You are on page 1of 278

SERIAL UNTUKMU

INDONESIA

WINDHUPUTRA

KATAPENGANTAR
PertamatamakamipanjatkanpujisyukurkehadiratAllahSWT,danatasberkatdan
rahmatdanhidayahNyakamidapatmenyelesaikanBukuAjaryangberjudulEKONOMI
INDUSTRI(SerialUntukmuIndonesia).Bukuinidibuatatasdasaridekeprihatinan
perkembanganekonomiIndonesiasaatiniyangtidakmengindahkanpersanginganyang
sehat.Tetapihanyasematamatapersangingankanibalismeyangsalingbunuh
membunuhsesamaprodusenyangmenyebabkanperkembanganekonomiyangsarat
denganpersaingantidaksehatdanmerugikankonsumen.
SetelahlengsernyaOrdeBaru(denganbentukpembangunanekonomiyang
tersentralistis)membuatsemangatkebebasanlepashampirtakterkendali.Semangat
otonomiyangmerupakanrealisasidarierareformasitelahmendorongmasyarakat
untukmengambilbagiandalammelampiaskanapreasiasipadaberbagaiaspek
kehidupansosialbudayamasyarakat,yangberdampakpadaperkembangandisektor
industridanjasa.
Dalambukuini,penulisakanmenyajikanbeberapaperistiwaperkembanganekonomi
Indonesiadilihatdariaspekteoripersaingandanbeberapakejanggalankejanggalan
pembangunanindustriyangsedianyaharusmensejahteraanmasyarakat,tetapimalah
mensengsarakanmasyarakatdanmerusakpembangunan.
PadaakhirbukuinipenulismelampirkanbeberapahasilpemikiranYayasanIndonesia
ForumyangberkaitandenganVISIDANMISIINDONESIAUNTUKTAHUN2030yang
merupakanmotivasikitauntukmewujudkannya.DisampingituUndangUndangNo.5
Tahun1999tentangLARANGANPRAKTEKMONOPOLIDANPERSAINGANUSAHATIDAK
SEHAT,sebagaikoridoruntukmengawalvisitersebut.
Padakesempataninikamimenghimbaukepadaseluruhmasyarakatindustridanjasa
besertasegenapmasyarakatIndonesiauntukturutsertamensukseskandan
berpartisipasiaktifdalamkegiatanMenujuIndonesiaBaru2030.Diharapkanbukuini
dapatmemberikanmanfaatyangsebesarbesarnyakhususnyabagimasyarakatindustri
danjasamaupunbagisegenapmasyarakatluaspadaumumnya.

Pontianak,21Maret2008

Penulis

KataPengantar
i
DaftarIsi
ii
Bab1
PARADIGMASTRUKTUR,PRILAKUDAN
KINERJAINDUSTRI
PENGANTAR
PENDEKATANSPASIAL
PERANANPEMERINTAHDALAMPERSAINGAN
STRUKTUREKONOMIINDONESIA
DOGMALIBERALISASI
VISIPEMBANGUNANINDONESIAMENUJU2030
TESTUMPAN/BALIK
DAFTARPUSTAKA
GLOSARIUM

1
1
4
7
12
13
19
20
21

Bab2
KOMPETISIVERSUSMONOPOLI
PENGANTAR
PERBANDINGANANTARAMONOPOLIDANPERSAINGANSEMPURNA
TEORIMONOPOLI
UNDANGUNDANGNOMOR5TAHUN1999
PRODUCTDIFFERENTIATION

TESTUMPAN/BALIK
DAFTARPUSTAKA
GLOSARIUM

22
22
23
29
36
50
51
52

BAB3
KONSENTRASIPASAR
PENGANTAR
DEFINISIPASAR
PENENTUANDERAJATKONSENTRASIPASAR
ELEMENELEMENSTRUKTURPASAR
KONSENTRASIINDUSTRI

54
54
57
58
59
ii

STRUKTURINDUSTRIDIINDONESIA
REGULASIDANKEBIJAKANKOMPETISI
KASUSPERSEKONGKOLANTENDER
TESTUMPAN/BALIK
DAFTARPUSTAKA
GLOSARIUM

62
67
71
74
75
76

BAB4
TEORIOLIGOPOLIDANKOLUSI
BERBAGAIMODELOLIGOPOLI
PENGANTARTEORIGAME
KARTELDANKOORDINASIHARGAOLIGOPOLI
TESTUMPAN/BALIK
DAFTARPUSTAKA
GLOSARIUM

77
79
81
88
89
90

BAB5
MERGERDANINTEGRASI
VERTIKAL
PENGANTAR
DEFINISIMERGER
MACAM,JENISSERTAPENGERTIANEKSPANSIBISNIS
MERGERDISEKTORPERBANKAN
EVALUASIKEBERHASILANDANKEGAGALANMERGER
INTERGRASIVERTIKAL
TESTUMPAN/BALIK
DAFTARPUSTAKA
GLOSARIUM

91
91
93
94
95
96
100
101
102

BAB6
PERANGHARGA
PENGANTAR
STRATEGIPENETAPANHARGA
TUJUANPENETAPANHARGA
MODELPENETAPANHARGA
PENGARUHDANKENDALA
LANGKAHLANGKAHPENETAPANHARGA

103
103
105
107
107
110
iii

BAGAIMANAMENGHADAPIPERANGHARGA?
PERSAINGANBERPENGARUHTERHADAPSTRATEGIHARGA
STUDIKASUS:PERANGHARGA
PENUTUP
TESTUMPAN/BALIK
DAFTARPUSTAKA
GLOSARIUM

113
115
117
121
122
123
124

BAB7
WajahPeriklananIndonesia
PENGANTAR
ETIKAPERIKLANAN
IKLANDENGANINTERNET
DAMPAKMEDIABAGIREMAJAPEREMPUAN
ASOSIASIPENDUKUNG
TESTUMPAN/BALIK
DAFTARPUSTAKA
GLOSARIUM

125
125
126
128
135
141
142
143

BAB8
BEBERAPABATASANVERTIKAL
PENGANTAR
INTEGRASIVERTIKAL
BATASANINTEGRASIVERTIKAL
KASUSTEPUNGTERIGU
LARANGANMONOPOLIDANPERSAINGANTIDAKSEHAT
TESTUMPAN/BALIK
DAFTARPUSTAKA
GLOSARIUM

144
145
146
147
149
153
154
155

BAB9
KEBIJAKAN
KOMPETISI/ANTITRUST
PENGANTAR
KONDISINASIONAL
KONDISIINTERNASIONAL
TESTUMPAN/BALIK

156
156
162
171
iv

DAFTARPUSTAKA
GLOSARIUM

172
173

BAB10
PERFORMANCE
PENGANTAR
PRODUKSIDANEFESIENSIALOKASI
PERTUMBUHAN
MASALAHYANGDIHADAPI
FULLEMPOLYMENT
RASIONALITASDANKEADILAN(STUDIKASUS)
TESTUMPAN/BALIK
DAFTARPUSTAKA
GLOSARIUM

174
175
191
201
204
211
215
216
218

LAMPIRAN
UNDANGUNDANGNO.5TAHUN1999
RIWAYATPENULIS

BAB1
PARADIGMA STRUKTUR, PRILAKU
DANKINERJAINDUSTRI

PENGANTAR
Mesinuapyangdikembangkansejakabad18telahmembawaperubahanbesar
dalam proses produksi. Tenaga manusia digantikan oleh mesin sehingga
kapasitas produksi meningkat pesat. Pada saat itulah industrialisasi, yang
menjadipemicurevolusiindustri,dimulai.
Industrialisasi yang bermula di Eropa ini mendesak dominasi sektor pertanian
dalam perekonomian. Para petani meninggalkan sawahnya untuk bekerja di
pabrik.Ditambahlagidenganbanyaknyalahanpertanianyangdialihkanmenjadi
pusat industri baru, yang dengan segera menjadi anak emas perekonomian.
Kondisi ini akhirnya menyebar, meski tidak secara merata, ke hampir seluruh
dunia.
AmerikaSerikat,Jepang,danEropaBarat,mendominasiindustrialisasisehingga
disebut sebagai negara maju. Sedangkan negaranegara lain yang relatif
tertinggaldalamindustrialisasidisebutsebagainegaraberkembangataunegara
tertinggal.

PENDEKATANSPASIAL
Pendekatan awal yang digunakan untuk membahas Industrial Organization
adalah structureconductperformance 1 yang digagas oleh Mason, ekonom dari
HarvardUniversity,akhir1930an.IamengembangkanpembahasanChamberlin
tentangkekuatanmonopoli.

1TheStructureConductPerformanceModel,Source:SchererandRoss(1990),p.5.

Pendekatan Mason menempatkan struktur pasar di satu sisi dan perilaku


produsen yang berpengaruh pada keberhasilan pasar mencapai kesejahteraan
umumdisisilainya.Setelahempatdekademenjadiarusutama,pendekatanini
mulai menghadapi kegagalan karena tidak mampu mengakomodasi interaksi
antarprodusen.
BeberapaekonomdariUniversityofChicago,sepertiPosner,Bork,danPeltzman
berusaha memperbaiki kelemahan itu. Namun, mereka juga belum mampu
merumuskan interaksi antar produsen dalam "bahasa" yang tepat. Hingga
akhirnya Schelling, Selten, dan Harsanyi memberi kontribusi penting yang
memungkinkan teori permainan menjadi sebuah "bahasa" dalam memodelkan
interaksitersebut.
Mereka mengembangkan pemikiran yang digagas oleh Von Neumann,
Morgenstern, dan Nash. Kini, interaksi antar produsen yang diterjemahkan ke

dalam teori permainan menjadi pendekatan yang biasa digunakan dalam


pembahasanIndustrialOrganization.
Kerangka Industrial Organization yang konvensional diberlakukan pada tingkat
perusahaandengankondisipersaingantidaksempurna,yangterletakdiantara
persaingan sempurna dan monopoli murni. Ini membuat kajian teoretis dalam
ekonomiindustrilebihrealistis.
Persaingan sempurna terjadi saat pasar diisi oleh cukup banyak produsen dan
konsumen sehingga mereka hanya dapat menerima harga yang berlaku. Saat
hanya satu produsen menguasai pasar, terjadi kondisi yang disebut monopoli
murni.
Persaingan sempurna dihindari produsen karena keuntungan ekonomi yang
mereka peroleh nol. Sementara, monopoli murni direstriksi dengan undang
undang karena menghasilkan rente ekonomi yang terlalu besar bagi produsen.
MeskiIndonesiamasihmenemukankeduakondisiitu,yangseringterjadiadalah
persaingantidaksempurna.
Dalam persaingan tidak sempurna, Indonesia dihadapkan pada kemungkinan
munculnyakolusiataujustrupersainganantarprodusen.Kolusisistematisdapat
sangat merugikan konsumen, namun persaingan yang tidak terkendali dapat
menyebabkan produsen bangkrut. Interaksi, baik kolusi maupun persaingan
antarprodusenmenjadipersoalandilematis.
Dalam perkembangannya, pendekatan structureconductperformance tidak
hanyadilihatdariinteraksiantarprodusentetapidapatdiartikansebagairuang
yang mengacu pada aspek geografis atau daerah di mana industri kemudian
dibangun.
Pengelompokanindustrisecarageografisberperanpentinguntukmenstimulasi
sektor yang memiliki keunggulan kompetitif. Kondisi ini mendorong
terbentuknyakonsentrasispasialdalamindustri.
Untukmendukunggagasannya,Mudrajad 2 mengemukakantigateori:neoklasik,
keperilakuan, dan radikal. Teori neoklasik mengasumsikan adanya persaingan
sempurna dan fair sehingga terjadi efisiensi, yang didukung oleh informasi dan

2Prof.MudrajadKuncoro,Ph.D,2007Strategi:BagaimanaMembangunKeunggulanKompetitif

rasionalitas sempurna untuk menetapkan lokasi optimal yang memaksimalkan


keuntungan.
Teori keperilakuan menekankan adanya perbedaan dalam tujuan, preferensi,
pengetahuan, kemampuan, dan rasionalitas dari pengambil keputusan terkait
dengan penetapan lokasi industri. Teori ini mencoba membuat teori neoklasik
lebihrealistisdenganmengakomodasiisupreferensilokaldanstrukturindustri.
Yangterakhir,teoriradikal,menyatakanbahwapersaingantidaksecaraotomatis
menjamin hasil yang secara sosial diinginkan, bahkan menciptakan
ketidakstabilan dan persaingan tidak sehat. Kondisi ekonomi politik sangat
berpengaruhterhadappenetapanlokasiindustri.

PERANANPEMERINTAHDALAMPERSAINGAN
Kalau dilihat sistem ekonomi yang ada di dunia ini tidak ada satu negara pun
yangmenerapkansistemkapitalismaupunsosialissecaramurni.Hampirsemua
negara menerapkan campuran kedua sistem tersebut dengan perbedaan
intensitas kedua element tersebut 3 . Negaranegara Eropa Barat, Amerika
Serikat, misalnya element kapitalis sangat menonjol. Dan sebaliknya (sebelum
tahun1980an)negaranegaraEropaTimur,Cina,Cubaelemensosialisnyasangat
menonjol. Namun pada tahun 1980an dan awal 1990an telah terjadi
kecenderungan di kebanyakan negara untuk mengurangi keterlibatan
pemerintah dalam ekonomi dan memberikan peran pasar yang lebih besar
dalammenuntunperekonomiannya.
Reformasi ekonomi ke arah sistem pasar yang lebih besar terjadi di Amerika
SerikatsemasakepresidenanRonaldReagen.Gerakanyangsamajugaterjadidi
negaranegara Eropa Barat. Negaranegara berkembang juga melakukan
reformasi ekonomi untuk memberikan peran pasar yang lebih besar seperti
Indonesia,KoreaSelatan,Cina,India,negaranegaraEropaTimur,danlainnya.

3MarzukiUsman,KOLOMPAKARParadigmaPembangunanMeninjauPeranPemerintahdalamEkonomi
Pasar

Beberapa faktor yang mendorong negaranegara di dunia untuk melakukan


reformasi ekonomi ke arah ekonomi pasar. Faktorfaktor ini dapat
dikategorikan ke faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, yaitu
kontrol dan intervensi pemerintah dalam pasar tidak berjalan secara baik.
Misalnya , proteksi industri dalam negeri gagal menciptakan industri dalam
negeri yang kuat dan mandiri; intervensi hanya menimbulkan proteksi tinggi
yangselanjutnyamenciptakaninefisiensi;kontrolakansukubungamenghambat
perkembangansistemkeuangan.
Selain itu, intervensi dan kontrol pemerintah telah mendorong perilaku sektor
swasta (pelaku bisnis) untuk cenderung membangun koneksi dengan pihak
birokrasi dari pada melakukan kegiatan yang produktif dan innovatif.
Kontrol/pengaturanpemerintahmenciptakan"economicrent"(keuntunganyang
berlebihan) untuk merekamereka yang mempunyai hubungan dengan pihak
birokrasi. Korupsi dan rentseeking mengalihkan tenaga para enterpreneur,
investor, manager dan trader dari kegiatan yang produktif ke kegiatan yang
kontraproduktif,
Sedangkan faktor eksternal yang mendorong negaranegara untuk melakukan
reformasi ekonomi adalah gerakan globalisasi ekonomi dunia, yang ditandai
denganditerimadandiberlakukannyaGATTPutaranUruguaypadatahun1994
danWorldTradeOrganization(WTO)padatahun1995,
Dengan diterimannya GATT Putaran Uruguay dan WTO maka sistem
perdagangan internasional akan semakin bebas dari hambatan baik hambatan
tarif maupun non tarif. Hal ini berarti campur tangan pemerintah dalam
perdagangansecaraotomatisakanmenurunatauhilang.
Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nation mengatakan keterlibatan
pemerintah dalam ekonomi pasar harus dibatasi seminimal mungkin, yaitu
dalam halhal yang mutlak tidak dapat diserahkan kepada mekanisme pasar,
seperti peranan menjaga stabilitas perekonomian nasional, pencapaian
pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya. Sedangkan halhal lainnya dapat
diserahkankemekanismepasar.KebijaksanaanyangterdapatdalamPeraturan
Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 4 sebenarnya merupakan perwujudan dari

4PeraturanPemerintahNomor20Tahun1994tentangPemilikanSahamDalamPerusahaanYangDidirikan
Dalam Rangka Penanaman Modal Asing (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 28, Tambahan Lembaran
NegaraNomor3552);

(footnotecontinued)

pemberian peranan pasar yang lebih besar dan pengurangan peranan


pemerintah, Seperti diketahuiPeraturan Pemerintahtersebut di atas membuka
secara luas bidang usaha yang vital untuk sektor swasta (termasuk swasta
asing), seperti pelabuhan, produksi dan transmisi serta distribusi tenaga listrik
untuk umum, telekomunikasi, pelayaran, penerbangan, air minum, kereta api,
pembangkittenagaatomdanmediamassa.
Terlepas dari upayaupaya yang telah diambil pemerintah untuk mengurangi
peranannya dalam ekonomi pasar, namun masih dirasakan perlu uniuk
dilakukan peninjauan akan peranan pemerintah dalam ekonomi pasar secara
teliti.Haliniperlukitalakukanterutamadalammenyongsongabadke21,yang
ditandai dengan saling ketergantungan dan saling mempengaruhiantarnegara.
Indonesia telah menjadi "fully integrated" dengan ekonomi dunia. Indonesia
telah menerima dan meratifikasi GATT Putaran Uruguay dan WTO. Indonesia
juga menjadi anggota kerjasama ekonomi Asia Pacific Economic Cooperation
(APEC), yang akan menerapkan liberalisasi perdagangan dan investasi mulai
tahun 2020 bagi negara berkembang dan tahun 2010 bagi negara maju.
IndonesiajugaanggotakerjasamaekonomiASEANFreeTradeArea(AFTA)yang
akanmenerapkanliberalisasiperdagangandaninvestasimulaitahun2003.
Apa konsekwensi dari semakin "fully integrated"nya perekonomian Indonesia
dengan dunia?. Konsekwensinya adalah bahwa pasar domestik Indonesia akan
terbuka lebarlebar bagi barang, jasa, serta modal dari dunia luar dan pasar
negaranegara lain juga akan terbuka lebarlebar bagi barang, jasa, dan modal
Indonesia.Akibatnyaakanterjadipersainganbaikdipasardomestikmaupundi
pasar internasional dan persaingan ini akan sangatsangat ketat "super
competition".
Pertanyaan yang timbul bagi Indonesia adalah bagaimana tingkat daya saing
Indonesia sebagai bangsa di dunia internasional?. Setiap tahun International
Development Management (IMD) yang bermarkas di Swiss menerbitkan "the
World Competitivenes Year Book", yaitu buku yang memuat daya saing negara
negaradidunia.Dalamtahun1996,jumlahnegarayangmenjadiobjekpenelitian
merekasebanyak46negara,yangsalahsatunyaadalahnegaraIndonesia.

Dalam report tersebut, daya saing negara Indonesia berada pada urutan ke 41
dari46negara,turundariurutanke33dari44negaradalamtahun1995.Sedang
RankingnegaranegaraanggotaAseanadalah Singapura berada
pada
urutanke2,Malaysiaurutanke23,Thailandurutanke30,danPhilippinaurutan
ke 31 (Brunei tidak masuk objek penelitian). Sedangkan dalam konteks APEC,
dari18anggota,Indonesiaberadadalamurutanke15.
Indonesia tentu merasa prihatin tapi tidak perlu menjadi pesimis akan daya
saing Indonesia tersebut dan Indonesia perlu berbuat sesuatu untuk
memperbaikidayasaingnya.Salahsatuyangdapatmemperbaikidayasaingini
adalah dengan meninjau peranan atau keterlibatan pemerintah dalam
perekonomian.

STRUKTUREKONOMIINDONESIA
Secara jujur diakui bahwa ada sektorsektor tertentu terutama sektor riil,
dimana peranan pemerintah perlu dikaji ulang. Pengkajiulangan ini perlu
dilakukansecarateliti,jujurdanberani.Kalaumemangpenelitianmenunjukkan
bahwa keterlibatan pemerintah tersebut telah menimbulkan inefisiensi, maka
demiefisensiekonominasionalketerlibatantersebutperludiakhiri.
Pembangunan ekonomi selama Orde Baru telah mengubah struktur ekonomi
sesuai dengan polapola umum yang terjadi di negara berkembang seperti
semakin kecilnya peran sektor pertanian dalam ekonomi dan meningkatkan
sumbangan sektor manufaktur terutama dalam Produk Domestik Bruto (PDB).
Penyerapan tenaga kerja oleh sektor manufaktur terus meningkat walaupun
tidaksebesarpenyerapanolehsektorpertanian 5 .Sumbangansektorpertanian
padaPDBIndonesiamengalamipenurunandarisekitar40,1%padatahun1973
menjadi sekitar 17% pada tahun 2000. Sedangkan sumbangan sektor industri
manufaktur semakin meningkat dan makin memiliki peranan penting dalam
memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan bangsa Indonesia. Pada
tahun 1973, industri manufaktur baru menyumbangkan sebesar +9.6 % pada

5 Mudrajad Kuncoro Adirasa SalamunJurnal Kebijakan Ekonomi Vol.1 No.2 Desember 2005 ANALISIS
STRUKTUR,KINERJA,DANKLUSTERINDUSTRIELEKTRONIKAINDONESIA,19901999

PDB Indonesia, namun pada tahun 2000 sudah menjadi +26 % (Depperindag:
2000, BPS: 2001). Proses industrialisasi yang terjadi melalui akumulasi modal
dan penyerapan teknologi juga telah mengubah struktur yang cukup mendasar
di sektor manufaktur, seperti dalam komposisi produkproduk utama,
keragamanbarangbarangyangdiproduksimaupunkandunganteknologinya.
Kendati demikian, yang cukup memprihatinkan adalah adanya indikasi mulai
melemahnyadayasaingIndonesiasejaktahun1992.Salahsatusebabutamanya
adalah masih terkonsentrasinya produk ekspor nonmigas yang tergolong hasil
dariindustriyangpadatsumberdayaalam(NRI)danberbasistenagakerjayang
tidak terampil (ULI). Struktur ekspor nonmigas Indonesia telah berubah
berdasarkan intensitas input (factor intensity), yang dikelompokkan menjadi 5
kategori, yakni: (a) NRI (Natural Resource Intensive), (b) ULI (Unskilled Labour
Intensive),(c)PCI(PhysicalCapitalIntensive),(d)HCI(HumanCapitalIntensive),
dan (e) TI (Technological Intensive). Tabel 1.1 menjelaskan struktur ekspor
nonmigasIndonesiamenurutklasifikasitersebut.

Tabel1.1EksporNonmigasMenurutKategori:Indonesia19942003(dalam%)
Kategori
HCI
TI
NRI
PCI
ULI
Total
Nilai Ekspor
(jutaUS$)

1994
11,9
13,0
24,5
5,3
45,3
100,0
20,516

1997
13,7
18,6
20,7
10,0
37,0
100,0
22,454

2000
11,7
26,0
10,2
15,2
36,9
100,0
36,448

2001
12,4
24,9
10,7
13,2
38,9
100,0
31,977

2002
13,4
25,8
10,6
14,7
35,6
100,0
31,323

2003
13,8
24,7
10,1
14,9
36,5
100,0
31,645

Sumber:DihitungdariBPS,TradeStatistics;berbagaitahun
Catatan:
NRI:SITC53,63,66(except664,665,666)
ULI:SITC65,664,665,666,8185,89,(except896,897)
PCI:SITC51,52,67,71,72,73,and75,751
HCI:SITC55,62,64,69,775,78,79,885,896,and897

AgaknyaIndonesiaharusmulaibersiapsiapmenyongsongtahapankeunggulan
komparatif yang lebih tinggi, yaitu ke sektor padat teknologi (TI) dan padat
tenaga ahli (HCI). Ini terbukti di kala pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia
mengalami penurunan selama 19931995, produk yang justru menanjak
pertumbuhannya (setidaknya pertumbuhan nilai ekspornya 50% dan nilai
ekspornya minimum US$ 100 juta) adalah produk dari industri TI dan HCI. Di
antara produk ekspor yang naik daun adalah barangbarang elektronik, kimia
dan mesin nonelektronik termasuk peralatan telekomunikasi, komputer dan
komponennya.Menariknya,hampirsemuaproduktersebutmemilikirasioimpor
kurangdari1,yangmenunjukkanbetapaprodukproduktersebuttidakmemiliki
kadarkandunganimporyangtinggi.
Industri elektronika Indonesia merupakan salah satu industri strategis dan
peranannyadalamperekonomiannasionalsemakinpenting.Haliniterlihatdari
pertumbuhan ekspor ratarata industri (1995), meskipun industri elektronika
berada dalam posisi ketiga dari nilai ekspor di sektor industri tapi
pertumbuhannyajauhmelampauisemuasektorlainnya.
Selain itu industri ini juga mempunyai potensi yang besar untuk terus
berkembang di masa mendatang karena tiga alasan (Thoha, 1996), yaitu:

Pertama, merupakan sarana bagi terlaksanannya pembangunan secara umum


(misalnyatelekomunikasi,radio,TV).Kedua,teknologielektronikasangatvital
danstrategisbagikelangsungan hidupbangsadimasadepan.DanyangKetiga,
dapatmenyeraptenagakerjadalamjumlahbesar.
Tingginya ketergantungan terhadap barang impor juga merupakan kelemahan
industrielektronikaIndonesia.Kandunganimporberkisar8090persen,hanya
sekitar 1020 persen dari kebutuhan bahan baku dan bahan penolong pada
industri ini yang dapat dipasok dari dalam negeri. Tingginya kandungan impor
inimenunjukkanbahwaketerkaitanindustriinidenganindustrilainnyasangat
lemah.
Berdasarkan data laporan mingguan BI, nilai ekspor nonmigas menurut
kelompok barang tahun 1993 sampai dengan tahun 1999, industri elektronika
hampirselaluberadapadaposisiketigadalamenambesareksporhasilindustri,
setelahtekstildankayu.Meskipunindustrielektronikaselaluberadapadaposisi
ketigadarinilaiekspordisektorindustritapipertumbuhannyajauhmelampaui
pertumbuhansektorindustrilainnya.
Namun, meskipun perkembangan terakhir menunjukkan pertumbuhan pesat,
apabila Indonesia lihat perkembangannya sejak 10 tahun terakhir, sebenarnya
kecepatanpertumbuhannyamenurunterutamaditahun1997hingga1999.Bila
diperbandingkan dengan negaranegara lainnya di Asia Pasifik industri,
pertumbuhan industri elektronika negara lainnya justru menunjukkan trend
yangmeningkat.
Jika melihat trend perkembangan industri elektronika dunia, sektor industri
elektronika nasional tidak sejalan dengan apa yang berkembang di dunia,
setidaknya di kawasan Asia Pasifik. Pada Gambar 1 terlihat bahwa ekspor
nasionalsangatlemahpadasubsektorsemikonduktor,teknologiinformasi, dan
komponen yang justru merupakan mesin pertumbuhan di kawasan ini,
sementaraituekspornasionalmenonjoldibidangyangsudahmulaiditinggalkan
atau tidak menjadi prioritas utama bagi negara lainnya. Peran serta industri
elektronika Indonesia banyak mengarah kepada industri elektronika konsumsi,
yang nilai pasar ekspornya kecil serta pertumbuhannya rendah. Pangsa pasar
terbesardarieksporelektronikaindonesiaadalahproduksoundsystem,TV,dan
recordersebesar+4persensertaradio+2.5persen.

10

GAMBARI.1PERTUMBUHANPASARDUNIA

PangsaIndonesia(dalam persen)
Sumber:Depperindag,2001
Porter berpendapat, bahwa derajat pengelompokan industri secara geografis
dalam suatu negara dapat memainkan peranan penting dalam menentukan
sektor manakah yang memiliki keunggulan kompetitif pada skala internasional
(Porter, 1990). Ia mengajukan hipotesis menarik bahwa kluster industri, yang
ditandai dengan konsentrasi geografis dari perusahaanperusahaan dan
institusiinstitusi yang saling berkaitan satu sama lain pada suatu bidang
tertentu, agaknya jauh lebih produktif dilihat dari sudut organisasi industri
(Porter,1998;Porter&Solvell,1998) 6 .
Di Amerika Serikat, misalnya, beberapa contoh historis dari kluster industri ini
adalah industri chip komputer di Silicon Valley, industri filem di Hollywood,
industri mode di New York City, industri mobil di Detroit, dan industri
elektronika di Southern California. Tentunya menarik untuk menelusuri sejauh
manaklusterindustrielektronikaIndonesiasejalandenganpendapatPorter.

6 Porter, Micahel E. & Orjan Solvell. 1998. The Role of Geography in the Process of Innovation and the
Sustainable Competitive Advantage of Firms.In Alfred D. Chandler, Jr., Peter Hagstrom, & Orjan Solvell,
editors, The Dynamic Firm: The Role of Technology, Strategy, Organization, and Regions. Oxford: Oxford
UniversityPress

11

DOGMALIBERALISASI
Krisis ekonomi global yang berawal di Thailand pada bulan Juli 1997 telah
membawa negaranegara di Asia (Indonesia, Malaysia, Philipina, Korea) ke
dalam situasi gawat. Kemajuan yang sangat mengesankan selama tiga
dasawarsa,dimanapendapatanperkapitatelahmeningkat,kesehatanmembaik,
kemiskinantelahberkurang,secaraamatdramatishancurdalamsesaat.Namun,
bibit malapetaka sebenarnya telah ditanamkan. Awal dasawarsa 90an, negeri
negeridiAsiatelahmeliberalisasikanpasarkeuangandanpasarmodalmereka,
bukan karena mereka memerlukan tambahan dana, tetapi karena tekanan
internasional, termasuk tekanan dari Departemen Keuangan Amerika Serikat.
Perubahan ini telah merangsang masuknya modal berjangka pendekjenis
modalyangmencarikeuntungansebesarbesarnya.
WashingtonConsensus(KesepakatanWahington)sebutanbagilembagaseperti
Bank Dunia, IMF, Departemen Keuangan AS, yang bermarkas di Wahington
sangat terkontaminsiberbagaikepentingan.WashingtonConsensus menyatakan
bahwa kinerja perekonomian yang baik membutuhkan perdagangan bebas,
stabilitas makro serta penerapan kebijakan harga yang tepat. Tak dapat
disangkal bahwa butirbutir Washington Consensus merupakan syarat bagi
berfungsinya mekanisme pasar. Hanya saja, harus diingat bahwa kebijakan
kebijakanyangdirekomendasikannyatidaklahlengkap,bahkankadangkalasalah
arah.Mekanismepasaragarberfungsidenganbaikmembutuhkanlebihsekadar
tingkat inflasi yang rendah, pasar membutuhkan pula regulasi yang tepat di
sektorfinansial,kebijakanpersainganusaha,sertakebijakanyangmemfasilitasi
alih teknologi dan mendorong transparansi. Halhal fundamental inilah yang
diabaikandantidaktercakupdalamWashingtonConsensus.
Dogma liberalisasi, seperti diajukan oleh Washington Consensus acap kali
berubah menjadi tujuan dan bukan lagi berfungsi sebagai alat untuk
mewujudkansistemfinansialyanglebihbaik.
IMFlebihsukajikaorangluartidakterlalubanyakbertanyamengenaiapayang
sedang mereka kerjakan. Dalam teori, lembaga keuangan itu mendukung
institusiinstitusi demokrasi di negaranegara yang dibantunya. Dalam
prakteknya, IMF merusak proses demokrasi dengan cara mendesakkan
kebijakankebijakannya.SudahtenturesminyaIMFtidakmenekanapapunjuga.
Ia merundingkan syaratsyarat untuk menerima bantuan. Tetapi semua
kekuatan dalam negosiasi itu hanya berada pada satu sisisisi IMFdan

12

lembagakeuangantersebutjarangsekalimemberikanwaktuyangcukupuntuk
menumbukan konsensus atau bahkan untuk mengadakan konsultasi yang luas
baik dengan dewan perwakilan rakyat atau dengan masyarakat sipil. Kadang
kadang IMF sama sekali mengabaikan keterbukaan dan menegosiasikan
perjanjianperjanjianrahasia.

VISIPEMBANGUNANINDONESIAMENUJU2030 7
NEGARAMAJU
Indonesia akan mencapai pendapatan per kapita sekitar US$ 18 ribu. Dengan
jumlah penduduk mencapai 285 juta jiwa, Indonesia masuk dalam lima besar
perekonomianduniadenganPDBsebesarUS$5,1triliun.Halinidiikutidengan
reprensentasikelompokusahaIndonesiayangterkemukaditingkatdunia.
Saat ini Indonesia berada pada kelompok negara berpendapatan menengah ke
bawah(lowermiddleincome).Posisiinidiperkirakanakanterusbertahanhingga
tahun 2015 sebelum Indoanesia masuk kelompok negara berpendapatan
menengah ke atas (upper middle income). Proses industrialisasi akan menjadi
katalisator akumulasi modal menuju negara maju dengan kontribusi terbesar
darisektorjasa.
Transformasi menuju negara maju akan melalui 3 (tiga) tahapan (Gambar 1.2).
Pada tahap Pembenahan (pembenaham sistem dan pola pembangunan)
perekonomianberapadalamtahapanpersiapandenganfokusutamapenguatan
kondisi.
Gambar1.2.TransformasiMenujuNegaraMaju

7VISIINDONESIA2003YayasanIndonesiaForum2007

13


Sumber:ProyeksiYayasanIndonesiaForum
Padatahapinipertumbuhanekonomimasihbelumterlalutinggi,yaituberkisar
antara 57 persen per tahun. Taha[ ini merupakan tahapan belajar dengan
sementara waktu mengadopsi teknologi dari luar negeri sembari
mengembangkanteknologididalamnegeri.
Dengan PDB per kapita mencapai US$ 18.000 pada tahun 2030 dan dengan
jumlahpenduduksebesar285jutajiwa,PDBIndonesiamencapaiUS$5,1triliun.
Pencapaian tersebut akan membawa Indonesia menjadi lima besar
perekonomian dunia (Gambar 1.3). Persentase tersebut dapat dicapai apabila
pertumbuhan rill pada periode 20062030 mencapai ratarata 8,5 persen per
tahun. Ekspektasi inflasi ratarata sebesar 3 persen per tahun seperti layaknya
negaramajusaatini(misalnyaAS)danpertumbuhanpendudukpendudukrata
rata1,12persenpertahun.
Gambar1.3.PDBHargaBerlaku5NegaraTeresar,2005dan2030

14


Sumber:ProyeksiYayasanIndonesiaForum

Perekonomiannasionalakandimotoriolehsektorjasa(Gambar1.4).Walaupun
awalnya sektor jasa tergantung kepada gerak sektor lainnya, pada akhirnya
sektorjasaakanmemperolehmomentumuntuktumbuhlebihcepat.Sektorjasa
diperkirakan mulai tumbuh lebih cepat dari sektor industri pada tahun 2020,
dan konstribusinya dalam PDB akan mengungguli konstribusi sektor industri
mulaitahun2025.

15

Gambar1.4.FokusPenciptaanNilaiTambahdiSektorJasadanIndustri

Sumber:ProyeksiYayasanIndonesiaForum
Konstribusi sekto pertanian diperkirakan terus menurun hingga Tahun 2030
namun diikuti oleh peningkatan kesejahteraan, produktifitas, dan
keterkaitannya, dengan sektor lain. Produktifitas sektor pertanian akan
meningkat seiring dengan kemajuan teknologi sehingga menghasilkan nilai
tambahperpekerjayanglebihbesar.
Peranan sektor pertanian selanjutnya lebih sebagai pendukung sektor
manufakturdansektorjasa.Selainitu,diharapkanagarkomoditikomoditiyang
bersifatcashcrops(sepertikelapasawit,kokoa,dankaret)jugadapatmenunjang
eksporsecaraberkelanjutan.
KonstribusisektorindustriterhadapPDBrelatifstabilnamunterjadipergeseran
strukturindustrialkearahsektorsektoryangmenghasilkannilaitambahyang
tinggi dan peningkatan produktifitas SDM. Sumber peningkatan nilai tambah
tersebutberasaldariinovasiteknologi,perbaikankualitasinput,danperbaikan
sistem distribusi dan pemasaran. Kedekatan dengan pasar input dan output
menyebabkan perusahaanperusahaan di Indonesia dapat mencapai efisiensi
produksiyangtinggi.
Kemakmuran rakyat (wealth) pada dasarnya diciptakan oleh perusahaan
(corporate), bukan oleh pemerintah. Seyogianya, perusahaan Indonesia harus

16

dipandang sebagai mitra pemerintah dalam mensejahterakan rakyat. Dalam


mendorong tercapainya 30 perusahaan Indonesia masuk daftar Global Fortune
500 Companies, pemerintah memegang peranan yang sangat penting.
Pemerintah tidak hanya bertanggung jawab menciptakan kondisi
makroekonomi,politik,hukum,sosialyangkondusifuntukinvestasi,tetapijuga
memperbaiki lingkungan usaha untuk mendukung perusahaan Indonesia
mengembangkan kecanggihan strategi, organisasi, dan operasi usaha dalam
memenangkanpersainganglobal.
Disetiap sektor industri dengan potensi daya saing global, pemerintah perlu
secara bersinambungan melakukan perbaikan dalam empat pilar lingkungan
usaha: kondisi sumber daya (factor conditions), kondisi permintaan (demand
conditions),danindustriindustripendukung(relatedandsupportingindustries).

UNGGULDALAMPENGELOLAANKEKAYAANALAM
PengelolaankekayaanalamIndonesiasecaraoptimaldilakukanmelaluiinteraksi
sumber daya manusia dan teknologi dengan mengikuti prinsip keberlanjutan
untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang merata dalam rangka
mewujudkankualitashidupmoderen.

KEKAYAANALAMMENGACUKEPADATIGAELEMEN:
POSISIGEOGRAFI
Indonesia harus mampu memanfaatkan keunggulan posisi geografis nya yang
terletakdijantungkawasanpertumbuhanekonomitertinggididuniamencakup
Asia Timur, Asia Selatan, dan AustraliaSelandia Baru (Gambar 1.5). Bentang
daratan dan lautan yang luas di daerah tropis, fluktuasi musim yang rendah,
serta kesuburan tanah dan beragam hayati yang dimiliki, merupakan potensi
kekayaanalamyangbesar.
Gambar1.5.PosisiStrategisIndonesia

17

SUMBERDAYAALAM(SDA)SEBAGAIFALTORPRODUKSI
Pemanfaatansumberdayaalamsebagaifaktorproduksiharusdilakukansecara
optimaldanberkesinambungan,terkaitdenganmenipisnyacadanganSDAyang
takterbarukan.PengelolaanSDAyangterbarukandilakukanuntukmenciptakan
nilaitambahyangberkelanjutan.

BUDAYASERTAKEINDAHANALAM
Pengembangan potensi pariwisata sebagai sumber devisa harus dilakukan
bersamadenganpengelolaankekayaandansejarahyangtersebardiIndonesia.
Keanekaragaman budaya (tradisi, bahasa, kesenian) nasional dan keindahan
alam merupakan aset wisata dan sumber devisa. Pengembangan pariwisata
nasional sekaligus akan tetap melestarikan kekayaan budaya. Pengembangan
sektor pariwisata merupakan implikasi dari peranan sektor periwisata sebagai
salahsatumotorpenggerakkegiatanekonomi.
Padatahun 2030, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia diharapkan
dapat membukukan peningkatan yang berarti dibandingkannegara lain diAsia
Tenggara,yaitusebagai10besartujuanutamaperiwisataduniadengan40juta
wisatawanmancanegaradenganpengeluaransekitarUS$80miliar.
Pertumbuhan ekonomi memerlukan interaksi sumber daya manusia yang
produktif dan teknologi dalam pengelolaan kekayaan alam. SDM produktif
adalah modal utama proses transportasi dari pembangunan berbasis alam dan
padat karya menuju pembangunan yang intensif pada pengetahuan. Teknologi
memiliki peranan penting dalam proses produksi. Pilihan teknologi harus
didasarkankepadapotensidankebutuhanrilldenganmampertimbangkanaspek
teknik dan ekonomi. Oleh karena itu SDM Indonesia harus unggul dalam

18

teknologi pengembangan pengelolaan kekayaan alam, teknologi kalautan,


teknologi transportasi (industri kereta api dan kapal laut) dan teknologi
informasi.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus dinikmati merata setiap golongan
pendapatandandaerah(sharedgrowth).Duahalpentingyangharusmendapat
perhatian adalah dimensi kesenjangan dan kemiskinan. Dalam jangka panjang,
ukuran ketimpangan antargolongan pendapatan (Rasio Gini) dan antardaerah
(Indeks Williamson) harus semangkin mengecil. Pertumbuhan ekonomi harus
mampu mengurangi jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan,
kurangdari4persendaritotalpenduduksepertilayaknyasebuahnegaramaju.
Pertumbuhan ekonomi juga harus ditandai oleh perbaikan kualitas hidup,
dengan tersedianya listrik, air minum, dan perumahan yang layak bagi seluruh
rumah tangga, serta akses yang merata terhadap infrastruktur pendidikan dan
kesehatan. Menurut data Bank Dunia tahun 2006, Human Development Index
(HDI) Indonesia saat ini berada peringkat 108 dunia. Sebagai nagara maju
ditahun2030,IndonesiaharusmampumemperbaikiperingkatHDI, danmasuk
dalam30besarHDIterbaikdidunia.

TEST/UMPANBALIK
1) CobaandagambarkanhubunganPendekatanawalyangdigunakanuntuk
membahasEkonomiIndustrimelaluistructureconductperformance
yangdigagasolehMason,ekonomdariHarvardUniversity,akhir1930an
2) Beberapafaktoryangmendorongnegaranegaradiduniauntuk
melakukanreformasiekonomikearahekonomipasar.Faktorfaktorini
dapatdikategorikankefaktorinternaldanfaktoreksternal,sebutkandan
jelaskan.
3) CobaandajelaskanhubunganWashingtonConsensus(Kesepakatan
Wahington)dengandogmalibralisasiolehIMF
4) JelaskansecarasingkatVisiIndonesia2030khususnyadalamIndustri
(VersiIndonesiaForum)?

19

DAFTARPUSTAKA

1) MarzukiUsman,20Maret1997ParadigmaPembangunanMeninjau
PeranPemerintahdalamEkonomiPasarSeminarPerdebatanParadigma
Pembangunan:KembalikeKonsepDasarKOLOMPAKAR,Jakarta
2) Mudrajad Kuncoro dan Adirasa Salamun, Desember 2005, Analisis
Struktur, Kinerja, Dan Kluster Industri Elektronika Indonesia, 19901999
JurnalKebijakanEkonomiVol.1.
3) Porter, Micahel E. & Orjan Solvell. 1998. The Role of Geography in the
Process of Innovation and the Sustainable Competitive Advantage of
Firms.In Alfred D. Chandler, Jr., Peter Hagstrom, & Orjan Solvell, editors,
The Dynamic Firm: The Role of Technology, Strategy, Organization, and
Regions.Oxford:OxfordUniversityPress
4) Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D,2007 Strategi: Bagaimana Membangun
KeunggulanKompetitifAndipublisher
5) Scherer and Ross. 1990 The StructureConductPerformance Model,
HoughtoMifflinCompany.Boston.Dallas.Geneva,III.Hopewell,N.JPaloAlto.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 tentang
Pemilikan Saham Dalam Perusahaan Yang Didirikan Dalam Rangka
Penanaman Modal Asing (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 28,
TambahanLembaranNegaraNomor3552);
7) VISIINDONESIA2003YayasanIndonesiaForum2007

20

GLOSARIUM
C

cashcrops,16
PeraturanPemerintahNomor20Tahun1994,5,20
Persaingansempurna,3

economicrent,5
empatpilarlingkunganusaha,17

sharedgrowth,19
structureconductperformance,1,3,19
strukturpasar,2

F
Faktorinternal,5
fullyintegrated,6

T
Teorikeperilakuan,4
teoriradikal,4
TheWealthofNation,5
Transformasimenujunegaramaju,13

I
IMF,12,19
IndustrialOrganization,1,3

WashingtonConsensus,12,19
WTO,5,6

keunggulanposisigeografis,17
Kolusisistematis,3

N
neoklasik,3,4

21

BAB2
KOMPETISIVERSUSMONOPOLI

PENGANTAR
Para ekonom dan praktisi hukum persaingan sepakat bahwa umumnya
persaingan menguntungkan bagi masyarakat. Pembuat kebijakan persaingan
pada berbagai jenjang pemerintahan perlu memiliki pemahaman yang jelas
mengenai keuntungan persaingan, tindakan apa saja yang dapat membatasi
maupunmendorongpersaingandanbagaimanakebijakanyangmerekatetapkan
dapat berpengaruh terhadap proses persaingan. Pemahaman ini akan
membantu pembuat kebijakan untuk bisa mengevaluasi dengan lebih baik
apakah kebijakan tertentu, misalnya dalam hukum persaingan usaha atau
perdaganganmenciptakansuatumanfaatluasbagirakyat.
Apabiladiihatdariaspekhukum,adakesamaanpendapatyangluasantarapara
ekonomdanpraktisihukum,yaituanggapanbahwapersaingandapatmembuat
terjadinyaefisiensidanmewujudkankesejahteraaankonsumenyangmerupakan
tujuanutamadarikebijakanpersaingan.

PERBANDINGANANTARAMONOPOLIDAN
PERSAINGANSEMPURNA
Sebuah monopolis (atau sekelompok penjual yang bertindak sebagai seorang
penjual) yang mampu mengubah harga jual produknya di pasar dengan cara
merobah jumlah yang dijualnya. Kekuatan untuk menentukan harga ini, yang
merupakan inti konsep ekonomi mengenai monopoli. Apabila jumlah yang
tersedia untuk dijual berkurang, orangorang yang memberi nilai yang tinggi
terhadap barangbarang tersebut akan bersedia membayar lebih banyak untuk
mendapatkan barang yang jumlahnya relatif makin langka. Oleh sebab itu
penjual yang mengendalikan pasokan produk tersebut dapat menaikkan harga
denganjalanmembatasijumlahyangdijual.
Karena perusahaan berusaha memaksimalkan keuntungan, dan kelangkaan
barangcenderungmenaikkanharga,makaseorangmonopolisakanmengurangi
produk dan menaikkan harga sampai pada tingkat yang memberikan

keuntunganmasikmum.Karenaitu,seorangmonopolisakanmenetapkanharga
yang tinggi dan produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan
yang berada di pasarpersaingansempurna 1 . Hal ini digambarkan pada gambar
2.1.QcdanPcmenunjukkanjumlahdanhargapadapasarpersaingansempurna;
demikian pula dengan Qm dan Pm yang menunjukkan jumlah dan harga
monopoli.Dalamhalinibiayamarjinaldiasumsikantetap.
Gambar 2.1. Harga Monopoli dan output di Bandingkan dengan Persaingan
Sempuran

TEORIMONOPOLI
Pada umumnya kesejahteraan konsumen dan efisiensi akan bertambah baik
dengan semakin tingginya persaingan dibandingkan dengan bila persaingan
rendah. Hal ini tidak berarti bahwa jumlah perusahaan yang bersaing harus
banyak dan bukan lebih sedikit. Bisa saja terjadi, dimana hanya terdapat dua
perusahaanyangbersaingmungkinsajasebagaiakibatdaripersaingan.
Sehingga alat yang paling efektif untuk memahami argumentasi teoritis
mengenai persaingan tadi adalah dengan cara mengamati efisiensi dan
kesejahteraankonsumen.

Perusahaan memaksimalkan keuntungan dengan menempatkan marginal revenue (MR), (penerimaan


marjinal) di mana perubahan dalam penerimaan dari penjualan tambahan produk, adalah sama dengan
biaya marjinal (marginal cost )(MC). Untuk perusahaan yang bersaing, harga adalah sama dengan
penerimaanmarjinal,dimanadiatidakdapatmempengaruhipasardenganmenjualtambahanunitproduk.
Untuk monopolis, penerimaan marjinal adalah kurang dari harga karena monopolist harus menurunkan
hargauntukmenjualunitproduktambahan.

23

Dengan memperbandingkan harga dan output di pasar monopoli atau di pasar


persaingan sempurna (perfect competition), kita harus lebih memahami
bagaimana tingkat persaingan tersebut akan mempengaruhi tingkat
kesejahteraan konsumen dan produser. 2 Logikanya adalah kompetisi
memberikan berbagai keuntungan kepada konsumen seperti harga yang lebih
murah,produksiyanglebihbesar,pelayananyanglebihbaik,pilihanyanglebih
banyak serta lebih inovatif dibandingkan dengan keadaan dimana persaingan
dibatasi.
Monopoli merupakan satu titik ekstrim dari suatu rangkaian struktur pasar.
Monopoli didefenisikan sebagai satu penjual (atau sekelompok penjual yang
bertindak sebagai seorang penjual) dan ditandai oleh kemampuan mengontrol
harga.
Persaingan sempurna adalah bentuk ekstrim lainnya dari struktur pasar, yang
didefinisikansebagaisuatupasardimanaterdapatbanyakpenjual,tetapitidak
satupunmemilikikendaliterhadaphargapasar.
Penting untuk kita ketahui bahwa persaingan sempurna bukanlah tujuan dari
kebijakanpersaingan,tetapihanyadigunakansebagaiacuanuntukkepentingan
pembahasan saja. Hal yang terpenting dari kebijakan persaingan adalah
terjadinyaefisiensidanterwujudnyakesejahteraaankonsumen.
Baikkebijakanperdaganganmaupunkebijakanpersainganmemilikitujuanyang
sama. Mukadimah GATT tahun 1947 menggambarkannya, menaikkan taraf
hidup, menjamin tidak adanya penggangguranan dan tingkat pendapatan riil
serta permintaan efektif yang terus meningkat, mengembangkan penggunaan
sumberdayaduniasecaramaksimaldanmemperluasproduksidanperdagangan
barang.. 3 Secara umum manfaat pasar yang kompetitif adalah harga yang
lebihrendah,produksidanpilihanyanglebihbanyak,sertaprosesproduksiyang
lebih baik dan pemborosan yang lebih kecil atas sumbersumber daya.
Konsumen akan lebih diuntungkan, masyarakat lebih diuntungkan serta
penggunaansumbersumberdayayanglebihefisien.

2Lihat,RichardPosner,AntitrustLaw:AnEconomicPerspective,Chicago:UniversityofChicagoPress,1976.

DiskusiinimengikutiterminologiPosner.Penggunaanistilahantitrustpolicyseringdipergunakansecara
bergantiandengancompetitionpolicy.
3F.M.Scherer,CompetitionPoliciesforanIntegratedWorldEconomy,WashingtonD.C.,BrookingsInstitution,
1994

24

MonopoliDanDeadweightLoss
Dalam ilmu ekonomi surplus konsumen dan surplus produsen digunakan
sebagai ukuran dari tingkat kesejahteraan konsumen dan produsen. Konsumen
akan diuntungkan, atau kesejahteraannya meningkat, bila mereka membayar
lebihrendahuntuksuatubarangataujasadibandingkandengansituasidimana
mereka harus membayar dengan harga tertinggi yang mampu mereka bayar.
Sebagaicontoh,seorangmungkinbersediamembayarRp15.000,untuksebotol
Coca Cola pada hari yang panas, tetapi tentu lebih senang kalau dapat
membayarnyaRp3000,saja.Sebaliknya,produserakanlebihdiuntungkanbila
hargayangdibayarlebihtinggidarihargaminimalyangmerekainginkan 4 .
Kurvapermintaanmencerminkanpenilaianyangdiberikankonsumenterhadap
setiaptambahanunitkonsumsidarisebuahbarang.Perbedaanantarakeinginan
untuk membayar (kurva permintaan) dan apa yang sebenarnya harus dibayar
oleh konsumen (P) didefinisikan sebagai surplus konsumen (consumer surplus)
(CS). Kurva penawaran memperlihatkan jumlah yang bersedia ditawarkan
perusahaan pada satu tingkat harga 5 . Surplus produsen (PS) sama dengan
perbedaanantaraapayangditerimaolehperusahaandalambentukpendapatan
(revenue) dengan biaya marjinal perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh daerah
dibawah harga dan diatas kurva penawaran. Surplus total adalah jumlah dari
surplus konsumen dan produser. Semakin besar surplus total, semakin
diuntungkanmasyarakatsecarakeseluruhan.Sebagaicontoh,inovasiyangdapat
menurunkan biaya produksi (menurunkan kurva penawaran kebawah) akan
meningkatkansurplustotal.
Gambar2.2.KonsumendanProdusenSurplus

4 Bagian ini mendiskusikan statis dan ukuran kuantitas yang relatif dari kesejahteraan konsumen dan

produsen. Pertimbangan lain, sebagai contoh seperti pilihan produk dan kualitas, akan mempengaruhi
kesejahteraankonsumenbaikdalamjangkapanjangdanpendek.
5 Kurva penawaran industri jangka pendek adalah jumlah horizontal dari kurva penawaran perusahaan
masing masing. Kurva penawaran perusahaan adalah bagian dari biaya marjinal diatas biaya variable.
Bagaimanapun, monopolis tidak mempunyai kurva penawaran yang dapat diartikan dalam harga saja.
Pilihanoutputnyatergantungkepadabaikmarjinalrevenuedanbiayamarjinal.

25

Deadweight Loss merupakan biaya yang ditanggung masyarakat karena pasar


tidak bekerja secara efisien 6 . Yaitu jumlah surplus konsumen dan surplus
produsenyanghilangdibandingkandenganpasarpersaingansempurnasurplus
totaldibandingkandengantingkatpersaingansempurna.(Lihatgambar2.2,area
segitiga yang diberi tanda DWL). Karena konsumen bersedia membayar lebih
tinggi untuk suatu produk dibandingkan dengan biaya memproduksi barang
tersebut, maka pasar bekerja secara tidak efisien 7 . Hal ini akan menaikkan
permintaan dan produksi atas barangbarang bernilai rendah ini 8 . Terjadi mis
alokasi atas sumber daya masyarakat yaitu, mereka tidak dipakai untuk
utilisasiyangterbaik.Beberapakonsumenakanmembayardenganhargatinggi 9 .
Negara menjadi lebih dirugikan karena sumber dayanya tidak dipergunakan
dengan cara yang paling produktif. Penting untuk diketahui bahwa kebijakan
persaingan, kebijakan lainnya, seperti pajak, yang mempengaruhi produksi

6DennisCarltondanJefferyPerloff,ModernIndustrialOrganization,EdisiKedua,NewYork:HarperCollins

CollegePublishers,1994.
7 Sebagai contoh, secara teknis, industri dengan biaya tetap yang tinggi (high fixed costs) mungkin dapat

beroperasisecaraefisien,tetapiharganyadiatasbiayamarjinal.Satucontohadalahjaringanindustridiman
konsumen mendapatkan bahwa lebih baik untuk membuat standard suatu produk. Persaingan untuk
menjadipenentuukuranstandardakanmembuathanyaadasatuatauduaperusahaanyangeksis.Halini
menunjukkanhasilatauakibatyangefisien.

8LihatPhilipAreeda,IntroductiontoAntitrustEconomics,incollaborationAmongCompetitors:Antitrust
Policy and Economics, Eleanor Fox and James Havelson eds, Chicago Illinois: American Bar Association,
1991.
9 Surplus konsumen dapat berkurang, tidak hanya secara total, tetapi juga relatif terhadap surplus
produsen, kalau konsumen harus membayar lebih tinggi untuk suatu produk ketimbang pada pasar
persaingan sempurna. Hal ini sering digambarkan sebagai pemindahan kekayaan atau kesejahteraan dari
konsumenkeprodusen

26

(harga dimana perusahaan bersedia untuk menjual) dan permintaan (harga


dimana konsumen bersedia membayar) dapat juga mengakibatkan deadweight
loss 10 .
Pembahasan mengenai deadweight loss akan membawa kita pada diskusi
mengenai efisiensi. Efesiensi berhubungan dengan penggunaan sumber daya,
baikhariinidanmasayangakandatang.Produksiyangefisien hariini,berarti
manusia, mesin, bahan mentah dan bahan lainnya dipegunakan untuk
memproduksi output terbesar yang bisa mereka hasilkan. Input tidak
dipegunakan secara percuma atau sia sia. Efisiensi hari ini juga berarti bahwa
produk dan jasa yang diproduksi adalah barang dan jasa yang dinilai paling
tinggi oleh konsumen dimana pilihan mereka tidak terdistorsi. Efisiensi pada
masa yang akan datang didapat dari insentif untuk inovasi yang menghasilkan
peningkatan produk dan jasa maupun perbaikan dalam proses produksinya
dimasa depan 11 . Meningkatnya produksi dengan harga yang rendah,
sebagaimana juga inovasi yang menghasilkan produk baru dan jasa yang lebih
baikdimasadepan,akanmeningkatkansurplustotal.
Relevansi pertimbangan efisiensi bagi kebijakan kompetisi adalah bahwa
penggunaan sumber daya yang tidak efisien, dengan kata lain, akan
mengakibatkanhargatinggi,outputrendah,kurangnyainovasidanpemborosan
penggunaan sumber daya. Bila perusahaan bersaing satu sama lain untuk
mengidentifikasikan kebutuhan konsumen, memproduksi apa yang dibutuhkan
konsumen pada harga yang paling rendah yang dapat dihasilkannya dan terus
menerus berusaha meningkatkan dan melakukan inovasi untuk meningkatkan
penjualan, sumber daya digunakan secara lebih produktif dan konsumen
mendapatkanapayangdibutuhkannya 12 .

10LihatCarltondanPerloff,Hal105107,supranote8,untukdiskusimengenaideadweightlossdaripajak.
11

Ekonom mengatakan bahwa konsep ini sebagai efisiensi staik dan dinamis. Efisiensi Statik
menggambarkan efesiensi dalam memproduksi produk dengan bahan dan proses yang ada sekarang.
Efisiensi Dinamis atau dikenal juga sebagai efisiensi teknis berkembang (technical progress efficiency),
menggambarkanefisiensidimasadepanmulaidariprosesdaninovasiproduk.

12 Scherer, supra note 1 mengatakan bahwa,Dari proses kompetisi yang giat, selanjutnya, harga yang
disampaikan kepada perusalhaan yang berpartisipasi, akan membantu alokasi sumber daya yang efisien;
tekanan kepada supllier untuk mengatur operasional mereka dengan ketat; dan insentif untuk
memperkenalkan produk dan proses terbaru, karena hanya melalui inovasilah suatu perusahaan dapat
menggunggulisaingannyadanmendapatkankeuntungandarihasilprosespersaingan.

27

Penggunaan sumber daya yang ada dengan lebih produktif akan memberikan
konsekwensi output yang lebih besar dan kemudian menjadikan pertumbuhan
ekonomi dan kekayaan yang lebih besar bagi negara. Harga yang rendah akan
memberikan konsumen pendapatan yang lebih tinggi untuk dibelanjakan pada
pembelianlain,investasiatauuntukditabung.Totalsurplus,ataukekayaandari
konsumen maupun produsen bertambah besar. Oleh sebab itu kebijakan
persaingan yang mengurangi hambatan terhadap persaingan akan membantu
usahamencapaitujuanbermanfaatbagimasyarakat.
Beberapaekonomberpendapatbahwadeadweightlossakibatmonopolitidaklah
begitubesar,sehinggaadayangmengatakanbahwakebijakanpersaingansecara
keseluruhantidakmenjadibegitupenting.
ArnoldHarberger,dalamtulisanyangberkembangkemudian,memperhitungkan
bahwa deadweight loss di Amerika Serikat adalah kurang dari 0.1 persen dari
pendapatan nasional bruto (atau PNB, nilai dari barang dan jasa yang
dihasilkanolehperusahaanperusahaandisuatunegaradalamsatutahun) 13 .
Sejakitubanyakekonommemperdebatkanpendapattersebut,baiksecarateknis
maupun konsep. Beberapa berpendapat bahwa hasil Harberger
memperhitungkan terlalu rendah nilai sebenarnya dari deadweight loss karena
tidakmemperhitungkandimensinonhargadarinilaiekonomi,sepertikualitas
dan penemuan baru. Harberger mempelajari industri di Amerika Serikat
sehingga menyimpulkan mengenai deadweight loss pada ekonomi negara
berkembangatautransisimenjadisalahpengertian.
Richard Posner berpendapat bahwa perkiraan Harberger tidak menangkap
adanya pemborosan akibat adanya tindakan tindakan pemburu rente (rent
seekers) (yaitu penggunaan sumber daya sematamata untuk mempertahankan
monopoli), seperti melobby pemerintah untuk membuat peraturan yang
membatasi atau mengurangi masuknya kompetitor baru 14 . Posner
memperkirakan bahwa deadweight loss pada beberapa industri mencapai tiga
puluh persen dari pendapatan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
sebagian besar dari kehilangan kesejahteraan adalah akibat pemerintah
melindungiperusahaanperusahaandaripersaingan.

13Lihat,ArnoldHarberger,MonopolyandResourceAllocation,AmericanEconomicReview,1954.
14Lihat,RichardPosner,TheSocialCostsofMonopolyandRegulation,JournalofPolitical,Economy,1975.

28

Akhirnya, walaupun deadwight loss diperkirakan cukup kecil bila dihubungkan


denganpendapatannasionalbruto(PNB),deadweightlossinimerupakansuatu
pengalihan kekayaan dari konsumen kepada produsen yang sangat berarti dan
haliniseharusnyamenjadisuatupertimbanganpentingdalamsuatukebijakan.
Selainitudarisisipandangbiayamanfaat,manfaatdeadweightlossyanglebih
kecil mungkin lebih besar dari biaya penegakan Hukum Persaingan, sehingga
usahadalamkebijakanpersainganbermanfaatbiladilakukan.
UNDANGUNDANGNOMOR5TAHUN1999
Pandangan masyarakat dalam menilai perusahaanperusahaan yang
diindikasikan mempunyai posisi monopoli dan dominan di suatu pangsa pasar
tertentu, terbagi menjadi dua bagian, yaitu pandangan pertama yang menilai
perusahaan yang memonopoli barang atau jasa tertentu dapat dikategorikan
melanggarUndangUndangNo.5Tahun1999danKPPUharussegeramelakukan
penyelidikan baik berdasarkan laporan maupun atas inisiatif sendiri untuk
memberikansanksiataspelanggaranUndangUndangtersebut,danyangkedua
adalah masyarakat yang menilai bahwa perusahaan yang memonopoli dan
mempunyai posisi dominan terhadap barang atau jasa tertentu belum tentu
melanggar UndangUndang ini karena harus dinilai dari perilaku perusahaan
tersebut untuk mencapai posisi monopoli dan posisi dominan tersebut, apakah
diraihdengancaracarayangmelanggarhukum(unfaircompetition)atausecara
alamiah mencapai posisi itu dengan menerapkan efisiensi dalam pengelolaan
perusahaannya.
Untuk mengawasai pelaksanaan UndangUndang No. 5 Tahun 1999 dibentuk
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang berperan juga dalam
penegakan UndangUndang Persaingan ini melalui beberapa pendekatan yang
dapat diterima oleh berbagai pihak baik dari segi pelaku usaha, masyarakat
maupun pemerintah sebagai regulator. Perusahaan dengan posisi monopoli
secaraalamiinisecarahukumdapatdikatakantidaksecarategasdilarangoleh
UndangUndang No. 5 Tahun 1999, hal ini dilihat dari kriteriakriteria yang
diperbolehkanolehGarisBesarHaluanNegarauntukdapatterjadinyamonopoli,
seperti monopoli dan kedudukan monopolistik yang diperoleh dengan cara
naturalkarenamonopolimenangdalampersainganyangdilakukansecarasehat.
Dalamhaldemikianmemangtidakapaapa,namunentry(masuknyasiapasaja
dalam investasi yang sama) harus terbuka lebarlebar, dan yang lainnya adalah
monopoli atau kedudukan monopolistik yang diperoleh secara natural karena
investasinya terlampau besar, sehingga hanya satu saja yang berani dan bisa

29

merealisasikan investasinya. Meski demikian,pemerintah harus tetap bersikap


persuasif dan kondusif di dalam memecahkan monopoli. Jadi kehadiran
ketentuanketentuan UU Antimonopoli ini diharapkan dapat menjamin
terciptanyaiklimberusahayangsehat,adildanbebasdariunsurunsurKorupsi,
Kolusi dan Nepotisme (KKN). Sehingga kehadirannya akan membawa nilai
positif bagi perkembangan iklim usaha di Indonesia, yang selama ini dapat
dikatakan jauh dari kondisi yang ideal. Sekurangkurangnya, UU Antimonopoli
inisecaratidaklangsungakanmemaksapelakuusahauntuklebihefisiendalam
mengelola usahanya, karena UU Antimonopoli ini juga menjamin dan memberi
peluang yang besar kepada pelaku usaha lain yang ingin berusaha (sebagai
akibatdilarangnyapraktekmonopolidalambentukpenciptaanbarriertoentry).
Haliniberartibahwahanyapelakuusahayangefisienlahyangdapatbertahandi
pasar. Usaha untuk menjaga independensi dari pihakpihak lain, setidaknya
dapat terlihat dari persyaratan keanggotaan yang diatur dalam Pasal 32 yaitu,
bahwa anggota Komisi tidak terafiliasi dengan suatu badan usaha. Oleh karena
itu anggota Komisi yang menangani perkara dilarang mempunyai hubungan
sedarah atau semenda sampai derajat ketiga dengan salah satu pihak yang
berperkara, atau mempunyai perbenturan kepentingan dengan negara yang
bersangkutan. Jadi secara legal, komisi ini adalah lembaga non struktural yang
independenyangterlepasdaripengaruhdankekuasaanPemerintahsertapihak
lain yang diberi wewenang penuh untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
sesuaidenganketentuanketentuanyangdiaturdalamUUNo.5Tahun1999serta
dapatmelanjutkanreformasibaikdibidangbukummaupundibidangekonomi.
Strukturpasardasarperekonomiansecaraumumdapatdikelompokkanmenjadi
empat, yaitu: persaingan sempurna, monopoli, persaingan monopolistik, dan
oligopoli.Pengelompokaniniberdasarkanpadaempathalpokok,yaitu:ciriciri
jenis barang yang dihasilkan, banyak perusahaan dalam kegiatan yang
menghasilkan barang tersebut, mudah tidaknya perusahaan baru menjalankan
kegiatan untuk memproduksi barang tersebut, dan besar kekuatan suatu
perusahaandidalampasar.Strukturpasarmerupakansalahsatubagiandalam
kerangka pemikiran yang dikenal dengan structureconductperformance yang
merupakan salah satu alat untuk menganalisis sektor industri. Struktur pasar
persaingansempurnamerupakanbentukyangpalingideal,karenamenganggap
sistem pasar ini akan menjamin terwujudnya kegiatan perekonomian yang
sangatefisien.
Model persaingan sempurna mengasumsikan bahwa ada banyak penjual dan
pembeli, produk yang diperjualbelikan merupakan produk yang standar, setiap

30

perusahaan mudah untuk masuk maupun keluar pasar dan pelaku pasar
mempunyai pengetahuan yang sempurna dan lengkap. Monopoli merupakan
bentuk pasar yang hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan menghasilkan
barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Ada tiga
faktoryangmenyebabkantimbulnyapasarmonopoli,yaitumempunyaisumber
daya tertentu yang unik, menikmati skala ekonomis (monopoli alamiah), dan
melaluiundangundang(peraturanpaten,hakcipta,danhakusahaeksklusif).
Pasarpersainganmonopolistispadadasarnyamerupakanpasaryangberadadi
antara dua struktur pasar yang ekstrim, yaitu persaingan sempurna dan
monopoli.Padapasarpersainganmonopolististerdapatbayakperusahaanyang
menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Sedangkan
pasar oligopoli merupakan pasaryang terdiri hanya beberapa perusahaan saja,
yang ada kalanya hanya dua perusahaan saja dan disebut duopoli. Dalam
kenyataanseharihari,sektorindustrisangatjauhdarihalyangidealiniseperti
di sebutkan di atas. Oleh karena itu, dalam membuat analisis industri perlu
dicermati seberapa besar persaingan yang terjadi sehingga dapat membuat
kebijakanyangtepatbilainginmengembangkanindustritersebut.

MONOPOLI
Di dalam pasal 1 angka 1 UU Antimonopoli, monopoli didefiniskan "suatu
penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau atas
penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku
usaha". Dapat diartikan bahwa monopoli ada jika satu pelaku usaha atau satu
kelompokpelakuusahamenguasaisuatuproduksiataupemasaranbarangatau
penggunaan jasa tertentu. Dengan kata lain, monopoli ada jika hanya ada satu
pelakuusahayangmemproduksiataumenjualsuatubarangtertentupadapasar
yangbersangkutan.
Monopoli sebenarnya tidak dilarang sepanjang hal itu atas hasil usaha pelaku
yangbersangkutansecarafair.MisalnyajikasuatupelakuusahaAmenghasilkan
(memproduksi) suatu produk baru di pasar, otomatis pelaku usaha tersebut
sebagai monopolis. Yang dilarang oleh UU Antimonopoli adalah praktek
monopoliyangmengakibatkanpersainganmenjaditidaksehatpadapasaryang
bersangkutan.
Misalnya, pelaku usaha B ingin memproduksi barang seperti yang diproduksi
pelaku usaha A, maka pelaku usaha A tidak boleh melakukan hambatan (entry
barrier) supaya pelaku usaha B tidak dapat memproduksi barang yang sama
tersebut.Selainitu,pelakuusahaAadakemungkinanbisamelakukanhambatan

31

masuk pasar, seperti jika pelaku usaha A mematenkan produk temuannya


kepada dirjen paten dan pelaku usaha A mempunyai hak monopoli (biasanya)
selama20tahun.Dansetelahitu,setiaporangbolehmemproduksibarangyang
sama.Itupunharusmendapatlisensidaripemeganghakpatentersebut.
Daripenjelasansingkattersebut,kitasudahberbicaramasalahhubunganantara
pelaku usaha yang satu dengan pelaku usaha yang lain pada pasar yang
bersangkutan.Hubunganyangnormaldiantarapelakuusaha,berperilakusecara
wajartidakmelanggarketentuanundangundangyangberlaku,makaterjadilah
apa yang kita sebut dengan persaingan usaha yang sehat. Memang, definisi
persainganusahayangsehatbelumadasecaramutlak.
Di antara para ahli hukum persaingan, juga tidak ada kesepakatan pendapat
mengenai definisi persaingan usaha yang sehat. Paraahli hukum persaingan
mempunyai persepsi masingmasing jika memberikan definisi hukum
persaingan yang sehat. Tetapi jika terjadi hubungan yang tidak wajar antara
pelakuusahayangsatudenganpelakuusahalainmelaluiperilakuusahanya,dan
halinimenjadikanpasarmenjaditerdistorsi,makaKomisiPengawasPersaingan
Usaha(KPPU)harusmemulihkanpasaryangterdistorsitersebutmenjadisehat.
Pasaryangterdistorsitersebutadalahsuatupersainganusahatidaksehat.Oleh
karenaitu,dipasal1angka6dalamUUAntimonopolididefinisikanpersaingan
usaha tidak sehat. Menurut pasal 1 angka 6 tersebut, persaingan usaha tidak
sehat adalah persaingan antarpelaku usaha dalam menjalankan kegiatan
produksidanataupemasaranbarangdanataujasayangdilakukandengancara
tidakjujurataumelawanhukumataumenghambatpersainganusaha.
Dari ketentuan pasal 1 angka 6 tersebut, dapat kita simpulkan bahwa di dalam
pasal1angka6diatursecarabersamaanmasalahpersainganusahatidaksehat
yang dilakukan secara tidak jujur (curang) dan melawan hukum atau
menghambatpersainganusaha.SementaradidalamUUAntimonopoliitusendiri
tidakmengaturmasalahpersainganusahayangtidaksecaratidakjujur(curang).
Dengandemikian,kitaakanmembahasperbedaanantarapersainganusahayang
tidaksehatyangdilakukansecaratidakjujur(curang)denganmelawanhukum
ataumenghambatpersainganusaha.

