Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Definisi Tujuan Dan Fungsi Etika Bisnis
Pengertian Definisi Tujuan Dan Fungsi Etika Bisnis
Etika Bisnis
Share on:
http://bisnisi.com/pengertian-definisi-tujuan-dan-fungsi-etika-bisnis/
Pada kesempatan kali ini, pembahasan kita adalah tentang etika dalam berbisnis, yang
dimulai dari pengertian etika bisnis, tujuan diadakannya etika dalam berbisnis, hingga fungsi
dari etika bisnis itu sendiri. Nah jika Anda tertarik dengan dunia bisnis, maka Anda perlu
mengenal sekaligus belajar mengenai etika dalam berbisnis.
Anda jangan menyepelekan sebuah bisnis, karena dalam dunia bisnis juga terdapat etikanya
atau aturan main dalam menjalankan bisnis yang akan Anda rintis. Hal ini dilakukan agar
dalam menjalankan bisnisnya tidak asal-asalan alias ngawur seenak Anda sendiri tanpa
melihat dan memperhatikan rambu-rambu yang sudah ditetapkan.
serta perlu diadakannya sebagian dari etika bisnis untuk dimasukkan dalam hukum yang
dapat berupa suatu perundang-undangan.
Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari dunia bisnis, salah satunya adalah kenyataan bahwa
etika ternyata menentukan kesuksesan usaha. Dalam ketatnya persaingan industri modern,
karisma tanpa nurani dan kepintaran tanpa karakter adalah resep kehancuran bisnis paling
ampuh. Kompetisi, ambisi, dan inovasi memang memiliki posisi vital dalam menentukan
kesuksesan, namun ketiga hal ini tetap harus dibalut dengan etika dan profesionalisme.
Prinsip etika dalam hal ini diartikan sebagai standar universal dari apa yang dianggap salah
dan benar dalam menjalankan sebuah usaha. Prinsip-prinsip inilah yang nantinya
mempengaruhi langkah pembuatan keputusan dan menentukan arah masa depan perusahaan.
Dalam berbisnis, ethical principal ini juga memegang peranan cukup penting dalam
membangun kredibilitas di mata konsumen. Jika klien menganggap reputasi perusahaan
cukup baik, maka Anda dapat dengan mudah mendapatkan kepercayaan mereka.
Dalam perkembangannya, terdapat beberapa prinsip etika dalam
usaha Anda tetap lancar dan stabil menghadapi persaingan, antara lain:
berbisnis agar
Artikel lain: 8 Aturan Ini Bantu Sukseskan Bisnis Anda, Lakukan Sekarang!
1. Kejujuran Jujur Ketika Berkomunikasi atau Bersikap
Kejujuran merupakan salah satu poin penting untuk menyukseskan usaha sekaligus
membangun kepercayaan klien. Anda wajib bersikap jujur dalam segala hal, mulai dari
sekadar memberikan informasi hingga ketika menganalisa kekurang perusahaan yang
dipimpin.
2. Integritas
Seorang pebisnis diapat dipercaya karena ia mau dan mempu berusaha memenuhi segala janji
dan komitmen yang perna dibuat. Anda tidak boleh sembarangan membuat janji, namun
ketika diucapkan langsung berkomitmen untuk memenuhinya dengan baik.
4. Loyalitas
Loyalitas adalah hal yang sangat diperlukan aga bisnis dapat berjalan dengan baik tanpa
menimbulkan konflik. Keloyalan dapat ditunjukkan dengan bekerja sesuai dengan visi dan
misi perusahaan serta tidak mencampurkan urusan kantor dengan masalah pribadi. Anda juga
Keadilan menjadi salah satu hal fundamental yang harus dimiliki setiap pebisnis sukses.
Mereka tidak menggunakan kedudukan atau kekuatan yang dimiliki untuk bersikap otoriter
maupun seenaknya sendiri. Mereka mampu bersikap adil pada setiap karyawan, menoleransi
perbedaan, berpikiran terbuka, mengakui jika melakukan kesalahan, bahkan tak segan
mengubah prinsip atau keputusan jika diperlukan.
6. Kepedulian
Seorang pebisnis harus menjadi pribadi yang menunjukkan kepedulian, simpatik, dan baik
hati. Anda harus memahami konsep bahwa keputusan dalam berbisnis tidak hanya
berpengaruh bagi perusahaan, namun juga seluruh karyawan dan staf yang terlibat didalanya.
