunyikan. Tetapi, pengungkapan
penuh adalah konsepsi terbuka yang masih meninggalkan beberapa pertanyaan yang
belum terjawab atau terbuka terhadap interpretasi yang berbeda.
FASB Concept Statement No. 1 menyatakan bahwa beberapa informasi yang
bermanfaat lebih baik disajikan dalam laporan keuangan, dan beberapa lainnya lebih baik
disajikan dengan menggunakan media pelaporan keuangan selain laporan keuangan.
Sebagai contoh, meskipun laba dan arus kas telah tersedia dalam laporan keuangan,
namun para investor mungkin lebih baik melihat perbandingan hal itu dengan perusahaan
lain dalam industri yang sama, yang bisa ditemui pada artikel berita atau laporan
perusahaan perantara (broker).
Skinner menarik perhatian pada beberapa masalah yang sebaiknya menjadi subjek
dari pengungkapan penuh:
1. Rincian dari kebijakan dan motode akuntansi, terutama ketika penilaian dibutuhkan
dalam penerapan metode akuntansi, ketika metode tersebut bersifat khusus bagi
entitas pelaporan tersebut, atau ketika metode akuntansi alternative dapat digunakan,
2. Informasi tambahan untuk membantu dalam analisis investasi atau untuk
mengindifikasikan hak dari berbagai pihak yang memiliki klaim atas entitas
pelaporan,
3. Perubahan dari tahun sebelumnya dalam kebijakan akuntansi atau metode
penerapannya dan dampak dari perubahan semacam itu,
4. Aktiva, kewajiban,biaya dan pendapatan yang dihasilkan dari transaksi dengan pihakpihak yang memiliki kepentingan pengendalian atau dengan direktur atau pejabat
yang memiliki hubungan istimewa dengan entitas pelaporan tersebut,
5. Aktiva, kewajiban, dan kewajiban kontinjen,

PRESENTATION AND DISCLOSURE IN FINANCIAL REPORTING

6. Transaksi keuangan atau non operasi lainnya yang terjadi setelah tanggal neraca yang
memiliki dampak material terhadap posisi keuangan entitas tersebut sebagaimana
diindikasikan dalam laporan akhir tahun

Peningkatan persyaratan pelaporan


1. Kompleksitas lingkungan bisnis.
2. Kebutuhan untuk informasi yang tepat waktu.
3. Akuntansi sebagai perangkat untuk mengontrol dan pemantauan.
IASB telah mengembangkan IFRS untuk entitas kecil dan menengah (UKM). UKM
adalah entitas yang
1.
2.
3.
4.

Publikasi laporan keuangan bertujuan umum bagi pengguna eksternal.


Tidak menerbitkan saham atau surat berharga lainnya di pasar umum.
standar tunggal kurang dari 230 halaman.
Dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan UKM, yang diperkirakan
mencapai lebih dari 95 persen dari semua perusahaan di seluruh dunia.

Catatan Atas Laporan Keuangan

PRESENTATION AND DISCLOSURE IN FINANCIAL REPORTING

Catatan merupakan alat akuntan untuk merinci atau menjelaskan pos-pos yang
disajikan dalam batang tubuh laporan keuangan. Informasi yang berkaitan dengan pospos spesifik dari laporan keuangan dapat dijelaskan dalam istilah kualitatif, dan data
pelengkap yang bersifat kuantitatif dapat disediakan untuk memperluas informasi dalam
laporan keuangan.
Dalam Pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) nomor 1 tentang penyajian
laporan

keuangan,

paragraph

70

mengatakan

Catatan

atas

laporan

keuangan

mengungkapkan:
1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi
yang dipilih dan ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi penting.
2. Informasi yang disajikan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba
rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan
dalam rangka penyajian secara wajar.
Semakin lengkap informsi yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
(full disclosure) maka pembaca laporan keuangan akan semakin mengerti kinerja
keuangan perusahaan.
Catatan yang umum yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Inventori
Aset, dan Peralatan
Klaim kreditur
Klaim Pemegang saham
Kontinjensi dan Komitmen
Nilai wajar
Pajak tangguhan, Pensiun, dan Sewa
Perubahan Prinsip Akuntansi

Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi suatu entitas adalah prinsip serta metode akuntansi spesifik
yang digunakan dan dianggap paling tepat untuk menyajikan laporan keuangan entitas
tersebut secara wajar. APB Opinion No. 22, Disclosure of AccountingPolicies,
menyimpulkan bahwa informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipakai dan diikuti
oleh suatu entitas yang melaporkan adalah sangat penting bagi pemakai laporan
keuangan dalam membuat keputusan ekonomi. Kebijakan itu merekomendasikan bahwa
laporan yang menyebutkan kebijakan akuntansi yang dipakai dan diikuti oleh entitas
pelapor juga harus disajikan sebagai bagian integral dari laporan keuangan.
Perusahaan harus menyajikan laporan identifikasi kebijakan akuntansi yang dianut
(Ikhtisar Kebijakan Akuntansi). Selain itu, perusahaan harus:
3

PRESENTATION AND DISCLOSURE IN FINANCIAL REPORTING

1. Mengidentifikasi pertimbangan yang dibuat dalam proses penerapan ikhtisar


kebijakan akuntansi.
2. Mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat.
Perusahaan yang gagal menerapkan kebijakan pelaporan berkualitas tinggi dapat
menerima sanksi berat di pasar. Sebagai contoh Microstrategy mengungkapkan akan
melaporkan ulang hasil-hasil tahun sebelumnya akibat pemakaian kebijakan yang agresif
atas pengakuan pendapatan, harga sahamnya jatuh lebih dari 60 persen dalam satu hari.
Para investor menganggap kualitas laba Microstrategy rendah.

B. Pengungkapan Kejadian dan Transaksi khusus


Transaksi pihak yang terkait, kesalahan dan ketidakwajaran, serta tindakan
melawan hukum merupakan masalah yang sensitif dan sulit. Akuntan/auditor yang
bertanggung jawab atas pelaporan jenis transaksi ini harus sangat berhati-hati untuk
memastikan keseimbangan antara hak perusahaan pelapor dan kebutuhan pemakai
laporan keuangan.
Transaksi pihak yang terkait terjadi apabila suatu perusahaan melakukan transaksi
dimana salah satu pihak yang melakukan transaksi itu mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi kebijakan pihak lainnya secara signifikan, atau dimana pihak yang tidak
terlibat dalam transaksi mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi kebijakan kedua
pihak yang melakukan transaksi.
Seorang akuntan diharapkan untuk melaporkan substansi ekonomi dan bukannya
format hukum dari transaksi tersebut serta membuat pengungkapan yang memadai.
FASB Statement No. 57 mengharuskan pengungkapan berikut untuk transaksi pihak
terkait yang material :
1.
2.
3.
4.

Sifat hubungan pihak yang terlibat.


Jumlah transaksi dan saldo tiap periode dimana laporan laba rugi disajikan.
Penyisihan piutang tidak tertagih.
Beban yang diakui selama periode sehubungan kredit macet atau piutang ragu-ragu
hubungan istimewa.
Banyak perusahaan terlibat dalam transaksi pihak terkait. Namun, kesalahan,

ketidakseimbangan, dan aksi illegal adalah kasus luar biasa disbanding kasus umum
dalam transaksi seperti ini.
Kesalahan (errors) didefinisikan sebagai kesalahan yang tidak disengaja,
sedangkan ketidakwajaran adalah distorsi laporan keuangan yang disengaja. Jika
kesalahan ditemukan, maka laporan keuangan harus dikoreksi.
4

PRESENTATION AND DISCLOSURE IN FINANCIAL REPORTING

Tindakan melawan hukum mencakup hal-hal seperti kontribusi politik yang illegal,
praktek suap, pemberian komisi, serta pelanggaran hukum dan peraturan lainnya. Dalam
situasi ini, seorang akuntan/auditor harus mengevaluasi kelayakan pengungkapan dalam
laporan keuangan.

C. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Peristiwa Kemudian)


Catatan atas laporan keuangan harus menjelaskan setiap peristiwa keuangan
siginifikan yang terjadi setelah tanggal neraca formal, tetapi sebelum laporan keuangan
akhir diterbitkan. Peristiwa ini disebut peristiwa setekah tanggal neraca.

Seperti yang diilustrasikan pada gambar diatas, Dua jenis peristiwa atau transaksi
yang terjadi setelah tanggal neraca mungkinmemiliki pengaruh yang material terhadap
laporan keuangan atau mungkin perlu dipertimbangkan untuk menginterpretasi laporan
keuangan itu secara akurat :
1.

Peristiwa yang memberikan bukti tambahan tentang kondisi yang ada pada tanggal
neraca, yang mempengaruhi estimasi yang digunakan dalam penyiapan laporan

2.

keuangan, dan oleh sebab itu mengakibatkan diperlukannya penyesuaian.


Peristiwa yang memberikan bukti tentang kondisi yang tidak ada pada tanggal
neraca tetapi muncul sesudah tanggal neraca dan tidak membutuhkan penyesuaian
laporan keuangan.

PRESENTATION AND DISCLOSURE IN FINANCIAL REPORTING

D. Pelaporan Segmen
Laba rugi, laporan posisi keuangan, dan informasi arus kas Investor dan analis
investasi laporan dari segmen individu yang membentuk angka total pendapatan. Berikut
contoh laporan laba rugi segmen.

Perusahaan akan selalu ragu mengungkapkan data segmental karena alasan-alasan


berikut :
1. Tanpa dilengkapi oleh pengetahuan usaha yang mendalam serta pemahaman atas
faktor-faktor penting seperti lingkungan kompetitif dan kebutuhan investasi modal,
seorang investor mungkin menganggap bahwa informasi segmentasi tidak berarti
atau bahkan menarik kesimpulan yang tidak tepat tentang laba segmen yang
dilaporkan
2. Pengungkapan tambahan mungkin merugikan perusahaan pelapor karena membantu
perusahaan pesaing, serikat pekerja, pemasok dan badan-badan pemerinta tertentu.
3. Pengungkapan tambahan mungkin mencegah manajemen untuk mengambil risiko
usaha yang cermat karena segmen yang melaporkan kerugian atau laba yang kurang
memuaskan mungkin menyebabkan rasa tidak puas pemegang saham terhadap
manajemen
4. Variasi yang luas di antara perusahaan-perusahaan dalam memilih segmen-segmen,
alokasi biaya, dam masalah akuntansi lainnya telah mematasi manfaat informasi
segmental
5. Para investor melakukan investasi pada perusahaan secara keseluruhan dan bukan
pada bebarapa segmen tertentu. Sehingga kinerja salah satu segmen bukan
merupakan masalah jika kinerja secara keseluruhan dianggap memuaskan
6

