You are on page 1of 220

MATERI TEKNIS

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)


KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2011-2031

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTARISI..

DAFTARTABEL.

vi

DAFTARGAMBAR

ix

BABI

PENDAHULUAN

1.1.

LatarBelakang

I1

1.2.

DasarHukum.

I3

1.3.

ProfilWilayahKotaTangerangSelatan

I4

1.3.1. KondisiFisikLingkungan..

I6

1.3.1.1. TopografidanKelerengan..

I6

1.3.1.2. Geologi.

I12

1.3.1.3. SumberDayaAir

I12

1.3.2. PotensiRawanBencana

I14

1.3.3. KependudukandanSumberDayaManusia

I20

1.3.3.1. KepadatanPenduduk.

I22

1.3.3.2. KomposisiPenduduk..

I26

1.3.3.3. Ketenagakerjaan..

I33

1.3.4. Perekonomian..

I34

1.3.4.1. ProdukDomestikRegionalBruto

I34

1.3.4.2. StrukturEkonomi

I40

1.3.5. PenggunaanLahan

I42

1.3.6. PrasaranaSaranaUmum(PSU)

I43

1.3.6.1. FasilitasPendidkan

I43

1.3.6.2. FasilitasKesehatan

I44

1.3.6.3. FasilitasPeribadatan

I44

1.3.6.4. FasilitasPerdagangandanJasa..

I47

1.3.6.5. KondisiSaranaPerkantoranPemerintah

I48

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

1.3.6.6. Kondisi Sarana Tempat Pemakaman Umum


danMakamPahlawan.
1.3.6.7. KondisiSaranaRuangTerbuka.
1.3.7. SaranaTransportasi.

I48

I49
I50

1.3.7.1. JaringanJalan

I50

1.3.7.2. Terminal

I54

1.3.7.3. KeretaApi

I55

1.3.7.4. TransportasiUdara

I56

1.3.8. InfrastrukturPerkotaan

I58

1.3.8.1. KondisiSistemEnergidanKelistrikan

I58

1.3.8.2. KondisiJaringanTelekomunikasi.

I58

1.3.8.3. KondisiAirBersih

I58

1.3.8.4. KondisiAirLimbah

I59

1.3.8.5. KondisiDrainase

I61

1.3.8.6. KondisiPersampahan

I62

1.3.8.7. KondisiPemadamKebakaran

I63

BABII TUJUAN,KEBIJAKANDANSTRATEGIPENATAANRUANG

2.1

KedudukanRTRWKotaTangerangSelatan

II1

2.2

TujuanPenataanRuang.

II1

2.3

KebijakanPenataanRuang

II2

2.3.1 KebijakanStrukturRuang

II2

2.3.2 KebijakanPolaRuang

II2

2.3.3 KebijakanKawasanStrategisKota

II3

StrategiPenataanRuang

II3

2.4.1. StrategiStrukturRuang

II3

2.4.2. StrategiPolaRuang

II6

2.4.3. StrategiKawasanStrategisKota

II8

2.4

ii

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

BABIII RENCANASTRUKTURRUANGWILAYAHKOTA

3.1

RencanaPengembanganKependudukan

III1

3.2

RencanaStrukturRuangWilayahKota.

III1

3.2.1RencanaSistemPusatPelayananKota..

III1

3.2.2RencanaSistemJaringanPrasaranaWilayahKota..

III8

3.2.2.1RencanaSistemPrasaranaUtama.

III8

3.2.2.2 RencanaSistemJaringanTransportasiDarat.

III8

3.2.2.3

III12

Rencana

Sistem

Jaringan

Transportasi

Perkeretaapian..

3.2.2.4. RencanaSistemJaringanTransportasiUdara

III12

3.3.1 RencanaSistemPrasaranaLainnya

III17

3.3.2.1 RencanaSistemJaringanPrasaranaEnergi

III17

3.3.2.2 Rencana

III18

Sistem

Jaringan

Prasarana

Telekomunikasi..
3.3.2.3 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Sumber
DayaAir..
3.3.2.4 RencanaInfrastrukturPerkotaan.

III21

III23

BABIV RENCANAPOLARUANG

4.1

4.2

RencanaPolaRuangKawasanLindung

IV1

4.1.1 KawasanPerlindunganSetempat...

IV1

4.1.2 RuangTerbukaHijau(RTH)

IV2

4.1.3 KawasanEvakuasiBencana..

IV14

RencanaKawasanBudidaya

IV15

BABV RENCANAKAWASANSTRATEGISKOTA

5.1

KriteriaKawasanStrategisKota

V1

5.2

Penetapan Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan

V4

StrategisProvinsiKotaTangerangSelatan..

iii

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

5.3

PenetapanKawasanStrategisKota

BABVI ARAHANPEMANFAATANRUANG

V5

6.1

ArahanPemanfaatanRuang

VI1

6.2

Konsep Indikasi Program Utama Jangka Menengah

VI2

LimaTahunan..

BABVII KETENTUANPENGENDALIANPEMANFAATANRUANG

7.1

Ketentuan

Umum

Peraturan

Zonasi

Struktur

Ruang
7.1.1

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Untuk Pusat


Pelayanan.............................................................

7.1.2

7.1.3

VII2

VII4

Transportasi............................................................

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Sistem

VII6

Energi

dan

Kelistrikan...............................................................

VII7

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Sistem

JaringanTelekomunikasi........................................

VII7

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Sistem

JaringanSumberdayaAir........................................

VII8

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Sistem

InfrastrukturPerkotaan..........................................

VII9

KetentuanUmumPeraturanZonasiPolaRuang..

VII13

7.1.4

7.1.5

7.1.6

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan

PerlindunganSetempat..........................................

VII14

7.2.2

KetentuanUmumPeraturanZonasiRTH.............

VII15

7.2.3

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan

CagarBudaya.........................................................

VII16

7.2.1

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Jaringan

Jaringan

7.2

VII2

iv

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

7.2.4

7.2.5

7.2.6

7.2.7

7.2.8

7.2.9

7.2.10

7.2.11

RawanBencana......................................................

VII17

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan

Perumahan.............................................................

VII18

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan

PerdagangandanJasa...........................................

VII19

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan

Perkantoran............................................................

VII19

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan

Industri...................................................................

VII20

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan

Pariwisata...............................................................

VII21

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan

RTNH.......................................................................

VII22

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan


RuangEvakuasiBencana........................................

VII23

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan

PeruntukanRuangBagiKegiatanSektorInformal.

VII23

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan

PeruntukanLainnya...............................................

VII26

KetentuanUmumZonasiKawasanStrategis

VII27

7.2.12

7.2.13

7.3

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan

7.3.1 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan

Strategis dari Sudut Kepentingan Pertumbuhan

Ekonomi....

VII27

7.3.2 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan


StrategisdariSudutKepentinganSosialdanBudaya..

VII28

7.3.3 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan


Strategis dari Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya
DukungLingkunganHidup..........................................

VII28

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

DAFTAR TABEL
Tabel

1.1

LuasWilayahKotaTangerangSelatan

I6

1.2

KarakteristikSungaiCisadane..

I14

Proyeksi Penduduk Kota Tangerang Selatan Tahun 20102030

I22

BerdasarkanAngkaPertumbuhanPenduduk(jiwa)..

1.3
1.4

Proyeksi Penduduk Kota Tangerang Selatan Per Kecamatan

Tahun20102030.

1.5

Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Tangerang

Selatan2010

1.6

Proyeksi Kepadatan Penduduk Kota Tangerang Selatan Tahun


20102030(jiwa/ha)

1.7

Skenario Daya Tampung Penduduk Kota Tangerang Selatan


Tahun2030

1.8

1.9

1.10

1.11

1.12

1.13
1.14

Halaman

Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis


KelaminKotaTangerangSelatanTahun2010..
Proyeksi Jumlah Penduduk Kota tangerang Selatan Menurut
KelompokUmurTahun20102030(Jiwa)
Proyeksi Penduduk Kota Tangerang Selatan Menurut Agama
Tahun20102030(Jiwa)..
Proyeksi Penduduk Kota Tangerang Selatan Menurut Tingkat
PendidikanTahun20102030(Jiwa)
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kota Tangerang
Selatan20072010.
Jumlah Pencari Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kota
TangerangSelatanTahun2008..
PDRB Kota Tangerang Selatan Harga Berlaku Menurut

I22

I23

I23

I25

I27

I28

I28

I29

I30

I32
I36

vi

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

LapanganUsaha.
1.15
1.16
1.17
1.18
1.19
1.20

1.21

1.22

1.23

PDRB Kota Tangerang Selatan Harga Konstan 2000 Menurut


LapanganUsaha....
PDRBMenurutKelompokSektorKotaTangerangSelatan..
Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Lapangan Usaha di Kota
TangerangSelatanTahun2008
EksistingPenggunaanLahanDiKotaTangerangSelatan.
Jumlah Prasarana Kesehatan Menurut Kecamatan di Kota
TangerangSelatan
Sebaran Fasilitas Perdagangan dan Jasa Di Kota Tangerang
Selatan.........................................................................................
PasarTradisionaldiTanahMilikPemerintahdiKotaTangerang
Selatan.........................................................................................
Makam pahlawan dan tempat Pemakaman Umum (TPU) di
KotaTangerangSelatanTahun2008..........................................

I37
I38
I39
I41
I42
I45

I47

I48

I49

1.24

SitudiKotaTangerangSelatanTahun2008..

I50

1.25

KondisiJalanWilayahKotaTangerangSelatan

I53

3.1

PerincianPusatpusatdiKotaTangerangSelatan..

III4

3.2

RencanaFungsiJalanKotaTangerangSelatan

III8

3.3

StandarKriteriaDesainKebutuhanAirMinum

III23

3.4

3.5

3.6

4.1

PDRBKotaTangerangSelatanPerKecamatan(2008).

Proyeksi Kebutuhan Air Domestik dan Non Domestik Tahun


20102030KotaTangerangSelatan(Liter/hari)
Proyeksi Produksi Timbunan Sampah Di Kota Tangerang
Selatan(Liter/Hari)..
Proyeksi Kebutuhan Sarana Persampahan Di Kota Tangerang
Selatan(unit)tahun2030
RencanaNeracaRTHPublikdanPrivatKotatangerangSelatan
Tahun2030...

III24

III28

III28

IV10

vii

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

6.1

TahapanPembangunanProgramPemanfaatanRuang.

VI11

6.2

IndikasiProgramLimaTahunan.

VI14

viii

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

DAFTAR GAMBAR
Tabel

Halaman

1.1

PetaAdministrasi.....

I7

1.2

PetaTopografi

I8

1.3

PetaMorfologi...

I9

1.4

PetaKemiringanLereng..

I10

1.5

PetaStrukturGeologi ...

I11

1.6

PetaJenisTanah...

I15

1.7

PetaCurahHujan..

I16

1.8

PetaHidrologi.....

I17

1.9

PetaRawanBencana...

I18

1.10

PetaDAS..

I19

1.11

GrafikPertumbuhanPendudukdiKotaTagerangSelatan

I20

1.12

GrafikPertumbuhanPenduduk20102030

I21

Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk 20102030 Berdasarkan


1.13

Angka Pertumbuhan Penduduk Kota Tangerang Selatan di

I21

MasingMasingKecamatan..
1.14

StrukturUmurPendudukKotaTangerangSelatanTahun2010..

I26

1.15

PetaKepadatanPenduduk.

I31

1.16

Selatan.

I34

1.17

SalahSatuKegiatanPerekonomianTangerangSelatan.

I35

1.18

PetaPenggunaanLahan...

I46

1.19

Diagram Jenis Matapencaharian Penduduk Kota Tangerang

Peta Sebaran Stasiun Kereta Api di Kota Tangerang Selatan


Tahun2010

I57

3.1

PetaStrukturRuang.

III6

3.2

PetaRencanaSistemPelayananKota.

III7

ix

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

3.3

PetaRencanaJaringanTransportasiDarat...

III87

3.4

PetaRencanaSistemJaringanJalan

III14

3.5

PetaRencanaJaringanPerkeretaapian..

III15

3.6

PetaKKOP..

III16

3.7

PetaRencanaSistemJaringanEnergi.....

III19

3.8

PetaRencanaSistemJaringanTelekomunikasi....

III20

3.9

PetaRencanaPengelolaanAirMinum...

III34

3.10

PetaRencanaPengelolaanAirLimbah.........................................

III35

3.11

PetaRencanaSistemPersampahan.

III36

3.12

PetaRencanaDrainase.

III37

3.13

PetaRencanaPenyediaanPrasaranadanSaranaJaringanJalan
PejalanKaki

III38

3.14

PetaRencanaJalurSepeda.

III39

3.15

PetaRencanaJalurEvakuas Bencana..

III40

4.1

PetaRencanaPerlindunganSetempat.....

IV11

4.2

PetaRencanaRuangTerbukaHijau.

IV12

4.3

PetaKawasanRawanBencana

IV13

4.4

PetaRencanaRuangEvakuasiBencana.

IV20

4.5

PetaRencanaPolaRuang

IV21

5.1

PetaKawasanStrategis

V6

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

1.1

BAB1
PENDAHULUAN

LatarBelakang
Pendekatan pembangunan melalui otonomisasi yang seluasluasnya

menghendaki daerah untuk mendorong pembangunannya agar lebih produktif


dan menghasilkan dayaguna serta hasil guna yang lebih besar. Undangundang
Nomor32Tahun2004telahmenempatkanotonomidaerahsecarautuhkepada
daerah Kabupaten dan Kota serta banyak daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota
yangmengalamipemekaran.
Untuk mewujudkan daerah otonom, makna otonomi daerah harus
ditempatkan dalam kerangka yang benar, yaitu memberi kewenangan kepada
daerah untuk mengkoordinasikan dan memadukan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan pengawasan pembangunan, yang diarahkan pada
pengembangankesejahteraanrakyat.
Era diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia menuntut setiap
daerahuntukdapatmengembangkandaerahnyamasingmasing,sesuaidengan
potensiyangdimilikiagardapatbertahandanberkembangditengahpersaingan
regional,nasionalmaupunglobal.
Kompleksitaspermasalahantataruangpascapemekarantentunyaharus
dapat dikelola dengan baik. Namun demikian, peran dan bentuk intervensi
penataan ruang yang dimiliki Pemerintah Pusat sudah tidak dapat terlibat
langsung dalam setiap persoalan di daerah mengingat saat ini tidak ada hirarki
langsungantarRTRWNdenganrencanatataruangdidaerah.Dengankatalain,
daerahmemilikikewenanganpenuhdalampenataanruangwilayahnya.

I1

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Secara administratif daerah pemekaran memang sudah terpisah dari


daerah induknya, namun banyak hal yang masih terkait di antara masyarakat
keduanya yang mempengaruhi pola kegiatan, pergerakan serta pemanfaatan
ruang di daerah pemekaran dan induknya. Di samping itu, pemekaran tersebut
memberikan dampak secara langsung, yaitu mengubah struktur tata ruang,
fungsikawasanmaupunluasbeberapakawasantertentu.
Perubahantersebutharusdiiringidengantersedianyadokumenrencana
tataruangwilayahyangdapatdijadikanacuanuntukmengarahkanpelaksanaan
pembangunan dan pengembangan di wilayahnya agar dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Namun pada kenyataannya masih banyak daerah
pemekaranyangbelummemilikidokumenrencanatataruangtersebut.

Keterbatasan dana dan kemampuan sumberdaya manusia juga menjadi

kendala pemerintah daerah pemekaran dalam penyusunan rencana tata ruang


wilayah. Berkenaan dengan kondisi di atas, diperlukan fasilitasi dalam
penyusunan rencana tata ruang bagi daerah pemekaran. Salah satu daerah
pemekaran yang perlu difasilitasi dalam penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) adalah Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Dalam
penyusunan RTRW ini dilakukan pula Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
yang menyatu dengan dokumen RTRW Kota Tangerang Selatan. Ini dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan akan kajian yang saling terintegrasi dan
komprehensif sesuai dengan amanat dalam Undangundang. Dalam Pasal 15
UndangUndang No.32/2009 tentang PPLH dinyatakan bahwa KLHS adalah
rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk
memastikanbahwaprinsippembangunankeberlanjutantelahmenjadidasardan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana
dan/atauprogram.
Kebijakan

pengarusutamaan

pembangunan

berkelanjutan

yang

memperhatikan kepentingan lingkungan hidup sekaligus ekonomi dan sosial


telah ditetapkan sebagai landasan operasional pelaksanaan pembangunan,

I2

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

seperti yang ditetapkan UndangUndang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional (SPPN) dan kemudian diterjemahkan dalam PP mengenai RPJP dan
RPJM Nasional. Selain itu, UndangUndang tentang Lingkungan Hidup, Undang
Undang tentang Penataan Ruang dan UndangUndang Pemerintahan Daerah
juga menegaskan perhatian akan pentingnya Lingkungan Hidup. Secara filosofi
dan fenomena riil, pendekatan konsep keruangan akan sangat identik dengan
fenomena lingkungan hidup yang dinamis dan sistemik. Selanjutnya, kesamaan
makna ini menjadi landasan penilaian kuatnya relevansi pengarusutamaan
pembangunan berkelanjutan yang berbasis pada kepentingan pembangunan
lingkungan hidup untuk diterapkan dalam proses penataan ruang di beberapa
tingkat pemerintahan daerah mulai dari Kota/Kabupaten sampai dengan
nasional. Namun menyadari bahwa instrumen Lingkungan Hidup yang tersedia
saat ini baru pada tingkat proyek yaitu pelaksanaan AMDAL, maka dibutuhkan
satu alat kajian yang tatarannya pada tingkat stratejik setara dengan strategi
pembangunan nasional maupun daerah. Lebih dari itu, dalam Peraturan
Pemerintah tentang AMDAL dimana salah satu instrumennya yaitu AMDAL
Regional telah dihapuskan, maka semakin kuatlah kebutuhan akan kajian
lingkungan hidup strategis (KLHS) yang menyatu dalam dokumen RTRW Kota
TangerangSelatanini.Namununtukkepentingankemudahanpersyaratandalam
legalisasi Peraturan Daerah maka disusun pula dokumen buku KLHS secara
terpisah.

1.2

DasarHukum
DasarhukumyangmelandasipenyusunanRTRWkotaTangerangSelatan

iniadalah:
1. UndangUndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945Pasal18
Ayat(6).
2. UndangundangNomor32Tahun2004tentangPemerintahanDaerah.
3. UndangUndangNomor26Tahun2007tentangPenataanRuang.

I3

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

4. UndangUndang Nomor 51 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kota


TangerangSelatanPropinsiBanten.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
RuangWilayahNasional.
6. PeraturanPemerintahNomor15Tahun2010tentangPenyelenggaraan
PenataanRuang.
7. PeraturanPemerintahNomor68Tahun2010tentangBentukdanTata
CaraPeranMasyarakatDalamPenataanRuang.
8. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang
KawasanJakartaBogorDepokTangerangBekasiPuncakCianjur
(Jabodetabekpunjur).
9. PeraturanDaerahProvinsiBantenNomor2Tahun2011tentangRTRW
ProvinsiBantenTahun20102030.

