You are on page 1of 19

ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI Escherichia coli

PADA ES TEH YANG DIJUAL DI SEPANJAN JALAN CENDANA


KAYU TANGI KOTA BANJARMASIN

Desy Ananda Sari


13.11.4101.48401.0.021
AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN

INTISARI
ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI Escherichia coli PADA ES TEH
YANG DIJUAL DI SEPANJANG JALAN CENDANA KAYU TANGI
KOTA BANJARMASIN
Desy Ananda Sari 1 ; Noor Aisyah 2 ; Ratih Pratiwi Sari 3

Es teh adalah minuman tradisional yang dapat tercemar oleh bakteri


apabila dalam cara pengolahannya tidak baik. Salah satu bakteri yang dapat
mengkontaminasi minuman ini adalah Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli
dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah es teh yang dijual di Sepanjang Jalan Cendana Kayu Tangi
Kota Banjarmasin mengandung bakteri Escherichia coli dan untuk mengetahui
berapa MPN/100 ml kandungan bakteri Escherichia coli pada minuman es teh.
Data hasil perhitungan Most Probable Number (MPN) dibandingkan dengan
PERMENKES RI No 492 tahun 2010 untuk batas maksimum MPN Escherichia
coli yaitu 0/100 ml.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Waktu dan
tempat penelitian 25 April 2016 di Labolatorium Kesehatan Provinsi Kalimantan
Selatan tekhnik pengambilan sampel berupa sampling jenuh. Analisis bakteri
Escherichia coli pada minuman es teh dilakukan dengan menggunakan uji
dugaan (Presumptive Test) dengan media Lauryl Sulfat Broth Triple Strength
(LSB-TS), Lauryl Sulfat Broth Singlee Strength (LSB-SS) dan Uji penegasan
(Confirmed Test) dengan media Tryptone Water (TW). Hasil dibandingkan
dengan alat ukur berupa Tabel Most Probable Number (MPN) dengan
menggunakan seri 3-3-3 tabung.
Berdasarkan hasil penelitian dari 12 sampel es teh menunjukkan hasil
10 sampel es teh positif mengandung bakteri Eschericia coli dan 2 sampel es teh
negatif mengandung bakteri Eschericia coli. Jumlah MPN/100 ml bakteri
Eschericia coli yang tertinggi adalah >1898 MPN/100 ml dan yang terendah
adalah 3 MPN/100 ml Hal ini tidak sesuai dengan PERMENKES RI No
429/Menkes/IV/ 2010 yang menyatakan bahwa jumlah kandungan Escherichia
coli dalam minuman adalah 0/100 ml.

Kata Kunci : Analisis Kuantitatif, Bakteri Escherichia coli, Es Teh


1,2,3

Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

ABSTRACT
QUANTITATIVE ANALYSIS Eschericia coli IN THE ICED TEA THAT IS
SOLD ALONG THE ROAD CENDANA KAYU TANGI CITY OF
BANJARMASIN
Desy Ananda Sari 1 ; Noor Aisyah 2 ; Ratih Pratiwi Sari 3

Iced tea is traditional could be contaminated by bacteria if not better way


of processing. One of the bacteria that can contaminated is Escherichia coli.
Escherichia coli bacteria can cause a variety of illnesses, including diarrhea. This
study aims to determine whether the iced tea that is sold along the road Cendana
Kayu Tangi Banjarmasin city contain Escherichia coli and to determine how Most
Probable Number (MPN)/100 ml of Escherichia coli in iced tea. Data calculation
result of Most Probable Number (MPN) comparison with PERMENKES RI No
492/IVMenkes/2010 to the maximum limit E. Coli that is 0/100 ml.
This type of research is the research deskriftif. Time and place of study
25 April 2016 in Laboratory Health provincial South Kalimantan The technique a
sampling of saturated. Analysis quantitative bacteria Escherichia coli in the iced
tea by using the alleged test (Presumptive Test) with medium Lauryl Sulfat Broth
Triple Strength (LSB-TS), Lauryl Sulfat Broth Singlee Strength (LSB-SS) and test
the assertion (Confirmed Test) with medium Tryptone water (TW) The result
compared to the measuring instrumen in the form of a table of Most Probable
Number (MPN) using a series of 3-3-3 tubes.
Based on the results of the research of 12 samples of iced tea showed 10
result positive for containing Escherichia coli and 2 sampel iced tea negative for
containing Escherichia coli bacteria. MPN number Eschericia coli is the highest
is >1898 MPN/100 ml and the lowest is 3 MPN/100 ml. This is not accordance
with PERMENKES RI No 429/Menkes/Per/IV/2010 which states that the amount
of content of Escherichia coli in drinks is 0/100 ml sample.

