Professional Documents
Culture Documents
OLEH
KELOMPOK III
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
DZULKARNAIN
( DIAI II 246)
WA ODE MULIANA
( DIAI II 260)
UMMUL KHOIRIL
( DIAI II 235)
MUH. HASRAT
( DIAI II 284)
DEDDY CHANDRA
(DIAI II 241)
ANDI ARIYANTOPAN
(DIAI II 273)
PUTU RIDWAN SUKAYASA
(DIAI II 253)
HENDRIK W.P
(DIAI II 254)
KATA PENGANTAR
Pertama-tama tiada kata yang patut penulis ucapakan selain ucapan puja
dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
kesempatan kepada penulis sehingga makalah ini dapat selesai sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah k3. Makalah ini berjudul pelaksanaan program k3 PT. Kelola Mina Laut
pelabuhan perikanan samudra.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen k3
yang telah memberi tugas observasi lapangan serta sampai pada pembuatan
makalah ini, sehingga penulis dapat lebih memahami dan mengetahui lebih dalam
tentang program k3 . terimah kasih pula kepada teman-teman sosek khususnya
kelompok 3 yang telah membantu dalam proses observasi sampai pada penyusunan
makalah.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa pemnyusunan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karana itu penulis sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar penyusunan selanjutnya akan jauh
lebih sempurna dari sekarang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar isi............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................. 3
BAB III METODE PRATIKUM
A. Waktu dan Tempat Pratikum................................................................. 9
B. Metode Pengumpulan Data................................................................... 9
BAB IV PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
10
11
16
18
BAB V PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................... 20
B. Saran..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
iii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi
perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya
merugikan karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Terdapat beberapa pengertian tentang keselamatan dan
kesehatan kerja yang didefinisikan oleh beberapa ahli, dan pada dasarnya
definisi tersebut mengarah Keselamatan kerja berarti proses merencanakan dan
mengendalikan situasi yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja melalui
persiapan prosedur operasi standar yang menjadi acuan dalam bekerja.
Pada dasarnya kekuatan yang ada dalam suatu perusahaan terletak pada
orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. Apabila tenaga kerja
diperlakukan secara tepat dan sesuai dengan harkat dan martabatnya,
perusahaan akan mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan
oleh perusahaan. Dari uraian tersebut jelaslah bahwa faktor sumber daya
manusia memegang peranan yang paling penting dan utama dalam proses
produksi, karena alat produksi tidak akan berjalan tanpa dukungan dan
keberadaan sumber daya manusia.
Kesehatan kerja adalah kondisi bebas dari gangguan fisik, mental,
emosi atau rasa sakit yang disebabkan lingkungan kerja. PT. Kelola Mina Laut
merupakan salah satu perusahaan yang berada di Pelabuhan Perikanan
Samudra Kendari yang bergerak dalam sektor produksi ikan
dan gurita
(Octopus). Kegiatan usaha utama dari perusahaan ini adalah mengolah ikan
dan Octopus mulai membersihkan sampai pada akhir prosedur yaitu di tata di
tempat penyimpanan. Sistem produksi yang dijalankan adalah membuat
produk berdasarkan karakteristik yang ditentukan yang produknya di jual ke
luar negri dan juga dalam negeri.
Hal ini disebabkan Barang yang di produksi luar negeri mutunya lebih
baik.pada interaksi pekerja dengan mesin atau peralatan yang digunakan,
interaksi pekerja dengan lingkungan kerja, dan interaksi pekerja dengan mesin
dan lingkungan kerja. PT. Kelola Mina Laut didirikan pada tahun 2008 dengan
menejer operasional Bapak Ridwan. Perusahaan ini terletak di Kel. Puday,
sewajarnya apabila tenaga kerja juga berperan aktif dan ikut bertanggung
jawab atas pelaksanaan program pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan
demi terwujudnya perlindungan tenaga kerja dan keluarganya dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari makalah
ini adalah :
1. Bagaimana gambaran umum lokasi PT. KML?
2. Bagaimana tahapan-tahapan produksi di PT. KML?
3. Bagaimana program pelaksanaan k3 di PT. KML?
4. Apa manfaat penerapan k3 pada PT. KML?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar penulis dan
pembaca mengetahui tetntang gambaran umum lokasi PT KML, tahapantahapan produksi di PT. KML, progrm pelaksanaan k3 serta manfaat penerapan
k3 di PT. KML.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
baiknya.