1.3

ProfilWilayahKotaTangerangSelatan
Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Propinsi Banten yaitu

pada titik koordinat 10638 10647 Bujur Timur dan 061330 062230
LintangSelatan.Secaraadministratif,wilayahKotaTangerangSelatanterdiridari
7 (tujuh) kecamatan, 49 (empat puluh sembilan) kelurahan dan 5 (lima) desa
denganluaswilayahberdasarkanUndangundangNomor51Tahun2008tentang
Pembentukan Kota Tangerang Selatan adalah seluas 147, 19 Km2 atau 14.719
hektar, namun berdasarkan hasil digitasi atas peta rupabumi Bakosurtanal luas
wilayahadalah16.506,8hektar.Untukkepentinganakurasipemetaandankajian
dalam RTRW ini maka selanjutnya luas ini yang akan digunakan dalam proses
analisahinggarencana.
Batas administrasi wilayah Kota Tangerang Selatan adalah sebagai
berikut:

SebelahutaraberbatasandenganProvinsiDKIJakartadanKotaTangerang

SebelahtimurberbatasandenganProvinsiDKIJakartadanKotaDepok

I4

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

SebelahSelatanberbatasandenganKabupatenBogordanKotaDepok

SebelahbaratberbatasandenganKabupatenTangerang
Wilayah Kota Tangerang Selatan dilintasi oleh Kali Angke, Kali

Pasanggrahan dan Sungai Cisadane sebagai batas administrasi kota di sebelah


barat.LetakgeografisKotaTangerangSelatanyangberbatasandenganProvinsi
DKI Jakarta pada sebelah utara dan timur memberikan peluang pada Kota
Tangerang Selatan sebagai salah satu daerah penyangga Provinsi DKI Jakarta.
Selain itu, wilayah ini juga menjadi daerah perlintasan yang menghubungkan
ProvinsiBantendenganProvinsiDKIJakartadanProvinsiJawaBarat.
KotaTangerangSelatanterdiridari7(tujuh)kecamatanyangdahulunya
bagiandariKabupatenTangerang,yaitu:
a)KecamatanSetu;
b)KecamatanSerpong;
c)KecamatanSerpongUtara;
d)KecamatanPondokAren;
e)KecamatanPamulang;
f)KecamatanCiputat;dan
g)KecamatanCiputatTimur.
Kecamatan dengan wilayah paling besar di Kota Tangerang Selatan
terdapatdiKecamatanPondokArendenganluas2.993hektaratau20,30%dari
luas keseluruhan Kota Tangerang Selatan, sedangkan kecamatan dengan luas
paling kecil adalah Kecamatan Setu dengan luas 1.696,9 hektar atau 10,06%.
UntuklebihjelasnyalihatTabel1.1.

I5

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel1.1
LuasWilayahKotaTangerangSelatan

No

Kecamatan

LuasWilayah
(Hektar)
(UU51/2008)

LuasDaerah(Hektar)
(Digitasi
PetaRTRW)

DeviasiLuas
(Hektar)

Deviasi
Luas(%)

1.

Serpong

2.404

2.836,90

432,90

15,3%

2.

SerpongUtara

1.784

2.228,60

444,60

19,9%

3.

Ciputat

1.838

2.106,00

268,00

12,7%

4.

CiputatTimur

1.543

1.775,80

232,80

13,1%

5.

Pamulang

2.682

2.869,10

187,10

6,5%

6.

PondokAren

2.988

2.993,50

5,50

0,2%

7.

Setu

1.480

1.696,90

216,90

12,8%

Jumlah

14.719

16.506,80

1.787,80

10,8%

Sumber:Hasilanalisis2010

1.3.1 KondisiFisikLingkungan
1.3.1.1TopografidanKelerengan
Sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan dataran
rendah, dimana sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan memiliki
topografiyangrelatifdatardengankemiringantanahratarata03%sedangkan
ketinggianwilayahantara025mdpl.
Untukkemiringanpadagarisbesarnyaterbagiatas2(dua)bagian,yaitu:
1. Kemiringanantara03%meliputiKecamatanCiputat,kecamatanCiputat
Timur, Kecamatan Pamulang, Kecamatan Serpong dan Kecamatan
SerpongUtara.
2. Kemiringan antara 3 8% meliputi Kecamatan Pondok Aren dan
KecamatanSetu.

I6

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar1.1
PetaAdministrasi

I7

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar1.2
PetaTopografi

I8

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar1.3
PetaMorfologi

I9

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar1.4
PetaKemiringanLereng

I10

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar1.5
PetaStrukturGeologi

I11

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

1.3.1.2Geologi
Berdasarkan Peta Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu Nomor 1209
tahun 1992 yang dikeluarkan oleh Direktorat Geologi Departemen
Pertambangan dan Energi, kondisi geologi Kota Tangerang Selatan pada
umumnyaterbentukolehduaformasibatuanyaitu:

Batuan Aluvium (Qa) yang terdiri dari aluvial ungai dan rawa yang
berbentuk pasir, lempung, lanau, kerikil, kerakal dan sisa tumbuhan.
Jenis tanah ini pada dasarnya merupakan lapisan yang subur bagi
tanamanpertanian.

Batuan Gunung Api yang berupa material lepas yang terdiri dari lava
andesit, dasit, breksi tuf dan tuf. Secara fisik Lava Andesit berwarna
kelabuhitam dengan ukuran sangat halus, afanitik dan menunjukkan
struktur aliran, dan Breksi Tuf dan Tuf pada umumnya telah lapuk,
mengandungkomponenAndesitdanDesit.Padaumumnyatanahjenis
inidigunakansebagaikebuncampuran,perumahandantegalan.
Kota Tangerang Selatan merupakan daerah yang relatif datar. Adapun

pada beberapa Kecamatan terdapat lahan yang bergelombang seperti di


perbatasan antara Kecamatan Setu dan kecamatan Pamulang serta sebagian di
kecamatan Ciputat Timur. Kondisi geologi Kota Tangerang Selatan umumnya
adalah batuan alluvium, yang terdiri dari batuan lempung, lanau, pasir, kerikil,
kerakal dan bongkah. Berdasarkan klasifikasi dari United Soil Classification
System,batuaninimempunyaikemudahandikerjakanatauworkabilityyangbaik
sampai sedang, unsur ketahanan terhadap erosi cukup baik oleh karena itu
wilayahKotaTangerangSelatanmasihcukuplayakuntukkegiatanperkotaan.

1.3.1.3SumberDayaAir
Dalam perencanaan suatu areal, informasi mengenai kondisi hidrologi
sangatdiperlukan.Poladrainasedipegunungan/perbukitanumumnyadendritik,
sedangkandidataranrendahsungaiinibermeander.Secaragarisbesardijumpai

I12

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

2 sistem perairan alami yaitu perairan hulu (hinterland drainage) dan perairan
pantai(seawaterdrainage).
Masingmasing sistem mempunyai karakteristik yang khas, baik ditinjau
dari daerah asal, kualitas air, maupun pola drainasenya. Keadaan hidrologi
umumnyaberkaitaneratdengankeadaanfisiografidaerahinidanberpengaruh
langsungterhadapsumberdayalahandanpotensinya.

1.

SistemhidrologidiKotaTangerangSelatanterdiriatas:
Air permukaan, yaitu diartikan sebagai air yang mengalir atau muncul di
permukaan.Aliranairpermukaanyangterdapatdiwilayahiniberupaaliran
sungai Cisadane, Sungai Angke dan sebagian wilayah dilewati sungai
Pesanggrahan. Ada juga saluransaluran alam yang dialiri air sepanjang
tahun sebagai penampung drainase lokal. Saluran semacam ini cenderung
meluappadamusimhujan.

2.

Air Tanah, wilayah Kota Tangerang Selatan secara kualitas memiliki kondisi
air tanah yang baik, hal ini menyebabkan banyak penduduk yang masih
menggunakannya sebagai air bersih. Potensi air tanah Kota Tangerang
Selatan,Berdasarkanlaporanstudipotensidanpengembangansumberdaya
airtersebardiKabupatenTangerang,DinasPUkabupatenTangerangtahun
2002 diketahui bahwa potensi airsungai dansitu/rawa merupakan potensi
air permukaan di Kota Tangerang Selatan berdasarkan Satuan Wilayah
Sungai(SWS)menunjukkanpotensisebagaiberikut:
Debit terkecil ratarata bulanan SWS Cisadane Ciliwung, sebesar 2,551
m/dtdiwakiliolehpengukuranSungaiCidurian,stasiunParigidalamtahun
1995,sedangdebitterbesarrataratabulanansebesar115,315m/dt,diukur
diSungaiCisadane,stasiunBatuBeulahdalamperiode1991sampai1998.
Mata air jumlahnya ada 3 yang semuanya berlokasi di Kecamatan Ciputat
dengantotaldebit210liter/detik.
Air hujan yang setelah dianalisis dengan perhitungan neraca air
menunjukkan bahwa Kabupaten Tangerang termasuk juga Kota Tangerang

I13

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

SelatanmengalamidefisitairpadabulanMaretsampaibulanNovember(8
bulan) sementara surplus air hanya terjadi pada bulan Desember, Januari
danFebruari(3Bulan).
Air tanah dangkal, debit air tanah di Kabupaten Tangerang termasuk juga
KotaTangerangSelatanberkisarantara310liter/detik/km.Airtanahini
cenderung diambil secara berlebihan di sepanjang jalanjalan utama
terutamaolehindustri/pabrik.
Untukdiperumahanwargarataratakedalamanairtanahmencapai5
10meter.Terdapatjugapenggunaanairtanahdalam,melaluipompadeepwell
pada kawasankawasan perumahan baru yang dikelola pengembang swasta.
MengenaigambarankualitasairsungaidanairtanahdiKotaTangerangSelatan
bilamengacukepadagambarankualitasairsungaiCisadanesebagaisungaiyang
terbesar maka didapatkan pencemaran yang cukup bervariasi yang ditunjukkan
olehbeberapaparameter.LebihUntuklebihjelaslihatditabelberikut

Sungai

Tabel1.2
KarakteristikSungaiCisadane
ParameterPencemaryangmelebihiBaku
Mutu(kelasIII)PP82/2001
Kuantitas
Hulu

Cisada
ne

Tengah

COD,
Panjang140kmluas1.411km Kekeruhan,
Total Oksigen
Debitrataratabulanan115,315 COD,
terlarut
Kolom
m/det

Hilir
COD
Total
Koliform

Sumber:HasilPemantauanKualitasAirTahun2002(BPSDAKabupatenTangerang)

1.3.2PotensiRawanBencana
PotensirawanbencanayangterdapatdiKotaTangerangSelatanadalah
rawanbencanalongsordanrawanbencanabanjir.Terdapatbeberapakawasan
yang berpotensi mengalami bencana tersebut seperti: daerah yang sering
longsorumumnyadisekitartebingsungai,sedangkandaerahyangrawanbanjir
hanyamerupakantitikgenanganyangtersebarpadasetiapkecamatan.Kawasan
rawanbencanasecara lebihjelasdapatdilihatdipetakawasanrawanbencana
KotaTangerangSelatandiGambar1.9

I14

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar1.6
PetaJenisTanah

I15

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar1.7
PetaCurahHujan

I16

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar1.8
PetaHidrologi

I17

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar1.9
PetaKawasanRawanBencana

I18

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar1.10
PetaDAS

I19

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

1.3.3KependudukandanSumberDayaManusia
Kependudukan merupakan salah satu komponen penting dalam
perencanaanwilayah.Kondisiaspekkependudukanakanbanyakmempengaruhi
berbagai kebijakan dalam pembangunan wilayah. Berdasarkan data hasil SP
2010,pendudukKotaTangerangSelatanpadatahun2010berjumlah1.303.569
jiwa dengan komposisi 658.701 lakilaki dan 644.868 perempuan. Rasio
penduduk mencapai 102,15. Penduduk paling banyak berada di Kecamatan
Pondok Aren sebesar 307.104 jiwa dengan rasio 103,08. Sedangkan jumlah
pendudukterkecilterdapatdiKecamatanSetudenganjumlahpenduduk64.985
jiwa dan rasio sebesar 104,84. Dilihat dari tren yang ada, maka angka
pertumbuhan penduduk mencapai 4,6% pertahun. Angka pertumbuhan pada
tiapkecamatansebagaimanaterlihatpadaGambar1.11berikutini.
Gambar1.11
GrafikPertumbuhanPendudukdiKotaTangerangSelatan

10.0%

8.0%

8.7%
6.6%

6.2%

6.0%
4.0%
2.0%
0.0%

4.1%

4.8%

4.8%
3.6%

4.6%

Sumber:HasilAnalisis

Berdasarkan hasil analisis kependudukan, terlihat bahwa pada periode


tahun 2030 penduduk Kota Tangerang Selatan diperkirakan akan mencapai
3.658.207jiwa.Jumlahpenduduktersebutjikadikorelasikandenganluaswilayah
KotaTangerangSelatan(16.320Ha)makatingkatkepadatandiwilayahinidalam
kurun waktu 20 tahun kedepan dapat mencapai lebih dari 250 jiwa/Ha dengan
kepadatantertinggidikecamatanSerpongdanCiputatTimur(303jiwa/Ha)dan
terendah di kecamatan Setu (158 jiwa/Ha). Angkaangka ini menunjukan suatu

I20

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

tingkat kepadatan wilayah yang tinggi. Berdasarkan kriteria SNI tentang


perencanaan kawasan perkotaan, maka angka kepadatan penduduk tersebut
termasukdalamkriteriakepadatantinggi.
Begitupunbiladilihatperkecamatan,makaangkakepadatanpenduduk
pada akhir tahun rencana (2030) pada masingmasing kecamatan termasuk
dalamkriteriakepadatantinggi,kecualidikecamatanSetuyangtermasukdalam
kriteriakepadatansedang.Dengandemikian,perluadanyasuatustrategidalam
menyikapilajupertumbuhanpenduduktersebut.Implikasidarikondisitersebut
adalah optimasi terhadap daya tampung wilayah yang sangat terbatas serta
diikutikebutuhkanpeningkatanpenyediaanprasaranadansaranaperkotaan.

Gambar1.12
GrafikPertumbuhanPenduduk20102030

Gambar1.13
GrafikProyeksiJumlahPenduduk20102030
BerdasarkanAngkaPertumbuhanPendudukKota
TangerangSelatandiMasingmasing Kecamatan

I21

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel1.3
ProyeksiPendudukKotaTangerangSelatanTahun20102030BedasarkanAngka
PertumbuhanPenduduk(jiwa)
Ratarata
Kecamatan
2010
2015
2020
2025
2030
Pertumbuhan
Serpong
8.7%
137,398
208,511
316,429
480,202
728,738
SerpongUtara
6.2%
126,291
170,606
230,472
311,344
420,594
Ciputat
4.1%
195,900
239,490
292,780
357,928
437,571
CiputatTimur
4.8%
183,330
231,761
292,986
370,384
468,230
Pamulang
3.6%
288,511
344,319
410,923
490,409
585,272
PondokAren

4.8%

Setu
TangerangSelatan

6.6%
4,6%

307,154

388,296

490,873

620,548

784,480

64,985
89,454
123,136
169,501
1,303,569 1,672,437 2,157,598 2,800,315

233,323
3,658,207

Sumber:HasilAnalisis,2010

Tabel1.4
ProyeksiPersentasePendudukKotaTangerangSelatanPerKecamatan
Tahun20102030
Kecamatan

2010
Laki
Perem
laki
puan

2015
Laki
Perem
laki
puan

2020
Laki
Perem
laki
puan

2025
Laki
Perem
laki
puan

2030
Laki
Perem
laki
puan

Serpong

49.6%

50.4%

48.0%

52.0%

46.4%

53.6%

44.9%

55.1%

43.3%

56.7%

Serpong
Utara

49.8%

50.2%

50.0%

50.0%

50.2%

49.8%

50.4%

49.6%

50.6%

49.4%

Setu

51.2%

48.8%

51.2%

48.8%

51.2%

48.8%

51.2%

48.8%

51.2%

48.8%

Pamulang

50.7%

49.3%

50.9%

49.1%

51.1%

48.9%

51.4%

48.6%

51.6%

48.4%

Ciputat

50.7%

49.3%

49.9%

50.1%

49.0%

51.0%

48.2%

51.8%

47.3%

52.7%

50.8%

49.2%

51.4%

48.6%

52.1%

47.9%

52.8%

47.2%

53.5%

46.5%

50.7%

49.3%

50.4%

49.6%

50.0%

50.0%

49.6%

50.4%

49.2%

50.8%

50.2%

50.5%

49.5%

50.2%

49.8%

49.9%

50.1%

49.5%

50.5%

50.8%

No

Ciputat
6
Timur
Pondok
7
Aren
KotaTangerang
Selatan

Sumber:HasilAnalisis,2010

1.3.3.1KepadatanPenduduk

Kepadatanpendudukmencerminkanjumlahpendudukperluastertentu

(dalam satuan Km atau Ha). Analisis kepadatan penduduk dilakukan untuk


menghitungdanmemprediksikapasitaswilayahterhadapjumlahpendudukyang
ada. Luas wilayah yang ada di Kota Tangerang Selatan terbatas akan tetapi
jumlah penduduk akan selalu meningkat. Dengan menganalisis kepadatan

I22

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

penduduk maka akan menunjukan/diperoleh gambaran suatu kemampuan


wilayahdalammenampungjumlahpenduduknya.
Tabel1.5
KepadatanPendudukMenurutKecamatanKotaTangerangSelatan2010

No

Kecamatan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Serpong
SerpongUtara
Ciputat
CiputatTimur
Pamulang
PondokAren
Setu
Jumlah

Jumlah
Penduduk
(Orang)
137,398
126,291
195,900
183,330
288,511
307,154
64,985
1,303,569

LuasWilayah
(Km2)

Kepadatan
(Orang/Km2)

24,04
17,84
18,38
15,43
26,82
29,88
14,80
147,19

5.715
7.079
10.658
11.881
10.757
10.280
4.391
8.856

Sumber:SensusPendudukKotaTangerangSelatan,2010

Tabel1.6
ProyeksiKepadatanPendudukKotaTangerangSelatanTahun20102030(Jiwa/Ha)
Kecamatan
Serpong
SerpongUtara
Ciputat
CiputatTimur
Pamulang
PondokAren
Setu
TangerangSelatan

2010 2015 2020 2025 2030


57
71
107
119
108
103
44
89

87
96
130
150
128
130
60
114

132
129
159
190
153
164
83
147

200
175
195
240
183
208
115
190

303
236
238
303
218
263
158
249

Sumber:HasilAnalisis

Dengan wilayah seluas 147,19 Km2, kepadatan penduduk di Kota

Tangerang Selatan pada tahun 2010 mencapai 8.856 orang/Km2. Kepadatan


tertinggiberadadiKecamatanCiputatTimur(11.881orang/Km2),dankepadatan
terendah berada di Kecamatan Setu (4.391 orang/Km2). Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 1.5. Berdasarkan proyeksi pertumbuhan penduduk, maka
kepadatan penduduk kotor di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2030

I23

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

mencapai angka kepadatan ratarata 249 jiwa/Ha. Angka kepadatan tertinggi


berada di Kecamatan Ciputat Timur dan Serpong yang sekitar dua kali lipat
wilayah lainnya. Namun secara keseluruhan, angka kepadatan penduduk di
setiap wiayah kecamatan lebih dari 100 jiwa/Ha. Kepadatan penduduk yang
cukup tinggi perlu diantisipasi karena daya tampung masingmasing wilayah
berbeda sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti
kekumuhan, kerusakan lingkungan, dan kriminalitas. Pada kecamatan Ciputat
TimurdanSerpongbahkanperludiberlakukanskenariokhususagartidakterjadi
kepadatan yang melebihi daya dukung wilayah. Untuk kecamatan Setu yang
kepadatannya relatif rendah dibanding wilayah lainnya, maka perlu diantisipasi
pula berdasarkan kepadatan permukiman sehingga kualitas pertumbuhan dan
perkembangankotamasihtetapterjaga
Lajupertumbuhanpendudukdaritahun2010sampaidengantahun2030
menunjukkan pertumbuhan penduduk yang terjadi berdasarkan senario
pertumbuhan dengan laju konstan, dimana peningkatan penduduk yang akan
terjadi tiap tahunnya berdasarkan kecenderungan perkembangan penduduk
pada masingmasing kecamatan. Kondisi demikian menunjukkan suatu
karakteristik perkembangan kawasan perkotaan berdasarkan aspek demografi.
Perkembangan tersebut harus disertai dengan perkembangan kualitas
lingkungan baik lingkungan sosialekonomi, maupun kualitas lingkungan
ekologisnya.
Terkaitdenganhaltersebut,makaperludisusunsenariopengembangan
penduduk sebagai salah satu arahan untuk kenyamanan kehidupan dalam
pembagunanwilayah.Skenariopengembanganpendudukinididasarkanpada:
a. Pemerataan kepadatan penduduk pada semua kecamatan. Ini
diimplementasikan dalam bentuk asumsi kepadatan ratarata penduduk
padaakhirtahunperencanaanadalah300jiwa/ha.
b. Ketersediaan lahan sebagai kawasan terbangun di masingmasing
kecamatan.