Keywords: Analisis Kuantitatif, Bakteri Escherichia coli, Es teh


123

AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN

PENDAHULUAN
konsumen karena harganya yang
cukup

murah,

enak,

mudah

Air merupakan suatu kebutuhan

didapat disetiap warung makan.

yang

ditinggalkan

Es teh cocok dikonsumsi pada

untuk kehidupan manusia, karena

kondisi udara yang panas seperti

air diperlukan untuk bermacam-

di Indonesia, terutama di kota

macam

kegiatan

seperti

Banjarmasin.

pertanian,

industri,

perikanan,

tak

dapat

dan minum (Buckle, 2009).

Tidak

menutup

kemungkinan bahwa minuman es


teh dapat tercemar oleh beberapa

Air minum adalah air

jenis

mikroba

apabila

cara

yang melalui proses pengolahan

pengolahannya tidak memenuhi

atau tanpa proses pengolahan

syarat

yang memenuhi syarat kesehatan

Misalnya

dan dapat langsung diminum

pengolahan minuman es teh yang

(Permenkes No.492, 2010).

tidak baik, air yang digunakan

standar

kesehatan.

higiene

sanitasi

Minuman adalah jenis

tidak dimasak hingga mendidih,

cairan yang khusus dipersiapkan

es yang dibuat dari bahan baku

untuk konsumsi manusia dan

air mentah yang belum dimasak

dapat juga diartikan campuran

terlebih

(air

bahan

penjual minuman es teh yang

tambahan lain). Minuman olahan

terletak tidak jauh dari pinggir

tanpa kemasan dan tanpa merk

jalan.

adalah minuman yang dibuat

ditemukan pada minuman adalah

penjual setelah pembeli memesan

jenis

minuman tersebut (Santoso, et al

Escherichia coli.

minum

dengan

2011). Es teh merupakan salah

dahulu,

Mikroba
bakteri

serta

loksi

yang

dapat

coliform

Escherichia
Coliform

yaitu

coli

dan

satu jenis minuman dengan bahan

Bakteri

baku air yang diseduh dengan teh

nonfekal misalnya Enterobacter

ditambah gula dan es. Minuman

aerogenes.

es teh banyak digemari oleh

Coliform apabila di konsumsi

Dampak

golongan
bakteri

dalam

ambang

melebihi

batas

akan

gangguan

yang

menyebabkan

pada

kesehatan

mengandung
sebanyak

Eschericia

100%

coli

dari

(11

sampel), Jumlah MPN/100 ml

misalnya diare atau, kram perut,

bakteri

mual, rasa tidak enak badan,

tertinggi adalah >1898 MPN/100

kekurangan cairan atau dehidrasi

ml dan yang terendah adalah 116

dan dalam jangka lama akan

MPN/100 ml, sampel es teh yang

menyebabkan

diuji semuanya tidak memenuhi

diare

berdarah,

Eschericia

demam tifus, miningitis, gagal

syarat

ginjal

Escherichia

akut

Eschericia
bakteri

(Rhiyan,
coli

batang

2012).

merupakan
negatif,

tidak

batas

coli

maksimal
coli.

