You are on page 1of 14
KESETIMBANGAN KIMIA*) Olel Susila Kristianingrum, Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY A. Pengertian Kesetimbangan Dalam ilmu kimia dikenal dua jenis reaksi, yaitu reaksi dapat balik (reversible) dan reaksi berkesudahan (irreversible). Reaksi reversible adalah suatu reaksi yang yang berlangsung dalam dua arah. Zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi. Misalnya reaksi_ pembentukan amonia dari gas hidrogen dan gas nitrogen. Reaksi irreversible adalah suatu reaksi yang berlangsung dalam satu arah. Zat hasil reaksi tidak dapat bereaksi membentuk pereaksi. Misal reaksi pembentukan garam natrium klorida dari asam Klorida dan natrium hidroksida. Suatu reaksi reversible yang memiliki kecepatan pembentukan zat-zat hasil reaksi sama dengan kecepatan pembentukan kembali zat-zat pereaksi dinamakan reaksi kesetimbangan. Secara umum reaksi kesetimbangan dapat dituliskan sebagai berikut aA + 6B) —=—* cC + dD. Suatu sistem kesetimbangan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:1) merupakan suatu sistem tertutup dan pada suhu konstan 2) mempunyai sifat makroskopis yang Konstan 3) bersifat dinamis 4) semua zat pereaksi dan hasil reaksi mempunyai konsentrasi Konstan. B. Tetapan Kesetimbangan dan Derajat Disosiasi Pada tahun 1866 dua orang abli matematika dan ahli kimia dari Norwegia, Guldberg dan Waage mengemukakan hukum keseimbangan kimia atau dinamakan pula hukum aksi massa sebagai berikut: Pada suhu dan tekanan tertentu perbandingan hasil kali konsentrasi zat-zat di sebelah kanan anak panah persamaan reaksi (zat hasil reaksi) dengan konsentrasi zat-zat sebelah kiri (pereaksi), yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiensi reaksinya adalah tetap. Misal reaksi:aA +bB_ ———> C+D {C}e [D}d ———— =tetap=K [Ala [Bb Harga tetapan K merupakan ukuran sampai seberapa jauh suatu reaksi dapat berlangsung. Harga K besar menunjukkan bahwa zat hasil reaksi banyak terbentuk dan sebaliknya. Tetapan kesetimbangan (K) dapat berbentuk Ke, Kp, atau Kx. Ke digunakan *) Materi Matrikulasi Mahasiswa Baru Pend. Kimia Program Kerjasama Kab, Bengkayang, 8 September 2009 SSRI IERIE eae ae SacI Uneratana neem ammeter es “Makalah disampaikan pada “Pembinaan tentang Pembciajaran Kimia untuk Guru-guru Kimia Kab, Bantal dan Riatisan Kerjasama dengan MGMP dan Sckolah dalam Penyiapan Program Profesi Guru” tanggal28 Agustus 2010 Page 1 untuk menyatakan tetapan untuk reaksi kesetimbangan motar (larutan dan gas). Kp digunakan untuk menyatakan tetapan kesetimbangan tekanan parsial (gas). Kx menyatakan tetapan kesetimbangan dalam fraksi mol (larutan dan gas). a. Konsentrasi molar (cr py Ke = ——_—__ (ay BY b. tekanan parsial Pet Ppt Kp= pat Pa? ¢, fraksi mol Xe? Xp! Kx= x," Xp? ‘Hubungan antara Kp dan Ke dapat ditentukan sebagai berikut: oRT p=(n/V) RT= CRT [ck RT py RT)" Kp= ——_________ (ar @Ty BY TY [cr Dano Kp= far [BP Kp = Ke(RT)™ An adalah (jumlah mol gas hasil reaksi)- (jumlah mol gas reaktan) Bila n=0 ————+ Kp=Ke a>0 ————+ Kp>Ke n<0 ———_» Kp N04) Ki= (2) Ky= @) KI= » Q) IN204] K:- ——_—_ [NO.P M+Q) 2NO(g)+O1g) ———— —N.0d(g)...... GB) EN2O4] [NOP [0] Reaksi ketiga merupakan jumlah antara reaksi pertama dan kedua. Hubungan antar Ka= ketiga tetapan kesetimbangan tersebut adalah K3=Ky. Ko Hubungan