You are on page 1of 10

Studi Tentang Pemberian Bantuan Guru Terhadap Peserta Didik yang

Kurang Mampu Beradaptasi di Paud Nurul Iman Palangka Raya | 2015

STUDI TENTANG PEMBERIAN BANTUAN GURU TERHADAP


PESERTA DIDIK YANG KURANG MAMPU BERADAPTASI DI PAUD
NURUL IMAN PALANGKA RAYA
Oleh:
Rensinah
Abstract: This study aims to find out about teacher subsidization toward students
that have low adaptation ability at PAUD Nurul Iman Palangka Raya,
2014/2015 Academic Year. Based on the analytical data, it could be
concluded that the teacher subsidization toward students that have low
adaptation ability at PAUD Nurul Iman Palangka Raya was in good
category.
Keywords: teacher subsidization, student with low adaptation ability
Pendahuluan
Salah satu tugas guru PAUD adalah berupaya melakukan pembinaan terhadap
anak usia dini melalui pemberian rangsangan beradaptasi dan pendidikan guna
membantu pertumbuhan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Kesiapan tersebut dikatakan
tercapai apabila peserta didik itu memperoleh pendidikan dan dapat beradaptasi
secara baik dengan teman-teman dan lingkungannya.
Kenyataan menunjukan bahwa disamping adanya peserta didik yang sudah
bisa beradaptasi, masih juga terdapat anak/peserta didik yang belum mampu
beradaptasi dengan baik.
Ketidak mampuan peserta didik beradaptasi dengan baik, tidak semuanya
disebabkan oleh kebodohan atau kemampuan inteligensinya yang rendah,
melainkan juga disebabkan oleh pendidikan dari lingkungan keluarga dirumah,
orang tua yang over protektif atau terlalu membatasi anak-anaknya untuk bergaul
dan bermain dengan teman-teman sebayanya.
Keadaan anak seperti itu tidak sewajarnya dibiarkan begitu saja melainkan
harus diupayakan agar bisa keluar / terbebas dari masalah-masalah yang dapat
mengganggu perkembangnya.

60 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 235500-1526

Studi Tentang Pemberian Bantuan Guru Terhadap Peserta Didik yang


Kurang Mampu Beradaptasi di Paud Nurul Iman Palangka Raya | 2015

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, guru merupakan faktor


utama dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, sehingga
bisa mandiri, ceria dan bersemangat.
Oleh karena itu banyak peranan yang dapat dilakukan oleh guru antara lain
guru sebagai pengasuh, pendidik, mediator dalam belajar dan sekaligus
pembimbing.
Dalam peranannya sebagai pengasuh dan pembimbing, guru harus membantu
peserta didik agar mencapai kemandirian dan kemampuan beradaptasi dengan baik.
Dalam peranan ini guru harus memperhatikan aspek-aspek pribadi setiap peserta
didik, antara lain aspek kemampuan beradaptasi, kematangan diri, bakat, kebutuhan
dan kemampuan bersikap.
Oleh sebab itu, guru dituntut memiliki 2 (dua) kemampuan pokok yaitu :
1) Kemampuan memahami perilaku anak
2) Kemampuan melaksanakan pengajaran
3) Kemampuan menyelenggarakan bimbingan dan pengasuhan.
Seperti yang kita ketahui bahwa tujuan utama dari kegiatan belajar sambil
bermain di PAUD adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan dapat menguasai
bahan-bahan pelajaran sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Untuk
itu guru melakukan berbagai upaya, mulai dari penyusunan rencana pembelajaran
yaitu RKM (Rencana Kerja Mingguan) dan RKH (Rencana Kerja Harian),
penggunaan strategi belajar sambil bermain yang sesuai dengan materi dan
perkembangan serta karakteristik peserta didik.
Namun demikian dalam proses belajar mengajar masih saja ada peserta
didik yang kurang mampu beradaptasi dengan baik. Kondisi ini didukung oleh
pengamatan/penelitian awal penulis pada PAUD Nurul Iman Palangka Raya. Dari
40 orang anak didik terdapat 9 orang (22.5%) yang masih belum mampu
beradaptasi dengan baik.
Berdasarkan data tersebut diatas maka diperlukan pendekatan-pendekatan
khusus untuk dapat mencapai hasil yang diharapkan. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk membantu meningkatkan kemampuan beradaptasi anak didik
adalah dengan metode layanan bimbingan dan pola asuh.

