Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Puput Riani
14/16888/THP STIPP
STIPP
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
I
PENDAHULUAN...............................................................................................
A Latar Belakang..............................................................................................
B Tujuan ............................................................................................................
II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................
III. ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA......................................................
IV. HASIL DAN PENGAMATAN............................................................................
V. KESIMPULAN...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan
berperan penting sebagai sumber devisa negara. Kopi tidak hanya berperan
penting sebagai sumber devisa melainkan juga merupakan sumber
penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di
Indonesia. Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil kopi terbesar di
dunia. Beragam jenis kopi ada di Tanah Air. Jenis yang paling terkenal dengan
aromanya yang khas adalah kopi Arabika dan Robusta. Dari Aceh sampai
Papua, setidaknyaada 12 daerah yang menghasilkan kopi unggulan. Dari
sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis
varietas utama, yaitu kopi arabika dan kopi robusta, dimana masing-masing
jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri.
Manfaat dari kegiatan praktek lapangan ini adalah untuk memberi
informasi
produk (setengah jadi) dan produk jadi baik secara fisik, mekanis, kimia, dan
mikrobiologi baik grading,
B. Tujuan
1. Mengetahui perencanaan pengolahan buah kopi menjadi kopi bubuk
(pengolahan primer) dan produk olahan kopi (pengolahan sekunder).
2. Mengetahui proses pengolahan buah kopi menjadi kopi ose dan kopi
bubuk serta produk olahan kopi (sirup kopi dan kopi rempah instan).
3. Mengetahui analisa sifat-sifat kopi bubuk dan produk olahan kopi yang
dihasilkan.
4. Mengetahui analisa ekonomi (menentukan harga jual) terhadap produk
yang dihasilkan.
5. Mehami dan melakukan pengolahan biji kopi menjadi produk setengah
jadi dalam bentuk sirup kopi dan kopi bubuk instant.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Biji kopi
Kopi dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi.
Konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan
26% berasal dari spesies kopi robusta.
daerah pegunungan di Etopia.
Pada
umumnya,
kopi
penggolongan
kopi
berdasarkan
spesies,
kecuali
kopi ini
merupakan
keturunan dari berapa spesies kopi terutama Coffea canephora (Sri Najiyati
dan Danarti, 2004).
Menurut Aak (1980), terdapat empat jenis kopi yang telah dibudidayakan,
yakni:
a. Kopi Arabika
Kopi arabika merupakan kopi yang paling banyak di kembangkan
di dunia maupun di Indonesia khususnya. Kopi ini ditanam pada
dataran tinggi yang memiliki iklim kering sekitar 1350-1850 m dari
permukaan laut. Sedangkan di Indonesia sendiri kopi ini dapat
tumbuh dan berproduksi pada ketinggian 1000 1750 m dari
permukaan laut. Jenis kopi cenderung tidak tahan Hemilia Vastatrix.
Namun kopi ini memiliki tingkat aroma dan rasa yang kuat.
Satuan
Syarat
Keadaan (bau,rasa)
Kadar air
Kadar abu
Kealkalian dari abu
Kadar kafein
Cemaran Logam ( Pb, Cu
)
Padatan
tak larut dalam
air
Jumlah
bakteri
% w/w
% w/w
1 N NaOH/100 gr
% w/w
mg/kg
% w/w
koloni/gram
normal
maks 4
7 - 14
80 - 140
2-8
maks 30
maks 0.25
maks 300
III.
Waktu
: Pilot Plant
IV.
Kegiatan
Catat waktu penggerbusan
Hulling
Hitung kapasitas kerja mesin huller
Timbang output kopi beras yang keluar
Table 2. Produksi Kopi Pelangi
Acara
Penyangraian
Penggilingan
Formula
Hasil
60 menit
5 Kg/Jam
0.970 Kg/Jam
Kegiatan
Penimbangan kopi beras
Pengamatan warna kopi
Hasil
0.970 Kg
Cokelat
Kehitaman
45 menit
110
5 Kg
3 kg/tabung
gas
0.970
Kg/Jam
3 menit/Kg
60 mesh
462 gram
150 gram
700 ml
10 sendok
15 gram
20 sendok
15 ram
dalam 1 gelas
B. Pembahasan
Ada dua jenis kopi yaitu arabika dan robusta. Biji arabika tumbuh di
dataran tinggi dengan biji yang keras, mempunyai aroma dan cita rasa yang
kaya. Biji robusta tumbuh di dataran yang rendah dan rasanya biasanya lebih
pahit. Kadar kafeinnya juga dua kali lebih banyak daripada arabika. Namun
pohon kopi robusta lebih cepat tumbuh, menghasilkan lebih banyak buah kopi
per pohon dan lebih tahan terhadap serangan hama penyakit yang biasanya
V.
KESIMPULAN
Biji robusta tumbuh di dataran yang rendah dan rasanya biasanya lebih
pahit. Metode kering yaitu kopi tidak dicuci namun diletakkan di tempat yang
benar-benar kering dan panas, serta dijemur selama 2 - 3 minggu . Proses
penggilingan biji kopi beras menggunakan biji kopi curah campuran robusta dan
arabika. Penggilingan menghasilkan 0.970 gram kopi bubuk dari 1000 gram biji
hasil sangrai. Satu kelompok terbagi menjadi dua acara. Acara yang kami
praktikan adalah pembuatan kopi pelagi. Aroma sangit kopi diduga akibat api
yang sangat besar sehingga biji kopi terlalu gosong.
DAFTAR PUSTAKA
Aak.1980.Budidaya Tanaman Kopi. Yayasan Kanisius, Yogyakarta.
Biji Kopi. Standar SNI 01-2907-2008
Mulato, Sri. 2002. Simposium Kopi 2002 dengan tema Mewujudkan perkopian
Nasional
Yang
Tangguh
melalui
Diversifikasi
Usaha
Berwawasan Lingkungan dalam Pengembangan Industri Kopi
Bubuk Skala Kecil Untuk Meningkatkan Nilai Tambah Usaha Tani
Kopi Rakyat: Denpasar : 16 17 Oktober 2002. Pusat Penelitian Kopi dan
Kakao Indonesia
Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan
Robusta. Jakarta. Penerbit Penebar Swadaya.
Sri Najiyati dan Danarti. 2004 . Budidaya Tanaman Kopi dan Penanganan Pasca
Panen. Penebar Swadaya: Jakarta.
LAMPIRAN
Penimbangan
Hulling
Penebasan
Penimbangan ulang
Penyangraian
Pengecekan suhu
Penggilingan
Pengayakan
Formulasi