antara tetapan Kesetimbangan dengan derajat disosiasi Dalam suatu reaksi kesetimbangan, zat-zat yang bereaksi tidak pernah habis, sebab reaksi berlangsung dalam dua arah. Ketika keadaan kesetimbangan tercapai maka zat-zat “Matalah isampaikan pada -Pambinaan tout Pombclajaren Kina unk Gur gua Kila Kab. Bantl dan Kins Kerjasama dengan MGMP dan Sekolah dalam Peayigpan Program Profi Gura”tanggal 8 Agustus 2010 Page 3 pereaksi maupun zat hasif reaksi sefafu kita dapatkan. Zat-zat pereaksi memiliki harga yang dinamakan derajat dis tau derajat penguraian, diberi simbol Banyaknya mol zat yang terurai ao banyaknya mol zat semula 1) Dalam reaksi kesetimbangan. N20g) << 2NO2g) N204 NO) jumlah total pada awal reaksi/mula-mmula n 0 n pada kesetimbangan: n(l-a)=n-na = 2na, n(1+a) l-a. 2a, fraksi mol — lta l+a 1-a. 2a tekanan parsial P P P Ita ita 2a 2 Kp= eo ca) lta 407? (I+a) Kp = (+a) (1-a)p lap Kp -a 2) Reaksi kesetimbangan : PCIs(g)_ {———>_ PCIx(2) + Clog) PCls PCI Cy jumlah total awal reaksi : n 0 0 a kesetimbangan: n(1-a) not na n(1-ct) leo. a a fraksi mol 1 ita i+a Ita —_ ‘Matala disonpaitan peda “Pembinaan tnsmg Ponbelajran Kimia untk Gur-gura Kinia Kab, Betal dan Kinison Kerjasama dengan MGMP dan Sekolah dalam Penyipan Program Profs Garu”tanggal 8 Agustus 2010 Page 4 Tekanan Io a a parsial —p (1a) (1-0) a? Kp= —————p (I-a)? C. Termodinamika dan Kesetimbangan Kimia ‘Ada dua penentuan tetapan kesetimbangan 1) melalui penentuan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang 2) dengan perhitungan dari data termodinamika melalui hubungan antara A G° dan K, AG?=-RTInK InK= -AG°/RT 2,303 log K = -AG? /RT log K =-AG ° /2,303 RT K=10 9002300 RF AG®: energi bebas Gibs R_ : tetapan gas umum T :suhu mutlak (dalam Kelvin) ”K” K_: tetapan kesetimbangan Harga suatu tetapan kesetimbangan juga dipengaruhi oleh suhu. Besamya harga tetapan kesetimbangan suatu sistem yang sama tetapi pada temperatur yang berbeda dapat dituliskan dalam hubungan: a 2) dari (1) dan (2) reece aera “Makalah disampaikan pada Pembinaan tentang Pembelajaran Kimia untuk Garu-garu Kimia Kab. Banta dan Rintisan ‘Kerjasama dengan MGMP dan Sekolah dalam Penyispan Program Profesi Gury” tangeal 28 Agustus 2010 Page 5 InK=-AHIRT + AS7R AH? : entalpi standar AS® : entropi standar andaikan AH? dan AS” konstan, tidak bergantung pada suhu, maka In K merupakan fungsi linear dari 1/T. InKy =-(AHYRT; +AS’R In Ky = - (HRT +AS”R In (Ka/Ky ) =(-AH? /R ) (1/T2 - 1/1) Jika harga AH? dan tetapan kesetimbangan pada suatu suhu tertentu diketahui maka tetapan kesetimbangan pada temperatur lain dapat dihitung. Sebaliknya, jika harga K untuk dua macam suhu diketahui maka harga AH® dapat dihitung.. D. Perubahan-perubahan Kesetimbangan Kimia Suatu reaksi kesetimbangan dapat bergeser jika diberikan aksi-aksi tertentu, Aksi yang diberikan dapat berupa: 1) perubahan konsentrasi 2) perubahan tekanan atau volum gas 3) perubahan suhu Pengaruh perubahan terhadap kesetimbagan dapat dijelaskan dengan asas le Chatelier: Apabila pada suatu sistem kesetimbangan diberikan suatu aksi_ yang mempengaruhi kedudukan kesetimbangan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi tadi sekecil mungkin. 