You are on page 1of 7

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia


Simposium Nasional IATMI 2009
Bandung, 2-5 Desember 2009

Makalah Profesional

IATMI 09 004
Simulasi Line Packing Sebagai Storage pada Pipa Transmisi Gas
Studi Kasus: Pipa Transmisi Lapangan X
Oleh:
Arsegianto1,2, Edy Soewono3, Evi Wahyuningsih1, Imam Sulistyo1,2, Darmadi1,2
1
Research Consortium OPPINET Institut Teknologi Bandung
2
Program Studi Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung
3
Program Studi Matematika Institut Teknologi Bandung

Abstrak

Pendahuluan

Gas alam merupakan salah satu sumber


energy
alternatif
yang
diharapkan
dapat
menggantikan peranan minyak bumi dalam
pemenuhan kebutuhan energi nasional. Dengan
semakin meningkatnya permintaan gas, maka
kebutuhan untuk membangun pipa sebagai salah
satu media transportasi gas
juga semakin
meningkat.

Gas alam yang tidak bisa disimpan dalam


waktu lama menyebabkan cara yang efektif untuk
mengirimkan gas ke konsumen adalah melalui pipa
transmisi. Jaringan pipa transmisi ini biasanya
sangat panjang yang terdiri dari titik pengiriman dan
titik penerimaan. Pipa yang dipakai untuk
mengalirkan gas juga dapat dipakai sebagai tempat
penyimpanan gas (gas storage) sementara dengan
cara memampatkan gas tersebut sampai tekanan
tertentu yang tidak melebihi tekanan internal pipa
maksimum yang diijinkan, hal ini dimungkinkan
karena sifat gas yang compressible.

Perancangan
pipa
transmisi
harus
mempertimbangkan kapasitas pipa yang mampu
menangani fluktuasi permintaan gas selama perioda
tertentu. Untuk itu perlu dilakukan kuantifikasi
parameter-parameter yang mempengaruhi kapasitas
pipa.
Makalah ini membahas metoda perhitungan
line-pack yang menunjukkan kapasitas pipa gas
sebagai fungsi dari tekanan yang bekerja pada pipa
tersebut. Suatu studi kasus dengan data lapangan
untuk menunjukkan penggunaan metode yang
dipaparkan diberikan sebagai ilustrasi.

IATMI 09-004

Dalam industri gas, volume line pack ini


sangat penting karena dapat digunakan untuk
menentukan real pipe balance. Real pipe balance
ditentukan dengan menghitung volume total gas
yang diterima, volume total gas yang dikirim serta
volume serta volume liquid yang terbentuk dari gas.
Dari hasil perhitungan tersebut akan diketahui
apakah pipa telah mengalirkan gas lebih besar dari
yang diterima (gain) atau menerima volume gas lebih
dari volume yang terkirim (loss).

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

Pada penelitian ini akan disimulasikan


perilaku tekanan dan laju alir gas sepanjang pipa
pada setiap segmen pipa untuk mengetahui volume
line pack pipa yang dapat digunakan untuk
mengetahui discrepancy volume antara gas yang
dikirimkan dengan gas yang diterima oleh konsumen

Model Heat Transfer


Pada pipa transmisi terjadi penurunan
temperature sepanjang pipa yang dapat ditentukan
dengan memperhitungkan faktor ambien serta
properties heat transfer pada pipa itu sendiri.
Persamaan nilai resistence yang digunakan untuk
menghitung heat transfer coefficient dapat dilihat
pada Tabel 1.

Metode
Pada perhitungan volume line pack, metode
komputasi
yang
digunakan
merupakan
pemrograman non linier dengan melakukan
segmentasi pada pipa untuk mendapatkan hasil
perhitungan yang semakin akurat. Algoritma
perhitungan volume line pack pada pipa transmisi
dapat dilihat pada Gambar 1.
Pada algoritma perhitungan di atas dapat
diketahui bahwa volume line packing dipengaruhi
oleh tekanan dan temperature gas dalam pipa.
Dalam hal ini langkah pertama yang perlu dilakukan
adalah menentukan data yang diperlukan untuk
menghitung tekanan dan temperature pada pipa
yaitu data panjang pipa, diameter dan properti gas.
Program akan mensimulasikan jaringan pipa untuk
menentukan tekanan dan temperature sistem serta
property gas (Z, viskositas dan factor friksi) pada
tiap-tiap segmen pipa. Hasil akhir yang ingin
didapatkan adalah tekanan dan temperature pada
tiap node, volume line pack serta GHV (gross
heating value) pada tiap tiap konsumen.