Agar semua hasil produksi terpelihara keamanannya.
Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai.
Agar dapat meningkatkan kegairahan, keserasian dan partisipasi kerja.
Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Agar pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
Lalu Husni (2005) menyatakan bahwa keselamatan kerja bertalian dengan
kecelakaan kerja, yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan
istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini secara umum dapat diartikan
sebagai suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang
mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas. Menurut Rika Ampuh
Hadiguna (2009), kecelakaan kerja merupakan kecelakaan seseorang atau
kelompok dalam rangka melaksanakan kerja di lingkungan perusahaan, yang
terjadi secara tiba-tiba, tidak diduga sebelumnya, tidak diharapkan terjadi,
menimbulkan kerugian ringan sampai yang paling berat, dan bisa menghentikan
kegiatan pabrik secara total. kecelakaan kerja dapat dikategorikan menjadi dua:
1. Kecelakaan yang disebabkan oleh tindakan manusia yang tidak melakukan
tindakan penyelamatan. Contohnya, pakaian kerja, penggunaan peralatan
pelindung diri, falsafah perusahaan, dan lain-lain.
2. Kecelakaan yang disebabkan oleh keadaan lingkungan kerja yang tidak aman.
Contohnya, penerangan, sirkulasi udara, temperatur, kebisingan, getaran,
penggunaan indikator warna, tanda peringatan, sistem upah, jadwal kerja, dan
lain-lain (Rika Ampuh Hadiguna, 2009).
Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar
tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental
maupun sosial (Lalu Husni, 2005). Selain itu, kesehatan kerja menunjuk pada
kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum dengan tujuan memelihara
kesejahteraan individu secara menyeluruh (Malthis dan Jackson, 2002). Sedangkan
menurut Prabu Mangkunegara (2001) pengertian kesehatan kerja adalah kondisi
bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebakan lingkungan
kerja. Kesehatan dalam ruang lingkup keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya
diartikan sebagai suatu keadaan bebas dari penyakit. Menurut Undang-undang
Pokok Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, Bab I Pasal 2, keadaan sehat diartikan
sebagai kesempurnaan yang meliputi keadaan jasmani, rohani dan kemasyarakatan,
dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahankelemahan lainnya.
Menurut Veithzal Rivai (2003) pemantauan kesehatan kerja dapat dilakukan
dengan
cara sebagai berikut:
1. Mengurangi timbulnya penyakit.
Pada umumnya perusahaan sulit
mengembangkan
strategi
untuk
pekerjaan
sering
kabur.
Padahal,
penyakit-penyakit
yang
penyakit-penyakit
tertentu,
perusahaan
dapat
mengurangi
Merupakan penyakit yang mungkin dapat diderita oleh semua orang, dan hal
ini adalah tanggung jawab semua anggota masyarakat, karena itu harus
melakukan pemeriksaan sebelum masuk kerja.
b) Penyakit akibat kerja
Dapat timbul setelah karyawan yang tadinya terbukti sehat memulai
pekerjaannya. Faktor penyebab bisa terjadi dari golongan fisik, golongan
kimia, golongan biologis, golongan fisiologis dan golongan psikologis.
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem yang
dirancang untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua personel di tempat
kerja agar tidak menderita luka maupun menyebabkan penyakit di tempat kerja
dengan mematuhi/ taat pada hukum dan aturan keselamatan dan kesehatan kerja,
yang tercermin pada perubahan sikap menuju keselamatan di tempat kerja (Rijuna
Dewi, 2006). Menurut Rizky Argama (2006), program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun
pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan dan
penyakit kerja akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara
mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit kerja
akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.
