Professional Documents
Culture Documents
pertahanan
antioksidan
sehingga
mengakibatkan stres oksidatif (Allesio,
1993). Vittala et al.(2004), mengemukakan
bahwa latihan fisik dengan intensitas
sedang dan berat akan menghasilkan
radikal bebas oksigen yang dapat
menyebabkan kerusakan pada membran
lipid, protein, DNA, dan komponen sel
lainnya.
Kerusakan pada membran lipid yang
dikenal
sebagai
peroksidasi
lipid,
merupakan kerusakan oksidatif dari lemak
tidak jenuh rantai panjang pada membran
lipid yang disebabkan oleh radikal bebas
18
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 15, No.1, 2010, halaman 18-28
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 15, No.1, 2010, halaman 18-28
1.Bahan utama
Bahan yang digunakan adalah minyak
buah merah yang diperoleh dari Drs. I
Made Budi, dosen Fakultas MIPA,
Universitas Cendrawasih, Irian Jaya. Drs. I
Made Budi merupakan orang pertama yang
membudidayakan tanaman buah merah.
Bagian buah yang digunakan adalah
daging buah merah yang diolah menjadi
minyak buah merah
2. Bahan penunjang
Bahan penunjang yang digunakan adalah
DPPH
(2,2-difenil-1-pikril
hidrazil)(Sigma.Co), etanol, akuades,
EDTA,
TBA,
4,1,3,3-tetrametoksi
propane, asam fosfowalframat, asam asetat
glasial, BHT, heksan, dan dl-tochopherol.
3. Subyek penelitian in vivo
Penelitian ini menggunakan tikus putih
galur Wistar jantan sebagai subyek
penelitian yang didapat dari Laboratorium
Farmakologi dan Toksikologi, Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada
dalam kondisi yang terkontrol. Penelitian
stres oksidatif dengan menggunakan model
binatang mempunyai keuntungan dari sisi
teknis,
yaitu
prosedur
pengukuran
parameter stres oksidatif yang dipakai bisa
lebih invasif. (Nakao et al., 2000)
4. Alat Penelitian
Alat yang digunakan adalah timbangan
untuk tikus, bak untuk aktivitas berenang,
sonde untuk memasukkan bahan uji,
mikrohaematokrit, alat gelas dan alat
laboratorium
standar
antara
lain:
timbangan elektronik, vortex mixer,
magnetic stirer, PH meter, dispenser,
mikropipet dari berbagai macam ukuran,
sentrifuge, water bath, spektrofotometer
UV-VIS (Spektronik 20-Genesys) dan
spektrofluorometer Shimadzeu RF 510.
5. Jalannya Penelitian
a. Pengujian aktivitas antioksidan secara
in vitro
Satu mililiter DPPH 0.5 mM dimasukkan
ke dalam tabung reaksi, ditambah 50 l
minyak buah merah atau vitamin E dengan
berbagai
konsentrasi.
Kemudian
ditambahkan 3,95 ml etanol dan divortex
hingga tercampur merata dan didiamkan
selama 30 menit. Besarnya konsentrasi
minyak buah merah yang diperoleh dibuat
hingga memberikan nilai IC50 yaitu
konsentrasi yang memberikan persentase
penangkapan radikal sebanyak 50%
dibanding kontrol melalui suatu persamaan
garis regresi linier. Setelah itu, serapan
larutan dibaca pada panjang gelombang
517 nm. Dilakukan pula pembacaan
serapan larutan kontrol yakni tanpa
penambahan bahan uji atau vitamin E.
