Professional Documents
Culture Documents
RANCANGAN VISUALISASI 3D
RUMAH MINIMALIS TYPE 80/150 DI YOGYAKARTA
SEBAGAI PROYEK JUNGE ARCHITEKT STUDIO
Disusun oleh :
Nama
Kelas
: XII TGB-D
N.I.S
: 3928
Hari/Tanggal : ___________________________________________________
Di
: ___________________________________________________
.............., .....................
Mengetahui,
.. 2015
Pimpinan Institusi
Pembimbing Institusi
Sigit Pramana
Putra, ST
Malawai
Hari
: _____________________________________________________
Tanggal
: _____________________________________________________
.............., .....................
.. 2015
Mengetahui,
Ketua Program Keahlian
Pembimbing
Sarjoko, S.Pd
Heri Mulyanto, ST
NIP. -
012
Wakasek Humas dan
Hubin
Tardi, S.Pd
NIP. 19680305 200501
A.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Pertama-tama, penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan dapat menyusun laporan ini.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat-syarat
untuk menempuh UAS/UAN SMK Negeri 2 Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016
berdasarkan hasil Praktek Kerja Industri yang telah dilaksanakan oleh penulis.
Dan dalam penyusunan laporan ini, penulis juga didukung oleh berbagai pihak.
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis, yang telah memfasilitasi, memberi semangat serta
2.
3.
4.
5.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................................
ii
PENDAHULUAN
1.1............................................................................................Tujuan Prakerin
1
1.2....................................................Tujuan Penulisan Laporan Hasil Prakerin
1
BAB II
URAIAN UMUM
2.1...........................................................Sejarah Berdirinya Bengkel/Institusi
2
2.2...................................................................Denah Lokasi Bengkel/Institusi
3
2.3........................................................................................Stuktur Organisasi
3
2.4...............................................................................................Disiplin Kerja
4
2.5...........................................................Pemeliharaan Alat dan Tempat Kerja
4
2.6..................................................Keselamatan Kerja dan Lingkungan Kerja
4
BAB III
URAIAN KHUSUS
3.1............................................................................................Judul Pekerjaan
5
3.2.............................................................................................Landasan Teori
5
3.3............................................................................Kompetensi yang Dicapai
8
3.4.......................................................................Permasalahan yang Dihadapi
8
3.5............................................................................Pemecahan Permasalahan
8
Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2015.
PENUTUP
4.1..................................................................................................Kesimpulan
19
4.2.............................................................................................................Saran
19
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 21
Lampiran 1
Lampiran 2
Biodata Siswa
Lampiran 3
Lampiran 4
Program Kegiatan
Lampiran 5
Agenda Harian
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Dokumentasi Foto
Lampiran 9
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
Gambar 3.1.
Gambar 3.2.
Gambar 3.5.
Gambar 3.6.
Gambar 3.7.
Gambar 3.8.
Gambar 3.9.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Biodata Siswa
Lampiran 3
Lampiran 4
Program Kegiatan
Lampiran 5
Agenda Harian
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Dokumentasi Foto
Lampiran 9
10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
a. Membekali siswa dengan pengalamannya dalam dunia kerja industri sebagai
persiapan untuk menyesuaikan diri dengan dunia usaha industri dan masyarakat.
b. Membuka cakrawala berpikir siswa dan lebih mendekatkan dirinya dengan
c.
d.
e.
f.
BAB II
URAIAN UMUM
2.1.Sejarah Berdirinya Bengkel/Institusi
Junge Architekt Studio adalah studio perencanaan dan perancangan arsitektur yang
didirikan secara bersama oleh tim sejak tahun 2011. Dalam bahasa Jerman, junge berarti
muda dan architekt berarti arsitek. Jadi, Junge Architekt adalah arsitek muda.
Junge Architekt Studio menerima konsultasi desain arsitektur dengan cakupan
residential/rumah hunian, maket visual, dan 3D visual.
Berangkat dari semangat, yang dirasakan saat ini dengan tujuan untuk
mengembangkan arsitektur yang ada di Indonesia, dengan memaksimalkan potensi dari
karakter arsitektur Indonesia yang bisa berbicara universal di dunia serta mempunyai
dampak positif terhadap lingkungan sekitar.
Di mulai dengan sekumpulan pemuda yang dinamis dan memiliki tekat untuk maju
dan berkembang dalam dunia usaha khususnya konstruksi, properti dan pariwisata dengan
melihat perkembangan ekonomi dan peningkatan pembangunan di Indonesia, khususnya
Daerah Istimewa Yogyakarta yang sangat memungkinkan untuk berkembang menuju kota
Modern tetapi tetap berpegangan pada adat dan etika yang dipegang teguh oleh masyarakat.
Adapun maksud dan tujuan studio ini adalah menjalankan usaha dalam bidang
pembangunan dan konstruksi baik sebagai pemborong bangunan/kontraktor maupun
sebagai pemborong bangunan rumah-rumah (real estate), perencanaan, pelaksanaan,
maupun pembuatan gedung-gedung serta pengembangan pariwisata.
