You are on page 1of 62

Mengenal Lebih Dekat

Sebuah Implementasi Pembelajaran Saintifik

Tulis puisi secara baik bukan suatu hal yang datang secara
autodidak, melainkan suatu hal yang berproses dari kebiasaan. Puisi
sebagai bentuk ungkapan pemikiran penulis akan suatu hal dengan
mempertimbangkan aspek diksi dan pemaknaan. Bagi siswa sekolah
menengah kelas VII atau sebagai pemula yang ingin belajar menulis
puisi, hilangkan pandangan bahwa menulis puisi itu sulit. Ubah pola
pikir ke arah yang lebih santai, anggaplah seperti bermain dan
berpetualang dengan kata-kata. Perlahan tulislahlah ke dalam media
tulis apapun dengan tujuan sebagai bukti otentik dari adanya sebuah
proses belajar menulis puisi. Melalui Buku Panduan Menulis Puisi ini
proses belajar menulis puisi dikemas dengan mengkombinasikan dengan
pembelajaran saintifik yang mengusung adanya lima tahapan secara
ilmiah yang menekankan pada pendidikan karakter. Kelima tahapan itu
diantaranya
mengamati,
menanya,
menalar,
mencoba,
dan
mengkomunikasikan. Bahan ajar berupa buku panduan menulis puisi
untuk sekolah menengah kelas dasar ini didesain agar menjadi bahan
ajar yang sesuai dengan kondisi belajar siswa yang bertumpu pada
basis kompetensi pada KTSP dan relevansi pendekatan dengan
pembelajaran saintifik K 13.

Mengenal Lebih Dekat

Sebuah Implementasi Pembelajaran Saintifik

Buku Panduan Menulis Puisi


Untuk siswa SMP Kelas VII
Heni Ismawati

Pekalongan
2015

Mengenal Lebih Dekat

Sebuah Implementasi Pembelajaran Saintifik

Heni Ismawati

Pekalongan
2015

Mengenal Lebih Dekat


Belajar Nulis Puisi: Sebuah Implementasi Pembelajaran Saintifik
21cmx16,5cm
56 halaman
Cetakan I, Februari 2015
Universitas Pekalongan
Penulis
Penyunting
Desain Cover
Lay out
Ilustrasi

:
:
:
:
:

Heni
Heni
Heni
Heni
Heni

Ismawati
Ismawati
Ismawati & Arham Ali Firdaus
Ismawati
Ismawati

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang


e-mail
: heni.ismawati27@gmail.com, hani.isma91@gmail.com
Blog
: haniisma.blogspot.com
Facebook
: Henny Moon (Heny Ismawati)
telp
: 085-642-642-635
Wonokerto-Pekalongan

Persembahan....

Bapak (Alm) dan Ibu tercinta


kakak-kakak tersayang
para sahabat dan teman-teman seperjuangan
Yang menjadi mutiara kehidupan
Sang kejora
yang selalu mampu merekahkan bibirku tuk sebuah
senyum kecil
Para Guru, Dosen, dan Universitas Pekalongan
yang menjadi bagian dalam perjalananku menimba ilmu

Syukur tidak hentinya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT


atas segala kemurahan-Nya melimpahkan nikmat kepada penulis sehingga
buku ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurah untuk Rasulullah SAW.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang
mendukung proses penyusunan buku ini, terutama Bapak Drs. Chamdi
Rochmat, M.Pd., dan Bapak Ribut Achwandi, S.S., selaku pembimbing
skripsi, serta guru-guru Bahasa Indonesia SMP N 1 Wiradesa, SMP N 2
Wonokerto, SMP Islam FQ Wonokerto yang telah membantu dalam
penyusunan buku ini sebagai produk skripsi penulis sehingga dapat
dihasilkan sebuah karya ilmiah yang baik.

Mengenal Lebih Dekat Belajar Nulis Puisi: Sebuah


Implementasi Pembelajaran Saintifik merupakan prototipe bahan ajar
Buku

menulis puisi yang dikembangkan dengan konsep pendekatan berbasis


saintifik. Di dalam buku ini disajikan materi ekspresi tulis puisi yang
mudah dicerna oleh siswa SMP dan praktis. Teori, contoh, latihan-latihan,
dan evaluasi belajar dilengkapi dengan materi pengantar, game edukasi
(TTS), dan informasi umum tentang kesastraan yang disajikan secara
menarik dan berpusat pada keaktifan siswa. Diharapkan buku ini akan
mampu menjadi alternatif bahan ajar dalam pembelajaran menulis puisi
bagi siswa dan guru. Konsep pendekatan saintifik disajikan secara
berimbang pada setiap sub pembahasan materi.

Buku ini tentu tidak terlepas dari kekurangan. Untuk itu, kritik
dan saran yang positif selalu penulis harapkan dari pembaca untuk
menjadi bahan evaluasi demi perbaikan penulisan-penulisan berikutnya.
Selamat membaca, selamat berpuisi, salam sastra.

Pekalongan, Februari 2015


Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul - - (ii)
Identitas Buku - - (iii)
Halaman Persembahan - - (iv)
Prakata - - (v)
Daftar Isi - - (vii)
Pendahuluan
A. Deskripsi Bahan Ajar - - (1)
B. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
Pembelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
Semester 2 - - (4)
C. Tujuan Penyusunan Bahan Ajar - - (5)
Mengenal Lebih Dekat Belajar Nulis Puisi - - (6)
BAB 1
Menulis Kreatif Puisi Berkenaan dengan Keindahan Alam
- - (10)
BAB 2
Serba Serbi Puisi - - (18)
BAB 3
Menulis Kreatif Puisi Berkenaan Dengan Peristiwa Yang
Pernah Dialami - - (35)

Bab 4
Evaluasi Pembelajaran
A. Sastrawan dan Karyanya - - (41)
B. Rangkuman - - (45)
C. Uji Kompetensi - - (47)
Penutup
Glosarium - - (49)
Daftar Pustaka - - (50)
Biodata Penulis - - (51)

PENDAHULUAN
A. Deskripsi Bahan Ajar
Penyusunan buku ini disesuaikan dengan kebutuhan siswa kelas
VII SMP dan guru guna melengkapi literatur pembelajaran bahasa
Indonesia, yakni materi menulis kreatif puisi. Penyusunan materi buku
disesuaikan dengan konsep pendekatan SAINTIFIK dengan lima
tahapan pembelajaran, yakni mengamati (observing), menanya
(questioning), menalar (associating), mencoba (experimenting), dan
mengkomunikasikan (networking). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada penjelasan berikut.
Pembelajaran Saintifik:
Menurut buku 10 pendekatan saintifik (Pengawas Madrasah, 2013:
4-8) langkah-langkah pembelajaran saintifik terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok, antara lain.
1. Mengamati (observing) yaitu metode mengamati mengutamakan
kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode
ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek
secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah
pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi
pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses
pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.

