You are on page 1of 14

BAB2

DATA DAN ANALISA


2.1. Sumber Data
2.1.1. Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan data melalui referensi buku yang berhubungan
langsung dengan populasi kendaraan roda dua di Jakarta dan buku yang
berhubungan tentang tata cara berkendara motor yang baik.
2.1.2 Website
Data-data penulis juga diambil melalui beberapa website, diantaranya
adalah www.dapurpacu.com, unic77.info, www.kaskus.us, kapanlagi.com,
website ditlantas polri, website Ditlantas Poida Metro Jaya, website Wikipedia
Indonesia, edorusyanto.wordpress.com, dan dari beberapa blog.
2.1.3. Wawancara
Penulis juga menlakukan pengumpulan data-data secara langsung, yaitu
dengan melakukan metode wawancara secara lansung. Data-data diperoleh dari
pelaksanaan wawancara yang dilakukan dengan beberapa orang yang
merupakan pengendara sepeda motor, yaitu Bpk. Edo Rusyanto (aktifis RSA
road safety association dan wartawan yang meliputi aktifitas lalu lintas) dan
Ditlantas Polda Metro Jaya.
2.1.4. Kuisioner
Untuk data kuesioner ini dibuat dan disusun oleh penulis berdasarkan
data-data yang telah dikumpulkan dari pelaksanaan pembagian kuisioner
kepada 100 responden para pengendara motor di Jakarta dan pelajar di salah
satu SMA Jakarta.

2.2 Data Umum


2.2.1. Kendaraan Sepeda Motor
Kendaraan sepeda motor adalah Kendaraan beroda dua yang digerakan
dengan menggunakan tenaga mesin yang mana, posisi kedua roda terpasang
sejajar dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tidak terbalik dan tetap stabil
disebabkan oleh
gaya giroskopik, pada kecepatan rendah dilanjutkan
menggunakan handle motor agar kestabilan tetap terjaga. Kapasitas dari
kendaraan ini hanya dapat menampung 1 orang penumpang dan 1 orang
pengemudi saja. Kendaraan sepeda motor mudah untuk dikendarai, sehingga
sebagian besar masyarakat dapat menggunakannya. Mulai dari orang tua hingga
anak sekolah dasar sudah dapat mengendarai kendaraan, hal ini dikarenakan
cara mengemudikannya yang hampir sama dengan cara mengendarai sepeda.
Namun jika ingin menggunakannya di jalan raya ataupun keluar kola,
hendaknya mempunyai SIM C (Sural Izin Mengemudi) terlebih dahulu.

24

40

Gambar 2.1. Umur para pengendara motor


Meningkatnya populasi kendaraan tersebut, dikrenakan harga
untuk
kendaraan unik ini relatif murah pada type tertentu dibandingkan kendaraan
pribadi untuk menempuh peljalanan jarak jauh seperti mobil. Bahkan dengan
uang muka yang tidak begitu besar, kendaraan roda dua ini sudah dapat kita
miliki dengan melakukan cicilan yang syarat-syaratnya sudah diperrnudah
untuk masyarakat. Kendaraan ini biasa digunakan masyarakat untuk bekelja,
kuliah, bahkan berrnain. Ada juga yang menggunakannya untuk jarak yang
sangat jauh seperti peijalanan antar kota, dan adapula yang menggunakannya
hanya untuk pergi ke warung yang jaraknya cukup dekat.
Untuk memperoleh kendaraan ini sangat mudah dan tanpa proses yang
rumit, hal tersebut yang menyebabkan populasi jumlah kendaraan beroda dua
ini di kota Jakarta semakin meningkat, sehingga dengan meningkatnya populasi
jumlah kendaraan dapat memicu kecelakaan. Sebagai bukti meningkatnya
kendaraan tersebut, berdasarkan data yang diperoleh setiap harinya teljadi
kecelakaan lalu lintas yang didominasi pengendara motor dan hampir disetiap
sudut daerah Jakarta dapat kita temui kendaraan ini. Alasan masyarakat
memilih kendaraan beroda dua ini berrnacam - macam, mulai dari harga yang
teljangkau, tidak memerlukan tempat yang cukup besar, serta menghindari
kemacetan di kota Jakarta yang sudah tidak asing lagi.
2.2.2. Remaja Bersepeda Motor di Jakarta
Para remaja yang bersepeda motor di kota Jakarta memang sudah tidak
asing lagi. SMA, SMP. Hal tersebut teljadi karena adannya dukungan, seperti
anak SD sudah diajarkan orang tuanya berkendara motor dan dari pihak sekolah
juga telah menyediakan lahan parkir untuk kendaraan berrnotor bagi pelajar
SMA.
Pelajar dibawah umur 16 tahun umumnya belum dapat memiliki SlM C
(Surat izin Mengemudi untuk kendaraan roda dua), yang artinya mereka sama
sekali belum mendapatkan pelatihan untuk berkendara secara benar dan edukasi
tentang rambu-rambu lalu lintas. Untuk mereka yang sudah mempunyai SIM,

