Professional Documents
Culture Documents
24
40
te1jadinya
sepeda motor untuk menampung lebih dari 1 orang penumpang, bahkan sampai
3 penumpang dapat dibawa para pengemudi motor yang tidak mematuhi
peraturan tersebut. Dengan berat yang ditanggung pengendara sangat1ah besar,
maka keseimbangan pengendara akan sulit sehingga akan membahayakan diri
sendiri, penumpang, dan orang yang ada disekitar.
Selain penumpang yang berlebihan, beberapa masyarakat banyak
menggunakan kendaraan ini untuk mengangkut barang secara berlebihan
hingga mengganggu penglihatan pengendara lewat kaca spion. Kurangnya
penglihatan pada kaca spion maka pengemudi tidak akan mengetahui posisi
pengendara lain yang ada dibelakang apakah pengendara lain ingin melewati
sebelah kanan atau kiri, kecepatan pengendara lain tinggi atau rendah dan ini
akan sangat beresiko untuk teijadinya kecelakaan.
8. Tidak Menggunakan Lampu Penunjuk Jalan
Seharusnya ketika pengemudi motor ingin berbelok atau memutar, harus
mengurangi kecepatan laju motor dan menyalakan lampu penunjuk jalan
apakah hendak kekiri atau kekanan sehingga pengendara motor lainnya
dibelakang mengetahui arah kita hendak berbelok.
9. Kurangnya Etika berkendaraan
Terlambat, macet, terburu-buru, tidak ada rasa kesabaran membuat
pengendara motor lupa akan etika dalam berkendara, sehingga para pengendara
sepeda motor saling mendahului serta mengambil jalur yang bukan khusus
untuk pengendara motor bahkan jalur untuk para pejalan kaki yang tidak
seharusnya sebuah kendaraan melewatinya, dilewati dan dinaiki oleh
pengendara yang tidak tahu etika dalam berkendara. Dengan kurangnya rasa
etika berkendara sangatlah besar memicu resiko kecelakaan akan teijadi.
2.2.6. Pelanggaran dan UU Lalu Lintasnya
Mengendarai sepeda motor tidaklah semudah yang dengan apa yang kita
bayangkan. Banyak peraturan polisi yang harus ditaati oleh para pengendara
motor. Tentu, peranturan tersebut memiliki fungsinya masing-masing dan
sangat bermanfaat. Diantara pelanggaran-pelanggaran peraturan tersebut, ada
beberapa
yang dapat menyebabkan teijadinya kecelakaan jika kita tidak
mematuhinya. Berdasarkan Operasi Zebra 2010 rampung Rabu (1/12/2010).
Dari tanggal 8 november hingga bulan desember, teijadi 98.282 kasus
pelanggaran lalu lintas jalan dan sebanyak 67,71% atau setara 66.555 kasus
adalah pesepeda motor.
Berikut adalah data dari Ditlantas Polda Metro Jaya yang dilakukan penulis
tentang kelengkapan para pengendara motor yang harus di lengkapi kemana
saja mereka pergi dan apa saja yang harus diperhatikan beserta hukumannya
jika tidak dilengkapi atau dilanggar :
1. Pelindung Kepala (helm) SNI (Standar Nasional Indonesia)
kecelakaan, karena kepala merupakan organ tubuh yang sangat penting bagi
manusia. Namun, tidak semua pelindung kepala disah kan oleh pihak
kepolisian. Hanya helm yang menutupi seluruh kepala atau setengahnya dan
berlogo SNI timbul (embosh) yang boleh dikenakan atau digunakan oleh
pengendara. Helm yang hanya sampai melindungi pada bagian atas kuping
tentunya tidak disah kan oleh pihak kepolisian.
Meskipun sudah ada pereturan dari kepolisian, namun masih banyak
masyarakat yang menghiraukan keamanan tersebut. Tentu saja ada
hukumannya jika kita tidak memakai helm SNI saat mengendarai motor yaitu,
pasal 57 ayat (2) dan pasal 106 ayat (8), sanksi pelanggaran aturan ini pidana
kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250.000 (pasal291)
dan sanksi yang sama juga dikenakan oleh penumpang yang tidak mengenakan
helm SNI.
2. Tidak Memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi)
Jika selama ini denda untuk para pengendara yang tidak mempunyai SIM
hanya sekitar Rp 20.000, UU yang terbaru sudah tidak memberikan toleransi
lagi kepada setiap pengendara yang tidak memiliki SIM. Sanksi pidana UU
yang baru untuk pengendara yang tidak mempunyai SIM dijalan adalah pidana
dengan hukuman kurungan penjara selama empat bulan atau denda paling
banyak Rp 1 juta (pasal 281). Maka dari itu, anak dibawah umur yang
mengendarai sepeda motor seharusnya tidak diberikan izin oleh orang tuanya,
karena belum stabil dan mudah terprovokasi.