2. Menanya (questioning) yaitu dalam kegiatan mengamati, guru


membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk
bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau
dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan- pertanyaan tentang yang hasil pengamatan
objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan
fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak.
Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang
bersifat hipotetik.
3. Menalar (associating) yaitu kegiatan mengumpulkan informasi
merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan
dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat
membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau
objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari
kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.
4. Mencoba (experimenting) yaitu memproses informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/
eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan
informasi.
Pengolahan
informasi
yang
dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan.
5. Mengkomunikasikan (networking) yaitu kegiatan ini dapat
dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang

ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan


menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut. Kegiatan mengkomunikasikan dalam kegiatan
pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud
Nomor 81a Tahun 2013, adalah menyampaikan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya.
Berikut gambar langkah-langkah dalam pembelajaran saintifik.

B. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan


Indikator Pembelajaran Bahasa Indonesia
SMP Kelas VII Semester 2

No
1.

Standar
Kompetensi
(SK)
16.Mengungkapkan
keindahan
alam
dan
pengalaman
melalui
kegiatan
menulis
kreatif
puisi.

Kompetensi
Dasar
(KD)
16.1Menulis
kreatif
puisi
berkenaan
dengan
keindahan
alam.
16.2Menulis
kreatif
puisi
berkenaan
dengan
peristiwa
yang
pernah
dialami.

Indikator
Pembelajaran
Mampu mendata
objek yang akan
dijadikan bahan
menulis puisi
Menulis puisi dengan
menggunakan pilihan
kata yang tepat
Mampu
mendata
objek yang akan
dijadikan bahan untuk
penulisan puisi
Mampu
mendeskripsikan
objek dalam lariklarik yang bersifat
puitis

C. Tujuan Penyusunan Bahan Ajar


Diharapkan bahan ajar ini dapat digunakan sebagai salah satu
referensi untuk mengasah keterampilan menulis puisi dan memperluas
wawasan kesastraan, juga tidak menutup kemungkinan digunakan
oleh siswa lintas jenjang kelas dan umum. Hal ini didasarkan pada
minimnya ketersediaan bahan ajar sastra yang beredar disediakan
sekolah dan lapangan serta kelayakannya yang masih perlu
disempurnakan. Materi dalam bahan ajar ini diharapkan dapat
memberikan panduan dan jalan keluar terhadap kesulitan-kesulitan
yang muncul dalam upaya kreatif menulis puisi. Oleh karena itu,
setelah mempelajari buku ini diharapkan pembelajaran menulis puisi
menjadi lebih variatif, agar mendapatkan hasil karya yang
memuaskan.

Mari belajar menulis puisi...

Puisi...?
Apa yang kalian pikirkan ketika membaca atau mendengar
Kata itu?

Puisi adalah........................
...................................................................
...................................................................
...................................................................

Mari kita cari tahu bersama-sama apa itu puisi!

Simpan dulu pendapat kalian, sementara mari kita lihat


bagan berikut yang dapat memperkuat pendapat kalian!

Kata-kata
indah

PUISI

bersajak

Berbentuk
bait-bait

Maknanya
kiasan

Berdasarkan

bagan

tersebut,

maka

kita

dapat

menyimpulan, bahwa pemikiran yang biasanya muncul dari


orang-orang yang masih belum mengenal puisi lebih dekat
akan mengartikan bahwa puisi ialah berupa kata-kata indah,

mempunyai sajak biasanya ab-ab, bentuknya berupa baitbait, dan mempunyai makna kiasan, dsb. Kemudian dari
beberapa pemikiran tersebut, maka akan muncul pandangan

dan anggapan bahwa puisi itu sulit. Apalagi kalau kita


ditugaskan menulis puisi. Oleh karena itu, marilah kita
berkenalan kembali dengan puisi lebih dekat sebagai sesuatu
yang berbeda, sehingga akan lebih menyenangkan.
Nah, bagaimana pendapat kalian di awal pembahasan
tentang apa itu puisi? Coba kalian sesuaikan pendapat kalian
dengan penjelasan tersebut. Jika pendapat kalian masih sama
atau masih seputar dari apa yang telah duiraikan di atas,
mari kita kenali puisi lebih dalam lagi! Setelah itu, kita akan
belajar menulis kreatif puisi dengan proses belajar yang
lebih menyenangkan!

Aku Ingin Tahu?

Ayo kita kenalan lebih dekat dengan puisi dan belajar menulis
kreatif puisi!
Melalui bahan ajar ini, kita akan mengenal materimateri pembelajaran menulis kreatif puisi dengan basis

pembelajaran lima

tahapan saintifik,

yaitu mengamati,

menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.


Kita akan menempuh

4 BAB

kegiatan, antara

lain:
@

pertama untuk mencapai kompetensi dasar menulis


kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam;

kedua kita mengenal materi kreatif puisi lebih dalam;

ketiga untuk mencapai kompetensi dasar menulis puisi


berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami, dan;

keempat berlatih mengerjakan uji kompetensi.

Bersiaplah untuk belajar!

Pada bab 1 ini, kita akan belajar menulis puisi yang


dihubungkan dengan alam sekitar kita tinggal, sehingga
pembelajaran akan lebih mudah diterima!

Berikut dasar pembelajaran dalam bab ini:


Standar
Kompetensi (SK)
16. Mengungkapkan
keindahan
alam dan
pengalaman
melalui
kegiatan
menulis kreatif
puisi.

Kompetensi Dasar
(KD)
16.1 Menulis kreatif
puisi
berkenaan
dengan
keindahan
alam.

Indikator
Pembelajaran
Mampu mendata
objek yang akan
dijadikan bahan
menulis puisi
Menulis puisi
dengan
menggunakan
pilihan kata yang
tepat

Dasar tersebut menerangkan tujuan pembelajaran kita pada


bab 1. Mari kita mulai pembelajaran menulis puisi dengan lima
tahapan saintifik yang mengasyikkan.....

engamati yuk...

