You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kecemasan (ansietas) merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak

menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan
merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat diobservasi secara langsung serta
merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek yang spesifik. Kecemasan pada individu dapat
memberikan motivasi untuk mencapai sesuatu dan merupakan sumber penting dalam usaha
memelihara keseimbangan hidup. Kecemasan terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap harga
diri atau identitas diri yang sangat mendasar bagi keberadaan individu. Kecemasan
dikomunikasikan secara interpersonal dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari,
menghasilkan peringatan yang berharga dan penting untuk upaya memelihara keseimbangan diri
dan melindungi diri (Suliswati, 2005).
Kecemasan merupakan hal yang akrab dalam hidup manusia. Kecemasan bukanlah hal
yang aneh karena setiap orang pasti pernah mengalami kecemasan. Kecemasan sangat
berhubungan dengan perasaan tidak pasti dan ketidakberdayaan sabagai hasil penilaian terhadap
suatu objek atau keadaan. Ansietas timbul sebagai respon terhadap stres, baik stres fisik dan
fisiologis. Artinya, ansietas terjadi ketika seorang merasa terancam baik fisik maupun psikologis
(Asmadi, 2008).
Menurut WHO konsep sehat sakit adalah keadaan yang sempurna baik fisik, mental,
maupun sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan dan kecacatan
(Notosoedirji & Latipun, 2001). Sehat sakit merupakan suatu keadaaan biopsikososial yang
menyatu dalam kehidupan manusia. Pengenalan manusia terhadap kedua konsep ini bersamaan
dengan pengenalannya terhadap kondisi dirinya. Keadaan sehat dan sakit tersebut terus terjadi
dan manusia akan memerankan sebagai orang sehat atau sakit (Rahmawati, 2009).
Untuk mencegah terjadinya kecemasan berlebih pada pasien pre operatif ada beberapa
terapi yang dianjurkan salah satunya yaitu pemberian aromaterapi. Seperti penelitian yang

dilakukan oleh Cheng Hua Ni et al pada tahun 2013 yang melakukan penelitian pemberian
aromaterapi bergamot untuk mengurangi kecemasan pada pasien preoperatif. Maka dari itu
penulis tertarik untuk menganalisis jurnal yang berjudul The Anxiolytic Effect of Aromatherapi
On Patient Awaiting For Ambulatory Surgery: A Randomized Controlled Trial sebagai salah
satu evidence base yang dapat digunakan dalam mengurangi kecemasan pada pasien
preoperative dengan menggunakan salah satu terapi komplementer yaitu aromaterapi.

1.2

Tujuan

1.2.1

Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan analisis jurnal ini adalah untuk mengetahui cara untuk

mengurangi kecemas pre operasi pada pasien dengan menggunakan aromaterapi bergamot

1.2.2

Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui ringkasan jurnal yang berjudul The Anxiolytic Effect of Aromatherapi
On Patient Awaiting For Ambulatory Surgery: A Randomized Controlled Trial
b. Melakukan analisis menggunakan Critical Appraisal dan SWOT pada jurnal yang
berjudul The Anxiolytic Effect of Aromatherapi On Patient Awaiting For Ambulatory
Surgery: A Randomized Controlled Trial
c. Untuk memberikan evidence base yang bisa diimplementasikan oleh tenaga kesehatan
khsusnya perawat dan keluarga pasien dalam mengurangi kecemasan pada pasien
preoperasi yang akan menjalani prosedur pembedahan.
1.3

Manfaat

1.3.1

Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari analisis ini adalah bisa dijadikan evidence base yang bisa
diimplementasikan untuk mengurangi kecemasan pada pasien yang akan menjalani
prosedur operasi.

1.3.2

Manfaat praktis
Manfaat praktis dari analisis jurnal ini, yaitu:

a. Bagi mahasiswa keperawatan


Analisis jurnal ini bisa dijadikan pedoman atau landasan dalam memberikan tindakan
keperawatan pada pasien dalam ruang lingkup keperawatan perioperatif.
b. Bagi instansi kesehatan
Analisis jurnal ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk disertakan kedalam rencana
asuhan keperawatan dalam pelayanan keperawatan perioperatif.