61 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 235500-1526

Studi Tentang Pemberian Bantuan Guru Terhadap Peserta Didik yang


Kurang Mampu Beradaptasi di Paud Nurul Iman Palangka Raya | 2015

Untuk melihat atau mengetahui tingkat keberhasilan kemampuan


beradaptasi anak didik, maka guru harus melakukan penilaian berdasarkan tujuan
pembelajaran, tingkat kecerdasan, minat serta perilaku anak didik.
Berdasarkan pokok-pokok pikiran dan masalah yang telah dikemukakan
diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1) Untuk mengumpulkan data tentang usaha-usaha apa yang dilakukan guru dalam
memberikan bantuan terhadap anak didik belum dapat beradaptasi dengan baik
di lingkungan sekolah.
2) Untuk mengetahui seberapa besar prosentse pengaruh keberhasilan bantuan
guru terhadap anak didik agar mampu beradaptasi.
Berbicara tentang tugas guru, dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis tugas,
yaitu tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang
kemasyarakatan (Moh. Uzer Usman, 1990: 4).
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan kemampuan dan ketrampilan
pada anak didik.
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan meliputi bahwa guru di sekolah harus
dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua bagi anak didik. Ia harus mampu
menarik simpati sehingga menjadi idola mereka. Pelajaran apapun yang
diberikannya hendaknya dapat dijadikan motivasi bagi anak dfidik dalam belajar.
Bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka kegagalan
pertama adalah ia tidak akan dapat menerangkan pelajarannya itu kepada anak
didiknya. Anak didik akan enggan menghadapi guru yang tidak menarik, pelajaran
akan menjadi sulit diserap sehingga mereka mudah bosan.
Tugas guru di rumah adalah menjadi tumpuan kesejahteraan keluarga, di
sekolah mereka menjadi ukuran/pedoman tata-tertib kehidupan sekolah yaitu
pendidikan /pengajaran bagi anak didik, dan di dalam masyarakat sekitar mereka
dipandang sebagai suri tauladan tingkah laku bagi segenap warga masyarakat
(Team Dikdaktik Metodik 1976:12).
Peran guru dalam proses belajar mengajar:
1) Guru Sebagai Demonstrator

62 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 235500-1526

Studi Tentang Pemberian Bantuan Guru Terhadap Peserta Didik yang


Kurang Mampu Beradaptasi di Paud Nurul Iman Palangka Raya | 2015

2) Guru Sebagai Pengelola Kelas


3) Guru Sebagai Moderator dan Fasilitator
4) Guru Sebagai Evaluator
Peranan guru baik dalam kelas maupun luar kelas adalah sebagai berikut :
1) Memperhatikan dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi di
sekolahnya.
2) Ikut berpartisifasi dalam kegiatan-kegiatan sosial yang terjadi dimasyarakat
(Zahara Idris, 1981:78).
Pendapat tersebut memperjelas bahwa peranan guru tidak terbatas hanya
pada sekolah, tetapi juga luar sekolah dengan memperhatikan aspek-aspek
pendidikan yaitu wibawa, identifikasi, dan mengenal perkembangan jiwa dan
perbedaanindividual anak didik.
Menurut Totok Santoso bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan
secara terus menerus dan sisitimatis dari pembimbing kepada peserta bimbing agar
tercapai pemahaman diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal
sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memperoleh
kebahagiaan hidup (Totok Santoso, 1988:25). Menurut Abu Ahmadi, bimbigan
adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan
didalam kehidupan,agar supaya individu itu dapat mencapai kesejahteraan
didupnya.( Abu Ahmadi, 1977:6). Dari kedua pendapat tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus
menerus dan sistimatis kepada individu dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya, kemampuan untuk menerima dirinya dan kemampuan untuk
merealisasikan dirinya, sesuai dengan potensi dan kemampuan dalam mencapai
penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga sekolah maupun masyarakat.
Tujuan dari diberikannya bimbingan/bantuan guru adalah mengantisifasi atau
mengambil tindakan preventif sedini mungkin terhadap munculnya perilaku
ketidak-mampuan beradaptasi. Dengan demikian sesungguhnya bimbingan/
bantuan tersebut tidak hanya diberikan kepada anak yang bermasalah perilakunya
saja, melainkan juga kepada mereka yang sudah bisa beradaptasi dengan baik.

