You are on page 1of 13
PERENCANAAN GEOMETRIK PERSIMPANGAN JALAN WAHID HASYIM ~ JALAN HM. ARDAN DI KOTA SAMARINDA ROSA AGUSTANIAH. Siaf Pengajar Falultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT Geometric improvements atthe intersection of road Wahid Hasyim — HM Ardan which is the intersection of plot has four arms. The intersection point ofthis area is the Outer Ring Rau connecting road to the northern region of ‘Samarinda. Geometric improvements at this inersecton i expected to resolve the conflict and reduce the rae of raf accidents forthe user "The intention ofthis analysis is planned atthe intersection geometric road Wahid Hasyim ~ #1.M Ardan. The purpose ofthis study are as follows potting visibly a the intersection, taper atthe intersection, planned righ turn lane {and left turn lane and te street median plan, Rumaja, Rumij, Reowasja, Keywords: Geometre, Intersection PENDAHULUAN ersimpaagan sebagai pertemuan dari beberape russ lan merupakan titik kris pada jaringan jalan,” Pada baglan kritis ini, potensi Dermasslahan yang dapat terjodidigambarkan dengan Sanyaknya pertemuan beberapa arus dari berbagsi rah pergerakan kendaraan pada tk yang. sama isimpang. Pergerakan tersebut terutama aah Keendaraan yang membelok Kekanan dan lurus ala ‘Konfik-konfli penyebab kemacetan dan kecelakaan, Konflickonflik inilah yang -mempengaruhi baik ‘buruknya Kinerja Suara simpang. Perbaikan geometrik pada persimpangan Jalan Wahid. Hasyim — Jalan HM. Ardan yang merupakan simpang sebidang — memiliki empat Jengan. Titik persimpangan di daera ini merupakan Outer Ring Road penghubung Jalan ke daerah Utara Kota Samarinda.Perbaikan geometrk di Dersimpangan ini diharapkan dapat mengatasi konlik din menguang! singh Kecclaaan bmg png MAKSUD DAN TUJUAN Maksud analisis ini adalah merencanakan geometik di persimpangan Jalan Wahid Hasyim ~ Jalan HIM Ardan. sebagai berikut 1 Mengetahai Mereneanakan jarak pandang. dt pessimpangan 2, Mengetahui Merencanakan Taper di pessimpangan ‘Mengetahui Merencanakan Lajur Belok kanan ‘Mengetahui Merencanakan Lajur BelokKiti Mengetabui Merencanakan Median jalan, Rumaja, Rumi, Ruwasia ‘TINIAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Simpang ‘Menurit Abubakar, —dkk., (1998), perlengkapan pengendalian simpang salah satunya perbaikan Kecil tert yang dapat dilakukan unui ‘Semis jenis persimpanean yang dapat meningkatkan ‘untuk Kerja keselamazan dan efsien yang meliputt fa Kanalisasi dan pulau-pulau ‘Unsur desain persimpangan yang paling pening ‘adalah mengkanalisasi (mengarakan) Kendaraan-kendaraan ke dala lntasan-litasan, yang. bertujvan ‘mengurang) ttt Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan ‘marka-marka jalan, paku-paku jalan (road sted), ‘median-median dan pula-pula lau ins yang timbul, i _pelebatanjalurjalur masok Pelebaran jalan yang dilkukam pada jalan yang ‘masuk ke persimpangan, akan member! ‘Aemunghinan bagi Kendaraan untuk mengambil rang antar (gap) pada arus Ta ints i usta bradaran lal nas, ata wok