PRESENTATION AND DISCLOSURE IN FINANCIAL REPORTING

6. Beberapa masalah teknis tertentu, seperti klasifikasi segmen serta alokasi


pendapatan dan biaya segmen terutama biaya bersama merupakan hal yang tidak
dapat dihindari.
Tujuan dari pelaporan data keuangan segmental adalah untuk memberikan informasi
tentang berbagai jenis aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan dan berbagai
lingkungan ekonomi di mana perusahaan beroperasi, agar membantu pemakai laporan
keuangan untuk :
1. Memahami dengan lebih baik kinerja perusahaan
2. Menilai dnegan lebih baik prospek arus kas bersih di masa depan
3. Membuat lebih banyak pertimbangan yang cermat tentang perusahaan secara
keseluruhan
Prinsip-Prinsip Dasar
IASB no 131 mengharuskan bahwa laporan keuangan bertujuan umum mencakup
informasi tertentu atas dasar satu segmentasi. Metode yang dipilih disebut sebagai
pendekatan manajemen. Pendekatan Manajemen ini didasarkan pada cara manajemen
memilah-milah prusahaan untuk membuat keputusan operasi. Akhirnya, segmen-segmen
tersebut tercermin pada struktur organisasi perusahaan. Pendekatan manajemen itu
berfokus pada informasi tentang komponen-komponen bisnis yang digunakan
manajemen untuk menbuat keputusan operasional. Komponen-komponen tersebut
disebut sebagai segmen operasi.
Mengidentifikasi Segmen Operasi
Suatu segemen operasi merupakan komponen perusahaan:
1. Yang bergerak dalam kegiatan usaha yang menghasilkan pendapatan dan
menimbulkan beban
2. Yang hasil operasinya dikaji secara teraturn oleh para pembuat keputusan utama
perusahaan untuk menilai knerja segmen dan mengalokasikan sumber daya kepada
segmen tersebut
3. Yang Informasi keuangannya tersedia dan dihasilkan oleh atau didasarkan pada
sistem pelaporan keuangan internal
Informasi tentang dua atau lebih segmen operasi dapat digabungkan hanya jika segmensegmen tersebut memiliki karakteristik dasar yang sama dalam setiap bidang berikut
ini:
1.
2.
3.
4.
5.

Sifat produk dan jasa yang disediakan


Sifat proses produksi
Jenis atau kelompok pelanggan
Metode distribusi produk atau jasa
Jika berlaku, sifat dan lingkungan peraturan
7

PRESENTATION AND DISCLOSURE IN FINANCIAL REPORTING

Suatu segmen operasi akan dianggap signifikan dan karenanya, diidentifikasi sebagai
segmen yang dapat dilaporkan jika memenuhi satu atau lebih batasan kuantitatif
berikut:
1. Pendapatannya (termasuk penjualan kepada pelanggan eksternal dan penjualan
atau transfer antarsegmen) mencapai 10% atau lebih dari total pendapatan seluruh
segmen operasi perusahaan
2. Jumlah absolute dari laba rugi mencapai 10% atau lebih dari jumlah absolute
(a) laba operasi gabungan dari seluruh segmen operasi yang mengalami laba, atau
(b) kerugian gabungan dari seluruh kegiatan segmen operasi yang melaporkan
kerugian
3. Aktiva yang dapat diidentifikasikannya mencapai 10% atau lebih dari aktiva
gabungan seluruh segmen operasi
Dari ketiga batasan kuantitatif tersebut, perusahaan harus mempertimbangkan dua
faktor tambahan yaitu:
1. Data segmen harus menjelaskan porsi yang signifikan dari bisnis perusahaan.
Secara khusus, hasil tersegmentasi harus sama atau melebihi 75 persen dari
penjualan dikombinasikan untuk pelanggan yang tidak terafiliasi untuk seluruh
perusahaan
2. IASB memutuskan bahwa 10 adalah batas atas wajar untuk jumlah segmen yang
harus diungkapkan oleh perusahaan.
Informasi segmen yang dilaporkan terdiri dari :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Informasi umum mengenai segmen operasi


Laba dan rugi segmen serta informasi terkait
Aktiva dan kewajiban segmen
Rekonsiliasi
Informasi tentang produk dan layanan serta wilayah geografis
Pelanggan utama.

E. Laporan Interim
Salah satu sumber informasi lainnya bagi investor adalah laporan interim. Laporan
interim adalah laporan yang mencakup periode kurang dari satu tahun. Bursa saham,
SEC, dan profesi akuntansi telah mengambil peranan yang aktif dalam mengembangkan
pedoman untuk penyajian informasi interim. SEC memerintahkan perusahaan tertentu
untuk melaporkan Form 10 Q, yang mengharuskan perusahaan mengungkapkan data
kuartalan yang sama dengan yang diungkapkan dalam laporan tahunan. SEC juga
mengharuskan perusahaan untuk mengungkapakan informasi kuartalan tertentu dalam
catatan atas laporan keuangan tahunan.
8