1) Pengaruh perubahan konsentrasi Andaikan jumlah salah satu pereaksi atau hasil reaksi kesetimbangan ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser sehingga zat tadi berkurang. Sebaliknya apabila jumlah salah satu pereaksi atau hasil reaksi dikurangi, maka kesetimbangan akan bergeser sehingga konsentrasi zat tadi bertambah. Sehingga dapat dirumuskan pengaruh perubahan Konsentrasi terhadap suatu sistem kesetimbangan. Jika salah satu zat konsentrasinya diperbesar (ditambah), maka reaksi akan bergeser dari arah tersebut. Jika salah satu zat konsentrasinya diperkecil (dikurangi), maka reaksi akan bergeser ke arah zat tersebut. ee ‘Matalah dsampaikan pada “Pembisaan tentang Pebcljaran Kimi untuk Guru-goru Kinia Kab. Banta dan Rintisan ‘Kerjasama dengan MGMP dan Sekolah dalam Penyiapan Program Profesi Guru” tanggal 28 Agustus 2010 Page 6 Contoh: Reaksi : 280, (g)+Oxg) 4———*-_ 280: @) Jika pada sistem ini ditambahkan lagi O, maka untuk mengimbangi pertambahan ini O2 akan bereaksi dengan SO,membentuk SOs, Kesetimbangan akan bergeser ke kanan. 2) Pengaruh perubahan tekanan atau volum gas Pengaruh tekanan juga mempengaruhi konsentrasi, Karena perubahan tekanan menyebabkan perubahan volum. Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada gas-gas, Untuk fasa padat dan fasa cair, pengaruh perubahan tekanan dapat diabaikan. Oleh karena itu pengaruh perubahan tekanan biasanya diamati untuk reaksi kesetimbangan yang menyangkut gas. Hukum yang dirumuskan oleh Robert Boyle menyatakan bahwa pada subu yang tetap tekanan gas berbanding terbalik dengan volum gas. Oleh karena itu ‘memperbesar tekanan gas berarti memperkecil volum gas tersebut dan sebaliknya. Pengaruh dari perubahan tekanan gas terhadap suatu kesetimbangan dapat dirumuskan sebagai berikut. Jika tekanan diperbesar (volum diperkecil) maka reaksi akan bergeser ke arah jumlah mol gas yang terkecil dan sebaliknya. Oleh karena koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol maka perlu diperhatikan jumlah koefisien gas pada masing-masing ruas. Pada kesetimbangan berikut. 2NO(g) + Ox(g) {—=—* 2NOx(g) Jika tekanan dinaikkan menjadi dua kali maka konsentrasi semua gas sesaat juga menjadi dua kali jumlah koefisien gas diruas kiri jumlah koefisien gas diruas kanan = 2 Perubahan ini akan diimbangi dengan lebih banyak gas NO dan O2 bereaksi membentuk NOz, jadi kesetimbangan bergeser kekanan. Jika jumlah mol gas diruas kiri dan diruas Kanan persamaan reaksi sama banyak seperti misalnya dalam reaksi berikut;_ Hg) +h) ——————— 2HI(g) jumlah koefisien gas diruas kiri = 2 jumlah koefisien gas diruas kanan = 2 maka perubahan tekanan tidak akan memberikan pengaruh pada kedudukan kesetimbangan. 3) Pengaruh perubahan temperatur. ‘Malalahdsampeitan pada “Pembinaan tentang Ponbelajran Kia untuk Guru-guru Kina Kab. Banal dan Rinisan Kerjasama dengan MGMP dan Sckolh dalam Penyiapan Program Profisi Guru” tmggal 28 Agustus 2010 Page 7 ‘Agar dapat menentukan arah pergeseran kesetimbangan, maka pertu diketahui ke arah pergeseran manakah yang akan disertai dengan pengeluaran atau penyerapan energi termal-Untuk itu perlu diketahui apakah reaksi itu bersifat eksoterm ataukah endoterm. Misalnya suatu reaksi; Nog) +3Hb(g) =" 2NH(g) AH = -22 kkal” Reaksi pembentukan NH; dari N; dan H merupakan reaksi eksoterm (melepaskan energi, AH negatif) dan sebaliknya reaksi peruraian amonia