You are on page 1of 6

Korosi adalah kerusakan logam akibat berinteraksi dengan lingkungannya.

Proses
korosi logam dalam larutan akuatik (mengandung air) merupakan reaksi elektrokimia yang
meliputi proses perpindahan massa dan perpindahan muatan. Bila suatu logam dicelupkan
dalam larutan elektrolit, terjadi dua lokasi yang disebut anoda dan katoda. Pada anoda terjadi
reaksi oksidasi dan pada katoda terjadi reaksi reduksi.
Inhibitor adalah zat yang bila ditambahkan ke dalam suatu lingkungan dalam jumlah
kecil, secara sinambung atau berkala, dapat menurunkan laju korosi logam. Pemakaian
Inhibitor Korosi adalah salah satu upaya untuk mencegah korosi.
Ada berbagai jenis Inhibitor yang dikenal, dan diklasifikasikan berdasarkan bahan
dasarnya, reaksi yang dihambat, serta mekanisme inhibisinya.
Menurut Bahan Dasarnya :
Inhibitor Organik : Menghambat korosi dengan cara teradsorpsi kimiawi pada
permukaan logam, melalui ikatan logam-heteroatom. Inhibitor ini terbuat dari bahan
organik. Contohnya adalah : gugus amine, tio, fosfo, dan eter. Gugus amine biasa
dipakai di sistem boiler.
Inhibitor Inorganik : Inhibitor yang terbuat dari bahan anorganik.

Menurut Reaksi yang dihambat :


Inhibitor katodik
Yang dihambat adalah reaksi reduksi. Molekul organik netral teradsorpsi di
permukaan logam, sehingga mengurangi akses ion hidrogen menuju permukaan
elektroda. Dengan berkurangnya akses ion hidrogen yang menuju permukaan
elektroda, maka hydrogen overvoltage akan meningkat, sehingga menghambat reaksi
evolusi hidrogen yang berakibat menurunkan laju korosi.
Inhibitor katodik dibedakan menjadi :
a. Inhibitor racun : Contohnya : As2O3, Sb2O3.
menghambat penggabungan atom-atom Had menjadi molekul gas H2 di permukaan

logam
dapat mengakibatkan perapuhan hidrogen pada baja kekuatan tinggi.
bersifat racun bagi lingkungan
b. Inhibitor presipitasi katodik :
mengendapkan CaCO3, MgCO3, CaSO4, MgSO4 dari dalam air. Contoh : ZnSO4 +

dispersan.
c. Oxygen scavenger :
mengikat O2 terlarut
Contoh : N2H4 (Hydrazine) + O2 N2 + 2 H2O
Hydrazine diinjeksikan di up stream Deaerator dalam sistem WHB (Waste Heat

Boiler) dan WHR (Waste Heat Recovery) di unit pabrik Ammonia maupun Utilitas.

Inhibitor Anodik
1

Inhibisi, Korosi
Helmi Ihsanti (1131410010)

Dhiyaul

Adalah inhibitor yang menghambat reaksi oksidasi.


Fe + OH- FeOHad + eFeOHad + Fe + OH- FeOHad + FeOH+ + 2eMolekul organik teradsorpsi di permukaan logam, sehingga katalis FeOHad berkurang
akibatnya laju korosi menurun. Contoh inhibitor anodik adalah molibdat, silikat, fosfat, borat,
kromat, nitrit, dan nitrat. Inhibitor jenis ini sering dipakai / ditambahkan pada saat chemical
cleaning peralatan pabrik.
Inhibitor campuran : Campuran dari inhibitor katodik dan anodik.
Menurut Mekanisme (Cara Kerja) Inhibisi :
Inhibitor Pasivator : menghambat korosi dengan cara menghambat reaksi anodik
melalui pembentukan lapisan pasif, sehingga merupakan inhibitor berbahaya, bila
jumlah yang ditambahkan tidak mencukupi.
Inhibitor Pasivator terdiri dari :
Inhibitor Pasivator Oksidator, misalnya : Cr2O72-, CrO42-, ClO3- , ClO4-,
Cr2O72- mempasivasi