PRESENTATION AND DISCLOSURE IN FINANCIAL REPORTING

Akan tetapi, karena sifat jangka pendek dari informasi dalam laporan ini terdapat
kontroversi tentang pendekatan umum yang harus digunakan. Satu pihak (yang
mempunyai pandangan terpisah) percaya bahwa setiap periode interim harus
diperlakukan sebagai periode akuntansi yang terpisah. Transaksi akuntan harus
dilaporkan pada saat terjadinya, dan pengakuan beban tidak boleh berubah dengan
periode waktu yang dicakup.
Pihak lainnya (yang mempunyai pandangan terpadu) percaya bahwa laporan
interim merupakan bagian integral dari laporan tahunan, dan penangguhan serta akrual
harus mempertimbangkan apa yang akan terjadi selama satu tahun penuh.
Masalah Unik dari Pelaporan Interim

Pajak Penghasilan (Perusahaan pada suatu waktu biasanya menganut pendekatan


yang terakhir dan mengakrualkan pajak yang berlaku ke masing-masing laba

tambahan)
Faktor Musiman (Faktor Musiman terjadi apabila penjulan dilakukan dalam satu
periode yang singkat dari satu tahun sementara beberapa biaya terjadi secara merata

sepanjang tahun tersebut)


Kontroversi yang Berlanjut (Ketidak jelasam apakah metode terpidah, terpadu, atau
kombinasi dari keduanya yang akan digunakan sebagai standar)

Laporan Auditor Dan Manajemen


Dalam menyiapkan laporan ini, auditor harus megikuti standar-standar pelaporan
berikut :
1. Laporan tersebut harus menyatakan apakah laporan keuangan sudah disajikan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
2. Laporan tersebut harus mengidentifikasi situasi di mana prinsip-prinsip semacam itu
tidak dianut secara konsisten selama periode berjalan dibandingkan dengan periode
sebelumnya
3. Pengungkapan informative dalam laporan keuangan akan dianggap memadai kecuali
dinyatakan sebaliknya pada laporan tersebut
4. Laporan tersebut harus mencakup suatu pernyataan pendapat tentang laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi untuk mempengaruhi bahwa pendapat
tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka
alasannya harus dinyatakan.
Situasi tertentu, walaupun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pemgecualian dari
auditor, mungkin mengharuskan auditor untuk menambah paragraph penjelas pada
laporan audit. Beberapa situasi di atas yang lebih penting adalah sebagai berikut :
9

PRESENTATION AND DISCLOSURE IN FINANCIAL REPORTING

1. Ketidakpastian
2. Kurangnya konsistensi
3. Penekanan Pada Suatu Hal
Modifikasi opini yaitu auditor menyatakan pendapat bahwa laporan keuangan disajikan
secara wajar sesuai dengan IFRS. pendapat lain yaitu:
1.

Qualified yaitu pengecualian dari opini standar, termasuk dalam hal ini:

Ruang Lingkup
Penyajian Laporan posisi keuangan atau operasional usaha belum tidak cukup
memadai karena :
Kurangnya sesuai dengan standar yang diterima
pengungkapan yang tidak memadai.

2.

Adverse

3.

Disclaim

Pembahasan dan Analisis Manajemen


Pendapat manajemen membantu dalam penafsiran posisi keuangan, kinerja keuangan,
dan arus kas dari perusahaan. Laporan tersebut dapat mencakup review dari:
1. Faktor utama dan yang mempengaruhi dalam menentukan kinerja keuangan;
2. Sumber pendanaan perusahaan dan rasio yang ditargetkan terhadap kewajiban dan
ekuitas; dan
3. Sumber perusahaan yang tidak diungkapkan dalam laporan posisi keuangan sesuai
dengan IFRS.
Tanggung Jawab Manajemen terhadap Laporan Keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan serta
membangun dan memelihara sistem pengendalian internal yang efektif. Auditor
memberikan penilaian independen tentang apakah laporan keuangan disusun sesuai
dengan IFRS, dan untuk perusahaan publik auditor memberikan penilaian independen
apakah pengendalian internal yang efektif. Selain itu, SEC telah mempertimbangkan
untuk megharuskan perusahaan membuat laporan tentang tanggung jawab manajemen
termasuk tanggung jawabnya atas dan penilaian atas sistem pengendalian internal.

