Professional Documents
Culture Documents
DESKRIPSI PROSES
PT Kaltim Methanol Industri membuat methanol dengan bahan baku gas alam
dengan memakai proses Lurgi. Beberapa tahapan proses yang dilaksanakan untuk
membuat methanol dari gas alam yaitu sebagai berikut :
Desulfurisasi
Pre-reforming
Steam reforming
Authotermal
Syntesis methanol
Distilasi methanol
Proses pembuatan methanol pada pabrik KMI dapat dilihat dari diagram blok berikut
ini:
Methanol Murni
Gas Alam
Reforming
Oksigen
Synthesis
Distillation
Storage
Steam
Steam and Condensate System
Udara
12
13
Natural Gas
Steam
Desulfurisasi
Pre-Reforming
Steam Reformer
O2
Autothermal Reformer
Flare
14
4.1.1
Desulfurisasi
Gambar 4.3 Diagram Alir Proses Unit 100 Reforming - Desulfurisasi
Bahan baku natural gas yang masuk melalui battery limit masih
mengandung sulfur dalam bentuk sulfur organik maupun sulfur anorganik.
Sulfur ini harus dihilangkan dari bahan baku natural gas karena dapat
meracuni katalis yang digunakan pada proses selanjutnya. Bahan baku
umpan gas alam memiliki tekanan dan temperatur sebesar 29,2 bar dan
30oC.
Fuel
yang berisi katalis Co-Mo. Katalis Co-Mo ini berfungsi untuk mengubah
sulfur organik menjadi H2S. Reaksinya adalah :
RSH + H2
RH + H2S
(4.1)
RSR + 2H2
RH + RH + H2S
(4.2)
RSSR + 3H2
RH + RH + 2H2S
(4.3)
COS + H2
CO + H2S
Sulphur catchpot berisi katalis ZnO (Zinc Oxide) yang akan menyerap
sulfur dalam H
2S. Reaksinya adalah :
Steam
ZnO + HCondensate
2S
ZnS + H2O
(4.4)
15
LP
Steam
Kedua proses ini berlangsung pada temperatur operasi sekitar 350 400oC dan tekanan 42-43 barg. Jika temperatur lebih dari 400oC, maka
akan menyebabkan cracking sehingga terbentuk karbon yang dapat
menutupi permukaan katalis. Natural gas yang keluar dari 010-D01 ini
diharapkan masih mengandung sulfur kurang dari 0,2 ppm yang
selanjutnya akan dialirkan sekitar 87 % menuju pre-reformer dan 13 % ke
autothermal.
Pembagian aliran gas alam ini disebabkan :
a. Untuk memenuhi stoichiometric number yang dibutuhkan untuk reaksi
di sintesis methanol yaitu sebesar 2,02.
b. Untuk mengontrol temperatur di autothermal.
Condensate Drum
(010-F23)
Purge Gas
16
Steam MP 45 bar
LP
Steam
Purge H2
Natural Gas
Flue Gas
010-E04
Fixto
Bed
Reactor
(010-D02)
4.1.2
Feed Superheater II
(010-E03)
Pre-Reforming
Gambar 4.4 Diagram Alir Proses Unit 100 Reforming - Pre-Reforming
Sebagian besar gas hasil Natural
proses desulfurisasi
dicampur dengan
Gas Preheater
steam proses dari ekstraksi steam turbin(010-E07A)
syn gas compressor (020-T01)
yang merupakan MP steam. Campuran ini kemudian dipanaskan sampai
Kompressor
suhu 480oC di feed superheater II (010-E03) sebelum masuk ke prereformer (010-D02). Pada feed superheater, panas disuplai oleh gas
cerobong keluaran steam reformer.
Pre-reformer (010-D02) adalah reaktor fixed-bed multitube yang
berisi katalis khusus dengan kadar nikel tinggi (32-40 %wt). Katalis ini
tidak boleh berisikan campuran yang mudah menguap, misalnya Potash
(Kalium Karbonat) yang dapat menyebabkan fouling (endapan) pada heat
Reformed Gas from E06
Reformed Gas from E08
17
nCO + (
m
+n
) H2 H = (+)
2
(4.5)
CH4 + H2O
H = (-)
(4.6)
CO2 + H2
H = (-)
(4.7)
Reaksi Water-Gas :
CO + H2O
Dengan
adanya
pre-reformer
dapat
menurunkan
rasio
18
4.1.3
Steam Reforming
Reformed gas
steam
reformer
Combustion
Air Preheater (010-E05)
Flue gas menuju stack
Combustion
AirDiagram
Blower (010-C02)
Gambar 4.5
alir proses
Reforming
Proses di unit steam reforming ini berfungsi untuk pemecahan
Udara
19
CO + 3H2
gas
yang
keluar
selanjutnya
H = (+)
ditentukan
(4.8)
oleh
reaksi
CO2 + H2
H = (-)
(4.9)
Kedua reaksi tersebut terjadi secara bersamaan dalam waktu yang sama
dan secara keseluruhan reaksi yang terjadi bersifat endotermis.
