Professional Documents
Culture Documents
Rangkuman JURNAL
Rangkuman JURNAL
Dirangkum Oleh:
Komang Redy Winatha
(1429071022)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2016
DAFTAR ISI
Bilgin, Karakuyu, &
Ay.
Biranvand & Khasseh. 2014 E-book reading and its impact on academic status of
students at Payame Noor University, Iran.
Ilter.
Marwan.
12
Tanner.
14
15
penyusunan proposal nanti terkait dengan pengembangan bahan ajar digital e-book.
Hasil penelitian dapat memberikan motivasi secara tidak langsung kepada peneliti
Bilgin, I., Karakuyu, Y. & Ay, Y. (2015). The effect of project based learning on
undergraduate students achievement and self-efficacy beliefs towards
science teaching. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology
Education, 3(11). 469-477. Terdapat pada http://www.ejmste.com/
Makale.aspx?kimlik=2323. Diakses 28 Januari 2016.
Bilgin, Karakuyu, dan Ay (2015) dalam jurnalnya yang berjudul The effect of
project based learning on undergraduate students achievement and self-efficacy beliefs
towards science teaching, mengangkat masalah rendahnya prestasi siswa sekolah dasar
di Turki dalam mata pelajaran sains dan teknologi. Masalah ini disebabkan karena
kesulitan yang sebagian besar dialami oleh guru-guru sekolah dasar di Turki dalam
mengajar sehingga ceramah selalu dipilih menjadi model pembelajaran digunakan.
Untuk itu, digunakan model pembelajaran berbasis proyek sebagai suatu solusi untuk
mengatasi permasalahan ini. Tujuan penelitian ini antara lain: (1) mengeksplorasi
prestasi siswa, (2) Self-efficacy siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek, dan (3)
pendapat siswa mengenai pembelajaran berbasis proyek. Metode yang digunakan adalah
eksperimen dengan subyek penelitian 66 siswa. Salah satu kelas dipilih secara acak
sebagai kelompok eksperimen (33) yang diinstruksikan dengan model PBL dan kelas
lainnya sebagai kelompok kontrol (33) diinstruksikan dengan pengajaran tradisional.
Intrumen pengumpulan data yang digunakan antara lain: (1) untuk mengetahui pengaruh
model PBL terhadap prestasi siswa dilaksanakan tes yang terdiri dari 28 pertanyaan. (2)
untuk mengukur self-efficacy siswa digunakan skala Riggs dan Enochs (1990) yang
terdiri dari 20 item skala. (3) untuk pengetahui pendapat siswa mengenai model PBL
yang digunakan form wawancara terhadap 10 siswa di kelompok eksperimen. Hasil
penelitian menunjukkan bawa siswa dalam kelompok eksperimen memiliki kinerja yang
lebih baik dalam hal prestasi dan self-efficacy. Sebagian besar siswa juga memiliki
pandangan positif atas diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek.
Komentar
Penelitian ini menunjukkan hasil positif yang diberikan model pembelajaran berbasis
proyek baik dalam hal peningkatan prestasi dan self-efficacy siswa apabila
dilaksanakan di dalam kelas.
Penelitian ini memiliki hubungan dengan penelitian penulis karena membahas
tentang penerapan model pembelajaran berbasis proyek. Hasil penelitian, dapat
dijadikan sebagai referensi dan motivasi dalam pengembangan produk yang akan
diciptakan nanti.
Biranvand, A. & Khasseh, A. A. (2014). E-book reading and its impact on academic
status of students at Payame Noor University, Iran. Library Philosophy and
Practice
(e-journal).
Paper
1170.
Terdapat
pada
http://digitalcommons.unl.edu /libphilprac/1170. Diakses 3 Maret 2016.