Dengan demikian kami berusaha untuk menjalankan visi dan misi yang jelas dan
komitmen untuk berkembang dan maju bersama dengan mengutamakan kualitas dan
kepuasan pelanggan.
Sedangkan dalam usaha meningkatkan pelayanan untuk memenuhi kepuasan
pelanggan secara berkesinambungan, perusahaan akan dilakukan upaya-upaya peningkatan
pemahaman dan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, yang merupakan
peningkatan dari ISO 9001:2004.
Sesuai dengan tujuan Perusahaan, diharapkan peningkatan kinerja akan dapat dicapai,
sehingga sebagai salah satu perusahaan berkembang akan dapat memberikan kontribusi
terhadap pendapatan baik daerah maupun negara dan meningkatkan kesejahteraan
karyawan.
2.4.Disiplin Kerja
Dalam Junge Architekt Studio, disiplin kerja harus sesuai dengan peraturan yang
berlaku, antara lain:
2.4.1. Pengabsenan
a. Setiap karyawan yang masuk kerja diwajibkan melakukan pengabsenan dengan
memberikan laporan pekerjaan pada petugas piket.
b. Setiap karyawan yang meninggalkan bengkel atau ada keperluan untuk keluar,
maka diwajibkan melapor kepada pengawas bengkel.
c. Setiap karyawan yang tidak masuk kerja diwajibkan membuat surat izin atau
meminta izin untuk tidak masuk kerja.
2.4.2. Jam Kerja
a. Hari Senin-Kamis & Sabtu
b. Hari Jumat
c. Istirahat, Sholat, Makan
BAB III
URAIAN KHUSUS
3.1.Judul Pekerjaan
Saat pelaksanaan kerja praktek di Junge Architekt Studio, praktikan ditempatkan
dalam pembuatan visualisasi 3D rumah tinggal minimalis type 80/150 milik Sigit
Pamungkas sebagai owner yang berlokasi di Kota Yogyakarta.
Penulis ditugaskan untuk merancang gambar tiga dimensi dengan menggunakan
aplikasi Google SketchUp, plug-in V-Ray dan Adobe Photoshop.
Sementara itu, judul pekerjaan yang penulis pilih untuk dibahas dalam laporan ini
adalah Rancangan Visualisasi 3D Rumah Minimalis Type 80/150 di Yogyakarta sebagai
Proyek Junge Architekt Studio.
3.2.Landasan Teori
3.2.1. Desain
Desain berasal dari kata designo (Italia) yang secara gramatikal berarti gambar
dan bermakna. Menurut Dudy Wiyancoko Desain adalah segala hal yang berhubungan
dengan pembuatan konsep, analisis data, project planning, drawing/rendering, cost
calculation, prototyping, frame testing, dan test riding (Wirawan, Sidik, 2014).
3.2.2. Visual
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Visual berarti dapat dilihat dengan indra
penglihatan (mata). Menurut Ahmad Nur Silmi Dalam dunia digital, Visual berarti segala
sesuatu (file digital) yang lebih menekankan indra penglihatan dalam menyampaikan
sebuah informasi, contohnya sebuah gambar (Wirawan, Sidik, 2014).
3.2.3. Visualisasi Tiga Dimensi (3D)
Desain visual adalah sebuah desain yang lebih menekankan indra penglihatan dalam
menyampaikan sebuah informasi. Desain visual bisa berbentuk 2D dan 3D. Desain visual
3D adalah sebuah desain yang lebih menekankan indra penglihatan dalam menyampaikan
sebuah informasi yang dibuat dengan metode tiga titik kordinat (Wirawan, Sidik, 2014).
3.2.4. Penggambaran 3D
Penggambaran 3D adalah penggambaran sebuah bentuk dengan metode
penggambaran yang berpatokan pada tiga titik kordinat yaitu sumbu X, sumbu Y dan
sumbu Z. Menurut Ahmad Nur Silmi, ada tiga tahapan utama dalam pembuatan visual 3D,
yaitu modeling, texturing dan rendering.
diterbitkan oleh Adobe Systems. Produk ini merupakan pemimpin pasar untuk komersial
bitmap dan gambar manipulasi, dan merupakan produk unggulan dari Adobe Systems.
Aplikasi ini telah ditetapkan sebagai sebuah standar industri untuk grafik profesional
(Nadya, Syariefah, 2014).
3.2.8. Modeling
Modeling adalah proses pembuatan bentuk sebuah objek, hal ini adalah bagian yang
paling mendasar dalam pembuatan visual 3D karena dalam tahap modeling bentuk dari
sebuah objek ditentukan (Wirawan, Sidik, 2014).
3.2.9. Texturing
Texturing adalah proses pembuatan tekstur dan pemberian warna pada sebuah
model agar menyerupai suatu objek yangakan ditampilkan. Dalam proses texturing harus
memperhatikan hal-hal yang membuat objek terlihat sebagaimana mestinya, karena
texturing akan memanipulasi bentuk objek dalam software 3D untuk mendapatkan hasil
seperti yang diinginkan (Wirawan, Sidik, 2014).
