You are on page 1of 17
MENCEGAH EFEK PARTIAL DISCHARGE PADA TERMINASI SEALING END KABEL 20 KV PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI SEKTOR JAKARTA 1997 BAB I PENDAHULUAN Salah satu masalah yang ering timbul pada sistem tegangan tinggi/tegangan menengah, khususnya pada kabel 20 kV XLPE adalah terjadinya pelepasan muatan yang menimbulkan flash-over pada bagian ujung kabel tersebut setelah mengalami pengupasan dan terpasang pada terminalnya. Gejala tersebut dikenal dengan istilah Partial Discharge. Akibat yang kemudian timbul oleh adanya partial discharge ini ternyata tidak hanya merusak kabelnya itu sendiri, tetapi bahkan dapat menimbulkan ledakan yang mengakibatkan kerusakan parah pada peralatan lainnya. Dari data gangguan tercatat, kerusakan peralatan yang paling parah akibat efek partial discharge pernah dialami PLN Sektor jakarta tanggal 31 Agustus 1988, yaitu terbakarnya GIS KETAPANG yang disebabkan meledaknya kabel 20 KV pada kubikel penyulang PINGPONG, sehingga mengakibatkan GIS tersebut collapse selama 33 jam. . __ Seperti diketahui dari seluruh gangguan yang mengakibatkan kerusakan pada sistem tenaga listrik di PLN Sektor Jakarta lebih dari 60% terdapat pada sistem 20kV, sementara itu gangguan yang terjadi di gardu-gardu induk sebagian besar terdapat pada sel / cubikel 20kV. Salah satu penyebab gangguan yang mengakibatkan kerusakan pada sistem 20kV adalah efek PARTIAL DISCHARGE. Untuk mencegah / meredam timbulnya partial discharge pada kubikel 20KV XLPE tersebut, dapat dilakukan dengan terminasi yang baik, yaitu memberi lapisan isolasi tambahan pada sekitar ujung armour kabel, kemudian diberi selubung isolasi dengan sistem ciut-panas (heatshrinkable sheath). Cara ini dianggap cukup efektif dalam memperkecil kantong-kantong udara (Void) yang timbul diantara core kabel dengan armour-nya, sedangkan void tersebut adalah media yang baik bagi timbulnya partial discharge. Dari hasil pengukuran terhadap kabel-kabel yang telah diterminasi dengan baik menujukkan bahwa partial discharge dapat diredam pada tingkat yang, paling minimum, hingga dianggap tidak lagi berbahaya. Jakarta, Juli 1997 SEKSI PEMBINAAN OPERASI Dari seluruh gangguan yang mengakibatkan kerusakan pada sistim di PLN Sektor Jakarta rata-rata dari tahun 1988 sampai dengan September 1991, 75 % terjadi pada sistim 20kV sementara itu gangguan yang menimbulkan kerusakan pada kubikel 20kV akibat efek Partial Discharge dari tahun 1988 sampai dengan BAB IL DATA GANGGUAN September 1991 telah terjadi 15 kali dengan jumlah kerusakan 18 kubikel. Data kerusakan sebagai berikut : No | Sistem Teg 1988 1989 1990 1991 (kv) 1 150 3 a 3 3 2 70 7 8 3 8 3 20 ze 28 32 34 Jumlah 27 37, 38. 