keselamatan pengendara motor harus ditanam sejak dini sehingga dapat


mengurangi tingkat kecelakaan yang ada di Jakarta, karena banyak remaja yang
mengendarai sepeda motor bukan hanya untuk melakukan perjalanan tetapi
untuk melakukan balap liar dan berkendara dengan kecepatan tinggi dijalan
tanpa keamanan yang lengkap.
2.2.3. Kecelakaan Pengendara motor
Dengan semakin banyaknya populasi kendaraan roda dua dan roda empat
atau lebih, memungkinkan potensi teljadinya kecelakaan lalu lintas akan terus
bertambah pada setiap tahunnya. Dari keseluruhan jenis kendaraan yang terlibat
kecelakaan, sepeda motor merupakan kendaraan yang paling mendominasi
kecelakaan lalu lintas dijalan, hal tersebut dikarenakan tingkat populasi dari
kendaraan ini lebih besar dibandingkan alat transportasi lainnya seperti mobil
pribadi dan angkutan umum.
2.2.4. Kecelakaan Lain Lintas di Jakarta
Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Royke Lumowa,
Angka kecelakaan sepeda motor di Jakarta sudah mencapai tingkat yang
mengkhawatirkan. Dir Lantas Polda Metro Jaya mencatat sedikitnya 2-3 orang
meninggal dunia akbibat kecelakaan lalulintas per harinya .
Berdasarkan data Kepolisian RI menyebutkan, keterlibatan sepeda motor
mencapai sekitar 70% dari total kasus kecelakaan lalu lintas jalan. Hingga
Oktober 2010, dari nilai santunan yang mencapai Rp I ,3 triliun untuk korban
kecelakaan, sekitar 70% nya adalah klaim pengendara sepeda motor. Secara
urnum, korban kecelakaan lalu lintas jalan masih cukup tinggi di Indonesia.
Data kecelakaan sepanjang tahun 1992 hingga 2010, tak kurang dari 300 ribu
jiwa me1ayang akibat kecelakaan lalu lintas jalan dan belum lagi korban luka
berat dan 1uka ringan yang tak kurang dari setengah jut a orang.
Pada data kecelakaan periode Januari-November 2010, sepeda motor
berkontribusi sekitar 59,19%. Pada periode itu, jumlah kendaraan yang terlibat
kecelakaan mencapai sekitar 12.036 unit atau setara dengan 36 kendaraan per
hari. Sedangkan khusus sepeda motor, sebanyak 21 unit yang terlibat
kece1akaan setiap harinya.
2.2.5. Penyebab Terjadinya Kecelakaan Pengendara Motor
Menurut survey yang di lakukan penulis akan penyebab
kecelakaan pengendara motor bermacam-macam, antara lain :

te1jadinya

1. Melewati jalur sebelah kanan


Melewati jalur sebelah kanan yang seharusnya dilewati oleh pengendara
kendaraan beroda 4 atau lebih, dengan mudah dapat memicu terjadinya
kecelakaan para pengguna motor yang melewati jalur ini. Pada umumnya
peraturan jalur untuk pengguna kendaraan motor ada di sebelah kiri jalan, akan
tetapi banyak para pengendara motor yang menghiraukannya bahkan tidak tahu
akan peraturan tersebut. Dan memasuki jalur busway merupakan tindakan yang
sangat beresiko, karena jalur ini sering teljadi kecelakaan.