F. Masalah Pelaporan yang dihadapi saat ini


Pelaporan Peramalan dan Proyeksi Keuangan

10

PRESENTATION AND DISCLOSURE IN FINANCIAL REPORTING

Dalam tahun-tahun terakhir ini, tuntutan masyarakat investor akan informasi yang
lebih banyak dan baik berfokus pada pengungkapan ekspetasi perusahaan di masa depan.
Pengungkapan tersebut mengambil salah satu dari dua bentuk.
Peramalan Keuangan.
Peramalan keuangan adalah satu set laporan keuangan prospektif yang menyajikan
perkiraan posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas entitas, sesuai dengan pengetahuan
serta keyakinan terbaik dari pihak yang bertanggung jawab atas laporan keuangan
tersebut. Peramalan keuangan didasarkan atas asumsi pihak yang bertanggung jawab
yang mencerminkan kondisi-kondisi yang diyakininya akan terjadi dan arah tindakan
yang diperkirakan akan diambil.
Proyeksi Keuangan
Proyeksi keuangan adalah laporan-laporan keuangan prospektif yang menyajikan
perkiraan posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas entitas dengan satu atau lebih
asumsi hipotesis, sesuai dengan pengetahuan serta keyakinan terbaik dari pihak yang
bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut. Proyeksi keuangan didasarkan atas
asumsi pihak yang bertanggung jawab yang mencerminkan kondisi-kondisi yang
diyakininya akan terjadi dan arah tindakan yang diperkirakan akan diambil dengan
memandang satu atau lebih asumsi hipotesis.
Perbedaan antara peramalan keuangan dan proyeksi keuangan adalah bahwa
peramalan keuangan mencoba memberikan informasi tentang apa yang diharapkan
terjadi, sedangkan proyeksi keuangan dapat memberikan informasi tentang apa yang
mungkin terjadi, walaupun tidak harus sesuatu yang diharapkan terjadi.
Argumen-argumen yang mendukung penerbitan peramalan :
1. Keputusan investasi berdasarkan ekspetasi atau harapan di masa depan, karena itu
informasi tentang masa depan memudahkan pengambilan keputusan yang lebih baik
2. Peramalan sudah diedarkan secara informal, tetapi tidak terkendali, seringkali
menyesatkan, dan tidak tersedia secara merata kepada seluruh investor. Situasi yang
membingungkan ini harus dikendalikan
3. Situasinya kini berubah dengan cepat sehingga informasi historis tidak lagi memadai
untuk keperluan prediksi.
Argumen-argumen yang menolak penerbitan peramalan :
1. Tidak seorangpun yang dapat mengetahui masa depan. Oleh sebab itu meskipun
peramalan memberikan kesan kebenaran tentang masa depan namun tetap terbukti
salah pada akhirnya
11

PRESENTATION AND DISCLOSURE IN FINANCIAL REPORTING

2. Organisasi hanya akan berusaha untuk memenuhi peramalan yang telah


diterbitkannya, dan tidak berusaha untuk mencapai hasil terbaik demi kepentingan
pemegang saham
3. Jika peramalan terbukti tidak akurat, maka akan muncul berbagai tuduhan dan
mungkin tindakan hokum
4. Pengungkapan peramalan akan merugikan organisasi karena memberikan informasi
tidak hanya kepada investor, tetapi juga kepada para pesaing (asing dan lokal)
SEC telah mengindikasikan bahwa perusahaan diperbolehkan (tidak diharuskan)
untuk memasukkan peramalan laba dalam pelaporan yang diajukan kepada SEC. untuk
mendorong manajemen mengungkapkan jenis informasi ini, SEC telah menerbitkan
peraturan perlindungan (safe-harbor rule). Peraturan tersebut memberikan perlindungan
kepada perusahaan yang menyajikan peramalan yang salah selama proyeksi tersebut
disiapkan atas dasar yang masuk akal dan diungkapkan dengan maksud yang baik. Akan
tetapi, safe harbour rule tidak bekerja dengan baik dalam prakteknya.
Pelaporan Keuangan dengan Internet
Bagaimana

