Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
sosial, ekonomi, fisik, kimia maupun biologi. Menurut KBBI dampak adalah
benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik dampak positif maupun
negatif. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang , benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh
adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab
akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang di pengaruhi.
Adapun dampak memberikan pengaruh berupa:
11
Universitas Sumatera Utara
Rumah tidak layak huni adalah suatu hunian atau tempat tinggal yang
tidak layak huni karna tidak memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara
teknis maupun non teknis. Pada umumnya rumah tidak layak huni erat kaitannya
dengan pemukiaman kumuh karena pada dasarnya di daerah permukiman kumuh
tergambar kemiskinan masyarakat.
a. Kondisi rumah
1. Luas lantai perkapita kota < 4 m2, desa < 10 m2.
2. Sumber air tidak sehat, akses memperoleh air bersih terbatas .
3. Tidak mempunyai akses mandi, cuci dan kakus.
4. Bahan bangunan tidak permanen atau atap/dinding dari bambu,
rumbia.
5. Tidak memiliki pencahayaan matahari dan ventilasi udara.
6. Tidak memiliki pembagian ruangan.
7. Lantai dari tanah dan rumah lembab.
8. Letak rumah tidak teratur dan berdempetan.
b. Kondisi lingkungan
1. Lingkungan kumuh dan becek.
2. Saluran pembungan air tidak memenuhi standar.
12
Universitas Sumatera Utara
peran
dan
fungsi
keluarga
untuk
memberikan
13
Universitas Sumatera Utara
Ada beberapa kriteria yang harus di miliki setiap keluarga penerima bantuan RSRTLH adalah sebagai berikut:
14
Universitas Sumatera Utara
4. Tidak memiliki asset lain apabila dijual tidak cukup untuk membiayai
kebutuhan hidup anggota keluarga selama 3 bulan kecuali tanah dan rumah
yang ditempati;
5. Memiliki rumah di atas tanah milik sendiri yang dibuktikan dengan sertifikat
atau girik atau ada surat keterangan kepemilikan dari kelurahan /desa atas
status tanah.
6. Rumah yang dimiliki dan ditempati adalah rumah tidak layak huni yang
tidak memenuhi syarat kesehatan, keamanan dan sosial, dengan kondisi
sebagai berikut :
b. Dinding dan atap dibuat dari bahan yang mudah rusak/lapuk, seperti :
papan, ilalang, bamboo yang dianyam/gedeg, dsb;
e. Diutamakan rumah tidak memiliki fasilitas kamar mandi, cuci dan kakus.
15
Universitas Sumatera Utara
16
Universitas Sumatera Utara
9. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan dan kegiatan RSRTLH kepada Direktorat Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Dinas Sosial
Kab/Kota tembusan disampaikan kepada Dinas Sosial Provinsi dengan
malampirkan bukti-bukti kwitansi pengeluaran dan surat pernyataan telah
diselesaikannya pekerjaan yang diketahui kepala desa/lurah.
2.2.6 Prosedur Pengusulan Kegiatan
Prosedur pengusulan penerima bantuan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni
adalah sebagai berikut :
1. Dinas Sosial Kab/Kota bersama TKSK/PSM/Karang Taruna/Orsos/Aparat
desa/Kelurahan melakukan pendataan KK calon penerima RTLH;
2. Berdasarkan hasil pendataan tersebut, Dinas Sosial/Instansi Kab/Kota
mengajukan permohonan bantuan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni
ke Kementerian Sosial dengan rekomendasi Dinas Sosial Provinsi dengan
melampirkan data lokasi, data calon penerima (by name by address) dan
foto rumah;
3. Ditjen Pemberdayaan Sosial & Direktorat Pemberdayaan Fakir Miskin
melakukan verifikasi administrasi dan verifikasi lapangan;
4. Berdasarkan hasil verifikasi administrasi dan lapangan Ditjen Pemberdayaan
Sosial mengeluarkan SK Penerapan KK penerima bantuan RS-RTLH
5. Nama penerima bantuan yang sudah ditetapkan dalam SK Dirjen
Pemberdayaan Sosial tidak dapat diganti.
17
Universitas Sumatera Utara
kegiatan
RS-RTLH
adalah:
dipertanggung
jawabkan
secara teknis
maupun
administratif.
18
Universitas Sumatera Utara
Tahap pelaksanan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni adalah sebagai
berikut ini:
3. Sosialisasi
a)
19
Universitas Sumatera Utara
c)
Unsur Masyarakat;
d) Pendamping (TKSK).
4.
sumber daya yang dapat dan akan dialokasikan oleh Pemerintah Daerah,
masyarakat dan dunia usaha dalam rangka mencapai keberhasilan pelaksanaan
program;
5.
6.
7.
b)
e)
20
Universitas Sumatera Utara
2.2.7.3 Pelaporan
Pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan oleh Dinas Sosial Kab/Kota kepada
Direktorat Pemberdayaan Fakir Miskin, mencakup:
a. Laporan pertanggung jawaban keuangan dana operasional masing-masing
Kab/Kota selambat-lambatnya akhir tahun anggaran;
b. Laporan pertanggung jawaban keuangan bantuan RS-RTLH masing-masing
kelompok setelah selesai pelaksanaan
pekerjaan;
21
Universitas Sumatera Utara
22
Universitas Sumatera Utara
a.
b.
