You are on page 1of 4

SOP

PEMERIKSAAN MALARIA
( apusan darah )
No . Dokumen
Terbitan
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1 dari 4

PUSKESMAS
SIMPANG EMPAT 2
1. Pengertian

H.M.Fakhrurrozie ,SKM.MAP
NIP ..197102091991031001

Tes malaria adalah tes laboratorium yang dapat memberikan informasi tentang
parasit genus plasmodium sebagai penyebab penyakit malaria. Tes malaria meliputi:

2. Tujuan

tes apusan darah tebal dan tes apusan darah tipis


Untuk menunjang diagnosis, memantau perjalanan penyakit, efektifitas pengobatan

3. Kebijakan

penyakit malaria
SK kepala Puskesmas Simpang Empat 2 Nomer : ................/ PKM-SE 2/VI/2016
tentang JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM.
1.
UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;
2.
Keputusan Menteri Kesehatan No.364/MENKES/SK/III/2003 Tentang

4. Referensi

3.

Laboratorium Kesehatan;
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang

4.

Kebijakan Dasar Puskesmas;


Keputusan Menteri Kesehatan No.1674/MENKES/SK/XII/2005 Tentang

5.

Pedoman Jejaring Pelayanan Laborat Kesehatan;


Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 37

tahun

2012

Tentang

Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.


5. Prosedur

Pra Analitika.
a. Persiapan pasien:
-

Pengambilan sampel dilakukan sebelum pasien menggunakan obat


antimalaria

Waktu pengambilan sampel harus tepat yaitu pada saat deman


b. Persiapan sampel :

Darah dapat berupa darah kapiler atau darah vena yang diberi
antikoagulan EDTA
c. Alat dan bahan :
-

Kapas alkohol 70%

Blood lancet

Metanol absolut

Objek glass

Larutan giemsa dengan larutan buffer ph 7, 2

Air kran/aquades

Mikroskop

Analitik
A. Cara pembuatan sediaan darah tebal dan tipis
1. Bersihkan ujung jari atau anak telinga dengan kapas alcohol 70%. Biarkan
mengering.

SOP

PEMERIKSAAN MALARIA
( apusan darah )
No . Dokumen
Terbitan
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
2 dari 4

PUSKESMAS
SIMPANG EMPAT 2

H.M.Fakhrurrozie ,SKM.MAP
NIP ..197102091991031001

2. Tusuk kulit dengan jarum (blood lancet) dengan cepat, cukup dalam
sehingga darah dapat mengalir secara bebas tanpa diperas (dipijat). Tetesan
darah pertama dibuang
3. Buat sediaan darah tebal dengan cara meneteskan sebanyak sebanyak 3-4
tetes darah pada daerah dekat ujung objek glass yang bersih dan bebas dari
lemak
4. Dengan sudut objek glass yang lain campurkan tetesan darah tersebut secara
membuat sehingga diameternya sekitar 20 mm. Ketebalannya demikian rupa
sehingga masih bisa membaca Koran yang diletakkan dibelakang sediaan
tersebut
5. Buatlah sediaan darah tipis pada sisa tempat diobjek glass yang sama
6. Tempatkan di kotak sediaan atau Letakkan horizontal agar mengering.
Lindungi terhadap pengotoran oleh debu atau ganguan lalat, dan kecoa.
Sediaan darah tebal kadang-kadang perlu waktu 2 jam untuk menjadi kering
B. Prosedur pewarnaan
Cara Pembuatan Larutan Buffer
Larutan Buffer terdirir atas 2 stok larutan yaitu:
Dinatrium phosphate, anhydrous (Na2HPO4) 9,5 gr per liter
Natrium asam phosphate (NaH2PO4H2o) 9,2 gr per liter
Dari stok larutan ini dibuat larutan buffer dalam air
Untuk pewarnaan dan pencucian sediaan, sebagai berikut:
Formula untuk 1 (satu) liter
pH
Na2HPO4
6,8
49,6cc
7,0
61,1cc
7,2
72,,0cc
7,4
80,3cc
1. Sediaan darah tipis

NaH2PO4H2O
50,4cc
38,9cc
28,0cc
19,7cc

Aquadest
900cc
900cc
900cc
900cc

a. Sediaan darah tipis difikasi dengan direndam metanol selama 2-3 menit.
b. Rendam sediaan dalam larutan campuran 1 (satu) cc stok giemza dengan 50
cc larutan buffer air selama 10-45 menit
c. Cuci dengan aquadest dan biarkan mengering
2. Sediaan darah tebal
Pada sediaan darah tebal, tidak dilakukan perendaman dengan metanol absolut

PEMERIKSAAN MALARIA
( apusan darah )
No . Dokumen
Terbitan
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
3 dari 4

SOP

PUSKESMAS
SIMPANG EMPAT 2

H.M.Fakhrurrozie ,SKM.MAP
NIP ..197102091991031001

tetapi langsung dengan penawaran. Kemudian cuci dengan aquades dengan hatihati.
C. Pemeriksaan sediaan apusan
Periksaan sediaan apusan darah dibawah mikroskop dengan lengsa objektif 100x
untuk melihat ada atau tidak parasit malaria, dan untuk mengidentifikasi
ada/tidak plasmodium vivax, falcifarum, malariae, atau plasmodium ovale.
Nilai rujukan:
Hasil tes positif jika ditemukan parasit malaria, negatif jika tidak ditemukan
parasit malaria
Pasca Analitik
Interprestasi
Pemeriksaan mikroskopis yang terbaik adalah berdasarkan hitung parasit dengan
identifikasi parasit yang tepat
Hitung parasit pada tetes darah tebal : dihitung berdasarkan leukosit
(eritrosit sudah lisis), yaitu per 200 leukosit
Contoh : Hasil : 1500 parasit/200 leukosit
Bila leukosit 8000/ul, hitung parasit 8000/200x1500 par = 60.000/ul
Penilaian : Hitung parasit < 100,000/ul, mortalitas< 1%
Hitung parasit < 500.000/ul, mortalitas >50%
Catatan: - baik untuk parasitemia rendah
-

kurang baik bila parasit padat

Secara kasar pada pemeriksaan tetes darah tebal sering dilaporkan dengan
kode plus 1 (+) satu sampai dengan kode plus 4 (++++), yang artinya ialah:
+

: 1-10 parasit per 100 lapang pandang

++

: 11-100 parasit per 100 lapang pandang

+++

: 1-10 parasit satu lapang pandang

++++

: lebih dari 10 parasit per satu lapang pandang

6. Diagram Alir
- Laboratorium
- Poli Umum
7. Unit Terkait

- KIA
- UGD

SOP

PEMERIKSAAN MALARIA
( apusan darah )
No . Dokumen
Terbitan
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
4 dari 4

PUSKESMAS
SIMPANG EMPAT 2

8. Dokumen
Terkait

H.M.Fakhrurrozie ,SKM.MAP
NIP ..197102091991031001

a. Blanko permintaan pemeriksaan laboratorium


b. Register laboratorium
c. Hasil laboratorium

9. Rekam Historis
Perubahan

No

Yang diubah

Isi perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

You might also like