You are on page 1of 24
ae ain Lamont BAB 3 AIR LIMBAH 3.1. Pendahuluan 3.2. Karakteristik Air Limbah 3.3. Sistem Pengolahan Air Limbah 3.4. Sistem Penyaluran Air Limbah Pengolahan Air Limbah 3.6. Operasi dan Pemeliharaan 65 Bab 3 Air Limbah 3.1. PENDAHULUAN Ac limba merupakan air bekas adanya berbagai kegiatan manusia sehari alam yaitu tanah dan badan air. fang sudah tidak terpakai lagi sebagai hasiljda} wari, Air limbah tersebut biasanya dibuan He Jumlah air limbah yang dibuang akan selalu bertambah dengan meningkatnya jupnl penduduk dengan segala kegiatannya, Apabila jumlah air limbah yang dibuang berlebfhap, Inelebihi dari kemampuan alam untuk menerimanya maka akan terjadi keruspk¢n lingkungan, Lingkungan yang rusak akan menyebabkan menurunnya tingkat KeseHatgn manusia yang tinggal pada lingkungannya itu sendiri sehingga oleh karenanys per} dilakukan penanganan air limbah yang lebih seksama dan terpadu baik yang dilakkgn oleh pemerintan, swasta dan masyarakat. Ketiganya memiliki peran dalam mengelofa cir Jimbah mulai dari sumbernya sampai ke tempat pembuangan akhir. Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah yang dimulai dari pembattn peraturan perundangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup, penyuluban-penyujubgn Kesehatan lingkungan sampai pada usaha pembangunan fisik berupa pembuatan MK imum, jafingan pipa pembuangan air limbh dan instalasi pengolahan air limbaby Peran swasta dalam menangani masalah air limbah terutama pada jasa konspltn, jasa Konstruksi dan suplier lat dan bahan, tentunya masih dibarapkan di masa yang}akpn Gatang, bahwa swatapun memungkinkan dan dapat melaksanakan pengelolaan air Vipbgh. Kesadaran masyarakat mengenai Kesehatan lingkungan sangat dipeerlukan Kara masyarakat memiliki potensi terbesar dalam membuang air limbah ke lingkungapnya. Kesadaran masyarakat dapat ditingkatkan melalui beberapa cara, yaitu 1. Penyuluhan-penyuluhan mengenai Kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungap 20 ‘yang lebih penting adalah penyuTuhan mengenai cara-cara mengolah air limbah fe sederhana namun secata tcknis memenuhi syarat. Schingga masyarakat dapat melakukan pembuatan, pemeliharaan dan perbaikan terhadap bangunan peng#la air limbahnya masing-masing (ndividu). Ban 5 418 Bae or 2, Pendidikan mengenai keschatan masyarakat dan Kesehatan lingkungan mulai dari tingkat pendidikan dasar, sampai menengah, sedangkan untuk tingkat pendidikan tinggi perlu diberikan rekayasa lingkungan. 3.2. KARAKTERISTIK AIR LIMBAH 1. Sumber, jenis dan macam Air Limbah jenis dan macam air limbah dikelompokkan berdasarkan sumber penghasil atau penyebab air limbah yang secara umum terdiri dari : a. Air Limbah Domestik Air limbah yang berasat dari kegiatan penghunian, seperti rumah tinggal, hotel, sekolahan, Kampus, perkantoran, pertokoan, pasar dan fasiltas-fasilitas pelayanan umum, Air limbah yang domestik dapat dikelompokkan menjadi: air buangan kamar mandi, = air buangan we: air kotor/tinja, + air buangan dapur dan cucian. b. Air Limbah Industri Air limbah yang berasal dari kegiatan industri, seperti pabrik industri logam, teksti, kulit, pangan (makanan, minuman), indutti kimia dan lainnya ¢. Air Limbah Limpasan dan Rembesan Air Hujan Air limbah yang melimpas di atas permukaan tanah dan meresap kedalam tanah. sebagai akibat terjadinya hujan Kuanti ‘Untuk menentukan kuantitas air limbah secara pasti, sangat sulit karena