You are on page 1of 10

STRIPPING AGENT

Pengertian Stripping
Stripping adalah operasi pemisahan solute dari fase cair ke fase gas, yaitu
dengan mengontakkan cairan yang berisi solute dengan pelarut gas ( stripping
agent ) yang tidak larut ke dalam cairan. Proses Stripping merupakan salah satu
dari proses absorpsi. Stripping dilakukan dalam kolom stripper, dimana Stripper
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengambil suatu zat atau senyawa dari
senyawa lainnya dengan fase yang berbeda. Stripper seringkali dugunakan
bersamaan dengan absorber. Absorber digunakan untuk memisahkan suatu solut
dari arus gas. Stripper digunakan untuk memisahkan solut dari cairan sehingga
diperoleh gas dengan kandungan solute lebih pekat. Contohnya adalah proses
pemisahan gas nitrogen dan hydrogen pada amoniak cair.
Peralatan Stripping
Proses stripping menggunakan alat yang disebut juga dengan stripper.
Stripper disebut juga sebagai kolom distilasi berfungsi sebagai unit operasi untuk
melakukan proses pemisahan sebuah campuran menjadi dua atau lebih produk
yang memiliki titik didih berbeda, dengan mengeluarkan komponen yang lebih
mudah menguap dari campuran.
Pada suatu stripper biasanya dilengkapi dengan suatu compressor atau
pompa vakum yang berfungsi untuk mengalirkan gas atau udara sehingga aliran
gas tersebut menyerap gas yang terdapat diliquid yang akan dipisahkan dari aliran
gasnya.
Outlet dari stripper ini merupakan suatu liquid yang sudah mengandung
sedikit atau bisa dikatakan bebas dari gas yang akan dipisahkan, sebagai contoh
bila kita akan memisahkan oksigen dan air maka outletnya merupakan air yang
kandungan oksigen atau nilai DO nya sudah rendah atau dapat dikatakan oksigen
yang terkandung di dalam air sudah sedikit. Maka inilah salah satu peristiwa yang
dapat dikatakan sebagai pemisahan dengan menggunakan stripper.

Wet gas stripper bertujuan untuk memisahkan partikel-partikel yang


terdapat dalam suatu aliran gas. Gas stripper merupakan suatu dinding-dinding
pemisah yang banyak, dan gas inlet unuk menerima aliran gas yang bergerak
menuju outlet gas melalui aliran gas yang sudah rapat dari tempatnya berada.
Partikel tersebut terkumpul di suatu area pembentuk yang terdapat disuatu titik.
Liquid yang tersebar di spray elemen di alirkan menuju dinding pemisah yang
terdapat di area pengumpul partikel-partikel untuk membuat suatu pemisahan
partikel antara gas dan liquid. Pemisahan didefinisikan sebagai media filtrasi
penangkap partikel yang terdapat di aliran gas dan partikel tersebut di bawa ke
daerah pengumpul untuk
Dalam perhitungan ukuran stripper, satu faktor yang sangat penting
adalah nilai koefisien transfer atau tinggi unit transfer. Sementara itu kecepatan
aliran total gas dan cairan akan ditentukan oleh proses, hal ini penting untuk
menentukan aliran yang cocok per unit area yang melalui column. Aliran gas
dibatasi dengan tidak boleh melebihi kecepatan pemisahan, dan akan ada hasil
drop jika kecepatan cairan sangat rendah. Hal ini sangat cocok untuk menguji
pengaruh kecepatan aliran gas dan cairan pada koefisien transfer. Pada
kenyataannya proses stripper juga dipengaruhi oleh beberapa variabel lain, seperti
temperature, tekanan dan diffusivity.
Stripper merupakan suatu proses absorpsi, sebagai contoh absorpsi gas
yang merupakan suatu satuan penghilangan satu atau lebih komponen-komponen
gas melalui kontak dengan suatu cairan. Hal ini sering digunakan di industri kimia
untuk mengekstraksi sejumlah gas dari campuran gas-gas atau sering pula
digunakan untuk menghilangkan komponen-komponen berbahaya seperti
hydrogen sulfide atau belerang dioksida dari gas-gas yang berasal dari cerobong
keluaran (flue gas). Pada setiap kasus, desain bangsal peralatan dibuat sesuai
dengan tingkat kerapatan percampuran antara komponen-komponen, umumnya
pada basis yang kontinyu untuk mencapai ekstraksi yang efisien.
Kolom stripper merukapan alat utama dalam distilasi , berfungsi untuk
mempertajam pemisahan komponen komponen, sehingga bisa memperbaiki mutu

