You are on page 1of 27

TUGAS 2A

METODE PENAKSIRAN DATA


(ESTIMASI DATA)

Disusun Oleh:
Haedar/11050514047/2011
Nely Eka Anjarsari/14050514049/2014
Yazirwan Latif Ardyanto/14050514051/2014
Moh. Ali Fauzi/14050514061/2014

Hari/Jam: Selasa/14.50 16.30

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2016

ESTIMASI (METODE PENAKSIRAN)


A DASAR TEORI
Dalam sebuah ilmu statistika, kita berusaha untuk menyimpulkan sebuah
populasi. Dalam mengamati sebuah populasi, keadaaan atau kelakuan populasi perlu
dipelajari berdasarkan data yang diambil baik itu secara sampling ataupun sensus.
Keadaan sebuah populasi yang akan dipelajari di sini berupa parameter populasi dan
sampel yang diambil secara acak. Lalu data dari sampel tadi dianalisis menghasilkan
nilai-nilai statistik sampel. Dari nilai-nilai statistik sampel ini akan disimpulkan
bagaimana keadaan populasi atau bagaimana sebuah parameter populasi bertingkah
laku. Cara mengambil kesimpulan tentang parameter populasi ini yaitu berhubungan
dengan bagaimana cara menaksir harga parameter populasi. Jadi, harga parameter
yang sebenarnya tidak diketahui itu bisa ditaksir berdasarkan nilai-nilai statistik
sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan.
Parameter populasi yang akan ditaksir dalam hal ini berupa: rata-rata (mean),
simpangan baku dan persen, standar deviasi, dan juga proporsi. Sebelum menaksir
sebuah populasi, sebaiknya perlu diketahui tentang istilah penaksir.
Estimasi adalah taksiran dan yang diestimasi adalah parameter populasi. Data
yang digunakan untuk melakukan estimasi parameter populasi adalah statistik sampel
sebagai estimator. Estimasi dipelajari berdasarkan data yang diambil baik secara
sampling maupun sensus. Dalam kenyataannya, mengingat berbagai faktor, untuk
keperluan tersebut diambil sebuah sampel yang representatif, lalu berdasarkan pada
hasil analisis terhadap data sampel. Kelakuan populasi yang akan ditinjau disini
hanyalah mengenai parameter populasi dan sampel yang digunakan adalah sampel
acak. Data sampel dianalisis. Nilai-nilai yang perlu yaitu stastistik, dihitung dan dari
nilai-nilai statistik ini kita simpulkan bagaimana parameter bertingkah laku. Cara
pengambilan kesimpulan tentang parameter yang pertama kali akan dipelajari ialah
sehubungan dengan cara-cara menaksir harga parameter. Jadi harga parameter yang
sebenarnya tetapi tidak diketahui itu akan ditaksir berdasarkan statistik sampel yang
diambil dari populasi yang bersangkutan.
Parameter populasi yang akan ditaksir dan diuraikan dalam bagian ini
terutama adalah rata-rata, simpangan baku dan persen.

1. Penaksir
Secara umum, parameter populasi akan diberi simbol (baca theta). Jadi
bisa merupakan rata-rata , simpangan baku , proporsi dan sebagainya. Jika ,
yang tidak dikatahui harganya, ditaksir oleh

(baca : theta topi), maka

dinamakan penaksir. Jelas bahwa sangat dikehendaki

= , yaitu bisa

mengatakan harga yang sebenarnya. Tetapi ini merupakan keinginan yang boleh
dibilang ideal sifatnya. Kenyataan yang bisa terjadi adalah :
^
a. Menaksir oleh terlalu tinggi, atau
^
b. Menaksir oleh terlalu rendah.
Keduanya ini jelas tidak dikehendaki. Karenanya kita menginginkan penaksir
yang baik. Dibawah ini kriteria penaksir yang baik, yaitu tak bias, mempunyai varians
minimum dan konsisten.
a. Penaksir

^ dikatakan penaksir tak bias, jika rata-rata semua harga

yang

^
mungkin akan sama dengan . Dalam bahasa ekspektasi, ditulis ( ) = .

Penaksir yang tak bias, disebut penaksir bias.


b. Penaksir bervarians minimum ialah penaksir dengan varians terkecil diantara
semua penaksir untuk parameter yang sama. Jika
untuk dimana varians

^ 1

^ 1

dan

lebih kecil dari varians untuk

^ 2

dua penaksir

^ 2 , maka

^ 1

merupakan penaksir bervarians minimum.