Suplai panas untuk reaksi diperoleh melalui pembakaran gas
(natural gas) dari unit 100, purge gas dari unit 200 dan expansion gas dari
unit 300 dengan pengapian dari bagian atas. Saat pabrik normal operasi,
campuran gas alam, purge gas dari unit sintesis, off gas dari unit distilasi
digunakan sebagai bahan bakar. Selama start up atau kondisi upset hanya
gas alam saja yang digunakan sebagai bahan bakar. Udara pembakaran
disuplai dari combustion air blower (010-C02). Udara pembakaran ini
dipanaskan melalui combustion air preheater (010-E05) yang panasnya
diperoleh dari flue gas steam reforming dan didistribusikan ke burner.
Flue Gas Waste Heat Recovery
Furnace dilengkapi dengan auxilary firing yang diarahkan ke
saluran flue gas untuk keperluan kesetimbangan panas agar mencukupi
kebutuhan dibagian flue gas waste heat recovery. Flue gas meninggalkan
bagian bawah steam reformer (010-B01) pada suhu sekitar 1030oC melalui
transit duck yang dihubungkan flue gas duct utama.
Sisa panas yang terkandung dalam flue gas digunakan untuk
memanaskan berbagai macam arus sebelum dibuang ke udara melalui
stack. Pemanfaatan panas dari flue gas steam reforming dilaksanakan
20
dalam flue gas duck dan dinamakan system flue gas waste heat recovery.
Reformed gas yang terdiri dari CH4 sisa, H2, CO2, N2, CO dan sisa steam
meninggalkan reformer pada suhu sekitar 786oC dan melewati outlet
manifold system dan refractory lined transfer line menuju ke autothermal
reformer (010-R01).
Gas buang (flue gas) yang melewati duck dialirkan ke bagian
horizontal flue gas heat recovery. Jadi panas sensibel dari flue gas
dimanfaatkan untuk memanaskan :
1.
2.
3.
4.
5.
4.1.4
Autothermal Reformer
21
natural gas dari desulfurizer serta oksigen dan steam menjadi gas
synthesis methanol.
Sebagaimana telah dijelaskan dibagian pre-reforming, sekitar 87%
natural gas dimasukkan ke pre-reformer dan menuju ke steam reformer.
Sisa dari natural gas dicampur dengan outlet steam reformer gas dan
diproses
kembali
di
autothermal
reformer
(010-R01)
dengan
(4.9)
CO + H2 + H2O panas
(4.10)
CO + 3H2 + panas
(4.11)
C2+ + H2O
CO + 3H2 + panas
(4.12)
C2+ + O2
(4.13)
C2+ + O2
CO + 2H2O panas
(4.14)
(4.15)
22
SN
H 2 (%) - CO 2 (%)
CO (%) CO 2 (%)
23
Gambar 4.7 Diagram Alir Proses Unit 150 - Steam System dan Boiling Feed
Water
Unit 150 adalah unit dengan fungsi menyediakan steam yang dibutuhkan
untuk kebutuhan proses dan kebutuhan utilitas lainnya. Umpan demin water dari
unit 500 dari bagian utilitas masuk menuju deaerator (015-F01) untuk
menghilangkan O2 yang masih terkandung di dalamnya dengan menambahkan LP
steam dengan cara mengalirkannya dari bawah. Oksigen harus disingkirkan
karena dalam air bersifat korosif sehingga dapat merusak peralatan serta
perpipaan.Untuk memenuhi kondisi operasi yang diinginkan dimana air yang
keluar memiliki kandungan O2 sekitar 10 ppb, maka ke dalam steam tersebut
ditambahkan zat yang dapat mengikat O2 (Oxygen scafanger) seperti eliminox.
Senyawa amine dan phospat digunakan untuk mencegah korosi akibat pH yang
rendah. Keluar dari deaerator ini air yang telah terbebas dari O2 akan menuju
steam drum dimana terdapat tiga steam drum yaitu 010-F01, 020-F01 serta steam
drum pada unit 1400. Di steam drum ini air dipisahkan lagi dengan zat-zat
pengotor seperti silika, natrium dan lainnya yang akan mengendap dengan
mengalirkan air ini menuju blow down drum (015-F02).