I24

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

c. Pengembanganpenduduksampaibatasdayatampunglahandanairyang
menjadipembatasutamabagikemampuandayatampungwilayah.
Tabel1.7
SkenarioDayaTampungPendudukKotaTangerangSelatantahun2030

No

Kecamatan

TotalLuas
(Ha)

Luaslahan
perumahan
(Ha)

Daya
Tampung
(jiwa)*

Proyeksi
Optimasidaya
tampungPenduduk
(jiwa)

Perkiraan
Tahun
Capaian

1.

Serpong

2.836,90

1.661,96

498,588

480,202

2025

2.

SerpongUtara

2.228,60

1.303,96

391,188

372,918

2028

3.

Ciputat

2.106,00

1.401,57

420,471

420,338

2029

4.

CiputatTimur

1.775,80

1.278,86

383,658

370,384

2025

5.

Pamulang

2.869,10

1.622,80

486,840

473,368

2024

6.

PondokAren

2.993,50

1.863,07

558,921

565,006

2023

7.

Setu

1.696,90

875,47

262,641

233,323

2030

KotaTangsel

16.506,80

10.007,69

3,002,307

2.915.539

Dayatampungberdasarkanketersediaanair

7.100.000

Sumber:HasilAnalisis

Dilihat dari daya dukung lahan kota pada 2030 dengan skenario luas
terbangun mencapai kurang lebih 10.000 hektar maka secara horisontal Kota
TangerangSelatandapatmenampunghinggakuranglebih3(tiga)jutajiwa.Bila
dikomparasikanterhadapjumlahpendudukhinggatahun2030yaituberkisar3,6
jutajiwamakaterlihatjumlahtersebuttelahmelampauistandardayatampung
untukpembangunanhorizontal.Namunkondisiinitidakmerata.Dengankondisi
ini maka perlu diperhatikan dengan baik dan cermat tahun capaian daya
tampung horizontal pada masingmasing kecamatan. Bila tetap membangun
secara horizontal maka perlu ada penyebaran penduduk dari kecamatan padat
ke wilayah kecamatan lainnya yang masih dapat menampung kelebihan jumlah
penduduk tersebut. Solusi lain adalah penambahan kapasitas daya tampung
lahan dalam bentuk pengembangan vertical. Untuk Kecamatan Pamulang,
Pondok Aren, Ciputat Timur dan Serpong secara berurutan pada tahun 2023,
2024dan2025sudahharusmembangunsecaravertical.SedangkanKecamatan

I25

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Serpong Utara, Ciputat dan Setu, secara berurutan pada tahun 2028,
2029dan2030jugasudahharusmembangunsecaravertikal.
Sedangkan bila dilihat dari ketersediaan/daya dukung air, maka hingga
tahun2030KotaTangerangSelatanmasihdapatmemenuhikebutuhanairuntuk
jumlahpendudukhasilproyeksitersebut.Hasilanalisisdayatampungpenduduk
berdasarkan daya dukung cadangan air adalah sebesar 7,1 juta jiwa. Dengan
begitu, rekomendasi pengembangan kependudukan adalah daya tampung Kota
Tangerang Selatan masih dapat ditingkatkan dengan pengembangan vertikal
sampaibatas7.100.000jiwaatausetaradengankepadatan400510jiwa/ha.

1.3.3.2KomposisiPenduduk
Pengelompokan penduduk sangat berguna untuk mengetahui Human
Resource yang ada baik menurut umur maupun jenis kelamin. Melalui
penggambaranpiramidapendudukdapatdiketahuiprosesdemografiyangtelah
terjadi pada penduduk, juga tingkah laku maupun kondisi sosial ekonomi.
Komposisipendudukberdasarkankelompokumurmenunjukanbahwausia30
34 tahun (10,34 %) merupakan kelompok usia terbesar, sedangkan terkecil
berada pada usia 6064 tahun (2.16 %). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
1.8danGambar1.14.
Gambar1.14
StrukturUmurPendudukKotaTangerangSelatanTahun2010

Sumber:HasilAnalisis

I26

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel1.8
KomposisiPendudukBerdasarkanKelompokUmurdanJenisKelamin
KotaTangerangSelatanTahun2010

Kelompok
Umur
1. 04
2. 59
3. 1014
4. 1519
5. 2024
6. 2529
7. 3034
8. 3539
9. 4044
10. 4549
11. 5054
12. 5559
13. 6064
14. >65
Jumlah
No

Lakilaki
(%)
2.48%
4.19%
4.62%
4.46%
4.41%
5.04%
5.06%
4.79%
4.40%
3.60%
2.96%
2.12%
1.19%
1.62%
50.92%

Perempuan
(%)
2.28%
3.91%
4.30%
4.19%
4.39%
5.24%
5.28%
4.85%
4.18%
3.53%
2.68%
1.62%
0.97%
1.67%
49.08%

Jumlah(%)
4.76%
8.10%
8.92%
8.65%
8.80%
10.27%
10.34%
9.64%
8.58%
7.13%
5.63%
3.74%
2.16%
3.28%
100.00%

Sumber : Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,


Tahun2010

I27

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel1.9
ProyeksiJumlahPendudukKotaTangerangSelatanMenurutKelompokUmurTahun
20102030(Jiwa)
No

KelompokUmur

2010

2015

2020

2025

2030

04

4.76%

3.51%

2.56%

1.85%

1.33%

59

8.10%

7.48%

6.83%

6.17%

5.53%

1014

8.92%

8.81%

8.61%

8.34%

8.00%

1519

8.65%

8.17%

7.64%

7.07%

6.48%

2024

8.80%

8.45%

8.03%

7.55%

7.04%

2529

10.27%

11.13%

11.93%

12.66%

13.31%

3034

10.34%

11.03%

11.64%

12.15%

12.58%

3539

9.64%

10.77%

11.90%

13.03%

14.13%

4044

8.58%

10.05%

11.65%

13.36%

15.18%

10

4549

7.13%

7.04%

6.89%

6.66%

6.39%

11

5054

5.63%

5.19%

4.73%

4.27%

3.82%

12

5559

3.74%

3.05%

2.46%

1.96%

1.56%

13

6064

2.16%

2.07%

1.96%

1.84%

1.71%

14

>65

3.28%

3.25%

3.18%

3.08%

2.95%

100.00%
74.95%

100.00%
76.96%

100.00%
78.82%

100.00%
80.56%

100.00%
82.19%

33.43

29.94

26.87

24.13

21.67

Jumlah

UsiaProduktif
AngkaKetergan

tungan
Sumber:HasilAnalisis

Tabel1.10
ProyeksiPendudukKotaTangerangSelatanMenurutAgamaTahun20102030(Jiwa)
Agama
Persentase
2010
2015
2020
2025
2030
Islam
90.98%
1,185,987 1,521,583 1,962,982 2,547,727 3,328,237
Protestan
4.07%
53,055
68,068
87,814
113,973
148,889
Katolik
3.14%
40,932
52,515
67,749
87,930
114,868
Budha
1.21%
15,773
20,236
26,107
33,884
44,264
Hindu
0.06%
7,821
10,035
12,946
16,802
21,949
Jumlah

1,303,569 1,672,437 2,157,598 2,800,315 3,658,207


Sumber:HasilAnalisisdanProfilKotaTangerangSelatan,2010

I28

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel1.11
ProyeksiPendudukKotaTangerangSelatanMenurutTingkatPendidikanTahun20102030(Jiwa)
TingkatPendidikan

Persentase

Tahun
2010

2015

2020

2025

2030

Sarjana

8.63%

112,498

144,331

186,201

241,667

315,703

SarjanaMuda

20.42%

266,189

341,512

440,581

571,824

747,006

SLTA

29.22%

380,903

488,686

630,450

818,252

1,068,928

SLTP

24.64%

321,199

412,088

531,632

689,998

901,382

SD

6.02%

78,475

100,681

129,887

168,579

220,224

TK

10.55%

137,527

176,442

227,627

295,433

385,941

dropoutSD

0.38%

4,954

6,355

8,199

10,641

13,901

ButaHuruf

0.14%

1,825

2,341

3,021

3,920

5,121

1,303,569

1,672,437

2,157,598

2,800,315

3,658,207

Jumlah
Sumber:HasilAnalisis

I29

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel1.12
JumlahPendudukMenurutKecamatanKotaTangerangSelatan20072010

TingkatPendidikan
Sarjana

Serpong

Serpong
Utara

Ciputat

Ciputat
Timur

Pamulang

Pondok
Aren

Setu

KotaTangerang
Selatan

268

52

77

150

384

19

10

960

D3

99

59

23

131

71

12

397

D1D2

49

105

42

77

77

356

SLTA

1591

578

168

226

559

78

2290

5490

SLTP

237

498

12

263

18

352

1387

SD

164

126

15

318

2409

1418

286

827

1109

114

2746

8909

dropoutSD
Jumlah

Sumber:ProfilKotaTangerangSelatan2010

I30

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar1.15
PetaKepadatanPenduduk

I31

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel1.13
JumlahPencariKerjaBerdasarkanTingkatPendidikandiKotaTangerangSelatanTahun2008
2007
2008
Rasio
Rasio
Perempuan
Jumlah
Jenis
Lakilaki Perempuan
Jumlah
Jenis
Lakilaki
Kelamin
Kelamin

N
o

Kecamatan

1.

Serpong

50.680

49.675

100.355

102,02

51.657

51.076

102.733

101,14

2.

Serpong
Utara

38.385

39.014

77.399

98,29

39.058

40.176

79.234

3.

Setu

28.815

27.604

56.419

104,39

29.426

28.332

4.

Pamulang

125.886

12.315

248.201

102,92

128.652

5.

Ciputat

82.886

78.840

161.726

105,13

6.

Ciputat
Timur

80.351

80.053

160.404

125.667

121.203

246.870

7. PondokAren
Jumlah

LakiLaki

532.670

518.704

Perempuan

Jumlah

Rasio
Jenis
Kelamin

68,129

69,269

137,398

98.35%

97,22

62,889

63,402

126,291

99.19%

57.758

103,86

33,260

31,725

64,985

125.433

254.085

102,57

146,141

142,370

288,511

84.634

80.925

165.559

104,58

99,387

96,513

195,900

100,37

81.938

82.269

164.207

99,60

93,057

90,273

183,330

103,68

128.306

124.420

252.726

103,12

155,838

151,316

307,154

1.051.374 102,69

543.671

532.631

1.076.302 102,07

Sumber:ProfilKotaTangerangSelatanPemerintahKotaTangerangSelatan,BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Tahun2010

2010

I32

104.84
%
102.65
%
102.98
%
103.08
%
102.99
%

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

1.3.3.3Ketenagakerjaan
Berdasarkan struktur umur penduduk Kota Tangerang Selatan tahun
2010, maka terlihat bahwa jumlah penduduk usia produktif (1564 tahun)
mencapai74,95%.Inimeningkatdaritahun2008yanghanyamencapai62,1%.
Sedangkanusiapendudukbelumproduktifdantidakproduktifmencapai25,05%.
Iniakanterkaitdenganangkabebanketergantunganyangmencapai33,43yaitu
dari 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 33 orang
penduduk usia belum/tidak produktif. Meskipun penduduk usia kurang dari 15
tahun dan penduduk usia diatas 65 tahun termasuk penduduk belum/tidak
produktif, namun faktanya banyak diantara mereka yang bekerja membantu
ekonomirumahtangga.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 89% dengan jumlah
pengangguran sebesar 6,8%. Berdasarkan tingkat pendidikan pencari kerja,
pencarikerjadengantingkatpendidkanSLTAmerupakankelompokpencarikerja
terbesardenganjumlah5.490orangdaritotal8.909orangatausebesar61,62%.
Pencarikerjadengantingkatpendidikanperguruantinggi(DIDII,DIIIdan
Sarjana) juga tercatat cukup besar yaitu berjumlah 1.713 orang atau 19,23%.
SedangkanuntukpencarikerjaterkeciladalahpencarikerjataktamatSDhanya
sebanyak 1 orang atau sebesar 0,01% dari semua tingkat pendidikan di Kota
TangerangSelatan.LebihjelasnyadapatdilihatpadaTabel3.13.Sedangkanbila
dilihat dari asal pencari kerja, kebanyakan berasal dari Kecamatan Serpong
(27,04%) dan yang paling sedikit dari Kecamatan Pondok Aren (1,28%). Dilihat
darijenismatapencaharianpenduduk,pekerjaansebagaipedagangdimilikioleh
sebagian besar penduduk, setelah itu berturutturut sebagai PNS dan buruh.
UntuklebihjelasnyadapatdilihatpadaGambar1.16.

I33

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar1.16
DiagramJenisMatapencaharianPendudukKotaTangerangSelatan

1.3.4 Perekonomian
1.3.4.1ProdukDomestikRegionalBruto
Pada tahun 2008, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
harga berlaku Kota Tangerang Selatan adalah sebesar Rp. 8.931.176,87 Juta
sedangkanPDRBadhkonstanadalahsebesarRp.4.560.506,50Juta.Angkaangka
tersebutmeningkatdaritotalPDRBadhberlakupadatahun2007yangsebesar
Rp. 7.649.549.15 Juta, dan PDRB adh konstan yang sebesar Rp. 4.168.900,45
Juta.
Perkembangan PDRB Kota Tangerang Selatan cenderung menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun, demikian juga dengan PDRB per kapita. Pada
pertengahantahun2010,PDRBperkapitamencapai8,83jutarupiahdenganLPE
sebesar 7,53% dan tingkat inflasi 5,57%. Kondisi ini meningkat dari tahun 2008
dengan PDRB perkapita hanya 8,35 juta rupiah dengan LPE 9,39% dan tingkat
inflasimencapai6,73%.Padatahun2008,berdasarkan PDRB adh konstan,laju
pertumbuhanekonomi(LPE)adalahsebesar7,24%.
Percepatan pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang Selatan pada tahun
2008 terutama didukung oleh percepatan pada sektor perdagangan, hotel,
restoran dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yang tumbuh

I34

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

sangatsignifikan.Secarakeseluruhan,semuasektorekonomidiKotaTangerang
Selatan menunjukkan pertumbuhan positif kecuali sektor pertanian yang
menunjukkanpertumbuhannegatif.
Dengan jumlah penduduk pertengahan tahun 2008 mencapai 1.069.872
orang, PDRB per kapita adh berlaku adalahsebesar Rp.8,347.885,10 sedangkan
PDRBperkapitaadhkonstanadalahRp.4.262.661,55.Padatahun2009,PDRB
per kapita adh berlaku sebesar Rp. 9.112.654,51 dan PDRB per kapita adh
konstan mencapai Rp.4.451.902,67. Perkembangan PDRB Kota Tangerang
Selatan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami peningkatan.
PertumbuhannilaiPDRBantaratahun2007sampaidengantahun2008sebesar
16,75%.Padaperiode20082009nilaiPDRBmeningkat13,40%.
Dilihat per kecamatan, maka Kecamatan Ciputat Timur memberikan
kontribusi yang paling besar yaitu 29,57% dengan nilai mencapai 2,641.006,08
juta rupiah. Sedangkan Kecamatan Setu memberikan kontribusi yang terkecil
yaitu3,51%atau313.455,19jutarupiah.
Gambar1.17
SalahSatuKegiatanPerekonomianTangerangSelatan

I35

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel1.14
PDRBKotaTangerangSelatanHargaBerlakuMenurutLapanganUsaha
No.

LapanganUsaha

2007

2008

2009

(JutaRupiah)

(JutaRupiah)

(JutaRupiah)

Pertanian,Kehutanan,PerburuandanPerikanan

74,983.51

80,553.93

85,852.88

PertambangandanPenggalian

1,908.27

2,000.84

2,329.84

IndustriPengolahan

1,418,037.41

1,523,643.32

1,597,109.90

Listrik,Gas,danAir

309,285.61

333,727.13

353,223.41

Bangunan

464,580.68

612,900.47

727,978.59

PerdaganganBesar,Eceran,RumahMakan,danHotel

2,269,822.62

2,764,649.33

3,169,264.08

Angkutan,PergudangandanKomunikasi

1,066,692.18

1,243,504.52

1,480,574.95

Keuangan,Asuransi,UsahaPersewaanBangunan,Tanah,danJasa

950,475.49

1,121,421.73

1,284,263.73

1,093,763.39

1,248,775.60

1,427,252.42

7,649,549.15

8,931,176.87

10,127,849.79

Perusahaan
9

JasaKemasyarakatan,SosialdanPerorangan

Jumlah

Sumber:PemerintahKotaTangerangSelatan,BadanPerencanaanPembangunanDaerah

I36

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel1.15
PDRBKotaTangerangSelatanPerKecamatan(2008)

PDRB
Kecamatan

JutaRupiah

Jumlah
Penduduk
Pertengahan
Tahun2008
(orang)

1. Serpong

1,761,071.41

19.72%

102,428

2. SerpongUtara

1,502,028.96

PDRBper
Kapita(Rupiah)

17,193,261.69

16.82%

79,003

3.51%

55,969

19,012,302.84

3. Setu

313,455.19

4. Pamulang

975,582.18

10.92%

251,714

5. Ciputat

713,331.01

7.99%

165,069

5,600,514.34

3,875,756.55

6. CiputatTimur

2,641,006.80

29.57%

163,713

7. PondokAren

1,024,701.33

4,321,411.09

16,131,930.87

11.47%

251,977

4,066,646.27

Jumlah

8,931,176.87

100.00%

1,069,873

I37

8,347,885.10

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel1.16
PDRBKotaTangerangSelatanHargaKonstan2000MenurutLapanganUsaha

No.

