You are on page 1of 28
MENTER! NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA. REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/ OG /M.PAN/4 /2007 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TEKNIS! GIGI DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, Menimbang boa b, Mengingat cay 2. bahwa dalam rangka pengembangan karier dan peningkatan kualitas profesionalisme Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan tugas pelayanan teknik gigi dipandang perlu menetapkan Jabatan Fungsional Teknisi Gigi dan Angka Kreditnya; bahwa penetapan mengenai Jabatan fungsional Teknisi Gigi dan Angka Kreditnya sebagaimana dimaksud huruf a, ditetapkan dengan —Peraturan © Menteri. Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 3890); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana teiah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1837 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098); sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 151); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (embaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawal Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4332); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang ‘Wewenang, Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 10. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sip; Memperhatikan Menetapkan 11, Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsl, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara; 1, Usul Menteri_ Kesehatan dengan suratnya_Nomor: 1421/Menkes/XI1/2006 tanggal 20 Desember 2006; Pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan suratnya Nomor: K.26-30/V.27-2/93 tanggal 13 Maret 2007. MEMUTUSKAN PERATURAN MENTERI_NEGARA _PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ‘TEKNISI GIGI DAN ANGKA KREDITNYA BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengar 1, Teknisi Gigi adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh ppejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan teknik gigi 2. Pelayanan teknik gigi adalah serangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pembuatan dan penilaian potesa gigi, pesawat orthodonti lepasan dan protesa maxillo facial; 3. Laboratoriun teknik gigi adalah sarana pelayanan teknik gigh yang dapat menunjang berlangsungnya pelayanan pembuatan protesa gigi, pesawat orthodonti lepasan dan protesa maxillo facial yang berkualitas, 4. Protesa gigi adalah alat bantu yang dipasang di dalam mulut pasien untuk mengembalikan fungsi estetik, fungsi engunyahan dan fungsi bicara. 5. Pesawat ortodonti lepasan adalah, suatu alat yang digunakan tuntuk memperbaiki gigi geligi yang maloklusi atau posisinya tidak normal sehingga susunan antara gigi geligi pada rahang atas dan rahang bawah menjadi lebih baik. 6. Protesa maxillo facial adalah suatu alat yang berkaitan dengan rehabilitasi rahang atas dan rahang bawah. 7. Angka kredit adalah satuan silai dari tiap butir kegiatan danfatau akumulasi nila butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Teknisi Gigi dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. 8. Tim Penilai Angka Kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi ketja Teknisi Gigi BAB IL RUMPUN JABATAN, INSTANSI PEMBINA, KEDUDUKAN, DAN TUGAS POKOK Pasal 2 Jabatan Teknisi Gigi termasuk dalam rumpun kesehatan, Pasal 3 (1) Instansi Pembina jabatan fungsional Teknisi Gigi adatah Departemen Kesehatan; (2) Departemen Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib melaksanakan tugas pembinaan. Pasal 4 (1) Teknisi Gigi berkedudukan sebagai pelaksana_ teknis fungsional di bidang pelayanan teknik gigi pada laboratorium tekrik gigi di lingkungan Departemen Kesehatan dan instansi selain Departemen Kesehatan. (2) Teknisi Gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah Jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pasal 5 Tugas pokok Teknisi Gigi adalah melaksanakan kegiatan teknik gigi yang meliputi kegiatan perencanaan, pembuatan dan penilaian protesa gigi meliputi gigi tiruan penuh dan sebagian, gigi tirvan cekat, serta pembuatan pesawat ortodonti lepasan dan protesa maxilo facial. BAB IIT UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pasal 6 Unsur dan sub unsur kegiatan Teknisi Gigi yang di kreditnya, terdiri dari : angka 1. Pendidikan, meliputi: pendidikan sekolah dan mendapat ijazah; b. pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang teknik gigi dan mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL) atau sertifkat; . pendidikan dan pelatihan prajabatan dan_memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL) atau sertifikat. Pelayanan Teknik Gigi, meliputi: a. Melakukan Persiapan Pelayanan Teknik Gigi; b. Membuat Gigi Tuan Sebagian Lepasan Akrilik; cc. Membuat Gigi Tiruan Lengkap Lepasan Akrili d. Membuat Basis Kerangka Logam; fe, Membuat Gigi Tiruan Kombinasi Kerangka Logam dan Akrilk; f. Membuat Gigi Tiruan Cekat Akrilik; g. Membuat Gigi Tian Cekat dengan Bahan Logam; fh. Membuat Crown Akriik dengan Kombinasi Logam; i. Membuat Gigi Tiruan Cekat Metal Porcelein/Porcelein Fused Metal; j. Membuat Gigi Tiruan Cekat All Porcelein; k._Membuat Pesawat Ortodor |. Mereparasi Gigi Tiruan, Pengembangan profesi, meliputi: ‘a, pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang teknik gigi; b. penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang teknik gigi; c, pembuatan buku pedoman/petunjuk _ pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang teknik gigi; Penemuan teknologi tepat guna di bidang teknik gigi Penunjang tugas Teknisi Gigi, meliputi: pengajar/pelatih di bidang tekik gigi; b. peran serta dalam seminar/lokakarya di bidang teknik gigi; cc. keanggotaan dalam organisasi profesi Teknisi Gigi; d. keanggotzan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Teknisi Gigi; fe. perolehan gelar kesarjanaan lainnya; fF, perolehan penghargaan/tanda jasa. BAB IV JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Pasal 7 (1) Jenjang jabatan Teknisi Gigi, dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, adalah: a. Teknisi Gigi Pelaksana; b. Teknisi Gigi Pelaksana Lanjutan; cc. Teknisi Gigi Penyelia ; (2) Jenjang pangkat Teknisi Gigi sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu: a. Teknisi Gigi Pelaksana: 1. Pengatur, golongan ruang It/c; 2. Pengatur Tingkat §, golongan ruang Ii/d. b. Teknisi Gigi Pelaksana Lanjutan: 1. Penata Muda, golongan ruang III/a; 2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. c. Teknisi Gigi Penyelia: 1. Penata, golongan ruang III/c; 2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. (3) Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan Teknisi Gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah jenjang pangkat dan jenjang jabatan sesual jumlah angka_kredit yang dimiliki sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I. (4) Penetapan jenjang jabatan Teknisi Gigi ditetapkan sesual dengan jumiah angka kredit yang cimiliki berdasarkan penetapan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit sehingga dimungkinkan pangkat dan jenjang jabatan tidak sesuai dengan pangkat dan jenjang jabatan sebagaimana dimaksud ayat (2) . BABV RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAT Pasal 8 (1) Rincian kegiatan Teknisi Gigi, sesuai jenjang jabatan sebagai berikut: a. Teknisi Teknisi Gigi Pelaksana: 1. Menyiapkan peralatan dan bahan gigi tiruan dengan tingkat kesulitan I; 2. Membuat gigi tiruan; 3. Membuat igi tiruan sebagian lepasan dengan cengkram dengan kehilangan gigi 1-3 elemen (horse shoe); Membuat sendok cetak perorangan; 5. Membuat gelangan gigit dengan malam; 6. Membuat single crown akrilik; 7. Membuat cantilever bridge akrilik; 8. Membuat bridge akrilik dengan jumiah elemen 3 atau lebih; 15. 