PERBUATANCURANG
Perbuatan tidak jujur (curang) adalah suatu tindakan penipuan subjektif yang
dapatdilakukanolehsetiappelakuusahadalambentukapasaja,mungkindalam
proses produksi suatu barang atau bentuk yang lain. Misalnya, dalam proses

32

produksi suatu makanan disebutkan pada informasi komposisi makanan


tersebut tertera tanpa bahan pengawet atau tanpa zat pewarna ternyata
memakaibahanpengawetdanzatpewarna.
Contohlainpelakuusaharetailtidakmemberikaninformasiyangjujurdalamhal
pemotongan harga. Pelaku usaha tersebut membuat iklan super hemat dengan
menggantilabelhargabarangbarangtertentudenganlabelyangbaru.Misalnya
pada label dua liter minyak Bimoli yang sebetulnya harganya Rp8.750 ditulis
Rp9.500 (seolaholah harga lama), dicoret, dan ditambahkan "harga baru"
Rp8.750 untuk memberi kesan seolaholah ada potongan harga Rp750 dari
harga lama. Iklan semacam ini dibuat untuk mengecoh dan menarik konsumen
untukmembeliminyaktersebut.
Iklan tersebut dapat menarik perhatian konsumen karena adanya potongan
harga, yang sebenarnya tidak ada sama sekali. Atau, secara tertulis ada iklan
potongan harga sebesar Rp750. Tetapi setelah dibayar di kasir, yang dihitung
adalah harga lama. Dan kebanyakan konsumen tidak mengecek bon
pembeliannya,apakahhargapotonganadaatautidak.
Cara seperti ini adalah salah satu tindakan yang tidak jujur yang merugikan
konsumen.Halinimerupakansuatupenipuanyangdilakukansecaratidakjujur
(curang), yang mensyaratkan pembuktian yang subjektif. Halhal semacam ini
tidak berhubungan dengan persaingan antara pelaku usaha yang satu dengan
pesaingnya.
Tentu saja akibat perbuatan yang tidak jujur tersebut mempunyai dampak
kepada pelaku usaha pesaingnya, tetapi hal itu secara tidak langsung. Misalnya
karena adanya iklan potongan harga tersebut, konsumen menjadi berlomba
lomba membeli minyak tersebut dan membeli barang kebutuhan yang lain.
Karena konsumen sudah sekalian belanja di toko retail tersebut, akibatnya
pesaingnyamengalamipenurunanomsetpenjualan.
Tetapi akibat langsung dari tindakan tidak jujur tersebut adalah dialami
langsungolehkonsumen,ditipu.DanhalinidapatdikenakanUUKonsumenatau
pasal382bisKUHPdanpasal1365KUHPerdata.Menurutpasal382bisKUPHP
istilah "persaingan usaha adalah persaingan yang dilakukan secara curang"
dengan kata lain secara tidak jujur. Artinya, ini berkaitan dengan dengan
"perbuatanpenipuan".
Pelakuusahaatauseseorangyangmelakukanperbuatancurangterhadappublik
dalam menawarkan barangnya dapat dijatuhkan hukum penjara atau denda,

33

kalau, pertama, terjadi satu perbuatan yang bersifat menipu. Kedua, karena
perbuatannya menimbulkan kerugian bagi pesaingnya dan pembeli atau
konsumen. Dalam kasus seperti ini, adanya kasus penipuan atau perbuatan
curangharuslahterbukti.
Berdasarkanpasal1365KUHPerdatasegalaperbuatanyangmembawakerugian
kepada orang lain, mewajibkan orang yang bersalah untuk mengganti kerugian
yang diderita orang atau pelaku usaha tersebut. Jadi persaingan usaha tidak
sehat yang dilakukan secara curang harus terbukti secara subjektif dan
akibatnyamerugikankonsumensecaralangsungdanpelakuusahasecaratidak
langsung.

PERSAINGANUSAHATIDAKSEHAT
Tidak ada kesatuan pendapat di antara ahli hukum kartel mengenai definisi
persaingan usaha yang sehat. Oleh karena itu, (mungkin) di dalam UU
Antimonopoliditetapkandefinisipersainganusahatidaksehat.Definisitersebut
terlalusempit,karenahanyamenjangkaupersainganusahaantarapelakuusaha
dalammenjalankankegiatanproduksidanataupemasaranbarangdan/ataujasa
tertentuyangdilakukansecaratidakjujurataumelawanhukumsaja.
Padahalsecarasederhana,persainganusahatidaksehatterjadipadapasaryang
bersangkutan,apabilatindakanpelakuusahatertentumenghambatterwujudnya
persaingan usaha yang sehat. Jadi pasar menjadi terdistorsi, baik itu dalam
proses produksi atau pemasaran barang, maupun hambatan masuk pasar bagi
pelaku usaha (baru). Tindakan pelaku usaha yang mendistorsi pasar akibatnya
nyatalangsungdirasakanolehpesaingnyamaupunpendatangbaru.
Olehkarenaitu,perilakupelakuusahatersebutharusdilarangmelaluiperaturan
perundangundangan secara normatif untuk membatasi perilaku pelaku usaha
melakukan persaingan usaha yang tidak sehat. Larangan ketentuan undang
undangadalahlaranganmelakukantindakantertentusecaraimperatif.Larangan
imperatifbiasanyadiikutidengankatakata"dilarangatautidakboleh".
ContohketentuansepertiinibanyakditemukandidalamKitabUndangundang
Hukum Pidana. Jika pelaku usaha melanggar ketentuanketentuan KUHP
langsung dijatuhi hukuman tertentu. Misalnya seorang mencuri barang milik
oranglain,dandijatuhihukumanpenjaratigatahun.
Di dalam UU Antimonopoli, ada ketentuan yang menggunakan katakata
"dilarang", tetapi tidak otomatis dijatuhkan hukuman, karena ada perbuatan
melawan hukum yang dilakukan pelaku usaha yang bersifat rule of reason.

34

Artinya,perlupenelitianlebihjauh,apakahtindakanpelakuusahatertentudapat
mengakibatkan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat pada
pasar yang bersangkutan. Dan kalau tidak, ketentuan UU Antimonopoli tidak
akan diterapkan, meskipun pelaku usaha tersebut nyatanyata menjadi besar
dansemakinkuatpadapasaryangbersangkutan.
Misalnya, dalam hal merjer, perusahaan A dengan perusahaan B melakukan
merjer, dan sudah pasti tujuan merger tersebut untuk meningkatkan
kemampuan perusahaan, baik kemampuan keuangan, meningkatkan pangsa
pasar maupun meningkatkan sinerginya dan meningkatkan pelayanannya
terhadap konsumen. Perusahaan hasil merjer tidak dapat dilarang, jika
perusahaanhasilmerjertidakmengakibatkanpraktekmonopoliataupersaingan
usahatidaksehatpadapasaryangbersangkutan.
Contoh lain, tiga pelaku usaha kecil membuat perjanjian oligopsoni, yaitu
perjanjian pembelian suatu barang tertentu. Tanpa adanya perjanjian tersebut
pelaku usaha kecil tersebut secara sendirisendiri tidak mampu membeli suatu
barang tertentu dari produsen atau pemasok tertentu. Melalui perjanjian
tersebutmerekamampumembelisejumlahbarangtertentudariprodusenatau
pemasok tertentu lebih murah, karena mereka dapat membeli barang dalam
jumlahbesar.
Dengan demikian, ketiga pelaku usaha kecil tersebut dapat bersaing dalam
menjual barangnya dengan pelaku usaha yang lebih besar. Perjanjian semacam
ini tidak dikenakan pasal 13 ayat 1, karena tidak mengakibatkan praktek
monopolidanpersainganusahatidaksehatpadapasaryangbersangkutan.
MemangadajugaketentuanUUAntimonopoliyangbersifatperse.Artinyabegitu
pelakuusahamelanggarketentuannya,langsungdilarangdandikenakansanksi.
Misalnya,jikapelakuusahayangsatudenganpelakuusahayanglainmelakukan
perjanjian penetapan harga barang (price fixing), maka pelaku usaha tersebut
langsung dikenakan pasal 5 ayat 1. Walaupun tidak terjadi persaingan usaha
tidak sehat pada pasar yang bersangkutan, karena akibat perjanjian tersebut
langsungdirasakanolehkonsumenataupelanggan.
Jadidaripenjelasandiatas,terdapatperbedaanyangmendasarantaratindakan
monopoli dengan perbuatan curang. Monopoli tidak hanya ada di negara Barat
(Amerika)saja,tetapijugadiIndonesia.Praktekmonopoliitusendiripadamasa
orde baru berlangsung merajalela. Oleh karena itu, timbullah pemikiran pada
tahun1989bahwaIndonesiamembutuhkanUUAntimonopoli.

35

Memang pada waktu itu pemikiran itu tidak mendapat dukungan dari
pemerintahOrdeBaru,karenamerasabelumwaktunyauntukmengaturmasalah
monopoli (konglomerat). Namun, para ilmuwan yang concern tehadap
persaingan usaha di Indonesia tetap berupaya membuat rancangan undang
undang antimonopoli, seperti yang dibuat oleh Lembaga Penelitian dan
Pengkajian PDI, RUU Antimonopoli yang dikeluarkan Departemen Keuangan
yang diprakarsai oleh Normin Pakpahan, serta yang dibuat oleh Departemen
PerindustrianbekerjasamadenganFHUniversitasIndonesia.
Selain itu, masalah larangan monopoli sudah diatur di dalam pasal 7 UU No.
5/1984 tentang Perindustrian. Pasal 7 tersebut pada intinya memberikan
instruksi kepada pemerintah untuk: (1) mewujudkan perkembangan industri
yanglebihbaik,secarasehatdanberhasilguna;(2)mengembangkanpersaingan
yangbaikdansehatsertamencegahpersainganyangtidakjujur;(3)mencegah
pemusatanataupenguasaanindustriolehsatukelompokatauperorangandalam
bentukmonopoliyangmerugikanmasyarakat.
Hal ini menunjukkan bahwa masalah monopoli juga masalah yang dilarang di
Indonesia dalam perundangundangannya. Kalaupun dalam pembuatan UU
Antimonopoli yang sekarang ada kelemahankelemahannya, ini adalah
merupakan kelemahan legislatif pada masa itu. Namun, keinginan untuk
memilikiUUAntimonopolisudahlamadiinginkanolehmasyarakatIndonesia.
Monopoli dan perbuatan curang adalah dua hal yang berbeda, walaupun
ketentuan untuk mengaturnya sudah ada sejak dulu. Ketentuan ini tersebar di
berbagai undangundang yang dalam pelaksanaannya tidak efektif. Kehadiran
UUAntimonopoliyangsekarangdiharapkandapatmemberikanpersainganyang
sehat, fair, dan kondusif, serta diimplementasikan secara efektif oleh KPPU
sebagilembagapengawaspersainganusaha.

PRODUCTDIFFERENTIATION
CUSTOMERNEEDS&PRODUCTAWARENESS
Di dalam ilmu marketing, Philip Kotler mengemukakan produk/service
(customer needs & product awareness) dapat menjadi magnet atau daya tarik
yang luar biasa. Yang dicari konsumen tentunya produk (barang) yang in atau
sedang trend kalaupun tidak dilakukan produk inovasi sehingga orang
penasaran. Memang memiliki produk yang bagus dan trendy saja sekarang ini
belumcukup!

36

Masyarakat dan konsumen sekarang semakin pandai dan cermat, harga pun
(pricing) kini menjadi pertimbangan di dalam mengambil keputusan untuk
membeli!Konsumenmenginginkanprodukyangbaikdenganhargayangmasuk
akal (value for money). Jangan heran bahwa mereka yang berbelanja di FO
(factoryoutle),berburuproductbrandedtapidenganhargayangterjangkau.
Selanjutnyatempatataulokasi(placeofsale/distribution)memegangperanyang
sangat penting bahwa begitu banyak FO di kota Bandung, namun hanya
beberapayangtetapramai(marketpower)dikunjungibahkanpunyapelanggan
tetap 15 .Halinikarenapemiliknyapandaimenciptakantempatbelanjanyabukan
sekadar sebagai toko pakaian, mereka menawarkan suasana (ambience) yang
menyenangkan!
Hallainyangjugaperludilakukanadalahpromosi(promotion&publicity).Anda
harus dikenal dulu! Tak kenal makatak sayang! Kita dapat melakukan promosi
dari cara yang paling murah dengan insertion (flier/brosur) yang disisipkan di
media massa hingga promosi gencar dengan menggandeng mitra usaha
perbankanmelaluipromosibersama(joinpromo).
Tidak sedikit produk yang kini cukup dikenal (customer perception)
dipopulerkanmelaluiwordofmouth(getoktular),ceritadarimulutkekuping?
Yang seperti ini tentunya harus punya keunikan (uniqueness) bahwa produk
yangditawarkanmemangpunyacitarasayangberbeda(productdifferentiation),
setidaknyaadainovasiyangdilakukan.
Kitabisamelihatbatagorsebagaiproductinnovationyangdiawalidaribasotahu
&siomayBandungsebagaicikalbakal.Begitubanyakpenjual/pedagangbatagor
sebagaifollower,yanghanyaikutikutan(me too)namunhanyabeberapayang
populer.
Yang juga unik adalah es cendol Elizabeth, di Jawa Tengah dibilang es dawet.
Penjual es di selasar sebuah toko tas populer di Bandung ini, konon menjadi
populerdaribuahbibir(publicity&publicrelations)ibuibuyangberbelanjatas
diJln.Otista,Bandung.
Masih banyak produk kudapan lainnya dan tempattempat belanja di Bandung
yang menarik untuk dikunjungi (create market). Ke depan jenis makanan &

15www.pikiranrakyat.com/cetak/2007/082007/21/99marketing.

37

kudapan ini hendaknya menjaga kualitas produk dan cita rasa (standardized
product).
Dalamhalini,pemerintahsangatberperanmenjadikanBandungsebagaitujuan
wisata, iklim yang kondusif memberikan angin segar bagi para investor dan
mendorong pelaku usaha untuk terus melakukan product innovation. Hal ini
tentu akan mendatangkan sejumlah manfaat ekonomis (benefits) atau
keuntungan tidak hanya bagi pengusaha, tetapi berdampak juga terhadap
pemerintahkotadalammeningkatkanPAD(pendapatanaslidaerah).
Kesuksesan dari beberapa pengusaha/pedagang (FO, batagor, dsb.) di Kota
Bandung juga mungkin di kotakota lainnya, umumnya mereka mengawali dari
usaha kecilkecilan, berbekal kemauan (semangat pantang menyerah) dan
keberanian. Jangan lupa, Anda harus memesona, tanpa daya pikat kuat (attract
tocome)siapamaumelirik?

JIKAINOVASIBERHENTI,PERADABANMANUSIABERAKHIR

TAHUN 1889, Charles H Duell, salah satu anggota komisi paten Amerika,
membuatpernyataanyangdianggapkontroversial.Katanya,"Semuayangdapat
diciptakantelahditemukan."Benarkahpendapattersebut?
SEJARAH membuktikan, hanya berselang enam tahun setelah pernyataan
tersebut, tahun 1895, Guglielmo Marconi, peneliti dari Italia, membuat sebuah
perangkat yang dapat mentransfer sinyal elektris melalui udara dari rumahnya
kerumahtetangganya.Penemuanitumenjadicikalbakalradiosaatini 16 .
Dapat dibayangkan jika penemuan tersebut tidak ditindaklanjuti dengan
penemuan komponenkomponen transistor dan resistor yang berukuran lebih
kecil dan juga lebih canggih. Sampai sekarang kita masih akan menggunakan
radiokunoyangberukuranbesardengankualitassuarayangburuk.
AkhirtahunlaludalamsebuahsimposiummediadananalisdiSingapura,Robert
Youngjohns, Executive Vice President Sun Microsystems Inc, menanggapi
pernyataan Duell tadi.Katanya,iamensyukuribahwapernyataan CharlesDuell

16RobertSanjayapengamatTElekomunikasi,Kompas,Kamis,

16 September 2004

38

tadi salah. "Jika inovasi berhenti, maka hidup manusia juga akan berakhir,"
katanya.
"Setiap perusahaan seharusnya memiliki visi menjadi inovator di bidangnya
masingmasing, seperti laiknya Sun. Sun adalah innovator company, yaitu
perusahaanyangterusberinovasiuntukmengembangkanteknologiyangsudah
ada maupun menemukan teknologi baru. Untuk bertahan menghadapi
persainganmemangsangatberatdilakukanpadazamanresesiekonomiseperti
saatini,
HARRY Nugraha, Senior Director & Country Manager Qualcomm
Indonesia,mengatakan, "Saya yakin teknologi ini akan membantu masyarakat
Indonesia menjadi lebih kompetitif di berbagai bidang dengan menyajikan
sarana telekomunikasi terbaik di industri. Dan Qualcomm berada di sini untuk
mendukung 100 persenbaik operator, regulator, maupun organisasi mana
punyangberkomitmenuntukmenawarkansolusitelekomunikasiberbasisCDMA
diIndonesia."
Qualcomm Incorporated sendiri dikenal sebagai perusahaan yang memelopori
teknologiCDMA.Denganmengefektifkanpenggunaanspektrumfrekuensiradio,
CDMAmemungkinkanparaoperatormengakomodasikanlebihbanyaklalulintas
datadansuaradalamjaringanmerekadibandingkandenganteknologilain.
Dengan kata lain, CDMA memungkinkan lebih banyak orang untuk
berkomunikasipadasaatbersamaan.
Walau pergerakan pertumbuhan operator sangat menggembirakan, sayangnya
belumdiikutidengankekayaanlayananCDMAdiIndonesia.Padahal,dinegara
negara lain yang memiliki jumlah operator lebih sedikit layanan contentnya
sudahsangatkayadanberagam.
Oleh karena itu, muncul persepsi di masyarakat bahwa layanan CDMA di
Indonesia masih belum jauh berbeda dengan layanan yang disediakan oleh
operator berbasis teknologi GSM, sehingga diferensiasi produk belum tampak
signifikan.Walausuaradiakuijauhlebihjernih,layananyangdapatdioperasikan
maksimalsementarainimasihdidominasisuaradanSMSsaja.
Padahal, CDMA memungkinkan lebih banyak fitur dan inovasi dengan
memanfaatkan kemampuan transfer datanya. Seperti video streaming, MP3,
email,karaoke,locationbasedservices(LBS),daninteractivegames.

39

Bisa kita bandingkan dengan beberapa negara di kawasan Asia yang memiliki
kultur budaya dan pola bisnis yang hampir sama dengan Indonesia. Di sana
perkembangan CDMA sudah sampai pada tahap yang sangat
menggembirakan,sepertiThailand.ThailandhanyamemilikisatuoperatorCDMA
dan harus bersaing dengan tiga operator berbasis teknologi berbeda. Namun,
dengan positioning yang kuat dan strategi diferensiasi produk yang terarah,
operator CDMA tersebut, Hutchison CAT, sedang menikmati kepopuleran dan
pertumbuhanpelangganyangmenggembirakan.
HutchisonCAT(CATadalahkependekandariTheCommunicationsAuthorityof
Thailand) adalah perusahaan gabungan antara CAT Telecom Public Company
Limited dan Hutchison Wireless MultiMedia Holdings Limited. Perusahaan
memiliki lisensi untuk mengoperasikan pemasaran untuk layanan telepon
seluler digital CDMA di 25 provinsi di Thailand. HUTCH, demikian biasanya
perusahaan ini disebut, memiliki beberapa layanan menarik seperti karaoke,
onlinegaming,videomail,LBS,sertalayanansepertiinternetportaldanTVkabel.
Salah satu fitur yang sedang tren di sana adalah karaoke, yang memanfaatkan
kemampuan transfer data yang sangat cepat dari CDMA. Para pelanggan Hutch
dapat mendownload musik karaoke melalui telepon seluler (ponsel) dan
bernyanyikaraokedimanapun,kapanpun,melaluiteleponselulermereka.
Semakin lama, layanan ini semakin populer di kalangan anak muda.Dengan
menyediakan layanan yang sulit disaingi kompetitornya, seperti karaoke ini,
makaHUTCHmenjadisatusatunyaoperatoryangmenyediakanlayananmobile
yang unik di Thailand. Diferensiasi layanan seperti ini menjadikan positioning
HUTCH menjadi sangat signifikan di pasar. Dampaknya sangat positif terhadap
penguasaanpasarmereka.
BELAJAR dari kesuksesan HUTCH rasanya sudah saatnya bagi para operator
CDMAdiIndonesiauntukmulaimencaricelahbagaimanamembedakanlayanan
mereka dengan operatoroperator dengan basis teknologi berbeda.
Artinya,operatoroperatortersebutharusmencarikillerapplicationyangbanyak
menarikminatpelanggandenganbiayaterjangkau.
Tahun lalu, penulis beruntung sempat mengunjungi Tokyo dan melihat dengan
mata kepala sendiri bagaimana masyarakat Jepang sangat terikat pada ponsel
mereka dalam menjalani kehidupan seharihari. Di manamana, di setiap sudut
kota,pastiadaseseorangyangsedangasyikmengutakatikponsel,entahuntuk

40

berbicara,mengirimpesan,bermaininteractivegames,ataumengambilfotodan
mengirimnyaviaemaildanmasihbanyaklagi.
Jepang mungkin beruntung karena secara kultur, masyarakat Jepang sangat
menggemari permainan elektronik sehingga mudah ditebak aplikasi apa yang
menjadikillerapplicationdisana.Tidaktua,muda,remaja,ataupunanakanakdi
Jepang, semua orang menggemari games. Maka, tidak heran jika penyedia
contentpermainanelektronikbisahidupmakmurdiJepang.
Salah satu operator CDMA terkemuka di Jepang adalah KDDI. Hadir dengan
brand layanan seluler "au", KDDI kini sedang menikmati jumlah pertumbuhan
pelanggan yang sangat pesat. Saat mencoba kecanggihan teknologi CDMA di
negeriSakuraini,penulisberkesempatanmenggunakanponselCasioA5302CA
yang memanfaatkan layanan "au" KDDI. Suaranya luar biasa jernih. "Sudah
pulangataumasihdiTokyo?Soalnya,suaranyasepertidirumahsebelah,"tanya
seorangtemandiJakartapadasaatpenulishubungi.
Fitur kamera digital di ponsel ini juga lumayan tinggi resolusinya. Belum lagi
fasilitas mengirim dan menerima email yang sangat menyenangkan karena
penulisdapatberkorespondensidengantemantemandiTanahAirsambiltetap
berjalanjalan.
Satusatunya kesulitan, ponsel tersebut tidak menyediakan pilihan bahasa
Inggris. Alhasil, untuk mengoperasikannya penulis harus selalu ditemani rekan
yang bisa berbahasa Jepang atau jika dia tidak ada, terpaksa bertanya kepada
siapasajayangditemuidijalan.Setelahbeberapawaktu,akhirnyabisalumayan
lancarsetelahmenghafallangkahlangkahnya.
Dr Hideo Okinaka, yang pada saat ditemui penulis menjabat sebagai Vice
President and General Manager, Strategic "au" Business Development
Division,KKDI Corp, menjelaskan bahwa KDDI menyediakan beragam layanan
berbasiskemampuantransferdata.Diantaranyaberselancarinternet,LBSyang
didukung teknologi GPSONE sehingga pengguna tidak akan pernah tersesat,
membuat video clip atau mengambil gambar dan mengirimkannya via email
langsung dari ponsel, mendownload video clip lagulagu populer atau "Chaku
Uta", yaitu vocal ring. Dan dengan CDMA2000 1xEVDO yang diterapkan pada
musim semi 2003,kualitas layanan tersebut semakin lama semakin
mencengangkan.
Selainitu,adajugalayanankeamanandariSecomuntukmelacakanakanakatau
orangtua yang tersesat, pencurian mobil, perampokan, penculikan sampai

41

binatangpeliharaan,danlainsebagainya.DenganmemadukanteknologiGPSONE
dan CDMA, Navitime juga membantu pengguna untuk menemukan tempat
pertemuan yang sulit dicari atau jika pelanggan tersesat di jalur kereta bawah
tanah.
Selain di Jepang, SK Telecom dan KTF di Korea Selatan juga menyediakan
layananlayanan bernilai tambah yang unik untuk menarik lebih banyak
pelanggan. Misalnya, layanan GPS (global positioning systems) dari KTF yang
dapat dimanfaatkan oleh seorang ibu untuk melacak keberadaan anaknya yang
sedangbermainsehinggasiibubisamenjemputanaknyapulang.
DaninovasiinovasiyangmunculkarenateknologiCDMAtidakberhentisampai
disini. Langit adalah batasnya. Jadi, tidak dapat disangkal tanpa inovasi
peradabanmanusiaakanberakhir.
Olehkarenaitu,agardapatberkembang,operatoroperatorCDMA di Indonesia
harus mencari celah inovasi untuk meraup peluang pasar baru dan bertahan
menghadapipersainganyangkiansengit.

DIVERSIFIKASIDANEFEKKOMPETITIF
Optimalisasidalambisnisdapatdilakukanmelaluiberbagaistrategiyangterkait
dengan kombinasi antara orientasi pasar dan produk. Kombinasi kedua hal
tersebut melahirkan bermacam strategi, yaitu penetrasi pasar, pengembangan
pasar,pengembanganproduk,dandiversifikasi. 17
Dari sisi investor, optimalisasi dalam bisnis melalui penetrasi pasar berarti
aktivitas transaksinya di bursa terkonsentrasi pada saham pilihan tertentu.
Optimalisasi melalui pengembangan produk berarti perluasan jenis saham
pilihan melalui portofolio atau kombinasi berbagai jenis saham pada suatu
lapisanpasartertentuyangsudahdipilihsebelumnya.
Strategi pengembangan pasar berarti dengan pilihan saham tertentu investor
memperluas pasarnya, sedangkan strategi diversifikasi berarti perluasan pada
keduanyabaikportofoliosahammaupunlapisanpasarnya.

17

(Dr Sugeng Wahyudi, dosen strategi dan keuangan pada Program MM Undip53), http://
www.suaramerdeka.com/harian/,Selasa,22Maret2005

42

Pada pekan kedua Maret Bursa Efek Jakarta (BEJ) diwarnai oleh diversifikasi
yangditandaisahamsahamlapisbawahlebihmenggeliat.Padapekan pertama
Maret kenaikan indeks harga saham pada papan utama atau main board index
(MBX)sebesar0,34%dandipapanpengembanganataudevelopmentboardindex
(DBX)1,16%.
PadapekankeduaMaretindekshargasahamdiMBXnaik1,85%danDBXnaik
3,88%. Hal tersebut menunjukkan kenaikan harga ratarata saham lapis bawah
lebihbesardarikenaikanhargasahamlapisutama.
Keadaanitumenunjukkanpulabahwaratarataaktivitastransaksiperdagangan
padapasarsahamlapisbawahpadapekanlalulebihatraktifdaripadaratarata
transaksisahamlapisutama.
Padapasarprodukriil,adasuatuhambatanmasukbagiparainvestorterhadap
produk dan pasar tertentu, terutama produk dan pasar yang dipandang
menguasaihajathiduporangbanyak.
Di pasar modal dalam rangka pengembangan pasar otoritas bursa belum
memandangperluadapembatasanmasukataubarrierentrybagiinvestormana
pundalamhalmembelisahamtertentudanmemasukisegalalapisanpasar.
Karena itulah, segala jenis investor baik individu, institusi, domestik maupun
asingtidakadabarrierentryuntuksecarabebasmemilihsemuajenissahamdan
pada semua lapisan pasar. Dengan cara tersebut dalam hal growth memang
pasarmodallebihbaikmeskipundalamhalpemerataanmenjadiberkurang.

PENGARUHBERANTAI
Terlihattelahterjadipengaruhberantaipadaperkembanganhargajenissaham
pada berbagai lapisan di BEJ. Hal tersebut sejalan dengan Lang et al (1992)
dalam Journal of Financial Economics yang mengemukakan ada keterkaitan
antara kandungan informasi suatu perusahaan dan efek contagion serta efek
kompetitif 18 .

Efek contagion terjadi bila kandungan informasi suatu perusahaan


menyebabkan terjadi perubahan yang merugikan bagi perusahaan lain dalam
kelompok industri yang sama. Sebaliknya, efek kompetitif akan terjadi jika
(footnotecontinued)
18

43

Dari berbagai jenis saham yang diperdagangkan di BEJ telah terjadi efek
kompetitif atau pengaruh berantai yang bersifat positif. Pada sektor pertanian
sahamyangdominan,yaituAstraAgroLestari(AALI)denganhargaRp4.200.
Saham AALI merupakan jenis saham yang perusahaannya berkinerja positif.
Kenaikanhargayangsangatsignifikanpadasahamtersebutternyataberdampak
berantaipadasahamserumpun,yaitusahamLSIPdanUNSP.
Saham London Sumatra (LSIP) kini pada harga Rp 1.900 dan Bakrie Sumatra
Plantation (UNSP) Rp 475/ lembar. Saham LSIP perusahaannya dalam keadaan
merugi. Namun demikian bila harga ekspor produk minyak sawit mentah atau
crudepalmoil(CPO)membaikmakakinerjaLSIPakanmembaikpula.
Pada sektor pertambangan juga terjadi efek kompetitif bersifat positif yang
bersumberpadasahamAnekaTambang(ANTM)yangberkinerjabaik.Padaawal
2005hargasahamANTMRp1.730dankini(18Maret)padaRp2.500ataunaik
44,5%.
Kenaikan harga saham itu berdampak berantai pada saham serumpun, yaitu
saham Bumi Resource (BUMI), Timah (TINS), dan Tambang Batu Bara Bukit
Asam(PTBA).SahamBUMIkinipadahargaRp900,TINSRp2.325,danPTBARp
1.760. Dari sektor itu saham Bumi Resource mendominasi transaksi
perdaganganpadapekanlalu.
Pengaruhberantaiyangbersifatpositifterjadipadasahamsektorindustridasar
dan kimia, terutama pulp dan kertas. Saham pabrik kertas Tjiwi Kimia (TKIM)
tergolong saham berkinerja baik. Pada awal 2005 harga saham TKIM Rp 2.225
dankini(18Maret)Rp2.750ataunaik23,6%.
Kenaikan harga saham tersebut berdampak berantai pada saham serumpun,
yaitu saham Indah Kiat Pulp (INKP) dan Suparma (SPMA). Kini kedua saham
serumpuntersebutmasingmasingpadahargaRp1.470danRp310/lembar.

kandungan informasi suatu perusahaan menyebabkan perubahan yang


menguntungkanbagiperusahaanlaindalamindustriyangsamaatauserumpun.

44

Dengan demikian dapat dirumuskan strategi diversifikasi yang terjadi di bursa


telah berdampak pada efekkompetitif positif yang meluas hampirmeratapada
semuasektor.Keadaanitumenguntungkandantelahmeramaikanbursa.
Jenis saham yang akan terkena dampak positif selanjutnya adalah jenis saham
serumpun yang tingkat kenaikannya masih rendah dan kinerja perusahaannya
tidakterlalumerugi.

STRUKTURINDUSTRITELEKOMUNIKASI
Padaumumnyadipercayabahwapersainganpasarakanmendorongperusahaan
untukmencariteknologiyanglebihbaikuntukmeningkatkanefisiensiproduksi
dan meningkatkan keuntungan. Kebanyakan industri telekomunikasi di negara
berkembangmasihmempunyaistrukturmonopolialamiah.Monopolistmungkin
akan memperoleh lebih banyak keuntungan dengan cara sederhana yaitu
menaikkan harga produksi. Karena kemudahan ini mungkin akan memberi
insentifyangkecilbagimonopolistuntukmencariteknologiyanglebihbaik.
Konsekuensinya,oranglebihpercayabahwakompetisiakanmendorongefisiensi
produksi. Di sisi lain, adanya skala ekonomis akan mendukung perilaku
monopolist, dengan persaingan akan menyebabkan setiap perusahaan akan
mempunyaiukuranyangkecil.
Dalamkaitannyadenganefisiensiproduksi(yangmempunyaiimplikasiterhadap
kesejahteraan), perdebatan antara persaingan dengan monopolist akan
menghasilkan tradeoff antara efisiensi dengan skala ekonomis. Regulated
monopoli merupakan hibrid yang mengkompromikan kedua hasil tersebut.
Kinerjadariregulatedmonoplydipengaruhiolehadanyastrukturinformasyang
asimetriantaraperusahaandenganpembuatregulasi.
Selanjutnya dalam makalah ini akan dianalisis persaingan perusahaan
telekomunikasi baik di negara maju maupun di negara berkembang. Untuk
melihat seberapa jauh faktor persaingan di industri tersebut dibadingkan
beberapa macam metode, yaitu ekonometri, Data Envelopment Analysis (DEA)
dan Engineering Process Model. Disamping ditinjau persaingan di industri
telekomunikasi yang masih konvensional (menggunakan jaringan kabel) juga
dibandingkandenganindustritelekomunikasiseluler.
Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya dituntut
adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara,
membuat peranan telekomunikasi menjadi sangat penting. Telekomunikasi
sebagaiwahanabagipertukaraninformasiakansemakinmemperhatikanaspek

45

kualitasjasa.Selainituperkembangandibidangduniainformasisaatinibegitu
cepat, baik dilihat dari isi maupun teknologi yang digunakan untuk
menyampaikaninformasi.
Teknologitelekomunikasimerupakanteknologiyangcepatberkembang,seiring
dengan berkembangnya industri elektronika dan komputer. Trend teknologi
telekomunikasi ini semakin ke arah teknologi wireless (tanpa kabel). Ada
beberapa indikasi yang dapat dilihat pada proses perkembangan teknologi
wireless.Indikasitersebutadalah:beralihnyaketeknologidigital,semakinbesar
kapasitas,semakinsederhanaperangkatnya,perluasandayajangkau,keamanan
dan privacy lebih baik, personalitas dan penambahan fasilitas yang lain. Arah
perkembangan teknologi wireless, semuanya menuju ke teknologi Mobile
Telecommunications System. Teknologi tersebut dapat didekati dari teknologi
cordless,cellular(seluler)maupunsatelit.Evolusiteknologitelekomunikasisaat
inimempunyaikecenderunganuntukberalihviaradio,optikatausatelit.
Telekomunikasi seluler sangat cepat mengalami difusi teknologi yang
dikarenakan keterbatasan dari teknologi telekomunikasi konvensional yang
memerlukan waktu lama untuk pengembangan jaringan begitu juga waktu
tungguuntukmemperolehsambunganbagipelanggan.
Hubungan antara persaingan dan difusi dalam literatur ekonomi sering
dinyatakan dalam difusi dari inovasi teknologi yang pada umumnya makin
banyakjumlahperusahaanmakaakansemakincepatterjadidifusiinovasi.
Tidak seperti dalam industri telekomunikasi konvensional yang kebanyakan
masihmengikutistrukturpasarmonopolialamiah,telekomunikasiselulersejak
beralihdarianalogkedigitalstrukturpasarmonopolitidakdapatdipertahankan
lagi. Inovasi teknologi telah meningkatkan efisiensi dalam menggunakan
spektum gelombang radio dan akhirnya makin besar ukuran pasar baik bagi
pelanggan maupun operator. Lebih jauh dapat dikatakan bahwa meningkatnya
potensipasarakanmendorongbanyakoperatoryangmasukkeindustriini.Ada
duaalasanyangseringdikemukanuntukmenjelaskanhalini:

Perkembangan teknologi akan mendorong banyak perusahaan


masukkepasar.
Persaingan di pasar akan meningkat seiring dengan kecepatan
difusiteknologitelekomunikasiselulerini.

46

Teknologitelekomunikasiselulersangatcepatmengalamiperkembangan.Halini
didorongolehketerbatasanspektrum(bandwidth)gelombangelektromagnetik.
Padasistemanaloggenerasipertamaberoperasipadadaerahdenganfrekuensi
450MHz,danmeningkatmenjadi900MHzpadagenerasikedua.Perkembangan
teknologitelahmenurunkankebutuhanspektrumperpelanggansehinggapada
gelombang yang sama dapat digunakan oleh lebih dari satu operator. Hal ini
membuat struktur monopoli alamiah yang ada sebelumnya menjadi makin
kurang penting artinya. Perkembangan yang sangat dasar terjadi setelah
diketemukan teknologi digital. Mulamula teknologi digital dioperasikan pada
spektrum 900 MHz. Teknologi ini mampu untuk mengakomodasi tiga sampai
empat kali lebih banyak pelanggan dibandingkan dengan teknologi analog 19 .
Yang paling berhasil dari teknologi digital adalah penggunaan GSM (Global
System for Mobile), yang telah melaju jauh meninggalkan pesaingnya seperti
sistemCDMAdanDAMPSyanglebihlambatditerimaolehpasar(Gruber,2001).
Teknologi digital telah membuka peluang untuk meningkatkan kapasitas
keseluruhan sistem karena lebih efisien dalam penggunaan spektrum. Hal ini

Sinyal analog adalah sinyal gelombang elektromagnetik dan bergerak atas


dasar frekuensi. Frekuensi adalah jumlah getaran bolakbalik sinyal analog
dalamsatusikluslengkapperdetik.Satusikluslengkapterjadisaatgelombang
beradapadatitikbertegangannol,menujutitikpositiftertinggipadagelombang
menurun ke titik tegangan negatif dan menuju titik nol kembali. Kerugian
Analog, 1) Pengiriman sinyal analog sepertimengirim lewat pipa.Semakin jauh
pipa, semakin banyak tenaga yang berkurang dan aliran semakin lemah, 2)
Sistemanalogakanmenjadilemahsetelahmelewatijarakjauh
19

Sistemdigitaladalahsesuatuyangmenggunakannilaidiskrit(biasanyategangan
listrik), terutama digunakan lambang binary digit, atau simbol angka seperti
huruf atau lambang. Perbedaan antara digital dan analog mengarah pada
penerimaan, penyimpanan dan penyampaian data, atau cara kerja internal dari
sebuahalat.Kata"digital"berasaldarikatadigitdandigitus(latin)yangartinya
menghitung dengan jari. Kata "digital" biasanya digunakan dalam teknologi
computer dan elektronik. Teknologi yang menggunakan sistem digital diberi
awalan"e"sepertikata"email"dan"ebook",walaupuntidaksemuaelektronik
yangmenggunakansistemdigital.

47

akan memungkinkan lebih dari satu operator untuk mengeksploitasi skala


ekonomis.Secaraumumstrukturpasartelekomunikasiselulermenjadiduopoli
atau oligopoli. Karena makin cepat perkembangan teknologinya dan kendala
kapasitas makin berkurang, maka semakin banyak perusahaan yang dapat
masukkepasardanakanmeningkatkanderajatpersaingan.
Untuk mengetahui trend industri telekomunikasi yang ada, kita harus
mengetahui terlebih dahulu struktur lingkungan industrinya. Lingkungan
industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal perusahaan yang
menghasilkan komponenkomponen yang secara normal memiliki implikasi
yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasi perusahaan.
Perkembangan suatu industri tidak terlepas dari persaingan para pelaku
didalamnya. Struktur industri mempunyai pengaruh yang kuat dalam
menentukan aturan permainan. keadaan persaingan dalam suatu industri
tergantunglimakekuatanpersainganpokok,yaitu:
JasaPengganti:

macammacamjasasubsitusi
perbedaan harga relatif antara jasa subsitusi dengan jasa
telekomunikasiitusendiri
kecendrunganpelangganterhadapjasasubsitusi

Jika ancaman barang subsitusi itu rendah maka potensi keuntungan dalam
industritersebuttetaptinggi.
DayaTawarPelanggandanKondisiPasar:

banyaknyapelanggan

pembagianpasar

sensitifitas pelanggan terhadap perubahan harga dan


perubahanlayanan
Jika daya tawar pelanggan lemah, maka potensi keuntungan dalam industri
tersebutakannaik.

DayaTawarPemasok:
asalpemasok

konsentrasipemasok

keberadaaninputsubsitusi

Jikadayatawarpemasokrendah,makapotensikeuntungandalamindustriakan
naik.

48

KondisiPersainganantarPerusahaan:

pemaindominan

pemainlainnya

hubunganpersainganantarpemain
pertumbuhanindustri

AncamanPendatangBaru:

skalaekonomi

identitasmerek

kebutuhanmodal

kebijakanpemerintah
Jikapenghalangmasukdalamindustriitukuat,makapotensikeuntungandalam
industritersebuttetapbesar.

Restrukturisasidimaksudkanuntukmenciptakanpasardenganpesaingsehingga
baik infrastruktur maupun pelayasan jasa tidak lagi bersifat monopoli alamiah.
Restrukturisasi industri telekomunikasi didukung adanya landasan untuk
meningkatkanproduktivitasdanpertumbuhanekonomi.Banyakpendapatyang
percaya bahwa pasar yang berkompetisi akan sejalan dengan tujuan sosial
seperti pelayanan yang universal. Kecepatan perubahan teknologi
telekomunikasitelahmenciptakanpelayananbaru,kesempatanpasaryangbaru
dan lebihlebih semakin menyatunya antara telekomunikasi dan teknologi
informasi.
Sehingga restrukturisasi merupakan keharusan yang perlu untuk segera
dilaksanakan.Meskipundemikian,banyakjugayangberpendapatbahwaadanya
restrukturisasi di industri telekomunikasi yang menciptakan persaingan
merupakanancamanbagiterciptanyapelayanananuniversaldanlebihekonomis
bilamenggunakansatujaringan.
Beberapa negara menganggap bahwa adanya persaingan akan membuat
perusahaan tidak efisien karena akan membuat ukuran perusahaan menjadi
kecil. Mereka percaya bahwa skala ekonomis yang ada di tangan satu operator
merupakan landasan untuk dapat menyediakan pelayanan yang universal
denganhargayangterjangkau(Lien,2001).

49

TEST/UMPANBALIK
1. Kuntungan apa yang didapat apabila perusahaan mempunyai posisi
monopoli?
2. Keuntngan apa yang bisa didapat apabila pasar dalam posisi persaingan
sempurna?
3. Apayangdimaksuddengansurplusprodusendansuroluskonsumen?
4. Apa yang dimaksud dengan deadweight loss, (berikan contoh dengan
pendekatangrafik)?
5. Mengapa dalamkebijaksan kompetisipertimbangan efesiensi menjadi
sangatrelevan,jelaskanpengaruhnyaterhadappembangunanekonomi?
6. Sebutkan4model/kelompokstrukturpasardalamperekonomian?
7. Berikan contoh dan jelaskan praktek monopoli yang tidak dilarang
menurutUndangundangantimonopoli?
8. Berikan 3 (tiga) contoh perbuatan curang yang dilakukan produsen
yangdapatmerugikankonsumen?
9. Sebutkan amanat pasal 7 UU No.5/1984 kepada pemerintah yang
berkaitandenganmonopoli?

50

DAFTARPUSTAKA
1) Richard Posner, 1976,Antitrust Law: An Economic Perspective, Chicago:
UniversityofChicagoPress,.
2) SchererF.M.,1994,CompetitionPoliciesforanIntegratedWorldEconomy,
WashingtonD.C.,BrookingsInstitution,
3) DennisCarltondanJefferyPerloff,1994.Modern Industrial Organization,
EdisiKedua,NewYork:HarperCollinsCollegePublishers
4) Philip Areeda, 1991. Introduction to Antitrust Economics, in
collaboration Among Competitors:Antitrust Policy and Economics,Eleanor
FoxandJamesHavelsoneds,ChicagoIllinois:AmericanBarAssociation.
5) Arnold Harberger, 1954. Monopoly and Resource Allocation, American
EconomicReview,
6) Richard Posner, 1975. The Social Costs of Monopoly and Regulation,
JournalofPolitical,Economy,
7) Dr Sugeng Wahyudi, dosen strategi dan keuangan pada Program MM
Undip53), http:// www.suaramerdeka.com/harian/,Selasa, 22 Maret
2005

51

GLOSARIUM
A

ambience,37
attracttocome,38

Modelpersaingansempurna,30
monopoli,22,23,24,28,29,30,31,32,35,36,45,
46,47,49
Monopoli,24

B
benefits,38

peraturanpaten,31
Persaingansempurna,24
placeofsale,37
pricefixing,35
productdifferentiation,37
promotion&publicity,37

consumersurplus,25
customerperception,37

D
DeadweightLoss,25,26
differentiatedproduct,31

rentseekers,28
ruleofreason,34

efekcontagion,43
entry,29
entrybarrier,31

S
standardizedproduct,38
Strukturpasar,30
Surplustotal,25

F
flier/brosur,37
FO(factoryoutle),37

tradeoff,45

hakcipta,31
hakusahaeksklusif,31

UndangUndangNo.5Tahun1999,29
unfaircompetition,29
uniqueness,37

J
joinpromo,37

wordofmouth,37

KPPU,29

52

BAB3
KONSENTRASIPASAR
PENGANTAR
Bagaimana kita mulai untuk mengetahui kemungkinan adanya tindakan anti
persaingan dalam perekonomian? Cara yang paling umum adalah dengan
melihattingkatkonsentrasiindustri.Inisesuaidenganliteraturekonomi,karena
konsentrasi yang tinggi akan memudahkan perusahaanperusahaan untuk
melakukankolusidanmemanfaatkankekuatanpasaruntukkeuntunganmereka.
Meskipun demikan,konsentrasi yang tinggi bukan merupakan faktor utama
ataupun keharusan yang menyebabkan timbulnya tindakan yang anti
persaingan. Walaupun tidak disanggah bahwa banyak tindakan yang anti
persaingan muncul pada beberapa industri yang konsentrasinya tinggi, bila
hanya melihat konsentrasi pasar, maka belum tentu dapat memberikan
gambaranyangsebenarnyamengenaitingkatpersaingandalamsuatuindustri.

Mengukurtingkatkonsentrasipasardapatdiasumsikansebagailangkahpenting
pertamadalamupayamelalukananalisapersaingan.Masalahtingkatkonsentrasi
pasar yang tinggi perlu dielaborasi lebih jauh mengingat undangundang di
Indonesiamenggunakanstrukturpasarsebagaisalahsatudasaruntukmembuat
dugaan adanya tindakan anti persaingan pada suatu industri. Bahkan, aparat
pemerintah maupun pengamat sering menggunakan konsentrasi pasar sebagai
suatuindikatordariberatnyamasalahpersainganyangada.

DEFINISIPASAR
Pasarmerupakansuatumatarantaiyangmenghubungkanantaraprodusendan
konsumen. Ajang pertemuan antara penjual dan pembeli, antara dunia usaha
dengan masyarakat konsumen. Pasar memainkan peranan yang sangat penting
dalam perekonomian modern, karena hargaharga terbentuk di pasar.
Selanjutnya menurut Gilarso pengertian pasar dalam arti sempit adalah suatu
tempat dimana pada hari tertentu oara penjual dan pembeli dapat bertemu
untukjualbelibarang.
Parapenjualmenawarkanbarang(beras,buahbuahan,dansebagainya)dengan
harapandapatlakuterjualdanmemperolehsekedaruangsebagaigantinya.Para
konsumen(pembeli)datang kepasaruntukberbelanjadenganmembawauang
untuk membayar harganya. ( Gilarso, 1998 hal : 154 ) pasar dalam arti luas,
Gilarsoberpendapatbahwapasarterjadikalauada:

1.
2.
3.
4.
5.

Suatupertemuanantara
Orangyangmaumenjual,dan
Orangyangmaumembeli
Suatubarangdanjasatertentu
Denganhargatertentu

Sedangkan menurut Sudarsono pasar adalah jumlah barang atau jasa yang
ditawarkan pengusaha tergantung atas titik optimal usahanya. Konsep titik
optimal usaha ini berlaku pada semua bentuk pasar yang dihadapi oleh
pengusaha.
Menurut Miller dan Meiners, pasar dalam arti luas adalah suatu pasar tidaklah
harussuatutempat,tetapisuatuinstitusiyangmenjadiajangoperasikekuatan
kekuatanyangmenentukanharga.Dengankatalaindalampasarlahpemasokan
danpermintaanberoperasi.
Dipihak lain, lokasi pasar adalah lokasi geografis tempat pertukaran terjadi,
tempathasilpemasokandanpermintaanberlangsungdantempatsyaratsyarat
terdaftar.
Selain itu pasar juga harus mempunyai mekanisme pasar yang merujuk pada
jaringan informasi dalam dan antar pasar (atau lokasi pasar ). Misalnya
mekanisme pasar memungkinkan individuindividu saling berhubungan
mengenaihargadanketersediaan.(MillerdanMeiners,1997,hal:23)
Selanjutnya menurut Miller dan Meiners dalam bukunya Teori Ekonomi
Intermediate, mengatakan bahwa pasar memiliki dua fungsi yang sangat
pentingyaitu:
Pasar kompetitif itu menyediakan informasi atau pengetahuan yang harus
dimiliki oleh konsumen dan produsen dalam rangka memperhitungkan
peningkatananpenurunanbarangbaranglangka(atausumberdayaproduktif),
melaluipenyesuaianhargarelatifyangmudahdipahami.
Pasar berfungsi memotivisir konsumen dan produsen untuk berekasi atau
memberi tanggapan secara layak informasi itu, dengan memberi imbalan yang
lebih tinggi, baik itu berupa upah, laba, atau utilitas kepada produsen dan
konsumendanprodusenyangmemanglebihbaikreaksinya.(MillerdanMeiners,
1997:hal381382).
SedangkanmenurutPassdanLowers,pasaradalahsuatumekanismepertukaran
yangmempertemukanparapenjualdanpembelisuatuproduk(product),faktor

55

produksi (factor of production) atau surat berharga (financial security). Pasar


mencakup sejumlah produk dalam dimensi fisik dan ruang. Dalam kaitannya
dengan produk, sebuah pasar dapat didefinisikan sebagai suatu yang berisikan
kelompok barang dan jasa yang dipandang sebagai produkproduk pengganti
olehpembeli.PassdanLowers,1994:hal393).
Samuelson dan Nordhaus, berpendapat bahwa mekanisme pasar adalah suatu
bentuk organisasi ekonomi dimana pembeli dan penjual bertemu dan
berinteraksi melalui pasar untuk memecahkan tiga masalah ekonomi yang
mendasar, sedangkan pasar adalah proses yang digunakan oleh pembeli dan
penjual untuk berhubungan dalam menentukan harga dan jumlah.(Samuelson
danNordhaus,1993hal:52dan55).
MenurutMcCarthydanPerreault,pasaradalahsekelompokpedagangpotensial
dengankebutuhanyangserupadanpenjualyangmenawarkanberbagaiproduk,
yaitu cara memenuhi kebutuhan itu. Definisi pasar menurut Mc Carthy dan
Perreaultdibagiatas4(empat)bagian,yaitu:
Pasar atas jenis produk menguraikan barang dan jasa yang diinginkan
pelanggan.
Pasarataskebutuhanpelanggan(pemakai)mengacupadakebutuhanyangakan
dipenuhi jenis poduk bagi pelanggan.Pada tingkat paling dasar jenis produk
biasanya menyediakan maslahat fungsional (functional benefit), sepeti
pertumbuhan, perlindungan, peringatan, penghangatan, pengangkutan,
pengeboran,dansebagainya.
Pasar atas jenis pelanggan (customer type) mengacu pada konsumen atau
pemakai akhir suatu jenis produk. (jenis pelanggan yang sekarang atau
potensial).
Pasar atas daerah (geografic area) adalah tempat perusahaan bersaing atau
berencanauntukbersaingmemperebutkanpelanggan(McCarthydanPerreault,
1993:66)
Selanjutnya menurut Sofyan Assauri yang dikutip dari Philip Kotler
menyatakan bahwa suatu pasar terdiri dari seluruh konsumen atau langganan
potensial yang mempunyai kebutuhan dan keinginan tertentu yang ingin dan
mampudipenuhidenganpertukaran,sehinggadapatmemuaskankebutuhandan
keinginan tersebut. Sedangkan menurut Sofyan Assauri sendiri, pasar adalah
merupakan arena pertukaran potensial baik dalam bentuk fisik sebagai tempat

56

bekumpulataubertemunyaparapenjualdanpembeli,maupunyang berbentuk
fisik yang memungkinkan terlaksananya pertukaran, karena dipenuhi
persyaratan pertukaran, yaitu minat dan citra serta daya beli. ( Assauri, 1999 :
93).
SedangkanmenurutMentriPerindustriandanPerdaganganRepublikIndonesia 1
dalamkeputusannyamenyatakanbahwapasaradalahtempatbertemunyapihak
penjual dan pihak pembeli untuk melaksanakan transaksi dimana proses jual
beli terbentuk, yang menurut kelas mutu pelayanan dan menurut sifat
pendistribusiannyadapatdigolongkanmenjadi:
Pasar Modern, adalah pasar yang dibangun oleh Pemerintah, Swasta, atau
KoperasiyangdalambentuknyaberupaMall,Supermarket,DepartementStore,
dan Shoping Center dimana pengelolaannya dilaksanakan secara modern, dan
mengutamakan pelayanan kenyamanan berbelanja dengan manajemen berada
disatutangan,bermodalrelatifkuat,dandilengkapilabelhargayangpasti.
Pasar Tradisional, adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,
Swasta,KoperasiatauSwadayaMasyarakatdengantempattempatusahaberupa
toko, kios, los dan tenda, yang dimiliki/ dikelola oleh pedagang kecil dan
menengah,dankoperasi,denganusahaskalakecildanmodalkecil,dandengan
prosesjualbelimelaluitawarmenawar.
PasarGrosir,adalahpasartempatdilakukannyausahaperdanganpartaibesar.
Pasar Eceran, adalah pasar tempat dilakukannya usaha perdagangan dalam
partaikecil.
Pasar Swalayan (Super Market), adalah pasar yang kegiatan usahanya menjual
barangbarangkebutuhansehariharisecaralangsungkepadakonsumendengan
tehnikpelayananolehkonsumenitusendiri.

PENENTUANDERAJATKONSENTRASIPASAR

1(KeputusanMenteriPerindustriandanPerdaganganRepublikIndonesia,Nomor23/MPP/Kep/1/1998
tentangLembagaLembagaUsahaPerdagangan)

57

Ekonom telah lama mempelajari hubungan antara struktur industri, tindakan,


serta kinerja dan perdebatan masih berlangsung mengenai hal ini. 2 Viscusi,
Vernon dan Harrington menghubungkan, bahwa ada kontroversi saat ini
diantara para ahli organisasi industri mengenai hubungan antara struktur
perilakukinerja.
Beberapaberpendapatbahwatidakadateorimaupunbuktiempirismendukung
hipotesisyang mengatakanbahwastrukturmenentukankinerja,sementarayang
lain menyatakan sebaliknya. Pandangan yang kelihatannya semakin
berpengaruh adalah bahwa perbedaan antara industri industri sangat rumit
sehingga satu generalisasi sederhana (contohnya, beberapa penjual
mengakibatkankeuntungantinggi)tidakberlaku.
Sebagaimanatelahditunjukkansebelumnya,analisapersainganyangbaikadalah
termasuk menyelidiki dan menganalisa berbagai faktor. Dengan hanya melihat
pada konsentrasi rasio berdasar kode SIC industri yang dipublikasikan untuk
menyimpulkanadanyaantipersainganpadasebuahpasardapatmengakibatkan
kesalahanyangfatal.Konsentrasirasiotidakdihitungdalampasaryangrelevan.
Mereka juga tidak mengikut sertakan perusahaan yang memproduksi barang
subtitusi dalam permintaan sebagai produk yang dipertanyakan. Mereka
mungkin memberikan informasi mengenai biaya perusahaan untuk masuk dan
keluar pasar pada waktu tertentu, informasi umum mengenai ukuran
perusahaan yang ada pada pasar domestik dan reaksi dari pelaku industri
terhadapperubahankebijakan,sepertideregulasiatauhambatanperdagangan.

ELEMENELEMENSTRUKTURPASAR
Melalui definisi pasar yang ada, kita akan dapat menilai struktur pasar secara
lebih mendalam. Struktur pasar biasanya dinyatakan dalam ukuran distribusi
perusahaanpesaing 3 .Gamber3.1menampilkan4jenispasarutama.
Pada Gambar 3.1. perusahaanperusahaan dilukiskan mengalami penurunan
pangsa pasar. Perusahaanperusahaan itu adalah perusahaan monopoli murni,

2 See Kip Viscusi, John M.Vernon, and Joseph E.Harrington, Economics of Regulation and Antitrust,
Lexington,MA:D.C.Heath,1992,forabbriefhistoryofindustrialorganization.

3WihanaKiranaJaya,1993,Judul:PengantarEkonomiIndustri,Penerbit:BPFE

58

perusahaan dominan, perusahaan oligopoly dengan pangsa pasar yang besar


atauperusahaandenganpangsapasaryangkecilsehinggatidakmemungkinkan
bekerjanyakekuatanmonopoli.
Konsentrasi (Pemusatan pasar) dilihat dari kombinasi pangsapangsa pasar
empatperusahaanterbesar.
Gambar3.1.PolaPangsaPasarPadaEmpatPerusahaanUtamadariStruktur
Pasar

KONSENTRASIINDUSTRI
AdatigapenjelasanutamatentangtingginyakonestrasipasardiIndonesia.Kita
akan melihat satu persatu faktor ini secara mendalam pada bagian ini, dengan
mengambil beberapa contoh dari berbagai sektor dalam perekonomian
Indonesia,dankemudianakanmempelajarinyadenganprofilnyayanglebihrinci
pada beberapa industri dimana masalah persaingan cukup berarti dan tetap
eksis.

SKALAEKONOMI
Penjelasan pertama berhubungan dengan sifat dari teknologi produksi dan
besarnya pasar. Kalau produksi membutuhkan investasi awal yang besar

59

tertanam maka skala produksi besar akan menghasilkan tingkat biaya perunit
yang lebih rendah, setidaktidaknya sampai pada titik tertentu. Kalau skala
ekonomi tersebut menandai suatu industri dan pasarnya kecil maka pasar
tersebut mungkin hanya dapat didukung oleh jumlah perusahaan yang kecil.
Sejalan dengan pengamatan ini, maka Bird menyatakan bahwa banyak industri
yang terkonsentrasi di Indonesia adalah industri padat modal, suatu hal yang
biasanyadihubungkandenganskalaekonomi
Perlu dijelaskan kembali bahwa kalau hambatan masuk rendah maka tingkat
konsentrasipasaryangtinggibelumtentumemberikankekuatanpasar.Bahkan,
kalauhambatanitusangatrendahmakaperusahaanoligopoliyangadadipasar
akan didisplinkan untuk secara berkesinabungan menekan biaya untuk bisa
tetap berkiprah. Tapi dilain pihak, kalau terdapat hambatan yang berarti
terhadap masuknya perusahaan di pasar domestik dan terhadap impor dari
barangsaingan,makakonsentrasiyangtinggiakanmemungkinkanperusahaan
untukmenaikanharga,walaupuntanpaharusmelakukankolusi.
Contohtingkatkonsentrasiyangtinggidanhambatanmasukyangrendahadalah
industriindustridiIndonesiayanberorientasiekspor.Bagisebagianindustriini
seperti industri pengolahan makanan, elektronik, dan batere tingkat
konsentrasidariempatperusahaanterbesartelahmencapai90persen.Tingkat
konsentrasiiniadalahakibatindustriiniharusbersaingsecarainternasionaldan
karenaituskalaproduksiharus tinggi.Tetapikarenamerekabersaingdipasar
globalmerekadipaksauntukmenjadikompetitif.Padasaatyangsamahambatan
masukdanproteksiimpordiindustriindustriinisangatrendah.
Sebagai contoh di industri pengalengan buahbuahan hambatan sangat rendah
dan tingkat proteksi efektifnya adalah 21 persen. Untuk industri ini, dan
industriindustri serupa, tingkat konsentraswi yang tinggi tidak memberikan
kekuatanpasar.
Untuk industriindustri lain seperti ban luar dan ban dalam, tingkat proteksi
efektifnya cukup tinggi (untuk ban luar diduga saat ini mencapai 600 persen),
yang menunjukan rendahnya saingan dari produk impor. Tetapi, kembali ini
tidak berarti bahwa persaingan domestik telah dirusak oleh tindakan anti
persaingan.

TINDAKANANTIPERSAINGAN
Penjelasan kedua dari tingkat konsentrasi pasar yang tinggi adalah karena
tindakan anti persaingan dari perusahaanperusahaan yang ada di industri

60

tersebut. Dalam usahanya untuk mencari keuntungan yang tinggi, perusahaan


mungkin melakukan perbuatan yang anti persaingan untuk mematikan lawan
atau untuk menghambat masuknya calon pesaing. Tindakan ini bisa sangat
efektif kalau saingan impor rendah karena adanya perlidungan pemerintah.
Tindakan seperti ini berusaha untuk menekan penerimaan secara tidak wajar
ataumenaikanbiaya(yangaktualatauyangakandikeluarkan)olehperusahaan
saingan.Dalamindustriindustrisepertiinitingkatkonsentrasiyangmeningkat
dalamsuatukurunwaktubisamenjaditandaadanyatindakanantipersaingan.

CAMPURTANGANPEMERINTAH
Penyebab ketiga dari tingginya tingkat konsentrasi adalah campur tangan
pemerintahdipasar.CampurtanganpemerintahdalamperekonomianIndonesia
sangat luas, dan dibenarkan oleh UUD45 dimana disebutkan bahwa negara
menguasai kegiatan ekonomi yang bisa mengendalikan hajat hidup orang
banyak.Initelahdiinterpretasikansecaraliberalolehpemerintahselamasejarah
Indonesia, dan kadangkadang demi kepentingan politiknya. Pada masa Orde
Lama hal ini digunakan untuk membenarkan nasionalisasi perusahaan
perusahaanasing.PadamasaOrdeBaruinidigunakanuntukmembenarkanide
campurtanganpemerintahdarisistemekonomicampuran,pemerintahcampur
tanganbukansajauntukmendorongstabilitasmakroekonomitetapijugauntuk
tujuan perencanaan. Rasional dari keikut sertaan pemerintah yang terakhir
inilah telah mengakibatkan sebagian besar campur tangan pemerintah yang
sifatnyamerusakpersaingan.
Ada beberapa bentuk campur tangan pemerintah yang merusak persaingan.
Pertama, pemerintah membatasi persaingan pada industriindustri tertentu
dengan menciptakan hambatan masuk bagi perusahaan domestik. Termasuk
didalamnyaadalahkebijakankebijakanyangmenyisihkansebagianatauseluruh
pasar untuk usaha kecil, koperasi, BUMN, atau kelompokkelompok lain.
Termasukdidalamnyaadalahpembatasanterbukanmaupunterselubungdalam
investasidomestik,walaupunsuatuindustritidaktermasukdalamdaftarnegatif,
mungkinsekalusulitatauterlalumahaluntukmendapatkanpersetujuanBKPM
untuk suatu proyek. Kedua, pemerintah melidungi industri domestik dari
persainganperusahaanasingdenganmenciptakantarifdanhambatannontarif
bagi barang impor, dan juga menghambat investasi asing. Ketiga, pajak dan
pengendalian harga terhadap berbagai barang juga telah menghambat

61

persaingan.Sebagaicontoh,disektorrokokkretek,perusahaandariukuranyang
berbedaharusmembayarcukaiberbedadanmenentukanhargaberbedapula. 4
Sebagian dari campur tangan ini mungkin mempunyai rasional ekonomi
seperti menjaga stabilitas harga, menjamin kontinuitas pasokan, atau
mendorongindustribayitapiyanglainnyarasionalnyatidaklahbegitukuat
sepertipembentukanmonopolicengkehbagiBPPC.

STRUKTURINDUSTRIDIINDONESIA
Tingkat konsentrasi pasar di Indonesia relatif tinggi, terutama di beberapa
sektor industri pengolahan, dan kenyataan ini dapat dipakai untuk mengambil
kesimpulanyangsalahbahwasektortersebuttidakkompetitif.Karenaitusangat
pentinguntukmelihatlebihdalampenyebabdarikonsentrasiinidanbagaimana
hubungannya dengan tingkat persaingan dan akhirnya dengan tingkat efisiensi
pasar.
Seperti telah dibahas sebelumnya, defenisiyang benar dari pasar yang relevan
sangat penting. Pangsa pasar dan konsentrasi pasar harus dihitung dalam
defenisipasargeografisataupundefenisipasarbarang.
Konsentrasi pasar yang dihitung sebagai gabungan pangsa pasar dari empat
perusahaanterbesar(CR4)ataudenganindeksHerfindahlHirschman 5 biasanya
digunakan sebagai l angkah pertama dalam menganalisa daya saing industri.
Suatuperusahaandikatakanmemilikikekuatanpasarkalauperusahaantersebut
bisa mempengaruhi harga yang diterimanya. Kekuatan pasar juga berarti
kemampuan untuk menguntungkan dengan menentukan harga diatas biaya
marginal.
Terdapat banyak penelitian yang mencoba menghubungkan konsentrasi pasar
dengan tingkat keuntungan ekonomi. Dalam studistudi yang dilakukan pada
bidang perekonomian yang sudah maju hubungan tersebut positif dan cukup

4Keberadaandariperaturaniniadalahalasanutamamengapahargasigaretkretekpadatingkatkonsumen
tidakmengakhirimonopolicengkeh.

5 Untuk HerfindahlHirschman index, lihat F. M. Scherer and David Ross, Industrial Market Structure and
Economic Performance, third edition, Boston: Houghton Mifflin Company, 1980; or U.S. Department of
Justice and Federal Trade Commission, Horizontal Merger Guidelines, diterbitkan April 2, 1992, dan
diperbaikiApril8,1997,Washington,DC.

62

nyata secara statistik. Tetapi tidak dapat disimpulkan bahwa konsentrasi yang
tinggi pada suatu industri berarti menunjukkan adanya kekuatan pasar di
industritersebut.Tingkatkekuatanpasaryangdimilikiperusahaandapatdiukur
denganIndeksLerner:yaituseberapatinggihargadiatasbiayamarjinalsebagai
persentasedaribiayamarjinal. 6
Selain itu hubungan antara tingkat konsentrasi dan kekuatan pasar tampaknya
tidakbegituberartidiperekonomiannegaraberkembang.Kirkpatrick,Lee,dan
Nixson (1984) memberikan suatu ulasan yang luas tentang studi konsentrasi
pasarkinerjayangtelahdilakukandiberbagainegaraberkembang.
Hampirsemuanyastudiinimenunjukanbahwahubungantaditidaknyatasecara
statistik.Shauki(1998)melakukanpenelitanyangserupadenganmenggunakan
data dari industri manufaktur Indonesia dan memperolah hasil yang serupa.
MenurutKirkpatrick,Lee,danNixson,analisastrukturpasarkinerjadinegara
berkembang tidak memberikan hasil yang kongklusif karena sifat dari
perekonomiannegaraberkembangdankarenaketidakhandalandata.Selainitu,
faktorfaktor yang menciptakan konsentrasi pasar di negara berkembang
mungkin sekali berbeda dengan faktorfaktor yang menciptakan konsentrasi
pasardinegaramaju.
Makalah Bird (1999) menganalisa lebih jauh data yang tersedia mengenai
hubungan antara konsentrasi industri dan persaingan pada sektor industri
pengolahan di Indonesia. Bird mengumandangkan apa yang telah disebutkan
penulispenulislaindenganmengatakanbahwakonsentrasitidakharusmaupun
cukupbagiadanyasuatumonopolidanbiayatinggi.Konsetrasi,misalnya,dapat
munculkarenaperusahaanyangtidakefisientelahdipaksakeluardaripasardan
muncul perusahaan yang efisien. Disisi lain banyak kasus di mana industri
industri dengan tingkat konsentrasi yang rendah tapi tidak kompetitif. Satu
contoh adalah sektor pengolahan gula di Indonesia: penggilingan gula di Jawa
saat ini memiliki hak eksklusif mengimpor gula melalui keputusan Menteri

6Hargaakansamadenganbiayamarjinalpadapasarpersaingansempurna,dimanatidakakanmemberikan
keuntungan yang berlebihan. Penggunaan kekuatan pasar akan membawa pada keadaan menikmati
keuntungan yang berlebihan. Biaya Marjinal adalah biaya yang ditetapkan sebagai biaya tambahan untuk
setiapunithasilyangdiproduksi.Dalamkenyataanmakahalinisangatsulituntukdiukur.

63

PerindustriandanPerdagangan,yangsecaranyatamenghambatpersaingandan
mengangkathargawalaupunada70buahpenggilinganguladiIndonesia.
Tabel 3.1. memberikan beberapa karakteristik dari industri pengolahan yang
mempunyai konsentrasi yang diIndonesia berdasarkan apa yang dipaparkan
Bird.

Dalam tabel tersebut industri diurut berdasarkan rasio konsentrasi empat


perusahaanterbesar,danmencantumkanpulatingkatproteksiefektifnya,serta
industridimanaterdapathambatanmasukditunjukanmelalluiindikasiindikasi
bahwahambatantersebutcukuptinggi.
Bird mencatat bahwa ratarata konsentrasi empat perusahaan terbesar di 102
industripengolahanturundari63.2persenpadatahun1975menjadi53.5pada
tahun 1993. Ada sebanyak 39.2 persen industri yang mempunyai tingkat
konsentrasi empat perusahaan terbesar antara 75 sampai 100 persen pada
tahun 1975, tapi jumlahnya tinggal 27.5 persen pada tahun 1993. Bird
melakukanpenyesuaianterhadapdatadenganmempertimbangkanperdagangan
internasional.Dari67industridimanaperhitunganmungkindilakukan,tingkat
konsentrasi empat perusahaan terbesar sebelum disesuaikan terhadap
perdagangan internasional adalah 52.2 persen pada tahun 1993, sementara
tingkatkonsentrasisetelahdilakukanpenyesuaianadalah41.1persen.Jadidapat
disimpulkanbahwarataratatingkatkonsetrasidalamperekonomianIndonesia
telah bertambah rendah dalam sepuluh tahun terakhir, dan bahwa persaingan

64

dariimport telah menjadi salah sumber saingan yang sangat berarti bagi pasar
domestik.
Bahkanuntukdapatmenciptakandisiplinyangberartibagipasardomestikmaka
jumlah impor tidak perlu besar selama ada potensi bagi impor tersebut untuk
menjadibesar.Suaturejimperekonomianyangterbukaadalahlangkahpertama
menunjupeningkatanpersaingandipasardomestik.
Hal Hill (1987) mempelajari tingkat konsentrasi di industri manufaktur
Indonesia dari tahun 1975 sampai 1983, dan menyebutkan bahwa kombinasi
tingkat proteksi impor yang tinggi dengan tingkat konsentrasi yang tinggi
melemahkan persaingan pada banyak industri di Indonesia. Dia juga
membandingkan pola konsentrasi di Indonesia dengan di Australia, yang
mempunyai pasar domestik yang kecil dan relatif diproteksi dan menemukan
bahwa industriindustri di Indonesia yang tinggi tingkat konsentrasinya di
Australitingkatkonsentrasinyalebihrendah.
WalaupunBirdhanyaberhasilmembandingkantingkatkonsentrasi14dari102
industri pengolahan di Indonesia dengan negara negara lain, dia menemukan
adanyakorelasiantarakonsentrasiindustridiIndonesiadannegaralain,dimana
cenderungmenunjukkanbahwaterdapatfaktorstrukturalserupayangterjadidi
berbagainegaratersebut.
Laporan Bank Dunia (1993), yang berjudul Industrial PolicyShifting into High
Gear, menemukan beberapa permasalahan struktural pada industri Indonesia.
Permasalahan struktural pada industri Indonesia adalah: (1) tingginya tingkat
konsentrasi dalam perekonomian dan banyaknya monopoli, baik yang
terselubung maupun terangterangan pada pasar yang diproteksi; (2) dominasi
kelompok bisnis pemburu rente (rentseeking) ternyata belum memanfaatkan
keunggulanmerekadalamskalaproduksidankekuatanfinansialuntukbersaing
dipasarglobal;(3)lemahnyahubunganintraindustri,sebagaimanaditunjukkan
olehminimnyaperusahaanyangbersifatspesialisyangmampumenghubungkan
klien bisnisnya yang berjumlah besar secara efisien; (4) struktur industri
Indonesiaterbuktimasihdangkal,denganminimnyasektorindustrimenengah;
(5) masih kakunya BUMN sebagai pemasok input maupun sebagai pendorong
kemajuan teknologi; (6) investor asing masih cenderung pada orientasi pasar
domestik (inward oriented), dan sasaran usahanya sebagian besar masih pada
pasaryangdiproteksi.