prortas pada persimpangan berlampu pengatur al ints, ._Tnjurtejurpereepatan dan perlambatan Pade persimpangan-persimpangan antar_jlan minor dengan jalan jalan Kecept tings. ‘maka merupakan suaty hal yang penting untuk renghindarkan adanya kecepstan relaif yang, tinggi dari Kendaraan-kendaraan Care yang. termudah adalah dengan menyediakan —laju-lajur tersendiri untuk eperiuan -mempereepat dan -mempelambat endaran, 4. Tajrtejur bet Kanan Marka alu linas yang membelok ke kanan dapat mengebabsan timbulnya keels ata hambatan bagi lau lines yang bergerak luras etka Kendaran tersebut-menunge adanya rang yang. osong dri falu ints. yang bergerak dari depen. Hal ini membutuhkan rang tambah yang kecil untuk memisshkan endaraan yang belok Kanan dari lah ins yang Srp hrs ke dm su or ang pengendalian terhadap pejalan kaki Para pejalan Kaki akan berjlan dalam suaty gars lurus yang mengarah kepads tujuannya, Kecualiapabila dima untuk tidak melekukannya. Faslias penyeberangan bagi pejslan kaki harus diletakkan pada. tempat tempat yang dibutubkan, sehubungan dengan acrah Kemana mereka akan per. Digunakan pagar dari best untuk" mengkanalisasi (@oengarahkan) para pejalan kaki dan Penyeberangan bawah tanah (cubwo) sera Jombacan;jembacanpenyeberangan untuk ‘memisabkan para pejalan kaki dari ars fala linas yang. pada, dengan mengarabkan dan mmemberkan fasts Khusus. Penyediaan fase ‘husus pada persimpangan berlampu lal Linas ‘mungkin dipelukan ja ‘+ ans pejslan kaki yang menyeberangi stip aki pesimpangan lebih Besar dari 300 span, + alu ints yang membelok ke setiap kaki ersimpangan -mempunyei wakto atara Fatorata kang dari 5 detk,tpat pada sat ars lal fina trsebutberserak dan trjad Konflk dengan arus_pejalan kaki yang besamye lebi dar 150 crangiam, ‘B. Kendali Lalu lintas dan Desain Geometrik i dalam dessin persimpangan, penggunaan yang mungkin dari alatalat kendali dan furniture jalan lain harus dipertimbangkan. Kebanyakan dari ‘ukuran-ukuran untuk desan geometik bers wmum untuk persimpangan-persimpangan tak bersinyal dan yang. bersinya. Desain suns persimpangan yang. ikendaikan leh sinyal dapat berbedasecara signifikan dari persimpanga “yang hanya diberi ‘anaisasi dan rambu-rambu. Sehagai contoh Iajur ‘elok Kanan ganda yang bertyjuan unt rmemendckkan panjangnya ruang. simpan bersifa efektif hanya pada persimpangan-persimpangan yang bersinyal dining peda persimpangan persimpangan yang tk bersinyal, banyaknya Kendaraan yang dapat meninggalkanantrian fergantung pada fekuens! dari jarak yang. bisa siterima di dalam ars yang uiama terlepas dari Dbanyaknya jumlah lajur simpan. Lajur belok kisi pada suatupersimpangan yang. bersinyal_ memerlikan pertimbangan lain, ketka amin kendaraan di Iau paling kit vang menunggu sinyal hijau akan ‘menghalang! iajur kanal yang berbelok Kiri. Keadaan inj Kurang lebih sama pentingnya dengan persimpangon yang tak bersinal. © Standar Geometrik Standir geometrik berikut_berhubungan ‘dengan unsursnsur dessin persimpangan yang ‘diwajbkan untuk members