You are on page 1of 64
TEACHING GRANT QUALITY FOR UNDERGRADUATE EDUCATION (QUE) PROJECT IBRD LOAN No. 4193 ~ IND JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA BUKU2 - . MODUL PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK1 Oleh: Ir. Elly Tjahjono DEA NIP. 130 936 028, Dr. ir. Sulistyoweni W, DipLSE, SKM NIP, 130 321 140 LAPORAN AKHIR (FINAL REPORT) y ¥ Mei 1999 Dibiayai oleh Quality for Undergraduate Education (QUE) Project, IBRD Loan No. 4393 -~ IND, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia, dengan Kontrak No, 853/PT.02.FT.01/C/1998 tanggal 30 November 1998. KATA PENGANTAR Bahan pembelajaran ini disusun berorientasi pada upaya untuk membantu memberikan kemudahan mahasiswa dalam belajar dan meningkatkan kemandiriannya, sedangkan materi yang dikembangkan mengacu pada penguasaan kemampuan dasar yang dibutuhkan oleh sarjana teknik sipil dan barasan waktu yang tersedia bagi mahasiswa untuk mendalami materi mekanika teknik 1, Dengan kata lain, materi yang dikembangkan i dalam bahan pembelajaran ini telah melalui proses analisis tugas dan mengikuti konsep peningkatan kemandirian mahasiswa, Oleh karenanya penyusunan bahan pembelajaran ini dilakukan bersama antara ali di bidang imu mekanika teknik (dosen mate kuliah mekanika teknik 1) dan abli di bidang teknologi pendidikan serta mendapat masukan dari berbagai abli dalam bidang ilmu telenik sip. , Bahan ini disusun dalem bentuk modul-modul dan merupakan salah satu pendukung utama dalam proses pembelajaran dalam upaya peningkatan hasil belajar dan kemandirian mahasiswa. Diharapkan bahan pembelgjaran ini dapat membantu para instruktur / staf pengajar di tingkat pergurvan tinggi program studi teknik sipil dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mata kuliah mekanika teknik 1 Penyusun menyadari bahwa bahan pembelajaraii ini masih banyak kekurange’. Oleh Karena itu, kritikt dan saran yang bersifat konstrultif sangat diharapkan demi penyempumaan bahan ini. Akhimya, kepsda ic. H. Djunaedi Alwi dan semua pibak yang telah membantu proses penyusunan bahan ini diucapkan terima kasi Tim Penyusun, Ir. Elly Tjahyono DEA. Drlr Sulistyoweni W DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI MODUL PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK I URAIAN UMUM. 1. Deskripsi Matert Mekanika Teknik 2. Keterkaitan Mata Kuliah Mekanika Teknik dengan lainnya 3. Tujuan Instruksional - Mekanika Teknik 1 3.1. Umum, 3.2, Khusus 4, Pola Pembelajaran 5, Metoda Pembelajaran 6. Kriteria Penilaian “MODULI: GAYA PADA SUATU STRUKTUR DAN KRITERIA KESEIMBANGAN A. PENJELASAN UMUM AL, Tyjuan Iastruksional Umum A.2. Tujuan Instruksional Khusus A3. Pokok Bahesan dan Sub Pokok Bahasan AA. Bentuk Kegiatan AS. Tugas Baca B. GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN, ©. URAIAN L1, Pendahuluan 12, Gaya 1.2.1. Tipe dati sistem gaya 1.2.2. Sifat-sifat gaya 12.3. Resultante gaya pada bidang 1.2.3.1, Gaya-gaya yang konkuren 1.2.3.2. Dua gaya yang konkuren won wk aD 123.21. Due gayayang saling tegak lurus 16 123.22. Dus gayayang membuat sudut 18 12.3.3. Beberapa gaya yang konkuren 19 ; 1.2.3.4. Beberapa gaya non konkuren 21 i 12.3.5. Beberapa gaya sejajar 26 ' 12.4. Komponen gaya 29 1.2.4.1. Komponen gays dalam dua garis kerja 29 1.2.4.2. Komponen gaya dalam tiga garis kerja 20 1.2.5. Keseimbangan gaya-gaya pada struktur bidang, 32 i 13. Latiban 36 i 1.3.1. Latihan soal resultante gaya-gaya konkuren 36 i 13.2. Latihan soal resultarite gaya-gaya non konkuren 37 . 13,3, Latihan soal resultante gaya-gaya sejajar . 38 1.3.4, Latihan soal komponen gaya . 39 13.5, Latihan soal keseimbangan 40 MODDULIX: —_JENIS STRUKTUR DAN MUATAN YANG BEKERJA PADANYA 4L A. PENJELASAN UMUM AJ. Tujuan Instruksional Umum 4 2. Tyjuan Instruksional Khusus 4 A3. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan 4 ‘A4. Bentuk Kegiatan. al AS. Tuges Baca 42 B. _ GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN a .—-URATAN 44 TL1, Pendahuluan 44 U2. Klasifikasi dari struktur 44 11.2.1. Jenis-jenis struktur 45 13. Muatan 48 TL3.1. Jenis-jenis muatan 4B MODUL DI: ANALISA STRUKTUR STATIS TERTENTU $2 A. PENJELASAN UMUM. 52. AL A2. A3. AA AS. Tujuan Instruksional Umum 52 Tujuan Tnstruksional Khusus . 32. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan 53 Bentuk Kegiatan 53 Tugas Baca 3 GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 54 URAIAN 56 TILL. Jenis-jenis perletakan 56 TIL2, Syarat-syarat keseimbangan 58 HL3. Kestabilan dari struktur ~ 59 TIL4. Jenisjenis gaya dalam 60 TLS. Analisa reaksi dan gaya dalam pada struktur balok 3 TLS. ML7. UL8. TILS.1. Balok di atas dua tumpuan TIL5.2. Balok terjepit TILS.3. Balok dengan kedudukan perletakan yang diubah 111.5 4, Balok dengan muatan tidak langsung, 1IL5.5. Balok gerber Analisa reaksi dan gaya dalam pada struktur portal 1116.1, Portal biasa 1T1L.6.2, Portal dengan kolom miring, 11.6.3. Portal tiga sendi. Analisa reaksi dan gaya dalam struktur gantungan sokongan Latihan TIL8.1, Latihan soal reaksi dan gaya dalam pada struktur balok TE1.8.2, Latihan soa} reaksi dan gaya dalam pada struktur portal 111.83. Latiban soal reaksi dan gaya dalam struktur gantungan sokongan iv MODUL PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK 1 URAIAN UMUM 1. DESKRIPS] MATERI MEKANIKA TEKNIK Meksnika Teknik secara urmum adalah ilimu mekanika benda padat yang berhubungan dengan pemecahan masalah gaya-gaya yang bekerja pada suatu struktur (dalam hal ini dapat berupa ‘gedung, kanal, saluran, mobil, dll) yang tidak dapat dipisahkan dari struktur itu sendici Mekanika Teknik Yhusus untuk bidang ilmu Teknik Sipil adalah ilmu yang. mempelajari perilak sistem struktur suatu bangunan akibat pengaruh gaya luar. Bangunan yang dimaksud adalah struktur bangunan telaik sipil, antara lain bangunan gedung, bangunan. jemibatan, jalan, bangunan air, lapangan terbang dan sebagainya Ada berbagei faktor yang ‘mompengarubi perilaku gaya antara lain jenis strultur bangunan, kondis! tanah, pengarah angin, getaran, bahan bangunan yang digunakan dll . Bengaruh tethadap sistem straitur dinyatakan dalam bentuk Momen, Gaya Normal, Gaya Melintang dan Momen Torsi, Lendutan dan sebagainya. Halal yang dipelajari dalam ‘mekenika teknik mencakup deskripsi komponen-komponen yang bekerja dalam suatu sistem struktur, peritaku struktur akibat beban (gaya luar) yang diterimanya, dan pengaruh bahan teshadap perilaku struktur, serta berbagai metoda snalisis struktur pada kondisi struktur statis tertentu dan tak tentu. Materi ini diberikan mulai dari semester | hingga semester tujuh. Mata kuliah Mekanika Teknik merupakan mata kuliah dasar keahlian teknik koliah ini menurst kuriketlum Program Studi Teknik Sipil 1996 mempunyai bobot 16 sks, ‘yang terscbar di semester I hingga 7 sebagai mata kuliah Mekanika Teknik 1, 2, 3,, 4, 5,6, don 7. Mekanika Teknik | berada pada semester 1, dimana mahasiswa pada saat iu telah menguasai dasar-dasar pengetahuan i matematika dan fisika mekanika. Mata lia Mekanika Teknik ini merupakan salah satu dari fundasi pengetahuan konstruksi beton, Konstruksi baja, konstruksi kayu, konstruksi jalan, perencanaan fondasi, perencansan pelabuhan, bangunan air, jembatan, Iapangan terbang, perencanaan bangunan tahan gompa. 