2. Melanggar Marka Jalan


Pelanggaran marka jalan juga sering menyebabkan kecelakaan dan para
pengendara motorlah yang paling mendominasi dalam kasus pelanggaran
markajalan.
3. Tidak Menyalakan Lampu Pada Siang Hari
Peraturan menyalakan lampu pada siang hari sudah di tetapkan pihak
kepolisian untuk kendaraan beroda 2, tetapi hal ini sering dilupakan bahkan
memang sengaja untuk tidak dinyalakan. Hal ini yang menyebabkan para
pengendara kendaraan beroda 4 atau lebih tidak mengetahui posisi para
pengendara motor dan akan mengakibatkan resiko kecelakaan yang besar.
4. Tidak Melengkapi Kendaraan Dengan Kaca Spion
Setiap kendaraan pribadi diciptakan dan dirakit oleh pabrik dengan
kelengkapan yang masing-masing memiliki fungsinya sendiri. Seperti kaca
spion yang terpasang di kendaraan roda dua, digunakan untuk melihat
kendaraan lain yang sedang melaju dibelakang kita, sehingga ketika ingin
berbelok hendaknya melihat kaca spion terlebih dahulu agar tidak terjadi
kecelakaan. Akan tetapi, banyak masyarakat yang menggantikan kaca spion
standart pabrik dengan spion yang lebih kecil, bahkan melepasnya. Hal ini
akan sangat membahayakan diri, karena mengurangi penglihatan pada kaca
spion dan resiko kecelakaan akan semakin besar.
5. Mengendarai Motor Dengan Kecepatan Tinggi
Menurut basil survey dari pihak kepolisian, korban kecelakaan pada kasus
mengendarai dengan kecepatan tinggi ini didominasi oleh para remaja.
Menjadikan jalan raya seperti arena balap yang tentunya akan banyak
kendaraan yang terancam keselamatannya.
6. Kurangnya Pengawasan Orang Tua
Di Jakarta sering kita lihat anak-anak dibawah umur sering menggunakan
motor dijalanan. Banyak anak-anak yang mengedarai sepeda motor dijalan
Karena mereka diberikan izin oleh orang tua untuk mnegendarai kendaraaan
tersebut. Tetapi alasan dati mereka para orang tua memberikan izin adalah
mereka hanya mengizinkan anak mereka yang dibawah umur menggunakan
sepeda motor dalam wilayah sewajamya seperti, pergi kesekolah, ke tempat
bimbingan belajar, atau ke toko dekat rumah. Akan tetapi dengan kebebasan
orang tua memberikan izin, mereka para orang tua tidak akan dapat mengawasi
anak mereka kemana pun mereka pergi, sehingga anak dibawah umur itu dapat
melewati jalur yang tidak sewajamya dilewati mereka dengan mengendarai
sepeda motor. Umur pengendara motor yang dianjurkan pihak kepolisian
adalah usia 17 tahun keatas, karena menurut kepolisian umur dibawah 17 tahun
masih tidak stabi1 dan mudah terprovokasi.
7. Membawa Muatan Berlebihan

