You are on page 1of 34

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
MEGATRON SARAPAN JAMU BISA KEKAR
Lemari Toga Elektronik Sarana Pelestarian Jamu bagi Siswa Tunanetra di
MTs Yaketunis Yogyakarta
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh :
Albertus Ivan Brilian
Dirga
Raden Muhamad Hovi Nurakbar
Angela Rosari Prameswari
Yovita Mella Feliciana

/ 138114157 / 2013
/ 125114022 / 2012
/ 138114129 / 2013
/ 139114101 / 2013
/ 148114137 / 2014

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


YOGYAKARTA
2015

ii

DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................................. ii
Daftar Isi ................................................................................................................ iii
Ringkasan .............................................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3 Luaran yang diharapkan ............................................................................3
1.4 Manfaat Kegiatan .......................................................................................3
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1 Lokasi .........................................................................................................4
2.2 Masyarakat Sasaran ...................................................................................4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Jenis Kegiatan ............................................................................................6
3.2 Persiapan ....................................................................................................6
3.3 Strategi Pelaksanaan ..................................................................................7
3.4 Metode Pelaksanaan ...................................................................................7
3.5 Indikator Keberhasilan ...............................................................................8
3.6 Evaluasi ......................................................................................................9
3.7 Keberlanjutan Program ...............................................................................9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya .......................................................................................10
4.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................11
LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ......................12
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan ....................................................22
Lampiran 3 Sususan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas .........25
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ...............................................28
Lampiran 5 Surat Pernyataan dari Mitra ........................................................29
Lamipran 6 Denah Detail Lokasi Mitra Kerja ...............................................30

iii

RINGKASAN
Jamu merupakan obat tradisional asli Indonesia yang menggunakan herbal
atau tanaman sebagai bahan utama dan turun-temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman. Jamu yang merupakan warisan budaya
bangsa Indonesia seharusnya dilestarikan dan dikenalkan ke berbagai kalangan
tidak terkecuali bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik seperti tunanetra.
Tunenetra adalah ketidakmampuan mata dalam melihat, baik tidak dapat melihat
secara total ataupun terbatas. Penyandang tunanetra sering dipandang sebelah
mata dalam kehidupan sosial karena keterbatasan meraka dalam melihat.
MEGATRON SARAPAN JAMU BISA KEKAR (Lemari Toga Elektronik Sarana
Pelestarian Jamu bagi Siswa Tunanetra di MTs Yaketunis Yogykarta) bertujuan
untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan siswa-siswi penyandang
tunanetra di MTs Yaketunis (Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam) dalam
mengenal, membedakan, menanam, dan mengolah tanaman obat bahan baku
utama jamu serta menggunakan MEGATRON sebagai inovasi baru sarana
pembelajaran tanaman obat. Siswa-siswi di MTs Yaketunis masih sulit dalam
mendefiniskan jamu dan sebagian besar belum pernah merasakan jamu. Siswasiswi penyandang tunanetra di MTs Yaketunis belum pernah mendapatkan
pelajaran mengenai jamu dan tanaman obat karena terbatasnya sarana yang
digunakan untuk belajar. Kurangnya pengetahuan akan tanaman obat dan jamu
membuat siswa-siswi di MTs Yaketunis memiliki kemandirian yang rendah untuk
berupaya mengurangi atau menyembuhkan gejala-gejala yang dialami ketika
sakit. Indikator keberhasilan yang dapat diraih adalah meningkatnya wawasan dan
keterampilan pada penyandang tunanetra berupa kemampuan dalam mengenali
bentuk, tekstur, bau, dan rasa serta dapat menanam, merawat, dan mengolah
tanaman obat menjadi jamu sebagai upaya pelestarian jamu yang merupakan
warisan budaya Indonesia.
Kata kunci: Tunanetra, MEGATRON, jamu, tanaman obat

