You are on page 1of 12

KONSEP DASAR,PRINSIP DAN PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Administrasi dan Supervsi Pendidikan
Dosen: Lusi Susanti

OLEH KELOMPOK 10:


1.
2.
3.
4.

Joni Ariska ( 1303251 )


Arifaldi ( 14033075)
RimaCemani ( 14033018)
Lisa Herlina ( 14033005)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan
memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi
pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu
sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses
pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan
memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu
proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta
didik. Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor
yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di
departemen pendidikan. Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara
memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang
cara atau metode mendidik yang baik dan professional. Dalam perkembangannya
supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang baik pada perkembangan pendidikan
di Indonesia sehingga para pendidik memiliki kemampuan mendidik yang kreatif,
aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah supervisi pendidikan pada
institusi yang bergerak dalan bidang pendidikan akan lebih menunjang para
mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau mensupervisi pada
pendidikan yang baik.
Dalam makalah ini akan kami paparkan beberapa konsep dasar tentang supervisi
pendidikan beserta sub-subnya yang semuanya sudah kami sebutkan dalam rumusan
B.
a.
b.
c.
d.

masalah.
Rumusan Masalah
Konsep dasar supervisi pendidikan ( Pengertian , Rasional,, Tujuan dan Fungsi )
Ruang Lingkup ( akademik dan manajerial )
Prinsip supervisi Pendidikan
Peranan Supervisi Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A.

PENGERTIAN, TUJUAN DAN FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN


1. Pengertian Supervisi Pendidikan

Secara etimologis supervisi berasal dari kata super dan vision yang masing masing
kata berarti atas dan penglihatan jadi dapat diartikan bahwa kata supevvisi sebagai
penglihatan dari atas. Supervisi Pendidikan ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh
staf sekolah agar mereka dapat mengembangkan kemampuan situasi belajar mengajar yang
lebih baik.
Ada bermacam-macam definaisi supervisi pendidikan. Dalam uraian buku Prinsip dan
teknik supervisi pedidikan dikemukakan pendapat Adam Dan Dikcy bahwa supervisi
pendidikan adalah suatu program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran, kemudian
dikemukakan juga pendapat Kimball wiles supervisi adalah bantuan yang diberikan untuk
memperbaiki situasi belajar. (mulyasa, 2006).
Dari berbagai pendapat kita juga dapat mengikuti definisi supervisi seperti yang
dikemukakan dalam buku petunjuk pelaksanaan pengelolaan administrasi dan supervisi.
Dalam pedoman itu ditegaskan pengertian supervisi adalah bantuan yang diberikan kepada
seluruf staf untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Bantuan itu dapat
berupa teknis administrative maupun teknik edukatif. Bantuan itu diberikan secara sistematis,
demokratis, koperatif, konstruktif, dan kreatif.
Supervisi pendidikan adalah segenap bantuan yang diberikan oleh seorang dalam
mengembangkan situasi belajar mengajar disekolah kearah yang lebih baik. Supervisi
meliputi segenap aktifitas yang dirancang untuk mengembangkan pengajaran dan atau
pembelajaran pada semua tingkatan organisasi sekolah (Wiles, 1985).
Dalam kamus Dictinary of Education (Good, 1973) istilah supervisi pendidikan diberi batasan
sebagai segenap usaha dari para pengelola atau pimpinan sekolah dalam upaya memimpin
guru atau petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, seleksi
pertumbuhan jabatan dan pengembangan guru-guru, dan memperbaiki tujuan pendidikan,
bahan-bahan pengajaran, metode dan evaluasi pengajaran.
Supervisi adalah segenap aktifitas yang dilakukan oleh personil sekolah yang ada
hubungannya dengan orang dewasa dan benda-benda untuk memelihara atau mengubah cara
kerja sekolah yang berpengauh langsung terhadap proses pembelajaran, dan digunakan untuk
meningkatkan aktiviatas belajar siswa. Supervisi sesungguhnya sangat berkaitan dengan
aspek pengajaran, tetapi tidak berorientasi langsung pada siswa. Supervisi merupakan salah
satu fungsi pokok sekolah, bukan tugas atau pekerjaan spesifik, dan bukan pula sebagai
perangkat teknik-teknik. Supervisi pengajaran atau akademik diarahkan untuk memelihara
dan mengembangkan proses belajar mengajar di sekolah. (Harris, 1975, menurut kutipan
Sergeovani dan Starrat, 1979).