2. KETERKAITAN MATA KULIAH MEKANIKA TEKNIK DENGAN LAINNYA. Apabila digambarkan bagan urutan mata kuliah Mekanika Telnik \ sampai dengan 7, berdasarkan urutan kemampuan, maka bagan tersebut digambarken sebagai berikut: peu] Jars Mra : mr MTS M7] MTS Gambar 1. Bagan urutan mata ajaran Mekanika Teknik Keterkaitan antara mata ajaron Mekanika Teknik dengan mata ajaran lainnya, disajikan dalam tabel 1, . Tabel 1. Keterkaitan Mata Ajaran Mekanika Teknik dengan Lainnya Mata Ajaran ‘Waata gjaran Mekanika’ | Maa Ajaran yang diduiaung | Keterangan Prasyarat Teknik > Fisike Mekanika: MTT = Me Gaya = wr3 «Matematica: = Beton 1, 28 28, Oiferensial, Integral * Kaaja 1.2 + Rekayasa Sipil = Mek Tan f,2 + MTA Wrz = MTS Keeton + K Baja 1.2, Kayu. + TA ws = MT + MTZ + MTS = Rok sipil2 = MTS © Mek. Tan2 © Rek Sip © K Beton 4, 28, 28. Kea 1,2, Kay, + aS uTa + MTS = MTZ #_Konst Beton 2A, 28. [WTS MTs MTT + Mra KBoton 2A, 28. = MTs Te KBeton 2 Perene.Jembatan Petene. Bin Teben Gempa mira MTT * Perene. Gedung MES Sebagai gambaran umum tujuan instruksional umum masing-masing mata kuliah ‘Mekanika Teknik 1 hingga 7 adalah sebagai berikut: Mekanika Teknik 1: (sem.1) Marmpu menghitung dan menentukan reaksi perletakan, besarnya gaya dalam suatu potongan untuk struktur statis tertenty, serta dapat menentukan persamaa dan melukis diagram gaya dalam pada struktur balok di atas dua perletakan, struktur balok terjepit akibat gaya luar yang bekerja padanya, struktur yang kedudukan balok diubah, struktur balok gerber, struktur portal statis tertentu, struktur pelengkung tiga sendi, struktur gantungan dan sokongan. Mata ajaran pra syarat : Matematika dan Fisika Mekanika. Mekanika Teknik 2 : (sem.2) Mampu menghitung dan menggambar garis pengaruh reaksi, gaya dalam momen Jentur lintang dan normal akibat muatan bergerak pada struktur statis tertentu balok sederhana, balok gerber portal statis tertentu, portal tiga sendi, rangka bidang. Mampu menganalisa Konstruksi rangka batang ruang statis tertentu sederhana dengan berbagai metode. Mekanika Teknik 3 : (sem.3) Mampu memahami konsep tegangan, deformasi, persamaan keseimbangan dan ‘konsep energi pada struktur solid, Mampu menggambar lingkaran Mohr dan menerapkan konsep energi pada sttuktur sederhana. Mekanika Teknik 4 : (sem.4) Memahami perhitungan lendutan dan perubahan bentuk pada struktur statis tertentu dengan teori energi. Mampu menghitung lendutan pada struktur statis fertenty, ._.Mekanika Teknik 5 : (sem.5) Mampu menganalisa struktur statis tak tentu. Mampu menghitung reaksi, Jendutan, menggambarkan diagram M,L,N dan garis pengaruh pada struktur statis tertentu dengan teori energi. Mekanika Teknik 6: (sem.6) Mampu menghanalisa struktur dengan menggunakan metoda matriks, memahami teknik programasi metoda matriks dan dapat menggunakan paket program dengan komputer. Mampu menghitung struktur balok, rangka bidang, portal Bidens, eid, portal ruang dengan metode matriks. Mekanika Teknik 7 (sem. 7) Mampu memahami dan menerapkan metode elemen hingga (MBH) untuk problem clastis solid tiga dimensi (3D) dan elastis solid dua dimensi (2D), plane stress and plain strain, Mampu menghitung struktur solid problem statis solid 3 dimensi, dan elastis solid 2D, Mampu menggunakan paket program MEH. Memahami teknik programasi MEH dan mampu membuat sub rutine matriks kekuatan elemen. 3. TUJUAN INSTRUKSIONAL - MEKANIKA TEKNIK 1 3... UMUM Mahasiswa diharapkan mampu menghitung dan menentukan reaksi perletakan, besarnya gaya dalam suatu potongan uatuk struktur statis tertentu, serta dapat menentukan persamaan serta melukis diagram gaya dalam pada: a. struktur balok di atas dua perletaken, struktur balok terjepit akibat gaya luar yang bekerja padanya struktur yang kedudukan balok diubah struktur balok gerber struktur portal statis tertentu, struktur pelengkung tiga sendi , struktur gantungan dan sokongan aes 2. Mampu mengemukakan sikap dan tindakan dalam hal berpendapat, memberikan penilaian dan mengambil keputusan dengan perasaan bebas, penuh keyakinan dan tanggungjawab. 3.2, KHUSUS Setelah mondapatkan pengetahuan ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjotaskan definisi gaya dan sifa-sifatnya, ‘Menghitung dan menentukan resvitante gaya yang bekerja pada suatu struktur bidang ‘Menguratkan suatu gaya menjadi beberapa komponen gaya Monjelaskan Ksiteria kescimbangan gaya yang bekerja pada suatu sistem struktur.- sae Membedakan antara muatan mati & hidup, muatan terpusat & terbagi serta muatan momen, 6, Menjelaskan dan menggambarkan 4 jenis perletakan meliputi rel, sendi, jepit, dan pendel. . 7. Menjelaskan berbagai jenis struktur dan menggambarkannya dalam wujud sistem struktur untuk keperluan perhitungan Mekanika Teknik, 8, Menjolaskan syarat-syarat keseimbangan suatu struktur akibat muatan yang _bekerja padanya (gaya lua). 9. Menjelaskan secara sedethana perbedaan struktur statis tertentu & tidak tertentu, struktur stabil & labil . 10. Membedakan 4 jenis gaya dalam yang terjadi pada struktur akibat gaya/muatan luar yang bekerja 11. Menghitung dan menentukan reaksi perletakan, menentukan persamaan gaya dalam, dan ‘melukiskan diagram gaya dalam (M, N, L, Mb) pada berbagai jenis struktur meliputi struktur balok di atas dua perletakan dan struktur balck terjepit akibat gaya luar yang ‘bekerja padanya, 12, Menghitung dan menentukan reaksi perletakan, persamaan gaya dalam, dan melukis diagram gaya dalam pada struktur yang kedudukan balck diubah 13, Menghitung dan menentuken reaksi perletakan, menentukan persamaan gaya dalam, dan smolukis diagram gaya dalam pada strultur balok gerber. 14, Menghitung dan menentukan reaksi perletakan, menetukan persamaan gaya dalam, dan melukis diagram gaya dalam pada struktur portal statis tertentu, struktur pelengkung tiga sendi, struktur gantungan dan sokongan. 4, POLA PEMBELAJARAN Pola pembelajaran disajikan pada tabel 2 dan tabel 3 di halaman berikut. dolor nq nya uEjaeyad emp see » vestonp sey ws wd vanes gvo:cena mw | eayet yon veyuaou up someon eBnu uep e2eq seb euoi2ana m " “oer Squaeery vegp neq dun B1N01 NEw | Bak ey uemeteD jane mys eed ‘sen sin eg atin,_ + | er Ga ed UO wo |e did enioy ipefuew eq Buek zo 'enng S71 1p UBNNEEH swe ‘ “quopeyy eBoy POOR w (sag) + ‘syn "Sin SIN ‘eeeg sen, t imponsesye «| ¢ spe uep eynquay —Uelelllag rp emng = 20) ‘soagsein, + z 997 85 ‘ + | F058 Oe Zing sin uoplyp —seby «|e oe ese Seo asin Om we ( ewer reas eheB 1898 5) su coma sn pe” | Se pts oe om tent ustusgee vagp "yea uedun ‘Tmng ‘sie oqueyrsas Ueyusuoul Uap GunpyBuayy x | CHO wep ‘sys ‘Newer cmeg sain, + chugs uap oa suyep ueysxatun | | snPAnas mens eped ekeD L HO wosn/vooran | _ymgconesvent | snenoruoisymusta ivan nvsmivayovoa | woHoN I SINAGL VINVIGI NVIION VLWA NYUVEV aad ¥10d z Rae 8661 HOA MON “Kuedwog Suysiqng ue Z66 ‘spousepopy fo ysBtuaurs pul L661 HOA MON “Auvdwoy Funysyqng UEMOLYY ‘SIsMpoUy poumoNUE “IY AE“ oe Ig paddy “4 981095 ‘souuruquir 7 pseu07 “pAIds °T imenoy ming ‘reon'9L Fung gH EEN & pues -wobuowe up uri noms sped weep efe6 uefa up ave eo vaHuBuOU Us BuMN BLE gh "ao ‘Buod mye ped wmepefe8 weep vep Lye oad sya ceynueLO cep Bana L9H, HL “nai preg ngs sped wep eke weep LEE Uy 0) ue aIou UEP BaNRBLBA “, uepepad ser ona vep Bue MBiah frp wag eh nee eae $, METODA PEMBELAJARAN Dosen bertindak sebagai fasilitator dan motivator, dan mahasiswa berperan altif dalam belajar. Modul berfungsi sebagai peagarah materi, tugas akademik dan kegiatan belajar. Cara ppelaksanaannya dilakukan dengan sistem kontrak, yaitu dosén riénawarkan program pembelajaran dan mahasiswa melakukan penawaran kemudian ada kesepakatan antara kedua bbelah pihak, 6. KRITERIA PENILAIAN Penilaian dilakukan terhadap hasil Kuis, UTS, UAS (70%), Tugas Akademik dan keaktifan mabasiswa (25%), Kehadiran (5%). 7 MODULI GAYA PADA SUATU STRUKTUR DAN KRITERIA KESEIMBANGAN A, PENJELASAN UMUM. ' AJ. Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dibarapkan mampu menghitung dan menentukan resultante dari gaya- ‘gaya pada suatu struktur bidang, menguraikan satu gaya menjadi beberapa komponen ‘gaya, serta mampu menghiteng dan menentukan keseimbangan dari gaya-gaya yang, bekerja pada suatu struktur bidang. A2, Tujuan Instruksional Khusus + Mampu menjelaskan definisi dari gaya beserta sifst-sifatnya. ‘Mampu menghitung dan ntenentukan resultante gaya-gaya. ‘Mampu menguraikas. vaty gaya menjadi beberapa komponén gaya. ‘Mampu menjelaskan kriteria kescimbangan gaya-gaya yang bokerja pada suaty struktur, 5. Mampu menghitung dan menentukan keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada suata bidang. awe A3. Pokok Babasan dan Sub Pokok Bahasan POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN Gaya yang bekeqa pada suate stuktur Kriteria keseimbangan gaya pada suatu | © bidang. Definisi gaya dan sifat-sifat paya. Resultante gaya yang bekerja pada suatu bidang dan struktur bidang. Uraian satu gaya alas beberapa komponen saya. Keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada suatu bidang. AS. Bentuk Kegiatan Kuliah Diskusi ‘Umpan Balik Media ‘Tugas Baca 2 4x90 menit 24x20 menit 4x 10 menit : OHP, Hands Outs, Papan Tulis © Leonard Spiegel & George F. Limbrunner, Applied Statics and Strength of Materials, Macmillan, Chapter 1, 2,3, 4. - * RC Hibbeler, Engineering Mechantes Statics, Prentice-Hall, Chapter 1, 2, 3, 4. B. _ GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Matriks Garis Besar Program Pengajaran Mata Kuliah Mekanika Teknik | } URAIAN KEGIATAN PENGAJARAN PENDAHU- | Deskrips Singaat” | Lingkup pelajaran int LAN Penjelasan tentang definisi gaya , sifatsifl gaya, resutante ‘gaya, dan keseimbangan gaya. : Relevansis Pentingnya mempelajani gaya , slfarsifat gaya, titeria i Kescimbangan dalam —menganalisa.struktur di dalam pelajaran Mekanika Teknik j Tujuan Instruksional | Mahasiswa mampu menjelaskan definist dari gaya beserta | Khusus (TIK); sifat-sifataya, : ‘Mampu menghitung dan mencatukan resultante gaya-gaya. ‘Mampu mengucaikan satu gaya menjadi beberapa Komponen saya. : ‘Mampu menjclaskan kriteria kescimbangan gaya-gaya seca rmenghitung dan menentukan kescimbangan gaya-gaya, URATAN | Uriian Mater Ponjelasan tentang = Pengertian deri gaya dalam Kehidupan seharichari beserta sifa-sfat gaya dalam tubungannya dengan hukum alam, Menghitung dan menentukan gaya pengganti dari bebcrapa ‘aya dalam bidang (cesutamte gaya dalam bidang) dengan aa analiis dan gratis, Menguraikan satu gaya menjadi beberapa Komponen gaya Pengertian keseimbangan gaya dan syarat-syaratnya Menghitung dan menentukan Kescimbangan gaya-gaya yang bekerja pada suatu bidang Cont ‘Memberikan confob gaya yang bekerja pada svatu benda dan nga gaya yang bekerja pada suatu struktu, CContoh peshitungan resullanle gaya-gaya yang Konkuren dan non konkeuren pada satu bidang, baik dengan cara analitis éan grafis, Dan uraian dari sit gaya atas beberapa Komponen aya Conloh pethitungan keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada suatubidang Taian Menghiting resultant? gaja-gave yang Korie dan non Aonkuren dengan cara analits dan grafis, ‘Monghitung kescimbangan gaya-gaya pada suatu bidang. FENUTUP | Test Formalif Pelaksanaan teat dalam bentuk essay. ‘Umpan Balik Menilai tingkat penguassan mated dan mengidentiikast kesuitan yang masih dirasakan otch mahasiswa. Mnjelaskan keribali baglan-bagian yang belum dipahami, Cc. URAIAN EI. Pendahuluan : Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas daripada gaya-gaya yang bekerja pada sekelilingnya. Mulai dari benda mati yang memiliki berat sendiri, sampai pada benda bergerak yang disebabkan bekerjanya gaya pada benda tersebut Dalam ilmu Mekanika Teknik yang merupakan dasar dari ilmu teknik sipil akan selalu mempelajari hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu struktur dengan perilaku straktur akibat gaya tersebut. Schingga atas dasar itu maka untuk mempelajari Mekanika Teknik terlebih. dabulu perlu diketahui tentang definisi dari gaya serta sifat-sifat dari gaya seperti yang akan dijelasken di bawah ini . £2 Gaya Menurut pengertian Mekanika Teknik, gaya dapat diartikan sebagai muatan yang bekerja pada suatu konstruksi, yang tak dapat dilepaskan dari konstruksi itu sendiri, Suatu gaya selalu mempunyai: -_besaran - titik tangkap = arah Atas dasar sifat tersebut di atas, maka gaya dapat digambarkan sebagai sebuah = TANDA ANAK PANAH (VEKTOR), dengan : - skala panjang sebagai besaran, ~ sebuah titik yang dilalui anak panah sebagai a titik tangkap. ~ ujung anak panah sebagai arahny’;” seperti pada gambar di samping arah dari gaya membuat sudut a. dengan horizontal. 42.1. Tipe dari sistem gaya Gaye-gaya yang bekerja pada sebuah benda tidak hanya terdiri deri satu gaya, ‘melainkan lebih dari satu gaya (sistem gaya) dengan susunan yang bermacam-macam dan dapat dikelompokan seperti: 8) Gaya-gaya kolinier adalah gaya-gaya yang garis kecjanya terletak pada sebuah saris lurus + »>___»>__+__ ©) Gaya-gaya koplanar adalah gaya-gaya yang gacis kerjanya terletak pada satu bidang ©) Gaya-gaya ruang adalah gaya-gaya yang garis kerjanya terletak dalam suata ruang. 4) Gaya-gaya konkuren adalah gaya-gaya yang garis kerjanya bertemu di satu titi. ©) Gaya-gaya sejajar adalah gaya-gaya yang garis kerjanya sejajar satu sama tain baik di dalam bidang maupun dalam uang. IT Dalam Mekanike Teknik 1 ini lebih banyak dibahas gaya-gaya yang bekerja dalam bidang, baik yang {inier, konkuren maupun yang non-konkuren, 122 Sifatsifat Gaya Sebelum masuk ke perhitungan gaya-gaya yang bekerja pada satu bidang, perlu diketahui terlebih dahulu sifat-sifat / keidah-kaidah yang berlaku pada gaya. Sifat-sifat / kaidah-kaidah dari gaya yang perlu diketahui adalah sebagat berikut : 1) Sebuah gaya dapat dipindah-pindah sepanjang garis kerja gaya tersebut tanpa ada pengaruh apa-apa. 2) Beberapa gaya yang bekerja pada sebuah benda dapat digguoanti menjadi sebuah gaya penggenti yang memiliki pengaruh yang sama terhadap benda dimana gaya- gaya tersebut bekerja Gaya pengganti itu disebut sebagai resultante. 3) Hukum Newton I : sejumlah gaya-gaya dikatakan seimbang apsbila vesultante dari gaya-gaya tersebut sama dengan nol. Hukum ini juga disebut Hukum Keseimbangar, 4) Hukum Newton IH : wntuk setiap aksi tentu akan ada teaksi yang sama besarnya tetapi berlawanan arahnye. 5S} Komponen : vraian dari sebuah gaya atas beberapa garis kerja gaya yang merupakan kebalikan dari resultante, 6) Momen: Sebuah gaya yang dipindahkan secara translasi, akan menimbulkan tambahan momen sebesar gaya dikali jarak perpindahan yang dilakukan. Contoh : Gaya P yang bekerja dititik A, dipindahkan secara translasi dengan jarak perpindahan d ke titik B, maka di titik B selain bekerja gaya P, juga bekerja momen sebesar : Px d Pj P M=Pxd A B 12.3, Resultante gaya pada bidang Apabila pada suatu bidang bekerja beberapa gaya, maka gaya-gaya tersebut dapat diganti menjadi satu gaya pengganti yang disebut sebagai Resultamte.(Kaidah kedua). ‘Untuk menentukan Resultante gaya yang bekerja pada satu bidang dapat dikelompokan seperti di bawah ini. 123.1. Gaya-gaya yang kolinier Gaya-gaya yang garis kerjanya berada dalam satu garis (Kolinier), mempunyai Resultante sama dengan penjumlaban secara aljabar dari gaya-gaya tersebut, at ne a ce R=P1 + P2+P3~P4 12.3.2 ‘Dua gaya yang konkuren 123.21. Dua gaya yang saling tegak lurus. Dua gaya Fx dan F, yang bekerja saling tegak lurus seperti gambar di bawah ini, dapat digenti menjadi satu gaya (Resultante) yang mempunyai pengaruh yang sama terhadap benda dimana kedua gaya tersebut bekerja, Secara analitis Resultante kedua gaya dapat ditentukan dengan rumus : Arah dari resultante gaya Secara grafis Resultante dari kedua gaya ini dapat ditentukan dengan cara : ~ Pertama-tama tentukan terlebih dahulu skala gaya, misalnya 1 ¢m~ 200 kg. > Gambarkan besarnya gaya F, searah sumbu X dengan panjang gaya sesuai dengan skala yang telah ditentukan. . ~ Dari ujung gaya F, tarik gaya yang sejajar dengan F, dan panjang gayanya sesuai dengan skala yang telah ditentukan ~ Resultante dari kedua gaya tersebut adalah garis yang ditarik dari pangkal gaya F, ke jung dari gaya F, (R). Dikenal sebagai lukisan segitiga gaya . - Besarnya resultante kedua gaya tersebut dapat ditentukan dengan mengukur panjangnya R (wisalken = a em) kemudian kalikan harge a dengan skala yang ada yeita 200 kg sehingga R = 200 a kg. ~ Dan arah dari resultante