iv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari
bahan tersebut yang turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman. Jamu juga dikenal sebagai obat tradisional asli
Indonesia yang menggunakan herbal atau tanaman sebagai bahan utama.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, banyak generasi
muda yang tidak tertarik dengan jamu. Menurunnya minat generasi muda
terhadap jamu disebabkan oleh kesan jamu yang kuno dan kurangnya
pendidikan mengenai manfaat dan kegunaan jamu sejak dini. Sedangkan
manfaat dari mengkonsumsi jamu sangatlah banyak. Mulai dari menjaga daya
tahan tubuh, menyembuhkan berbagai penyakit seperti diare dan meriang,
serta dapat digunakan untuk melancarkan haid. Jamu yang merupakan warisan
budaya bangsa Indonesia seharusnya dilestarikan dan dikenalkan pada
berbagai kalangan, tidak terkecuali bagi mereka yang memiliki keterbatasan
fisik seperti tunanetra.
Penyandang tunanetra terkadang sulit mendapatkan posisi di masyarakat.
Banyak yang memandang sebelah mata pada mereka karena ketidakmampuan
tunanetra dalam melihat. Menurut Soemantri (2007), pengertian tunanetra
tidak hanya untuk mereka yang buta, tetapi mencakup juga mereka yang
mampu melihat tetapi terbatas sekali dan kurang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan hidup sehari-hari, terutama dalam belajar. Tunanetra dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu: faktor internal seperti
keturunan atau genetik dan faktor eksternal seperti kecelakaan, keracunan obat
atau kekurangan gizi dan vitamin. Akibat dari ketunanetraan, secara kognitif
pengenalan atau pengertian terhadap dunia luar penyandang tunanetra tidak
dapat diperoleh secara lengkap dan utuh.
MTs Yaketunis (Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam) memiliki total
siswa sebanyak 23 orang penyandang tunanetra yang memiliki rentang usia
13-16 tahun dari kelas tujuh hingga sembilan. Pada materi pembelajaran di
MTs Yaketunis, belum ada materi pelajaran mengenai jamu dan tanaman obat
untuk dipahami siswa-siswi penyandang tunanetra. Sebagian besar siswa-siswi
MTs Yaketunis tidak pernah mengkonsumsi jamu dan sulit dalam
mendefinisikan jamu. Siswa-siswi MTs Yaketunis sudah pernah mendengar
tentang nama-nama tanaman obat bahan baku jamu seperti jahe, kunyit dan
kencur namun belum dapat menyebutkan manfaatnya dan membedakan
tanaman obat tersebut berdasarkan bentuk, tekstur, bau dan rasa.
Kurangnya pengetahuan siswa-siswi MTs Yaketunis terhadap tanaman
obat dan jamu membuat mereka memiliki kemandirian yang rendah terhadap

upaya memanfaatkan tanaman obat sebagai bahan baku jamu untuk


mengurangi/menyembuhkan penyakit. Sehingga mereka hanya membiarkan
gejala atau penyakit yang dirasakan untuk sembuh dengan sendirinya.
Para penyandang tunanetra sering mengalami hambatan dalam menerima
informasi sehingga mereka menggunakan sistem Braille untuk memperoleh
informasi baru. Keterbatasan fisik membuat penyandang tunanetra memiliki
keterbatasan juga pada sarana atau media yang digunakan untuk belajar. Di
sisi lain juga memiliki kelebihan, berupa sensasi taktil dan pendengaran yang
tajam.
Menurut Bough dalam Arsyad (2007), kurang lebih 90% hasil belajar
seseorang diperoleh melalui indera penglihatan. Untuk para penyandang
tunanetra hal tersebut merupakan kesulitan yang besar karena keterbatasan
indera penglihatan yang dimiliki mereka. Maka diperlukan optimasi dari
indera-indera lainnya seperti indera peraba, indera penciuman, indera perasa,
dan indera pendengaran untuk dapat memahami suatu pelajaran.
MEGATRON SARAPAN JAMU BISA KEKAR (Lemari Toga Elektronik
Sebagai Sarana Pelestarian Jamu bagi Siswa MTs Yaketunis Yogyakarta) di
MTs Yaketunis memiliki cara khusus agar siswa-siswi penyandang tunanetra
dapat melestarikan jamu sebagai warisan budaya Indonesia. Teknik yang
digunakan ialah one on one/pendampingan (personal care) menggunakan
MEGATRON (Lemari Toga (Tanaman Obat Keluarga) Elektronik) sebagai
sarana pembelajaran untuk mengoptimalkan keterampilan siswa-siswi
penyandang tunanetra dalam mengenali, membedakan serta mengingat
tanaman obat untuk bahan baku jamu.
Program pelestarian jamu memberikan pengalaman langsung dalam
mengenal, membedakan berdasarkan bentuk, ukuran, tekstur, bau, serta rasa
dari tanaman obat sebagai bahan baku jamu, cara menanam dan merawat
tanaman obat, membuat simplisia dari tanaman obat dan mengolah simplisia
menjadi jamu baik secara individu dan kelompok. Pelestarian Jamu tidak
hanya menjaga dan mempertahankan namun juga memanfaatkan tanaman obat
yang ada untuk meningkatkan kesehatan siswa-siswi penyandang Tunanetra d
MTs yang merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan serta menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan budaya
Indonesia sebagai penerus bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Kurangnya pengetahuan siswa-siswi penyandang tunanetra mengenai jamu
dan tanaman-tanaman obat sebagai bahan baku jamu.
2. Rendahnya kemampuan siswa-siswi penyandang tunanetra dalam
melestarikan jamu.
3. Terbatasnya media pembelajaran tanaman obat pada siswa-siswi
penyandang tunanetra.

