You are on page 1of 13

ABSTRAK

wahyudin 2016, Judul Skripsi pengaruh latihan variasi ladder drill terhadap
kemampuan dribbling dan kelincahan dalam permainan sepak bola pada club red bee
tahun 2016. Pembimbing 1 : Dadang Warta Candra W.K., MPd Pembimbing
11 : Andi Anshari Bausad, MP.d
Kata kunci : Pengaruh latihan variasi ladder drill, dribbling dan kelincahan.
Dalam penelitian ini keterampilan menggiring bola merupakan teknik dasar
yang sangat berpengaruh sehingga setiap pemain harus mahir dan benar-benar
menguasai teknik dasar dan kelincahan dalam permainan sepak bola sehingga disaat
menggiring bola, bola tidak jauh dari kakinya dan selalu gesit dalam melakukan
permainan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan variasi ladder
drill terhadap kemampuan dribbling dan kelincahan pada permainan sepak bola club
red bee tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain
penelitian one group pretest and posttest design. Populasi penelitian adalah pemain
club red bee sebanyak 18 orang. sampel penelitian ini sebanyak 18 orang. Teknik
pengambilan data dalam penelitian menggunakan tes instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dribbling dan zig-zag run. Teknik analisis data
menggunakan uji t. hasil uji t memperoleh nilai bahwa dribbling t hitung sebesar
9,730 > 2,110 (t tabel) dengan taraf signifikan 5% dan kelincahan t hitung sebesar
4,676 > 2,110 (t tabel) dengan taraf signifikan 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima,
berarti terdapat pengaruh latihan variasi ladder drill terhadap kemampuan dribbling
dan kelincahan dalam permainan sepak bola pada club red bee tahun 2016. Terdapat
pengaruh latihan variasi ladder drill terhadap kemampuan dribbling pada permainan
sepak bola pada club red bee tahun 2016, yaitu sebesar 7,736%, terdapat pengaruh
latihan variasi ladder drill terhadap kelincahan dalam permainan sepak bola pada
club red bee tahun 2016, yaitu sebesar 4,676%.

Latar Belakang Masalah

Sebagaimana kita ketahui bahwa permainan sepak bola di negeri kita


merupakan salah satu cabang olahraga yang paling digemari oleh masyarakat, tua,
muda di kota-kota besar sampai ke pelosok-pelosok kota. Sekarang banyak
bermunculan sekolah-sekolah sepak bola yang dimana peserta didiknya dari
kalangan anak-anak usia muda. Pembinaan diusia muda sangatlah tepat untuk
memajukan persepak bolaan di daerah-daerah terutama sekali di wilayah NTB
pada umumnya, usia muda merupakan tempat pembentukan dasar bermain sepak
bola serta penanaman disiplin dan sportif
Tujuan utama dalam permainan sepak bola adalah untuk memasukan bola ke
gawang lawan dan menjaga agar tidak kemasukan atau kebobolan gol, dan
permainan sepak bola bukanlah permainan individu tetapi, permaina sepak bola
adalah permainan yang membutuhkan kerja sama tim (sportif). Penguasaan
macam-macam teknik dasar sepak bola sangat menentukan keterampilan dalam
permainan sepak bola dalam suatu pelaksanaan pertandingan.
Keterampilan menggiring bola merupakan teknik dasar yang sangat
berpengaruh sehingga setiap pemain harus mahir dan benar-benar menguasai
teknik dasar tersebut agar dapat bermain dengan baik. Setelah dilakukan observasi
khususnya pada pemain Red Bee, peneliti memilih club yang memiliki anggota
pemain yang berjumlah 18 orang. Dan dari hasil pengamatan pada setiap latihan
ternyata masih ada pemain yg belum memenuhi standar yang diharapkan dalam
melakukan dribbling dan kelincahan dari salah satu teknik dasar dan kondisi fisik
tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh gerakan diantaranya, pandangan matanya lebih
banyak kearah bola, sulit melewati atau menghindari lawan serta melindungi bola
dari sergapan lawan, dan gerakan kakinya pula kurang lincah sehingga ketika
menguasai bola saat dribbling bola terlalu jauh dari kakinya sehingga bola dapat
direbut sama lawan. Jadi untuk memperbaiki kekurangan tersebut perlu melakukan
latihan variasi ladder driil untuk meningkatkan kemampuan dribbling dan
kelincahan
Bersumber dari pendapat di atas baik mengenai pentingnya latihan dribbling
dan kelincahan dalam permainan sepak bola, untuk itu seorang pelatih perlu