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa supervisi pendidikan adalah
segenap usaha baik yang berupa teknis administrative maupun teknik edukatif yang dilakukan
oleh seorang supervisor (seorang penilik SD, kepala sekolah atau guru biasa yang
memberikan bantuan untuk anggota staf lain dalam rangka meningkatkan kualitas pendidik
dalam mengajar) untuk memperbaiki, menciptakan dan mengembangkan situasi belajar yang
lebih baik guna tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
2. Rasional Supervisi Pendidikan
Pekerjaan menuntut adanya sikap profesional. Apalagi profesi guru yang sehari hari
menangani makhluk hidup berupa anak anak dengan berbagai karakteristik yang berbeda.
Pekerjaan guru menjadi lebih berat tatkala menyangkut peningkatan kemampuan anak
didiknya.sedangkan kemampuan dirinya megalami stagnasi. Guru yang profesional adalah
mereka yang memiliki kamampuan profesional dengan kapasitasnya sebagai pendidik.
3. Tujuan Supervisi Pendidikan
Secara umum sebenarnya sudah terimplisit dalam definisi-definisi supervisi yang
dikemukakan dimuka. Tujuan umum dari supervisi pendidikan adalah membantu
mengembangkan situasi belajar kearah yang lebih baik. Burton dan Bruecker (1979, menurut
kutipan Sergeovani, 1979) menggariskan tujuan supervise pendidikan sebagai berikut :

Tujuan utama dari supervisi pendidikan adalah meningkatkan pertumbuhan siswa

yang pada giliranya diharapkan dapat mengembangkan masyarakat.


Tujuan kedua supervisi pendidikan secara umum adalah untuk melengkapi
kepemimpinan di dalam memelihara kesinambungan dan readaptasi progam
pendidikan sepanjang tahun, dari jenjang satu kejenjang yang lainnya, dan dari daerah

pengalaman belajar yang satu kedaerah pengalaman belajar yang lain.


Tujuan langsung (khusus) supervisi pendidikan adalah mengembangkan kegiatan
belajar mengajar secara kooperatif dan menyenangkan.

Menurut jawaban rumusan masalah yang ada dalam buku pedoman kurikulum tahun 1984
dapat dirumuskan tujuan dari supervisi pendidikan yaitu :

1. Membantu guru-guru dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan


2.
3.
4.
5.

progam satuan pelajaran.


Membantu guru dalam menyusun design mengajar
Membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
Membantu guru dan menilai proses dan hasil belajar mengajar
Membantu guru meningkatkan kegiatan belajar mengajar dikelas termasuk mengelola

kelas yang lebih berhasil guna.


6. Membantu guru dalam meningkatkan cara-cara menilai hasil belajar siswa
7. Memebantu seluruh staf sekolah dalam meningkatkan pelaksanaan bimbingan dan
penyuluhan termasuk bimbingan karir.
Meningkatkan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan.
Melaksanakan bimbingan karir.
8. Membantu guru dalam menterjemahkan kurikulum kedalam progam mengajar.
Memahami landasan kurikulum yang dterapkan
Meningkatkan pemahaman tentang intra kurikuler, ko kurikuler dan
ekstrakurikuler.
4. Fungsi Supervisi Pendidikan
1) Fungsi Supervisi pendidikan untuk seorang supervisor.
Adalah tugas aktif dari kegiatan supervisi yang dilakukan oleh orang yang
berfungsi sebagai supervisor. Supervisor itu dapat seorang penilik SD, pengawas
SMP, kepala sekolah atau guru biasa yang memberikan bantuan untuk anggota staf
lain dalam rangka meningkatkan kualitas pendidik dalam mengajar.
Tujuan yang telah ditetapkan dalam proses kerja hanyalah merupakan cita-cita
yang masih perlu diwujudkan melalui cita-cita yang nyata. Begitu pula seorang
supervisor dalam merealisasikan progam supervisinya ia memiliki sejumlah tugas
dan tanggung jawab yang harus dijalankan secara sistematis. Tugas dan tanggung
jawab tersebut diekstrapolasikan dalam bentuk fungsi supervise pendidikan, yakni:
Penelitian : dilakukan dalam rangka mengumpulkan data mengenai situasi
belajar mengajar yang sebenarnya. Tahap-tahap penelitian terdiri dari penentuan
masalah yang akan diteliti, pengumpulan data, dan penarikan kesimpulan hasil data
penelitian.
Penialaian : setelah suatu situasi diamati melalui proses penelitian, supervisor
selanjutnya menyimpulkan aspek apa saja yang telah diteliti. Yang ditekankan
dalam fungsi penilaian ini adlah aspek positifnya, bukan pada hal negarifnya saja.
Suprvisor