1.3 Luaran yang diharapkan


1. Membuka dan meningkatkan pengetahuan dan wawasan siswa-siswi
penyandang tunanetra mengenai jamu dan tanaman-tanaman obat sebagai
bahan baku jamu.
2. Meningkatnya kemampuan siswa-siswi penyandang tunanetra dalam
melestarikan jamu seperti membedakan, menanam, merawat, dan
mengolah tanaman obat sebagai bahan baku jamu menjadi jamu.
3. Tersedianya media berupa MEGATRON (Lemari Toga Elektronik) yang
dapat digunakan sebagai sarana pelestarian jamu dan pembelajaran
tanaman obat bagi siswa-siswi penyandang tunanetra.
1.4 Manfaat Kegiatan
1. Bagi Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi turut berperan dalam meningkatkan wawasan akan
pelestarian jamu melalui kegiatan Program Kreativitas Pengabdian
Masyarakat ini.
2. Bagi Siswa Tunanetra
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan MEGATRON kami akan
membantu siswa-siswi dengan tunanetra di MTs Yaketunis untuk dapat
mengenal, membedakan dan mengingat tanaman-tanaman obat sebagai
bahan baku utama jamu. Selain itu kegiatan ini juga mengajarkan cara
menanam, merawat dan mengolah tanaman obat menjadi jamu yang akan
memberikan keterampilan kepada siswa-siswi tunanetra di MTs Yaketunis
dalam upaya pelestarian jamu.
3. Bagi Masyarakat Umum
Kelompok PKM-M kami menghasilkan produk luaran berupa
MEGATRON (Lemari Toga Elektronik) dan jamu. Produk
MEGATRON ini diharapkan dapat diperkenalkan ke masyarakat
sehingga dapat menjadi sarana pembelajaran baru dalam mengenal,
membedakan dan mengingat tanaman obat dalam upaya melestarikan
tanaman obat pada penyandang tunanetra.
4. Bagi MTs Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam
Metode MEGATRON (Lemari Toga Elektronik) dapat menjadi inovasi
sarana pembelajaran dan pengenalan tanaman obat pada siswa penyandang
tunanetra dalam upaya pelestarian jamu.
5. Bagi Tim Pelaksana PKM-M
Melalui program yang telah disusun, anggota kelompok dapat
mengenalkan ilmu kefarmasian dalam hal tanaman obat kepada siswasiswi tunanetra dan lebih mengerti tentang siswa-siswi penyandang
tunanetra, cara berinteraksi serta mengajarinya.

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


2.1 Lokasi
Madrasah Tsanawiyah Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (MTs
Yaketunis) terletak di tengah kota Yogyakarta. MTs Yaketunis berlokasi di jalan
Parangtritis 46 Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bangunan sekolah MTs
Yaketunis bersebelahan dengan Sekolah Luar Biasa A Yaketunis serta memiliki
asrama untuk para siswa-siswinya. Lokasi MTs Yaketunis berada di dekat jalan
utama Parangtritis dan juga area pemukiman penduduk. Akses jalan menuju MTs
Yaketunis cukup baik karena melewati jalan raya utama. Namun untuk mencapai
MTs Yaketunis harus melewati gang kecil sehingga hanya motor yang dapat
mencapai MTs Yaketunis. (Denah lokasi terlampir)
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Sasaran program ini ditujukan kepada siswa-siswi tunanetra tingkat
sekolah menengah pertama di MTs Yaketunis usia 13-16 tahun yang berjumlah 20
anak, yakni 11 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. MTs Yaketunis sendiri
memiliki total 23 anak tunanetra yang terdaftar sebagai siswa didik. Kedua puluh
tiga anak tunanetra ini terdiri dari 13 anak untuk kelas tujuh, 4 anak untuk kelas
delapan, dan 6 anak untuk kelas sembilan. Dari kedua puluh tiga anak tunanetra
tersebut ada dua puluh anak tunanetra yang aktif bersekolah di MTs Yaketunis
karena ada tiga anak tunanetra yang harus melakukan home schooling karena
alasan kesehatan. MTs Yaketunis memiliki dua tingkatan tunanetra yakni buta dan
low vision. MTs Yaketunis memiliki 15 tenaga pengajar yang terdiri dari 10
pengajar normal dan 5 pengajar tunanetra yang membantu siswa-siswi tunanetra
dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
Sehari-harinya siswa-siswi tunanetra MTs Yaketunis memiliki kegiatan
rutin mulai dari bangun tidur, bersekolah, menunaikan ibadah sholat, makan,
mandi, dan juga tidur. Siswa-siswi tunanetra MTs Yaketunis melakukan kegiatan
belajar mengajar yang efektif di kelas, siswa-siswi yang tinggal di asrama
melakukan kegiatan rutin seperti mencuci piring dan baju diluar jam sekolah.
Siswa-siswi MTs sudah cukup mandiri dalam melakukan kegiatan sehari-hari
(mandi, makan, dsb.) tanpa bantuan dari pengasuh. Mereka juga mendapatkan
pelajaran pramuka seminggu sekali. Siswa-siswi MTs Yaketunis mendapatkan
pelajaran keagamaan yang lebih seperti sholat teratur dan mengaji untuk
membentuk mereka menjadi pribadi yang berakhlak.
Menurut para pengajar di MTs Yaketunis, tingkatan menengah pertama
pada tunanetra merupakan sasaran yang tepat karena mereka telah mandiri dan
dalam masa kedewasaan sehingga perlu diarahkan keaktivitas yang memberikan
dampak positif seperti diajarkan keterampilan dalam mengenal, membedakan,

menanam serta memanfaatkan jamu untuk menjaga kesehatan dan mengolah


tanaman obat menjadi jamu dalam upaya pelestarian jamu sebagai warisan budaya
Indonesia.
Berikut ini adalah dua foto yang menunjukan bangunan MTs Yaketunis,
dan aktifitas di sekolah.
Foto bangunan MTs Yaketunis