suatu produk dengan memisahkan fraksi ringan yang tidak dikehendaki dalam
produk tersebut. Pada dasarnya prinsip kerja kolom stripper adalah proses
penguapan biasa, pada temperature tertentu fraksi ringan yang titik didihnya lebih
rendah dari temperatur top kolom akan menguap dan keluar melalui top kolom.

Gambar 1. Alat Stripper


(Sumber : Indrawan, 2010)
Pemisahan fraksi ringan yang masih terkandung di dalam side stream
produk ini dapat dilakukan dengan cara memanaskan kembali dengan memakai
Reboiler atau juga dengan menggunakan stripping steam.
APLIKASI STRIPPING
Proses pengolahan air limbah yang berasal dari Pabrik Polyester terdiri
dari proses equalisasi pada bak equalasi bertujuan menurunkan beban bahan
organik, proses penguraian bahan organik pada bak aerasi dan proses sedimentasi
untuk memisahkan padatan (flok) dan effluent yang akan dibuang. Ukuran dari
bak-bak tsb dipengaruhi oleh debit limbah dan konsentrasi limbah (dinyatakan
dalam besaran COD). Semakin tinggi konsentrasi COD, akan membutuhkan
ukuran bak aerasi yang besar, selain itu juga meningkatkan kebutuhan bahan
makanan mikroba (pupuk) serta jumlah udara untuk keperluan aerasi (kebutuhan

listrik untuk blower meningkat pula), karena jumlah bakteri sesuai dengan ukuran
bak. Artinya semakin besar ukuran bak, populasi bakteri akan lebih besar
dibandingkan dengan bak berukuran lebih kecil (dengan asumsi konsentrasi
bakteri tidak berbeda jauh). Apabila COD pada limbah input ke IPAL dapat
diturunkan, hal ini akan mengurangi waktu tinggal yang diperlukan oleh bak
aerasi dalam memproses limbah tsb. Sehingga tinggi permukaan air bak dapat
diturunkan, karenanya populasi bakteri berkurang sejalan berkurangnya
inventoribak, akibatnya kebutuhan pupuk dan udara bisa berkurang (konsumsi
listrik untuk blower berkurang) yang akhirnya dapat mengurangi biaya
operasional. Limbah cair pabrik polyester berasal dari unit kolom distilasi terdiri
dari air, ethyleneglycol, methyldioxolane, acetic acid, 1,4-Dioxane dan
acetaldehyde. Senyawa-senyawa tersebut dihasilkan dari reaksi esterifikasi pada
proses pembuatan polyester. Pada reaksi esterifikasi senyawa alcohol dan
karboksilat direaksikan untuk menghasilkan senyawa ester dan air. Senyawa ester
ini merupakan monomer yang akan bereaksi menjadi polyester pada proses
polycondensation. Kandungan COD limbah cair ini dapat mencapai 40.000 ppm,
sering mengakibatkan IPAL kesulitan memproses untuk mencapai nilai COD yang
sesuai dengan baku mutu lingkungan. Untuk mengatasinya dapat dibuat suatu unit
yang berfungsi menurunkan nilai COD sebelum di proses oleh IPAL. Proses yang
sederhana, murah dan dapat menurunkan COD sampai 6500 ppm adalah proses
stripping limbah cair dengan kontak langsung oleh udara.
Pada proses pemisahan CO2 sering digunakan stripper. Stripper berfungsi
untuk memisahkan CO2 dari larutan K2CO3 (benfield), untuk selanjutnya CO2
yang dilepaskan akan menjadi produk CO2 yang digunakan sebagai bahan dasar
dalam proses pembuatan pupuk urea. Larutan benfield yang terkondensasi akan
jatuh ke bottom stripper, sedangkan air akan berada di tray tengah

karena

memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan dengan larutan benfield.
Reaksi kimia yang terjadi pada stripper yaitu:
2KHCO3 K2CO3 + CO2 + H2O (CO2 dilepaskan)