^
c. Misalkan penaksir untuk yang dihitung berdasarkan sebuah sampel acak
berukuran n. jika ukuran sampel n makin besar mendekati ukuran populasi me
^
^
nyebabkan mendekati , maka disebut penaksir konsisten.

d. Penaksir yang tak bias dan bervarians minimum dinamakan penaksir terbaik.
Beberapa contoh :

1) Rata-rata

untuk sampel berukuran n yang diambil dari populasi dengan rata-rata

merupakan penaksir tak bias untuk , jadi ( x ) = .


2) Varians

s2

yang dihitung dengan rumus V (5) atau rumus VI (6), untuk sampel

acak berukuran n yang diambil dari populasi dengan varians

2 , adalah penaksir

2
tak bias untuk . Akan tetapi s merupakan penaksir bias untuk .

3) Rata-rata sampel

x adalah penaksir terbaik untuk , jadi untuk

itu merupakan

penaksir tak bias dan penaksir bervarians minimum.


Cara-cara menaksir
1) Jika parameter di taksir oleh

^ sebuah harga tertentu, maka

dinamakan

penaksir atau titik taksiran.


2) Hasil taksiran dinyatakan melalui interval taksiran atau selang taksiran yaitu menaksir
harga parameter diantara batas-batas dua harga.
3) Semakin besar panjang interval, semakin percaya akan kebenaran penaksiran yang
dilakukan.
4) Hasil penaksiran yang dicari adalah interval taksiran yang sempit dan derajat
kepercayaan yang memuaskan.
5) Derajat kepercayaan menaksir disebut koefisien kepercayaan donotasikan dengan
lambang (gamma) yang memiiki nilai 0 < < 1, merupakan nilai peluang.
6) Menaksir rata-rata

7) Kemungkinan kondisi populasi :


diketahui, populasi berdistribusi normal.

8) Jika n/N > 5%, maka :

tidak diketahui, populasi berdistribusi normal.

9) Jika n/N > 5%, maka :

tidak diketahui, populasi berdistribusi tidak normal.


Contoh :
Sebuah sampel acak terdiri dari 100 mahasiswa telah diambil dari sebuah universitas,
lalu nilai IQ-nya di catat.
Diperoleh

= 112 dan S = 10

1) Dapat dikatakan : IQ rata-rata untuk mahasiswa Universitas tersebut adalah 112,


karena

X telah digunakan.

2) Dalam interval taksiran IQ rata-rata dengan koefisien kepercayaan 95%, maka :


a) 112 (1,987) 10 / 100 < < 112 + (1,987) 10 / 100
b) 110 < < 114
3) Jika koefisien kepercayaan = 99 %, maka
a) 112 (2,654) 10 /

tp

= 2,654

100 < < 112 + (2,654) 10 / 100

b) 109,3 < < 114,7


Tabel t Sudjana

2 Ekor

Tabel t Sudjana
1 Ekor
2 Ekor

Tabel z Sudjana

Tabel z Sudjana

5%

1%

5%
5%

=
=

1%
1%

=
=

5%
1 Ekor

1%

2. Menaksir Standar Deviasi ()


2
2
a. s adalah penaksir tak bias dari
s adalah penaksir yang bias untuk

b.

c.Selang interval taksiran untuk varians adalah

Dimana :
n
2
1/2 (1+)

= ukuran sampel

Dengan p
Dengan dk

= (1+) dan p = (1-),


= n-1

= di dapat dari tabel chi-kuadrat

Contoh :
Sebuah sampel acak berukuran 30 telah diambil dari sebuah populasi yang
berdistribusi normal dengan simpangan baku . Dihasilkan harga statistik

s 2 = 7,8.