Biaya
tukang,
biaya
atau
dana
bangunan
rumah
sebanyak
Rp.1.000.000,2. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran masih terdapat sisa dana
operasional, maka Dinas Sosial kab/Kota harus segera menyetor ke kas
Negara dengan blanko Surat Setoran Pengembalian Belanja,
2.2.9 Sanksi
Sanksi hukum akan dikenakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku apabila:
1.
Dinas
Sosial
selaku
penerima,
pengelola
dan
penanggung
dengan
peruntukkannya;
2. Kelompok penerima bantuan stimulan RS-RTLH selaku penerima, pengelola
dan penanggung jawab dana bantuan tidak sepenuhnya dipergunakan sesuai
dengan peruntukkannya;
(http:// www.kemsos.go.id/module Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan
Sarana Prasarana Lingkungan diakses 24 Febuari 2015 pukul 18.00 WIB)
23
Universitas Sumatera Utara
dan
24
Universitas Sumatera Utara
evaluasi objektif dan subjektif dari fisik, materi, sosial, dan kesejahteraan
emosional bersama dengan tingkat pengembangan pribadi dan tujuan aktivitas,
semua ditimbang oleh satu set nilai-nilai pribadi. Evaluasi objektif mengacu pada
gambaran
kondisi
kehidupan
dimana
orang
hidup,
seperti
kesehatan,
psikologis/emosional
adalah
kemampuan
seseorang
untuk
menciptakan perasaan senang dan puas terhadap suatu peristiwa atau kejadian
25
Universitas Sumatera Utara
26
Universitas Sumatera Utara
mengemukakan
seseorang
atau
kemiskinan
sekelompok
adalah
orang atau
gejala
wilayah
penurunan
sehingga
27
Universitas Sumatera Utara
28
Universitas Sumatera Utara
29
Universitas Sumatera Utara
f. Makanan dua atau sekali tetatpi jarang memakan telor dan daging
(makanan bergizi)
g. Tidak bisa berobat ketika sakit
h. Memiliki banyak anak atau satu rumah dihuni banyak keluarga .
Keluarga digambarkan sebagai unit masyarakat kecil yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak. Pengertian keluarga dapat dilihat dalam arti sempit dan luas.
Keluarga dalam arti sempit didefinisikan sebagai kelompok yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak yang belum dewasa/ belum kawin. Sedangkan keluarga dalam arti
luas adalah satuan keluarga yang meliputi lebih dari satu generasi dari suatu
lingkungan keluarga yang luas dari pada ayah, ibu dan anak-anaknya.
Jadi yang dimaksud dengan keluarga miskin adalah suatu unit masyarakat
terkecil yang mempunyai hubungan biologis yang hidup dan tinggal dalam suatu
rumah yang standar ekonominya lemah atau tingkat pendapatanya relatif kurang
untuk memenuhi kebutuhan pokok dasar seperti sandang, pangan dan papan.
30
Universitas Sumatera Utara
31
Universitas Sumatera Utara
diri,
sehingga
dapat
melaksanakan
fungsi
sosialnya.
kemampuan
dan
kepedulian
masyarakat
dalam
32
Universitas Sumatera Utara
misalnya
dengan
mengali
sumber-sumber,
kriteria
masalah
sosial:
kemiskinan,
ketelantaran,
kecacatan,
33
Universitas Sumatera Utara
dilihat dari beberapa aspek yaitu, aspek pemenuhan kebutuhan rumah, kondisi
sosial, dan kondisi psikologis.
Aspek pertama yaitu pemenuhan kebutuhan rumah, yang di ukur adalah
kondisi lantai, dinding, atap, pembagian ruangan, WC dan ventilasi rumah.
Berdasarkan hasil skoring dan kategorisasi, diperoleh informasi bahwa terjadi
perubahan yang signifikan, antara sebelum dan sesudah diberikannya bantuan
rehabilitasi rumah. Berdasarkan data yang diperoleh, RS-RTLH sudah
memberikan dampak positif terhadap pemenuhan kebutuhan rumah keluarga
miskin. Sebanyak 77.5 % responden pada kategori tinggi, dan 22.55% kategori
sedang. Permasalahan pada kategori sedang, yaitu bahan bangunan kurang
bertahan lama, belum memiliki WC dan ventilasi masih terbatas.
Aspek Kedua yaitu kondisi sosial, yang diukur adalah kegiantan bersama
anggota keluarga, kegiatan bersama dengan saudara/famili, tetangga dekat dan
kegiatan sosial di lingkungan. Hasil yang diperoleh menunjukkan perubahan yang
34
Universitas Sumatera Utara
terjadi tidak cukup signifikan. Pada kategori tinggi terjadi perubahan dari 85%
menjadi 90 % atau hanya terjadi peningkatan sebesar 5 %. Artinya, sebelum ada
RS-RTLH sebagian besar penerima manfaat sesungguhnya sudah dalam kondisi
sosial yang cukup baik.