63 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 235500-1526

Studi Tentang Pemberian Bantuan Guru Terhadap Peserta Didik yang


Kurang Mampu Beradaptasi di Paud Nurul Iman Palangka Raya | 2015

Adaptasi adalah penyesuaian diri dengan berbagai kondisi lingkungan serta


penyesuaian diri dengan keadaan dalam dirinya sendiri maupun dengan hal-hal
yang baru, yang belum dialami sebelumnya oleh anak-anak

maupun

orang

dewasa.
Pada dasarnya adaptasi melibatkan diri anak atau individu dengan
lingkungannya. Beberapa faktor lingkungan yang dianggap dapat menciptakan
penyesuaian diri

yang cukup sehat bagi anak adalah sebagai berikut: (1)

Lingkungan keluarga yang harmonis; (2) Lingkungan teman sebaya; dan (3)
Lingkungan sekolah.

Metode
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriftip, yang
menurut pendapat Sanapiah Faisal (1987:121) tentang metode deskriftip adalah
terutama tepat digunakan dalam ilmu tingkah laku (Behavior science), karena
berbagai tingkah laku yang menjadi pusat perhatian peneliti tidak dapat sengaja
diatur dalam latar belakang (setting) realitas. Populasi sekaligus sampel penelitian
ini adalah seluruh guru PAUD Nurul Iman Kota Palangka Raya yang berjumlah 9
(sembilan) orang. Untuk memperoleh dari masing-masing variabel digunakan alat
pengumpul data yang berupa angket, dokumenter dan wawancara. Dalam
menganalisis data yang diperoleh kami menggunakan hitungan prosentase (%).
Tabel 01. Angket
NO

PERTANYAAN

Apakah
ibu
melaksanakan
pelayanan bimbingan /pengasuhan
terhadap anak didik yang kurang
mampu beradaptasi
Apa yang menjadi motivasi ibu
dalam
melaksanakan
bimbingan/pengasuhan

ALTERNATIF JAWABAN

Selama
ibu
memberikan
bimbingan/pengasuhan, apakah ada
masalah yang ditemui?

64 |

(a) Selalu
(b) Kadang-kadang
(c) Tidak pernah
(a) Membantu usaha pemerintah dibidang
pendidikan
(b) Ingin melihat anak didik dapat cepat
menyesuaikan diri dan mandiri
(c) Agar tujuan belajar mengajar lebih mudah
tercapai
(a) Selalu
(b) Kadang-kadang
(c) Tidak pernah

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 235500-1526

Studi Tentang Pemberian Bantuan Guru Terhadap Peserta Didik yang


Kurang Mampu Beradaptasi di Paud Nurul Iman Palangka Raya | 2015

Dari
beberapa
pelaksanaan
bimbingan dan pengasuhan anak
didik yang bermasalah dalam
beradaptasi, apa saja yang sudah
dilaksanakan

(a)
(b)
(c)
(d)
(e)

Apakah ibu pernah menerima


pembinaan dari Kepsek/Pengawas
TK/SD, tentang bimbingan/pola
asuh anak didik yang rendah
adaptasinya
Apakah
materi
pembinaan/
pengarahan tersebut dapat dipahami