memilih metode atau bentuk latihan yang sesuai dan dapat meningkatkan
dribbling dan kelincahan.
Ada berbagai macam metode latihan untuk dapat meningkatkan
kemampuan dribbling dan kelincahan. Salah satunya adalah dengan menggunakan
latihan ladder atau tangga ketangkasan. Dengan berfokus pada pergerakan cepat
kaki dan reaksi cepat dapat menjadi salah satu bentuk latihan fisik yang fungsinya
melatih kelincahan kaki.
Melalui latihan dengan metode menggunakan alat latihan ladder drill tersebut
diharapkan terdapat pengaruh yang dapat meningkatkan kualitas kemampuan
dribbling dan kelincahan pada seorang pemain sepak bola. Melihat latar belakang
tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk merumuskan dalam sebuah judul
Pengaruh latihan variasi ladder drill terhadap kemampuan dribbling dan
kelincahan pada permainan sepak bola Club Red Bee tahun 2016.
Kajian literature
Tujuan utama dalam permainan sepak bola adalah untuk memasukan bola
ke gawang lawan dan menjaga agar tidak kemasukan atau kebobolan gol, dan
permainan sepak bola bukanlah permainan individu tetapi, permaina sepak bola
adalah permainan yang membutuhkan kerja sama tim (sportif). Penguasaan
macam-macam teknik dasar sepak bola sangat menentukan keterampilan dalam
permainan sepak bola dalam suatu pelaksanaan pertandingan.
Dribbling (Menggiring Bola)
Menggiring bola adalah mendorong bola atau menendang bola ke depan
secara pelan dengan variasi ke samping sambil berlari sehingga bola bergulir di
tanah dan tetap dalam penguasaan pemain. Teknik menggiring bola dapat
dilakukan dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan kaki bagian punggung
baik menggunakan kaki kanan, kaki kiri, atau kaki kanan dan kiri secara
bergantian. (Mielke, 2007:1)

Ada banyak cara untuk melatih meningkatkan kemampuan dribbling dan


kelincahan salah satunya dengan variasi ladder drill, latihan ladder drill
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dribbling dan kelincahan dan latihan
ini mampu dilakukan 1- 4 repetisi tiap latihan. Latihan adalah suatu proses
perubahan ke arah yang lebih baik yaitu untuk meningkatkan kualitas fisik,
kemampuan fungsional peralatan tubuh, dan kualitas psikis anak latih(Mylsidayu
& Kurniawan, 2015:46-47). Sedangkan menurut ahli lain, latihan adalah suatu
proses yang sistematis dalam menyiapkan atlet pada penampilan tingkat tinggi.
Proses dilakukan dengan berulang-ulang dengan beban yang makin meningkat.
(Syahfrizar, 2007:28).
Ladder drill adalah suatu bentuk alat latihan melompat menggunakan satu
atau dua kaki dengan melompat tali yang berbentuk tangga yang diletakan di
lantai atau tanah. Ladder drill biasa digunakan para atlet atau para pemain sepak
bola untuk meningkatkan kelincahan. Untuk dapat meningkatkan kelincahan salah
satunya dapat dengan menggunakan ladder drill untuk melatih, berfokus pada
gerakan cepat dan reaksi cepat. Ladder adalah salah satu bentuk latihan fisik yang
fungsinnya melatih kelincahan kaki dan sinkronisasi gerak secara seimbang.
Untuk berlatih gerak ini yang di butuhkan adalah alat berupa tali lentur yang
menyerupai anak tangga yang berukuran 50 cm x 520 cm, dengan jarak antar
bilah 50 cm, dan kemudian diletakan pada bidang datar atau lantai. Latihan
ladder drill membantu kita dalam improvisasi berbagai aspek gerakan,
meningkatkan keseimbangan, daya tahan otot, waktu reaksi dan kordinasi antara
berbagai bagian tubuh, dan agar pemain dapat mengubah arah lebih cepat, meski
dalam kecepatan tinggi (sprint). Fungsi latihan ladder drill untuk melatih otot
tungkai yang gerakanya berfokus pada kecepatan dan kelincahan dengan
koordinasi kaki yang baik disertai keseimbangan gerak. Latihan menggunakan
alat ladder driil dapat di terapkan pada semua cabang olahraga, dan karenanya
telah menjadi salah satu program pelatihan yang cukup populer di dunia olahraga.
(Brown, Lee E. et al, 2000:65) dalam Tiar Pramukti, dkk (2015).