Salah satu aktifitas di Sekolah

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Jenis Kegiatan
Dalam kegiatan ini kami akan melakukan pendekatan dan bimbingan
secara intensif dua anak satu pengajar atau satu pembimbing dengan MEGATRON
(Lemari Toga Elektronik) sebagai sarana pembelajarannya yang akan berlangsung
selama dua bulan. Kami akan mencoba untuk membantu siswa-siswi penyandang
tunanetra untuk mengenali, membedakan serta mengingat tanaman obat baik
dalam bentuk segar maupun simplisia (kering). Tanaman obat yang digunakan
adalah jahe (Zingiber offichinale Rocs), kencur (Kaempferia galanga), temulawak
(Curcuma xantorrhiza Roxb), kunyit (Curcuma longa L.), dan temu hitam
(Curcuma aeruginosa Roxb). MEGATRON merupakan sebuah lemari elektronik
dengan lima laci, berbasis mikrokontroler dan memiliki sistem sensor pada tiap
laci. Dalam setiap lacinya terdapat tanaman obat yang berbeda-beda yang sudah
dipotong-potong lalu dikeringkan menjadi simplisia dan bentuk utuhnya (segar).
Didepan masing-masing laci terdapat nama tanaman obat dalam huruf braille dan
ketika siswa tunanetra membuka lacinya maka lemari akan mengeluarkan bunyi
tentang nama dan khasiat tanaman obat yang ada di laci tersebut. Kami juga akan
mengajarkan bagaimana menanam dan merawat tanaman obat dengan benar serta
cara mengolahnya menjadi jamu. Kami akan menyelanggarakan pre test,
melakukan pendekatan dan bimbingan selama proses kegiatan berlangsung, dan
pada akhir kegiatan kami akan melakukan post test untuk mengukur dan
membandingkan pengetahuan siswa tunanetra sebelum melakukan kegiatan dan
sesudah melakukan kegiatan.
3.2 Persiapan
Kami akan melakukan pre test dengan membuat soal-soal uraian yang
berhubungan dengan tanaman obat dan jamu. Soal-soal pre test ini sudah tercetak
dengan bahasa braille dan siswa-siswi tunanetra akan menjawab soal-soal yang
telah disediakan dalam waktu tertentu. Kami akan meminta bantuan beberapa
tenaga pengajar untuk mengkoreksi serta memberi nilai yang sesuai berdasarkan
kunci jawaban yang disediakan oleh tim pelaksana. Nilai-nilai pre test tersebut
akan mengukur pengetahuan siswa-siswi tunanetra mengenai tanaman obat dan
jamu serta menentukan pasangan siswa-siswi tunanetra untuk belajar bersama.
Bagi siswa-siswi tunanetra yang memiliki nilai diatas rata-rata nilai gelombang
akan dipasangkan dengan siswa-siswi yang memiliki nilai dibawah rata-rata nilai
gelombang. Maka yang memiliki siswa-siswi tunanetra yang memiliki
pengetahuan diatas rata-rata nilai gelombang dapat membantu dan mengajari
siswa-siswi tunanetra yang memiliki nilai dibawah rata-rata.

3.3 Strategi Pelaksanaan


Kami akan menggunakan MEGATRON (Lemari Toga Keluarga
Elektronik) dengan strategi pengajaran dua anak satu pengajar, tujuannya adalah
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa-siswi tunanetra dalam
mengenali, membedakan, dan mengingat tanaman obat dalam upaya pelestarian
jamu. Siswa-siswi tunanetra yang menjadi peserta program kami berjumlah 20
anak. Kami membagi kegiatan pembelajaran menjadi dua gelombang, yaitu
gelombang I dan gelombang II. Setiap gelombang terdiri dari 10 siswa-siswi
tunanetra dengan durasi pembelajaran 1 jam 30 menit tergantung kemampuan
masing-masing siswa.
3.4 Metode Pelaksanaan
Setelah melakukan tahap pre test dan diskusi dengan tenaga pengajar di
MTs Yaketunis (Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam), kami akan melihat
hasil test dan tingkat ketunanetraan dari siswa-siswi tunanetra tersebut dan mulai
mencari pasangan yang kami anggap sesuai. Masing-masing dari kami akan
melakukan bimbingan yang sama pada masing-masing kelompok dan gelombang
agar metode lebih efektif.
Program MEGATRON SARAPAN JAMU BISA KEKAR (Lemari Toga
Elektronik Sarana Pelestarian Jamu bagi Siswa Tunanetra di MTs Yaketunis
Yogyakarta) dibagi dalam 5 sesi yaitu sesi pengenalan (pembelajaran
MEGATRON I dan II) , sesi pembuatan simplisia, sesi pengolahan tanaman obat
menjadi jamu, sesi penanaman dan perawatan tanaman obat dan sesi perlombaan.
Pada sesi pengenalan, Tim Pelaksana PKM-M membagi dua sesi
pengenalan yaitu pembelajaran MEGATRON I dimana siswa-siswi MTs
Yaketunis dikenalkan dengan tiga jenis Toga (Tanaman Obat Keluarga) dan
pembelajaran MEGATRON II dimana siswa-siswi MTs Yaketunis dikenalkan
dengan dua jenis Toga. Hal tersebut dikarenakan untuk mempermudah siswasiswi tunanetra MTs Yaketunis dalam menerima dan memahami materi mengenai
Toga sebagai bahan baku jamu. Macam-macam Toga (Tanaman Obat Keluarga)
yang digunakan merupakan Toga yang mudah ditemukan didalam kehidupan
sehari-hari sebagai bahan baku utama pembuatan jamu. Lima macam TOGA
tersebut yaitu jahe (Zingiber offichinale Rocs.), kencur (Kaempferia galanga),
temulawak (Curcuma xantorrhiza Roxb.), kunyit (Curcuma longa L.), dan temu
hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) yang tersedia dalam bentuk segar/basah
(belum di olah) dan bentuk simplisia yang terdapat di dalam MEGATRON
(Lemari Tanaman Obat Keluarga Elektronik). Setiap siswa tunanetra akan
mendapatkan Toga untuk dipelajari dengan dibantu oleh para pembimbing. Satu
orang pembimbing akan membimbing dua siswa tunanetra. Setelah itu, tiap siswa
akan menggunakan MEGATRON untuk memahami tekstur, bau, rasa dan khasiat