banyak faktor- faktor yang mempengaruhi. Banyaknya air limbah yang dibuang dipengarubi oleh 4, Jumlah air bersih yang dibutuhkan perkapita akan mempengaruhi jumlah air limbah yang dibuang, pada umumnya besarnya air limbah ditentukan berkisar 60-70% dari banyaknya air bersih yang dibutubkan. b. Keadaan masyarakat dan lingkungan suatu daerah akan mempengaruhi besarnya air limbah yang dibuang, tersebut dapat dibedakan berdasarkan: — _ tingkat perkembangan suatu daerah (kota,urban dan pedesaan), jumlab limbs yang dibuang dikota lebih besar dari pada jumlah limbah yang dibuang di desa. 3. ~ daerah yang mengalami kekeringan (sult air) sepanjang tahun akan be cara membuang limbahnya dengan daerah yang tidak mengalami kekerit ~ pola hidup masyarakat, terutama dalam menerapkan cara membuang lit pada masing-masing daerah akan berbeda, hal tersebut akan menent jumnlah air limbah yang dibuang, seperti di Jawa Barat dengan kolam iki Kalimantan dengan jamban apungnya. c. Keserempakkan pembuangan air limbah tidak sama antara sumber yang dengan lainya dalam setiap harinya, Beberapa besaran buangan limbah yang seting digunakan dalam perenca — Amerika. see 100-200 Ivorang/t = BrOpa nnn 40-225. Woranghi = Indonesia nnn 100-150 Iworang/i 50. m3vha/han = Limbah Industt .. Khusus untuk air limba buangan we/air kotor/tinja, besaran yang digunakan dalam perencanaan tangki septic dan bangunan peresapan adalph vorangyhari. Kualitas Kualitas air limbah dapat diketehui melalui beberapa sifat dan karakteristiknya meliput: a, Sifat Fisik bahan padat : terapung, tersuspensi, terlarut dan mengendap. Yang men; terdiri dari : pasit dan lumpur kasar, lumpur halus, lumpur koloid. = warna : * coklat muda, berumur 6 jam, * abu-abu tua, merupakan air limbah yang sedang men} pembusukkan, * hitam, air limbah sudah membusuk oleh bakteri anaerob| = bau; terasa bau busuk pada saat air limbah terurai pada kondisi an} — suhu ; subu air limbah biasanya lebih tinggi dari suhu air bersih. >. Sifat Kimia — onganik : minyak, lemak, protein dan karbonat, Lani — anorganik : sulfat, chlorida, nitrogen, fosfor, belerang dan logam bert (Fe, ‘Al, Ma, Mg dan Pb), — gas-gas : hidrogen sulfida, CO2 (carbon dioksida), 02 (Oksigen) dan efi, aw sare uatesse 6 4. c. Sifat Biologis Berbagai jenis mikroorganisme terdapat di dalam air limbah, jenis mikroorganisme terdapat di dalam air limbah, jenis tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kelompok besar fea Binatang ~ bertulang belakang (rotifers) — kerang-kerangan (crustaceas) 2, Tumbuh-tumbuhan ~ Iumut dan pakis 3. Protista ~ bakteri (mikroorganisme) L Ketentuan mengenai persyaratan baku mutu air limbah dibuat oleh berbagai pihak yang berkepentingan dengan masalah lingkungan, beberapa diantaranya adalah : ~ _ persyaratan yang dibuat oleh United State Environmental Protection Agency (US EPA) dan lainnya. ~_ persyaratan yang dibuat oleh pemerintah berupa Peraturan Pemerintah No. 20 Th. 1990 (terlampir). Yang penjabaran lebih lanjut di daerah diatur melalui Peraturan Darah (Perda) pada masing-masing propinsi. Dekomposisi Air Limbah Air limbah yang dibuang ke alam (baik tanah maupun badan air) akan mengalami proses dekomposisi secara alami yang dilakukan oleh mikroorganisme baik organik ‘yang terdapat dalam air limbah dapat menjadi bahan yang stabil dan diterima oleh lingkungan. Namun alam memiliki keterbatasan dalam melakukan proses tersebut apabila