Dengan koefisien kepercayaan 95% dan dk=29, maka dari tabel chi-kuadrat diperoleh
nilai

0,975

= 45,7 dan

0,025

= 16,0 sehingga :

Interval taksiran untuk adalah : 2,23 < < 3,75. Kita merasa 95 % percaya
bahwa simpangan baku aka nada dalam interval yang dibatasi oleh 2,23 dan 3,75
3. Menaksir Proporsi ()
a. Taksiran titik untuk adalah (x/n) dimana x adalah banyaknya peristiwa A
yang terjadi di dalam populasi.
b. Banyaknya kejadian A ini memiliki distribusi Binomial.
c. Jika dikehendaki interval penaksiran dengan kepercayaan = 100%, maka :

Dimana :
P
= x/n
q
= 1-P
Z 1 /2
diperoleh dari tabel distribusi normal dengan peluang
Contoh :
Ingin ditaksir berapa persen anggota masyarakat yang berumur 15 tahun keatas yang
termasuk kedalam golongan A. untuk itu diambil sebuah sampel acak dengan ukuran
1200 dan ternyata ada 504 orang termasuk golongan A. Jadi persentasi golongan A
dalam sampel adalah 504/1200 x 100% = 42%.
Jika ditaksir ada 42% anggota masyarakat yang berumur 15 tahun keatas, maka dalam
hal ini digunakan titik taksiran. Untuk menentukan 95% interval kepercayaan
parameter digunakan :
Z 0,475

P = 0,42, q=0,58

0,42 (1,96)

= 1,96, maka :

0,42 x 0,58
1200

< < 0,42 + (1,96)

0,42 x 0,58
1200

= 0,39 < < 0,45


Kita merasa 95% yakin bahwa persentase anggota masyarakat yang termasuk
golongan A berada dalam interval 39% sampai 45%.

B PERMASALAHAN
a Membuat data N = 100 secara random yang diperoleh dari skripsi mahasiswa
fakultas teknik.
b Menghitung estimasi sebuah rata-rata (mean) secara manual dan SPSS.
c Menghitung estimasi standar deviasi secara manual dan SPSS.
d Menghitung estimasi nilai proporsi secara manual dan SPSS.
e Menghitung estimasi rata-rata, standar deviasi dan proporsi dengan koefisien
kepercayaan 95% dan 99%
C PEMBAHASAN
Cara Manual
Dalam menaksir sebuah data, digunakan tabel data tunggal. (koefisien kepercayaan
95% dan 99%)

1. Mengestimasi mean
Karena nilai dari populasi tidak diketahui, maka digunakan cara yang kedua (kondisi
tidak diketahui, populasi berdistribusi normal). Dari data tunggal, diperoleh x
= 77 dengan s = 10,75.
a. Untuk koefisien kepercayaan ( ) = 95%.
Saat koefisien kepercayaan ( ) = 95%, maka taraf kesalahan ( ) yaitu 5%. Nilai
tp
t p =t

yaitu:
=t

Saat

5
2

=t

t 0,975

0,05
2

=t 10,025=t 0,975 .

, diperoleh atau dk = n1=1001= 99 dan = 0,05 . Melalui

tabel T diperoleh tiga kondisi diantaranya:


Tabel T

Maka untuk mendapatkan

tp

dk 1=60 dan t p1=2,00


dk 2=99 dan t p2=?
dk 3=120 dan t p3=1,98

saat dk = 99, digunakan metode interpolasi.

( x 2x 1 ) ( y 3 y 1 )
x3 x 1

+ y 1= y 2

Anggap bahwa dk disimbolkan sebagai x dan

tp

disimbolkan sebagai y. Maka

menjadi:
y 2=

y 2=

( x 2x 1 )( y 3 y 1 )

x3 x1

] [
+ y 1=

( 9960 )( 1,982,00 )
+2,00
12060

( 39 ) (0,02 )
0,78
+2,00=
+2,00=0,013+ 2,00
60
60

y 2=1,987 .
Maka

t p =1,987

. Langkah selanjutnya yaitu memasukkan nilai

tp

kedalam rumus:

x t p .

s
s
< < x +t p .
n
n

77 (1,987 ) .

10,75
10,75
< <77 + ( 1,987 ) .
100
100

77 (1,987 ) 1,075< < 77+ ( 1,987 ) 1,075


77 ( 2,136 ) < <77+ ( 2,136 ) 74,864< <79,136 .
b. Untuk koefisien kepercayaan ( ) = 99%
Saat koefisien kepercayaan 99%, maka taraf kesalahan ( ) yaitu 1%. Nilai

tp

yaitu:
t p =t

=t

Saat

1
2

=t

t 0,995

0,01
2

=t 10,005 =t 0,995 .

