Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
a. Rencana Penambangan dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Penambangan Batubara Secara Terbuka
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
metode penambangan batubara secara terbuka,
antara lain :
1. Kondisi Topografi
Kondisi
topografi
lokasi
penambangan
merupakan satu parameter penting pemilihan
metode penambangan batubara secara terbuka.
Metode penambangan yang diterapkan untuk
kondisi topografi yang berupa perbukitan akan
berbeda dengan metode penambangan yang
diterapkan untuk kondisi topografi yang datar.
2. Karakteristik Endapan Batubara
Karakteristik
endapan
batubara
akan
mempengaruhi pemilihan metode penambangan,
terutama menyangkut dimensi endapan batubara
yang akan berpengaruh terhadap ketebalan
lapisan overburden.
3. Ketebalan Lapisan Overburden dan Interburden
Endapan batubara yang terletak cukup dalam
akan menyebabkan lapisan overburden atau
interburden pada daerah penambangan menjadi
tebal. Lapisan overburden yang tebal akan
mempengaruhi pemilihan metode penambangan
terutama menyangkut keberadaan endapan
batubara yang masih dapat ditambang secara
ekonomis.
b. Sistem Penambangan Batubara Secara
Terbuka
Sistem penambangan secara terbuka untuk
endapan batubara terdiri dari beberapa metode
penambangan. Penentuan metode penambangan
tersebut akan dipengaruhi oleh kondisi topografi
lokasi penambangan, karakteristik endapan batubara
serta ketebalan lapisan overburden. Umumnya di
Indonesia metode penambangan yang digunakan
adalah metode strip mine karena topografinya yang
berbukit-bukit, endapan batubara yang cenderung
berada di bawah permukaan tanah serta overburden
yang relatif tebal.
c. Nisbah Pengupasan (Stripping Ratio)
Stripping ratio (SR) adalah perbandingan antara
volume overburden yang harus dipindahkan (bcm)
untuk setiap satu ton batubara yang ditambang. Hasil
suatu perancangan pit akan menentukan jumlah
volume overburden dan tonase batubara yang
BESR=
Artikel Pendidikan 25
ratio atau SR) maksimal 5 : 1
Mempunyai batubara dengan kualitas baik
dengan nilai kalori antara 5800-6.200 kkal/kg.
Gambar 4. Rancangan
Penambangan
Geometri
Jenjang
Overburden
Kapasitas Penggalian
Seam
dan
Stripping
Overburden
Batubara
Ratio
(bcm)
(ton)
(bcm/ton)
2.410.493,25
608.176,68
3,96 : 1
A, B, C
Total
Overburden
Kapasitas Penggalian
Seam
dan
Stripping
Overburden
Batubara
Ratio
(bcm)
(ton)
(bcm/ton)
2.564.977,5
608.721,31
4.21 : 1
A, B, C
Total
Overburden
Kapasitas Penggalian
Seam
dan
Stripping
Overburden
(bcm)
Batubara
(ton)
Ratio
(bcm/ton)
2.504.983,13
604.357,28
4.14: 1
A, B, C
Total
1
2
3
Tahun
2009(produksi
awal)
2010 (Jan. Dec.)
20011 (Jan. Dec.)
Total
Stripping
Overburden
(bcm)
Batubara
(ton)
Ratio
(bcm/ton)
2.410.493
608.176
3.96 : 1
2.564.977
608.721
4.21 : 1
2.504.983
604.357
4.14 : 1
7.480.453
1.821.254
4.10 : 1
Artikel Pendidikan 27
i. Jalan Tambang (ramp)
Jalan tambang disiapkan untuk untuk dua jalur
pengangkutan dump truck berkecepatan maksimum
35 km/jam. Kecepatan dump truck bermuatan di
tikungan tidak boleh lebih dari 25 km/jam. Dimensi
jalan yang diterapkan pedoman lebar jalan angkut
merekomendasikan 4 kali lebar alat angkut terbesar.
Perhitungan :
1) Lebar
= 13 m
Lebar jalan pada belokan = 15 m
Kemiringan jalan
= 8 %.
2) Turning radius untuk alat angkut dengan berat
total 20-100 ton minimum 7m dan Turning
radius yang dipakai
= 10 m
3) Untuk turning radius 10 m dan kecepatan
maksimum pada belokan 25 km/jam, maka
super elevasi (e) yang disarankan = 0,04 (m/m)
4) Jika h = beda tinggi sisi luar dibandingkan sisi
dalam pada tikungan,
maka untuk lebar jalan 13 m,
h = 13 m x 0,04 (m/m)
= 0,52 m `
5) Lebar ramp
j. Kebutuhan Bulldozer
Bulldozer merupakan alat mekanis yang
menggunakan tractor sebagai penggerak utamanya
(prime mover) yang dilengkapi dengan blade.
Bulldozer dirancang sebagai alat berat yang diberi
kemampuan
untuk
mendorong
ke
muka.
Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan bulldozer
D 10R didapat jumlah kebutuhan bulldozer D 10R
seperti terlihat pada (Lihat pada Lampiran K)
Tabel 6. Kebutuhan Bulldozer
Pemilihan
Pm (bcm / jam)
Pa (bcm / jam)
DAFTAR PUSTAKA
Adisoma
SIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis, maka
dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut :
1. Terdapat 3 lapisan batubara, yaitu seam 1, 2, dan
3.
2. Sistem penambangan menggunakan sistem
tambang terbuka.
3. Tinggi jenjang 6 m dan lebar jenjang 4 meter
dengan kemiringan jenjang 70o sesuai dengan
Keputusan Menteri No. 555 tahun 1995.
4. Rancangan penambangan pada :
tahun ke-1, overburden yang harus dikupas
2,410,493.25 BCM dan batubara tertambang
adalah 608,176.68 ton. Stripping ratio 3.96 :
1.
Tahun ke-2, overburden yang harus dikupas
2,564,977.50 BCM dan batubara tertambang
adalah 608,721.31 ton. Stripping ratio 4.21 :
1.
Tahun ke-3, overburden yang harus dikupas
2,504,983.13 BCM dan batubara tertambang
adalah 604,357.28 ton. Stripping ratio 4.14: 1
5. Arah penambangan batubara dari Barat Laut ke
Tenggara untuk daerah Masaha hingga
kedalaman 32 mdpl.
6. Alat
yang
digunakan
untuk
kegiatan
pembongkaran dan pemuatan batubara adalah
backhoe tipe Komatsu PC 200-6 dengan
kapasitas bucket 0,93 m3 , sedangkan alat
angkut yang digunakan adalah dump truck tipe
Hino FM 260JM dengan kapasitas 20 ton.
7. Alat yang digunakan untuk pembersihan lahan
(land clearing) adalah bulldozer Cat D 10R,
untuk pembongkaran overburden digunakan
backhoe tipe Komatsu PC 400-6 dengan
kapasitas bucket 1,8 m3 , sedangkan untuk
pengangkutan overburden digunakan dump truck
tipe Hino FM 260JM dengan kapasitas 20 ton.
I,