jumlah limbah yang dibuang melebihi kemampuannya (daya dukungnya), Proses dekomposisi air limbah seperti diuraikan di atas dapat diuraikan sebagai berikut 4. Secara Anaerobik Bahan organik terlarut akan dirombak/diuraikan/dibusukkan oleh bakteri Anaerob (yang dapat hidup tanpa adanya O2=oksigen) menjadi senyawa organik sederhana seperti = Karbon dioksida (CO2) Unsur-unsur ini menimbulkan bau busuk yang cukup menyengat = Metan (CH4) ~ Hidrogen Sulfida (#28) = Amonia (NH3) = Gas-gas berbau 70 3.3. SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH Pembuangan pembuangan air limbah dilakukan melalui proses pengolahan secara 1 Dalam proses ini Air limbah menjadi keruh, kotor, berbau busuk, serta tefjaqi pengendapan lumpur cukup besar. Proses perombakannya berjalan dalam whk yang cukup lama. b. Secara Acrobik Bahan orgraik terlrat akan drombak/iuraikan/ibusokkan oleh aktert prop (hidupnya memerlukan ©2) dan Fakultatif menjadi enerji, gas, bakteri baru bahan buangan akhir yang stabil seperti = karbon dioksida (CO2) Nitrat (NO3) — Sulfat (S04) — Senyawa-organik stabil ‘Aerob dengan menggunakan/memanfaatkan O2 (yang terlarut dalam air lit untuk mengoksidasi bahan organik terlarut sampai semuanya terurai Tengkap. ‘Agar proses pembusukan biologis dapat berjalan dengan baik maka diperipkjn 02 yang terlarut dalam air limbah dalam jumlah cukup besar. Proses perombakan/penguraian/pembusukan biologis dilakukan oleh * Pengolahan Individual Pengolahan air limbah individual adalah pengolahan yang dilakukan seara se sendiri pada masing-masing rumah terhadap limbah domestik yang dihasilkan, ‘penanganan/pengolahan air limbah domestik secara individual diuraikan dala gram sebagai berikut : Dapur > Lemak ——> Bak kontrol (cucian) (bush) Kamar—> Busa & Mandi Lemak ——-> Bak kontrol as |_Petesapan Tana Air kotor Bahan (Wey ——> Organik —— Septic Tank ‘Tripikon-S aw are sna n 2, Pengolahan Individu pada Lingkungan Terbatas Pengolahan air limbah domestik secara individu pada lingkungan terbatas dilakukan secara terpadu dalam wilayah yang kecil/terbatas, seperti hotel, rumah sakit, bandar udara, pelabuhan dan fasilitas umum. Sistem penanganan/pengolahan air limbah domestik secara individual diuraikan dalam diagram sebagai berikut : = Air Limbah Dapur dari bangunan-bangunan = ——> Bak kontrol - Air Limbah Kamar Mandi dati bangunan-bangunan —~~> Bak kontrol fis Peresapan = Air kotor/Tinja dari we bangunan-bangunan ————> Septic Tank 3. Pengolahan Komunal Pengolahan air limbah komunal adalah pengolahan air limbah yang dilakukan pada suatu kawasan pemukiman, industri, perdagangan seperti kota-kota besar (Jakarta, Bandung, Yogyakarta) yang pada umumnya dilayani/dibuang melalui jaringan riool kota untuk kemudian dialirkan menuju ke suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan kapasitas besar Pada umumnya Instalasi Pengolahan ini dikelola oleh Pemet Departemen terkait, tah Daerah atau Sistem Penanganan/pengolahan air limbah secara komunal divraikan dalam diagram sebagai berikut — Daerah ——> Bak Pemukiman ~ Kontrol oe Badan ena be Ja Instalas Industei Kontrol ringan nstalasi atau ae Riool |) Pengetolaan |—>| pere- ~ Daerah——> Bak Kota Lingkungan ae Perdagangan Kontrol Tanah ~ Daerah———> Bak Pendidikan” Kontrol n 3.4. SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH 3.4.1. Sistem dan Pola Pengaliran Air Limbah Unni penangann ar Hina domes sara Komunal dperlakan sluran