Aspek ketiga yaitu Kondisi psikologis, Pada variabel kondisi psikologis ini
yang diukur adalah rasa betah/tentram, aman, dan nyaman. Dari hasil yang
diperoleh bahwa sesudah kegiatan RS-RTLH seluruh penerima manfaat berada
pada kategori tinggi, dibandingkan dengan kondisi sebelumnya berada pada
kategori rendah sebanyak 45 % dan sedang sebanyak 55%. Dari hasil penelitian
berbagai aspek kesejahteraan tersebut menunjukan bahwa kegiatan RS-RTLH
sebagai sebuah kebijakan sosial penanggulangan kemiskinan, telah memberikan
dampak
positif
terhadap
kesejahteraan
keluarga
miskin
di
Kota
35
Universitas Sumatera Utara
36
Universitas Sumatera Utara
nilai
yang
sangat
strategis,
maka
Kementerian
Sosial
RI
37
Universitas Sumatera Utara
ini dapat dilihat dari aspek pemenuhan kebutuhan rumah, kondisi sosial,
dan kondisi psikologis.
2. Dampak Langsung yaitu dampak yang dirasakan langsung oleh keluarga
miskin penerima bantuan RS-RTLH dan berkaitan dengan dampak positif
yang dihasilkan misalnya dapat dilihat dari aspek pemenuhan kebutuhan
rumah, aspek sosial, dan aspek psikologis yaitu kondisi kesehatan.
3. Dampak Tidak langsung yaitu dampak tidak langsung yang dirasakan oleh
keluarga miskin penerima bantuan RS-RTLH misalnya dampak yang
dilihat dari aspek psikologis yaitu meningkatnya prilaku hidup bersih
keluarga penerima bantuan RS-RTLH.
Skematisasi kerangka pemikiran merupakan transformasi narasi yang
menerangkan hubungan atau konsep-konsep atau variabel-variabel penelitian
menjadi sesuatu yang berbentuk skema, artinya yang ada hanyalah perubahan
cara penyajian dari narasi menjadi skema. Untuk itu bagan kerangka pemikiran
dalam penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut:
38
Universitas Sumatera Utara
BAGAN I
Bagan Kerangka Pemikiran
Dampak:
1. Dampak Positif yaitu dampak yang berpengaruh positif
terhadap kualitas hidup keluarga miskin.
2. Dampak Langsung yaitu dampak yang dirasakan langsung
oleh keluarga miskin penerima bantuan RS-RTLH dan
berkaitan dengan dampak positif.
3. Dampak Tidak langsung yaitu dampak tidak langsung yang
dirasakan oleh keluarga miskin penerima bantuan RS-RTLH
Sebelum RSRTLH
Setelah RSRTLH
39
Universitas Sumatera Utara
2.8 Hipotesis.
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang menegaskan
hubungan antara dua atau lebih variabel dimana pernyataan tersebut merupakan
jawaban yang bersifat sementara atas masalah penelitian. Selain itu, hipotesis
adalah
arahan
sementara
untuk
menjelaskan
fenomena
yang
diteliti
Ha
40
Universitas Sumatera Utara
akan diteliti serta menghindari salah pengertian yang dapat mengaburkan tujuan
penelitian.
Adapun yang menjadi batasan konsep dalam penelitian ini:
1. Yang dimaksud dengan dampak dalam penelitian ini adalah pengaruh kuat
yang mendatangkan akibat positif, langsung maupun tidak langsung
terhadap masyarakat miskin.
2. Yang dimaksud dengan Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak
Huni (RS-RTLH) dalam penelitian ini adalah kegiatan atau program yang
di luncurkan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga
miskin yang tinggal di rumah yang tidak layak huni, dengan melakukan
penyuluhan/sosialisasi dan pemberian bahan bangunan untuk perbaikan
rumah.
3. Yang dimaksud dengan Kualitas Hidup dalam penelitian ini adalah
indikator-indikator yang digunakan untuk mengetahui
kualitas hidup
ide
mengacu dan dari mana ide itu diabstraksikan. Definisi operasioanl menyatakan
kondisi-kondisi, bahan-bahan dan prosedur-prosedur yang diperlukan untuk
mengidentifikasi atau menghasilkan kembali satu atau lebih acuan konsep yang
didefinisikan. Jadi, defenisi operasional merupakan defenisi yang menyatakan
seperangkat petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang
harus diamati dan bagaimana mengamatinya dengan memiliki rujukan-rujukan
empiris (Silalahi, 2009:119). Adapun yang menjadi definisi operasional dalam
penelitian ini dinyatakan dengan:
a. Variabel Bebas (x)
Variabel bebas adalah Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak
Huni, adapun indikatornya:
b.
Kondisi
adanya Rehabilitasi
42
Universitas Sumatera Utara
c.
d.
e.
f.
b.
c.
d.
C. Kondisi Psikologis
a.
Rasa
nyaman
keluarga
tinggal
di
rumah
sebelum
Rasa
nyaman
keluarga
tinggal
di
rumah
setelah
43
Universitas Sumatera Utara
d.
D. Kondisi Kesehatan
a.
b.
b.
44
Universitas Sumatera Utara