dari bentuk rimpang untuh dan simplisia tiap jenis Toga. Di akhir sesi pengenalan
akan dilakukan quiz dan fun games, apabila siswa berhasil menjawab quiz yang
diberikan maka siswa akan diberikan hadiah atau reinforcement yang akan
bertambah seiring tingkat kesulitan dalam quiz.
Simplisia atau keringan, adalah produk hasil pengeringan tanaman obat
yang belum diolah lebih lanjut. Pada sesi pembuatan simplisia, Tim Pelaksana
PKM-M akan membimbing dan membantu siswa-siswi tunanetra dalam mencuci,
memotong tanaman obat menjadi bentuk kecil dan mengeringkan tanaman obat
yang sudah dipotong kecil-kecil. Setiap tanaman obat yang akan dibuat simplisia
memiliki ketipisan yang berbeda-beda sehingga para siswa-siswi tunanetra harus
berhati-hati dalam memotong tanaman obat tersebut.
Pada sesi pengolahan tanaman obat menjadi jamu, siswa-siswi MTs
Yaketunis akan membuat jamu menggunakan tanaman obat yang segar dengan
bimbingan para pengajar. Jamu yang dibuat berasal dari tanaman-tanaman obat
yang telah dipelajari, yaitu: jamu kunyit jahe, jamu beras kencur, jamu temulawak
dan jamu temu hitam. Pembuatan jamu menggunakan bahan-bahan tambahan
seperti kayu manis, madu, beras, asem, dan serai untuk membuat jamu yang enak
dan disukai oleh siswa-siswi penyandang tunanetra.
Sesi penanaman dan perawatan tanaman obat akan dimulai dengan
pembuatan media tanam yang baik untuk tanaman obat dengan mencampurkan
pupuk organik dan sekam. Setelah itu siswa-siswi penyandang tunanetra
memasukan media tanam pada polybag dan menanamkan bibit tanaman obat yang
telah disediakan oleh Tim Pelaksana PKM-M.
Pada pertemuan terakhir kami akan mengadakan lomba membedakan
tanaman obat dan lomba membuat jamu yang sebelumnya sudah pernah dilakukan
siswa-siswi penyandang tunanetra saat menjalani metode MEGATRON, setelah
itu kami akan melakukan post test dengan menggunakan soal-soal uraian tentang
tanaman obat dan jamu yang akan dijawab oleh siswa-siswi tunanetra untuk
mengukur keberhasilan program kami.
3.5 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari program ini adalah peningkatan pengetahuan
dan keterampilan pada penyandang tunanetra berupa kemampuan dalam
mengenali bentuk, tekstur, bau, dan rasa serta dapat menanam, merawat,
memanfaatkan jamu untuk menjaga kesehatan dan mengolah tanaman obat
menjadi jamu sebagai upaya pelestarian jamu yang merupakan warisan budaya
Indonesia. Indikator ini berlaku untuk semua jenis kegiatan.