dapat diukur dengan busur dati garis horizontal atau dalam hal ‘ni sama dengan arah F, ke arah dari gaya R, maka besamya sudut yang dibentuk itulah sama dengan arah dari Resultante gaya F, dan F, Gambamya seperti di bawah ini ” 123.22 Dua gaya yang membuat sudut Dua buah gaya tidak selalu bekerja tegak lurus satu dengan lainnya, kadang-kedang membuat sudut sembarang satu dengan lainnya, Besamya resuitante dua buah gaya F, dan F, yang membuat sudut a seperti gambar di bawah ini dapat ditentuken berdasarkan filam paralellogram. Princip hudum paralellogram adalah dua buah gaye yang bertemu di sata tik: F, (OC) dan F,(OA) dapat diganti menjadi satu gaya yaitu Resultante (R), yang dipresentasikan sebagai diagonal dari paralellogram yang dibentuk oleh gaya F, dan F, \ta yzitu garis OB. Paralellogram OABC dibentuk dengan menarik garis AB // OC(F,) dan garis CB // OA (F, ), dan resultante kedua gaye tersebut (R) adalah diagonal OB, yang besar dan arehnya dapat ditentukan dengan cara analitis maupun gratis, Secara anaiitis besar dan arah Resultante tersebut didapat dari hubungan trigoneometri seperti di bawah ini. Besamnya Resultante gaya : R= Fit Fi - FiFysing R _ AL Arah resultante : lab = ad Fis jadi : sing = HE snd R Secara grafis besar dan arah Resultante kedua gaya ini dapat ditentukan seperti dua gaya yang saling tegak lurus pada bagian J.2.3.2.1. yaitu ~ Pertama-tama tentukan skala gaya terlebih dahulu, misalkan 1 em ~ 300kg, ~ Gambarkan besamya gaya F, dengan panjang anak panah sesuai dengan skala yang telah ditentukan dan arahnya sesuai dengan arah gaya F,, ~ Dari ujung gaya F, tank garis yang sejajar dengan gaya F, dan panjang anak panah sesuai dengan besarnya gaya F,. ~ Resultante geya F, dan F, adalah garis yang ditarik dari pangkal gaya F, ke ujung gaya F, - Dan besamya Resultante kedua gaya didapat dengan mengukur panjang gaya R (miselkan panjangnya R = b cm) , kemudian dikalixan dengan skala gaya, sehingga besarnya Resultante kedua gaya tersebut = 300 b kg. . ~ Dan arah dari Resultante didapat dari mengukurnya dengan mengguriakan busur. Gambamya seperti di bawab ini: 123.3, Beberapa gaya yang konkuren Tiga buah gaya atau lebih yang konkuren koplanar dapat diselesaikan dengan dua cara 1, cara grafis / lukisan yaitu dengan menggunakan lukisan kutub atau lebih dikenal dengan lukisan poligon gaya. 2. cara.analitis / analisa yaitu dengan mengnraikan gaya-gaya tersebut pada sumbu X dan sumbu Y, kemudian komponen gaya-gaya delam sumbu X dijumlahkan = © K, dan Komponen gaya-gaya dalam sumbu Y dijumlahkan = K, . Sehingga tinggal dua gaya yang saling tegak lurus. 3, Langkah selanjutnya sama dengan resultante dua gaya yang tegek lunus 19. ‘Besar resultante gaya : fax? + EK? 2K, Arah daci cesultante gaya : gan ze CONTOH SOAL : Tentuken besar dan arah dari resultante empat buah gaya yang konkuren koplanar, K,= ‘800kg , K, = 600 kg , K, = 400 kg dan K, = 800kg dengan cara grafis dan analitis. POLIGON ‘GAYA ‘Cara Grafis: Agar gambar yang dihasifkan tidak menumpuk satu dengan yang lainnya, maka dibuatlah ‘gambar poligon gaya di luar gambar pada soal. - Untuk memulainya terlebih dahulu ditentukan skala gaya , disini ditentukan skala gaya 1 cm ~200kg . Langkeh selanjutnya adatah ‘Tentukan titik awal pekerjaan (titik 0), tarik garis yang sejajar dengan gaya K, yang panjanguya 4 cm, Dari ujung gaya K,(ujung panah) tarik garis yang sejajar dengan gaya K, sepanjang 3 om. Dari ujung gaya K_(ujung panah) tarik garis yang sejajar dengan gaya K, sepanjang 2 om. Fy + Dari ujung gaya K,(ujung panabi) tarik garis yang sejajar dengan gaya K, sepanjang 4 om. + Resultante dari keempat gaya tersebut adalah garis yang menghubungkan titik awal O dengan ujung panah gaya K,. Unur panjang dari resultante gaya tersebut, misalnye 2, lom , maka besarnya resultante gaye-gaya ~ 2,1 x 200kg = 420kg. Dan srahnye dapat diukur dengan menggunakan busur terhadap garis horizontal - Cara Analitis: Agar memudahkan perhitungan dengan analtis, dibuat suatu tabel perhitungan seperti berikut: Gaya=K K K, IK, =800kg _|K,=- 800 cos 60°=-400kg |K,,=+ 800 sin 60°= + 692,8 kg, IK,=600kg _|K,, =+ 600 cos 30°=+519,6 kg _|K,,=+ 600 sin 30° = + 300 ke =400 kg _ [Ky = + 400 cos 45°= +282,8kg_[K,,=- 400 sin 45°=- 282,8 kg = 800 kg, = Ky =- 800 kg EKx = + 402,4 kg EKy =~ 90 kg, Besarnya Resultante gaya-gaya : R= {402,4%+ 907 =412,4 kg. 0 Arch dari resultante gaya: {Gr =—gyqq = — 0,224 R= 12,6° 1234. Beberapa gaya non konkuren + Penentuan resultante beberepa gaya yang fton konkuren koplanar perlu memperhatikan prinsip perpindahan gaya secara translasi, Dimana apabila satu gaya dipindahkan secara translasi akan menimbulkan tambahan momen, Untuk memudahkan penyelesaian soal perly a itetapkan suatu perjanjian tanda untuk momen tersebut, dimana apabila momennya berputar searah jarum jam dianggap bertanda positip, sedangkan apabila momennye. berputar berlawanan jarum jam dianggap bertanda negatip. Tehapan mencari Resultante gaya-gaya non konkuren koplanar dengan cara analitis adalah sebegai berikut : 1, Semua gaya diuraikan atas gaya yang searah dengan sumbu X dan searah dengan sumbu Y, sehingga terdapat komponen gaya dalam arah X (K,) dan ¥ (K,). 2. Pindahkan semua komponen gaya arah X (K,) ke sumbu X, sehingga selain komponen ‘gaya tersebut juga terdapat tambahan momen dalam areh X yaitu M,. 3, Dengan cara yang sama semua komponen gaya dalam arah Y (&,) dipindahkea ke sumbu Y, sefiingga terdapat tambahan momen dalam arah Y yaitu M,, 4, Jumlahkan sera komponen gaya dalam sumbu X sehingga terdapat: R= EK, dan jumlahkan semua gaya dalam sumbu ¥ sehingga terdapat : R=3K, Maka besarnya resultante gaya-gaya itu: R= JEKi + IK; dan arah resultante gaya : PAS 8b - SC 5, Untule menentukan letak titik tangkap resultante (x,y) digunakan persamaan di bawah ini =M — Me OU y= Se a CONTOH SOAL Empat bueh gaya yang non konkuren koplanar seperti tergambar di bawah ini, K, = 2P , K = 4P 2, K, = 2P (2, dan K, = 5 P, Tentukan besar dan arah resultante keempat gaya tersebut, letak garis Kerja resultante serta letak titik tangkep resultante gaya-gaya tersebut dan gaya yang mengimbanginya. tg od=3/4 K4=5P Langkah penyelesaian dengan cara anafitis akan iebih mudah apabila dibuat dalam satu tabel seperti di bawah ini, q& x M. M, ~ -2P = 2P x3 =-6P -K,cos 45°=-4P |-Kysings°=-4p [4Px3 =+12P [4Px3_ =-12P K,cos 45°= +2P |+K,sindS*=+2P [2Px2 = +4P [2Px2 =-4P Kgosa =+4P |-Kysina=-3P |aPxS =-20P |3Px2 =+6P EK,=2P ZK =-7P = M,= -4P = M,=- 16 alolol—ls Besarnya resultante gaya-gaya: R= ap? + 49P? = [5aP? =7,28P 1 Arah resultante gaya-gaya : teg= cra =— 4s = 74,05" os Titik tangkap resultante gaya : ‘Tanda untuk titik tangkap tidak langsung didapat dari hasil pembagian di atas tetapi harus diteliti lebih lanjut seperti berikut (Cara menentukan tanda untuk titik tangkap resultante adalah sebagai berikut - + E Ky bertanda positip, yang berarti arah gaya ke kanan, sedangkan © M,, bertanda negatip, yang berarti berlawanan jarum jam . Supaya perpindahan © K,. (yang sebenarnya bekerja di titi tangkap resultante) ke sumbu X menimbulkan momen negatip (berlawanan jarum jam), maka titik tangkap resultante berada di bawah sumbu X. EK, bertanda negatip, yang berarti arah gaya ke bawah, dan E My bertanda negatip, yang berarti berlawanan jarum jam. Supaya perpindahan & Ky(yang sebenarnya bekerja di titik ‘tangkap resultante) ke sumbu Y menimbulkan momen negatip (berlawanan jarum jam), maka titik tangkap resultante harus berada di sebelah kiri sumbu ¥. Sehingga ttik tangkap resultante gaya-gaya tersebut di ttik yang berkoordinat (-2,3 ; -2) Garis kerja resullante gaya SMa = - 20P = 2,747 =2,75 ‘a 1235. Beberapa gaya sejajar Untuk menentukan besar, arah dan garis kerja resultante gaya-gaya yang sejajar dapat dilakukan dengan cara analitis dan grafis.Di bawah ini akan diberikan satu contch soal yang, akan