Biranvand dan Khasseh (2014) dalam jurnalnya yang berjudul E-book reading
and its impact on academic status of students at Payame Noor University, Iran,
mengambil masalah utama terkait dengan rendahnya prestasi akademik mahasiswa di
Universitas Payame Noor. Hal ini mungkin disebabkan karena pengajar/dosen
universitas sebagian besar masih memakai sumber belajar konvensional yaitu bahan ajar
cetak. Hal ini diperparah jika mengingat bahwa Universitas Payame Noor merupakan
universitas dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Akibatnya, para mahasiswa akan
mengalami kesulitan dalam memperoleh buku penunjang yang relevan. Untuk
mengatasi hal ini, peneliti mencoba untuk menyelidiki peran buku elektronik (e-book)
terhadap prestasi akademik mahasiswa pascasarjana Universitas Payame Noor
dibandingkan dengan buku konvensional. Karena berdasarkan beberapa tinjauan
literatur, menunjukkan pentingnya penggunaan buku elektronik untuk menyediakan
kebutuhan informasi dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran. Selain itu,
tujuan dari penelitian mereka adalah untuk mengetahui: (1) penggunaan sumber belajar
elektronik sebagai sumber belajar utama dalam beberapa materi pembelajaran (mata
kuliah), (2) penggunaan sumber belajar elektronik dalam memberikan fleksibilitas
dalam proses belajar, (3) penggunaan sumber belajar eletronik dalam meningkatkan
kecepatan belajar, dan (4) penggunaan sumber belajar elektronik dalam memfasilitasi
perbedaan gaya belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan
5
survei. Sampel penelitian terdiri dari 142 mahasiswa administrasi publik Universitas
Payame Noor, tahun akademik 2013-2014. Instrumen pengumpulan data yang
digunakan berupa kuesioner. Hasil penelitian mereka mengungkapkan: (1) Prestasi
akademik, hasil statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan antara penggunaan sumber
belajar elektronik dan konvensional, (2) Sumber belajar, hasil statistik menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan penggunaan buku elektronik dalam berbagai pembelajaran
(mata kuliah), (3) Fleksibilitas, hasil statisik menujukkan bahwa buku elektronik
menyebabkan peningkatan fleksibilitas durasi belajar dibandingkan buku cetak, (4)
Kecepatan belajar, hasil statistik menunjukkan bahwa buku elektronik tidak
meningkatkan kecepatan belajar dibandingkan dengan buku cetak, dan (5) Gaya belajar,
hasil statistik menujukkan bahwa ada perbedaan pengaruh buku elektronik dalam
memfasilitasi gaya belajar siswa jika dibandingkan buku cetak.
Komentar
Penelitian ini menunjukkan bahwa buku elektonik (e-book) menyediakan segala
Selcuk (universitas yang sama dengan studi 2011), terkait kurangnya penggunaan
bahasa fungsional yaitu Bahasa inggris dikalangan mahasiswa padahal universitas ini
merupakan sekolah bahasa asing. Hal ini disebabkan karena metode pembelajarannya
khususnya pada mata kuliah bahasa inggris masih berpusat pada pengajar bukan
berfokus pada pengembangan kemampuan Bahasa inggris untuk komunikasi dan
kolaborasi. Untuk mengatasi hal ini, siswa membutuhkan bantuan dengan pendekatan
yang lebih komunikatif untuk mengembangkan keterampilan Bahasa inggris yaitu
pembelajaran berbasis proyek. Tujuan dari penelitian ini mereka adalah untuk
mengetahui pendapat mahasiswa di Universitas Selcuk mengenai penerapan model
pembelajaran berbasis proyek. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif, dengan sampel 50 mahasiswa yang dipilih secara acak. Data dikumpulkan
melalui wawancara langsung dengan 6 pertanyaan:
1. Anda suka atau tidak dengan pembelajaran berbasis proyek?
2. Apakah waktu tahun ini cocok untuk menerapkan PBL?
3. Apa pendapat anda tentang topik proyek?
4. Apakah rubrik jelas?
5. Apa pendapat Anda tentang bagaimana Anda dinilai?
6. Apakah Anda ingin mengambil bagian dalam proyek-proyek di masa depan?
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sikap positif ditunjukkan oleh siswa terhadap
pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek juga dapat digunakan
sebagai sarana untuk membimbing peserta didik maju melalui belajar secara mandiri.
Komentar
Penelitian ini menunjukkan pandangan nyata para siswa terkait dengan pembelajaran
berbasis proyek. Dan hasilnya menunjukkan sikap positif siswa terhadap model
pembelajaran ini.
Penelitian ini memiliki hubungan dengan penelitian penulis karena membahas
tentang penerapan model pembelajaran berbasis proyek di dalam kelas. Hasil
penelitian, dapat dijadikan sebagai referensi yang dapat mendukung dalam
pengembangan produk yang akan diciptakan nanti.
Wang, B. T., Teng, C. W. & Lin, Y.H. (2015). Lets go traveling: Project based
learning in Taiwanese classroom. International Journal of Information and
kelas menjadi lebih kreatif, siswa umumnya menganggap proyek sebagai suatu
yang menyenangkan dan menghibur.
2. Siswa mengungkapkan bahwa mereka belajar banyak hal seperti mengambil
tanggung jawab, kerjasama dalam tim, belajar sendiri dengan bantuan informasi
yang mereka peroleh sendiri, membuat produk dengan bantuan tim,
mengembangkan keterampilan komunikasi dan membantu siswa untuk mandiri.
3. Kerja kelompok di bawah bimbingan guru membantu siswa menangani materi
yang sulit dipahami karena siswa dapat saling berkontribusi dalam kelompok.
4. Siswa mengungkapkan bahwa mereka memiliki komunikasi yang sehat dalam
kelompok dan semua orang menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawabnya.