sepeda motor untuk menampung lebih dari 1 orang penumpang, bahkan sampai
3 penumpang dapat dibawa para pengemudi motor yang tidak mematuhi
peraturan tersebut. Dengan berat yang ditanggung pengendara sangat1ah besar,
maka keseimbangan pengendara akan sulit sehingga akan membahayakan diri
sendiri, penumpang, dan orang yang ada disekitar.
Selain penumpang yang berlebihan, beberapa masyarakat banyak
menggunakan kendaraan ini untuk mengangkut barang secara berlebihan
hingga mengganggu penglihatan pengendara lewat kaca spion. Kurangnya
penglihatan pada kaca spion maka pengemudi tidak akan mengetahui posisi
pengendara lain yang ada dibelakang apakah pengendara lain ingin melewati
sebelah kanan atau kiri, kecepatan pengendara lain tinggi atau rendah dan ini
akan sangat beresiko untuk teijadinya kecelakaan.
8. Tidak Menggunakan Lampu Penunjuk Jalan
Seharusnya ketika pengemudi motor ingin berbelok atau memutar, harus
mengurangi kecepatan laju motor dan menyalakan lampu penunjuk jalan
apakah hendak kekiri atau kekanan sehingga pengendara motor lainnya
dibelakang mengetahui arah kita hendak berbelok.
9. Kurangnya Etika berkendaraan
Terlambat, macet, terburu-buru, tidak ada rasa kesabaran membuat
pengendara motor lupa akan etika dalam berkendara, sehingga para pengendara
sepeda motor saling mendahului serta mengambil jalur yang bukan khusus
untuk pengendara motor bahkan jalur untuk para pejalan kaki yang tidak
seharusnya sebuah kendaraan melewatinya, dilewati dan dinaiki oleh
pengendara yang tidak tahu etika dalam berkendara. Dengan kurangnya rasa
etika berkendara sangatlah besar memicu resiko kecelakaan akan teijadi.
2.2.6. Pelanggaran dan UU Lalu Lintasnya
Mengendarai sepeda motor tidaklah semudah yang dengan apa yang kita
bayangkan. Banyak peraturan polisi yang harus ditaati oleh para pengendara
motor. Tentu, peranturan tersebut memiliki fungsinya masing-masing dan
sangat bermanfaat. Diantara pelanggaran-pelanggaran peraturan tersebut, ada
beberapa
yang dapat menyebabkan teijadinya kecelakaan jika kita tidak
mematuhinya. Berdasarkan Operasi Zebra 2010 rampung Rabu (1/12/2010).
Dari tanggal 8 november hingga bulan desember, teijadi 98.282 kasus
pelanggaran lalu lintas jalan dan sebanyak 67,71% atau setara 66.555 kasus
adalah pesepeda motor.
Berikut adalah data dari Ditlantas Polda Metro Jaya yang dilakukan penulis
tentang kelengkapan para pengendara motor yang harus di lengkapi kemana
saja mereka pergi dan apa saja yang harus diperhatikan beserta hukumannya
jika tidak dilengkapi atau dilanggar :
1. Pelindung Kepala (helm) SNI (Standar Nasional Indonesia)

Yang menjadi hal terpenting dalam berkendara adalah pengendara motor

kecelakaan, karena kepala merupakan organ tubuh yang sangat penting bagi
manusia. Namun, tidak semua pelindung kepala disah kan oleh pihak
kepolisian. Hanya helm yang menutupi seluruh kepala atau setengahnya dan
berlogo SNI timbul (embosh) yang boleh dikenakan atau digunakan oleh
pengendara. Helm yang hanya sampai melindungi pada bagian atas kuping
tentunya tidak disah kan oleh pihak kepolisian.
Meskipun sudah ada pereturan dari kepolisian, namun masih banyak
masyarakat yang menghiraukan keamanan tersebut. Tentu saja ada
hukumannya jika kita tidak memakai helm SNI saat mengendarai motor yaitu,
pasal 57 ayat (2) dan pasal 106 ayat (8), sanksi pelanggaran aturan ini pidana
kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250.000 (pasal291)
dan sanksi yang sama juga dikenakan oleh penumpang yang tidak mengenakan
helm SNI.
2. Tidak Memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi)
Jika selama ini denda untuk para pengendara yang tidak mempunyai SIM
hanya sekitar Rp 20.000, UU yang terbaru sudah tidak memberikan toleransi
lagi kepada setiap pengendara yang tidak memiliki SIM. Sanksi pidana UU
yang baru untuk pengendara yang tidak mempunyai SIM dijalan adalah pidana
dengan hukuman kurungan penjara selama empat bulan atau denda paling
banyak Rp 1 juta (pasal 281). Maka dari itu, anak dibawah umur yang
mengendarai sepeda motor seharusnya tidak diberikan izin oleh orang tuanya,
karena belum stabil dan mudah terprovokasi.

----Tidak [34j

PUtl),.a [57]----'

Gambar 2.2. Grafik pengendara yang mempunyai SJM C dan tidak.


3. Tidak Konsentrasi Ketika Berkendaraan
Hati-hati jika dalam berkendara, dengan tidak konstentrasi penuh saat
mengendarai sepeda motor. Misalkan, sedang melakukan kegiatan lain seperti
sedang menelpon yang akan mengganggu konsentrasi saat berkendara. Orang
yang melakukan tindakan seperti itu akan terkena hukuman UU pasal 283
pidana kurungan penjara paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp
750.000.