24
Produksi
WHB
Auxiliary boiler
Methanol reactor
steam
(MP steam)
Low pressure steam
(LP steam)
Konsumsi
Compressor (020-C01/C02)
Air compressor (130-C01)
Oxygen compressor (130C01)
Natural gas compressor
Pompa (015-G01/015-G05)
Reboiler (030-E01 I)
Reboiler (030-E04 I)
Selain untuk menyiapkan steam yang dibutuhkan, unit ini juga melakukan
proses kondensasi air dari reformed gas yang keluar dari autothermal reformer.
Gas yang keluar tersebut akan mulai terkondensasi pada reboiler menara distilasi
kedua (030-E04 II), dimana air yang terkandung dalam reformed gas akan mulai
terkondensasi. Air yang terkondensasi ini selanjutnya akan dimanfaatkan untuk
pembuatan steam kembali. Agar air ini benar-benar dalam keadaan bersih, maka
dilakukan pemisahan dari senyawa pengotor seperti gas CO 2 melalui stripper
(015-D01). Air yang telah bersih dari kandungan CO 2 ini dibawa menuju unit 500
untuk diolah lebih lanjut untuk menghasilkan air demin.
4.3 Unit 200 (Methanol Syntesis)
25
26
reaktor yang berada disisi tube hingga mencapai suhu inlet reaktor methanol (020R01 A/B) sebesar 219oC.
Reaksi sintesis methanol terjadi pada tekanan sekitar 80 bar dan
temperatur reaksi sekitar 250oC. Persamaan reaksi sebagai berikut :
CO + 2H2
CO2 + 3H2
CH3OH
H = (-)
(4.16)
CH3OH + H2OH = (-)
(4.17)
Reaksi diatas sangat eksotermis dan panas reaksi harus cepat dipindahkan
untuk melindungi katalis dan mencegah reaksi samping yang tidak diinginkan.
Penghilangan panas paling efektif dengan menyirkulasi boiling water yang
melewati shell-side reaktor. Karena semua tube katalis terendam dalam boiling
water, sehingga dapat mencegah overheating katalis. Sistem ini memberikan
kontrol
suhu
di
reaktor
sekaligus
memanfaatkan
panas
reaksi
untuk
membangkitkan MP steam.
Steam yang dihasilkan oleh panas reaksi melewati steam drum (020-FO1)
dan dimasukkan ke MP steam superheater (010-E04) pada system flue gas waste
heat recovery di unit reforming. Suhu campuran reaksi yang meninggalkan reaktor
sekitar 255oC selanjutnya dimanfaatkan untuk preheating gas recycle dan gas
make-up dalam interchanger. Kemudian campuran ini diembunkan dalam BFW
preheater (020-E03) dan final cooler (020-E02).
Setelah menjalani pendinginan, dua fase campuran hasil reaksi dikirim ke
methanol separator (020-F02). Pada separator ini dua fase terpisah dengan baik,
fraksi gas sebagian kecil akan di purge dan sisanya dimasukkan ke recycle
compressor (020-C02) untuk selanjutnya dibawa ke interchanger. Jika tekanan
gas terlalu tinggi, sebagian gas dibuang ke flare system.
27
Gambar 4.9 Diagram Alir Proses unit 300 dan 400 - Methanol Distillation and
Intermediate Tank
Raw methanol dari unit 200 mengandung air, gas terlarut dan hasil
samping yang tidak dapat dihindarkan dengan titik didih di bawah atau di atas titik
didih methanol. Untuk itu, methanol dimurnikan dengan proses distilasi hingga
mencapai kadar 99,85%.
Sebelum menuju proses distilasi raw methanol dari methanol synthesis
(020-F02) dialirkan ke dalam expansion vessel (030-F02). Pada expansion vessel
tekanan diturunkan dari 5,5 bar menjadi 3,72 bar. Ini bertujuan untuk memisahkan
gas-gas terlarut yang terkandung dalam methanol, dimana kelarutan gas dalam
liquid akan turun apabila tekanan diturunkan. Outlet liquid dari expansion vessel
dialirkan ke prerun column, sedangkan expansion gas dialirkan ke steam reformer
(010-B01) sebagai fuel. Level dari liquid di expansion vessel dijaga sekitar 55 %
dengan suplai raw methanol dari raw methanol tank (040-K01) di unit 400.
Low boiling by product seperti metal formiat dan dimetil eter dipisahkan
dari raw methanol pada prerun column (030-D01) dan keluar dari prerun coloumn
sebagai produk atas. Prerun column menggunakan valve tray dengan tray
sebanyak 40 buah. Kolom ini bekerja pada tekanan sekitar 1,38 bar dengan suhu
sekitar 81,4oC pada kolom bagian atas dan 95,6oC pada bagian bawah kolom.
Kolom ini menggunakan panas dari reformed gas hasil dari autothermal reformer
sebagai sumber panas pada reboiler dan LP steam untuk kondisi start up.
28
29