You are on page 1of 7

Cara Menghitung Iuran BPJS kesehatan

Untuk Perusahaan (contoh kasus lengkap)


Untuk Pemula sepertinya akan merasa kesulitan bagaimana cara menghitung iuran BPJS
kesehatan untuk karyawan yang ditanggug perusahaan, tapi jangan khawatir karena ada dasar
perhitunganya, dengan memahami dasar perhitungan yang berlaku maka kita akan bisa dengan
mudah melakukan perhiutngan BPJS yang harus dibayar oleh perusahaan.
Dasar Perhitunan iuran BPJS Kesehatan dan penentuan hak kelas rawat memang telah diatur
oleh pemerintah melalui Peraturan pemerintah (Perpres) nomor 111/2013 tentang Perubahan atas
Perpres nomor 12/2003 tentang Jaminan Kesehatan (JAMKES). sebagai berikut:

Dasar Perhitungan Iuran BPJS Kesejatan Pekerja Penerima


Upah (PPU)
Berikut adalah dasar perhitungan untuk Iuran BPJS yang dibayar oleh perusahaan lengkap:

Dasar Perhitungan Untuk Pegawai Pemerintah

Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang terdiri atas Pegawai
NegeriSipil, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, dan Pegawai Pemerintah Non
Pegawai Negeri sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan.

Gaji yang digunakan sebagai dasar perhitungan untuk Peserta BPJS PPU dari golongan
PNS/TNI POLRI dan Pejabat negara adalah Gaji pokok + Tunjangan Keluarga.

Gaji yang digunakan sebagai dasar perhitungan untuk Peserta BPJS Kesehatan Pegawai
pemerintah tapi Non PNS/TNI POLRI adalah maksimal sebesar 2 x nilai PTKP K/1

Dasar Perhitungan Untuk Pegawai Non Pemerintah (Perusahaan Swasta)


Sedangkan dasar perhitungan iuran BPJS peserta penerima upah dari golongan pegawai non
pemerintah adalah sebagai berikut:

Tarif iuran bagi PPU Badan Usaha Swasta yang dibayarkan mulai tanggal 1 Januari 2014
sampai dengan 30 Juni 2015 adalah sebesar 4,5% (empat koma lima persen) dari
gaji/upah dan tunjangan tetap per bulan dengan ketentuan:
1. 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja
2. 0,5% (nol koma lima persen) dibayar oleh Peserta

Tarif iuran bagi PPU Badan Usaha Swasta yang dibayarkan mulai 1 Juli 2015 adalah
sebesar 5% (lima persen) dari gaji/upah dan tunjangan tetap per bulan dengan ketentuan:
1. 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja
2. 1% (satu persen) dibayar oleh Peserta

Iuran di atas untuk total 5 anggota keluarga sekaligus (Pekerja yang bersangkutan +
suami /istri + 3 orang anak).

Sedangkan anak ke 4 dan seterusnya termasuk orang tua dan mertua yang masih menjadi
tanggungan, harus membayar iuran perorang sebesar 1% dari gaji/upah sesuai ketentuan
(penambah iuran BPJS di atas).

Selain keluarga di atas (paman, bibi dan kerabat lainnua) harus daftar sendiri menjadi
peserta BPJS Mandiri dan besarnya iuran perorang sesuai dengan besarnya iuran bpjs
mandiri berdasarkan kelas 1,2 atau 3.

Gaji atau upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah Gaji/Upah Pokok +
Tunjangan tetap. maksimal sebesar 2 x Nilai PTKP/K1.

Apabila terdapat pekerja dengan gaji/upah dan tunjangan tetap di bawah (lebih kecil) dari
UMK/UMR/UMP, maka dasar perhitungan menggunakan UMK, kecuali Badan Usaha
tersebut memiliki surat penangguhan pelaksanaan Upah Minimum dari gubernur.

Apabila terdapat pekerja dengan gaji/upah dan tunjangan tetap di atas (lebih besar) dari 2
x PTKP K/1, maka dasar perhitungannya tetap menggunakan 2 x PTKP K/1 sebagai batas
atas potongan iuran.

Jika Besarnya Gaji diantara (1,5 x PTKP/K1 s/d 2 x PTKP/K2) maka dasar perhitungan
adalah gaji dari karyawan itu sendiri.