menjadi gas nitrogen dan gas hidrogen merupakan reaksi endoterm (menyerap energi). Andaikan sistem ini mencapai kesetimbangan pada suhu 500° C, bila suhu dinaikan menjadi 7000C berarti kita menambahkan atau _memberikan kalor. Sesuai dengan asas Le Chatalier maka kesetimbangan akan bergeser Kekiri. Secara umum pengaruh perubahan suhu dapat dirumuskan: Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser kearah reaksi endoterm. Jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi yang eksoterm. 4) Pengaruh Katalis Katalis tidak mempengaruhi kedudukan kesetimbangan. Dalam hal ini katalis memberikan pengaruh yang sama pada laju reaksi ke kanan maupun kekiri. Katalis hanya mampu mempercepat reaksi, tetapi tidak mempengaruhi _kedudukan kesetimbangan ataupun harga tetapan kesetimbangan. E. Kesetimbangan Heterogen Suatu reaksi yang menyangkut pereaksi-pereaksi dengan lebih dari satu fasa disebut kesetimbangan heterogen, mialnya: 2C(s)+ Og) = 2. Cox) Pada umumnya pada suhu tertentu konsentrasi padatan mumi atau cairan/ mumi berharga tetap, sehingga harga tetapan kesetimbangan hanya dipengaruhi konsentrasi pereaksi yang berwujud gas. Untuk reaksi diatas, (COsP K- ——— [02] CaCOx(s)_ ~————+ Ca0(s) + COAg) K=[CO;] “Matalah disampaikan pada “Pembiosan tentang Pembcljaran Kimia ontak Guru-garu Kimia Kab. Bart dan Rissa Kerjasama dengan MGMP dan Sekolah dalam Penyipan Program Profesi Guru” tangeal 8 Agmstus 2010 Page 8 F, Perhitungan-perhitungan Kesetimbangan 1) Diketahui untuk reaksi No(g) +3 Ho(g) [=> 2NH(g) Kp = 1,64 x 10% Hitunglah Kp untuk: a. 1/2N2(g) + 3/2 Ho(g) =———+NHx(g) b. 2NHy(g) ~<———" Nil) + 3 Ha (g) Jawab :Nx(g) +3 Ha(g)<————*_2NFA(g) P’NH3 Kp = = 1,64x 104 PN: PH a. 12Nzg) +3/2Ha(g) ==> NEKe) PNEs Kp= ——— _=(1.64x 10%)!” PN, PH = 1,28 x 107 bINHg) = Niig) +3 He) PN: PH 1 Kp= 5 P?NH; 1,64 x 10% = 0.61 x 108 2) Diketahui Kesetimbangan PCIs(g) —————» PClx(g) + Ch(e) Hitung Ke pada 25°C jika diketahui Kp = 1,78 Jawab: Kp =Ke(RT)** n = 2-1 = 1; T=273+25=298K, 1,78 Ke= ______ =0,0728 (0.082298) 3) Pada pemanasan nitrosil bromida NOBr, terurai sesuai dengan reaksi berikut: NOBr(g) =———> NO) + 1/2 Bro (e) Jika NOBr sebanyak 1,79 gram dimasukkan ke dalam wadah 1 Liter dan dipanaskan pada 100°C, tekanan kesetimbangan adalah 0,657 atm. Hitunglah: a, tekanan parsial masing-masing gas b. harga Kp ‘Makalsh disampaikan pada “Pembinaan tentang Pembclajaran Kimia untuk Guru-guru Kimia Kab. Banta dan Rintsan Kerjasama dengan MGMP dan Sekolah dalam Penyiapan Program Profesi uri” tangzal 28 Agustus 2010 Page 9 10 . derajat disosiasi NOBr Jawab: Mr NOBr= 109.9 1,79 gram NOBr = 1,63 x 10 mol NOBr (nNOBr mula-mula) pV=aRT Pada keadaan setimbang, p 0,657 atm, V= 1 Liter dan T= 100+273K=373K dari rumus pV = nRT n=pV/RT 0,657 x1 n= ————— =2,15x 10? 0,082 x 373 = 2,15 x 10? (mol total pada keadaan setimbang)... (l) NOBXg) <———————_ NO(g) + 1/2 Brx(g) Pada keadaan setimbang, jumlah NOBr = (1-«) nNOBr mula-mula) =(1-a) . 1,63 x 10? mol jumlah NO =(a) nNOBr semula = («t) 1,63 x 10? mol jumlah Br,=(1/2)o.nNOBr semula = (1/2)ot 1,63 x 10? mol Jumlah mol total =(1-+0,50)(1,63x107 MOl-coeesesee-ea(2) dari persamaan (1) dan(2) : (1+0,5c1)(1,63x107) = 2,15 x 107 = 0,64 [NOBr] = (1-0,64)(1,63 x 107) = 5,9x 10° mol [NO] =(0,64)(1,63 x 107) = 1,04x 10? mol [Bro] = (1/2x0,64)(1,63 x 10?