yang

total
Dalam

Permenkes

No

492/MENKES/PER/IV/2010,

berkapsul dan merupakan flora

persyaratn kualitas air minum

normal

untuk

didalam

saluran

kandungan

maksimum

pencernaan hewan dan manusia

bakteri Escherichia coli yang

yang mudah mencemari air. Oleh

diperbolehkan adalah 0/100 ml

karena itu, kontaminasi bakteri

sampel.

ini pada makanan dan minuman

dikonsumsi harus bebas dari

biasanya berasal dari kontaminasi

kontaminan bakteri Escherichia

air yang digunakan. Salah satu

coli.

minuman

yang

terkontaminasi

sering

oleh

mikroba

teh

yang

Berdasarkan

aman

latar

belakang tersebut maka peneliti

patogen yaitu teh (Yunaenah,

ingin

2009).

dengan
Berdasarkan

Es

melakukan
judul

penelitian
Analisis

penelitian

Kuantitatif Bakteri Eschericia

sebelumnya yang dilakukan oleh

coli pada Es teh yang Dijual di

(Herlina, 2016) yang berjudul

Sepanjang Jalan Cendana Kayu

Analisis

Tangi Kota Banjarmasin.

Kuantitatif

Bakteri

Eschericia coli pada Es teh yang


Dijual
Tarakan

di

Sepanjang
Kota

Jalan

Banjarmasin

METODE PENELITIAN
Kesehatan Provinsi Kalimantasn
Bahan pada penelian ini

Selatan.

adalah Media Lauryl Tryptose

Kedua yaitu tahap penyiapan

Broth (LSB), Tryptone Broth ,

dan

Reagen kovacs dan minuman es

dengan

menyiapkan

teh yang dijual di sepanjang jalan

digital

yang

cendana kayu tangi. Adapun alat

menimbang bahan media LSB-TS

yang digunakan Inkubator, Water

(Lauryl

Bath, pipet volume, mikro pipet,

Strength) , LSB-SS (Lauryl Sulfate

pipet
tabung

plastik,
durham,

pembuatan

media

diawali

timbangan

berfungsi

Sulfate

untuk

Broth-Triple

tabung

reaksi,

Broth -Single Strength), dan TW

gelas

beker,

(Tryptone water),

dan kertas

bunsen, autoklaf, rak tabung,

perkamen sebagai alas pada saat

bunshen, hotplate, dan bottle top

menimbang.
Selanjutnya

dispenser.
menyiapakan

gelas

beker

Jalannya penelitian ini


sebanyak tiga buah untuk
dibagi menjadi beberapa tahap,
membuat media yang sudah
pertama pembelian sampel es teh
ditimbang dan diberi stiker
dengan

menggunakan

metode
supaya tidak tertukar. Media

Sampling jenuh dan diberi kode


LSB-TS

(Triple

Strength)

setelah itu dimasukan kedalam


ditimbang
box dan dibawa ke Labolatorium

sebanyak

35,60

g/L x 3 = 106,8 g/L, LSB-SS

volumenya,

untuk

(Single Strength) ditimbang

LSB-TS

sebanyak

35,60 g/L, dan

media LSB-SS sebanyak 10

media TW (Tryptone water)

ml, dan untuk media TW

ditimbang sebanyak 15 g/L.


Pada Masing-masing

sebanyak 5 ml. Kemudian

sebanyak

media
5

ml,

media di masukan kedalam


media diletakkan magnetik
tabung reaski sesuai dengan
stirrer yang berfungsi untuk
volume yang sudah diatur
menghomogenkan

larutan
sebelumnya, dan dimasukan

media dengan pengadukan,


kedalamnya tabung durham
kemudian masukan aquadest
dengan posisi terbalik tanpa
sebanyak 1 liter, setelah itu
menimbulkan

gelembung,

letakkan masing-masing gelas


khusus untuk media TW tidak
beker

tersebut

diatas
menggunakan tabung durham
0

hotplate pada suhu 70 C agar


karena pada saat inkubasi
cepat

larut

hingga

dan

terlarut

biarkan
diwaterbath

bakteri

Escherichia

coli

homogen,

sambil menunggu homogen


menghasilkan indol positif
siapkan tabung reaksi beserta
dan hanya bereaksi ketika
tutupnya, tabung durham, rak
ditetesi
tabung,

dan

dengan

reagen

Bottle-Top
kovaks.