65

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) versi


pemerintah SBYJK, daftar permasalahan struktural industri Indonesia makin
panjang. Selain yang sudah diidentifikasi Bank Dunia, industri manufaktur
Indonesia menghadapi masalah: Pertama, masih sangat tingginya kandungan
impor bahan baku, bahan antara, dan komponen untuk seluruh industri, yang
berkisar antara 2830 persen antara tahun 19932002. Kedua, lemahnya
penguasaan dan penerapan teknologi karena industri kita masih banyak yang
bertipe tukang jahit dan tukang rakit. Ketiga, rendahnya kualitas SDM,
sebagaimanatercermindaritingkatpendidikantenagakerjaindustri.Keempat,
belum terintegrasinya UKM di Indonesia dalam satu mata rantai pertambahan
nilai dengan industri skala besar. Kelima, kurang sehatnya iklim persaingan
karena banyak subsektor industri yang beroperasi dalam kondisi mendekati
monopoli,setidaknyaoligopoli.Initerbuktidarilebihdari50persensubsektor
industri memiliki indeks konsentrasi dua perusahaan (CR2) di atas 0,5 pada
tahun2002.
BagaimanadayasaingindustriIndonesiadipasarglobal?DilihatdariindeksRCA
(Revealed Comparative Advantage), ternyata tidak berubah. Indeks RCA
menunjukkan perbandingan antara pangsa ekspor komoditas atau sekelompok
komoditas suatu negara terhadap pangsa ekspor komoditas tersebut di dunia.
Sejak 1982 keunggulan komparatif Indonesia meningkat pesat dengan
pertumbuhan ratarata 19% per tahun hingga tahun 1994. Tidak berubahnya
RCA Indonesia selama 196582 besar kemungkinan karena ekspor kita masih
didominasi oleh minyak dan produk pertanian yang padat sumberdaya alam
(agriculturalandresourcebasedindustries).Setelah1982,sejalandenganupaya
pengembanganbroadbaseindustry,produkekspornonmigasIndonesiasemakin
beragam. Namun, beberapa studi dengan RCA menunjukkan bahwa komoditi
industrimanufakturIndonesiayangmeningkatpangsapasarnyadiduniamasih
didominasi oleh produk berteknologi sederhana seperti karet, plastik, tekstil,
kulit,kayu,dangabus.
Kendati demikian, yang cukup memprihatinkan adalah adanya indikasi mulai
melemahnyadayasaingIndonesiasejaktahun1992.Salahsatusebabutamanya
adalah masih terkonsentrasinya produk ekspor nonmigas yang tergolong hasil
dariindustriyangpadatsumberdayaalam(NRI)danberbasistenagakerjayang
tidak terampil (ULI). Struktur ekspor nonmigas Indonesia telah berubah
berdasarkan intensitas input (factor intensity), yang dikelompokkan menjadi 5
kategori, yakni: (a) NRI (Natural Resource Intensive), (b) ULI (Unskilled Labour
Intensive),(c)PCI(PhysicalCapitalIntensive),(d)HCI(HumanCapitalIntensive),

66

dan (e) TI (Technological Intensive). Tabel 2 menjelaskan struktur ekspor


nonmigasIndonesiamenurutklasifikasitersebut.
AgaknyaIndonesiaharusmulaibersiapsiapmenyongsongtahapankeunggulan
komparatif yang lebih tinggi, yaitu ke sektor padat teknologi (TI) dan padat
tenaga ahli (HCI). Ini terbukti di kala pertumbuhan ekspor nonmigas kita
mengalami penurunan selama 19931995, produk yang justru menanjak
pertumbuhannya (setidaknya pertumbuhan nilai ekspornya 50% dan nilai
ekspornya minimum US$ 100 juta) adalah produk dari industri TI dan HCI. Di
antara produk ekspor yang naik daun adalah barangbarang elektronik, kimia
dan mesin nonelektronik termasuk peralatan telekomunikasi, komputer dan
komponennya.Menariknya,hampirsemuaproduktersebutmemilikirasioimpor
kurangdari1,yangmenunjukkanbetapaprodukproduktersebuttidakmemiliki
kadarkandunganimporyangtinggi.
Dalam konteks inilah, apabila kita ingin berbicara banyak dalam pasar global,
mau tidak mau distorsi yang menghalangi fair competition harus dihilangkan.
Sudah saatnya proteksi bagi industri yang tidak efisien dan "jago kandang"
dihilangkan,setidaknyadikurangiporsinya.Momentumliberalisasiperdagangan
dunia dan disepakatinya WTO agaknya merupakan external pressure untuk
meniadakan berbagai proteksi, pungutan, dan peraturan yang menimbulkan
ekonomi biaya tinggi. Ini perlu dibarengi dengan berbagai persiapan
kelembagaan,infrastrukturdansuprastrukturdalamupayameningkatkandaya
saingkomoditiekspordipasarglobal.Pengembanganusahakecildankoperasi
sebagaibasisekonomikerakyatanmerupakansalahsatulangkahstrategikyang
perlu ditindaklanjuti dengan langkah nyata dan tidak hanya berhenti pada
retorikapolitiksemata.
Agar dapat bersaing di pasar global, sudah saatnya iklim persaingan di dalam
negeri dibenahi. Struktur industri Indonesia yang umumnya oligopolistik dan
terkonsentrasiterbuktihanya"jagokandang".Padagilirannya,inimenghasilkan
struktur industri yang dangkal dan rentan terhadap gejolak eksternal, yang
tercermin dari rendahnya kandungan teknologi, ketergantungan yang tinggi
padabarangmodaldaninputdariluarnegeri,sertalemahnyaketerkaitanantar
industri.

REGULASIDANKEBIJAKANKOMPETISI
Sebagaimanadiketahuibersama,pascakrisisekonomiyangterjaditahun1998,
terjadi pergeseran paradigma kebijakan ekonomi nasional. Dari kebijakan

67

ekonomi yang mengedepankan pendekatan sentralistis dengan peran


Pemerintah yang sangat dominan sebagai motor pembangunan ekonomi,
menjadi kebijakan pembangunan dengan sistem ekonomi pasar yang wajar,
dengan peran pelaku usaha dalam sistem perekonomian nasional yang lebih
besar. Dalam situasi seperti ini peran pemerintah akan bergeser dari awalnya
pelaku ekonomi dan regulator/pengawas, menjadi hanya regulator/pengawas
semata. Melalui pembagian peran yang jelas dan tegas antara pelaku usaha
sebagai pelaku ekonomi dan Pemerintah selaku regulator diharapkan sektor
ekonomi dapat berkembang dengan pesat. Regulator diharapkan mampu
mengembangkan iklim usaha yang senantiasa mendorong persaingan usaha
yangsehat,yangdalamgilirannyaakanmelahirkanpelakuusahayangberdaya
saingdisetiapsektorekonomi.
Persaingan usaha yang sehat merupakan salah satu kunci sukses bagi sistem
ekonomi pasar yang wajar. Dalam implementasinya hal tersebut diwujudkan
dalam dua hal, pertama melalui penegakan hukum persaingan. Kedua melalui
kebijakan persaingan yang kondusif terhadap perkembangan sektor ekonomi.
KebijakanyangdikeluarkanolehPemerintahharusjauhdariupayamendistorsi
pasar secara negatif, yang dapat mengakibatkan berbagai praktek bisnis yang
tidak sehat dan akhirnya melahirkan iklim persaingan usaha yang tidak
kondusif. Kedua hal tersebut harus bersinergi satu sama lain, untuk
menghasilkan sebuah iklim persaingan usaha yang sehat dalam ekonomi
Indonesia.Motorbagiimplementasikeduanya,dalamprakteknyadilakukanoleh
lembaga persaingan, yang di Indonesia dipegang oleh KPPU sebagaimana
diamanatkandalamUUNo5/1999.
SebagailembagapengembanamanatUUNo5/1999,KPPUberkewajibanuntuk
memastikan terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat dan kondusif di
Indonesia. Untuk tujuan tersebut KPPU periode pertama (20002005) telah
meletakan lima program utama, yakni pengembangan penegakan hukum,
pengembangan
kebijakan
persaingan,
pengembangan
komunikasi,
pengembangankelembagaandanpengembangansisteminformasi.
Dalam periode 20062011 kelima program tersebut tetap menjadi program
KPPU, tetapi penekananan lebih dilakukan terhadap dua fungsi utama KPPU
yaitu melakukan penegakan hukum persaingan dan memberikan saran
pertimbangan kepada pemerintah terkait dengan kebijakan yang berpotensi
bertentangandenganUUNo5/1999.

68

Fungsi penegakan hukum bertujuan untuk menghilangkan berbagai hambatan


persaingan berupa perilaku bisnis yang tidak sehat. Sementara proses
pemberian saran pertimbangan kepada Pemerintah akan mendorong proses
reformasi regulasi menuju tercapainya kebijakan persaingan yang efektif di
seluruhsektorekonomi.
Selama ini, baik dalam proses penegakan hukum maupun dalam analisis
kebijakanPemerintah,seringkaliditemuibahwakebijakanmenjadisumberdari
lahirnyaberbagaipraktekpersainganusahatidaksehatdibeberapasektor.
Memperhatikanperkembanganini,makakebijakanpersainganakanmenempati
prioritas utama KPPU ke depan melalui program regulatory reform, dengan
bentuk upaya internalisasi prinsipprinsip persaingan usaha yang sehat dalam
setiapkebijakanPemerintah.
Terkaitdenganupayainternalisasinilainilaipersainganusahayangsehatdalam
kebijakanPemerintah,KPPUselamainimemainkanperannyadengansenantiasa
melakukanregulatoryassessmentdalamperspektifpersainganusaha,terhadap
berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah ataupun lembaga
regulator. Hasil dari aktivitas tersebut kemudian disampaikan kepada
Pemerintah atau lembaga regulator melalui proses advokasi dan harmonisasi
kebijakan. Dalam hal inilah maka sebagian besar program KPPU senantiasa
disinergikandenganprogramprogramPemerintahdisektorekonomi.
Dalambeberapatahunterakhir,dalamkerangkasinergiprogramKPPUdengan
agenda Pemerintah, regulatory assessment difokuskan terhadap kebijakan
dalam sektor yang memiliki keterkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
Misalnyadalamsektoryangmemilikiketerkaitaneratdenganpelayananpublik
sepertitelekomunikasi,energi,kesehatandantransportasi.
KPPU juga senantiasa melakukan assessment terhadap berbagai kebijakan
tataniaga komoditas pertanian yang seringkali memberikan efek distorsi yang
berdampak buruk bagi kesejahteraan masyarakat, mengingat sektor pertanian
sampai saat ini masih menjadi sektor di mana sebagian besar masyarakat
Indonesiamenggantungkanhidupnya.
Penetapan sektorsektor Prioritas ini dilakukan untuk dapat mengoptimalkan
peranKPPUdalamupayamendoronglahirnyasektorekonomiyangefisienyang
dalamgilirannyaakanmenciptakankesejahteraanbagimasyarakat.

69

Dari pengamatan KPPU selama beberapa tahun terakhir, kebijakan yang tidak
selarasdenganUUNo5Tahun1999,dikategorikankedalamtigakelompok.
Pertama, kelompok kebijakan yang memberikan ruang lebih besar kepada
pelaku usaha yang memiliki posisi dominan atau pelaku usaha tertentu.
KebijakanPemerintahtersebutcenderungmenciptakanentrybarrierbagipelaku
usaha pesaingnya. Akibatnya muncul perilaku penyalahgunaan posisi dominan
oleh pelaku usaha tersebut. Hal ini muncul antara lain dalam kasus penerapan
BeaMasukAntiDumping(BMAD)CarbonBlack.
Kelompok kedua adalah kebijakan Pemerintah yang memfasilitasi munculnya
perjanjianantarapelakuusahayangsecaraeksplisitbertentangandenganUUNo
5 Tahun 1999. Misalnya program kemitraan dalam industri peternakan ayam
yang memunculkan perjanjian tertutup. Juga Program DSM Terang dari
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang memfasilitasi hadirnya
perjanjian eksklusif antar pelaku usaha. Akibat dari munculnya perjanjian
seperti itu, maka muncul perilaku anti persaingan dari pelaku usaha seperti
menciptakan entry barrier dan pembatasanpembatasan kepada mitra yang
melakukanperjanjian.
Kelompok ketiga adalah kebijakan yang merupakan bentuk intervensi
Pemerintahterhadapmekanismepasaryangberjalan.Haliniantaralainmuncul
dalam bentuk tata niaga atau regulasi yang membatasi jumlah pemain yang
terlibat. Dilihat dari aspek persaingan, hal ini merupakan kemunduran, karena
mencegah bekerjanya mekanisme pasar di sektor tersebut yang dapat
memberikanbanyakmanfaatbagimasyarakat.
Pasar yang dibebaskan bersaing dipercaya dapat memberikan banyak
keuntungan dan peran Pemerintah diperlukan untuk mewujudkannya. Akan
tetapi pada kasus tertentu, persaingan dapat berhasil dengan baik apabila
Pemerintahtidakmengintervensi.Apalagibilaintervensiyangterjadicenderung
menguntungkan segelintir pelaku usaha yang meraup keuntungan besar.
Ironisnya,terkadangpermasalahandalamindustritersebutbersumberdarihal
hal di luar persoalan ekonomi, seperti penyelundupan. Sayangnya solusi yang
diambil malah merusak tatanan yang sudah berjalan dengan baik dan sesuai
dengan mekanisme persaingan. Contohnya adalah penanganan kebijakan
industrigula.

70


Pada akhirnya, melalui dua kegiatan utama tersebut, diharapkan KPPU dapat
memberikan andil dalam pembangunan perekonomian nasional, dengan
meminimalkan hambatan persaingan dalam bentuk hambatan bagi inovasi
pelakuusahadanhambatanbagiefektifitasduniausahaitusendiri,baikdalam
bentukprivaterestraintmaupungovernmentrestraint.
Upaya KPPU untuk mendorong reformasi kebijakan sektorsektor pelayanan
publik,infrastruktursertareviewterhadaptataniagakomoditaspertanianakan
sejalan dengan program Pemerintah untuk meningkatkan peran sektor swasta
dalam perekonomian nasional. Di sisi lain, proses harmonisasi kebijakan
persaingan yang dilakukan KPPU diharapkan mampu mempertegas fungsi
pengaturan dan pengawasan yang dilaksanakan baik oleh Pemerintah maupun
badanregulatorsektoral.
Iklim persaingan usaha yang sehat akan menjamin tercapainya efisiensi dan
efektifitassistemperekonomian.Melaluipersainganusahayangsehatpula,akan
terjamin adanya kesempatan berusaha yang sama antara pelaku usaha besar,
menengahdankecil.Selainitu,persainganusahayangsehatakanmeningkatkan
daya saing industri dalam negeri sehingga mampu bersaing baik di pasar
domestik maupun pasar internasional. Dengan demikian, maka dapat
disimpulkan bahwa penegakan hukum persaingan dan implementasi kebijakan
persainganyangefektifakanmenjadipengawalbagiterimplementasinyasistem
ekonomipasaryangwajar,yangakanbermuarapadapeningkatankesejahteraan
rakyatIndonesia.

KASUSPERSEKONGKOLANTENDER
Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Perwakilan Medan
Verry Iskandar mengatakan, lebih dari 80% laporan dan kasus yang ditangani
oleh KPPU berasal dari dugaan persekongkolan tender, yakni pelanggaran
terhadapPasal22UUNo5Tahun1999tentangLaranganPraktikMonopolidan
Persaingan Usaha Tidak Sehat. Banyaknya laporan tersebut membuktikan
persekongkolantendermasihmarakterjadi. 7

7MedanBisnisRabu,02012008,*hermansaleh,CatatanAkhir

(footnotecontinued)

71


Sebagaimana diketahui, tender atau lelang atau pengadaan ditengarai
merupakansumberkebocorannegarayangpalingparah.Jikaasumsi30persen
APBN dan APBD kita mengalami kebocoran bisa dibayangkan berapa besar
kerugian yang harus ditanggung negara, dalam hal ini rakyat selaku pembayar
pajak. Jika asumsi kebocoran tersebut benar, seandainya APBN 2007 untuk
belanjamodaldanbarangsebanyakRp300triliun,makadapatdipastikanRp90
triliunnyalenyapmasukkantungkantungpribadipanitiatender,parapengguna
angaran, dan para pengusaha/rekanan yang turut bersekongkol dalam
pengadaan/tender, kata Verry Iskandar ketika menyampaikan catatan akhir
tahunKPPU,kepadawartawan,Senin(31/12).
Dikatakannya, maraknya persekongkolan tender seolah sudah menjadi tradisi
danhalyangmafhumterjadidiberbagaiproyekpengadaanbarangdanjasabaik
pemerintah maupun swasta. Terkadang harga dimarkup sedemikian rupa,
spesifikasi pekerjaan dikurangi sehingga tidak heran ketahanan barang/jasa
yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terjadi karena
sudah adapengkondisian terlebih dahulu bagi pemenang untuk mengisi pundi
pundipanitia/parapenggunabarangdanjasa.

KPPU menemukan seringkali persekongkolan tidak terjadi dengan sendirinya,


kebanyakan persekongkolan selalu melibatkan banyak pihak. Persekongkolan
dapat terjadi dapat di antara para peserta tender dengan cara melakukan
penyesuaian dokumen (comparing to bid submission), tindakan menyesuaikan
harga (concerted action) sehingga pada intinya meniadakan persaingan atau
yangterciptahanyapersaingansemu(shamecompetition),lanjutnya.
Verry menambahkan, sejatinya, proses tender bertujuan untuk memperoleh
barang/jasa yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup, dengan kualitas dan
harga yang dapat dipertanggungjawabkan, dalam waktu dan tempat tertentu,
secaraefektifdanefisien,dandilakukanmenurutketentuandantatacarayang
berlakusesuaidenganperaturanperundangundangan.Ketidaktaatan terhadap
ketentuan yang ada dapat menjadi indikasi telah terjadinya persekongkolan
tender.

72

Satu hal yang perlu menjadi catatan dan renungan bersama adalah banyaknya
hasil temuan KPPU atas berbagai kasus persekongkolan tender di mana
pelaksana tender bukan pemilik perusahaan sebenarnya. Sehingga pelaksana
tender bukanlah pengusaha sejati yang memiliki jiwa kewirausahaan
(entrepreneurship), akan tetapi calocalo yang terlibat jual beli proyek atau
tender. Praktik pinjammeminjam perusahaan seolah sudah biasa sehingga
selalumemperolehpembenaran,ungkapnya.
Asosiasi pun ditengarai seringkali berperan menyuburkan praktik seperti ini.
Asosiasiyangsejatinyamembinaanggotanyaagarmempunyaikemampuandan
kompetensiyangsemakinbaik,yangterjadimalahpraktikbagibagitenderatau
yang biasa dikenal dengan arisan tender. Bahkan seringkali hambatan masuk
(barriertoentry)dilakukanolehasosisasipelakuusahadengancaramenjadikan
suratdukungansepertiSertifikasiBadanUsaha(SBU)menjadikomoditashanya
kepadapelakuusahadarikelompoknyasaja,sedangkanlainnyatidak.
Jikainiyangterjadi,tentumasihjauhpanggangdariapi,masihjauhimpiankita
untuk bisa melihat pengusaha yang bisa bersaing secara nasional dan
regional/globalyangbetulbetulmengandalkankemampuandankompetensinya
untuk bisa bersaing dan berdiri sejajar dengan perusahaanperusahaan asing
lainnya. Yang bisa bersaing dengan tidak mengandalkan kedekatan pada
penguasadanparapencari renteekonomiyanghanyamempunyaihasratuntuk
memuaskandirinyasendiritanpamemikirkanpihaklain,ujarnya.

73

TEST/UMPANBALIK
1. Berdasarkan beberapa pendapatan tentang definisi pasar,coba saudara
simpulkanbeberapavariabelyangharusadadalampasar.
2. Apayangdimaksuddengantindakanantipersaingan
3. Menurut pendapatan anda, masih perlukah campur tangan pemerintah
dalammengaturmekanismepasaryangada.
4. BagaimanadayasaingindustriIndonesiadipasarglobal(biladilihatpada
Tahun1982s/d1994)
5. Bagaimana peran pemerintah dalam persaingan (dalam sistem
mekanismepasar)yangberlaku?
6. CobaandajelaskantentangstrukturindustridiIndonesia?
7. BagaimanadayasaingindustriIndonesiadipasarglobal?
8. Sebutkan5(lima)programutamaKPPU(komisiPengawasPersaingan
Usaha)untukperiode20002005?

74

DAFTARPUSTAKA
Gilarso,T.PengantarIlmuekonomibagianmakro,Yogyakarta;Kanisius1992
Indonesia, Nomor 23/ MPP/ Kep/ 1/ 1998 tentang LembagaLembaga Usaha
Perdagangan
MedanBisnisRabu,02012008,*hermansaleh,CatatanAkhir
See Kip Viscusi, John M.Vernon, and Joseph E.Harrington, Economics of
RegulationandAntitrust,Lexington,MA:D.C.Heath,1992,forabbrief
historyofindustrialorganization.
UntukHerfindahlHirschmanindex,lihatF.M.SchererandDavidRoss,Industrial
Market Structure and Economic Performance, third edition, Boston:
Houghton Mifflin Company, 1980; or U.S. Department of Justice and
FederalTradeCommission,HorizontalMergerGuidelines,diterbitkan
April2,1992,dandiperbaikiApril8,1997,Washington,DC.
WihanaKiranaJaya,1993,Judul:PengantarEkonomiIndustri,Penerbit:BPFE
KeputusanMenteriPerindustriandanPerdaganganRepublik

75

GLOSARIUM
Konsentrasi(Pemusatanpasar),59
konsentrasirasio,58

B
barriertoentry,73

NRI(NaturalResourceIntensive),66

campurtanganpemerintah,61
comparingtobidsubmission,72
concertedaction,72

P
Pasar,54
PCI(PhysicalCapitalIntensive),66
Persekongkolan,72
persekongkolantender,71

E
empatperusahaanterbesar(CR4),62
externalpressure,67

SertifikasiBadanUsaha(SBU),73
shamecompetition,72
skalaekonomi,60
Strukturpasar,58

HCI(HumanCapitalIntensive),66

IndeksLerner,63
indeksRCA,66
industribayi,62
inwardoriented,65

TI(TechnologicalIntensive),67
Tingkatkonsentrasipasar,62

ULI(UnskilledLabourIntensive),66

kodeSIC,58

76

BAB4
TEORIOLIGOPOLIDANKOLUSI
BERBAGAIMODELOLIGOPOLI
Yangdimaksuddenganpasaroligopolidalamteoriekonomimikroadalahpasar
yangterdapatbeberapapenjualsaja.Jikahanyaadaduapenjualdisebutduopoli,
dan kalau lebih disebut oligopoli. Barang yang diperjualbelikan dapat bersifat
homogendandapatpulabersifatdiferensiasi.
Ciriumumyangterdapatdalampasaroligopoliadalahmasingmasingperusahan
tidak tahu persis reaksi apa yang akan diambil oleh perusahaan lain, sebagai
balasannya. Untuk itu dalam pasar oligopoli ada beberapa model. Modelmodel
yangcukuppentingadalahCournot,Bertrand,Chamberlin,Kinkeddemanddan
Stackelberg, model oligopoli yang tidak bergabung. Modelmodel kartel dan
kepemimpinanhanyauntukpasaroligopoliyangbergabung.
Dalam model Cournot dianggap barang yang dihasilkan bersifat homogen
(identik)danstrukturbiayaproduksinyasamadenganbiayaproduksimarjinal=
0. Secara umum dapatlah diutarakan bahwa apabila di pasar adan perusahaan
maka masingmasing perusahaan akan memproduksi output sebanyak n/n + 1
dari seluruh permintaan pasar. Dan secara keseluruhan mereka akan
menghasilkan (n/(n+1) atau n (1/n+1). Dalam hal ini jelas jika bahwa semakin
banyak perusahaan yang terdapat di pasar, maka akan semakin banyak pula
jumlah output yang ditawarkan di pasar dengan tingkat harga jual yang lebih
murah.Outputkeseimbangandalammodelinimendekatioutputkeseimbangan
pasarpersaingansempurna.
Dalam model Bertrand dianggap masingmasing perusahaan memperkirakan
perusahaan pesaingnya tetap mempertahankan tingkat harga jual output, apa
pun yang ditentukan oleh perusahaan pesaingnya. Model Bertrand dapat
menentukan posisi keseimbangan stabil (stableequilibrium) dari pasar. Posisi
tersebutditentukanolehtitikpotongantaraduakurvareaksiyangdimilikioleh
masingmasingperusahaan.DalammodelBertrandinitidakmengarahketingkat
keuntunganpasaryangmaksimumsertapadatingkatyanglebihrendahdariitu.
Hal ini disebabkan karena dianggap masingmasing produsen tidak pernah
memanfaatkanpengalamanpengalamannyayangtelahlalu.
Dalam pasar oligopoli model Chamberlin dinyatakan bahwa keseimbangan
stabil di pasar terjadi apabila di pasar disepakati hanya ada satu harga. Hal ini
disebabkandalammodelChamberlininimasingmasingperusahaanmenyadari
bahwa mereka saling tergantung. Penetapan satu harga tersebut dimaksudkan
untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan masingmasing. Dalam model

modelChamberlinini,dianggapjugabahwamasuknyaperusahaanbarukepasar
dimungkinkan, maka ada tendensi keseimbangan stabil yang terjadi dalam
modelinitidakdapatdipecahkanmelaluimekanismealapasarmonopoli.
Pasar oligopoli model kurva patah diformulasikan oleh Sweezy. Dalam model
ini keseimbangan perusahaan ditentukan pada waktu garis permintaan yang
dihadapi produsen patah. Karena pada tingkat ini berarti MR yang dihadapi
produsen sama besar dengan MCnya, memang secara umum dapatlah
diutarakanbahwakurvaMRdapatberpotongandengankurvaMCdimanasaja
pada bagian kurva MR yang patah. Hal ini bermakna bahwa adanya perubahan
struktur biaya produksi tidak akan berpengaruh terhadap tingkat output dan
harga keseimbangan perusahaan. Berbentuk patah kurva permintaan yang
dihadapioligopolisinimencerminkanperilakuoligopolisdipasar,yaituapabila
iamenurunkantingkathargajual,makaiamengharapkanprodusenpesaingnya
akan mengikuti kebijaksanaannya. Akan tetapi kalau ia menaikkan harga jual
maka produsen pesaingnya tidak akan mengikuti kebijaksanaan. Bentuk kurva
permintaanyangpatahadalahmanifestasidariadanyaketidakpastianoligopolis
terhadap perkiraan perusahaan pesaing apabila ia menurunkan tingkat harga
jual. Model ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa dalam pasar
oligopoli tingkat harga output yang terjadi di pasar cenderung tetap tidak
berubahubah.
Dalam model oligopoli yang berikutnya, yaitu model Stackelberg dianggap
salah satu produsen yang ada di pasar cukup kuat posisinya sehingga dapat
memaksa perusahaan pesaingnya yang lain untuk mengakui dan mengikuti
segala ketentuannya. Dalam hal ini perusahaan yang terkuat tersebut
berperilaku seperti halnya perusahaan monopolis. Dalam model ini diutarakan
bahwaapabilaiadipasarhanyaadasatuperusahaanyangkuat(dipasariajadi
pimpinan), sedangkan perusahaan yang lain rela sebagai pengikut, maka
keseimbanganpasaryangbersifatstabilakanterbentuk.Namun,apabiladipasar
ada dua perusahaan yang samasama kuat dan keduaduanya berharap untuk
menjadi pemimpin di pasar, maka keseimbangan pasar yang bersifat stabil
tidaklah akan terbentuk. Dalam suasana seperti ini akan terjadi perang harga
(price war). Perang harga tersebut akan berarti setelah salah satu perusahaan
relamenjadipengikutdansetelahituberartikeseimbanganyangbersifatstabil
laluterbentuk.

78

PENGANTARTEORIGAME
"GAMETHEORY"DARIAUMANNSCHELLING
Stockholm, Senin Pihak Royal Swedish Acadeny of Sciences, Senin (10/10),
memberikan penghargaan Nobel Ekonomi 2005 kepada Robert J Aumann dan
Thomas C Schelling. Keduanya dinilai telah mengembangkan apa yang dikenal
sebagai Game Theory yang digunakan dalam penyelesaian konflik, seperti
konflikdagangataubisnis.Bahkan,jugabisadikembangkandalampenyelesaian
perang.

Aumann (75), warga Amerika Serikat keturunan Yahudi yang kini dosen di
UniversitasHebrew,Jerusalem(Israel),danSchelling(84),dosendiUniversitas
Maryland,AmerikaSerikat,melaluiteoriyangmerekakembangkantelahsangat
membantu memahami berbagai bentuk konflik dan kerja sama. Dengan
demikian,keputusanpolitikatauperundinganbisadiambilgunamenyelesaikan
sebuahkonflikapakahitukonflikbisnis,dagang,ataupunperang.
Game Theory (teori permainan) ini merupakan sebuah sains atau analisis
strategi yang mencoba untuk menentukan apa aksi yang dilakukan para
pemain yang berbeda, guna menjamin hasil terbaik bagi masingmasing.
Pemainyangberlainaninibisasajaantaramitradagang,pengusahadanserikat
pekerja, ataupun antarsindikat kriminal. Teori ini juga bisa dipakai dalam
penentuanhargapasar.

Schelling memperkenalkan teori ini ketika masih terjadi perang dingin antara
AmerikaSerikatdanbekasUniSoviet.DenganmetodeGameTheory,Schelling
menjelaskanisuisukuncidieraitu,keamananglobal,danperlombaansenjata.
Menurut dia, kemampuan untuk membalas lebih berguna dari kemampuan
untukmenahanserangan.
Pandangan ini telah terbukti sangat relevan dalam pemecahan konflik dan
upaya untuk menghindari perang, ujar pihak Panitia Nobel. Teori yang
dikembangkanSchellinginilantasdikembangkanAumann.Aumannmenerapkan
pendekatananalisismatematikagunamenekankanalternatifalternatifyangada
dalamsebuahkonflik.
Seperti dijelaskan panitia Nobel, dari pengembangan ini, Aumann sampai pada
sikap, lebih baik menjalin kerja sama dibandingkan konflik (perang). Lebih

79

mudah memperoleh relasi jangka panjang daripada berkonflik. Itu sebabnya


beberapaorangataunegaralebihsukabekerja,dibandingkanmenderitakarena
konflik,ujarpihakNobel.
Game Theory ini memunculkan ide pentingnya sebuah pemecahan dan
pendekatan atas konflik secara umum, ujar Aumann dari Israel ketika diberi
tahusoalpenghargaanini.PihakNobelmelihatGameTheoryinimemangbisa
diterapkanmelampauimasalahataukonflikekonomi.(Reuters/AFP/ppg)

JENISJENISGAMETHEORYYANGPOPULER
(Vibiznews Sales 1 ) Game theory mempelajari interaksi yang terjadi antara
pihakpihak yang yang terlibat konflik. Setiap pihak tentunya berusaha memilih
strategi yang akan memaksimalkan keuntungan baginya. Game theory banyak
memainkanperanpadailmusosial.
Gametheoryterdiridaribeberapajenis,yangpopularantaralain:
1.

Zerosumgame,iniadalahwinlosesolution.Dimanajikasatupihak
menang,makapihaklainpastikalah.Jikasatupihakmemperoleh
keuntungan/manfaat,makaitumerupakanhargayangharusdibayar
olehpihaklain.Contohpermainanyangbertipezerosumgameantara
lainadalahcatur.

2.

Nonzerosumgame,dimanajikasatupihakmemperolehkeuntungan,
makapihaklaintidakpulakalah.Pihakpihakyangterlibatbisa
melakukankompromi,sehinggamemperolehsolusiyangbermanfaat
bagisemuanya.Contohnyadalamduniasales,salesmanberhasilmenjual
produknyadanmeemnuhitarget,sementarapelangganjugaberhasil
memperolehprodukyangiabutuhkan.Samasamabermanfaatbagi
semuapihak,bukan?

3.

Prisonersdilemma,salahsatubentuknonzerosumgamenamuntidak
terdapatkerjasamaataupunkomunikasiantarakeduabelahpihak.
Diilustrasikanprisonersdilemmainiyaituduapenjahatyangditangkap
dandiinterogasisecaraterpisah.Jikamerekaberduasamasama
mengaku,makakeduanyaakanmenjalanihukumanterberat.Jikasalah

1http://www.vibiznews.com/1new/journal.php?id=29&sub=journal&page=sales10/10/20073:43:46PM

80

satumengaku,makatemannyaakandiganjarhukumanlebihberatdania
sendiridikurangi.Sementaraitujikakeduanyatidakmengaku,maka
akanmemperolehhukumanterringan.Masalahnyaadalah,keduanya
tidaktahuapayangakandilakukanolehpihaklawan.Prisonersdilemma
sendiriseringterjadidalamkehidupansehariharitanpadisadari.
Misalnyaantarasatuperusahaandengankompetitornya,dimana
samasamatidakmengetahuiapayangakandikerjakanolehpihaklawan
dantidakadakomunikasiantarkeduanya.Kemudianjugabanyak
aplikasinyadiduniapolitikantarapolitisidanlawanpolitiknya.

KARTELDANKOORDINASIHARGAOLIGOPOLI
Kartel adalah gabungan (organisasi resmi) dari para produsen yang menjual
output di pasar oligopoli. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk
meningkatkan keuntungan perusahaanperusahaan anggotanya, yaitu dengan
jalan menentukan kebijaksanaankebijaksanaan yang berlaku untuk seluruh
perusahaandalamkartel.
Kartel dibentuk pada umumnya untuk mengatasi ketidakpastian perilaku
perusahaanperusahaan pesaing dengan mengadakan Collusive agreement.
Dengan penggabungan seperti ini produsenprodusen secara bersamasama
akan berperilaku seperti halnya monopolis. Secara garis besar ada dua jenis
kartel, yaitu kartel dengan tujuan membagi pasar. Suasana ini adalah mirip
denganmonopolisyangmempunyaibeberapapabrik(multiplantmonopoly).
Dalam model ini masalah yang dihadapi kartel tidaklah hanya menentukan
tingkathargadanjumlahoutputoptimumyangharusdiproduksiolehkartelagar
keuntungannya maksimum namun juga penentu jatah output yang harus
diproduksi oleh masingmasing produsen anggota dan juga pembagian
keuntungan antar mereka. Pada prinsipnya output optimal juga pembagian
keuntungan antar mereka. Pada prinsipnya output optimal terjadi pada waktu
kurva MR kartel dipotong oleh kurva MCnya dari bawah. Keberhasilan suatu
karteldalammencapaitujuanpadaumumnyaterletakpadaderajatkewibawaan
kartel di mata perusahaanperusahaan anggotanya. Kartel yang kurang
berwibawa dan kurang disiplin di dalam menangani kecurangankecurangan
yang dilakukan oleh para anggotanya dan pada umumnya akan mengalami
kegagalan.
Bentuklaindaripenggabunganprodusenyangmenjualoutputdipasaroligopoli
adalah model kepemimpinan harga. Dalam model ini perusahaan yang

81

mempunyaiposisipalingkuatakanbertindaksebagaileadersedangperusahaan
yanglainbertindaksebagaifollower.Modelinilebihbanyakdipraktikkankarena
dalammodelinisemuaperusahaananggotamempunyaikebebasanpenuhdalam
melakukan kegiatan penjualan dan produksinya. Dalam model ini ada tiga
bentukpenggabungan,yaitumodel kepemimpinanhargaolehperusahaanyang
dominan dan model kepemimpinan harga oleh perusahaan yang bersifat
barometris.

STUDIKASUS 2 :LIBERALISASIINDUSTRIMINYAKIRAKDANRI

SETELAH perang Irak berakhir, struktur pasar dan industri minyak dunia akan
mengalami perubahan besar. Namun, masih butuh proses panjang yang akan
ditentukan oleh sejauh mana Amerika Serikat mampu mengkonsolidasikan
kekuasaannya atas Irak. Sebagai negara pemenang perang, kini AS kembali
mempunyai peluang yang pernah hilang selama 40 tahun sejak kelahiran
Organisasi Negaranegara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengatur tingkat
harga,strukturpasar,danindustriminyakdunia.
Dengan dikuasainya Irak oleh AS, kini AS dapat mengimplementasikan
agendanya untuk menggiring pasar minyak dunia tidak lagi dikendalikan oleh
OPEC. Irak dengan cadangan terbukti sekitar 112 miliar barrel, dalam waktu
sekitarsepuluhtahunkedepanakanmampuberproduksimenyamaiRusiaatau
ArabSaudimenjadisekitar10jutabarrelperhari.
Jumlah ini sangat potensial untuk memperlemah dan bahkan membubarkan
OPECdenganterlebihdahuluIrakkeluardariOPEC.Untukmencapaitujuanini,
pemerintahanbaruIrakpascaperangakansegeramelakukanliberalisasiindustri
minyak Irak yang diikuti oleh privatisasi INOC (Iraq National Oil Company
BUMN minyak Irak yang selama ini mengontrol cadangan dan tingkat produksi
minyakIrak).
Pada titik ini, terlihat jelas ada kesamaan dan benang merah antara apa yang
akan terjadi di Irak pada masa mendatang dengan apa yang sedang terjadi di

2Kurtubi/DirekturCenterforPetroleumandEnergyEconomicsStudies(CPEES)danStafAhli

DirekturPengembanganPertamina.

82

Indonesiasaatini.Keduanyamerupakanprosesyangkalauterusberlanjutakan
berujungpadamelemahnyadanselanjutnyabubarnyaOPECsebagaiorganisasi
yangmembelakepentingannegaraprodusenminyakdunia.

Bedanya, Irak akan meliberalisasi dan memprivatisasi industri minyaknya


setelah kalah perang dari AS, sedangkan Indonesia melakukan liberalisasi dan
privatisasi industri minyak nasionalnya bukan merupakan hasil dari suatu
peperangan atau operasi militer, namun lebih merupakan hasil "kesadaran"
sendiri.
Liberalisasi industri perminyakan di Indonesia dilakukan lewat penciptaan
perangkatperundangundangan.Langkahlangkahyangtelahdiambilselamaini
mengarahkepadaliberalisasiindustriperminyakan,sekaligusprivatisasiBUMN
minyaknasional(Pertamina).
Programinidilakukansecarasistematisdenganentrypointmelaluipencabutan
Undangundang(UU)Nomor8Tahun1971danpemberlakuanUUMigasNomor
22 Tahun 2001. Langkah yang diambil oleh pemerintah ini merupakan
implementasi dari letter of intent (LoI) dengan Dana Moneter Internasional
(IMF).
UU Migas Nomor 22 Tahun 2001 merupakan tonggak bagi liberalisasi dan
privatisasi perminyakan di Indonesia dengan menghapus penguasaan dan
kontrol Pertamina atas cadangan dan produksi minyak mentah Indonesia dan
membukajalanbagiliberalisasipasarbahanbakarminyak(BBM)dalamnegeri.
Untuk menghilangkan kontrol Pertamina atas cadangan dan tingkat produksi
minyak mentah, maka Kuasa Pertambangan (KP) yang selama ini dipegang
PertaminaberdasarkanUUNomor44Tahun1960danUUNomor8Tahun1971
harusdicabut.
Lebih mengkhawatirkan lagi, setelah KP diambil oleh pemerintah, bukannya
diserahkankepadaBadanPelaksana(BP)Migassebagaipihakyangmengontrol
perusahaan minyak asing (KPS), namun oleh UU Nomor 22 Tahun 2001 lewat
Pasal1butir5danPasal12Ayat(3)justrudiserahkankepadaKPSatauinvestor
hulu.
Langkah yang hampir mirip juga sedang dan akan dilakukan di negara anggota
OPEC lainnya, seperti Venezuela, Nigeria, Aljazair, dan tentunya Irak. Tak ayal

83

lagi, langkah ini merupakan cara yang sangat sistematis, yang dapat
melumpuhkanOPECdaridalam.
Sebab, manakala kontrol produksi anggota OPEC sudah tidak lagi berada di
bawah BUMNnya, terlebih kalau BUMNnya sudah terjual, maka posisi OPEC
dalammengatursuplaidanhargaminyakduniamenjadisangatlemah.
Soalnya, pembatasan produksi perusahaan minyak oleh institusi pemerintah
(bukanolehBUMN)dapatberakibatdiseretnyainstitusipemerintahtersebutke
ArbitraseInternationalolehperusahaanminyakatauKPSyangmerasadirugikan
karenadipaksauntukmengurangiproduksi.

Hal ini dialami oleh Venezuela karena Presiden Chavez mengurangi produksi
perusahaanminyakatauKPSgunamemenuhipembatasanproduksiOPEC.
DI Indonesia, liberalisasi industri minyak juga mencakup perubahan struktur
pasar BBM dalam negeri dengan menghilangkan hambatan masuk (barrier to
entry)bagipemainbaru.Hambatanbagimasuknyaperusahaanminyakasingdi
pasarBBMdalamnegerilebihdisebabkanolehhargajualBBMyangrendah,di
samping rendahnya ratarata biaya pokok produksi dan distribusi BBM
Pertaminasebagaicalonpesaing.
Ibarat Irak yang harus dilumpuhkan dulu persenjataannya sebelum diserang
oleh AS, maka Pertamina yang mempunyai biaya BBM yang rendah harus
diperlemahdulusebelummasuknyapesaingataupemainbaru.
Hal itu dengan mengubah Pertamina dari sebuah perusahaan minyak
terintegrasi(integratedoilcompany)berskalabesarmenjadiperusahaanminyak
yangterpecah(unbundling)denganskalausahayangdiperkecil.
Selain itu, UU Nomor 22 Tahun 2001 juga memberikan subsidi kepada pemain
baru berupa izin untuk memakai aset dan fasilitas distribusi BBM Pertamina
lewatBadanPengatur,tanpaperluharusmembangunsendiri.
Sebab,kalaupemainbaruiniharusmembangunsendiri,tentupadatahapawal
mereka tidak akan mampu bersaing dengan Pertamina. Sedangkan proses
pembentukan harga eceran BBM dalam negeri diserahkan sepenuhnya kepada
mekanismepersainganpasar(Pasal28Ayat2).
Untuk memungkinkan BUMN Pertamina dijual, UU Nomor 22 Tahun 2001
mengamanatkanuntukmengubahstatusPertaminadariBUMNberdasarkanUU

84

menjadiPTPerseroberdasarkanperaturanpemerintah(PP)yangbelakanganini
banyakdiributkan.
Bagi perusahaan minyak dunia, liberalisasi sektor hilir industri minyak di
Indonesia lebih penting ketimbang sektor hulu yang selama ini sudah dikuasai
olehKPS,mengingatpasarBBMdalamnegerisangatlahbesardenganpenduduk
sekitar220jutaorang.Inimerupakanpasaryangsangatmenggiurkandidalam
jangkapanjang,terlebihkalaudayabelimasyarakatsudahmeningkatdanharga
eceranBBMsudahmencapaitingkathargapasar.

Sedangkan liberalisasi industri minyak Irak pascaperang kemungkinan akan


lebih terkonsentrasi di sektor hulu. Sebab, sektor hilir industri minyak Irak
tidaklah begitu besar mengingat penduduk Irak yang hanya sekitar 20 juta
orang.
Selainitu,meliberalisasisektorhilirakanberdampakpadahargajualBBMdalam
negeri Irak harus dinaikkan sampai ke tingkat harga pasar. Ini merupakan
langkahyangsulit,mengingatselamainihargaeceranBBMdalamnegeridiIrak
sangatlah rendah, sekitar Rp 300 per liter (bandingkan dengan ratarata harga
pasarBBMdiduniayangsekitarRp3.000perliter).
Menurut Center for Global Energy Studies (CGES), liberalisasi dan privatisasi
industri minyak Irak merupakan langkah yang harus ditempuh AS, mengingat
Irak membutuhkan arus modal dari AS untuk membangun kembali industri
perminyakandanperekonomianIrak.
Setelah perusahaan jasa perminyakan (Oil Services Company) dari AS, seperti
HalliburtondanBechtel,mendapatkankontraktanpatenderdiIrak,perusahaan
perusahaanminyakraksasadariASpastiakansegeramengikutimemasukiIrak.
SelamaperiodeembargoPerserikatanBangsabangsa(PBB),perusahaanminyak
ASterhalangmasukkarenadilarangolehUUASsendiri.
Sementara Saddam Hussein (mantan Presiden Irak) selama ini menggunakan
sektor hulu industri minyaknya guna keluar dari embargo PBB dengan
memberikan peluang bagi masuknya perusahaan minyak dari Perancis, Rusia,
danCina.

85

Sebenarnya, Saddam Hussein sudah berhasil memperoleh dukungan dari


anggota Dewan Keamanan PBB, namun sebagaimana diketahui, tetap saja AS
menginvasiIraksampaiSaddamterguling.
LiberalisasiindustriminyakIrakadalahmerupakanstrategiyangtepatbagiAS
untuk dapat mengontrol cadangan dan produksi minyak Irak. Dengan jargon
liberalisasi, terlebih kalau IMF ikut dilibatkan dalam proses pembangunan
kembaliIrak,ASdiperkirakanakanmemperolehdukungandaribanyakpihakdi
Irak.
Dengan memprivatisasi BUMN minyak Irak (INOC), perusahaan minyak AS
dengan mudah dapat mencaplok INOC sehingga kontrol atas cadangan dan
produksiminyakIrakakanberpindahketanganperusahaanminyakAS.
Dalam jangka panjang, AS akan dapat menggenjot produksi minyak Irak
sebanyakbanyaknya sehingga dapat merusak keseimbangan pasar minyak
duniayangdalam30tahunterakhirinidikendalikanolehOPEC.Untukini,Irak
haruskeluardariOPECagartidakterikatolehkuota.

BukankahsejakOPEClahirASsangattidaksetujudengankeberadaanorganisasi
ini? Terutama sejak tahun 1973, di mana karena ulah OPEC masyarakat dan
ekonomi AS sangat terpukul karena harga minyak dunia melambung dari 2
dollar AS per barrel menjadi 12 dollar per barrel, kemudian pada tahun 1979
OPECmenaikkannyamenjadi35dollarperbarrel?
KinilahmomenyangsangattepatbagiASuntukmelemahkanOPECdaridalam,
dengan memainkan kartu Irak. Keberhasilan upaya AS ini akan banyak
bergantungpadasikapArabSaudisebagainegarapenghasilminyakterbesardi
OPEC.KalauArabSaudiyangbanyakditudingASsebagainegarayangberadadi
balik Peristiwa 11 September dapat membaca arah kebijakan AS di Irak, maka
kemungkinan Arab Saudi akan menentang upaya AS untuk memperlemah atau
membubarkanOPEC.
Soalnya, kalau AS berhasil membentuk pemerintahan yang demokratis di Irak
sehingga menjadi model bagi negaranegara Arab sekitarnya yang masih
berbentuk monarki, maka dengan teori "domino demokratisasi" kelangsungan
pemerintahanmonarkidiArabSaudi, Kuwait, dan negaranegaraTeluklainnya
akanterancam.

86

Ancaman ini dapat menjadi senjata bagi AS untuk "memaksa" empat negara
OPECyangmasihberbentukmonarki(ArabSaudi,Kuwait,Qatar,danUniEmirat
Arab) agar mereka "membiarkan" OPEC diperlemah atau dibubarkan dan
kemudiandiubahmenjadisemacamorganisasipenelitianyangtidakmempunyai
kekuatanuntukmengontrolsuplaidanhargaminyakdunia.
TerlebihsaatiniBUMNminyaknegaraOPECnonmonarkisedangdalamproses
liberalisasi dan privatisasi, seperti Pertamina dari Indonesia, Sonatrach dari
Aljazair,PDVSAdariVenezuela,danNNPOCdariNigeria.
Kalau BUMN negara OPEC sudah dijual, maka kontrol produksi dan suplai ke
pasar minyak dunia tidak lagi berada di tangan BUMN negara OPEC sehingga
praktis OPEC tidak lagi bisa mengatur suplai, di samping Irak akan terus
membanjiripasarsetelahinvestasiASmasuk.
Akankah satusatunya organisasi penghasil komoditas strategis yang paling
ditakuti AS ini dalam jangka panjang akan lenyap? Mari kita tunggu apa yang
sesungguhnyaakandilakukanASsetelahberhasilmenaklukkanIrak.

87

TEST/UMPANBALIK
1. Jelaskanperbedaanyangsignifikantantaramodelmodeloligolpoli
sebagaiberikut;
a) ModelCournot
b) DalamModelBertrand
c) ModelChamberlin
d) ModelKurvaPatah
e) ModelStackelberg

2. GameTheory(teoripermainan)inimerupakansebuahsainsatau
analisisstrategiyangmencobauntukmenentukanapaaksiyang
dilakukanparapemainyangberbeda,gunamenjaminhasilterbaikbagi
masingmasing.Pemainyangberlainaninibisasajaantaramitra
dagang,pengusahadanserikatpekerja,ataupunantarsindikatkriminal.
Teoriinijugabisadipakaidalampenentuanhargapasar.Sebutkan
beberapajenisyangpopular?

3. Apayangdimaksdudengankarteldanmengapaperludibentukkartel?

88

DAFTARPUSTAKA
Arnold Harberger, Monopoly and Resource Allocation, American Economic
Review,1954.
Boadway, R.W. 1979. Public Sector Economics. Winthrop Publisher, Inc.
Cambridge
DennisCarltondanJefferyPerloff,ModernIndustrialOrganization,EdisiKedua,
NewYork:HarperCollinsCollegePublishers,1994.
ELLY ROOSITA ;Terigu Terindikasi Kartel; Menghalangi Hak Konsumen
MendapatkanPasarAlternatif/KOMPAS,Kamis,30Juni2005
FaisalH.Basri&DendiRamdani,MakalahyangdipresentasikanpadaKonferensi
Mengenai Perdagangan Dalam Negeri, Desentralisasi dan Globalisasi di
Hotel Borobudur, Jakarta, Indonesia, pada tanggal 3 April, 2001, yang
diselenggarakan dengan kerjasama antara Partnership for Economic
Growth (PEG), the United States Agency for International Development
(USAID)
Gunawan Widjaja, A. Yani , Seri Hukum Bisnis: Merger Dalam Perspektif
Monopoli,Publisher:RajaGrafindoPersada
HazelJ.Johnson(HardcoverMay1995),BankMergers,Acquisitions&Strategic
Alliances:Positioning&ProtectingYourBankintheEraofConsolidation
byHazelJ.Johnson(HardcoverMay1995)
Kip Viscusi, John M.Vernon, and Joseph E.Harrington, Economics of Regulation
and Antitrust, Lexington, MA:D.C.Heath, 1992, for ab brief history of
industrialorganization.
Kurtubi/DirekturCenterforPetroleumandEnergyEconomicsStudies(CPEES)
danStafAhliDirekturPengembanganPertamina.
Richard Posner, The Social Costs of Monopoly and Regulation, Journal of
Political,Economy,1975.
RichardPosner,AntitrustLaw:AnEconomicPerspective,Chicago:Universityof
Chicago Press, 1976. Diskusi ini mengikuti terminologi Posner.
Penggunaan istilah antitrust policy sering dipergunakan secara
bergantiandengancompetitionpolicy.
http://www.vibiznews.com/1new/journal.php?id=29&sub=
journal&page=sales10/10/20073:43:46PM

89

GLOSARIUM

duopoli,77
Nonzerosumgame,80

GameTheory,79,88
oligopoli,77

Kartel,81
Prisonersdilemma,80

modelBertrand,77,88
modelChamberlin,77,88
modelCournot,77,88
modelkurvapatah,78,88
modelStackelberg,78,88

Zerosumgame,80

90

BAB5
MERGERDANINTEGRASIVERTIKAL
PENGANTAR
Mergeradalahpenyerapandarisuatuperusahaanolehperusahaanlain.Merger
merupakan penggabungan usaha pada suatu nama perusahaan di mana salah
satu perusahaan harus berbentuk PT. Setelah merger, perusahaan yang dibeli
akankehilanganatauberhentiberoperasidenganhasilnyaadalahsebuahentitas
yang lebih besar. Keuntungan utama melakukan merger adalah sederhana dan
tidak semahal bentuk lain pengambilalihan perusahaan. Hal ini disebabkan
karena masingmasing perusahaan yang melakukan merger telah
mengkompromikannya dan setuju untuk mengkombinasikan operasi
perusahaan, sehingga tidak ada keharusan untuk mengganti kepemilikan aset.
Kerugianmelakukanmergeradalahkeharusanuntukmendapatkanpersetujuan
para pemegang saham, karena untuk mendapatkan persetujuan tersebut dapat
memakanwaktuyanglama.

DEFINISIMERGER
Menurut Abdul Moin (2003:5) 1 , merger adalah penggabungan dua atau lebih
perusahaanyangkemudianhanyaadasatuperusahaanyangtetaphidupsebagai
badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar.
PeraturanPemerintahRINo.27Tahun1998tentangPenggabungan,Peleburan,
dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas menyebut merger sebagai
penggabungan, akuisisi sebagai pengambilalihan, dan konsolidasi sebagai
peleburan.
Definisi merger menurut peraturan pemerintah tersebut adalah perbuatan
hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan
diri dengan perseroan lain yang telah ada, dan selanjutnya perseroan yang
menggabungkandirimenjadibubar.
Brian Coyle (2000) dalam Gunawan Widjaja 2 (2002) menyatakan bahwa pada
prinsipnya merger dan akuisisi tidak jauh berbeda. Keduanya terjadi pada saat
dua atau lebih pelaku usaha bergabung secara operasional, baik untuk

1AbdulMoin,20060802,JudulMerger,Akuisisi&Divestasi,PenerbitEkonosia

2 Gunawan Widjaja, A. Yani , Seri Hukum Bisnis: Merger Dalam Perspektif Monopoli , Publisher : Raja
GrafindoPersada

keseluruhan maupun sebagian usaha mereka. Perbedaan yang pokok terletak


pada tiga hal utama, yaitu: (1) Ukuran relatif dari masingmasing perusahaan
yang melakukan merger atau akuisisi, (2) Kepemilikan dari usaha yang
digabungkantersebut,dan(3)Kontrolmanajemendariusahayangdigabungkan
tersebut.
MenurutCoyle,mergerdapatdiartikansecaraluasmaupunsecarasempit.Dalam
pengertian yang luas, merger juga menunjuk pada setiap bentuk
pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lainnya pada saat kegiatan
usaha dari kedua perusahaan tersebut disatukan. Pengertian yang lebih sempit
merujuk pada dua perusahaan dengan ekuitas yang hampir sama
menggabungkansumbersumberdayayangadapadakeduaperusahaanmenjadi
satu bentuk usaha. Pemegang saham atau pemilik dari kedua perusahaan
sebelum merger menjadi pemilik dari saham perusahaan hasil merger, dan top
manajemen dari kedua perusahaan tetap menduduki posisi senior dalam
perusahaansetelahmerger.
Selanjutnya, Coyle menjelaskan bahwa suatu penggabungan usaha disebut
mergerjika:
Tidakadasalahsatuperusahaanyangbergabungdapatdisebutsebagai
perusahaanpengambilalihatauperusahaanyangdiambilalih.
Keduaperusahaanberpartisipasidalammembentukstrukturmanajemen
perusahaanhasilpenggabungantersebut.
Keduaperusahaanyangbergabungpadaumumnyamemilikiukuranyang
hampirsama,yangartinyatidakadadominasiasetantarasatu
perusahaanatasperusahaanyanglain.
Hampir semua atau sebagian besar melibatkan share swap, di mana tidak
terjadipembayarantunai,melainkanyangterjadiadalahpenerbitansahambaru
yangditukardengankepemilikansahamdalamperusahaanyanglain.
Merger adalah salah satu bentuk absorbsi (penyerapan) oleh satu perusahaan
terhadap perusahaan lain. Jika dua perusahaan, A dan B, melakukan merger,
makahanyaakanadasatuperusahaansaja,yaituAatauB.Padasebagianbesar
kasusmerger,perusahaanyangmemilikiukuranlebihbesaryangdipertahankan
hidup dan tetap mempertahankan nama dan status hukumnya, sedangkan
perusahaan yang ukurannya lebih kecil (perusahaan yang dimerger) akan
menghentikan aktivitasnya atau dibubarkan sebagai badan hukum. Pihak yang
masih hidup atau yang menerima merger dinamakan surviving firm atau pihak

92

yang mengeluarkan saham (issuing firm). Sementara itu, perusahaan yang


berhentidanbubarsetelahterjadinyamergerdinamakanmergedfirm.Surviving
firm dengan sendirinya memiliki ukuran (size) yang semakin besar karena
seluruhasetdankewajibandarimergedfirmdialihkankesurvivingfirm.
Perusahaanyangdimergerakanmenanggalkanstatushukumnyasebagaientitas
yang terpisah, dan setelah merger statusnya berubah menjadi bagian (unit
bisnis) di bawah surviving firm. Dengan demikian ia tidak lagi bisa bertindak
hukumatasnamanyasendiri(AbdulMoin,2003:6).

MACAM,JENISSERTAPENGERTIANEKSPANSI
BISNIS
Perluasanatauexpansibisnisdiperlukanolehsuatuperusahaanuntukmencapai
efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau
profit perusahaan. Ekspansi bisnis dapat dilakukan dalam beberapa metode,
yakni:

1.MERGERATAUPENGGABUNGAN
Merger adalah penggabungan dari dua atau lebih perusahaan menjadi satu
kesatuanyangterpadu.Perusahaanyangdominandibandingdenganperusahaan
yanglainakantetapmempertahankanidentitasnya,sedangkanyanglemahakan
mengaburkanidentitasyangdimilikinya.jenisjenismerger:
MergerVertikal,Perusahaanmasihdalamsatuindustritetapibeda
levelatautingkatoperasional.Contoh:Restorancepatsaji
menggabungkandiridenganperusahaanpeternakanayam.
MergerHorisontal,Perusahaandalamsatuindustrimembeli
perusahaandileveloperasiyangsama.Contoh:pabrikkomputer
gabungdenganpabrikkomputer.
MergerKonglomerasi,Tidakadahubunganindustripadaperusahaan
yangdiakuisisi.Bertujuanuntukmeningkatkanprofitperusahaandari
berbagaisumberatauunitbisnis.Contoh:perusahaanpengobatan
alternatifbergabungdenganperusahaanoperatorteleponseluler
nirkabel.

93

2.AKUISISI
Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh
kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan
pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh :
AquadiakuisisiolehDanone,PizzaHutolehCocaCola,danlainlain.

3.HOSTILETAKEOVER
PengambilAlihanSecaraPaksa(Hostiletakeover)adalahsuatutindakanakuisisi
yang dilakukan secara paksa yang biasanya dilakukan dengan cara membuka
penawaran atas saham perusahaan yang ingin dikuasai di pasar modal dengan
harga di atas harga pasar. Pengambilalihan secara paksa biasanya diikuti oleh
pemecatan karyawan dan manajer untuk diganti orang baru untuk melakukan
efisiensipadaoperasionalperusahaan.

4.LEVERAGEBUYOUT
Leveragebuyoutadalahteknikpengusaanperusahaandenganmetodepinjaman
atau utang yang digunakan pihak manajemen untuk membeli perusahaan lain.
Terkadangsuatuperusahaantargetdapatdimilikitanpamodalawalyangbesar.

MERGERDISEKTORPERBANKAN
Merger, konsolidasi, akuisisi adalah hal yang sangat umum dilakukan agar
perusahaan dapat memenangkan persaingan,serta terus tumbuh dan
berkembang. Joseph F. Sinkey (1983), menjelaskan motivasi yang mendorong
bankuntukmelakukanmerger,antaralain:
Untukmendapatkankesempatanberoperasidalamskalausahayang
hemat,
Gunameningkatkanpangsapasar,
Menghilangkantidakefisienmelaluioperasionaldanpengendalian
finansialyanglebihbaik,
Kesempatanmenggabungkansumberdayaataupunpasaryangdimilikimasing
masing Bank. Selain itu masih terdapat beberapa faktor yang mendorong
motivasiuntukmerger,seperti:upayadiversifikasi,menurunkanbiayadana,dan
menaikkan harga saham secara emosi (bootstrapping of earning per share)
karenaadanyapengumumanakanmergerbagiBankpublik.
Mergermerupakansalahsatupilihanterbaikuntukmemperkuatfondasibisnis,
jikamergertersebutdapatmemberikansinergi.

94

Sutan Remy Syahdeini dalam makalah berjudul Merger, Konsolidasi dan


Akuisisi Bank memberikan definisi merger atau penggabungan usaha adalah
penggabungan dari dua Bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan
berdirinya salah satu Bank dan melikuidasi Bankbank lainnya. Prasyarat
melakukanmerger
Hazel J.Johnson 3 (1995) menyatakan, prasyarat yang harus dianalisis terlebih
dahuludarikeduaBankyangakanmelakukanmergeradalah:
KondisikeuanganmasingmasingBank,mergersesamabanksehatatau
karenacollapse
Kecukupanmodal
Manajemen,baiksebelumatausesudahmerger
Apakah merger dapat memberi manfaat bagi pengguna jasa Bank tersebut?
Johnson lebih lanjut menyatakansetiap lembaga yang akan melakukan merger,
padaumumnyamempunyaibeberapaisupentingyangrelevanuntukdianalisis
sebelummergerdilakukan,antaralain:
Kapanwaktuyangtepatuntukmelakukanmerger?
Bagaimanamengidentifikasikecocokanpasangan(partner)untuk
merger?
Bagaimanamengkomunikasikandenganbaikatasrencanamergerini
kepadaseluruhpihakyangberkepentinganagarniatmergermempunyai
dampakyangpositifdipasar?
Bagaimanamelakukancara,yangakandilakukanuntukkonsolidasi
diantaraBankyangmerger?

EVALUASIKEBERHASILANDANKEGAGALAN
MERGER
Membuat proyeksi keberhasilan merger penting dilaksanakan, sebelum merger
dilakukan secara legal. Tahapan diawali dengan due diligence (uji tuntas) atas
perusahaan yang akan dikonsolidasikan. Penilaian dilakukan atas sinergi yang
akandiperoleh,dilihatdarisinergioperasionaldansinergifinansial.

3HazelJ.Johnson(HardcoverMay1995),BankMergers,Acquisitions&StrategicAlliances:Positioning&
ProtectingYourBankintheEraofConsolidationbyHazelJ.Johnson(HardcoverMay1995)

95

Sinergi operasional, umumnya dengan membandingkan sumber daya masing


masing perusahaan, antara lain: Visi Misi dan tujuan perusahaan, perencanaan
strategik, Sumber Daya Manusia, jaringan, pangsa pasar, Informasi Teknologi
yangdigunakan,danbudayakerjamasingmasingperusahaan.
Evaluasi finansial, didasarkan atas: analisis laporan keuangan perusahaan,
berupaneracadanlabarugi,baikyangberupaonatauoffbalancesheet,sertafee
basedincome.Metodayangdigunakanbermacammacam,salahsatunyamenitik
beratkanpadacashflow,sebagaiberikut:
Analisisproyeksiaruskasdenganmenggunakandiskonfaktorsesuai
biayadanaperusahaan(Discountedcashflowapproach)
Analisisyangdidasakanatasratiohargasahamdenganpendapatan(Price
EarningRatio)dibandingkandengannilaiP/Edariperusahaansejenis
Penilaianatasdasarnilaibuku,yangbeberapaposdarineracadisesuaikan
denganperkiraanrisikoyangmungkinadasehinggamenguranginilai
buku(Adjustedbookvalue)
BanyakperusahaanatauBankyangmengalamikegagalansaatdilakukanmerger,
disebabkan,antaralain:
Hargayangditetapkansaatdilakukanmergerterlalutinggiakibatanalisis
sebelumnyatidakakurat
Sumberpembiayaanmergerberasaldaripinjamanberbiayatinggi
Asumsiyangsalahdenganmengharapkanboomingmarket,yangternyata
terjadisebaliknya
Tergesagesa,sebelumdilakukanujituntasdenganbaik
Perbedaankeduaperusahaanterlalubesar
Budayakerjatakdapatdisatukan
Krisismanajerialkarenainginmempertahankansemuamanajemenyang
adadikeduaperusahaan

INTERGRASIVERTIKAL
Pasal 14, undangundang No5/1999 menjelaskan Yang dimaksud dengan
menguasaiproduksisejumlahprodukyangtermasukdalamrangkaianproduksi
atauyanglazimdisebutIntegrasiVertikaladalahpenguasaanserangkaianproses
produksi atas barang tertentu mulai dari hulu sampai hilir atau proses yang
berlanjutatassuatulayananjasatertentuolehpelakuusahatertentu.

96

Praktek Integrasi Vertikal meskipun dapat menghasilkan barang dan jasa


dengan harga murah, tetapi dapat menimbulkan persaingan usaha tidak sehat
yang merusak sendisendi perekonomian masyarakat. Praktek seperti ini
dilarang sepanjang menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan atau
merugikanmasyarakat.
Kebijakan persaingan bertujuan untuk meminimumkan inefisiensi
perekonomian yang diciptakan oleh tingkah laku perusahaanperusahaan yang
bersifat antipersaingan. Ada dua penyebab distorsi perekonomian yang dapat
menyebabkanpasarmenjaditidaksempurna.Pertama,eksternalitaspasaryang
memungkinkan perusahaanperusahaan yang mempunyai kekuatan pasar
menggunakankekuatantersebutuntukmenghancurkanpesaingnya(competitor
elimination)dengancaratidakadil(unfairconduct).Kedua,kebijakan/intervensi
pemerintah sendiri yang menimbulkan distorsi pasar dan inefisiensi
perekonomian. 4
Penyebab pertama bersumber dari perilaku perusahaan sedangkan penyebab
keduabersumberdariintervensipemerintahterhadapmekanismepasar.
Kebijakanpersaingantidakhanyaterdiridariundangundanglaranganpraktek
monopoli tetapi juga termasuk deregulasi dan liberalisasi ekonomi. Undang
undanglaranganpraktekmonopolibertujuanuntukmengaturperilakuperilaku
perusahaanyangbesifatantipersaingan.Disinilahpadadasarnyaruanglingkup
peran KPPU. Sementara itu, deregulasi dan liberalisasi bertujuan agar
mekanismepasardapatberjalandenganmeminimumkanintervensipemerintah
yangdistortif.
Beberapa tindakan atau cara tidak adil (unfair) dapat dilakukan perusahaan
untuk memenangkan persaingan secara tidak sehat, misalnya tindakan kolusif
dan tindakan yang menghancurkan pesaing (competitor elimination). Tindakan
kolusif ialah perilaku beberapa perusahaan untuk mengatur harga secara
bersamasama atau membagibagi pasar sedemikian rupa sehingga
memaksimumkankeuntunganmasingmasingperusahaan.Perilakukolusidapat
dilakukan dengan tersembunyi (tacit collusion) ataupun terbuka (explicit

4 Faisal H. Basri & Dendi Ramdani , Makalah ini dipresentasikan pada Konferensi Mengenai Perdagangan

Dalam Negeri, Desentralisasi dan Globalisasi di Hotel Borobudur, Jakarta, Indonesia, pada tanggal 3 April,
2001,yangdiselenggarakandengankerjasamaantaraPartnershipforEconomicGrowth(PEG),theUnited
StatesAgencyforInternationalDevelopment(USAID)

97

collusion). Contoh perilaku kolusi terbuka adalah pembentukan kartel oleh


perusahaanperusahaan.
Sedangkan perilaku penghancuran pesaing (competitor elimination) adalah
vertical restraints dan predatory pricing. Vertical restraint adalah pengaturan
hubungan antara supplier dengan produsen atau antara produsen dengan
distributor.Predatorypricingterjadiapabilasuatuperusahaansecaratemporer
mengenakanhargarendahsebagaiupayauntukmembendungmasuknyapesaing
kesuatupasar,mengenyahkanpesaingyangtelahadadidalamsuatupasar,atau
mendiktepesaingdisuatupasartertentu.
Di Indonesia ada beberapa bentuk tindakan antipersaingan. Pertama, tindakan
anti persaingan yang dilakukan perusahaan untuk menghancurkan pesaingnya.
TindakanyangdilakukanantaralainadalahmelakukanIntergrasiVertikalyang
bersifat strategis (strategic vertical integration), resale price maintenance, dan
pembagian pasar. Kedua, tindakan antipersaingan yang dilakukan oleh
perusahaan dengan dukungan atau persetujuan pemerintah. Contohnya adalah
asosiasiasosiasi pengusaha yang bertindak sebagai kartel atau tata niaga
perdagangan.Ketiga,tindakanantipersainganyangdilakukanolehbadanbadan
usahamiliknegaradenganrestupemerintah.
Bentukbentuk tindakan antipersaingan di Indonesia yang terbanyak adalah
yangtergolongkedalamkategorikeduadanketiga.Dengandemikian,penyebab
utama tindakan antipersaingan adalah karena pemerintahbaik karena
kebijakan distortif yang malah menciptakan perilaku antipersaingan maupun
karena kepemilikan pada BUMN/Ddan kecenderungan memproteksi pasardi
manaBUMN/Ditubergerak.
Dalam kaitan dengan pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang
undang No.22/1998 yang sudah mulai diberlakukan secara efektif sejak 1
Januari 2001, muncul kekhawatiran membanjirnya berbagai peraturan daerah
baruyangbersifatantipersaingan.
Bahkan pada masa Orde Barujauh sebelum pelaksanaan otonomi daerah
telah ada berbagai kebijakan pemerintah pusat maupun daerah yang bersifat
antipersaingan.
Kebijakantersebutdapatberupatariffbarrierssepertipungutanpajakataupun
retribusi;dannontariffbarriersdalambentuktataniagaperdagangan,misalnya:
pemberian hak monopoli atau monopsoni, penetapan harga dasar atau

98

maksimal, kuota ekspor barang dari suatu daerah, regional allocation market
(rayonisasi)ataumonopoliolehBUMN/D.

99

TEST/UMPANBALIK

1. Coba Saudara jelaskan apa yang dimaksud dengan merger, dan apa
keuntungandankeruganmelakukanmerger?
2. Jelaskanapayangdimaksuddengan:
a) MergerVertikal
b) MergerHorisontal
c) MergerKonglomerasi
3. Jelaskanapayangdimaksuddenganistilahsebagaiberikut:
4. SebutkanpendapatHazelJ.Johnsonkondisiyangperludipertimbangkan
perbankansebelummelakukanmerger?
5. Sebutkan beberapa sebab kegagalan perusahaan yang telah melakukan
merger?
6. Jelaskan Pasal 14, undangundang No5/1999 yang berkaitan dengan
IntegrasiVertikal?
7. Beberapa tindakan atau cara tidak adil (unfair) dapat dilakukan
perusahaanuntukmemenangkanpersaingansecaratidaksehat,misalnya
tindakan kolusif dan tindakan yang menghancurkan pesaing (competitor
elimination). Jelaskan apa yang dimaksud dengan tindak kolusif dan
competitorelimination?

100

DAFTARPUSTAKA

AbdulMoin,20060802,JudulMerger,Akuisisi&Divestasi,PenerbitEkonosia
Faisal H. Basri & Dendi Ramdani , Makalah ini dipresentasikan pada Konferensi
MengenaiPerdaganganDalamNegeri,DesentralisasidanGlobalisasi di
Hotel Borobudur, Jakarta, Indonesia, pada tanggal 3 April, 2001, yang
diselenggarakan dengan kerjasama antara Partnership for Economic
Growth(PEG),theUnitedStatesAgencyforInternationalDevelopment
(USAID)
Gunawan Widjaja, A. Yani , Seri Hukum Bisnis: Merger Dalam Perspektif
Monopoli,Publisher:RajaGrafindoPersada
HazelJ.Johnson(HardcoverMay1995),BankMergers,Acquisitions&Strategic
Alliances: Positioning & Protecting Your Bank in the Era of
ConsolidationbyHazelJ.Johnson(HardcoverMay1995)
HazelJ.Johnson(HardcoverMay1995),BankMergers,Acquisitions&Strategic
Alliances: Positioning & Protecting Your Bank in the Era of
ConsolidationbyHazelJ.Johnson(HardcoverMay1995)
Wijaya,P.Helen.(1998),KinerjaBankUmumSwastaIndonesiaSebelumKrisis
Perbankan, Jurnal Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas
Tarumanegara.TahunIIINo.02.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 tentang


Pemilikan Saham Dalam Perusahaan Yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman
Modal Asing (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 28, Tambahan Lembaran
NegaraNomor3552);

101

GLOSARIUM
Merger,91
MergerHorisontal,93
MergerKonglomerasi,93
MergerVertikal,93

A
Akuisisi,94

competitorelimination,97,98,100

nontariffbarriers,98

explicitcollusion,98

Predatorypricing,98

Hostiletakeover,94

tacitcollusion,97
tariffbarriers,98
Tindakankolusif,97

I
IntegrasiVertikal,96

unfair,97,100
unfairconduct,97

Leveragebuyout,94

Verticalrestraint,98

merger,91

102

BAB6
PERANGHARGA
PENGANTAR
Situasikrisismoneterdewasaini"memaksa"pihakmanajemenperusahanuntuk
semakin cepat tanggap akan perubahan lingkungan yang demikian cepat.
Profesionalismetampaknyakinisemakindibutuhkan.Pengendalianperusahaan
tidak lagi dapat dilakukan hanya berdasarkan intuisi atau pengalaman saja,
namun pengetahuan menjadi faktor penting lain yang perlu dipadukan. Maka
dalam kondisi resesi seperti yang kita hadapi saat ini, tugas manajemen dalam
mengendalikanperusahaanmenjadilebihberatlagi.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, dibutuhkan koordinasi yang baik dari
semua fungsi manajemen. Pada dasarnya semua fungsi tersebut sama
pentingnya sebagai suatu sistem, namun pemasaran merupakan fungsi yang
mempunyai intensitas hubungan paling besar dengan lingkungan eksternal,
padahal justru dalam lingkungan itulah perusahaan mempunyai keterbatasan
yang paling besar dalam pengendaliannya. Maka seringkali dikatakan bahwa
pemasaran merupakan urat nadi perusahaan, dalam arti sangat kritis
kedudukannya dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan, dan
berperanpentingdalampengembanganstrategi.

STRATEGIPENETAPANHARGA
Disiniakandibahassecaraspesifikkonteksstrategipemasarandalamkaitannya
denganpenetapanharga(pricingstrategy),denganmenekankanpadasalahsatu
model penetapan harga. Strategi pemasaran sendiri dapat dibahas secara lebih
rinci apabila dikaitkan dengan berbagai unsur, seperti kepuasan pelanggan,
pasar, bauran pemasaran, siklus, hidup produk, ataupun dengan pemasaran
internasional.. Selama periode di mana pertumbuhan ekonomi dan pendapatan
meningkat, faktor nonharga sempat menjadi kunci keberhasilan penjualan.
Namun dalam tahuntahun terakhir, seiring dengan perubahan makro ekonomi
yangmengakibatkaninflasi,pertumbuhanpendudukyangsemakinlambat,dan
semakin maraknya kompetisi, maka faktor harga menjadi salah satu problem
utamayangharusdihadapiparamarketer 1 .

1VerinaH.Secapramana,1999,Surabaya,, verina@sby.dnet.net.id,Poweredby:SECAPRAMANA.Com.Inc.