, diperoleh atau dk =

n1=1001=

99 dan

= 0,01 . Melalui

tabel T diperoleh tiga kondisi diantaranya:


Tabel T

Maka untuk mendapatkan

tp

dk 1=60 dan t p1=2,66


dk 2=99 dan t p 2=?
dk 3=120 dan t p3=2,62

saat dk = 99, digunakan metode interpolasi.

( x 2x 1 ) ( y 3 y 1 )
x3 x 1

+ y 1= y 2

Anggap bahwa dk disimbolkan sebagai x dan

tp

disimbolkan sebagai y. Maka

menjadi:
y 2=

y 2=

( x 2x 1 )( y 3 y 1 )

x3 x1

] [
+ y 1=

( 9960 )( 2,622,66 )
+2,66
12060

( 39 ) (0,04 )
1,56
+ 2,66=
+2,00=0,026+2,66
60
60

y 2=2,634 .
Maka

t p =2,634

x t p .

77 ( 2,634 ) .

. Langkah selanjutnya yaitu memasukkan nilai

tp

kedalam rumus.

s
s
< < x +t p .
n
n

10,75
10,75
< <77+ ( 2,634 ) .
100
100

77 ( 2,634 ) 1,075< <77+ ( 2,634 ) 1,075

77 ( 2,831 )< < 77+ ( 2,831 ) 74,169< <79,831 .


2. Mengestimasi standar deviasi

( n1 ) s 2
( n1 ) s 2
< 2<
2

2
( 1+ )
(1 )
2
Dari data tunggal pada cara 1 (tugas 1b), diperoleh s = 115,6 dengan s = 10,75.

a. Untuk koefisien kepercayaan ( ) = 95%

Langkah pertama yaitu mencari nilai

untuk (1+ saat koefisien

kepercayaan ( ) = 95%, maka taraf kesalahan ( ) yaitu 5%.

Saat

2 =
2
2 = 2
=
0,975 .
( 1+ )
( 1+ 0,95 )
( 1,95 )

bernilai 0,975 diperoleh atau dk =

n1=1001=

0,05 . Melalui tabel Chi-kuadrat diperoleh tiga kondisi diantaranya:

dk=90 dan 12=118,1


Tabel
dk=99 dan 22=?
dk =100 dan 32=129,6
2

99 dan

Maka untuk mendapatkan

saat dk = 99, melalui metode interpolasi didapatkan:

( x 2x 1 ) ( y 3 y 1 )
x3 x 1

+ y 1= y 2

Anggap bahwa dk disimbolkan sebagai x dan

disimbolkan sebagai y. Maka

menjadi:
y 2=

( x 2x 1 )( y 3 y 1 )
x3 x1

y 2=

] [
+ y 1=

( 9 ) ( 11,5 )
103,5
+118,1=
+118,1=10,35+118,1
10
10

y 2 atau

2 =128,45
.
( 1+ )

Langkah kedua yaitu mencari nilai untuk (1- ).

Saat

( 9990 ) (129,6118,1 )
+118,1
10090

2 =
2
= 2 = 2
0,025 .
( 1 )
( 10,95 )
( 0,05 )

bernilai 0,025 diperoleh atau dk =

n1=1001=

99 dan

0,05 . Melalui tabel Chi-kuadrat diperoleh tiga kondisi diantaranya:

dk=90 dan 12=65,6


Tabel 2 dk=99 dan 22 =?
dk =100 dan 32=74,2

maka untuk mendapatkan

saat dk = 99, digunakan metode interpolasi.

( x 2x 1 ) ( y 3 y 1 )
x3 x 1

+ y 1= y 2

Anggap bahwa dk disimbolkan sebagai x dan


menjadi:

disimbolkan sebagai y. Maka

y 2=

( x 2x 1 )( y 3 y 1 )
x3 x1

y 2=

] [
+ y 1=

( 9 ) ( 8,6 )
77,4
+65,6=
+ 65,6=7,74 +65,6
10
10
y 2 atau

( 9990 ) (74,265,6 )
+65,6
10090

( )

2 =73,34
.
( 1 )

2 kedalam rumus:

Langkah ketiga yaitu memasukkan nilai


diketahui

2 =128,45 dan
2 =73,34
( ( 1+
)
)
( 1 )

( n1 ) s 2
( n1 ) s 2
2
< <
2
2
( 1+ )
(1 )
( 1001 ) 115,6 2 ( 1001 ) 115,6
< <
128,45
73,34
( 99 ) 115,6 2 ( 99 ) 115,6 11444,4 2 11444,4
< <
=
< <
128,45
73,34
128,45
73,34
89,09< 2<156,04

atau 9,43< < 12,49 .