Sebelum memasuki stripper, campuran terlebih dahulu di proses pada


plant absorber untuk memisahkan CO2 dari gas sintesis dengan menggunakan
bahan penyerap seperti methyldiethanolamine (MDEA), benfield dan selexon,
dalam hal ini digunakan larutan benfield. Pada proses ini, pemisahan terjadi secara
kimia karena selama proses berlangsung terjadi reaksi kimia didalam proses ini.
CO2 tersebut diikat secara kimia oleh gas sintesisnya. Reaksi kimia yang terjadi
pada absorber dituliskan dengan reaksi dibawah ini:
K2CO3 + CO2 + H2O 2KHCO3
Sempurna atau tidaknya proses penyerapan CO2 ditentukan oleh konsentrasi dari
larutan benfield. Sebagai contoh di PT. Petrokimia Gresik, dalam menjalankan
prosesnya, operator di PT. Petrokimia Gresik harus menjaga nilai larutan benfield
berada pada kisaran 25 % 30 %. Jika larutan benfield terlalu pekat, nilainya
melebihi 30 %, maka diindikasikan penyerapan yang terjadi pada absorber tidak
berlangsung secara sempurna. Selain itu juga akan menyebabkan naiknya ampere
pada pompa refluks yang akan mengalirkan larutan benfield dari bottom stripper
kembali ke absorber karena larutan benfield terlalu berat untuk dialirkan. Selama
ini, operator mengendalikan larutan benfield secara off-line atau tidak langsung
yaitu dengan menjaga temperatur pada bottom stripper dengan mengatur bukaan
valve yang mengalirkan fluida air ke dalamnya
Jika temperatur pada bottom stripper terlalu tinggi maka para operator
akan menyimpulkan bahwa larutan benfield pada bottom stripper terlalu pekat,
maka aksi kontrol yang dilakukan adalah dengan membuka valve yang
mengalirkan fluida air ke dalamnya untuk mengencerkan larutan benfield tersebut.
Keterlambatan dalam melakukan aksi kontrol selalu terjadi, hal ini dikarenakan
tidak adanya analyzer on-line yang bisa mengukur konsentrasi larutan benfield
secara langsung sehingga harus menunggu delapan jam untuk mendapatkan
besarnya konsentrasi larutan benfield hasil analisa dari laboratorium. Stripper juga
memiliki macam macam karakteristik dalam pengoprasian , stripper memiliki jeni
jenis nya masing masing sesuai kegunaannya masing masing .
Jenis-jenis stripper

Terdapat 2 macam jenis stripper, yaitu :


1) Stripper dengan Injeksi Steam
Injeksi steam pada striper jenis ini bertujuan untuk menurunkan tekanan
partial diatas permukaan cairan, sehingga fraksi ringan yang terikut ke dasar
kolom stripper akan lebih mudah menguap dan kembali ke kolom fraksinasi. Sour
Water Stripper (SWS) adalah salah satu unit dengan proses stripping
menggunakan steam sebagai media pelucut. Pada kilang Crude Distilling and
Gas Plant, unit ini bertujuan mengendalikan sour water hingga kandungan H2S
dan NH3 dalam effluent water yang akan dibuang cukup rendah dan aman bagi
lingkungan. Kapasitas terpasang unit SWS 773 ton/hari.
STRIPPER DENGAN REBOILER
Pemanasan kembali pada bottom kolom stripper jenis ini bertujuan agar
terjadinya penguapan. Uap dalam Reboiler mempunyai Specific Gravity (SG)
yang lebih rendah dari pada SG cairan di dasar stripper, cairan di dasar stripper
akan mendorong uap kembali ke stripper dan seterusnya menguap kembali ke
kolom fraksinasi. Stripper dengan Reboiler ada dua macam : Stripper dengan
Dapur Reboiler. Reboiler jenis ini banyak digunakan. Bentuknya seperti dapur
yang berfungsi untuk memanaskan fluida cair dari dasar stripper yang masih
banyak mengandung fraksi fraksi ringan yang tidak dikehendaki. Dengan
bantuan pompa cairan dilewatkan melalui dapur dan dipanaskan sampai suhu
tertentu, sehingga fraksi ringan yang tidak dikehendaki didalam produk akan
teruapkan melalui puncak stripper. Dengan menguapkan fraksi ringan maka
produk dari dasar stripper flash pointnya akan naik.
Stripper dengan Thermosiphon Reboiler. Reboiler jenis ini berbentuk
seperti alat penukar panas yang terdiri dari shell and tube dan banyak digunakan
pada unit yang mempunyai produk dengan temperatur yang masih tinggi sehingga
panasnya dimanfaatkan sebagai Reboiler stripper.