baja

dengan

peningkatan

reaksi

katodik

dari

Cr2O72- menjadi Cr2O3, dan menghasilkan lapisan pasif Cr2O3 dan FeOOH.
Inhibitor Pasivator non oksidator, contohnya : ion metalat (vanadat,
ortovanadat, metavanadat), NO2-. Inhibitor vanadium dipakai di Unit CO 2
Removal Pabrik Ammonia, karena larutan Benfield yang bersifat korosif.
Molybdat (MoO42-) menginhibisi dengan cara membentuk lapisan pelindung
yang terdiri dari senyawa ferro-molybdat menurut reaksi berikut :
Fe + O2 + H+ Fe2+ + OHMoO42- + Fe2+ FeMoO4
Pembentuk senyawa tak larut :
INH + H2O OH- ; M + 2 OH- MO + H2O
Misalnya : NaOH, Na3PO4, Na2HPO4, Na2CO3, NaBO3.
Inhibitor Presipitasi : Membentuk kompleks tak larut dengan logam atau lingkungan

sehingga menutup permukaan logam dan menghambat reaksi anodik dan


katodik. Contoh : Na3PO4, Na2HPO4.
Contoh inhibitor yang bereaksi dengan logam :
Na3PO4 + 3H2O 3Na+ + 3OH- + H3PO4
Fe + 2OH- FeO + H2O + 2e Contoh inhibitor yang bereaksi dengan lingkungan :
2 Na3PO4 +2Ca2+ (dalam air) 2Ca3(PO4)2 + 3Na2+
2

Inhibisi, Korosi
Helmi Ihsanti (1131410010)

Dhiyaul

Inhibitor Adsorpsi : Agar teradsorpsi harus ada gugus aktif (gugus heteroatom).
Gugus ini akan teradsorpsi di permukaan logam. Contoh : Senyawa asetilen, senyawa
sulfur, senyawa amine dan senyawa aldehid.
Inhibitor Aman dan Inhibitor Berbahaya :
Inhibitor aman (tidak berbahaya) adalah inhibitor yang bila ditambahkan dalam

jumlah yang kurang (terlalu sedikit) dari konsentrasi kritisnya, tetap akan
mengurangi laju korosi. Inhibitor aman ini umumnya adalah inhibitor katodik,
contohnya adalah garam-garam seng dan magnesium, calcium, dan polifosfat.
Inhibitor berbahaya adalah inhibitor apabila ditambahkan di bawah harga kritis
akan mengurangi daerah anodik, namun luas daerah katodik tidak terpengaruh.
Sehingga kebutuhan arus dari anoda yang masih aktif bertambah hingga
mencapai harga maksimum sedikit di bawah konsentrasi kritis. Laju korosi di
anoda-anoda yang aktif itu meningkat dan memperhebat serangan korosi
sumuran. Yang termasuk inhibitor berbahaya adalah inhibitor anodik, contohnya
adalah molibdat, silikat, fosfat, borat, kromat, nitrit, dan nitrat.

Daftar Pustaka
1.

Jones, Denny A., (1992), Principle and Prevention of Corrosion, Macmillan

Publishing Company, New York.


2.

Rozenfeld, I.L., (1981), Corrosion Inhibitors, McGraw-Hill Inc., New York.

3.

Priandani, Manik, (2001), Studi Pengaruh Inhibitor Formaldehid Terhadap Korosi Baja

Karbon ASTM A 283 oleh Bakteri Pereduksi Sulfat (SRB) di dalam Air Laut, Master
Thesis, Program Khusus Rekayasa Korosi, Program Studi Rekayasa Pertambangan, ITB

Inhibisi, Korosi
Helmi Ihsanti (1131410010)