Dari hasil menunjukkan bahwa kita percaya 95% simpangan baku ( ) berada
didalam interval yang dibatasi oleh 9,43 dan 12,49.
b. Untuk koefisien kepercayaan 99%.

Langkah pertama yaitu mencari nilai

untuk (1+ saat koefisien

kepercayaan ( ) = 99%, maka taraf kesalahan ( ) yaitu 1%.

Saat

2 =
2
= 2 = 2
0,995 .
( 1+ )
( 1+ 0,99 )
( 1,99 )

bernilai 0,995 diperoleh atau dk = 99 dan

kuadrat diperoleh tiga kondisi diantaranya:

= 0,01. Melalui tabel Chi-

dk =90 dan 12=128,3


Tabel 2
dk=99 dan 22 =?
dk =100 dan 32=140,2

maka untuk mendapatkan

2 saat dk = 99, melalui metode interpolasi didapatkan:

( x 2x 1 ) ( y 3 y 1 )
x3 x 1

+ y 1= y 2

Anggap bahwa dk disimbolkan sebagai x dan

disimbolkan sebagai y. Maka

menjadi:
y 2=

( x 2x 1 )( y 3 y 1 )
x3 x1

y 2=

] [
+ y 1=

( 9 ) ( 11,9 )
107,1
+128,3=
+128,3=10,71+128,3
10
10

y 2 atau

2 =139,01
.
( 1+ )

Langkah kedua yaitu mencari nilai untuk (1- ).

Saat

( 9990 ) (140,2128,3 )
+ 128,3
10090

2 =
2
2 = 2
=
0,005 .
( 1 )
( 10,99 )
( 0,01 )

bernilai 0,005 diperoleh atau dk = 99 dan

= 0,05. Melalui tabel Chi-

kuadrat diperoleh tiga kondisi diantaranya:

dk =90 dan 12=59,2


Tabel 2 dk=99 dan 22=?
dk =100 dan 32=67,3

maka untuk mendapatkan

2 saat dk = 99, digunakan metode interpolasi.

( x 2x 1 ) ( y 3 y 1 )
x3 x 1

+ y 1= y 2

Anggap bahwa dk disimbolkan sebagai x dan

disimbolkan sebagai y. Maka

menjadi:
y 2=

( x 2x 1 )( y 3 y 1 )
x3 x1

y 2=

] [
+ y 1=

( 9 ) ( 8,1 )
72,9
+59,2=
+59,2=7,29+59,2
10
10
y 2 atau

( )

2 =66,49
.
( 1 )

Langkah ketiga yaitu memasukkan nilai


diketahui

( 9990 ) ( 67,359,2 )
+59,2
10090

2 kedalam rumus:

2 =139,01 dan
2 =66,49
( ( 1+
)
)
( 1 )

( n1 ) s 2
( n1 ) s 2
< 2<
2
2
( 1+ )
(1 )
( 1001 ) 115,6 2 ( 1001 ) 115,6
< <
139,01
66,49
( 99 ) 115,6 2 ( 99 ) 115,6 11444,4 2 11444,4
< <
=
< <
139,01
66,49
139,01
66,49
82,32< 2 <172,12 atau 9,07< <13,11 .
Dari hasil menunjukkan bahwa kita percaya 99% simpangan baku ( ) berada
didalam interval yang dibatasi oleh 9,07 dan 13,11.
3. Mengestimasi proporsi
Dari sebuah sampel yang berjumlah 100, jumlah laki-laki diperkirakan yaitu sekitar
88 orang dan jumlah perempuan diperkirakan sekitar 12 orang. Sehingga presentasi

88
.100 =0,88.100 =88 .
100

jumlah laki-laki dalam sampel yaitu


interval kepercayaan parameter

Dalam menentukan

, diperlukan nilai koefisien kepercayaan untuk

mendapatkan skor baku. Langkah untuk mendapatkan skor baku berdasarkan nilai
koefisien kepercayaan diantaranya:
a. Untuk koefisien kepercayaan 95%.