Mari kita baca dan amatilah teks puisi berikut ini!

Senja

Remang-remang
menyelinap dari ufuk barat
jingga
membayangi setiap makhluk bumi
begitu tajam dan hangat
sinar orange itu
menyorot setiap mata
pada singgasana sang maha kaya
tempatnya enyah perlahan
Oleh : Heni Ismawati

enanya yuk...

Setelah kalian baca dan mengamati teks puisi


tersebut, lalu ajukanlah pertanyaan kalian kepada gurumu!
Mari kita buat catatan kecil,
apa sih yang mau kalian ketahui lalu tanyakanlah!
Yuk Ikuti lima langkah berikut!

Pertama, tulislah apapun unek-unek kalian yang ingin


ditanyakan kepada guru, setelah membaca teks puisi
berjudul Senja tersebut!
Kedua, hal-hal yang ditanyakan seputar tentang puisi,
baik dari bentuk puisi itu atuapun artinya!
Ketiga, tuliskan dengan bahasa kalian sendiri!
Contoh : Apakah hubungan antara puisi Senja dengan
gambar pantai di sore hari itu?
Keempat, sampaikanlah pertanyaan kalian kepada gurumu!
Kelima, setelah pertanyaan tertampung, dengarkanlah
penjelasan dari guru kalian tentang apa yang kalian
tanyakan!

enalar yuk...

Nah, setelah kalian memahami contoh puisi tersebut,


dan mengapa dalam puisi senja disertakan gambar suasana
senja? Pasti kalian sudah mendapatkan alasan tentang itu,
dan guru kalian sudah memberikan penjelasan tentang semua
pertanyaan kalian satu persatu! Jadikan semua penjelasan
dari gurumu sebagai catatan di bukumu sebagai materi awal
kalian memahami materi pada bab ini.

Tugas
Sekarang...coba kalian cari
3 foto keindahan alam yang ada
di lingkungan tempat tinggal kalian!
Kemudian, perlihatkan kepada gurumu!

encoba yuk...

Setelah

kalian

melaporkan

tugas

tentang

foto

keindahan alam yang ada di sekitar tempat tinggal kalian itu,


maka bersiaplah untuk bertempur dengan kata-kata yang
akan kalian rangkai menjadi sebuah teks puisi berdasarkan
foto-foto tersebut!
Namun sebelum kalian mulai menulis, baca dulu tips-tips
berikut!
Sisihkan anggapan bahwa puisi itu sulit!
Mulailah dari ide atau gagasan yang sederhana!
Untuk pemula, misalnya ide bisa diambil dari
Objek yang ada lingkungan tempat tinggalmu!
Misal: membuat puisi dari objek sungai !
Kuatkan ide tersebut (perhatikan objek sebagai bahan puisi)
Kumpulkan atau buat daftar kata-kata yang berhubungan
dengan ide atau objek itu!
Tulislah apa yang menjadi curahan perasaan dan pemikiran
kalian dalam rangkaian bait-bait puisi dengan bahasa yang
sederhana!

Sudah baca tips-tips tersebut kan? Jadikan itu


sebagai bekal kamu dalam mengenal dalamnya puisi. Sebelum
kalian mulai menulis puisi, carilah unsur-unsur intrinsik puisi
yang biasa kita kenal, kemudian catat, pelajari dan simpanlah
di buku kalian!
Ayo menulis...
Jangan takut gagal...
Mari kita tulis sebuah puisi dulu berdasarkan foto atau
gambar keindahan alam yang ada di lingkungan sekitar kalian
tinggal yang menurut kalian bisa dijadikan sebagai objek yang
menarik untuk menjadi sebuah puisi!
Sebelum itu, perhatikan contoh berikut ini!

Berdasarkan gambar-gambar tersebut, maka kalian


dapat mendapatkan kata-kata berikut untuk dirangkai

menjadi sebuah puisi. Berikut kata-kata yang mungkin muncul


dari gambar tersebut.
air, ombak, angin, perahu, ikan, nelayan, pelabuhan, pasir,
pulau, terik, panas, keringat, dsb.
Dari daftar kata-kata tersebut, mari kita belajar
merangkaianya dalam baris lalu menjadi bait-bait puisi!
Latihan dulu yuk...
Ada 4 pilihan bait, pilihlah salah satu yang kalian sukai
dan rangkailah menjadi satu bait puisi! Jangan khawatir,
gurumu kalian akan membantu dan menjawab pertanyaanmu
dalam proses menulis puisi!
Bait 1

: air, ombak, angin,......

Bait 2

: perahu, ikan, nelayan,...

Bait 3

: pelabuhan, pasir, pulau,...

Bait 4

: terik, panas, keringat,...

Usai berlatih, siapkan dirimu untuk mulai menulis puisi


lagi dengan memperhatikan foto atau gambar kalian masingmasing!
Selamat berekspresi dengan kata-kata ...

engkomunikasikan

Bagaimana puisi tulisan kalian?


Lakukanlah...!
Berikan

puisimu

komentar

atau

pada

temanmu,

pendapat

mintalah

mereka

tentang

puisimuu itu!

Lalu...
Sempurnakan puisimu lagi
setelah mempertimbangkan
masukan dari temanmu!

Laporkan...!
Nah, selesai menyunting puisimu, kumpulkan hasilnya
kepada gurumu untuk mendapatkan penilaian atas tugas
menulis puisi berdasarkan objek keindahan alam sekitar, dan
hasilnya akan dibahas pada pertemuan selanjutnya!
Belajar lebih dalam yuk.....

Puisi
Pada bab 2 ini, kita akan mengenal lebih dalam tentang
seluk beluk puisi dari hakikat sampai contohnya. Poin-poin
materi yang ada dalam bab ini tergambar dalam gambar
berikut.

Hakikat Puisi
Tujuan Menulis Puisi
Ragam Puisi
Unsur Pembangun Puisi

Ayo kita pelajari satu persatu...

Sejak kecil, kita sudah mengenal puisi yang merupakan


salah satu jenis karya sastra. Sejak belajar di sekolah dasar
puisi sudah diajarkan. Bapak/Ibu guru berkata bahwa ini
berkaitan

dengan

pentingnya

pelestarian

khasanah

kesusatraan bangsa yang telah bertumbuh sejak berabadabad silam. Kini, kita akan mengenal puisi lebih dekat, sebab
kita akan belajar menulis puisi.