2007

2008

2009

(JutaRupiah)

(JutaRupiah)

(JutaRupiah)

LapanganUsaha

Pertanian,Kehutanan,PerburuandanPerikanan

47,078.75

46,816.15

47,592.92

PertambangandanPenggalian

1,191.28

1,198.72

1,336.74

808,724.23

822,793.85

836,534.51

183,109.06

186,348.60

194,546.29

298,779.29

335,232.29

377,739.75

1,321,093.11

1,495,790.80

1,630,458.24

420,973.68

461,500.81

524,725.99

Sumber:PemerintahKotaTangerangSelatan,BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Tahun201
Keuangan,Asuransi,UsahaPersewaanBangunan,Tanah,
455,298.37
513,390.46
danJasaPerusahaan

575,576.65

JasaKemasyarakatan,SosialdanPerorangan

IndustriPengolahan

Listrik,Gas,danAir

Bangunan
PerdaganganBesar,Eceran,RumahMakan,danHotel
Angkutan,PergudangandanKomunikasi

Jumlah

632,652.69

697,434.80

759,355.80

4,168,900.45

4,560,506.50

4,947,866.89

Sumber:PemerintahKotaTangerangSelatan,BadanPerencanaanPembangunanDaerah

I38

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel1.17

PDRBMenurutKelompokSektorKotaTangerangSelatan

2007
2008
2009
No.
Uraian
Pertumbuhan
(JutaRupiah) Distribusi(%) (JutaRupiah) Distribusi(%) (JutaRupiah) Distribusi(%)

AtasDasarHargaBerlaku

76,891.78
1.01%
82,554.77
0.92%
88,182.72
0.87%
1
Primer

2,191,903.70
28.65%
2,470,270.92
27.66%
2,678,311.90
26.45%
2
Sekunder

5,380,753.68
70.34%
6,378,351.18
71.42%
7,361,355.17
72.68%
3
Tersier

7,649,549.15
8,931,176.87
10,127,849.79

Jumlah
AtasDasarHargaKonstan2000

Primer

48,270.03

1.16%

48,014.87

1.05%

48,929.67

0.99%

0.01%

Sekunder

1,290,612.57

30.96%

1,344,374.74

29.48%

1,408,820.54

28.47%

1.35%

Tersier

2,830,017.85

67.88%

3,168,116.88

69.47%

3,490,116.68

70.54%

7.59%

4,947,866.89

Jumlah

4,168,900.45

4,560,506.50

I39

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

1.3.4.2StrukturEkonomi
Struktur ekonomi Kota Tangerang Selatan didominasi oleh sektorsektor
tersier, yaitu pengangkutan dan komunikasi; perdagangan, hotel dan restoran;
jasajasa; serta bank, persewaan dan jasa perusahaan. Sektor tersier ini
memberikan kontribusi hampir 72,68% (adh Berlaku tahun 2009). Sektor
sekunder (industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; dan konstruksi)
memberikan kontribusi 26,45%, dan sektor primer (pertanian, pertambangan
dan penggalian) hanya memberikan kontribusi 0,87%. Jika dilihat
kecenderungan dari tahun 20072009, sektor primer dan sekunder mengecil
kontribusinyasedangkansektortersiermeningkatkontribusinya.
Perekonomian Kota Tangerang Selatan, sebagian besar digerakkan oleh
sektor perdagangan dan jasa yang juga paling banyak menyerap tenaga kerja
hingga mencapai 45,46%. Sektor lain yang juga menyerap tenaga kerja cukup
besar adalah sektor industri pengolahan (18,5%); jasa kemasyaarakatan sosial
dan perorangan (12,74%); serta sektor angkutan, pergudangan dan komunikasi
(11,22%).
Berdasarkan Sensus Ekonomi 2006, jumlah perusahaan menengah dan
besar di Kota Tangerang Selatan berjumlah 65 unit dengan penyerapan tenaga
kerja sebanyak 11.162 orang pekerja. Kegiatan perdagangan dan jasa tersebar
hampirdiseluruhwilayahKotaTangerangSelatan.Namun,yangpalingmenonjol
adalah kegiatan perdagangan dan jasa di sepanjang koridor jalanjalan utama
sepertiJalanRayaSerpong,JalanRayaCeger,JalanRayaBintaroUtamaJalan
kesehatan, Jalan Raya Pondok Betung Jalan Raya WR Supratman, Jalan Raya
Pamulang Ciputat, Jalan Raya Pamulang Pondok Cabe dan Jalan Raya Ir. H.
Juanda(CiputatRaya).
Fasilitasperdagangandanjasayangtersediaberupapasar,baik modern
maupun tradisional, bank, BPR, KUD/koperasi, kompleks ruko dan minimart.
Pasar tradisional yang terdapat di tanah milik pemerintah daerah adalah
sebanyak6unit,yaituPasarCiputat,PasarCiputatPermai,PasarJombang,Pasar

I40

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

BintaroSektor2,PasarSerpong,danPasarGedungHijau.Seluruhnyaberfungsi
kecualiPasarGedungHijau. Secaratotal, luaslahanyangditempatiolehpasar
pasartersebutadalah25.721m2dengan1.966kios,865losdan1.795pedagang
kakilima.
Berdasarkantandadaftarperusahaan(TDP),terdapatperseroanterbatas
(PT), comanditer venotschaap/perseroan komanditer (CV), perusahaan
perorangan (PO), koperasi, firma, dan bentuk usaha lain yang keseluruhannya
berjumlah5.146unit.YangpalingbanyakadalahadalahPTyaituberjumlah2.467
unitsedangkanyangpalingsedikitadalahfirmayanghanyaberjumlah2unit.
Tabel1.18
JumlahTenagaKerjaBerdasarkanLapanganUsahadiKotaTangerangSelatan
Tahun2008

No.

LapanganPekerjaanUtama

2 PertambangandanPenggalian
3 IndustriPengolahan
4 Listrik,Gas,danAir
5 Bangunan
6 PerdaganganBesar,Eceran,RumahMakan,danHotel
7 Angkutan,PergudangandanKomunikasi

1 Pertanian,Kehutanan,PerburuandanPerikanan

Keuangan,Asuransi,UsahaPersewaanBangunan,
Tanah,danJasaPerusahaan

9 JasaKemasyarakatan,SosialdanPerorangan

Jumlah

JumlahTenagaKerja
(orang)

Persentase

7,995

1.40%

733

0.13%

105,443

18.50%

1,486

0.26%

54,423

9.55%

259,034

45.46%

63,934

11.22%

4,191

0.74%

72,595

12.74%

569,834 100.00%

Sumber:ProfilKotaTangerangSelatan,BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Tahun2010

Industri bukan merupakan sektor utama yang menggerakkan


perekonomianKotaTangerangSelatan.Namundemikian,perannyamasihlebih
besar dibandingkan dengan sektor primer seperti sektor pertanian. Ada lima
jenisindustrikerajinanyangterdapatdiKotaTangerangSelatan,yaitukerajinan

I41

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

kayu berjumlah 165 unit, anyaman 28 unit, gerabah 1 unit, kain 293 unit dan
makanan 164 unit. Selain itu industri kerajian tersebut, juga terdapat 7 unit
pabrikyangdidalamnyaterdapat1kawasanindustri.

1.3.5 PenggunaanLahan
BerdasarakandataeksistingpenggunaanlahandiKotaTangerangSelatan
sebagianbesaradalahuntukperumahandanperumahanyaituseluas8.621,032
Ha atau 52,8 % dari 16.506,8 Ha. Sawah dan ladang menempati posisi kedua
terluasdengan1.119,525Haatau6,8%.Danpenggunaanlahanlainnyaterlihat
padatabelberikut.
Tabel1.19
EksistingPenggunaanLahanDiKotaTangerangSelatan
NO

JENISPENGGUNAANLAHAN

LUAS(M2)

PROSENTASE

PerumahandanPerumahan

8.621.032

52,8

Industri/KawasanIndustri

217,950

1,4

PerdagangandanJasa

667,148

4,1

Sawah,Ladang,danKebun

1.119,525

6,8

Semakbelukar

400,675

2,4

Pasirdangalian

238,246

1,5

Tambak/kolam/Empang

304,044

1,9

TanahKosong

644,611

3,9

KawasanMiliter

43,503

0,3

10

Pendidikan

71,697

0,4

11

Puspitek

405,508

2,5

12

Pariwisatadanolahraga

293,352

1,8

13

BandaraPondokcabe

109,626

0,67

14

Lainlain

1.000,465

6,13

16,506.,80

100.00

Jumlah
Sumber:HasilAnalisis

I42

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

1.3.6 PrasaranaSaranaUmum(PSU)
1.3.6.1FasilitasPendidikan
Prasarana pendidikan Kota Tangerang Selatan belum cukup memadai
untuk menunjang kegiatan pendidikan dan masih banyak hal yang perlu
ditingkatkan. Jumlah total unit sekolah adalah sebesar 667 unit dengan rincian
236 sekolah negeri, 5 madrasah negeri, 292 sekolah swasta dan 134 madrasah
swasta.Ruangkelasrusak SDnegerimencapai213ruang daritotal ruangkelas
SD negeri sebanyak 1.169 ruang atau 18,22%. Ruang kelas rusak SMP negeri
mencapai 27 ruang dari total ruang kelas SMP negerisebanyak 486 ruang atau
5,56%, sedangkan SMA negeri mencapai 17 ruang dari total 312 ruang atau
5,45%.Padatahun2009dilakukanrehabilitasiterhadap9unitSDdan9unitSMP
yang rusak dengan rincian ruang kelas SD sebanyak 48 lokal sedangkan ruang
kelasSMPsebanyak29lokal.Dilihatdarisisipendidikantinggi,diKotaTangerang
Selatan terdapat 14 unit perguruan tinggi/akademi di antaranya Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN),
Institut Teknologi Indonesia (ITI), Swiss Germany University (SGU) dan
UniversitasMuhammadiyahJakarta(UMJ).
PadasaatinidiKotaTangerangSelatanterdapat123buahsekolahtaman
kanakkanakyangmerupakanfasilitaspendidikanyangpalingbanyak,112buah
sekolah dasar negeri maupun swasta, 64 buah SMP negeri dan swasta, 35
sekolah menengah umum maupun kejuruan serta 14 buah perguruan
tinggi/akademi. Untuk perguruan tinggi peminatnya tentu tidak hanya warga
masyarakat Kota Tangerang Selatan saja tetapi juga banyak berasal dari kota
kotalainnyabahkandariluarPulauJawa.
Untuk fasilitas pendidikan Kecamatan Pamulang adalah yang paling
banyak fasilitasnya yaitu sebanyak 100 buah mulai dari TK hingga perguruan
tinggidibandingkandengankecamatanyanglainnyasedangkanKecamatanSetu
adalahKecamatandenganfasilitaspendidikanpalingsedikityaituhanya68buah
mulaidariTKhinggaperguruantinggi.

I43

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

1.3.6.2FasilitasKesehatan
Jumlah prasarana kesehatan menurut kecamatan di Kota Tangerang
Selatan terdapat 16 jenis jumlah prasarana kesehatan. Jenis prasarana yang
banyakterdapatdiKotaTangerangSelatanadalahpraktekdokterumumswasta
denganjumlah660prasarana,sedangkanfasilitasyangterkeciladalahtokoobat
berjalan dengan jumlah 6 prasarana. Jika dilihat jumlah prasarana tiap
kecamatan, maka dapat diketahui fasilitas terbanyak terdapat di Kecamatan
Pamulangdenganjumlah471prasaranadanyangterkecilterdapatdiKecamatan
Setudenganjumlah64prasarana.UntuklebihjelaslihatTabel1.20.

1.3.6.3FasilitasPeribadatan

Berdasarkankomposisipendudukmenurutagamayangdipeluk,sebagian

besar penduduk memeluk agama islam yaitu sebanyak 90,98%. Penduduk


selebihnya memeluk agama protestan (4,07%), kristen (3,41%), budha (1,21%),
danhindu(0,06%).

Sarana peribadatan yang ada diantarnya 436 masjid, 1.268

langgar/mushola, 42 gereja, 7 vihara/kuil. Dan terdapat 24 pondok pesantren


dengan66orangkiaidan295ustadzserta4.405orangsantri.

I44

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel1.20
JumlahPrasaranaKesehatanMenurutKecamatandiKotaTangerangSelatan

No.

Jenis

Serpong

SerpongUtara

Pamulang

Ciputat

PondokAren

Setu

Timur

Selatan

Puskesmas

PuskesmasPembantu

TempatTidurPuskesmasPerawatan

14

BalaiPengobatanSwasta

30

22

44

14

31

24

11

176

PraktekDokterUmumSwasta

113

131

167

71

93

65

20

660

PrakterDokterGigiSwasta

42

46

81

28

36

28

267

PraktekDokterSpesialis

26

31

11

30

PraktekBidanSwasta

40

29

80

48

41

22

16

276

Lab.KlinikSwasta

30

10

Optik

15

42

11

Apotik

10

25

18

75

12

TokoObatBerijin

13

IndustriObatTradisional

14

RumahBersalinSwasta

15

PengobatanTradisional

16

PuskesmasKeliling

KotaTangerang

10

8
14

112

17

16

10

33

31

10

Sumber:KompilasiDataAwalKotaTangerangSelatan

Ciputat

I45

48

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar1.18
PetaPenggunaanLahan

I46

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

1.3.6.4FasilitasPerdagangandanJasa
Fasilitas perdagangan dan jasa yang tersedia di Kota Tangerang Selatan
berupa pasar, baik modern maupun tradisional, bank, BPR, KUD/koperasi,
kompleksrukodanminimarket.Pasaryangterdapatditanahpemerintahadalah
sebanyak6unit,yaituPasarCiputat,PasarCiputatPermai,PasarJombang,Pasar
Bintaro sector 2, Pasar Serpong, dan Pasar Gedung Hijau. Seluruhnya berfungsi
kecuali Pasar Gedung Hijau. Secara total luas lahan yang tempati oleh pasar
pasartersebutadalah25.721M2dengan1.966kios,865losdan1.795pedagang
kaki lima. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 1.21. Berdasarkan tanda daftar
perusahaan

(TDP),

terdapat

perseroan

terbatas

(PT),

comanditer

venotschaap/perseroankomanditer(CV),perusahaanperorangan(PO),koperasi,
firma dan bentuk usaha lain yang keseluruhannya berjumlah 5.146 unit. Yang
paling banyak adalah Perseroan Terbatas (PT) yaitu berjumlah 2.467 unit,
sedangkanyangpalingsedikitadalahfirmahanyaberjumlahdua(2)unit.
Tabel1.21
SebaranFasilitasPerdagangandanJasaDiKotaTangerangSelatan
No Kecamatan
1 Serpong
2 Serpong
Utara
3 Ciputat
4 Ciputat
Timur
5 Pamulang
6 Pondok
Aren
7 Setu

Sebaran
PasarModern PasarTradisional Bank BPR KUD/Koperasi KompleksRuko Minimart
2

21

10

13

15

13

20

23

12

Jumlah

8
8
61
4
1
60
Sumber : Kompilasi Data Awal Kota Tangerang Selatan Pemerintah Kota Tangerang Selatan,
BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Tahun2009

I47

71

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel1.22
PasarTradisionaldiTanahMilikPemerintahdiKotaTangerangSelatan
No

NamaPasar

Lokasi

Kondisi

1.

PasarCiputat

Kec.
Ciputat

Cukup
Baik

PasarCiputat
Permai

Kec.
Ciputat

Kurang
Baik

Pasar
jombang

Kec.
Ciputat

Kurang
baik

PasarBintaro
Sektor2

Kec.
Ciputat

Kurang
baik

Pasar
Serpong

Kec.
Serpong

Baik

PasarGedung
Hijau

Kec.
Cukup
Serpong
Baik
JUMLAH

Komoditi
Yang
dijual
Sembako,
Sandang,
Perhiasan
Sembako
Sembako,
Sandang,
Perhiasan
Sembako,
sandang
Sembako,
Sandang,
Perhiasan

Jumlah
Kios

Jumlah Pedagang
Los KakiLima

Luas
Areal
(M2)

Status
Tanah

Keterangan

1.136

386

608

5.670

Milik
Pemkab

3lantai

12

40

366

1000

Milik
Pemkab

2lantai

195

21

188

6.095

Milik
Pemkab

2lantai

23

95

830

Milik
Pemkab

Sedang
dibangun

600

323

625

8.730

Milik
Pemkab

Dibangun
tahun2007

3.396

Tidak
Dibangun

1.966

865

1.795

25.721

Milik
Pemkab

1.3.6.5KondisiSaranaPerkantoranPemerintah
Saat ini Kota Tangerang Selatan belum mempunyai kawasan
pemerintahan sendiri oleh karena itu yang dapat diidentifikasi sebagai
gedung/bangunan milik pemerintah daerah terdiri dari bangunan/gedung
kecamatan, kelurahan, gedung kantor/Dinas Perhubungan di Kecamatan Setu,
terminalyangtidakdipakaidiPondokCabesertaBalailatihankerjadiKecamatan
Serpong. Selain itu juga ada gedung milik departemen/kementerian seperti
PuspiptekdangedungPTPXIdiCilenggang.

1.3.6.6KondisiSaranaTempatPemakamanUmumDanMakamPahlawan
Tempat Pemakaman Umum yang secara resmi dikelola oleh pemerintah
daerah/DinasPemakamanbelumadasampaisaatini.PadahalTPUadalahsalah
satufasilitasyangharusadadalamsuatuwilayah.Kondisiumumyangterjadidi
masyarakat diketahui bahwa ada kebiasaan menolak bagi perumahan yang
meninggal untuk dikuburkan di pemakaman tanah wakaf milik warga sekitar
perumahan. Secara khusus untuk Taman Makam Pahlawan di Kota Tangerang
Selatan ada 2 (dua) lokasi yaitu Taman Makam Pahlawan Seribu di dekat

I48

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

kawasanindustriTechnoParkdiKecamatanSetudanTamanMakamBahagiadi
Parigi Kecamatan Pondok Aren. Sedangkan tempat pemakaman umum (TPU)
berjumlah26unitdenganjumlahterbanyakterdapatdiCiputatyaitusebanyak6
unit,diSerpongUtaradanPondokArenmasingmasingmasinghanyaterdapat2
unitTPU.LebihjelasnyalihatTabel1.23.
Tabel1.23
MakampahlawandantempatPemakamanUmum(TPU)diKotaTangerangSelatan
Tahun2008
No

Kecamatan

1 Serpong
2 SerpongUtara

MakamPahlawan

3 Ciputat

TPU

0
0

Jumlah
5
2

Luas
5.6
2.5

10.6

4 CiputatTimur

4.5

5 Pamulang
6 PondokAren

0
1

5
2

5
4

7 Setu

1
2

3
26

3.5
35.7

Jumlah

Sumber : Kompilasi Data Awal Kota Tangerang Selatan Pemerintah Kota Tangerang Selatan,
BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Tahun2009

1.3.6.7KondisiSaranaRuangTerbuka
a.tamanhutankota
Taman hutan kota yang secara jelas dibangun oleh swasta antara lain
oleh pihak BSD yang telah membangun Taman Hutan Kota 1 di dekat cluster
Taman Giri Loka dan Taman Kota 2 di dekat Kawasan Industri Techno Park.
Adapun di Kecamatan lain yaitu berupa taman wisata alam yang dikelola oleh
swastadiKawasanTanahTingalKecamatanPondokAren.
b.sempadansungai
Sempadansungaiadalahkawasansepanjangkirikanansungai,termasuk
sungaibuatan/kanal/saluranirigasiprimer,yangmempunyaimanfaatpenting
untuk mempertahankan fungsi sungai. Sempadan sungai yang ada di Kota
Tangerang Selatan antara lain adalah sepanjang aliran sungai Cisadane 10 m,

I49

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

sungai Angke dan Sungai Pesanggrahan 5 m. Sungai Cisadane memiliki daerah


tangkapanseluas1.100km2danmerupakansalahsatusungaiutamadiProvinsi
Banten dan Jawa Barat. Sumbernya berada di Gunung Salak Pangrango
(KabupatenBogor,sebelahSelatanKabupatenTangerang)danmengalirkeLaut
Jawa. Panjang sungai sekitar 80 km. Fluktuasi aliran sungai Cisadane sangat
bergantungpadacurahhujandidaerahtangkapannya.Aliranyangtinggiterjadi
saatmusimhujandanmenurunsaatmusimkemarau.
c.situ
Terdapat 9 Situ, yaitu Situ Pondok Jagung/ Rawa Kutup, Situ Parigi, Situ
Bungur, Situ Antak, Situ Rompang, Situ Gintung, Situ Legoso, Situ
Pamulang/PondokBenda,danSituCiledug/Kedaung,SituBungur,SituAntak,Situ
Rompang dan Situ Legoso. Situ Gintung saat ini tidak berfungsi akibat jebolnya
tanggulpadaakhirMaret2009.UntuklebihjelasnyalihatTabel1.24
Tabel1.24
SitudiKotaTangerangSelatanTahun2008
No
NamaSitu
Kecamatan

1
SituPondokJagung/RawaKutup
SerpongUtara
8,2
2.
SituParigi
PondokAren
5,1
3.
SituBungur
Ciputat

4.
SituAntak
Ciputat

5.
SituRompang
CiputatTimur

6.
SituGintung
CiputatTimur
29,3
7.
SituLegoso
Ciputat

8.
SituCiledug/PondokBenda
Pamulang
27,0
9.
SituPamulang/Kedaung
Pamulang
9,7
KotaTangerangSelatan
79,3
Sumber : Kompilasi Data Awal Kota Tangerang Selatan Pemerintah Kota Tangerang Selatan,
BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Tahun2009

1.3.7SaranaTransportasi
1.3.7.1JaringanJalan
Jaringan jalan merupakan prasarana terpenting dalam sistem
transportasi.Keterkaitanwilayahsatudenganwilayahlainatauhubunganantara
satuwilayahdenganwilayahlaintidaklepasdarisuatusistemtransportasiyang