_)= 5,2 x 10° mol mol NOBr 5,9x10° a. Prosr = —_ xp= ———— «0,657 atm = 0,180 atm mol total 2,15x107 mol NO 1,04x107 Pyo = ————— xp=_ ———— x 0,657 atm = 0,319 atm mol total 21Sxt0? “Malalah disampaikan pada “Pembina tfang Pembclajaren Kimia untuk Garw-guru Kimia Kab. Bantal dan Rintisan Kerjasama dengan MGMP dan Sekolah dalam Penyiapan Program Profesi Guru” tmggal 8 Agistus 2010 Page 10 mol Br, Poa= ————_ xp= mol total PxoP!? Bry bKp= —__= Prove ©. = 0.64 4) Untuk reaksi nN 52x10" x 0,657 atm = 0,159 atm 2,15x107 0,319 x (0,159)1/2 0,707 0,180 CO(g) + H,0(g) {= CO?(g) + H2(g), harga-harga entropi standar AS° dan kalor pembentukan standar AHP? pada 25°C diberikan sebagai berikut: AS* kal/der.mol) co 473 HO 45.0 CO. 51,1 Hp 312 AHf*(kkal/mol) 26,4 578 94,0 0 a. Hitung tetapan kesetimbangan Kp untuk reaksi tersebut pada suhu 25°C. Diketahui R = 2 kal/der.mol b. Apakah tetapan kesetimbangan itu akan mengalami perubahan kalau subu dinaikkan, dan bila demikian halnya, bagaimanakah perubahan itu? jelaskan. Jawab a. AS® = (AS° H2 + AS°CO2)-( AS® CO+ AS° H20) =31,2+51,1-47,3 -45.0 =-10,0 kal/der mol AH? = (AHf° H; + AHf? CO; )—(AHf? CO + AHf? HzO) = 0 +(-94,0) -(-26,4)-(-57,8) 8 kkal = -9800 kal AG® = AH?- TAS? = -9800 -(298)(-10,0) = -6820 kal AG =-RT In Kp In Kp = -6820/((-2)(298) = 11,4 Kp=e'™ =8,9x 108 a ‘Makalah disampaikan pada “Pembinaan tentang Pembelajaran Kimia untok Gure-guru Kimia Kab. Bantul don Rintisan ‘Kerjsama dengan MGMP dan Sekolah dalam Penyiapan Program Profesi Guru” tanggal 28 Agustus2010 Page 11 6. kalau suhu dinaikkan maka Kp akan turun ofeh karena dinKp AH? —__ —__ dan AW? <0 aT RP G. Penerapan Konsep Kesetimbangan pada Industri 1. Pembuatan Amonia Pada pembuatan amonia umumnya dikenal dengan proses Haber. Menurut proses Haber ini, amonia dibuat melalui proses kesetimbangan: No(g)+3HA(g) = [> 2NHi(g) AH = -92.2 I Reaksipembentukanan amonia merupakan reaksi eksotermal. Sehingga suhu sangat berpengaruh pada kesetimbangan tersebut. Pada suhu tinggi (1000°C kesetimbangan akan bergeser Kearah pereaksi (endotermis) sehingga pembuatan amonia berlangsung pada suhu lebih rendah ( 500°C). Jumlah koefisien reaksi sebelah kiri anak panah lebih besar dari jumlah koefisien reaksi di sebelah kanan anak panah. Penambahan tekanan akan menggeser kesetimbangan ke arah pembentukan amonia. Pada proses Haber ini tekanan yang digunakan sekitar 1000 atm. ‘Amonia (NHs) yang terbentuk didinginkan sampai_ cair kemudian diambil. Dengan pengambilan tersebut kesetimbangan akan bergeser kearah pembentukan amonia. 2. Pembuatan asam sulfat (H2SO3) ‘Asam sulfat merupakan asam anorganik yang banyak dipakai oleh masyarakat. salah satu cara pembuatan asam sulfat adalah dengan proses kontak. Pada proses ini digunakan bahan baku belerang, Prinsip reaksinya sebagai berikut. 1.S+0,) ——___» SQ) 2.280.