(a) Ya
(b) Tidak

(a)
(b)
(c)
(a)
(b)
(c)

Identifikasi
Pola asuh
Empati
Cara berteman
Ikut bermain

Semua materi dipahami


sebagian besar materi dipahami
hanya sebagian kecil materi yang dipahami
Berjalan lancar
Berjalan kurang lancar
Tidak lancar

Bagaiman jalannya pelaksanaan


bimbingan/pengasuhan kepada anak
didik yang rendah kemampuan
adaptasinya

Jika berjalan lancar faktor apakah


yang menjadi penyebabnya

(a) Fasilitas sarana lengkap


(b) Pedoman mudah dipahami dan diterapkan
(c) Anak didik bergairah

Jika ibu dalam pelaksanaan


bimbingan pengasuhan menemui
permasalahan, apa yang dilakukan
untuk mengatasinya

(a) Membicarakan atau bertanya kepada kepala


sekolah
(b) Membicarakan atau bertanya kepada sesama
guru
(c) Bertanya kepada pengawas sekolah

10

Bagaimana
kemajuan
perkembangan anak didik selama
ada pemberian bimbingan dan
pengasuhan bagi yang rendah
kemampuan adaptasinya

(a) Sangat memuaskan


(b) Cukup memuaskan
(c) Tidak memuaskan

11

Dengan
adanya
kemajuan
perkembangan anak didik, apakah
ibu selalu berusaha meningkatkan
pelayanan
bimbingan
dan
pengasuhan

(a) Selalu berusaha


(b) Kadang-kadang berusaha
(c) Merasa Cukup dengan yang kemajuan yang
ada

12

Dalam
melaksanakan
layanan
bimbingan pengasuhan apakah ibu
berusaha meminta bantuan ahli

(a) Selalu berusaha


(b) Kadang kadang
(c) Tidak pernah berusaha

13

Selama ditangani sendiri apakah


anak didik semua memperhatikan
dan
mengikuti
bimbingan/
pengasuhan yang diberikan

(a) Semua mengikuti


(b) Sebagian besar mengikuti/memperhatikan
(c) Semua tidak mengikuti.

14

Disamping pelaksanaan bimbingan


atau pengasuhan di ruangan kelas,
apakah ibu juga selalu memberikan
layanan di luar ruangan

(a) Selalu memberikan


(b) Kadang-kadang memberikan layanan di luar
ruangan
(c) Tidak pernah

65 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 235500-1526

Studi Tentang Pemberian Bantuan Guru Terhadap Peserta Didik yang


Kurang Mampu Beradaptasi di Paud Nurul Iman Palangka Raya | 2015

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Usaha guru melaksanakan bimbingan dan pengasuhan kepada anak didik
yang rendah kemampuan adaptasinya dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari analisis data yang menunjukan bahwa yang menjawab selalu
melaksanakan bimbingan dan pengasuhan berjumlah 8 orang guru (88.9%). Usaha
guru tersebut merupakan faktor penting dalam membantu anak didik menyesuaikan
diri dengan lingkungannya.
Dari analisis data menunjukan bahwa faktor yang memotivasi guru
melaksanakan bimbingan dan pengasuhan adalah ingin melihat anak didik dapat
cepat menyesuaikan diri dan mandiri serta merasa nyaman di lingkungan sekolah
(88.9%) sehingga proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat berjalan dengan
baik. Sedangkan 11.1 % responden / guru menjawab ingin membantu pemerintah
mensukseskan program pendidikan.
Dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan pengasuhan terhadap anak didik
tidak selamanya berjalan mulus, masih saja ada kendala/masalah yang ditemui, hal
ini dapat dilihat dari analisis data yang menunjukan bahwa semua guru yang
menjadi responden menjawab kadang-kadang menemui masalah (100%).
Bentuk usaha bantuan bimbingan dan pengasuhan yang dilaksanakan guru
antara-lain identifikasi, pola asuh, empati, cara berteman dan menunjukan cara
bermain serta ikut bermain. Hal ini didukung dengan hasil analisis data yang
menunjukan bahwa semua responden/guru (100%) menjawab melaksanakan caracara tersebut di atas.
Dalam pelaksanaan bimbingan dan pengasuhan semua guru/responden
(100%) menjawab pernah mendapat pengarahan/pembinaan dari Kepala Sekolah
atau Pengawas. Sedangkan untuk pertanyaan angket item 6 yaitu apakah materi
pengarahan dan pembinaan tersebut dapat dipahami, 77.8% guru/responden
menjawab dapat memahami, sedangkan 22.2% menjawab memahami sebagian
besar materi yang diberikan. Ini menunjukan bahwa dalam proses pembelajaran
harus selalu terkoordinasi dan terstruktur sesuai dengan RKH dan RKM.
Layanan bimbingan dan pengasuhan bagi anak didk yang rendah kemampuan
beradaptasinya yang dilaksanakan oleh guru dapat berjalan dengan lancar, sesuai