Besarnya aktivitas antiradikal atau
penangkapan radikal (radical scavenging)
dihitung dengan rumus :
% aktivitas = (Absorbansi kontrolAbsorbansi sampel) x 100%
antioksidan
Absorbansi kontrol
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 15, No.1, 2010, halaman 18-28
Absorbansi sampel
Aktivitas antioksidan
pada 517 nm
(%)
0,547
28,96
173,00
0,556
27,79
0,551
28,44
0,502
34,81
259,50
0,516
32,99
0,507
34,16
0,460
40,26
346,00
0,459
40,39
0,450
41,56
0,391
49,22
432,50
0,395
48,70
0,398
48,31
0,357
53,64
519,00
0,340
55,84
0,325
57,79
Persamaan garis regresi liniernya : y = 0,0803 x + 13,738
r = 0,9982
IC50 = 451,51 g/ml
x = kadar minyak buah merah
y = aktivitas antioksidan rata-rata minyak buah merah
Rata-rata aktivitas SD
(n=3)
28,40 0,59
33,99 0,92
40,74 0,72
48,74 1,02
55,76 2,08
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 15, No.1, 2010, halaman 18-28
Absorbansi sampel
Aktivitas antioksidan
pada 517 nm
(%)
0,634
15,47
4,01
0,639
14,80
0,633
15,60
0,557
25,73
6,02
0,551
26,53
0,566
24,53
0,473
36,93
8,02
0,483
35,60
0,482
35,73
0,330
56,00
12,04
0,346
53,87
0,342
54,40
0,180
76,00
16,05
0,176
76,53
0,173
76,93
Persamaan garis regresi liniernya : y = 5,036 x 4,822
r = 0,9997
IC50 = 10,89 g/ml
x = kadar vitamin E
y = aktivitas antioksidan rata-rata vitamin E
Rata-rata aktivitas SD
(n=3)
15,29 0,43
25,60 1,01
36,09 0,73
54,76 1,11
76,49 0,47
Untuk lebih jelasnya, pada gambar 1 dan 2 dilukiskan kurva yang menyatakan hubungan
antara kadar minyak buah merah dan vitamin E dengan rata-rata aktivitas antioksidan (%)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
173,00
259,50
346,00
432,50
451,51
519,00
Gambar 1. Grafik hubungan antara kadar minyak buah merah dengan rata-rata aktivitas
antioksidan(%)
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 15, No.1, 2010, halaman 18-28
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
4,01
6,02
8,02
10,89
12,04
16,05
Gambar 2. Grafik hubungan antara kadar vitamin E dengan rata-rata aktivitas antioksidan (%)
Dari hasil regresi linier, diperoleh IC50
vitamin E sebesar 10,89 g/ml, sedangkan
minyak buah merah mempunyai nilai IC50
sebesar 451,51 g/ml. Dari harga IC50
dapat diketahui bahwa minyak buah merah
memiliki aktivitas antioksidan yang lebih
kecil daripada vitamin E.
DPPH merupakan radikal sintetik yang
larut dalam pelarut polar seperti metanol
dan etanol. DPPH merupakan radikal yang
stabil yang dapat diukur intensitasnya pada
panjang gelombang 515 nm (Pokorni et al.,
2001).
Adanya senyawa yang bereaksi sebagai
antioksidan akan mereduksi radikal DPPH
menurut reaksi:
DPPH + AH DPPH-H + A
O2 N
O2N
NO2
+ ROH
H
N
.
NO2 +RO
Radikal Fenoksi
Flavonoid
Flavonoid
O2N
Radikal DPPH (ungu)
O2 N
DPPHH (kuning)
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 15, No.1, 2010, halaman 18-28
Dosis 0.3
ml/kgBB
148,836,04
2
6
Dosis 0.6
ml/kgBB
149,833,13
2
6
2
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 15, No.1, 2010, halaman 18-28
Perubahan kadar MDA plasma pada penelitian ditampilkan pada tabel 4 dan pada gambar 4.
Tabel 4. Kadar MDA plasma (nmol/ml) sebelum dan sesudah perlakuan
Kelompok
Placebo
Kelompok dosis 0,15
ml/kgBB
Kelompok dosis 0,3
ml/kgBB
Kelompok dosis 0,6
ml/kgBB
Sebelum
perlakuan
(mean SD)
2,37 0,32
Sesudah perlakuan
(mean SD)
Perubahan kadar
MDA (%)
2,90 0,20
0,000
2,65 0,31
2,51 0,30
2,59 0,18
2,28 0,13
3,05 0,12
2,80 0,13
Peningkatan
23,64%
Penurunan
5,22%
Penurunan
11,96%
Penurunan
8,19%
0,000
0,001
0,000
140%
123,64%
120%
100%
100%
100%
100%
94,78%
80%
100%
91,81%
88,03%
awal
60%
akhir
40%
20%
0%
plasebo
Pada
kelompok
plasebo,
terjadi
peningkatan kadar MDA darah yang
bermakna secara statistik (p<0,05).