pelaporan

keuangan

dengan

internet

meningkatkan

manfaat

keseluruhan dari laporan keuangan perusahaan ? Pertama, penyebaran laporan melalui


web dapat memungkinkan perusaha untuk berkomunikasi dengan lebih banyak pemakai
dibandingkan dengan laporan keuangan tradisional yang menggunakan kertas. Selain itu
pelaporan dengan internet juga memungkinkan pemakai laporan keuangan untuk
memanfaatkan berbagai hal, seperti mesin pencari dan hyperlinks guna mencari
informasi tentang perusahaan dnegan cepat dan terkadang mendownload informasi untuk
analisis menggunakan spreedsheets komputer. Akhirnya, pelaporan dengan internet dapat
membantu membuat laporan keungan lebih relevan dengan mengizinkan perusahaan
melaporkan data yang lebih rinci dan lebih tepat waktu dibandingkan pelaporan yang
terbuat dari kertas.
Sebagian besar situs perusahaan 'berisi link ke laporan keuangan dan pengungkapan
lainnya dimana :
1. Memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi dengan lebih mudah dan cepat
dengan pengguna
2. Memungkinkan pengguna untuk mengambil keuntungan dari alat-alat seperti mesin
pencari
3. Dapat membantu membuat laporan keuangan yang lebih relevan dengan
memungkinkan perusahaan untuk melaporkan data terpilah yang diperluas.
12

PRESENTATION AND DISCLOSURE IN FINANCIAL REPORTING

Hambatan utama untuk mencapai pelaporan elektronik secara menyeluruh terkait


dengan keamanan akses ke pelaporan secara elektronik dan reabilitas informasi yang
disebarkan melalui internet.
Kecurangan Pelaporan Keuangan
Kecurangan Pelaporan Keuangan adalah tindakan disengaja atau lalai berupa
tindakan atau peniadaan yang menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan secara
material. Kecurangan pelaporan dapat melibatkan distorsi kasar dan disengaja atas
catatan korporat atau misaplikasi prinsip akuntansi.
Penyebab Kecurangan Pelaporan Keuangan
Kecurangan biasanya terjadi karena kondisi internal dan eksternal perusahaan.
Kondisi internal berkaitan dengan lemahnya sistem pengendalian internal. Faktor
eksternal berkaitan dengan kondisi indistri, lingkungan bisnis secara keseluruhan, atau
pertimbangan hukum dan peraturan. Selain itu itu ada tekanan situasional yang
mencakup :
1. Untuk mendapatkan harga saham yang lebih tinggi karena Penurunan yang
mendadak atas pendapatan atau pangsa pasar
2. Untuk menghindari gagal bayar pada perjanjian pinjaman karena Tekanan anggaran
yang tidak realistis, atau
3. Untuk keuntungan pribadi karena Tekanan keuangan (misalnya : tambahan
kompensasi, promosi).
Peluang untuk membuat pelaporan keuangan yang curang timbul dalam situasi di
mana kecurangan tersebut mudah dilakukan dan upaya deteksi sulit dilaksanakan.
Peluang-peluang tersebut sering timbul dari :
1.
2.
3.
4.
5.

Tidak adanya Dewan Direksi atau Komite Audit


Pengendalian akuntansi internal yang lemah atau tidak ada
Transaksi yang rumit atau tidak biasa
Estimasi akuntansi yang memerlukan pertimbangan subyektif yang signifikan
Staf audit yang tidak efektif

13

You might also like