Metode Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah:
One Group pre-tes-pos-test Design, Pada rancangan ini terdapat pretest,
sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih
akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan
(Hulfian, 2004:38).
T1a

T2a

T1b
X
T2b
Rancangan penelitian (Maksum, 2009:48) diadopsi oleh peneliti 2016.
Ket :
T1a : Tes awal menggiring (pre test)
T2b : Tes akhir menggiring (post test)
X : Latihan Variasi ladder drill
T1b : Tes awal kelincahan (pre test)
T2b : Tes akhir kelincahan (post test)
Metode penelitian ini adalah studi populasi, dalam penelitian ini subyek 20
berjumlah orang , yaitu seluruh pemain club red bee tahun 2016. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka instrument yang digunakan dalam pelaksanaan adalah
tes kemampuan dribbling dan kelincahan (zig-zag run)
Tes Dribbling

Instrumen tes menggiring bola (Nurhasan 2001:161)


Adapun standar operasi pelaksanaan keterampilan menggiring bola adalah
sebagai berikut:

a. Pada aba-aba siap testee berdiri di belakang garis star dengan bola dalam
penguasaan kakinya.
b. Setelah aba-aba dimulai pemain segera menggiring bola melewati sebelah
kiri rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai
dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai ia melewati garis finish.
Bila salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa
menggunakan anggota badan selain kaki di tempat kesalahan terjadi dan
selama itu pula stopwacth tetap jalan.
c. Pengembalian waktu menghentikan stopwatch apabila pemain dan bola
sudah lewat dari garis finish. Dan apabila pemain melakukan gerakan yang
salah, pengawas segera mengingatkan dan harus membetulkan gerakan
yang salah tadi dan segera menetukan gerakan test yang dilakukan.
d. Penilaian hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh testi pada saat
menggiring bola dari tempat start, sampai finish, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan waktu dicatat sampai 1/10 detik.
Tes Kelincahan (Zig-Zag Run)

Instrumen kelincahan (zig-zag run). (Nurhasan, 2001: 101)


Adapun standar Pelaksanaan kelincahan adalah sebagai berikut:
a. Subyek berdiri di belakang garis star.
b. Bila ada aba-aba ya, stopwatch dihidupkan ia lari secepat mungkin
mengikuti arah panah sesuai dengan diagram sampai batas finish.
c. Subyek diberi kesempatan melakukan tes ini sebanyak 3 kali
kesempatan.

d. Gagal bila menggeserkan tonggak, pada sesuai pada diagram tes


tersebut.
e. Penilaiaan : tes dilakukan 3 kali percobaan, waktu yang dihasilkan
yang dicatat persepuluh detik.
Hasil penelitian
Tabel kerja perhitungan rata-rata dan penafsiran derajat sebaran nilai
perindividu dari nilai rata-rata kemampuan dribbling
N

Nama Pemain

D2

Pre-test

Post-test

(X1)

(X2)

(X1 X2)

