You are on page 1of 9

PP No.

24 Tahun 2005 tentang Standar


Akuntansi Pemerintahan
Mendengar kata akuntansi mungkin sudah biasa, namun pola pikir kita pasti langsung mengarah
pada perusahaan. Namun bagaimana bila yang dimaksud adalah akuntansi pemerintahan? Tentu
tidak sedikit dari anda mengernyitkan dahi, apa bedanya?. Akuntansi pemerintahan sebenarnya
tetap berinduk pada kata akuntansi yang mengharuskan adanya suatu proses berupa siklus
akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan. Namun bedanya, transaksi yang terjadi adalah
transaksi keuangan pemerintah dan laporannya pun adalah laporan keuangan dengan format
khusus untuk pemerintah, sebagaimana diatur dalam PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP), yang dikembangkan oleh Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan (KSAP). SAP ini hanya mengatur pengakuan, penilaian, dan pengungkapan.
Sedangkan untuk sistem dan prosedur akan diatur oleh masing-masing pemerintah (pemerintah
pusat oleh Departemen Keuangan dan pemerintah daerah oleh masing-masing pemerintah daerah
dengan arahan dari Departemen Dalam Negeri).
PP No. 24 Tahun 2005 terdiri dari Pengantar, Kerangka Konseptual, dan 11 Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan (PSAP), yaitu:
1. PSAP 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan
2. PSAP 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran
3. PSAP 03 tentang Laporan Arus Kas
4. PSAP 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan
5. PSAP 05 tentang Akuntansi Persediaan
6. PSAP 06 tentang Akuntansi Investasi
7. PSAP 07 tentang Akuntansi Aset Tetap
8. PSAP 08 tentang Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan
9. PSAP 09 tentang Akuntansi Kewajiban
10. PSAP 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar

Biasa
11. PSAP 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian

Memahami SAP memang tidak semudah kita membaca novel atau majalah, tetapi memerlukan
kajian lebih lanjut atas setiap paragraf yang ada. KSAP yang mempunyai tugas untuk sosialisasi
awal telah melaksanakan beberapa kali Trainning of Trainers, workshop, dan sosialisasi. Sedangkan
untuk mempermudah implementasi SAP, KSAP telah mengembangkan 5 buah pedoman lebih
lanjut berupa Buletin Teknis yaitu:
1. Bultek 01 tentang Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Pusat
2. Bultek 02 tentang Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Daerah
3. Bultek 03 tentang Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Sesuai dengan Standar

Akuntansi Pemerintahan dengan Konversi


4. Bultek 04 tentang Penyajian dan Pengungkapan Belanja Pemerintah
5. Bultek 05 tentang Penyusutan
SAP yang telah diimplementasikan sekarang ini berbasis Kas menuju Akrual (Cash towards
Accrual) dimana untuk pendapatan, belanja, dan pembiayaan berbasis kas, sedangkan untuk aset,
kewajiban, dan ekuitas dana berbasis akrual. Basis ini memang tidak lazim dipergunakan dalam
akuntansi di sector komersial, namun itulah yang sekarang bisa mengakomodir transaksi seharihari yang masih berbasis kas namun harus menghasilkan neraca yang berbasis akrual. Untuk
selanjutnya, sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
tahun 2008 seharusnya kita harus menganut basis Akrual penuh, dan sekarang KSAP sedang dalam
tahap finalisasi draft SAP Akrual. Sesuai due process, sebelum menjadi suatu PP, draft SAP harus
melalui tahapan limited hearing, public hearing, dan permintaan pertimbangan kepada BPK-RI.

PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan


Dalam UU 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara pasal 1 angka 13, 14, 15, dan 16, dapat
dilihat bahwa definisi pendapatan dan belanja negara/daerah berbasis akrual karena disana

disebutkan bahwa : Pendapatan negara/daerah dalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui
sebagai penambah nilai kekayaan bersih dan Belanja negara/daerah adalah kewajiban pemerintah
pusat/daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Namun kita diperkenankan
untuk transisi karena saat itu praktik yang ada adalah dengan menggunakan basis kas, dimana
pendapatan dan belanja diakui saat uang masuk/keluar ke/dari kas umum negara/daerah.
Dispensasi ini tercantum dalam Pasal 36 ayat 1 UU 17 Tahun 2003 yang intinya ketentuan
mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan
selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun, artinya sampai dengan tahun 2008. Untuk masa
transisi itulah PP 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah terbit, dimana kita
memakai basis Kas Menuju Akrual (Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan basis kas, Neraca
berdasarkan basis Akrual). Dalam pelaksanaan PP 24 Tahun 2005 tersebut hingga Laporan
Keuangan Pemerintah tahun 2008 selesai diaudit di tahun 2009, ternyata opini yang didapat
pemerintah saat itu masih menyedihkan. Untuk itulah, Pemerintah akhirnya berkonsultasi dengan
Pimpinan DPR, dan disepakati bahwa basis akrual akan dilaksanakan secara penuh mulai tahun
2014.
Pada tahun 2010 terbit PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah sebagai
pengganti PP 24 tahun 2005. Diharapkan setelah PP ini terbit maka akan diikuti dengan aturanaturan pelaksanaannya baik berupa Peraturan Menteri Keuangan untuk pemerintah pusat maupun
Peraturan Menteri Dalam Negeri untuk pemerintah daerah. Ada yang berbeda antara PP 71 tahun
2010 ini dengan PP-PP lain. Dalam PP 71 tahun 2010 terdapat 2 buah lampiran. Lampiran I
merupakan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual yang akan dilaksanakan selambatlambatnya mulai tahun 2014, sedangkan Lampiran II merupakan Standar Akuntansi Pemerintah
berbasis Kas Menuju Akrual yang hanya berlaku hingga tahun 2014. Lampiran I berlaku sejak
tanggal ditetapkan dan dapat segera diterapkan oleh setiap entitas (strategi pentahapan
pemberlakuan akan ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri),
sedangkan Lampiran II berlaku selama masa transisi bagi entitas yang belum siap untuk
menerapkan SAP Berbasis Akrual. Dengan kata lain, Lampiran II merupakan lampiran yang
memuat kembali seluruh aturan yang ada pada PP 24 tahun 2005 tanpa perubahan sedikit pun.
Perbedaan mendasar dari sisi jenis laporan keuangan antara Lampiran I dan Lampiran II adalah
sebagai berikut:
Lampiran I

Laporan Anggaran (Budgetary Reports): Laporan Realisasi Anggaran, Laporan


Perubahan Saldo Anggaran Lebih

Laporan Keuangan (Financial Reports): Neraca, Laporan Operasional, Laporan


Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan

Lampiran II

Laporan terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan
atas Laporan Keuangan

Dengan perbedaan jenis Laporan Keuangan yang akan dihasilkan, otomatis penjelasan pada
setiap Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) yang terkait dengan masing-masing
Laporan Keuangan akan mengalami perubahan.
Perbedaan daftar isi pada Lampiran I dan Lampiran II adalah sebagai berikut:
Lampiran I

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP):


o

PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan;

PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas;

PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas;

PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan;

PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan;

PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi;

PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap;

PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;

PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban;

PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi,


Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan;

PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian.

PSAP Nomor 12 tentang Laporan Operasional.

Lampiran II

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP):

PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan;

PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran;

PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas;

PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan;

PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan;

PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi;

PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap;

PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;

PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban;

PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi,


dan Peristiwa Luar Biasa;

PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian;

Kedua daftar isi hampir serupa karena memang kebijakan yang diambil oleh Komite Standar
Akuntansi Pemerintah saat mengembangkan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual ini
adalah dengan beranjak dari PP 24 tahun 2005 yang kemudian dilakukan penyesuaianpenyesuaian terhadap PP 24 tahun 2005 itu sendiri. Dengan strategi ini diharapkan pembaca PP
71 tahun 2010 nantinya tidak mengalami kebingungan atas perubahan-perubahan tersebut karena
lebih mudah memahami perubahannya dibandingkan jika langsung beranjak dari penyesuaian
atas International Public Sector of Accounting Standards (IPSAS) yang diacu oleh KSAP.
PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan selanjutnya dapat anda download dari
halaman Daftar Peraturan.

