You are on page 1of 32

Reologi

Outline

Pengenalan
Sistem Newtonian
Sistem non-Newtonian
Thixotropy
Viscoelas<sitas
Penetuan viskositas
Reologi sis<m biologi
Reologi sis<m farmasikal
Pemodikasi viskositas

Pengantar

Reologi
Adalah ilmu tentang aliran (ow) dan perubahan
bentuk (deforma<on) oleh karena pengaruh gaya
terterapkan.
Materi: padat, cair, gas
Dalam bab ini, utamanya fokus pada cairan dan
semi-padat (seper< cream, obat salep, dan gel).
Deformasi (perubahan bentuk): perubahan
bentuk dan ukuran suatu materi karena ter<mpa
gaya terterapkan.

Padatan ideal
body dapat mengalami deformasi secara
elas<k.
Bagi padatan padat, energi deformasi dapat
diperoleh kembali apabila tegangan/tekanan
dihilangkan.
Deformasi reversibel: elas<sitas.

Gas atau cairan ideal


body bisa mengalami deformasi secara
ireversibel.
Energi deformasi diubah menjadi kalor dan
<dak dapat diperoleh kembali apabila
tegangan/tekanan dihilangkan.
Deformasi ireversibel: alir.

Tak ada padatan/uida Ideal


Padatan nyata dapat mengalami deformasi
ireversibel apabila ter<mpa gaya. Deformasi
ini disebut creep (menjalar).
Sangat sedikit cairan menunjukkan perilaku
ideal. Kebanyakan cairan, memiliki perilaku
antara padatan dan cairan. Jenis cairan ini
disebut viskoelas<k (viscoelas<c).

Tegangan, S
Gaya yang dihasilkan dalam deformasi suatu
body dibagi luas area dimana gaya
terterapkan:

Shear stress
Tegangan gun<ng/cukur (shear stress) bisa
digambarkan sbb:

Kita gunakan shear stress untuk kasus uida

Regangan, S
Mengukur seberapa besar suatu body
mengalami deformasi rela<f terhadap dimensi
awal.

Shear rate
Laju cukur/gun<ng dalam uida yang dikaji dimana
regangan dihasilkan apabila shear rate diterapkan.

Strain rate biasanya disebut shear rate (rate of shear,


G)

Sistem Newtonian

Tugas untuk diskusi


Diskusikan tentang:
Sistem Newtonian
Viskositas
Sistem non-Newtonian
Aliran plas<s
Aliran pseudoplas<s
Aliran dilatant (lawan dari aliran pseudoplas<s)

Sistem Newtonian
Sistem Newtonian mengiku< hukum Aliran
Newton.
Hubungan antara shear stress (F) dan rate of
shear (G) adalah linear

VISKOSITAS
Suatu parameter untuk mengukur tahanan
terhadap aliran
Semakin besar viskositas, semakin besar
tahanan material terhadap deformasi dan alir.
Satuan viskositas adalah poise (P).
Cen<pose (cps) juga sering digunakan bagi
cairan yang memiliki viskositas yang sangat
rendah (contohnya air).

Cairan

Viskositas (cp)

Minyak jarak

1000

Kloroform

0,563

E<l alkohol

1,19

Gliserin, 93%

400

Minyak zaitun 100


Air

1,0019

Viskositas suatu sistem


akan berubah dengan
perubahan temperatur.
Semakin <nggi temperatur,
semakin rendah viskositas.

Sistem Non-Newtonian

Sistem non-Newtonian diama< dalam sistem


heterogen yang kompleks.
Dalam sistem ini, hubungan antara shear
stress (F) dan rate of shear (G) adalah
nonlinear.
Dalam farmasi, kebanyakan cairan merupakan
sistem non-Newtonian, seper< emulsi, krim,
suspensi, salep, dll.

Hubungan F dan G

Aliran Plas<s

Aliran Plas<s-Bingham Body


Aliran plas<s menjelaskan
suatu sistem dimana aliran
terjadi apabila F mencapai
<<k transisi kri<s (yield
value, f).
Stress dibawah f, sistem
berupa material elas<s.
Stress di atas f, hubungan
antara F & G menjadi linier.

Aliran Plas<s
Suspensi terkonsentrasi yang membentuk
par<kel menggumpal (terokuasi)
merupakan contoh dari sistem aliran plas<s.
Namun sebelum sistem mengalir, par<kel
terokulasi mengalami redispersi, ar<nya
ikatan van der waals yang lemah harus
diputus.
Gaya yang dibutuhkan utk memutuskan
ikatan ini disebut yield value, f.

Gaya yang dibutuhkan untuk memutuskan


ikatan ini disebut yield value, f.

Aliran Pseudoplas<s

Sistem pseudoplas<s:
berkurang viskositas
dengan bertambahnya
shear stress.
Sis<m ini menjadi lebih
<pis dengan
bertambahnya shear
(agitasi).
Viskositas nyata adalah
1/slope di semua <<k
pada kurva.

Polisakarida (merupakan polimer) dilarutkan dalam air


adalah contoh aliran pseudoplas<s.
Dalam larutan diam, polimer tergulung dalam bentuk
globular.
Apabila shear stress diterapkan (seper< agitasi atau
guncang), rantai polimer mengurai.
Dengan bertambahnya agitasi, polimer mengatur
dirinya dalam arah aliran.
Daya tahan internal turun, akibatnya viskositas turun.

Aliran Dilantan

Kebalikan dari aliran pseudoplas<s.


Viskositas bertambah dengan
bertambahnya shear stress.
Viskositas nyata adalah 1/slope pada
semua <<k di kurva.
Sistem disebut dilatant karena, <dak hanya
viskositas yang meningkat, namun volume
juga meningkat akibat agitasi.

Sis<m aliran dilatant biasanya terbentuk dari


par<kel-par<kel berdispersi <nggi (biasanya
lebih besar 50%).
Setelah digoncang, par<kel-par<kel menjadi
terbuka-menyebar.

You might also like