suatu tingkat operas Jala Tntas yang dapat diterima. Standar ini harus siberlakukan ogi persimpangan baru dan apabila rmemungkinkan, untuk persimpangan yang, sedang Giperbaiki. Hal ini diketahu, bagaimanapun, ppembatasan Iahan kadang-kadangmembuatnya ‘menjadi mustahil untuk memperbaiki persimpangan yang ada dengan standar yang direkomendaskan, Dalam beberapa Keadsen jarak pandang yang ‘memungkinkan dan alat-alat Kendal lly Tinta yang, tepat hans tesedia. Alinyemen Horizontal Sudut persimpangan yang diperukan antara dea aten adalah antara 70° dan 90". Ketika jalan yang berpotongan bersudut Kurang dari 70° maki linemen dari jalan minor harus dimodifikasi. Suaty persimpangan dengan empat kaki mempunyai lebih banyak Konfik lal lintas dan mengizinkan Kecepatan ‘yang lebih tinggi pada jalan minorny2 ditandingkan ‘dengan persimpangan tiga kaki, Persimpangan empat ‘kaki bersnyal terutama df daerah Iuar Kota perl Secara unum dihindarkan tau dibapuskan. ‘Dua Persimpangan-T senjang dapat menggantikan satu persimpangan empat kaki. Bsgaimanapan, ketiks volume yang besar atau perpotongan lal linas ‘erjadi, sua persimpangan empat kak bersinyal bisa lebih "balk “daripada~sepasang Persimpangan-T senjang. Persimpangan‘T —senjangmemiliki ‘onfiguras kir-kanan atau kana-kir. Rambuerambu STOP atau BERI JALAN horus discdiakan i jalan fife unum Sinyal dan (ean yang fa secure ya diber ‘toh lajur untuk bert gan yang, lmpangon- banyaknya © antian fang bisa Tepes dari (chit pada femerkan fn di ajar ja akan Exeadaan ‘dengan ‘hubungan gan yang ‘at operasi int hans a apabila tg, sedang jimarapun, nbustnya ‘endasikan. az yang intas yang. minor pada Persimpangan-T yang tak bersinyal. Jak ‘minimum yang étoutubkan anara Persimpangan. Alinyemen vertikal ‘Sebaiknya hesarmya kelandaian bidang pada persimpangan harusdihindari Pada semua persimpangan dimana tedapat rambu BERI JALAN, fambu STOP atau snyal ll Tints, gradien dar jalan yang berpotongan harus sedatar mungkin sehinggs ‘agan-bagian ‘ni dapat digurakan sebagei ruang Simpan untuk tempat bethenti Kendaraan di persimpangan Kemisingan bidang pada persimpangan fraras farang dari 3%. Ketika kondisi erscbut imembuat mahalnya sustu desain, maka Kelandsian diperbolebkan dengan tidak melebihi 6% densan ‘satu penyesuaian tertentu ke dalam faktor-fiktor desain seperti yang terperinci di amas. Keadaan ini harus diperlakukan sebagai Kasus-kasus khusus Suatu prinsip yang umum adalah bahwa.alinyemen vertial dan horisonal seperti juga superlevasi dari Jalan wame yang melalui persimpangan, harus tidak ‘erubah, dan badan jalan untuk jalan minor dan ljur fambahan diranceng untuk menyesuaikan dengan Jalan wamanya. Profil vertkal dari jalan minor haruslah tidak betpradin lebih curam dari 2% sojauh 25m diitung dari ujung trdekat jalan viama. Kelandaian tersebut Joga secara Kescluruhan dihubungkan dengan ‘enarkgaris singgung (dengan atau tanpa satu suv vertikal) terhadap potongan melincag jelan ‘sama Jika kondisickondisi topografis yang kurang blk