Copyright@2000AllRightsReserved

(footnotecontinued)

Harga merupakan elemen penting dalam strategi pemasaran dan harus


senantiasa dilihat dalam hubungannya dengan strategi pemasaran. Harga
berinteraksi dengan seluruh elemen lainnya dalam bauran pemasaran untuk
menentukanefektivitasdarisetiapelemendankeseluruhanelemen.Tujuanyang
menuntun strategi penetapan harga haruslah merupakan bagian dari tujuan
yangmenuntunstrategipemasaransecarakeseluruhan.Olehkarenaitutidaklah
benar bila harga dipandang sebagai elemen yang mandiri dari bauran
pemasaran, karena harga itu sendiri adalah elemen sentral dalam bauran
pemasaran.
Harga merupakan satusatunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Dari sudut pandang pemasaran,
harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan
jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikian atas
penggunaan suatu barang atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan konsep
pertukaran(exchange)dalampemasaran.
Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba
perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas barang
yang dijual. Selain itu secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya,
karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam
kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh karena itu penetapan harga
mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan strategi
penetapanhargamemegangperananpentingdalamsetiapperusahaan.
Sementara itu dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan
sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat
yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai (value) dapat didefinisikan
sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan dengan harga. Dengan demikian
padatingkathargatertentu,bilamanfaatyangdirasakankonsumenmeningkat,
makanilainyaakanmeningkatpula.Seringkalipuladalampenentuannilaisuatu
barangataujasa,konsumenmembandingkankemampuansuatubarangataujasa
dalammemenuhikebutuhannyadengankemampuanbarangataujasasubstitusi.
Peranhargamemilikiduaperananutamadalamprosespengambilankeputusan
parapembeli,yaituperananalokasidanperananinformasi.Perananalokasidari

104

harga adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan
cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan
kekuatan membelinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para
pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya pada
berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai
alternatifyangtersedia,kemudianmemutuskanalokasidanayangdikehendaki.
Peranan informasi dari harga adalah fungsi harga dalam "mendidik" konsumen
mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam
situasidimanapembelimengalamikesulitanuntukmenilaifaktorprodukatau
manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga
yangmahalmencerminkankualitasyangtinggi.

TUJUANPENETAPANHARGA
Padadasarnyaadaempatjenistujuanpenetapanharga,yaitu:

1. TUJUANBERORIENTASIPADALABA
Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu
memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal
dengan istilah maksimisasi laba. Dalam era persaingan global, kondisi yang
dihadapi semakin kompleks dan semakin banyak variabel yang berpengaruh
terhadap daya saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin suatu
perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat
menghasilkanlabamaksimum.
Olehkarenaituadapulaperusahaanyangmenggunakanpendekatantargetlaba,
yakni tingkat laba yang sesuai atau pantas sebagai sasaran laba. Ada dua jenis
targetlabayangbiasadigunakan,yaitutargetmarjindantargetROI(ReturnOn
Investment)

2. TUJUANBERORIENTASIPADAVOLUME
Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan
harganyaberdasarkantujuanyangberorientasipadavolumetertentuatauyang
biasa dikenal dengan istilah volume pricing objective. Harga ditetapkan
sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa
pasar.Tujuaninibanyakditerapkanolehperusahaanperusahaanpenerbangan.

105

3. TUJUANBERORIENTASIPADACITRA
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan
harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankancitraprestisius.
Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai
tertentu (image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa
harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu. Pada
hakekatnya baik penetapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk
meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang
ditawarkanperusahaan.

4. TUJUANSTABILISASIHARGA
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu
perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan
pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan
stabilisasihargadalamindustriindustritertentu(misalnyaminyakbumi).Tujuan
stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan
hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin
industri(industryleader).

5. TUJUANTUJUANLAINNYA
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau
menghindaricampurtanganpemerintah.
Tujuantujuan penetapan harga di atas memiliki implikasi penting terhadap
strategi bersaing perusahaan. Tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan
cara yang ditempuh perusahaan dalam menetapkan posisi relatifnya dalam
persaingan. Misalnya, pemilihan tujuan laba mengandung makna bahwa
perusahaanakanmengabaikanhargaparapesaing.Pilihaninidapatditerapkan
dalam 3 kondisi, yaitu: a) tidak ada pesaing; b) perusahaan beroperasi pada
kapasitas produksi maksimum; c) harga bukanlah merupakan atribut yang
pentingbagipembeli.
Berbedadengantujuanlaba,pemilihantujuanvolumedilandaskanpadastrategi
mengalahkan atau mengatasi persaingan. Sedangkan tujuan stabilisasi
didasarkan pada strategi menghadapi atau memenuhi tuntutan persaingan.
Dalamtujuanvolumedanstabilisasi,perusahaanharusdapatmenilaitindakan
tindakanpesaingnya.Dalamtujuanberorientasipadacitra,perusahaanberusaha

106

menghindari persaingan dengan jalan melakukan diferensiasi produk atau


denganjalanmelayanisegmenpasarkhusus.

MODELPENETAPANHARGA
KotlerdanArmstrong(1994,h.341)berpendapatbahwaadaduafaktorutama
yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga, yakni faktor internal
perusahaan dan faktor lingkungan eksternal. Faktor internal perusahaan
mencakuptujuanpemasaranperusahaan,strategibauranpemasaran,biaya,dan
organisasi. Sedangkan faktor lingkungan eksternal meliputi sifat pasar dan
permintaan, persaingan, dan unsurunsur lingkungan lainnya. Sejalan dengan
teoriKotlerdanArmstrongtersebut,HarperW.Boyd,Jr.danOrvilleC.Walker,Jr.
(1982)mengajukansuatumodelpengambilankeputusansecarabertahapuntuk
penetapan harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor internal
perusahaan dan lingkungan eksternal. Mengingat banyaknya faktor yang harus
diperhitungkan pada saat penetapan harga, maka keduanya menyarankan
perlunya suatu prosedur sistematis dalam menetapkan harga, yang dirasakan
akan sangat membantu tugas manajemen. Untuk itu mereka mengajukan suatu
model proses pengambilan keputusan mengenai penetapan harga, yang
disarankan untuk digunakan terutama pada saat untuk pertamakalinya
keputusan harga akan dilakukan, misalnya saat pengenalan produk baru atau
padasaatakandilakukannyanegosiasisuatukontrakkerja.
Dalam model tersebut dibahas A) berbagai pengaruh dan kendala yang perlu
diperhitungkan dalam penetapan harga, juga dibuat B) langkahlangkah proses
penetapanharga,termasukanalisayangrincimengenaipermintaanpasar,biaya,
dankompetisi.Namunsebagailangkahawalharuslahditetapkanterlebihdahulu
tujuan penetapan harga yang konsisten dengan usaha dan strategi pemasaran
perusahaan. Pembahasan mengenai yang terakhir ini telah dilakukan
sebelumnya.

PENGARUHDANKENDALA
Terdapat banyak cara untuk menghitung harga, namun cara apapun yang
digunakan, satu hal yang tetap harus diperhitungkan adalah faktor situasional,
baik yang bersifat internal maupun eksternal. Analisis internal lebih
menekankanpadapenilaianatauidentifikasikekuatandankelemahandaritiap
tiapdivisidalamupayauntukmencarikeunggulankeunggulanyangakandapat
dipakaiuntukmembedakandiridaripesaing,sehinggaharusdilakukanmelalui

107

kacamata (sudut pandang) konsumen. Analisis eksternal adalah penilaian


terhadap kekuatan yang berada di luar perusahaan, di mana perusahaan tidak
mempunyai pengaruh sama sekali untuk mengendalikannya, sehingga
perubahanperubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi
kinerja semua perusahan dalam industri tersebut. Lingkungan eksternal
mencakup situasi perekonomian umum, pelanggan, dan pesaing. Cara yang
umumnya dilakukan dalam analisis situasional antara lain adalah analisis
produk,analisispasar,analisispelanggan,dananalisislingkungan.Semuafaktor
ini diperkirakan dapat mempengaruhi atau menjadi kendala dalam usaha
mencapai tujuan perusahaan. Adapun faktor situasional yang dianalisa dalam
modelpenetapanhargainiadalah:

STRATEGIPERUSAHAANDANSTRATEGIPEMASARAN
Pertanyaan yang mendasar dari strategi perusahaan adalah : " Bagaimana kita
akan bersaing dalam industri ini?" Jadi strategi perusahaan terutama
memperhatikan pendistribusian sumber daya yang ada pada daerahdaerah
fungsionaldanpasar
produk dalam upaya untuk memperoleh sustainable advantage terhadap
kompetitornya. Porter (1980) mengemukakan tiga strategi generik, yaitu
diferensiasi,fokus,dankepemimpinanharga.Strategipemasaran,yangtermasuk
dalamstrategifungsional,umumnyalebihterincidanmempunyaijangkawaktu
yang lebih pendek dibandingkan strategi perusahaan. Tujuan pengembangan
strategi fungsional adalah untuk mengkomunikasi tujuan jangka pendek,
menentukantindakantindakanyangdibutuhkanuntukmencapaitujuanjangka
pendek,danuntukmenciptakanlingkunganyangmendukungpencapaiantujuan
tersebut. Strategi fungsional perlu dikoordinasikan satu sama lain untuk
menghindariterjadinyakonflikkepentingandalamorganisasi.

KARAKTERISTIKPASARSASARAN
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi kelompokkelompok
pelangganyangberbeda,sedangkanprosesmemutuskanpasarmanayangakan
dituju disebut target marketing yang menghasilkan target market (pasar
sasaran). Pemahaman terhadap pasar sasaran dibutuhkan untuk mengetahui
variabel apa saja yang mempengaruhi keinginan pelanggan dan menetukan
keputusan membelinya. Baik pada pasar konsumen maupun pada pasar
industrial, perlu diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan pelanggan atau
benefit yang mereka cari, seberapa jauh dibutuhkan inovasi dalam

108

memperkenalkan produk tersebut, bagaimana lokasi geografis dari pasar


sasaran,danapasajayangmenjadikebiasaanhidupmereka.

KARAKTERISTIKPRODUK
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk dapat
didefinisikansebagaipersepsikonsumenyangdijabarkanolehprodusenmelalui
hasil produksinya. Secara lebih terinci konsep produk total meliputi barang,
kemasan,mereka,label,pelayanan,danjaminan,yangmempunyai tujuanakhir
untukmencapaikepuasanpelanggan.

KARAKTERISTIKKOMPETITOR
MenurutPorter(1985,h.4),adalimakekuatanpokokyangberpengaruhdalam
persaingan suatu industri, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan,
produksubstitusi,pemasok,pelanggan,danancamanpendatangbaru.Informasi
informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteristik persaingan yang
dihadapiantaralainmeliputi:
JumlahPerusahaandalamIndustri.Bilahanyaadasatuperusahaandalam
industri,makasecarateoritisperusahaan,yangbersangkutanbebas
menetapkanharganyaseberapapun.Akantetapisebaliknya,bilaindustri
terdiriatasbanyakperusahaan,makapersainganhargaakanterjadi.Bila
produkyangdihasilkantidakterdiferensiasi,makahanyapemimpin
industriyangleluasamenetukaperubahanharga.
UkuranRelatifSetiapAnggotadalamIndustri.Bilaperusahaanmemiliki
pangsapasaryangbesar,makaperusahaanyangbersangkutandapat
memeganginisiatifperubahanharga.Bilapangsapasarnyakecil,maka
perusahaantersebuthanyamenjadipengikut.
DiferensiasiProduk.Bilaperusahaanberpeluangmelakukandiferensiasi
dalamindustrinya,makaperusahaantersebutdapatmengendalikan
aspekpenetapanharganya,bahkansekalipunperusahaanitukecildan
banyakpesaingdalamindustri.
KemudahanuntukMemasukiIndustriyangBersangkutan.Bilasuatu
industrimudahuntukdimasuki,makaperusahaanyangadasulit
mempengaruhiataumengendalikanharga.Sedangkanbilaadahambatan
yangmasukkepasar(barriertomarketentry),makaperusahaan
perusahaanyangsudahadadalamindustritersebutdapatmengendalikan
harga.Hambatanmasukkepasardapatberupapersyaratanteknologi,

109

investasimodalyangbesar,ketidaktersediaanbahanbakupokok/utama,
skalaekonomisyangsudahdicapaiperusahaanperusahaanyangtelah
adadansulitdiraiholehparapendatangbaru,ataupunkeahliandalam
pemasaran.
Pengaruh Lingkungan (tren ekonomi dan pembatasan hukum), Analisa ini
meliputi faktor kondisi perekonomian yang disebabkan oleh siklus bisnis,
inflasi/deflasi, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, neraca pembayaran,
perubahaniklimsosialdanpolitik,perkembanganteknologi,ataupunperubahan
kebijakanpemerintah.

LANGKAHLANGKAHPENETAPANHARGA
Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan
pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba,
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang
besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan,
melaksanakantanggungjawabsosial,danlainlain.
Selain daripada itu langkah lain yang menjadi bahan pertimbangan untuk
menetapkan harga yang sesuai dengan kondisi faktor internal dan eksternal
perusahaanadalahsebagaiberikut:

ESTIMASIPERMINTAANDANELASTISITASHARGA
Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang
dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan
monopolistik,oligopoli,ataumonopoli.Faktorlainyangtidak kalah pentingnya
adalahelastisitaspermintaan,yakni"howresponsivedemandwillbetoachange
inprice"(Kotler&Armstrong,1996,h.350).Permintaanmenentukanbatasatas
dari rentang harga yang dimungkinkan bagi suatu produk. Permintaan akan
menurun drastis bila harga terlalu tinggi. Biasanya terjadi hubungan yang
terbalik antara harga dan jumlah permintaan, sehingga kurva permintaan
bersifat negatif atau slope menurun. Namun produk tertentu yang dipandang
bergengsi atau produk yang sulit dinilai kualitasnya secara objektif, bisa
menghasilkan kurva permintaan yang positif. Ada pula pelanggan yang
menggunakanhargasebagaiindikatordaristatusataukualitasproduktersebut,
sehinggaterdoronguntukmembelilebihbanyakpadasaathargameningkat.

BIAYADANHUBUNGANNYADENGANVOLUMEPENJUALAN

110

Permintaan menentukan batas atas dari kisaran harga yang layak dan dapat
ditawarkan oleh perusahaan atas produknya, sedangkan biaya menentukan
batasbawahnya.Biayamerupakanfaktoryangmenentukanhargaminimalyang
harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Harga suatu
produk haruslah menutupi biaya untuk produksi dan pemasaran barang
tersebut, paling tidak untuk jangka panjang, sebagaimana halnya pendapatan
yang layak dterima oleh perusahaan atas investasi yang telah dilakukan dan
resikoyangharusditanggungnya.
Adaduajenisbiayayangumumnyadigunakandiperusahaan,yakni:
Biayatetap(fixedcosts)yangsifatnyatetapuntukjangkapendek,tanpa
dipengaruhiolehvolumeproduksiataupendapatandaripenjualan.
Tercakupdidalamnyaadalahbunga,sewa,gajieksekutif,dandepartemen
fungsional(sepertipembeliandanR&D)yangdibutuhkanuntuk
mendukungprodukyangdihasilkanolehperusahaan.Karenabiayatetap
secarakeseluruhantetapjumlahnyatanpatergantungpadavolumen,
makabiayatetapperunitprodukakanmenurunapabilaperusahaan
memproduksidanmenjuallebihbanyakproduktersebutdalamsuatu
periodetertentu.
Biayavariabel(variablecosts)bervariasisecarakeseluruhanterkait
dengantarafproduksi,namunbiayaperunittetapsamatanpatergantung
padajumlahproduksi.Tercakupdidalamnyaadalahbiayabahanbaku,
kemasan,dantenagaburuhyangdiperlukanuntukmemproduksisetiap
unitproduk.Dalamhubungannyadenganvolumepenjualan,adaduahal
yangharusdiperhitungkanuntukpenetapanharga,yakniskalaekonomis
(economiesofscale)dankurvabelajar(learning/experiencecurve).Dalam
jangkapendek,skalaekonomisdiperolehdaripenggunaankapasitasyang
adasecaramaksimal,sedangkandalamjangkapanjangperusahaan
mendapatkannyadenganmembangunfasilitasyanglebihbesardanlebih
efisien.Kurvabelajarmenghasilkanpenurunanbiayaproduksidanbiaya
pemasaranperunitsejalandengansemakinbanyaknyapengalamanyang
diperoleh.Carakerjayanglebihefisiendanakumulasiusahapemasaran
telahdapatdirasakanhasilnya,yangterkaitdengandaurhidupproduk.

111

HARGADANBIAYAKOMPETITOR
Gunamemperolehposisibersaingyangdiharapkanuntuksuatuprodukataujasa
dalam pasar sasarannya, manajemen harus memperhitungkan biaya dan harga
dari kompetitor. Misalnya, supaya sukses menerapkan strategi harga rendah,
maka manajemen harus yakin bahwa biaya produk memang lebih rendah
daripada biaya pesaing, dan rendahnya biaya tersebut akan tercermin pada
hargaprodukyangditawarkan.

METODEPENETAPANHARGA
Secara garis besar metode penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi
empat kategori utama, yaitu metode penetapan harga berbasis permintaan
(customeroriented methods), berbasis biaya (costoriented methods), berbasis
laba (profitoriented methods) dan berbasis persaingan (competitonoriented
methods).

PENYESUAIANSTRUKTURHARGADENGANKONDISIPASAR
Apabila taraf harga telah ditetapkan berdasarkan semua pertimbangan di atas,
untuk selanjutnya dapat terjadi fleksibilitas harga, di mana struktur harga
divariasikansesuaidenganpermintaandanbiayaberdasarkanwilayah,segmen
pasar,danlainlain.Penyesuaiankhususterhadaphargadapatdilakukandalam
bentukdiskon,allowance,danpenyesuaiangeografis.
Di samping semua faktor di atas, Kotler dan Armstrong (1994) menambahkan
satufaktorinternalyangperlujugadipertimbangkandalamstrategi penetapan
harga,yakniorganisasi.Manajemenperlumemutuskansiapadidalamorganisasi
yangharusmenetapkanharga.
Setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga menurut caranya
masingmasing. Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh
manajemenpuncak.Padaperusahaanbesar,seringkalimasalahpenetapanharga
ditanganiolehdivisiataumanajersuatuliniproduk.Dalampasarindustri,sales
people diperkenankan untuk bernegosiasi dengan pelanggannya guna
menetapkan kisaran harga tertentu. Dalam industri di mana penetapan harga
merupakan faktor kunci (misalnya perusahaan minyak, penerbangan luar
angkasa), biasanya setiap perusahaan memiliki departemen penetapan harga
tersendiri yang bertanggung jawab terhadap departemen pemasaran atau
manajemen puncak. Pihakpihak lain yang mempunyai pengaruh terhadap
penetapan harga adalah manajer penjualan, manajer produksi, manajer
keuangan,danakuntan.

112

BAGAIMANAMENGHADAPIPERANGHARGA?
Harga adalah sebuah cerminan dari nilai yang dipersepsikan oleh konsumen.
Dalam sebuah persaingan untuk mendapatkan konsumen, perusahaan
menggunakan taktik untuk mengalahkan pesaingnya. Salah satu taktik yang
digunakanadalahharga.Denganmenciptakanhargayangnampakmurahsering
menjadi tujuan, tetapi hal ini justru mengarahkan kepada menurunnya
keuntunganindustribersangkutan.
Perang harga dapat menciptakan situasi kehancuran secara ekonomi dan
melemahkan secara psikologi yang harus dibayar mahal oleh individu,
perusahaan,danturunyakeuntunganindustri.Tidakpedulisiapayangmenang,
semua petarung kelihatan matimatian untuk menghakhirinya dibandingkan
sebelum mereka menikmati persaingan. Dan akhirnya, perang harga menjadi
suatu hal yang biasa. Hal ini terlihat jelas di industri telekomunikasi Indonesia
yang berada dalam situasi perang harga. Adanya pengurangan harga, perdetik
tagihan,danfreecallsadalahsenjatautamaprovidertelekomunikasimemasuki
arena persaingan. Sedikit sekali mereka mengungkapkan tentang pelayanan,
kualitas,ekuitasmerek,danfaktornonhargalainnyayangmungkinmenambah
nilaisebuahprodukdanpelayanan.Jelasterlihatbahwasetiappersainganselalu
berdasarkanpadahargadansetiapreaksiselaluberdasarkanpemotonganharga.
Umumnya, perang harga terjadi karena ada anggapan bahwa harga di pasar
tertentuterlalutinggiatauadanyakeinginanuntukmendapatkan pangsa pasar
denganbiayapadamarjintersebut.Peranghargamenjadiumumkarenamanajer
cenderung melihat bahwa merubah harga sesuatu hal yang mudah, cepat, dan
manjur. Dengan memahami penyebab dan karakteristiknya, manejer dapat
membuat keputusan tentang kapan dan bagaimana menghadapi perang harga,
kapanmenghindari,dankapanmemulainya.

113

CARAMENGHADAPISEBUAHPERANGHARGA

Tabel di atas menunjukkan beberapa cara menghadapi persaingan harga. Jika


usaha anda berada dalam kompetisi berdasarkan harga, anda dapat
menggunakanbeberapacaranonhargauntukmenghadapinya.Namunjikaanda
inginmerespondenganharga,andaharusmelakukandiagnosayangmendalam
tentangsituasihargadipasar.
Analisa situasi harga memberikan informasi penting untuk memilih strategi
harga yang dibutuhkan. Dengan menggunakan informasi ini, menejemen
membutuhkan untuk menentukan kisaran fleksibilitas harga dan menentukan
bagaimana memposisikan harga relative terhadap biaya dan seberapa
memungkinkandijadikandasarpenetapanhargaproduk.

114

PERSAINGANBERPENGARUHTERHADAP
STRATEGIHARGA
Faktor permintaan dan biaya menentukan kisaran fleksibilitas harga. Dengan
batas atas dan bawah, pertimbangan persaingan dan legaletika juga
mempengaruhi pilihan sebuah strategi harga. Perbedaan harga antara
permintaan dan biaya bisa lebar atau sempit. Apabila jaraknya lebar
mengindikasikansebuahkisaranstrategiyangmemungkinkanuntukdilakukan,
perbedaan yang sempit menunjukkan bahwa strategi akan lebih sulit untuk
diterapkan. Strategi harga yang dipilih dipengaruhi oleh strategi pesaing,
keadaanterkinidanmasadepan,pertimbanganlegaletik.
Diagnosa yang baik setidaknya menyertakan empat kunci, yaitu isuisu
konsumen seperti sensitivitas harga dan segmen konsumen yang mungkin
terjadiapabilaadaperubahanharga;isuisuperusahaansepertistrukturbiaya,
kemampuan, dan strategic positioning; isuisu pesaing seperti sturktur harga
pesaing, kemampuan, strategic positioning; dan isuisu pengkontribusi atau
pemaindiindustriyangmempengaruhidampakperangharga.
Perusahaanyangberpikirulangdanmenggunakanempatkuncitersebutdengan
cermatakanmenemukanpilihanyangbisamerekadapatkantermasukmengurai
konflik, melawan dengan beberapa cara, atau mengevaluasi strategi mereka
sebelumnya.
Sangat penting sekali untuk mengetahui mengapa sebuah perang harga terjadi
atau mungkin akan terjadi. Pentingnya menganalisa secara cermat tentang
konsumen,perusahaan,pesaing,danpemainpendukungdalamindustrimaupun
di luar industri yang mungkin mempunyai ketertarikan bagaimana beperilaku
dalam perang harga menjadi keharusan bagi para pemain yang terlibat dalam
perang harga. Misalnya, jika anda mengetahui tentang perilaku konsumen di
industri tertentu, anda akan dengan mudah mendapatkan isuisu tentang
konsumen apakah mereka sensitif terhadap harga atau mereka mempunyai
pertimbangan lain selain harga (bisa kualitas atau kebanggaan) dalam
memutuskan melakukan pembelian sebuah produk. Ini utama dan penting
karena akan mengarahkan usaha anda menjadi customer centric organization.
Selain itu dengan mencermati strategic positioning produk anda akan lebih
mendapatkangambaranjelastentangarahpengembanganprodukandadipasar
tanpa harus terpengaruh perang harga yang mungkin akan terjadi. Sebuah
analisistentangpesaingsamapentingnya.Beberapakejadianperanghargayang
tidakmenguntungkanterjadikarenasebuahperusahaanmelihatsebuahpeluang

115

meningkatkan pangsa pasar dan keuntungan melalui harga rendah, sementara


tidakmemperdulikanbahwapesaingjugaakanmerespon.Bisnismembutuhkan
perhatiandilevelstrategikterhadapduapertanyaansiapayangakanmerespon
danbagaimana.
Seorangmanajerprodukmemproyeksikanbagaimanapesaingakanmenentukan
hargadenganmelacakpolapolakejadianmasalampau,memahamikejadianapa
yang bisa memicu perubahan harga di masa lampau dan kapan mereka
merespon perubahan harga dan berapa besarnya harga yang direspon. Ketika
menganalisapersaingananda,hatihatimenentukansiapapesainganda,apakah
harga sudah sesuai dengan strategic positioning mereka, bagaimana mereka
membuatsebuahkeputusanharga,dankemampuanmerekasertasumberdaya
yangdimiliki.Akhirnya,pentingsekaliuntukmemantaupemainlaindiindustri
siapasajayangmemilikiketertarikandidalamnya.Kadangkadangmerekadapat
membantu untuk menurunkan kompetisi harga melalui meningkatkan nilai
produk. Isuisu yang ada biasanya mengenai profit marjin bagi supplier dan
distributor,komisiuntuksales,danlainsebagainya.
Perang harga memang sebuah fenomena yang harus dihadapi. Tidak jarang
perusahaan yang frustasi bahkan gulung tikar akibat salah strategi. Tidak
selamanya yang besar akan menang tapi yang kecil pun masih memiliki
probabilitasuntukmencuripoin.(Referencesavailableuponrequest).
Dalam industri yang sudah sangat tinggi intensitas persaingannya, memang
sangatsulitmenerapkanstrategicmarketing,apalagiownerhanyamemilikivisi
sales.Initerjadidibisnislab.medis,peranghargaberupapemberiankomisike
dokter spertinya sudah tidak wajar besarnya, dengan harga yang sama, sebuah
lab.medismemberikankomisihingga35%kedokter,bahkansampaiadayang
berani memberikan komisi di depan (ijon), dengan situasi spt itu menurut,
penerapan strategic marketing adalah solusinya, tetapi kendalanya adalah ke
biaya, pasti memerlukan biaya yang cukup tinggi, ini memerlukan pemahaman
dariowner.
Strategi yang memainkan peran perang harga untuk persaingan hanya akan
terjadi dan sukses dilakukan apabila segmen pasar yang dituju adalah pasar
untukkalanganmenengahkebawah.
Sebaliknyauntukkalanganmenengahkeatasselebihnyaakanlebihdipengaruhi
olehkualitasdanpelayananyangdisajikanataspenawaransuatuproduk.Harga

116

bagi mereka merupakan pertimbangan kedua dan bersifat relatif apabila


kepuasantingkatpertamanyasudahterpenuhi.
Sedangkankalanganmenengah,merupakanpasaryangsangatkompleksdimana
segalasesuatufaktorikutmempengaruhidanberperansertadalammenentukan
keputusanuntukmemilihsuatuprodukataujasayangakandikonsumsinya.
Memangtaktikyangkitalakukanharusmelihatdiferensiasidanpositioningdari
producttersebut,dimanaatauposisiproductkitaberada.Untukkalanganyang
nonpricesensitiveperubahanataupemotonganhargajustruakanmengundang
pertanyaan, salah salah konsumen kita justru lari. memang perang harga mau
tidakmauharuskitahadapi,hanyasajaKapandanSampaiKapankahkitaharus
menggunakanstrategiperangharga,danapaparameternya.
Intinya kita harus mengecek apakah harga jual yang ditawarkan oleh pesaing
kitamasihmemilikiprofitapatidakbiladibandingkandengancostditempatkita.
Jangansampaikitalatahmengikutitrenpasaryangbisamengakibatkankondisi
perusahaanmerugi.

STUDIKASUS:PERANGHARGA
AWALMULATERJADIPERANGHARGAOLEHESIA
Iklanprodukfixedwirelessaccess(FWA)EsiamilikPTBakrieTelecommuncul
pada harian Kompas pada tanggal 14 Juni 2006 (Rabu), 15 Juni 2006 (Kamis),
dan 16 Juni 2006 (Jumat). Mengundang banyak perhatian karena dinilai sangat
unikdancenderungmenjengkelkan,bahkankomunikasiyangdisampaikantidak
seperti layaknya iklan telekomunikasi yang belakangan heboh dengan perang
harga. Dengan menggunakan kombinasi iklan teaser dan iklan testimony, esia
mengungkap faktafakta valid biaya telepon di negaranegara lain yang sangat
murah, Esia membuka mata semua orang bahwa selama ini Indonesia adalah
salahsatuNegaradengantariftelpontermahal.
Produk Esia adalah salah satu provider telepon selular berbasis CDMA di
Indonesia,dengankompetitornyayaituTelkomflexi,StarOne,danFren.Selama
ini Esia secara konsisten melakukan perang tarif dalam penjualan produknya.
Esia juga melakukan strategi bundling, serta menggaet Nokia untuk menjadi
mitra Bakrie Telecom untuk menggebrak pasar dengan menggelar program
paket yang diberi nama 'Gile Beneer 2X'. Strategi perang tarif dan program
bundling yang diluncurkan Esia terbukti sukses di pasar segmen menengah ke

117

bawah.TebuktijumlahpelangganEsiaterusterdongkrakdarisebelum487.000
pelangganakhir2005menjadisekitar757.000.Dankebanyakanpelangganbaru
tersebut karena program bundling (sumber detik.net 24/06/2006). Setelah
sukses di pasar menengah ke bawah, kali ini Esia menggunakan media cetak
suratkabardalamstrategipromosiyangditujukanuntuksegmenmenengahke
atas.
PrintadEsiatanggal14,15dan16Juni2006tersebutdapatsecaragarisbesar
dikategorikan menjadi dua yaitu delapan printad teaser dan printad
testimonial.

PRINTADTEASERBEGINIKAHNASIBINDONESIA
Terdapat 8 buah printad jenis teaser, dua iklan teaser pertama ditayangkan
pada tanggal 14 Juni 2006, dua teaser selanjutnya tanggal 15 Juni 2006,
kemudian keempat jawaban iklan teaser itu ditayangkan secara serempak
tanggal 16 Juni 2006. Dengan menggunakan headline sebuah pertanyaan Di
esia sering kali kami bertanyatanya harus beginikah nasib orang Indonesia?
dan body copy berupa cerita dan paparan faktafakta yang menyatakan bahwa
komunikasi di negaranegara lain lebih murah dibandingkan Indonesia. Serta
visualisasi yang bercerita mengenai nasib orangorang yang mengalami
kesusahanakibatmahalnyatariftelepondiIndonesia(Iklaninidikemasdengan
visualyangsangatmenyentuhyangmenggambarkanpetaniyangharusberjalan
puluhan kilo untuk menelpon, dan seorang ibu yang menahan kangen pada
anaknya karena biaya SLI mahal, lalu seorang gadis yang tak mampu memiliki
handphone). Kemudian solusi untuk keempat orang ini muncul pada harian
kompas tanggal 16/06/2006. Dengan head line Dan harapan merekapun
terwujud Esia mewujudkannya. Sebagai main concept dari promo ini, maka
iklan ini ditayangkan dalam ukuran besar (1/4 halaman Koran), full color, dan
selaluditempatkandihalamankanankolompalingkananagartampakmenonjol
dandapatterlihatdenganmudaholehaudience.
Iklan Teaser adalah iklan yang digunakan untuk menimbulkan curiousity pada
konsumen terhadap produk atau event yang akan diluncurkan. Dengan
menggunakan iklan teaser, dapat diperoleh customer awareness yang tinggi,
karenadapatmenimbulkanattentiondanmemilikistoppingpoweryangtinggi.
Iklan teaser dapat digunakan sebagai strategi untuk menembus clutter iklan
padamediayangsemakinpenuhdanrumit.Halyangharusdiperhatikandalam
membuat iklan teaser adalah kedua pesan tersebut harus berkaitan dan harus
dipastikanbahwatargetaudiencemelihatkeduaiklantersebut,olehkarenaitu
jarak waktu antara kedua pesan tidak boleh terlalu lama, esia mengganakan

118

selisih satu hari untuk setiap tayangan iklan untuk meretensi rasa penasaran
darikonsumen.Selainituisipesaniklanitusendiripunharus kuatdanmampu
menarik perhatian publik. Konsekuensi dari penggunaan iklan ini adalah biaya
yang tidak sedikit, karena teknik ini hanya bisa efektif apabila frekuensi
tayangnyacukuptinggi.
Salah satu efek yang dapat ditimbulkan lewat iklan ini apabila dilakukan
eksekusi, penempatan media dan frekuensi yang tepat adalah dapat
dimunculkannyawordofmouth(promosiyangdilakukandarimulutkemulut).
Suatu iklan teaser yang memiliki message design kuat dapat membuat sensasi
serta mendorong audiencenya untuk saling membahas maksud dari iklan
tersebutsatusamalain.
Fakta bahwa komunikasi di Indonesia tergolong mahal adalah suatu hal yang
sebenarnya belum disadari secara luas oleh masyarakat kita. Hal inilah yang
menjadi communication objective dari iklan ini, dan ditargetkan pada audience
kalanganAB(segmentasipembacaHarianKompas).Darisegicontentmessage,
terdapatduaappealyanghendakditonjolkandalamkomunikasi,yaituemotional
appeals bahwa Esia peduli dengan mahalnya tarif komunikasi di Indonesia dan
rational appeals yang mengkomunikasikan product benefit dari Esia sendiri.
Berbeda dengan iklaniklan sebelumnya yang secara eksplisit
mengkomunikasikan keunggulan tarif, eksekusi iklan kali ini lebih bergaya
corporate dan lebih ditujukan untuk memperkuat positioning Esia sebagai
provider telekomunikasi termurah di Indonesia tanpa terkesan murahan.
SecaraeleganmelaluiiklaniniEsiamenyampaikanbrandpromisebahwaKami
peduli kebutuhan komunikasi Anda. Kami percaya komunikasi tidak harus
memberatkankantungAnda.

REPETISIIKLANTESTIMONI
Pada Harian Kompas edisi Jumat 16/06/06, Disamping keempat iklan jawaban
teaser terdapat 17 iklan lainnya dalam berbagai ukuran (kebanyakan iklan
kolom ukuran antara. Hingga . B/W atau B/W dengan spot color) yang
hampir memenuhi seluruh halaman Kompas. Kebanyakan iklan ini tidak
menonjol secara visual, tetapi cukup menarik perhatian karena gayanya
penyajiannya yang tidak biasa, jumlahnya yang banyak serta penempatannya
yang dilakukan secara strategis di tengahtengah halaman. Ditulis dengan gaya
beragam,daritulisandikartupos,suratcinta,suratbisnis,secarikkertas,SMS,e
mail, dan lainlain. Iklan ini dibuat seakanakan adalah pernyataan dari para
penggunaEsia(testimonial).Darisegicontent,isitestimonialtidakjauhberbeda
dengan 4 iklan cetak utamanya, yaitu solusi terpecahkan dengan pulsa murah

119

Esia. Keputusan Esia untuk menayangkan ke 21 iklan ini pada hari Jumat
sangatlah tepat, karena berdasarkan penelitian, tingkat attensi pembaca Koran
terhadap printad pada hari Jumat yang berdekatan dengan weekend amatlah
tinggi.
Iklan testimonial memang saat ini banyak kita jumpai dan telah menjadi trend
dalam dunia periklanan. Iklan jenis ini padadasarnya lebih menonjolkanaspek
verbaldaripadavisual,katakatayangdiucapkanataudituliskanolehsipengguna
menjadi kekuatan penting. Karena pada dasarnya konsumen menginginkan
informasi yang dapat mereka percaya maka komentar dari orang awam yang
erat dengan kehidupan dan realitas keseharian lebih dapat dipercaya
dibandingkandenganpesanmarketingbiasa.Dikaitkandenganmessagesource
dalam marketing communication, faktor trustworthiness (seberapa objektif dan
jujur persepsi audience terhadap message source) dan likeability (seberapa
menarik message source, humor, naturalness) mempengaruhi ketertarikan
audience. Oleh karena itu iklan jenis ini harus tampil alamiah agar lebih
meyakinkandaripadapersuasif.OlehkarenaitugayapenyampaianEsiadengan
menggunakansuratbisnis,SMS,emaildsbsangatlahtepatkarenaformatformat
tersebutsangatseringkitajumpaidalamkehidupankesehariankita.
Esiamenayangkan17iklantestimonialinihampirpadasetiaphalamanKompas
(repetitiveeffect)denganmaksuduntukmempertahankanexcitementdariiklan
iklanteasersebelumnya,sebagaieyecather(audiencemenyadariiklantersebut
karena frekuensinya yang tidak sedikit), meningkatkan brand recognition
(brainwash terhadap konsumen agar mengkaitan brand Esia dengan frase
murah).Sertauntukmeningkatkankeefektifaniklanteasersebelumnya(iklan
teaserbegantungpadatingkatfrekuesitayang,semakintinggifrekuensitayang,
semakin efektif penyampaian pesan), serta mengantisipasi apabila ternyata
audiencetidakawareterhadapiklanteasersebelumnya.

STRATEGIKOMUNIKASIESIA
Esiadengancerdikmenggunakanstrategikomunikasidalamstrategikompetisi,
sasaran Esia sebenarnya tak lain dan tak bukan adalah Telkom sebagai
perusahaan monopoli telekomunikasi di Indonesia, fakta tentang tarif Telkom
yangmahal,bukanlahhalyangbarudimasyarakatkita.Esiasebagaikompetitor
mengangkat fakta ini dalam format iklan dan hal ini menjadi sebuah trik
komunikasi yang luar biasa. Dengan memanfaatkan data valid,
menggabungkannya dengan insight serta kemudian mengolahnya dari point of
viewkomunikasiyangberbedasertamembuateksekusikreatifyangmenyentuh,
hasilnya adalah iklan yang mengena dibenak masyarakat. Esia menggunakan

120

strategi pemasaran flank attack; yaitu menyerang titik kelemahan lawan, yakni
telkomselsebagaimarketleaderberdasarkanmarketneeds,kelemahanTelkom
adalah tarif telepon yang mahal. Strategi ini lebih efektif ketimbang apabila
menggunakanseranganfrontal.
Iklan bukanlah hujan pesan tanpa strategi. Iklan adalah sederetan fakta yang
diolah dengan jujur dan terencana untuk kemudian dipublikasikan ke
masyarakatuntukmendapatkansimpatihinggaujungujungnyakonsumenyang
semula tidak tertarik menjadi tertarik, tidak simpatik menjadi simpatik. Dan
padaakhirnyakarenakonsumenyangsemakinawaredan
Simpatik terhadap brand Esia, mungkin hal ini dapat menjadi trigger untuk
menaikkanpenjualan.
Tetapi kemungkinan konsumen GSM tidak semudah itu beralih ke Esia, hal ini
disebabkan oleh jariangan Esia yag masih terbatas dan kualitas yang masih
dibawahratarata.Tetapibukanberartitidakmungkin,iklaniniakanmembawa
dampak lebih besar seperti semakin tergeraknyanya konsumen untuk
memperkuattuntutanterhadapteleponmurah.

PENUTUP
Penyusunanstrategisangatdibutuhkandalamsuatupersainganataupundalam
menghadapi situasi lingkungan yang senantiasa berubah. Strategi penetapan
harga, sebagai salah satu unsur dari strategi pemasaran, menjadi langkah
penting bagi keberhasilan pemasaran suatu barang atau jasa. Model yang
diuraikan di atas hanyalah salah satu alternatif dari sekian model penetapan
harga yang pernah disusun. Model ini menawarkan suatu langkah yang
sistematis dan dipandang akan dapat memudahkan tugas pihak manajemen
dalam membuat keputusan mengenai harga. Di samping tahapantahapan yang
sistematis, model di atas juga menyertakan berbagai faktor situasional yang
dipandangdapatmemberikanpengaruhataupunmenjadikendala.

121

TEST/UMPANBALIK
1. Sebutkandanjelaskanlimajenistujuanpenetapanharga?
2. Sebutkanfaktorfaktor(menurutKotlerdanArmtrong)yangperlumenjadi
bahanpertimbangandalammenetapkanharga
3. MenurutPorter(1985,h.4),adalimakekuatanpokokyangberpengaruh
dalampersaingansuatuindustri,Sebutkandanjelaskan?
4. Sebutkandanjelaskan5langkah(faktorinternaldaneksternalperusahaan)
yangharusmenjadipertimbanganperusahaandalampenetapanharga?
5. Sebutkandanjelaskantaktik(responnonharga)danteknik(Responharga)
yangperluolehperusahaandalammenghadapiperangharga?

122

DAFTARPUSTAKA
Agustinus Sri Wahyudi, SE, MBA, Manajemen Strategik : Pengantar Proses
BerpikirStrategik,Jakarta:
Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D,2007 Strategi: Bagaimana Membangun
KeunggulanKompetitif
Richard Posner, The Social Costs of Monopoly and Regulation, Journal of
Political,Economy,1975.
Riyanto, Bambang, (2001), DasarDasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
keempat.Cetakankeenam.Yogyakarta:BPFE,2001.
Sawir, Agnes, (2001), Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan.Jakarta:PTGramediaPustakaUtama.
Sutrisno, (2000), Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta : PT Gramedia
PustakaUtama.
Verina H. Secapramana, 1999, Surabaya, , verina@sby.dnet.net.id , Powered by:
SECAPRAMANA.Com.Inc.Copyright@2000AllRightsReserved

123

GLOSARIUM
B

barriertomarketentry,109
brandrecognition,120

learning/experiencecurve,111

Peranharga,104
Perangharga,113
profitorientedmethods,112

competitonorientedmethods,112
costorientedmethods,112
customerorientedmethods,112

Referencesavailableuponrequest,116

economiesofscale,111
elastisitaspermintaan,110

tujuanpenetapanharga,105,122

faktorsituasional,108
fixedcosts,111

V
value,104
variablecosts,111
volumepricingobjective,105

K
konseppertukaran(exchange),104

124

BAB7
WAJAHPERIKLANANINDONESIA
PENGANTAR
Penegakanetikaperiklanandikalanganperusahaanperiklananmenjadihalyang
sangat penting, terutama di tengah lompatan teknologi dan informasi pada era
globalisasi dewasa ini. Untuk itu, perlu segera upaya penyempurnaan terhadap
tatakramadantatacaraperiklananIndonesia.
Karenadampakglobalisasimemangberpengaruhterhadapberbagaiaspek,baik
itu ekonomi, gaya hidup, maupun budaya. Termasuk, globalisasi dalam
komunikasi khususnya periklanan yang memiliki kemampuan pula memicu
sikapindividualistisdanmaterialis.
Kritik dan kekhawatiran terhadap budaya iklan telah muncul di tengah
masyarakat. Apalagi, dengan asumsi bahwa sebagian konsumen memiliki
keterbatasandalammenilaiiklan.Halinidapatmenyebabkanbudayakonsumtif
yang pasif sehingga iklan kerap dituding berorientasi hanya pada keuntungan
bisnisdanmengabaikandampaksosialdimasyarakat.
Penegakan etika periklanan di kalangan perusahaan periklanan demi
kepentingan masyarakat luas. "Kesadaran menerapkan tatanan etika dengan
mengacu pada aturan adalah wujud pemberdayaan pelaku dan industri
periklanansendiriuntukikutmelindungibudayabangsa.

ETIKAPERIKLANAN
Sebagian lainnya dari penyempurnaan ini adalah untuk menampung tiga gejala
penting yang menjadi penyebab terjadinya perubahah besar dalam industri
periklanan saat ini, yaitu: (1) Lompatan teknologi komunikasi dan informasi
yang memunculkan berbagai wujud pesan dan media periklanan baru, (2)
Konvergensi media yang mengharuskan adanya konsistensi perlakuan antar
media, antar klausal, dan (3) Kebutuhan untuk berkampanye pemasaran yang
menyeluruhdanterpadu,sehinggamemunculkanjugabentukbentukjasadan
metodebarudalamberprofesidanberpraktikusaha.
Pada paragrafparagraf berikut dicantumkan butirbutir terpenting tentang
penyempurnaanyangtelahdilakukan,maupunkeseluruhanaspektentangkitab
TKTCPIini,yangselanjutnyadisepakatidisebutETIKAPARIWARAINDONESIA
(EPI).

Dalam kaitan posisi, industri periklanan menyatakan diri bukan saja menjadi
komponen terpenting, namun juga adalah inti dari komunikasi pemasaran.
Bahkan lebih dari itu, industri periklanan menyatakan merupakan unsur yang
takbisaditiadakan dalam proses pembangunan perekonomian bangsa dan
negara,sekaligusikutmenegakkansendisendibudayaNusantara.
Dalam kaitan komitmen, perlu disimak adanya ketegasan pula dalam beberapa
isu penting periklanan, khususnya dalam halhal: (1) Swakrama, sebagai sikap
dasarindustri periklanan yang dianut secarauniversal, (2) Menempatkan etika
dalam struktur nilai moral yang saling dukung dengan ketentuan perundang
undangan sebagai struktur nilai hukum, (3) Membantu khalayak memperoleh
informasi sebanyak dan sebaik mungkin, dengan mendorong digencarkannya
iklaniklan persaingan, meskipun dengan syaratsyarat tertentu, (4)
Mengukuhkan paham kesetaraan jender, bukan sekadar persamaan hak,
perlindungan, ataupun pemberdayaan terhadap perempuan, (5) Perlindungan
terhadap hakhak dasar anak, (6) Menutup ruang gerak bagi eksploitasi dan
pemanfaatanpornografidalamperiklanan,(7)Membukadiribagikemungkinan
terus berkembangnya isi, ragam, pemeran, dan wahana periklanan, dan (8)
Dukungan bagi segala upaya yang sah dan wajar untuk dapat meningkatkan
belanjaperkapitaperiklanannasional,denganmembukapeluangbagibeberapa
institusitertentuuntukberiklansecarapenuhataupunterbatas.

IKLANDENGANINTERNET
Perkembangan komputer dan teknologi komunikasi yang demikian pesat telah
membuka babak baru dalam peradaban umat manusia. Suatu era di mana data
dan informasi dapat dengan mudah diperoleh dan dipertukarkan yang pada
gilirannya memacu lebih cepat perkembangan komputer dan teknologi
komunikasi.Perpaduanperangkatkerasdanlunakyangmampumenghitungdan
berkomunikasi telah nyata memudahkan hidup manusia sekaligus menyingkap
tantangantantanganbaruyangharusdihadapi.Sejalandenganitu,munculkosa
kata baru yang bisa jadi masih asing bagi sebagian besar penduduk Indonesia,
seperti: world wibe net, internet, cyber space, electronic mail dan electronic
commerce(ecommerce).
SaatinipenggunainternetterbesaradalahAmerikaSerikatyangdidukungoleh
sistem yang bebas biaya koneksi telpon lokal disusul kemudian oleh Jerman,
Inggris dan Perancis Dengan asumsi penduduk Amerika adalah 250 juta,
peningkatan akses internet di negara itu dari tahun 1994 ke 1995 saja terlihat

126

cukup drastis, yaitu dari sekitar 15% menjadi 22% dari total penduduk.
Peningkatan akses ini tentu sejalan dengan berlipat duanya jumlah komputer
yang terhubung dengan internet di tempattempat strategis, seperti di kantor
kantor, dan perguruan tinggi. Sangat boleh jadi mereka yang memiliki akses
dengan internet adalah konsumen potensial dari kalangan menengah yang
cenderung lebih besar konsumsinya dari ratarata masyarakat. Bila demikian,
pengaruh internet dalam memasarkan produk dan jasa menjadi besar. Namun
bagaimanadiIndonesia?
Statistikjumlahkomputermaupunjumlahorangyangmemilikiakseskeinternet
diIndonesiasebenarnyabelumdiperolehpenulis.Namundarisumberyangada
disebutkanbahwajumlahorangyangterhubungdenganinternetditahun1995
adalahsebesar14.000.orangataubarusekitar0,007%sajadaritotalpenduduk.
Apabilajumlahtersebutmeningkatmenjadi100.000orang,makapersentasenya
barumencapai0,05%.
Sebagai pendekatan lain, berikut ini adalah jumlah pelanggan IndoExchange
(situs informasi pasar modal). Saat ini jumlah pelanggannya adalah 80.000
orang, di mana 40%nya adalah pelanggan asing2. Dari data ini, tampaknya
beberapa kendala yang dihadapi seperti: besarnya bandwidth dan biaya akses
internet masih tetap dapat menjadi penghambat perkembangan pengguna
internetdiIndonesia.
Terlebih lagi bila dikaitkan dengan penggunaan internet dalam memfasilitasi
perdagangan (ecommerce) seperti apa yang dilaporkan dari hasil survei
terhadap 300 perusahaan di 5 negara ASEAN dan India oleh The New Century
Group.Hasilnya,ternyataecommercebarudimengertiolehstafTIperusahaan.
Sedangkan CEO di 6 negara tersebut masih belum memahami tentang
kemampuan ecommerce dalam membantu bisnis mereka. Jalan panjang
tampaknya masih harus ditempuh mengingat adanya kelemahan infrastruktur
telekomunikasi dan pengetahuan serta ketrampilan memanfaatkan teknologi
baruini.

127

DAMPAKMEDIABAGIREMAJAPEREMPUAN 1
Kalau ada ciptaan Tuhan yang paling menarik perhatian sepanjang masa, maka
itu adalah perempuan. Tidak ada habisnya perempuan diperbincangkan :
kecantikannya, perilakunya, perannya, seakan belum ada pengertian yang
menyeluruhtentangperempuan.
Fenomenainisebenarnyasudahadasejakdulu,namuntampaknyamakinlama
tampakmengeksplotirperempuan.Kitadapatmelihathalinidalammediabaik
cetak (koran dan tabloid), televisi (iklan dan sinetron) dan internet, semakin
lama daya tarik fisik perempuan semakin ditonjolkan. Tubuh dan seksualitas
perempuan dijadikan alat komoditi untuk tujuan komersil dimana kapitalisme
atasnamaglibalisasisangatberperankuat.
Silahkan pantau sederetan iklan yang ditampilkan di media televisi. Dari iklan
untuk yang menawarkan rokok, minuman penambah energy, obat penambah
tenaga dan semangat lembur bagi lelaki, kondom, motor, dll. Banyak produk
yang berhubungan langsung dengan perempuan mempergunakan dunia
perempuan, semata untuk menarik perhatian. Semua sarat akan eksploitasi
tubuhperempuan,sangatmerendahkanmartabatperempuansertamemberikan
contohpelecehanseksualterhadapperempuan.Iklantidakjarangmenampilkan
perempuansebagaiobjekseksdaninstrumenseks.Sekedarmemberikancontoh
: sebuah iklan pompa air menggambarkan produk sebegitu jauhnya, ketika
mengasosiasikankekuatanpompaairnyasebagaikuatsedotannyadankencang
semburannya dengan focus gambar sepasang lakilaki dan perempuan yang
menggunakan busana minim model kemben. Orang tentu akan segera berpikir
danberfantasitentangaktivitasseksdenganiklantersebut.Contohlaintentang
iklan kopi susu yang menyajikan model lakilaki sedang merasakan nikmatnya
kopi sambil berkata Pas susunya, kemudian muncul payudara. Disini unsur
pelecehanseksualitasperempuansangatkuatterlihat.
Selain itu, perempuan yang ditampilkan dalam iklan sangat dipengaruhi oleh
nilainilai budaya patriarki yang hanya menjadikan perempuan sebagai
pendamping pria dari mulai remaja sampai neneknenek. Dalam iklan,
perempuan diidentikkan dengan kegiatan masakmemasak, kecantikan,
perawatan tubuh, bentukbentuk tubuh yang proporsional, kulit putih, rambut

1RenaHerdiyani,YayasanJurnalPerempuan2007vc:241878

128

lurus dan panjang. Media terutama iklan memang sangat berpengaruh kuat
dalam menentukan gambaran perempuan yang seolaholah didambakan dalam
masyarakat. Banyak iklan yang secara tidak langsung mendiskreditkan
peempuan yang dianggap tidak memenuhi criteria badan ideal perempuan
dewasa.Perempuandengantubuhyangtidaklangsing,atautidakberkulitputih
dan berambut lurus tidak mendapatkan tempat dalam media iklan dan bukan
typeperempuanidealyangdidambakanlakilaki.
Contoh lain adalah cetusan katakata dalam iklan sebuah shampoo siapa
takut?. Kesan yang mungkin didapat adalah perempuan berani menjawab
tantangan lakilaki, percaya diri bahwa ia memenuhi standar atau mencapai
ukuran yang ditentukan lakilaki. Namun dalam visualisasi iklan tersebut baik
versi perempuan dikejarkejar dua lakilaki maupun dua perempuan di kursi
listrikbergoyangyangditeskeberadaanketombenyaolehsekelompoklakilaki,
malahmengesankantindakkekerasanterhadapperempuan.
Citra stereotip perempuan seperti yang disebutkan dalam iklaniklan melekat
dalammasyarakat,makatidakmengherankankalaubiroiklanselalumengikuti
citra masyarakat dan menggantungkan dirinya pada komodifikasi tubuh
perempuan. Karena dalam iklan, segi komersial menjadi pertimbangan utama.
Beberapa alasan penyebab dipilihnya perempuan pada sebagian besar iklan
adalah;alasanpertama,karenasebagianbesariklanditujukanpadaperempuan,
pembelipotensialdanprodukyangdiiklankandiIndonesiakebanyakanbarang
konsumsiseharihari.Alasankedua,yangmenentukanpembelianbarangbarang
ini adalah perempuan. Memang hanya sekitar 30% perempuan adalah bekerja,
tetapisurveymenunjukkanbahwamerekatetapmemegangperanandalamsoal
rumahtangga.
Remaja putri sering menjadi sasaran baik sebagai model maupun target pasar
dariiklanprodukkecantikanyangditawarkan.Banyakmodelmodeliklanyang
ditampilkan adalah remaja, hal ini dilakukan untuk menarik remaja lainnya
untukmenirupenampilanmodeliklanyangsamasamaberusiaremaja.Produk
yang ditawarkanpun sengaja dilabelkan seolaholah khusus untuk remaja yang
aktif, cantik, dan trendy. Sebagai target pasar, remaja sangat potensial sebagai
konsumen, karena dalam usia remaja, perasaan selalu ingin tampil menarik
lawan jenis (masa pubertas) sangat mendominasi kepribadiannya. Sehingga
remaja putri, berlombalomba membeli produk yang ditawarkan untuk tampil
cantikdanmenarikalamodel,untukmenunjukkaneksistensinyadidepanremaja
pria.

129

Selainiklan,sinetronsinetrondantelenovelayangtemanyakebanyakanadalah
tentangkehidupankeluarga,perkawinan,perselingkuhandanpercintaan,dalam
realitasnya, nyaris jarang menampilkan sosok perempuan yang digambarkan
secara positif. Perempuan digambarkan sebagai sosok yang pasrah dan
menderitadihantamberbagaipersoalan,tidakberdaya,menunggudilamarlaki
laki kaya atau sebagai mertua dan ibu tiri yang jahat. Jarang sekali perempuan
digambarkan sebagai sosok yang berani, mandiri, dan tidak bergantung pada
pihaklainterutamalakilaki.Dalamsinetronsinetronyangtargetnyaditujukan
kepada remaja ABG, pesanpesan yang disampaikan dalam sinetron hanya
berputar tentang masalah percintaan dimana sering ditampilkan sosok remaja
putriyangberusahamenarikperhatianpriapujaannya.
Budaya media (media culture), seperti dituturkan oleh Douglas Kellner dalam
bukunya Media Culture : Cultural Studies, Identity and Politics between the
Modern and the Post Modern (1996), menunjuk pada suatu keadaan dimana
tampilan audio dan visual atau tontotantontonan, telah membantu merangkai
kehidupan seharihari, mendominasi proyekproyek hiburan, membentuk opini
politikdanperilakusosial,bahkanmemberikansuplaimateriuntukmembentuk
identitasseseorang.Mediacetak,radio,televisi,film,internetdanbentukbentuk
akhirteknologimedialainnyatelahmenyediakandefinisidefinisiuntukmenjadi
lakilaki atau perempuan, membedakan statusstatus seseorang berdasarkan
kelas,ras,maupunseks.(MariaHartiningsih;2003)
Sosiolog, Dr. Thamrin Amal Tamagola menemukan 5 citra perempuan dalam
iklan,yangiasebutsebagaiP5:citraperaduan,citrapigura,pilarrumahtangga,
citrapergaulandancitrapinggan.Citraperaduanbersangkutpautdengancitra
perempuan sebagai obyek seksual. Paling jelas dalam iklan obatobat kuat,
kondom dan sebagainya. Citra pigura, perempuan sebagai makhluk yang cantik
dan harus selalu menjaga kecantikannya dengan latihan fisik, diet, aksesori,
pakaian;segalasesuatuyangmewahdiasosiasikansebagaiperempuan.
Citra yang paling banyak dieksploitasi adalah perempuan sebagai pilar rumah
tangga.Iaharusmenjalankantugasnyamulaidariyangtradisional;sumur,kasur,
dapur, sampai dengan yang agak modern, agak mutakhir, tetapi tetap dalam
lingkup domestik. Dari dapur sudah sampai ke ruang tamu, menemani tamu
suaminya, tapi masih dilingkup domestik. Bapak harus dihormati karena ia
bekerja keras mencari nafkah setiap hari, sedangkan ibu harus mengelola
keluargadenganbaik,mengurustelatensuaminya.

130

Sebagaipilar,perempuanjugadiharapkanmampumemanagerumahtangga.Ia
sekurangkurangnya harus mengelola 3 hal. Pertama, barangbarang di dalam
rumah. Kedua, mengelola belanja, finansial. Ketiga,mengelola anakanak dan
para pembantu. Perempuan yang bekerja di dalam rumah diharapkan mampu
menerapkanmanajemenmoderndidalamrumahtangga.
Disitu konsep tradisional dari perempuan sebagai pilar rumah tangga dan
keluarga, yang menggambarkan perempuan memiliki beban ganda sebagai
penentukeberhasilanmanajemenkeuangankeluargadansebagaiibuyangbisa
mengurusanakdansuami.Iklanuntukberbagaimacamalatrumahtanggahasil
teknologi, memindahkan konsepkonsep publik ke domestik untuk memberi
kesanpekerjaandomestikbukanpekerjaanyangmelelahkandanmenghabiskan
waktu,tetapiharusdikelolasecaraefektif,efisiendansistematik.
Perempuan dalam citra pergaulan ada hubungannya dengan citra peraduan.
Anggapan tersirat bahwa perempuan merupakan alat pemuas kebutuhan laki
laki,kecantikanperempuansepantasnyadipersembahkankepadalakilakilewat
sentuhan, rabaan, pandangan, ciuman dan sebagainya. Dalam beberapa iklan
suplemen makanan dan ramuan tradisional pembangkit gairah seksual,
kepuasaan tidak hanya pada lakilaki tetapi juga berdampak pada diri
perempuanyangmerasadihargaiolehlakilaki.
Selain itu, dalam konsep Jawa, seorang istri menjadi pendamping yang
merefleksikanstatus,jabatansuamidalamdirinya.Bukannyafisik,tapiperilaku
tata kramanya, juga bahan percakapan dan bahasa yang dipakai. Artinya istri
harus mengimbangi suaminya dengan percakapanpercakapan yang selevel
denganstatussuami.
Citrapingganglebihbanyakdigunakanuntukmenawarkanmakanan,minuman,
bumbu masak, alatalat rumah tangga dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan dapur. Setinggi apapun pendidikan perempuan atau berapa besarpun
penghasilan perempuan,ia tak akan dapat jauh dari dapur, kompor, asap
penggorengan,bumbumasakdanlainlain.
Perempuan dan Kekerasan Dalam Media Walaupun beberapa media telah
mencoba menampilkan liputannya dengan menghormati perempuan korban,
misalnya dengan menyembunyikan identitasnya dan dengan menjelaskan
kejadian secara ringkas serta deskriptif saja, tetapi cukup banyak media lain
justrumelakukankekerasandenganpengobjekanperempuankorbankekerasan.
Mediaseringbersikapsangattidakadilpadakorban,danlebihbersimpatipada

131

pelaku.Beritakekerasanseksualditampilkandenganmemaksimalkanimajinasi
seksual : menaikkan syahwat pembaca, mengobjekkan perempuan yang telah
menjadi korban. Media melakukan kekerasan seksual dalam meliput berita
beritakekerasanseksual.
Sikap tidak empatis pada korban, dan bias yang berpihak pada pelaku tampak
jelaspadaberitayangjustrumenyalahkankorbandanmenyatakansimpatipada
pelaku.Apalagijikaperempuankorbandikategorisasikan,diberistigmasebagai
bukan perempuan baikbaik. Penyampaian bahasanya seakanakan
menampilkanbahwaseorangkorbanperkosaanmenikmatihubunganseksdan
seakan tidak membawa dampak yang berarti bagi korban. Berita tentang
perkosaan ditampilkan dengan judul yang bombastis, misalnya saja kalimat :
Ayahgarapanaktiri;Gadisdesadigilirsopirtaksimerupakancontohbahasa
yangmenunjukkanperempuanadalahmahlukyanglemahdantakberdaya.Cara
pikir penulis berita tersebut sangat mungkin mewakili cara berpikir banyak
anggota masyarakat dalam menanggapi beritaberita kekerasan seksual.
Demikianlah masyarakat menganggap enteng bentukbentuk kekerasan
terhadapperempuan.
Ketika media memberitakan peristiwa pemerkosaan dan dalam berita itu
disebutkan perempuan korban berkulit kuning langsat dan bertubuh sintal,
maka penulisan peristiwa perkosaan itu telah menjadikan perempuan korban
sebagaikorbanuntukkeduakalinya(revictimized).Pertama,diamenjadikorban
kekerasan fisik pemerkosa; kedua, dia menjadi korban penulisan; seolaholah
karena kulitnya yang kuning dan tubuhnya yang sintal itulah yang menjadi
penyebabterjadinyakekerasanatasdiriperempuanitu.
Beberapacontohpenyampaianberitadalamsuratkabar:
Salahnya Lina,terlalu materialistis. Begitu ditaksir pemuda keren mengaku
anakdokterspesialisjantungdariJakarta,dinodaikokdiamsaja.Sebagaiwanita
baikbaik seharusnya Lina tidak asal obral apalagi ia belum mengetahui secara
pastijuntrungannyaJoko.Tetapilantarankebeletkawin,Linapunrelabugil.
Empat wanita dari sekian banyak korban gerayangan Sw yang mungkin baru
lecetlecet saja, nekad mengadukan si mandor ke kantor polisi. Mereka
semuanyaberstatusgadisratarata23tahun,mengakusetiapistrirahat,anunya
dicolekcolek dan pinggulnya diesekesekjalu si mandor yang berumur 35
tahun.Sanasiniokedong!

132

Dalammasyarakatmunculpandanganbahwaperempuanadalahobjekseksyang
fungsi utamanya di dunia, adalah untuk melayani pria. Dan karena dicitrakan
sebagai objek seks, persepsi bahwa perempuan harus tampil dan berperilaku
sebagai objek seks adalah suatu keharusan. Perempuan harus tampil dengan
menonjolkan daya tarik seksual, harus bersedia mengalami pelecehan seksual
danharusmemaklumiperilakusesksualagresifpria.
Semua citra itu berada di dalam pemberitaan media massa kita, juga dalam
sinetronsinetron. Menjadi pertanyaan, apakah selama ini kekerasan seksual
terhadap perempuan terjadi karena media massa atau media massa yang
dipengaruhiolehfaktayangterjadidalammasyarakatdisekitarnya?
Selama ini banyak media yang mengeksploitasi perempuan sebagai objek seks
yang pada akhirnya melahirkan masyarakat yang syarat dengan kekerasan
terhadap perempuan. Artinya media ikut andil dalam melanggengkan konsepsi
yang merendahkan perempuan dan kekerasan terhadap perempuan. Tetapi
sebenarnyamediajugamerupakansaranayangefektifuntukmensosialisasikan
cara pandang yang positif terhadap perempuan. Ditengah maraknya
komodifikasi tubuh dan seksualitas perempuan, telah muncul upaya dari
sejumlah pekerja media yang menyadari akan tanggungjawabnya untuk
menciptakan masyarakat yang lebih baik dan adil. Oleh karena itu
pengembangan bentukbentuk tayangan atau produk alternatif perlu terus
diupayakan untuk memerangi kekuaatan massif adanya kecenderungan
objektifikasiperempuandalammedia.
Dampak Media Bagi Remaja Para ahli komunikasi mengatakan, media massa
sangat berpengaruh terhadap pembentukan realitas sosial. Komunikasi massa
selalu mempunyai dampak pada diri seseorang atau sekelompok orangakibat
daripesanyangdisampaikankepadanya.Dampakkognitifberhubungandengan
pemikiran, dampak emosional berhubungan dengan perasaan (senang, sedih,
marah,sinisdansebagainya).Dampakkognitifjugamencakupniat,tekad,upaya,
dan usaha yang berkecenderungan diwujudkan menjadi suatu kegiatan. Media
massa tidak hanya memiliki dampak langsung terhadap individu, tetapi juga
mempengaruhi kebudayaan dan pengetahuan kolektif serta nilainilai di dalam
masyarakat. Media massa menghadirkan perangkat citra, gagasan dan evaluasi
yang menjadi sumber bagi audience nya untuk memilih dan menjadikan acuan
bagipelakunya.
Hill dan Monks (1990) mengungkapkan bahwa remaja merupakan salah satu
penilaiyangpentingterhadapbadannyasendirisebagairangsangsosial.Bilaia

133

mengerti bahwa badannya sendiri sebagai rangsang sosial. Bila ia mengerti


bahwa badannya tadi menuruti persyaratannya, maka hal ini berakibat positif
terhadap penialain dirinya. Bila ada penyimpanganpenyimpangan timbullah
masalahmasalahyangberhubungandenganpenilaiandiridansikapsosialnya.
Beranjak dari kondisikondisi diatas, remaja sering merasa kehilangan
eksistensinya. Oleh karena itu, tidak heran kalau remaja tersebut berusaha
mencari atau menunjukkan eksisensinya melalui bidangbidang yang
dikuasainya. Dalam pencapaian eksistensi diri ini, remaja tidak lepas dari
pengaruh lingkungan sosialnya. Apablia ia berada di tengahtengah lingkungan
yangberpendidikan,iacenderungmengambilsuatusikapatautindakandimana
orang lain bisa melihat dirinya mampu dibidang akademis. Ia akan cenderung
rajin belajar, memperkaya pengetahuan dari bukubuku yang tidak didapatkan
disekolah.
Umumnya, remaja lebih peka terhadap reaksireaksi lingkungan yang ada
disekitarnyadaripadasebelumnya.Baikitudarimediamassa,televisi,filmatau
orangorang disekitarnya dari media massa, televisi, film atau orangorang
disekitarnya. Informasiinformasi baru selalu menarik perhatiannya.
Kecenderungan bereksperimen (cobacoba) juga cukup tinggi, karena memang
remaja belum mempunyai pola atau konsep yang mantap tentang masa
depannya.Semuayangbaruingindicobanya.Kecenderunganinilebihkuatlagi
karena keadaan emosinya yang masih labil. Oleh karena itu, tidak heran kalau
banyak remaja yang menurutkan emosinya. Yang ada dalam pikirannya hanya
pokoknya saya berhasil pokoknya saya mandiri pokoknya saya pengen
punyapengalamandll.Dorongandorongansemacamitutidakdibarengidengan
pertimbangan apakah hal ini cocok untuk dirinya, bagaimana seandainya kalau
saya sudah benarbenar masuk kedalamnya dan pertimbangan jangka panjang
lainnya.
Dalam kaitannya dengan tayangan iklan baik di televisi maupun majalah, yang
banyak menawarkan produkproduk remaja, remaja akan mudah sekali untuk
tertarik dan menjadi konsumtif demi penampilan mereka. Remaja putri akan
menjadi lebih boros untuk membelanjakan uang sakunya untuk membeli
parfume, bedak, lipgloss, dan lainlain. Sedangkan remaja pria,akan membeli
produkproduk mahal yang dapat menunjang penampilan dirinya didepan
perempuan.
Gayahidupyangditawarkandalammajalahremajamaupundalamsinetronpun
adalah gaya hidup hedonis sebagai remaja kota besar yang tertular dari gaya

134

hidup Barat. Dan untuk menunjang gaya hidup itu, remaja didorong untuk
mengkonsumsi barangbarang dengan merekmerek mancanegara yang
harganyatidakmurah.Merekadiajarkanuntukmengikutiperkembanganmode
dunia, mulai dari fashion, gaya rambut, casting HP yang bergantiganti, dan
sebagainya.Melaluipenyampaiangayahidupmewahini,remajadiajarkanuntuk
boros dan menjadi tidak kritis terhadap persoalan sosial yang terjadi di
masyarakat.
Bagi remaja putri, mereka dididik untuk menjadi perempuan yang menarik
penampilannyadenganmerawatwajahdantubuhnya,yangkelakjikaiadewasa
nanti akan mendapatkan seorang suami yang mapan dan tampan. Dan jika ia
menikah nanti akan menjadi istri yang disayang suami karena terus menerus
merawattubuhnyadanibuyangbertanggungjawabkarenaiaberhasilmengurus
seluruh domestik keluarga dari mulai dapur sampai mendidik anakanak.
Stereotype perempuan yang hanya menjadi pendamping dan obyek pelengkap
lakilaki,akanterusmenerusdiinternalisasikandandiwariskankepadagenerasi
mudamelaluitayanganiklandansinetronyangbiasgender.
Lebihjauhdampaknyabagiremaja,melaluiadanyaberitaberitadimediacetak
yang saratakan kalimatkalimat yang vulgar dan melecehkan perempuan, akan
mengajarkanmerekanilainilaibudayapatriarkiyanghanyamelihatperempuan
sebagai objek seksualitas. Akibatnya sejak usia remaja, sudah tertanam dalam
pandanganmerekajikaperempuanmenarikadalahperempuanyangagresifdan
seksi.Bahkanlebihjauhlagi,dengansemakinmudahnyaremajamengaksesVCD
porno dan internet yang menampilkan gambargambar porno, akan membuat
para remaja penasaran untuk mencobanya, melalui kehidupan Free Sex atau
bahkanjikahasratseksualnyatinggi,bisasampaiberanimelakukanperkosaan.

ASOSIASIPENDUKUNG
Para pengurus pusat atau pimpinan dari berbagai asosiasi atau lembaga telah
meratifikasi dan menyepakati diberlakukannya EPI 2 ini. Mereka adalah: (1)
AMLI (Asosiasi Perusahaan Media Luargriya Indonesia), (2) APPI (Asosiasi
Perusahaan Pengiklan Indonesia), (3) ASPINDO (Asosiasi Pemrakarsa dan
Penyantun Iklan Indonesia), (4) ATVLI (Asosiasi Televisi Lokal Indonesia), (5)

2PersatuanPerusahaanPeriklananIndonesia/http://www.pppi.or.id/rambuEPI2.php

135

ATVSI (Asosiasi Televisi Swasta Indonesia), (6) GPBSI (Gabungan Perusahaan


BioskopIndonesia),(7)PPPI(PersatuanPerusahaanPeriklananIndonesia),(8)
PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia), (9) SPS (Serikat
Penerbit Suratkabar), dan (10) Yayasan TVRI (Yayasan Televisi Republik
Indonesia).
Selain para asosiasi atau lembaga pengemban tersebut, EPI juga mendapat
masukandariKomisiPenyiaranIndonesia,BadanPengawasObatdanMakanan,
International Advertising Association, serta sumber dari dalam dan luar negeri
yangterkait.EPIinijugaterbukabagipihakpihaklainyanginginsecararesmi
melaluipernyataantertulismenjadipengemban,ataupendukungnya.

POSISI
EPI ini mengukuhkan adanya kepedulian yang setara pada industri periklanan,
antara keharusan untuk melindungi konsumen atau masyarakat, dengan
keharusanuntukdapatmelindungiparapelakuperiklananagardapatberprofesi
dan berusaha dan memperoleh imbalan dari profesi atau usaha tersebut
secarawajar.
Sepanjangyangmenyangkutperiklanan,EPIinimenjadiindukyangmemayungi
semua standar etika periklanan intern yang terdapat pada kode etik masing
masing asosiasi atau lembaga pengemban dan pendukungnya. Dokumen
dokumen kode etik dimaksud antara lain: (1) Pedoman Prilaku Televisi
Indonesia ATVSI, (2)Standar Profesional Radio Siaran PRSSNI, (3) Standar
Usaha Periklanan Indonesia PPPI, dan (4) Kode Etik Periklanan Suratkabar
SPS.
KitabEPIyangdisempurnakaninitelahdicobasusundandikembangkansesuai
dengan akar budaya bangsa dan ditujukan demi kepentingan masyarakat yang
seluasseluasnya.
Meskipun demikian, EPI mengakui bahwa periklanan adalah juga profesi dan
bisnis kepercayaan, sehingga seharusnyalah ia sarat dengan kandungan nilai
nilai batiniah. Karena itu, dalam menyusunnya telah diupayakan untuk
mengabaikansejauhmungkinsegalaasumsiyangbersifatilusi.
Dalamkaitandiatas,adatigapijakanyangdigunakan,yaitu:(1)Memberiarah
atau ancangan pada citacita terciptanya adab periklanan Indonesia yang
sejahtera secara ekonomi, dan luhur secara budaya, (2) Agar tatanan etika
mampu menjamin semua pelaku periklanan dapat hidup bersama secara sehat

136

dan lestari, dan (3) Ia tidak dimaksudkan untuk menggeser tanggungjawab


kepadapihaklain.

PRINSIPSWAKRAMAWI
Penyusunan dan penegakan etika periklanan yang tercantum dalam EPI ini
dilakukan sejalan dengan prinsipprinsip swakramawi (selfregulation) yang
dianut oleh industri periklanan secara universal. Prinsipprinsip dimaksud
memberirujukanbahwasuatuetikaperiklananakanlebihefektifjustrukalauia
disusun,disepakati,danditegakkanolehparapelakunyasendiri.
Prinsip tersebut juga mengakui bahwa meskipun telah disusun, disepakati, dan
ditegakkan oleh para pelakunya sendiri, akan tetap terbuka kemungkinan ada
saatsaat ia kurang diindahkan. Karena itu diperlukan upaya terusmenerus
untukmenyosialisasikandanmengkoordinasikangeraklangkahpenegakkannya
olehsegenapkomponenindustriperiklanan.