diselesaikan dengan kedua cara tersebut di atas, CONTOH SOAL: Tentukan besar, arah dan garis kerja resultante dari empat buah gaya yang scjajar satu dengan lainnya seperti gambar di bawah ini dengan cara analitis dan grafis. : 400kg 400kg, 600kg | 800kg pm de VR Jawad: Cara Anatitis: + Besarnya Resuliante gaya-gaya (R) dapat ditentukan dengan cara menjurlahkan secara aljabar gaya-gaya tersebut, karena semua gayanya saling sejajar R= 400 kg + 600 kg - 400 kg +800 kg = 1400 kg + Arah resultante ; -bila hasil perhitungan R posi isalkan, berarti arahnya sama dengan arah positip gaya yang dis bila hasil perhitungan R negatip, berarti arahnya berlawanan dengan arah positip gaya yang dimisalkan, Pada contoh soal ini berarti arah resultante gaya ke bawah. * Garis kerja resultante gaya: ‘Untuk mentukan garis kerja resultante gaya-gaya yang sejajar terlebih dahulu dimisalkan resultante gaya-gaya itu bekerja sejauh X dari sebuah titik yang dipilih (dalam soal ini pili ttik A), kemudian dengan menggunakan persamaan Z momen di ttik tersebut sama dengan nol akan didapat garis kerja resultante tersebut.. n> 600.x 4-400 x 8 - 1400 x X+800x 10=0 14X =24-32-80 X=5,14m Berarti garis kerja resultante keempat gaya tersebut terletak sejarak 5,14 m dari titik A. Cara grafis: Tentukan skala gaya dan skala panjang terlebih dahulu, disini ditentukan sebagai berikut Skala gaya: © 400kg = 1m Skala panjang: m= 1om + Buat poligon gaya dengan menggunakan skala gaya tersebut. Tentukan salah satu titik Kutub di sebelah kanan atau sebelah kiri poligon gaya tersebut, disini adalah titik O. Hubungkan ujung-ujung gaya dengan titik kutub tersebut, terdapat jari-jari kutub 1,2,3,4,5. Buat garis //jarijari kutub 1 di sebelah kiri gaya Ki sampai memotong gaya K1 di ttik A. + Dari ttik A tarik garis //jarijari kutub 2, sampai memotong gaya K2 di titik B. + Dar titi B tarik garis //jari-jari kutub 3, sampai memotong gaya K3 di titik C. Dari titik C tarile garis //jarijari kutub 4, sampai memotong gaya K4 di titik D. + Dari titik D tarik garis //jari- jari kutub 5. Resultante gaya diapit olch jarijari kutub 1 dan S, maka perpanjang garis yang // jari-jari Teutub 1 dari titi A dan garis yang // jar tersebut adalah garis kerja resultante gaya keutub 5 dari titik D, perpotongan kedua garis a : i 124, Komponen Gaya 124. Komponen gaya dalam dua garis kerja Sebueh gaya dapat diuraikan menjadi dua atau lebih gaya yang disebut sebagai Komponen Gaya. Sehingga dapat dikatakan bahwa Komponen Gaya adalah kebalikan dari Resultante Gaya. Sebagai contoh: gaya angin yang sclalu tegak lurus pada bidang atap seperti gambar (a) di bawah ini dapat diuraikan menjadi komponen gaya horizontal (arah X) dan komponen gaya yang vertikal (arah Y) seperti terlihat pada gambar (b). Gaya angin p o Eg ae ee Bas @ @) Secara analitis besarnya Komponen dari gaya F ates garis kerja X dan garis kerja Y dapat ditentukan dengan rusnus: F,= Fos a E,=Fsina Secara grafis komponen dari gaya F dapat ditentukan dengan cara lukisan segitiga gaya seperti tergambar di bawah ini yaitu : ~ Dari pangkal gaya F tarik garis yang sejajar garis horizontal (sumbu X) ~ Dati ujung gaya F tarik garis yang sejejar garis vertikal (sumbu Y). ~ Terdapat titik potong dari kedua garis tersebut. _ ~ Maka Komponen gaya F atas garis horizontal (garis kerja X) =F, adalah vektor gaya dari pangkal gaya F ke titik pertemuan di atas, = Dan komponen gaya F atas garis vertikal (garis kerja Y) = F, adalah vektor gaya dari titik pertemuan di atas ke ujung gaya F. 12.4.2. Komponen gaya dalam tiga garis kerja Sebuah gaya dapat pul diuraikan atas tiga buah garis kerja gaya yang tidak konkurea yang telah ditentukan arahnya, baik dengan cara analitis maupun dengan cara grafis. CONTOH SOAL : Scbuah gaya K=8 ton akan diuraikan menjadi tiga komponen gaya pada garis kerja a, b dan c yang telah ditentukan letaknya seperti tergambar di bawah ini. Tentukan besar dan arah dari Komponen gaya tersebut. 0 Cara gratis : + Tentukan skala gaya terlebih dabulu, misalnya 1 em~2 ton + Tentukan titik potong gaya K dengan salah satu garis kerja komponen gaya yang belum diketahui dalam hal ini di + Tentukan titik potong dua garis kerja komponen gaya yang lainnya yaitu garis kerja garis kerja komponen K,, sehingga terdapat titik IL komponen K, dan K,, sehingga terdapat ttik I, + Hubungkan titik I dan III, terdapat garis I-IIL + Gaya K diuraikan menjadi komponen gaya K, dan K’ pada garis I-II (karena ketiga gaya ini konkuren dititik TT). + Kemudian gaya K' diuraikan menjadi komponen K, dan K,, (ketiga gaya konkuren di titik 1), + Untuk memudabkan, uraian gaya ini digambar di sis luar dari soal,, yaitu gambar sebelah kanan. 8ton| Ky Cara analitis : Dapat menggunakan persamazn keseimbangan momen, yaitu © M di titik I, I, dan III sama dengan nol. gr (>) a nl EMy=0; 8x8-K,x4=0 ; a 1 16t(<) Kpx4-K,x4J2 =0, Ky 82 t (arah miring ke bawah) 3 125. Keseimbangan gaya-gaya pada struktur bidang Suatu benda yang menerima beberapa gaya, apabila dalam keadaan diam, berarti benda tersebut berada dalam keadaan seimbang atau tidak bergerak. Menurut Hukum Keseimbangan. 1 Bulum Newton [: suatu sistem gaya yang bekerja pada suatu benda berada dalam keadaan seimbang apabila resultante gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan NOL. _ ‘Agar resultante gaya-gaya pada bidang = NOL, maka harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Jumlah aljsbar dari semua gaya terhadap sembarang sumbu atau sembarang garis, harus sama dengan NOL, Dalam sebuah bidang yang memiliki sistem salib sumbu X-Y, maka harus memenuhi persemaan ER,=0 ZF,=0 2. Jumlah aljabar dari semua momen dari gaya-gaya terscbut terhadap sembarang titik harus sama dengan NOL. =M=0 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tiga persamaan keseimbongan yang harus éipenuhi untuk gaya-gaya yang vekerja pada suatu benda atau struktur di bidang adalah: EF,=0 EE,=0 =M=0 Contoh soal 1. Teatukan gaya tasik pada kabel AB dan AD agar beban 250 kg yang tergantung di kabel AC berada dalam keadaan seimbang. 2 Jawaban: - Perhatikan ttik A, beban 250 kg tergantung pada kabel AC, berarti di titik A terdapat gaya AC yang arahnya ke bawah. Gaya pada kabel AB dan AD belum diketahui, tetapi ketiga gaya tersebut bertemu di satu ttik(titik A), dan benda dalam keadaan seimbang) Schingga untuk menentukan besarnya gaya pada kabel AB (T,) dan AD (Tp) dapat ditentukan dengan ‘persamaan keseimbangan yang ada,, yaitu F,=0 dan EF, = 0. ‘Agar persamaan di atas dapat digunakan dengan tepat, maka tentukart salib sumbu X dan Y melalui tik A terlebih dahutu, kemudian uraikan gaya Ty pada sumbu X dan Y. BR- Ty0os 30° - Ty = a) ER,=0; T, sin 30° - 250 kg=0 ® Dengan menyelesaikan persamaan (2) akan didapat T., dan substitusikan ke persamaan (1) akan didapat Tp 500 kg Ty= 433 kg Metoda penyelesaian di atas merupakan metoda analtis yang cukup tepat, penyelesaian soal di atas juga dapat dilakukan dengan metoda graf. ‘Tiga gaya bertemu di satu ttik, membentuk keseimbangan, dimana satu gaya telah diketahui besamnya, maka dva gaya yang Iain dapat ditentukan dengan menggunakan segitiga gaya yang tértutup arah gayanya. : B Contoh soat 2 : Sebuah tongkat prismatis dengan berat sebesar W terletak pada engsel di titik A dan bersandar pada dinding yang licin di titik B. Tentukan besar dan arah reaksi di analitis dan grafis. Poligon gaya Metoda grafis : Langkah pertama untuk menyelesaikan soal dengan metode grafis adalah: tentukan skala terlebih dahulu, baik skala gaya maupun skala panjang. Kemudian tentukan arah garis kerja gaya-gaya yang telah diketahui maupun yang belum diketahui. Pada soal ini garis kerja gaya yang telah diketahui adalah garis kerja gaya berat tongket W dan reaksiperletakan B (karena perletaken B bersifat icin, sehingga dapat diidealisasikan seperti perletakan rol, dimana orah reaksinya adalah tegak lurus pada dinding di titik B). Sedangkan arah garis kerja reaksi perletakan A yang belum diketahui. + Perlu diingat bahwa tiga buah gaya akan membuat keseimbangan, apabila ketiga gaya tersebut bertemu di satu tiie + Agar gaya berat tongkat membuat kescimbangan dengan reaksi B dan reaksi perletakan A, maka ketiga garis kerja gaya ini harus bertenw di satu titik. Sehingga langkah sclanjutnya adalah hubungkan dua garis kerja gaya yang telah diketahui arahnya, dalam hal ini yeitu garis kerja gaya berat tongkat dan garis kerja reaksi B, kedua garis kerja gaya tersebut akan bertemu di titik C, karena garis kerja reaksi perletakan A harus bertemu di titik C juga, maka hubungkan titik A dengan titik C (AC). 