membust hal ni tidsk mungkin diterapkan mak elandaian tersebut bisa disambungkan dengan ‘membentuk sudut terhadep tepi badan jalan tama , dengan Ketentuan bahwa perbedaan kelandaian tidak smelebibi 5% METODOLOGI PENELITIAN AL Lokasi Peneitian ce Uokasi simpang yang menjadi objek peneltian dapat dilihat dalam gambar 1, di ertemuan 4 (empat) lengan pada simpang. tak Sersinyal pada Jalan Wahid Hsyim — Jalan 1M ‘Asda di Kora Samarinda, B. Data Perencanaan Sebclum melakukan perencanaan geomerik, ‘sala perlu persiapan yaitu mengumpulkan data Sckunder dan data primer dan studi pustaka sebagai ‘han landasan cor, Gambar 7. Layout Lingk Data Primer Untuk mendspatkan data primer yaitu dengan cara observasi ata pengambitan langsung survei di lapangan. Dat-data_ yang. dikumpulkan smelipui Date geometrik persimpangan kondisi awal (Gambar 2) yang akan digunakan sebaga salah satu data perhitungan dalam perencanaan lampu Jal tints, melipui (Dirjen Perhubungan Daca, 1999) ~ Kbar jalan, lebarlajur Hl Kntas median, ba jalan, rotoar '. Volume ta ints adalah banyaknya Rendaraan ‘yang melowati suatu tte alay garis tertentu yang dibedakan herdasarkan_arsh_pergerakan dan jenis Kendarsan , misalnya : kendaraan erat, Kendiraan ringio, sepede motor, dan Kendarsan tak bermotor. Volume kendaraan dapat dinyatskan dalam Kendarsanjam axau saluan mobil penumpangam (smpyjam. Waktu pengamatan survei lal linea dilakukan per 1S ‘menit dan dikomulatif per ¥ jam cangan Selita Persipangan HASIL DAN PEMBAHASAN A. Parameter Dasar 1) Volume lal intas pada persimpangan ini Tabet 1 sebagai brik: _Tabel 1. Volume at ina Jalan Wahid Hasyim Selatan | 1161 2) Kendaraan rencana_ yang digunakan dalam persimpanean sid ini seperti ditampilkan pada Tabet 2. ‘Tabel2, Kendaraan rencama Gambar 2 Geomarik Fhssting Persimpangan © Pengamatan deta Kons lngkungan simpang Gintakan metipen snp trvebe soe Iahan Komersia, aban pemukiman ata daca dengan akses eros ang, digunakan utak Imenetukan kor penyessin tp ingkungan jal. Lokaspesimpangan Jalan Wahi Hasyim Jalan HM Aran merupskan"perptongsn Falun Wabi asym alan HM Acdun Daa Kondiilinghangan yang. diproleh renjslaskan tentang Kondslingkongan yang dn pada sal ini ertama unuk dar ski persmpangen, Dat nmi ‘mean alan Tambatan smping Spe ingkamgan ran kot turn prambun kta persinpangan Kondis bat jalan is bdo alm ons Saran ai Kondsisekitar persimpanzan eipaken awasan peramhan scp! pada layout Gate Data Sekunder ‘Cara untuk mendapatkan data sckunder adalah dari data Iterature, internet, imtansi terkait dan sebagainya yang dapat melengkapi dari data. Data {yang dibarapkan dipcrolchtersebut di ates meiputi peta lokasi studi: memperihatkan dimana lokasi simpang tak bersinyal yang akan evalusi, i ‘st aca aon TES |Feas|im [ rine | min ae ele lal pels [ee [a [ae[ fp | a wane [os fas] mr [ae | ae | ee a same | | 20] a | oe | oe | or c= 3) Kecopaian reneana berhubungan erat dengan Jarak pandang pads suatu persimpangan, dan Keeccpatan yang akan digunakan pada persimpangan ini