Dhiyaul

Reaksi Korosi melibatkan logam atau logam paduan dan sekitarnya fluida. Semua logam dan
paduan yang rentan terhadap korosi oleh satu atau lebih secara alami tersedia atau buatan
manusia cairan.
Reaksi-reaksi ini dapat menyebabkan hilangnya seragam dari logam dengan konsekuensi
kehilangan kekuatan kohesif atau hanya perubahan yang tidak dapat diterima dalam
penampilan, misalnya menodai emas atau perak. Ada kerugian lokal dapat melibatkan logam
jauh lebih sedikit tetapi kekuatan yang mengarah ke bagian keseluruhan berkurang. Localized
dicontohkan oleh korosi pitting atau korosi retak tegang .
Kontrol laju korosi dapat dipengaruhi dengan mengurangi kecenderungan dari logam untuk
mengoksidasi , dengan mengurangi agresivitas medium, atau dengan mengisolasi logam dari
fluida. Yang terakhir dapat dilakukan dengan pelapisan logam dengan milimeter lapisan tahan
korosi non-tebal. Hal ini telah menggunakan tersebar luas, tetapi pengaruhnya mungkin tidak
4

Inhibisi, Korosi
Helmi Ihsanti (1131410010)

Dhiyaul

permanen karena istirahat dalam lapisan dari waktu ke waktu. Juga di beberapa lapisan sistem
mungkin mengganggu proses yang peralatan digunakan karena mereka mungkin mengubah
sifat perpindahan panas misalnya.
Dalam kasus di mana lapisan yang cukup tebal tidak dapat diterima, penggunaan inhibitor
korosi datang ke dalam bermain. Zat kimia ini terus dimasukkan ke dalam cairan dengan
tujuan setelah mereka pindah ke antarmuka cairan logam. Ada utuh inhibitor molekul
menempel pada logam, atau bereaksi dengan permukaan untuk membentuk senyawa melekat
tipis. Dalam kasus pertama mereka bertindak oleh adsorpsi (Toth, 2002). Dalam kedua kasus,
film hanya satu untuk sedikit molekul tebal, yaitu nanometer ketebalan.
Beberapa bahan kimia anorganik (non-karbon) seperti chromates fungsi di kedua cara dan
melakukannya dengan sangat baik. Namun mereka berbahaya bagi kesehatan manusia dan
hewan dan tidak biasanya digunakan sekarang. inorganics lain seperti fosfat, borat, nitrat, dan
silikat fungsi oleh reaksi untuk membentuk mikrometer film tebal. Mereka digunakan untuk
beberapa logam di dekat netral ( pH ~ 7) larutan mengandung air , misalnya, dalam
perawatan tanaman air.
Untuk sistem air banyak, untuk peralatan suhu tinggi, untuk produksi minyak mentah, dll
organik (berbasis karbon) menemukan penggunaan bahan kimia lebih banyak. Bahan-bahan
ini akan fungsi oleh adsorpsi. Di sini molekul organik, yang mengarahkan dirinya sesuai,
menjadi melekat pada permukaan padat sering melalui kurang dari total reaksi antara molekul
inhibitor dan permukaan yang solid. Lampiran ini tidak memerlukan total transfer elektron ke
arah baik. Sebuah gaya coulumbic, misalnya ion - dipol atraksi, cukup untuk melampirkan
molekul inhibitor ke permukaan padat. Hal ini pada gilirannya mengganggu akses dari entitas
korosif ke permukaan.
Lapisan teradsorpsi dapat dibentuk di seluruh permukaan, baik di dalam lapisan tunggal atau
sebagai multilayer atau campuran keduanya. Cakupan yang lebih lengkap lebih baik. Proses
ini memiliki keuntungan sebagai molecularly tipis dan dengan demikian tidak terlalu
mengganggu dalam konduksi panas misalnya.
Tapi ada masalah. Jumlah bahan yang diberikan terserap dari campuran tergantung pada
perusahaan konsentrasi , temperatur, laju alir fluida, dan juga pada sifat adsorben yang,
permukaan padat. Film ini harus dijaga utuh dengan terus menambahkan inhibitor untuk
medium untuk menjaga konsentrasi inhibitor yang telah ditentukan. Konsentrasi terus
umumnya lebih rendah dari yang digunakan pada awalnya, tetapi keduanya berada di mili molar tingkat.

Inhibisi, Korosi
Helmi Ihsanti (1131410010)

Dhiyaul

Inhibisi, Korosi
Helmi Ihsanti (1131410010)

Dhiyaul

You might also like