Mari belajar bersama!


A. Hakikat Puisi
Salah satu karya sastra tertua yang bangsa kita miliki
adalah puisi. Orang zaman dulu sering menggunakan puisi
untuk mengungkapkan perasaan atau pikirannya kepada orang
lain. Apa tujuannya? Tujuannya adalah untuk memperhalus
penyampaian maksud kepada lawan bicara, agar bisa diterima
dengan baik. Nah, sebenarnya apa sih puisi? Mari kita
mencermati teks berikut!

Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang di tembak mati
siang tadi
(Taufiq Ismail)

Teks puisi Karangan Bunga ialah salah satu puisi yang


tak asing bagi kita, karena sudah akrab dari waktu sekolah
dasar. Puisi tersebut merupakan salah satu bentuk puisi yang
bersajak dari penulisnya juga merupakan hasil dari curahan
pemikiran serta perasanannya.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa puisi ialah
ungkapan pemikiran atau ide dan perasaan penulis
dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis
dengan kata-kata pilihan serta mempunyai arti
tertentu.

Selain pengertian atau hakikat puisi tersebut, puisi juga


diartikan secara etimologis (kebahasaan), puisi berasal dari
bahasa berikut:
Yunani: poieo, poio, atau poetes, artinya membangun;
menyebabkan, menimbulkan; dan membuat puisi. Poetes
berarti pembuat puisi atau penyair (Muljana dalam
Baribin 1990: 1).
Latin: verse, berasal dari kata versus artinya
menghadap.
Inggris: verse, artinya pengaturan baris demi baris
yang disengaja, membedakannya dari prosa (Wallace
dalam Djojosuroto 2006:9-10).
Hakikat puisi sudah selesai, sekarang kita beralih ke materi
selanjutnya yuk...

B. Tujuan Menulis puisi


Apa sih tujuan menulis puisi...?

Menulis puisi bukanlah suatu hal yang mudah, tetapi juga


tidaklah sulit. Sebenarnya yang perlu ditekankan ialah

bagaimana

menghargai

adanya

proses

dalam

menulis

tersebut.
Menulis puisi tak lain menjadi ujung tombak dari dari adanya
sebuah proses belajar. Oleh karena itu, tujuan menulis puisi
yang utama ialah mengungkapkan apa yang ada dalam diri,
mencakupi ungkapan pikiran, gagasan, perasaan, ide, protes,
kritik, maupun cita-cita dengan cara kreatif yaitu melalui
tulisan dengan bahasa yang indah.
Jadi...

tujuan menulis puisi ialah ekspresi pikiran,


perasaan, ide, dan cita-cita dengan cara yang
kreatif.

Nah, sekarang kita sudah mengetahui apa itu tujuan menulis puisi,
selanjutnya kita akan memasuki ragam puisi,
ayo ikuti materi selanjutnya...

C. Ragam puisi
Apa saja sih ragam puisi dalam dunia sastra di
Indonedia?
Mari kita pelajari satu persatu!

Ada 2 ragam puisi yang perlu kita ketahui, yaitu ditinjau


dari corak dan bentuk.
Dilihat dari coraknya, ada 10 ragam puisi
antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Epik (cerita kepahlawanan)


Naratif (mengandung unsur-unsur cerita)
Lirik (luapan batin peyair)
Dramatik (menggambarkan kisah tertentu)
Didaktik (mengandung nilai-nilai kependidikan)
Satirik (sindiran atau kritikan)
Romance (luapan rasa cinta)
Elegi (ratapan)
Ode (pujian terhadap seseorang yang berjasa)
Himne (pujian kepada Tuhan atau ungkapan
rasa cinta terhadap tanah air).

Adapun bila ditinjau dari bentuknya, jenis puisi di


Indonesia juga sangat beragam. Jenis ini yang biasanya
ditetakankan pada sekolah menengah. Perhatikan tabel
berikut ini!

P
U
I
S
I

Lama

Pantun, Mantra, Syair, Gurindam,


Seloka, Karmina, Talibun, Bidal

Baru

Balada, Himne, Ode, Epigram,


Romance, Elegi, Satire, Distikon,
Terzina, Kuatrain, Kuint, Sektet,
Septime, Oktaf/Stanza, Soneta

Kontemporer

Puisi mantra, Puisi mbelinng, Puisi


konkret

Kedua ragam puisi tersebut hanya menjadi kekayaan


pengetahuan kalian tentang jenis-jenis puisi. Namun, yang
ditekankan dalam pembelajaran ini hanya puisi baru yang
bentuknya lebih bebas, baik dari segi corak maupun bentuk.
Berikut

disajikan

beberapa

contoh

bersadarkan bentuknya:
Contoh Pantun :
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh
(Priyatni, 2010)

dari

ragam

puisi

Pantun

ialah

salah

satu

jenis

puisi

lama

dalam

kesusasteraan Melayu dan Nusantara yang tiap bait terdiri


atas 4 baris, tiap baris memuat 8 sampai 12 suku kata,
dengan pola irama a-b-a-b. Baris pertama dan kedua disebut
sampiran dan baris ketiga dan keempat disebut isi pantun.
Contoh Syair :
Wajah yang manis pucat berseri
Laksana bulan kehilangan hari
Berjalan tunduk memikirkan diri
Tiada memandang ke kanan dan ke kiri
(Priyatni, 2010)

Syair adalah salah satu bentuk puisi lama dalam


kesusteraan Melayu lama pengaruh Islam, yang terdiri atas 4
baris dengan pola persajakan a-a-a-a.
Contoh Gurindam :
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu kelak tersesat
Silang selisih jangan dicari
Jika bersua janganlah lari

(Situmorang, 1983)

Gurindam adalah salah satu bentuk puisi lama dalam


kesusasteraan Indonesia lama yang terdiri atas dua baris
yang bersajak, baris pertama merupakan sampiran dan baris
kedua adalah isinya, yang mengandung nasihat dan pendidikan
moral. Pola irama a-a-b-b.
Contoh Puisi Baru :

Aku
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayuku
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
(Chairil Anwar)

Puisi Aku tersebut dikategorikan sebagai puisi baru


dalam kesusasteraan Indonesia. Puisi baru biasanya tidak
mengikuti aturan jumlah baris tiap bait secara ketat,
persajakannya tetap diperhatikan, namun letak persajakan
dan polanya tidaklah ketat seperti puisi lama. Irama tetap
diperhatikan tetapi tidak seketat puisi lama. Jadi, bentuknya
lebih

bebas,

tetapi

tetap

memperhatikan

estetika,

persajakan dan pilihan kata.