adalah sebesar 40 kmvjam, ‘yang memiliki jarak pandang masuk sepanjang 100 m dan jarak pandang aman sepanjang 60m, (Tabet 3) Tabel 3. Jarek Pandang pada Persimpangan ‘Xecpatan Rencana | Jara Pandang (=) =) dicot [Ame Fiat 100, 30 2s 0 @ 160 105 70 220 130 % 305, 16 Gambaranmengenaijarak _pandang pada persimpangan dapat dilitat pada Gambar 3 dibawah = Gamibar& Fiona dan Fase simp cd Seer “Taper adalah pemiringan dari suatu lajur karen 2, AG SALES, | 3). tape aah penn dr sts jr aren aoe petembahen au peng ia Sonar “ taper tereantum pads Tabel S-dan_panjang ae re ‘minimum tape tereancum pada Tabet 6 “Gambar 3 Tarak Pandang pada Parsimpangan “Tebel 5 Standar Toper dari Pergseran Poros Lajur we B. Perencanaan Elemen Dan Fasilitas e =e at Keseaten Rencans ‘tam) gan don |e pene its a ters 7 jam, 1). Kaki simpang terdir tas jalan major dan jalan et minor, Pada persimpangan studi ini, Jalan 0 ‘Wahid Hasyim yang berfungsi sebagal arteri > sekunder adalah termasuk jlan minor. Islan HM. Ardan dan Ring Road berfungsi sebagai 20 rer primer dikategorikan sobagai jalan mayor. 2). Jumlah lajur pada persimpangan ini menzac pda Peraturin Menteri»Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/201 Dari tabel 4 berikut dapat diketzhul tah lobar dan jumiah Iajur pads Kecepetan rencana persimpangan Kurang. dari 80 knvjam adalat Sebagai berikut . J alan Wahid Hasyim=2 x (3 x 3,50) meter “21 meter e 4 alan HM. Ardan = 2 x (3x 3,50) meter=21 meter 55 ‘Tabel 4. Persyaratan Teknis Jalan untuk ‘Sistem Jaringan Jalan Primer ‘Goesinasi Pesyesiean PRESB Jaen Rave aon Bea Tet Fas 1 Ram) Keer EE CA ‘ Feed ee eee t oeat ectes Lo — Tae juin Paieg Koo rsa PERRERATAN GAL Tes Pea TEPER AMEE einer = iol Beira. Erect TRECEPATAN Vi ase 0-70 [ee Sect 0-100 50-80 arg rr 30-30 ELaTTANG. st 3.00 ae Te = Rumge nn. Fag 500 5 teen $30. zi } ae, 35.00 35 mae 35.00 Rewesia ma. ere 36.60 7 700, 7 33.00 ae ‘Becan Jalen min.) 3.00 3.00 = Bu 5551 ‘Leber Jase Lau Unter gD ee | sea Eas Las 0.50 Lene Bare Jalen min. bi) ee a Bers Luss poess seraoewen 050 | 0: ELINTANS eisnggik 3eonGG) CoeD SK EDS seecesa-< 60 cram can meeat 1.20)a mecien Foece tanec peryenenngen Kontgues! ine Leper Mean min. St) ‘Derw dalemoonganen sem sah $25°0G! pesarmestan teresa 28 | pyaeggean| KEEPIN Coke: 0.50~0.50+0.50 008 Twos Dera golem oe meee gees 30-00-0508 veses rte eres ane Os ‘oo Gerqgiesn +10 m seuos cenaeseG beton, mak kecenezan mcana 2 60 ome, Kontgues! enw baru caesergeen senssn Sesngp! eeeswoata 8am 075-050-075 Tengen Rares 200 ener mon ymy [Tees Ramos | Teale ee PISA, Yee epee 100 pemsan pune BBO ‘abel 6. Panjang Taper Minimum Kecepatan Rencana | Panjang Taper Minimum Qmjam) o) 60 40 30 35 0 30 ea 30 25 2 20 20 a a 3 B=3E ND Maa, dapat aihitung panjang yang diperkan v 2-8 perasicran jure: “abel 7, Panjang Lajur Pelambatan (id) sos emgage | uithcaorts 2 a i 30 2 i 3 Dari Tabel 7, diperoleh panjang lsu perlambatan (Id) pada kecepstan rencana persimpangan 40 kmjam adalah sebesar 15 meter. Sehingga dapat disimpalkan