PENGARUHGLOBALISASI
Secara keseluruhan, EPI juga telah mencoba menernjemahkan kompleksitas
ekonomi, gaya hidup, dan budaya yang terkait dengan globalisasi beserta
seluruh dampak dan implikasinya, khususnya yang menyangkut bidang
komunikasipemasaran.
Dalamkaitanglobalisasiini,tigahalmendasardibidangkomunikasipemasaran
yangdicobatampungdalamEPIiniadalah:
Untuklebihberfokuskepadakumpulaninformasiyangterbentuk
olehjaringaninformasi,bukanpadahubunganantar
komponennya.
Bahwaselainmemedulikanhakikatdansubstansi,suatutatanan
etikajugaharusmemperhatikanproduksampingannya,seperti
misalnyahiburan.
Bahwaseluruhstrukturmaknaternyatacenderungamatlabil,
sehinggaiarentanuntukterhanyutkepadatindakantindakan
asosialatauamoral,sepertiplagiatismeataupornografi.

137

Selain itu, terdapat dua gejala lagi yang muncul akibat globalisasi yang dapat
melengkapiperspektifetika,yaitu:
Bahwaglobalisasidalamkomunikasipemasaranjugadapat
mendorongkiatmencuatnyasikapindividualisatauperilaku
materialis.Karenaitu,tatananetikayangterkandungdalamEPIini
bukansekadarharusmenjaditatananmoralataupunpelengkap
tatananhukum,namunharuslahjugabenarbenarmampumenjadi
tatanankehidupan.
Disampingitu,daripengalamandibanyaknegaradisimpulkan
bahwaupayauntukmelindungibudayaakanjauhlebihefektifjika
dilakukandenganjugamemberdayakanpelakudanindustri
periklanansendiri,dibandingkandenganhanyamenangkis
seranganataupunmemberiperlindungan.

KEPEDULIANUTAMA
Dalamhaletikaprofesi,kepedulianEPIadalahsematamatapadaisidanmetode
penyebarluasan pesan periklanan kepada masyarakat, bukan padaunsurunsur
efektivitas,estetikadanseleranya.
Dalam etika usaha, EPI hanya mengatur praktik usaha para pelaku periklanan
dalam memanfaatkan ruang dan waktu iklan yang adil bagi semua pihak, dan
dalam saling berhubungan, bukan dalam kegiatan umum perniagaan antar
merekasendiri,ataudenganpublik.
Dalam EPI ini penyempurnaan yang dilakukan menyangkut baik terhadap
klausalklausal yang sudah ada sebelumnya, maupun penambahan klausal
klausal baru. Pada klausalklausal yang sudah ada, penyempurnaan dilakukan
untuk mempertegas, menjelaskan, atau melengkapi aspek maupun
perspektifnya.
Dalam hal tata krama, penyempurnaan pada klausalklausal yang sudah ada
termasuk tentang penampilan anakanak; penampilan tenaga profesional; dana
amal; peluang usaha dan investasi; obatobatan; dan untuk subyek
"merendahkan". Selain itu, terjadi perubahan pada klausalklausal tentang tata
susila, adat dan budaya; kesaksian konsumen; kekerasan; perbandingan
langsung,danpeniruan.
EPI ini juga mengandung banyak klausal baru, seperti penghimpunan modal;
penggunaan kata "satusatunya" maupun "yang pertama"; penampilan hewan;

138

penyianyiaan pangan; produk aprodisiak; penampilan penyandang cacat;


transplantasi organ tubuh; alat kontrasepsi; gelar wicara (talk show); pos
langsung(directmail);gelarakademis;senjatadanamunisi;geraipabrik(factory
outlet); hiperbolisasi, subliminal, subvertensi (subvertising), hingga iklan
keluarga;penggunaanasterisataucetakkecil(smallprint).
Klausalklausal baru juga terdapat pada sarana baru periklanan, seperti iklan
iklan internet; interaktif; SMS; dan pemaduan produk (product placement/
integration).
Khususyangmenyangkuttatacara,EPIinimengubahataumenambahkanantara
lain klausalklausal tentang penyensoran internal oleh media, media luar griya
(outofhome),gelarwicara,danpenggunaannomorkunci(keynumber).

POKOKPENGERTIANATAUDEFINISI
Perubahan paling besar dan mendasar terjadi pada pokok pengertian
"periklanan" itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk menganggapi, sekaligus
mengantisipasitrenyangterjadiyangmembuatkonsepperiklananmenjadikian
holistikdanintegratif.
Pengertian pokok lain yang diberi penjelasan panjang lebar adalah yang
menyangkut "periklanan kebijakan publik" dan "media baru". Dalam kitab EPI
ini,penjelasanatasistilahistilah"periklanankebijakanpublik"maupun"media
baru" dianggap krusial, karena konsepnya memang relatif amat baru di
Indonesia,sehinggaditengaraiparapelakuperiklanansendiripunbanyakyang
belummemahaminya.
Pengertianpengertianpokoklainyangpentingadalahtentangmedialuargriya
(outofhome) dan pornografi. Segala ketentuan yang termaktub dalam EPI ini
menjadi pedoman etika untuk semua materi pesan periklanan, verbal maupun
citra, yang terdapat pada suatu iklan. Ia tidak memberi rujukan apa pun atas
materi komunikasi yang secara jelas tidak bermuatan periklanan, seperti
editorial, maupun materi komersial atau persuasif yang berada di luar ranah
periklanan,misalnyakemasanproduk,siaranpers,ataukomunikasipribadi.
Setiap ide, konsep, materi atau kegiatan bisnis periklanan yang sesuai dengan
EPI dan diproduksi oleh sesuatu pelaku periklanan, tidak berarti dengan
sendirinya layak diterima untuk diproduksi, dilaksanakan atau disiarkan oleh
sesuatu pelaku periklanan lainnya. Masingmasing pelaku periklanan tetap
memilikihakprerogatifuntukmenerimaataumenolakide,konsep,materiatau
kegiatanbisnisperiklananyangdiajukankepadanya.

139

BUKANLEMBAGASENSOR
EPI ini bersifat amat terbuka dan akomodatif bagi kepekaan masyarakat.
Meskipun demikian, ia sama sekali tidak dimaksudkan untuk memerankan
penyensoran atau praseleksi atas naskah materi, ataupun rancangan bisnis
periklanan.

LEMBAGAPENEGAK
Para asosiasi pendukung menyepakati untuk melaksanakan penegakan EPI ini
melaluilembagaBadanMusyawarahEtikayangmerupakanlembagatetapdalam
naungan Dewan Periklanan Indonesia (DPI). Kelembagaaan Dewan ini sendiri
berbentuk federasi yang beranggotakan semua asosiasi pendukung EPI.
Rincian atas fungsi dan tugas Badan ini terdapat pada bagian lain kitab ini.
Segala sesuatu yang tercantum dalam EPI ini wajib ditafsirkan secara utuh dan
dalammaknaharfiahmaupunjiwanya.

RANCANGANKEDEPAN
Segala upaya telah dilakukan untuk membuat EPI ini aktual dan tepat guna.
Meskipun demikian harus diakui bahwa perkembangan industri yang begitu
pesat sepanjang dekade terakhir telah menyebabkan aktualisasi atas suatu
rujukan etika pun dapat bergeser. Karena itu, dalam penerapannya ke depan,
parapelakuperiklananharusmampumenerjemahkanrohdanisidarikitabEPI
ini, sesuai dialektika dari setiap situasi dan kondisi nyata yang berkembang.
Setidaknyadalamsistemnilai,jiwadansemangatnya.
Semua asosiasi penganut atau pendukung EPI ini menyadari bahwa tidaklah
sepenuhnya tepat bagi asosiasiasosisasi usaha tersebut untuk juga mengatur
kadiahkaidah etika profesi sebagaimana tercantum dalam tatanan tata krama
pada EPI ini. Namun di sisi lain, disadari pula kurang memadainya asosiasi
asosiasi profesi periklanan yang ada saat ini untuk dapat mengatur dan
menegakkan sendiri etika profesi atau tata kramanya. Adalah harapan Dewan
Periklanan Indonesia untuk suatu saat nanti dapat pula menampung asosiasi
asosiasi profesi dimaksud dan sekaligus menjadi lembaga penegak pula bagi
suatu etika profesi yang sepenuhnya dari, oleh, dan untuk profesi periklanan
sendiri.Jikaharapaninidapatdiwujudkan,iaakankianmengokohkankomitmen
industri pada nilainilai moral yang ingin ditegakkan, sekaligus mengentalkan
keterkaitanprofesiperiklanankepadaakarbudayanya.

140

TEST/UMPANBALIK

1. Apayangmenyebabkanterjadinyaperubahanbesardalamindustri
periklansaatini,sebutkandanjelaskan?
2. Dalammelakukanperiklanperlupertimbanganyangmenjadidasar
komitmentperusahaandalamtanggungjawabnyakepadamasyarakat.
Jelaskanbeberapakomitmentpentingtersebut?
3. Bagaimanamenurutandaiklandenganmenggunakaninternetuntuksaat
inidiIndonesia?(jawabanbebastetapiharusrealistisdanaktual)
4. BagaimanamenurutandacitraperiklandiIndonesiasaatini?(jawaban
bebastetapiharusrealistisdanaktual)

141

DAFTARPUSTAKA

Binarupa Aksara, 1987 Boyd, Harper W., Jr. & Orville C. Walker, Jr., Marketing
Management : A Strategic Approach, Illinois : Richard D. Irwin, Inc.
1992
Marzuki Usman, KOLOM PAKAR Paradigma Pembangunan Meninjau Peran
PemerintahdalamEkonomiPasar
Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia/ http://www.pppi.or.id/rambu
EPI2.php
Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia/ http://www.pppi.or.id/rambu
EPI2.php
RenaHerdiyani,YayasanJurnalPerempuan2007vc:241878
RobertSanjayapengamatTElekomunikasi,Kompas,Kamis,16September2004
Simarmata, Dj.A. 1994. Ekonomi Publik dan External, Ekonomi Tanpa
Pasar.FakultasEkonomiUniversitasIndonesia,Jakarta.

www.pikiranrakyat.com/cetak/2007/082007/21/99marketing.

142

GLOSARIUM
D

DewanPeriklananIndonesia(DPI).,140
prinsipprinsipswakramawi,137

ecommerce,127
EPI,135

standaretikaperiklanan,136

143

BAB8
BEBERAPABATASANVERTIKAL
PENGANTAR
Dalamduniabisnis,produsentidakdapatdipisahkandengandistributor,karena
distributorlah yang akan mendistribusikan produk dari produsen. Produsen
mempunyai dua cara untuk mempunyai distributor, yaitu yang pertama
mendirikan sendiri perusahaan distribusi untuk mendistribusikan produknya
dan yang kedua memakai pelaku usaha independen sebagai distributor
produknya.

Kedua sistem ini mempunyai kelemahan dan kelebihannya masingmasing.


Perusahaan yang mendirikan usaha distributor sendiri alasannya adalah demi
efisiensi dan menciptakan sinergi. Sedangkan produsen besar lebih suka
menggunakan distributor independen daripada mendirikan perusahaan
distribusi sendiri. Alasannya, distributor yang memiliki keahlian untuk itu.
DemikiansepertidisampaikanBambangSumaryanto 1 kepadasalahsatumajalah
ekonominasionaldiJakartabelumlamaini.
Pertanyaannya adalah, bagaimanakah UU Antimonopoli mengatur keterkaitan
antara produsen dengan distributor, khususnya jika terjadi penetapan harga
secaravertikal?

1http://www.sinarharapan.co.id/berita/0209/25/eko11.html

INTEGRASIVERTIKAL
Produsenyangmempunyaiperusahaandistributorsendiritidaklahdilarangoleh
UUAntimonopoli,sepanjangperusahaantersebuttidakmenguasaipangsapasar
suatubarangtertentu.Artinya,denganmemilikidistributorsendiriperusahaan
tersebut akan berusaha melakukan efisiensi untuk dapat menjual barangnya
lebih kompetitip dengan barang yang sama atau sejenis di wilayah pasar
tertentu.
Akan menjadi perhatian UU Antimonopoli, jika perusahaan menguasai barang
tertentu,sehinggadapatmenentukanhargapasar,yaitumelaluipenetapanharga
antara distributor dengan agen atau grosir yang menetapkan harga barang
tertentu yang akan dijual kepada konsumen, sehingga harga tidak lagi
berdasarkanmekanismepasar.
Inilah yang disebut dengan perjanjian penetapan harga di tingkat kedua.
Perjanjian penetapan harga secara vertikal tersebut dapat dilakukan, karena
distributor tersebut adalah merupakan bagian dari perusahaan produsen.
Sedangkan perusahaan yang mempunyai distributor independen kemungkinan
melakukan perjanjian penetapan harga di tingkat kedua tidak akan terjadi, jika
tidak ada perjanjian langsung dengan podusen, yang menetapkan bahwa
distributorharusmelakukanperjanjiandengandistributortingkatkeduauntuk
menetapkanhargabarangyangakandijualkepadakonsumen.Haliniagaksulit
dilakukan karena distributor independen biasanya tugasnya mengantarkan
barangprinsipalkepadapelanggannya.
Memang akhirakhir ini ada semacam pergeseran dalam bisnis distribusi.
Distributortidaklagihanyasebagaipengantarbarangprinsipalsajatetapimulai
menjadi penjual juga yang merupakan tugas dari bagian pemasaran. Namun
demikian perusahaan distribusi secara hukum tetap sebagai perusahaan
independepenyangmendistribukanprodukdariprodusen.
Kemungkinanyangdapatdilakukanolehprodusenyangmempunyaidistributor
independenadalahmembuatperjanjianpenetapanhargaverticaldenganpenjual
(pelanggannya)yangakanmenjualhargabarangkepadakonsumenberdasarkan
perjanjiantersebut.
Menjawab pertanyaan di atas, bagaimana UU Antimonopoli mengatur
keterkaitan antara produsen dengan distributor, UU Antimonopoli tidak
mengaturlaranganpenetapanhargavertikalsecarategas.Memangpasal14UU
Antimonopoli Indonesia mengatur mengenai integrasi vertikal, tetapi tidak
mengenailaranganpenetapanhargavertikal.Ketentuanpasal14tersebuthanya

145

melarang penguasaan produksi dari hulu ke hilir yang dapat mempengaruhi


harga.
Artinya, produsen hanya menguasai proses pembuatan suatu barang dari hulu
sampai ke hilir. Dengan demikian dia dapat menentukan harganya, tetapi tidak
menentukanhargayangakandijualkepadakonsumen.
Ketentuan yang mendekati larangan membuat perjanjian penetapan harga
vertikal adalah pasal 15 ayat 3. Itu pun merupakan suatu intepretasi, karena
tidak melarangnya secara tegas. Bahkan Prof. Micklitz di dalam komentar UU
Antimonopoli, memberi interpretasi, bahwa pasal 15 ayat 3 tidak melarang
penetapanhargapadatingkatkedua.
Tetapi penetapan harga secara vertikal yang menghambat persaingan tetap
bertentangan dengan semangat UU Antimonopoli. Oleh karena itu beliau
mencobamenghubungkannyadenganketentuanpasal5UUAntimonopolidalam
interpretasinya untuk menjangkau penetapan harga vertikal. Tetapi jika diteliti
secara seksama pasal 5 tersebut hanya mengatur larangan penetapan harga
secarahorizontalsaja.

BATASANINTEGRASIVERTIKAL

Memangpasal15ayat3secaranormatifhanyamelarangpelakuusahamembuat
perjanjian mengenai harga atau potongan harga tertentu atas barang dan atau
jasayangmemuatpersyaratanbahwapelakuusahayangmenerimabarangdan
ataujasadaripemasok.
Ketentuan itu, pertama harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari
pelaku usaha pemasok; atau kedua. tidak akan membeli barang dan atau jasa
yangsamaatausejenisdaripelakuusahalainyangmenjadipesaingdaripelaku
usahapemasok.
Ketentuan ini mengatur suatu perjanjian mengenai persyaratan tertentu yang
dilarang, yang mengikat pembeli supaya dia dapat memasok barang atau jasa
dari produsen dengan pemberian harga atau potongan harga, yaitu suatu
perjanjianeklusif.
Jadi, karena tidak ada satu pasal yang mengatur masalah penetapan harga
vertical secara eksplisit, untuk itu perlulah dibuat suatu pedoman integrasi
vertikal,bagipelakuusahauntukmenghindariketidakpastiandalammelakukan

146

perjanjianvertikal,baikituperjanjianprosesproduksidarihulukehilirmaupun
pendistribusiannya.
Hal seperti ini juga dilakukan di Uni Eropa, yang mengeluarkan ketentuan
pengecualian dari larangan perjanjian integrasi vertikal,, yaitu ketentuan yang
mengizinkan penetapan harga secara vertikal sepanjang tidak menghambat
persaingan.
Hal itu dapat dibenarkan sepanjang ketentuan pasal 81 ayat 3 Perjanjian
Pendirian Uni Eropa dapat dipenuhi, yaitu jika melalui perjanjian tersebut
mengakibatkan efisiensi dan menguntungkan konsumen serta tidak
menghambatpersaingan.
Untuk itu diterbitkanlah peraturan pengecualian tunggal dan kelompok, yaitu
ada ketentuan yang menetapkan daftar hitam, yang menetapkan sektorsektor
yang dilarang melakukan penetapan harga vertikal antara produsen dengan
distributor karena akan menghambat persaingan, ketentuan daftar putih yang
mengatur daftar produk yang dizinkan melakukan penetapan harga vertikal
karenatidakakanmengakibatkanpersaingandanadajugaketentuandaftarabu
abu,yaitusektoryangharusdimintakanizindariKomisiUniEropa,apakahakan
mengakibatkanpersainganusahatidaksehatatautidak.
Pedoman integrasi vertikal, tersebut dapat dibuat oleh KPPU tanpa menunggu
amandemenUUAntimonopolitersebut,karenasaatinibanyakperusahaaningin
mendirikan perusahaan distribusi mengingat prospek pasarnyayang besar dan
semuaprinsipalmembutuhkanjasadistribusitersebut.(*)

KASUSTEPUNGTERIGU 2

Penambahanizinbagiempatpabrikterigutidakakanmematikanindustriyang
telah ada. Apabila Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia keberatan dan
berupayamembatalkannya,tindakanitumenjadiindikasikuatadanyakarteldan
KomisiPengawasPersainganUsahadapatmengawasinya.

Elly Roosita ;Terigu Terindikasi Kartel; Menghalangi Hak Konsumen Mendapatkan Pasar Alternatif/
KOMPAS,Kamis,30Juni2005

147

AsosiasiProdusenTepungTeriguIndonesia(Aptindo)bisakenaPasal13UUNo
5/1999tentangKomisiPengawasPersainganUsahakalaumencobamenghalangi
pelaku lain untuk masuk. Ini usaha bersama membatasi produksi,
mengendalikan harga, kata anggota Komisi VI DPR, Didik J Rachbini, Rabu
(29/6)diJakarta.
MenurutpengamatekonomiFaisalBasri,penambahanizinbaruindustritepung
terigu masih dalam batas wajar. Apalagi kalau diberikan kepada produsen mi
instan yang bahan bakunya memang itu. Asal tidak diumbar, seperti izin
terhadapgularafinasi,ujarnya.
Selamaini,lanjutFaisal,terjadisituasiyangtidakadilterhadapsesamaindustri
makanan. Kelompok tertentu memiliki integrasi vertikal, yang kuat, lihat saja
setelahhargaBBMnaik,hargaminyajustruturun.Initidakfair,sesamaindustri
makananseharusnyadibukapeluangyangsama,yaitumemilikiindustriserupa,
tuturnya.
Sebelumnya, Aptindo keberatan terhadap keputusan Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) yang memberi izin bagi empat pabrik baru karena
akanmembuatkapasitasterpasangindustriyangadatidakmaksimal.
Menanggapi hal itu, Faisal menjelaskan, Perilaku masa lalu, mereka memasang
kapasitasnya melebihi kebutuhan dalam negeri untuk memblok masuknya
pemain lain dan mendikte pasar. Kalau belum optimal menggunakan
kapasitasnya, kenapa ada yang membeli pabrik milik orang lain. Saya harap
pemerintahtidakterlalumudahdipengaruhiargumenmereka.
Faisal berpendapat, penolakan terhadap keluarnya izin baru merupakan upaya
wajar dari pengusaha yang selama ini mendapat manfaat sangat besar dari
situasi yang ada. Sekarang manfaat itu berkurang dengan semakin terbukanya
impor.Dan,sekarangdikeluarkanizinbarupenambahanpabrik,katadia.
Didikmenegaskanbahwaalasanakanadaindustriyangidletidakbisadipakai
untukmenghalangimasuknyapelakulain.Idleatautidak,yangmengaturpasar.
Kalauhargalebihrendah,distribusilancar,tidakakanidle,ujarnya.
Apalagi, industri terigu tidak termasuk dalam daftar negatif investasi (DNI).
BKPMmemangsudahselayaknyaterusmengusahakanekspansiinvestasidalam
negeri maupun asing. Tujuannya supaya suplai karbohidrat lebih banyak dan
hargamurah,paparnyamenegaskan.*

148

LARANGANMONOPOLIDANPERSAINGANTIDAK
SEHAT 3

Praktik bisnis yang bertumbuh sangat pesat dalam tiga dekade terakhir ini
ditengarai penuh dengan praktik monopoli dan persaingan tidak sehat. Tidak
adatataaturanyangmengawasinya,sertatidakadalembagayangbertanggung
jawabuntukmenjagasistemekonomidanbisnisagarbersaingdengansehat.
Ketiadaan institusi hukum ekonomi yang mengatur dunia usaha ini berdampak
pada masalah keadilan publik secara umum. Pasar tidak berjalan dengan
sendirinyamenjadiadilkarenadidalamnyatidaksecarainherenmelekatunsur
moraldanetika.
Oleh karena itu, diperlukan institusi nonpasar yang melengkapinya berupa
undangundangpengaturanpersainganagardampaknyatidakterkenalangsung
pada pelaku usaha (terutama kecil dan menengah) maupun masyarakat pada
umumnya.
Prinsip dasar dari kerja komisi adalah memperbaiki iklim usaha agar menjadi
lebih sehat. Upaya untuk melakukan tindakan terhadap praktik curang
merupakan konsekuensi ketika upaya penyesuaian dan sosialisasi undang
undanginitidakdiindahkan.
Dengandemikian,kombinasitindakankebijakantidaklangsungdanpengawasan
langsung berupa penalti hukum dilakukan oleh komisi berdasarkan laporan
masyarakatdanupayaproaktifdarikomisisendiri.
APAsajabentukpraktikmonopolidanpersaingantidaksehatyangdilarangoleh
UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Antimonopoli
dan Persaingan Tidak Sehat? Ada dua jenis larangan, yakni: a) perjanjian
bersama yang menyebabkan persaingan tidak sehat, dan b) kelompok kegiatan
yang mengarah pada praktik monopoli dan persaingan tidak sehat. UU ini
melarang perjanjian bersama antarpelaku usaha dengan maksud untuk
menguasaiproduksidanpemasaran(pasal4).

3(DrDidikRachbini,dosendananggotaKomisiPengawasPersainganUsaha/MIPPA)

149

Perjanjiansepertiinidapatdikategorikansebagaibentukperilakupelakuusaha
yang mengarah pada praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat.
Pelakuusahadiluaranggotayangmelakukanperjanjiantersebuttermasukyang
dirugikan, yang pada gilirannya akan berdampak negatif terhadap konsumen
karenapasokandandistribusibisadikuasai,dipengaruhi,dandikendalikan.
Dengancaraperjanjianyangtidaksehatini,makapelakuusahayangmelakukan
perjanjian secara bersamasama akan dengan mudah mendikte harga. Pasok
akan dikurangi secara bersama jika hendak meningkatkan harga atau pasok
dibanjirijikaadapelakuusahalaindiluaranggotayangmelakukanperjanjian.
Bentuk perjanjian lain yang dilarang adalah perjanjian penetapan harga (price
fixing),sepertitercantumdalampasal5.Pihakpelakuusahalaindiluaranggota
yang melakukan perjanjian dirugikan dan konsumen terpaksa menerima harga
yangrelatiflebihtinggikarenapelakuperjanjianpenetapanhargainicenderung
menaikkan keuntungan untuk meningkatkan keuntungannya secara tidak
normal.
Oleh karena alasan substansial inilah, maka perjanjian penetapan harga ini
digolongkan ke dalam kategori kriminal ekonomi yang berat. Pelaku perjanjian
penetapan harga ini tergolong ke dalam bentuk per se illegal, yang akan lebih
besar dampak negatifnya terhadap pasar manakala penguasaan pasar secara
bersamasama dari anggota yang melakukan perjanjian tersebut sangat besar
(lebihbesardari50persen).
Perjanjijian dalam bentuk diskriminasi harga juga dilarang, terutama
diskriminasihargadaripelakuusahayangmempunyaikaitanintegrasivertikal
(pasal6).Misalnya,perusahaanyangmenerimabahanbakudenganhargalebih
rendah dari perusahaan lain di hulu, yang juga merupakan milik pelaku usaha
yangsama,pastiakanmengakibatkanpersainganusahatidaksehat.
Pelaku usaha lain yang tidak ada kaitan ke hulu harus membiayai produksinya
lebihtinggidenganpelakuusahalainnyayangmelakukanintegrasivertikal.
Pelaku usaha dilarang melakukan upaya atau tindakan jual rugi untuk
mempengaruhi persaingan dengan maksud agar pesaingnya tersingkir. Pelaku
usaha yang melakukan tindakan jual rugi ditengarai lebih jelas melakukan
praktik persaingan tidak sehat, terutama apabila penguasaan pasarnya sangat
besar, baik secara sendirisendiri atau bersamasama dengan melakukan
perjanjianhorizontal.

150

Perjanjian horizontal dari anggota Asosiasi Semen di masa lalu tergolong ke


dalam praktik perjanjian wilayah, yang dilarang oleh undangundang (pasal 9).
Jikapraktikinidilakukan,makapelakupelakuperjanjianakanterkenalarangan
undangundanginidenganhukumansesuaiundangundangyangberlaku.
Praktik pemboikotan oleh satu atau beberapa pelaku usaha atas pelaku usaha
lainnya tergolong ke dalam bentuk per se illegal, yang bertentangan dengan
undangundangini(pasal10).Pelakuusahalainakandirugikandenganadanya
praktiktidaksehatsepertiini.
Bentuk perjanjian horizontal yang sangat negatif dampaknya terhadap pelaku
usahalaindankonsumenadalahpraktikkartel(pasal11dan12).Perjanjianini
seringdilakukansecaratertutupolehpengusahadenganmaksudmengendalikan
harga,mengaturproduksidanpemasaran.
Jika praktik kartel ini dibiarkan, maka persaingan yang sehat menjadi sirna
karena kendali atas harga, produksi, dan pemasaran dapat dilakukan oleh
pelakupelakuperjanjian.
Pelaku praktik kartel (termasuk trust) ini tergolong sebagai musuh besar
masyarakat. Bentuk perjanjiannya tertutup dan sulit dilacak, bahkan bisa
dilakukan dengan hanya menggunakan telepon. Karena itu, masyarakat sangat
perlu memahami praktik curang dunia usaha ini agar sistem bisnis tidak rusak
karenapraktikkartelini.
Praktik oligopsoni yang digabungkan dengan perjanjian vertikal adalah musuh
besar dari petani dan produsen kecil (pasal 13). Posisinya yang kecil
dibandingkandenganbeberapapembeliyangbesar,sudahjelastidakseimbang.
Posisi tawar petani atau produsen kecil dapat dimatikan dengan adanya
perjanjianvertikaldaripembelibesaryangmenguasaipengumpul(ataugudang
di dalam kasus tembakau) sehingga harga dapat ditekan atau pembeli besar
melakukanpraktikpenetapanhargabeliyangharusdilakukanolehpengumpul
ataupemilikgudang.
Ratusan ribu produsen kecil tidak berdaya dengan adanya praktik oligopsoni
yang dikombinasikan dengan perjanjian penetapan harga beli secara vertikal
oleh oligopsonis yang mempunyai kekuatan modal sangat besar. Karena itu,
praktikinimenjadiperhatianyangseriusdarikomisikarenaterkaiteratdengan
nasib pelaku usaha kecil dan menengah, yang dirugikan secara tidak jujur oleh

151

pelaku usaha besar, yang mempunyai kekuatan modal untuk mempengaruhi


ataumenekanharga.

152

TEST/UMPANBALIK

1. Apakelemahandankelebihandansistemperusahaanmempunyaiusaha
distributoratauperusahaanbergantungpadaperusahaandistributor.
Jelaskan?
2. BagaimanakahUUAntimonopolimengaturketerkaitanantaraprodusen
dengandistributor,khususnyajikaterjadipenetapanhargasecara
vertikal?
3. APAsajabentukpraktikmonopolidanpersaingantidaksehatyang
dilarangolehUndangUndangNomor5Tahun1999tentangLarangan
PraktikAntimonopolidanPersainganTidakSehat?

153

DAFTARPUSTAKA
Arnold Harberger, Monopoly and Resource Allocation, American Economic
Review,1954.
Boadway, R.W. 1979. Public Sector Economics. Winthrop Publisher, Inc.
Cambridge
Cullis, J.G. and P.R. Jones. 1992. Public Finance and Public Choice :
AnalyticalPerspective,McGrawHillBookCompany,NewYork.
DennisCarltondanJefferyPerloff,ModernIndustrialOrganization,EdisiKedua,
NewYork:HarperCollinsCollegePublishers,1994.
Elly Roosita ;Terigu Terindikasi Kartel; Menghalangi Hak Konsumen
MendapatkanPasarAlternatif/KOMPAS,Kamis,30Juni2005
F.M.Scherer,CompetitionPoliciesforanIntegratedWorldEconomy,Washington
D.C.,BrookingsInstitution,1994
Gunawan Widjaja, A. Yani , Seri Hukum Bisnis: Merger Dalam Perspektif
Monopoli,Publisher:RajaGrafindoPersada
Mishan.1990.PublicGoodsandNaturalLiberty.Oxford,ClaredonPress,London.
Mudrajad Kuncoro Adirasa SalamunJurnal Kebijakan Ekonomi Vol.1 No.2
Desember 2005 ANALISIS STRUKTUR, KINERJA, DAN KLUSTER
INDUSTRIELEKTRONIKAINDONESIA,19901999
Philip Areeda, Introduction to Antitrust Economics, in collaboration Among
Competitors:Antitrust Policy and Economics, Eleanor Fox and James
Havelsoneds,ChicagoIllinois:AmericanBarAssociation,1991.
Porter,MicahelE.&OrjanSolvell.1998.TheRoleofGeographyintheProcessof
Innovation and the Sustainable Competitive Advantage of Firms.In
Alfred D. Chandler, Jr., Peter Hagstrom, & Orjan Solvell, editors, The
Dynamic Firm: The Role of Technology, Strategy, Organization, and
Regions.Oxford:OxfordUniversityPress
RichardPosner,AntitrustLaw:AnEconomicPerspective,Chicago:Universityof
Chicago Press, 1976. Diskusi ini mengikuti terminologi Posner.
Penggunaan istilah antitrust policy sering dipergunakan secara
bergantiandengancompetitionpolicy.
Kurtubi/DirekturCenterforPetroleumandEnergyEconomicsStudies
(CPEES)danStafAhliDirekturPengembanganPertamina.
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0209/25/eko11.html

154

GLOSARIUM

Aptindo),148
memperbaikiiklimusaha,149

BKPM,148
pasal15ayat3,146
penetapanhargavertikal,145
perjanjianbersama,149
perjanjianhorizontal,151
perjanjianpenetapanharga,145
Praktikoligopsoni,151
pricefixing,150

I
institusinonpasar,149

K
keadilanpublik,149
kriminalekonomi,150

U
UndangUndangNomor5Tahun1999,149,153
UUAntimonopoli,144,153

155

BAB9
KEBIJAKANKOMPETISI/ANTITRUST
PENGANTAR
Kurang kondusifnya lingkungan usaha memiliki implikasi besar terhadap
penurunan daya saing ekonomi, terutama bagi sektorsektor industri sebagai
lapangankesempatankerjautamadansektormanufakturyangmerupakansalah
satumotorbagipertumbuhanekonomi.MenurutcatatanWorld Economic Forum
(WEF)tahun2004,posisidayasaingIndonesiamasihberadapadaurutanke69
dari 104 negara yang diteliti. Posisi tersebut sesungguhnya telah naik dari
urutan ke72 pada tahun sebelumnya. Namun demikian, dibandingkan dengan
beberapa negara pesaing di kawasan ASEAN, posisi ini relatif lebih buruk.
Sebagaicontoh,Malaysiapadatahun2004beradapadaurutanke31sedangkan
Thailand berada di posisi ke34. Negara ASEAN yang posisi daya saingnya
dibawah Indonesia adalah Filipina (urutan ke76) dan Vietnam (urutan ke77).
Adapun menurut catatan International Institute for Management Development
(IMD)yangjugamenerbitkanWorld Competitiveness Report 2004,posisiIndonesia
berada pada urutan ke58 dari 60 negara yang diteliti. Sejak tahun 2000,
peringkatdayasaingekonomiIndonesiaberturutturutturundariposisinyake
43 pada tahun 2000, urutan ke46 pada tahun 2001, urutan ke47 pada tahun
2002,danurutanke57padatahun2003.PeringkatIndonesiahanyaberadadi
atas Argentina (59) dan Venezuela (60). Dalam pengamatan lembaga ini, posisi
Filipinarelatiflebihbaik(yaitupadaurutanke52),walaupunperingkatnyajuga
terusmengalamipenurunandariposisinyadiurutanke35padatahun2000.

KONDISINASIONAL
Terpuruknya daya saing tersebut merupakan akibat dari berbagai faktor.
Menurut tolok ukur WEF, diidentifikasi 5 (lima) faktor penting yang menonjol.
Padatataranmakro,terdapat3(tiga)faktor,yaitu:(a)tidakkondusifnyakondisi
ekonomimakro;(b)buruknyakualitaskelembagaanpublikdalammenjalankan
fungsinya sebagai fasilitator dan pusat pelayanan; dan (c) lemahnya kebijakan
pengembangan teknologi dalam memfasilitasi kebutuhan peningkatan
produktivitas. Sementara itu, pada tataran mikro atau tataran bisnis, 2 (dua)
faktor yang menonjol adalah: (a) rendahnya efisiensi usaha pada tingkat
operasionalisasiperusahaan;dan(b)lemahnyaiklimpersainganusaha.
Menurut catatan Institute for Management Development (IMD), rendahnya
kondisi daya saing Indonesia, disebabkan oleh buruknya kinerja perekonomian
nasionaldalam4(empat)halpokok,yaitu:(a)buruknyakinerjaperekonomian

nasional yang tercermin dalam kinerjanya di perdagangan internasional,


investasi, ketenagakerjaan, dan stabilitas harga, (b) buruknya efisiensi
kelembagaan pemerintahan dalam mengembangkan kebijakan pengelolaan
keuangan negara dan kebijakan fiskal, pengembangan berbagai peraturan dan
perundanganuntukiklimusahakondusif,lemahnyakoordinasiakibatkerangka
institusi publik yang masih banyak tumpang tindih, dan kompleksitas struktur
sosialnya,(c)lemahnyaefisiensiusahadalammendorongpeningkatanproduksi
dan inovasi secara bertanggung jawab yang tercermin dari tingkat
produktivitasnyayangrendah,pasartenagakerjayangbelumoptimal,akseske
sumberdaya keuangan yang masih rendah, serta praktik dan nilai manajerial
yangrelatifbelumprofesional,dan(d)keterbatasandidalaminfrastruktur,baik
infrastruktur fisik, teknologi, dan infrastruktur dasar yang berkaitan dengan
kebutuhanmasyarakatakanpendidikandankesehatan.
Dalam rentang waktu yang lebih lama, United Nations Industrial Development
Organization (UNIDO) mengembangkan indikator Competitiveness Industrial
Performance (CIP) yang kemudian diterapkan untuk mengukur peringkat daya
saing sektor industri manufaktur pada 93 negara dalam periode 1980 2000.
Dalam Industrial Development Report 2004, ukuran indikator CIP tersebut
terdiridari4(empat)variabelutama,yaitu:(a)nilaitambahindustrimanuktur
per kapita, (b) ekspor industri manufaktur per kapita, (c) insensitas
industrialisasi yang diukur dari kontribusi industri manufaktur pada PDB dan
kontribusi industri manufaktur berteknologi menengah dan tinggi pada sektor
industrimanufaktur,dan(d)kualitaseskporyangdiukurdarikontribusiekspor
manufaktur dalam total ekspor dan kontribusi manufaktur berteknologi
menengahdantinggidalamnilaieksporindustrimanufaktur.
Dalamperiode19802000kinerjaindustrimanufakturIndonesiadikategorikan
sebagai salah satu pemenang utama (main winners) bersama beberapa negara
berkembanglainyangkebanyakanberasaldarikawasanAsiaTimur.Dalamdua
dekade tersebut, kawasan Asia Timur memang merupakan kawasan yang
disebutsebagaimesinpertumbuhanbagipeningkatanperannegaraberkembang
dalam pengembangan industri manufaktur. Di antara kinerja negaranegara
berkembangtersebut,Cinamerupakanpemenangnomorwahid.Sementaraitu,
peringkatkinerjaindustrimanufakturIndonesiamemangmeningkatdariurutan
ke75padatahun1980,menjadiurutanke54padatahun1990,danurutanke
38 pada tahun 2000. Namun demikian, dibandingkan dengan beberapa negara
pesaing utama di Asia Timur (termasuk ASEAN), peningkatan posisi Indonesia
memangrelatifterpuruk.

157

Gambaran yang diungkapkan oleh UNIDO memang baru sampai pada tahun
2000. Memperhatikan perkembangan perekonomian dan terpuruknya kegiatan
sektor produksi, kemungkinan besar peringkat sektor industri manufaktur di
Indonesiakembaliturunsetelahtahun2000.Meskipunkondisiekonomimakro
makin membaik sejak dua tahun terakhir, prestasi di atas belum cukup
membawa ke arah pemulihan aktivitas sektor produksi, terutama industri
manufaktur, ke tataran sebelum krisis apalagi mendongkrak peningkatan daya
saingnya.
Selain permasalahan berkenaan dengan kondisi ekonomi, faktorfaktor penting
di luar ekonomi juga belum menunjukkan perbaikan kinerja secara nyata.
Sebagaisalahsatucontoh,pengembangandanpenerapaniptekterutamauntuk
kepentinganproduksimasihsangatterbatas.DenganurutanIndonesiadiposisi
ke 60 dari 72 negara dalam Indeks Pencapaian Teknologi (IPT), hal tersebut
mengindikasikanbahwaintegrasipeningkataniptekuntukproduksimasihakan
banyak mengalami hambatan. Permasalahan lainnya adalah kualitas
infrastruktur yang masih menurun dan kualitas SDM yang umumnya masih
rendah.
Berbagai permasalahan di tingkat makro di atas, membawa pengaruh negatif
padakondisipadatataranbisnisatauindustri.Pengembangankelembagaandan
kemampuan untuk peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pada tingkat
perusahaan tidak berjalan sesuai harapan. Sebagai contoh, peningkatan
produktivitas pekerja tidak tercipta. Dari indikasi sederhana seperti
pertumbuhan upah riil dibandingkan dengan pertumbuhan nilai tambah per
pekerja untuk sektor industri manufaktur, kondisinya menunjukan penurunan
untuk seluruh skala usaha. Contoh lain, mekanisme hubungan industrial yang
terjadi belum secara proporsional menampung kepentingan pengusaha dan
pekerja. Sementara itu, standardisasi nasional produk industri, pengembangan
infrastruktur yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan sektor industri, serta
peningkatan kompetensi tenaga kerja belum sepenuhnya berjalan optimal
karenaketerbatasansumberdaya.
Meskipunpermasalahanpenurunandayasainginiberawalsebelumkrisistahun
1997, perkembangan industri sangat memburuk setelah krisis tahun 1997.
Banyak pengamat mengindikasikan terjadinya deindustrialisasi. Gejala ini
ditunjukkan dengan mengamati perkembangan tingkat realisasi kapasitas
produksi (utilisasi kapasitas), jumlah perusahaan, dan indeks produksi seperti
ditunjukkan tabel di bawah ini. Pemanfaatan kapasitas terpasang industri
manufaktur tahun 2002 hanya berkisar di 60 persen, menurun jauh

158

dibandingkandengankondisisebelumkrisisyangberkisardi80persen.Dalam
periode 1996 sampai 2002, jumlah perusahaan industri berskala sedang dan
besarmenurunhampir1.800unitusahaatausekitar8persendari22.997unit
usahayangadatahun1996.Sementaraitu,indeksproduksiindustripengolahan
berskalabesardansedangjugamengalamipenurunancukupsignifikan,sekitar
15 persen, dari 126,54 persen pada tahun 1997 menjadi 100,29 persen pada
tahun2002.
Tabel 9.1. Perkembangan Tingkat Realisasi Kapasitas Produksi (utilisasi
kapasitas),JumlahPerusahaan,danIndeksProduksiDariTahun19962002
1997
1998
1999
2000
2001
2002
INDIKATO 1996
R
Utilisasi 82.10% 81.19% 54.99% 56.14% 61.68% 62.32% 63.33%
Kapasitas
*)
Jumlah
22,997 22,386 21,423 22,070 22,174 21,396 21,146
Perusaha
an
Indeks
120.04 126.54 103.46 105.44 109.22 108.04 100.29
%
%
%
%
%
%
Produksi %
**)
Catatan: *) Data tahun 1996 dan 1997 dari BPS; sedangkan dari tahun 1998
2002dariDepPerindag,**)1993=100%

Penyebab utama fenomena tersebut adalah daya saing produkproduk


manufaktur yang terus melemah. Di dalam negeri, produk manufaktur seperti
elektronika rumah tangga kalah bersaing dengan produk impor, apalagi
diperburuk dengan banyaknya produk impor illegal. Di pasar internasional,
produk tekstil (TPT) dan produk kayu yang sesungguhnya masih menjadi
primadona ekspor kalah bersaing dengan produk dari Cina dan negara ASEAN
lainnya. Terpuruknya daya saing kita juga disebabkan karena membengkaknya
biaya overhead produksi. Dari hasil identifikasi oleh perusahaan Jepang, bila
biayaproduksimanufakturkitadiberiindeks100,makaCinahanyasekitar62,
Filipina 77, Malaysia 79, dan Thailand 89. Struktur biaya produksi manufaktur
kita juga sangat rentan dimana biaya overhead mencapai 33,4 dan biaya untuk
materialmencapai58,3.Sebagaibandingannya:overheaddiCinahanya17,1dan
materialhanya39,9.

159

Penelaahanterhadaptingginyakeduaposbiayadiatasmenyimpulkanbeberapa
permasalahanspesifikdisektorindustrimanufaktur,yaitusebagaiberikut:
KKN dan layanan umum yang buruk mengakibatkan tingginya biaya overhead.
Menurut kajian Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD),
pengeluaranuntukberbagaipungutandanuntukbiayaburuknyalayananumum
menambahbiayaoverheadsekitar8,7persen11,2persen.
Costofmoneyyangrelatiftinggi,tercermindarisukubungayangsaatinisangat
tinggi. Pengusaha dalam negeri yang mengandalkan perbankan dalam negeri
akan kalah bersaing dengan perusahaan yang modal kerjanya dari luar negeri
denganbungaberkisar46persen.
Administrasi perpajakan yang belum optimal. Pengusaha menganggap
administrasi perpajakan terutama dalam kaitannya dengan restitusi produk
produk industri ekspor sangat tidak efisien. Hal tersebut mengakibatkan daya
saing produk ekspor menjadi berkurang karena ketidakefisiensian tersebut
dibebankan ke harga jualnya. Selain itu, hal tersebut juga tidak kondusif untuk
integrasi antar industri terkait untuk pengadaan bahan antaranya. Pada
umumnyamerekamemilihuntukimporbahanbakuatauprodukantarakarena
sejakawaltidakterkenaPPN.
Kandungan impor sangat tinggi. Nilai impor bahan baku, bahan antara
(intermediate),dankomponenuntukseluruhindustrimeningkatdari28persen
pada tahun 1993 menjadi 30 persen pada tahun 2002. Khusus untuk industri
tekstil,kimia,danlogamdasarnilaitersebutmencapai3040persen,sedangkan
untuk industri mesin, elektronik dan barangbarang logam mencapai lebih dari
60 persen. Tingginya kandungan impor ini mengakibatkan rentannya biaya
produksi terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah dan kecilnya nilai tambah yang
mengalirpadaperekonomiandomestik.
Lemahnyapenguasaandanpenerapanteknologi.Nilaitambahindustrinasional
relatif rendah, hal ini menunjukkan bahwa karakteristik industri manufaktur
masih tipe tukang jahit, meskipun dalam komposisi ekspor mulai terjadi
peningkatan proporsi produk ekspor berteknologi menengah dan tinggi.
Kehadiranforeigndirectinvestment(FDI)yangmempunyaipotensisebagaibasis
untukalihteknologibelumdapatdimanfaatkan.
Kualitas SDM relatif rendah. Dari hampir 4,2 juta orang tenaga kerja industri
dalam 22.894 perusahaan pada tahun 1996, hanya 2 persen berpendidikan
sarjana,sekitar0,1persenberpendidikanmaster,dan0,005persen(hanya225

160

orang) berpendidikan doktor. Sementara itu, intensitas pelatihan yang


dilaksanakan oleh industri belum juga menggembirakan. Hasil survei tahun
1990an menunjukkan hanya 18,9 persen perusahaan di Indonesia
melaksanakannya. Di Malaysia, kegiatan yang sama dilakukan oleh hampir 84
persen perusahaanperusahaannya. SDM dengan kualitas ini akan sulit
diharapkan menghasilkan peningkatan produktivitas apalagi inovasiinovasi
yangbermutuuntukteknologiproduksinya.
Iklimpersainganyangkurangsehat.Banyaksubsektorindustriyangberoperasi
dalam kondisi mendekati monopoli. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya
indekskonsentrasiuntukduaperusahaan(CR2).Padatahun2002,lebihdari50
persen kelompok usaha industri memiliki angka diatas 0,50 dan banyak
kelompok industri yang angka konsentrasi yang makin besar. Beberapa contoh
adalahpadaindustritepungterigu,rokokputih,dankendaraanroda2.Keadaan
inimenyebabkaninsentifuntukpenurunanbiayaproduksimenjadikecil.
Strukturindustrimasihlemah.Sebagaiillustrasi,diindustrikendaraanbermotor
padatahun1997jumlahproduserkomponenmencapai155perusahaan.Namun
hampir semua produsen komponen ini merupakan pemasok lapis pertama.Hal
ini menunjukkan lemahnya kedalaman struktur industri nasional otomotif.
Sebagaiperbandingan,padatahunyangsamadiJepangada350pemasok lapis
pertama, 2.000 pemasok lapis kedua, dan 10.000 pemasok lapis ketiga. Artinya
industrinasionalsangatterintegrasisecaravertikal.
Peranan industri kecil dan menengah (termasuk RT) masih minim. Industri
berskala menengah (2099 orang tenaga kerja), berskala kecil (519 orang
tenaga kerja), dan industri rumah tangga (1 4 orang tenaga kerja)
mempekerjakan dua pertiga tenaga kerja manufaktur di Indonesia. Namun
demikian, segmen industri ini menyumbang hanya 56 persen dari total nilai
tambah manufaktur. Industri kecil dan menengah terkonsentrasi di subsektor
makanan dan kayu. Industriindustri pada segmen ini umumnya melayani
konsumer akhir atau memproduksi komponen untuk after sales market,
dengan segmen kelas terendah. Sangat sedikit yang memproduksi bahan baku
dan/atau barang intermediate serta memasoknya ke industri hilir. Dengan
kondisiini,industrikecildanmenengahdiIndonesiabelum beradadalamsatu
matarantaipertambahannilaidenganindustriberskalabesar.
Sebaran Industri yang terpusat di Pulau Jawa. Unit usaha industri merupakan
penciptakesejahteraan(wealth)terpentingmelaluinilaitambahprodukproduk
yang dihasilkan dan sekaligus mendistribusikannya ke khalayak melalui

161

pekerjanya. Oleh karena itu distribusi dari segmen industri ini juga akan
mencerminkan distribusi kesejahteraan yang terbentuk. Menurut data tahun
2002,dari21,146usahaindustriberskalamenengahdanbesar,17.118atau80
persendiantaranyaberadadiPulauJawa.

KONDISIINTERNASIONAL
Untuk memperingatiHariNoNewRounddanmenjelangKonferensiWTOkeIV
diDoha,Qatar,makaseluruhkomponengerakanmasyarakatsipilseduniayang
terdiri dari lembaga maupun komunitas peduli globalisasi, bersamasama
menyatakan penolakannya terhadap agenda WTO, yaitu Putaran Perundingan
Baru(New Round).Menurutmereka,bilasampaiadaPutaranBaruWTO,maka
organisasitersebutakanmendapatkekuasaanlebihbesarlagiuntukmenguasai
dunia. WTO akan mempunyai perjanjianperjanjian baru lagi yang lebih hebat
dari yang sekarang, seperti di bidang investasi, belanja pemerintah, kebijakan
kompetisi, dan lainlainnya. Indonesia akan semakin dieksploitasi oleh
korporasikorporasitransnasionaldannegaranegaramaju,dansemakinmasuk
keliberalismepersainganbebas.
Pernyataan sedunia ini dinamakan "Our World is not for Sale: Shrink or Sink
WTO", atau diterjemahkan sebagai "Dunia Kita Tidak Untuk Diperdagangkan:
WTOmenciutatauTenggelam":
Kinisaatnyauntukmenghentikanglobalisasikorporasidanberjuangbagidunia
lainyanglebihlayak.Padabulan1999,KonferensiTingkatMenteri(KTM)keIII
OrganisasiPerdaganganDunia(WTO)diSeattlegagaltotalsecaraspektakuler,di
tengahtengah berbagai protes dari baik kalangan masyarakat maupun
pemerintah di seluruh dunia. Sejak itu di berbagai negara baik miskin maupun
kaya,berjutajutaorangbergabunguntukberjuangbagimasadepanyanglebih
adildanberkelanjutan,sertamelawanglobalisasikorporasi.
MeskipunKTMSeattlediakhirkonferensinyatelahmemberikanjanjijanjiuntuk
memperbaiki sistem karena adanya krisis legitimasi WTO, akan tetapi
kenyataannyatidakadaperbaikanapaapadanmalahansegalanyamenjadilebih
buruk. Oleh karenanya saatnya kini untuk memperkecil kekuasaan dan
kewenangan WTO. Ketiadaan proses yang demokratis, transparan dan
pertanggungjawabanpublikdariorganisasiyangmempromosikanperdagangan
bebas ini, kenyataannya hanya menyumbang bagi konsentrasi kekayaan di
tangansegelintirkaumkaya,menumbuhkanketimpangandidalamdandiantara
bangsabangsa, meningkatkan kemiskinan bagi mayoritas rakyat dunia,

162

pengusiran terhadap petani dan buruh dari tempatnya bekerja khususnya di


Dunia Ketiga, dan polapola yang tidak berkelanjutan dari produksi dan
konsumsi.
Pernyataan protes dari kaum pekerja dan petani, aktivis HAM dan lingkungan,
pemukaagamadanmasyarakatadatdiseluruhduniasertapemerintahanDunia
Ketigaatasadanyaketidakseimbangandanmasalahmasalahdalampelaksanaan
GATT dan perjanjian Putaran Uruguay nyatanya tidak diindahkan. Bahkan
sekretariat WTO yang seharusnya netral, lebih menjadi kepanjangan tangan
pemerintahan negaranegara kaya dan lobbylobby korporasi, yang bersikeras
untuk menempatkan WTO seperti sekarang, yaitu memekarkan globalisasi
korporasi.Demikianpulatinjauanatasperundinganyangsudahtetap(Builtin),
seperti Perjanjian Pertanian, JasaJasa, dan HAKI terkait perdagangan, telah
dijegalbegiturupauntukbisaditinjaudandiperbaikikembali.
Para pemerintahan negara berkembang juga telah diperdayakan dan diperas
untukharusmenerimaPutaranBarudalamperundinganlebihlanjutKTMWTO
keIVdiQatarSecaramanisdisebutsebagai"PutaranBaruPembangunan",pada
dasarnyaagendaPutaranBaruiniadalahuntukmemperluaslingkupdariakses
korporasi serta hakhak istimewanya di bawah rejim WTO di bidang investasi,
belanjapemerintah,kebijakankompetisi,danbanyaklagilainnya.
Berbagaikeuntunganlebihlanjutbagikorporasitransnasionaliniakansemakin
membahayakan perekonomian nasional dan lokal; buruh, petani, masyarakat
adat, perempuan dan kelompok sosial lainnya; kesehatan dan keselamatan,
lingkungan, serta perlindungan hewan. Semua ini terjadi dalam konteks
meningkatnya ketidakstabilan global, hancurnya perekonomian nasional,
tumbuhnya ketimpangan di antara dan di dalam suatu bangsa, serta
meningkatnya degradasi sosial dan lingkungan, sebagai hasil dari akselerasi
prosesglobalisasikorporasi.
Kini saatnya untuk menyadari krisis sistem perdagangan internasional dan
organisasi yang memayunginya, yaitu WTO. Kini saatnya untuk menghentikan
Putaran Baru dan merubah haluan perdagangan untuk melayani kembali
kepentingan semua orang. Kita harus membongkar sistem perdagangan yang
sudahkuno,tidakadildanmenindasinidengansebuahsistembaruperdagangan
yangsecarasosiallebihadildanberkelanjutanbagiabad21.
Kita perlu melindungi keragaman budaya, biologi, ekonomi dan sosial;
mengenalkan kebijakankebijakan progresif untuk memprioritaskan

163

perdagangan dan ekonomi lokal; melindungi hakhak ekonomi, sosial, budaya


dan hakhak buruh; serta menegaskan kembali kedaulatan rakyat, kedaulatan
nasional dan subnasional dalam proses pengambilan keputusan secara
demokratis. Untuk menjalankan ini, kita memerlukan aturanaturan yang
berdasarkanprinsipprinsip kontrol demokrasi atas sumbersumber,
keberlanjutanekologis,kesetaraan,kerjasama,dankehatihatian.
Dengan memperhatikan halhal tersebut, dengan ini mengajukan beberapa hal
sebagaiberikut:
1)

TidakuntukperluasanWTO,Menegaskankembalipenolakan
atas berlanjutnya usahausaha untuk meluncurkan Putaran
BaruataumemperluasWTO,denganmemasukkanisuisubaru
seperti investasi, kompetisi, belanja pemerintah, bioteknologi,
atau liberalisasi tarif yang disesuaikan. Memperluas WTO
kepada isuisu seperti investasi dan kebijakan kompetisi, atau
memprasyaratkan semua negara untuk mengikuti aturan
aturanbelanjapemerintah(dimulaidengantahapawalaturan
aturan transparansi), akan mengancam dasardasar
menentukan diri sendiri secara nasional dan kemampuan
bertahan pertanianpertanian dan usahausaha lokal berskala
kecil dan menengah, menghapus dukungan bagi perekonomian
lokal,sertamenyebabkankerusakansosialdanlingkungan.Juga
menolak taktiktaktik baru dari UniEropa yang dengan diam
diam memasukkan perundingan kompetisi dan investasi
melalui cara perjanjian plurilateral. Harus ada moratorium
(penundaan sementara) atas inisiatifinisiatif lebih lanjut dari
liberalisasi perdagangan di WTO. Sebagai penggantinya, maka
isuisuketimpangan"isuisuimplementasi"baginegaranegara
berkembang harus segera ditangani. Ini tidak boleh dikaitkan
dengan konteks perundinganperundingan bagi liberalisasi
lebihlanjut.

2)

WTO Minggir!: Lindungi Hakhak Sosial Dasar dan


Keberlanjutanlingkungan.Tidaklahdapatditerimadantidak
layak bahwa hakhak sosial dan kebutuhan dasar telah
dihambat atau dikesampingkan oleh aturanaturan WTO.
Perlindungan yang sangat dibutuhkan bagi kesejahteraan
manusiaatauplaneter,sepertipangandanair,pelayanansosial
dasar, pendidikan, kesehatan dan keselamatan, keberlanjutan
lingkungan dan perlindungan hewan, tidak boleh dibuat lebih
rendah dari perjanjianperjanjian komersial. Pelanggaran yang
tidak selayaknya oleh aturanaturan perdagangan dalam
bidangbidang tertentu, telah membangkitkan kampanye

164

kampanye dari masyarakat atas organisme hasil rekayasa


genetika, hutanhutan tua lestari, barangbarang yang dilarang
secaradomestik,danpemasarantembakauyangliar.
3)

Musnahkan GATS: Lindungi Pelayanan sosial Dasar dan


PERLINDUNGAN PUBLIK. Bidangbidang seperti kesehatan,
pendidikan, distribusi enerji, air, serta pelayanan dasar, tidak
dapat menjadi subyek dari aturanaturan perdagangan bebas
internasional. Tambahan lagi, GATS tidak boleh membatasi
kemampuan pemerintah dan masyarakat untuk mengatur dan
melindungi lingkungan, kesehatan, keselamatan, dan
kepentingankepentingan publik lainnya. Dalam Perjanjian
Umum Perdagangan JasaJasa (GATS=General Agreement on
TradeinServices),prinsipliberalisasiprogresifa,sertaimplikasi
investasi asing atas sektorsektor jasa telah menyebabkan
masalahmasalahgawat,sepertideregulasiterhadapsektorjasa
publik.

4)

TolakPerlindunganPatenKorporasi.BenihdanObatObatan
adalah Kebutuhan Dasar, bukan Komoditas. Segala kebijakan
kepemilikanintelektualharusmembolehkanpemerintahuntuk
membatasiperlindunganpaten.Inidiperlukangunamelindungi
kesehatan dan keselamatan publik, terutama dari paten atas
obatobatan dasar dan paten makhluk hidup. Paten atas
makhluk hidup termasuk mikroorganisme harus dilarang di
seluruh rejim internasional dan nasional. Aturanaturan
kepemilikan intelektual sekarang ini yang terdapat dalam
perjanjianperjanjian perdagangan, seperti perjanjian TRIPs
(Trade Related Aspect of Intellectual Property Rights) WTO,
menghalangi akses konsumen atas obatobatan dasar dan
barangbarang lainnya, yang mengarah pada penguasaan
pribadi atas makhluk hidup dan pengetahuan tradisional,
merusak keanekaragaman hayati, serta menyebabkan negara
negara miskin sulit meningkatkan kesejahteraan sosial dan
ekonominya. Tidak ada dasar untuk memasukkan klaim
kepemilikan intelektual semacam ini ke dalam perjanjian
perdagangan.

5)

TolakPatenatasKehidupan,Patenatasmakhlukhidupserta
hak kepemilikan intelektual lainnya atas sumbersumber
biologisharusdilarangdidalamsemuarejiminternasionaldan
nasional. Keberagaman genetik bukanlah kategori pemilikan
pribadi dan biopiracy atau penjarahan atas pengetahuan
tradisionalharusditolak

165

6)

Pangan adalah HakHak Dasar Manusia: Tolak Perjanjian


Pertanian yang Penuh Kecurangan dan Bencana, Perjanjian
Pertanian merupakan kecurangan, karena subsidisubsidi yang
diberikan untuk pertanian industrial berorientasi ekspor tidak
pernah dikurangi (malahan subsidinya terus naik), sementara
petanipetani kecil menderita akibat liberalisasi impor yang
telahmenghancurkankehidupandanpendapatanmereka.Guna
menghindaribencanalebihlanjutbagijutaanpetanikecil,perlu
segera diambil tindakan drastis untuk mengurangi atau
menghapus dukungan bagi pertanian berorientasi ekspor dan
untuk membelakangkan liberalisasi impor. Tindakantindakan
yang diambil untuk mempromosikan dan melindungi
kedaulatan pangan dan ketahanan pangan yang sesungguhnya,
serta untuk melindungi petani kecil dalam menerapkan
pertanian berkelanjutan haruslah tidak diatur dalam aturan
aturan perdagangan internasional. Sistem perdagangan tidak
boleh mengganggu kehidupan petani, petani kecil, nelayan dan
masyarakat adat. HakHak dasar atas pangan hanya dapat
direalisasikandalamsistemyangmenjaminkedaulatanpangan,
artinya hak rakyat untuk menentukan pangannya sendiri dan
kebijakan pertaniannya sendiri, maupun hak untuk
memproduksi makanan pokoknya sesuai dengan cara yang
menghormati keberagaman budaya dan produksinya masing
masing.

7)

Tolak Liberalisasi Investasi, Perjanjian UkuranUkuran


Investasi terkait Perdagangan (TRIMS= Trade related
Investment Measures) dari WTO harus dihapuskan. Setiap
negara dan terutama sekali negaranegara Dunia Ketiga harus
mempunyai hak untuk menggunakan berbagai pilihanpilihan
kebijakan yang tersedia (seperti kebijakan local content atau
suku cadang lokal) guna meningkatkan kapasitas sektor
produktif mereka sendiri, terutama dari usahausaha kecil dan
menengah.Jelasnya,tinjauanatasTRIMStidakbolehdigunakan
untuk memperpanjang isu investasi di WTO. Kita karenanya
menegaskan kembali penolakan keras kita atas usahausaha
untuk memulai perundingan di bidang aturanaturan investasi,
atau sebuah kerangka perjanjian, atau sebuah perjanjian
investasi apapun bentuknya di dalam WTO. Proposal bagi
pendekatau jenis GATS, ataupun perjanjian transparansi awal
dalaminvestasi,atausebuahperjanjianplurilateral,hanyaakan
merupakan perubahan di tingkat taktik yang bertujuan untuk
merubah posisi negaranegara atau kelompokkelompok yang
menolakperjanjianinvestasi.Tujuannyatetapsama,yaituuntuk

166

memberikan hakhak yang belum pernah ada sebelumnya


kepadainvestorasing.Karenaitukitamenolakpendekatanyang
semacam ini, yang tujuan akhirnya kurang lebih sama saja
denganMAI(MultilateralAgreementonInvestment)duluyang
telahgagal.
8)

Perdagangan yang Adil: Perlakuan Khusus dan Berbeda,


HakHakKhususdanBerbedabaginegaranegaraDuniaKetiga
perludiadakan,diperluasdandioperasionalkandidalamsistem
perdagangan dunia. Ini dengan memperhitungkan posisi
negaranegara Dunia Ketiga yang lemah di dalam sistem
perdagangan dunia. Tanpa adanya pemaksaan atas hakhak
khusus dan berbeda, maka tidak akan ada kemungkinan bagi
negaranegara berkembang untuk mendapat manfaat dari
perdagangandunia.

9)

Prioritaskan HakHak Sosial dan Lingkungan, Perdagangan


Bebas"menempatkankeuntungankorporasidiatasmasyarakat
dan lingkungan. Kita butuh perdagangan yang adil. HakHah
AsasiManusiadanhakhakburuhharuslahdihormati,didukung
dan dijalankan, sebagaimana juga terhadap lingkungan,
kesehatan,
pendidikan,
hakhak
masyarakat
adat,
pembangunan, keselamatan, ketahanan pangan, dan
perlindunganhewan.Contohnya,DeklarasiILOtentangPrinsip
Prinsip Dasar dan HakHak dalam Bekerja, Konvensi
Keanekaragaman Hayati dan Protokol Kemanan Hayati, serta
Deklarasi PBB tentang HakHak Asasi Manusia haruslah secara
aktif dijalankan. WTO tidak dapat mengurangi perjanjian
perjanjian lingkungan dan sosial internasional semacam ini.
Sangat penting upaya untuk mendukung, menghormati dan
menjalankan hakhak buruh dasar dan hakhak asasi lainnya
melalui berbagai cara yang relevan, termasuk tindakan yang
selayaknyaolehlembagalembagainternasional.

10)

Demokratiskan pengambilan Keputusan, Rakyat harus


mempunyai hakhaknya untuk penentuan diri sendiri dan hak
untuk mengetahui dan menentukan berbagai komitmen
komersial internasional. Diantaranya, perlunya proses
pengambilan keputusan yang demokratis, transparan dan
inklusif di dalam perundingan dan kewajibankewajiban dari
badanbadan komersial internasional. Selama ini WTO
beroperasi secara rahasia, bersikap tertutup terhadap publik
maupun anggotaanggota dari negaranegara Dunia Ketiga.
WTO telah didominasi oleh sedikit saja pemerintahan

167

pemerintahan yang berkuasa yang sesungguhnya bertindak


mewakilielitelitkorporasi.
11)

Persoalkan Sistem WTO, Sistem penyelesaian perselisihan


WTO tidak dapat diterima. Sistem ini memaksakan adanya
aturanaturan yang tidak adil dan beroperasi lewat prosedur
prosedur yang tidak demokratis. Sistem ini juga merampas
peranperan legislatif dan pembuatan peraturan dari negara
negara berdaulat dan pemerintahan lokal. Sistem perdagangan
internasional yang berkeadilan sosial juga memerlukan
perubahandiluarWTO,yaituperlunyamengutamakanhakhak
dan kesejahteraan buruh dan petani yang memproduksi dan
menyediakan berbagai komoditas dan berbagai pelayanan.
Semua pemerintah dan badanbadan internasional harus
memperhatikan pelanggaran oleh korporasikorporasi
multinasional dan pemerintah atas hakhak dasar buruh;
pemunduran kembali atas apaapa yang telah dicapai oleh
perjuangan buruh; pengurangan atas keselamatan kerja; dan
memperkecil upah. HakHak Buruh haruslah diperkuat di
seluruh dunia. Juga, IMF, Bank Dunia dan BankBank
Pembangunan Regional harus menghapus hutang negara
negara miskin 100%, sehingga mereka dapat mengalokasikan
kembali danadana tersebut dan menggunakannya misalnya
untukpenghapusankemiskinandanpembangunan.Penggunaan
prasyarat penyesuaian structural untuk memaksa diadakannya
liberalisasi perdagangan di Dunia Ketiga dan tempat lainnya
harus dihentikan. Pemerintah harus berunding, melalui sistem
PBB atau badanbadan lainnya yang sesuai, dengan partisipasi
demokratis yang sepenuhnya. Perundingan tersebut membuat
perjanjian yang mengikat yang menjamin bahwa tingkah laku
korporasi haruslah bertanggungjawab secara sosial dan secara
lingkungan;sertapunyatanggunggugatsecarademokratis.

KESIMPULAN DAN KONSEKUENSIKONSEKUENSINYA, PERTAMA,


Berkomitmen untuk mewujudkan sistem perdagangan yang demokratis,
berkeadilansosial,danberkelanjutan.Olehkarenaitu,sebagailangkahawal,
menuntutagarpemerintahmenjalankanberbagaiperubahanyangtercantum
di dalam dokumen ini guna membalikkan kekuasaan dan kewenangan yang
ada pada WTO sekarang serta merubah haluan perdagangan. KEDUA,
Komitment itu juga untuk memobilisasi rakyat di dalam negeri masing
masing untuk berjuang bagi tuntutantuntutan tersebut, serta menentang
kebijakankebijakan yang tidak adil dari WTO. Kami juga akan mendukung

168

rakyat dan negeri lain yang juga melakukan hal serupa, lewat berbagai
kampanyesolidaritasinternasional.

169

TEST/UMPANBALIK
1. Sebutkanfaktormakrodanmikroyangmenyebabkandayasaingproduk
Indonesialemah(menuruttolakukurWEF)?
2. BagaimanapendapatandajikameilhatkondisiStrukutrIndustridi
Indosensiaberdasarkandatatahun1997?
3. Bagaimanaperanindustrikecildanmenengah(TermasukRT)dalam
kontekdukunganmatarantaiuntukindustriberskalabesardiIndonesia?
4. Apayangmenyebabkannegaranegaraduniaketigamenolakatas
berlanjutnya usahausaha untuk meluncurkan Putaran Baru
(untukmemperluasWTO)?
5. ApadampaknegatifyangditakutiduniaketigaadanyaGATSdalam
kaitannya dengan Pelayanan Sosial Dasar dan Perlindungan
Publik?
6. Bagaimana WTO dalam menjalankan sistemnya,sehingga dunia
ketigamerasakanketidakadilandalamsistemtersebut?

170

DAFTARPUSTAKA
F.M.Scherer,CompetitionPoliciesforanIntegratedWorldEconomy,Washington
D.C.,BrookingsInstitution,1994
FaisalH.Basri&DendiRamdani,MakalahyangdipresentasikanpadaKonferensi
Mengenai Perdagangan Dalam Negeri, Desentralisasi dan Globalisasi
di Hotel Borobudur, Jakarta, Indonesia, pada tanggal 3 April, 2001,
yang diselenggarakan dengan kerjasama antara Partnership for
Economic Growth (PEG), the United States Agency for International
Development(USAID)
HerfindahlHirschman index, lihat F. M. Scherer and David Ross, Industrial
Market Structure and Economic Performance, third edition, Boston:
Houghton Mifflin Company, 1980; or U.S. Department of Justice and
FederalTradeCommission,HorizontalMergerGuidelines,diterbitkan
April2,1992,dandiperbaikiApril8,1997,Washington,DC.
Kotler,Philip,ManajemenPemasaran:Analisis,PerencanaandanPengendalian,
edisi 5 jilid 2, Jakarta : Penerbit Erlangga, 1989Porter, Michael E.,
Competitive Advantage : Creating and Sustaining Superior
Performance,Toronto:
Mangkoesoebroto, G. 1997. Ekonomi Publik. Edisi Ke Tiga. BPFE Yogyakarta,
Yogyakarta.
Marzuki Usman, KOLOM PAKAR Paradigma Pembangunan Meninjau Peran
PemerintahdalamEkonomiPasar
Philip Areeda, Introduction to Antitrust Economics, in collaboration Among
Competitors:Antitrust Policy and Economics, Eleanor Fox and James
Havelsoneds,ChicagoIllinois:AmericanBarAssociation,1991.
Pogue, T.F. and L.G. Sgontz. 1978. Government and Economic Choice : An
IntroductiontoPublikFinance,HoughtonMifflinCompany,Boston.
Porter,MicahelE.&OrjanSolvell.1998.TheRoleofGeographyintheProcessof
Innovation and the Sustainable Competitive Advantage of Firms.In
Alfred D. Chandler, Jr., Peter Hagstrom, & Orjan Solvell, editors, The
Dynamic Firm: The Role of Technology, Strategy, Organization, and
Regions.Oxford:OxfordUniversityPress

171

Republik Indonesia, (1998), UndangUndang Nomor 10 Tahun


1998 tentang Perubahan UndangUndang No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan.Jakarta.

172

GLOSARIUM
A

aftersalesmarket,161
KPPOD,160

CompetitivenessIndustrialPerformance(CIP),157
OurWorldisnotforSale:ShrinkorSinkWTO,162

FDI,160
TRIMS,166
TRIPs,165

indekskonsentrasi,161
IndeksPencapaianTeknologi(IPT),,158
InternationalInstituteforManagement
Development(IMD),156

UNIDO,158

W
World Economic Forum (WEF),156

173

BAB10
PERFORMANCE
PENGANTAR
JalanpanjangyangtelahditempuhbangsaIndonesiauntukmewujudkantatanan
ekonomi yang lebih adil dan mensejahterakan seluruh rakyat, dapat dikatakan
berawal dengan mencari alternatif terhadap ekonomi liberal zaman kolonial
(1830 1870 1 . Sebagai diketahui sistem kapitalisme Eropah meluas ke Benua
AsiadanAfrikadalamwujudkolonialisme,sesuaidengansifatkapitalismeyang
ekspansif.
Pertimbangan ekonomi politik ekspansi tersebut ialah guna menguasai
sumbersumber kekayaan alam, tenaga murah dan pasaran yang sangat
potensial karena ratusan juta penduduk, serta kesediaan tanah yang luas. (E.
Wallerstein,1974,Rutgers,1937).Disampingterjadinyaeksploitasitenagakerja
manusia (J. C. Breman, 1987) yang sudah melampaui batasbatas
perikemanusiaan, meluasnya ekonomi uang ke dalam masyarakat pedesaan
merusak sendisendi kehidupan masyarakat tersebut, sehingga ketergantungan
dariperekonomiankitasemakinkuat.
Terhadapeksploitasipetanidanburuhperkebunantadi,sejakawal abad ke20
mulai timbul oposisi kaum sosialis di Belanda yang kemudian berpengaruh
kepada golongangolongan BelandaHindia juga Politik Etnik (1900) mulai
diterapkan dengan memberikan pelayanan kesehatan umum yang lebih baik,
memperluas kesempatan menempuh pendidikan, serta memberikan otonomi
desayanglebihbesar(1906).DijajaranbirokrasiHindiaBelandayangdipimpin
olehorangorangBelandajuga,untungnyaterdapattokohtokohyangprogresif
juga dan ajaranajaran sosial demokrat memasuki masyarakat kita (Rutgers,
1937).
Perluasankesempatanpendidikanmembukapeluangbagiputeraputeripribumi
untukmengenaldasardasarDemokrasiBaratyangmemangtumbuhbersamaan
denganLiberalismedanKapitalisme.
TetapidiEropapengendalianKapitalismedini(vroegkapitalisme)sudahmulai
menjelang abad ke19, dan kaum sosialdemokrat diseluruh Eropa Barat
memegang peranan penting dalam usaha ke arah membangun suatu negara

1Prof.Dr.SedionoMPTjondronegoro:GuruBesarSosiologiInstitutPertanianBogor

sejahtera (welfare state). Lebihlebih setelah perang dunia pertama (1914


1918) dan krisis ekonomi dunia (1930) politisi dan pakar ekonomi Barat
semakin yakin bahwa pemerintah mempunyai peranan penting dalam turut
mengawasi perputaran roda ekonomi, apabila kesejahteraan rakyat ingin
diciptakansecaramerata.
Sistem hukum, baik yang membatasi monopoli dan oligopoli, maupun yang
mengaturhakburuhdankewajibanparapemodaldikembangkan,agarsegisegi
negatif kepitalisme dapat ditiadakan, atau paling tidak dikurangi dampaknya.