i ft yang dapat mengalirkan air limbah mulai dari tempat sumbernya sampai ke Inga Pengolahan Air Limbah (IPAL). Saluran air limbab yang menyalurkan air limbah terpet}it ‘berupa jaringan pipa yang ditanam di hawah permukaan tanah dan jaringan pipa terpeut biasanya terdapat dikota-kota besar. Jaringan pipa air limbah ini sering disebut dgmghn Fool Ko. Bagi kota yang menik aringa sol kota maka masyarakatny =f memanfaatkan jaringan riool kota tersebut sebagai tempat pembuangan air limbahly. dihasilkan dengan membayar sejumlah uang kepada pengelolanya (Pemerintah |Dgp. PU). Beberapa hal spesifik yang terdapat dalam jaringan riool kota Pipa saluran air limbah menjadi satu kesatuan dalam jaringan pipa air timbab] yahg semuanya tertanam di bawah permukaan tanah pipa harus mampu menampung air gelontor dan pada daerah-daerah tertenty pi dapat memiliki fasilitas jalan inspeksi sehingga petugas dapat berjalan mel pemerikssan di sepanjang pipa ¢. pada fempat-tempat pertemuan pipa harus ada bak kontrol yang dapat diguain petugas untuk masuk ke jalan inspeksi. b. Dimensi pipanya besar, Karena disamping sebagai tempat penyaluran air lt - 2 clips, bulat telur dan tapal kuda sedangkan jenis. bahan pipa yang digunakan bisharfya terbuat dari Galvanis Iron Pipe (GIP), baja twang, keramik, tanah liat, beton cof Pvc. Bentuk-bentuk pipa yang digunakan dalam penyalur ar Hib dapat berupa na Mannate | Mamate Tran a oe ss, a Tank ve Secon Latent ot Fw ra Defriton sketch or peso sewers ue 3 caection stom, seas sare unteant B 200-mm, fee Spigot end VC Pipe with premokied jvims Typical 300-mm VE pipe stub required at all connections to manhole Typical VC stub with stopper for future connection 150-mm_ amino Class B concrete fade support (ypical) 150-0 minisaum compacted sereened gravel Section A-A ‘Typival manhole used with east-in-place base for viteified-clay sewers 600 mn ‘Adjust to required grads ‘with minimuin of two Courses of brick masonry jnforced-contete MIL frame and cover Precast reinforced eamcrte AI con 200 sim} ‘Aswan banat Rubber gasket or sealant Form groove in tase concrete with steel fing to receive tongue of barrel : aie YC pipe stub Class A cones base with sloppet ek masonry oF. lass A conciete sama mg Section 2-8 Typical manhole used with cast-Oin-place base for vitrified-elay sewers 600 mn} i diameter and smaller. (From Metealf & Eddy, Inc. (6.8].) 3.4.2. Kuantitas Air Limbah ‘Fela dijelaskan di atas bahwa air limbah yang akan masuk pipa harus digelo} bersih yang besarnya sama atau lebih besar dari air fimbahnya; (of air air gelontor 2 air limbab hal tersebut dimaksudkan sebagai berikut a. Aliran dalam pipa dapat selalu lancar karena sedimentasi yang terjagh dapat dihilangkan pada saat ada penggelontoran. b, Dengan digelontor maka kepekatan air limbah akan berkurang, Untuk menghitung debit air limbahnya dapat dilakukan melalui 2 cara 1). Perhitungan berdasar debit air limbah domestik perkapita = 150 IVorang/beri maw 5 Li88H 5 Contoh Jumlsh orang yang buang air limbah = 2000 orang Perbandingan air limbah : air glontor = 1 : 1,25 = q air limbah domestik = 150x20000 = 300.0001 /hari ~ q air gelontor 1,25x300.000 = 375.0001/hr 75.000/hr 8125 der air limbah tersebut dianggap mengisi pipa sebesar 70 s/d 75 ‘% nya. Kekuatan/Kapasitas pipa yang direncanakan adalah Q pipa = 100/70 x 7,8125 = 11,1607 Vdet air limbah yang masuk pipa 2) peshitungan berdasar debit ait