95. Presentase kerusakan 63 % 76 % 84% 76% sistem 20 kV. Data kerusakan kubikel akibat efek Partial Discharge tahun 1988 s.d 1991 No LOKASI JUMLAH KERUSAKAN 7 GI_ANGKE 7 kubikel 2 GI PETUKANGAN 4 kubikel 3 GI_GEDUNG POLA 1 kubikel 4 GI KETAPANG 4 kubikel 5 GI_CENGKARENG 2 kubikel JUMLAH 18 kubikel BAB III PARTIAL DISCHARGE ° Fenomene ini di PLN Sektor Jakarta pertama kali ditemukan LMK setelah meneliti gangguan yang terjadi pada kubikel 20 kV Pingpong di Gl Ketapang bulan Agustus 1988, Partial Discharge adalah suatu pelepasan muatan karena ionisasi lokal (local ionic discharge) pada rongga atau gelombang udara. Bila suatu bahan isolasi mendapat gradien tegangan yang melebihi tegangan tembusnya, maka akan terjadi ionisasi yang menimbulkan pelepasan muatan (discharge). Pelepasan muatan pada rongga atau gelombang udara tersebut terjadi karena ketahanan udara terhadap stress tegangan, lebih rendah dibanding bahan isolasi sekeliling. Untuk memadamkan ionisasi bisa dilakukan dengan menurunkan tegangan atau gradien tegangannya. Pelepasan muatan pada gejala semacam ini dapat diukur dalam satuan pico Coulomb, yang terjadi dari hasil arus kali waktw. =e Gradien tegangan yang merangsang ionisasi tersebut tergantung pada besar dan bentuk rongga udara serta tekanan udara sekitarnya. Hubungan antara gradien tegangan yang merangsang ionisasi (kV/cm) dengan rongga udara digambarkan dengan kurva Paschen berikut : 120 Gradien tegangan yang merangsang ionisasi 20 Diamater Void (mm) 1/40 4 Kurva Paschen 35 Sekali ionisasi terangsang dan memulai, maka gradien tegangan perlu diturunkan untuk memadamkan kobaran discharge/ionisasi. Nilai tegangan tersebut dikenal dengan Discharge Extinction Voltage (DEV). Terkonsebtrasinya medan listrik pada ujung armour kabel menimbulkan ionisasi antara ujung armour dengan core-nya, kemudian terjadi partial discharge. Corona yang kemudian timbul oleh proses tersebut dapat menimbulkan flash-over, dan flash-over pada tingkat yang paling rendah sekalipun akan menimbulkan kebocoran arus. Kebocoran ini menyebabkan terjadinya penjejakan (tracking) yang merupakan gejala timbulnya jejak karbon pada isolasi kabel. Apabila tracking ini dibiarkan berlarut, isolasi kabel akan rusak dan kabel tidak dapat berfungsi lagi (gambar 1). Tracking umumnya adalah suatu proses cepat (kurang dari satu tahun) Disain suatu produk (contoh : kabel atau asesorinya) dirancang sedemikian rupa agar menjamin bahwa besarnya gelembung/rongga udara dan gradien tegangan berada dalam batas-batas aman dan terkendali pada tingkat tegangan operasional yang normal. Namun, pertimbangan-pertimbangan praktis seperti faktor lokasi, metode instalasi yang memerlukan ketrampilan dan ketelitian, perlu diperhatikan dalam disain produk yang baik. Faktor-faktor tersebut diatas dapat menimbulkan gelembung-gelembung atau rongga udara yang pada akhirnya dapat terionisasi meskipun masih pada tingkat gradien yang lebih rendah. Pada umumnya suatu produk isolasi (untuk terminasi) dapat memadamkan discharge dan ionisasi yang terangsang oleh kondisi abnormal over voltage pada tegangan minimal 1,25 x Eo ( tegangan fasa-tanah ). Beberapa. standard Khususnya bagi kelengkapan kabel, bahkan mensyaratkan bahwa jumlah discharge yang diperkenankan adalah 30 pC pada tingkat tegangan 3 x Eo. Medan magnit pada terminasi screen Earthed screen * 10 % 30 % 50 % 75 %: 90 %, TITITITITITITITTTTITITITITITITIT IIIT IIIT TIO TTOTTT Conductor Surface activity on Terminations during humid conditions Following effects occur on non-track resistant materials ductive ; a Grow: Pat Gondudive Path 41. 