Langkah pertama yaitu mencari nilai

saat koefisien kepercayaan (

) = 95% dan taraf kesalahan ( ) yaitu 5%.


Z =Z (0,95)=Z 0,475 atau Z

Saat

=Z

)
2

(0,052 )

=Z 0,025=Z0,475 .

bernilai 0,475, maka melalui tabel distribusi normal baku (tabel Z), harga Z

dapat dicari dengan cara mengalikan 0,475 dengan 1000 yaitu (0,475x1000 = 4750) lalu
mencari nilai 4750 ke dalam tabel Z dan diperoleh harga Z = 1,96. Maka parameter p
dan parameter q bisa dicari.
x jumlah lakilaki 88
p= =
=
=0,88 .
n
jumlah sampel
100
x jumlah perempuan 12
q= =
=
=0,12
n
jumlah sampel
100

atau

q=1 p=10,88=0,12 .

Langkah kedua yaitu memasukkan nilai yang telah didapatkan tadi kedalam
rumus.
( Z0,475=1,96 ; p=0,88 ; q=0,12 ) .

pZ

0,88 (1,96 )

pq
< < p+ Z
n

pq
n

( 0,88 ) ( 0,12 )
(0,88)(0,12)
< <0,88+(1,96)
100
100

0,88 (1,96 )

0,105
0,105
< < 0,88+(1,96)
100
100

0,88 (1,96 ) 10,5 x 104< < 0,88+(1,96) 10,5 x 104

0,88 (1,96 )( 0,0324 ) < <0,88+(1,96)(0,0324)


0,880,0635< < 0,88+0,0635

0,8165< <0,9435 .
Sehingga, kita merasa yakin bahwa persentase siswa yang berjumlah laki-laki berada
dalam interval antara 81,65% sampai dengan 94,35%.
b. Untuk koefisien kepercayaan 99%.

Langkah pertama yaitu mencari nilai

saat koefisien kepercayaan (

) = 99% dan taraf kesalahan ( ) yaitu 1%.


Z =Z (0,99)=Z 0,495 atauZ

=Z

)
2

(0,012 )

=Z 0,005=Z 0,495 .

Melalui tabel distribusi normal baku (tabel Z), harga Z dapat dicari dengan cara
mengalikan 0,495 dengan 1000 yaitu (0,495x1000 = 4950) lalu mencari nilai 4950 ke
dalam tabel Z. Diperoleh harga Z = 2,575 (harga Z didapat melalui proses interpolasi).
Proses Interpolasi dilakukan melalui cara sebagai berikut:
Saat

bernilai 4950, melalui tabel Z diperoleh tiga kondisi diantaranya:

Tabel Z

maka untuk mendapatkan Z

[
Anggap bahwa

Z =4949 dan Z 1=2,57


Z =4950 dan Z 2=?
Z =4951 dan Z 3=2,58

saat

Z =4950

( x 2x 1 ) ( y 3 y 1 )
x3 x 1

, digunakan metode interpolasi.

+ y 1= y 2

disimbolkan sebagai x dan

disimbolkan sebagai y. Maka

menjadi:
y 2=

( x 2x 1 )( y 3 y 1 )
x3 x1

] [
+ y 1=

( 49504949 ) ( 2,582,57 )
+ 2,57
49514949

y 2=

( 1 ) ( 0,01 )
0,01
+2,57=
+ 2,57=0,005+ 2,57
2
2

( )

y 2 atauZ 2=2,575 .
Maka parameter p dan parameter q bisa dicari.
x jumlah lakilaki 88
p= =
=
=0,88 .
n
jumlah sampel
100
x jumlah perempuan 12
q= =
=
=0,12
n
jumlah sampel
100

atau

q=1 p=10,88=0,12 .

Langkah kedua yaitu memasukkan nilai yang telah didapatkan tadi kedalam
rumus.
( Z0,495=2,575; p=0,88 ; q=0,12 ) .

pZ

0,88 ( 2,575 )

pq
< < p+ Z
n

pq
n

( 0,88 ) ( 0,12 )
(0,88)(0,12)
< <0,88+(2,575)
100
100

0,88 ( 2,575 )

0,105
0,105
< <0,88+(2,575)
100
100

0,88 ( 2,575 ) 10,5 x 104 < < 0,88+(2,575) 10,5 x 104


0,88 ( 2,575 )( 0,0324 ) < <0,88+(2,575)( 0,0324)

0,880,0834< <0,88+ 0,0834


0,7966< <0,9634 .