minumn/bersih rata-rata (1 L/det untuk 1000 orang) Contot Jumalah orang yang buang air limbah = 2000 orang Perbandingan air limbah : air gelontor = 1 : 1,25 4 air Bersih rata-rata, qr = 2000/1000 = 2 I/det 4 air bersih pada jam puncak, qp = 2,5x2 = 5 I/det debit air limbah domestik adalah 0,6 s/d 0,75 dari debit air bersih pada saat jam puneak ~ 4 air limbah domestik = 0,75 x5 = 3,5 Ldet ~ q air gelontor 25 x35 4,375 Ider q air limbah yang masuk pipa = 7,875 Ldet air limbah tersebut dianggap mengisi pipa sebesar 70 s/d 75% nya. Kekuatan/kapasitas pipa yang direncanakan adlaah Q pipa = 100/70 x 7,875 = 11,25 det 3.5. PENGOLAHAN AIR LIMBAH 3.8.1, Pengolahan Individu Bangunan pengolahan air limbah domestik yang dilakukan secara individu terdiri dari Tangki Septik dan Bangunan Peresapan yang masing-masing akan diuraikan sebagai berikut : an 3 a8 LIHaA 1, Tangki Septik Tangki Septik merupakan suatu bangunan yang berfungsi sebagai penampung ay Kotor/inja (merupakan bahan organik) langsung dari WC dan urinoir, di ddfay tangki tersebut air limbah akan mengalami proses pembusukan/perombakar a penguraian oleh mikroorganisme selama 3 hari. Proses pembusukkan/perom penguraiannya terjadi secara = aerobic (mikroorganisme memerlukan 02) — anaerobic (mikroorgnanisme tidak membutuhkan 02), Beberapa Ketentuan yang harvs diperhatikan dalam perencanaan Tangki cate a. Dimensi Tangki Septik (TS) ditentukan oleh jumlah pemkai yang kan mem! Tangki Septik. b, Jumlah aie kotor perkapita = 25 Whari/orang. €. Waktu tinggal di dalam Tangki Septik, T = 3 hati. 4. Gerakan aliran air limbah di dalam ‘Tangki Septik adalah : pada saat masuk dan keluar Tangki Septik gerakannya adalah vertk pada saat berada di dalam Tangki Septik gerakannya adalah horiz. zgerakan aliran ini menjadi penting karena merupakan “gerakan prose pembusukarperombakanipenguraian air limbah selama 3 hari seb diusahakan gerakan aliranaya mengikuti bagian yang terpanjang dari T Septik (bagian memanjang). fe. Dimensi Tangki Septik : = dalam minimum, h = 1,50 m panjang minimum, 1 = 1,00 m 75 m = perbandingan Panjang (1): Lebar (b) = 3 : 2 Iebar minimum, b ae 5018 Lisa 7 2. Bangunan Peresapan ‘Ada 2 (dua) jenis bangunan peresapan yang sering digunakan, yaitu &.Peresapan Memanjang Prinsip peresapan airnya (air dari Tangki Septik) adalah ke arah vertikal (meresap menuju ke bawah seluas penampang dasar peresapan memanjang). Tinggi eresapan memanjang ini ditentukan berdasar kedalaman muka airnya dan diusahakan muka dasar peresapan tetap berada 0,5 m di atas muka air tanah Tipe ini digunakan pada daerah yang ~ muka air tanahnya tinggi (dangkal) dengan kedalaman 0 s/d 2,5 meter dari muka tnah, ~ areal Jahan yang tersedia untuk bangunan peresapan memanjang harus tersedia cukup las, Untuk metencanakan dimensi peresapan memanjang digunakan rumus sebagai berikut —> A = luas bidang peresapan (m2) kecepatan meresap (m/hari) prosentase pori (%) L=—— — > Le panjang resapan = panjang pipa peresapan (m) debit air kotor (m3/hari) lebar peresapan (m) lebar efektif = 40 s/d 50 em. D = daya resap tanah (m/hari = m/etmal) 8 an 5 ahs 4 Yate 2 2vasdm ae b. Peresapan Sumuran Prinsp presapan siya aah Kearah vertical (ke havah sels penaetoe Suma) dan Ke atah horizontal (ke samping. Tinggi peresapan somo ni SientekanterssarKedlaman moka uray dan disahakan moka dasa perfoan berada > mis moka a nah Tipe ini digunakan pada daetah yang : — muka air tanahnya cukup dalam (kedalamannya lebih besar 2,5 m dat tanah), — areal lahan yang digunakan untuk bangunan peresapan sumuran tidak ferfalu an 5 Ain meas 9 Dalam merencanakan dimensi peresapan sumuran digunakan rumus seagai berikut + Asluas bidang resapan (m2) Q= V4ndD. Q = debit air kotor (m3/hari, dm3/hari) D_ = daya resap tanah (davhari, dm/etmal) ? D=v.p d= diameter sumur resapan (m, dm) 1h = tinggi peresapan, ditentukan berdasar tinggi muka air tanah. 