BAB II

RINGKASAN JURNAL
2.1 Ringkasan jurnal
Aromaterapi adalah bentuk terapi komplementer dan obat alternatif yang menggunakan
minyak esensial untuk mempengaruhi perasaan dan suasana hati pasien. Selain musik, relaksasi,
guided imagery, dan terapi pijat, aromaterapi telah digunakan oleh perawat sebagai bagian dari
penatalaksanaan secara holistik untuk meminimalkan kecemasan pra operasi pada pasien.
Semakin tingginya kecemasan pasien dapat menyebabkan hambatan dalam melakukan prosedur
operasi, ketidaknyamanan fisik, dan pasti selanjutnya membutuhkan peningkatan dosis obat yang
lebih tinggi dari obat yang sudah ada dalam prosedur. Beberapa studi telah menggunakan
aromaterapi sebagai tambahan pada prosedur yang telah ditetapkan untuk menunjang pengobatan
utama yang akan diberikan kepada pasien preoperasi.
Metode dalam jurnal yang ditulis oleh Cheng Hua Ni et al pada tahun 2013 menggunakan
sebanyak 116 partisipan dengan rentang usia 18 than sampai dengan 65 tahun yang akan
menjalani prosedur pembedahan. Partisipan diambil dari Taipei Medical University, Municipal
Wan Fang Hospital yang dimulai dari tanggal 1 Mei 2012 sampai 30 september 2012 dimana
partisipan diambil secara acak. Peneliti akan melakukan kontrak waktu dengan partisipan sehari
sebelum masuk ruang operasi untuk mengisi melakukan informed concernt. Instrument ukur
yang digunakan adalah STAI (State Trait Anxiety Inventory). Setelah bertemu dan mencocokan
dengan kriteria inklusi dan eksklusi jumlah partisipan yang lolos adalah 109. Jumlah peserta
yang lolos dibagi menjadi dua grup yaitu group intervensi sebanyak 53 orang yang akan
diberikan aromaterapi esensial iol bergamot dan group kontrol sebanyak 56 orang hanya
diberikan uap air. Terapi akan diberikan selama 30 menit dan partisipan akan mengisi instrument
STAI untuk kali kedua dan peneliti juga mencatat vital sign post intervensi pada kedua
kelompok.
Hasil dari penelitian ini yaitu terjadi penurunan kecemasan pada pasien preoperative yang
diberikan bergamot esensisial oil aromaterapi, serta didapatkan hasil pada group eksperiment
terjadi penurunan nadi, tekanan darah sistolik maupun diastolik.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Critical Appraisal

NO

PROSES

JUDUL

PERTIMBANGAN

DALAM

MENGKRITISI

ARTIKEL

PENELITIAN
Judul jurnal jelas dan akurat yaitu The Anxiolytic Effect of

Aromatherapi On Patient Awaiting For Ambulatory Surgery: A


Randomized Controlled Trial dari judul belum mencerminkan
isi jurnal karena tidak dijelaskan jenis aromaterapi yang
2
3

PENULIS

digunakan.
Pada penelitian ini tidak dijelaskan lebih rinci dari kualifikasi

WAKTU

penulis, hanya mencantumkan


Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Mei 2012 sampai dengan 30
September 2012.
Penelitian dipublikasikan pada 27 Oktober 2013.
Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang menggunakan

JURNAL

aromaterapi bergamot sebagai bahan utama.


Jurnal ini berhubungan dengan keperawatan karena perawat
mampu memberikan intervensi sesuai jurnal yaitu membantu
pasien pre operasi dalam mengurangi kecemasan
Target pembaca jurnal yaitu mengkhusus pada profesional seperti
dokter, perawat atau tenaga kesehatan lainnya karena intervensi
yang diberikan adalah suatu sistem yang harus dilakukan oleh
profesional

ABSTRAK

Abstrak jurnal sudah menampilkan latar belakang, tujuan,

metodologi, hasil, dan kesimpulan, namun penulis sudah


menampilkan hipotesis pada bagian abstrak.
Pada bagian abstrak sudah diketahui fokus dari jurnal ini yaitu

untuk mengetahui hasil dari intervensi pemberian aromaterapi


bergamot yang diaplikasikan kepada pasien yang akan
6

IDENTIFIKASI

menjalani operasi.
Permasalahan dan tujuan dalam jurnal ini sudah cukup jelas

MASALAH

yaitu dengan adanya pemberian aromaterapi bergamot ini dapat


mengurangi rasa cemas dan menstabilkan vital sign pasien.

FORMULASI
PERTANYAAN
ATAU

HIPOTESA
KAJIAN
PUSTAKA

Jurnal ini hanya mencantumkan tujuan umun secara jelas

sedangkan penulis tidak menjelaskan tujuan khusus secara rinci.


Jurnal ini sudah mencantumkan hipotesis namun tidak terdapat

pertanyaan yang disebutkan dalam jurnal.