16. 1. 18, 19. 20, a. Membuat inlay/uplay den gan bahan akrilik; Membuat model die (pindex, die lock tray system); ‘Membuat splint oklusal; Membuat bionator ; Mereparasi gigi tiruan retak akrilik; Mereparasi gigi tiruan akriik patah tanpa ada bagian Gigi tiruan yang hilang; Mereparasi gigi tiruan akriik patah dengan sebagian gigi tiruan yang hilang; Mereparasi gigi tiruan akrilik dengan penambahan elemen gigi; Mereparasi gigi tiruan dengan penyesuaian batas pinggir protesa ( relining); Melakukan penggantian basis gigi tiruan akrilik dengan basis gigi tiruan yang baru ( rebasing); Mereparasi igh tiruan akrilkk dengan penambahan cengkram;, Mereparasi orthodonti lepasan; Mereparasi cekat akrilk, b._ Teknisi Gigi Pelaksana Lanjutan: 1 Menyiapkan peralatan dan bahan gigi tiruan dengan tingkat kesulitan TI; Membuat gigi tiruan sebagian lepasan dengan cengkeram pada kehilangan gigi 4 ~ 13 elemen; ‘Membuat gigi tiruan penuh rahang atas atau bawah dengan basis akrilik; Membuat gigi tiruan penuh rahang atas dan bawah dengan basis akrilik; Membuat gigi tiruan kombinasi kerangka togam pada. satu sisi rahang atas atau bawah ( unilateral); Membuat gigi tiruan kombinasi kerangka logam pada dua sisi rahang (bilateral); 7. Membuat gigi tiruan kombinasi kerangka logam lengkap rahang atas dan bawah (full denture); 8, Membuat single crown dengan bahan logan; 9, Membuat bridge dengan bahan logam; 10. Membuat inlay/onlay/uplay dengan bahan logam; 11, Membuat pasak/pin logam ( post core ); 12, Membuat coping metal; 13, Membuat retensi plat dengan labial bow dan retensi sirkumferensial; 14, Membuat retensi plat dengan labial bow dan cengkeram adam's atau arrow head; 15, Membuat aktivator dengan penambahan spring; 16, Membuat aktivator dengan penambahan caninen buccal retractor satu atau dua buah; 47. Membuat rapid palatal expansi; 18, Membuat mouth guard; 419, Membuat bleaching tray; 20, Membuat obturator; 21, Membuat feeding plate; 22. Mereparasi gigi tiruan dengan _ penambahan cengkeram dan elemen gigi pada kerangka logam; 23. Mereparasi cekat logam; 2A. Mereparasi cekat logam kombinasi akrili; 25. Mereparasi gigi tiruan kerangka logam; 26. Mereparasi cekat Keramik; 27. Mereparasi prothesa maxillo facial. cc. Teknisi Gigi Penyeli 1. Menyiapkan peralatan dan bahan gigi tiruan dengan tingkat kesulitan II; 2. Membuat basis kerangka logam pada dua sisi rahang alas atau bavah (bilateral); 3, Membuat basis kerangka logam lengkap rahang atas atau bawah (full denture); 4, Membuat basis kerangka logam pada dua sisi rahang atas atau bawah (bilateral); Membuat single crown akrilk dengan kombinasi logam; 6. Membuat bridge dengan kombinas i logam; 7. Membuat mahkota pasak; 8. Membuat single crown porcelein dengan coping logam; 9. Memibwat bridge metal porceiein dengan 3 elemen; 410, Membuat inlay, onlay dan uplay metal porcetein, ‘4. Membuat implant crown; 12. Membuat precission attachment unilateral 413. Membuat precission attachment bilateral; 14, Membuat coping porcelein; 15, Membuat single crown all porcelein; 16, Membuat bridge all porcelein; 17, Membuat inlay, onlay dan uplay all porcelein; 18. Membuat crown and bridge dengan abutment implant; 19, Membuat bruxism splint; 20, Membuat prothesa mata; 21, Membuat prothesa wajah. (2) Tekrisi Gigi Pelaksana sampai dengan Teknisi Gigi Penyelia yang melaksanakan Kegiatan pengembangan profesi dan penunjang diberikan nilai angka kredit sebagaimana tersebut dalam Lampiran I. 10 Pasal 9 Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Teknisi Gigi yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk meleksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1), maka Teknist Gigi yang satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat _melakukan kegiatan tersebut berdasarkan Penugasan