Dessler (1992) mengatakan bahwa program keselamatan dan kesehatan
kerja diselenggarakan karena tiga alasan pokok, yaitu:
1. Moral. Para pengusaha menyelenggarakan upaya pencegahan kecelakaan dan
penyakit kerja pertama sekali semata-mata atas dasar kemanusiaan. Mereka
melakukan hal itu untuk memperingan penderitaan karyawan dan keluarganya yang
mengalami kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
2. Hukum. Dewasa ini, terdapat berbagai peraturan perundang-undangan yang
mengatur ikhwal keselamatan dan kesehatan kerja, dan hukuman terhadap pihakpihak yang melanggar ditetapkan cukup berat. Berdasarkan peraturan perundangundangan itu, perusahaan dapat dikenakan denda, dan para supervisor dapat ditahan
apabila ternyata bertanggungjawab atas kecelakaan dan penyakit fatal.
3. Ekonomi. Adanya alasan ekonomi karena biaya yang dipikul perusahaan dapat
jadi cukup tinggi sekalipun kecelakaan dan penyakit yang terjadi kecil saja.
Asuransi kompensasi karyawan ditujukan untuk member ganti rugi kepada pegawai
yang mengalami kecelakaan
dan penyakit akibat kerja.
Schuler dan Jackson (1999) Schuler dan Jackson (1999) mengatakan,
apabila perusahaan dapat melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja
dengan baik, maka perusahaan akan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
proses kerjanya.
Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman
o.
p.
atau barang.
Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
q.
r.
penyimpanan barang.
Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
BAB III
METODE PRATIKUM
A. Waktu dan lokasi pratikum
Pratikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 08 november
2012, pukul 08.00 wita sampai selesai. Lokasi pratikum di pelabuhan
perikanan samudra PT. Kelola Mina Laut, Kel. Puday, Kec. Abeli, Kota
Kendari, Sulawesi Tenggara
B. Metode pengumpulan data
Dalam upaya untuk memperoleh data, pratikan menggunakan teknik
sebagai berikut.
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum lokasi pratikum (PT. Kelola Mina Laut)
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari terletak di Kel. Puday, Kec.
Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dengan posisi geografis sebagaimana
ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP.
64/MEN/2010, Tentang Wilayah Kerja dan Pengoperasian Pelabuhan
Perikanan Samudera Kendari.
Sebagai basis utama perikanan Laut di Sulawesi Tenggara khususnya
dan kawasan Timur Indonesia pada umumnya dengan daerah penangkapan
(fishing ground) adalah laut Flores, selat Makassar, laut Banda, laut Arafura
dan laut Maluku yang kaya akan sumberdaya ikan baik pelagis maupun
12
sumberdaya
ikan
untuk
pelestariannya,
pelayanan
Receiving
washing 1
2. Scalling, washing 2, & filleting
Scalling (pengupasan sisik ikan) merupakan tahap ke dua dari proses
pengolahan. Seperti pada gambar di bawah ini tahapan kedua yaitu
melakukan pengupasan sisik ikan, melakukan pencucian kedua, artinya
pencucian setelah ikan di bersihkan sisiknya, kemudian melakukan
pemisahan antara daging dan tulang ikan (filleting)
Scalling
washing 2
filleting
14
Skin on
skin less
washing 3
cutting
Sizing
quality checking
vacuuming
wrapping
Pada tahap keempat seperti gambar diatas ikan yang sudah dipotong-potong
kecil dipisahkan dan ditimbang untuk mengetahui berat pada masingmasing potongan ikan, kemudian diklasifikasikan dalam beberapa bagian
yang sesuai dengan kualitas ikan tersebut. Dan selanjutnnya adalah
penghampaan udara (vacuuming) dalam bungkusan ikan selanjutnya
penemasan (wrapping) yaitu dimasukkan dalam plastik, kemudian dipress
agar tidak ada udara yang masuk kedalam ikan tersebut.