Perhitungan Line Packing


Line packing pada pipa gas transmisi dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah
ini.

dimana:

Studi Kasus
Kehilangan tekanan
Untuk menghitung kehilangan tekanan pada
pipa transmisi gas digunakan persamaan Panhandle
B

Perhitungan tekanan dilakukan dengan melakukan


segmentasi pada pipa sehingga perhitungan tekanan
akan lebih akurat. Dalam hal ini nilai temperatur
pada tiap-tiap titik juga berubah (nonisothermal)
sehingga nilai properties gas yang dipengaruhi oleh
tekanan dan temperatur juga akan berubah pada
tiap-tiap segmen pipa.

IATMI 09-004

Gambar 2 menunjukkan jaringan pipa


transmisi gas di salah satu lapangan gas di
Indonesia dengan 4 inlet dan 2 outlet. Pada paper ini
akan dihitung volume line pack pada pipa dengan
menggunakan metode komputasi yang telah
dikembangkan untuk menyelesaikan jaringan pipa
yang kompleks.
Pada studi kasus ini akan dihitung tekanan
dan temperatur pada masing-masing titik yang akan
digunakan untuk menghitung volume line packing
pada tiap-tiap ruas pipa. Komposisi pada tiap source
diberikan pada Tabel 2. Data heat transfer diberikan
pada Tabel 3.

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

hs

Hasil dan Diskusi

kp

Dari hasil simulasi pada jaringan pipa ini


diperoleh komposisi campuran pada tiap-tiap node
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4. Hasil
perhitungan tekanan pada source, junction, dan sink
diberikan pada Tabel 5. Pada kasus ini penurunan
tekanan pada jaringan sangat kecil dikarenakan
diameter dan laju alir gas yang kecil. Hal ini
menyebabkan volume line pack pada jaringan ini
juga kecil.

ki

Untuk menaikkan kapasitas line pack pada


jaringan ini maka salah satu hal yang dapat
dilakukan adalah dengan meningkatkan tekanan
yang bekerja pada pipa hingga mendekati tekanan
maksimum yang diijinkan pada pipa untuk bekerja
(MAWP).

Kesimpulan

ks
B

= convective heat transfer coefficient for sea


water or air (Btu.ft2. oF/hr)
= thermal conductivity of pipewall (Btu.ft2.
o
F/hr)
= thermal conductivity of insulation (Btu.ft2.
o
F/hr)
= thermal conductivity of soil (Btu.ft2. oF/hr)
= depth of burial to centerline of pipe (ft)

Referensi
[1]. American Petroleum Institute.,
Specification for Line Pipe, p.15

1980,

API

[2]. Arsegianto, Soewono, E & Apri, M., Non-Linear


Optimization Model for Gas Transmission
System A Case of Grissik - Duri Pipeline,
Paper SPE No. 80506.
[3] McAllister, E.W., 2002, Pipeline Rules of
Thumb Handbook, 5th edition, p.575-576.

Line pack menunjukkan volume gas aktual


yang ada di pipa yang totalnya berfluktuasi dengan
volume yang meningkat atau menurun. Untuk suatu
jaringan pipa transmisi yang total line pack nya
diperhitungkan di dalam sistem penjualan gas, maka
sangat penting untuk menentukan volume line pack
pada setiap ruas pipa. Perhitungan line pack dengan
menggunakan simulator dapat digunakan untuk
menentukan volume line pack untuk jaringan yang
kompleks dengan mudah dan cepat.