Nah, kedua ragam puisi tersebut sebagai awal
wawasan kalian dalam mengenal bentuk dan corak puisi
dengan beberapa contoh yang telah dipaparkan.
Nah, sekarang kita sudah mengetahui apa saja ragam puisi,
selanjutnya kita akan memasuki unsur pembangun puisi,
ayo ikuti materi selanjutnya...

D. Unsur Pembangun Puisi


Puisi itu terbangun atas unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik merupakan unsur yang ada dalam karya
sastra itu sendiri. Sedangkan unsur ekstrinsik merupakan
unsur yang berada di luar karya sastra, namun mempengaruhi
kehadiran karya sastra tersebut.

Dalam materi ini yang akan kita perdalam hanya


materi unsur intrinsik saja, karena baru dalam
proses pengenalan untuk siswa sekolah menengah
kelas pemula. Sementara unsur ekstrinsik akan kita
pelajari pada satuan pendidikan menengah.
Unsur Intrinsik
1.

Judul

Judul

puisi

yang

baik

adalah

judul

yang

bisa

menggambarkan keseluruhan isi puisi. Ini menandakan


judul dan isi memiliki kesatuan atau keutuhan makna.
Judul terletak pada bagian paling awal dari puisi.
[

Contoh : Perhatikan kutipan teks puisi berikut!


Aku

Judul

(Chairil Anwar)
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayuku
Tidak juga kau

Berdasarkan kutipan contoh puisi tersebut,


menunjukkan bahwa judul dari puisi tersebut ialah
Aku. Kata Aku sebagai judul berada di awal puisi.
2. Diksi (Pilihan kata)
Diksi ialah (pilihan kata) yang tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan penulis,
sehingga

diperoleh

efek

tertentu

(seperti

yang

diharapkan). Dalam puisi terdapat deretan kata-kata


terpilih yang disebut diksi. Aggapan umum menyatakan
bahwa dalam puisi sesuatu dapat dikatakan lebih
singkat, padat, dan ekspresif. Puisi memiliki kata-kata
yang padat atau sedikit kata, tetapi bisa mewakili
banyak kata.
Contoh : Perhatikan penggalan puisi Karangan Bunga
karya Taufik Ismail berikut!
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
....

Berdasarkan puisi tersebut, kata-kata pada


puisi itu adalah kata-kata terpilih yang mampu
mengungkapkan banyak makna. Misalnya kata tiga,
anak kecil, dan sore itu. Kata-kata tersebut dipilih
oleh penulis untuk mewakili makna tertentu yang
disimpan oleh penulis yang tak jarang bermakna
konotatif (kiasan).
3. Imaji (Daya Bayang)
Imaji ialah pembayangan yang timbul sebagai akibat
pembac membaca atau mendengar sebuah puisi yang
sedang dibaca. Dengan disertai pengimajian, sebuah
puisi dapat dianggap lebih berjiwa dan lebih hidup.
Imaji

dibagi

(penglihatan),

menjadi
auditif

tiga

yaitu

(pendengaran),

imaji

visual

dan

taktil

(perasaan). Berikut diberikan contoh imaji visual.


Contoh : Cobalah baca kutipan puisi berjudul Beri
Daku Sumba karya Taufik Ismail berikut!
Di Uzbekistan ada padang terbuka dan berdebu

Berdasarkan

kutipan

puisi

tersebut,

setelah

membacanya, kita seolah-olah diajak pengarang untuk


melihat-lihat padang terbuka dan berdebu. Hal inilah

yang dimaksud imaji, kemudian jenisnya ialah imaji


visual atau penglihatan.
4. Bahasa Figuratif (Majas)
Majas ialah bahasa kiasan atau bukan sebenarnya yang
dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan
menimbulkan konotasi tertentu dalam sebuah kalimat.
Bahasa figuratif atau majas mampu membuat puisi
mempunyai banyak makna atau kaya makna. Selain itu,
majas juga bertujuan untuk memperhalus makna dan
menimbulkan

kesenangan

tersendiri

pada

diri

pengarang, karena dapat berkreasi dengan kata atau


frasa yang mempunyai makna tersembunyi (implisit).
Macam-macam

majas

misalnya:

simile,

metafora,

personifikasi, hiperbola, litotes, ironi, alusio, dsb.


Misalnya,

istilah

perempuan-perempuan

perkasa

diartikan sebagai perempuan pekerja keras.


5. Rima
Rima adalah persamaan bunyi yang berulang-ulang baik
pada akhir baris, awal, atau tengah yang tujuannya
adalah untuk menimbulkan efek estetis. Perhatikan

kutipan puisi berjudul Permen Karet karya Heni


Ismawati berikut!
Contoh :
Kesan pertama begitu mempesona
Tak ku sangka kau sangat manis
Meski cuma seiris

Berdasarkan kutipan puisi tersebut, pada akhir


baris

kedua

dan

ketiga

terdapat

kata

yang

digarisbawahi yaitu kata manis dan seiris yang


sama-sama berakhir dengan bunyi is. Persamaan
bunyi ini sengaja penulis lakukan untuk memperindah
puisi tersebut ketika dibaca, sehingga menimbulkan
keselarasan bunyi yang enak didengar. Meski begitu,
bukan hanya efek bunyi saja yang ditonjolkan, tetapi
aspek makna juga tetap diutamakan.
6. Ritme
Ritme menjadi salah satu bagian yang penting dari
puisi yang berupa peristiwa naik turnnya suara dalam
puisi. Ritme berupa pengulangan bunyi yang terusmenerus dan tertata rapi menyerupai alunan musik. Hal

ini bertujuan untuk memberikan efek penekananpenekanan


menimbulkan

pada

bagian

pencerahan.

tertentu,
Ritme

dapat

sehingga
dirasakan

ketika seseorang sedang membaca puisi, baik untuk


pembaca itu sendiri maupun untuk pendengar.
7. Tema
Tema adalah gagasan pokok yang ingin disampaikan
oleh pengarang. Tema merupakan ungkapan dari
pemikiran penulis berupa pengalaman, cita-cita, ide,
dan bermacam-macam hal yang ada dalam pikiran sang
penulis

atau

pengarang.