PRODUKSIDANEFESIENSIALOKASI
Dalam suatu perekonomian modern, setiap aktivitas mempunyai keterkaitan
dengan aktivitas lainnya. Apabila semua keterkaitan antara suatu kegiatan
dengan kegiatan lainnya dilaksanakan melalui mekanisme pasar atau melalui
suatu sistem, maka keterkaitan antar berbagai aktivitas tersebut tidak
menimbulkanmasalah.Akantetapibanyakpulaketerkaitanantarkegiatanyang
tidak melalui mekanisme pasar sehingga timbul berbagai macam masalah.
Keterkaitansuatukegiatandengankegiatanlainyangtidakmelaluimekanisme
pasaradalahapayangdisebutdenganeksternalitas.
Secara umum dapat dikatakan bahwa eksternalitas adalah suatu efek samping
dari suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang
menguntungkanmaupunyangmerugikan.
Dalamliteraturasing,efeksampingmempunyaiistilahseperti:externaleffects,
externalities, neighboorhood effects, side effects, spillover effects (Mishan, 1990).
Efek samping dari suatu kegiatan atau transaksi ekonomi bisa positif (positive
external effects, external economic) maupun negatif (negative external effects,
external diseconomic). Dalam kenyataannya, baik dampak negatif maupun efek
positif bisa terjadi secara bersamaan dan simultan. Dampak yang
menguntungkan misalnya seseorang yang membangun sesuatu pemandangan
yang indah dan bagus pada lokasi tertentu mempunyai dampak positif bagi
orang sekitar yang melewati lokasi tersebut. Sedangkan dampak negatif
misalnyapolusiudara,airdansuara.Adajugaekternalitasyangdikenalsebagai
eksternalitasyangberkaitandenganuang(pecuniaryexternalities)yangmuncul
ketikadampakeksternalitasitudisebabkanolehmeningkatnyaharga.Misalnya,
suatuperusahaandidirikanpadalokasitertentuataukompleksperumahanbaru
dibangun,makahargatanahtersebutakanmelonjaktinggi.Meningkatnyaharga

175

tanahtersebutmenimbulkandampakexternalyangnegatifterhadapkonsumen
lainyanginginmembelitanahdisekitardaerahtersebut.
Dalam contoh di atas efek tersebut dalam perubahan harga tanah, dimana
kesejahteraan masyarakat berubah tetapi perubahan itu akan kembali ke
keadaan keseimbangan karena setiap barang akan menyamakan rasio harga
hargabarangdenganmarginalrateofsubstitution(MRS).Jadi,suatufaktabahwa
tindakan seseorang dapat mempengaruhi orang lain tidaklah berarti adanya
kegagalan pasar selama pengaruh tersebut tercermin dalam hargaharga
sehinggatidakterjadiketidakefisienandalamperekonomian.
Jadi,yangdimaksuddenganeksternalitashanyalahapabilatindakanseseorang
mempunyai dampak terhadap orang lain atau segolongan orang lain tanpa
adanyakompensasiapapunjugasehinggatimbulinefisiensidalamalokasifaktor
produksi. 2

JENISJENISEKSTERNALITAS

Efisiensi alokasi sumberdaya dan distribusi konsumsi dalam ekonomi pasar


dengan kompetisi bebas dan sempurna bisa terganggu, jika aktivitas dan
tindakan invividu pelaku ekonomi baik produsen maupun konsumen
mempunyai dampak (externality) baik terhadap mereka sendiri maupun
terhadappihaklain.Eksternalitasitudapatterjadidariempatinteraksiekonomi
berikutini:a)Efekataudampaksatuprodusenterhadapprodusenlain(effects
of producers on other producers).b) Efek atau dampak samping kegiatan
produsen terhadap konsumen (effects of producers on consumers)c) Efek atau
dampak dari suatu konsumen terhadap konsumen lain (effects of consumers on
consumers)d) Efek akan dampak dari suatu konsumen terhadap produsen
(effectsofconsumersonproducers)

1.DAMPAKSUATUPRODUSENTERHADAPPRODUSENLAIN
Suatu kegiatan produksi dikatakan mempunyai dampak eksternal terhadap
produsen lain jika kegiatannya itu mengakibatkan terjadinya perubahan atau
penggeseran fungsi produksi dari produsen lain. Dampak atau efek yang
termasuk dalam kategori ini meliputi biaya pemurnian atau pembersihan air
yang dipakai (eater intake clenup cost) oleh produsen hilir (downstream

22002RahmantaGintingPosted17May2002MakalahFalsafahSains(PPs702)ProgramPascaSarjana/
S3InstitutPertanianBogorMei2002

176

producers)yangmenghadapipencemaranair(waterpolution)yangdiakibatkan
oleh produsen hulu (upstream producers). Hal ini terjadi ketika produsen hilir
membutuhkan air bersih untuk proses produksinya. Dampak kategori ini bisa
dipahami lebih jauh dengan contoh lain berikut ini. Suatu proses produksi
(misalnya perusahaan pulp) menghasilkan limbah residu produk sisa yang
beracundanmasukkealiransungai,danauatausemacamnya,sehinggaproduksi
ikan terganggu dan akhirnya merugikan produsen lain yakni para penangkap
ikan (nelayan). Dalam hal ini, kegiatan produksi pulp tersebut mempunyai
dampak negatif terhadap produksi lain (ikan) atau nelayan, dan inilah yang
dimaksuddenganefeksuatukegiatanproduksiterhadapproduksikomoditilain.

2.DAMPAKPRODUSENTERHADAPKONSUMEN
Suatu produsen dikatakan mempunyai eksternal efek terhadap konsumen, jika
aktivitasnyamerubahataumenggeserfungsiutilitasrumahtangga(konsumen).
Dampak atau efek samping yang sangat populer dari kategori kedua yang
populer adalah pencemaran atau polusi. Kategori ini meliputi polusi suara
(noise),berkurangnyafasilitasdayatarikalam(amenity)karenapertambangan,
bahaya radiasi dari stasiun pembangkit (polusi udara) serta polusi air, yang
semuanyamempengaruhikenyamankonsumenataumasyarakatluas.Dalamhal
ini, suatu agen ekonomi (perusahaan/produsen) yang menghasilkan limbah
(waste products)keudaraataukealiransungaimempengaruhipihakdanagen
lain yang memanfaatkan sumber daya alam tersebut dalam berbagai bentuk.
Sebagai contoh, kepuasan konsumen terhadap pemanfaatan daerahdaerah
rekreasiakanberkurangdenganadanyapolusiudara.

3.DAMPAKKONSUMENTERHADAPKONSUMENLAIN
Dampakkonsumenterhadapkonsumenyanglainterjadijikaaktivitasseseorang
atau kelompok tertentu mempengaruhi atau mengganggu fungsi utilitas
konsumen yang lain. Konsumen seorang individu bisa dipengaruhi tidak hanya
olehefeksampingdarikegiatanproduksitetapijugaolehkonsumsiolehindividu
yang lain. Dampak atau efek dari kegiatan suatu seorang konsumen yang lain
dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, bisingnya suara alat pemotong
rumput tetangga, kebisingan bunyi radio atau musik dari tetangga, asap rokok
seseorangterhadaporangsekitarnyadansebagainya.

4.DAMPAKKONSUMENTERHADAPPRODUSEN
Dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen
mengganggufungsiproduksisuatuprodusenataukelompokprodusentertentu.
Dampakjenisinimisalnyaterjadiketikalimbahrumahtanggaterbuangkealiran

177

sungai dan mencemarinya sehingga mengganggu perusahaan tertentu yang


memanfaatkanairbaikolehikan(nelayan)atauperusahaanyangmemanfaatkan
airbersih.
Lebih jauh Baumol dan Oates (1975) menjelaskan tentang konsep ekternalitas
dalam dua pengertian yang berbeda : a) Eksternalitas yang bisa habis
(adeplatable externality) yaitu suatu dampak eksternal yang mempunyai ciri
barangindividu(privategoodorbad)yangmanajikabarangitudikonsumsioleh
seseorang individu, barang itu tidak bisa dikonsumsi oleh orang lain. b)
Eksternalitas yang tidak habis (an undeplate externality) adalah suatu efek
eksternal yang mempunyai ciri barang publik (public good) yang mana barang
tersebutbisadikonsumsiolehseseorang,danjugabagioranglain.Dengankata
lain,besarnyakonsumsiseseorangakanbarangtersebuttidakakanmengurangi
konsumsibagiyanglainnya.Dariduakonsepeketernalitasini,eksternalitasjenis
keduamerupakanmasalahpelik/rumitdalamekonomilingkungan.Keberadaan
eksternalitasyangmerupakanbarangpubliksepertipolusiudara,air,dansuara
merupakan contoh eksternalitas jenis yang tidak habis, yang memerlukan
instrumen ekonomi untuk menginternalisasikan dampak tersebut dalam
aktivitasdananalisaekonomi.

FAKTORFAKTORPENYEBABEKSTERNALITAS
Eksternalitas timbul pada dasarnya karena aktivitas manusia yang tidak
mengikuti prinsipprinsip ekonomi yang berwawasan lingkungan. Dalam
pandanganekonomi,eksternalitasdanketidakefisienantimbulkarenasalahsatu
ataulebihdariprinsipprinsipalokasisumberdayayangefisientidakterpenuhi.
Karakteristik barang atau sumberdaya publik, ketidaksempurnaan pasar,
kegagalan pemerintah merupakan keadaankeadaan dimana unsur hak
pemikiran atau pengusahaan sumber daya (property rights) tidak terpenuhi.
Sejauh semua faktor ini tidak ditangani dengan baik, maka eksternalitas dan
ketidakefisienan ini tidak bisa dihindari. Kalau ini dibiarkan, maka ini akan
memberikan dampak yang tidak menguntungkan terhadap ekonomi terutama
dalam jangka panjang. Bagaimana mekanisme timbulnya eksternalitas dan
ketidakefisienan dari alokasi sumber daya sebagai akibat dari adanya faktor di
atasdiuraikansatupersatuberikutini.

1.KEBERADAANBARANGPUBLIK
Barang publik (public goods) adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh
individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang
tersebut. Selanjutnya, barang publik sempurna (pure public good) didefinisikan

178

sebagai barang yang harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama
terhadapseluruhanggotamasyarakat.
Kajian ekonomi sumber daya dan lingkungan salah satunya menitikberatkan
pada persoalan barang publik atau barang umum ini (common consumption,
publicgoods,commonpropertyresource).Adaduaciriutamadaribarangpublik
ini. Pertama, barang ini merupakan konsumsi umum yang dicirikan oleh
penawarangabungan(jointsupply)dantidakbersaingdalammengkonsumsinya
(nonrivalryinconsumption).Keduaadalahtidakekslusif(nonexclusive)dalam
pengertian bahwa penawaran tidak hanya diperuntukan untuk seseorang dan
mengabaikan yang lainnya. Barang publik yang berkaitan dengan lingkungan
meliputiudarasegar,pemandanganyangindah,rekreasi,airbersih,hidupyang
nyamandansejenisnya.
Satusatunya mekanisme yang membedakannya adalah dengan menetapkan
harga(nilaimoneter)terhadapbarangpubliktersebutsehinggamenjadibarang
privat(dagang)sehinggabenefityangdiperolehdarihargaitubisadipakaiuntuk
mngendalikan atau memperbaiki kualitas lingkungan itu sendiri. Tetapi dalam
menetapkan harga ini menjadi masalah tersendiri dalam analisa ekonomi
lingkungan. Karena ciriciri di atas, barang publik tidak diperjual belikan
sehinggatidakmemilikiharga,barangpublikdimanfaatkanberlebihandantidak
mempunyai insentif untuk melestarikannya. Masyarakat atau konsumen
cendrung acuh tak acuh untuk menentukan harga sesungguhnya dari barang
publik ini. Dalam hal ini, mendorong sebagian masyarakat sebagai free rider.
Sebagai contoh, jika si A mengetahui bahwa barang tersebut akan disediakan
oleh si B, maka si A tidak mau membayar untuk penyediaan barang tersebut
denganharapanbahwabarangituakandisediakanolehsiB,makasiAtidakmau
membayaruntukpenyediaanbarangtersebutdenganharapanbahwabarangitu
akan disediakan oleh si B. Jika akhirnya si B berkeputusan untuk menyediakan
barang tersebut, maka si A bisa ikut menikmatinya karena tidak seorangpun
yang bisa menghalanginya untuk mengkonsumsi barang tersebut, karena sifat
barang publik yang tidak ekslusif dan merupakan konsumsi umum. Keadaan
seperti akhirnya cendrung mengakibatkan berkurangnya insentif atau
rangsanganuntukmemberikankontribusiterhadappenyediaandanpengelolaan
barang publik. Kalaupun ada kontribusi, maka sumbangan itu tidaklah cukup
besar untuk membiayai penyediaan barang publik yang efisien, karena
masyarakatcendrungmemberikannilaiyanglebihrendahdariyangseharusnya
(undervalued).

2.SUMBERDAYADAYABERSAMA
179

Keberadaan sumber daya bersama (common resources) atau akses terbuka


terhadap sumber daya tertentu ini tidak jauh berbeda dengan keberadaan
barangpublikdiatas.
Sumbersumberdayamilikbersama,samahalnyadenganbarangbarangpublik,
tidak ekskludabel. Sumbersumber daya ini terbuka bagi siapa saja yang ingin
memanfaatkannya,dancumacuma.Namuntidaksepertibarangpublik,sumber
daya milik bersama memiliki sifat bersaingan. Pemanfaatannya oleh seseorang,
akanmengurangipeluangbagioranglainuntukmelakukanhalyangsama.Jadi,
keberadaan sumber daya milik bersama ini, pemerintah juga perlu
mempertimbangkan seberapa banyak pemanfaatannya yang efisien. Contoh
klasiktentangbagaimanaeksternalitasterjadipadakasussumberdayabersama
iniadalahsepertiyangdiperkenalkanolehHardin(1968)yangterkenaldengan
istilahtragedibarangumum(thetragedyofthecommons).

3.KETIDAKSEMPURNAANPASAR
Masalahlingkunganbisajugaterjadiketikasalahsatupartisipandidalamsuatu
tukar manukar hakhak kepemilikan (property rights) mampu mempengaruhi
hasilyangterjadi(outcome).Halinibisaterjadipadapasaryangtidaksempurna
(imperfectmarket)sepertipadakasusmonopoli(penjualtunggal).
Ketidaksempurnaan pasar ini misalnya terjadi pada praktek monopoli dan
kartel. Contoh konkrit dari praktek ini adalah Organisasi negaranegara
pengekspor minyak (OPEC) dengan memproduksi dalam jumlah yang lebih
sedikit sehingga mengakibatkan meningkatnya harga yang lebih tinggi dari
normal. Pada kondisi yang demikian akan hanya berakibat terjadinya
peningkatan surplus produsen yang nilainya jauh lebih kecil dari kehilangan
surplus konsumen, sehingga secara keseluruhan praktek monopoli ini
merugikanmasyarakat(worseoff).

4.KEGAGALANPEMERINTAH
Sumber ketidakefisienan dan atau eksternalitas tidak saja diakibatkan oleh
kegagalan pasar tetapi juga karena kegagalan pemerintah (government failure).
Kegagalan pemerintah banyak diakibatkan tarikan kepentingan pemerintah
sendiriataukelompoktertentu(interestgroups)yangtidakmendorongefisiensi.
Kelompok tertentu ini memanfaatkan pemerintah untuk mencari keuntungan
(rentseeking)melaluiprosespolitik,melaluikebijaksanaandansebagainya.Aksi
pencariankeuntungan(rentseeking)bisadalamberbagaibentuk:

180

a)Kelompokyangpunyakepentingantertentu(interestgroups)melakukanloby
dan usahausaha lain yang memungkinkan diberlakukannya aturan yang
melindungisertamenguntungkanmereka.
b)Praktekmencarikeuntunganbisajugaberasaldaripemerintahsendirisecara
sahmisalnyamemberlakukanproteksiberlebihanuntukbarangbarangtertentu
seperti mengenakan pajak impor yang tinggi dengan alasan meningkatkan
efisiensiperusahaandalamnegeri.
c)Praktekmencarikeuntunganinibisajugadilakukanolehaparatatauoknum
tertentu yang mempunyai otoritas tertentu, sehingga pihakpihak yang
berkepentingan bisa memberikan uang jasa atau uang pelicin untuk keperluan
tertentu,untukmenghindariresikoyanglebihbesarkalauketentuanatauaturan
diberlakukan dengan sebenarnya. Praktek mencari keuntungan ini membuat
alokasisumberdayamenjaditidak efisien dan pelaksanaan aturanaturan yang
mendorong efisiensi tidak berjalan dengan semestinya. Praktek jenis ini bisa
mendorong terjadinya eksternalitas. Sebagai contoh, perusahaan A yang
mengeluarkanlimbahyangmerusaklingkungan.Berdasarkanperhitunganatau
estimasiperusahaanAharusmengeluarkanbiaya(denda)yangbesar(misalnya
Rp.1milyar)untukmenanggulangiefekdarilimbahyangdihasilkanitu.Pencari
keuntungan(rentseeker)bisadariperusahaanitusendiriataudaripemerintah
atau oknum memungkinkan membayar kurang dari 1 milyar agar peraturan
sesungguhnyatidakdiberlakukan,dandendainformasiinibelumtentumenjadi
reveneu pemerintah. Sehingga akhirnya dampak lingkungan yang seharusnya
diselidiki dan ditangani tidak dilaksanakan dengan semestinya sehingga
masalahnyamenjadibertambahseriusdariwaktukewaktu.

SOLUSIPEMERINTAHDANSWASTATERHADAPEKSTERNALITAS
Kita telah menyimak mengapa keberadaan eksternalitas itu dapat
mengakibatkan alokasi sumber daya yang dilakukan oleh pasar menjadi tidak
efisien. Namun sejauh ini kita baru mengulas secara sekilas tentang caracara
mengatasi eksternalitas tersebut. Dalam prakteknya, bukan hanya pemerintah
saja yang perlu dan dapat mengatasi eksternalitas itu, melainkan juga pihak
pihak non pemerintah, baik itu pribadi/kelompok maupun perusahaan/
organisasi kemasyarakatan. Untuk mudahnya, kita sebut saja pihakpihak non
pemerintah tersebut sebagai pihak pribadi atau swasta. Pada dasarnya,
tujuanyanghendakdicapaioleh
pemerintah maupun pihak swasta (perorangan dan kelompok), berkenaan
dengan penanggulangan eksternalitas itu sama saja, yakni untuk mendorong

181

alokasi sumber daya agar mendekati kondisi yang optimum secara sosial. Pada
bagian pembahasan berikut kita akan menelaah solusisolusi atau upayaupaya
yangdilakukanolehpemerintahdanpribadiatauswasta(privatesolution)dalam
mengatasipersoalaneksternalitas.

A.REGULASI
Pemerintah dapat mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau
mewajibkan perilaku tertentu dari pihakpihak tertentu. Sebagai contoh, untuk
mengatasikebiasaanmembuanglimbahberacunkesungai,yangbiayasosialnya
jauh lebih besar dari pada keuntungan pihakpihak yang melakukannya,
pemerintahdapatmenyatakannyasebagaitindakankriminaldanakanmengadili
serta menghukum pelakunya. Dalam kasus ini pemerintah menggunakan
regulasi atau pendekatan komando dan kontrol untuk melenyapkan
eksternalitastadi.Namunkasuskasuspolusiumumnyatidaksesederhananaitu.
Tuntutan para pecinta lingkungan untuk menghapuskan segala bentuk polusi,
sesungguhnya tidak mungkin terpenuhi, karana polusi merupakan efek
sampingan tak terelakkan dari kegiatan produksi industri. Contoh yang
sederhana,semuakendaraanbermotorsesungguhnyamengeluarkanpolusi.Jika
polusiinihendakdihapussepenuhnya,makasegalabentukkendaraanbermotor
harusdilarangolehpemerintah,danhalinitidakmungkindilakukan.Jadi,yang
harus diupayakan bukan penghapusan polusi secara total, melainkan
pembatasan polusi hingga ambang tertentu, sehingga tidak terlalu merusak
lingkungan namun tidak juga menghalangi kegiatan produksi. Untuk
menentukan ambang aman tersebut, kita harus menghitung segala untung
ruginya secara cermat. Di Amerika Serikat, Badan Perlindungan Lingkungan
Hidup (EPA/Environmental Protection Agency) adalah lembaga yang diserahi
wewenang dan tugas untuk merumuskan, melaksanakan, dan mengawasi
berbagai regulasi yang dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup.
Bentuk regulasi dibidang lingkungan hidup itu sendiri bisa bermacammacam.
Adakalanya EPA langsung menetapakan batasan polusi yang diperbolehkan
untuksuatuperusahaan.TerkadangEPAmewajibkanpemakaianteknologiatau
peralalatantertentuuntukmengurangipolusidipabrikpabrik.Disemuakasus,
demimemperolehsuatuperaturanyangbaikdantepat
guna, para pejabat pemerintah harus mengetahui spesifikasi dari setiap
jenis/sektor industri, dan berbagai alternatif teknologi yang dapat diterapkan
oleh industri yang bersangkutan, dalam rangka mengurangi atau membatasi
polusi.Masalahnya,informasisepertiinisulitdidapatkan.

182

B.PAJAKPIGOVIANDANSUBSIDI
Selain menerapkan regulasi, untuk mengatasi eksternalitas, pemerintah juga
dapatmenerapkankebijakankebijakanyangdidasarkanpadapendekatanpasar,
yangdapatmemadukaninsentifpribadi/swastadenganefisiensisosial.Sebagai
contoh,sepertitelahdisinggungdiataspemerintahdapatmenginternalisasikan
eksternalitas dengan menggunakan pajak terhadap kegiatankegiatan yang
menimbulkan eksternalitas negatif, dan sebaliknya memberi subsidi untuk
kegiatankegiatan yang memunculkan eksternalitas positif. Pajak yang khusus
diterapkan untuk mengoreksi dampak dan suatu ekstemalitas negatif lazim
disebutsebagaiPajakPigovian(Pigowantax),mengambilnamaekonompertama
yangmerumuskandanmenganjurkannya,yakniArthurPigou(18771959).Para
ekonom umumnya lebih menyukai pajak Pigovian dari pada regulasi sebagai
carauntukmengendalikanpolusi,karenabiayapenerapanpajakitulebihmurah
bagi masyarakat secara keseluruhan. Andaikan ada dua pabrikpabrik baja dan
pabrik kertasyang masingmasing membuang limbah sebanyak 500 ton per
tahun ke sungai. EPA menilai limbah itu terlalu banyak, dan beniat
menguranginya. Ada dua pilihan solusi baginya, yakni : a) Regulasi : EPA
mewajibkan semua pabrik untuk mengurangi limbahnya hingga 300 ton per
tahun, dan b) Pajak Pigovian : EPA mengenakan pajak sebesar Rp.5.000.000
untuk setiap ton limbah yang dibuang oleh setiap pabrik. Regulasiitu langsung
membatasi ambang polusi, sedangkan pajak Pigovian memberikan insentif
kepada para pemilik pabrik untuk sebanyak mungkin mengurangi polusinya.
MenurutpendapatAnda,solusimanakahyanglebihbaik?.
Paraekonomlebihmeyukaipenerapanpajak.Merekayakinpenerapanpajakitu
sama sekali tidak kalah efektifnya dalam menurunkan polusi. Untuk mencapai
ambangpolusitertentu,EPAtinggalmenghitungtingkatpajakyangpalingtepat
untuk diterapkannya. Semakin tinggi tingkat pajaknya, akan semakin banyak
penurunan polusi yang akan terjadi. Namun EPA juga harus hatihati, karena
pajaknya terlalu tinggi, polusi akan hilang, karena semua pabrik bangkrut atau
memilih tidak beroperasi. Alasan utama para ekonom itu memilih penerapan
pajak, adalah karena cara ini lebih efektif menurunkan polusi. Regulasi
mewajibkan semua pabrik mengurangi polusinya dalam jumlah yang sama,
padahal penurunan sama rata, bukan merupakan cara termurah menurunkan
polusi. Ini dikarenakan kapasitas dan keperluan setiap pabrik untuk berpolusi
berbedabeda. Besar kemungkinan salah satu pabrik (misalkan pabrik kertas),
lebih mampu (biayanya lebih murah) untuk menurunkan polusi dibanding
pabrik lain (pabrik baja). Jika keduanya dipaksa menurunkan polusi sama rata,
maka operasi pabrik baja akan terganggu. Namun melalui penerapan pajak,

183

maka pabrik kertas akan segera mengurangi polusinya, karena hal itu lebih
murahdanlebihmudahdilakukandaripadamembayarpajak,sedangkanpabrik
baja, yang biaya penurunan polusinya lebih mahal, akan memilih membayar
pajak saja. Pada dasarnya, pajak Pigovian secara langsung menetapkan harga
atas hak berpolusi. Sama halnya dengan kerja pasar yang mengalokasikan
berbagai barang ke pembeli, yang memberikan penilaian paling tinggi pajak
Pigovianinijugamengalokasikanhakberpolusikepadaperusahaanataupabrik,
yangpalingsulitmenurunkanpolusinyaatauyangdihadapkanpadabiayapaling
tinggi untuk menurunkan polusi (misalkan karena biaya alat penyaring
polusinya sangat mahal). Berapapun target penurunan polusi yang diinginkan
EPA akan dapat mencapainya dengan biaya termurah melalui penerapan pajak
ini. Para ekonom juga berkeyakinan bahwa penerapan pajak Pigovian,
merupakan cara terbaik untuk menurunkan polusi. Pendekatan komando dan
kontroltidakakanmemberikanalasanatauinsentifbagipabrikpabrikpencipta
polusi untuk berusaha mengatasi polusi semaksimal mungkin. Seandainya saja
polusinya sudah berada dibawah ambang maksimal (misalkan 300 ton per
tahun), maka perusahaan itu tidak akan membuang biaya lebih banyak agar
polusinya dapat ditekan lebih rendah lagi. Sebaliknya, pajak akan memberikan
insentif kepada pabrikpabrik itu untuk terus mengembangkan tekndogi yang
ramah terhadap lingkungan. Mereka akan terus terdorong menurunkan polusi,
karenasemakinsedikitpolusiyangmerekaciptakan,akansemakinsedikitpula
pajak yang harus mereka bayar. Pajak Pigovian tidaklah sama dengan pajak
pajak lain, dimana kita mengetahui bahwa pajak pada urnumnya akan
mendistorsikan insentif dan mendorong alokasi sumber daya menjauhi titik
optimum sosialnya. Pajak umumnya juga menimbulkan beban baku berupa
penurunan kesejahteraan ekonomis (turunnya surplus produsen dan surplus
konsumen), yang nilainya lebih besar dari pada pendapatan yang diperoleh
pemerintahdanpajaktersebut.PajakPigoviantidaksepertiitukarenapajakini
memang khusus diterapkan untuk mengatasi masalah ekstemalitas. Akibat
adanya eksternalitas, masyarakat harus memperhitungkan kesejahteraan pihak
lain. Pajak Pigovian diterapkan untuk mengoreksi insentif ditengah adanya
eksternalitas, sehingga tidak seperti pajakpajak lainnya, pajak Pigovian itu
justru mendorong alokasi sumber daya mendekati titik optimum sosial. Jadi,
selainmemberipendapatantambahanpadapemerintah,pajakPigovianinijuga
meningkatkanefisiensiekonomi.

C.IZINPOLUSIYANGDAPATDIPERJUALBELIKAN
Sekarang, mari kita andaikan EPA (Enviromental Protection Agency)
mengesampingkan saran para ekonom, dan menerapkan pendekatan formal.

184

EPA mengeluarkan peraturan yang mengharuskan setiap pabrik, untuk


menurunkanlimbahnyahingga300tonpertahun.Namun,hanyaseharisetelah
peraturanitudiumumkan,pimpinanduaperusahaan,yangsatudanpabrikbaja
danyanglaindaripabrikkertas,datangkekantorEPAuntukmengajukansuatu
usulan. Pabrik baja perlu menaikkan ambang polusinya, misalnya satu ton per
tahun. Agar polusi total tidak bertambah, pengelola pabrik kertas bersedia
menurunkanpolusinyasebanyakitu,asalkansipemilikpabrikbajamemberikan
kompensasi Rp. 5.000.000. dan permintaan ini sudah disanggupi oleh pemilik
pabrik baja. Haruskan EPA mengizinkan kedua pabrik itu melakukan jualbeli
hak berpolusi sendiri ?. Dari sudut pandang efisiensi ekonomi pemberian izin
bagi kedua pabrik tersebut akan menjadi kebijakan yang baik. Kesepakatan
antara kedua pabrik itu akan menguntungkan keduanya, karenamereka secara
sukarela menyetujuinya. Di samping itu, kesepakatan itu tidak akan
mengakibatkan dampak eksternal apa pun, karena batas posisi total tidak
dilanggar. Jadi, kesejahteraan total akan meningkat kalau EPA mengizinkan
kedua pabrik itu melakukan jualbeli hak berpolusi. Logika yang sama yang
berlaku untuk setiap transfer hak berpolusi secara sukarela, dan satu
perusahaankeperusahaanlain.JikakemudianEPAmemangmengizinkanhalitu,
maka sesungguhnya EPA telah menciptakan sumber daya langka yang baru,
yaknihakberpolusi.Pasaryangmemperdagangkanhakberpolusiiniselanjutnya
pastiakantumbuhdanberkembang,danpadagilirannya,pasariniakantunduk
pada kekuatankekuatan penawaran dan permintaan. Perusahaanperusahaan
yangdihadapkanpadabiayayangsangattinggiuntukberpolusi,pastiakanaktif
dipasaritu,karenabagimereka,membelihakberpolusilebihmurahdibanding
melakukan investasi baru untuk menurunkan polusi pabrikpabrik mereka.
Sebaliknya, perusahaanperusahaan yang tidak dihadapkan pada kendala yang
berat untuk menurunkan polusi, pasti akan senang hati menjual haknya
berpolusi karena hal itu akan memberinya pendapatan cumacuma. Satu
keuntungan dari berkembangnya pasar hak berpolusi ini, adalah
alokasi/pembagian awal izin berpolusi dikalangan perusahaan tidak akan
menjadimasalah,jikaditinjaudarisudutpandangefisienekonomi.Logikayang
melatarbelakangi kesimpulan tersebut mirip dengan mendasari teorema Coase.
Perusahaanperusahaan yang paling mampu menurunkan polusi akan menjual
haknyaberpolusi,sedangkanperusahaanyangharusmengeluarkanbiayabesar
untuk menurunkan polusi, akan menjadi pembelinya. Selama pasar hak
berpolusiinidibiarkanbekerjadenganbebas,makaalokasiakhirnyaakanlebih
efisien dibanding alokasi awalnya, terlepas dari sebaik apapun alokasi awal
tersebut.Meskipunpenurunanpolusimelaluipemberlakuanizinpolusinampak
berbeda kasusnya dari penerapan pajak Pigovian, sesungguhnya dampak akhir

185

dari kedua kebijakan ini akan sama saja. Dalam kedua kasus ini, perusahaan
tetap harus membayar atas polusi yang ditimbulkannya. Dalam kasus pajak
Pigovian, perusahaan pencipta polusi harus membayar pajak atau semacam
dendakepadapemerintah,ataspolusiyangditimbulkannyaitu,sedangkanpada
kasus izin polusi, perusahaan harus membeli izin itu dari pemerintah. Bahkan
perusahaanperusahaan yang sudah memiliki izin polusi tetap harus membayar
dalam bentuk lain, yakni biaya oportunitas berpolusi berupa pendapatan yang
akan mereka peroleh seandainya mereka menjual izin polusi itu dalam sebuah
pasarterbuka.Dengandemikian,penerapanpajakPigovianmaupunizinpolusi,
samasama dapat menginternalisasikan eksternalitas, dengan memaksa
perusahaan menanggung ongkos tertentu untuk berpolusi. Kemiripan antara
keduakebijakanitudapatdilihatsecarajelasdipasarpolusi.Keduapanelyang
terdapat pada gambar dibawah ini samasama menunjukkan kurva permintaan
atas hak berpolusi. Kurva permintaan ini memperlihatkan bahwa semakin
rendah biaya atau harga polusi, akan semakin tinggi permintaan polusi artinya
perusahaanperusahaan akan lebih leluasa berpolusi, karena biayanya relatif
rendah. Selanjutnya pada gambar (a) dipertihatkan EPA, dalam rangka
mengurangi polusi, langsung menetapkan harga polusi dengan cara
memberlakukanpajakPigovian.Dalamkasusini,kurvapenawaranhakberpolusi
bersifat elastis sempuma karena perusahaanperusahaan dapat berpolusi
sebanyakpajakyangmereka
bayarkan. Disini, kurva permintaan akan menentukan kuantitas polusi.
Sedangkan pada gambar (b) EPA secara langsung membatasi kuantitas polusi
dengan cara menerbitkan sejumlah izin polusi terbatas. Dalam kasus ini, kurva
penawaran hak berpolusi bersifat inelastis sempuma (Karena perusahaan
perusahaanlangsungdijatahkuantitaspolusinya,sebanyakizinpolusiyangada).
Disini,posisikurvapermintaanakanmenentukanhargapolusi.

186

Harga
Produksi

Harga
Produksi

Pajak Pigovian

Penawaran
Izin
Produksi

Kuantitas
Produksi

Gambar (a)Pajak Pigovian

Kuantitas
Produksi

Gambar (b)Izin Polusi

Dalam kedua kasus ini, terlepas dan posisi kurva permintaannya, EPA dapat
mencapai sembarang titik pada kurva itu, dengan menetapkan harga polusi
melaluipajakPigovian,ataudengansecaralangsungmembatasikuantitaspolusi
melaluipenerbitanizinpolusiterbatas.
Namun dalam beberapa hal, penjualan izin polusi bisa lebih baik dan itu pada
penerapan pajak Pigovian. Umpamakan saja EPA suatu ketika ingin membatasi
limbahyangdibuangdisungai
tidaklebihdari600ton.TetapikarenaEPAtidakmengetahuikurvapermintaan
polusi, maka ia tidak akan dapat memastikan berapa besar pajak yang harus
diterapkan untuk mencapai target tersebut. Dalam kasus ini, pemecahan akan
diperolehdenganmelelangizinpolusisebanyak600tonlimbah.Hasillelangini
akanmemberipendapatansepertihalnyapajakPigovian.

D.JENISJENISSOLUSISWASTA
Inefisiensipasar akibat eksternalitas tidak perlu selalu harus atau bisa di atasi
dengan penegakan atau peningkatan standar moral atau ancaman penerapan
sanksi sosial. Coba renungkan, mengapa orangorang secara sadar tidak mau
membuang sampah sembarangan ?. Peraturan resmi yang mengatur tentang
sampah memang ada, namun di banyak tempat, peraturan semacam itu tidak
dijalankan secara sungguhsungguh. Kita tidak mau membuang sampah

187

disembarang tempat juga bukan karena takut dengan peraturanperaturan


semacam itu, namun karena kita mengetahui atau menyadari bahwa tidaklah
baikdantidakpatutsejakkitamasihkanakkanak,bahwakitabolehmelakukan
sesuatumoralinilahyangkemudianmembatasiperilakudantindakankita,agar
sedapat mungkin tidak merugikan orang lain. Dalam bahasa ekonomi, ajaran
agamaitumemintakitauntukmelakukaninternalisasieksternalitas.
Contoh lain solusi swasta adalah derma atau amal yang seringkali sengaja
diorganisasikan untuk mengatasi suatu eksternalitas. Contohnya adalah Sierra
Club, sebuah organisasi sosial swasta yang sengaja dibentuk untuk turut
melestarikan lingkungan hidup. Organisasi ini mengandalkan pemasukannya
dari donasi pihakpihak yang bersimpati atau iuran anggota. Hal ini sebagai
contoh untuk mengatasi eksternalitas negatif. Sedangkan untuk eksternalitas
positif,kitamengetahuibanyakperguruantinggiyangmembentukyayasanyang
menghimpun sumbangan dari para alumni, perusahaan, atau pihakpihak lain,
untukkemudiandisalurkansebagaibeasiswa.
Pasar swasta terkadang juga mampu mengatasi masalah eksternalitas, dengan
membiarkanpihakpihakyangberkepentinganuntukmengatasinya.Motifutama
mereka memang untuk memenuhi kepentingannya sendiri, namun dalam
melakukan suatu tindakan, mereka juga sekaligus mengatasi eksternalitas.
Sebagaicontoh,kitalihatsajaapayangakandilakukanolehseorangpetaniapel
dan seorang peternak lebah yang hidup berdekatan. Pada saat lebahlebah itu
mencari madu dari satu bunga apel ke bunga lainnya, mereka membantu
penyerbukan dan mempercepat pohonpohon apel itu berubah. Ia
menguntungkansipetaniapel.Sedangkansipeternakjugauntungkarenaiatidak
perlumemberimakanlebahlebahnya.Namunjikakerjasamaterselubungyang
saling menguntungkan itu tidak diperhitungkan, maka kedua belah pihak bisa
merugi.Jikapohonapelyangditanamsipetaniterlalusedikit,makalebahlebah
ituakankekuranganmakanan.Sebaliknya,jikalebahyangdipeliharasipeternak
terlalusedikit,makaprosespenyerbukantidaklancar.
Eksternalitas ini dapat diinternalisasikan dengan cara penggabungan kedua
usaha. Si petani membeli seluruh atau sebagian usaha peternakan lebah, atau
sebaliknya si peternak membeli seluruh atau sebagian pohon apel. Jiak kedua
usaha ini disatukan, maka pengelolanya akan lebih mudah menentukan berapa
banyak pohon apel yang harus ditanam, dan berapa ekor lebah yang harus
dipelihara, demi membuahkan hasil yang maksimal. Dalam kenyataannya, niat
untukmengupayakaninternalisasieksternalisasisepertiitulahyangmerupakan

188

penyebab mengapa banyak perusahaan yang menekuni lebih dari satu


bidang/jenisusahasekaligus.
Cara lain di pasar swasta dalam mengatasi eksternalitas adalah penyusunan
kontrakatauperjanjiandiantarapihakpihakyangmenaruhkepentingan.Dalam
contoh di atas, si petani apel dan sipeternak lebah dapat membuat perjanjian
kerja sama, agar masingmasing dapat memberikan eksternalitas positif yang
optimal, sekaligus menghilangkan eksternalitas negatifnya (jumlah pohon atau
jumlah lebah yang terlalu sedikit). Dalam perjanjian itu bisa di atur, berapa
banyak pohon yang ditanam si petani, dan berapa ekor lebah yang harus
dipelihara si peternak. Jika biaya yang dipikul keduanya tidak sama, maka bisa
juga diatur siapa perlu membayar siapa, dan berapa banyak. Melalui kontrak
seperti ini, maka kemungkinan terjadinya inefisiensi yang bersumber dari
eksternalitasnegatifbisadihindari,dankeduabelahpihakakansamasamalebih
untung dibanding kalau keduanya menjalankan usahanya sendirisendiri, tanpa
memperhitungkankepentinganpihaklain.

E.TEORAMACOASE
Sejauh mana solusi swata tersebut mampu mengatasi masalah eksternalitas ?.
Ada sebuah pemikiran yang disebut teorema Coase (Coase therem) mengambil
nama perumusnya yakniekonom Ronald Coase yangmenyatakan bahwa solusi
swasta bisa sangat efektif seandainya memenuhi satu syarat. Syarat itu adalah
pihakpihak yang berkepentingan dapat melakukan negosiasi atau
merundingkan langkahlangkah penanggulangan masalah ekternalitas yang ada
diantaramereka,tanpamenimbulkanbiayakhususyangmemberatkan
alokasisumberdayayangsudahada.MenurutteoremaCoase,hanyajikasyarat
itu terpenuhi, maka pihak swasta itu akan mampu mengatasi masalah
eksternalitas dan meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya. Untuk lebih
memahamimaknateoremaCoase,simaklahcontohberikut:
Di sebuah kota tinggal seseorang bernama Dick, ditemani anjingnya yang
bernama Spot. Spot ini terusterusan menggonggong sehingga sangat
mengganggu Jane, tetangga Dick. Dick memetik manfaat dengan memelihara
Spot, berupa rasa aman dan nyaman. Namun pemeliharaannya atas Spot itu
menimbulkan eksternalitas negatif terhadap Jane. Haruskah Dick dipaksa
mengirim anjing ke lokasi khusus penitipan hewan, ataukah Jane yang harus
dipaksa rela begadang sepanjang malam, karena tidak bisa tidur akibat
gonggonganSpot?.

189

Pertamatama, kita perkirakan dahulu seperti apa pemecahan yang dalam


secara sosial (untuk semua pihak). Ada dua alternatif yang perlu
dipertimbangkan, dan untuk itu diperlukan perhitungan atas seberapa banyak
nilaikeuntunganbagiDickdenganmemeliharaSpot,danberapakerugianyang
harus ditanggung Jane. Jika keuntungannya melebihi kerugiannya maka
pemecahan yang efisien secara sosial adalah Dick dibiarkan terus memelihara
anjingnya, sedangkan Jane harus rela tidur diiringi gonggongan anjing.
Sebaliknya, jika nilai kerugiannya melampaui nilai keuntungannya, maka Dick
harus menyingkirkan anjingnya. Menurut teorema Coase, pasar swasta dapat
menciptakansendiripemecahanyangefisien.Bagaimanacaranya?.Sebagaisatu
contoh,JanedapatmenawarkansejumlahuangkepadaDickagarmenyingkirkan
anjingnya. Dick akan terima tawaran itu, jika uang yang ditawarkan melebihi
nilaikeuntungannyadalammemeliharaSpot.Melaluitawarmenawar,Dickdan
Jane akhirnya akan dapat menyepakati jumlah imbalan yang dapat diterima
kedua belah pihak, dan seandainya kesepakatan tersebut benarbenar dapat
dicapai, maka itu berarti mereka dapat menciptakan sendiri pemecahan atas
masalah eksternalits yang mereka hadapi. Umpamakan saja, nilai keuntungan
bagi Dick dari memelihara Spot adalah Rp. 50.000, sedangkan kerugian Jane
bernilaiRp.80.000,Dalamkasusini,Janedapatmenawarkanimbalansebanyak
Rp.60.000,danDickdengansenanghatiakanmenyingkirkananjingnya.Kedua
belah pihak akan lebih sejahtera dibanding sebelumnya dan pemecahan efisien
puntercipta.
Namun ada pula kemungkinan Jane tidak membayar imbalan itu, yakni jika
ternyatanilaikeuntunganDicklebihbesardaripadanilaikerugiannya.Misalkan
saja,nilaikeuntungan
Dick dari memelihara Spot ternyata Rp. 100.000, sedangkan kerugian Jane
akibat gonggongan Spot hanya Rp. 80.000,Jika ini kasusnya, maka tentu saja
DickakanmenolaktawaranimbalanyanglebihkecildariRp.100.000,padahal
Jane tidak akan mau membayar lebih dari Rp. 80.000,. Akibatnya, Dick akan
tetap memelihara Spot. Ditinjau dari perhitungan untung ruginya, kondisi
tersebutjugaterhitungefisien.
Semua uraian dalam contoh di atas, tentu saja bertumpu pada asumsi bahwa
Dicksecarahukummemangdibenarkanmemeliharaanjingnyayangberisikitu,
sehinggaJanetidakbisamengganggugugat.Artinya,kitaberasumsibahwaDick
dapatmemeliharaSpotdenganbebas,danJaneharusmemberinyaimbalanagar
Dick menyingkirkan anjingnya itu secara sukarela. Lantas bagaimana jika

190

ternyatahukumberpihakpadaJane,ataujikaJanesecarahukum berhakuntuk
menikmatiketenangandanketentramandirumahnyasendiri.
MenurutteoremaCoase,distribusiawalhakatauperlindunganhukumitutidak
menjadi persoalan, karena tidak ada pengaruhnya terhadap kemampuan pasar
dalam mencapai hasil yang efisien. Misalkan saja, Jane secara hukum dapat
menggugat Dick agar menyingkirkan anjingnya. Dalam kasus ini, hukum
berpihakpadaJane,namunhasilakhirnyatidakakanberubah.Dalamkasusini,
Dick dapat menawarkan sejumlah imbalan kepada Jane agar ia dapat terus
memelihara anjingnya. Andaikata nilai keuntungan Dick lebih besar daripada
kerugian Jane, maka keduanya akan dapat mencapai suatu kesepakatan yang
memungkinkanDickterusmemeliharaSpot.
Jadi,terlepasdaridistribusihakpadaawalnya,DickdanJanetetapberpeluang
mencapai kesepakatan. Meskipun demikian, soal distribusi hak itu bukannya
sama sekali tidak relevan, karena distribusi awal itulah yang menentukan
distribusi kesejahteraan ekonomi. Jika Dick yang memiliki hak awal untuk
memelihara Spot, maka Jane lah yang harus memberi imbalan dalam
kesepakatanyangmerekabuat.Sebaliknya,jikaJaneyangmempunyaihakawal
untuk hidup tenang, maka Dick yang harus memberi imbalan. Namun dalam
kedua kasus ini, kesepakatan tetap dapat dibuat dalam rangka mengatasi
masalah eksternalitas. Pada akhirnya, Dick hanya akan terus memelihara
anjingnyajikanilaikeuntungannyamelebihinilaikerugiannya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa : Teorema Coase menyatakan bahwa pelaku
pelaku ekonomi pribadi/swasta, dapat mengatasi sendiri masalah eksternalitas
yangmunculdiantaramereka.Terlepasdaridistribusihakpadaawalnya,pihak
pihak yang berkepentingan selalu berpeluang mencapai kesepakatan yang
menguntungkansemuapihak,danmerupakanpemecahanyangefisien.

PERTUMBUHAN
Dalamperkembangannyabiladilihatmulaimenggeliatnyaindustrinasionalpada
sekitar akhir tahun 60an telah mengalami kemajuan yang cukup
menggembirakan,baikyangmenyangkutpendalamanstruktur,diversifikasidan
orientasipasar.Kemajuantersebutpadadasarnyatidakterlepasdariterjadinya
perkembanganperkembanganeksternalyangmempengaruhikebijakanindustri
yang diterapkan. Secara kronologis kebijakan pengembangan industri dapat
digambarkan, bahwa dalam periode rehabilitasi dan stabilitasi (tahun 1967
1972),sertaperiodeterjadinyaboomminyak(tahun19731981),kebijakanyang

191

diterapkan adalah mendorong tumbuhnya industri substitusi impor, seperti


industritekstildanproduktekstil(TPT),kertas,semen,makanandanminuman.
Dengan membaiknya harga minyak (boom minyak), kebijakan yang ditempuh
adalah mengupayakan agar industri mampu mencapai tingkat pertumbuhan
yangtinggi.Halitutentunyadenganharapanselaindapatmenghasilkanproduk
produk konsumsi, substitusi impor, juga dapat menimbulkan dampak
pembangunan kepada kegiatankegiatan ekonomi lainnya yang terkait (trickle
downeffect).
Akantetapididalampelaksanaannya,meskipunkegiatanpembangunantersebut
telah mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi, ternyata juga menimbulkan
kesenjangan pendapatan di dalam masyarakat (socialgap) mengingat
pelaksanaanpembangunan,sertayangmenikmatihasilhasilnyasebagianbesar
masih terfokus pada beberapa kelompok masyarakat tertentu (konglomerat).
Sementaradampakhasilpembangunanyangmengalirkepadasebahagianbesar
anggotamasyarakatlainnyamasihsangatterbatas.
Dengan melemahnya harga minyak pada era tahun 19821996, kebijakan dari
tujuan yang semula hanya untuk pengembangan industri substitusi impor,
ditambahmisibarudaripemerintah,yaknipengembanganindustriberorientasi
ekspor yang harus didukung oleh usaha pendalaman dan pemantapan struktur
industri. Kebijakan ini mulai diterapkan pada industri kimia, logam, kendaraan
bermotor, industri mesin listrik/peralatan listrik dan industri alat/mesin
pertanian.
Di bidang industri padat teknologi dikembangkan penguasaan teknologi di
beberapa bidang seperti pesawat terbang, permesinan dan perkapalan.
Sedangkan langkahlangkah kebijakan yang diterapkan sejak terjadinya krisis
moneter sampai dengan sekarang adalah program Revitalisasi, Konsolidasi dan
Restrukturisasi industri. Kebijakan ini ditempuh dengan tujuan untuk
mengembalikankinerjaindustriyangterpurukakibatgoncangankrisisekonomi
yangberlanjutdengankrisismultidimensi.Industriindustriyangdirevitalisasi
adalah industri yang mempekerjakan banyak tenaga kerja serta yang memiliki
kemampuanekspor.Secarakronologisperkembangankebijakanindustriseperti
yangdiuraikantersajipadaGambar3.1.

192

KINERJAINDUSTRISECARAMAKRO
KONTRIBUSIINDUSTRITERHADAPEKONOMI 3
Satu tahun sebelum terjadinya krisis moneter, yaitu tahun 1996 sumbangan
industri non migas terhadap pembentukan PDB nasional sebesar 22,1%, pada
tahun 2004, yaitu sebesar 24,6%, sedangkan pada tahun 2003 yaitu sebesar
25,0%. Cabang industri yang memberikan sumbangan terbesar terhadap PDB
pada tahun 2004 yaitu industri makanan, minuman dan tembakau, meskipun
tahun 2004 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelum
2003, yaitu sebesar 6,9%. Kontribusi terbesar lainnya adalah industri alat
angkut, mesin dan peralatan sebesar 5,5%, produk industri pupuk, kimia serta
barangdarikaretsebesar4,2%.

PERTUMBUHANINDUSTRI
Sebelum terjadinya krisis moneter, laju pertumbuhan industri nonmigas
berkisar 12% dan pada tahun 1997 pertumbuhan ini kemudian menurun
menjadi 6,1%, bahkan pada tahun 1998 menjadi minus 13,1%. Kemudian laju
pertumbuhan industri non migas pada tahun 2003 dan 2004 berturutturut
adalah 5,57% dan 7,7%. Pada tahun 2004, laju pertumbuhan tertinggi tercatat
pada industri alat angkut, mesin dan peralatan yaitu 17,7%, yang kemudian
disusul oleh industri lainnya sebesar 15,1%, serta industri kertas dan barang
cetakansebesar9,6%.

3KontribusiPDBindustrinonmigasterhadapPDBnasionaldihitungberdasarkanhargaberlaku

193

Biladikaitkandenganpemanfaatankapasitasindustripadatahun2004,industri
kimiahulu,kimiahasilpertaniandanperkebunan,kimiahilirdanTPT,masing
masingdapatmemanfaatkankapasitasnyahinggadiatas70%,sedangkanuntuk
industrihasilhutan,teknologiinformasidanelektronika,agro,aneka,logamdan
mesin,sertaalatangkutpadaumumnyamasihlebihrendahdari70%.
Pertumbuhan dan kontribusi serta kinerja industri terhadap perekonomian
nasionaltersajipadaGambar3.2.danTabel3.1.

STRUKTURINDUSTRI
Sektor industri nonmigas selama tahun 20002004 mengalami pertumbuhan
ratarata sebesar 6% pertahun. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi bila
dibandingkan dengan pertumbuhan sektor ekonomi sekitar 4,6% pertahun.
Peran sektor industri terhadap perekonomian nasional meningkat yaitu dari
23,8% pada tahun 2000 menjadi sebesar 24,6 % pada tahun 2004. Hampir
sekitar 60% output sektor industri ternyata didominasi oleh industri padat
tenaga kerja, dimana mata rantainya relatif pendek, sehingga penciptaan nilai
tambahjugarelatifkecil.Akantetapikarenabesarnyapopulasiunitusahamaka
kontribusinyaterhadapperekonomianmenjadisangatpenting.

194

Tabel 3.1 Kinerja Cabang-Cabang Industri, Tahun 20032004


Harga
2000

Sektor

Industri Non Migas


a.
Makanan,
Minuman dan
Tembakau
b.
Tekstil
Barang Kulit
dan Alas Kaki
c.
Barang Kayu
& Hasil Hutan
Lainnya
d.
Kertas
dan
Barang
Cetakan
e.
Pupuk, Kimia
dan Barang
dari karet
f.
Semen
&
Barang
Galian Bukan
Logam
g.
Logam Dasar
Besi dan Baja
h.
Alat Angkut,
Mesin
dan
Peralatan
i.
Barang
Lainnya

Pertumbuhan (%)

Konstan

tahun

Konstribusi terhadap
PDB (%)

2003

2004

2003

2004

5.97
3.69

7.65
1.66

25.00
7.45

24.52
6.90

6.18

4.23

3.63

3.38

1.19

-2.01

1.62

1.36

8.41

7.73

1.17

1.30

10.71

9.14

4.21

4.15

7.60

9.56

1.09

1.04

-7.98

-2.68

0.65

0.71

8.88

17.65

7.34

5.52

17.73

15.12

0.23

0.20

Strukturindustriselamakurunwaktu20002004relatiftidakterjadiperubahan
yang berarti. Cabang industri yang memberikan efek berganda (keterkaitan)
yangkecil,sehinggaterjadipenurunanperanan,sepertiyangterjadi di industri
makanan,minuman,dantembakauturundari33,8%padatahun2000,menjadi
28,1%padatahun2004,industribarangkayudanhasilhutanlainnyajugaturun
dari6,1%padatahun2000menjadi5,6%padatahun2004,danuntukindustri
kertasdanbarangcetakanturundari6,0%padatahun2000menjadi5,3%pada
tahun 2004. Untuk cabang industri yang mempunyai tingkat keterkaitan yang
kuat, peranannya meningkat, seperti industri pupuk, kimia, dan barang dari
karetmeningkatdari12,9%padatahun2000menjadi16,9%padatahun2004,
industri alat angkut, mesin, dan peralatan naik dari 20,7% pada tahun 2000
menjadi 22,5% pada tahun 2004. Gambaran tentang perkembangan struktur
industriinidapatdilihatpadaTabel3.2.

195

Tabel 3.2

Struktur Industri Nasional


dalam persen

No.
1

Sektor Industri
Makanan, Minuman dan Tembakau

Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki

3
4
5

Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya


Kertas dan Barang Cetakan
Pupuk, Kimia dan Barang dari karet

Semen & Barang Galian Bukan


Logam
7
Logam Dasar Besi dan Baja
8
Alat Angkut, Mesin dan Peralatan
9

Barang Lainnya
Total

2000

2001

2002

2003

33.8
0
13.2
0
6.10
6.00
12.9
0
3.00

29.1
0
12.9
0
7.10
4.40
16.0
0
3.80

30.1
0
14.4
0
6.10
4.80
15.2
0
3.90

28.10

2.70
20.7
0
0.80
100.
00

2.80
23.1
0
0.90
100.
00

2.90
21.7
0
0.90
100.
00

2.90
22.50

13.80
5.60
5.30
16.90
4.20

0.80
100.00

Sumber : Badan Pusat Statistik ( BPS ) diolah

PENCIPTAANLAPANGANKERJA
Sementara itu bila ditinjau dari jumlah perusahaan dan skala usaha industri
sebagianbesaradalahunitusahadenganskalaindustrikecilmenengah.Faktor
ini mencerminkan bahwa sektor industri cukup berperan dalam penciptaan
lapangan kerja yaitu mampu menciptakan kesempatan kerja sebesar 15,1 juta.
Sayangnya,biladikaitkandenganlatarbelakangpendidikanformaltenagakerja
yangterseraptersebut,datatahun2002menunjukkanbahwakuranglebih37%
diantaranya berpendidikan sekolah dasar, dan 34 % berpendidikan SMTP dan
SMTA. Komposisi tenaga kerja ini merupakan masalah struktural di bidang
ketenagakerjaan sektor industri karena tingkat pendidikan akan berpengaruh
terhadapdayaproduktivitas.Keadaansepertiinisangatmemerlukanperhatian
untukkedepan,terutamabagiindustriyangberorientasikepasarglobal.

PERSEBARANLOKASIDANKONSENTRASIPERTUMBUHAN
INDUSTRI
Ditinjau dari persebaran wilayahnya pada tahun 2003, sebagian industri besar
masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali, sebanyak 73,5 %, sisanya di luar
PulauJawa.DipulauJawalokasiterbanyakberadadiJawaTengahsekitar26,0%,
sedangkan di luar Jawa terkonsentrasi di pulau Sumatera, yaitu kurang lebih
12,6%.

196

Persebaran industri di Kawasan Timur Indonesia menunjukkan bahwa 4,8%


berlokasi di pulau Kalimantan, 8,1% di pulau Sulawesi, dan sisanya sebanyak
0,9% berada di Maluku dan Papua. Industri di kawasan tersebut relatif masih
rendah,mengingatmasihterbatasnyadukungansaranadanprasaranayangada,
sehinggauntukwaktuyangakandatangperludikembangkanlebihlanjutdalam
rangka pemerataan pertumbuhan antar daerah. Sedangkan yang berlokasi
dipulau Bali/NTB/ NTT sebanyak 11,0%. Secara lebih lengkap, persebaran
industridiIndonesiatersajidalamTabel3.3.
Tabel .3.3 Persebaran Industri di Indonesia
No
I

I
I

Wilayah/Provinsi
Jawa:
1. DKI Jakarta
2. Jawa Barat
Banten
3. Jawa Tengah
4. D I Y
5. Jawa Timur
Luar Jawa :

1. Sumatra
2. Kalimantan
3. Bali,NTT,NTB
4. Sulawesi
5. Maluku/Papua
Indonesia (%)

1998
Unit Usaha

dan

2003
Unit Usaha

1,418,895
22,436
314,014

61.95
1.01
13.71

1,893,768
23,733
387,983

62.50
0.78
12.80

556,748
75,131
450,566

24.31
3.28
19.67

798,814
133,613
549,625

26.36
4.41
18.14

871,394

38.05

1,136,342

37.50

288,829
97,738
212,680
173,543
19,604

12.61
4.27
9.29
7.58
4.31

381,611
694,844
333,989
246,614
27,684

12.60
4.83
11.02
8.14
0.91

2,290,289

100.00

3,030,110

100.00

STRUKTURINDUSTRIMENURUTPELAKU,SKALAUSAHASERTA
KETERKAITANHULU/HILIR.
Terdapat tiga unsur pelaku ekonomi yang mendukung perkembangan sektor
industri, yaitu badan usaha milik swasta (BUMS), badan usaha milik negara
(BUMN), dan pengusaha kecil/menengah, serta koperasi (PKMK). Data tahun
20002003 menunjukan bahwa industri kecil/menengah berjumlah sekitar 3
juta unit, sedangkan industri besar hanya berkisar sekitar 7600 unit usaha.
KondisijumlahunitusahabegitukontrasdenganPDByangdihasilkan,industri
kecil/menengah hanya menghasilkan PDB atas harga konstan tahun 2000
sebesarRp.198.993Milyar,atau19,45%dariseluruhoutputsektorindustridan

197

62,0%sisanyadihasilkanolehindustriindustribesarbaikBUMSmaupunBUMN.
Gambarantentangperkembanganstrukturindustrimenurutpelaku,skalausaha,
danketerkaitanpadadilihatpadaTabel3.4.
Tabel .3.4 Struktur Industri menurut Pelaku, Skala Usaha dan Keterkaitan
URAIAN
1

Satuan

2000

2001

2002

2003

Unit Usaha

Unit

2,621,150

2,559,679

2,834,719

3,030,116

1. Industri Kecil

Unit

2,598,976

2,538,283

2,834,719

3,006,112

2. Industri Menengah

Unit

15,377

14,661

15,952

16,411

3. Industri Besar

Unit

6,797

6,735

7,295

7,593

Tenaga Kerja

Orang

10,658,801

10,495,971

11,728,506

12,476,608

1. Industri Kecil

Orang

6,291,985

6,110,058

6,981,235

7,443,019

2. Industri Menengah

Orang

593,298

567,496

621,563

643,873

3. Industri Besar

Orang

3,773,518

3,818,417

4,125,708

4,389,716

PDB Harga Konstan th 2000

Rp milyar

331,318

442,975

484,087

511,410

1. Industri Kecil

Rp milyar

70,094

94,477

105,768

112,979

2. Industri Menengah

Rp milyar

55,129

75,772

81,831

86,014

3. Industri Besar

Rp milyar

206,095

272,726

296,488

312,417

Sumber : Badan Pusat Statistik

Apabiladikaitkandengankepemilikandaripelakunyadalamrangkapersetujuan
penanamanmodal,makainvestasiyangmasukmencapaipuncaknyapadatahun
1997 dengan nilai sekitar Rp 120 triliun untuk investasi domestik dan lebih
kurangUS$34jutauntukinvestasiasing.Krisisekonomisangatmempengaruhi
volume penanaman modal, hal itu terlihat dari arus investasi tahun 2004 yang
menurun dan tinggal menjadi sekitar Rp 37 triliun lebih (atau 30,8% terhadap

198

persetujuan tahun 1997) untuk investasi domestik, dan US$ 10,3 juta, (atau
30,3%terhadappersetujuantahun1997)untukinvestasiasing.
Berbagai kelebihan yang dimiliki Indonesia seperti besarnya pasar ataupun
ketersediansumberdayaalam,belumjugamampuuntukmenarikkembaliminat
para investor asing dan domestik berinvestasi di Indonesia, seperti keadaan
sebelum krisis moneter. Hal tersebut disebabkan antara lain kondisi
ketenagakerjaan,keamanandankepastianhukumyangbelummemadaididalam
negeri, di samping munculnya negara pesaing baru seperti Vietnam dan RRC
yangberanimenawarkaninsentifinsentifyanglebihmenarikbagiparainvestor
asing.
Ditinjau dari aspek keterkaitan antara industri hulu dan hilir, masih perlu
ditingkatkan.Mengingatsampaidengansaatiniimporbahanbakudanpenolong
masih tinggi, sebagaimana terlihat dalam gambaran impor bahan baku dan
penolongsepertiterlihatpadaTabel3.5.

Tabel .3.5 Rasio Impor terhadap Ekspor


No.

Indikator

1.

Impor Bahan baku & Penolong Terhadap Total


Impor

2.

Ratio Impor Bahan Baku dan Penolong Terhadap


Ekspor
ekspor Industri Terhadap Total Ekspor

3.

1996
(Sebelum
Krisis)
0.71

2004
(Sesudah
Krisis)
0.97

0.61

0.52

0.64

0.67

Sumber : Badan Pusat Statistik diolah

Terdapatsuatuhalyangmelegakanyaiturasioimporbahanbakudanpenolong
terhadaptotalekspormenunjukkanperbaikanyaitudari0,61padatahun1996,
menjadi 0,52 pada tahun 2004. Hal ini memperlihatkan bahwa terjadi
peningkatanpenggunaanbahanbakudankomponenlokal.Dapatdicatatbahwa
masihbesarnyaimporbahanbakudanpenolongsesudahkrisissebesar79,54%
daritotalimporterjadikarenaturunnyasecarasignifikanimporIndonesiadari
US$.39,3milyartahun1996menjadiUS$.36,3milyartahun2004.Penurunanini
terjadikarenamenurundrastisnyaimporbarangmodal.
Melihat masih tingginya impor bahan baku dan bahan penolong upayaupaya
untuk meningkatkan pendalaman struktur perlu terus ditingkatkan, mengingat

199

besarnyadampakpositifyangditimbulkanapabilasemakinbanyakbahanbaku
dan penolong dapat diproduksi di dalam negeri. Dampak yang dimaksud di
antaranya yaitu adanya keberlanjutan pasokan, stabilitas harga, dan
penghematandevisa.

PERKEMBANGANEKSPOR/IMPORDANNERACAPERDAGANGAN
Kinerja ekspor industri nonmigas setelah krisis perkembangannya
menunjukkan kecenderungan meningkat, walaupun tidak sebesar pada masa
sebelum krisis. Apabila dilihat dari komposisi ekspor bukan migas ternyata
komposisinyaterlaludidominasiolehTPT(17%),Elektronika(14%),sertaKayu
danBarangdariKayu(8%).

Maknakondisitersebutadalahbahwaekspornonmigassangatbergantungpada
industri yang menggunakan sumber daya alam, serta padat karya(seperti TPT,
kayu dan barang dari kayu, sepatu), walaupun sudah mulai terlihat ekspor
beberapa produk industri berteknologi tinggi seperti yang terdapat pada besi
baja,mesindanotomotif,elektronika,sertakimiadasar.DitingkatASEANposisi
eksporIndonesiapangsanyacukupbaik,karenasekitar92%daritotaleksporke
wilayahtersebutyangberjumlah US$5,9miliar,memilikidayasaingkuatyang
dinyatakandenganIndeksSpesialisasiPerdagangannyadaritahun1991sampai

200

dengan 1999 yang selalu lebih besar dari nol. Namun kondisi ini harus
diwaspadaimengingatagresifnyanegaranegaraASEANmemperbaikidayasaing
industrinyaakhirakhirini.

MASALAHYANGDIHADAPI
Disadaribahwakinerjasektorindustribelumsepenuhnyapulihsepertisebelum
krisis ekonomi. Dalam upaya mengisi masa depan yang lebih baik dirasakan
adanya sejumlah permasalahan mendasar yang harus segera diselesaikan.
Masalahmasalahmendasartersebut,diuraikanpadabahasandibawahini.

LEMAHNYAPRASARANADANSARANA
Prasarana dan sarana yang ada sekarang masih belum memadai untuk
mendukung sektor industri khususnya untuk mendukung pemerataan
pembangunan daerah. Hal ini merupakan realitas yang mencemaskan bagi
kelangsungan pemerataan pembangunan. Sebab dengan kondisi prasarana dan
saranayangsepertiitu,makapengembanganindustribisaterpusatdibeberapa
wilayah saja. Seperti halnya yang terjadi saat ini yaitu adanya kesenjangan
pasokanbeberapabahanbakubagisektorindustrisepertigas(antaralaindiPT.
AAF yang memproduksi pupuk) dan listrik sangat berpotensi untuk
mempengaruhi kelangsungan pengembangan industri. Demikian pula industri
kertasdanrotantelahmerasakandampakkurangnyapasokanbahanbakukayu
dan rotan, antara lain sebagai akibat adanya penebangan illegal, dan reboisasi
yangbelumberjalansebagaimanayangdiharapkan.

KETERBATASANBERPRODUKSIBARANGSETENGAHJADIDAN
KOMPONENDIDALAMNEGERI.
Belum berkembangnya industri bahan baku dan industri penunjang di dalam
negeri, serta belum dalamnya keterkaitan antara industri huluhilir
menyebabkanrentannyastrukturindustridalamnegeri.Halinitercerminmasih
tingginya kandungan impor bahan baku dan bahan setengah jadi pada industri
padatmodaldibandingkandenganindustripadatkarya,sepertiyangditunjukan
olehGambar3.4.

201

KETERBATASANINDUSTRIBERTEKNOLOGITINGGI.
Kondisi struktur industri saat ini sebagian besar di dominasi oleh industri
berbasis teknologi rendah dan menengah meliputi industri padat tenaga kerja
danindustriberbasisSDA,yangmempunyainilaitambahrelatifrendah.

KESENJANGANPEMBANGUNANDAERAH
Demikianpulaadanyakesenjanganpembangunandaerahyangdiakibatkanoleh
belum meratanya pembangunan,utamanyadi wilayahyang masih terisolir dan
belumterjangkauolehpembangunanindustri.

KETERBATASANPENGUASAANPASARDOMESTIK
Masih terbatasnya penguasaan pasar domestik akibat masih relatif lemahnya
daya saing produk industri bila dibandingkan dengan produkproduk pesaing
yangberedar.

KETERGANTUNGANEKSPORPADABEBERAPAKOMODITIDAN
NEGARATUJUAN
Sementara itu produkproduk ekspor selain terlalu bergantung pada beberapa
jenis komoditi, tujuan negara ekspornya pun ternyata sangat terbatas pada
beberapa negaranegara (a.l. Amerika Serikat, Jepang dan Singapura), seperti
terlihatpadaGambar3.5.

202

Sumber : BPS (diolah)

BELUMKUATNYAPERANINDUSTRIKECILDANMENENGAH
Seperti yang diuraikan sebelumnya industri besar menghasilkan sekitar 62%
dari total PDB industri, sedangkan industri menengah hanya menghasilkan
sekitar17%.Haliniterbuktimengandungkerawanantinggibagiperekonomian,
yang dengan adanya krisis menyebabkan rontoknya usahausaha besar, yang
berdampakpadarontoknyapertumbuhanindustri.Idealnyastrukturyangkuat,
yaitu PDB industri kecil ditambah dengan PDB industri menengah harus lebih
besardariPDBindustribesar,atauminimalseimbang.
Masalah utama yang dihadapi oleh IKM yaitu masalah permodalan yang seret
mengucur ke pelaku industri disebabkan keterbatasan fasilitas perkreditan
perbankan,danperansertalembagakeuanganlainnya;masalahaksespasaroleh
karena keterbatasan informasi mengenai perubahan dan peluang pasar; serta
masalahpengetahuanbisnisdanstrategipemasaran.Selainitu, adanyasaingan
dariprodukindustrikecildanmenengahyangsamayangasalnyadariIndonesia
yangdihasilkanolehnegaralain,sepertibatik,kerajinankeramikdsbjugatelah
dirasakansebagaisesuatuyangmengancam.Masalahlangkanyabeberapa jenis
bahanbakujugamulaidikeluhkanolehbanyakIKM.Disampingitu,tidakkalah
pentingnya masalah jaringan kerjasama (networking) antara industri kecil dan
menengahdenganindustribesaryangbelumbegitukuat.

MASIHLEMAHNYAPENGUASAANTEKNOLOGI
Upayaupayapengembanganteknologipadadasarnyatidakterlepasdariupaya
pengembangan SDM dan kegiatan R&D (penelitian dan pengembangan) di
lembagalembaga Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), Universitas, serta
dunia usaha. Permasalahan yang dihadapi adalah masih terbatasnya
pemanfaatan Iptek di dunia usaha dan masyarakat bila dibandingkan dengan

203

jumlahhasilrisetyangpotensialuntukdapatditerapkan.Haltersebutantaralain
disebabkan masih banyak dunia usaha yang sangat bergantung pada teknologi
dari luar negeri, atau teknologi perusahaan induknya, di samping masih
terbatasnya akses terhadap sumbersumber informasi, teknologi, serta
pelayanan Iptek. Kehadiran Foreign Direct Investment (FDI) yang mempunyai
potensisebagaibasisalihteknologibelumdapatdimanfaatkansecaraoptimal.
Masalah lain yang dihadapi adalah (a) masih belum terpadunya pengelolaan
kebijakan Iptek antar lembagalembaga penelitian yang tersebar di berbagai
instansi dengan yang dibutuhkan oleh industri, sehingga optimalisasi kegiatan
kegiatan yang secara strategis diharapkan mempunyai dampak pada tingkat
nasionalmasihbelumterlihatdan(b)belummemenuhisertifikasiindustriyang
terkaitdengangreenproduct/ecologicalproduct.
FULLEMPOLYMENT
Secarateoretisargumenfleksibilitaspasartenagakerjadanpasarbebasdapat
ditilik sejarahnya pada tesis keunggulan komparatif yang diajukan oleh David
Ricardo, ekonom liberal neoklasik di Inggris hampir dua abad yang lalu.