3. Pengembangan Pengolahan Air Limbah Individu Kondisi lingkungan antara daerah satu dengan daerah lainnya di Indonesia tidak sama schingga penerapan bangunan pengolahan air limbah individu atau yang sering disebut dengan Tangki Septik, banyak mengalami kesulitan terutama apabila diterapkan pada daerah rawa-rawa dan pemukiman yang berada ditepi sungai-sungai ii derah Sumatera dan Kalimantan. i daerah rawa-rawa dan sungai di Kalimantan yang memiliki muka air tanah yang sangat dangkal dan bahkan muka airnya sama dengan muka tanahnya telah dikembangkan Tangki Septik khusus yang sering disebut “Trippikon-S”. ‘Tripikon-S, merupakan singkatan dari : - Ti = tiga, - pi =pipa, — kon = konsentris, - S = Septic ‘Tripikon-S terdiri dari 3 (tiga) buah pipa pve (atau bahan lain yang sesuai dengan kondisi setempat) dengan dimensi berlainan yang dipasang secara konsentris (semua pipa dipasang pada satu sumbu/as) Tripikon-S merupakan tempat untuk pembusukkan perombakan dan penguraian air kotor/tinja oleh mikroorganisme secara aerobik dan anaerobik yang berlangsung selama 3 (tiga) hari sama seperti yang terjadi pada Tangki Septik. Perhitungan Tripikon-S sama dengan perhitungan Tangki Septik dengan ketentuan sebagai berikut ~ Volume Tripikon-S sama dengan Volume air kotor/inja yang ditampung selama 3 hari, Volume Tripikon-S = 1/4.2.402.ht dimana, dt = diameter pipa terluar ht = tinggi/panjang pipa terluar panjang pipa Tripikon-S berkisar antara 4 - 6 m ‘bangunan peresapan * untuk pemukiman ditepi sungai tidak perlu limbah yang telah diproses|pé ‘Tripikon-S langsung dibuang ke sungai. untuk pemukiman yang muka air tanahnya dangkal dapat dibuatkan bangu peresapan dari buis beton yang dipasang/ditempatkan mengelilingi Tri $ (hat gambar). Untuk menghitung bangunan peresapan Tripikon-S dapat digunakan rumu sfurrus. sebagai berikut ee Debit air kotor dans 7 ee Kecepatan meresap tanalt Luas buis beton = 1/4.n.db? juas penampang Tripikon-S + Luas bidang resapan. Diameter buis beton = db Volume Air Kotor i buis beton, hb = oe eee erect Tuas bidang resapan aTe Cairtsin tte Foageletorat ap 5408 Meat 81 Outlet Outlet Outlet ona oui Outlet o) POT B-3 3.5.2. Instalasi Pengolahan Air Limbah Pengolahan air limbah domestik pada suatu Instalasi Pengolahan air Limbah (IPAL) dilakukan secara bertahap melalui proses sebagai berikut a. Pengolahan Primer, yang meliputi : Penyaringan kasar ‘bangunan ini melakukan penyaringan terhadap benda-benda kasar (plastik, logam, ayu, daun-daun dan lainnya) yang tercampur dalam air limbah yang akan diolah, Penangkap Pasir pasir yang terbawa oleh air limbah akan menghadap pada dasar bangunan penangkap pasir ini. Pengendapan 1 butiran halus dan partikel kasar dari lumpur yang terlarut dalam air limbah akan diendapkan pada bangunan pengendapan ini. Diharapkan air limbah yang keluar ari bangunan pengendapan ini sudah tidak mengandung benda-benda kasar, Pasir kasar dan pasir halus (butir