I50

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

dihubungkan dengan jaringan jalan. Pengaruh tersebut dapat terjadi dari pola
sistem transportasi internal dan sistem transportasi eksternal. Transportasi
internal Kota Tangerang Selatan akan berpengaruh terhadap pola pergerakan
internal Kota Tangerang Selatan dan wilayah sekitarnya. Sedangkan sistem
transportasi yang lebih luas dalam arti keadaan transportasi yang dipengaruhi
oleh polapola pergerakan antar wilayah atau kota/kabupaten. Elemenelemen
yangmendukungsistemtransportasiadalahsaranadalamhalinimodaataualat
angkutdanprasaranaatauinfrastrukturyangberupajaringanjalan.
PolajaringanjalandiKotaTangerangSelatanpadaumumnyaberbentuk
grid dengan kondisi alam yang relatif datar amat memungkinkan pola jalan
sepertiinidibuatuntukmendukungpergerakanpenduduk.Jangkauanpelayanan
jalanpadasaatinidiKotaTangerangSelatansudahhampirmeratapadasemua
wilayahhanyaadabeberapajalanyangrusakdanbelumdiperbaiki.
Menurut Dinas Pekerjaan Umum dalam Kompilasi data awal Kota
Tangerang Selatan, total panjang jalan Kota Tangsel adalah 137,773 km dan
diperkirakan 5% rusak ringan, 5% rusak sedang dan 20% rusak berat. Jaringan
jalanyangadadiKotaTangerangSelatansendiriterdiriatas:
JalanTol

Jalan tol dalam wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan

terusan jalan tol luar wilayah. Jalan tol melalui atau menuju kawasan
primer. Jalan tol dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling
rendah60km/jam.Lebarbadanjalantoltidakkurangdari8meter.Lalu
lintas yang terjadi di jalan ini merupakan lalu lintas regional. Untuk itu
lalulintastersebuttidakbolehtergangguolehlalulintasulangalik,dan
lalu lintas lokal dari kegiatan lokal. Kendaraan angkutan berat dan dan
kendaraan umum bus dapat diizinkan melalui jalan ini. Jumlah jalan
masuk/akses tidak boleh lebih pendek dari 500 meter. Jalur khusus
untukkendaraanyanglebihlambatharusdisediakan.Jalantolyangada

I51

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

diKotaTangerangSelatanadalahjalantolJakartaSerpongsepanjang
11,07km.
JalanArteriSekunder

Jalan arteri sekunder menghubungkan kawasan primer dengan

kawasan sekunder satu, kawasan sekunder satu dengan kawasan


sekunder kedua. Jalan ini dirancang berdasarkan kecepatan rencana
paling rendah 30 km/jam. Lebar jalan tidak kurang dari 8 meter. Lalu
lintascepatpadajalaninitidakbolehtergangguolehlalulintaslambat.
Akses langsung dibatasi tidak lebih pendek dari 250 meter. Lokasi
berhenti dan parkir pada badan jalan sangat dibatasi dan seharusnya
tidak diizinkan pada jam sibuk. Panjang Arteri Sekunder di Kota
TangerangSelatanadalah29,26Kilometer.
JalanKolektorSekunder

Jalankolektorsekundermenghubungkanantarkawasansekunder

kedua,kawasansekunderkeduadengankawasansekunderketiga.Jalan
inidirancangberdasarkankecepatanrencanapalingrendah20km/jam.
Lebarbadanjalantidakkurangdari7meter.Kendaraanangkutanberat
tidak diizinkan melalui fungsi jalan ini di daerah perumahan. Lokasi
parkir pada badan jalan dibatasi. Harus mempunyai kelengkapan jalan
yang cukup seperti rambu marka, lampu pengatur lalu lintas dan
penerangan jalan. Adapun jalan di Kota Tangerang Selatan yang
termasuk jalan kolektor sekunder antara lain adalah jalan yang
menghubungkan batas Kota Tangerang Serpong Utara Serpong
Setu Batas Kabupaten Bogor yang merupakan jalan provinsi dengan
rumija40meterdanpanjang16km.Ruasjalanyangmenghubungkan
Serpong dan Setu dengan Rumija 30 meter dan panjang 6 km. Ruas
jalanyangmenghubungkanjalanrayaSerpongdenganjalanrayaCiputat
denganRumija30meterdanpanjang6,5km.

I52

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

JalanLokalSekunder

Jalan lokal sekunder menghubungkan antar kawasan ketiga atau

dibawahnya, kawasan sekunder dengan perumahan. Jalan ini didesain


berdasarkankecepatanrencanapalingrendah10km/jam.Lebarbadan
jalan lokal sekunder tidak kurang dari 5 meter. Kendaraan angkutan
barangdanbustidakdiizinkanmelaluijalanini.Termasukdalamjalanini
adalah jalan pada kawasan perumahanperumahan yang ada di Kota
TangerangSelatan.

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

13

Tabel1.25
KondisiJalanWilayahKotaTangerangSelatan
Panjang
KondisiJalan
NamaJalan/
Status
Jalan
RuasJalan
Jalan
(Km) Baik Sedang Rusak
Jl.RayaSerpong
Arteri
5.88

PahlawanSeribu
Sekunder
Jl.LetnanSutopo(BSD)
Kolektor
3.96

Ciater
Sekunder
Jl.KaptenSubianto(BSD) Arteri
3.67

RawaBuntu
Sekunder
Jl.CiaterRaya
Kolektor
2.54

BukitIndah
Sekunder
Jl.Astek
Kolektor
3.55

Jombang
Sekunder
Jl.JombangRaya
Kolektor
3.63

AriaPutra
Sekunder
Jl.AriaPutra
Kolektor
3.06

PasarCiputat
Sekunder
Jl.OtistaDewiSartika
Arteri
1.94

PasarCiputat
Sekunder
Jl.PamulangRaya
Arteri
2.18

Pajajaran
Sekunder
Jl.SetiaBudi
Kolektor
2.15

CabeRaya
Sekunder
Jl.CabeRaya
Kolektor
7.00

Cirendeu
Sekunder
Jl.Ir.H.Juanda
Arteri
3.52

PasarJum'at
Sekunder
Jl.TegalRotan
CendrawasihKiHajar
Kolektor
5.16

Dewantoro
Sekunder
PasarCiputat

I53

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

No
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

NamaJalan/
RuasJalan
Jl.Rempoa
Gintung
Jl.MentengRaya(Bintaro)
BintaroUtama
Jl.PondokBetungRaya
WR.Supratman
(IAINCiputat)
Jl.CegerRaya
PondokBetung
Jl.PondokKacang
Parigi
Jl.Elang(Bintaro)
MentengRaya(Bintaro)
Jl.GrahaBunga
Parigi
Jl.Bhayangkara
MasMansyur
Jl.SuteraUtama
(AlamSutera)
Jl.RayaPuspiptek
Pamulang
JalanTolSerpong
Bintaro
Jl.GermanCenter
Muncul

26 Jl.RawaBuntuViktor
27 JalanLingkarSelatan
28 ParakanCiaterRaya

Status
Jalan

Panjang
KondisiJalan
Jalan
(Km) Baik Sedang Rusak

Kolektor
2.65
Sekunder
Kolektor
3.41
Sekunder

5.31

4.15

1.99

6.25

3.95

4.58

2.78

11.07

7.14

2.15

2.71

3.41

Kolektor
6.02
Sekunder
Kolektor
Sekunder
Kolektor
Sekunder
Kolektor
Sekunder
Kolektor
Sekunder
Kolektor
Sekunder
Kolektor
Sekunder
Arteri
Sekunder
Arteri
Primer
Arteri
Sekunder
Arteri
Sekunder
Arteri
Sekunder
Kolektor
Sekunder

Sumber : Kompilasi Data Awal Kota Tangerang Selatan Pemerintah Kota Tangerang Selatan,
BadanPerencanaanPembangunanDaerah,Tahun2009

1.3.7.2Terminal
JumlahterminalyangadadiKotaTangerangSelatanyangresmihanya1
buahyaitudiPondokCabenamunsaatinitidakdimanfaatkandandalamkondisi
tidakterurus.AdapunterminaldiBSDjugabelumoptimaldimanfaatkan.Selama
ini kendaraaan angkutan umum (Angkot dan lainnya) lebih banyak parkir
(ngetem) di pinggir jalan menunggu naik dan turun penumpang yang biasanya

I54

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

berlokasi di sekitar pasar, stasiun, kompleks perumahan, persimpangan jalan


dsb.
Kondisi saat ini dengan telah beroperasinya Fly Over (FO) Ciputat
tuntutanakankebutuhanterminalsemakindirasakankarenajikatidakdibangun
terminal maka pembangunan FO Ciputat akan percuma saja karena hanya
memindahkan kemacetan tetapi bukan dilihat sebagai suatu sistem yang utuh
dan saling mendukung dalam pelayanan sistem transportasi Kota Tangerang
Selatan.

1.3.7.3KeretaApi
Wilayah Kota Tangerang Selatan yang dilalui oleh lintasan rel kereta api
antaralainwilayahSerpong(StasiunPasarSerpong),StasiunRawaBuntu(BSD),
StasiunTegalRotan(PondokAren),Ciputat(StasiunJombang)danCiputatTimur
(Stasiun Pondok Ranji). Kereta api yang melintas adalah kereta api penumpang
dankeretaapibarang.Modaangkutankeretaapiinilebihbanyakdipilihwarga
Kota Tangerang Selatan yang beraktifitas di Jakarta karena berbagai
pertimbangan lebih cepat, murah atau memang lokasi stasiunnya yang
berdekatandengankantor/tempatkerjamereka.Jalurgandakeretaapijurusan
Serpong yang berangkat dari Stasiun Tanah Abang, yakni kereta api rel listrik
(KRL) Sudirman Express dan AC Ekonomi Ciujung. Jumlah penumpang KRL
SudirmanExpressdanKRLACEkonomiCiujungbulanJulitercatat39.911orang.
Sementara pada bulan Desember 2007, jumlah penumpang kedua kereta api
tersebutsebanyak 50.654orang.Kenyamanandankecepatan(hanya 30menit)
merupakan alasan para penumpang memilih KRL tersebut. Untuk kereta
Sudirman Express berhenti di Stasiun Manggarai Sudirman Tanah Abang
Palmerah Kebayoran Pondokranji Sudimara Rawa Buntu Serpong.
Tarifnya sebesar Rp. 8.000. Jadwal keberangkatan KRL ini yakni pukul 07.43,
16.30 , 17.40, 17.25, 18.20, dan 18.35. Sedangkan, KRL Ciujung melayani rute

I55

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tanah Abang Serpong (PP). Tarifnya sebesar Rp. 5.000. Jadwal keberangkatan
KRLiniyaknipukul06.30,08.05,15.10,17.12,dan19.10.

1.3.7.4TransportasiUdara
PrasaranatransportasiudarayangadadiKotaTangerangSelatanadalah
BandaraPondokCabeyangsaatinidikelolaolehPTPelitaAircraftServices(PAS)
yangberdirisejaktahun1987.BandaraPondokCabeinifungsinyabukansebagai
bandara komersial tetapi lebih banyak berfungsi sebagai workshop untuk
maintenance pesawat militer, pesawat penumpang dan pesawat pribadi atau
VIP.
BandaraPondokCabememilikifasilitasrunwaysepanjang2.200meter,
hanggarseluas2,8hektar,aprondanfasilitaslainnya.Didukungolehhampir250
orang tenaga kerja spesialis dan bersertifikat DGAC dan pernah mengikuti
pelatihanaircraftmaintenancediBelanda,Jerman,Singapore,Australia,Kanada,
Amerika dan IPTN Bandung. Saat ini setelah lebih dari satu dekade PAS telah
menjaditempatterbaik untukaircraftinspection,maintenance, repair,painting
dan overhaul untuk pesawat jenis Boeing, Cassa, Fokker dan pesawat jenis
lainnyadiIndonesiadenganCertifiedbyIndonesianDGACNo:145/16800.
Panjang landasan pacu yang saat ini 2.200 meter akan ditingkatkan
menjadi 2.500 meter dengan luas total lahan mencapai 161 hektar yang akan
dilengkapi lahan parkir, hotel, pusat perbelanjaan, katering, akademi
penerbangan,danfasilitaspelayananpubliklainnya

I56

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar1.19
PetaSebaranStasiunKeretaApidiKotaTangerangSelatanTahun2010

I57

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

1.3.8InfrastrukturPerkotaan
1.3.8.1KondisiSistemEnergidanKelistrikan
DiKotaTangerangSelatanterdapat3(tiga)kantorPLN,yaitudiSerpong,
Ciputat dan Pamulang. Gardu listrik berjumlah 71 unit dengan 195.352
sambungan listrik. Di setiap kecamatan terdapat lebih dari 15.000 sambungan
listrikkecualidiKecamatanSetuyanghanyaberjumlah9.686sambungan.

1.3.8.2KondisiJaringanTelekomunikasi
Kantor Telkom berjumlah 5 (lima) buah dan tersebar di 5 (lima)
kecamatan, Tower GSM/BTS berjumlah 83 unit sedangkan sambungan telepon
berjumlah 108.529 sambungan. Sambungan telepon paling banyak terdapat di
Kecamatan Pamulang dengan 26.447 sambungan, sedangkan paling sedikit
terdapatdiKecamatanSetudengan5.381sambungan.

1.3.8.3KondisiAirBersih
Air adalah sumber kehidupan bagi manusia adapun pemanfaatannya
dipergunakan untuk berbagai keperluan baik untuk rumah tangga maupun
keperluanlainnya.
DaerahpelayananairbersihdiKotaTangerangSelatanterdiridari:
1.

Daerahperumahanyangairbersihnyadilayaniolehdevelopersendiriseperti
diperumahanBintaromelaluipompadeepwell

2.

Pabrik / Industri yang dilayani oleh PDAM Kabupaten Tangerang, karena di


KotaTangerangSelatanbelummempunyaiinstalasipengolahanairbersih.
Pada perumahan penduduk ketersediaan air bersih tidak mengalami

masalah masih mudah didapat hanya tingkat kedalaman air yang semakin
berubah menjadi semakin dalam untuk mendapatkan air bersih melalui
pemasangan pompa, biasanya kedalaman pompa yang dipasang adalah 5 10
meter. Persyaratan kualitas Air Minum dan Air Bersih berdasarkan Peraturan
MenteriKesehatanNo.:416/MENKES/PER/IX/1990terdiridari3parameter:

I58

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Fisika:Tidak(berbau,berasa,berwarna).
Kimia:pemeriksaanterhadapkandungansenyawaanorganikyaitu:Ai,As,Fe,
Fi,Ci,CaCO3,Mn,NO3,NO2,Ag,SO4,Cu,Zn.
Mikrobiologi/Bakteriologik:pemeriksaanterhadapbaktericoliform.
Guna memenuhi kebutuhan air bersih Kota Tangerang Selatan
memanfaatkan sumber air tanah dengan memanfaatkan mesin air, pompa
tanganatausumurgali,sedangkanbeberapaperumahanskalabesarpemenuhan
airbersihdilayanidengansistemperpipaan.

1.3.8.4KondisiAirLimbah
Limbah cair atau air limbah diartikan sebagai buangan cair dari hasil
aktivitas yang dilakukan oleh mahluk hidup. Umumnya limbah cair ini tidak
dipergunakankembalidanlangsungdibuangkelingkungan.Permasalahanakan
timbul jika unsurunsur yang terdapat dalam limbah cair tersebut langsung
melakukan reaksi dengan unsur lingkungan dan memberikan perubahan yang
negative.Olehkarenaitupengelolaanlimbahcairyangtepatdanoptimalsangat
diperlukanuntukdapatmeminimalkanperubahanperubahanlingkungannegatif
tersebut.Berdasarkansumbernyalimbahcairumumnyadibedakanmenjadidua
yaitulimbahcairdomestikdanlimbahcairindustri.
Limbah cair domestik adalah limbah cair yang berasal dari kegiatan
seharihari. Secara kuantitatif jumlah limbah cair domestik yang dibuang relatif
tidak terlalu besar, namun jika perumahan tersebut padat, maka pembuangan
limbahcairdomestikdapatmenimbulkanpermasalahantersendiri.Berdasarkan
gambaran tersebut dapat dijelaskan mengapa persoalan limbah cair domestik
akan bertambah besar seiring dengan adanya peningkatan jumlah penduduk.
Potensipencemaranlimbahcairdomestikterhadaplingkungan,terutamasekali
dikarenakan oleh adanya kandungan bahan organik dan juga mikroorganisme
koliform. Berdasarkan NKLHD Kabupaten Tangerang tahun 2001 menunjukkan
beban pencemaran limbah domestik dengan volume limbah 129.180.000

I59

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

m/tahun adalah BOD (40313 ton /tahun), COD (90692 ton/tahun), SS (50876
ton/tahun),TDS(100922ton/tahun),N(9125ton/tahun)danP(1106ton/tahun)
sedangkan adanya koliform secara signifikan dapat menjadikan sungai memiliki
jumlah koliform lebih dari 100.000 koloni/100 ml (baku mutu hanya 10.000
koloni/100ml).
Limbahcairatauatauairlimbahdiartikansebagaibuangancairhasilyang
adadiKotaTangerangSelatanberasaldarilimbahrumahtangga,airhujandan
limbahindustri.Sistempembuanganairhujanmengikutipolaaliranalamidalam
hal ini drainase terbuka. Sedangkan untuk pembuangan limbah Rumah Tangga
sebagian besar masyarakat perkampungan memiliki penampungan di belakang
rumahnya masingmasing (septic tank) , dengan sistem penampungan terbuka
atau empang kecil dengan ukuran 2 x 3 meter untuk menampung air limbah
tersebut.Inimenyebabkanmenguapnyaairlimbahkepermukaantanahsewaktu
hujan. Kondisi pembuangan saluran limbah rumah tangga sangat buruk selain
berwarna hitam, berbau busuk, tercemar sampah, genangannya pun tidak
mengalir, sehingga memungkinkan berkembang biak bakteri atau kuman yang
dapatmembahayakankesehatanmanusia.
Untuk Kota Tangerang Selatan sebenarnya sudah ada instalasi pengolah
airlimbahIPAL(InstalasiPengolahanAirLimbah)dengansistemoffsite.Terletak
di Desa jelupang Kecamatan Serpong Utara dengan cakupan pelayanan baru
melayani 1.000 KK di wilayah Bumi Serpong damai (BSD) dengan luas2.000 m
dengan penyaluran melalui perpipaan secara gravitasi. IPAL ini dikelola oleh
swasta. Kemudian terdapat juga WTP di kawasan Industri Techno park di
Kecamatan Setu 1 unit yang khusus melayani industri yang ada dalam kawasan
tersebut dan juga ada 1 unit pengolah limbah di Kecamatan Pondok Aren
(Bintaro)untukmelayanikawasanperumahanBintaroJaya.

Terkaitdenganpengelolaanlimbahbaiklimbahpadat(sampah)maupun

limbah cair, terdapat 21 tempat pembuangan sementara (TPS) yang sebagian


besarnya menurut Dinas Kebersihan dan Pertamanan adalah TPS liar. Selain itu

I60

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

juga terdapat 5 unit Water Treatment Plan (WTP) yang tersebar di Kecamatan
SerpongUtaradanKecamatanPondokAren.