Contoh

tema

misalnya

kemanusiaan, cinta, ketuhanan, keindahan alam, kritik


sosial, atau kepahlawanan, dsb.
Contoh : Bacalah kutipan puisi berikut!
Doa
Kepada Pemeluk Teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

Caya-Mu panas suci


tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
.........
(Maulidya, 2012)

Setelah membaca puisi Doa, maka pembaca


dapat menemukan adanya sebuah tema yang mendasari
puisi tersebut. Puisi Doa merupakan salah satu
contoh puisi dengan tema Ketuhanan. Unsur ketuhanan
berasal dari kata sapaan si aku yang sedang berdoa
kepad Tuhannya dengan kata panggilan Mu.
@ Materi selesai @

Wah, materi sudah selesai nih..


Saatnya kita mencoba kembali menulis pusi
Tentunya dengan kompetensi yang lebih mendalam!
Mari menuju bab 3...

Pada bab 3 ini, kita akan belajar menulis puisi yang


dihubungkan dengan perstiwa yang pernah kalian alami,
sehingga pembelajaran akan lebih mudah diterima!
Berikut dasar pembelajaran dalam bab 3 ini:
Standar
Kompetensi Dasar
Kompetensi (SK)
(KD)
16. Mengung16.2 Menulis
kapkan
kreatif
keindahan
puisi
alam dan
berkenaan
pengalaman
dengan
melalui
peristiwa
kegiatan
yang
menulis kreatif
pernah
puisi.
dialami.

Indikator
Pembelajaran
Mampu mendata
objek yang akan
dijadikan bahan
untuk penulisan
puisi
Mampu
mendeskripsikan
objek dalam lariklarik yang bersifat
puitis

Dasar tersebut menerangkan tujuan pembelajaran kita pada bab 3.


Mari kita mulai pembelajaran menulis puisi lagi dengan tema
berbeda, tapi masih menggunakan lima tahapan saintifik yang
mengasyikkan...

engamati yuk...

Perhatikan gambar-gambar di bawah ini!

Pernahkah kalian
mendaki gunung?

atau...

Mengunjungi
kebun bunga?

Setelah kalian amati gambar tersebut, manakah dari kedua


gambar itu yang menurut kalian dapat menjadi pengalaman liburan
yang

mengesankan?

Coba

ceritakan

kepada

temanmu

dan

sebaliknya, apa yang dapat kamu tangkap dari kedua gambar itu!

enanya yuk...

Setelah kalian bertukar pendapat dengan temanmu


mengenai gambar-gambar di atas, kemudian bersama-sama
temanmu dengarkanlah penjelasan dari gurumu tentang
kedua gambar tersebut!
Nah, setelah kalian mengerti deskripsi dan detail dari
sebuah gambar yang mampu membuahkan cerita, sekarang
mari kita saling mendengarkan cerita dari teman berupa
peristiwa atau pengalaman yang pernah dialami olehnya!
Tugas

Ayo ceritakan pengalamanmu dengan teman


sebangkumu, lalu tanyakan hal-hal berikut
ini sebagai bentuk laporan kepada gurumu!

1.
2.
3.
4.
5.

Kapan peristiwa itu terjadi?


Mengapa peristiwa itu membuat kamu senang/sedih?
Siapa saja yang ada dalam peristiwa itu?
Bagaimana kesanmu setelah mengalami peristiwa itu?
Apakah kamu ingin peristiwa itu kau alami kembali?

Setelah itu, simpan cerita temanmu dan jadikan sebagai


tambahan pengalaman baru bagimu!

enalar yuk...

Bagaimana cerita pengalaman atau peristiwa dari teman


kalian? Yah, mungkin ada yang menyenangkan dan
menyedihkan bukan? Pasti kalian mengerti betul apa yang
kalian
ceritakan itu!
Bagaimana perasaan kalian setelah bercerita? Tentunya
menyenangkan dan banyak hal yang dapat kalian temukan
dalam peristiwa itu. Namun, sayang sekali jika pengalaman itu
hanya sekadar cerita, tapi tidak ada buktinya. Nah, lebih
baik mari kita tulis peristiwa itu menjadi sebuah karya!
Tulis yuk..
Tugas Rumah loh..

Tulislah di buku catatanmu dalam 2


paragraf tentang peristiwa yang kamu
ceritakan kepada temanmu itu!
Gunakan bahasamu sendiri ya...

encoba yuk...

Laporkan tugasmu dan gurumu akan memeriksa tugas kalian


itu!
Setelah tulisan kalian dikoreksi oleh gurumu, tulisan itu akan
dikembalikan pada kalian sebagai arsip belajar dan simpanlah!

Lalu...

Tulis lagi yuk...

Buatlah sebuah puisi dari tulisan


peristiwa yang kalian alami itu!

Ketentuan:
Berilah judul yang sesuai dengan ide ceritamu
Jenis puisinya ialah puisi bebas
Buatlah dalam 2 bait dengan jumlah baris
bebas
Tulis dalam selembar kertas dan
kumpulkan kepada gurumu dan akan
dibahas bersama-sama pada
pertemuan selanjutnya!

Jangan lupa baca materi-materi pada bab 2


lagi ya agar lebih paham ...

engkomunikasikan yuk...

Bagaimana puisi tulisan kalian?


Lakukanlah...!
Berikan puisimu pada temanmu, mintalah
komentar
atau
pendapat
mereka
tentang
puisimuu itu!

Lalu...
Sempurnakan puisimu lagi
setelah mempertimbangkan
masukan dari temanmu!
Laporkan...!
Nah, selesai menyunting puisimu, kumpulkan hasilnya
kepada gurumu untuk mendapatkan penilaian atas tugas
menulis puisi berdasarkan peristiwa yang pernah dialami itu,
dan hasilnya akan dijadikan sebagai nilai kamu pada
pembelajaran menulis kreatif puisi!
Pembelajaran menulis kreatif puisi telah selesai....

A. Sastrawan dan Karyanya


Pernah mendengar nama Chairil Anwar, Sutardji C. Bachri,
Sapardi Djoko Damono, Taufiq Ismail, atau W.S. Rendra? Atau
sudah lekat di telinga? Kalau kamu menjawab mereka penyair,
tepat sekali. Puluhan bahkan ratusan karya telah mereka hasilkan
dalam rentang waktu tertentu. Kesemuanya memiliki kekhasan
masing-masing dalam penulisan puisi sehingga mereka dikenal luas
hingga mancanegara. Mati kita kenali beliau satu per satu!