secara tertulis dari pimpinan unit pelaksana teknis/unit kerja yang bersangkutan. Pasal 10 Penilaian angke kredit pelaksanaan tugas _sebagalmana dimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan sebagai berikut: a a) (2) . Teknisi Gigi yang melaksanakan tugas Teknisi Gi satu tingkat di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang Nene gg reine | tao pra a oe rae omen t 7 Hew page ot srer a Faas a 9 tae oa ary war rae aR “ingens [innate TSE EERE ws Tea oa apem | OIE 7 ar 7 tienes Teas tomate | OT rae 3 ants as bonrinoeonng ahaa | OTT Fee fahergate erg Pw al ra 7 Moet at begs pe cian easton ees | TSE ra ‘ahaa cninarg vomit Gor) a ef + Sera erage reef oe} cee 1 RS ee ee — Sea —— =~ ae Ea SSieeoses = tee [ee aa — ese aka =e bE — Peete — ——— =e ieee =e to | ee [eee =— Ae} =a fe = =a i eS = ae a Pee = basses — bearer et == a= =e aos = — Her Sa =} Lee —} ee a ra = aaa | 7 ESaeaeen ee eee aa ae | ro aE ome —p a} ro =a eee — ee — ery Tapes Gg Trae Tiree ag aE To T Mens gg tan sb pela ea Soar ‘gana yr Arpt 99 rast a a eT Ta etal a rams aaa a TRF stenwn ga Te aT ae Toe ‘taggers (at © tear eg ag SN SE em soa Faas [7B dg tank nape pe co To Paha 1 Moape 9 Wan Ta a poem i Tor roa 7 Saas i Tor Pa ise ee = esc Biases 7 [PREEMORNER —— [x Pata TT 1 Hess TSS TY aS BT mores! ‘sma baa eng costar toe SRemsemattayn caida sn scan . © Soa ach GARETT iti ¥ 7 antl inane vo eo allo ah ‘rom peta ones em Béog wi pre ‘ateptanhan at dchenetian pce pan Int yng bergnaan alan toh see st : sims een | 5 Rape tora tt aw een aiah cosh aan th og on ont ‘ees + Tania apanrd Sang mR ae F ao Yganebaontan nla naa ese 7 enpaa peen aR SST Ta = Tae ‘Gnu senna béngioem 8 ponent a T aaa anahe r Shan iarye dong eau 2 Sa rer Since asia 35 Sm re 7 eemahectarirenyaler a Wana wa Tana a ae FS PTT Tear = ar a Ra poowa pincer owunnk | aie cengisak Be aah 2 Se ete Santee aio eet ar oee vane 6 era ‘Siovoa re — er TT RTT SE PTE POSTON ROR Fase | EF ae [Pearse Tega ATT et a sam Riga ean vn 2 = pene ped weswntted ie Ten + Joana Soa Teun oo fo. reanggan cai Tin Mone ego Pont bg festa nocan nga! wea on 1 ‘Ssrusfont on Saat Te a ‘See A TAT Peng asce fs Bape Ra ‘ese ae Samat Paster 3 ans i Senator Pesaran + eens Raa 7 ; 1 Seger enone TO i o Some en LANPIRAN I: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 06 IM.PANI4/2007 TANGGAL: £5 April 2007 JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JENJANGIPANGKAT TEKNISI GIGI TINGKAT TERAMPIL, JENJANG JABATANIGOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT TEKNISI GIGI TINGKAT TERAMPIL ne Ge Pelaksana Polaksana Lanjutan | Penyelia We | We [Wa | me | ile Wid lurama 2 80% 48 ea | 80 120 160 240 a. Pendidikan B._Pelayanan tekrik gigi €. Pengembangan profesi IPENUNJANG < 20% 2 16 | 20 30 40 60 Keoiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Hreknisi Gigi ‘Jumiah_ [100% [60 ToT t00 T5000 300 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN.APARATUR NEGARA \ / - TAUFIQ EFFENDI LUNTUK PENYESUAIAN/INPASSING BAGI JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI GIGI ANGKA KREDIT KUMULATIF LAWPIRAN ll: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PERI O& IM.PAN‘42007 TANGGAL : 30 Aprit 2007 [STTBIJAZAH ATAU YANG ’ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN ‘TAUFIQ EFFENDI * GOLONGAN RUANG. ee KURANG 1 TAHUN .TAHUN: 2 TAHUN ‘3 TAHUN 4 TAHUN / LEBIM 7 z 3 a 3 é 7 3 5 SLTAD.IDI @ « 70 75 % ‘ me SARJANA MUDA/D I 60 6 72 78 80 SLTAD.IOH 7% B a ot 700 " | SARIANA MUDA 7 i 0 8 90 35 700 SLTADUDH 100 10 1 0 7 m SARJANA MUDA D ttt 100 414 122 133 150 | SuTADUDI 10 70 170 70 190 it SARIANA MUDA Dt 1 1 7 18 200 i SUTNDON 20 wm 28 727 780 SARIANA MUDA/D I 20 zm a7 am 285 SUTADIDH 0 20 360 20 60 i SARJANA MUDA / D Ill 300 300 08 300 300 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAR-APARATUR NEGARA XN / _

You might also like