Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu matematika memberi sumbangan yang cukup besar dalam membentuk
manusia unggul, karena salah satu kriteria manusia unggul adalah manusia yang
dapat menggunakan nalarnya untuk kemajuan umatnya. Kita yakin bahwa sebaikbaiknya manusia adalah yang mampu membawa manfaat bagi manusia lainnya
untuk kehidupan selanjutnya.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kemajuan teknologi sekarang ini, yang
merubah dunia semakin canggih dan praktis dalam segala kehidupan adalah
sumbangan ilmu matematika.
Dalam menghadapi kehidupan ini kita sering dihadapkan kepada suatu
permasalahan, sehingga kita dituntut untuk menyelesaikannya. Untuk itu
regenerasi penerus kita harus dapat menyelesaikannya sebagai bekal dalam
kehidupan dimasa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kesebangunan bangun datar ?
2. Apa yang dimaksud dengan bangun ruang sisi lengkung?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kesebangunan bangun datar ?
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bangun ruang sisi lengkung?
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi,
Besar sudut-sudut yang bersesuaian sama, yaitu
:
sebangun, maka :
Pada segitiga siku-siku dapat dibuat garis tinggi ke sisi miring, maka
diperoleh rumus :
AB2 = BD x BC
AC2 = CD x CB
AD2 = BD x CD
Contoh Soal Cerita yang Berkaitan dengan Kesebangunan
Konsep dan sifat-sifat kesebangunan dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah-masalah atau soal cerita yang berkaitan dengan kesebangunan. Untuk
menyelesaikan soal cerita dapat dibantu dengan membuat sketsa atau gambar.
Dari gambar itu, baru diselesaikan.
Sebuah kawat baja dipancangkan untuk menahan sebuah tiang listrik yang
berdiri tegak lurus. Sebuah tongkat didirikan tegak lurus sehingga ujung atas
tongkat menyentuh kawat. Diketahui panjang tongkat 2 m, jarak tongkat ke ujung
bawah kawat 3 m dan jarak tiang listrik ke tongkat 6 m. Berapa tinggi tiang
listrik?
Jawab:
Misalnya, tinggi tiang listrik adalah t sehingga diperoleh perbandingan
sebagai berikut.
4. Pengertian Kongruen
Bangun-bangun geometri dikatakan kongruen (sama sebangun) jika dan
hanya jika bangun-bangun itu mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Jadi
bisa diingat betul bahwa kongruen adalah bentuknya sama dan ukurannya
sama. Jika tidak memenuhi salah satu saja, maka bangun tersebut tidak
kongruen.
5. Kongruensi Segitiaga
Segitiga yang kongruen adalah segitiga yang bentuknya sama dan
ukurannya sama. Segitiga kongruen memang harus mempunyai bentuk dan
ukuran yang sama. Tetapi karena segitiga merupakan bangun yang istimewa,
maka segitiga ini mempunyai beberapa hal penting mengenai kongruen. Jadi,
kita tidak perlu mencari ketiga panjang sisinya dan mencari 3 besar sudutnya
6. Sifat-Sifat Dua Segitiga yang Kongruen
Untuk dapat memahami sifat-sifat dua segitiga yang kongruen, perhatikan
Gambar di atas ini. Karena segitiga-segitiga yang kongruen mempunyai bentuk
dan ukuran yang sama maka masing-masing segitiga jika diimpitkan akan tepat
saling menutupi satu sama lain.
Gambar di atas menunjukkan PQT dan QRS kongruen. Perhatikan panjang
sisi-sisinya. Tampak bahwa PQ = QR, QT = RS. dan QS = PT sehingga sisisisi yang bersesuaian dari kedua segitiga sama panjang.
Selanjutnya, perhatikan besar sudut-sudutnya. Tampak bahwa TPQ =
SQR, PQT = QRS, dan PTQ = QSR sehingga sudut-sudut yang
bersesuaian dari kedua segitiga tersebut sama besar.
7. Dua bangun datar yang kongruen
Perhatikan dua bangun datar berikut !
KL = PQ
LM = QR
MN = RS
NK = SP
KLMN dan PQRS kongruen. Dua bangun dikatakan kongruen jika kedua
bangun tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
8. Dua segitiga yang kongruen
Secara geometris dua segitiga konsruen adalah dua segitiga yang saling
menutpi dengan tepat. Sifat dua segitiga kongruen :
a.