Chairil Anwar
Chairil Anwar dapat dikatakan sebagai pembawa
perubahan besar dalam perjalanan sastrautamanya
puisidi tanah air. Kaidah penulisan puisi yang telah
dipatuhi selama berpuluh- puluh tahun berpuluhpuluh tahun dapat ia tumbangkan. Hal ini tentu
didasari oleh keluasan pikirnya yang telah banyak
belajar dan didukung oleh cita-citanya untuk bebas
dari penjajahan. Lewat puisi yang dikenal luas oleh

masyarakat, Aku, tercetuslah julukan untuk Chairil


Anwar, yakni Binatang Jalang. Karena penyakit
yang diidapnya, ia mati muda, yakni pada usia 27
tahun.

Sutardji Calzoum Bachri


Surardji Calzoum Bachri ialah penyair era
80-an yang terkenal dengan kredo puisinya. Ia
memiliki ciri kepenulisan yang unik, yakni sering
menggunakan penyimpangan-penyimpangan dari tata
bahasa normatif dalam sajak-sajaknya, misalnya
penghapusan
tanda
baca,
pemutusan
kata,
pembalikan
kata,
penghilangan
imbuhan,
penggabungan dua kata atau lebih, pembentukan
jenis kata baru dari suatu kata tanpa mengubah
bentuk morfologisnya. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan arti baru dan ekspresivitas karena
kepadatan atau keanehannya (Pradopo 2002:106).
Berikut contoh sajak Sutardji dengan penyimpangan
penggabungan dua kata atau lebih.
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (SDD)
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (SDD)
adalah guru besar Fakultas Sastra di Universitas
Indonesia (UI). Ia dilahirkan di Surakarta, 20
Maret 1940. Ia dikenal dari berbagai puisi yang
menggunakan kata-kata santun dan sederhana

sehingga beberapa di antaranya sangat populer.


Sajak-sajak SDD telah diterjemahkan ke dalam
berbagai bahasa, termasuk bahasa daerah. Ia tidak
hanya menulis puisi, tetapi juga cerpen. Selain itu, ia
menerjemahkan berbagai karya penulis asing,
menulis esei, serta menulis sejumlah kolom di surat
kabar, termasuk kolom sepak bola. Beberapa
puisinya sangat populer adalah Aku Ingin (sering
kali dituliskan bait pertamanya pada undangan
perkawinan), Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari
Nanti, Akulah si Telaga, dan Berjalan ke Barat di
Waktu Pagi Hari. Kepopuleran puisi-puisinya
sebagian disebabkan musikalisasi terhadapnya. Yang
terkenal terutama adalah oleh Reda Gaudiamo dan
Tatyana (tergabung dalam duet "Dua Ibu"). Ananda
Sukarlan pada tahun 2007 juga melakukan
interpretasi atas beberapa karya SDD.
Taufiq Ismail
Berbeda dengan Chairil Anwar, Sutardji
Calzoum Bachri, dan SDD, Taufiq Ismail dikenal
sebagai penyair santri. Di dalam berbagai acara
atau pertemuan, setelah peci dengan baju batik
adalah trademark yang sudah akrab bagi penikmat sastra di
Indonesia bahkan lintas negara. Semasa mudanya ia adalah penjual
batik yang tetap sebagai dokter hewan. Ya, dokter hewan
sekaligus sastrawan. Karya-karyanya banyak dibahas dan

diterbitkan di media. Tema-tema pada sajak-sajaknya sebagian


besar adalah kritik terhadap kekuasaan dan menyambung lidah
rakyat. Contoh buku kumpulan puisinya ialah Malu (Aku) Jadi
Orang Indonesia (MAJOI), Tirani, dan Benteng.
W.S. Rendra
Berikutnya ialah Willibrordus Surendra
Broto Rendra, Wahyu Sulaeman Rendra, atau yang
lebih dikenal W.S. Rendra, penyair yang telah
meninggal lebih kurang tiga tahun yang lalu. Penyair
yang dikenal dengan julukan Si Burung Merak ini
sangat fenomenal. Selain sajak, ia adalah pegiat
lakon/drama/teater dan telah mendirikan komunitas Bengkel
Teater Rendra di Yogyakarta dan Depok setelah menyelesai-kan
studinya di American Academy of Dramatical Art Amerika Serikat
(1964 - 1967). Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam
negeri, tetapi juga di luar negeri. Banyak karyanya yang sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa asing, di antaranya bahasa
Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, dan India. Bakat sastra Rendra
sudah terlihat ketika ia duduk di bangku SMP. Saat itu ia sudah
menunjukkan kemampuan-nya dengan menulis puisi, cerita pendek
dan drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Bukan hanya
menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung. Ia mementaskan
beberapa dramanya, dan terutama tampil sebagai pembaca puisi
yang sangat berbakat. Contoh kumpulan sajaknya ialah Balada
Orang-orang Tercinta, sajak Pesan Pencopet kepada Pacarnya,
dan Blues untuk Bonnie.
(Sumber: id.wikipedia.org dengan penyesuaian)

Nah, sekarang kamu sudah mengenal beliau-beliau sang


penyair Indonesia yang karya-karyanya masih terus
melegenda sampai nanti bukan? Maukah kamu menjadi
penerus mereka? Ayo belajar terus jangan berhenti
berkarya...
B. Rangkuman
Puisi ialah ungkapan pemikiran atau ide dan perasaan
penulis dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis
dengan kata-kata pilihan serta mempunyai arti
tertentu.
Tujuan menulis puisi ialah ekspresi pikiran, perasaan,
ide, dan cita-cita dengan cara yang kreatif.
Tips menulis puisi, antara lain:
Sisihkan anggapan bahwa puisi itu sulit, mulailah dari
ide atau gagasan yang sederhana, kuatkan ide
tersebut (perhatikan objek sebagai bahan puisi),
kumpulkan atau buat daftar kata-kata yang
berhubungan dengan ide atau objek itu, tulislah apa
yang menjadi curahan perasaan dan pemikiran dalam
rangkaian bait-bait puisi dengan bahasa yang
sederhana.
Ragam puisi dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan
corak dan bentuk. Berdasarkan corak yaitu antara lain
puisi epik (cerita kepahlawanan), naratif (mengandung