Dispenser, setelah homogen


masukan

media

Selanjutnya tabung

kedalam

reaksi ditutup tetapi tidak

Bottle-Top Dispenser dan atur

rapat agar sterilisasi sampai

kedalam
semua

media,
selesai

masukkan
reaksi

setelah
dikerjakan

semua

yang

metabolisme

bakteri

Coliform,

kemudian

tabung

tambahkan sampel sebanyak

media

10 ml dan masukkan media

berisi

tersebut kedalam keranjang

LSB-SS

khusus

reaksi seri kedua dan tabung

saat

agar

memudahkan

memasukan

kedalam

tabung

semua

reaksi seri ketiga yang steril


dimasukkan ke dalam tabung

media

kedalam

Autoklaf

untuk

sterilisasi.

Setelah

semua

selesai

durham

dengan

posisi

dikerjakan,

terbalik kemudian tambahkan

masukan kedalam autoklaf

1 ml sampel pada tabung

dengan suhu 121 C selama

reaksi seri kedua dan 0,1 ml

15 menit.
Ketiga

sampel pada tabung reaksi


Uji

dugaan
seri

ketiga.

Selanjutnya

(Presumptive Test) diawali


inkubasi selama 24-48 jam
dengan memasukkan media
LSB-TS sebanyak 5 ml ke

pada suhu 35 0,5C.


Jika dalam waktu 48 jam tidak

dalam

terbentuk gas atau gelembung dalam

tabung

reaksi

seri

pertama yang steril disertai

tabung

dengan memasukan tabung

dinyatakan negatif.

durham

dengan

posisi

durham

maka

Keempat

hasilnya

uji

terbalik, yang berfungsi untuk

penegasan (Confirmed test)

menampung dan menjebak

dengan menggunakan media

gelembung gas akibat dari

Tryptone Water ( TW). Media

ini

mempunyai

kelebihan

Siapkan sampel tabung positif dan

yaitu salah satu tryptone dari

media TW (Tryptone water) yang

kasein mengandung proporsi

sudah diolah kemudian buka tutup

yang tinggi dari tryptophane

tabung

yang

penggunaan

terdegradasi

organisme
untuk

oleh

indole-positif

membentuk

media

TW
lampu

disertai
bunshen

kemudian sampel dituang kedalam

indol.

media TW secukupnya tutup kembali

Indole dapat dideteksi dengan

tabung TW yang sudah diisi dengan

Kovacs indol Reagent. Media

sampel positif, selanjutnya disusun

ini

untuk

pada rak tabung dan dimasukan

mengetahui ada atau tidaknya

kedalam waterbath dengan suhu 42

bakteri Escherichia coli pada

C selama 24 jam, Setelah 24 jam

makanan

baru

berfungsi

dan

air

sampel

tabung

dikeluarkan

dari

berdasarkan produksi indol

waterbath dan masing-masig tabung

positif, bakteri Escherichia

diteteskan reagen kovaks sebanyak 3

coli

tetes,

merupakan

spesies

apabila

cairan

yang

ada

bakteri coliform yang dapat

didalam tabung menimbulkan cincin

menghasilkan indole dalam

berwarna merah pada bagian atas

waktu

ketika

maka dinyatakan positif mengandung

tryptone

bakteri Escherichia coli kemudian

dengan suhu 44 C (Eugene

apabila tidak ada terjadi perubahan

dkk, 2012).