Seorang pemimpin harus mampu memberikan keputusan yang memiliki sedikit dampak
negated dan memiliki paling banyak dampak positif.
7. Penghargaan
Anda harus menjadi pribadi yang menghargai orang lain jika ingin menjadi pebisnis sukses.
Anda juga harus bersikap profesional dengan tidak membedakan perlakuan kepada orang lain
berdasarkan jenis kelamin, ras, agama, maupun kewarganegaraan. Hal ini penting dilakukan
bukan hanya untuk kebaikan perusahaan, namun juga agar lingkungan kantor tetap kondusif.
8. Mematuhi Aturan
Dunia bisnis tentu memiliki berbagai aturan yang telah ditetapkan secara tertulis maupun
tidak tertulis. Patuhilah seluruh aturan tersebut agar dapat menjadi pebisnis yang disegani
banyak pihak.
9. Jiwa Kepemimpinan
Seorang pebisnis harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dengan menyadari tanggung
jawab yang dipikul. Anda juga harus bisa memotivasi seluruh bawahan agar dapat bekerja
dan menampilkan performa terbaik.
Baca juga: Kuatkan Mental Bisnis, Katakan Kalimat Ini Pada Diri Sendiri
10. Menjaga Reputasi
Seorang pebisnis harus memiliki kemampuan membangun dan melindungi nama baik
perusahaan beserta seluruh hal yang berada di dalamnya. Hal inilah yang menjadi kunci
datangnya konsumen karena percaya bahwa perusahaan Anda dapat memenuhi segala
kebutuhannya.
Itulah beberapa poin etika berbisnis yang harus dimiliki jika ingin agar usaha lancar dan
stabil. Anda yang menjalankan poin-poin tersebut akan mendapat pencitraan positif dari
masyarakat sehingga konsumen tak segan menggunakan servis dari perusahaan.
Etika bisnis merupakan suatu rangkaian prinsip/aturan/norma yang harus diikuti apabila
menjalankan bisnis. Etika sebagai norma dalam suatu kelompok bisnis akan dapat menjadi
pengingat anggota bisnis satu dengan lainnya mengenai suatu tindakan yang terpuji (good
conduct) yang selalu harus dipatuhi dan dilaksanakan. Etika didalam bisnis sudah tentu harus
disepakati oleh orang-orang yang berada dalam lingkungan bisnis yang terkait tersebut.
Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang
mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (bisnis). Kebenaran disini yang dimaksud
adalah etika standar yang secara umum dapat diterima dan diakui prinsip-prinsipnya baik
oleh masyarakat, perusahaan dan individu. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik
adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang
dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang
berlaku.
untuk terciptanya etika didalam bisnis yang sesuai dengan budi pekerti luhur, ada beberapa
yang perlu diperhatikan, antara lain :
Pengendalian diri
Adapun hal-hal yang perlu dihindari agar terciptanya etika didalam bisnis yang baik yaitu
menghindari sikap 5K
Katabelece
Kongkalikong
Koneksi
Kolusi, dan
Komisi
perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu kewajiban perusahaan adalah mengejar berbagai
sasaran jangka panjang yang baik bagi masyarakat.
Berikut adalah beberapa hubungan kesaling tergantungan antara bisnis dengan masyarakat.
Hubungan antara bisnis dengan langgananya adalah hubungan yang paling banyak dilakukan,
oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika pergaulanya secara baik. Adapun pergaulannya
dengan langganan ini dapat disebut disini misalnya saja :
Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk membedakan atau mengadakan
perbandingan harga terhadap produknya.
Bungkus atau kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya,
Pemberian servis dan terutama garansi adalah merupakan tindakan yang sangat etis bagi
suatu bisnis.
Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan untuk memajukan bisnisnya sering kali
harus berurusan dengan etika pergaulan dengan karyawannya. Pergaulan bisnis dengan
karyawan ini meliputi beberapa hal yakni : Penarikan (recruitment), Latihan (training),
Promosi atau kenaikan pangkat, Tranfer, demosi (penurunan pangkat) maupun lay-off atau
pemecatan / PHK (pemutusan hubungan kerja).
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahan yang lain.
Hal ini bisa terjadi hubungan antara perusahaan dengan para pesaing, grosir, pengecer, agen
tunggal maupun distributor.
Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dan terutama yang akan atau telah go
publik harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para
insvestor atau calon investornya. prospek perusahan yang go public tersebut. Jangan sampai
terjadi adanya manipulasi atau penipuan terhadap informasi terhadap hal ini.
mempunyai kemampuan untuk menciptakan nilai yang tinggi. Perilaku etis dalam kegiatan
berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis
yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka
panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik
adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral.
Tolak ukur dalam etika bisnis adalah standar moral. Seorang pengusaha yang beretika selalu
mempertimbangkan standar moral dalam mengambil keputusan, apakah keputusan ini dinilai
baik atau buruk oleh masyarakat, apakah keputusan ini berdampak baik atau buruk bagi orang
lain, atau apakah keputusan ini melanggar hukum.
Dalam menciptakan etika bisnis perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain pengendalian
diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan
teknologi, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan
persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan, mampu
menyatakan hal yang benar, Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha
kuat dan golongan pengusaha kebawah, Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang
telah disepakati bersama dan lain sebagainya.
PERKEMBANGAN DALAM ETIKA BISNIS
Kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah luput dari sorotan etika. Perhatian etika untuk
bisnis dapat dikatakan seumur dengan bisnis itu sendiri. Perbuatan menipu dalam bisnis ,
mengurangi timbangan atau takaran, berbohong merupakan contoh-contoh kongkrit adanya
hubungan antara etika dan bisnis.
ETIKA BISNIS DALAM AKUNTANSI
Kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah luput dari sorotan etika. Perhatian etika untuk
bisnis dapat dikatakan seumur dengan bisnis itu sendiri. Perbuatan menipu dalam bisnis ,
mengurangi timbangan atau takaran, berbohong merupakan contoh-contoh kongkrit adanya
hubungan antara etika dan bisnis.
ETIKA BISNIS DAN AKUNTAN
Amerika Serikat yang selama ini dianggap sebagai Negara super power dan juga kiblat ilmu
pengetahuan termasuk displin ilmu akuntansi harus menelan kepahitan. Skandal bisnis yang
terjadi seakan menghilangkan kepercayaan oleh para pelaku bisnis dunia tentang praktik
Good Corporate Governance di Amerika Serikat. Banyak perusahaan yang melakukan
kecurangan diantaranya adalah TYCO yang diketahui melakukan manipulasi data keuangan
(tidak mencantumkan penurunan aset), disamping melakukan penyelundupan pajak. Global
Crossing termasuk salah satu perusahaan terbesar telekomunikasi di Amerika Serikat
dinyatakan bangkrut setelah melakukan sejumlah investasi penuh resiko. Enron yang hancur
berkeping terdapat beberapa skandal bisnis yang menimpa perusahaan-perusahaan besar di
Amerika Serikat. Worldcom juga merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar
di Amerika Serikat melakukan manipulasi keuangan dengan menutupi pengeluaran US$3.8
milyar untuk mengesankan pihaknya menuai keuntungan, padahal kenyataannya rugi. Xerox
Corp. diketahui memanipulasi laporan keuangan dengan menerapkan standar akunting secara
keliru sehingga pembukuan perusahaan mencatat laba US $ 1.4 milyar selama 5 tahun. Dan
masih banyak lagi.
KESIMPULAN
Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik
profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan Akuntan
Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada
akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga dengan
masyarakat. Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien,
pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa
yang diberikannya karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur
dalam kode etik profesi. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan
kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan
sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi, objektif dan
mengutamakan integritas. Kasus enron, xerok, merck, vivendi universal dan bebarapa kasus
serupa lainnya telah membuktikan bahwa etika sangat diperlukan dalam bisnis. Tanpa etika di
dalam bisnis, maka perdaganan tidak akan berfungsi dengan baik. Kita harus mengakui
bahwa akuntansi adalah bisnis, dan tanggung jawab utama dari bisnis adalah memaksimalkan
keuntungan atau nilai shareholder. Tetapi kalau hal ini dilakukan tanpa memperhatikan etika,
maka hasilnya sangat merugikan. Banyak orang yang menjalankan bisnis tetapi tetap
berpandangan bahwa, bisnis tidak memerlukan etika.
