You are on page 1of 5

PEDOMAN

UPAYA KESEHATAN INDERA ( PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN )

PUSKESMAS NALUMSARI
DINAS KESEHATAN KAB.JEPARA JAWA TENGAH
2016

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik mental dan sosial dan tidak sekedar
terbebas dari keadaan cacat dan kematian. Definisi sehat ini berlaku bagi
perorangan maupun penduduk (masyarakat). Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh empat faktor yang saling berinteraksi, yaitu lingkungan,
perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan.
Mata dan telinga adalah Indera yang penting bagi manusia, melalui mata
dan telinga manusia menyerap informasi untuk digunakan melaksanakan
berbagai kegiatan.namun gangguan terhadap penglihatan dan pendengaran
banyak terjadi, mulai dari gangguan ringan hingga gangguan berat. Upaya
mencegah dan menanggulangi gangguan penglihatan dan pendengaran perlu
mendapat perhatian.
Dalam rangka menyelenggarakan pelayanan uapaya kesehatan Indera di
puskesmas Nalumsari, maka dibuatlah pedoman ini dengan harapan dapat
dipergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan upaya kesehatan
Indera di wilayah puskesmas Nalumsari. Pedoman sangat dibutuhkan untuk
memperluas jangkauan dan pemerataan pelayanan, serta standarisasi dan
mutu pelayanan.
B. Tujuan
Pedoman ini dimaksudkan Sebagai panduan bagi pelaksana Program
Upaya Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran di UPT puskesmas
Nalumsari.
C. Sasaran
Petugas kesehatan puskesmas sebagai pelaksana Program Upaya
Kesehatan Indera penglihatan dan pendengaran di UPT puskesmas Nalumsari.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Upaya Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran ini
meliputi pelayanan kesehatan mata dasar, yang bisa dilaksanakan di
Puskesmas dengan merujuk kasus-kasus yang tidak bisa ditangani ke Rumah
Sakit.

II.

Upaya Kesehatan Mata


Upaya Pelayanan kesehatan indera penglihatan dapat dilakukan dengan
mengintegrasikan dalam upaya kesehatan wajib Puskesmas

Tabel 2.55. Kegiatan Kesehatan Mata di dalam dan di luar Puskesmas


Upaya
Kegiatan di dalam Gedung
Kegiatan di luar Gedung
Kesehatan
1)
Penyuluhan kesehatan 1) Penyuluhan
kesehatan
Mata
indera penglihatan
kepada masyarakat, anak
2)
Penjaringan
kasussekolah, kelompok pekerja
kasus
penyakit
mata,
non formal dan usia lanjut
kebutaan serta gangguan 2) Penjaringan
kasus/deteksi
penglihatan
dini gangguan penglihatan
3) Pemeriksaan
dan
dan kebutaan oleh kader,
tindakan medis pelayanan
guru UKS dan petugas
kesehatan
indera
kesehatan
penglihatan,yang
meliputi 3) Pengobatan kasus penyakit
antara lain:
mata
serta
pertolongan
a) Mengukur
dan
pertama pada kedaruratan
menentukan
tajam
mata, dapat dilakukan oleh
penglihatan (visus)
dokter
Puskesmas
atau
b) Melakukan pemeriksaan
tenaga perawat Puskesmas
segmen
depan
mata
dengan bimbingan dokter
dengan loupe dan lampu
Puskesmas
senter
4) Rujukan
kasus
ke
c) Pemeriksaan
lapang
Puskesmas
pandangan
dengan
metode konfrontasi atau
kampus sederhana
d) Mengukur tekanan bola
mata dengan tonometer
schiotz
e) Memeriksa
dan
menentukan ada tidaknya
kelainan
penglihatan
warna
dengan
tes
Ishihara-Kanehara
f) Melakukan
tindakan
bedah kecil (kalazion dan
hordoelum)
g) Memeriksa
dan
menangani penyakit mata
luar
h) Melakukan
pertolongan
pertama pada kedaruratan
mata

4)
Rujukan kasus penyakit
mata ke Balai Kesehatan
Mata Masyarakat (BKMM)
dan ke RSUD
5)
Operasi katarak oleh tim
ahli (Dokter Spesialis Mata
dan perawat terlatih mata)
bekerjasama
dengan
tim
Puskesmas
yang
sudah
mendapat pelatihan teknis
mata dapat dikembangkan di
Puskesmas rawat inap
III.

Upaya Kesehatan Telinga


Pelayanan kesehatan Indera Pendengaran dapat dilakukan dengan
mengintegrasikan dalam upaya kesehatan wajib Puskesmas. Kegiatan upaya
promotif dan preventif serta penjaringan kasus dengan melibatkan peran serta
masyarakat dalam rangka menciptakan kemandirian masyarakat.

Tabel 2.56. Kegiatan Kesehatan Telinga di dalam dan di luar Puskesmas


Upaya
Kegiatan di dalam Gedung
Kegiatan di luar Gedung
Kesehatan 1) Penyuluhan
kesehatan 1) Penyuluhan
kesehatan
Telinga
indera pendengaran
kepada masyarakat umum,
2) Penjaringan
kasus-kasus
masyarakat
sekolah,
gangguan pendengaran dan
kelompok
pekerja
yang
ketulian melalui rawat jalan,
beresiko terhadap gangguan
3) pengobatan dan pada unitpendengaran dan lain-lain
unit pelayanan lainnya
2) Penjaringan
kasus-kasus
4) Pemeriksaan dan tindakan
gangguan pendengaran dan
medik masalah gangguan
ketulian di masyarakat dan
pendengaran
sekolah oleh kader, dokter
5) Pengobatan
kasus-kasus
kecil, guru UKS dan petugas
gangguan pendengaran
kesehatan yang sudah dilatih
6) Merujuk
kasus-kasus 3) Pengobatan
kasus-kasus
gangguan pendengaran dan
gangguan pendengaran dan
ketulian
kepada fasilitas
pertolongan pertama pada
pelayanan kesehatan yang
kedaruratan telinga dapat
lebih tinggi
dilakukan oleh dokter dan
perawat Puskesmas
4) Rujukan
kasus
ke
Puskesmas atau fasilitas
yang lebih tinggi

IV.

PENUTUP
Sebagaimana telah dikemukakan dalam kata pengantar dibagian awal
Pedoman ini, dokumen ini akan mengalami perubahan sesuai dengan
perkembangan masalah di masyarakat dan kemajuan ilmu-ilmu terkait
kesehatan Indera.
Pedoman ini dapat saja mengalami penyesuaian setiap saat baik berupa
penambahan maupun penggantian susunan maupun isi nya. Untuk itu
Pelaksana Program Upaya Kesehatan Indera Puskesmas Nalumsari selalu
dengan tangan terbuka mengundang dan menampung berbagai masukan dan
atau perbaikan dalam rangka penyempunaan pedoman ini.
Sekali lagi tim penyusun berharap Pedoman ini dapat bermanfaat dalam
membantu dan memudahkan semua pihak untuk menjalankan tugasnya, serta
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Oleh karena itu sebelumnya dan dengan setulusnya tim penyusun
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

You might also like