1.3.8.5KondisiDrainase
Drainase di Kota Tangerang Selatan umumnya masih berupa tanah dan
tanpa penutup sehingga sering terjadi sedimentasi dan penumpukan sampah
padasaluransalurandrainase.KondisidrainasepadabanyakruasjalandiKota
TangerangSelatantidakmemenuhistandarkarenahanyaterdiridaribadanjalan
tanpa ada pembangunan goronggorong air, saluran air atau trotoar.
Pembangunan jalan dibangun tanpa perencanaan Detail Engineering Design
(DED)sehinggatanpadilengkapisaranapendukunglainnyakarenaprosedurDED
hanyaditerapkanpadapembangunanjalanutamadankhusus.
TetapipadakawasanperumahansepertipadakawasanBSD,Bintarodan
AlamSuteramenggunakansistemdrainasetertutup.Sedangkansalurandrainase
yang ada di kawasan perkampungan Kota Tangerang Selatan pada umumnya
terbentuk secara alami sehingga aliran air tidak teratur mengalir begitu saja di
jalanjalan kampung yang menyebabkan air menggenang disepanjang jalan
sehingga membuat jalan menjadi becek, sekalipun ada saluran drainase
permanen tidak didukung oleh luasan penampang drainase yang kecil sehingga
tidak mampu menampung debit air dalam jumlah yang besar dan berdampak
rawanbanjirdangenanganjikahujandatang.
Akibat dari kondisi eksisting yang ada maka genangan menjadi masalah
utamadiwilayahKotaTangerangSelatan.BeberapadaerahrawanbanjirdiKota
TangerangSelatan,lamagenanganberkisarantara648jamdenganketinggian
mencapai1meter.
Permasalahan utama timbulnya genangan di Kota Tangerang Selatan
disebabkanhalhalberikut,diantaranya:

Minimnyasalurandrainasedimanaalirantidakmencapaisaluranprimer.

I61

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Faktor alamiah saluran itu sendiri karena adanya penggerusan dan


terbawanyamaterialsaluranolehaliransehinggaterjadipendangkalandan
sedimentasiyangmenyebabkanpenyempitankapasitasdimensisaluran.

Faktor perilaku masyarakat membuang sampah sembarangan (kedalam


salurandrainase).

Pembukaan saluran drainase baru oleh pengembang yang tidak


memperhatikanpoladrainasesekitarnya.

Tidakadanyaprogrampemeliharaansalurandrainasesecararutin

1.3.8.6KondisiPersampahan
Sampai saat ini tidak ada TPA di Kota Tangerang Selatan yang resmi
dialokasikan.TetapibanyakTPSliaryangbermunculandengansendirinyaakibat
kurangnyatempatsampahdankurangnyaarmadapengangkutsampah.Akhirnya
tempattempatsepertibekasgaliantanah,tanahyangditelantarkanpemiliknya
dan tanahtanah kosong yang jauh dari perumahan dijadikan tempat
pembuangansampah.Darihasilsurveilapangandiketahuiterdapat21titikTPS
dariseluruhkecamatanyangadadiKotaTangerangSelatan.
Kota Tangerang Selatan memiliki dua jenis pemukiman, perumahan dan
perkampungan sehingga sistem pengelolaan sampahnya pun berbeda. Untuk
pengeloaansampahperkampungandiKotaTangerangSelatanpadaumumnya
masih dilakukan dengan cara yang sederhana atau tradisional, sampah dikelola
oleh masingmasing individu masyarakat itu sendiri, dengan cara membuat
lubangyangberdiameter12meterdengankedalaman1meterdanadajuga
yangdibuatdengankonstruksisemen.Lokasipenempatandibuatdekatdengan
rumah mereka (pekarangan rumah) dengan memanfaatkan lahan kosong,
kemudiansampahdibuangkedalamlubangtersebutlaludibakardanhasildari
pembakaransampahtersebutseringdijadikanpupuktanamannyasendiri.
Namunadajugasampahsampahtersebuttidakdiolah,tidakdibakardan
tidak dijadikan pupuk, melainkan dibiarkan berserakan begitu saja dilahan

I62

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

kosongtersebut.Halinitentunyaakanmenimbulkanmasalahterutamamasalah
kesehatan dan lingkungan. Tetapi ada juga yang pengelolaannya dilakukan
secara bersamasama, yaitu beberapa rumah tangga tanpa kesepakatan
membuang sampah ke satu tempat yang kemudian mereka bakar dan
pembakarandilakukanolehsiapasaja.
Pengelolaansampahuntukwilayahperumahanbiasanyasampahdibuang
ke tempat sampah berupa tong atau tempat sampah yang terbuat dari semen
atau dibuang di lokasi/lahan kosong yang kemudian gerobakgerobak yang
dikelola oleh RW atau swasta mengangkut sampahsampah tersebut untuk
dibuangketempatpembuangansampahsementara.Untukwilayahperumahan
Puspiptek sudah ada pengelolaan sampah sendiri dengan menggunakan
teknologiinsenerator.
Untukpengelolaansampahskalaperdagangansepertirukoataupuntoko
diangkut oleh dinas kebersihan yang berasal dari pemda atau RW setempat,
sehingga pihak ruko secara kolektif membayar iuran sampah tetapi yang
menjadimasalahKotaTangerangSelatansaatiniadanyaadanyaTPSilegal.
Sehinggaprakiraanvolumesampahmenjadipertimbanganyangpenting
mengingat persoalan sampah sekarang ini menjadi persoalan nasional, setiap
kabupaten dan kota di Indonesia cenderung mengalami persoalan ini. Sesuai
dengan standar kota Metropolitan, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak
0.0035 m3 /orang/hari, maka Kota Tangerang Selatan pada tahun 2008 saja
dengan jumlah penduduk 977.672 jiwa menghasilkan 3.421,85 m3
sampah/hari. Untuk itu maka perlu di hitung volume sampah yang akan
dihasilkan oleh masyarakat di Kota Tangerang Selatan hingga tahun 2028
mencapai5.616.905m3sampah/hari.

1.3.8.7KondisiPemadamKebakaran
Pospelayananarmadapemadam kebakaranuntukseluruh wilayahKota
Tangerang Selatan saat ini berada di Ciputat dengan 2 unit mobil operasional.

I63

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Sebenarnya untuk kendaraan operasional masih didukung oleh kendaraan


pemadamkebakaranyangdimilikiolehpihakswastayangadadiKotaTangerang
Selatan seperti pengembang perumahan BSD, Alam Sutera dan Bintaro yang
masingmasing mempunyai 1 unit pemadam kebakaran untuk melayani
penyediaanfasilitaspemadamkebakaranpadawilayahperumahannya.Selainitu
kawasan khusus seperti Puspiptek di Kecamatan Setu juga mempunyai unit
pemadam.

1.4

IsuStrategis
PerkembangankegiatandiKotaTangerangSelatansaatinisangatpesat,

baikfisik,sosialekonomi,sosialbudaya,danaspeklainnya.Berbagaiisustrategis
saat ini mulai mengedepan dan ramai dibahas. Isu tersebut pada dasarnya
berorientasi pada percepatan pembangunan, peningkatan ekonomi wilayah,
peningkatan kesejahteraan masyarakat, respon terhadap aspirasi masyarakat,
dan menanggapi permintaanpermintaan yang datang dari berbagai pihak,
khususnya keinginan para investor untuk menanamkan investasinya di Kota
Tangerang Selatan. Hal ini disebabkan oleh daya tarik daerah ini sebagai salah
satu daerah yang sedang berkembang dan memiliki daya saing (comparative
advantage) yang cukup baik. Aksesibilitas yang cukup tinggi terhadap pusat
pusat pengembangan nasional maupun Provinsi dan aspek pendukung lainnya.
Berdasarkan hal tersebut ada beberapa isu yang dapat dijadikan sebagai dasar
pertimbangandalampenyusunanRTRWKotaTangerangSelatanini.Adapunisu
isu strategis yang perlu dipertimbangkan tersebut diantaranya di antaranya
meliputi:
1.

MunculnyaWacanaPembentukanMegapolitanArea
Perkembangan Ibukota Jakarta yang begitu pesat menuntut kebutuhan

ruangyangcukupbesar,sementaraketersediaanruangdiIbukotaJakartasangat
terbatas. Keterbatasan ruang di Ibukota Jakarta ini memunculkan wacana
pembentukan Megapolitan Area yang salah satu bagian wilayahnya adalah

I64

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

KotaTangerangSelatan.Sehinggaperlumempertimbangkanketerkaitandengan
pengelolaan ruang bersama antara DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kabuapaten
Tangerang,KotaBogor,KabupatenBogor,KotaDepok,danCianjur.
2.

RencanaPembangunanJaringanJalanTol
a. KeterkaitandenganrencanapembangunanJalanTolbaruyangmelintasi
wilayah Kota Tangerang Selatan antara lain Jalan Lingkar Luar Jakarta
atauJORRII(CinereSerpongdanSerpongTangerang).
b. Keterkaitan rencana Jalan Tol JORR II ruas Serpong Kunciran
BatuceperLapanganterbangInternasionalSoekarnoHatta;
c. KeterkaitanrencanaJalanTolruasSerpongBalaraja.

3.

PengelolaanDASCisadane
BerkaitandengankeberadaanDASCisadanesebagaisumberairbakubagi

Kota Tangerang Selatan dan Kota/Kabupaten disekitarnya, sebagai media


buanganairlimbah,dansistemdrainasedanpenangananmasalahbanjirdiKota
Tangerang Selatan dan sekitarnya, oleh karena itu perlu adanya perencanaan
secara terpadu yang bertujuan untuk mengamankan fungsi DAS tersebut dari
mulaiwilayahhulu,tengah,maupunwilayahhilir.
4.

Pemadu Serasian RTRW Kota Tangerang Selatan dengan RTRW Wilayah


sekitarnya
Sebagai bagian dari wilayah Provinsi Banten, maka perlu adanya upaya

untuk memadu serasikan antara RTRW Kota Tangerang Selatan dengan RTRW
Provinsi Banten, RTRW Kota/Kabupaten di Provinsi Banten, terutama
manyangkut kebijakankebijakan strategis yang telah dibuat oleh Pemerintah
Provinsi Banten yang berkaitan dengan wilayah Kota Tangerang Selatan.
Disamping itu perlu pula upaya untuk memaduserasikan antara RTRW Kota
TangerangSelatandenganRTRWDKIJakartaRTRWKabupatenTangerangRTRW
Kota Tangerang dan RTRW Kabupaten Bogor khususnya pada wilayahwilayah
perbatasanataupintupintumasuk.
5.

PerubahandanAlihFungsiLahan

I65

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Perubahandanalihfungsilahanantarayangtertuangdalamrencanadan
kejadian yang terjadi di lapangan, banyak mengalami penyimpangan, baik yang
dilakukan oleh masyarakat dan pelaku ekonomi, maupun oleh pelaksana atau
aparat karena adanya desakan permintaan pasar yang sulit untuk dihindari,
contohnyaalihfungsilahanpertanianmenjadipermukiman,alihfungsikawasan
lindung stempat menjadi kawasan budidaya, dan lainlain. Keadaan ini
memberikan konsekuensi terhadap tidak efektifnya rencana tata ruang.Oleh
sebabituperlupengkajiankembaliuntukmeluruskandanmengarahkankembali
penggunaanlahanagartidakterjadipergeseranyangtidakdiinginkan.
6.

PeningkatanJumlahPenduduk
Sebagaiwilayahyangsedangmengalamiperkembangan,KotaTangerang

Selatan menjadi suatu wilayah yang memberikan daya tarik bagi masyarakat
untukdikunjungi.Halinididukungpulaolehadanyaaksesibilitasyangbaikyang
mempermudahmasyarakatmasukdankeluarwilayahini.Disatusisikeberadaan
wilayah Kota Tangerang Selatan yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta
membawakonsekuensimeningkatnyajumlahpendudukdiwilayahini,terutama
akibat keterbatasan DKI Jakarta dalam menampung jumlah penduduk
pendatang.
7.

PeningkatanJumlahPermohonanInvestasi
Perbaikan dan pulihnya kondisi ekonomi nasional setelah dilanda krisis

yang berkepanjangan, telah memberikan aroma segar bagi perkembangan


investasi dan ekonomi daerah di seluruh Indonesia. Perkembangan yang
menggembirakan ini, meskipun belum seratus persen pulih, telah
membangkitkan permintaan akan investasi di Kota Tangerang Selatan. Kota
Tangerang Selatan sebagai salah satu kota yang memiliki nilai comparative
advantage tinggi, karena kedekatannya dengan Metropolitan Jakarta, Kota
Tangerang, Bogor, dan Depok serta didukung pula aksesibilitas yang memadai
terhadappusatpertumbuhanlainnya,memilikipotensidayatarikinvestasiyang
cukupbaikpula.Keadaaniniperludiantisipasidengantataruangyangtanggap

I66

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

terhadap perkembangan investasi sekaligus tetap berwawasan lingkungan dan


pembangunan berkelanjutan. Peningkatan jumlah permohonan investasi ini
dapat dilihat dari meningkatnya permintaan atau permohonan investasi di
bidang perumahan skala besar yang merupakan salah satu menimbulkan
kemacetan, kerusakan jalan, pertumbuhan yang tidak merata, dan kerugian
lainnya bagi para pengguna jalan. Ruasruas jalan di Kota Tangerang Selatan
banyak yang mengalami bottle neck dan berpengaruh terhadap kemacetan,
khususnyadiruasruastertentu,baikdipusatkotamaupundibeberapadaerah
perbatasan dengan kabupaten atau kota lain. Untuk itu perlu dikaji sistem
transportasi yang lebih optimal. Selain itu dengan adanya perkembangan jalur
regional dan nasional di Kota Tangerang Selatan telah menuntut adanya
peningkatanbaikfungsimaupunfisikjalan.Keadaaninitelahmenjadikanadanya
peningkatanfungsijalanyangperludisikapisecarapositifdandipersiapkanpola
perkembangannya agar serasi dengan pola ruang dan penggunaan lahan di
sekitarnya. Aksesakses tambahan seperti interchange dan akses lainnya perlu
dipersiapkan secara matang dan optimal, agar memberikan manfaat yang
diinginkanolehsemuapihak.
8.

PeningkatanInfrastruktur
Perkembangan wilayah dan penduduk yang begitu cepat di Kota

Tangerang Selatan menuntut adanya peningkatan infrastruktur. Infrastruktur


yang perlu dipersiapan tersebut meliputi : sistem pengelolaan persampahan
(TPA), sistem pengelolaan limbah (IPAL), sistem penanganan banjir (drainase)
terkait dengan fungsi DAS Cisadane, sistem penyediaan air bersih, sistem
penyediaanenergi,sertasistemkomunikasi.
9.

Transportasiwilayah
Belum Terjalin Kerjasama Sistem Transportasi Regional. Sistem

transportasi di Kota Tangerang Selatan akan sangat tergantung dengan wilayah


sekitarnya,sehinggaperluadanyakerjasamapenataanulangsistemtransportasi

I67

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

angkutandaratdansekaliguspenetapanlokasiterminalberskalaregional,serta
keterpaduanantarsistemangkutandaratdengansistemperkeretaapian.
10. PenggunaanLahan
a. Banyak lahanlahan tidur pada area yang telah di ploting oleh
Pengembangkarenatidakefektifnyapengembangan/pembangunan.
b. Adanya bentang alam dengan lereng yang cukup terjal dan berpotensi
longsor.
c. Ada indikasi pelanggaran atas pelaksanaan ijin pembangunan pusat
perbelanjaan dan perumahan yang berdampak banjir pada lingkungan
sekitarnya.
d. Belum dilakukannya tata batas desa/kelurahan dan kecamatan yang
berbatasan dengan kota/kabupaten lain terutama diprioritaskan untuk
daerah yang pembatasnya bukan merupakan aliran sungai, kali maupun
jalan.
e. Adanya kecenderungan alih fungsi lahan permukiman menjadi
perdagangandanjasadisepanjangjalanarterimaupunkolektor.
f. Adanya okupasi kawasan lindung oleh kegiatan budidaya, terutama
permukiman. Kawasan lindung yang diokupasi meliputi: sempadan
sungai,situdantegangantinggi.
g. Marginalisasi permukiman informal/ swadaya/kampung tradisional oleh
adanya batasbatas fisik berupa pagar yang menyebabkan terbatasnya
aksesmasyarakatkeluardanmasukkepermukimannya.

I68

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

BAB2
TUJUAN,KEBIJAKAN
DANSTRATEGI
PENATAANRUANG

2.1

KedudukanRTRWKotaTangerangSelatan
FungsidariRTRWKotaTangerangSelatantersebutdijabarkansebagai

berikut:
a.

penyusunanrencanapembangunanjangkapanjangdaerah;

b.

penyusunanrencanapembangunanjangkamenengahdaerah;

c.

pemanfaatanruangdanpengendalianpemanfaatanruangdiwilayahkota;

d.

perwujudan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan


antarwilayah,sertakeserasianantarsektor;

e.

penetapanlokasidanfungsiruanguntukinvestasi;

f.

penataanruangkawasanstrategiskota;

g.

penyusunanrencanarincitataruangdiwilayahkota.

2.2 TujuanPenataanRuang
Mewujudkan Kota Tangerang Selatan sebagai pusat pelayanan
pendidikan, perumahan, perdagangan dan jasa, berskala regional dan nasional
yang mandiri, aman, nyaman, asri, produktif, berdaya saing, dan berkelanjutan
sertaberkeadilandalammendukungKotaTangerangSelatansebagaibagiandari
Kawasan Strategis Nasional Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak,
Cianjur(Jabodetabekpunjur).

II 1

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

2.3KebijakanPenataanRuang
2.3.1 KebijakanStrukturRuang
a.

Memantapkan peran kota dalam sistem nasional sebagai pusat


kegiatannasional(PKN)yangmelayanikegiatanskalanasional;

b.

Meningkatkan aksesibilitas pusatpusat pelayanan kota yang


terintegrasi dan berhirarki sebagai pusat pelayanan pendidikan,
perumahan, perdagangan dan jasa, berskala regional dan
internasional, yang aman, nyaman, religius, produktif, berdaya saing
danberkelanjutan;

c.

Mengembangkan dan meningkatkan sarana prasarana transportasi


berbasistransportasipublikyangterpadudanterkendali;

d.

Mengembangkandanmeningkatkankualitasdanjangkauanpelayanan
sistem infrastruktur kota, prasarana dan sarana perkotaan secara
terpadu,meratadanberkelanjutandenganmengutamakankelestarian
lingkunganhidup.

2.3.2 Kebijakanpolaruang
a.

pengembangan kawasan lindung dengan meningkatkan kualitas


kawasanlindungagarsesuaidenganfungsiperlindungannyasehingga
terjagakelestariannya;

b. pengendalianpencemarandan/ataukerusakanlingkunganhidup;
c.

pengembangan

kawasan

budi

daya

dengan

meningkatkan

produktivitaskawasannamuntidakmelampauidayadukungdandaya
tampunglingkungan;
d. peningkatanfungsikawasanpertahanandankeamanannegara.

II 2

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

2.3.3 KebijakanKawasanStrategisKota
a.

Menetapkankawasanstrategiskotaberdasarkansosialbudaya;

b. Menetapkan kawasan strategis kota berdasarkan aspek pertumbuhan


ekonomi;
c.

Menetapkankawasanstrategiskotaberdasarkanaspeklingkungan.

2.4

StrategiPenataanRuang:

2.4.1. StrategiStrukturRuang
a.

Memantapkan peran kota dalam sistem nasional sebagai pusat kegiatan


nasional(PKN)yangmelayanikegiatanskalanasional.
Mendorongkemudahanaksesibilitasterhadapkegiatanskalanasional;
Mengembangkan infrastruktur dalam rangka mendukung kota sebagai
pusat dan simpul utama kegiatan eksporimpor serta pintu gerbang
nasional;
Memperkuat kota agar dapat berfungsi dan berpotensi sebagai pusat
kegiatanperdagangandanjasaskalanasional.

b. Meningkatkan aksesibilitas pusatpusat pelayanan kota yang terintegrasi


dan berhirarki sebagai pusat pelayanan pendidikan, perumahan,
perdagangan dan jasa, berskala regional dan internasional, yang aman,
nyaman,religius,produktif,berdayasaing,sertaberkelanjutan.
Menetapkan tiga pusat pelayanan kota yang membawahi 3 (tiga) sub
pusat pelayanan kota dan 3 (tiga) pusat lingkungan yang dihubungkan
melaluijaringanjalanberjenjangdenganpolapergerakanmerata;
Mengembangkan fungsifungsi kegiatan yang mendukung kegiatan
subpusatpelayanankota;
Menyediakan fasilitas yang memadai pada tiap pusat pelayanan sesuai
skalapelayanannya;

II 3

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Mengembangkan sistem Transit Oriented Development (TOD) meliputi


pembangunan dan pengembangan terminal/stasiun antar moda pada
pusatpusat kegiatan, stasiun angkutan jalan rel, shelter angkutan
massal jalan raya dan terminal angkutan umum jalan raya yang
terintegrasidenganpengembanganlahandisekitarnya.
c.