Indikator yang
ingin dicapai

Indikator
keberhasilan

Periode Waktu Kegiatan


Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
1
2
3
4
5

Meningkatkan
kemampuan
dalam
mengenali
bentuk, tekstur,
bau, dan rasa
tanaman obat

Jumlah siswa
yang dapat
mengenali
bentuk, tekstur,
bau, dan rasa
tanaman obat
dengan
MEGATRON
Meningkatkan
Jumlah siswa
kemampuan
yang dapat
dalam menanam
menanam dan
dan merawat
merawat
tanaman obat
tanaman obat
Meningkat
Jumlah siswa
kemampuan
yang dapat
mengolah dan
mengolah dan
memanfaatkan
memanfaatkan
tanaman obat
tanaman obat
menjadi jamu
menjadi jamu
KESIMPULAN
3.6 Evaluasi
Pada tahap evaluasi Tim Pelaksana PKM-M akan melakukan pre test dan
post test untuk mengetahui adanya peningkatan wawasan sebelum dan sesudah
menjalani program pembelajaran tanaman obat menggunakan MEGATRON. Di
lakukan juga lomba membedakan tanaman obat dan lomba membuat jamu untuk
menilai keterampilan para siswa-siswi penyandang tunanetra.
3.7 Keberlanjutan Program
Keberlanjutan dari Program Pengabdian Masyarakat MEGATRON
SARAPAN JAMU BISA KEKAR Lemari Toga Elektronik Sarana Pelestarian
Jamu bagi Siswa Tunanetra di MTs Yaketunis Yogyakarta), antara lain :
1. Membentuk kader siswa-siswi tunawisma pecinta jamu dan tanaman obat.
2. Mengajarkan guru-guru di MTs Yaketunis dalam menggunakan
MEGATRON sebagai sarana pembelajaran tanaman obat.
3. Mengajukan paten MEGATRON.

10

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
No.
1
2
3
4

Jenis Pengeluaran
Peralatan penunjang
Bahan habis pakai
Perjalanan
Lain-lain
Jumlah

Biaya (Rp)
2,875,000
4,600,000
2,875,000
1,150,000
11,500,000

4.2 Jadwal Kegiatan


No.

Jenis Kegiatan
1

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Pengadaan alat, bahan dan


peralatan yang dibututhkan
Perancangan desain dan
pembuatan MEGATRON
Perancangan modul kegiatan
Pre test
Pembelajaran MEGATRON I
Pembelajaran MEGATRON
II
Pembuatan Simplisia
Pengelolahan simplisa
menjadi jamu
Penanaman dan perawatan
tanaman obat
Lomba membedakan tanaman
obat dan membuat Jamu
Post test
Evaluasi setiap kegiatan kerja
PKM
Penyusunan laporan akhir

Bulan
3

11

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Soemantri, T. S. 2007. Psikologi Anak Luar Biasa. Karakteristik dan Masalah
Perkembangan Anak Tunanetra, 65-91. Bandung : PT. Refika Aditama.

12

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
A.Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

Albertus Ivan Brilian


L
Farmasi
138114157
Ujung Pandang, 26 Februari 1996
albertus_ivan@hotmail.com
081554398101

B.Riwayat Pendidikan
Nama
Institusi
Jurusan
Tahun
Masuk-Lulus

SD
SD N 3 Rejasari,
Purwokerto
2001-2007

SMP
SMP N 2
Purwokerto
2007-2010

C.Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah /
Judul Artikel
Seminar
Ilmiah
1
-

SMA
SMA N 4 Jember
IPA
2010-2013

Waktu dan Tempat


-

D.Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Tahun
Penghargaan
1
Juara I Lomba Public Health Show
International
Poster Campaign pada 13th IPSF
Pharmaceutical
Asia Pasific Pharmaceutical
Students Federation
2014
Symposium 2014 di Kuala Lumpur,
Asia Pasific
Malaysia
Regional Office
2
International
Aktif Berpartisipasi dalam 13th
Pharmaceutical
IPSF Asia Pasific Pharmaceutical
Students Federation
2014
Symposium 2014 di Kuala Lumpur,
Asia Pasific
Malaysia
Regional Office
3
Peringkat IV Mahasiswa Berprestasi Universitas Sanata
2015
Universitas Sanata Dharma
Dharma Yogyakarta

13

14

15

16

17

18

A.Identitas Diri (Dosen)


1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B.Riwayat Pendidikan
SD
SMP
Nama
SD
SMP N 2
Institusi Tarakanita Magelang
Magelang
Jurusan Tahun
1977masuk - 1983
lulus

1983-1986

Eko Hari Parmadi, S.Si., M.Kom


L
Teknik Informatika
0526077001
Sukoharjo, 26 Juli 1970
harimbi.parmadi@gmail.com
0274885160/081328252400

SMA
SMA N 1
Magelang

S1
Universitas
Gadjah Mada

Fisika

Matematika

1986-1989

1989-1995

C.Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No.
Nama Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar
1 Seminar Nasional Dalam
Analisis Deskriptif
Rangka Dies Natalis ke-51 Penggunaan Media
Universitas Negeri
Gambar Untuk
Yogyakarta
Penguasaan Kosa
Kata Benda Pada
Siswa Tuna Rungu
Di SLB B Dena
Upakara Wonosobo
2
Seminar Nasional
Peningkatan Kualitas
Dalam Rangka Dies
Produksi dan
Natalis ke-50
Manajemen Usaha
Universitas Negeri
Produksi Tahu
Yogyakarta
Melalui program
IbM
3
Seminar Nasional dan
Peningkatan
Gelar Produk di
Ketrampilan Guru
Universitas Negeri
BK (Bimbingan Dan
Yogyakarta
Konseling) SMK
Dalam Membuat

