You are on page 1of 2

HUKUMJEBRET.blogspot.co.

id
ABSTRAK

NAMA, NPM, Suatu Analisis Perkara Menurut Pasal 2 Ayat (2) Undang undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Terhadap Perkawinan Yang
Tidak DicatatkanPada Kantor Catatan Sipil.
Kata Kunci : Analisis, Perkawinan, Tidak Dicatatkan.
Suatu analisis perkara perkawinan di Indonesia mempunyai dua pemikiran
yang berbeda hal ini terlihat dalam perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya
memahami tentang syarat perkawinan yang berlaku, hal ini terlihat dari
pandangan masyarakat khususnya bagi yang beragama nonmuslim /atau Kristen
apabila akan menikah maka yang dilakukan ialah mempersiapkan hanya di Gereja
saja tentunya hal ini mempunyai pemikiran yang keliru.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai
sahnya perkawinan menurut hukum yang berlaku di Indonesia, khususnya bagi
nonmuslim /atau Kristen, hasil nyata dilingkup masyarakat dilihat dari undangundang nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, serta dengan melihat
pertimbangan hakim dalam memutus suatu perkara cerai, yang hanya menurut
keyakinannya tanpa berpedoman melalui peraturan perundangan serta lembaga
administrasi yang berwenang di Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa penerapan hukum mengenai
sahnya suatu perkawinan bagi yang beragama non muslim /atau Kristen masih
belum sepenuhnya diterapkan, dilihat dari berbagai permasalahan yang terjadi
bahwa segala sesuatu mengenai peraturan mengenai perkawinan haruslah tunduk
pada undang-undang Perkawinan, hal ini terlihat pada keputusan hakim Nomor
350/Pdt.G/2013/Pn.Bks, perkawinan dianggap sah melalui putusan hakim
berdasar pasal 2 ayat (1) tanpa menyertakan ayat (2) yang seharusnya berlaku
kumulatif, secara garis besar melalui putusan hakim ini segala aturan mengenai
perkawinan dianggap telah tepenuhi dan memperoleh haknya sebagai mana
perkawinan yang diatur secara benar menurut undang - undang.
(Kesimpulan) Putusan Perkara cerai nomor 350/Pdt.G/2013/Pn.Bks tersebut
tentu dapat berakibat pada kesenjangan sosial karena dalam putusan tersebut
hanya memutus cerai berdasarkan faktor keagamaan tanpa dicatatkan,(UU
Perkawinan Pasal 2 ayat (1)), dan tidak melakukan penetapan pengadilan terlebih
dahulu.

Pembimbing:
Andang Sari,S.H.,M.H.
Putra.Perdana,S.H.,M.H.

.....................

viii

ix

You might also like