3M + Untuk menentukan besaraya reaksi di titik A dan B, maka dibuat poligon gaya di sisi lain dari soal, Dimulai dari menggambar besamya gaya berat tongkat sesuai dengan skala yang, telah ditentukan, dari ujung panah gaya berat W tarik garis yang sejajar dengan salah satu ‘garis kerja reaksi, dalam hal dipilih // garis kerja AC , dan dari pangkal gaya berat W tarik paris yang sejajar dengan garis kerja reaksi yang lain yaitu /! garis kerja reaksi B. Sehingga verbentuk satu gambar segitiga. + Arah dari reaksi diteatukan sesuai dengan persyaratan keseimbangan, yaitu harus, merupakan suatu siklus tertutup, sehingga arah dari reaksi A ke atas, dan arah dari reaksi B ke kanan, + Besamya reaksi dapat ditentukan dengan mengukur panjang dari garis Ry dan garis Hy, kemudian dikalikan dengan skala gaya yang telah ditetapkan, Metode Analitis. ZM,=0; Hylsina-W (4)! cosa =0 pleosa H, Tana 7 7 W.cotg, BH =0; Hy=Hy= } Wootga BV =0; V,=W adalah arah reaksi di A, a3 13. Latihan 13.1. Latihan Soal Resultante Gaya-gaya konkuren ‘Tentukan besar dan arah dari resultante gaya-gaya seperti gambar di bawah ini secara analisa dan gratis, 13.2. Latikan Soal Gaya-gaya non konkuren 1, Empat buah gaya yang bekerja pada sebuah bidang seperti gambar di bawah ini, tentukan + ‘besar dan arah dari resultante gaya-gaya tersebut + garis kerja resultante gaya ttik tangkap resultante gaya. { 1200kg (5,4) tg =3/4 Lan 2, Tentukan besar, arah dan letak garis kerja resultante gaya-gaya yang bekerja pada sebuah tembok penshan tanah seperti tergambar di bawah ini secara grafis dan analits. RT | Sm * at | 6 4m 3m_,3m a9 13.3. Latihan Soal Resultante Gaya-gaya Sejajar 1. Empat buah gaya bekerja saling sejajar satu dengan lainnya seperti gambar di bawah ini, tentukan dengan cara analitis dan gratis ~ besar dan arah dari resultante keempat gaya tersebut. + garis kerja resultante dari keempat gaya ini, 800kg A 200kg 1200kg, 400g, SST om am 4m 2. Tentukan besar, arah dan letak garis kerja resultante dari lima bueh gaya yang salingh sejajar seperti tergambar di bawah ini dengan cara analitis dan graf. St 3t Bt at 2t a A L 4 | 3m 3m Sm 2m 38 13.4, Latihan Soal Komponen Gaya 1. Sebuah batok yang mempunyai massa sebesar 400 kg berada dalam keadaan diam pada sebuah bideng miriag dengan sudut 10° . Tentukan besamya komponen dati gaya berat (QW) batok tersebut dalam arah tegak lurus bidang miring dan searah bidang mirng dengan cara analitis dan grafis. 2. Uraikan gaya 12 t atas tiga garis kerja a,b,c yang sudah ditentukan seperti pada gambar di bawah ini, dan tentukan besar serta arah dari komponen gaya tersebut dengan cara analitis dan gratis, 6m 3m I 13.5, Latihan Soal Keseimbangan Gaya 1, Sebuah tongkat prismatis dengan panjang =I dan berat = W, diikat dengan seutas tali sehingga tongkat membuat sudut o: dengan terabok vertikel. Apabila keadaan ini seimbang, berapakah besar gaya dalam tali tersebut ? Kerjaken dengan caca.analitis dan pratis, 2. Sebuah tongkat bersudut 60° yang kaka, dilkat dengan seutas tali pada bagian atasnya, tentukan berapa besar sudut & agar tongkat ini berada dalam keadaan seimbang. ‘Mle 2W 40 ' 2 b i i - MODUL IL : JENIS SRUKTUR DAN MUATAN YANG BEKERIA PADANYA... AL PENJELASAN UMUM ' A.l, Tujuen Instraksional Umum = a Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan perbedaan jenis-jenis struktur dan jenis smwatan yang bokerja pada suatu struktur A2. — Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mampu menjelaskan perbedaan dari jenis-enis steuktur dan menggambarkannya dalam sistem struktur dalam perhitungan Mekarika Tekaik. 2. Mampu menjelaskan jenis muatan yang bekerja pada suatu struktur dan ‘menggassharkannya dalam peshitungan Mekanike Telmik, AJ. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN + Jenis Strvictar + Berbagai jenis struktur dan gambarannya we * Tenis muatan dalam perhitungan Mekanika Teknik, + Berbagai jenis muatan yang bekerja pada steuktur dan gambarannya dalam ‘pethitungan Mekanika Teknil. A.4. Bentuk Kegiatan Kolish, 2 1x90 menit Diskusi 1x20 menit 41 AS. As, kecit. ‘Umpan Balik 1x 10 menit Media : OHP, Slide Projector, Hands Out, Papan Tulis. ‘Tugas Bac: RC. Hibbeler, Structural Analysis, Prentice-Hall, 1997, Chapter 1, 2. ‘Tugas Lapangan : Survey lapangan untuk raelihat jenis.jenis struktur di Jakarta dalim grup-grup 42 B. _ GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN, Matriks Garis Besar Program Pengajacan Mata Kuliah Mekanika Teknik 1 i URAIAN KEGIATAN PENGAJARAN |PENDAHU |Destaipsi Singkat: _[Lingkup Pelajaran ini LUAN Penjelasan tentang jenis-jenis struktur yang ada, jenis-jenis muatan yang bekerja pada suatu struktur, Relevansi : [Pentingnya mempelajarijenis struktur dan rovatan yang lbekerja padanya dalam menganalisa struktur di dalam [pclajaran Mekanika Teknik, Konstruksi Beton, Konstruksi Baja, Konstruksi Kayu, Konstruksi Jalan, Bangunan Air dan lain-tain ‘Tujuan Instruksional |Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan dari jenis-jenis ‘Khusus (TIK) : struktur dan menggambarkannya dalam sistem struktur \dalam perhitungan Mekanika Teknik. [Mampu menjclaskan jenis muatan yang bekerja pada suatu struktur dan menggambarya dalam perhitungan Mekanika Teknik. JURATAN | Uraian Materi : Penjclasan tentang : : |Jenis-jenis struktur yang dikenal beserta Jpengelompokannya, dan bagairmana menggambarkannya \dalam perhitungan Mekanika Teknik. Jenis-jenis muatan yang bekerja pada suatu struktar dan ‘bagaimana menggambarkannya dalam perhitungan Mckanika Teknik. Contah: fMemberikan contoh jenisvjenisstruktur dan jenis-enis fmuatan yang bekerja pada suatu strukur. Latihan Berlatih menggambarkan jenis struktur dan muatan yang bekerja padanya dalam perhitungan Mekanika Teknik \PENUTUP | Test Formatif |Pelaksanaan test dalam bentuk tanya jawab. | Umpan Balik |Menilai tingkat pemahaman materi dan mengidentifikasi ingkat kesulitan yang masih dirasakan oleh mahasiswa. Tindak Lanjut [Menjelaskan kembali bagian-bagian yang belum dipahami, Cc. URAIAN ILL Pendahuluan Dalam ilmu telnik sipil yang dimaksud dengan struktur antara lain adalah : bangunan gedung, Jembatan, menara, tangki, kubah / cangkang, dam, bangunan air, jalan, lapangan terbang dan Jain-lain, Terbentuknya struktur ini melalui suatu proses, vang dimulai dari perancangan, analisa, esain, dan pembangunan. Dalam Mekanika Teknik akan dipelajari cara analisa dari berbagai macam struldur alibat dari berbagai macam muatan yang bekerja padanya, oleh sebab ita perlu diketahui terlebih dahulu berbagai jenis dari struktur dan muatan yang bekerja pada struktur seperti akan diuraikan lebih lanjut. HE2. Klasifihasi dari struktur Seorang sarjana telnik sipil perlu mengcnal berbagai macam elemen dasar pembentuk struktur dan dapat mengelompokkan struktur berdasarkan bentuk dan fungsinya, Adapun elemen dasar pembentuk suatu struktur adalah 4, Batang aksial, yang hanya dapat menahan gaya tekan dan gaya tarik searah, sumbu batang. Seperti iketan angin pada bangunan atep dari bahan baja, dapat berupa batang tes, profil besi ‘siku(angle) atau profil canakl{channel) seperti tergambar di bawah ini_ Loti , 2. Balok, biasanya berupa elemen horizontal yang.menerima beban arah vertikal. Seperti gambar di bawah ini, dapat dikelompokan menjadi balck di atas dua tumpuan biasa, balok kantilever (terepit di satu sisi), balok terjepit di dua sisi, balok menerus di atas beberapa perletakan.