unsur-unsur cerita), lirik (luapan batin peyair),


dramatik (menggambarkan kisah tertentu), didaktik
(mengandung nilai-nilai kependidikan), satirik (sindiran
atau kritikan) romance (luapan rasa cinta), elegi
(ratapan), ode (pujian terhadap seseorang yang
berjasa), himne (pujian kepada Tuhan atau ungkapan
rasa cinta terhadap tanah air).
Sedangkan berdasarkan bentuk antara lain puisi lama,
misalnya: pantun, mantra, syair, gurindam, seloka,
karmina, talibun, bidal. Puisi baru yaitu balada, himne,
ode, epigram, romance, elegi, satire, distikon, terzina,
kuatrain, kuint, sektet, septime, oktaf/stanza, soneta.
Dan puisi kontemporer antara lain puisi mantra, puisi
mbelinng, dan puisi konkret.
Unsur pembangun puisi yaitu unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang ada
dalam karya sastra itu sendiri. Sedangkan unsur
ekstrinsik merupakan unsur yang berada di luar karya
sastra, namun mempengaruhi kehadiran karya sastra
tersebut.
Unsur-unsur intrinsik terdiri atas judul, diksi (pilihan
kata), imaji (daya bayang), bahasa figuratif (majas),
rima, ritme, dan tema.

Selamat belajar

C. Uji Kompetensi
I. Berilah tanda silang (X)
pada salah satu pilihan
jawaban di bawah ini!
1. Di bawah ini yang tidak
termasuk unsur intrinsik
puisi ialah...
a. Tema
b. Latar
c. Irama
d. Majas
2. Mempunyai sampiran dan
isi merupakan
karakteristik dari...
a. Gurindam
b. Seloka
c. Pantun
d. Puisi baru
3. Yang tidak termasuk ciri
khas bahasa pada puisi
ialah...
a. Padat
b. Kiasan
c. Lugas
d. Figuratif

4. Salah satu dari tips untuk


menulis puisi, kecuali...
a. Anggaplah puisi itu
mudah
b. Mulailah dari ide yang
paling bagus
c. Tulislahlah apapun
yang ada dipikiran
d. Kuatkan ide
5. Mentari mulai terbit
Ucapkan salam selamat pagi
Senandung burung
Bernyanyi riang
Terbang []
Pilihan kata yang tepat
untuk melengkapi puisi
rumpang tersebut
adalah....
a. di rumput hijau
b. jalan setapak
c. pinggir sawah
d. di angkasa raya
6. Daun kering gugur
Tanah kerontang
Rumput kuning
Semua menunggumu
[]
Kau sumber kehidupan

Pilihan kata yang tepat


untuk melengkapi puisi
tersebut adalah ....
a. Batu kerikil
b. Awan datang
c. Langit cerah
d. Air hujan
7. Puisi mbeling ialah
termasuk jenis puisi...
a. Lama
b. Baru
c. Kontemporer
d. Modern
8. Rindu yang tak pernah usai
Meski laju putaran waktu
Bergulir tak kenal henti
...

Tema yang sesuai untuk


kutipan puisi diatas
adalah...
a. Kerinduan
b. Cinta
c. Kepahlawanan
d. Ketuhanan
9. Kumpulan baris pada puisi
disebut...
a. Irama
b. Bait

c. Ritme
d. Sajak
10. Sapaan yang paling tepat
untuk seseorang yang
berkecimpung dalam dunia
puisi ialah...
a. Sutradara
b. Penyair
c. Novelis
d. Sastrawan

II. Jawablah pertanyaan di


bawah ini dengan jelas!
1. Jelaskan pengertian
puisi menurut pendapat
kalian!
2. Tujuan menulis puisi
ialah...
3. Sebutkan 3 dari unsur
intrinsik puisi dan
berilah contohnya!
4. Jelaskan proses menulis
puisi versi dirimu dari
awal ide muncul hingga
puisi itu ditulis! Butlah
dalam 1 paragraf!
5. Buatlah sebuah puisi
dengan tema cinta!

GLOSARIUM
Corak

: jenis warna pada warna dasar

Estetis

: berkaitan dengan keindahan

Frasa

: gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya


tidak predikatif
: termasuk di dalamnya meskipun tidak
dinyatakan secara jelas atau terang-terangan;
tersirat

Implisit

Khazanah

: kumpulan sesuatu; perbendaharaan; kekayaan

Kontemporer

: pada waktu yang sama; sewaktu; pada masa


kini; dewasa ini

Prosa

: karangan bebas yang tidak terikat oleh kaidah


yang terdapat dalam puisi

Daftar Pustaka
Anwar, Chairil. 2008. Deru Campur Debu. Jakarta: Dian Rakyat.
Baribin, Raminah. 1990. Teori dan Apresiasi Puisi. Semarang: IKIP
Semarang Press.
Djojosuroto, Kinayati. 2006. Pengajaran Puisi. Bandung: Nuansa.
Ismail, Taufiq. 2000. Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia. Jakarta: Yayasan
Indonesia.
Maulidya Oktavio Utami. 2012. Asyik Menulis Puisi. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.

Pengawas Madrasah. 2013. 10 Pendekatan Saintifik. (Online).


(https://pengawasmadrasah.files.wordpress.com, diunduh kamis,
11 Desember 2014).
Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi
Kritis. Jakarta: Bumi Aksara.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2002. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Situmorang, B.P. 1983. Puisi: Teori Apresiasi Bentuk dan Struktur.
Endeflores: Nusa Indah.
Wikipedia. 2012. Penyair Indonesia.
(Online).(http://id.wikipedia.org/penyair-indonesia, diunduh pada 20
Maret 2012).

Biodata Penulis
Heni Ismawati ialah seorang perempuan yang
dilahirkan di Pekalongan pada 27 Maret 1991,
menempuh pendidikan formal di TK PRGI
Werdi, SD N 2 Werdi, SMP N 2 Wonokerto,
SMA

Wiradesa,

dan

kini

tengah

menyelesaikan studi S-1 di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra


Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Pekalongan. Mengenal Lebih Dekat Belajar Nulis Puisi ini merupakan
produk yang disusun penulis dalam meraih gelar S-1. Sejak duduk di
sekolah menengah pertama aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler,
seperti Pramuka, Paduan Suara. Namun, setelah memasuki gerbang
perguruan tinggi kini aktif dalam organisasi kepemudaan di
masyarakat.
E-mail

: heni.ismawati27@gmail.com

Facebook

: Henny Moon (Heni Ismawati)

Blog

: haniisma.blogspot.com

You might also like