Professional Documents
Culture Documents
Nim
Mk
Sebagai informasi, mengenai batas usia anak untuk dapat dituntut pertanggungjawaban
pidananya, Mahkamah Konstitusi (MK) berdasarkan Putusan MK No. 1/PUU-VIII/2010 Tahun
2010 menaikkan batas minimal usia anak yang dapat dituntut pertanggungjawaban pidana
menjadi 12 (dua belas) tahun.
Karena Rudy kedapatan membeli Narkotika dan setelah melakukan tes urin dinyatakan tidak
menggunakan Narkotika, jadi tindakan yang dapat dijatuhkan kepada anak Rudy, berdasarkan
Pasal 24 ayat (1) UU Pengadilan Anak, ialah:
a. mengembalikan kepada orang tua, wali, atau orang tua asuh;
b. menyerahkan kepada negara untuk mengikuti pendidikan, pembinaan, dan latihan kerja atau
c. menyerahkan kepada Departemen Sosial, atau Organisasi Sosial Kemasyarakatan yang
bergerak di bidang pendidikan, pembinaan, dan latihan kerja.
Tindakan di atas, dapat disertai dengan teguran dan syarat tambahan yang ditetapkan oleh Hakim
(Pasal 24 ayat (2) UU Pengadilan Anak). Oleh karena itu, mengenai hukuman yang dapat
diberikan kepada pelajar tersebut, bergantung dari penilaian Hakim.
ANALISIS PROBLEM TASK
Hukum pidana di Indonesia mengenal adanya alasan penghapus pidana yang terdiri dari alasan
pembenar dan alasan pemaaf. Alasan pemaaf atau schulduitsluitingsground ini menyangkut
pertanggungjawaban seseorang terhadap perbuatan pidana yang telah dilakukannya atau criminal
responsibility. Alasan pemaaf ini menghapuskan kesalahan orang yang melakukan delik atas
dasar beberapa hal yang diantaranya adalah menyangkut tentang kemampuan bertanggung jawab
seorang pelaku tindak pidana. Alasan pemaaf dalam KUHP ditentukan dalam Pasal 44 ayat (1)
Barang siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungkan kepadanya karena
jiwanya cacat dalam pertumbungan atau terganggu karena penyakit, tidak dipidana.
Terdapat dua kategori orang yang tidak mampu bertanggung jawab secara pidana sebagaimana
ditentukan dalam ketentuan pasal tersebut diatas yaitu :
a.Orang yang cacat dalam pertumbuhannya
b.Orang yang terganggu karena penyakit
Berkaitan dengan kasus yang menimpa Ronald, diketahui bahwa Ronald mengalami cacat mental
sejak lahir, atas dasar fakta tersebut harus diterapkan Pasal 44 ayat (1) KUHP dalam hal
penjatuhan hukuman pidana yang ditujukan kepada Ronald sebagai suatu alasan pemaaf,
sehingga meskipun perbuatan menjadi perantara dalam transaksi Narkotika adalah perbuatan
yang melawan hukum, namun Ronald tidak dapat dipidana karena tidak ada suatu kesalahan
sebagai dasar penjatuhan hukuman pidana bagi seorang pelaku tindak pidana. Unsur kesalahan,
merupakan unsur yang mutlak harus ada dalam terjadinya suatu tindak pidana yang digunakan
sebagai dasar penjatuhan hukuman pidana bagi pelaku tindak pidana. Hal ini terkait dengan suatu
asas dalam hukum pidana yaitu tiada hukuman tanpa kesalahan (geenstraf zonder schuld).