You are on page 1of 2

1.

Bagaimana langkah seorang farmasis agar memiliki waktu yang efektif dalam pelayanan
kefarmasian dan tidak terjebak dalam kesibukan teknis yang rutin?
Langkah seorang farmasis agar memiliki waktu efektif dalam pelayan kefarmasian adalah
dengan menerapkan :
1.Melakukan investasi jumlah pekerja yang tepat
Dengan investasi jumlah pekerja yang tepat apoteker dapat membagi tugas sehingga
mengurangi beban apoteker dan apoteker mempunyai waktu efektif lebih banyak.
2.Tindakan pelayanan kefarmasian yang lama sudah tidak diterapkan
Apoteker tidak lagi ikut dalam kegiatan teknis sehingga dapat fokus ke pelayanan
kefarmasian bagi pasien seperti konseling, pemberian vaksin, dan pengecekan resep
secara klinis.
3.Membuat dan memahami perubahan peran dalam setiap tenaga kefarmasian sesuai
dengan fungsinya
AA harus dapat melakukan skrining resep secara administratif dan farmasetik sedangkan
apoteker dapat fokus orietansi kefarmasian terhadap pasien
4.Menerima dan menerapkan perubahan teknologi
Dalam pekerjaan administratif yang biasa dilakukan dengan kertas dapat diganti dengan
computer sehingga dapat lebih efisien dan efektif
2. Bagaimana langkah menyiapkan pelayanan kefarmasian berorientasi pasien?
1. Penyusunan Informasi dasar atau datasbase pasien
2. Evaluasi atau pengkajian (Assessment)
3. Penyusunan rencana pelayanan kefarmasian
4. Implementasi rencana pelayanan kefarmasian
5. Monitoring implementasi
6. Tindak lanjut (Follow Up)
3. Bagaimana langkah mengoptimalkan pengobatan pasien dalam praktek kefarmasian?
1. Memahami pengalaman pasien
Dengan memahami pengalaman pasien, apoteker dapat memastikan keamanan,
kepatuhan terhadapan pengobatan akan membantu untuk meastikan bahwa dengan
bekerja bersama-sama, pasien akan mendapat dukungan untuk mendapatkan hasil terbaik
dari obat-obatan mereka karena apoteker mengetahui keyakinan mereka dan selain itu
apoteker dapat memberi saran preventif untuk penyakit mereka.
2. Pemilihan obat berbasis bukti-bukti
Memastikan bahwa pemilihan yang paling tepat secara klinis dan biaya obat secara klinis
dapat memenuhi kebutuhan pasien.
3. Memastikan obat-obatan seaman mungkin

Meminimalkan resiko dari ROTD yang dapat membahayakan kehidupan pasien.


4. Optimisasi obat sebagai bagian dari praktek rutin
Profesional kesehatan rutin berdiskusi dengan pasien untuk mendapatkan hasil yang
terbaik dari obat-obatan di seluruh perawatan pasien
4. Buatlah 1 contoh SOP dari point no 2 atau 3
1.AA menanyakan demografi dan kebutuhan pasien
2.Apoteker melakukan assessment kondisi pasien
3.Melayani kebutuhan pasien dengan skrining obat-obatan jika diperlukan baik untuk
pelayanan resep maupun non resep
4.AA mengambil/meracik obatnya sesuai dengan kebutuhan pasien dan apoteker
memberikan KIE mengenai obat dan penyakitnya
5.AA memberikan etiket dan label pada obatnya
6.Pengecekan obat oleh apoteker
7.Penyerahan obat dengan konfirmasi demografi kepada pasien
8.Lakukan monitoring pada pasien dan follow up jika diperlukan

You might also like