Prinsip kerja Reboiler ini

bekerja atas dasar perbedaan Spesific Gravity yaitu dengan adanya pemanasan
dari media pemanas cairan yang ada pada dasar stripper. Cairan yang lebih panas
mempunyai Specific Gravity lebih kecil, sehingga cairan pada dasar stripper
mendesak cairan yang berbeda pada alat penukar panas kembali ke stripper,

sehingga terjadi aliran pada alat penukar panas tersebut. Dengan adanya aliran
tersebut, fraksi ringan yang masih terkandung didasar stripper akan naik dan
menguap melalui puncak stripper. Dengan demikian produk yang diambil dari
dasar stripper diharapkan sudah sesuai dengan spesifikasinya.
Unit Stripper
Alat dalam Unit Stripper terdiri dari tangki penampung limbah, pompa
centrifugal, jalur suplay udara [dari kompressor] dan kolom yang dalamnya berisi
packing [packing berguna untuk kontak antara aliran udara dengan aliran air
limbah].untuk lebih jelasnya di bawah ini akan di tampilkan sebuah gambar dari
rangkaian alat dari pabrik polyester , dengan design 2 dimensi , mudah di pahami.

Gambar 2. Skema pengolahan air limbah yang berasal dari Pabrik Polyester
(Sumber : Indrawan, 2010)
Prinsip kerja alat stripper sebagai berikut. Air limbah (nilai COD sekitar
40.000 ppm) dari tangki penampung, dipompa ke bagian atas kolom melalui pipa
distribusi, supaya air dapat disebar merata diatas permukaan packing. Dari bagian
bawah kolom, udara masuk kemudian bergerak ke atas menembus tumpukan
packing. Di dalam packing terjadi kontak antara fasa gas & fasa cair akibat
tubrukan antara aliran udara yg ke atas dgn aliran limbah yg ke bawah. Selama

kontak fasa gas & air, terjadi difusi/perpindahan bahan organik limbah dari aliran
air ke aliran udara. Aliran air keluar dari bagian bawah kolom sudah berkurang
kandungan bahan organiknya [nilai COD sekitar 6500 ppm]. Aliran udara keluar
dari bagian atas bersama dgn bahan bahan organik [bahan limbah yang mudah
menguap]. Campuran udara & uap limbah ini dapat terbakar menghasilkan energi
panas yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut didalam suatu Incinerator.
Pemanfaan Panas Gas dari Stripper
Aliran gas yang keluar dari bagian atas stripper terdiri dari udara dan
uap organik hasil stripping/pelucutan dari air limbah. Campuran ini dapat terbakar
dengan sendirinya bila temperatur autoignition-nya tercapai. Campuran tsb dapat
terbakar terus menerus selama pasokan campuran gas tsb tetap dijaga. Untuk
mencapai kondisi auto ignition perlu sarana berupa ruang bakar [ruangan ini
disebut incinerator]. Bentuk ruang berupa silinder/tabung horizontal/mendatar.
Pada salah satu ujung terdapat pipa masuk gas. Pada ujung lainya terdapat
cerobong untuk mengeluarkan gas hasil pembakaran. Di dalam ruang incinerator
dan pada dinding luar incinerator dapat dipasang pipa coil yg berisi air untuk
membuat steam atau heat transfer oil untuk sarana pemanas. Incinerator tsb juga
dapat dipakai untuk membakar limbah oligomer, air hasil vent expansion vessel
terminol oil pada Poly-condensation plant dan Spin finish pada spinning plant.

DAFTAR PUSTAKA

Indrawan, A. 2010. Pengolahan Limbah Pabrik Polyester.(Online):http://Stripperincinerator.com/2010/03/pengolahan-limbah-pabrik-polyester.html.


(Diakses tanggal 14 september 2016).

You might also like