Eko Islami

17,87

16,20

1,67

2,79

Syahidatan Arafat

15,64

14,64

Yayat

16,71

14,38

2,33

5,43

Sahrul

15,34

14,71

0,63

0,40

Ahmad Zainul Arifin

15,52

14,20

1,32

1.75

Didi Saptahadi

15,82

15,20

0,62

0,39

Wahyudin

15.71

14,76

0,95

0,91

Yogi Ikhsan

15,92

15,15

0,77

0,60

Najri

15,64

14,10

1,54

2,38

10

Adhar

16,86

14,99

1,83

3,35

11

Carol

16,96

14,87

2,09

4,37

12

Yayan

16,98

15,62

1,36

1,85

13

Andri

16,34

14,86

1,48

2,20

14

Dedi

15,42

14,70

0,72

0,52

15

Arif

15,25

14,68

0,57

0,33

16

Edy Satiawan

15,54

14,20

1,34

1,80

17

Syafrudin

15,57

14,16

1,41

1,99

18

Iwan

15,46

14,81

0,65

0,43

Jumlah

288,51

266,23

22,28

32,49

Nilai rata-rata

16,03

14,80

1,24

1,81

D
t

N . D2( D)
( N1)
22,28
18.32,49(22,28)
(181)
22,28

584,82496,40
17

22,28
88,42
17

22,28
5,21

22,28
2,29

Peningkatan

9,730
MD
x 100
M pre

1,24
x100
16,03
=
=

7,736%

Dilihat dari hasil perbandingan tersebut maka disimpulkan bahwa thitung

sebesar 9,730 > ttabel 2,110 taraf pengujian signifikan. Dengan dasar ini

hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi Tidak ada pengaruh latihan variasi
ladder drill terhadap kemampuan dribbling bola pada club red bee tahun

2016, ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi Ada


pengaruh latihan variasi ladder drill terhadap kemampuan dribbling bola
pada club red bee tahun 2016, diterima. Setelah dihitung rumus yang
tertera di BAB IV ini di peroleh angka untuk dribbling 7,736% dari nilai
akhir dari rumusan masalah yang ke tiga.
Tabel kerja perhitungan rata-rata dan penafsiran derajat perindividu dari
nilai rata-rata kelincahan (zig-zag run).
NO

Nama Pemain

D2

Pre-test

Post-test

(X1)

(X2)

(X1 X2)

Eko Islami

15,58

14,02

1,56

2,4

Syahidatan Arafat

14,80

14,10

0,7

0,4

Yayat

15.40

15,20

0,2

0,04

Sahrul

14,79

14,15

0,64

0,41

Ahmad Zainul

14,92

14,30

0,62

0,39

Didi Saptahadi

15,04

14,78

0,26

0,07

Wahyudin

14,80

13,12

1,68

2,83

Yogi Ikhsan

15,06

14,66

0,4

0,16

Najri

15,02

14,23

0,79

0,63

10

Adhar

15,18

14,98

0,2

0,04

11

Carol

15,16

14,82

0,34

0,12

12

Yayan

15,25

14,98

0,27

0,08

13

Andri

15,50

15,38

0,12

0,02

14

Dedi

13,88

13,70

0,18

0,04

15

Mukti Ali

14,96

14,18

0,78

0,61

16

Edy Satiawan

13,98

12,15

1,83

3,35

17

Syafrudin

13,88

13,71

0,17

0,03

18

Iwan

14,30

14,10

0,2

0,04

Jumlah

267,5

256,56

10,94

11,79

Nilai rata-rata

14,87

14,26

0,61

0,66

D
t

N . D2( D)
( N1)
10,94

18.11,79(10,94)
(181)
10,94

10,94
92,53
17

10,94
5,45

10.94
2,34

Peningkatan

212,22119,69
17

4,676
MD
x 100
M pre

0,61
x100
14,87
=
=

4,103%

Dilihat dari hasil perbandingan tersebut maka disimpulkan bahwa thitung

sebesar 4,676 > t-tabel 2,110 taraf pengujian signifikan. Dengan dasar

ini hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi Tidak ada pengaruh latihan ladder

drill terhadap kelincahan (zig-zag run) pada pemain club red bee tahun
2016, ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi Ada
pengaruh latihan ladder drill terhadap kelincahan pada pemain club red
bee tahun 2016, diterima. Setelah dihitung rumus yang tertera di BAB
IV ini di peroleh angka untuk kelincahan 4,103% dari nilai akhir dari
rumusan masalah yang ke tiga.
Pembahasan
Dalam permainan sepak bola dribbling merupakan salah satu usaha
mendorong bola atau menendang bola ke depan secara pelan dengan variasi
kesamping sambil berlari sehingga bola bergulir di tanah dan tetap dalam
penguasaan pemain, dalam permainan sepak bola kondisi fisik khususnya
kelincahan merupakan salah satu faktor penunjang dalam penampilan pemain.
Terjadinya peningkatan hasil kemampuan dribbling dan kelincahan pada kelompok
eksperimen tersebut diperidiksi merupakan efek dari latihan ladder drill yang
diberikan selama 6 minggu, hal ini disebabkan karena latihan-latihan yang
diberikan mengacu pada program latihan yang telah dirancang dengan cukup baik
yang berpedoman pada prinsip-prinsip dan beban latihan.
Latihan ladder drill adalah salah satu bentuk latihan fisik yang fungsinya
melatih kelincahan kaki dan sinkronisasi gerak secara seimbang. Latihan ini
menggunakan alat yang menyerupai anak tangga yang diletakan pada bidang datar
atau lantai yang berukuran 50 x 520 cm. Dari hasil penelitian ini dapat diartikan
bahwa latihan ladder drill