4. Membahayakan Pejalan Kaki dan Pesepeda


Untuk setiap pengendara roda dua maupun roda empat wajib
mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda. Jika para pengendara
motor atau mobil membahayakan para pejalan kaki dan pesepeda, mereka akan
mendapatkan hukuman UU pasal 106 ayat (2) dengan pidana kurungan penjara
paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500.000. Di Jakarta sering
sekali kita melihat para pengendara motor yang mengambil atau menggunakan
jalur yang seharusnya hanya boleh dilewati oleh pejalan kaki dan pesepeda, hal
tersebut dilakukan para pengendaara sepeda motor untuk menghindari
kemacetan agar lebih cepat sampai. Hal ini sangatlah membahayakan
keselamatan para pejalan kaki dan pesepeda.
5. Kurangnya Kelengkapan Dan Lain-Lain
Kelengkapan Sepeda Motor
Kendaraan sepeda motor diiwajibkan untuk memenuhi persyaratan teknis
dan layak jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem,
lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot,
dan kedalaman alur ban [di atur pasal 106 ayat (3)]. Sanksi yang akan
diberikan bagi para pelanggarnya diatur oleh pasal 285 ayat (I), yaitu
mendapat hukuman pidana kurungan penjara paling lama I bulan atau denda
paling banyak Rp 250.000. Saat ini banyak masyarakat yang sering kali
memodifikasi kendaraan mereka tanpa memikirkan kelengkapan kendaraan
mereka sehingga resiko terjadinya kecelakaan akan besar.
Tidak Membawa STNK
Pastikan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) selalu dibawa ketika
mengendarai sepeda motor. Apabila kendaraan masih terbilang baru dan belum
mempunyai STNK, pengendara harus membawa sural tanda percobaan sepeda
motor yang ditetapkan polri. Dan sanksi yang diberikan bagi pengendara
sepeda motor yang tidak dapat menunjukan STNK akan terkena pidana
kurungan penjara paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500.000
sesuai pasal 288 ayat (I), karena STNK sering kali terlupakan oleh pengendara
apabila hendak berpergian.

Tidak Menyalakan Lampu Utama pada Malam Hari


Pada malam hari para pengendara motor hendaknya menyalakan lampu
utama pada kendaraan dengan sempurna. Jika kita tidak menyalakan lampu
utama pada malam hari akan terkena pidana kurungan paling lama satu bulan
atau denda paling banyak Rp. 290.000 (pasal 293). Jika tidak menyalakan akan
berbahaya bagi diri sendiri dan pengendara lain yang tidak melihat keberadaan
kita.

Tidak Menyalakan Lampu pada Siang Hari.


Pada siang hari para pengendara motor diwajibkan menyalakan lampu
kendaraan. Sebelumnya menyalakan lampu pada siang hari merupakan

pengendara yang tidak melakukannya adalah


hukuman pidana kurungan
paling lama 15 hari atau denda paling banyak Rp 100.000, karena menurut
peneliti, dengan menyalakan lampu kendaraan motor pada siang hari akan
dapat mengurangi resiko teijadinya kecelakaan. Sesuai uji coba para peneliti,
jika kita menyalakan lampu pada siang hari, maka pengemudi lain baik motor
maupun mobil akan menyadari keberadaan kita di belakang.

Berbelok, Balik Arab Tidak Menggunakan Lampu Isyarat


Pengendara yang hendak berbelok atau berbalik arah hendaknya
menyalakan lampu penunjuk arah atau dengan isyarat Iangan. Jika melanggar
ketentuan ini, pasal 284 mengatur sanksi kurungan paling lama satu bulan atau
denda paling banyak Rp 250.000. Kasus ini paling sering teijadi dan akibat
dari jika tidak menggunakan lampu penunjuk, para pengendara yang ada
dibelakang tidak mengetahui arah yang akan dituju pengendara didepannya
sehingga akan memicu teijadi kecelakaan.

Pindah Jalur dengan Sembarangan


Para pengemudi yang hendak berpindah jalur atau bergerak kesamping,
wajib mengamati lalu lintas didepan, disamping, dan dibelakang kendaraan
serta memberikan isyarat. Jika tertangkap melakukan pelanggaran, akan
dikenakan sanksi pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda sebesar
Rp 250.000 (pasal 295). Sarna halnya seperti pelanggaran sebelumnya, hal ini
sangatlah membahayakan berbagai pihak.