halus), (W-MLLSWNId) ONNdV AlLdds SVNNL Vdld 83 KONSTRUKSI PENYEMPURNAAN CUBLUK ewes Bi b. Pengolahan Sekunder, yang metiputi mane zB 7 = Pembentukan partikel Tumpur Pada bangunan pengolahan pembentuk lumpur ini ada 2 (dua) tangki pengolphay yang terdiri dari + Tanghi Aerasi Pada Tangki ini, partikel-partikel lumpur halus dan melayang-layang air limbah yang keduanya tidak dapat ditahan (diproses) pada Pengolph Primer. Partikel-partikel ini akan diusahakan untuk dapat memb partikel-partikel lumpur yang lebih besar melalui bantuan mikroorgarfs yang pertumbuhannya dipacu dengan aerasi. Selain itu dengan melakbk ‘acrasi pada air limbah diharapkan terjadi pengikatan oleh oksigen ter! ‘unsur maupun senyawa yang terdapat pada air limbab. Pariikel-partikel yang telah terbentuk secara aktif kemudian dialirkan mgmt Tangki Pengendapan, * Tangki Pengendapan Lumpur aktif yang telah terbentuk pada tangki ini diusahakan re a ‘mengendap, apabila masih terdapat partikel yang belum terbentuk dikembalikan pada Tangki Pengendapan. = Pengendapan I partikel-partikel halus, melayang dan terlarut dalam air Timbab, yang ber belum dapat ditangkap pada bangunan pembentuk lumpur maka akan dicnd} pada bangunan pengendapan ini p> Pengolahan Lanjutan Hasil pengotahan primer dan pengolahan sekunder adalah lumpur dan air] y Keduanya dapat diproses lebih lanjut sehingga bisa bermanfaat re ‘Air yang telah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) merupakan aif baku ‘yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk Kepentingan irigasi, air minum, iui Gan sebagainya. Sedang Jumpurnya yang telah terpisah dari air limbahny4 af diproses pada Tangki pembusuk Lumpur (tangki imhofi) sehingga dapat mengal dekomposisi. Proses dekomposisinya terjadi secara anaerob oleh pe} mikroorganisme anaerob yang diaktifkan pada bangunan ini. Hasil dari Tangki bn! ini adalah Lumpur yang dapat dijadikan sebagai pupuk, — dan gas yang dapat digunakan sebagai baban bakar, Untuk lebih jelasnya, tahapan proses tersebut dapat dilihat pada diagram b fan jan jot 3 wat a AIR LIMBAH L SARINGAN KASAR L SARINGAN PASIR L PENGENDAPAN [ L PEMBENTUKAN LUMPUR L PENGENDAPAN IL PEMBUSUKKAN KOLAM LUMPUR 1 PEMERIKSAAN lumpor air 1 Pupuk Air Baku Dengan melihat proses tersebut di atas maka pengolahan air limbah tersebut dapat dikelompokkan dalam a, Proses pengolahan secara fisik yang terjadi pada Saringan kasar, penangkap pasir, pengendapan I dan Pengendapan IL b. Proses pengolaban secara biologi yang terjadi pada Acrasi dan Pengaktifan Lumpur Karena pada proses tcrsebut terjadi pengaktifan mikroorganisme secara aerobic, ©. Proses pengolahan secara kimia yang terjadi pada Aerasi karena pada bangunan ini terjadi pengikatan oleh oksigen terhadap unsur maupun senyawa yang terdapat pada air limbah, 3.6. OPERASI DAN PEMELIHARAAN Bangunan yang digunakan untuk menangani air limbah dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaita ~ Bangunan Saluran Air Lim ang berfungsi menyalurkan air limbah, — Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Setelah bangunan tersebut selesai dibangun maka diperlukan penanganan lebih lanjut berupa cara mengoperasikan dan memelihara bangunan agar berfungsi sesuai tujuannya. aca 5.8 fois Pengoperasian dan Pemelibaraan pada Saluran Air Limbah 1. Pada saat beroperasional, saluran pembuangan air limbah harus selalu dial ppemeriksaan secara rutin, olch petugas inspeksi, terutama terhadsp