7. Dua sisi dan satu sudut apit yang bersesuaian sama besar (sisi, sudut, sisi)
6
AB = PQ (sisi)
BC = QR (sisi)
8. Satu sisi api dan dua sudut bersesuaian sama besar (sudut, sisi, sudut)
AC = RP (sisi)
memiliki ukuran yang sama besar serta kongruen. Keduanya saling berhadapan
sejajar dan dihubungkan oleh garis lurus. unsur-unsur yang ada pada tabung
diantaranya adalah:
t = tinggi tabung
r = jari-jari
Rumus-Rumus Yang Berlaku untuk Tabung:
Luas Alas = Luas Lingkaran = r2
Luas Tutup = Luas Alas = r2
Luas Selimut = Keliling Alas Tinggi = 2r t = 2rt
2. Kerucut
Kerucut merupakan sebuah bangun ruang yang alasnya berbentuk lingkaran
dan dibatasi oleh garis-garis pelukis yang mengelilinginya membentuk sebuah
titik puncak. unsur-unsur yang ada pada kerucut adalah:
t = tingi kerucut
r = jari-jari alas kerucut
s = garis pelukis
panjang busur
x luas lingkaran
keliling lingkaran
Luas Selimut = 2r x s2
2s
Luas Selimut = rs
Penyelesaiannya:
Volume tabung
V = r2 t
V = 3,14 x 10 x 10 x 30 = 9432 cm3
10
Contoh Soal 2
Dketahui sebuah topi petani berbentuk kerucut memiliki jari-jari sebesar 500cm
dan garis pelukis s = 300 cm, maka tentukanlah:
- tinggi kerucut
- volume kerucut
- luas selimut kerucut
- luas permukaan kerucut
Penyelesaianya:
tinggi kerucut
Tinggi kerucut dapat diketahui dengan menggunakan rumus phytagoras:
t2 = s2 r2
t2 = 3002 5002
t2 = 1600000
t = 1200 = 400 cm
volume kerucut
V = 1/3 r2 t
V = 1/3 x 3,14 x 500 x 500 x 400
V = 104666667cm3
11
Contoh Soal 3
Bila sebuah bola basket memiliki jari-jari sebesar 40cm, maka coba kalian
tentukan luas permukaan serta volume dari bola basket tersebut!
Penyelesaiannya:
volume bola
V = 4/3 r3
V = 4/3 x 3,14 x 40 x 40 x 40
V = 267946,67 cm3
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang
sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaiannya, siswa
dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta
keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang
bersifat tidak rutin. Melalui kegiatan ini aspek-aspek kemam-puan matematika
yang penting seperti penerapan aturan pada masalah tidak rutin, penemuan pola,
penggeneralisasian, komunikasi matematika dan lain-lain dapat dikembangkan
secara lebih baik.
Sebagaimana disebutkan pada bagian terdahulu bahwa cara penalaran dengan
deduktif di antaranya dapat dilakukan secara aturan inferensi, bukti langsung,
bukti tidak langsung, dan induksi matematika.
B. Saran
Belajar matematika dengan cara memahami bukti tidaklah mudah.
Dibutuhkan waktu untuk memahami matematika sebagai bahasa logika. Juga,
dibutuhkan wawasan matematika yang luas untuk belajar membuktikan faktafakta yang lebih rumit. Di dalam bukti termuat nilai-nilai strategis yang dapat
melatih kita berpikir secara logis. Keindahan matematika juga banyak terdapat
pada harmonisasi penalaran-penalaran dalam bukti. Dengan memahami bukti kita
dapat mengikuti alur berpikir para ahli yang pertama kali menemukannya, yang
berdampak pada kekaguman terhadap para inventor matematika dan pada
akhirnya menyenangi matematika itu sendiri. Berlatih memahami bukti
merupakan modal utama untuk dapat melakukan riset matematika.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://litfia-kesebangunan-kongruensi-segi3.blogspot.co.id/2014/03/makalahkesebangunan-segitiga-dan.html
http://www.bukupaket.com/2016/07/materi-pelajaran-matematika-kelas-9.html
https://krizi.wordpress.com/tag/makalah-matematika/
14
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Matematika.
Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan
kekurangannya sehingga saya mengharap kritik dan saran yang dapat
memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya.
Terima kasih.
Cikijing,
September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesebangunan Bangun Datar .................................................................. 2
B. Pengertian Bangun Ruang Sisi Lengkung .............................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 13
B. Saran ...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14
ii