3.2.10. Rendering
Rendering adalah proses akhir dari pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam
rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi,
texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk
output (tampilan akhir pada model dan animasi) (Wirawan, Sidik, 2014).
c.
d.
e.
manusia.
Praktikan dapat menggali pemahaman tentang profesi arsitektur dan peran 3D
f.
3.5.Pemecahan Permasalahan
a.
Menggunakan material yang sederhana dan berkapasitas kecil, sedangkan untuk
b.
c.
d.
yang tersedia. Jika tidak ada, bisa langsung tanya ke pembimbing bengkel.
Menerapkan sistem kerja lembur untuk menyelesaikan pekerjaan agar dapat
e.
selesai sesuai dengan deadline yang telah disepakati bersama dengan klien.
Semua gadget/smartphone dimatikan saat sedang bekerja. Situs-situs social
media seperti Facebook dan Twitter diblokir saat jam kerja.
Mainboard dengan Chipset Intel, VIA, nVidia, atau lainnya yang mendukung
Gforce, ATI.
Power supply 350 Watt standar.
Kartu Ethernet 10/100 Mbps.
Switch/Hub 10/100 Mbps.
d.
e.
10
11
3.7.2. Modeling
12
Selanjutnya adalah melakukan pemberian material pada objek dinding, kusen, kaca,
atap, taman, carport dan aspal. Sedangkan untuk model pendukung seperti mobil & pohon
tidak perlu diatur lagi karena sudah ada materialnya.
13
Untuk menambah kesan dramatis, bisa ditambahkan fitur cahaya dari plug-in V-Ray
yang disebut IES Light. Bisa ditempatkan di spot-spot yang biasanya ada pencahayaan
lampu, seperti di bawah dag, lampu taman dll.
14
15
16
17
18
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan di atas mengenai pembuatan desain visual 3D didapat
kesimpulan sebagai berikut:
a.
Pembuatan desain visual dengan strategi random search lebih tepat dilakukan
b.
c.
4.2.Saran
4.2.1. Kepada Pihak Junge Architekt Studio
a. Penulis berharap agar pihak Junge Architekt Studio dapat memperbanyak
proyek di Indonesia, dimulai dari Kota Yogyakarta yang mengedepankan visi
membangun bumi lebih hijau dengan proyek arsitektur bioklimatik untuk
meminimalisir pemanasan global.
b. Penulis berharap agar pihak Junge Architekt Studio dapat menerima adik-adik
SMK Negeri 2 Wonogiri di tahun-tahun berikutnya untuk melaksanakan
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
4.2.2. Kepada Pihak SMK Negeri 2 Wonogiri
a. Penulis berharap agar siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2
Wonogiri mendapat ekstrakurikuler tambahan / mentoring yang mengarah pada
bimbingan rutin tentang cara membuat visualisasi 3D yang baik sesuai dengan
kebutuhan dunia industri.
b. Penulis berharap agar SMK Negeri 2 Wonogiri dapat menerapkan standarisasi
nilai UN pada saat Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di tahun-tahun
berikutnya. Semisal dengan menetapkan minimal nilai UN 32,00. Ini
dimaksudkan agar seluruh siswa yang mendaftar adalah siswa yang memiliki
kompetensi dalam hal akademik. Jadi, jangan mengutamakan kuantitas, tetapi
kualitas. Percuma murid banyak tetapi kemampuan akademik sangat kurang.
c. Penulis berharap agar SMK Negeri 2 Wonogiri mengganti nama Teknik
Gambar Bangunan dengan nama baru yakni Teknik Arsitektur untuk
menambah minat siswa yang memiliki passion (mimpi) di bidang arsitektur.
19
LITERATURE (KEPUSTAKAAN)
Wijaya, T. 2011. Rancangan Visualisasi 3D Desain Mesjid Nurul Hikmah sebagai Proyek
PT. Duta Efwan Adarea. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.
Rahman, Aulia. 2014. Efektifitas Media Pembelajaran Visual 3D (SketchUp) Terhadap
Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Atap Siswa Kelas XI TGB SMK Negeri 1
Rembang Tahun Ajaran 2013/2014. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Wirawan, Sidik. 2014. Pembuatan Desain Visual 3D Waterboom Jogja Eco Park Pada PT
Jogja Eco Wisata sebagai Media Promosi. Yogyakarta: STMIK Amikom Yogyakarta.
Amir, Masyita. 2011. Peranan Google SketchUp dan Autodesk Revit Architecture Terhadap
Pendidikan Arsitektur. Jakarta: Universitas Indonesia.
Ismail, Tohir. 2010. Visualisasi Tiga Dimensi (3D) Real Time Menggunakan OpenGL.
Yogyakarta: STMIK Amikom Yogyakarta.
Atto, Yeremia. 2015. Visualisasi Tiga Dimensi Gedung Gereja Mawar Saron Liliba.
Kupang: STIKOM Uyelindo Kupang.
Nadya, Syariefah. 2014. Map Site PT Indonesia Power UPB Semarang. Semarang:
Universitas Islam Agung Semarang.
20
21