Actually EDF's generally don't have much reaction torque.

That's because they have stators

in the duct which take the swirl out of the airflow and in so doing balance the reaction
torque from the motor, rather like contra rotating props do in some prop planes. The last
EDF I made actually had slight reaction torque in the opposite direction to what you would
expect from the fan rotation, which really puzzled me for a while.
An EDF rocket would be a big challenge even if the torque proves to be minimal. First EDFs
are really inefficient so you struggle to achieve high thrust/weight ratios due to the heavy
motor battery etc that you need. Next unlike a true rocket EDFs (being just a prop in a
tube) suffer from ever decreasing thrust as speed increases. I think you would have real
problems getting up enough speed to make the rocket stable.
Your acceleration calculation is also wrong because you forgot to deduct the force of gravity
pulling the rocket down. A 1.66 thrust/weight even if you could achieve it, would only get
you 6.5m/s^2 acceleration. You would need a 2:1 thrust/weight ratio to accelerate at
9.81m/s^2. To get 16.6m/s^2 you would need close to 3:1, which is 'pie in the sky' for an
EDF. Plus acceleration would drop off rapidly as speed increased.
I'm not sure how fast a rocket would have to go to be stable but if you used a 2m long
guide rod to launch the rocket off and based on a 1.66:1 thrust rato it would only be going
11mph by the time it reached the end of the rod.. not anywhere near fast enough i'm pretty
sure.
Possibly if you used a catapult to get it going?
Translate
Sebenarnya tidak memiliki EDF umumnya torsi reaksi banyak. Itu karena mereka memiliki
stator dalam saluran yang membawa pusaran keluar dari aliran udara dan dengan demikian
menyeimbangkan torsi reaksi dari motor, bukan seperti alat peraga berputar kontra
dilakukan di beberapa pesawat prop. EDF terakhir saya membuat benar-benar memiliki torsi
reaksi sedikit di arah yang berlawanan dengan apa yang Anda harapkan dari putaran kipas,
yang benar-benar membingungkan saya untuk sementara waktu.
Sebuah roket EDF akan menjadi tantangan besar bahkan jika torsi terbukti menjadi minimal.
EDFs pertama benar-benar tidak efisien sehingga Anda berjuang untuk mencapai rasio
dorong tinggi / berat badan karena motor baterai berat dll yang Anda butuhkan. Berikutnya
tidak seperti EDFs roket yang benar (menjadi hanya prop dalam sebuah tabung) menderita
pernah menurun dorong kecepatan meningkat. Saya pikir Anda akan memiliki masalah
nyata mendapatkan kecepatan yang cukup untuk membuat roket stabil.
Perhitungan percepatan Anda juga salah karena Anda lupa untuk mengurangi gaya gravitasi
menarik roket ke bawah. Sebuah 1,66 dorong / berat badan bahkan jika Anda bisa
mencapainya, hanya akan membuat Anda 6,5 juta / s ^ 2 percepatan. Anda akan
membutuhkan 2: 1 rasio dorong / berat untuk mempercepat di 9.81m / s ^ 2. Untuk
mendapatkan 16.6m / s ^ 2 Anda akan perlu dekat dengan 3: 1, yang merupakan 'pie di
langit' untuk EDF. Ditambah akselerasi akan drop off cepat kecepatan meningkat.
Saya tidak yakin seberapa cepat roket akan harus pergi ke stabil tetapi jika Anda
menggunakan panduan yang panjang batang 2m untuk meluncurkan roket off dan
berdasarkan pada 1,66: 1 dorong rato itu hanya akan terjadi 11mph pada saat itu mencapai
akhir batang .. tidak berada di dekat cukup cepat aku cukup yakin.

Mungkin jika Anda menggunakan ketapel untuk mendapatkan kabar?

It will twist from the torque of the motor. As stated above "every action has an equal and
opposite reaction". This is much the same as how a gun has recoil when fired. In this case it
would be centrifugal force(rotational), which will cause the rocket to twist. The only way to
avoid this would be to counter the effect with wings. At that point you would have an
airplane, rather than a rocket.

Ini akan memutar dari torsi motor . Sebagaimana dinyatakan di atas " setiap tindakan
memiliki reaksi yang sama dan berlawanan " . Ini adalah sama seperti bagaimana pistol
memiliki mundur ketika dipecat . Dalam hal ini akan gaya sentrifugal ( rotasi ) , yang akan
menyebabkan roket untuk memutar . Satu-satunya cara untuk menghindari hal ini akan
melawan efek dengan sayap . Pada saat itu Anda akan memiliki sebuah pesawat , bukan
roket .

You would need some way to couteract the torque for sure.
It may be possible to use two small counter rotating motors in a shround to get a very
similar effect. There were actually some experiments with verticle take off and landing
"airplanes" that had a body like a rocket with two props counter rotating at the nose, and
then small control surfaces to steer them. With gyro's and stability manigement systems, it
should be possible to build a "guided rocket" firly easilly, but either the control surfaces or
speed would be a major factor.

To make it resemble rocket fins, it would have to accelerate very quickly to have any type of
control over it, as well as a low center of gravity. But overall, you would be re-inventing the
twin bladed helicopter.

Anda akan perlu beberapa cara untuk couteract torsi pasti .

Dimungkinkan untuk menggunakan dua kecil counter rotating motor di shround untuk
mendapatkan efek yang sangat mirip . Sebenarnya ada beberapa percobaan dengan vertikal
take off dan landing " pesawat terbang " yang memiliki tubuh seperti roket dengan dua alat
peraga counter rotating di hidung , dan permukaan kontrol kemudian kecil untuk
mengarahkan mereka . Dengan gyro dan sistem stabilitas manigement , itu harus mungkin
untuk membangun sebuah " roket dipandu " Firly easilly , tapi entah permukaan kontrol atau
kecepatan akan menjadi faktor utama .

Untuk membuatnya menyerupai sirip roket , itu akan mempercepat sangat cepat untuk
memiliki jenis kontrol atas hal itu , serta pusat gravitasi rendah . Tapi secara keseluruhan ,
Anda akan re-inventing helikopter berbilah kembar .