42. BABIV USAHA MENCEGAH EFEK PARTIAL DISCHARGE Terminasi Terminasi disini dimaksudkan adalah untuk memberi perlindungan terhadap terjadinya ionisasi lokal pada terminasi sealing end kabel 20 kV jenis XLPE. Ada beberapa cara terminasi yang dapat dilakukan, tetapi pada jenis kabel XLPE umumnya digunakan dua cara, yaitu : : = Menggunakan pita isolasi yang dililitkan secara overlap © Menggunakan selubung isolasi ciut panas (heatshrinkable sheath) Cara yang kedua adalah yang terbanyak digunakan, dengan pertimbangan antara lain : © Mudah mengerjakannya © Masa manfaat lebih dari 25 tahun © Lebih tahan terhadap partial discharge, karena dengan ketebalan yang sama mempunyai void lebih sedikit dibanding cara isolasi pita. © Mutu memenuhi standard Internasional (IEC 502, VDE 0278, IEEE 404) © Mudah diperoleh di pasaran. Adapun terminasi dengan cara heatshrinkable, umumnya terdiri dari dua komponen utama : a) Material stress control berbentuk selubung ciut panas yang berfungsi untuk meniadakan gradien tegangan yang tinggi di ujung isolasi kabel (gambar 2 dan 3). b) Material anti tracking berbentuk selubung ciutr panas berfungsi untuk menghindari arus bocor lewat permukaan isolasi dan dilengkapi dengan sirip isolasi sebagai penahan terhadap tegangan impuls. Pengukuran Partial Discharge ~ Pengukuran partial discharge ini merupakan bentuk informasi yang sangat penting, baik untuk kabel maupun untuk kelengkapannya. Dengan pengukuran ini tidak berarti seluruh masalah yang terjadi pada kabel dan kelengkapannya dapat diterka, tetapi bila pada saat operasi terjadi partial discharge, maka hal tersebut merupakan petunjuk kuat akan adanya masalah serius yang dapat menggangu operasi sistem dimasa mendatang, Berdasarkan Standard IEC 502 tahun 1983, partial discharge maksimum yang diijinkan untuk kabel kelas 24 kV dengan jenis isolasi PE, BUTYL, EPR dan XLPE adalah 20 pC, sedangkan untuk isolasi jenis PVC adalah 40 pC. 4.3. Pada kabel yang telah diterminasi perlu dilakukan pengukuran terhadap gejala partial discharge. Hal ini penting untuk diketahui sejauh mana terminasi tersebut dapat meredam partial discharge. Pengukuran partial discharge menggunakan alat ukur CERL HOTSTICK yang dilengkapi dengan indikator LED dan Audio Head-phone. Apabila indikator LED menunjukkan level sensitivitas yang rendah, sedang pada head- phone tidak terdengan noise, maka partial discharge dapat diredam menjadi < 50 pC. Alat ukur ini mempunyai jangkauan pengukuran (range) 50 - 100 pC. CONTOH HASIL PENGUKURAN PARTIAL DISCHARGE PADA TERMINASI SEALING END KABEL 20 KV KUBIKEL JENIS DUPLEX. JUMLAH TERDETEKSI PADA | __‘TIDAK NO LOKASI FEDDER | SENSITIVITY SWITCH | TERDETEKSI 0 1 z 3 “ANGKE 01 | - KABEL DISTRIBUSI 23 ee Pees ee ee 7 - KABEL JUMPER SJKT 2B De 0 eee ee.) ‘SERPONG: i] 02 | - KABEL DISTRIBUSI 16 Orie | oases 9 ~KABEL JUMPER SJKT 16 Di) ioe | oe at 16 PETUKANGAN 03. | -KABEL DISTRIBUST 20 Mea Bg 10 - KABEL JUMPER SJKT 19, oe ioe Poy 19 KETAPANG 04 | - KABEL DISTRIBUST 20 ade ee zee anes n - KABEL JUMPER SKT 20 De os oe oes 0. CENGKARENG 05. | - KABEL DISTRIBUSI 15 Be ad eae 7 = KABEL JUMPER SJKT 15 Ge 2B Dari hasil pengukuran terhadap sealing-end kabel yang telah diterminasi ulang