bahwa panjang taper (i) dipiih yang terbesar antare panne tminimam lajur perlambatan (Wd) dan panjang tinimum lajur pergeseran (Je) adalah sebesar 24 mete. Kemudian kita bandiagkan nila panjang taper Insil peshitingan dengan ili pada Tabel 5 ‘Yang man dipilih nila terbesar, dan hasilnya ‘dalah ili terbesar pada Tabel”6 sebesar 30 ‘meter pada kecepatan rencana 40 kana. +), Lajurbelok kanan Panjang lajur arian belok kanan (Gumbar 6 ddan 7) pada persimpangan studi ini (tanpa Tampu lalu lintas) dikitung dengan rumus dibawah ini, didasarkan pada jumiah kendaraan ‘yang masuk persimpangan setiap 2 menit pada jam sibak Is=2 XM XS imana jarak sotar Kendaraanrata-rata(S) yang, sigunakan adalah 6 meter. Lajurbelok ir Panjang lajur’ anwian belok iri pada persimpangan studi in (Canpa lampu lal intas) pada prinsipnya sama dengan peritungan Kendarsan belok kanan, dhitung dengan ramus . Marks gars pengarah Marta gue punteputus membujr yang empatkan ‘mengica jeje ah lias yang membelok pade joan dengan lyjur ici dard, ik Marka jalan ni berfungs sebagai marka peogarahKendaraan yang akan membelo. ‘i. Ulu ‘bar gris minimum 0.10 meter maksimum OS meter + paiang gi: > 30 meter dengan jak celah > sama dengan panjang gris a ‘Marka serong dengan binghsl chevron -Berupa garisserong uluh dengan bingkai gars ‘uh yang menyatakan bahwa kendaraan tiak fola lols Satan (m) 30 dinate setngs Kee tnt Receatan rencana = 60 tmvjem aan Lebar Median menjadi 1.80 jika si, (m) eta dia ——— bar median ‘Gambar 19. Garis Stop dengan Zebra Cross pada eres non pecinpangan tabu dalam. | Dicngtan | Koniguasilebar Tebar marka bah nis tei tepi dalam bangunan ‘Erma bah pemisshsetinset sian] Kereta dalam: 0.50+0,30+0,50 gan 055010,80°0.50 Sika pak Tapa L | penyeberangan Sota ‘0 Ruaja min, ; ). es Tees cambar 0, Penempatan abr cous pa Spang is 28 7). Median jatn, Ruma, Runa, Rasasia Tuwasjami, |] yy Mengacu pada Tabel 10 dias maka uburan dr o, ‘median ja, ramaj, ramadan ravasa adalah sebagai beri [KESIMPULAN 8). Kered Kereb pada umumnys dipergunakan pada ‘berbagal tip jalan perkotan untuk kepentingan keselamatan dan pemanfaatan jalan, Konfigurast ered bersangkutan dengan tipe, bentuk, dan dimensi Kereb harus datur secara optimum, schingga rangkaian kereb dapat berfungsi: 1) schagai pembatas tepian badan jalan sear dapet mmemudahkan pengemudi untuk ‘mengidentifikasijalur lal Hina; ) sebagai pembatas dan fails pejalan kaki tumuke melindungi agar perjalan kaki tidak ‘erabrak oleh kendaraan yang mengalami lepas kendall; ©) sebagal agian dari sistem drainase_ untuk ‘mengalirkan air permukaan sehingga perkerasan {ala terbebas dari genaagan: 4) ‘sebagai clemen cesteika dari jalan schingga ‘armonis dengan lingkungan dsekitarnya. ‘Tabel 10, Dimensi Median Jlan, Rumaja, Rumija dan Rusa Dari hasil perencanaan persimpangan pada Jalan Wahid. Hasyim — Jalan H.M Ardan dapat dsmpaltn stag rat Jarak pandang di persimpangan sesuai dengan kecepatan reneans berbubungan erat dengan jjrak pandang. pada sustu persimpangan, dan ecepatan yang akan digunakan pada persimpangan ini adalah scbesar 40 ka/jam, yang memilii jarak pandang masuk sepanjang 100 m dan jaa pandang aman sepanjang 60m 2. Panjang Taper di persimpangan adalah panjang taper (id dipiin yang terbesar antara panjang ‘minimum lajur perlambatan (ld) dan panjang ‘minimum lajur pergeseran (Ie) adalah sebesar 24 meter. 