Komentar
Penelitian ini menunjukkan hasil positif yang diberikan model pembelajaran berbasis
interaktif yang berisi audio, gambar, dan video, e-book interaktif juga dapat dibaca
di komputer maupun perangkat lain.
10
2. E-book memberikan kesempatan atau cara baru dalam mengelola informasi. E-book
3.
4.
5.
6.
7.
Komentar
Hasil penelitian ini sangat perlu untuk dirangkum sebagai referensi dalam
penyusunan proposal nanti terkait dengan pengembangan bahan ajar digital e-book.
Dalam penelitian ini diungkapkan bahwa penggunaan e-book memiliki dampak
positif apabila diterapkan dalam pembelajaran.
Penelitian ini memiliki hubungan dengan penelitian penulis karena membahas
tentang penerapan e-book dalam pembelajaran. Hasil penelitian dapat memberikan
motivasi dan dapat mendukung kajian teori peneliti.
11
kurangnya motivasi siswa dalam belajar IPS karena instruksi langsung (tradisional)
umumnya digunakan hampir sebagian besar guru seperti: ceramah, membaca buku, dan
mengisi lembar kerja, menulis, dan menghafal. Akibatnya, pelajaran IPS tidak terdengar
menarik dan cenderung membosankan bagi para siswa. Guna mengatasi pemasalahan
yang terjadi, pembelajaran berbasis proyek dipilih sebagai suatu solusi. Tujuan dari
penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap
prestasi dan motivasi belajar siswa. Metode penelitian yang dipilih adalah eksperimen,
dengan sampel penelitian yang terdiri dari 28 siswa (kelompok eksperimen) dan 26
siswa (kelompok kontrol) kelas 4 sekolah dasar di Turki. Insturmen penelitian yang
digunakan antara lain: (1) Tes prestasi, terdiri dari 30 pertanyaan pilihan ganda, (2)
Motivasi akademik, diukur dengan menggunakan skala motivasi yang dikembangkan
oleh Waugh (2001). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa lebih
baik karena siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka melalui proyek-proyek
secara berkelompok. Siswa belajar bertanggung jawab dan aktif membuat keputusan
yang tepat. Dalam hal motivasi, ditemukan bahwa pembelajaran berbasis proyek
memberikan motivasi yang positif kepada siswa untuk berhasil secara akademis melalui
proyek-proyek yang diberikan.
Komentar
Penelitian ini menunjukkan hasil positif yang diberikan model pembelajaran berbasis
proyek apabila dilaksanakan di dalam kelas. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa,
pembelajaran berbasis proyek mampu mengubah suasana pembelajaran menjadi
lebih aktif dan menyenangkan.
Penelitian ini memiliki hubungan dengan penelitian penulis karena membahas
tentang penerapan model pembelajaran berbasis proyek. Hasil penelitian, dapat
dijadikan sebagai referensi dan motivasi dalam pengembangan produk yang akan
diciptakan nanti.
Smeets, D. J. H. & Bus, A. G. (2014). The interactive animated e-book as a word
learning device for kindergartners. Applied Psycholinguistics, 1(1), 1-22.
Terdapat pada http://www.ijiet.org /papers/481-S00008.pdf. Diakses 28
Januari 2016.
Smeets & Bus (2014) mengangkat masalah kurangnya pemahaman akan isi
bacaan yang dialami anak-anak khususnya anak TK. Hal ini disebabkan karena buku
12
yang diberikan masih berupa buku statis (cetak) yang tidak merangsang pemahaman
anak dengan baik. Untuk mengatasi hal tersebut, dipilih e-book interaktif sebagai solusi
permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah buku cerita bergambar
elektronik dapat merangsang belajar kata, dan pemahaman ceirta. Dan apakah
pembelajaran dan pemahaman akan meningkat ketika buku ditambahkan fitur
multimedia (gambar bergerak, suara, dan musik latar). Metode yang digunakan adalah
eksperimen, dengan menguji pengaruh e-book statis, e-book animasi, dan e-book
interaktif terhadap pemahaman isi bacaan. Subyek penelitian terdiri dari 136 anak-anak
tingkat taman kanak-kanak (TK) di 15 sekolah yang berbeda dan dibagi menjadi empat
kelompok:
a.
b.
c.
d.
E-book statis (33 siswa); anak-anak membaca secara mandiri empat e-book statis.
E-book animasi (36 siswa); anak-anak membaca secara mandiri empat e-book
animasi (ilustrasi gerak, musik, dan suara).
E-book interaktif (33 siswa); anak-anak diberikan empat e-book interaktif, e-book
akan mengungkapkan definisi dari kata ketika diklik.
Kondisi kontrol (34 siswa); anak-anak belajar secara mandiri dengan buku cetak.