+0, ————* 280; 3.80; +H,SO, ———* 8,0; 4, H:8:0; +H,0 ~———> 2H, 80, Pada proses pembuatan asam sulfat dengan proses kontak, Reaksi nomor 2 dan nomor 4 merupakan reaksi kesetimbangan. Reaksi nomor 2 merupakan reaksi eksotermis 280,+ 0, ———* 280; AH=-196kI Reaksi berlangsung pada suhu sekitar 475°C. Suhu yang” lebih tinggi akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah pereaksi, sedangkan suhu yang lebih “Maal dismpaikan pada “Pembinaan tentang Pembeljaran Kimi untak Gure-guru Kimia Kab Banta dan Rintisan Kexjasama dengan MGMP dan Sckolah dalam Penyiapan Program Profesi Guru” tanggal 28 Agustus 2010 Page 12 13 rendah menyebabkan reaksi bergeser kearah pembentukan SO; namun pada sufu febih rendah kesetimbangan akan lebih lama tercapai. Penambahan tekanan akan menyebabkan pergeseran reaksi kearah pembentukan SOs Kepekatan yang dapat dicapai dengan proses kontak sampai 98 %. Soal latihan. 1, Tulis ungkapan umum tetapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan homogen di bawah ini: a. No(g) + 3H2(g) = 2NHi(g) b. 2802(g)+ Og) {——* 28038) ©. NOz(g) + SOx(g) ~——" NO(e) + $0s(¢) 2. Tulis ungkapan umum tetapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan heterogen di bawah ini. a. P,(s)+ 302g) Go P»Odg) b. 2Mg(s) + Og) <= 2Mg0(s) ¢.2BaOxs) —=——+Ca00(5) + O11) 3. Pada 25°C tetapan kesetimbangan untuk reaksi: 2NOAg) —{————”_N20ug) adalah Kp= 7,04x10" kPa, Pada _kesetimbangan, tekanan parsial NO» dalam wadah adalah 15 kPa. Berapakah tekanan parsial N>O, dalam campuran kesetimbangan? DAFTAR PUSTAKA Brady, J.E. and Humiston, E. 1982. General Chemistry. Principles and Structure. 3" ed. ‘USA: John Wiley & Sons. Miller, Francis Marion. 1985. Chemistry Structure and Dynamics. Singapore: Me. Graw- Hill Book Co. Nyman, C.J; King, G.B; Weyh, J.A. 1980. Problem for General Chemistry and Qualitative Analysis, 4" ed. USA: John Wiley & Sons. “Malalah disampaikan pada "Pombinaan totang Pembelajaran Kimi untuk Garu-guru Kimia Kab. Bantul dan Rintisan Kerjasama dengan MGMP dan Sekolah dalam Penyiapan Program Proftsi Gur” tanggal 28 Agustus 2010 Page 13 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL, LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ‘Alamat : Kampus Karangmalang, Yogyakarta $5281 Telp. (0274) 50838; $86168 Pes :273(Ka LPM); 359(Kabag TU); 233;346(TU LPM) FRMLPM3T4-00 31 Juli 2008 SURAT KETERANGAN Nomor: 556/H.34.22/PM/2010 Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta ‘menerangkan dengan sesungguhnya, bahwa nama-nama tim pelaksana di bawah ini telah ‘melaksanakan tugas/kegiatan PPM Program Prioritas Fakultas, dengan judul: “Pembinaan tentang pembelajaran Kimia untuk Guru-Guru Kimia Kabupaten Bantal dan Rintisan Kerjasama dengan MGMP dan Sekolah dalam Penyiapan Program Profesi Guru” dengan personalia pengabdi sebagai berikut: 1. Dr. Suyanta, M.Si sebagai Ketua Tim 2. Rr. Lis PermananSi, M.Si sebagai Anggota 3. Susila Kristianingrum, M.Sir sebagai Anggota Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dibiayai oleh Dana DIPA UNY Sub Kegiatan 00539 AKUN 525112 Tahun Anggaran 2010 sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Program Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Reguler Kompetisi Nomor: 180b/H34.22/PM/2010, tanggal 15 April 2010 Universitas Negeri Yogyakarta Kementerian Pendidikan Nasional, dengan hasil *) a, Sangat Baik b—Baike e—Gukup Demikian, surat keterangan i dibuat agar dapat dipergunakan seperlunya, “0 BeoE DF, Burhan Nurgiyantoro ‘NIP. 19330403 197903 1 001 *) Coret yang tidak perlu Diouat oleh: | itarang memperbanyak sebagian atau seluruhisidokumen | Diperksa oleh , tanpa fin tertuls dari LPM Universitas Negeri Yogyakarta [as

You might also like