Mengembangkan dan meningkatkan sarana prasarana transportasi


berbasistransportasipublikyangterpadudanterkendali.
Membuka peluang investasi dan kemitraan bagi sektor privat dan
masyarakatdalammenyediakanprasaranadansaranatransportasi;
Menjagafungsidanhirarkijalan;
Meningkatkan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan dan
pelebaran jalan, pengelolaan lalu lintas serta menghilangkan gangguan
sisijalan;
Memprioritaskan pengembangkansistem angkutan umum massal yang
terpadu;
Menyediakanfasilitasparkiryangmemadaidanterpadudenganpusat
pusatkegiatan;
Membangunsistemparkandridedenganmengembanganlahanparkir
di pinggir kota maupun lokasi transfer moda untuk melanjutkan
perjalanan dengan menggunakan angkutan umum menuju ke tengah
kota;
Mengembangkan sistem terminal dalam kota serta membangun
terminaldibataskotadenganmenetapkanlokasiyangdikoordinasikan
denganPemerintahDaerahyangberbatasan;
Mengoptimalkan

pengendalian

dan

penyelenggaraan

sistem

transportasikota.
d. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan
sisteminfrastrukturkota,prasaranadansaranaperkotaansecaraterpadu,

II 4

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

merata dan berkelanjutan dengan mengutamakan kelestarian lingkungan


hidup.
Mengembangkan sistem jaringan prasarana transportasi jalan dan
keretaapidalampelayananperkotaan;
Menetapkanruangsepanjangjaringanjalanrelkeretaapisebagairuang
terbukahijau;
Mewajibkan penyediaan sumur resapan dalam setiap kegiatan
pembangunan;
Meningkatkan penyediaan dan persebaran infrastruktur perkotaan ke
seluruhwilayahkota;
Mengembangkan distribusi jaringan energi dan pelayanan ke seluruh
wilayahkota;
Meningkatkan jangkauan pelayanan telekomunikasi ke seluruh wilayah
Kotauntukmendukungpengembanganperdagangandanjasa;
Mengembangkandanmeningkatkanpelayananprasaranasumberdaya
airkeseluruhwilayahKota;
Mewajibkan penyediaan instalasi pengelolaan limbah khusus pada
setiapkegiatanyangmenghasilkanlimbah;
Meningkatkan

sistem

pengolahan

persampahan

yang

ramah

lingkungan;
Meningkatkan pelayanan prasarana drainase dalam rangka mengatasi
permasalahanbanjirdangenangan;
Meningkatkanpenyediaanprasaranadansaranajalanpejalankakipada
kawasan fungsional kota termasuk penyediaan jalur pejalan kaki bagi
penyandangcacat;
Meningkatkan penyediaan jalur evakuasi bencana pada lokasi
permukiman padat, kawasan perdagangan, dan kawasan industri serta

II 5

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

menyediakan ruang dan gedunggedung pemerintah sebagai titik


pengumpulanpengungsi;
Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung untuk mengurangi
terjadinyakebakaran.

2.4.2. StrategiPolaRuang
a.

Pengembangan kawasan lindung dengan meningkatkan kualitas


kawasan lindung agar sesuai dengan fungsi perlindungannya
sehinggaterjagakelestariannya;
Menetapkan kawasan lindung di wilayah kota untuk mendukung
RTHkota;
Meningkatkan dan mengembalikan fungsi kawasan lindung yang
telah menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya, dalam
rangkamewujudkandanmemeliharakeseimbanganekosistem;
Mempertimbangkan daya tampung dan daya dukung lingkungan
hidupdalammengarahkankegiatanpembangunanfisik;
MeningkatkanjumlahRTHhinggamencapai30(tigapuluh)persen
padaakhirtahunperencanaan.

b. Pengendalianpencemarandan/ataukerusakanlingkunganhidup;

Mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau


tidaklangsungmenimbulkanperubahansifatfisiklingkunganyang
mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam
menunjangpembangunanyangberkelanjutan;

Mengarahkan orientasi pembangunan sepanjang sungai dengan


menjadikansungaisebagaibagiandarilatardepan;

Mendorongterselenggaranyapembangunankawasanyangdapat
menjamin tetap berlangsungnya konservasi air dan tanah,

II 6

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

menjamin tersedianya air tanah dan air permukaan, serta


menanggulangi banjir dengan mempertimbangkan daya dukung
lingkunganyangberkelanjutandalampengelolaankawasan.
c.

Pengembangan kawasan budi daya dengan meningkatkan


produktivitas kawasan namun tidak melampaui daya dukung dan
dayatampunglingkungan.

Mengembangkankegiatanbudidayaunggulanbesertaprasarana
secara

sinergis

dan

berkelanjutan

untuk

mendorong

pengembanganperekonomian;

Mengurangi dampak negatif kegiatan budi daya agar tidak


menurunkankualitaslingkunganhidupdanefisiensikawasan;

Mengembangkan

fungsifungsi

perkotaan

dengan

tetap

memperhatikan penyediaan RTH melalui pengaturan intensitas


ruang;

Mengembangkan kawasan perumahan berdasarkan tingkat


hunian padat dan sedang disesuaikan dengan kebutuhan
pengembangankawasandandidukungdenganaksesyangbaik.

d. Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan


keamananNegara:

Mendukung penetapan kawasan peruntukan pertahanan dan


keamanan;

Mengembangkan budi daya secara selektif di dalam dan sekitar


kawasanuntukmenjagafungsipertahanandankeamanan;

Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya


tidak terbangun di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan
negarasebagaizonapenyangga;

Turut serta memelihara dan menjaga asetaset pertahanan dan

II 7

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

keamanan.

2.4.3. StrategiKawasanStrategisKota
a.

Strategi penetapan kawasan strategis kota berdasarkan aspek sosial


budayadilakukandenganmempertahankancagarbudayayangada.

b. Strategi penetapan kawasan strategis kota berdasarkan aspek


pertumbuhanekonomi,meliputi:

Mengembangkansaranadanprasaranapendukungpasar;

Mengembangkanperdaganganyangsudahadaagarlebihteratur
danmerata;

Menyediakan lokasi usaha perdagangan yang tertata dan mudah


dijangkau;

Mengaturjaringantransportasisekitarpasar;

Mengembangkan dan menata pergudangan dan industri


kecil/homeindustriyangmasihmenyebar;

Mengembangkansentraindustrikecil;

Mengembangkan jenisjenis industri yang memiliki keterkaitan


kuatdengansektorsektorlainnya;

Meningkatkan kualitas produk dan daya saing dengan modal


sejenis berdasarkan kemampuan dan teknologi yang dikuasai
pengusaha/pengrajin.

c.

Strategi penetapan kawasan strategis kota berdasarkan aspek


lingkunganpergudangandanindustri,meliputi:
Menata kawasankawasan budidya berada di daerah sempadan
SitudanSungai;
Menanami tumbuhtumbuhan di sekitar sungai dan situ yang
dapatdapatmembantufungsiekologiskota;

II 8

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Menetapan kawasan di sekitar situ dan sungai sebagai daerah


resapan;
Melarangfungsibudidayadisekitarsitudansungai.

II 9

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

BAB3
RENCANASTRUKTUR
RUANGWILAYAHKOTA

Rencana struktur ruang wilayah Kota merupakan kerangka sistem pusat


pusatpelayanankegiatankotayangberhirarkidansatudenganyanglainterkait
secara fungsional yang dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana kota.
Pembahasan rencana struktur ruang pada bab ini akan diawali dengan rencana
distribusi penduduk Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 20 tahun
mendatang, rencana pusat pelayanan dan rencana sistem jaringan prasarana
kota.

3.1 RencanaStrukturRuangWilayahKota
Rencanastrukturruangwilayahkotameliputi:
a. sistempusatpelayanan;
b. sistemprasaranawilayahkota

3.1.1 RencanaSistemPusatPelayananKota
Dalam penetapan pusatpusat kota telah dilakukan analisis terhadap 5
faktorpengaruh,yaitu:
a.

AspekSosial:KepadatanPendudukDanJumlahRumahTangga

b. AspekEkonomi
c.

AspekGunaLahan

d. AspekTransportasi
e.

AspekInfrastrukturDasar

Adapunteknikanalisisyangdigunakanyaitu:

III1

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

a.

Pemeringkatan kecamatan pada tiaptiap aspek tinjauan dengan


memberinilaiperingkat1sampai7

b.

Pembobotanuntuktiapaspekdengantotalbobot10

c.

Pengalian nilai peringkat dengan bobot sehingga diperoleh total nilai


padatiapaspek

d.

Selanjutnya dilakukan penjumlahan total nilai untuk semua aspek


sehinggadiperolehnilaiakhir.

e.

Peringkatantiapkecamatanberdasarkannilaiakhir

f.

Berdasarkan nilai akhir tersebut dan dengan mempertimbangkan


kondisi eksisting dan arahan kebijakan kota maka dapat dirumuskan
lokasipusatpusatkota.

Rincian hasil analisis sebagaimana dimaksud tersebut diatas telah


dipaparkanpadalaporanrancanganrencana.Berdasarkanhasilanalisismakadi
Kota Tangerang Selatan ditetapkan 3 (tiga) jenis pusat pelayanan kota dengan
rinciansebagaiberikut:
1.

Pusatpelayanankota(PPK);

2.

Subpusatpelayanankota(SPK)

3.

Pusatlingkungan(PL)

Rincian penetapan masingmasing pusat kota tersebut dapat dirinci


sebagaimanatersebutdibawahini:
1. PPK,meliputi:
a.

PPK I sebagai pusat pemerintahan, pelayanan umum, perdagangan dan


jasa skala pelayanan regional dan perumahan kepadatan tinggi diarahkan
diKecamatanCiputat;

b.

PPK II memiliki fungsi sebagai kegiatan pemerintahan, pelayanan umum,


perdagangandanjasaskalapelayananregionaldanperumahankepadatan
sedangdiarahkandiKecamatanSerpong;

III2

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

c.

PPK III memiliki fungsi sebagai kegiatan pelayanan umum, perdagangan


dan jasa skala pelayanan regional dan perumahan kepadatan tinggi
diarahkandiKecamatanPondokAren.

2. SPK,meliputi:
a.

SPK I memiliki fungsi sebagai pelayanan umum, perdagangan dan jasa, dan
perumahankepadatansedangdiarahkandiKecamatanSerpongUtara;

b.

SPK II memiliki fungsi sebagai perkantoran pemerintahan, dan perumahan


kepadatansedangdiarahkandiKecamatanSetu;

c.

SPK III memiliki fungsi sebagai kegiatan pelayanan umum, dan perumahan
kepadatantinggidiarahkandiKecamatanCiputatTimur;

d.

SPKIVmemilikifungsisebagaikegiatanpelayananumum,perdangandanjasadan
perumahankepadatantinggidiarahkandiKecamatanPamulang.

3. PL,meliputi:

a. PLmemilikifungsisebagaikegiatanekonomiditetapkandi:
1. KelurahanPondokJagung,KelurahanPakuAlam,KelurahanJelupang,dan
KelurahanLengkongKarya,KecamatanSerpongUtara;
2. KelurahanMunculdanKelurahanSetu,KecamatanSetu
b. PLmemilikifungsisebagaikegiatanpendidikanditetapkandi:
1. KelurahanPondokAren,KelurahanPondokJaya,KelurahanJurangmangu,
KelurahanPondokKaryadiKecamatanPondokAren;
2. KelurahanCempakaPutih,KecamatanCiputatTimur;
3. KelurahanCiputatdanKelurahanPisangan,KecamatanCiputat;
4. Kelurahan Pamulang Barat dan Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan
Pamulang;dan
5. Kelurahan Rawa Buntu, Kelurahan Serpong, dan Kelurahan Rawa Mekar
Jaya,KecamatanSerpong.
c. PL kegiatan perdagangan, jasa dan pendidikan terletak di Kelurahan
PamulangBaratdanKelurahanPondokBenda,KecamatanPamulang;
d. PL kegiatan perdagangan, jasa dan pendidikan terletak di sekitar Kelurahan
CiputatdanKelurahanPisangan,KecamatanCiputat;

III3

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

e. PL kegiatan perdagangan, jasa dan pendidikan terletak di Kelurahan Rawa


Buntu,KelurahanSerpong,KelurahanRawaMekarJaya,KecamatanSerpong;
f. PL kegiatan ekonomi lokal terletak di lokasi pertigaan Puspitek hingga
perempatan Muncul, Kelurahan Muncul dan Kelurahan Setu, Kecamatan
Setu.
Rincianlokasidanfungsimasingmasingpusatkotadapatdisimakpadatabel3.1
Tabel3.1
PerincianPusatpusatdiKotaTangerangSelatan
SISTEMPUSATKOTA
LOKASI
LOKASIDETAIL
FUNGSIPUSAT
ADMINISTRASI
PELAYANAN
PUSATPRIMER
Kecamatan
sepanjangkoridorjl Pelayananekonomi:
pusatperdagangandan
Perdagangandanjasa Serpong
pahlawanseribu,
kelurahanlengkong Jasaskalakotadan
regional
wetan
Kecamatan
CBDBintarodan
PondokAren
pengembanganCBD
Parigi
Kecamatan
PasarCiputatdan
Ciputat
sepanjangJl.Dewi
Sartika
PUSATPRIMER
Kecamatan
KelurahanSerua
Pelayananpemerintahan:
Pemerintahan
Ciputat
skalakota,Pusat
pemerintahanPemkodan
Kecamatan
KelurahanPondok
instansivertikal
PondokAren
Aren
Kecamatan
KelurahanSerpong
Serpong
PUSATSEKUNDER
Kecamatan
KelurahanPaku
Pelayananekonomi:
Perdagangandanjasa SerpongUtara Alam
pusatperdagangandan
Jasaskalakota
Kecamatan
SekitarJl.Siliwangi
Pamulang
Pelayananpemerintahan:
PUSATSEKUNDER
Kecamatan
Lokasidipertigaan
skalakota,Pemkodan
Pemerintahan
Setu
Puspiptekhingga
PerempatanMuncul, SKPD
KelurahanMuncul
danSetu
Lokasidisekitar
Melayaniskalalokal,
PUSAT
Kantor
PerumahanAlam
berupa:
TERSIER/LINGKUNGAN kecamatan
SutradanMelati
dan
Pelayananekonomi;
Mas,Kelurahan
lingkungandi
pusatperdagangan
Jelumpangdan
dalam
lokal,perbelanjaan
LengkongKarya
Kecamatan
skalalokaldanpasar
Serpongutara

III4

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

SISTEMPUSATKOTA

LOKASI
ADMINISTRASI
Kantor
kecamatan
dan
lingkungandi
dalam
Kecamatan
Serpong
Kantor
kecamatan
dan
lingkungandi
dalam
Kecamatan
PondokAren

Kantor
kecamatan
dan
lingkungandi
dalam
Kecamatan
CiputatTimur
Kantor
kecamatan
dan
lingkungandi
dalam
Kecamatan
Ciputat
Kantor
kecamatan
dan
lingkungandi
dalam
Kecamatan
Pamulang
Kantor
kecamatan
dan
lingkungandi
dalam
Kecamatan
Setu

LOKASIDETAIL
Lokasidisekitar
TerminalBSDdan
PasarModernBSD,
KelurahanRawa
MekarJaya

Lokasidisekitar
perumahanGraha
BintarodanKantor
KecamatanPondok
Aren,Kelurahan
PondokArenserta
lokasidisekitar
BintaroPlaza,
kelurahanPondok
Karya
Lokasidisekitar
kampusUINdan
Universitas
Muhammadyah,
KelurahanCempaka
Putih

FUNGSIPUSAT
PELAYANAN
tradisional
Pelayanan
pendidikan;
pendidikanTK,SDdan
pendidikanmenengah
Pelayananmoda
transportasiuntuk
melayaniskalalokal
Pelayanan
pemerintahan:skala
kecamatan,kelurahan
danlokal/lingkungan

Lokasidisekitar
PasarJombang,
KelurahanJombang

LokasidisekitarSitu
Pamulanghingga
bundaranPamulang,
KelurahanPamulang

Lokasidipertigaan
Puspiptekhingga
PerempatanMuncul,
KelurahanMuncul
danSetu

III5

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.1
PetaStrukturRuang

III6

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.2
PetaRencanaSistemPelayananKota

III7

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

3.2.2. RencanaSistemJaringanPrasaranaWilayahKota

3.2.2.1. RencanaSistemPrasaranaUtama
Rencanasistemprasaranautamawilayahkota,meliputi:
1. Rencanasistemjaringantransportasidarat
2. Rencanasistemjaringantransportasiperkeretaapian
3. Rencanasistemjaringantransportasiudara
3.2.2.2. RencanaSistemJaringanTransportasiDarat
a. RencanaSistemJaringanJalan
RencanapengembanganjaringanjalanKotaTangerangSelatantidak
lepas dari konteks rencana pengembangan kawasan sekitarnya. Sistem
jaringan jalan yang direncanakan harus terintegrasi dengan sistem jaringan
jalandalamhaliniKotaTangerangSelatansebagaikotayangberbatasandan
sistemjaringanjalanregionalsertanasional.
RencanasistemjaringanjalanKotaTangerangSelataniniakandibagi
menjadi:
Penetapanfungsidankelasjalan
Kelas dan fungsi jalan di Kota Tangerang Selatan perlu ditata kembali
mengingat beberapa jalan telah menurun tingkat pelayanannya jika
dibandingkandenganketentuansesuaidenganfungsinya.Penetapanfungsi
ini terutama berkaitan dengan sistem jaringan jalan kota Rencana fungsi
jalan dapat dilihat pada Tabel Rencana Fungsi Jalan berikut ini dan Peta
RencanaSistemJaringanJalan.