Balap motor di Jalan


Sanksi bagi siapa saja pengendara motor yang melakukan balapan di jalan
umum akan mendapatkan hukuman yang sangat berat. Jika melakukannya
akan dikenakan sanksi pidana kurungan selama satu tahun atau denda paling
banyak Rp 3 juta sesuai pasal 297. Menurut kepolisian, para remajalah yang
sering melakukan balap dijalan. Judi, dan kegiatan yang berhubungan dengan
geng motor menjadi alasan utama mereka melakukan balap dijalan. Hal ini
dapat mengganggu pengendara lain yang sedang melintas. Para remaja ini
melaju dengan kecepatan tinggi dan berbelok dengan cepat mendahului semua
kendaraan yang ada dan tentu saja sangat beresiko terjadinya kecelakaan.

Aturan-aturan ini yang sudah diterapkan oleh UU lalu lintas ini harus
menjadi perhatian bagi pengendara sepeda motor. Selain mengurangi resiko
kecelakaan, juga menghindari pengeluaran yang cukup besar karena denda.
Sanksi yang baru ini cukup besar dibandingkan dengan UU yang lama.
2.2.7. Mendapatkan SIM (Surat lzin Mengemudi)
Syarat utama agar kita bisa mengendarai sepeda
mempunyai sural izin mengemudi atau sering disebut
SIM dapat di buat untuk orang yang sudah berumur 17
tahun menurut kepolisian sudah cukup stabil. Namun

motor di jalan adalah


SIM. Pada umumnya
tahun, karena umur 17
ada beberapa remaja

menyediakan foto copy KTP (Kartu Tanda Penduduk). Mempenyuai kondisi


tubuh yang sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk
berkendara.
1. Pembuatan SIM Sesuai Prosedur
Tempat pembuatan SIM C Jakarta sampai saat ini terpusat di Satpas Po1da
Metro Jaya Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat. Biaya untuk formulir 10 ribu rupiah,
setelah itu tes kesehatan. Kemudian mengurus berkas administrasi (bayar
asuransi kecelakaan 15 ribu rupiah, masuk ke loket pembuatan SIM C dan
bayar 75 ribu rupiah). Mengikuti ujian teori menggunakan komputer, jika tidak
lulus maka diminta untuk kembali lagi seminggu kemudian untuk melakukan
tes ulang. Jika lulus ujian teori, lalu mengikuti ujian praktek yang dapat
menggunakan kendaraan sendiri ataupun yang tersedia. Setelah lulus, pembuat
SIM harus melengkapi data dan foto hingga selesai.

2. SIM Dengan Jalur Khusus


Istilah SIM "tembak" (jalur khusus) sudah tidak asing lagi di Jakarta. Umur
16 tahun belum mempunyai KTP sudah dapat mempunyai SIM C. Umur
dibawah 17 tahun masih belum stabil dan mudah terprovokasi. Cara membuat
SIM jalur khusus dengan menggunakan jasa calo, biayanya pun cukup mahal,
dengan 300 ribu rupiah sudah dapat membawa pulang sebuah SIM C tanpa
mengikuti ujian teori atau praktek.
Jika melakukan mekanisme sebenamya, untuk ujian praktek yang tidak
lulus biasanya ditawarkan pihak penjaga agar diluluskan, dengan membayar
kurang lebih 100 ribu rupiah sudah dapat diluluskan jika kita gaga!.
Hal ini yang membuat tingkat kecelakaan kendaraan roda dua sangat
tinggi, kurangnya pengetahuan cara berkendara yang baik serta peraturan lalu
lintas membuat resiko kecelakaan di jalan sangat tinggi. Sehingga
dibutuhkannya media komunikasi yang memberikan edukasi tambahan kepada
setiap pembuat SIM agar mendapatkan pengetahuan tentang berkendara yang
baik serta peraturan lalu-lintas supaya mereka lebih waspada di jalan kota
Jakarta.
2.2.8. Pengertian Pengendara yang aman (Safety Riders)
Pengendaara yang aman adalah pengendara yang mengerti tatacara
berkendara yang baik dan benar, seperti cara berbelok, berhenti, memutar, dll.
pengendara yang baik juga mengetahui peraturan lalu-lintas yang ada di
Indonesia seperti rambu-rambu dan marka jalan yang harus di taati.
Berpakaian lengkap untuk berkendara motor dapat mengurangi resiko luka
pada tubuh kita ketika teljadi kecelakaan lalu-lintas. Kelengkapan yang
dimaksud adalah ; Memakai Helm untuk melindungi kepala. Helm tersebut
harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu helm yang melindungi
kepala secara keseluruhan. Kelengkapan selanjutnya memakai Jaket, sarung
tangan, celana panjang dan sepatu. Hal ini dapat mengurangi luka yang didapat
ketika mengalami kecelakaan.