S2
Universitas
Gadjah
Mada
Ilmu
Komputer
1998-2001

Waktu dan Tempat


2015
Universitas Negeri
Yogyakarta

2014
LPPM Universitas
Negeri Yogyakarta

2014
LPPM
UniversitasNegeri
Yogyakarta

19

Seminar Nasional Sains


dan Teknologi Terapan
"SNTEKPAN II" 2014

Seminar Nasional
Teknologi Informasi dan
Multimedia 2014

Media Bimbingan
Berbasis Teknologi
Informasi Melalui
Program IbM
Pengembangan
Kuisioner Online
Terapi Kognitif
Perilaku Bagi
Penderita Depresi
Aplikasi
Penjadwalan
Perkuliahan
Menggunakan
Algoritma
Sequential Search
dan Forward
Checking

2014
Institut Teknologi
Adhi Tama
Surabaya (ITATS)
2014
STMIK AMIKOM
Yogyakarta

D. Penghargaan dan Pengalaman dalam Pendampingan Kemahasiswaan


No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Tahun
Penghargaan
1.
Sabun 3 In 1 (Kulit
Universitas Sanata
2015
Melinjo, Pepaya Dan
Dharma
Tomat) : Cara Alami
Menjaga Kesehatan Kulit
Wajah (PKM-K)
2.
"Ciusloe.Com" (Cetak
Universitas Sanata
2015
Inovasi Undangan Dan
Dharma
Souvenir Sesuai Gaya
Loe)
3.
Dosen dengan pengabdian Universitas Sanata
2014
terbanyak (Dosen
Dharma
Berprestasi)
4.
Sebagai wakil Dosen
Asosiasi Perguruan
2014
Berprestasi Bidang
Tinggi Katolik sePengabdian Masyarakat
Indonesia
dalam Ajang APTIK
Awards 2014
5.
Dosen Pembimbing
Universitas Sanata
2014
PKMM lolos didanai
Dharma
DIKTI tahun 2014

20

10

11

berjudul : Menumbuhkan
Pola Hidup BEBEK
(Bebas dari Bakteri, Sehat
dan Ekonomis) di SMP
Gotong Royong
Yogyakarta Melalui
Pemanfaatan Tanaman
Herbal
Dosen Pembimbing
PIMNAS XXVI, berjudul
Sereal Rumput : Makanan
Kaya Gizi untuk Keluarga
(Juara 1 kategori Poster
Poster PIMNAS XXVI)
Dosen Pembimbing PKM
lolos didanai dikti tahun
2013 berjudul Sereal
Rumput : Makanan Kaya
Gizi untuk Keluarga
Dosen Pembimbing
PKMK lolos didanai dikti
tahun 2013 berjudul :
Manfaatkan Bahan Bekas
untuk Budidaya Semut
Merah
Dosen Pembimbing
Wirausaha Muda Mandiri
berjudul Cerdas dan
berhasil memperoleh dana
hibah Kewirausahaan dari
PT Bank Mandiri
Sebagai Dosen
Pembimbing PKMM lolos
didanai dikti tahun 2012
berjudul : Pemberdayaan
Ibu-Ibu Rumah Tangga di
Wilayah Minomartani
dalam Membuat Menu
Sehat melalui Media
RT/RW Net
Dosen Pembimbing
Lomba Business Plan

Dikti

2013

Universitas Sanata
Dharma

2013

Universitas Sanata
Dharma

2012

Bank Mandiri

2012

Universitas Sanata
Dharma

2012

AMIKOM,
Yogyakarta

2012

21

22

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan penunjang
Justifikasi
Harga
Material
Kuantitas
Pemakaian
Satuan (Rp)
Instrumen
Mikro
MEGATRON
Arduino
2 buah
250,000
(Lemari Toga
Uno
Elektronik)
Modul SD
Instrumen
Card (Card
1 buah
200,000
MEGATRON
Reader)
Instrumen
SD Card
1 buah
100,000
MEGATRON
Instrumen
Speaker
1 buah
100,000
MEGATRON
Instrumen
Sensor
5 buah
250,000
MEGATRON
Lampu dan
Instrumen
5 buah
50,000
fitting
MEGATRON
Lemari sebagai
Lemari
alat dasar
1 buah
300,000
MEGATRON
Publikasi dan
Banner
1 buah
175,000
dekorasi
Sub Total (Rp)
2. Bahan Habis Pakai
Justifikasi
Material
Pemakaian
Jahe, kunyit,
kencur,
Rimpangtemulawak dan
rimpangan
temu hitam
untuk dipelajari
dan diolah
Sebagai bahan
Bibit
yang akan
Tanaman
ditanam
Untuk
Pupuk
mempercepat
Organik
pertumbuhan

Kuantitas

Harga
Satuan (Rp)

Jumlah
(Rp)
500,000

200,000
100,000
100,000
1,250,000
250,000
300,000
175,000
2,875,000

Jumlah
(Rp)