Daftar Simbol
Q
E
Pb
Tb
P1
P2
G
Tf
Le
Z
Dp
Dpi
Di
hf
rd

= volume flow rate, standard ft3/day (SCFD)


= pipeline efficiency
= base pressure, psia
= base temperature, R (460 + F)
= upstream pressure, psia
= downstream pressure, psia
= gas gravity (air = 1.00)
= average gas flow temperature, R
= equivalent length of pipe segment, mile
= gas compressibility factor, dimensionless
= outside diameter of pipe (ft)
= inside diameter of pipe (ft)
= outside diameter of insulation (ft)
= inside fluid convective heat transfer
coefficient (Btu.ft2. oF/hr)
= inside fluid fouling factor (hr.ft2. oF/Btu)

IATMI 09-004

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

Outlet(Pout,Q,

Pipe
(L,Ep,ID)

Inlet(GHV,
SG,Q)

GHV,SG)

Average
Temperature
(Tavg)

Temperature
Drop(Tin,L,Q,T)

LinePack
Volume&Energy

Pressuredrop
(Pinlet)

AverageZ(Zavg)

Average
Pressure
Gambar 1. Algoritma Perhitungan Line Packing

Source4
Q=2.16MMSCFD
Q=1.97MMSCFD

Source2
6inch,24.4km
8inch,7km
Q=7.5MMSCFD

14inch,6.5km

Source1

18inch,52km

Sink2

J2

J1
8inch,12.5km

Q=11.84MMSCFD
8inch,9.2km

Sink1
Source3

Q=1.15MMSCFD

Q=1.36MMSCFD

Gambar 2. Jaringan pipa Transmisi Lapangan X


IATMI 09-004

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

Table 1. Formula perhitungan heat transfer


Resistance

Mechanism

Fluid (Rf)

Convection

Inside dirt or scale (Rd)

Conduction

Pipe wall (Rp)

Conduction

Insulation (Ri)

Conduction

Soil

Conduction

Air

Convection

Formula

Table 2. Data komposisi tiap-tiap sumber gas


Mole Fraction (%)
Component
Source 1

Source 2

Source 3

Source 4

N2

0.1376

0.4545

0.115

0.2606

CO2

1.8071

2.1395

1.815

1.55075

CH4

71.5934

81.4259

71.66

77.671

C2H6

12.5741

10.6121

12.595

10.96075

C3H8

7.5798

3.9945

7.58

5.7858

i-C4H10

1.8720

0.6852

1.885

1.38735

n-C4H10

2.3979

0.5079

2.4

1.21245

i-C5H12

1.0669

0.1085

1.04

0.65895

n-C5H12

0.7421

0.0719

0.675

0.3903

C6+

0.2290

0.235

0.12205

Total

100

100

100

100

SG

0.812

0.689

0.81

0.74

IATMI 09-004

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

Table 3. Properti Heat Transfer pipa


Pipe roughness

0.0007 inch

Tambient

60 F

Fluid heat capacity

0.65 Btu.ft/lb

Pipe conductivity

36.3 Btu/hr.ft.F
0.8 Btu/hr.ft.F

Soil conductivity
Depth of burial

1.5 m

Table 4. Komposisi campuran pada J1 dan dan J2


Mole Fraction
Component
J1

J2

N2

0.002

0.0021

CO2

0.0188

0.0183

CH4

0.7361

0.7429

C2H6

0.1218

0.1198

C3H8

0.0684

0.0666

i-C4H10

0.0163

0.0159

n-C4H10

0.0201

0.0188

i-C5H12

0.0087

0.0083

n-C5H12

0.06

0.0057

C6+

0.02

0.0004

IATMI 09-004

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

Table 5. Hasil Simulasi tiap node pada pipa


OD
(inch)

Pinlet
(psia)

Poutlet
(psia)

Source 1 -J1 12.5

191.4

132.3

Source 2-J1

135.8

132.3

Source 3-J1

134.7

132.3

J1-J2

6.5

14

132.3

128

Source 4-J2

24.4

183

128

J2- Sink 1

0.1

128

127.8

J2-Sink 2

52

18

127.8

115

Segmen
Pipa

IATMI 09-004

L (Km)

Tin (F)

Tout(F)

100

88

100

88

100

88

88

84

100

88

84

84

84

72

Line Packing
Volume
(MMSCF)

GHV
(BTU/scf)

0.27

1,343.9

0.138

1,142.4

0.19

1,342.0

1.30

1,319.3

0.26

1,241.7

0.002

1,306.5

2.39

1,306.5

Energy
(MMBTU)
180.1
67.5
105.1
699.1
162.9
0.6
2859.8

You might also like