Professional Documents
Culture Documents
PENGAMANAN HUTAN
BAGIAN I
Peranan Manusia Dalam Perlindungan Hutan
Bahasan
a. Peranan manusia sebagai penyebab
kerusakan hutan
b. Peranan manusia dalam kegiatan
perlindungan hutan
Out comes
Mahasiswa dapat memahami peranan manusia yang
berpengaruh terhadap keseimbangan biologis dan
kelangsungan hidup komunitashutan
PEMBANGUNAN
NATIONAL GEOGRAPHIC
ISUE STRATEGIS
Berkaitan dg sumberdaya
alam
Pangan,
Perumahan,
Energi,
Produk Industri,
Sanitasi,
Limbah
Air,
Sumber Air,
Lahan,
Udara,
SDA lainnya.
4. Pemekaran Daerah
1)Habitat Destruction
2)Introduced Species
3)Overexploitation
4)Disruption of Interaction
Networks
2)Habitat Fragmentation
3) Clear Cutting
2. Introduced Species
Spesies invasif atau eksotis
adalah spesies yang dibawa
manusia (sengaja atau tidak
sengaja) dari habitat asli
spesies ke wilayah
geografis baru
spesies pendatang dapat
mengganggu wilayah
geografis mereka
diperkenalkan untuk
menyebabkan gangguan
"interaction networks".
3. Overexploitation
Manusia memanen berlebih
tumbuhan dan hewan
Umumnya kayu berharga atau
pohon yang dieksploitasi secara
berlebihan menyebabkan
kepunahan spesies pohon
eksploitasi pohon dapat
menyebabkan efek lain karena
ekstraksi pohon. Hal ini
disebabkan karena pohon
diekstrak umumnya besar
dibandingkan dengan pohon
disekitarnya
1. Kebakaran Hutan
Pembakaran hutan dan lahan selama ini merefleksikan bahwa praktek ini dilakukan secara
sengaja. Kebakaran hutan di Indonesia dan di berbagai belahan dunia sebagian besar
disebabkan karena kelalaian manusia. Antara tahun 1942-1946 paling sedikit 85 %
kebakaran hutan di AS disebabkan oleh kelalaian manusia.
Data :
Hasil analisa yang dilakukan terhadap sebaran hotspot pada tahun 2001 hingga 2006
justru menyebutkan bahwa 81,1% kebakaran terjadi di wilayah konsesi perkebunan skala
besar (sisanya pada lahan masyarakat dan hutan lindung).
Alasan pembakaran adalah mempercepat landclearing, dan menaikkan pH tanah. Di
sebagian Kalimantan dan Sumatera pH berkisar antara 3 4 (kurang cocok untuk
komoditi perkebunan), menaikkan pH tanah menjadi 5 6 sehingga layak untuk ditanami
Data : TN Baluran, pada awal tahun 1960-an didatangkan jenis Acacia nilotica untuk
tanaman sekat bakar, namun pada akhirnya menjadi tanaman invasive mengalahkan
tanaman lain dan menguasai rerumputan yang membahayakan kelestarian satwa liar yang
dilindungi yakni jenis yang merumput (seperti rusa dan banteng).
3. Penggembalaan Ternak
Aktivitas manusia dalam mengembalakan ternaknya di areal kawasan hutan menyebabkan
terjadinya kerusakan hutan dalam bentuk kerusakan lahan, kerusakan atau kematian
anakan dan menurunnya kualitas batang kayu. Aktivitas manusia lain yang menyebabkan
sempitnya habitat satwa liar seperti gajah, menyebabkan kerusakan tanaman hutan atau
pertanian.
a. Besarnya gap antara supply dan demand dimana hutan alam dan HTI hanya mampu
mensupply 49 persen dari separuh kapasitas produksi industri kehutanan.
b. Paradigma pembangunan kehutanan di Indonesia adalah menarik investasi dalam dan
luar negeri sebesar-besarnya. Pemerintah membuka pintu kepada investor selebarlebarnya untuk melakukan konversi diatas hutan alam.
Konsumsi kayu industri (44.5 juta m3 RWE; FAO (2011), APKI (2011)):
Sumber: Statistik Kehutanan 2012, PKHI 2000-2009 (2010), KemenESDM (2010), Silvagama
(2011), KPK (2010), KemenESDM (2012), SAINS (2010)
c) Kegiatan represif yang dilakukan sebagai upaya penindakan dan penegakan peraturanperaturan yang berlaku di lapangan atas adanya suatu pelanggaran/kejahatan atau tindak
pidana di bidang kehutanan yang terjadi dikarenakan situasi gangguan dan keamanan
hutan telah terjadi dan cenderung terus berlangsung atau akan meningkat bila tidak
dilakukan penindakan terhadap pelakunya.
1 pohon
54 kg koran