Dasar Ketentuan Hak atas Ruang Kelas Perawatan Peserta


Sedangkan Dasar ketentuan hak atas kelas perawatan peserta adalah sebagai berikut:

Hak Atas Kelas Ruang Untuk Pegawai Pemerintah (PNS/TNI Polri )


Hak atas ruang kelas perawatan untuk pegawai PNS atau TNI Polri adalah sebagai berikut:

Kelas I : diperuntukan untuk PNS / TNI POLRI Golongan III da IV

Kelas II : diperuntukan untuk PNS/ TNI POLRI Golongan I dan II

Hak Atas Kelas Ruang Untuk Pegawai Non Pemerintah (Karyawan Swasta)
Sedangkan hak atas ruang kelas keperawatan untuk pegawai non pemerintah atau karyawan
swasta adalah sebagai berikut:

Perawatan kelas I: diberikan bagi pekerja dengan gaji/upah dan tunjangan tetap di atas
1,5 (satu koma lima) sampai dengan 2 (dua) kali penghasilan tidak kena pajak dengan
status kawin dengan 1 (satu) anak ( gaji > (1,5 s/d 2 x Nilai PTKP K/1)) atau sebesar
Rp3.543.751 hingga Rp4.725.000.

Perawatan kelas II: diberikan bagi pekerja dengan gaji/upah dan tunjangan tetap sampai
dengan 1,5 (satu koma lima) penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1
(satu) anak ( gaji <= (1,5 x nilai PTKP K/1)) atau sebesar Rp3.543.750. Minimal
gaji/upah dan tunjangan tetap adalah UMK.

Penjelasan:
Penjelasan dari Aturan Pemerintah di atas tentang Iuran BPJS dan Kelas Keperawatan untuk
Peserta BPJS penerima Upah (PPU) adalah sebagai berikut:

Dari Aturan pemerintah di atas tentang dasar perhitungan iuran bpjs dan juga hak atas kelas
perawatan untuk peserta BPJS kesehatan Penerima Upah (PPU) yang dibayar oleh perusahaan
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Peserta BPJS kesehatan Penerima Upah (PPU) iuran akan dibayar oleh perusahaan dengan
ketentuan diatas dan kelas perawatan yang akan didapatkan adalah kelas I dan kelas II
disesuaikan dengan besar kecilnya gaji bulanan karyawan atau pegawai yang bersangkutan.
Sedangkan yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah PTKP/K1 (Penghasilan tidak kena
pajak dengan status kawin anak 1) dan faktor pengalinya akan ditentukan dengan besar kecilnya
gaji pegawai atau karyawan yang bersangkutan sesuai dengan aturan diatas.

Cara Menghitung BPJS Kesehatan untuk Perusahaan


Sebelum anda mulai menghitung saya sarankan anda memahami aturan perhitungan dan hak atas
kelas perawatan diatas agar tidak pusing ketika melakukan perhitungan.
Ok saya anggap anda sudah memahami point-point penting peraturan perhitungan diatas kini
saatnya melakukan perhitungan iuran BPJS untuk perusahaan.

Data Komponen Perhitungan Iuran BPJS Kesehatan


Perusahaan
Sebelum kita studi kasus untuk melakukan perhitungan alangkah baiknya anda sudah
mengumpulkan data yang digunakan untuk komponen perhitungan yang meliputi:

Data Nilai PTKP/K1.

Data Nilai UMK/UMP yang berlaku di kota perusahaan anda berada.

Data Masing-masing Karyawan dengan Gaji Pokok + Tunjuangan Tetap dan juga jumlah
tanggungan setiap karyawan (anak, istri, mertua, orang tua)

Contoh Studi Kasus Cara Menghitung Iuran BPJS


Perusahaan
Setelah anda memahami dasar perhitungan diatas kemudian anda sudah mendapatkan data untuk
komponen perhitungan kita sekarang akan coba implementasikan kedalam sebuah contoh studi
kasus agar lebih mantap dan mengerti bagaimana cara menghitung iuran bpjs untuk perusahaan,
sebagai berikut:

#Contoh Kasus
Perusahaan X yang berlokasi di jakarta memiliki 3 orang karyawan dengan data sebagai berikut:
Berapakah iuran BPJS Perusahaan Swasta PT. Angin ribut berlokasi di bandung dengan UMP:
Rp. 2.441.300, dengan data karyawan sebagai berikut:
a. Badru sebagai manager Gaji Rp. 10.000.000, tanggungan (istri dan 3 orang anak)
b. Iwan sebagai staff gaji Rp. 2.500.000, tanggungan (istri dan 5 orang anak)
c. Budi sebagai Satpam dengan gaji Rp. 1.900.000, Tanggungan (istri dan 1 orang anak)

