You are on page 1of 5

1.

Carpal tunnel syndrome


Definisi : terjadi saat nervus medianus yang berjalan dari lengan bawah
sampai ke tangan mengalami penekanan atau tertindih di pergelangan
tangan. Nervus medianus mengontrol sensasi ke sisi telapak ibu jari dan jari
tangan (tetapi tidak ke jari kelingking), serta impuls ke beberapa otot kecil di
tangan yang memungkinkan jari dan ibu jari untuk bergerak. Penebalan pada
tendon yang teriritasi atau pembengkakan pada terowongan menyebabkan
nervus medianus terkompresi.
Manifestasi klinis : gejala biasanya mulai secara bertahap yaitu, rasa
terbakar, kesemutan atau gatal, mati rasa di telapak tangan dan ibu jari dan
indeks jari tengah. Gejala sering muncul pada satu tangan atau kedua tangan
pada malam hari. Semakin berat gejala, orang akan merasa kesemutan pada
siang hari, dan terjadi penurunan kekuatan menggenggam. Pada kasus kronis
atau kasus yang tidak ditangani, bisa sampai tidak dapat membedakan rasa
dingin dan panas.
Diagnosis : periksa pergelangan tangan apakah terdapat nyeri, bengkak,
rasa hangat dan perubahan warna. Melakukan uji sensasi pada tiap-tiap jari,
dan kekuatan otot untuk menilai tanda-tanda atrofi otot. Tinel test, yaitu
dengan menekan nervus medianus di pergelangan tangan, hasil
menunjukkan positif bila ada rasa kesemutan pada jari-jari. Phalen test,
pergelangan tangan pasien di flexikan maksimal oleh pemeriksa, kemudian
pasien mempertahankan posisi ini dengan menahan satu pergelangan tangan
dengan menggunakan pergelangan tangan yang lainnya selama 1 menit,
hasil positif bila terdapat parastesia di ibu jari, jari telunjuk, dan lateral jari
manis.
Tatalaksana : mengistirahatkan tangan dan pergelangan tangan yang
terkena selama 2 minggu
Nonsurgical : obat-obatan (NSAID, steroid inject, vitamin B6
(pyridoxine), exercise
Surgical
: dilakukan bila gejala menetap selama 6 bulan atau
terdapat kerusakan otot
US department of health dan human services, public helath service national
institutes of health, carpal tunnel syndrome. Ninds.nih.gov. bethesda,
maryland july 2012 . n0.12-4898
2. Tarsal tunnel syndrome
Definisi : merupakan kondisi dimana terjadi penekanan pada nervus tibialis
di pergelangan kaki. Saraf tibialis berasal dari belakang lutut ke dalam
pergelangan kaki (medial maleolus), lalu berjalan melalui sebuah terowongan
dan kemudian membagi menjadi nervus calcaneal, medial dan nervus plantar
lateral. Saraf plantar medial dan lateral melewati terowongan terpisah dan
tiap terowongan dapat menyebabkan penekanan lebih pada saraf.
Manifestasi klinis : gejala awal ialah kesemutan dan atau mati rasa, yang
berlangsung cukup lama.

Diagnosis : melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dapat juga dilakukan


tinel test. Nerve conduction velocity test untuk mengukur seberapa cepat
impuls saraf di sepanjang saraf.
Tatalaksana :
Nonsurgical : mengurangi penekanan yang melibatkan nervus tibialis
posterior, obat anti inflamasi
Surgical : tarsal tunnel release
Susan E. Mackinnon, MD & Christine B. Novak, PT, MS Washington University
School of medicine, St. Louis, Missouri. March, 2001
3. Neuropati
Definisi :
Manifestasi klinik Neuropati adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan masalah dengan saraf, biasanya 'saraf perifer' yang
bertentangan dengan 'sistem saraf pusat' (otak dan sumsum tulang
belakang). Neuropati dilihat dengan melalui kondisi medis yang mendasari.
Hal ini juga bisa tanpa penyebab untuk mendiagnosa/idiopatik.
Manifestasi klinis :
Neuropati sensorik
Kesemutan dan mati rasa.
hipersensitivitas.
Peningkatan rasa sakit atau hilangnya kemampuan untuk merasakan sakit.
Hilangnya kemampuan untuk mendeteksi perubahan panas dan dingin.
Kehilangan koordinasi dan proprioception.
Terbakar, menusuk, lancing, membosankan atau shooting nyeri - yang
mungkin lebih buruk di malam hari.
Kulit, rambut atau kuku perubahan.
Kaki dan kaki bisul, infeksi dan gangren.
Kaki yang dipijat
sakit kaki adalah alasan paling umum bagi penderita diabetes untuk mencari
pengobatan medis untuk neuropati, dan hilangnya sensasi dapat
menyebabkan cedera.
Motor Neuropati
Kelemahan otot - menyebabkan kegoyangan dan kesulitan melakukan
gerakan kecil seperti mengancingkan baju.
Muscle wasting.
berkedut otot dan kram.
Otot kelumpuhan.
otonom Neuropati
Pusing dan pingsan (karena perubahan mendadak tekanan darah).
Racing jantung.
Pengurangan berkeringat.
Ketidakmampuan untuk mentolerir panas.