Dalam essaynya berjudul On the Principles of Political Economy and Taxation


(1821), Ricardo mengemukakan model statis perdagangan antardua
perekonomian(InggrisdanPortugal)dalamduniaciptaannya.Iamengemukakan
bahwa perdagangan bebas akan mendorong tiap negara untuk mengekspor
produk dimana ia memiliki sumber daya yang relatif lebih melimpah sehingga
relatif lebih efisien (memiliki keunggulan komparatif), dan mengimpor produk
yangfaktorproduksinyarelatiflebihlangka.Dengandemikian,pasarbebasakan
membawakeuntunganbagitiaptiapnegara.
Namundemikian,tesisRicardoituberdasarpadaasumsiyangsangatketatdan
tak mungkin dipenuhi dalam kenyataan. Diantaranya; (1) pasar domestik tiap
negaraadalahpasarpersaingansempurnasehinggatiaptiapperusahaan,baikdi
pasar output maupun serikatserikat pekerja di pasar input, tidak dapat
mempengaruhi harga pasar, (2) faktorfaktor produksi berada pada kondisi
kapasitas terpasang penuh (full employment), (3) pendapatan yang diperoleh
dariperdaganganbebasdihabiskansepenuhnyadidalamnegeri.Haliniberarti,
keuntungan tak bisa direinventasi ke atau disimpan di luar negeri. (4) Neraca
perdagangan selalu seimbang (balance), (5) harga pasar secara akurat dapat
merefleksikansegalabiaya(termasukbiayasosial)daribarangyangdiproduksi,
dan, (6) tenaga kerja dan modal dapat berpindah (mobile) secara sempurna

204

(fleksibel) di dalam suatu negara, akan tetapi tidak antarnegara. Asumsi


terakhirinilah yang mendasari pemikiran fleksibilitas pasar tenaga kerja yang
kinimenjadipermasalahandanmenuaiprotes

PARADOXTEORIDANJARGON
Argumen utama yang sering dikemukakan oleh pengusung neoliberalisme
adalahbahwafleksibilitaspasartenagakerjaakanmembuatinvestasimenjadi
lebih atraktif sehingga dapat menyerap lebih banyak angkatan kerja yang
akhirnya akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Masuknya angkatan
kerja ke sektor formal sebagai berkah dari fleksibilitas pasar tenaga kerja itu
akan membuat mereka dapat lebih diproteksi dan meningkatkan posisi tawar
pada tingkat perusahaan (misalnya, lihat M. Chatib Basri, Mendung
Ketenagakerjaan, Kompas, 4 April 2006 dan dari kalangan pemerintah,
Mennakertrans Erman Suparman, RUU Ketenagakerjaan untuk Bangun
Investasi, Media Indonesia, 24 Maret 2006). Dengan demikian, kritik terhadap
argumeninidikatakantaklebihdarisekadarjargonyangjustrutidakmembela
kaum buruh. Sayangnya, banyak paradoks yang tak diungkapkan secara jujur,
sehingga argumen pendukung fleksibilitas pasar tenaga kerja justru dapat
dinilaisebagaijargonbelaka.
Pertama, fleksibilitas pasar tenaga kerja akan menyerap angkatan kerja tanpa
diskriminasi. Secara teoretis, dalam pasar kerja yang fleksibel, jumlah upah
haruslah ekuivalen dengan selisih hasil nilai lebih produktifitas tiap pekerja
(marginal productivity). Dengan demikian, kendatipun pasar kerja dapat dibuat
fleksibel, penyerapan angkatan kerja hanya akan berlaku bagi pekerja yang
terampil (skilled labour). Padahal, mayoritas pekerja di sektor informalyang
nantinya dijanjikan akan diserap dalam pasar kerja yang fleksibeladalah
tenagakerjayangtidakterampil,perempuandananakanak.
Kedua, fleksibilitas pasar tenaga kerja akan membuat mereka yang berada di
sektor informal terserap ke dalam sektor formal yang lebih protektif. Hal ini
justru kontradiktif dengan tujuan fleksibilitas untuk menghilangkan kekakuan
(rigidity)pasartenagakerja.Menurutargumenfleksibilitaspasartenagakerja,
kekakuanpasarkerjadihasilkanolehduahal;(1)eksistensiupahminimumyang
selalu meningkat, dan (2) jaminan (security) dan proteksi ketenagakerjaan.
Kedua hal itulah yang menjadi sasaran untuk dikurangi dan/atau dieliminasi
agarpasartenagakerjadapatfleksibeldemimemenuhitesisperdaganganbebas
Ricardosebagaimanadisebutkandiatas.

205

Ketiga, tenaga kerja dalam pasar kerja yang fleksibel dapat berpindah antar
industri maupun antarsektor (formal dan informal) secara sempurna (tanpa
rintangan, tanpa penundaan dan tanpa biaya). Hal ini tentu mengabaikan
kenyataan bahwa pekerja yang telah lama berada dalam satu sektor industri
tentutakmudahuntuksegeraberpindahpadaindustrilainyangberbedamoda
dancorakindustrinya.Misalnya,pekerjadisektortekstilyangharusdikenakan
pemutusan hubungan kerja (PHK) tentu sulit untuk langsung pindah bekerja
pada industri di sektor logam, dan sebaliknya. Demikian pula, pekerja yang
selama ini berada di sektor informal tentu akan sulit untuk masuk ke dalam
sektorformalsecaraspontantanpamelaluiprosespelatihandansyaratkeahlian
tertentu.

Karena itu, sering dikemukakan bahwa fleksibiltas pasar tenaga kerja akan
mengakibatkan biaya sosial (social cost) yang cukup tinggi dan justru potensial
menambah tingkat pengangguran bila disandingkan dengan kebijakan pasar
bebasyangseringkaliberujungpadadislokasidanpenutupansejumlahindustri
yang kalah berkompetisi di pasar global akibat dilarangnya negara melakukan
kebijakanindustriselektif(ChangdanGrabel2004:65).
Keempat, upah, tentu saja, tak mungkin fleksibel. Keynes (1936) berpendapat
bahwa upah tidak dapat bergerak secara sempurna mengikuti permintaan dan
penawaran di pasar tenaga kerja. Dengan demikian, selalu terdapat jeda (lag)
bagiupahuntukdapatmenyesuaikandiridenganperubahanperubahandipasar
tenaga kerja. Lagi pula, kendatipun fleksibel, dalam keadaan penawarantenaga
kerja yang berlebih (excess supply) di Indonesia, bila upah dibiarkan
mengambang dan diatur oleh pasar, tentu ia akan bergerak kearah yang lebih
rendah sampai excess supply itu dapat diserap sepenuhnya. Hal inilah yang
menjadi dasar kebijakan upah minimum sehingga upah sejatinya dapat
memenuhi kebutuhan hidup layak dan seimbang dengan laju tingkat inflasi.

Kelima, fleksibilitas pasar tenaga kerja akan meningkatkan peran serikat


pekerja dalam posisi tawar (collective bargaining) pada tingkat perusahaan.
Pertanyaan yang segera mengemuka adalah bagaimana mungkin peran dan
posisi tawar serikat pekerja dapat ditingkatkan justru dengan kebijakan yang
bertujuan mengurangi atau menghilangkan jaminan dan proteksi
ketenagakerjaan?Sungguhsebuahposisiyangkontraditif.
Terakhir, fleksibilitas pasar tenaga kerja akan meningkatkan investasi. Hal ini
adalah kesimpulan yang harus diuji lebih lanjut, khususnya dalam prioritas

206

kebijakan.Terdapat banyak faktor yang menghambat investasi, khususnya bagi


Indonesia. Diantaranya, yang terpenting, adalah pengendalian laju inflasi yang
meningkat sejak pemerintah memotong subsidi bahan bakar minyak sehingga
menyebabkan kenaikan harga agregat, belum tuntasnya permasalahan utang
korporat akibat ambiguitas pemerintah dan konflik kepentingan, sektor
perbankan yang lemah dan belum menjalankan fungsi intermediasi, serta
ketidakpastian baik dalam faktor ekonomi maupun nonekonomi, termasuk
pelbagai praktik pungutan liar, manipulasi pajak dan pemberantasan korupsi
yang tebang pilih. Bukankah masalahmasalah tersebut diatas yang selama ini
takkunjunghentimemberikansinyalnegatifbagipeningkataninvestasi?

BURUHDALAMCENGKERAMANGLOBALISASI
Isuperburuhankembalimenjadiberitahangat.MediaEroparamaidenganberita
perlawanan jutaan rakyat Perancis yang tumpah ruah di jalan menentang
pemberlakukan aturan ketenagakerjaan yang baru yang bertajuk contrat
premire embauche (CPE The First Employment Contract) atau Kontrak Kerja
Tahap Pertama. Alasan utama penolakan rakyat Perancis berangkat dari
kekuatiran bahwa aturan tersebut akan mengubah total sistem pasar
ketenagakerjaan yang sebelumnya dianggap terlalu rigid karena over
protective terhadap kepentingan buruh. Dengan peraturan baru tersebut,
ketenagakerjaan diarahkan menjadi lebih fleksible (labour market flexibility)
yang bermakna hilangnya proteksi negara atas kaum buruh. Sebaliknya, tentu
keleluasaan bagi pengusaha untuk melakukan pemberhentian (dismissal)
khususnyabagiparapekerjayangberusiadibawah26tahun,selamaduatahun
pertamamasakontrak.
Walaupungelombangaksiterusmenguat,pemerintahPerancismelaluiPerdana
MenterinyaDominiquedeVillepin,bersikukuhuntukmelaksanakanaturanbaru
tersebut, dengan dalih menekan angka pengangguran yang saat ini semakin
tinggi. Sikap overconfidence pemerintahansayap kanan ini, sepertinya didasari
pertimbanganakankesuksesanmerekayangtelahberhasilmengubahbeberapa
kebijakan yang dianggap sangat memanjakan kaum buruh pada pemerintahan
koalisi kekuatan sayap kiri yang kalah pada pemilu tahun 2001.

Keberhasilan ini bisa dijejaki sejak kekuatan sayap kanan berhasil mengubah
aturantentangdanapensiunpadatahun2003.Kemudian,halitudisusuldengan
sukses kecil melonggarkan aturan yang mengatur tentang 35 jam kerja
seminggu.Peraturanitusangatdicemburui oleh kaum buruh dieropakarena
memberi waktu kerja yang lebih pendek bagi buruh di Perancis. BBC, 2005,

207

memberi komentar tentang hal ini sebagai the country's greatly cherished and
muchenvied35hourworkingweek.
Di Indonesia, walaupun dalam kualitas persoalan yang jauh berbeda, ribuan
buruh menolak revisi terhadap UU Ketenagakerjaan No 13/2003 (Suara
Pembaruan, 23/3/06). UU ini sebenarnya juga berangkat dari akar persoalan
yang sama dengan kaum buruh di Perancis, yakni keinginan pemerintah untuk
menggolkan desakan dan tuntutan agenda global guna menciptakan pasar
tenagakerjayangfleksibel.
DalamkasusIndonesia,halinibisadicontohkandarirencanarevisipasalpasal
yang mengatur tentang outsourcing dan Kontrak Kerja Waktu Tertentu yang
diusulkanuntukdiperbolehkanbagisemuajenispekerjaan.Pasalinimenjadihal
yang paling krusial dari rencana revisi tersebut. Jika aturan baru ini
diberlakukan, maka fleksibilitas bagi pengusaha (employer) untuk melakukan
pemecatan, pemindahan, dll., menjadi terbuka karena status buruh kontrak
memberi peluang untuk itu (persis seperti semangat the CPE yang coba digol
kanpemerintahPerancis).Keduaperaturanitubertendensiuntukmelapangkan
jalanneoliberalbagiterwujudnyanegarayangmengabditotalpadakepentingan
pasar.

Hal yang unik pada kasus Indonesia adalah kebijakan dimaksud merupakan
bagian dari kesepakatan yang harus dilaksanakan pemerintah dalam rangka
resep economic recovery IMF. Di Perancis, hal itu justru lebih didasari oleh
kondisi yang dikatakan oleh Vedi R. Hadiz (2000), sebagai kegagalan konsep
welfare state, yang merupakan sejarah terbesar dalam mewujudkan kompromi
antara Negara, Kapital dan Buruh di negara maju. Kompromi tersebut tak
terelakkanketikamarginalisasiburuhsemakinkuatdankekuatansosialpolitik
jugaterdesakolehkekuatanmodal.
Kendatiberbedakonteks,keduanyaberangkatdarikeyakinanyangsamabahwa
intervensi negara dalam lapangan sosial adalah pemborosan, sehingga
diperlukan efisiensi yang sepenuhnya diarahkan pada pembentukan Negara
yang berjarak dengan persoalan sosial. Dalam sektor perburuhan, hal itu
diterapkan dengan memangkas proteksi negara terhadap kaum buruh melalui
pengurangan dan/atau penghapusan berbagai jaminan sosial, seperti dana
pensiun, biaya pesangon, hak cuti, mogok dan segala hal yang dianggap
inefficient,demikeyakinanuntukmenjagastabilitaspasar.

208

FLEXIBILITYVS.JOBSECURITY
Dalam rangka monitoring program IMF di Indonesia, laporan Board Executive
IMF yang dirilis pada tanggal 22 Februari 2006 lalu menyebutkan bahwa
pemerintah telah membuat beberapa langkah maju dalam pemberatasan
korupsi namun dalam meningkatkan labour market flexibility masih berjalan
lambandariapayangdiharapkan.Darilaporanini,terlihatjelasbagaimanaIMF
ikutmenjadibagiandaripersoalanyangdihadapikaumburuhdiIndonesiasaat
ini, khususnya yang terkait dengan protes atas rencana revisi Undangundang
KetenagakerjaanNo13/2003.
Aturan itu memang masih bertalian erat dengan Keputusan Menteri Tenaga
Kerja No. 150/2000 yang dianggap sebagai salah satu kemenangan kecil
reformasi. Perkembangannya kemudian, Kepmen itu juga menjadi aturan yang
paling berdarah dalam sejarah, karena melahirkan silang sengketa panjang
antaraburuhdanpengusahakarenaditudinglebihberpihakkepadaburuhdan
menafikan kalangan dunia usaha. Dalam sejarahnya, aturan ini beberapa kali
direvisi dan pada saat pemberlakuan UU No.23 tahun 2003, beberapa pasalnya
terpaksa harus tetap dicantumkan karena desakan kuat kaum buruh ketika itu.

Hal itulah yang oleh IMF dan kalangan pengusaha, dirasakan masih terus
menjadiduridalamdagingyangharussegeradicabut.Dalampandangankaum
neoliberal, kondisi tersebut tentu sangat bertentangan dengan semangat
globalisasi, sebab perekonomian global mensyaratkan penyatuan aktivitas
ekonomi lintas batas melalui perdagangan. Dalam konteks ini, hukum justru
diharapkan hadir untuk menjamin proses tersebut guna kepentingan bergerak
bebasnyajasa,barangdanmodal,bukanmalahmemberiproteksikepadakaum
buruh yang membuat kondisi pasar menjadi kaku (Hepple, 2005).

Namun demikian, keyakinan itu tentu saja mengingkari sejarah, fakta dan
semangat yang mendasari kelahiran aturan perburuhan. Pada hakikatnya,
ketentuan perburuhan mestinya hadir untuk melindungi kepentingan kaum
buruh sebagai jawaban atas kenyataan bahwa pemilik modal selalu lebih
berkuasa dari pekerja. Hal ini jelas menunjukkan bahwa globalisasi hanya
menjadi malapetaka bagi kaum buruh terlebih di negaranegara berkembang
seperti Indonesia. Globalisasi diterapkan hanya untuk mengedepankan
kepentingan para pemilik modal dengan menjadikan kaum buruh sebagai
tumbal.

209

Di sisi lain, negara yang semestinya hadir untuk melindungi, justru takluk di
bawah tekanan kapital. Hal ini tercermin dari sikap pemerintah yang terus
berupaya menciptakan kondisi yang friendly terhadap kapital melalui berbagai
revisi perundangan yang dianggap memusuhi pengusaha. Untuk tujuan itu,
kepentingankaumburuhterusditekankarenasyaratutamauntukdayasaingitu
adalah buruh murah dan patuh. Fahmi Idris (Suara Pembaruan, 23/3/06)
menegaskanbahwarevisiinidilakukankarenaderasnyatuntutaninvestorasing
yang menganggap UU itu sangat buruk apalagi jika dibandingkan dengan UU
yangberlakudiChinadanVietnam.
Pernyataan Fahmi Idris itu menjadi penjelas kekuatiran Hadiz (2000), bahwa
kehadiran globalisasi di Indonesia telah memunculkan ketakutan atas adanya
beberapabentukzerosumcompletioninvestasi.Modalbergerakdenganmudah
dan tanpahentiterusmencari buruh murah dan lemah baik di tingkat internal
(Indonesia)daneksternal(ChinadanVietnam).Dengandemikian,labourmarket
flexibility sebenarnya hanyalah agenda para pendukung neoliberal untuk
mengikis proteksi (job security) negara atas kaum buruh. Segala hal telah
tereduksimenjadihanyasebataspersoalanuntungrugi,denganmenelantarkan
persoalankemanusianyangmestinyamenjadipertimbanganutamauntukitu.

FLEXPLOITATION
Situasi pasar tenagakerja di Indonesia saat ini memang telah terjebak dalam
dilema yang pelik. Di sisi penawaran, telah terjadi labour surplus yang ekstrim
akibat supply buruh yang tinggi, seiring dengan tingginya angka pengangguran
yang telah mencapai angka 42,1 juta orang (Suara Pembaruan, 12/02/06).
Semenara itu, di sisi permintaan, demand atas buruh sangat rendah karena
kurangnyainvestasi.
Namun demikian, upaya penerapan labour market flexibility bukanlah solusi
yangtepat.Fleksibilitasitudapatdipastikanhanyaakanbermuarapadasituasi
flexploitation meminjam plesetan seorang demonstran di Perancis ketika
ekspolitasi terhadap buruh dikondisikan menjadi sesuatu yang fleksibel. Justru
diperlukan sikap bijak pemerintah untuk mencari jalan keluar yang lebih baik.
Nasibburuhharusditempatkansebagaidasarpertimbanganutama,danjangan
mengabdi buta pada kepentingan modal. Penderitaan kaum buruh akan beban
biayahidupyangsangattinggisetelahkenaikanBBMditengahtingkatupahyang
masihsangatjauhdarilayak(terendahdiAsia),sudahmenjadibebanberatyang
sangattidakadiljikaditimpalibebanbarulagi.

210

ForumEkonomiDuniatahun2005(Kompas,20/03/06)mengungkapkan,faktor
yang paling menghambat investasi dan berada di urutan pertama justru ada di
birokrasi pemerintah yang tidak efisien. Masalah instabilitas kebijakan hanya
adadiurutanketujuh.Denganberpijakpadafaktaitu,semestinyapemerintahlah
yang harus memperbaiki diri lebih dulu jika ingin investor menanamkan
modalnya di Indonesia. Akhirilah menindas buruh yang memang sudah
tertindas.Ironis.

RASIONALITASDANKEADILAN(STUDIKASUS) 4

Pada pertengahan tahun 1980an berbagai macam deregulasi dikeluarkan oleh


pemerintah untuk menggairahkan industri perbankan. Diawali dengan
diluncurkannya Paket Kebijakan 27 Oktober 1988 (PAKTO) yang mencakup
bidang keuangan, moneter dan perbankan. Kebijakan di bidang perbankan
antaralainmeliputipemberiankemudahankemudahandalammembukakantor
bank, dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, memperkenankan pendirian bank
bank swasta baru antara lain dengan penetapan syarat modal disetor minimal
Rp10milyar,jugamemberikankesempatanuntukmendirikanBankPerkreditan
Rakyat(BPR)denganmodalminimumRp50juta,danmemperinganpersyaratan
bagibankmenjadibankdevisa.
Setelah diluncurkannya deregulasi tersebut, dalam kurun waktu 19881996
bisnis perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Pada akhir tahun 2002 perbankan menguasai sekitar 90,46% pangsa pasar
sektor keuangan di Indonesia. Berdasarkan data Biro Riset InfoBank, industri
perbankanmenguasai90,46persenpangsapasarkeuangandiIndonesia,diikuti
oleh industri asuransi 3,38 persen, dana pensiun 3,01 persen, industri
pembiayaan 2,32 persen, sekuritas 0,65 persen, dan pegadaian 0,20 persen,
(Supriyanto,2003).
Pertumbuhan yang pesat itu ternyata tidak dapat mendorong terciptanya
industri perbankan yang kuat. Krisis keuangan yang melanda Indonesia pada
pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang sangat buruk pada sektor

4 Analisis Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Di Indonesia Oleh: Anita Febryani1 dan Rahadian
Zulfadin2

211

perbankan.Beberapaindikatorkunciperbankandalamtahun1998beradapada
kondisiyangsangatburuk.Kinerjaindustriperbankannasionalpadawaktuitu
jauhlebihburukdibandingkankondisiperbankandibeberapanegaraAsiayang
juga mengalami krisis ekonomi, seperti Korea Selatan, Malaysia, Philipina dan
Thailand.NonPerformingLoan(NPL)bankbankkomersialmencapai50persen,
tingkatkeuntunganindustriperbankanberadapadatitikminus18persen,dan
CapitalAdequacyRatio(CAR)menunjukkankondisiminus15persen,(Hawkins,
1999). Terpuruknya sektor perbankan akibat krisis ekonomi memaksa
pemerintah melikuidasi bankbank yang dinilai tidak sehat dan tidak layak lagi
untuk beroperasi. Hal ini mengakibatkan timbulnya krisis kepercayaan dari
masyarakatterhadapindustriperbankan.
Sebagailembagaintermediasiantarapihakpihakyangmemilikikelebihandana
dengan pihakpihak yang memerlukan dana, diperlukan bank dengan kinerja
keuangan yang sehat, sehingga fungsi intermediasi dapat berjalan lancar.
Beberapapenelitiantentangperbandingankinerjabankpadaindustriperbankan
yang didasarkan pada rasiorasio dari laporan keuangan perbankan pernah
dilakukan sebelumnya. Antara lain adalah penelitian mengenai perbandingan
tingkat efisiensi pada industri perbankan yang dilakukan dengan melakukan
pengujian empiris terhadap tingkat efisiensi antara bank pemerintah, bank
swastanasionaldanswastaasingsertabankpublik.Rasiorasioyangdigunakan
dalampenelitiantersebutterdiridariReturnonAssets,ProfitMargindanReturn
onEquity.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwabankpublikmempunyaitingkat
efisiensi di atas ratarata seluruh bank, sedangkan tingkat efisiensi bank
pemerintahdanbankswastanasionalsecarakeseluruhanberadadibawahrata
rataseluruhbank,(Ventje,1993).
Di Indonesia pernah juga dilakukan penelitian terhadap efisiensi perbankan
denganmenggunakanpendekatanfrontiereconomic.Variabelindependendalam
penelitian tersebut adalah total biaya perbankan, sedangkan variabel
dependennya antara lain adalah demand deposit, saving deposit, time deposit,
loan, ratio profit per jumlah tenaga kerja dan ratio profit per modal. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa perbankan Indonesia secara umum
menjadimakinefisiensetelahadanyaderegulasi1988,(Goeltom,1997).
Penelitianmengenaiperbandingankinerjaindustriperbankanpadabankdevisa
dan non devisa yang didasarkan pada Return on Equity, Return on Assets dan
Loan to Deposit Ratio juga pernah dilakukan. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja bank
devisa dan non devisa sebelum krisis ekonomi. Dengan kata lain, bank devisa

212

memiliki kinerja yang lebih baik daripada bank non devisa, (Wijaya, 1998).
TulisaninimencobamelihatperbedaankinerjaantaraBankDevisadenganBank
Non Devisa pada periode krisis ekonomi. Sampel dibatasi pada 30 buah bank
devisa dan 37 buah bank non devisa yang tercatat di Bank Indonesia dengan
periode analisis dari tahun 20002001, sedangkan pendekatan pengukuran
kinerja yang digunakan adalah Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE)
danLoantoDepositRatio(LDR).

ANALISISDANPEMBAHASAN
Perhitungan rasio untuk mengetahui kinerja keuangan perbankan yang terdiri
dari rasio rentabilitas dan rasio likuiditas didasarkan pada data laporan
keuangan masingmasing bank per 31 Desember 2000 dan per 31 Desember
2001.

PERHITUNGANRENTABILITAS
Rasio Rentabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
menghasilkan laba atas sejumlah modal dan aktiva yang dimilikinya, sehingga
dapatmengukurprofitabilitasyangdicapaiolehbankyangbersangkutan.
Perhitungan Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam
membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan
dananya dengan menarik kembali kreditkredit yang telah diberikan kepada
paradebiturnya.
Dari uraian terdahulu dapat disampaikan beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Dengan kondisi perbankan yang sangat dinamis, hasil pengujian saat ini
menunjukkanbahwapadatahun2000tidakterdapatperbedaankinerjaantara
bank devisa dan non devisa jika dilihat dari ROA, ROE dan LDR. Hal ini
kemungkinan terjadi karena bank devisa tidak secara maksimal memanfaatkan
peluang memperoleh laba dari transaksi dengan mempergunakan mata uang
asing. Faktor lain adalah besarnya kredit macet yang dimiliki oleh bank devisa
akibatmelambungnyatingkatsukubungabank.
2. Hasil uji statistik untuk tahun 2001 juga menunjukkan tidak adanya
perbedaan kinerja antara bank devisa dengan bank non devisa jika dilihat dari
ROA dan ROE. Sedangkan untuk indikator LDR hasil penelitian menunjukkan
bahwaterdapatperbedaankinerjayangcukupsignifikanantarabankdevisadan
non devisa. Hal ini disebabkan oleh membaiknya kondisi perekonomian

213

Indonesia, yang diikuti penurunan tingkat suku bunga perbankan sehingga


berdampakpositifuntuksektorperbankan.
Untukituperludi Sarankan:
1. Untuk meningkatkan LDR yang masih rendah sebaiknya bank non devisa
harus lebih aktif dalam menyalurkan dana yang diterimanya pada pihak ketiga
kesektorriil,sehinggadapatmeminimalkandanamengangguryangadadibank
danjugabanktidakterlaluterbebanipembayaranbungadanapihakketiga.
2. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih mendekati kondisi kinerja
perbankanyanguptodateperludipertimbangkanuntukmelakukanpenelitian
lanjutandenganjangkawaktuyanglebihpanjang,misalnyalimatahunterakhir
atau dapat juga dilakukan penelitian lanjutan dengan cara membagi sampel
dalamduaperiodeyaituperiodesebelumkrisisdansesudahkrisis.

214

TEST/UMPANBALIK

1. Secaraumumdapatdikatakanbahwaeksternalitasadalahsuatuefek
sampingdarisuatutindakanpihaktertentuterhadappihaklain,baik
dampakyangmenguntungkanmaupunyangmerugikan.Sebutkan4
eksternalitasyangterjadiapabilaterjadiinteraksiekonomi?
2. Jelaskandanbagaimanamekanismetimbulnyaeksternalitasdalam
perekonomian?
3. BagaimanasektorindustridiIndonesiaberperandalampenciptaaan
lapangkerja?
4. UntukkasusIndonesiakesepakatanyangharusdilaksanakanpemerintah
dalamrangkaresepeconomicrecoveryIMFdalamkontek
ketenagakerjaanterlaluberpihakkepadakepentinganpasar.Bagaimana
pendapatandadenganalasandiatas?

215

DAFTARPUSTAKA
Analisis Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Di Indonesia Oleh: Anita
Febryani1danRahadianZulfadin2
Baumol, W.J. 1975. Macroeconomics of Unbalanced Growth. The Anatomy of
UrbanCrisis,inAmericanEconomicReview.
Brigham, Eugene F., and Louis C. Gapensky., (1999) Financial Management
TheoryandPractice.NinthEdition.Orlando,FL:TheDrydenPress.
Dajan,Anto,(1996),PengantarMetodeStatistik.JilidII.Jakarta:LP3ES.
DepartemenKeuangan,(1990),SuratKeputusanMenteriKeuanganNomor729
Tahun1990tentangPerbankan.
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta : Penerbit Andi Offset, 1995
Kotler, Philip & Gary Armstrong, Principles of Marketing (7th. Ed.),
New York : PrenticeHall Inc., 1996 Kotler, Philip, Marketing
Management:Analysis,Planning,Implementation,andControl,New
Jersey:
Harahap, Sofyan Safrie, (1999), Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi
Pertama.Jakarta:PTRajaGrafindoPersada.
Irmayanto, Juli, (2001), Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Media
EkonomiPublishingUniversitasTrisakti.
KontribusiPDBindustrinonmigasterhadapPDBnasionaldihitungberdasarkan
hargaberlaku
Munawir, S. (1999), Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Yogyakarta :
Liberty.
Musgrave,R.A.andPeggy,B.M.1989.PublicFinanceinTheoryandPractice.Fifth
Edition,McGrawHillBookCompany,NewYork.
Myles,G.D.1997.PublicEconomics.CambridgeUniversityPress,Cambridge.
Nasoetion,A.H.1992.PengantarKeFilsafatSains.P.T.PustakaLiteraAntarnusa.
Bogor.
Prof. Dr. Sediono MP Tjondronegoro: Guru Besar Sosiologi Institut Pertanian
Bogor

216

Rahmanta Ginting Posted 17 May 2002 Makalah Falsafah Sains (PPs 702)
ProgramPascaSarjana/S3InstitutPertanianBogorMei2002
Sartono,Agus,(2001),ManajemenKeuangan;TeoridanAplikasi.Edisikeempat.
Cetakankeempat.Yoyakarta:BPFE.
Siamat, Dahlan. (2001), Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi ketiga. Lembaga
PenerbitFakultasEkonomiUniversitasIndonesia.
VISIINDONESIA2003YayasanIndonesiaForum2007
IkatanAkuntansiIndonesia,(1999),StandarAkuntansiKeuangan.
Jakarta:SalembaEmpat.

217

GLOSARIUM
A

adeplatableexternality,178
anundeplateexternality,178

PajakPigovian(Pigowantax,183
pecuniaryexternalities,175
Persebaranindustri,197
PolitikEtnik,174
privategoodorbad,178
propertyrights,178
publicgoods,178

C
CapitalAdequacyRatio(CAR),212
Coasetherem,189
collectivebargaining,206

RasioRentabilitas,213
rentannyastrukturindustri,201
rigidity,205

duaciriutamadaribarangpublik,179

EPA/EnvironmentalProtectionAgency,182
excesssupply,206
externaleffects,175

SierraClub,188
socialcost,206
socialgap,192
Strukturindustri,195
strukturindustrimenurutpelaku,skalausaha,198

K
keunggulankomparatif,204

teoremaCoase,185
thetragedyofthecommons,180
trickledowneffect,192

marginalproductivity).,205

NonPerformingLoan(NPL),212

wasteproducts,177

218

KunciJawaban
Bab1PARADIGMASTRUKTUR,PRILAKUDANKINERJAINDUSTRI
1. CobaandagambarkanhubunganPendekatanawalyangdigunakanuntukmembahasEkonomi
IndustrimelaluistructureconductperformanceyangdigagasolehMason,ekonomdariHarvard
University,akhir1930an.
Jawaban:

2. Beberapafaktoryangmendorongnegaranegaradiduniauntukmelakukanreformasiekonomi
kearahekonomipasar.Faktorfaktorinidapatdikategorikankefaktorinternaldanfaktor
eksternal,sebutkandanjelaskan.
Jawaban:
Faktorinternal,yaitukontroldanintervensipemerintahdalampasartidakberjalansecarabaik.Misalnya
,proteksiindustridalamnegerigagalmenciptakanindustridalamnegeriyangkuatdanmandiri;

intervensihanyamenimbulkanproteksitinggiyangselanjutnyamenciptakaninefisiensi;kontrolakan
sukubungamenghambatperkembangansistemkeuangan.
Selainitu,intervensidankontrolpemerintahtelahmendorongperilakusektorswasta(pelakubisnis)
untukcenderungmembangunkoneksidenganpihakbirokrasidaripadamelakukankegiatanyang
produktifdaninnovatif.Kontrol/pengaturanpemerintahmenciptakan"economicrent"(keuntungan
yangberlebihan)untukmerekamerekayangmempunyaihubungandenganpihakbirokrasi.Korupsidan
rentseekingmengalihkantenagaparaenterpreneur,investor,managerdantraderdarikegiatanyang
produktifkekegiatanyangkontraproduktif,
Sedangkanfaktoreksternalyangmendorongnegaranegarauntukmelakukanreformasiekonomiadalah
gerakanglobalisasiekonomidunia,yangditandaidenganditerimadandiberlakukannyaGATTPutaran
Uruguaypadatahun1994danWorldTradeOrganization(WTO)padatahun1995,
DenganditerimannyaGATTPutaranUruguaydanWTOmakasistemperdaganganinternasionalakan
semakinbebasdarihambatanbaikhambatantarifmaupunnontarif.Haliniberarticampurtangan
pemerintahdalamperdagangansecaraotomatisakanmenurunatauhilang.
3. CobaandajelaskanhubunganWashingtonConsensus(KesepakatanWahington)dengandogma
libralisasiolehIMF
Jawaban:
WashingtonConsensus(KesepakatanWahington)sebutanbagilembagasepertiBankDunia,IMF,
DepartemenKeuanganAS,yangbermarkasdiWahingtonsangatterkontaminsiberbagaikepentingan.
WashingtonConsensusmenyatakanbahwakinerjaperekonomianyangbaikmembutuhkan
perdaganganbebas,stabilitasmakrosertapenerapankebijakanhargayangtepat.Takdapatdisangkal
bahwabutirbutirWashingtonConsensusmerupakansyaratbagiberfungsinyamekanismepasar.Hanya
saja,harusdiingatbahwakebijakankebijakanyangdirekomendasikannyatidaklahlengkap,bahkan
kadangkalasalaharah.Mekanismepasaragarberfungsidenganbaikmembutuhkanlebihsekadar
tingkatinflasiyangrendah,pasarmembutuhkanpularegulasiyangtepatdisektorfinansial,kebijakan
persainganusaha,sertakebijakanyangmemfasilitasialihteknologidanmendorongtransparansi.Hal
halfundamentalinilahyangdiabaikandantidaktercakupdalamWashingtonConsensus.
Dogmaliberalisasi,sepertidiajukanolehWashingtonConsensusacapkaliberubahmenjaditujuandan
bukanlagiberfungsisebagaialatuntukmewujudkansistemfinansialyanglebihbaik.
IMFlebihsukajikaorangluartidakterlalubanyakbertanyamengenaiapayangsedangmerekakerjakan.
Dalamteori,lembagakeuanganitumendukunginstitusiinstitusidemokrasidinegaranegarayang
dibantunya.Dalamprakteknya,IMFmerusakprosesdemokrasidengancaramendesakkankebijakan
kebijakannya.SudahtenturesminyaIMFtidakmenekanapapunjuga.Iamerundingkansyaratsyarat
untukmenerimabantuan.Tetapisemuakekuatandalamnegosiasiituhanyaberadapadasatusisisisi
IMFdanlembagakeuangantersebutjarangsekalimemberikanwaktuyangcukupuntukmenumbukan
konsensusataubahkanuntukmengadakankonsultasiyangluasbaikdengandewanperwakilanrakyat
2

ataudenganmasyarakatsipil.KadangkadangIMFsamasekalimengabaikanketerbukaandan
menegosiasikanperjanjianperjanjianrahasia.
4. JelaskansecarasingkatVisiIndonesia2030khususnyadalamIndustri(VersiIndonesiaForum)?
Meskiperumusanfinalnyabarudilakukanakhir2007,visiyangdigagasolehYayasanIndonesiaForumini
telahmengklaimditopangempatpencapaianutamapada2030,yaitumasukdalamlimabesarkekuatan
ekonomidunia,pengelolaankekayaanalamyangberkelanjutan,perwujudankualitashidupmodern
yangmeratadanmengantarkansedikitnya30perusahaanIndonesiadalamdaftar500perusahaan
terbesardidunia.

Bab2KOMPETISIVERSUSMONOPOLI
1. Kuntunganapayangdidapatapabilaperusahaanmempunyaiposisimonopoli?
Karenaperusahaanberusahamemaksimalkankeuntungan,dankelangkaanbarangcenderung
menaikkanharga,makaseorangmonopolisakanmengurangiprodukdanmenaikkanhargasampaipada
tingkatyangmemberikankeuntunganmasikmum.Karenaitu,seorangmonopolisakanmenetapkan
hargayangtinggidanproduksiyanglebihrendahdibandingkandenganperusahaanyangberadadi

pasarpersaingansempurna 1 . Halinidigambarkanpadagambar2.1.QcdanPcmenunjukkanjumlahdan
hargapadapasarpersaingansempurna;demikianpuladenganQmdanPmyangmenunjukkanjumlah
danhargamonopoli.Dalamhalinibiayamarjinaldiasumsikantetap.
Gambar2.1.HargaMonopolidanoutputdiBandingkandenganPersainganSempuran

2. Keuntnganapayangbisadidapatapabilapasardalamposisipersaingansempurna?
Padaumumnyakesejahteraankonsumendanefisiensiakanbertambahbaikdengansemakintingginya
persaingandibandingkandenganbilapersainganrendah.Halinitidakberartibahwajumlahperusahaan
yangbersaingharusbanyakdanbukanlebihsedikit.Bisasajaterjadi,dimanahanyaterdapatdua
perusahaanyangbersaingmungkinsajasebagaiakibatdaripersaingan.
Sehinggaalatyangpalingefektifuntukmemahamiargumentasiteoritismengenaipersaingantadi
adalahdengancaramengamatiefisiensidankesejahteraankonsumen.
Denganmemperbandingkanhargadanoutputdipasarmonopoliataudipasarpersaingansempurna
(perfectcompetition),kitaharuslebihmemahamibagaimanatingkatpersaingantersebutakan

1Perusahaanmemaksimalkankeuntungandenganmenempatkanmarginalrevenue(MR),(penerimaanmarjinal)dimana

perubahandalampenerimaandaripenjualantambahanproduk,adalahsamadenganbiayamarjinal(marginalcost)(MC).
Untukperusahaanyangbersaing,hargaadalahsamadenganpenerimaanmarjinal,dimanadiatidakdapatmempengaruhi
pasar dengan menjual tambahan unit produk. Untukmonopolis, penerimaan marjinal adalah kurang dari harga karena
monopolistharusmenurunkanhargauntukmenjualunitproduktambahan.

mempengaruhitingkatkesejahteraankonsumendanproduser. 2 Logikanyaadalahkompetisi
memberikanberbagaikeuntungankepadakonsumensepertihargayanglebihmurah,produksiyang
lebihbesar,pelayananyanglebihbaik,pilihanyanglebihbanyaksertalebihinovatifdibandingkan
dengankeadaandimanapersaingandibatasi.

3. Apayangdimaksuddengansurplusprodusendansuroluskonsumen?
Perbedaanantarakeinginanuntukmembayar(kurvapermintaan)danapayangsebenarnyaharus
dibayarolehkonsumen(P)didefinisikansebagaisurpluskonsumen(consumersurplus)(CS).Kurva
penawaranmemperlihatkanjumlahyangbersediaditawarkanperusahaanpadasatutingkatharga 3 .
Surplusprodusen(PS)samadenganperbedaanantaraapayangditerimaolehperusahaandalambentuk
pendapatan(revenue)denganbiayamarjinalperusahaan.Haliniditunjukkanolehdaerahdibawah
hargadandiataskurvapenawaran.Surplustotaladalahjumlahdarisurpluskonsumendanproduser.
Semakinbesarsurplustotal,semakindiuntungkanmasyarakatsecarakeseluruhan.Sebagaicontoh,
inovasiyangdapatmenurunkanbiayaproduksi(menurunkankurvapenawarankebawah)akan
meningkatkansurplustotal.
Gambar2.2.KonsumendanProdusenSurplus

2Lihat,RichardPosner,AntitrustLaw:AnEconomicPerspective,Chicago:UniversityofChicagoPress,1976.Diskusiini
mengikuti terminologi Posner. Penggunaan istilah antitrust policy sering dipergunakan secara bergantian dengan
competitionpolicy.
3Kurvapenawaranindustrijangkapendekadalahjumlahhorizontaldarikurvapenawaranperusahaanmasingmasing.
Kurva penawaran perusahaan adalah bagian dari biaya marjinal diatas biaya variable. Bagaimanapun, monopolis tidak
mempunyaikurvapenawaranyangdapatdiartikandalamhargasaja.Pilihanoutputnyatergantungkepadabaikmarjinal
revenuedanbiayamarjinal.

4. Apayangdimaksuddengandeadweightloss,(berikancontohdenganpendekatangrafik)?
DeadweightLossmerupakanbiayayangditanggungmasyarakatkarenapasartidakbekerjasecara
efisien 4 .Yaitujumlahsurpluskonsumendansurplusprodusenyanghilangdibandingkandenganpasar
persaingansempurnasurplustotaldibandingkandengantingkatpersaingansempurna.(Lihatgambar
2.2,areasegitigayangdiberitandaDWL).Karenakonsumenbersediamembayarlebihtinggiuntuk
suatuprodukdibandingkandenganbiayamemproduksibarangtersebut,makapasarbekerjasecara
tidakefisien 5 .Haliniakanmenaikkanpermintaandanproduksiatasbarangbarangbernilairendahini 6 .
Terjadimisalokasiatassumberdayamasyarakatyaitu,merekatidakdipakaiuntukutilisasiyang
terbaik.Beberapakonsumenakanmembayardenganhargatinggi 7 .Negaramenjadilebihdirugikan
karenasumberdayanyatidakdipergunakandengancarayangpalingproduktif.Pentinguntukdiketahui
bahwakebijakanpersaingan,kebijakanlainnya,sepertipajak,yangmempengaruhiproduksi(harga
dimanaperusahaanbersediauntukmenjual)danpermintaan(hargadimanakonsumenbersedia
membayar)dapatjugamengakibatkandeadweightloss 8 .

5. Mengapa dalam kebijaksan kompetisi pertimbangan efesiensi menjadi sangat relevan,jelaskan


pengaruhnyaterhadappembangunanekonomi?
Relevansipertimbanganefisiensibagikebijakankompetisiadalahbahwapenggunaansumberdayayang
tidakefisien,dengankatalain,akanmengakibatkanhargatinggi,outputrendah,kurangnyainovasidan
pemborosanpenggunaansumberdaya.Bilaperusahaanbersaingsatusamalainuntuk
mengidentifikasikankebutuhankonsumen,memproduksiapayangdibutuhkankonsumenpadaharga
yangpalingrendahyangdapatdihasilkannyadanterusmenerusberusahameningkatkandanmelakukan
inovasiuntukmeningkatkanpenjualan,sumberdayadigunakansecaralebihproduktifdankonsumen

mendapatkanapayangdibutuhkannya 9 .

4 Dennis Carlton dan Jeffery Perloff, Modern Industrial Organization, Edisi Kedua, New York: Harper Collins College

Publishers,1994.
5Sebagaicontoh,secarateknis,industridenganbiayatetapyangtinggi(highfixedcosts)mungkindapatberoperasisecara
efisien,tetapiharganyadiatasbiayamarjinal.Satucontohadalahjaringanindustridimankonsumenmendapatkanbahwa
lebihbaikuntukmembuatstandardsuatuproduk.Persainganuntukmenjadipenentuukuranstandardakanmembuat
hanyaadasatuatauduaperusahaanyangeksis.Halinimenunjukkanhasilatauakibatyangefisien.

6 Lihat Philip Areeda, Introduction to Antitrust Economics, in collaboration Among Competitors:Antitrust Policy and
Economics,EleanorFoxandJamesHavelsoneds,ChicagoIllinois:AmericanBarAssociation,1991.
7 Surplus konsumen dapat berkurang, tidak hanya secara total, tetapi juga relatif terhadap surplus produsen, kalau
konsumenharusmembayarlebihtinggiuntuksuatuprodukketimbangpadapasarpersaingansempurna.Halinisering
digambarkansebagaipemindahankekayaanataukesejahteraandarikonsumenkeprodusen
8LihatCarltondanPerloff,Hal105107,supranote8,untukdiskusimengenaideadweightlossdaripajak.
9Scherer,supranote1mengatakanbahwa,Dariproseskompetisiyanggiat,selanjutnya,hargayangdisampaikankepada
perusalhaan yang berpartisipasi, akan membantu alokasi sumber daya yang efisien; tekanan kepada supllier untuk
mengatur operasional mereka dengan ketat; dan insentif untuk memperkenalkan produk dan proses terbaru, karena
hanya melalui inovasilah suatu perusahaan dapat menggungguli saingannya dan mendapatkan keuntungan dari hasil
prosespersaingan.

Penggunaansumberdayayangadadenganlebihproduktifakanmemberikankonsekwensioutputyang
lebihbesardankemudianmenjadikanpertumbuhanekonomidankekayaanyanglebihbesarbagi
negara.Hargayangrendahakanmemberikankonsumenpendapatanyanglebihtinggiuntuk
dibelanjakanpadapembelianlain,investasiatauuntukditabung.Totalsurplus,ataukekayaandari
konsumenmaupunprodusenbertambahbesar.Olehsebabitukebijakanpersainganyangmengurangi
hambatanterhadappersainganakanmembantuusahamencapaitujuanbermanfaatbagimasyarakat.

6. Sebutkan4model/kelompokstrukturpasardalamperekonomian?
Strukturpasardasarperekonomiansecaraumumdapatdikelompokkanmenjadiempat,yaitu:
persaingansempurna,monopoli,persainganmonopolistik,danoligopoli.Pengelompokanini
berdasarkanpadaempathalpokok,yaitu:ciricirijenisbarangyangdihasilkan,banyakperusahaan
dalamkegiatanyangmenghasilkanbarangtersebut,mudahtidaknyaperusahaanbarumenjalankan
kegiatanuntukmemproduksibarangtersebut,danbesarkekuatansuatuperusahaandidalampasar.
Strukturpasarmerupakansalahsatubagiandalamkerangkapemikiranyangdikenaldenganstructure
conductperformanceyangmerupakansalahsatualatuntukmenganalisissektorindustri.Strukturpasar
persaingansempurnamerupakanbentukyangpalingideal,karenamenganggapsistempasariniakan
menjaminterwujudnyakegiatanperekonomianyangsangatefisien.

7. Berikan contoh dan jelaskan praktek monopoli yang tidak dilarang menurut Undangundang
antimonopoli?
Monopolisebenarnyatidakdilarangsepanjanghalituatashasilusahapelakuyangbersangkutansecara
fair.MisalnyajikasuatupelakuusahaAmenghasilkan(memproduksi)suatuprodukbarudipasar,
otomatispelakuusahatersebutsebagaimonopolis.YangdilarangolehUUAntimonopoliadalahpraktek
monopoliyangmengakibatkanpersainganmenjaditidaksehatpadapasaryangbersangkutan.
Misalnya,pelakuusahaBinginmemproduksibarangsepertiyangdiproduksipelakuusahaA,maka
pelakuusahaAtidakbolehmelakukanhambatan(entrybarrier)supayapelakuusahaBtidakdapat
memproduksibarangyangsamatersebut.Selainitu,pelakuusahaAadakemungkinanbisamelakukan
hambatanmasukpasar,sepertijikapelakuusahaAmematenkanproduktemuannyakepadadirjen
patendanpelakuusahaAmempunyaihakmonopoli(biasanya)selama20tahun.Dansetelahitu,setiap
orangbolehmemproduksibarangyangsama.Itupunharusmendapatlisensidaripemeganghakpaten
tersebut.

8. Berikan 3 (tiga) contoh perbuatan curang yang dilakukan produsen yang dapat merugikan
konsumen?

Contohlainpelakuusaharetailtidakmemberikaninformasiyangjujurdalamhalpemotonganharga.
Pelakuusahatersebutmembuatiklansuperhematdenganmenggantilabelhargabarangbarang
tertentudenganlabelyangbaru.MisalnyapadalabeldualiterminyakBimoliyangsebetulnyaharganya
Rp8.750ditulisRp9.500(seolaholahhargalama),dicoret,danditambahkan"hargabaru"Rp8.750untuk
memberikesanseolaholahadapotonganhargaRp750darihargalama.Iklansemacaminidibuatuntuk
mengecohdanmenarikkonsumenuntukmembeliminyaktersebut.
Iklantersebutdapatmenarikperhatiankonsumenkarenaadanyapotonganharga,yangsebenarnya
tidakadasamasekali.Atau,secaratertulisadaiklanpotonganhargasebesarRp750.Tetapisetelah
dibayardikasir,yangdihitungadalahhargalama.Dankebanyakankonsumentidakmengecekbon
pembeliannya,apakahhargapotonganadaatautidak.
Carasepertiiniadalahsalahsatutindakanyangtidakjujuryangmerugikankonsumen.Halini
merupakansuatupenipuanyangdilakukansecaratidakjujur(curang),yangmensyaratkanpembuktian
yangsubjektif.Halhalsemacaminitidakberhubungandenganpersainganantarapelakuusahayang
satudenganpesaingnya.
Tentusajaakibatperbuatanyangtidakjujurtersebutmempunyaidampakkepadapelakuusaha
pesaingnya,tetapihalitusecaratidaklangsung.Misalnyakarenaadanyaiklanpotonganhargatersebut,
konsumenmenjadiberlombalombamembeliminyaktersebutdanmembelibarangkebutuhanyang
lain.Karenakonsumensudahsekalianbelanjaditokoretailtersebut,akibatnyapesaingnyamengalami
penurunanomsetpenjualan.
Tetapiakibatlangsungdaritindakantidakjujurtersebutadalahdialamilangsungolehkonsumen,ditipu.
DanhalinidapatdikenakanUUKonsumenataupasal382bisKUHPdanpasal1365KUHPerdata.
Menurutpasal382bisKUPHPistilah"persainganusahaadalahpersainganyangdilakukansecara
curang"dengankatalainsecaratidakjujur.Artinya,iniberkaitandengandengan"perbuatanpenipuan".
Pelakuusahaatauseseorangyangmelakukanperbuatancurangterhadappublikdalammenawarkan
barangnyadapatdijatuhkanhukumpenjaraataudenda,kalau,pertama,terjadisatuperbuatanyang
bersifatmenipu.Kedua,karenaperbuatannyamenimbulkankerugianbagipesaingnyadanpembeliatau
konsumen.Dalamkasussepertiini,adanyakasuspenipuanatauperbuatancurangharuslahterbukti.
Berdasarkanpasal1365KUHPerdatasegalaperbuatanyangmembawakerugiankepadaoranglain,
mewajibkanorangyangbersalahuntukmenggantikerugianyangdideritaorangataupelakuusaha
tersebut.Jadipersainganusahatidaksehatyangdilakukansecaracurangharusterbuktisecarasubjektif
danakibatnyamerugikankonsumensecaralangsungdanpelakuusahasecaratidaklangsung.

9. Sebutkanamanatpasal7UUNo.5/1984kepadapemerintahyangberkaitandenganmonopoli?
Selainitu,masalahlaranganmonopolisudahdiaturdidalampasal7UUNo.5/1984tentang
Perindustrian.Pasal7tersebutpadaintinyamemberikaninstruksikepadapemerintahuntuk:(1)
mewujudkanperkembanganindustriyanglebihbaik,secarasehatdanberhasilguna;(2)
8

mengembangkanpersainganyangbaikdansehatsertamencegahpersainganyangtidakjujur;(3)
mencegahpemusatanataupenguasaanindustriolehsatukelompokatauperorangandalambentuk
monopoliyangmerugikanmasyarakat.

BAB3KONSENTRASIPASAR
1. Berdasarkan beberapa pendapatan tentang definisi pasar,coba saudara simpulkan beberapa
variabelyangharusadadalampasar.

Suatupertemuanantara
Orangyangmaumenjual,dan
Orangyangmaumembeli
Suatubarangdanjasatertentu
Denganhargatertentu

2. Apayangdimaksuddengantindakanantipersaingan
Penjelasankeduadaritingkatkonsentrasipasaryangtinggiadalahkarenatindakanantipersaingandari
perusahaanperusahaanyangadadiindustritersebut.Dalamusahanyauntukmencarikeuntunganyang
tinggi,perusahaanmungkinmelakukanperbuatanyangantipersainganuntukmematikanlawanatau
untukmenghambatmasuknyacalonpesaing.Tindakaninibisasangatefektifkalausainganimpor
rendahkarenaadanyaperlidunganpemerintah.Tindakansepertiiniberusahauntukmenekan
penerimaansecaratidakwajarataumenaikanbiaya(yangaktualatauyangakandikeluarkan)oleh
perusahaansaingan.Dalamindustriindustrisepertiinitingkatkonsentrasiyangmeningkatdalamsuatu
kurunwaktubisamenjaditandaadanyatindakanantipersaingan.

3. Menurut pendapatan anda, masih perlukah campur tangan pemerintah dalam mengatur
mekanismepasaryangada.
Penyebabketigadaritingginyatingkatkonsentrasiadalahcampurtanganpemerintahdipasar.Campur
tanganpemerintahdalamperekonomianIndonesiasangatluas,dandibenarkanolehUUD45dimana
disebutkanbahwanegaramenguasaikegiatanekonomiyangbisamengendalikanhajathiduporang
banyak.InitelahdiinterpretasikansecaraliberalolehpemerintahselamasejarahIndonesia,dan
kadangkadangdemikepentinganpolitiknya.PadamasaOrdeLamahalinidigunakanuntuk
membenarkannasionalisasiperusahaanperusahaanasing.PadamasaOrdeBaruinidigunakanuntuk
membenarkanidecampurtanganpemerintahdarisistemekonomicampuran,pemerintahcampur
tanganbukansajauntukmendorongstabilitasmakroekonomitetapijugauntuktujuanperencanaan.
9

Rasionaldarikeikutsertaanpemerintahyangterakhirinilahtelahmengakibatkansebagianbesar
campurtanganpemerintahyangsifatnyamerusakpersaingan.
Adabeberapabentukcampurtanganpemerintahyangmerusakpersaingan.Pertama,pemerintah
membatasipersainganpadaindustriindustritertentudenganmenciptakanhambatanmasukbagi
perusahaandomestik.Termasukdidalamnyaadalahkebijakankebijakanyangmenyisihkansebagian
atauseluruhpasaruntukusahakecil,koperasi,BUMN,ataukelompokkelompoklain.Termasuk
didalamnyaadalahpembatasanterbukanmaupunterselubungdalaminvestasidomestik,walaupun
suatuindustritidaktermasukdalamdaftarnegatif,mungkinsekalusulitatauterlalumahaluntuk
mendapatkanpersetujuanBKPMuntuksuatuproyek.Kedua,pemerintahmelidungiindustridomestik
daripersainganperusahaanasingdenganmenciptakantarifdanhambatannontarifbagibarangimpor,
danjugamenghambatinvestasiasing.Ketiga,pajakdanpengendalianhargaterhadapberbagaibarang
jugatelahmenghambatpersaingan.Sebagaicontoh,disektorrokokkretek,perusahaandariukuran
yangberbedaharusmembayarcukaiberbedadanmenentukanhargaberbedapula. 10 Sebagiandari
campurtanganinimungkinmempunyairasionalekonomisepertimenjagastabilitasharga,menjamin
kontinuitaspasokan,ataumendorongindustribayitapiyanglainnyarasionalnyatidaklahbegitukuat
sepertipembentukanmonopolicengkehbagiBPPC.

4. BagaimanadayasaingindustriIndonesiadipasarglobal(biladilihatpadaTahun1982s/d1994)
DilihatdariindeksRCA(RevealedComparativeAdvantage),ternyatatidakberubah.IndeksRCA
menunjukkanperbandinganantarapangsaeksporkomoditasatausekelompokkomoditassuatunegara
terhadappangsaeksporkomoditastersebutdidunia.Sejak1982keunggulankomparatifIndonesia
meningkatpesatdenganpertumbuhanratarata19%pertahunhinggatahun1994.Tidakberubahnya
RCAIndonesiaselama196582besarkemungkinankarenaeksporkitamasihdidominasiolehminyak
danprodukpertanianyangpadatsumberdayaalam(agriculturalandresourcebasedindustries).Setelah
1982,sejalandenganupayapengembanganbroadbaseindustry,produkekspornonmigasIndonesia
semakinberagam.Namun,beberapastudidenganRCAmenunjukkanbahwakomoditiindustri
manufakturIndonesiayangmeningkatpangsapasarnyadiduniamasihdidominasiolehproduk
berteknologisederhanasepertikaret,plastik,tekstil,kulit,kayu,dangabus.
5. Bagaimanaperanpemerintahdalampersaingan(dalamsistemmekanismepasar)yangberlaku?
Pasaryangdibebaskanbersaingdipercayadapatmemberikanbanyakkeuntungandanperan
Pemerintahdiperlukanuntukmewujudkannya.Akantetapipadakasustertentu,persaingandapat
berhasildenganbaikapabilaPemerintahtidakmengintervensi.Apalagibilaintervensiyangterjadi
cenderungmenguntungkansegelintirpelakuusahayangmeraupkeuntunganbesar.Ironisnya,
terkadangpermasalahandalamindustritersebutbersumberdarihalhaldiluarpersoalanekonomi,
sepertipenyelundupan.Sayangnyasolusiyangdiambilmalahmerusaktatananyangsudahberjalan

10Keberadaandariperaturaniniadalahalasanutamamengapahargasigaretkretekpadatingkatkonsumentidakmengakhirimonopolicengkeh.

10

denganbaikdansesuaidenganmekanismepersaingan.Contohnyaadalahpenanganankebijakan
industrigula.
6. CobaandajelaskantentangstrukturindustridiIndonesia?
LaporanBankDunia(1993),yangberjudulIndustrialPolicyShiftingintoHighGear,menemukan
beberapapermasalahanstrukturalpadaindustriIndonesia.Permasalahanstrukturalpadaindustri
Indonesiaadalah:(1)tingginyatingkatkonsentrasidalamperekonomiandanbanyaknyamonopoli,baik
yangterselubungmaupunterangteranganpadapasaryangdiproteksi;(2)dominasikelompokbisnis
pembururente(rentseeking)ternyatabelummemanfaatkankeunggulanmerekadalamskalaproduksi
dankekuatanfinansialuntukbersaingdipasarglobal;(3)lemahnyahubunganintraindustri,
sebagaimanaditunjukkanolehminimnyaperusahaanyangbersifatspesialisyangmampu
menghubungkanklienbisnisnyayangberjumlahbesarsecaraefisien;(4)strukturindustriIndonesia
terbuktimasihdangkal,denganminimnyasektorindustrimenengah;(5)masihkakunyaBUMNsebagai
pemasokinputmaupunsebagaipendorongkemajuanteknologi;(6)investorasingmasihcenderung
padaorientasipasardomestik(inwardoriented),dansasaranusahanyasebagianbesarmasihpada
pasaryangdiproteksi.
DalamRencanaPembangunanJangkaMenengahNasional(RPJMN)versipemerintahSBYJK,daftar
permasalahanstrukturalindustriIndonesiamakinpanjang.SelainyangsudahdiidentifikasiBankDunia,
industrimanufakturIndonesiamenghadapimasalah:Pertama,masihsangattingginyakandunganimpor
bahanbaku,bahanantara,dankomponenuntukseluruhindustri,yangberkisarantara2830persen
antaratahun19932002.Kedua,lemahnyapenguasaandanpenerapanteknologikarenaindustrikita
masihbanyakyangbertipetukangjahitdantukangrakit.Ketiga,rendahnyakualitasSDM,
sebagaimanatercermindaritingkatpendidikantenagakerjaindustri.Keempat,belumterintegrasinya
UKMdiIndonesiadalamsatumatarantaipertambahannilaidenganindustriskalabesar.Kelima,kurang
sehatnyaiklimpersaingankarenabanyaksubsektorindustriyangberoperasidalamkondisimendekati
monopoli,setidaknyaoligopoli.Initerbuktidarilebihdari50persensubsektorindustrimemilikiindeks
konsentrasiduaperusahaan(CR2)diatas0,5padatahun2002.
7. BagaimanadayasaingindustriIndonesiadipasarglobal?
DilihatdariindeksRCA(RevealedComparativeAdvantage),ternyatatidakberubah.IndeksRCA
menunjukkanperbandinganantarapangsaeksporkomoditasatausekelompokkomoditassuatunegara
terhadappangsaeksporkomoditastersebutdidunia.Sejak1982keunggulankomparatifIndonesia
meningkatpesatdenganpertumbuhanratarata19%pertahunhinggatahun1994.Tidakberubahnya
RCAIndonesiaselama196582besarkemungkinankarenaeksporkitamasihdidominasiolehminyak
danprodukpertanianyangpadatsumberdayaalam(agriculturalandresourcebasedindustries).Setelah
1982,sejalandenganupayapengembanganbroadbaseindustry,produkekspornonmigasIndonesia
semakinberagam.Namun,beberapastudidenganRCAmenunjukkanbahwakomoditiindustri
manufakturIndonesiayangmeningkatpangsapasarnyadiduniamasihdidominasiolehproduk
berteknologisederhanasepertikaret,plastik,tekstil,kulit,kayu,dangabus.

11

Kendatidemikian,yangcukupmemprihatinkanadalahadanyaindikasimulaimelemahnyadayasaing
Indonesiasejaktahun1992.Salahsatusebabutamanyaadalahmasihterkonsentrasinyaprodukekspor
nonmigasyangtergolonghasildariindustriyangpadatsumberdayaalam(NRI)danberbasistenaga
kerjayangtidakterampil(ULI).StrukturekspornonmigasIndonesiatelahberubahberdasarkan
intensitasinput(factorintensity),yangdikelompokkanmenjadi5kategori,yakni:(a)NRI(Natural
ResourceIntensive),(b)ULI(UnskilledLabourIntensive),(c)PCI(PhysicalCapitalIntensive),(d)HCI
(HumanCapitalIntensive),dan(e)TI(TechnologicalIntensive).Tabel2menjelaskanstrukturekspor
nonmigasIndonesiamenurutklasifikasitersebut.
AgaknyaIndonesiaharusmulaibersiapsiapmenyongsongtahapankeunggulankomparatifyanglebih
tinggi,yaitukesektorpadatteknologi(TI)danpadattenagaahli(HCI).Initerbuktidikalapertumbuhan
ekspornonmigaskitamengalamipenurunanselama19931995,produkyangjustrumenanjak
pertumbuhannya(setidaknyapertumbuhannilaiekspornya50%dannilaiekspornyaminimumUS$100
juta)adalahprodukdariindustriTIdanHCI.Diantaraprodukeksporyangnaikdaunadalahbarang
barangelektronik,kimiadanmesinnonelektroniktermasukperalatantelekomunikasi,komputerdan
komponennya.Menariknya,hampirsemuaproduktersebutmemilikirasioimporkurangdari1,yang
menunjukkanbetapaprodukproduktersebuttidakmemilikikadarkandunganimporyangtinggi.
8. Sebutkan5(lima)programutamaKPPU(komisiPengawasPersainganUsaha)untukperiode
20002005?
SebagailembagapengembanamanatUUNo5/1999,KPPUberkewajibanuntukmemastikan
terciptanyaiklimpersainganusahayangsehatdankondusifdiIndonesia.UntuktujuantersebutKPPU
periodepertama(20002005)telahmeletakanlimaprogramutama,yaknipengembanganpenegakan
hukum,pengembangankebijakanpersaingan,pengembangankomunikasi,pengembangankelembagaan
danpengembangansisteminformasi.

12

BAB4TEORIOLIGOPOLIDANKOLUSI
1. Jelaskanperbedaanyangsignifikantantaramodelmodeloligolpolisebagaiberikut;
a) ModelCournot
b) DalamModelBertrand
c) ModelChamberlin
d) ModelKurvaPatah
e) ModelStackelberg
DalammodelCournotdianggapbarangyangdihasilkanbersifathomogen(identik)danstrukturbiaya
produksinyasamadenganbiayaproduksimarjinal=0.Secaraumumdapatlahdiutarakanbahwaapabila
dipasaradanperusahaanmakamasingmasingperusahaanakanmemproduksioutputsebanyakn/n+
1dariseluruhpermintaanpasar.Dansecarakeseluruhanmerekaakanmenghasilkan(n/(n+1)ataun
(1/n+1).Dalamhalinijelasjikabahwasemakinbanyakperusahaanyangterdapatdipasar,makaakan
semakinbanyakpulajumlahoutputyangditawarkandipasardengantingkathargajualyanglebih
murah.Outputkeseimbangandalammodelinimendekatioutputkeseimbanganpasarpersaingan
sempurna.
DalammodelBertranddianggapmasingmasingperusahaanmemperkirakanperusahaanpesaingnya
tetapmempertahankantingkathargajualoutput,apapunyangditentukanolehperusahaan
pesaingnya.ModelBertranddapatmenentukanposisikeseimbanganstabil(stableequilibrium)dari
pasar.Posisitersebutditentukanolehtitikpotongantaraduakurvareaksiyangdimilikiolehmasing
masingperusahaan.DalammodelBertrandinitidakmengarahketingkatkeuntunganpasaryang
maksimumsertapadatingkatyanglebihrendahdariitu.Halinidisebabkankarenadianggapmasing
masingprodusentidakpernahmemanfaatkanpengalamanpengalamannyayangtelahlalu.
DalampasaroligopolimodelChamberlindinyatakanbahwakeseimbanganstabildipasarterjadiapabila
dipasardisepakatihanyaadasatuharga.HalinidisebabkandalammodelChamberlininimasingmasing
perusahaanmenyadaribahwamerekasalingtergantung.Penetapansatuhargatersebutdimaksudkan
untukmemaksimumkankeuntunganperusahaanmasingmasing.DalammodelmodelChamberlinini,
dianggapjugabahwamasuknyaperusahaanbarukepasardimungkinkan,makaadatendensi
keseimbanganstabilyangterjadidalammodelinitidakdapatdipecahkanmelaluimekanismealapasar
monopoli.
PasaroligopolimodelkurvapatahdiformulasikanolehSweezy.Dalammodelinikeseimbangan
perusahaanditentukanpadawaktugarispermintaanyangdihadapiprodusenpatah.Karenapada
tingkatiniberartiMRyangdihadapiprodusensamabesardenganMCnya,memangsecaraumum
dapatlahdiutarakanbahwakurvaMRdapatberpotongandengankurvaMCdimanasajapadabagian
kurvaMRyangpatah.Halinibermaknabahwaadanyaperubahanstrukturbiayaproduksitidakakan
berpengaruhterhadaptingkatoutputdanhargakeseimbanganperusahaan.Berbentukpatahkurva
permintaanyangdihadapioligopolisinimencerminkanperilakuoligopolisdipasar,yaituapabilaia
menurunkantingkathargajual,makaiamengharapkanprodusenpesaingnyaakanmengikuti
kebijaksanaannya.Akantetapikalauiamenaikkanhargajualmakaprodusenpesaingnyatidakakan
mengikutikebijaksanaan.Bentukkurvapermintaanyangpatahadalahmanifestasidariadanya
13

ketidakpastianoligopolisterhadapperkiraanperusahaanpesaingapabilaiamenurunkantingkatharga
jual.Modelinidapatdigunakanuntukmenjelaskanmengapadalampasaroligopolitingkathargaoutput
yangterjadidipasarcenderungtetaptidakberubahubah.
Dalammodeloligopoliyangberikutnya,yaitumodelStackelbergdianggapsalahsatuprodusenyangada
dipasarcukupkuatposisinyasehinggadapatmemaksaperusahaanpesaingnyayanglainuntuk
mengakuidanmengikutisegalaketentuannya.Dalamhaliniperusahaanyangterkuattersebut
berperilakusepertihalnyaperusahaanmonopolis.Dalammodelinidiutarakanbahwaapabilaiadipasar
hanyaadasatuperusahaanyangkuat(dipasariajadipimpinan),sedangkanperusahaanyanglainrela
sebagaipengikut,makakeseimbanganpasaryangbersifatstabilakanterbentuk.Namun,apabiladi
pasaradaduaperusahaanyangsamasamakuatdankeduaduanyaberharapuntukmenjadipemimpin
dipasar,makakeseimbanganpasaryangbersifatstabiltidaklahakanterbentuk.Dalamsuasanaseperti
iniakanterjadiperangharga(pricewar).Peranghargatersebutakanberartisetelahsalahsatu
perusahaanrelamenjadipengikutdansetelahituberartikeseimbanganyangbersifatstabillalu
terbentuk.
2. GameTheory(teoripermainan)inimerupakansebuahsainsatauanalisisstrategiyang
mencobauntukmenentukanapaaksiyangdilakukanparapemainyangberbeda,guna
menjaminhasilterbaikbagimasingmasing.Pemainyangberlainaninibisasajaantaramitra
dagang,pengusahadanserikatpekerja,ataupunantarsindikatkriminal.Teoriinijugabisa
dipakaidalampenentuanhargapasar.Sebutkanbeberapajenisyangpopular?

Zerosumgame,iniadalahwinlosesolution.Dimanajikasatupihakmenang,makapihaklainpastikalah.
Jikasatupihakmemperolehkeuntungan/manfaat,makaitumerupakanhargayangharusdibayaroleh
pihaklain.Contohpermainanyangbertipezerosumgameantaralainadalahcatur.
Nonzerosumgame,dimanajikasatupihakmemperolehkeuntungan,makapihaklaintidakpulakalah.
Pihakpihakyangterlibatbisamelakukankompromi,sehinggamemperolehsolusiyangbermanfaatbagi
semuanya.Contohnyadalamduniasales,salesmanberhasilmenjualproduknyadanmeemnuhitarget,
sementarapelangganjugaberhasilmemperolehprodukyangiabutuhkan.Samasamabermanfaatbagi
semuapihak,bukan?
Prisonersdilemma,salahsatubentuknonzerosumgamenamuntidakterdapatkerjasamaataupun
komunikasiantarakeduabelahpihak.Diilustrasikanprisonersdilemmainiyaituduapenjahatyang
ditangkapdandiinterogasisecaraterpisah.Jikamerekaberduasamasamamengaku,makakeduanya
akanmenjalanihukumanterberat.Jikasalahsatumengaku,makatemannyaakandiganjarhukuman
lebihberatdaniasendiridikurangi.Sementaraitujikakeduanyatidakmengaku,makaakan
memperolehhukumanterringan.Masalahnyaadalah,keduanyatidaktahuapayangakandilakukanoleh
pihaklawan.Prisonersdilemmasendiriseringterjadidalamkehidupansehariharitanpadisadari.
Misalnyaantarasatuperusahaandengankompetitornya,dimanasamasamatidakmengetahuiapayang
akandikerjakanolehpihaklawandantidakadakomunikasiantarkeduanya.Kemudianjugabanyak
aplikasinyadiduniapolitikantarapolitisidanlawanpolitiknya.
14

3. Apayangdimaksdudengankarteldanmengapaperludibentukkartel?
Karteladalahgabungan(organisasiresmi)dariparaprodusenyangmenjualoutputdipasaroligopoli.
Organisasiinidibentukdengantujuanuntukmeningkatkankeuntunganperusahaanperusahaan
anggotanya,yaitudenganjalanmenentukankebijaksanaankebijaksanaanyangberlakuuntukseluruh
perusahaandalamkartel.
Karteldibentukpadaumumnyauntukmengatasiketidakpastianperilakuperusahaanperusahaan
pesaingdenganmengadakanCollusiveagreement.Denganpenggabungansepertiiniprodusen
produsensecarabersamasamaakanberperilakusepertihalnyamonopolis.Secaragarisbesaradadua
jeniskartel,yaitukarteldengantujuanmembagipasar.Suasanainiadalahmiripdenganmonopolisyang
mempunyaibeberapapabrik(multiplantmonopoly).

BAB5MERGERDANINTEGRASIVERTIKAL
1. CobaSaudarajelaskanapayangdimaksuddenganmerger,danapakeuntungandankerugan
melakukanmerger?
Mergeradalahpenyerapandarisuatuperusahaanolehperusahaanlain.Mergermerupakan
penggabunganusahapadasuatunamaperusahaandimanasalahsatuperusahaanharusberbentukPT.
Setelahmerger,perusahaanyangdibeliakankehilanganatauberhentiberoperasidenganhasilnya
adalahsebuahentitasyanglebihbesar.Keuntunganutamamelakukanmergeradalahsederhanadan
tidaksemahalbentuklainpengambilalihanperusahaan.Halinidisebabkankarenamasingmasing
perusahaanyangmelakukanmergertelahmengkompromikannyadansetujuuntukmengkombinasikan
operasiperusahaan,sehinggatidakadakeharusanuntukmenggantikepemilikanaset.Kerugian
melakukanmergeradalahkeharusanuntukmendapatkanpersetujuanparapemegangsaham,karena
untukmendapatkanpersetujuantersebutdapatmemakanwaktuyanglama.
2. Jelaskanapayangdimaksuddengan:
MergerVertikal
MergerHorisontal
MergerKonglomerasi
Yangdimaksuddengan:

MergerVertikal,Perusahaanmasihdalamsatuindustritetapibedalevelatautingkat
operasional.Contoh:Restorancepatsajimenggabungkandiridenganperusahaan
peternakanayam.
MergerHorisontal,Perusahaandalamsatuindustrimembeliperusahaandileveloperasi
yangsama.Contoh:pabrikkomputergabungdenganpabrikkomputer.
MergerKonglomerasi,Tidakadahubunganindustripadaperusahaanyangdiakuisisi.
Bertujuanuntukmeningkatkanprofitperusahaandariberbagaisumberatauunitbisnis.
Contoh:perusahaanpengobatanalternatifbergabungdenganperusahaanoperatortelepon
selulernirkabel.
15

3.Jelaskanapayangdimaksuddenganistilahsebagaiberikut:

Akuisisi
HostileTakeOver
LeverageBuyout

Yangdimaksuddengan:

Akuisisiadalahpembeliansuatuperusahaanolehperusahaanlainatauolehkelompokinvestor.
Akuisisiseringdigunakanuntukmenjagaketersediaanpasokanbahanbakuataujaminanproduk
akandiserapolehpasar.Contoh:AquadiakuisisiolehDanone,PizzaHutolehCocaCola,dan
lainlain.
PengambilAlihanSecaraPaksa(Hostiletakeover)adalahsuatutindakanakuisisiyangdilakukan
secarapaksayangbiasanyadilakukandengancaramembukapenawaranatassaham
perusahaanyangingindikuasaidipasarmodaldenganhargadiatashargapasar.
Pengambilalihansecarapaksabiasanyadiikutiolehpemecatankaryawandanmanajeruntuk
digantiorangbaruuntukmelakukanefisiensipadaoperasionalperusahaan.
Leveragebuyoutadalahteknikpengusaanperusahaandenganmetodepinjamanatauutang
yangdigunakanpihakmanajemenuntukmembeliperusahaanlain.Terkadangsuatuperusahaan
targetdapatdimilikitanpamodalawalyangbesar.