yang

baik

tidak

hanya

mencari

kelemahan-kelemahan

yang

disupervisinya, melainkan berusaha mendiagnosis segala kesulitan yang dihadapi


guna menenti\ukan jalan pemecahan yang tepat.
Perbaikan : adalh tujuan utama supervisi untuk memperbaiki situasi belajar
dengan segala aspeknya kea rah yang lebih baik. Segala kekurangan yang
ditamuakn di follow up melaui tindakann nyata berupa bimbingan dan pengarahan
terhadap mereka yang membutuhkan (yang bermasalah).
Pembinaan : dalam pelaksanaannya supervisor dapat mewujudkannya dalam
bentuk bimbingan kea rah pembinaan orang yang disupervisi dan perbaikan situasi
dengan memanfaatkan segala sumber yang ada demi tewujudnya tujuan-tujuan
pendidkan yang dicita-citakan.
Fungsi-fungsi supervisi pendidikan sangat penting diketahui oleh para pimpinan
pendidikan termasuk kepala sekolah adalah sebagai berikut:
a) Dalam bidang kepemimpinan
o Menyusun rencana bersama.
o Mengikutsertakan anggota kelompok (guru-guru, pegawai) dalam berbagai
kegiatan.
o Memberikan bantuan kepada anggota kelompok dalam mengahadapi suatu
masalah.
o Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok, atau memupuk moral
yang tinggi kepada anggota kelompok.
o Mengikutsertakan semua anggota kelompok untuk menetapkan putusanputusan
b) Dalam hubungan kemanusiaan
o Memanfaatkan kekeliruan ataupun kesalahan yang dialaminya dan dijadikan
pelajaran demi perbaikan selanjutnya.
o Mengarahkan anggota kelompok pada sikap demokratis.
o Memupuk rasa saling menghormati sesame manusia.
c)

Dalam pembinaan proses kelompok


Mengenal masing-masing pribadi anggota kelompok.
Memnimbulkan dan memelihara sikap saling percaya antar anggota kelompok.
Memupuk sikap tolong-menolong.
Memperbesar rasa tanggung jawab dalam kelompok.

d) Dalam bidang administrasi personel


o Memilih personel yang memiliki syarat-syarat dan kecakapan yang diperlukan
dalam pekerjaan.
o Menempatkan personel pada tugas yang sesuai.

e)

Dalam bidang evaluasi


o Menguasai dan memahami tujuan pendidikan secara khusus.
o Menguasai dan memiliki norma-norma atau ukuran-ukuran yang akan
digunakan sebagai kriteria penilaian.
o Menguasai teknik-teknik pengumpulan data untul memperoleh data yang
lengkap.
o Menyimpulkan dan menafsirkan hasil-hasil penilaian.

2)

Fungsi supervisi pendidikan secara umum


Dalam bukunya Supervision of Intruction (Foundation and Dimention) Swearingen
mengemukakan 8 fungsi utama supervisi pendidikan sebagai berikut :

Mengkoordiner semua usaha sekolah

Memperlengkapi kepemimpinan sekolah

Memperluas pengalaman guru-guru

Menstimulir usaha-usaha yang kreatif

Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus

Menganalisis situasi belajar mengajar

Memberikan pengetahuan dan keterampilan belajar mengajar

Mengitegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan


kemampuan mengajar guru-guru.

B. Ruang Lingkup (akademik dan manajerial )


1. Akademik
Supervisi akademik adalah serangkaian keegiatan untuk membantu guru
menggembangkan kemampuanya dalam mengelola PBM agar mampu mencapai
tujuan pembelajaran .Supervisi akademik sebagi refleksi praktis untuk melihat
realitas dalam pengelolaan KBM mulai dari perencanaan penyajian materi ,
penilaian dan perbaikan dari hasil PBM, melihat kekurangan dan kelebihan guru

dan upaya untuk mengembangkan kemampuan guru untuk memfasilitasi belajar


bagi murid agar kualitas hasil belajar optimal.
Senada dengan itu , supervisi akademik adalah supervisi yang mengarah pada
pengendalian dan pembinaan bidang akademik melalui kegiatan dan proses
pembelajaran sekolah agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Dengan
demikian supervisi akademik adalah kegiatan pengawasan yang ditujukan untuk
memperbaiki kondisi kondisi dalam upaya meningkatkan kualitas peserta didik
melalui usaha memotivasi , membimbing,mmembina, dan mengarahkan orang
orang yang terkait dengan kegiatan akademik.
Hakikat ( esensi ) dari supervisi pendidikan akademik adalah membantu guru
mengembangkan kemampuan profesionalnya dengan ttap tidak terlepas dan
penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola PBM.
2. Manajerial
Administrasi manajerial secara resmi digunakan setelah terbitnya permendiknas
Nomor 12 Tahun 2007 tentang standar pengawas sekolah / madrasah. Yang
menjadi ruang lingkup supervisi manejerial dalam permendiknas tersebut adalah
pengelolaann dan administrasi pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan
mutu pendidikan, serta pelaksanaan standar nasional pendidikan.
Dengan kata lain supervisi manajerial merupakan kegiatan supervisi berkenaan
dengan aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan
efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan,koordinasi,
pelaksanaan, penilaian,pengembangan kompetensi sumber daya pendidik dan
tenaga kependidikan dan sumber daya lainya.