Instrumen penelitian yang digunakan antara lain: buku cerita cetak, e-book
animasi, interaktif e-book, tes (terdiri dari beberapa tes: PPVT, TvK, Expressive
vocabulary dan Target vocabulary test). Saat post-test siswa diminta untuk
menceritakan kembali salah satu cerita yang telah dibaca dan didengar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa buku cerita elektronik yang disisipi fitur multimedia dapat
memperkaya pengalaman membaca buku bila digunakan dengan benar. E-book
interaktif tampaknya menjadi alternatif terbaik yang dapat berkontribusi untuk
meningkatkan pemahaman akan bacaan dan minat baca bagi anak-anak. Gambargambar bergerak (animasi) diduga dapat memfasilitasi belajar ketika animasi tersebut
berhasil memfokuskan perhatian anak-anak secara visual dan relevan dengan isi buku.
Komentar
Penelitian ini menunjukkan bahwa e-book yang disisipi fitur multimedia dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam membaca. Hal ini tentunya akan sangat baik
apabila bisa diterapkan dalam pembelajaran.
Penelitian ini memiliki hubungan dengan penelitian penulis karena membahas
tentang penerapan e-book dalam pembelajaran. Hasil penelitian dapat memberikan
motivasi dan dapat mendukung kajian teori peneliti.
13
Tanner, M. J. (2014). Digital vs print: Reading comprehension and the future of the
book. SJSU School of Information Student Research Journal, 4(2), 1-12.
Terdapat pada http://scholarworks.sjsu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1186
&context= slissrj#. Diakses 28 Januari 2016.
Data penjualan terbaru menunjukkan bahwa meroketnya penjualan buku digital
dibandingkan buku tradisional. Namun budayawan menyatakan kemungkinan bahwa
buku cetak akan tetap bertahan dimasa depan. Dalam upaya untuk menentukan buku
mana yang akan bertahan (cetak atau digital) di masa depan, artikel ini mengkompilasi
beberapa penelitian terkait pemahaman membaca apabila dilihat dari aspek optik,
kognitif, dan metakognisi. Hasil menunjukkan, buku cetak masih yang terbaik dan
cocok dari segi optik, kognitif, dan metakognitif.
a. Dalam hal optik, e-book dan buku cetak memberikan kenyamanan yang sama
Komentar
Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hal pemahaman membaca, buku cetak
lebih diminati dari pada buku dalam bentuk digital. Maka dari itu, sebisa mungkin
dalam mengembangkan buku atau modul dalam format digital, sebisa mungkin
mengadopsi segala keuntungan yang diberikan buku cetak dilihat dari aspek optik,
kognitif, dan metakognitif.
Penelitian ini memiliki hubungan dengan penelitian penulis karena membahas
tentang kelebihan dan kelemahan buku cetak maupun buku digital dalam
pemahaman akan bacaan. Hasil penelitian dapat memberikan motivasi dan dapat
mendukung kajian teori peneliti.
14
15
16
yang didukung teknologi menawarkan hasil yang lebih baik bahwa dari yang
tradisional).
Komentar
Penelitian ini menunjukkan hasil positif yang diberikan model pembelajaran berbasis
Myrberg, C. & Wiberg, N., (2015). Screen vs. paper: what is the difference for reading
and learning? Insights. 28(2), 4954. Terdapat pada http://doi.org/ 10.1629/
uksg.236. Diakses 7 Juni 2016.
Sackstein, S., Spark, L. & Jenkins, A. (2015). Are e-book effective tool for learning?
Reading speed and comprehension: iPad vs paper. South African Journal of
Education, 35(4), 1-14. Terdapat pada http://www.ajol.info/index.php/saje/article/
view/127068. Diakses 7 Juni 2016.
Moody, A., Skibbe, L., Parker, M. & Jones, A. (2014). Use of electronic storybooks to
promote print awareness in preschoolers who are living in poverty. Journal of
Literacy and Technology, 15(3), 2-27. Terdapat pada http://www.literacyand
technology.org/uploads/1/3/6/8/136889/jlt_v15_3_moody.pdf. Diakses 7 Juni
2016.
Fernandes, S. R. G. (2014). Preparing graduates for professional practice: Finding from
a case study of project-based learning (PBL). Social and Behavioral Science
139(2014), 219-226. Terdapat pada http://ac.els-cdn.com/S1877042814047181/1s2.0-S1877042814047181-main.pdf. Diakses 7 Juni 2016.
Chiang, C. L. & Lee H. (2016). The effect of project-based learning on learning
motivation and problem-solving ability of vocational high school students.
International Journal of Information and Education Technology, 6(9), 709-712.
Terdapat pada http://www.ijiet.org/vol6/779-EP00028.pdf. Diakses 7 Juni 2016.
17
18