3. Panjang Tajur_antrianbelok Kanan pada persimpangan sti ini (anpa famp Tals Hints) diniung berdasarkan pada jumlah Kendarean ‘yang masok persimpangan setap 2 menit pada jam sibuk, maka didapat setiap lengan adalah ; oS LEed Fak i slam: so uma Raa Panjang ay Rata | Jarakantar | Antian “Tinggi 3 pendexae | Kerdaran | Kendarsan | Belok Dalam (x) 1s, yang Belok | ramrata | Kanan Runija min, = Kanan (M) | (S)(meter) | (3) (n) (kendmenit) (mete, Rawasja min, Ag & 3 =a oO dey: a | > € 4 6 8 A 3 6 | 36} SARAN 4 Panjang jar anivian belek Kar) pada ‘Adapun saran yang penulis dapat berikan persimpangan studi ini (tanpa lamp lat dalam skrpsi in, adalah sebagai berikut Tints)" pada pinsipnya sama dengan pethitungan kendaraan belok Kanan, Gihitung dengan ramus —dibawah ini, Sidasarkan pada jumlah Kendarsan yang masule persimpangan setiap 2 menit pada jam sib Tumlah Rata- P: aaa | aa | Jaskanar | Penns Pendckat | Kendarnan | Renderaan | elok dang eiok | 'otecta | Sk, Ki) | S)emeey | KC (uendmeiy a $ g a c x § 36 x Cs 5 a 5. Ukuran dari median jalan, rumaja, eumija dan uwasja adalah sebagai erik: Penggunaan ren Satuan (om) 1.50; diingaitan soingg kereb untuk Keeepatan ‘rencana <60 kmjam dan ‘Lebar Median menjadi 1,80 ja ‘in, (m) median dipskai (lebar median Japak sermasuk lebar penyeberangan. ‘babu dalam, | Ditinggikan | Konfiguras lebar lear marke ahi aris ep epi dlanabangunan termasak babu pemisah setingsi alam) ‘erebrbahu dalam: 0,50+0,50+0,50 an 0,500,8040,50 jk dipakai laa penyeberangan. ae i Ruma Tahara [38 8 1 Perencanaan dessin geometrikpersimpangan sugar disesuakan dengan kondisipersimpangaa, ‘Unk peritungan selanjutnya dapat dilskakan perencanian perkersan yang digunakan pads Detsimpangan baik itu perkerasan leotur atau kako, sehinggn persimpangan aman dilalui oleh pengguna jalan. 3. Untuk perencanaan drainase di persimpangan harus diakukan sebelum kegiatan perencanaan perkerasan KEPUSTAKAAN ‘AlamsyahAlik Ansori, Rekayasa Jalan Raya, Universitas Mahammadiyah Malang, 2006, ©. Jatin Khisty & B, Kant Kall, Dasar-Dasor Rekayasa Transports) iid 1 dan 2, Penerbit Erlengga, Jakarts, 2003 Direktorat- Bina Marga, 038/TBM/1977 Tata Cara Pereneanaan Geomewik Jalan Antar Kota (PGIAK), Deparemen Pekerjaan Umum. Pekerjaan Umum, Manual Kapasitas Malan Indonesia (MK) , Direktorat Jenderal ‘Bina Marea dan Departemen Pekerjean Umum, Jakarta 1997 Pereturan Pemeriatah RI Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya {@PGIR) No 13 1970 ‘Saodang, Hamirhan Ir,MSCE, Geometik Jalan, ?enerbit NOVA, Bandung, 2004, Undang-Undang Republic Indonesia Nomor 38 “Tahun 2004 tentang JALAN, Jakarta, 2004

You might also like