C. Prinsip Supervisi Pendidikan


Seorang pemimpin pendidikan yang disebut sebagai supervisor dalam melaksanakan supervisi
hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi pendidikan sebagai berikut:
1. Prinsip ilmiah (scientific)
Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut:

Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh


dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.

Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket,

observasi, dan percakapan pribadi.


Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan

kontinu.
2. Prinsip demokratis
Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru
bukan berdasarkan atasan dan bawahan akan tetapi berdasarkan rasa kesejawatan.
Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan kemanusiaan
yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan
tugasnya.
3. Prinsip kerja sama
Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing of idea, sharing
of experience, memberi support mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka
merasa tumbuh bersama.
4. Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas. Kalau
supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan bukan dengan caracara yang menakutkan. Supervisi juga harus berpegang teguh pada pancasila yang
merupakan prinsip asasi dan merupakan landasan utama dalam melaksanakan tugas
dan kewajiban.
Di samping prinsip di atas, prinsip pendidikan dapat dibedakan atas prinsip positif dan
prinsip negatif. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini.
1. Prinsip positif adalah prinsip-prinsip yang patut diikuti, diantaranya adalah:
Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif
o Supervisi harus kreatif dan konstruktif
o Supervisi harus scientific dan efektif
o Supervisi harus dapat memberi perasaan aman kepada guru-guru
o Supervisi harus berdasarkan kenyataan
o Supervisi harus memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengadakan
self evaluation.

2. Prinsip negatif adalah prinsip-prinsip larangan yang tidak boleh dilakukan,


diantaranya

adalah:

Seorang supervisor tidak boleh bersifat otoriter


o Seorang supervisor tidak boleh mencari kesalahan pada guru-guru
o Seorang supervisor bukan seorang inspektur yang ditugaskan untuk memeriksa
apakah peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi yang telah diberikan
dilaksanakan atau tidak
o Seorang supervisor tidak boleh menganggap dirinya lebih baik dari pada guruguru oleh karena jabatannya
o Seorang supervisor tidak boleh terlalu banyak memperhatikan hal-hal kecil
dalam cara-cara guru mengajar.
o Seorang supervisor tidak boleh lekas kecewa, bila ia mengalami kegagalan.

D. Peranan Supervisi Pendidikan


Kegiatan utama pendidikan di sekolah adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh
aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
Oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor yaitu mensupervisi
pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Supervisi merupakan suatu proses yang
dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas
sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah serta berupaya
menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif. Maka peranan supervisor
adalah memberi dukungan (support), membantu (assisting), dan mengikut sertakan (shearing).
Selain itu peranan seorang supervisor adalah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga
guru-guru merasa aman dan bebas dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka
dengan penuh tanggung jawab. Suasana yang demikian hanya dapat terjadi apabila
kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis bukan otokraris. Kebanyakan guru
seolah-olah mengalami kelumpuhan tanpa inisiatif dan daya kreatif karena supervisor dalam
meletakkan interaksi bersifat mematikan.

Bab III
KESIMPULAN
Dari pemaparan makalah di atas dapat kami simpulkan bahwa konsep dasar supervisi
pendidikan itu terdiri atas pengertian, tujuan, prinsip, peranan, dan objek atau sasaran.
Supervisi itu sendiri adalah suatu proses bimbingan dari seorang kepala sekolah kepada para
guru dan pegawai yang langsung menangani belajar siswa guna memperbaiki situasi belajar
mengajar para siswa agar para siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang
semakin meningkat. Tujuan dari supervisi pendidikan itu sendiri adalah perbaikan proses
belajar mengajar termasuk di dalamnya adalah memperbaiki mutu mengajar guru juga
membina profesi guru dengan cara pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses
belajar mengajar dan keterampilan guru, selain itu memberikan bimbingan dan pembinaan
dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar dan teknik
evaluasi pengajaran. Prinsip supervisi pendidikan terdiri atas prinsip ilmiah, demokratis, kerja
sama, dan konstruktif kreatif. Peranan supervisi pendidikan adalah memudahkan supervisor
dalam mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Kemudian sasaran
supervisi pendidikan ditujukan pada usaha memperbaiki situasi belajar mengajar antara guru
dan siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2004, Dasar-dasar Supervisi, Jakarta, PT. Rineka Cipta.
Burhanudin,dkk. 2006. Supervisi pendidikan dan pengajaran. Malang: Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Malang
Mulyasa, E., 2006, Menjadi kepala sekolah Profesional, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.

You might also like