PP No. 71 tahun 2010 tentang SAP Standar Akuntansi Pemerintah


Anhar Wahyu January 15, 2013 Akuntansi
PP No 71 tahun 2010 tentang SAP Standar Akuntansi Pemerintah Peraturan Pemerintan
No 71 tahun 2010 mengatur tentang Standar Akuntansi Pemerintah khususnya dalam
penyusunan dan pencatatan laporan keuangan.
PP No 71 Tahun 2010 ini diterbitkan sebagai pengganti PP 24 tahun 2005. Diharapkan setelah
PP ini terbit maka akan diikuti dengan aturan-aturan pelaksanaannya baik berupa Peraturan
Menteri Keuangan untuk pemerintah pusat maupun Peraturan Menteri Dalam Negeri untuk
pemerintah daerah. Ada yang berbeda antara PP 71 tahun 2010 ini dengan PP-PP lain. Dalam PP
71 tahun 2010 terdapat 2 buah lampiran. Lampiran I merupakan Standar Akuntansi Pemerintah
berbasis Akrual yang akan dilaksanakan selambat-lambatnya mulai tahun 2014, sedangkan
Lampiran II merupakan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Kas Menuju Akrual yang hanya
berlaku hingga tahun 2014. Lampiran I berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat segera
diterapkan oleh setiap entitas (strategi pentahapan pemberlakuan akan ditetapkan lebih lanjut
oleh Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri), sedangkan Lampiran II berlaku selama
masa transisi bagi entitas yang belum siap untuk menerapkan SAP Berbasis Akrual. Dengan kata
lain, Lampiran II merupakan lampiran yang memuat kembali seluruh aturan yang ada pada PP 24
tahun 2005 tanpa perubahan sedikit pun.

Perbedaan mendasar dari sisi jenis laporan keuangan antara Lampiran I dan Lampiran II adalah
sebagai berikut:
Lampiran I

Laporan Anggaran (Budgetary Reports): Laporan Realisasi Anggaran, Laporan


Perubahan Saldo Anggaran Lebih

Laporan Keuangan (Financial Reports): Neraca, Laporan Operasional, Laporan


Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan

Lampiran II

Laporan terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan
atas Laporan Keuangan

Dengan perbedaan jenis Laporan Keuangan yang akan dihasilkan, otomatis penjelasan pada
setiap Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) yang terkait dengan masing-masing
Laporan Keuangan akan mengalami perubahan.

Perbedaan daftar isi pada Lampiran I dan Lampiran II adalah sebagai berikut:
Lampiran I

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP):


o

PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan;

PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas;

PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas;

PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan;

PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan;

PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi;

PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap;

PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;

PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban;

PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi,


Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan;

PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian.

PSAP Nomor 12 tentang Laporan Operasional.

Lampiran II

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP):


o

PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan;

PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran;

PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas;

PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan;

PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan;

PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi;

PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap;

PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;

PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban;

PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi,


dan Peristiwa Luar Biasa;

PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian;

Kedua daftar isi hampir serupa karena memang kebijakan yang diambil oleh Komite Standar
Akuntansi Pemerintah saat mengembangkan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual ini
adalah dengan beranjak dari PP 24 tahun 2005 yang kemudian dilakukan penyesuaianpenyesuaian terhadap PP 24 tahun 2005 itu sendiri. Dengan strategi ini diharapkan pembaca PP
71 tahun 2010 nantinya tidak mengalami kebingungan atas perubahan-perubahan tersebut karena
lebih mudah memahami perubahannya dibandingkan jika langsung beranjak dari penyesuaian
atas International Public Sector of Accounting Standards (IPSAS) yang diacu oleh KSAP.
Peraturan Pemerintah No 71 ini selanjutnya dapat anda download pada link berikut ini PP No. 71
tahun 2010 tentang SAP Standar Akuntansi Pemerintah.

You might also like