merupakan salah satu bentuk latihan yang dapat

meningkatkan kemampuan dribbling dan kelincahan dalam permainan sepak bola


pada pemain club red bee tahun 2016.
Berdasarkan pengolahan data bahwa ada pengaruh latihan variasi ladder
drill terhadap kemampuan dribbling dan kelincahan disebabkan para pemain sudah
memahami latihan tersebut dan ditambah penjelasan dan contoh latihan oleh
peneliti tersebut, sehingga para pemain tidak bingung dalam melaksanakan latihan

tersebut. Dan didukung oleh skill individu dari para pemain itu sendiri, baik
stamina, kondisi fisik, mental dan teknik yang dilakukan seorang pemain itu
sendiri. Sehingga latihan berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan peneliti.
Semoga hasil penelitian ini dapat menjadikan informasi yang bermanfaat
bagi pelatih sepak bola club red bee khususnya, agar dapat lebih maksimal dalam
meningkatkan latihan para pemain sehingga mampu mencapai prestasi yang lebih
baik.
Kesimpulan Dan Saran
Simpulan
Mengacu pada hasil analisis data yang dilakukan pada bagian pemaparan
dan deskripsi data serta pada pembahasan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa: Ada pengaruh latihan ladder drill terhadap kemampuan
dribbling dan kelincahan pada club red bee tahun 2016. Hal ini menunjukkan
dari hasil analisis data menggunakan rumus t-tes dengan hasil t-hitung

tes

Dribbling 9,730 dan tes kelincahan 4,676 yang keduanya lebih besar dari hasil ttabel 2,110, dengan taraf signifikan 5%, yang artinya penelitian ini mempunyai
pengaruh terhadap peningkatan hasil kemampuan Dribbling dan

kelincahan

dalam permainan sepak bola. Berarti ada perbedaan pengaruh latihan variasi
ladder drill terhadap kemampuan dribbling dan kelincahan. Setelah dihitung
menggunakan rumus yang tertera pada BAB IV diperoleh angka untuk dribbling
7,736% dan kelincahan 4,103% berarti ada peningkatan dari sala satu kedua tes
tersebut yaitu dribbling lebih besar dari kelincahan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang peneliti bisa
berikan kepada beberapa pihak diantaranya:
1. Disarankan kepada pemain yang menekuni olahraga sepak bola hendaknya
melakukan latihan ladder drill secara

maksimal dan berkesinambungan,

serta latihan yang teratur agar mendapatkan prestasi yang lebih baik dalam
cabang olahraga sepak bola.

2. Pelatih sepak bola dalam merencanakan program latihan hendaklah dikaji


dengan benar bentuk-bentuk latihan yang akan digunakan, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan dribbling dan kelincahan dalam permainan sepak
bola.
3. Pelatih sepak bola agar tetap memotifasi dan mendukung melalui pengadaan
sarana dan prasarana olahraga sepak bola yang memadai.
4. Diharapkan kepada peneliti-peneliti lain yang berminat melakukan penelitian
ini diharapkan dapat memperluas ruang lingkup, variabel dan masalahnya
sehingga dapat memperkaya ilmu pengetahuan khususnya dalam permainan
sepak bola.
Referensi
Hulfian, 2014. Penelitian Dikjas. Garuda Ilmu. Selong LOTIM.
Maksum, A. 2009. Metodologi Penelitian. Surabaya: Unesa.
Mylsidayu, Apta & Kurniawan, Feby. 2015. Ilmu Kepelatihan Dasar. Afabeta.
Bandung.
Mielka, Danny. 2007. Dasar-Dasar Sepak Bola. Human Kinetics: Bandung.
Nurhasan, 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Direktorat
Jenderal Olahraga. Jakarta Pusat.
Syahfrizar, 2007. Latihan Knee Tuck Jump & Box Jump Untuk Atlet Bola Voli.
Wineka Media.
Tim Penyusun, 2011. Pedoman Bimbingan dan Penulisan Karya Ilmiah. IKIP:
Mataram.

You might also like