Penulis mencerminkan pemahamannya terhadap subjek yang

diteliti karena sebelum memulai melakukan intervensi peneliti


menjelaskan

terlebih

dahulu

manfaat

dari

pemberian

aromaterapi untuk mengeruangi kecemasan pasien preoperatif


dan menstabikan vital sign pasien.
Penulis menggunakan sumber pustaka yang cukup relevan yaitu
sebagian besar sumber terbit dalam jangka waktu 10 tahun

3.2 Analisis SWOT


Strength

1. Intervensi yang diberikan pada penelitian ini menggunakan


aromaterapi dimana hampir semua orang menyukai aroma
wangi. Hal ini bisa memudahkan peneliti untuk menerapkan
intervensi.
2. Dalam jurnal berisi tentang prosedur penggunaan aromaterapi
bergamot

yang

dapat

memudahkan

pembaca

mengimplementasikan jurnal ini dalam dunia keperawatan


Weakness

perioperatif.
1. Dalam jurnal ini tidak dijelaskan persentase kepekatan dari
minyak esensial bergamot aromaterapi.
2. Jumlah partisipan tidak dibagi sama rata, jumlah partisipan
kelompok eksperiment berjumlah 53 orang dan kelompok

Opportunities

kontrol berjumlah 56 orang.


1. Penerapan jurnal ini lebih mudah dikarenakan minyak esensial
aromaterapi mudah dicari.
2. Penerapan aromaterapi bisa dilakukan di rumah menjelang hari
operasi, sehingga kecemasan yang dirasakan berkurang.
3. Selain menurunkan kecemasan pasien, ketika diterapkan di
ruang operasi dapat mempengaruhi alam perasaan tenaga

Threats

kesehatan menjadi lebih baik.


1. Kemungkinan terdapat pasien yang mempunyai alergi terhadap
aromaterapi bergamot.

3.3 Implikasi keperawtan


Dalam penatalaksanaan terhadap kecemasan dan terkontrolnya vital sign pasien yang
akan menjalani prosedur operasi,

perawat sebagai salah satu tim medis dalam perawatan

perioperatif berperan penting dalam pelaksanaan asuhan keperawatan termasuk intervensi


mandiri dalam mengatasi tingkat kecemasan pasien. Peran perawat dalam hal ini adalah :
a

Sebagai pemberi asuhan keperawatan, memberikan asuhan keperawatan perioperatif dalam


hal ini memberikan terapi aromaterapi bergamot yang berguna untuk menurunkan
kecemasan pasien preoperatif dan mengkontrol vital sign pasien yang akan menjalani

prosedur operasi.
Sebagai pendidik, memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien mengenai cara
yang dapat dilakukan dalam mengurangi kecemasan pada pasien yang akan menjalani
prosedur pembedahan. Di samping itu perawat juga dapat menjelaskan bagaimana proses

c
d
e
f

pembedahan serta anestesi yang akan dijalani oleh pasien.


Sebagai koordinator pelayanan kesehatan
Sebagai innovator/pembaru, menyusun inovasi-inovasi yang lebih efektif dan efisien untuk
perawatan pasien perioperatif.
Organisator pelayanan kesehatan
Fasilitator, memfasilitasi keperluan pasien terkait hal-hal yang berkaitan dengan prosedur
pre, intra dan post operatif. Perawat juga dapat memberikan informasi mengenai perawatan
pasien selanjutnya baik saat perawatan di ruang rawat atau di rumah.

BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Kecemasan (ansietas) merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak
menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan
merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat diobservasi secara langsung serta
merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek yang spesifik. Kecemasan pada individu dapat
memberikan motivasi untuk mencapai sesuatu dan merupakan sumber penting dalam usaha
memelihara keseimbangan hidup. Kecemasan terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap harga
diri atau identitas diri yang sangat mendasar bagi keberadaan individu. Pada ranah keperawatan
perioperatif keadaan cemas dirasakan hampir semua

pasien yang mau menjalani proses

pembedahan.
Aromaterapi bergamot bisa mengurangi cemas yang dirasakan oleh pasien yang akan
menjalani pembedahan. Hal ini sudah diteliti oleh Chen Hua Ni et al pada tahun 2013. Peneliti
melakukan penelitian dengan menggunakan 109 orang pasien dalam rentang usia 18-65 tahun
yang dibagi menjadi dua grup (eksperiment dan kontrol). Hasil penelitian yang didapatkan yaitu
terdapat penurunan tingkat kecemasan dan vital sign yang terkontrol dialami oleh pasien yang
diberikan aromaterapi bergamot dibanding yang tidak diberikan.
4.2 Saran
a. Bagi instansi kesehatan
Penelitian ini dapat menjadi salah satu evidence based yang dapat diterapkan di unit
bedah di rumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan perioperatif dengan
aromaterapi pada pasien yang mengalami kecemasan saat akan menjalani prosedur
pembedahan.

b. Bagi institusi pendidikan

Bisa dijadikan acuan oleh instansi pendidikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut.

You might also like