SUMBER
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/perilaku-etika-dalam-bisnis/
https://secure.ethicspoint.com/domain/media/id/gui/26697/code.pdf
http://igamuhammad.blogspot.com/2013/10/perilaku-etika-dalam-bisnis.html
http://noviyuliyawati.wordpress.com/2013/10/23/perilaku-etika-dalam-bisnis/
http://valiani-softskill.blogspot.com/2013/10/perilaku-etika-dalam-bisnis_4.html
individu,
perusahaan,
industri
dan
juga
masyarakat.
hubungan
yang
adil
dan
sehat
dengan
dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abuabu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi tentang
moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas berarti aspek
baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya
diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas
selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan
kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia
yang penting.
Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua
perspektif, baik di lingkup makro maupun di ingkup mikro.
Perspektif makro adalah pertumbuhan suatu negara tergantung
pada market system yang berperan lebihefektif dan efisien
daripada command system dalam mengalokasikan barang dan
jasa. Perspektif mikro adalah dalam lingkup ini perilaku etik
identik dengan kepercayaan atau trust kepada orang yang mau
diajak kerjasamanya.
Batasan Masalah
Dalam penyusunan penulisan ini, penulis membatasi menjadi
beberapa sub pokok bahasan, meliputi :
1.
2.
3.
4.
2.
3.
BAB II
LANDASAN TEORI
maka
lembaga
bisnis
pun
akan
meningkat
pula
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam tugas ini,
penulis menggunakan Metode Searching di Internet, yaitu
dengan membaca referensi-referensi yang berkaitan dengan
masalah yang dibahas dalm tugas ini.
Penulis juga memperoleh data dari pengetahuan yang
penulis ketahui. Selain itu penulis juga mencari data melalui
media elektronik seperti menonton acara berita di televise
yang kebetulan membahas tentang etika dan kode etik (sesuai
dengan mata kuliah yang dicari).
BAB IV
PEMBAHASAN
perusahaan,
industri
dan
juga
masyarakat.
bisnis merupakan
cara
untuk
melakukan
ia
mengunggah,
mendorong
dan
Ketiga lingkup dan sasaran etika bisnis ini berkaitan erat satu
dengan yang lainnya dan bersama sama menentukan baik
tidaknya, etis tidaknya praktek bisnis tersebut.
4.3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus
menyelaraskan proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang
telah disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut.
Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat
dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha.
Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis
adalah sebagai berikut :
1.
2.
atas
kejujuran.
Pertama,
jujur
dalam
Prinsip
Keadilan
; menuntut
agar
setiap
orang
5.
internal
dalam
diri
pelaku
bisnis
atau
Kejujuran: Banyak
orang
merupakan
tipu-menipu
kegiatan
beranggapan
demi
bisnis
mendapat
menentukan
harga,
misalnya
dengan
tidak
Rendah
Hati:
Jangan
lakukan
bisnis
dengan
anda,
tetapi
juga
di
hadapan
orang-orang
yang
menjalankan
strategi
ketentuan-ketentuan
yang
bisnis
sesuai
berlaku,
dengan
sehingga
yang
menjadi
Peraturan
Perundang-Undangan
c. Pengembangan
Tanggung
Jawab
Sosial
(Social
Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan
masyarakat, bukan hanya dalam bentuk uang dengan jalan
memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
d. Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan
Kesadaran dan rasa Memiliki terhadap apa yang telah
disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
e. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima
kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi
dan jangan memaksa diri untuk mengadakan kolusi serta
memberikan komisi kepada pihak yang terkait.
Pembahasan
II
45%
tidak
menggunakan
etika
dalam
pelanggaran etika.
Beberapa contoh dari bentuk pelanggaran yang dilakukan
oleh perusahaan yang berada di Indonesia adalah :
SARAN :
Perusahaan
harus
lebih
meningkatkan
lagi
etika
DAFTAR PUSTAKA
http://beberapadefinisibisnismeurutparaahli.htm
http://pengertianetikabisnisme+u.htm
http://wikipedia.com
http://prinsipetikabisnis_pustakamanajemen.htm
http://thedreamercontohkasuspelanggaranetikabisnisolehpr
odukHIT.htm
http://fajripradadista.wordpress.com/2012/10/15/pengertia
n-etika-etika-bisnis-dan-penerapan-etika-dalamkehidupan-sehari-hari/
http://vtastubblefield.wordpress.com/2013/01/30/pentingn
ya-etika-dalam-berbisnis