seperti tersebut diatas menunjukkan hasil + 98 % baik ( tidak terdeteksi adanya partial discharge) Usaha Memperkecil Kemungkinan Meluasnya Kerusakan. a) Mengingat didalam satu kubikel terdapat sealing end kabel Distribusi, dimana hasil ukur partial discharge-nya sekitar 53 % menunjukkan diatas standard, maka diusahakan PMT ditempatkan dalam kubikel pasangannya (kubikel yang tidak terdapat sealing end kabel Distribusi). Sehingga kerusakan PMT dapat dicegah dari kemungkinan efek partial discharge pada sealing end kabel Distribusi b) Melakukan pengukuran partial discharge secara periodik, sedikitnya sekali tiga bulan, mengingat gejala timbulnya jejak karbon (tracking) kurang dari satu tahun. Schingga kemungkinan terjadinya flash-over akibat partial discharge dapat dideteksi lebih dini, untuk kemudian dilakukan pencegahannya dengan cara terminasi ulang. Medan magnit pada terminasi kabel yang menggunakan stress control Stress cone ‘ z Earthed screen 10% A 30 % 50 % 75 % 20% TITITITTTITTTTITTTITTTITT ITT TITTIITTTTITIIT TTT TITIOT TT Conductor Medan magnit pada terminasi kabel yang menggunakan lapisan stress control dengan permitivitas yang tinggi Material dengan permitivitas tinggi Earthed screen 10% 30% 50% 75 % 90 % iG TUTTTTTTTITTTITITITIITOOT TOT TT TITITITI TTT ITT TTTTTT7 Conductor BAB V " KESIMPULAN DAN SARAN, . Partial discharge adalah suatu gejala listrik yang dapat menimbulkan efck merusak peralatan secara luas, sehingga dapat mengakibatkan gangguan Forced Outage. Guna mencegah meluasnya efek partial discharge pada sealing-end kabel 20 KV XLPE, dilakukan terminasi ulang pada bagian kabel yang terdapat gejala partial discharge dengan metode heatshrinkable, serta menempatkan pmt kubikel duplex pada kubikel yang tidak terdapat kabel distribusi (outgoing). . Perlu dilakukan pengukuran partial discharge secara periodik sekali tiga bulan pada terminasi kabel 20 kV untuk mengetahui lebih dini efek partial discharge, sehingga segera dilakukan pencegahannya. LAMPIRAN-LAMPIRAN K [_Kenduktor K tL Konduktor t [eek I ! | appa teolast P| ql 280 8) 8 ; t “ Screen Screen ee 10 — LE isolast isolasi isolasi Screen Screen lesessleay | tembaga 40 [Sp tembaga ‘a Jaket }___ Jaket —o fa] kabel PASANGAN LUAR (QUT DOOR) _ PASANGAN DALAM (IN DOOR) PEMASANGAN TERMINASI SISTSM CIUT PANAS die. 2300 PAGIAN G RUSAK 1500 SENSING HEAD ON/OFF. BUTTON SENSITIVITY BUTTONS eee 2S fealeaeal -—sE- LED'S (SENSITIVITY DISPLAY) 950mm FOR 11kV OPERATION ; HEADPHONE é — SOCKET eee eos 2 ‘ f 3 C us —- =e s . 2 “< | : | 00 NOT HOLD , | HOLD HE THIS SIDE OF HOLD HERE RUBBER SHIELD ALAT UKUB. PARTIAL DISCHARGE (CEL HorsTICK) ela: TECHNICAL DATA & SPECIFICATION ‘Operating Principle: Detection of ultrasound at 2ahH2 Sensor Tubs Position: ‘Axial 135%, radial = 100" Maximum Circuit Vollage: TIKV (nominal) or 33KV (with extension tube) Display: ‘Array often L.ED. ‘Output: 200mW ms audio into loudspeaker acoustically coupled to headset Power Supply Ory battéry 7 X PPS or equivalent Length: * 1.6m Extension Tube Length: 1.2m : Overall Diameter: O.im | Weight: 1 3kg \ORDERING INSTRUCTIONS “"Cetl Hotstick—Type 762” When ordering speci

You might also like