~ 44 cilesee4 beam ar aa ae Tixel-supprted beam eos to 3. Kolom, berupa elemen vertikal yang menerima beban aksial dan momen, Seperti tergambar di ‘bawah ini. Penampang kolor dapat berupa pipa baja atau beton, tube, profil I dari baja, kolom_ bulat penuh dan persegi dari beton, oo LL © ‘gpiest crosaetions ILI. Jents-jenis struktur, Kombinasi atau gabungan dari elemen-elemen strultur di atas akan membeatak suatu sister struktur yang dapat dikelompolkan menjadi : 1, Balok sederhana seperti contoh elemen balok di atas. 2, Rangka batang, 45, Apabila sua beatang bafok sangat besar dan tinggi bukan merupakan sesuatu yang penting dalam desain, maka strukur rangle batang ini dapat dipilib. Rangka batang ini umurmnya dijumpai pada atap rumah tioggal atau atap bangunan lainnya, {fembatan yang mempunyai bentang cukup panjang seperti gamibar di bawah ini. Jembatan rangka batang 3. Kabel dan bangunan lengkung (arches) ‘Dua macam bentuk struktur yang digunakat untuk bentangan yang panjang adalah struktur kabel dan struktur leogkung, . ‘Struktur kabel biasanya merupakan struldur tarik, dimana kabelnya fleksibel dan menahan beban ‘yang memberikan reaksi bersifar taik. Struktur ini dapat ditemwi pada jembatan gantung, atap bangunan. Kabel menahan beban dalam arah tarik ‘Sedangkan bangunaa lenghung merapakan struktur tekan yang memiliki bentuk yang cukup aku, apabila lengkengannya merupakan kebalikan dari bentuk kabel. Struktur ini dijumpai pada jembatan, atap berbentuk kubab, 46 Bangunan lengkung menahan gaya tekan 4. Portal Portal terbentuk dari balok dan kolom yang dihubungkan secara kal antara balok dan kelor terscbut, Sehingga struktur ini kokoh terhadap gaya vertikal maupun gaya horizontal, Struktur portal sering dijumpai pada bangunan di sekitar kita, mulai dari bangunan rumah tinggal, bangunan bertingkat, bangunan pabrik dan lain-lain, Portal 5, Suruktur tipis Suruktur tpis dibentuk dari bahan yang culup tipis schingga dapat mengikuti bentuk yang dikebendaki, tetapi dapat juga dibentuk dari bahan yang kaku seperti beton bertulang. Biasanya ‘elemen struktumya berupa elemen membran yang tipis. Struktur tipis ini dijumpai pada straktur plat cendawan, bangunan berbentuk silindris, berbentuk hiperbolik, berbentuk parabolik, cangkang dan lain-lain, gre Hoop tension: meviionalcompesson ° 13. Muatan Dalam ilmu teknik sipil, gaya dapat diartikan sebagai muatan, misalaya orang, angin dan lain-lain. ‘Untuk menganalisa suatu struktur perlu diketahui pula muatan apa saja yang bekerja pada struktur ‘ersebut, Besamya muatan yang bekerja pada suatu straktur terpantung dari fungsi dari struktur itu, apakeh struktur itu dipergunakan sebagai rumah tinggal, perkantoran, perpustakaan atau yang iainnya . Semua besar muatan yang bekerja pada struktor sudah tertuang dalam suatu peraturan ‘yang berlaku di negara yang bersangkutan, Sepert di Indonesia, terdapat Peraturan Pembebanan untuk Bangunan Gedung di Indonesia, Peraturan Jalan Raya dan lain-lain, M131, Jents-jenis muatan Menurut sifainya muatan dapat dibagi menjadi = 1, Muatan mati: ‘Yaitu muatan yang terus menerus berada dalam suatu struktur dan tidak dapat dipindabkan atau tidak akan habis, contohnya : berat sendiri dari struktur seperti berat dari balok, kolom, lantai, penutup fantai, tembok di atasnya dan scbagainya, 48. 2. Muatan hidup = ‘Yaitu muatan yang sementara berada pada suatu struktur dan dapat dipindal-pindakan, Muatan hhidup ini dapat dibagi lagi menjadi 4, Muatan hidup untuk bangunan, seperti orang, b. Mvatan hidup untuk jembatan, seperti kendaraan yang lewat, ¢. Muatan hidup berupa angin. ¢, Muatan hidup berupa gempa. . Muatan hidup berupa tekanan hidrostatik. ‘Menurut garis kerja gaya / muatan , dapat dibagi menjadi 1. Muatan titik atau muatan terpusat, yaitu muatan yang garis kerjanya dianggap bekerja melalui ‘satu ttik, misalnya : berat orang yang berdiri, berat kolom dan lainnya, 2. Muatan terbagi, dapat dibagi lagi menjadi : a, Muatan terbagi rata, yaitu muatan terbagi yang dianggap sama pada setiap satuan luas, misalnya :=muatan sekelompok orang di dalam suatu ruang. ~mmatain tegel atau penutup Jantai au Muatan torbagi rata 49 b, Muatan terbagi tidak rata teratur yaitt muatan terbagi yang tidak sama besamiya untuk setiap satvan Iuas, misalnya : tekanan hidsostatis air pada dinding “A Muatan terbagi tidak rata teratue ¢- Muatan terbagi tidak rata ,yaitu muatan terbagi yang tidak rata pada setiap satuan luas, misalnya : muatan pasir pada lantai bangunac. aml ‘Muatan terbagi tidak rata 3, Muatan omen, umumnya pada struktur kantifever dimana bekerja muatan terpusat pada ujung ks Moatan momen 4, Muatan puntir, yairu muatan momen yang bekerja tegak lurus batang yang ditinjau. FF ‘Muatan poatic $.-Muatan langsung, yaitu muatan yang langsung bekerja pada suatu struktur, misalnya muatan orang yang, berdiri pada lantai bangunan, maka muatanorang tersebut langsung bekerja pada lantai bangunan tersebut. 6, Muatan tak langsung, yaitu muatan yang tidak secara langsung bekerja pada bagian strulcur tertentu, misalnya orang yang berdiri di atas penutup atap bangunan, maka muatan orang tersebut tidak secara langsung bekerja pada rangka atap bangunan tersebut, melainkan muatan orang dipindahkan lewat ponutup atap ke rong, cemudian ke wsuk, gording, baru ke rangka atap. Muatan tak langsung MODUL Il ANALISA STRUKTUR STATIS TERTENTU A AL A2 PENJELASAN UMUM ‘Tajuan Instruksional Umum : Mahasiswa diharapkan mampw menghitung dan menentukan reaksi perletakan serta mampu ‘menghitung dan menggambarkan diagram gaya dalam pada struktur statis tertentu, Tujuan Instruksiooal Khusus : 1, Mampu menjelaskan dan menggambarkan empat jenis perletakan struktur. 2, Mampu menjelaskan syarat-syarat keseimbangan dari suatt swuktur akibat muatan yang, bekerja padanya, 3. Mampu menjelaskan perbedaan struktur statis tertentu dan struktur statis tak tentu, serta mampu menjelaskan perbedaan strukur yang stabil dan struktur yang labil. 4. Mampu membedakan empat jenis gaya dalam yang terjadi pada suatu struktur akibat rmuatan yang bekerja padanya 5. Mampu menghitung dan menentukan reaksi perletakan serta diagram gaya dalam pada berbagai strukeur balok sedethana stats tertentu. 6. Mampu menghitung dan menentukan reaksi porletakan serta diagram gaya dalam pada berbagai struktur portal statis tertentu, struktur gantungan dan sokongan. eg 3. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN J+ Analisa strultur statis tertentu Jenis-jenis perletakan, Syarat-syarat keseimbangan stnuktur Perbedaan stcuktur statis tertentu dan statis tak tertentu, Perbedaan struktur stabil dan tabil. Jenis.jenis gaya dalam pada struktur, Reaksi perletakan dan diagram gaya dalam pada struktur balok statis tertentu. RReaksi perletakan dan diagram gaya dalam pada struktur portal statis tertentu. —* Reaksi perletakan dan diagram gaya dalam pada struktur gantungan dan sokeagan. Ad. Bentuk Kegiatan Kuliah + 9x90 menit Diskusi + 9x 20 menit ‘Umpan Balik 9x 10 menit Media : OHP, Modul, Buku Teks, Papan Tulis AS. Tugas Baca ‘+ Leonard Spiegel & George F. Limbrunner, Applied Statics and Strength of Materials, Macmillan, 1992, Chapter 4, 13. + RCHibbeler, Engineering Mechanics Statics, Prentice-Hall, 1988, Chapter 5, 8. * RC Hibbeler, Sirucnural Analysis, Prentice-Hall, 1997, Chapter2, 4, B. GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Matriks Garis Besar Program Pengajaran Mata Kuliah Mekanika Telaik I URAIAN KEGIATAN PENGAJARAN IPENDAHU- ILUAN Deskripsi Singkat : [Lingkup pelajaran ini: Penjetasan tentang 4 jenis perletakan, syarat-syarat Ikeseimbangan, perbedaan struktur statis tertentu dan