----Tidak [34j
PUtl),.a [57]----'
Aturan-aturan ini yang sudah diterapkan oleh UU lalu lintas ini harus
menjadi perhatian bagi pengendara sepeda motor. Selain mengurangi resiko
kecelakaan, juga menghindari pengeluaran yang cukup besar karena denda.
Sanksi yang baru ini cukup besar dibandingkan dengan UU yang lama.
2.2.7. Mendapatkan SIM (Surat lzin Mengemudi)
Syarat utama agar kita bisa mengendarai sepeda
mempunyai sural izin mengemudi atau sering disebut
SIM dapat di buat untuk orang yang sudah berumur 17
tahun menurut kepolisian sudah cukup stabil. Namun
I
I
Direktorat Lalu Lintas Polri ini meliputi bagian yaitu ; Polda Metrojaya,
Polda metro Jakarta Timur, Polda Metro bekasi, Polda Metro Tangerang, polda
Metro Bogar, dan Polda Metro Depok. Dimana seluruhnya mempunyai tingkat
kendaraan bermotor yang sangat tinggi.
Adapun operasi yang telah dilaksanakan sehubungan dengan lalulintas
yaitu, Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Safety Riding, TMC (traffic
manajemen centre), Sekolah Mengemudi, Taman LaluLintas, Operasi Simpatik,
Operasi Patuh, serta Penegakan hukum melalui razia lalu lintas.
11
Direktorat Lalu Lintas merupakan lembaga pemerintah yang menangani sector lalu
lintas di Indonesia. Visi dan misi bagi polantasnya sebagai bagian penting dari
Direktorat Lalu Lintas diantaranya:
Visi Polantas :
Polantas yang
mampu
menjadi
pelindung, pengayom pelayanan
masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama dengan masyarakat serta sebagai
aparat penegak hukum yang professional dan proporsional yang selalu menjunjung
tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia memelihara keamanan dan
ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
Misi Polantas :
Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan para pemakai jalan
sehingga para pemakai jalan aman selama dalam perjalanan dan selamat
sampai tujuan.
Memberikan bimbingan kepada masyarakat lalu lintas melalui upaya
preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan ketaatan serta kepatuhan
kepada ketentuan peraturan lalu lintas.
Menegakan peraturan lalu lintas secara professional dan proporsional
dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM.
Memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dengan
memperhatikan noma-norma dan nilai hukum yang berlaku.
Meningkatan upaya konsolidasi kedalam sebagai upaya menyamankan
misi polantas.
sepeda motor. Buku ini berisikan tentang edukasi kendaraan sepeda motor
mulai dari jenis-jenis kendaraan tersebut, perlengkapan yang harus dipakai,
rambu lalu-lintas, marka jalan, dan tips berkendara yang aman agar setiap
pengendara lebih waspada dan siap menghadapi ancaman kecelakaan.
2.
a.
b.
c.
Demografi
Usia 14 tahun hingga 21 tahun, pria dan wanita. Pengendara yang ingin
membuat SIM
(Surat Izin Mengemudi). Pendidikan SMP, SMA,
mahasiswa, Bekerja.
Geografis
Kota Jakarta yang memiliki tingkat kendaraan bermotor yang paling
banyak sehingga banyak menimbulkan kecelakaan dan pelanggaran lalu
lintas yang paling tinggi.
Weakneses
Kurangnya minat masyarakat untuk mengeluarkan dana membeli buku
panduan berkendara motor dan kurangnya minat untuk lebih waspada di
jalan.
Opportunities
Banyaknya pengendara motor dan tingkat kecelakaannya yang sangat
tinggi sehingga masyarakat akan mempersiapkan dirinya dan kerabat
terdekat untuk
keselamatan dijalan. Dengan pendekatan yang sesuai
diharapkan menjadi daya tarik para pengendara untuk membaca panduan
ini agar lebih waspada dijalan.
Threat
Mindset masyarakat yang merasa dirinya sudah mahir berkendara sehingga
tidak membutuhkan panduan lagi.
BAB3
Banyaknya pembuat SIM yang tidak sesuai prosedur, yaitu dengan tidak
mengikuti tes teori dan praktek Galur khusus).
Kurangnya pengetahuan target (pengendara) tentang cara berkendara yang baik
dan aman.
Kurangnya pengetahuan target (pengendara) akan rambu-rambu dan peraturan
lalu lintas yang ada di Indonesia.
Kurangnya minat target (pengendara) untuk dapat berperilaku disiplin.
3.2. Rumus Masalah
Bagaimana cara untuk dapat memberikan edukasi yang efisien kepada target
(pengendara) yang ingin membuat SIM dengan pendekatan visual yang tepa!agar dapat
menarik minat target untuk mempelajari menjadi pengendara motor yang benar dan
aman.
3.3. Tujuan Desain
Dapat merubah perilaku target agar berkendara motor menjadi lebih benar dan
aman.
Memberikan pengetahuan kepada target tentang rambu-rambu dan peraturan lalu
lintas yang ada di Indonesia.
Dapat menciptakan generasi pengendara motor yang aman dan taat peraturan
dimasa yang akan datang.