I
I

peianggaran yang ada semakin menurun karena kewaspadaan dalam mengatasi


kecelakaan serta disiplin akan peraturan lalu-lintas pada setiap pengendara
motor di Indonesia.
2.3. Data Khusus
2.3.1. Konsep Buku
2.3.1.1. Kategori
Penulis akan membuat buku panduan berkendara motor yang baik dan
benar dalam perancangan visual tugas akhir ini.
2.3.1.2. Judul Buku
Judul buku yang dibuat oleh penulis adalah "I Lawan I 1 Juta - Panduan
Berkendaraan Sepeda Motor"
2.3.1.3. Data Penyelenggara
Dalam pembuatan buku "1 Lawan 11 Juta - Panduan Berkendaraan
Sepeda Motor'' ini, yang menjadi penyelenggara utamanya adalah Direktorat
Lalu Lintas, berikut ini adalah data-datanya ;

Direktorat Lain Lintas Polri

Gambar 2.3. Logo Ditlantas Polda Metro Jaya

Direktorat Lalu Lintas Polri ini meliputi bagian yaitu ; Polda Metrojaya,
Polda metro Jakarta Timur, Polda Metro bekasi, Polda Metro Tangerang, polda
Metro Bogar, dan Polda Metro Depok. Dimana seluruhnya mempunyai tingkat
kendaraan bermotor yang sangat tinggi.
Adapun operasi yang telah dilaksanakan sehubungan dengan lalulintas
yaitu, Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Safety Riding, TMC (traffic
manajemen centre), Sekolah Mengemudi, Taman LaluLintas, Operasi Simpatik,
Operasi Patuh, serta Penegakan hukum melalui razia lalu lintas.

11
Direktorat Lalu Lintas merupakan lembaga pemerintah yang menangani sector lalu
lintas di Indonesia. Visi dan misi bagi polantasnya sebagai bagian penting dari
Direktorat Lalu Lintas diantaranya:
Visi Polantas :
Polantas yang
mampu
menjadi
pelindung, pengayom pelayanan
masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama dengan masyarakat serta sebagai
aparat penegak hukum yang professional dan proporsional yang selalu menjunjung
tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia memelihara keamanan dan
ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
Misi Polantas :
Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan para pemakai jalan
sehingga para pemakai jalan aman selama dalam perjalanan dan selamat
sampai tujuan.
Memberikan bimbingan kepada masyarakat lalu lintas melalui upaya
preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan ketaatan serta kepatuhan
kepada ketentuan peraturan lalu lintas.
Menegakan peraturan lalu lintas secara professional dan proporsional
dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM.
Memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dengan
memperhatikan noma-norma dan nilai hukum yang berlaku.
Meningkatan upaya konsolidasi kedalam sebagai upaya menyamankan
misi polantas.

Alamat Direktorat Lalu Lintas Poida Metro Jaya :


Jl. Jendral Sudirman Kav. 55 Jakarta Selatan
Telpon
: 021-527600 I
Fax
: 021-5275090
2.3.2 Spesifikasi Buku
- Naskah
: Nuryanto Hendro dan dari sumber-sumber lainnya.
- Ukuran Buku
:AS+ (15.5 x 21 em)
-Material Cover :Art Carton (soft cover) + Laminating doff
- Material lsi
:matt paper
-Finishing
: Lempanas
- Tebal
: 50+ Halaman
-Wama
:Full Color
2.3.3 Struktur lsi Buku
1. Sinopsis
Jumlah populasi kendaraan dikota Jakarta sendiri mencapai sekitar 11 juta
dari seluruh jenis kendaraan. Begitu banyak populasi kendaraan di kota Jakarta
membuat resiko kecelakaan akibat pelanggaran lalu-lintas semakin besar akan
kita alami, sekitar 2 hingga 3 orang meninggal setiap harinya akibat kecelakaan
lalu-lintas, sehingga dibutuhkan persiapan diri agar kita lebih waspada

sepeda motor. Buku ini berisikan tentang edukasi kendaraan sepeda motor
mulai dari jenis-jenis kendaraan tersebut, perlengkapan yang harus dipakai,
rambu lalu-lintas, marka jalan, dan tips berkendara yang aman agar setiap
pengendara lebih waspada dan siap menghadapi ancaman kecelakaan.
2.
a.
b.
c.