66 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 235500-1526

Studi Tentang Pemberian Bantuan Guru Terhadap Peserta Didik yang


Kurang Mampu Beradaptasi di Paud Nurul Iman Palangka Raya | 2015

dengan hasil yang ditunjukan analisis data yaitu 88.9% guru/responden menjawab
berjalan lancar. Lancarnya layanan tersebut karena didukung oleh adanya pedoman
yang mudah dipahami dan diterapkan (77.8%)
Dalam hal menjawab angket item 9 yaitu jika ibu dalam pelaksanaan
bimbingan dan pengasuhan terhadap anak didik menemui masalah, sebanyak 88.9%
responden menjawab akan membicarakan atau bertanya kepada Kepala Sekolah
untuk mencari jalan

mengatasinya. Hanya 11.1% yang menjawab akan

membicarakan atau bertanya dengan sesama guru. Ini menunjukan bahwa peranan
Kepala Sekolah sangat penting dan sentral. Sedangkan menjawab mengenai
kemajuan perkembangan anak didik setelah dilaksanakannya bimbingan

dan

pengasuhan 77.8% responden menjawab cukup memuaskan dan 22.2% menjawab


sangat memuaskan.
Dengan adanya kemajuan perkembangan anak didik, apakah ibu selalu
berusaha meningkatkan pelayanan bimbingan dan pengasuhan, tidak ada yang
menjawab selalu berusaha, namun yang menjawab kadang-kadang berusaha adalah
100%. Hal ini kemungkinan terjadi karena guru sudah merasa puas dengan hasil
pencapaian yang sudah ada. Sejalan dengan jawaban responden pada angket item
12 yang 100% menjawab tidak pernah meminta bantuan ahli dibidangnya. Dan
jawaban responden atas angket item 13 yaitu selama ditangani sendiri apakah anak
didik semua memperhatikan dan mengikuti bimbingan dan pengasuhan yang
diberikan 100% responden menjawab sebagian besar anak didik memperhatikan
dan mengikuti.
Pada angket item 14 yaitu apakah disamping layanan di ruang kelas, ibu juga
memberikan layanan bimbingan dan pengasuhan diluar ruangan, diperoleh jawaban
responden kadang-kadang memberikan bimbingan dan pengasuhan diluar ruangan
sebesar 100%. Ini penting diberikan agar tidak menimbulkan perasaan jenuh maka
harus diberikan berbagai macam variasi tempat, waktu dan suasana.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa
dari 14 item angket yang diberikan kepada 9 orang guru dijawab dengan positif.
Hal ini didukung dengan hasil wawancara dengan guru dan Kepala PAUD Nurul
Iman Palangka Raya yaitu hampir semua guru-guru telah melaksanakan bimbingan