#Jawab:
Untuk Komponen perhitungan:
Data Nilai PTKP/K1 diketahui Rp. 2.362.500
Maka:
1,5 x PTKP/ K1 adalah sebesar (1,5 x 2.362.500) = Rp 3.543.750,2 x PTKP/K1 adalah sebesar (2 x 2.362.500) = Rp 4.725.000,dan
Besarnya UMP jakarta diketahui RP 2.441.400 (lihat studi kasus di atas)
a. Badru (gaji Rp. 10.000.000)
Karena Badru adalah karyawan Swasta, maka kelas perawatan untuk badru dan Perhitungan
Iuran BPJS yang harus dibayar perusahaan sesuai dengan peraturan di atas adalah sebagai
berikut:
Kelas Perawatan yang diperoleh badru adalah kelas I , karena gaji Badru lebih besar dari 2 x
PTKP/K1 (4.725.000)
Jumlah Iuran BPJS: Berdasarkan peraturan pemerintah sesuai dasar perhitungan di atas untuk
pegawai swasta, Karena gaji badru di atas 2 x PTKP/K1 maka yang jadi faktor pengali adalah (2
x PTKP/K1) = Rp. 4.725.000
Berdasarkan aturan baru yang harus dibayarkan adalah 5% dari gaji pokok, (4% dari perusahaan
dan 1% dari gaji badru), dengan rincian sebagai berikut:

Yang dibayarkan perusahaan untuk badru adalah 4% x 4.725.000 = 189.000

Yang dipotong dari gaji badru sendiri adalah 1% x 4.725.000 = 47.250

Total Iuran BPJS untuk Badru Adalah (189.000 + 47.250) = 236.250.


Badru memiliki 4 tanggungan (1 istri + 3 anak) total 5 dengan bardu, untuk 5 orang, perusahaan
hanya membayar iuran BPJS untuk badru sebesar 236.250 saja...
b.Iwan (Gaji Rp.2.500.000)
Kelas Perawatan dan Perhitungan Iuran BPJS untuk Iwan adalah sebagai berikut:

Kelas Perawatan untuk Iwan adalah kelas II, karena gaji iwan lebih kecil dari 3.543.750 (1,5 x
PTKP/K1)
Jumlah Iuran BPJS: Karena Gaji Iwan Diatas UMP, maka faktor pengali adalah Gaji Iwan
(Rp 2.500.000).
Berdasarkan aturan baru yang harus dibayarkan adalah 5% dari gaji pokok, (4% dari perusahaan
dan 1% dari gaji badru), dengan rincian sebagai berikut:

Yang dibayarkan perusahaan untuk Iwan adalah 4% x 2.500.000 = 100.000

Yang dipotong dari gaji Iwan sendiri adalah 1% x 2.500.000 = 25.000

Total Iuran BPJS untuk Iwan Adalah (100.000 + 25.000) = 125.000. (untuk 5 anggota keluarga)
Karena anggota keluarga Iwan yang ditanggung perusahaan total 7 orang dengan Iwan, maka ada
lebih 2 orang yang harus bayar masing-masing sebesar 1% x 2500.000 = 25.000. Maka
tambahan yang harus di bayar dari gaji iwan untuk 2 orang itu adalah (2 x 25.000)= 50.000
Total Iuran BPJS perusahaan untuk iwan adalah (125.000 + 50.000) = 175.000
Untuk beberapa perusahaan hanya mengizinkan sampai 5 anggota keluarga saja yang ditanggung
perusahaan, jika peraturan seperti itu maka keluarga lainnya tetap harus mendaftar dan
membayar sendiri sebagai peserta BPJS mandiri.
c. Budi (Gaji Rp, 1.900.000)
Kelas BPJS Untuk budi adalah Kelas II, karena Gaji budi lebih kecil dari lebih kecil dari
3.543.750 (1,5 x PTKP/K1)
Jumlah Iuran BPJS Budi : Karena Gaji Budi Dibawah UMP, maka faktor pengali Tetap adalah
nilai UMP (Rp 2.441.400).
Berdasarkan aturan baru yang harus dibayarkan adalah 5% dari gaji pokok, (4% dari perusahaan
dan 1% dari gaji Budi), dengan rincian sebagai berikut:

Yang dibayarkan perusahaan untuk Budi adalah 4% x 2.441.400 = 97.656

Yang dipotong dari gaji Iwan sendiri adalah 1% x 2.441.400 = 24.414

Total Iuran BPJS untuk Budi Adalah (97.656 + 24.414) = 122.070. (untuk 5 anggota keluarga)
nilai tetap karena budi hanya ada 3 anggota keluarga istri +1 anak dan budi sendiri.
Jadi Total Iuran BPJS yang harus dibayarkan oleh perusahaan tersebut adalah:

Badru Rp. 236.250


Iwan Rp. 175.000
Budi Rp. 122.070
Total Rp. 533.320
Total yang harus dibayarkan setiap bulan oleh perusahaan tersebut untuk iuran bpjs yang
ditanggung perusahaan adalah 533.320.
Semoga membantu, mohon maaf bila ada kesalahan perhitungan, intinya berdasarkan dasar
perhitungan sesuai dengan peraturan pemerintah (Perpres) nomor 111/2013 tentang Perubahan
atas Perpres nomor 12/2003 tentang Jaminan Kesehatan (JAMKES), kurang lebih seperti itu.

You might also like