setelah diteteskan reagen kovaks

tumbuh

18-24
di

jam
air

sampel tersebut dinyatakan negatif

mengandung
coli,

bakteri

sampel

positif

Escherichia
selanjutnya

dicatat dan dibandingkan dengan


tabel MPN.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel. Hasil Uji Dugaan Coliform (Presumptive Test)
3 Seri Tabung pada Uji Dugaan (Presumptive
No

Kode
Sampel

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

ET 1
ET 2
ET 3
ET 4
ET 5
ET 6
ET 7
ET 8
ET 9
ET 10
ET 11

1
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+

10 ml
2
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+

3
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+

1
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+

Test)
1 ml
2
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+

3
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+

1
+
+
+
+
+
+
+
+
+

0, 1 ml
2
+
+
+
+
+
+
+
+
+

3
+
+
+
+
+
+
+
+
+

Hasil

+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+

12
ET 12
+
+
Keterangan: (+) = Positif

+
+
+
(-) = Negatif

+
+
+
+
+
ET 1 = Es Teh Nomor sampel 1

Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat dari tabel tersebut didapatkan


hasil bahwa semua tabung dari 12 sampel yang diteliti positif mengandung bakteri
Coliform karena mengalami kekeruhan dan terbentuknya gelembung gas.

Hasil Analisis Kuanitatif Bakteri Escherichia coli


Tabel Hasil Uji Penegasan (Confirmed Test) dan Hasil Most Probable Number
(MPN) menggunakan 3 Seri Tabung
No.

Sampel

1.

ET 1

2.

3 Tabung 10
ml
1
2
3

3 Tabung 1
ml
1
2
3

3 Tabung
0,1 ml
1
2
3

Hasil

Jumlah
MPN/100 ml

2-2-0

190

ET 2

0-0-2

15

3.

ET 3

2-2-3

>1898

4.

ET 4

1-1-1

11

5.

ET 5

3-0-0

39

6.

ET 6

0-0-2

7.

ET 7

0-0-0

8.

ET 8

1-0-0

9.

ET 9

3-1-0

46

10.

ET 10

3-0-2

49

11.

ET 11

0-0-0

12

ET 12

Keterangan: (+) = Positif

Pada

hasil

uji

+ - (-) = Negatif

penegasan

0-1-0
- - ET 1 = Es Teh Nomor sampel 1

yang

baik,

kemudian

bakteri

(Comfirmed test) didapatkan hasil

golongan Coliform yaitu Escherichia

dari 12 sampel es teh, 10 sampel es

coli merupakan bakteri sel indivual

teh

dan tidak berantai, sehingga ada

positif

mengandung

bakteri

Escherichia coli dan 2 sampel es teh

peluang

negatif

bakteri

sampel positif pada uji dugaan

Sampel es teh

(Presumtive Test) menggunakan pipet

mengandung

Escherichia coli.
positif

disebabkan

kurangnya

dan

pada

dimasukan

saat

memasukan

kedalam

media

hygiene sanitasi pada minuman es

Tryptone water bakteri Eshericia coli

teh, baik pada saat pengolahan

tidak terbuat sehingga menyebabkan

seperti peralatan yang digunakan

sampel negatif.

tidak

dicuci

menggunakan

sampai
sabun

dan

bersih
tidak

dikeringkan, kemudian air untuk


menyeduh teh tidak dimasak sampai
mendidih,

dan

es

batu

Metode

Most

Probable

Number (MPN) digunakan untuk


memperkirakan

jumlah

bakteri

didalam 100 ml air dalam sampel.

yang

digunakan dibuat dari air mentah.


Sedangkan untuk sampel es teh yang
negatif disebabkan hygiene sanitasi

Kelebihan metode ini adalah


cukup mudah untuk dilakukan dan
dapat menentukan jumlah spesifik

mikroba

tertentu

dengan

dengan

menggunakan media yang sesuai,

kadar

maksimum

yang

diperbolehkan adalah 0/100 ml.

metode ini dipilih untuk menetukan


densitas

bakteri

Kekurangan

Escherichi

metode

ini

coli.
yaitu

membutuhkan alat tabung dalam


jumlah yang banyak.
Hasil nilai MPN
dibandingkan

dengan

Standar

PERMENKES RI No 492 tahun


2010

bahwa

kandungan

bakteri

Escherichia coli pada air minum


Tabel Perbandingan dengan Standar Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 492 tahun 2010
No.