Sehingga, kita merasa yakin bahwa persentase siswa yang berjumlah laki-laki berada
dalam interval antara 79,66% sampai dengan 96,34%.
Cara SPSS

a.Estimasi mean
a. Koefisien Kepercayaan 95%
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Nilai

Missing
Percent

100

100.0%

Total

Percent
0

0.0%

Percent
100

100.0%

Descriptives
Statistic

Nilai

Mean

77.5800

95% Confidence Interval for Lower Bound

76.0654

Mean

79.0946

Upper Bound

5% Trimmed Mean

77.8000

Median

80.0000

Variance

58.266

Std. Deviation

60.00

Maximum

93.00

Range

33.00

Skewness
Kurtosis

.76332

7.63323

Minimum

Interquartile Range

Std. Error

7.00
-.479

.241

.158

.478

b. Koefisien kepercayaan 99%

Case Processing Summary


Cases
Valid
N
Nilai

Missing
Percent

100

100.0%

Total

Percent
0

0.0%

Percent
100

100.0%

Descriptives
Statistic
Nilai

Mean

77.5800

99% Confidence Interval for

Lower Bound

75.5752

Mean

Upper Bound

79.5848

5% Trimmed Mean

77.8000

Median

80.0000

Variance

58.266

Std. Deviation

7.63323

Minimum

60.00

Maximum

93.00

Range

33.00

Interquartile Range

7.00

Std. Error
.76332

Skewness
Kurtosis

-.479

.241

.158

.478

b.Estimasi standar deviasi dan simpangan baku


Untuk statistik sampel pada standar deviasi dan simpangan baku tidak tersedia dalam
program SPSS.
c.Estimasi proporsi
Untuk statistik sampel pada proporsi tidak tersedia dalam program SPSS.

C.KESIMPULAN
1. Dari hasil estimasi untuk rata-rata (mean), diperoleh harga taksiran untuk koefisiensi
kepercayaan 95% yaitu 74,864< <79,136 dan harga taksiran untuk koefisiensi
kepercayaan 99% yaitu

74,169< <79,831 . Hal ini berarti kami percaya 95% bahwa

rata-rata dari populasi berada pada rentang antara 74,864 dan 79,136 serta kami juga

percaya 99% bahwa rata-rata populasi berada pada interval yang dibatasi oleh rentang
79,169 dan 79,831.
2. Dari hasil estimasi untuk standar deviasi, diperoleh harga taksiran untuk koefisiensi
kepercayaan 95% yaitu
kepercayaan 99% yaitu

89,09< 2<156,04

dan harga taksiran untuk koefisiensi

82,32< <172,12 . Hal ini berarti kami percaya 95% bahwa

standar deviasi atau variansi dari populasi berada pada rentang antara
89,09 dan 156,04 serta kami juga percaya 99% bahwa standar deviasi atau variansi
populasi dibatasi oleh interval antara 82,32 dan 172,12.
3. Dari hasil estimasi untuk simpangan baku, diperoleh harga taksiran untuk koefisiensi
kepercayaan 95% yaitu 9,43< < 12,49 dan harga taksiran untuk koefisiensi
kepercayaan 99% yaitu

9,07< <13,11 . Hal ini berarti kami percaya 95% bahwa

simpangan baku dari populasi berada pada rentang antara

9,43 dan 12,49

serta kami

juga percaya 99% bahwa simpangan baku populasi dibatasi oleh interval antara 9,07
dan 13,11.
4. Dari hasil estimasi untuk proporsi, diperoleh harga taksiran untuk koefisiensi
kepercayaan 95% yaitu 0,8165< <0,9435 dan harga taksiran untuk koefisiensi
kepercayaan 99% yaitu

0,7966< <0,9634 . Hal ini berarti kami percaya 95% bahwa

persentase siswa laki-laki dalam populasi berada pada rentang antara


81,65 dan 94,35 serta kami juga percaya 99% bahwa persentase siswa laki-laki
dibatasi oleh interval antara 79,66% sampai 96,34%.

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Ismet. 2005. Handout 4 Mata Kuliah Statistika ( Print Out Power Point).
Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

LAMPIRAN
a. Plagiarism Detector

You might also like