5. Freezing, metal detecting, layering & packing fillest product Freezing
merupakan tempat pembekuan ikan yang sudah di kemas. Ruangan
pembekuan ini memiliki suhu di bawah nol yaitu -45 C. Dari tempat
pembekuan produk ikan tersebut di bawa ketempat metal detecting., hal
ini bertujan untuk mendeteksi produk agar di jamin tidak ada logamlogam di dalam daging. Setelah dideteksi produk tersebut di masukan
15
dalam kardos lalu di pres dan di bungkus kembali dengan dos yang
bermerek nama perusahaan tersebut. Seperti pada gmbar di bawah ini
Freezing
metal detecting
layering
packing fillest
Storage
stuffing
16
washing 1
washing 2
tumbling
Quality checking
final washing
sizing
17
Freezing
final weighing
metal detecting
Packing
Storage
stuffing
stuffing
19
Beban kerja yang ditetapkan oleh PT. Kelola Mina laut terhadap
manajer produksi dan supervisor produksi adalah melakukan pengawasan
terhadap kegiatan proses produksi agar target produksi yang ditetapkan
perusahaan dapat tercapai. Sementara itu, safety officer harus melakukan
pengecekan terhadap semua komponen K3 yang ada di dalam PT. Kelola
Mana Laut, untuk memastikan bahwa seluruh elemen K3 tersebut sudah
berjalan dengan baik, lancar dan tidak ada masalah. Sedangkan beban kerja
untuk karyawan harus dapat menyelesaikan semua prosedur kerjayang telah
ditetapkan mulai dari tahap pertama sampai di tahap 4 yaitu pembekuan.
4. Persepsi Karyawan terhadap Jam Kerja
Semua karyawan PT. Mina Laut, tanpa terkecuali bekerja enam hari
dalam satu minggu. Namun, jam kerja yang diberlakukan oleh perusahaan
sedikit berbeda. Untuk para staf perusahaan, seperti manajer produksi,
supervisor produksi dan safety officer jam kerjanya adalah 8 jam.
Sedangkan bagi para karyawan bagian produksi atau pengolah, setiap hari
kerja diharuskan bekerja selama tujuh jam mulai dari hari senin sampai
saptu. Namun kebijakan jam kerja tersebut masih sesuai dengan ketentuan
undang-undang. Kebijakan tersebut di setujui Semua karyawan bahwa jam
kerja yang diberlakukan perusahaan telah sesuai dengan harapan dan
kemampuan karyawan tersebut. Selanjutnya apabila hasil penangkapan ikan
dan gurita dalam jumlah yang banyak dan tidak bisa dikerjakan dalam
waktu 7 jam, maka karyawan tetap bekerja sampai selesai prosedur, dengan
syarat pihak perusahaan memberikan jaminan khusus atau jam lembur, dan
juga menambah karyawan harian dengan upah 50 ribu perhari.
D. Manfaat Pelaksanaan Program K3 di PT. KML
Manfaat pelaksanaan program K3 di perusahaan ini yaitu:
1) Pengurangan absentisme,
2) Pengurangan biaya klaim kesehatan
3) Pengurangan turnover pekerja, dan
4) Peningkatan produktivitas.
1. Pengurangan Absentisme
20
21
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka simpulan yang dapat diambil
adalah sebagai berikut.
1. PT. Kelola Mina Laut merupakan salah satu perusahaan bagian dari
pelabuhan perikanan samudra kendari yang memproduksi ikan dan
gurita serta terletak di kelurahan puday, kecamatan Abeli
2. Tahapan tahapan produksi Di PT. Kelola Mina Laut terdiri dari 6
tahapan mulai dari penerimaan bahan mentah, sampai pada pemasaran
3. Program k3 yang ada di PT. Kelola Mina Laut yaitu menggunakan
peraturan standar yaitu UU no 3 tahun 2003, serta memiliki 4 elemen
khusus yaitu kesehatan dan keselamatan kerja, alat pelindung diri,
beban kerja dan jam kerja
4. Manfaat penerapan k3 diperusahaan ini adalah untuk mengurangi
absentisme, mengurangi biaya klaim kesehatan, penurunan turnover
kerja serta peningkatan produktifitas kerja
B. Saran
Saran yang kami ajukan adalah agar penerapan k3 lebih diperhatikan agar
dapat menjamin kesehatan dan keselamatan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
22
http://hadipurnama.wordpress.com/2010/01/22/kesehatan-dan-keselamatankerja-lingkungan-hidup/
23