Sampel

1.

ET 1

2.

ET 2

3.

ET 3

4.

ET 4

5.

ET 5

6.

ET 6

7.

ET 7

8.

ET 8

Hasil
Kombinasi
Tabung

Jumlah MPN/100
ml

2-2-0

190

0-0-2

15

2-2-3

>1898

1-1-1

11

3-0-0

39

0-0-2

0-0-0

1-0-0

Memenuhui
Standar

Tidak memenuhi
Standar

9.

ET 9

10.

ET 10

11.

ET 11

12.

ET 12

0-1-0

Sesuai

dengan

Menteri

3-1-0

46

3-0-2

49

0-0-0

Kesehatan

Peraturan

492/Menkes/Per/IV/2010 dan tidak

Republik

layak konsumsi.

Indonesia

Nomor

492/Menkes/Per/IV/2010

tentang

persyaratan

minum

Setelah dilakukan uji

yang

laboratorium terhadap 12 sampel es

dengan

kualitas

kadar

air

maksimum

KESIMPULAN

teh yang dijual di Sepanjang Jalan

diperbolehkan 0/100 ml.


Berdasarkan hasil uji yang
telah didapatkan ada 2 sampel es teh
yang layak untuk dikonsumsi yaitu
ET 7 dan ET 11 dengan kadar

Cendana

Kayu

Tangi

Kota

Banjarmasin, maka dapat ditarik


kesimpulan sebagai berikut:
a

Berdasarkan hasil dari 12 sampel

maksimum yang didapatkan yaitu

es teh yang dijual di Sepanjang

0/100

ET

Jalan Cendana Kayu Tangi Kota

1,2,3,4,5,6,8,9,10,12

dinyatakan

Banjarmasin 10 sampel positif

tidak

persyaratan

mengandung bakteri Eschericia

ml.

Untuk

memenuhi

sampel

Mikrobiologis berdasarkan Peraturan

coli dan 2 sampel

Menteri

mengandung bakteri Eschericia

Indonesia

Kesehatan

Republik
Nomor

coli.

negatif

Jumlah

MPN/100

ml

bakteri

Berdasarkan hasil perbandingan

Eschericia coli yang tertinggi

dengan PERMENKES No 492

adalah >1898 MPN/100 ml dan

tahun 2010 dinyatakan 10 sampel

yang terendah adalah 3 MPN/100

es teh tidak memenuhi standar dan

ml

2 memenuhi standar.

DAFTAR PUSTAKA

Acumedia, 2010, Lauryl sulfate Broth (7142) , Acumedia, 02 November 2010, hal
Buckle, A. K., (2009), Ilmu Pangan. (Terj). Heri Purnomo Adiono. Jakarta: UI
Press
Batarfie, Ahmad M.U., 2006. Analisis Pengendalian mutu pada proses produksi
air minum dalam kemasan (Amdk) Sbqua (Studi kasus di Pt. Sinar
Bogor qua, Pajajaran-Bogor). Skripsi, Fakutas ekonomi dan manajemen
Institut Pertanian, Bogor.
BPOM 2008, Pengujian Mikrobiologi Pangan, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional, 2009, SNI 7388, tentang Batas Maksimum Cemaran
Mikroba dalam Pangan, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional, 2011, SNI 2332.9, Tentang Cara Uji Mikrobiologi
Pada Produk Perikanan, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Buckle, et al, 2009. Ilmu Pangan. Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia.
Dwidjoseputro, 2010, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.
Darmawan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Richard Kessel, 2011 Escherichia coli, diakses tanggal 29 Juli 2016
< http://www.visualsunlimited.com/image/I0000YOjArD7oxaM>
Effendi, H., 2003, Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan
Lingkungan Perairan, Kanisius, Yogyakarta cit. Randa, M.S., 2012,
Analisis Bakteri Coliform (Fekal dan Non Fekal) pada Air Sumur di
Komplek Roudi Monokwari, Skripsi,Universitas Negeri Papua,
Manokwari.

