Professional Documents
Culture Documents
Secara fisiologis proses pembungaan ini masih sulit dimengerti, hal ini
disebabkan kurangnya informasi yang tersedia.
Dalam perkembangannya, proses pembungaan ini meliputi beberapa
tahap dan semua tahap harus dilalui dengan baik agar dapat menghasilkan
panen tinggi
Menurut Elisa (2004) tahapan dari pembungaan meliputi :
1.
Induksi bunga (evokasi) Adalah tahap pertama dari proses
pembungaan, yaitu suatu tahap ketika meristem vegetatif diprogram untuk
mulai berubah menjadi meristem reproduktif. Terjadi di dalam sel. Dapat
dideteksi secara kimiawi dari peningkatan sintesis asam nukleat dan protein,
yang dibutuhkan dalam pembelahan dan diferensiasi sel.
2.
Inisiasi bunga Adalah tahap ketika perubahan morfologis menjadi
bentuk kuncup reproduktif mulai dapat terdeteksi secara makroskopis untuk
pertama kalinya. Transisi dari tunas vegetatif menjadi kuncup reproduktif ini
dapat dideteksi dari perubahan bentuk maupun ukuran kuncup, serta prosesproses selanjutnya yang mulai membentuk organ-organ reproduktif.
Pada tanaman keras ternyata mempunyai periode inisiasi dan
pembungaan yang sangat beragam.
Pada umumnya periode antara inisiasi dan pembungaan berkaitan
dengan sifat tumbuhnya yang juga dipengaruhi oleh iklim.
Kebanyakan tanaman tropis dan subtropis mempunyai periode inisiasi
bunga dan antesis yang sangat singkat.
3. Perkembangan kuncup bunga menuju anthesis (bunga mekar)
Ditandai dengan terjadinya diferensiasi bagian-bagian bunga.
Pada
tahap
ini
terjadi
proses
megasporogenesis
dan
mikrosporogenesis untuk penyempurnaan dan pematangan organ-organ
reproduksi jantan dan betina.
4. Anthesis
Tahap ini memberikan hasil terbentuknya buah muda. Detil dari proses
penyerbukan dan pembuahan akan dijelaskan pada bab tersendiri.
6. Perkembangan buah muda menuju kemasakan buah dan biji
Terjadi buah dan biji serta calon tumbuhan baru tersebut karena adanya
penyerbukan dan pembuahan.
3.
Protogini : putik lebih dahulu masak daripada benang sari
4.
Herkogami Bunga yang berbentuk sedemikian rupa hingga
penyerbukan sendiri tidak dapat terjadi. Misal Panili yang memiliki kepala
putik yang tertutup selaput (rostellum).
5.
Heterostili Bunga memiliki tangkai putik (stylus) dan tangkai sari
(filamentum) yg tidak sama panjangnya
1.
Ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus communis, rhachis) Bersifat
seperti batang atau cabang Bagian yang merupakan terusan dari
batang/cabang yg mendukung bunga majemuk
2.
Tangkai bunga (pedicellus) Cabang ibu tangkai yang mendukung bunga
3.
Dasar bunga (receptaculum) Ujung tangkai bunga, yang mendukung
bagian-bagian bunga
Terdiri dari :
1 lingkaran daun-daun kelopak,
1 lingkaran daun-daun mahkota,
1 atau 2 lingkaran benangsari
1 lingkaran daun-daun buah.
3.
Cawan daun-daun kelopak dan tajuk duduk di pinggir bangunan sprt
cawan dan putik duduk ditengah dasar bunga yang letaknya lebih rendah
4.
Mangkuk kelopak dan tajuk bunga letaknya lebih tinggi daripada
putik.Bakal buah terletak di bagian dasar bunga yg legok dan ebagian bakal
buah berlekatan dengan pinggir dasar bunga
LETAK HIASAN BUNGA DAN DUDUK BAKAL BUAH PADA DASAR BUNGA
MELIPUTI
1.
Hipogin (hypogynus) jika hiasan bunga tertanam pada bagian dasar
bunga yg lebih rendah dari pada tempat duduknya putik
2.
Perigin (perigynus) letak hiasan bunga sama tinggi atau sedikit lebih
tinggi daripada duduknya bakal buah
3.
Epigin (epigynus) seakan-akan hiasan bunga duduk dibagian atas bakal
buah
KELOPAK (CALYX)
bintang
piala
tabung
corong
terompet
lonceng
mangkuk
Setangkup tunggal (zygomorphus) dapat berbentuk :
bertaji (calcaratus)
berbibir (labiatus)
WARNA DAUN KELOPAK
Hijau
Berwarna
WAKTU GUGURNYA KELOPAK PADA BUNGA
TAJUK (COROLLA)
tabung (tubus)
leher (faux)
pinggiran (limbus)
Petal menyempit di bagian pangkal menjadi serupa kuku, bagianbagiannya : kuku (unguis) : bagian pangkal yg sempit , papan (lamina) ,
bagian yg lebar , pipih , sisik (squama) : tonjolan di daerah antara kuku dan
papan
4.
Sama banyak dengan daun tajuk/kurang episepal (episepalus
berhadapan dengan daun daun kelopak, berseling dengan daun tajuk epipetal
(epipetalus) berhadapan dengan daun daun tajuk, berseling dengan daun
kelopak
UKURAN BENANG SARI
1.
Benang sari panjang dua (didynamus) dalam satu bunga terdapat 2
benang sari yang ukurannya lebih panjang dibanding dengan yang lainnya
2.
Benang sari panjang empat (tetradynamus) dalam satu bunga terdapat
4 benang sari yang ukurannya lebih panjang dibanding dengan yang lainnya
3.
Ginostemium (gynostemium benang sari bersatu dengan putik dan
membentuk suatu badan.
TANGKAI SARI (FILAMEN)
lengket
Bekembang sempurna
PUTIK (PISTILLUM)
Putik tunggal (simplex) putik hanya tersusun oleh satu helai daun buah
saja ex. Kacang kacangan (Leguminosae)
Putik majemuk (compositus) putik tersusun oleh dua atau lebih daun
buah Kapas (Gossypium sp.)
BAGIAN-BAGIAN PENYUSUN PUTIK
1.
Bakal buah (ovarium)
2.
Tangkai putik (stylus)
3.
Kepala putik (stigma)
BAKAL BUAH (OVARIUM)
LETAK BAKAL BUAH PADA DASAR BUNGA
Perietal (parietalis)
3.
Bengkok (campylotropus) tali pusar dan bakal bijinya sendiri
membengkok, shg liang bakal biji berputar.
4.
Setengah mengangguk (hemiatropus) hanya ujung tali pusarnya yang
membengkok, shg tali pusar dengan liang bakal biji membuat sudur 90 derajat
5.
Melipat (camptotropus) tali pusar tetap lurus, tetapi bakal bijinya sendiri
yang melipat, shg liang bakal biji menjadi sejajar dengan tali pusarnya
Bentuk bervariasi
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 05.59 Tidak ada kom