tak| jtentu, jenis-jenis gaya dalam pada struktur,menghitung dan| menentukan reaksi perletakan, menghitung dan menggambat| diagram gaya dalam pada stcuktur statis tertentu Relevansi Pentingnya mempetajari jenis perletakan, jenis gaya dalam, menghitung reaksi perletakan dan diagram gaya dalam| ‘untuk dapat menganalisa gaya-gaya yang terjadi pada suatu struktur yang berguna dalam menentukan dimensi dari [penampang, struktur. : {Tujuan Instruksional Khusus (TIK) ‘Mahasiswa mampu menjclaskan dan menggambarkan 4 jeis| perletakan, /Mampu menjelaskan syarat-syarat kestimbangan dari suatu struktur akibat muatan yang bekerja padanya. Mampu| menjelaskan perbedaan struktur statis tertentu dan struitar statis tak tentu, serta mampu menjelaskan perbedaan| strektur yang stabil dan stroktur yang labil. Mampu membedakan empat jenis gaya dalam yang terjadi pada| suatu struktur akibat muatan yang bekera padanya |Mampu menghituog dan menentukan reaksi perlotakan sorta ‘diagram gaya dalam pada berbagai struktur balok sederhana| jstatis tertentu. [Marpu menghitung dan menentuka reaksi perletakan serta| diagram gaya dalam pada berbagai struktue poral stats ltertentu, struktur gantungan dan sokongan. JURAIAN |Uraian Materi [Penjelasan tentang : HFenis perletakan yang sering dijumpai dan yang, sering| cibuat. Syarat-syarat keseimbangan pada suatu struktur akibat muatan yang bekerja padanya, [Perbedaan struktur statis tertentu dan statis tak tentu, struktur stabil dan labil Hlenis gaya dalam yang terjadi pada suatu struktur fakabat muatan yang bekerja padanya, IMenghitung dan menentukan besarnya —_reaksi perietakan serta menghitung dan menggambarkan| diagram gaya dalam pada berbagai macam_struktur| statis tertentu, mulai dari balok, portal dan struktur| gantnngan sokongan. 54, foraran |Contoh : [Memberikan contch jenis-jenis perletakan ‘Contch struktur statis terteats dan statis tak tentu, struktur| stabil dan labil. ‘Contoh pechitungan reaksi perletakan dan gaya dalam pada] struktur statis tertentu seperti pada balok, portal dan| |gantungan sokongan. Latihan Menentukan struktur statis tertentu atau statis tak tentu, struktur stabil atau labif. [Menghitung dan menentukan reaksi petletakan serta| menghitung dan menggambarkan diagram gaya dalam pada| [berbagai macam struktur statis tertentu. IPENUTUP \Test Formatif : Pelaksanaan test dalam bentuk essay. |Umpan Balik = [Menitai tingkat penguasaan materi dan mengidentifikasi kesulitan yang masih dirasakan oleh mahasiswa. [Tindak Lanjut - [Menjelaskan kembali baaian-bagian yang belum dipahari, 55 C. URATAN HLL Jenis.jenis Perleakan Suatu struktur direncanakan untuk dapat menerima semua muatan yang bekerja padanya dan meneruskannya te tanah dimana struktur terscbut didisikan, Agar suatu struktur dapat berdiri dengan baik dan kokoh, maka struktur tersebut harus dilctakan di atas pondasi yang baik. Pondasi ‘yang dimaksud disini adalah perletakan. Pondasi ini harus dapat melawan semua gaya aksi akibat muatan yang bekerja pada struktur yang diteruskan ke pondasi tersebut, Gaya Iawan pondasi ini Diasanya discbut sebagai reaksi . Agar suatu struktur berada dalam keadaan stabil maka menurut Ihukum Newton TH: aksi = reaksi. Perletakan tidak sclalu berupa pondasi yang terletak di atas tanah, kadang‘kadang dapat vesupa sebuah balok yang diletakan di atas sebuah kolom atau diletakan di atas sebuah balok yang lebih. besar, atau dapat berupa hubungan antara balok dan kolom pada straktur baja. Perletakan yang umurnya digunakan dalam analisa struktur adalah : 1, Perletakan sendi : Perletakan ini adalah semacam engst! yang dapat menahan gaya dari segala arah, tetapi tidak dapat menahan morten (perputaran), atau dengan kata lain pesletakan sendi tidak mungkin ada reaksi momen (M = 0), sehingga dengan demikian reaksi perletakan sendi dapat ke arab mana saja tetapi melalui poros / sumbu dari engsel tersebut dan arsh reaksi yang belum diketahui itu dapat divraikan atas arah horizontal dan vertikal . Jadi arah reaksi perletakan sendi ada dua yaitu rah horizontal dan arah vertikal, ‘Dalam analisa struktur perletakan sendi ini diidealisasirkan dengan tanda A seperti gambar di ds - 7 v -Arah reaksi perletakan sendi ‘ealisasi perletakan send 2. Perletakan Sendi Geser (Rol) Perletakan sendi geser / rol ini hanya dapat menahan gaya yang tegak lurus pada bidang kontaknya, tidak dapat menahan gaya yang searah dengan bidang kontakaya Karena rolnya akan Dergerak, dan tidak dapat menahan momen. Dengan demikian perletakan ini tidak mungkin ada reaksi momen (M = 0) dan arah dari reaksi perletakan ini sudah tertenta arahnya yaitu tegak surus pada bidang Kontak perletatan, Dalam aralisa struktur, perletakan sendi gests / rol ini diidcalisasikan dengan tanda A seperti gambar di bawah ini. = fr atau deatisasi pertetakan send geser / ro! ‘Aral reaksi perietakan rol > 3. Perletakan Pendel Perletakan pendel ini sifataya hampir sama dengan perletakan sendi geser / rol, Perletakan pend! hanya dapat menahan gaya-gaya yang searah dengan batang pendelnya, tidak dapat menahan ‘momen (M = 0 ) dan tidak dapat menahan gaya yang arahnya tidak sama dengan batang pendelnya, sehinaga reaksi perletakan pendel arahnya sudah diketahui yaitu searah dengan Bo batang pendel seperti tergambar di bawab ini. I T- ‘Tdealisasi petletakan pendel ‘Arah soaks perletakan pend 4. Perletakan Jepit Sesuai dengan namanya, perletakan jepit ini dapat menahan gaya dalam segala arah dan dapat menahan momen. Contohnya adalah papan loncat indah, plat lantai yang menjulur keluar dari tembok. ‘Karena perletakan jepit dapat menahan gaya dari segala arah, maka seperti pada perletakan sendi, maka gaya dari segala arah itu dapat diuraikan atas arah horizontal dan vertikal, schingea aah reaksi perletakan jepit terdiri dari aralt horizontal, arah vertikal dan momen (Karena dapat menahan momien), dan dapat digambarkan seperti di bawah ini, ‘dealisasi perletakan jepit ‘rah reaksi perletakan jepit i ML2. Syarat -syarat Keseimbangan Resultante dari sebuah sistem gaya akart sama dengan NOL apabila sistem gaya tersebut berada dalam keseimbangan seperti telah dijelaskan dalam bagian [.2.5., dan muatan yang bekerja pada suatu strultur dapat diidealisasikan sebagel suatu sistem gaya yang bekerja pada situ struktur, Oleh kareoa itu syarat-syarat Kescimbangan dari suatu struktur yang menerima muatan akan sama dengan syarat-syarat keseimbangan gaya-gaya pada suatu bidang, yaifu ER=0 ZR, =0 =M Ketiga syarat ini dikenal dengan sebutan Tiga Persamaan Keseimbangan yeng merupakan hukunt dasar dari sebuah benda diam. - ‘Sebuab struktur yang mencrima muatan dan meneruskan muatamnya ke perletakan, dengan mudah dapat ditentukan reaksi perletakannya yaitu dengan menggunakan ketiga persamaan kescimbangan di atas. 413. Kestabilan dari Straktur Berdasaskan pembahasan pada bagian JIL./., maka setiap porletakan mempunyai beberapa arah reaksi yang belum diketahui besarnya, dati tiga pessamaan keseimbangan pada bagian JUl.2 maka bbanyalnya reaksi perletakan ( R ) yang dapat dicari sama dengan 3 (tiga) Apabila benyaknya reaksi perletakan dari suatu struktur adalah R, dan R = 3 maka stroktur tersebut dikatakan struktur yang statis tertentu dan stabil, karena besarnya reaksi perletakan dapat ditentukan dari tiga persamaan kescimbangan yang ada. Sedangkan jika R > 3 struktur tersebut dikatakan struktur statis tak tentu, karena terdapat kelebifan reaksi yang tidak dapat ditentukan, sehingga membuouhkan persamaan tambahan untuk mendapatkan semua reaks perletakan, Bila R < 3 struktur tersebut dikatakan labil / tidak stabil Schingga dapat disimpulkan kriteria kestabilan dari stcuktur sebagai berikut : <3, struktur adalah labil, R=3, struktur adalah statis tertentu. R>3, struktur adalah statis tidak tertentu s—3 R=3, struktur statis tertenta & & “ear ty 3, struktur statis tidak tertena 59.

You might also like