adanya pelumburpn ‘sedimentasi), penyumbatan oleh kotoran-kotoran berupa material kasar dan kerefakin saluran yang menyebabkan kebocoran, 2, Petugas inspeksi membuat Japoran hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Tfalfm Japoran tersebut harus menyebutkan tanggal penemuan/pmeriksaan, lokasi dijumgpinfya temuan/permasalahan dan dijelaskan permasalahan yang terjadi Tindakan selanjutnya adalah — Apabila terjadi pelumpuran (sedimentasi) maka harus dilakukan penggelorjtofan air pada saluran tersebut ~ Apabila terjadi penyumbatan Kotoran-kotoran kasar maka material kasar tefsehut harus diambil oleh petugas. ‘Apabila terjadi keretakan saluran yang mengakibatkan kebocoran maka dilakullan penambalan saluran dan apabila dengan penambahan masih saja dijdmpai kebocoran maka saluran harus diganti atau dibangun yang baru. 4. Alat maupun perlengkapan saluran air limbah yang harus rutin diperiksa dan dilakuljan pemeliharaan adalah tutup manhole yang harus diberi pen dan dikunei. Pengoperasian dan Pemeliharan Instalasi Pengolahan Air Limbah : 1. Dalam mengoperasikan bangunan pengolahan limbsh harus dimungkinkan funluk dilakukan pembersihan terhadap lumpur, material yang mengendap setiap ppridde waktu tertenty 2. Dalam operasi apabita bangunan tidak dimungkinkan untuk metakukan pemb secara otomatis maka diusahakan ada bangunan cadangan yang dapat bekerja seri, schingga apabila terjadi perbaikan atau ada pekerjaan pemeliharaan, bi yang lainnya dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. 3. Pelumasan untuk peralatan mekanis secara rutin dan melakukan kalibrasi alat becpra rutin, a 0m uiMaatt 87 SOAL-SOAL 1, Jelaskan mengapa air limbah yang dibuang oleh manusia haru diolah terlebih dahulu, apakah alam tidak mampu memproses air limbah yang kita buang. 2. Jelaskan sumber, jenis dan macam air limbah. 3. Sebutkan ada berapa macam sistem pengolahan air limbah, 4. Mengapa air kotor/tinja harus dimasukkan kedalam Tangki Septik dan jelaskan proses yang terjadi pada tangki septik tersebut. 5. Seburkan rumah dibuni 20 orang, hitunglah ukuran panjang dan lebar Tangki Septik apabila air kotor/tinja perkapita adalah 30 Ivorang/hari 6. Sebuah rumah dihuni 6 orang, hitunglsh dimensi terluar pipa Tripikon-S, apabila diketahui tinggi/panjang pipa Tripikon-S = 6 m dan besarnya air kotor/tinja perkapita adalah 25 Iv orang/hari 7. Hitung panjang bangunan peresapan memanjang apabila debit air kotor/tinja yang dibuang adalah 0,75 m3/hari dan daya resap tanahnya (D) adalah 32. cméetmal, 8, Hitung dalam sumur resapan apabila debit air kotor/tinja yang dibuang adalah 0,60 m3/ hari, kecepatan meresap tanahnya (V) adalah 75 cmvetmal dan prosentase pori tanah (p) adalah 60%. Gambarkan disertai ukuran dengan skala 1 : 25, sebuah Tangki Septik beserta Bangunkin Peresapannya apabila diketahui = aps AIR ( TUGAS Jumlah penghuni rumah = 30 orang Air Kotor/Tinja perkapita = 25 Ivorang/hari Kecepatan meresap tanah, V = 80 em/etmal 0% Prosentase pori tanah, p Muka air tanah ~ 4 m dari permukaan tanah Gambarkan disertai ukuran dengan skala 1 : 25, sebuah Tangki Septik beserta Banguohn Poresapannya apabila diketabui : Jumlah penghuni rumah = 5 orang Air Kotor/Tinja perkapita = 25 Worang/hari Daya resap tanah = 0,75 ‘Tangki Septik dan Bangunan Peresapan tersebut akan dibangun pada daerab) dengan ketinggian muka air tanalnya sama dengan ketinggian muka tanah sete}

You might also like