67 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 235500-1526

Studi Tentang Pemberian Bantuan Guru Terhadap Peserta Didik yang


Kurang Mampu Beradaptasi di Paud Nurul Iman Palangka Raya | 2015

dan pengasuhan terhadap anak didik dengan hasil baik, terutama pada anak didik
yang rendah kemampuan adaptasinya. Adapun bentuk usaha bimbingan yang telah
dilaksanakan para guru tersebut antara lain :
1) Memberikan bimbingan dan pengasuhan dengan pendekatan empati, dan kasih
sayang secara terus menerus terhadap anak didik terutama yang rendah daya
adaptasinya.
2) Memberikan motivasi dan dorongan semangat serta pujianatas suatu capaian
anak didik.
3) Konsultasi dan koordinasi serta melibatkan orang tua anak didik dalam
meningkatkan kualitas pengasuhan, pengawasan, pengasuhan dan penjagaan
pada anak didik.

Simpulan
1) Pelaksanaan bimbingan dan pengasuhan anak didik PAUD Nurul Iman
Palangka Raya, khususnya terhadap anak didik yang rendah kemampuan
adaptasinya telah berjalan dengan baik dengan hasil yang memuaskan. Hal ini
terlihat dari hasil perolehan angket rata-rata 88.9% jawaban positif.
2) Faktor yang paling dominan yang menjadi motivasi bagi guru dalam melakukan
pelaksanaan bimbingan dan pengasuhan anak didik adalah dari dalam diri
sendiri yaitu keinginan dari guru yang bersangkutan ingin melihat anak didik
maju dan dapat cepat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta mandiri.
3) Faktor-faktor yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan bimbingan
pengasuhan anak didik yang rendah kemampuan adaptasinya di PAUD Nurul
Iman adalah :
a) Materi bimbingan jelas dan mudah diterapkan
b) Anak didik masih dapat memperhatikan dan mengikuti kegiatan walaupun
dengan ditunjang sarana yang kurang memadai
c) Kepala Sekolah selalu memberikan motivasi dan semangat serta pembinaan
kepada guru-guru.
d) Orang tua anak didik juga membantu memberikan motivasi dan dorongan
semangat kepada anaknya.

68 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 235500-1526

Studi Tentang Pemberian Bantuan Guru Terhadap Peserta Didik yang


Kurang Mampu Beradaptasi di Paud Nurul Iman Palangka Raya | 2015

Saran-Saran
1) Kepada Kepala Sekolah PAUD Nurul Iman hendaknya lebih sering lagi
melakukan pengarahan dan pembinaan serta motivasi terhadap guru-guru agar
dalm kegiatan bimbingan dan pengasuhan lebih terarah sesuai dengan rencana
yang disusun.
2) Para guru hendaknya jangan berpuas diri dengan capaian yang sudah ada tetapi
selalu melakukan inovasi perbaikan-perbaikan metode bimbngan dan
pengasuhan.
3) Mengingat besarnya pengaruh kehidupan dilingkungan keluarga bagi
perkembangan intelektual dan emosional anak, maka kepada orang tua kami
sarankan untuk selalu menciptakan hubungan yang harmonis serta suasana yang
penuh cinta kasih, toleran dan rasa aman di lingkungan keluarga. Sebab
rendahnya kemampuan beradaptasi pada anak adalah sebagian besar
disebabkan oleh faktor lingkungan keluarga.

Daftar Pustaka
Amti, Erman dan Marjohan. 1991. Bimbingan Konseling. Jakarta.
Depdikbud. 1991. Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan Murid Sekolah Dasar.
Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar Tahun 1991/1992.
Enung, Fatimah. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung.
Faisal, Sanafiah. 1982. Metodologi Penelitian. Jakarta.
Koentjaraningrat. 1981. Metodologi Penelitian. Jakarta.
Rusfendi, ET. 1984. Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer. Jakarta,
Pustaka Amani.
Surakhmand, Winarno. 1986. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Teknik.
Penerbit, Tarsito, Bandung.
Uzer, Moh. Usman. 1986. Menjadi Guru Profesional. Bandung.
Walgito, Bimo. 1989. Bimbingan Penyuluhan Sekolah Dasar. Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta.

69 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 235500-1526

You might also like