4.SebutkanpendapatHazelJ.Johnsonkondisiyangperludipertimbangkanperbankansebelum
melakukanmerger?
HazelJ.Johnson(1995)menyatakan,prasyaratyangharusdianalisisterlebihdahuludarikeduaBank
yangakanmelakukanmergeradalah:

KondisikeuanganmasingmasingBank,mergersesamabanksehatataukarenacollapse
Kecukupanmodal
Manajemen,baiksebelumatausesudahmerger

ApakahmergerdapatmemberimanfaatbagipenggunajasaBanktersebut?Johnsonlebihlanjut
menyatakansetiaplembagayangakanmelakukanmerger,padaumumnyamempunyaibeberapaisu
pentingyangrelevanuntukdianalisissebelummergerdilakukan,antaralain:

Kapanwaktuyangtepatuntukmelakukanmerger.
Bagaimanamengidentifikasikecocokanpasangan(partner)untukmerger.
Bagaimanamengkomunikasikandenganbaikatasrencanamergerinikepadaseluruhpihakyang
berkepentinganagarniatmergermempunyaidampakyangpositifdipasar.
Bagaimanamelakukancara,yangakandilakukanuntukkonsolidasidiantaraBankyangmerger.

16

5. Sebutkanbeberapasebabkegagalanperusahaanyangtelahmelakukanmerger?
BanyakperusahaanatauBankyangmengalamikegagalansaatdilakukanmerger,disebabkan,antara
lain:

Hargayangditetapkansaatdilakukanmergerterlalutinggiakibatanalisissebelumnyatidak
akurat
Sumberpembiayaanmergerberasaldaripinjamanberbiayatinggi
Asumsiyangsalahdenganmengharapkanboomingmarket,yangternyataterjadisebaliknya
Tergesagesa,sebelumdilakukanujituntasdenganbaik
Perbedaankeduaperusahaanterlalubesar
Budayakerjatakdapatdisatukan
Krisismanajerialkarenainginmempertahankansemuamanajemenyangadadikedua
perusahaan

6. JelaskanPasal14,undangundangNo5/1999yangberkaitandenganIntegrasiVertikal?
Pasal14,undangundangNo5/1999menjelaskanYangdimaksuddenganmenguasaiproduksisejumlah
produkyangtermasukdalamrangkaianproduksiatauyanglazimdisebutIntegrasiVertikaladalah
penguasaanserangkaianprosesproduksiatasbarangtertentumulaidarihulusampaihiliratauproses
yangberlanjutatassuatulayananjasatertentuolehpelakuusahatertentu.
7. Beberapatindakanataucaratidakadil(unfair)dapatdilakukanperusahaanuntuk
memenangkanpersaingansecaratidaksehat,misalnyatindakankolusifdantindakanyang
menghancurkanpesaing(competitorelimination).Jelaskanapayangdimaksuddengantindak
kolusifdancompetitorelimination?
Tindakankolusifialahperilakubeberapaperusahaanuntukmengaturhargasecarabersamasamaatau
membagibagipasarsedemikianrupasehinggamemaksimumkankeuntunganmasingmasing
perusahaan.Perilakukolusidapatdilakukandengantersembunyi(tacitcollusion)ataupunterbuka
(explicitcollusion).Contohperilakukolusiterbukaadalahpembentukankartelolehperusahaan
perusahaan.
Sedangkanperilakupenghancuranpesaing(competitorelimination)adalahverticalrestraintsdan
predatorypricing.Verticalrestraintadalahpengaturanhubunganantarasupplierdenganprodusenatau
antaraprodusendengandistributor.Predatorypricingterjadiapabilasuatuperusahaansecaratemporer
mengenakanhargarendahsebagaiupayauntukmembendungmasuknyapesaingkesuatupasar,
mengenyahkanpesaingyangtelahadadidalamsuatupasar,ataumendiktepesaingdisuatupasar
tertentu.

17

BAB6PERANGHARGA
1. Sebutkandanjelaskanlimajenistujuanpenetapanharga?
1) TUJUANBERORIENTASIPADALABA,Asumsiteoriekonomiklasikmenyatakanbahwasetiap
perusahaanselalumemilihhargayangdapatmenghasilkanlabapalingtinggi.Tujuaninidikenal
denganistilahmaksimisasilaba.Dalamerapersainganglobal,kondisiyangdihadapisemakin
kompleksdansemakinbanyakvariabelyangberpengaruhterhadapdayasaingsetiap
perusahaan,sehinggatidakmungkinsuatuperusahaandapatmengetahuisecarapastitingkat
hargayangdapatmenghasilkanlabamaksimum.Olehkarenaituadapulaperusahaanyang
menggunakanpendekatantargetlaba,yaknitingkatlabayangsesuaiataupantassebagai
sasaranlaba.Adaduajenistargetlabayangbiasadigunakan,yaitutargetmarjindantargetROI
(ReturnOnInvestment)
2) TUJUANBERORIENTASIPADAVOLUME,Selaintujuanberorientasipadalaba,adapula
perusahaanyangmenetapkanharganyaberdasarkantujuanyangberorientasipadavolume
tertentuatauyangbiasadikenaldenganistilahvolumepricingobjective.Hargaditetapkan
sedemikianrupaagardapatmencapaitargetvolumepenjualanataupangsapasar.Tujuanini
banyakditerapkanolehperusahaanperusahaanpenerbangan.
3) TUJUANBERORIENTASIPADACITRA,Citra(image)suatuperusahaandapatdibentukmelalui
strategipenetapanharga.Perusahaandapatmenetapkanhargatinggiuntukmembentukatau
mempertahankancitraprestisius.Sementaraituhargarendahdapatdigunakanuntuk
membentukcitranilaitertentu(imageofvalue),misalnyadenganmemberikanjaminanbahwa
harganyamerupakanhargayangterendahdisuatuwilayahtertentu.Padahakekatnyabaik
penetapanhargatinggimaupunrendahbertujuanuntukmeningkatkanpersepsikonsumen
terhadapkeseluruhanbauranprodukyangditawarkanperusahaan.
4) TUJUANSTABILISASIHARGA,Dalampasaryangkonsumennyasangatsensitifterhadapharga,
bilasuatuperusahaanmenurunkanharganya,makaparapesaingnyaharusmenurunkanpula
hargamereka.Kondisisepertiiniyangmendasariterbentuknyatujuanstabilisasihargadalam
industriindustritertentu(misalnyaminyakbumi).Tujuanstabilisasidilakukandenganjalan
menetapkanhargauntukmempertahankanhubunganyangstabilantarahargasuatu
perusahaandanhargapemimpinindustri(industryleader).
5) TUJUANTUJUANLAINNYA,Hargadapatpuladitetapkandengantujuanmencegahmasuknya
pesaing,mempertahankanloyalitaspelanggan,mendukungpenjualanulang,ataumenghindari
campurtanganpemerintah.

2. Sebutkanfaktorfaktor(menurutKotlerdanArmtrong)yangperlumenjadibahanpertimbangan
dalammenetapkanharga
KotlerdanArmstrong(1994,h.341)berpendapatbahwaadaduafaktorutamayangperlu
dipertimbangkandalammenetapkanharga,yaknifaktorinternalperusahaandanfaktorlingkungan
eksternal.Faktorinternalperusahaanmencakuptujuanpemasaranperusahaan,strategibauran

18

pemasaran,biaya,danorganisasi.Sedangkanfaktorlingkunganeksternalmeliputisifatpasardan
permintaan,persaingan,danunsurunsurlingkunganlainnya.

3. MenurutPorter(1985,h.4),adalimakekuatanpokokyangberpengaruhdalampersaingansuatu
industri,Sebutkandanjelaskan?
MenurutPorter(1985,h.4),adalimakekuatanpokokyangberpengaruhdalampersaingansuatu
industri,yaitupersaingandalamindustriyangbersangkutan,produksubstitusi,pemasok,pelanggan,
danancamanpendatangbaru.Informasiinformasiyangdibutuhkanuntukmenganalisiskarakteristik
persainganyangdihadapiantaralainmeliputi:

JumlahPerusahaandalamIndustri.Bilahanyaadasatuperusahaandalamindustri,makasecara
teoritisperusahaan,yangbersangkutanbebasmenetapkanharganyaseberapapun.Akantetapi
sebaliknya,bilaindustriterdiriatasbanyakperusahaan,makapersainganhargaakanterjadi.Bila
produkyangdihasilkantidakterdiferensiasi,makahanyapemimpinindustriyangleluasa
menetukaperubahanharga.
UkuranRelatifSetiapAnggotadalamIndustri.Bilaperusahaanmemilikipangsapasaryang
besar,makaperusahaanyangbersangkutandapatmemeganginisiatifperubahanharga.Bila
pangsapasarnyakecil,makaperusahaantersebuthanyamenjadipengikut.
DiferensiasiProduk.Bilaperusahaanberpeluangmelakukandiferensiasidalamindustrinya,
makaperusahaantersebutdapatmengendalikanaspekpenetapanharganya,bahkansekalipun
perusahaanitukecildanbanyakpesaingdalamindustri.
KemudahanuntukMemasukiIndustriyangBersangkutan.Bilasuatuindustrimudahuntuk
dimasuki,makaperusahaanyangadasulitmempengaruhiataumengendalikanharga.
Sedangkanbilaadahambatanyangmasukkepasar(barriertomarketentry),makaperusahaan
perusahaanyangsudahadadalamindustritersebutdapatmengendalikanharga.Hambatan
masukkepasardapatberupapersyaratanteknologi,investasimodalyangbesar,
ketidaktersediaanbahanbakupokok/utama,skalaekonomisyangsudahdicapaiperusahaan
perusahaanyangtelahadadansulitdiraiholehparapendatangbaru,ataupunkeahliandalam
pemasaran.
PengaruhLingkungan(trenekonomidanpembatasanhukum),Analisainimeliputifaktorkondisi
perekonomianyangdisebabkanolehsiklusbisnis,inflasi/deflasi,kebijakanmoneter,kebijakan
fiskal,neracapembayaran,perubahaniklimsosialdanpolitik,perkembanganteknologi,ataupun
perubahankebijakanpemerintah.

4. Sebutkandanjelaskan5langkah(faktorinternaldaneksternalperusahaan)yangharusmenjadi
pertimbanganperusahaandalampenetapanharga?

19

1) ESTIMASIPERMINTAANDANELASTISITASHARGA,Setiapperusahaanperlumemahamisifat
pasardanpermintaanyangdihadapinya,apakahtermasukpasarpersaingansempurna,
persainganmonopolistik,oligopoli,ataumonopoli.Faktorlainyangtidakkalahpentingnya
adalahelastisitaspermintaan,yakni"howresponsivedemandwillbetoachangeinprice"
(Kotler&Armstrong,1996,h.350).Permintaanmenentukanbatasatasdarirentanghargayang
dimungkinkanbagisuatuproduk.Permintaanakanmenurundrastisbilahargaterlalutinggi.
Biasanyaterjadihubunganyangterbalikantarahargadanjumlahpermintaan,sehinggakurva
permintaanbersifatnegatifatauslopemenurun.Namunproduktertentuyangdipandang
bergengsiatauprodukyangsulitdinilaikualitasnyasecaraobjektif,bisamenghasilkankurva
permintaanyangpositif.Adapulapelangganyangmenggunakanhargasebagaiindikatordari
statusataukualitasproduktersebut,sehinggaterdoronguntukmembelilebihbanyakpadasaat
hargameningkat.
2) BIAYADANHUBUNGANNYADENGANVOLUMEPENJUALAN,Permintaanmenentukanbatas
atasdarikisaranhargayanglayakdandapatditawarkanolehperusahaanatasproduknya,
sedangkanbiayamenentukanbatasbawahnya.Biayamerupakanfaktoryangmenentukanharga
minimalyangharusditetapkanagarperusahaantidakmengalamikerugian.Hargasuatuproduk
haruslahmenutupibiayauntukproduksidanpemasaranbarangtersebut,palingtidakuntuk
jangkapanjang,sebagaimanahalnyapendapatanyanglayakdterimaolehperusahaanatas
investasiyangtelahdilakukandanresikoyangharusditanggungnya.
Adaduajenisbiayayangumumnyadigunakandiperusahaan,yakni:

Biayatetap(fixedcosts)yangsifatnyatetapuntukjangkapendek,tanpa
dipengaruhiolehvolumeproduksiataupendapatandaripenjualan.Tercakup
didalamnyaadalahbunga,sewa,gajieksekutif,dandepartemenfungsional
(sepertipembeliandanR&D)yangdibutuhkanuntukmendukungproduk
yangdihasilkanolehperusahaan.Karenabiayatetapsecarakeseluruhan
tetapjumlahnyatanpatergantungpadavolumen,makabiayatetapperunit
produkakanmenurunapabilaperusahaanmemproduksidanmenjuallebih
banyakproduktersebutdalamsuatuperiodetertentu.
Biayavariabel(variablecosts)bervariasisecarakeseluruhanterkaitdengan
tarafproduksi,namunbiayaperunittetapsamatanpatergantungpada
jumlahproduksi.Tercakupdidalamnyaadalahbiayabahanbaku,kemasan,
dantenagaburuhyangdiperlukanuntukmemproduksisetiapunitproduk.
Dalamhubungannyadenganvolumepenjualan,adaduahalyangharus
diperhitungkanuntukpenetapanharga,yakniskalaekonomis(economiesof
scale)dankurvabelajar(learning/experiencecurve).Dalamjangkapendek,
skalaekonomisdiperolehdaripenggunaankapasitasyangadasecara
maksimal,sedangkandalamjangkapanjangperusahaanmendapatkannya
denganmembangunfasilitasyanglebihbesardanlebihefisien.Kurvabelajar
menghasilkanpenurunanbiayaproduksidanbiayapemasaranperunit
20

sejalandengansemakinbanyaknyapengalamanyangdiperoleh.Carakerja
yanglebihefisiendanakumulasiusahapemasarantelahdapatdirasakan
hasilnya,yangterkaitdengandaurhidupproduk.
3) HARGADANBIAYAKOMPETITOR,Gunamemperolehposisibersaingyangdiharapkanuntuk
suatuprodukataujasadalampasarsasarannya,manajemenharusmemperhitungkanbiayadan
hargadarikompetitor.Misalnya,supayasuksesmenerapkanstrategihargarendah,maka
manajemenharusyakinbahwabiayaprodukmemanglebihrendahdaripadabiayapesaing,dan
rendahnyabiayatersebutakantercerminpadahargaprodukyangditawarkan.
4) METODEPENETAPANHARGA,Secaragarisbesarmetodepenetapanhargadapat
dikelompokkanmenjadiempatkategoriutama,yaitumetodepenetapanhargaberbasis
permintaan(customerorientedmethods),berbasisbiaya(costorientedmethods),berbasislaba
(profitorientedmethods)danberbasispersaingan(competitonorientedmethods).
5) PENYESUAIANSTRUKTURHARGADENGANKONDISIPASAR,Apabilatarafhargatelahditetapkan
berdasarkansemuapertimbangandiatas,untukselanjutnyadapatterjadifleksibilitasharga,di
manastrukturhargadivariasikansesuaidenganpermintaandanbiayaberdasarkanwilayah,
segmenpasar,danlainlain.Penyesuaiankhususterhadaphargadapatdilakukandalambentuk
diskon,allowance,danpenyesuaiangeografis.
Disampingsemuafaktordiatas,KotlerdanArmstrong(1994)menambahkansatufaktor
internalyangperlujugadipertimbangkandalamstrategipenetapanharga,yakniorganisasi.
Manajemenperlumemutuskansiapadidalamorganisasiyangharusmenetapkanharga.
Setiapperusahaanmenanganimasalahpenetapanhargamenurutcaranyamasingmasing.Pada
perusahaankecil,umumnyahargaditetapkanolehmanajemenpuncak.Padaperusahaanbesar,
seringkalimasalahpenetapanhargaditanganiolehdivisiataumanajersuatuliniproduk.Dalam
pasarindustri,salespeoplediperkenankanuntukbernegosiasidenganpelanggannyaguna
menetapkankisaranhargatertentu.Dalamindustridimanapenetapanhargamerupakanfaktor
kunci(misalnyaperusahaanminyak,penerbanganluarangkasa),biasanyasetiapperusahaan
memilikidepartemenpenetapanhargatersendiriyangbertanggungjawabterhadap
departemenpemasaranataumanajemenpuncak.Pihakpihaklainyangmempunyaipengaruh
terhadappenetapanhargaadalahmanajerpenjualan,manajerproduksi,manajerkeuangan,
danakuntan.

21

5. Sebutkandanjelaskantaktik(responnonharga)danteknik(Responharga)yangperluoleh
perusahaandalammenghadapiperangharga?

BAB7WAJAHPERIKLANANINDONESIA
1. Apayangmenyebabkanterjadinyaperubahanbesardalamindustriperiklansaatini,sebutkan
danjelaskan?
Gejalapentingyangmenjadipenyebabterjadinyaperubahahbesardalamindustriperiklanansaatini,
yaitu:(1)Lompatanteknologikomunikasidaninformasiyangmemunculkanberbagaiwujudpesandan
mediaperiklananbaru,(2)Konvergensimediayangmengharuskanadanyakonsistensiperlakuanantar
media,antarklausal,dan(3)Kebutuhanuntukberkampanyepemasaranyangmenyeluruhdanterpadu,
sehinggamemunculkanjugabentukbentukjasadanmetodebarudalamberprofesidanberpraktik
usaha.

22

2. Dalammelakukanperiklanperlupertimbanganyangmenjadidasarkomitmentperusahaan
dalamtanggungjawabnyakepadamasyarakat.Jelaskanbeberapakomitmentpenting
tersebut?
Dalamkaitankomitmen,perludisimakadanyaketegasanpuladalambeberapaisupentingperiklanan,
khususnyadalamhalhal:(1)Swakrama,sebagaisikapdasarindustriperiklananyangdianutsecara
universal,(2)Menempatkanetikadalamstrukturnilaimoralyangsalingdukungdenganketentuan
perundangundangansebagaistrukturnilaihukum,(3)Membantukhalayakmemperolehinformasi
sebanyakdansebaikmungkin,denganmendorongdigencarkannyaiklaniklanpersaingan,meskipun
dengansyaratsyarattertentu,(4)Mengukuhkanpahamkesetaraanjender,bukansekadarpersamaan
hak,perlindungan,ataupunpemberdayaanterhadapperempuan,(5)Perlindunganterhadaphakhak
dasaranak,(6)Menutupruanggerakbagieksploitasidanpemanfaatanpornografidalamperiklanan,(7)
Membukadiribagikemungkinanterusberkembangnyaisi,ragam,pemeran,danwahanaperiklanan,
dan(8)Dukunganbagisegalaupayayangsahdanwajaruntukdapatmeningkatkanbelanjaperkapita
periklanannasional,denganmembukapeluangbagibeberapainstitusitertentuuntukberiklansecara
penuhataupunterbatas.
3. BagaimanamenurutandaiklandenganmenggunakaninternetuntuksaatinidiIndonesia?
(jawabanbebastetapiharusrealistisdanaktual)

4. BagaimanamenurutandacitraperiklandiIndonesiasaatini?(jawabanbebastetapiharus
realistisdanaktual)

BAB8BEBERAPABATASANVERTIKAL
1. Apakelemahandankelebihandansistemperusahaanmempunyaiusahadistributoratau
perusahaanbergantungpadaperusahaandistributor.Jelaskan?
Keduasisteminimempunyaikelemahandankelebihannyamasingmasing.Perusahaanyangmendirikan
usahadistributorsendirialasannyaadalahdemiefisiensidanmenciptakansinergi.Sedangkanprodusen
besarlebihsukamenggunakandistributorindependendaripadamendirikanperusahaandistribusi
sendiri.Alasannya,distributoryangmemilikikeahlianuntukitu.
2. BagaimanakahUUAntimonopolimengaturketerkaitanantaraprodusendengandistributor,
khususnyajikaterjadipenetapanhargasecaravertikal?
AkanmenjadiperhatianUUAntimonopoli,jikaperusahaanmenguasaibarangtertentu,sehinggadapat
menentukanhargapasar,yaitumelaluipenetapanhargaantaradistributordenganagenataugrosir
yangmenetapkanhargabarangtertentuyangakandijualkepadakonsumen,sehinggahargatidaklagi
berdasarkanmekanismepasar.
Menjawabpertanyaandiatas,bagaimanaUUAntimonopolimengaturketerkaitanantaraprodusen
dengandistributor,UUAntimonopolitidakmengaturlaranganpenetapanhargavertikalsecarategas.
Memangpasal14UUAntimonopoliIndonesiamengaturmengenaiintegrasivertikal,tetapitidak
23

mengenailaranganpenetapanhargavertikal.Ketentuanpasal14tersebuthanyamelarangpenguasaan
produksidarihulukehiliryangdapatmempengaruhiharga.
Artinya,produsenhanyamenguasaiprosespembuatansuatubarangdarihulusampaikehilir.Dengan
demikiandiadapatmenentukanharganya,tetapitidakmenentukanhargayangakandijualkepada
konsumen.
Ketentuanyangmendekatilaranganmembuatperjanjianpenetapanhargavertikaladalahpasal15ayat
3.Itupunmerupakansuatuintepretasi,karenatidakmelarangnyasecarategas.BahkanProf.Micklitzdi
dalamkomentarUUAntimonopoli,memberiinterpretasi,bahwapasal15ayat3tidakmelarang
penetapanhargapadatingkatkedua.
Tetapipenetapanhargasecaravertikalyangmenghambatpersaingantetapbertentangandengan
semangatUUAntimonopoli.Olehkarenaitubeliaumencobamenghubungkannyadenganketentuan
pasal5UUAntimonopolidalaminterpretasinyauntukmenjangkaupenetapanhargavertikal.Tetapijika
ditelitisecaraseksamapasal5tersebuthanyamengaturlaranganpenetapanhargasecarahorizontal
saja.
3. APAsajabentukpraktikmonopolidanpersaingantidaksehatyangdilarangolehUndang
UndangNomor5Tahun1999tentangLaranganPraktikAntimonopolidanPersainganTidak
Sehat?
Adaduajenislarangan,yakni:a)perjanjianbersamayangmenyebabkanpersaingantidaksehat,danb)
kelompokkegiatanyangmengarahpadapraktikmonopolidanpersaingantidaksehat.UUinimelarang
perjanjianbersamaantarpelakuusahadenganmaksuduntukmenguasaiproduksidanpemasaran(pasal
4).
Perjanjiansepertiinidapatdikategorikansebagaibentukperilakupelakuusahayangmengarahpada
praktikmonopolidanpersainganusahayangtidaksehat.Pelakuusahadiluaranggotayangmelakukan
perjanjiantersebuttermasukyangdirugikan,yangpadagilirannyaakanberdampaknegatifterhadap
konsumenkarenapasokandandistribusibisadikuasai,dipengaruhi,dandikendalikan.
Dengancaraperjanjianyangtidaksehatini,makapelakuusahayangmelakukanperjanjiansecara
bersamasamaakandenganmudahmendikteharga.Pasokakandikurangisecarabersamajikahendak
meningkatkanhargaataupasokdibanjirijikaadapelakuusahalaindiluaranggotayangmelakukan
perjanjian.
Bentukperjanjianlainyangdilarangadalahperjanjianpenetapanharga(pricefixing),sepertitercantum
dalampasal5.Pihakpelakuusahalaindiluaranggotayangmelakukanperjanjiandirugikandan
konsumenterpaksamenerimahargayangrelatiflebihtinggikarenapelakuperjanjianpenetapanharga
inicenderungmenaikkankeuntunganuntukmeningkatkankeuntungannyasecaratidaknormal.
Olehkarenaalasansubstansialinilah,makaperjanjianpenetapanhargainidigolongkankedalam
kategorikriminalekonomiyangberat.Pelakuperjanjianpenetapanhargainitergolongkedalambentuk
perseillegal,yangakanlebihbesardampaknegatifnyaterhadappasarmanakalapenguasaanpasar
24

secarabersamasamadarianggotayangmelakukanperjanjiantersebutsangatbesar(lebihbesardari50
persen).
Perjanjijiandalambentukdiskriminasihargajugadilarang,terutamadiskriminasihargadaripelaku
usahayangmempunyaikaitanintegrasivertikal(pasal6).Misalnya,perusahaanyangmenerimabahan
bakudenganhargalebihrendahdariperusahaanlaindihulu,yangjugamerupakanmilikpelakuusaha
yangsama,pastiakanmengakibatkanpersainganusahatidaksehat.
Pelakuusahalainyangtidakadakaitankehuluharusmembiayaiproduksinyalebihtinggidenganpelaku
usahalainnyayangmelakukanintegrasivertikal.
Pelakuusahadilarangmelakukanupayaatautindakanjualrugiuntukmempengaruhipersaingandengan
maksudagarpesaingnyatersingkir.Pelakuusahayangmelakukantindakanjualrugiditengarailebih
jelasmelakukanpraktikpersaingantidaksehat,terutamaapabilapenguasaanpasarnyasangatbesar,
baiksecarasendirisendiriataubersamasamadenganmelakukanperjanjianhorizontal.
PerjanjianhorizontaldarianggotaAsosiasiSemendimasalalutergolongkedalampraktikperjanjian
wilayah,yangdilarangolehundangundang(pasal9).Jikapraktikinidilakukan,makapelakupelaku
perjanjianakanterkenalaranganundangundanginidenganhukumansesuaiundangundangyang
berlaku.
Praktikpemboikotanolehsatuataubeberapapelakuusahaataspelakuusahalainnyatergolongke
dalambentukperseillegal,yangbertentangandenganundangundangini(pasal10).Pelakuusahalain
akandirugikandenganadanyapraktiktidaksehatsepertiini.
Bentukperjanjianhorizontalyangsangatnegatifdampaknyaterhadappelakuusahalaindankonsumen
adalahpraktikkartel(pasal11dan12).Perjanjianiniseringdilakukansecaratertutupolehpengusaha
denganmaksudmengendalikanharga,mengaturproduksidanpemasaran.
Jikapraktikkartelinidibiarkan,makapersainganyangsehatmenjadisirnakarenakendaliatasharga,
produksi,danpemasarandapatdilakukanolehpelakupelakuperjanjian.
Pelakupraktikkartel(termasuktrust)initergolongsebagaimusuhbesarmasyarakat.Bentuk
perjanjiannyatertutupdansulitdilacak,bahkanbisadilakukandenganhanyamenggunakantelepon.
Karenaitu,masyarakatsangatperlumemahamipraktikcurangduniausahainiagarsistembisnistidak
rusakkarenapraktikkartelini.
Praktikoligopsoniyangdigabungkandenganperjanjianvertikaladalahmusuhbesardaripetanidan
produsenkecil(pasal13).Posisinyayangkecildibandingkandenganbeberapapembeliyangbesar,
sudahjelastidakseimbang.
Posisitawarpetaniatauprodusenkecildapatdimatikandenganadanyaperjanjianvertikaldaripembeli
besaryangmenguasaipengumpul(ataugudangdidalamkasustembakau)sehinggahargadapatditekan
ataupembelibesarmelakukanpraktikpenetapanhargabeliyangharusdilakukanolehpengumpulatau
pemilikgudang.
25

BAB9KEBIJAKANKOMPETISI/ANTITRUST
1. SebutkanfaktormakrodanmikroyangmenyebabkandayasaingprodukIndonesialemah
(menuruttolakukurWEF)?
Terpuruknyadayasaingtersebutmerupakanakibatdariberbagaifaktor.MenuruttolokukurWEF,
diidentifikasi5(lima)faktorpentingyangmenonjol.Padatataranmakro,terdapat3(tiga)faktor,yaitu:
(a)tidakkondusifnyakondisiekonomimakro;(b)buruknyakualitaskelembagaanpublikdalam
menjalankanfungsinyasebagaifasilitatordanpusatpelayanan;dan(c)lemahnyakebijakan
pengembanganteknologidalammemfasilitasikebutuhanpeningkatanproduktivitas.Sementaraitu,
padatataranmikroatautataranbisnis,2(dua)faktoryangmenonjoladalah:(a)rendahnyaefisiensi
usahapadatingkatoperasionalisasiperusahaan;dan(b)lemahnyaiklimpersainganusaha.
2. BagaimanapendapatandajikameilhatkondisiStrukutrIndustridiIndosensiaberdasarkandata
tahun1997?
Strukturindustrimasihlemah.Sebagaiillustrasi,diindustrikendaraanbermotorpadatahun1997
jumlahproduserkomponenmencapai155perusahaan.Namunhampirsemuaprodusenkomponenini
merupakanpemasoklapispertama.Halinimenunjukkanlemahnyakedalamanstrukturindustrinasional
otomotif.Sebagaiperbandingan,padatahunyangsamadiJepangada350pemasoklapispertama,
2.000pemasoklapiskedua,dan10.000pemasoklapisketiga.Artinyaindustrinasionalsangat
terintegrasisecaravertikal.
3. Bagaimanaperanindustrikecildanmenengah(TermasukRT)dalamkontekdukunganmata
rantaiuntukindustriberskalabesardiIndonesia?
Perananindustrikecildanmenengah(termasukRT)masihminim.Industriberskalamenengah(2099
orangtenagakerja),berskalakecil(519orangtenagakerja),danindustrirumahtangga(14orang
tenagakerja)mempekerjakanduapertigatenagakerjamanufakturdiIndonesia.Namundemikian,
segmenindustriinimenyumbanghanya56persendaritotalnilaitambahmanufaktur.Industrikecildan
menengahterkonsentrasidisubsektormakanandankayu.Industriindustripadasegmeniniumumnya
melayanikonsumerakhirataumemproduksikomponenuntukaftersalesmarket,dengansegmen
kelasterendah.Sangatsedikityangmemproduksibahanbakudan/ataubarangintermediateserta
memasoknyakeindustrihilir.Dengankondisiini,industrikecildanmenengahdiIndonesiabelum
beradadalamsatumatarantaipertambahannilaidenganindustriberskalabesar.

4. Apa yang menyebabkan negaranegara dunia ketiga menolak atas


berlanjutnya usahausaha untuk meluncurkan Putaran Baru (untuk
memperluasWTO)?
TidakuntukperluasanWTO,Menegaskankembalipenolakanatasberlanjutnyausahausahauntuk
meluncurkanPutaranBaruataumemperluasWTO,denganmemasukkanisuisubarusepertiinvestasi,
kompetisi,belanjapemerintah,bioteknologi,atauliberalisasitarifyangdisesuaikan.MemperluasWTO
kepadaisuisusepertiinvestasidankebijakankompetisi,ataumemprasyaratkansemuanegarauntuk
mengikutiaturanaturanbelanjapemerintah(dimulaidengantahapawalaturanaturantransparansi),
26

akanmengancamdasardasarmenentukandirisendirisecaranasionaldankemampuanbertahan
pertanianpertaniandanusahausahalokalberskalakecildanmenengah,menghapusdukunganbagi
perekonomianlokal,sertamenyebabkankerusakansosialdanlingkungan.Jugamenolaktaktiktaktik
barudariUniEropayangdengandiamdiammemasukkanperundingankompetisidaninvestasimelalui
caraperjanjianplurilateral.Harusadamoratorium(penundaansementara)atasinisiatifinisiatiflebih
lanjutdariliberalisasiperdagangandiWTO.Sebagaipenggantinya,makaisuisuketimpangan"isuisu
implementasi"baginegaranegaraberkembangharussegeraditangani.Initidakbolehdikaitkandengan
konteksperundinganperundinganbagiliberalisasilebihlanjut.

5. ApadampaknegatifyangditakutiduniaketigaadanyaGATSdalamkaitannya
denganPelayananSosialDasardanPerlindunganPublik?
MusnahkanGATS:LindungiPelayanansosialDasardanPERLINDUNGANPUBLIK.Bidangbidangseperti
kesehatan,pendidikan,distribusienerji,air,sertapelayanandasar,tidakdapatmenjadisubyekdari
aturanaturanperdaganganbebasinternasional.Tambahanlagi,GATStidakbolehmembatasi
kemampuanpemerintahdanmasyarakatuntukmengaturdanmelindungilingkungan,kesehatan,
keselamatan,dankepentingankepentinganpubliklainnya.DalamPerjanjianUmumPerdaganganJasa
Jasa(GATS=GeneralAgreementonTradeinServices),prinsipliberalisasiprogresifa,sertaimplikasi
investasiasingatassektorsektorjasatelahmenyebabkanmasalahmasalahgawat,sepertideregulasi
terhadapsektorjasapublik.

6. Bagaimana WTO dalam menjalankan sistemnya,sehingga dunia ketiga


merasakanketidakadilandalamsistemtersebut?
PersoalkanSistemWTO,SistempenyelesaianperselisihanWTOtidakdapatditerima.Sistemini
memaksakanadanyaaturanaturanyangtidakadildanberoperasilewatprosedurproseduryangtidak
demokratis.Sisteminijugamerampasperanperanlegislatifdanpembuatanperaturandarinegara
negaraberdaulatdanpemerintahanlokal.Sistemperdaganganinternasionalyangberkeadilansosial
jugamemerlukanperubahandiluarWTO,yaituperlunyamengutamakanhakhakdankesejahteraan
buruhdanpetaniyangmemproduksidanmenyediakanberbagaikomoditasdanberbagaipelayanan.
Semuapemerintahdanbadanbadaninternasionalharusmemperhatikanpelanggaranolehkorporasi
korporasimultinasionaldanpemerintahatashakhakdasarburuh;pemundurankembaliatasapaapa
yangtelahdicapaiolehperjuanganburuh;penguranganataskeselamatankerja;danmemperkecilupah.
HakHakBuruhharuslahdiperkuatdiseluruhdunia.Juga,IMF,BankDuniadanBankBankPembangunan
Regionalharusmenghapushutangnegaranegaramiskin100%,sehinggamerekadapatmengalokasikan
kembalidanadanatersebutdanmenggunakannyamisalnyauntukpenghapusankemiskinandan
pembangunan.Penggunaanprasyaratpenyesuaianstructuraluntukmemaksadiadakannyaliberalisasi
perdagangandiDuniaKetigadantempatlainnyaharusdihentikan.Pemerintahharusberunding,melalui
sistemPBBataubadanbadanlainnyayangsesuai,denganpartisipasidemokratisyangsepenuhnya.
Perundingantersebutmembuatperjanjianyangmengikatyangmenjaminbahwatingkahlakukorporasi
haruslahbertanggungjawabsecarasosialdansecaralingkungan;sertapunyatanggunggugatsecara
demokratis.

27

BAB10PERFORMANCE
1. Secaraumumdapatdikatakanbahwaeksternalitasadalahsuatuefeksampingdarisuatu
tindakanpihaktertentuterhadappihaklain,baikdampakyangmenguntungkanmaupunyang
merugikan.Sebutkan4eksternalitasyangterjadiapabilaterjadiinteraksiekonomi?
Eksternalitasitudapatterjadidariempatinteraksiekonomiberikutini:a)Efekataudampaksatu
produsenterhadapprodusenlain(effectsofproducersonotherproducers).b)Efekataudampak
sampingkegiatanprodusenterhadapkonsumen(effectsofproducersonconsumers)c)Efekataudampak
darisuatukonsumenterhadapkonsumenlain(effectsofconsumersonconsumers)d)Efekakandampak
darisuatukonsumenterhadapprodusen(effectsofconsumersonproducers)
2. Jelaskandanbagaimanamekanismetimbulnyaeksternalitasdalamperekonomian?

1)KEBERADAANBARANGPUBLIK,Barangpublik(publicgoods)adalahbarangyangapabiladikonsumsi
olehindividutertentutidakakanmengurangikonsumsioranglainakanbarangtersebut.Selanjutnya,
barangpubliksempurna(purepublicgood)didefinisikansebagaibarangyangharusdisediakandalam
jumlahdankualitasyangsamaterhadapseluruhanggotamasyarakat.
Kajianekonomisumberdayadanlingkungansalahsatunyamenitikberatkanpadapersoalanbarang
publikataubarangumumini(commonconsumption,publicgoods,commonpropertyresource).Adadua
ciriutamadaribarangpublikini.Pertama,baranginimerupakankonsumsiumumyangdicirikanoleh
penawarangabungan(jointsupply)dantidakbersaingdalammengkonsumsinya(nonrivalryin
consumption).Keduaadalahtidakekslusif(nonexclusive)dalampengertianbahwapenawarantidak
hanyadiperuntukanuntukseseorangdanmengabaikanyanglainnya.Barangpublikyangberkaitan
denganlingkunganmeliputiudarasegar,pemandanganyangindah,rekreasi,airbersih,hidupyang
nyamandansejenisnya.
Satusatunyamekanismeyangmembedakannyaadalahdenganmenetapkanharga(nilaimoneter)
terhadapbarangpubliktersebutsehinggamenjadibarangprivat(dagang)sehinggabenefityang
diperolehdarihargaitubisadipakaiuntukmngendalikanataumemperbaikikualitaslingkunganitu
sendiri.Tetapidalammenetapkanhargainimenjadimasalahtersendiridalamanalisaekonomi
lingkungan.Karenaciriciridiatas,barangpubliktidakdiperjualbelikansehinggatidakmemilikiharga,
barangpublikdimanfaatkanberlebihandantidakmempunyaiinsentifuntukmelestarikannya.
Masyarakatataukonsumencendrungacuhtakacuhuntukmenentukanhargasesungguhnyadari
barangpublikini.Dalamhalini,mendorongsebagianmasyarakatsebagaifreerider.Sebagaicontoh,
jikasiAmengetahuibahwabarangtersebutakandisediakanolehsiB,makasiAtidakmaumembayar
untukpenyediaanbarangtersebutdenganharapanbahwabarangituakandisediakanolehsiB,makasi
Atidakmaumembayaruntukpenyediaanbarangtersebutdenganharapanbahwabarangituakan
disediakanolehsiB.JikaakhirnyasiBberkeputusanuntukmenyediakanbarangtersebut,makasiAbisa
ikutmenikmatinyakarenatidakseorangpunyangbisamenghalanginyauntukmengkonsumsibarang
28

tersebut,karenasifatbarangpublikyangtidakekslusifdanmerupakankonsumsiumum.Keadaan
sepertiakhirnyacendrungmengakibatkanberkurangnyainsentifataurangsanganuntukmemberikan
kontribusiterhadappenyediaandanpengelolaanbarangpublik.Kalaupunadakontribusi,maka
sumbanganitutidaklahcukupbesaruntukmembiayaipenyediaanbarangpublikyangefisien,karena
masyarakatcendrungmemberikannilaiyanglebihrendahdariyangseharusnya(undervalued).
2)SUMBERDAYADAYABERSAMA,Keberadaansumberdayabersama(commonresources)atauakses
terbukaterhadapsumberdayatertentuinitidakjauhberbedadengankeberadaanbarangpublikdiatas.
Sumbersumberdayamilikbersama,samahalnyadenganbarangbarangpublik,tidakekskludabel.
Sumbersumberdayainiterbukabagisiapasajayanginginmemanfaatkannya,dancumacuma.Namun
tidaksepertibarangpublik,sumberdayamilikbersamamemilikisifatbersaingan.Pemanfaatannyaoleh
seseorang,akanmengurangipeluangbagioranglainuntukmelakukanhalyangsama.Jadi,keberadaan
sumberdayamilikbersamaini,pemerintahjugaperlumempertimbangkanseberapabanyak
pemanfaatannyayangefisien.Contohklasiktentangbagaimanaeksternalitasterjadipadakasus
sumberdayabersamainiadalahsepertiyangdiperkenalkanolehHardin(1968)yangterkenaldengan
istilahtragedibarangumum(thetragedyofthecommons).
3)KETIDAKSEMPURNAANPASAR,Masalahlingkunganbisajugaterjadiketikasalahsatupartisipan
didalamsuatutukarmanukarhakhakkepemilikan(propertyrights)mampumempengaruhihasilyang
terjadi(outcome).Halinibisaterjadipadapasaryangtidaksempurna(imperfectmarket)sepertipada
kasusmonopoli(penjualtunggal).
Ketidaksempurnaanpasarinimisalnyaterjadipadapraktekmonopolidankartel.Contohkonkritdari
praktekiniadalahOrganisasinegaranegarapengeksporminyak(OPEC)denganmemproduksidalam
jumlahyanglebihsedikitsehinggamengakibatkanmeningkatnyahargayanglebihtinggidarinormal.
Padakondisiyangdemikianakanhanyaberakibatterjadinyapeningkatansurplusprodusenyang
nilainyajauhlebihkecildarikehilangansurpluskonsumen,sehinggasecarakeseluruhanpraktek
monopoliinimerugikanmasyarakat(worseoff).
4)KEGAGALANPEMERINTAH,Sumberketidakefisienandanataueksternalitastidaksajadiakibatkan
olehkegagalanpasartetapijugakarenakegagalanpemerintah(governmentfailure).Kegagalan
pemerintahbanyakdiakibatkantarikankepentinganpemerintahsendiriataukelompoktertentu
(interestgroups)yangtidakmendorongefisiensi.Kelompoktertentuinimemanfaatkanpemerintah
untukmencarikeuntungan(rentseeking)melaluiprosespolitik,melaluikebijaksanaandansebagainya.
Aksipencariankeuntungan(rentseeking)bisadalamberbagaibentuk:
a)Kelompokyangpunyakepentingantertentu(interestgroups)melakukanlobydanusaha
usahalainyangmemungkinkandiberlakukannyaaturanyangmelindungisertamenguntungkan
mereka.
b)Praktekmencarikeuntunganbisajugaberasaldaripemerintahsendirisecarasahmisalnya
memberlakukanproteksiberlebihanuntukbarangbarangtertentusepertimengenakanpajak
imporyangtinggidenganalasanmeningkatkanefisiensiperusahaandalamnegeri.
29

c)Praktekmencarikeuntunganinibisajugadilakukanolehaparatatauoknumtertentuyang
mempunyaiotoritastertentu,sehinggapihakpihakyangberkepentinganbisamemberikanuang
jasaatauuangpelicinuntukkeperluantertentu,untukmenghindariresikoyanglebihbesar
kalauketentuanatauaturandiberlakukandengansebenarnya.Praktekmencarikeuntunganini
membuatalokasisumberdayamenjaditidakefisiendanpelaksanaanaturanaturanyang
mendorongefisiensitidakberjalandengansemestinya.Praktekjenisinibisamendorong
terjadinyaeksternalitas.Sebagaicontoh,perusahaanAyangmengeluarkanlimbahyang
merusaklingkungan.BerdasarkanperhitunganatauestimasiperusahaanAharusmengeluarkan
biaya(denda)yangbesar(misalnyaRp.1milyar)untukmenanggulangiefekdarilimbahyang
dihasilkanitu.Pencarikeuntungan(rentseeker)bisadariperusahaanitusendiriataudari
pemerintahatauoknummemungkinkanmembayarkurangdari1milyaragarperaturan
sesungguhnyatidakdiberlakukan,dandendainformasiinibelumtentumenjadireveneu
pemerintah.Sehinggaakhirnyadampaklingkunganyangseharusnyadiselidikidanditangani
tidakdilaksanakandengansemestinyasehinggamasalahnyamenjadibertambahseriusdari
waktukewaktu.
3. BagaimanasektorindustridiIndonesiaberperandalampenciptaaanlapangkerja?
Sementaraitubiladitinjaudarijumlahperusahaandanskalausahaindustrisebagianbesaradalahunit
usahadenganskalaindustrikecilmenengah.Faktorinimencerminkanbahwasektorindustricukup
berperandalampenciptaanlapangankerjayaitumampumenciptakankesempatankerjasebesar15,1
juta.Sayangnya,biladikaitkandenganlatarbelakangpendidikanformaltenagakerjayangterserap
tersebut,datatahun2002menunjukkanbahwakuranglebih37%diantaranyaberpendidikansekolah
dasar,dan34%berpendidikanSMTPdanSMTA.Komposisitenagakerjainimerupakanmasalah
strukturaldibidangketenagakerjaansektorindustrikarenatingkatpendidikanakanberpengaruh
terhadapdayaproduktivitas.Keadaansepertiinisangatmemerlukanperhatianuntukkedepan,
terutamabagiindustriyangberorientasikepasarglobal.
4. UntukkasusIndonesiakesepakatanyangharusdilaksanakanpemerintahdalamrangkaresep
economicrecoveryIMFdalamkontekketenagakerjaanterlaluberpihakkepadakepentingan
pasar.Bagaimanapendapatandadenganalasandiatas?
DalamkasusIndonesia,halinibisadicontohkandarirencanarevisipasalpasalyangmengaturtentang
outsourcingdanKontrakKerjaWaktuTertentuyangdiusulkanuntukdiperbolehkanbagisemuajenis
pekerjaan.Pasalinimenjadihalyangpalingkrusialdarirencanarevisitersebut.Jikaaturanbaruini
diberlakukan,makafleksibilitasbagipengusaha(employer)untukmelakukanpemecatan,pemindahan,
dll.,menjaditerbukakarenastatusburuhkontrakmemberipeluanguntukitu(persissepertisemangat
theCPEyangcobadigolkanpemerintahPerancis).Keduaperaturanitubertendensiuntuk
melapangkanjalanneoliberalbagiterwujudnyanegarayangmengabditotalpadakepentinganpasar.

DiPerancis,halitujustrulebihdidasariolehkondisiyangdikatakanolehVediR.Hadiz(2000),sebagai
kegagalankonsepwelfarestate,yangmerupakansejarahterbesardalammewujudkankompromiantara

30

Negara,KapitaldanBuruhdinegaramaju.Kompromitersebuttakterelakkanketikamarginalisasiburuh
semakinkuatdankekuatansosialpolitikjugaterdesakolehkekuatanmodal.
Kendatiberbedakonteks,keduanyaberangkatdarikeyakinanyangsamabahwaintervensinegaradalam
lapangansosialadalahpemborosan,sehinggadiperlukanefisiensiyangsepenuhnyadiarahkanpada
pembentukanNegarayangberjarakdenganpersoalansosial.Dalamsektorperburuhan,halitu
diterapkandenganmemangkasproteksinegaraterhadapkaumburuhmelaluipengurangandan/atau
penghapusanberbagaijaminansosial,sepertidanapensiun,biayapesangon,hakcuti,mogokdansegala
halyangdianggapinefficient,demikeyakinanuntukmenjagastabilitaspasar.

31

PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 5 TAHUN 1999
TENTANG
LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN
USAHA TIDAK SEHAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang:

a.

b.

c.

d.

Mengingat:

bahwa pembangunan bidang ekonomi harus diarahkan kepada terwujudnya


kesejahteraan rakyat berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945;
bahwa demokrasi dalam bidang ekonomi menghendaki adanya kesempa-tan
yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi di dalam proses
produksi dan pemasaran barang dan atau jasa, dalam iklim usaha yang
sehat, efektif, dan efisien sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
dan bekerjanya ekonomi pasar yang wajar;
bahwa setiap orang yang berusaha di Indonesia harus berada dalam situasi
persaingan yang sehat dan wajar, sehingga tidak menimbulkan adanya
pemusatan kekuatan ekonomi pada pelaku usaha tertentu, dengan tidak
terlepas dari kesepakatan yang telah dilaksanakan oleh negara Republik
Indonesia terhadap perjanjian-perjanjian internasional;
bahwa untuk mewujudkan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a,
huruf b, dan huruf c, atas usul inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat perlu
disusun Undang-Undang Tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat;

Pasal 5 Ayat (1), Pasal 21 Ayat (1), Pasal 27 Ayat (2), dan Pasal 33 UndangUndang Dasar 1945;

Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI


DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT.

BAB 1
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:
1. Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas
penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha.
2. Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha
yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa
tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan
kepentingan umum.
3. Pemusatan kekuatan ekonomi adalah penguasaan yang nyata atas suatu pasar bersangkutan
oleh satu atau lebih pelaku usaha sehingga dapat menentukan harga barang dan atau jasa.
4. Posisi dominan adalah keadaan di mana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti
di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai, atau pelaku usaha
mempunyai posisi tertinggi di antara pesaingnya di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan
kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan atau penjualan, serta kemampuan
untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa tertentu.
5. Pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan
hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan
dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui
perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi.
6. Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan
kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak
jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha.

7.

8.

9.
10.

11.

12.

13.
14.
15.
16.

17.
18.

19.

Perjanjian adalah suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri
terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama apa pun, baik tertulis maupun tidak
tertulis.
Persekongkolan atau konspirasi usaha adalah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh pelaku
usaha dengan pelaku usaha lain dengan maksud untuk menguasai pasar bersangkutan bagi
kepentingan pelaku usaha yang bersekongkol.
Pasar adalah lembaga ekonomi di mana para pembeli dan penjual baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat melakukan transaksi perdagangan barang dan atau jasa.
Pasar bersangkutan adalah pasar yang berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasaran
tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusi
dari barang dan atau jasa tersebut.
Struktur pasar adalah keadaan pasar yang memberikan petunjuk tentang aspek-aspek yang
memiliki pengaruh penting terhadap perilaku pelaku usaha dan kinerja pasar, antara lain
jumlah penjual dan pembeli, hambatan masuk dan keluar pasar, keragaman produk, sistem
distribusi, dan penguasaan pangsa pasar.
Perilaku pasar adalah tindakan yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam kapasitasnya sebagai
pemasok atau pembeli barang dan atau jasa untuk mencapai tujuan perusahaan, antara lain
pencapaian laba, pertumbuhan aset, target penjualan, dan metode persaingan yang digunakan.
Pangsa pasar adalah persentase nilai jual atau beli barang atau jasa tertentu yang dikuasai oleh
pelaku usaha pada pasar bersangkutan dalam tahun kalender tertentu.
Harga pasar adalah harga yang dibayar dalam transaksi barang dan atau jasa sesuai
kesepakatan antara para pihak di pasar bersangkutan.
Konsumen adalah setiap pemakai dan atau pengguna barang dan atau jasa baik untuk
kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain.
Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun
tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh
konsumen atau pelaku usaha.
Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang diperdagangkan
dalam masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen atau pelaku usaha.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha adalah komisi yang dibentuk untuk mengawasi pelaku
usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya agar tidak melakukan praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat.
Pengadilan Negeri adalah pengadilan, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan yang berlaku, di tempat kedudukan hukum usaha pelaku usaha.

BAB 11
ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2
Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi
dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum.

Pasal 3
Tujuan pembentukan undang-undang ini adalah untuk:
a. menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagal salah satu
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat;
b. mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat
sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha
besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil;
c. mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh
pelaku usaha; dan
d. terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.

BAB III
PERJANJIAN YANG DILARANG

Bagian Pertama
Oligopoli

Pasal 4
(1)

(2)

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara bersamasama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang
dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama melakukan penguasaan
produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa, sebagaimana dimaksud ayat (1),
apabila 2 (dua) atau 3 (tiga) pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih
dari 75% (tujuh puluh lima persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

Bagian Kedua
Penetapan Harga

Pasal 5
(1)

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk
menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau
pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama.

(2)

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalaim ayat (1) tidak berlaku bagi:


a. suatu perjanjian yang dibuat dalam suatu usaha patungan; atau
b. suatu perjanjian yang didasarkan undang-undang yang berlaku.

Pasal 6
Pelaku usaha dilarang membuat rperjanjian yang mengakibatkan pembeli yang satu harus
membayar dengan harga yang berbeda dari harga yang harus dibayar oleh pembeli lain
untuk barang dan atau jasa yang sama.

Pasal 7
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk
menetapkan harga di bawah harga pasar, yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan
usaha tidak sehat.

Pasal 8
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat
persyaratan bahwa penerima barang dan atau jasa tidak akan menjual atau memasok
kembali barang dan atau jasa yang diterimanya, dengan harga yang lebih rendah daripada
harga yang telah diperjanjikan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha
tidak sehat.

Bagian Ketiga
Pembagian Wilayah

Pasal 9
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang bertujuan untuk
membagi wilayah pemasaran atau alokasi pasar terhadap barang dan atau jasa sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Bagian Keempat
Pemboikotan

Pasal 10
(1)

(2)

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, dengan pelaku usaha pesaingnya, yang dapat
menghalangi pelaku usaha lain untuk melakukan usaha yang sama, baik untuk tujuan pasar
dalam negeri maupun pasar luar negeri.
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya, untuk menolak
menjual setiap barang dan atau jasa dari pelaku usaha lain sehingga perbuatan tersebut:
a. merugikan atau dapat diduga akan merugikan pelaku usaha lain; atau
b. membatasi pelaku usaha lain dalam menjual atau membeli setiap barang dan atau jasa
dari pasar bersangkutan.

Bagian Kelima
Kartel

Pasal 11
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, dengan pelaku usaha pesaingnya, yang bermaksud
untuk mempengaruhi harga dengan mengatur produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau
jasa, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat.

Bagian Keenam
Trust

Pasal 12
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk melakukan kerja sama
dengan membentuk gabungan perusahaan atau perseroan yang lebih besar, dengan tetap menjaga
dan mempertahankan kelangsungan hidup masing-masing perusahaan atau perseroan anggotanya,
yang bertujuan untuk mengontrol produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa,
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Bagian Ketujuh
Oligopsoni

Pasal 13
(1)

(2)

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang bertujuan untuk
secara bersama-sama menguasai pembelian atau penerimaan pasokan agar dapat
mengendalikan harga atas barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan, yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama menguasai pembelian atau
penerimaan pasokan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila 2 (dua) atau 3 (tiga)
pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% (tujuh puluh lima
persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

Bagian Kedelapan
Integrasi Vertikal

Pasal 14
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang bertujuan untuk
menguasai produksi sejumiah produk yang termasuk dalam rangkaian produksi barang dan atau
jasa tertentu yang mana setiap rangkaian produksi merupakan hasil pengolahanl atau proses
lanjutan, baik dalam satu rangkaian langsung maupun tidak langsung, yang dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan atau merugikan masyarakat.

Bagian Kesembilan
Perjanjian Tertutup

Pasal 15
(1)

(2)

(3)

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat
persyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa hanya akan memasok atau
tidak memasok kembali barang dan atau jasa tersebut kepada pihak tertentu dan atau pada
tempat tertentu.
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat
persyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa tertentu harus bersedia
membeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usaha pemasok.
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian mengenai harga atau potongan harga tertentu
atas barang dan atau jasa, yang memuat persyaratan bahwa pelaku usaha yang menerima
barang dan atau jasa dari pelaku usaha pemasok:
a. harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usalia pemasok; atau
b. tidak akan membeli barang dan atau jasa yang sama atau sejenis dari peliku usaha lain
yang menjadi pesaing dari pelaku usaha pemasok.

Bagian Kesepuluh
Perjanjian Dengan Pihak Luar Negeri

Pasal 16
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pihak lain di luair negeri yang memuat
ketentuan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat.

BAB IV
KEGIATAN YANG DILARANG

Bagian Pertama
Monopoli

Pasal 17
(1)

(2)

Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan
atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha
tidak sehat.
Pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan atas produksi dan atau
pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila:
a. barang dan atau jasa yang bersangkutan belum ada substitusinya; atau
b. mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke dalam persaingan usaha barang
dan atau jasa yang sama; atau
c. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima
puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

Bagian Kedua
Monopsoni

Pasal 18
(1)

(2)

Pelaku usaha dilarang menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas
barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
Pelaku usaha patut diduga atau dianggap menguasai penerimaan pasokan atau menjadi
pembeli tunggal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila satu pelaku usaha atau satu
kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (Iima puluh persen) pangsa pasar satu
jenis barang atau jasa tertentu.

Bagian Ketiga
Penguasaan Pasar

Pasal 19
Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri maupun bersama
pelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat berupa:
a. menolak dan atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang
sama pada pasar bersangkutan; atau
b. menghalangi konsumen atau pelanggan pelaku usaha pesaingnya untuk tidak melakukan
hubungan usaha dengan pelaku usaha pesaingnya itu; atau
c. memibatasi peredaran dan atau penjualan barang dan atau jasa pada pasar bersangkutan; atau
d. melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu.

Pasal 20
Pelaku usaha dilarang melakukan pemasokan barang dan atau jasa dengan cara melakukan jual
beli atau menetapkan harga yang sangat rendah dengan maksud untuk menyingkirkan atau
mematikan usaha pesaingnya di pasar bersangkutan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Pasal 21
Pelaku usaha dilarang melakukan kecurangan dalani menetapkan biaya produksi dan biaya lainnya
yang menjadi bagian dari komponen harga barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Bagian Keempat
Persekongkolan

Pasal 22
Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain unuk mengatur dan atau menentukan
pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Pasal 23
Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mendapatkan informasi kegiatan
usaha pesaingnya yang diklasifikasikan sebagai rahasia perusahaan sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Pasal 24
Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk menghambat produksi dan atau
pemasaran barang dan atau jasa pelaku usaha pesaingnya dengan maksud agar barang dan atau
jasa yang ditawarkan atau dipasok di pasar bersangkutan menjadi berkurang baik dari jumlah,
kualitasmaupun ketepatan waktu yang dipersyaratkan.

BAB V
POSISI DOMINAN

Bagian Pertama
Umum

Pasal 25
(1)

(2)

Pelaku usaha dilarang menggunakan posisi dominan baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk :
a. menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk mencegah dan atau
menghalangi konsumen memperoleh barang dan atau jasa yang bersaing, baik dari segi
harga maupun kualitas; atau
b. membatasi pasar dan pengembangan teknologi; atau
c. menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaing untuk memasuki pasar
bersangkutan.
Pelaku usaha memiliki posisi dominan sebagaimana dimaksud ayat (1) apabila:
a. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai 50% (lima puluh
persen) atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu; atau
b. dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai 75% (tujuh puluh
lima persen) atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

Bagian Kedua
Jabatan Rangkap

Pasal 26
Seseorang yang menduduki jabatan sebagai direksi atau komisaris dari suatu perusahaan, pada
waktu yang bersamaan dilarang merangkap menjadi direksi atau komisaris pada perusahaan lain,
apabila perusahaan-perusahaan tersebut:
a. berada dalam pasar bersangkutan yang sama; atau
b. memiliki keterkaitan yang erat dalam bidang dan atau jenis usaha; atau
c. secara bersama dapat menguasai pangsa pasar barang dan atau jasa tertentu,
yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Bagian Ketiga
Pemilikan Saham

Pasal 27
Pelaku usaha dilarang memiliki saham mayoritas pada beberapa perusahaan sejenis yang
melakukan kegiatan usaha dalam bidang yang sama pada pasar bersangkutan yang sama, atau
mendirikan beberapa perusahaam yang memiliki kegiatan usaha yang sama pada pasar
bersangkutan yang sama, apabila kepemilikan tersebut mengakibatkan:
a. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima puluh
persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu;
b. dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% (tujuh
puluh lima persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

Bagian Keempat
Penggabungan, Peleburan, dan Peingambilalihan

Pasal 28
(1)
(2)

Pelaku usaha dilarang melakukan penggabungan atau peleburan badan usaha yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
Pelaku usaha dilaragg melakukan pengambilalihan saham perusahaan lain apabila tindakan
tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat.

(3)

Ketentuan lebih lanjut mengenai penggabungan atau peleburan badan usaha yang dilarang
sebagaimana dimaksud ayat (1), dan ketentuan mengenai pengambilalihan saham perusahaan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 29
(1)

(2)

Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan saham sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi
jumlah tertentu, wajib diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari sejak tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan tersebut.
Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara
pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur dalam Peraturan Pemerintah.

BAB VI
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

Bagian Pertama
Status

Pasal 30
(1)
(2)
(3)

Untuk mengawasi pelaksanaan Undang-undang ini dibentuk Komisi Pengawas Persaingan


Usaha yang selanjutnya disebut Komisi.
Komisi adalah suatu lembaga independen yang terlepas dari pengaruli dan kekuasaan
Pemerintah serta pihak lain.
Komisi bertanggung jawab kepada Presiden.

Bagian Kedua
Keanggotaan

Pasal 31
(1)

Komisi terdiri atas seorang Ketua merangkap anggota, seorang Wakil Ketua merangkap
anggota, dan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) orang anggota.

(2)
(3)
(4)

Anggota Komisi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat.
Masa jabatan anggota Komisi adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1
(satu) kali masa jabatan berikutnya.
Apabila karena berakhirnya masa jabatan akan terjadi kekosongan dalam keanggotaan
Komisi, maka masa jabatan anggota dapat diperpanjang sampai pengangkatan anggota baru.

Pasal 32
Persyaratan keanggotaan Komisi adalah:
a. warga negara Republik Indonesia, berusia sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun dan
setinggi-tingginya 60 (enam puluh) tahun pada saat pengangkatan;
b. setia kepada Pancasila dan Undang-Undaing Dasar 1945;
c. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
d. jujur, adil, dan berkelakuan baik;
e. bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia;
f. berpengalaman dalam bidang usaha atau mempunyai pengetahuan dan keahlian di bidang
hukum dan atau ekonomi;
g. tidak pernah dipidana;
h. tidak pernah dinyatakan pailit oleh pengadilan; dan
i. tidak terafiliasi dengan suatu badan usaha.

Pasal 33
Keanggotaan Komisi berhenti, karena :
a. meninggal dunia;
b. mengundurkan diri atas pemintaan sendiri;
c. bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia;
d. sakit jasmani atau rohani terus menerus;
e. berakhirnya masa jabatan keanggotaan Komisi; atau
f. diberhentikan.

Pasal 34
(1)
(2)
(3)
(4)

Pembentukan Komisi serta susunan organisasi, tugas, dan fungsinya ditetapkan dengan
Keputusan Presiden.
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, Komisi dibantu oleh sekretariat.
Komisi dapat membentuk kelompok kerja.
Ketentuan mengenai susunan organisasi, tugas, dan fungsi sekretariat dan kelompok kerja
diatur lebih lanjut dengan keputusan Komisi.

Bagian Ketiga
Tugas

Pasal 35
Tugas Komisi meliputi:
a. melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 4 sampai
dengan Pasal 16;
b. melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yaiig dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
sebagamana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal 24;
c. melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominan yang
dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 28;
d. mengambil tindakan sesuai dengan wewenang Komisi sebagaimana diatur dalam Pasal 36;
e. memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat,
f. menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-undang ini;
g. memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi kepada Presiden dan Dewan
Perwakilan Rakyat.

Bagian Keempat
Wewenang

Pasal 36
Wewenang Komisi meliputi :
a. menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang dugaan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
b. melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha
yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat;
c. melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek monopoli dan
atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelaku usaha
atau yang ditentukan oleh Komisi sebagai hasil dari penelitiannya;
d. menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentang ada atau tidak adanya praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
e. memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuaii
undang-undang ini;

f.
g.

h.
i.
j.
k.
1.

memanggil dan menghasilkan saksi, saksi ahli, dan setiap oran.g yang dianggap mengetahui
pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini;
meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi akhli, atau setiap
orang sebagaimana dimaksud huruf e dan huruf f, yang tidak bersedia memenuhi panggilan
Komisi.
meminta keterangan dari instansi Pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan dan atau
pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini;
mendapatkan, meneliti, dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain guna
penyelidikan dan atau pemeriksaan;
memutuskan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku usaha lain atau masyarakat;
memberitahukan putusan Komisi kepada pelaku usaha yang diduga melakukan praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha yang melanggar
ketentuan Undang-undang ini.

Bagian Kelima
Pembiayaan

Pasal 37
Biaya untuk pelaksanaani tugas Komisi dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan atau sumber-sumber lain yang diperbolehkan oleh peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

BAB VII
TATA CARA PENANGANAN PERKARA

Pasal 38
(1)

Setiap orang yang mengetahui telah terjadi atau patut diduga telah terjadi
pelanggaran terhadap Undang-undang ini dapat melaporkan secara tertulis kepada
Komisi dengan keterangan yang jelas tentang telah terjadinya pelanggaran, dengan
menyertakan identitas pelapor.

(2)

(3)
(4)

Pihak yang dirugikan sebagai akibat terjadinya pelanggaran terhadap Undangundang ini dapat melaporkan secara tertulis kepada Komisi dengan keterangan yang
lengkap dan jelas tentang telah terjadinya pelanggaran serta kerugian yang
ditimbulkan, dengan menyertakan identitas pelapor.
Identitas pelapor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dirahasiakan oleh
Komisi.
Tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)
diatur lebih lanjut oleh Komisi.

Pasal 39
(1)

(2)
(3)
(4)
(5)

Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) dan ayat (2),
Komisi wajib melakukan pemeriksaan pendahuluan, dan dalam waktu selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah menerima laporan, Komisi wajib menetapkan
perlu atau tidaknya dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Dalam pemeriksaan lanjutan, Komisi wajib melakukan pemeriksaan terhadap pelaku
usaha yang dilaporkan.
Komisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari pelaku usaha yang
dikategorikan sebagai rahasia perusahaan.
Apabila dipandang perlu Komisi dapat mendengar keterangan saksi, saksi ahli, dan
atau pihak lain.
Dalam melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (4),
anggota Komisi dilengkapi dengan surat tugas.

Pasal 40
(1)
(2)

Komisi dapat melakukan pemeriksaan terhadap pelaku usaha apabila ada dugaan
terjadi pelanggaran Undang-undang ini walaupun tanpa adanya laporan.
Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan tata
cara sebagaimana diatur dalam Pasal 39.

Pasal 41
(1)
(2)

Pelaku usaha dan atau pihak lain yang diperiksa wajib menyerahkan alat bukti yang
diperlukan dalam penyelidikan dan atau pemeriksaan.
Pelaku usaha dilarang menolak diperiksa, menolak memberikan informasi yang
diperlukan dalam penyelidikan dan atau pemeriksaan, atau menghambat proses
penyelidikan dan atau pemeriksaan.

(3)

Pelanggaran terhadap ketentuan ayat (2), oleh Komisi diserahkan kepada penyidik untuk
dilakukan penyidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 42
Alat-alat bukti pemeriksaan Komisi berupa:
a. keterangan saksi,
b. keterangan ahli,
c. surat dan atau dokumen,
d. petunjuk,
e. keterangan pelaku usaha.

Pasal 43
(1)
(2)
(3)

(4)

Komisi wajib menyelesaikan pemeriksaan lanjutan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari


sejak dilakukan pemeriksaan lanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1).
Bilamana diperlukan, jangka waktu pemeriksaan lanjutan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dapat diperpanjang paling lama 30 (tiga puluh) hari.
Komisi wajib memutuskati telah terjadi atau tidak terjadi pelanggaran terhadap undangundang ini selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak selesainya pemeriksaan
lanjutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) atau ayat (2).
Putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) harus dibacakan dalam suatu sidang
yang dinyatakan terbuka untuk umum dan segera diberitahukan kepada pelaku usaha.

Pasal 44
(1)

(2)
(3)
(4)

(5)

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak pelaku usaha menerima pemberitahuan putusan
Komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (4), pelaku usaha wajib melaksanakan
putusan tersebut dan menyampaikan laporan pelaksanaannya kepada Komisi.
Pelaku usaha dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari setelah menerima pemberitahuan putusan tersebut.
Pelaku usaha yang tidak mengajukan keberatan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) dianggap menerima putusan Komisi.
Apabila ketentuan sebagaimana dimksud dalam ayat (1) dan ayat (2) tidak dijalankan oleh
pelaku usaha, Komisi menyerahkan putusan tersebut kepada penyidik untuk dilakukan
penyidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (4) merupakan bukti permulaan
yang cukup bagi penyidik untuk melakukan penyidikan.

Pasal 45
(1)
(2)
(3)

(4)

Pengadilan Negeri harus memeriksa keberatan pelaku usaha sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 44 ayat (2), dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak diterimanya keberatan tersebut.
Pengadilan Negeri harus memberikan putusan dalaim waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
dimulainya pemeriksaan keberatan tersebut.
Pihak yang keberatan terhadap putusan Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2), dalam waktu 14 (empat belas) hari dapat mengajukan kasasi kepada Mahkamah
Agung Republik Indonesia.
Mahkamah Agung harus memberikan putusan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
permohonan kasasi diterima.

Pasal 46
(1)
(2)

Apabila tidak terdapat keberatan, putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43
ayat (3) telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
Putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dimintakan penetapan eksekusi
kepada Pengadilan Negeri.

BAB VIII
SANKSI

Bagian Pertama
Tindakan Administratif

Pasal 47
(1)
(2)

Komisi berwenang menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif terhadap pelaku usaha
yang melanggar ketentuan Undang-undang ini.
Tindakan administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berupa:
a. penetapan pembatalan perjanjian sebagamana dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan
Pasal 13, Pasal 15, dan Pasal 16; dan atau
b. perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan integrasi vertikal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14; dan atau
c. perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan kegiatan yang terbukti menimbulkan
praktek monopoli dan atau menyebabkan persaingan usaha tidak sehat dan atau
merugikan masyarakat; dan atau

d.
e.
f.
g.

perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan penyalahgunaan posisi dominan; dan
atau
penetapan pembatalan atas penggabungan atau peleburan badan usaha dan
pengambilalihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28; dan atau
penetapan penibayaran ganti rugi; dan atau
pengenaan denda serendah-rendahnya Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan
setinggi-tingginya Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah).

Bagian Kedua
Pidana Pokok

Pasal 48
(1)

Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 4, Pasal 9 sampai dengan Pasal 14, Pasal 16 sampai
dengan Pasal 19, Pasal 25, Pasal 27, dan Pasal 28 diancam pidana denda serendahrendahnya Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) dan setinggi-tingginya Rp
100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), atau pidana kurungan pengganti denda selamalamanya 6 (enam) bulan.
(2) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 5 sampai dengan Pasal 8, Pasal 15, Pasal 20 sampai
dengan Pasal 24, dan Pasal 26 Undang-undang ini diancam pidana denda serendahrendahnya Rp 5.000.000.000,00 ( lima miliar rupiah) dan setinggi-tingginya Rp
25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupialh), atau pidana kurungan pengganti denda
selama-lamanya 5 (lima) bulan.
(3) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 41 Undang-undang ini diancam pidana denda
serendah-rendahnya Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan setinggi-tingginya Rp
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), atau pidana kurungan pengganti denda selamalamanya 3 (tiga) bulan.

Bagian Ketiga
Pidana Tambahan

Pasal 49
Dengan menunjuk ketentuan Pasal 10 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, terhadap pidana
sebagaimana diatur dalam Pasal 48 dapat dijatuhkan pidana tambahan berupa:
a. pencabutan izin usaha; atau
b. larangan kepada pelaku usaha yang telah terbukti melakukan pelanggaran terhadap undangundang ini untuk menduduki jabatan direksi atau komisaris sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
dan selama-lamanya 5 (lima) tahun; atau

c.

penghentian kegiatan atau tindakan tertentu yang menyebabkan timbulnva kerugian pada
pihak lain.

BAB IX
KETENTUAN LAIN

Pasal 50
Yang dikecualikan dari ketentuani undang-undang ini adalah:
a. perbuatan dan atau perrjanjian yang bertujuan melaksanakan peraturan perundang-undangan
yang berlaku; atau
b. perjanjian yang berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual seperti lisensi, paten, merek
dagang, hak cipta, desain produk industri, rangkaian elektronik terpadu, dan rahasia dagang,
serta perjanjian yang berkaitan dengan waralaba; atau
c. perjanjian penetapan standar teknis produk barang dan atau jasa yang tidak mengekang dan
atau menghalangi persaingan; atau
d. perjanjian dalam rangka keagenan yang isinya tidak memuat ketentuan untuk memasok
kembali barang dan atau jasa dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang telah
diperjanjikan; atau
e. perjanjian kerja sama penelitian untuk peningkatan atau perbaikan standar hidup masyarakat
luas; atau
f. perjanjian internasional yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia; atau
g. perjanjian dan atau perbuatan yang bertujuan untuk ekspor yang tidak mengganggu
kebutuhan dan atau pasokan pasar dalam negeri; atau
h. pelaku usaha yang tergolong dalam usaha kecil; atau
i. kegiatan usaha koperasi yang secara khusus bertujuan untuk melayani anggotanya.

Pasal 51
Monopoli dan atau pemusatan kegiatan yang berkaitan dengan produksi dan atau pemasaran
barang dan atau jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak serta cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara diatur dengan undang-undang dan diselenggarakan oleh Badan Usaha
Milik Negara dan atau badan atau lembaga yang dibentuk atau ditunjuk oleh Pemerintah.

BAB X
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 52
(1)

(2)

Sejak berlakunya undang-undang ini, semua peraturan perundang-undangan yang mengatur


atau berkaitan dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha dinyatakan tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan Undangundang ini.
Pelaku usaha yang telah membuat perjanjian dan atau melakukan kegiatan dan atau tindakan
yang tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang ini diberi waktu 6 (enam) bulan sejak
Undang-undang ini diberlakukan untuk melakukan penyesuaian.

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 53
Undang-undang ini mulai berlaku terhitung 1 (satu) tahun sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di : Jakarta
pada tanggal : 5 Maret 1999

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


ttd
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Diundangkan di: Jakarta


pada tanggal : 5 Maret 1999
MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
AKBAR TANDJUNG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1999 NOMOR 33

Salinan sesuai dengan aslinya


SEKRETARIAT KABINET RI
Kepala Biro Peraturan
Perundang-undangan I
Ttd
Lambock V. Nahattands

`
`

Windhu Putra, SE,M.Si.


Menyelesaikan pendidikan pada
Jurusan Ilmu Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Tanjungpura
(Tahun 1988) dan melanjutkan studi
ke Universitas GadjahMada,Yogyakarta
dan mengambil spesialisasi pada Bidang
Ilmu Ekonomi Industri (Tahun 2003).
Pria yang dilahirkan pada Tanggal 28
April 1964 di Pontianak ini sekarang
sepenuhnya mengabdi pada
almamaternya di Fakultas
EkonomiUniversitas Tanjungpura.

You might also like