20 kg

20,000

400,000

100 buah

5,000

500,000

1 karung

20,000

20,000

23

Polybag
Sekam
Kertas
Braille
Konsumsi

Hadiah quiz
Hadiah
lomba akhir
kegiatan
PKM

tanaman obat
Tempat untuk
130 buah
menanam
Media untuk
2 karung
menanam
Untuk mencatat
dan membantu
250
siswa-siswi
lembar
tunanetra
Nasi kotak dan
300 kotak
air mineral
Untuk
menstimulus
24 buah
siswa-siswi
tunanetra
Untuk
mengapresiasi
10 buah
siswa-siswi
tunanetra
Sub Total (Rp)

500

65,000

10,000

20,000

3,500

875,000

8,000

2,400,000

5,000

120,000

20,000

200,000
4,600,000

3. Perjalanan
Material

Bahan
Bakar

Sewa Mobil

Justifikasi
Kuantitas
Perjalanan
Digunakan tim
dan
pembimbing
untuk menuju
MTs Yaketunis
20 kali
dari kampus 3
Universitas
Sanata Dharma
menggunakan 4
motor
Untuk
membawa
MEGATRON,
3 kali
bibit, pupuk dan
peralatan
lainnya
Sub Total (Rp)

Harga
Satuan (Rp)

Jumlah
(Rp)

83,750

1,675,000

400,000

1,200,000

2,875,000

24

4. Lain lain
Justifikasi
Kuantitas
Perjalanan
Untuk
memperbanyak
Fotocopy
proposal yang
50
proposal
digunakan
lembar
untuk arsip tim
PKM dan mitra
Untuk mencetak
Print
30
proposal dalam
proposal
lembar
bentuk hard file
Untuk
5 buah
Materai
mengesahkan
6000
administrasi
yang digunakan
Cetak foto
Publikasi
20 buah
Album foto
Publikasi
1 buah
Sebagai tanda
Cinderamata ucapan terima
1 buah
sekolah
kasih &
kenangan
Sebagai tanda
Cinderamata ucapan terima
15 buah
Guru
kasih &
kenangan
Sebagai tanda
Cinderamata ucapan terima
20 buah
Siswa
kasih &
kenangan
Buku tulis
Pembukuan
5 buah
Menjaga
Sabun cuci kebersihan saat
1 buah
tangan
program
berlangsung
Sub Total (Rp)
Total Keseluruhan
Material

Harga
Satuan (Rp)

Jumlah
(Rp)

200

10,000

500

15,000

7,000

35,000

5,000
50,000

100,000
50,000

300,000

300,000

20,000

300,000

15,000

300,000

3,000

15,000

25,000

25,000
1,150,000
11,500,000

25

Lampiran 3. Sususan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No.

Nama/NIM

Program
Studi

Bidang
Ilmu

Albertus Ivan
Brilian/
138114157

Farmasi

Kesehatan

Dirga/
125114022

Teknik
Elektro

Teknik

Raden
Muhamad
Hovi
Nurakbar/

Farmasi

Kesehatan

Alokasi
Uraian Tugas
Waktu
(jam/m
inggu
16
- Bertanggung Jawab
dalam kerja sama
dengan mitra dan
wakil rektor III.
- Mengkoordinir dan
memberikan
pengarahan kepada
anggota lainnya.
- Memastikan
program berjalan
dengan lancar dari
awal hingg akhir
program.
- Menyusun jadwal
kegiatan
- Koordinator
pembelajaran
MEGATRON II.
15
- Merancang design
dan instrumeninstrumen
MEGATRON.
- Memastikan
MEGATRON
dapat bekerja
dengan baik
- Mengurusi logistik
dan perlengkapan
kegiatan.
- Koordinator
pembelajaran
MEGATRON I.
15
- Melakukan rapport
(wawancara dan
observasi awal),
mengobservasi

26

138114129

Yovita Mella
Feliciana/
148114137

Farmasi

Kesehatan

15

Angela
Rosari
Prameswari/
139114101

Psikologi

Psikologi

15

pelaksanaan
program.
- Survey lokasi.
- Mengurusi logistik
dan perlengkapan
kegiatan.
- Koordinator
penanaman dan
perawatan tanaman
obat serta
pengolahan
tanaman obat
menjadi jamu.
- Publikasi dan
dokumentasi saat
pelaksanaan
kegiatan, evaluasi,
pertemuan dengan
dosen pembimbing,
dan informasi
mengenai PKM
kami di media
sosial serta media
cetak.
- Menyelesaikan
prosedur surat
menyurat dan
mencetak laporan
harian.
- Mencatat hasil
evaluasi setiap
pertemuan.
- Menjadi
koordinator
pembuatan
simplisia.
- Mengatur
penggunaan dana.
- Pembukuan
keuangan.
- Membuat daftar
nilai pengetahuan

27

(sebelum dan
sesudah
pelaksanaan
program) dan
menentukan
pasangan siswasiswi tunanetra
dalam kegiatan
belajar.
- Koordinator lomba
membedakan
tanaman obat dan
lomba membuat
jamu.

28

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

29

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra

30

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Lokasi Universitas Sanata


Dharma
Yogyakarta
Kampus III

Lokasi MTs Yaketunis


Yogyakarta

Jarak
Waktu tempuh normal

: 15 Km
: 35-45 menit dengan sepeda motor

You might also like