Daftar lsi Buku


Kala pengantar
Daftar lsi
Bah I SEPEDA MOTOR
Pendahuluan
Jenis-jenis motor
Syarat berkendara motor
d. Bah 2 ANATOMI MOTOR
Bagian-bagian umum motor yang perlu diketahui
e. Bah 3 PERLENGKAPAN DIRI SAAT BERKENDARAAN MOTOR
Perlengkapan Utama
Perlengkapan Tambahan
f. Bah 4 MARKA LALU-L!NTAS DIJALAN UMUM
Pengertian Marka Jalan
Peraturan Marka Jalan
g. Bah 5 RAMBU-RAMBU
Pengertian Rambu-rambu
Peraturan Rambu-rambu
h. Bah 6 TIPS BERKENDARA
Cara Berbelok
Waspada Rintangan dijalan
i. Kuis
2.3.4 Target Sasaran
Psikografi
Tingkat sosial B dan C, dengan gaya hidup Menengah dan menengah
kebawah. Mempunyai minat untuk bersikap waspada. Menyukai buku
berilustrasi. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar.

Demografi
Usia 14 tahun hingga 21 tahun, pria dan wanita. Pengendara yang ingin
membuat SIM
(Surat Izin Mengemudi). Pendidikan SMP, SMA,
mahasiswa, Bekerja.

Geografis
Kota Jakarta yang memiliki tingkat kendaraan bermotor yang paling
banyak sehingga banyak menimbulkan kecelakaan dan pelanggaran lalu
lintas yang paling tinggi.

Menyukai sesuatu yang bersifat bonus, tertarik membaca buku berilustrasi,


suka membaca di waktu yang senggang.
2.3.5 Analisa SWOT
Strength
Tingkat pengendara sepeda motor di Jakarta yang sangat banyak membuat
masyarakat sadar akan keselamatannya dijalan sudah tidak aman sehingga
setiap orang akan berusaha untuk waspada dijalan untuk dirinya dan
kerabat terdekat. Belum ada buku yang memberikan edukasi dari
kelengkapan berkendara, cara berkendara yang baik hingga peraturan lalu
lintas dengan pendekatan yang sesuai kepada remaja kota Jakarta.

Weakneses
Kurangnya minat masyarakat untuk mengeluarkan dana membeli buku
panduan berkendara motor dan kurangnya minat untuk lebih waspada di
jalan.

Opportunities
Banyaknya pengendara motor dan tingkat kecelakaannya yang sangat
tinggi sehingga masyarakat akan mempersiapkan dirinya dan kerabat
terdekat untuk
keselamatan dijalan. Dengan pendekatan yang sesuai
diharapkan menjadi daya tarik para pengendara untuk membaca panduan
ini agar lebih waspada dijalan.

Threat
Mindset masyarakat yang merasa dirinya sudah mahir berkendara sehingga
tidak membutuhkan panduan lagi.

BAB3

MASALAH & TUJUAN DESAIN


3.1. Identifikasi Masalah

Banyaknya pembuat SIM yang tidak sesuai prosedur, yaitu dengan tidak
mengikuti tes teori dan praktek Galur khusus).
Kurangnya pengetahuan target (pengendara) tentang cara berkendara yang baik
dan aman.
Kurangnya pengetahuan target (pengendara) akan rambu-rambu dan peraturan
lalu lintas yang ada di Indonesia.
Kurangnya minat target (pengendara) untuk dapat berperilaku disiplin.
3.2. Rumus Masalah
Bagaimana cara untuk dapat memberikan edukasi yang efisien kepada target
(pengendara) yang ingin membuat SIM dengan pendekatan visual yang tepa!agar dapat
menarik minat target untuk mempelajari menjadi pengendara motor yang benar dan
aman.
3.3. Tujuan Desain

Dapat merubah perilaku target agar berkendara motor menjadi lebih benar dan
aman.
Memberikan pengetahuan kepada target tentang rambu-rambu dan peraturan lalu
lintas yang ada di Indonesia.
Dapat menciptakan generasi pengendara motor yang aman dan taat peraturan
dimasa yang akan datang.

You might also like