Hilangnya kontrol atas fungsi kandung kemih yang menyebabkan


inkontinensia atau retensi urin.
Kembung, sembelit atau diare.
Kesulitan dalam mencapai atau mempertahankan ereksi (impotensi)
Diagnosis :
Anamnesis
Kesehatan umum.
Riwayat neuropati di keluarga.
obat saat ini atau baru-baru ini.
paparan racun (toksin).
Konsumsi alkohol.
riwayat seksual.
Pemeriksaan fisik :
Melihat kulit secara menyeluruh.
Memeriksa pulse.
Memeriksa sensasi.
Pengujian sensasi getaran dengan garpu tala.
refleks tendon.
Nerve conduction study, electromyography, nerve biopsy, skin
biopsy
Tatalaksana:
http://www.medicalnewstoday.com/articles/147963.php?page=3 , dr.helen
webberly
4. Peroneal palsy
Definisi : kelainan yang ditandai dengan penurunan fungsi sensorik dan motorik pada tungkai
bawah dan kaki akibat lesi pada nervus peroneal. nama lain dari penyakit ini adalah peroneal
neuropati dan peroneal nerve injury.

Manifestasi klinis : drop foot, keluhan sensorik, keluhan motorik. Keluhan


sensorik berupa kesemutan, mati rasa, dan / atau nyeri. Pada pemeriksaan
motorik didapatkan kelemahan pada pergelangan kaki saat dorsofleksi.
Diagnosis : electrodiagnostic evaluation yaitu untuk mengevaluasi saraf
motorik dan sensorik, motor conduction studies yaitu untuk melokalisasi
tempat yang mengalami gangguan dan menilai keparahan dari gangguan
tersebut.
Tatalaksana : mengistirahatkan kaki dan menghindari fakator kompressi seperti
menyilangkan kaki. untuk terapi bedah diperlukan jika lesi jika terdapat massa yang
mengkompressi saraf. saraf yang terjepit dan trauma terbuka yang parah.

Fibular (Peroneal) Neuropathy Electrodiagnostic Features and Clinical


Correlates Christina Marciniak, MD

Klasifikasi cedera kepala

Penatalaksanaan kedaruratan cedera kranioserebral. Lyna soertidewi. Bagian


ilmu penyakit saraf, fakultas kedokteran universitas indonesia, RS Cipto
mangunkusumo, Jakarta, Indonesia. CDK-193/ VOL. 39 NO.5, TAHUN 2012
Mild (13-15) : kehilangan kesadaran kurang dari 10 menit, tanpa defisit
neurologis
Sedang (9-12) :
Kehilangan kesadaran yang lebih dari 30 menit
gangguan fisik atau kognitif yang mungkin tidak sembuh dengan rehabilitasi
berat (3-8):
Coma: keadaan tidak sadar. Tidak ada tanggapan yang berarti
Vegetatif (Kurang Dari 3):
siklus tidur bangun
Aruosal, tapi tidak ada interaksi dengan lingkungan
Tidak ada respon lokal untuk nyeri
Persistent vegetatif:
keadaan vegetatif berlangsung lebih dari satu bulan
Kematian otak:
Tidak ada fungsi otak
Kriteria khusus yang dibutuhkan untuk membuat diagnosis ini
http://www.traumaticbraininjury.com/symptoms-of-tbi/glasgow-coma-scale/
UMN dan LMN

karakteristik
Jenis dan distribusi
kelemahan

tonus

Massa otot
Refleks
fasikulasi
klonus

UMN
Lesi di otak: distribusi
piramidal yaitu bagian
distal terutama otot-otot
tangan, ekstensor
lengan, dan fleksor
tungkai lebih lemah.
Lesi di mandibula:
bervariasi bergantung
lokasi lesi
Spastisitas: lebih nyata
pad fleksor lengan dan
ekstensor tungkai

LMN
Bergantung LMN yang
terkena yaitu segmen
radiks, atau saraf yang
mana

Hanya sedikit
mengalami disuse atropi
Meninggi : babinski
positif

Atropi dapat sangat


jelas
Menurun atau tidak
ada : babinski negatif

tidak
Seringkali ada

ada
Tidak ada

flaksid

Neuroscience for the study of communicative. Second edition. Subhash C


Bhatnagar. Lippincott williams & walkins. 2012 USA

You might also like