Eugene, W.R., Rodger B,B., Andrew D.E., L.S.C,(ed) 2012, Standard methods
for the examination of water and wastewater, American Public Health.
Firlieyanti, A.S. 2006. Evaluasi Indikator Sanitasi di Sepanjang Rantai Distribusi
Es Batu di Bogor. J of Pertanian Indonesia.
Herlina, 2015, Analisis Kuantitatif Bakteri Escherichia Coli Pada Es Teh Yang
Djual Disepanjang Jalan Tarakan Banjarmasin. Akademi Farmasi ISFI,
Banjarmasin.
Inayah, 2014, Analisis Kuantitatif Bakteri Coliform Pada Es Batu Dari Penjual
Cappucino Cincau Yang Beredar Di Kelurahan Kuin Selatan, Kuin
Cerucuk Dan Belitung Utara Kota Banjarmasin. Akademik Farmasi
ISFI, Banjarmasin.
Kementerian Kesehatan. 2010, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010, tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kusnaedi, 2004, Mengolah Air Gambut dan Air Kotor untuk Air Minum, Puspa
Swara, Jakarta cit. Jumani, 2011, Hubungan Perilaku Penggunaan Air
Sumur dengan Keluhan Kesehatan dan Pemeriksaan Kualitas Air Sumur
pada Pondok Pesantren di Kota Dumai Tahun 2011, Skripsi, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Muliawan, Sylvia Y, Bakteri Spiral Patogen, (Jakarta: Erlangga, 2008)
Novel, S.S., Wulandari, A.P., Safitri, R., 2010, Praktikum Mikrobiologi Dasar,
Trans Info Media, Jakarta.
Oktavia. R, W. 2009. Pengaruh Seduhan Teh Hijau (Camellia sinensis)
Terhadap Farmakokenetika Parasetamol yang Diberikan Bersama
Secara Oral Kepada Kelinci Jantan. Skripsi. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Pohan, D, 2009. Pemeriksaan Escherichia coli Pada Usapan Peralatan Makan
Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan.
Skripsi FKM USU,Medan.
Pracoyo, NE. 2006. Penelitian Bakteriologi Air Minum Isi Ulang di Daerah
Jabotabek
Maret
2004.
Cermin
Kedokteran.
<http://www.kalbefarma.com/cdk.> Diakses Tanggal 11 april 2016.
Rhiyan, S. 2012. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Telur Ayam Local
terhadap
Jumlah
Coliform.
Diakses
maret
2016
<http://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/1884/1194>
Rahmawati, A.A., & Azizah, R., 2005, Perbedaan Kadar BOD, COD, TSS, dan
MPN Coliform pada Air Limbah Sebelum dan Sesudah Pengolahan Di
RSUD Nganjuk, Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.2, No. 1:97-100,
Jakarta.

Radji, M., 2011, Buku Ajar Mikrobiologi: Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Santoso BI, Hardinsyah, Siregar P, & Pardede SO. 2011. Air bagi Kesehatan.
Centra Communications.
Soemarno. (2002). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. Yogyakarta: Penerbit
Akademi Analis Kesehatan Yogyakarta Departemen Ksehatan RI.
Suriawiria, U., 2008, Mikrobiologi Air, PT., Alumni, Bandung.
Tarigan, J., 1988, Pengantar Mikrobiologi Umum. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta.

Waluyo, lud. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang.


Yunaenah. 2009. Kontaminasi Escherichia coli pada makanan jajanan di kantin
sekolah dasar wilayah Jakarta pusat tahun 2009. (Tesis). FKM UI.

You might also like