Sedangkan pada ketiga kelompok dosis,
terjadi penurunan kadar MDA yang
bermakna secara statistik (p<0,05).
Dari ketiga variasi dosis, pemberian dosis
0,3 ml/kgBB menunjukkan hasil yang
lebih baik dibandingkan dengan dosis 0,15
ml/kgBB dan dosis 0,6 ml/kgBB. Dosis 0,3
ml/kgBB merupakan dosis lazim dalam
masyarakat yang secara empiris digunakan
sebagai pengobatan tradisional. Dosis 0,15
ml/kgBB
menunjukkan
persentase
penurunan kadar MDA yang lebih kecil
jika dibandingkan dengan dosis lazim
karena kadar yang diberikan lebih rendah.
Sehingga jumlah antioksidan tidak cukup
banyak untuk meredam radikal bebas yang
terbentuk.
Toc + LH
Toc + LOOH
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 15, No.1, 2010, halaman 18-28
Radikal Lipid
L
LH
Tokoferol
Toc H
Radikal Tokoferil
(Toc)
GSH
Vit C
GS
GS
GSSG
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 15, No.1, 2010, halaman 18-28
Daftar Pustaka
Allesio,
H.M.
1993. Exercise-induced
Oxidative Stress. Med Sci Sports
Exerc. 25:218-224.
Budi, M. dan Paimin, F.R. 2004. Buah Merah.
hal.3-26, 47-56, 67-68. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Campbell, D.T., and Stanley, J.C. 1972.
Experimental and Quasi-experimental
Designs for Research. Rand Menally
& Company, Chicago.
Clarkson, P.M., and Thompson, H.S. 2000.
Antioxidants : What Role Do They
Play in Physical Activity and Health.
Am J Clin Nutr. 72:637-646.
Cooper, C.F., Vollaard, N.B.J., Choueri, and
Wilson, M.T. 2002. Exercise, Free
Radicals and Oxidative Stress.
Biochem. J. 30:280-286
Gutteridge, J.M.C. 1995. Lipid Peroxidation
and Antioxidants as Biomarkers of
Tissue Damage. Clin Chem. 41(12):
1819-1828.
Janero, D.R. 1990. Malondialdehyde and
Thiobarbituric
Acid
Reactivityas
Diagnostic
Indices
of
Lipid
Peroxidation Tissue Injury. Free Rad
Biol Med. 9 : 515-540.
Kontush, A., Finckh, B., Karten, B.,
Kohlschutter, A., and Beisiegel, U.
1996. Antioxidant and Prooxidant
Activity of -tocopherol in Human
Plasma and Low Density Lipoprotein.
J Lipid Res. 37: 1436-1448
Liu, J., et al. 2000. Chronically and Acutely
Exercised Rats: Biomarkers Oxidative
Stress and Endogenous Antioxidant. J
Appl Physiol. 89: 21-28
Metin, G., Atukeren, P., Gumustas, M.K.,
Belce, A., and Kayserilioglu, A. 2002.
The Effect of Vitamin E Treatment on
Oxidative Stress Generated in Trained
Rats. Tohoku J. Exp. Med. 198(1):4753.
Molyneux, P. 2004. The Use of The Stable
Free Radical Diphenylpicrilhidrazyl
(DPPH) for Estimating Antioxidant
Activity. J. Sci. Technol. 26(2): 211219
Murray, R.K., Granner, D., Mayes, P.A., and
Rodwell, V.W. 1996. Harpers
Biochemistry, 25th Edition.pp. 124,
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 15, No.1, 2010, halaman 18-28
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 15, No.1, 2010, halaman 18-28
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 15, No.1, 2010, halaman 18-28