Tabel.3.2
RencanaFungsiJalanKotaTangerangSelatan

No.
FungsiJalan
1.
JalanTol

RuasJalan
jalanTolSerpongPondokAren
JalanTolJORRIIruasSerpongKunciran
BatuceperBandarUdaraInternasionalSoekarno
Hatta
rencanaJalanTolJORRIIruasSerpongLimo
rencanaJalanTolruasSerpongBalaraja

III8

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

JalanArteriSekunder

JalanKolektor
sekunder

JalanMoch.Toha
JalanR.E.Martadinata
JalanDewiSartika
JalanIr.Juanda.
JalanSerpongRaya
JalanWR.Supratman
JalanOttoIskandarDinata
JalanPondokArenRaya
JalanBukitIndah
JalanTanahMerahWetan
JalanPurnawarman
JalanPondokJaya
JalanLengkongGudang
JalanBuaran
JalanBendaRaya
JalanCireudeuRaya
JalanSuryaKencana
JalanPamulangPermaiBaratI
JalanPondokCabeRaya
JalanSukadamai
JalanJombangRaya
RuasjalanAlAmanah
ruasJalanKp.Kelapa
ruasJalanDs.Buaran
ruasJalanKp.Jelupang
JalanBhayangkara
JalanRM.Mansyur
JalanPondokJagung
JalanParakan(PondokBenda)
JalanPahlawan(Rempoa)
JalanSeruaRaya
JalanAriaPutra
ruasJalanJombangjaya
ruasJalanPuspiptek
JalanRayaParigi
JalanSiliwangi
JalanTegalRotan
JalanCendrawasih
JalanPondokBetung

III9

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

JalanKyaiHajiWahidHasyim
JalanParigiUtama
JalanRegensiRaya.
4

JalanLokalsekunder

JalanStrategis
Nasional

JaringanLingkar
Kota

jalanporos

JalanAkasia
JalanCemara
JalanTarumanegara
JalanHajiRean
JalanHajiJamat
Jalansalak
JalanCabe5
JalanKayuManis
JalanGunungIndah
JalanPisanganRaya
JalanBulakRaya
JalanCamar
JalanBintaroUtama
JalanKemiri
JalanPalemPuri
JalanLengkongWetan
JalanSuteraUtama
JalanSuteraIntan
JalanMelati
JalanOtistaJalanPadjajaranJalanPamulang
RayaJalanSiliwangiJalanPuspitekJalan
PahlawanSeribuJalanTeknoWidyaJalan
BuaranRawabuntuJalanKaptenSubiantoJalan
SerpongRaya
ruasJalanRayaSerpong JalanRayaBSDsektor2
jalanBuaranRawaBuntuJalanTeknoWidya
JalanRayaPuspitekJalanSiliwangiJalan
PadjadaranJalanOtostaJalanDewiSartika
JalanIr.H.JuandaJalanWRSupratmanJalan
BintaroUtamaBoulevardBintaroGraha
BintaroJalanBhayangkaraBoulevardAlam
SuteraJalanRayaSerpong
jalanporosUtaraSelatanmeliputiruasjalan
RadenPatahJalanJombangRayaJalanAria
PutraJalanSukamulyaJalanBeringin

III10

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

jalanporosTimurBaratmeliputiruasjalan
Menjangan/KompasJalanMerpatiJalanAria
PuteraJalanCiaterRayaJalanLetkolSutopo
(BSD)ataukerencanaJalan(CiaterkeSimpang
Buaran)
8

Jalansimpangtidak
sebidang

GermancenterBoulevardkaptenSoebianto
REMartadinata
Alamsutera

Sumber:Hasilrencana2010

b. Jaringanprasaranalalulintasdanangkutanjalan
RencanajaringanprasaranalalulintasdanangkutanjalandiKotaTangsel
terdiridariterminalangkutanpenumpangyangmeliputi:

MengembangkanterminaltipeAdiKecamatanCiputat

MengembangkanterminaltipeBdiKecamatanPamulang

Mengembangkan terminal tipe C di Kecamatan Serpong, Kecamatan Setu


danKecamatanPondokAren

c. Jaringanpelayananlalulintasdanangkutanjalan
Rencanajaringanpelayananlalulintasdanangkutanjalan,meliputi:

Mengembangkan sistem angkutan massal berbasis jalan dalam kota yang


diarahkan sebagai moda angkutan umum pada jalanjalan utama yang
memiliki nilai strategis, diantaranya yaitu koridor PamulangCiputat
Muncul, koridor PamulangPondok ArenSerpong, koridor CiputatPondok
Aren, koridor CiputatSerpong dan koridor yang menghubungkan antara
koridordalamkota.

Mengembangkan sistem angkutan massal berbasis jalan yang terintegrasi


dengan system angkutan umum massal Jabodetabekpunjur, diantaranya
yaitu koridor SerpongTangerang, koridor SerpongBogor, koridor Ciputat
DKI Jakarta, koridor BSD Ratu Plaza, Jakarta Pusat dan koridor BSD
HarmonimelaluijalanTolJakartaTangerang.

III11

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

3.2.2.3. RencanaSistemJaringanTransportasiPerkeretaapian
a. Jaringanjalurkeretaapi
RencanaJaringanjalurkeretaapi,meliputi:

MendukungpeningkatanjalurkeretaapijalurgandaSerpongMerak;

Mengembangkan jaringan jalur kereta api SerpongCikupaCikande


Serpong;

Mengembangkan jalur kereta api monorel PuspitekBandara Soekarno


Hatta;

Mengembangkan prasarana dan sarana baru jaringan kereta api intra


kotayangmenghubungkanantarpusatpelayanan.

b. Prasaranaperkeretaapianberupastasiunkeretaapi,meliputi:

Mengembangkanstasiunkeretaapieksisting,diantaranyayaitu:
1. StasiunSerpongdikelurahanSerpong,KecamatanSerpong;
2. StasiunRawaBuntukelurahanRawaBuntuKecamatanSerpong;
3. StasiunSudimaraKelurahanJombangKecamatanCiputat;
4. StasiunJurangmanguKelurahanSawahBaruKecamatanCiputat;
5. StasiunPondokRanjiKelurahanPondokRanjiKecamatanCiputatTimur.

Membangun stasiun kereta api terpadu di Kecamatan Serpong,


KecamatanCiputat,KecamatanCiputatTimurdanKecamatanSetu;

c. Rencana penyediaan fasilitas parkir kendaraan pribadi dengan konsep park


andrideuntukberpindahangkutandistasiun.

3.2.2.4. RencanaSistemJaringanTransportasiUdara.
1. Tatanan kebandarudaraan meliputi bandara khusus Pondok Cabe yang
berfungsi sebagai pertahanan keamanan, penerbangan domestik dan
perbaikanpesawatyangditetapkandiKecamatanPamulang.
2. Ruang udara berupa KKOP yang meliputi Kecamatan Pamulang, Kecamatan
Ciputat dan Kecamatan Ciputat Timur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan.

III12

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.3
PetaRencanaJaringanTransportasiDarat

III13

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.4
PetaRencanaSistemJaringanJalan

III14

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.5
PetaRencanaJaringanPerkeretaapian

III15

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.6
PetaKKOP

III16

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

3.3.1

RencanaSistemPrasaranaLainnya
Rencanasistemprasaranautamawilayahkota,meliputi:

3.3.2.1.RencanaSistemJaringanPrasaranaEnergi
a.

Jaringanpipagasbumi
Mengembangkan rencana wilayah jaringan distribusi kota
sesuaidenganRencanaIndukJaringanTransmisidanDistribusi
GasBumiNasionaldiKecamatanPamulang,KecamatanCiputat,
KecamatanSerpong,danKecamatanSerpongUtara;
Mengembangkan pelayanan energi gas untuk transportasi
melalui pengadaan Stasiun Pengadaan Bahan Bakar Gas
(SPBBG)padajalanjalanarteridankolektor.

b. Jaringantenagalistrik
pengembanganjaringantransmisitenagalistrikmeliputi:
jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) 500 (lima ratus) kilovolt yang melintasi Kecamatan
Setu;
pengembangan jaringan SUTT 150 (seratus lima puluh)
kilovolt yang melintasi Kecamatan Pamulang, Kecamatan
Ciputat, Kecamatan Serpong, Kecamatan Pondok Aren,
KecamatanSetudanKecamatanCiputatTimur;
gardu induk 150 (seratus lima puluh) kilovolt yang berada
Kecamatan Serpong, Kecamatan Setu, Kecamatan Ciputat
TimurdanKecamatanPondokAren;
pengadaangardudistribusidiseluruhwilayahkota;
kebutuhan listrik sampai akhir tahun rencana sebesar kurang
lebih1.426.701(satujutaempatratusduapuluhenamributujuh
ratus satu) kilowatt atau sekitar 1400 (seribu empat ratus)
megawatt
MengembangkanjaringantransmisibawahtanahdiKecamatan

III17

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Pamulang, Kecamatan Ciputat, Kecamatan Pondok Aren,


Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Serpong dan Kecamatan
Setu.
c.

Mengembangkanenergialternatif
Menyediakan energi listrik alternatif yang berwawasan
lingkungan terutama untuk bangunanbangunan dengan
kebutuhanenergilistrikyangbesar,memanfaatkantenagasurya
danangin;
Mengembangkan sumber energi baru biogas yang terdapat di
KecamatanSetudanKecamatanSerpong.

3.3.2.2.RencanaSistemJaringanPrasaranaTelekomunikasi
a.

Mengembangkan dan meratakan jaringan telepon kabel yang


menjangkau seluruh wilayah kota yang meliputi pengembangan
jaringan telekomunikasi bawah tanah untuk menjaga dan
meningkatkankualitasruangkota;

b. Mengembangkan dan meratakan jaringan telepon nirkabel yang


menjangkauseluruhwilayahkotaberupateleponseluler,meliputi:
MenguatkansignaljaringanGlobalSystemforMobile(GSM)dan
CodeDivisionMultipleAccess(CDMA);
Mengembangkan dan penataan tower Base Transceiver Station
(BTS)secaraterpadudiwilayahKota.
c.

MengembangkandanmenatatowerBaseTransceiverStation(BTS)
secaraterpadudiwilayahKota.

d. Ketentuanpenggunaanfrekuensipemancarradiountukmenjamin
kelancaran dan keamanan arus penerbangan ditetapkan sesuai
denganketentuanperaturanperundangundangan.

III18

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.7
PetaRencanaSistemJaringanEnergi

III19

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.8
PetaRencanaSistemJaringanTelekomunikasi

III20

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

3.3.2.3.

RencanaSistemJaringanPrasaranaSumberDayaAir

Rencana sistem jaringan sumber daya air Kota Tangerang Selatan

diarahkanpadakonservasisumberdayaair,pendayagunaansumberdayaair,dan
pengendaliandayarusakairmeliputi:

Wilayah sungai (WS) yang terdiri dari WS CiliwungCisadane kewenanagan


pemerintah pusat serta DAS pada Kota Tangerang Selatan yang terletak
padaWSCiliwungCisadanemeliputiDASAngkedanDASCiliwung.

CATadalahCATJakartayangmerupakanCATlintasprovinsi.

Situ,meliputi:
Situ Legoso seluas kurang lebih 4 hektar di kelurahan Cempaka Putih
KecamatanCiputatTimur;
Situ Pamulang seluas kurang lebih 25,32 hektar di Kelurahan Benda
Barat, Kelurahan Cipayung, Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat,
KelurahanPamulangBaratKecamatanPamulang;
SituBungurseluaskuranglebih3,25hektardiKecamatanCiputatTimur;
Situ Rompong seluas kurang lebih 1,74 hektar di Kecamatan Ciputat
Timur;
SituParigiseluaskuranglebih5,25hektardiKecamatanPondokAren;
SituCiledugseluaskuranglebih31,44hektardiKecamatanPamulang;
Situ Kayu Antap seluaskurang lebih 1,63 hektar di Kelurahan Cempaka
PutihdanRempoa,KecamatanCiputatTimur;
Situ Pondok Jagung/Rawa Kutup seluas kurang lebih 7,95 hektar di
KecamatanSerpongUtara;
Situ Gintung seluas kurang lebih 21,49 hektar di Kecamatan Ciputat
Timur.

Sistemjaringanairbakuuntukairbersih.

III21

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

- SistemjaringanairbakuuntukairminummeliputiSungaiCisadane,Kali
Angke, Sungai Pasanggrahan dan situ yang berada di Kota Tangerang
Selatan;
- Memanfaatkan sistem pelayanan air baku yang memanfaatkan air baku
Sungai Cisadane yang dilakukan melalui instalasi pengolahan air di
KecamatanSetudengankapasitas2.551meterkubikperdetik.

Sistempengendalibanjirdanlongsor.
Rencana sistem pengendalian banjir di kawasan sekitar Kali Angke, Kali

Serua,KaliCiputat,KaliKedaung,danKaliPesanggrahanmeliputi:
- Mengembangkanjalurhijaudisepanjangsepanjangsungai,kalidansitu;
- Mengendalikan banjir jangka panjang dengan pengerukan dan
normalisasikali,dansaluranpembuang;
- Menetapkanbadanairberupasalurandansungaisesuaiperuntukannya;
- Merehabilitasi saluran drainase dengan memperbesar saluran drainase
serta membongkar dan/atau mengganti utilitas yang dapat mengganggu
sistemdrainase;
- Menatadan/ataupelebaransungai,kalidansaluranpembuang;
- Penurapandanpompanisasisungai,kali,dansaluranpembuang;
- Merehabilitasi saluran drainase dengan memperbesar saluran drainase
dan membongkar dan/atau mengganti utilitas yang dapat mengganggu
sistemdrainase;
- Membuatpolderdan/atautandonairdan/ataukolamresapandansumur
resapandiseluruhwilayahkota;
- Menyediakan sumur resapan lebih lanjut akan diatur dalam Peraturan
Walikota.

RencanasistempengendalianrawanlongsordikawasansekitarSituSasak

Kecamatan Pamulang, Situ Tujuh Muara atau Ciledug Kecamatan Pamulang


PamulangdanSituParigiKecamatanPondokArenantaralain:
- Menormalisasidan/ataumengeruksitu;

III22

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

- penurapandanpompanisasisitu;
- Mencegahpembangunandibantaransitu;
- Membatasibudidayaikandiwilayahsitu.

3.3.2.4.RencanaInfrastrukturPerkotaan
a. Sistempenyediaanairminum
Parameterproyeksi
Tabel3.3
StandarKriteriaDesainKebutuhanAirMinum

No.

KategoriKota

JumlahPenduduk
(Jiwa)

PemakaianAir
(Ltr/org/hari)

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Metropolitan
KotaBesar
KotaSedang
KotaKecil
Kecamatan
Desa

>1.000.000
500.0001.000.000
100.000500.000
20.000 100.000
3.00020.000
03.000

190
170
150
130
100
60

Sumber:DirektoratJenderalCiptaKarya,DepartemenPekerjaanUmum

Jumlahpenduduk20102030=3.658.207

Kebutuhanairdomestik=190lt/orang/hari

Kebutuhanairnondomestikdiasumsikansebesar10%

Kebutuhanaircadangandiasumsikanjuga10%.
Skenariopengembangan
Tahun 2030, tingkat layanan air minum perpipaan
mencapai80%daritotalrumahtangga.Tahun2030,standard
kualitas air langsung minum (potable water) sesuai
Persyaratan kualitas Air Minum dan Air Bersih berdasarkan
PeraturanMenteriKesehatanNo.:416/MENKES/PER/IX/1990
yangterdiridari3parameter:
1.

Fisika:Tidak(berbau,berasa,berwarna).

III23

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

2.

Kimia : pemeriksaan terhadap kandungan senyawa


anorganik yaitu : Ai, As, Fe, Fi, Ci, CaCO3, Mn, NO3,
NO2,Ag,SO4,Cu,Zn.

3.

Mikrobiologi/Bakteriologik : pemeriksaan terhadap


baktericoliform.

Kebutuhanpenyediaan
Kebutuhan penyediaan air minum baik domestic
maupunnondomesticsebagaimanapadatableberikutini.

Tabel3.4
ProyeksiKebutuhanAirDomestikdanNonDomestikTahun20102030
KotaTangerangSelatan(Liter/hari)
No

Kriteria

JumlahPenduduk

KebutuhanAirBersih
Domestic
(liter/orang/hari)
NonDomestik
(liter/orang/hari)
Cadangan
(liter/orang/hari)
Total

2010
1,303,569

2015
1,672,437

247,678,110

Tahun
2020
2,157,598

2025
2,800,315

2030
3,658,207

409,943,550

532,059,944

317,762,982
49,535,622
24,767,811
321,981,543

63,552,596

31,776,298

413,091,876

81,988,710

106,411,989

40,994,355

53,205,994

532,926,615

691,677,927

Kapasitaslayanan2009
Kebutuhantambahan
sampai2030
Sumber:HasilAnalisis,2010

RencanasistempenyediaanairminumdiKotaTangerangSelatandibagi
menjadiduabagian,yakni:

Jaringanperpipaan,meliputi:
- Mengembangkan penyediaan air minum dilakukan untuk memenuhi
cakupanpelayananminimal80%dariseluruhjumlahpenduduk;
- Mengembangkan unit air baku yang memanfaatkan air permukaan
bersumber sungai, situ, dan tandon, meliputi Sungai Cisadane, Kali
Angke, Kali Pesanggrahan dan Situ Pondok Jagung Kecamatan Serpong

695,059,386

III24

139,011,877

69,505,939

903,577,202

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Utara, Situ Gintung di Kecamatan Ciputat Timur, Situ Pamulang di


KecamatanPamulang,danSituCiledugdiKecamatanPamulang;
- MengembangkansistempenyediaanairminumdilakukanmenurutSub
pusatpelayanankotaterdiriatas:
1.

Sub pusat pelayanan kota I meliputi Kecamatan Serpong dan


KecamatanSerpongUtara;

2.

SubpusatpelayanankotaIImeliputiKecamatanPondokAren;

3.

Sub pusat pelayanan kota III meliputi Kecamatan Ciputat,


KecamatanCiputatTimur,danKecamatanPamulang;dan

4.

SubpusatpelayanankotaIV,adalahKecamatanSetu.

- Mengembangkan sistem penyediaan air minum sebagaimana


dimaksud pada huruf d terdiri atasjaringandistribusiprimer,jaringan
distribusi sekunder dan jaringan retikulasi yang pengembangannya
diintegrasikandengansistemjaringanjalandansaluran;
- Mengembangkan

unit

pelayanan

dilakukan

dengan

mempertimbangkan optimasi ruang, efisiensi dan efektifitas


pelayanan.
Jaringannonperpipaan
- sistempenyediaanairminumjaringannonperpipaanhanyadilakukan
padawilayahyangbelumterlayaniolehSistemPenyediaanAirMinum
(SPAM)perpipaan;
- sistempenyediaanairminumjaringannonperpipaandilakukandalam
bentukindividual,komunal,dankomunalkhusus;
- sistem penyediaan air minum jaringan nonperpipaan berbentuk
individual, komunal, dan komunal khusus dilakukan dengan
mempertimbangkanoptimasispasial,efektifitasdanefisien;
- penyediaan air minum diarahkan pada peningkatan pelayanan 80%
sampaiakhirtahun.

Pengembangansistemairminummeliputi:

III25

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

- peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam


penyelenggaraansistemairminum;
- peningkatan kerja sama dengan daerah sekitarnya terkait rencana
pengembanganpelayananmaupunsumberairbakunya

b. Sistempengelolaanairlimbah,meliputi:
sistem pengelolaan terpusat, dengan menggunakan Instalasi Pengolahan
AirLimbah(IPAL)meliputiseluruhwilayahkota.
sistem pengelolaan setempat dilakukan secara individual dengan tanki
septiktersebardiseluruhwilayahkota.
sistempengelolaankomunal berbasismasyarakatdilakukandi luarsistem
perpipaandilakukandiluarsistemperpipaanmeliputiInstalasiPengolahan
Lumpur Tinja (IPLT) Cipeucang, pembangunan IPLT baru dan
pengembangan jaringan air limbah komunal di kawasan perumahan skala
besar.
air limbah kegiatan lainnya yang terdiri dari pemenuhan yang sesuai
dengan baku mutu air limbah bagi kegiatan rumah sakit, hotel dan
limbahdomestikdarikegiatan/danatauusahasepertimall,apartemen,
restoran, dengan pengolahan sistem sanitasi setempat instalasi
pengolahan air limbah dan penerapan prinsip prinsip teknologi
bersih.

c. Sistempersampahan
Rencana sistem persampahan dilakukan dengan konsep mengurangi,
mendaur ulang dan menggunakan kembali atau disebut konsep mengurangi
(reduce), menggunakan kembali (reuse), mendaur ulang (recycle), dan
memulihkan(recovery).

ProyeksiTimbunanSampah
ParameterProyeksi

III26

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Besarnya timbunan sampah di wilayah perencanaan diasumsikan


berdasarkan besaran populasi, dimana sesuai dengan standar bahwa besarnya
timbunan sampah adalah 2,5 3,2 liter/orang/hari, atau 0.0025 0.0032
m3/orang/hari dengan perbandingan 75% adalah sampah domestik dan 25%
adalahsampahnondomestik.
SkenarioPengembangan
Tahun2030,tingkatpelayananpersampahankotamencapai80%dengan
prioritas pada kawasan dengan kepadatan tinggi, kawasan industri dan
perdaganganjasa
Tahun 2030, 100% rumah tangga telah memiliki tempat pembuangan
sampah individual yang memenuhi standar (memisahkan sampah basah
dankering).
KebutuhanPenanganan
Hingga tahun 2030 kebutuhan penanganan sampah di Kota Tangerang
Selatanmencapai9,2jutaliterperhariatau9.145m3perhari.

ProyeksiKebutuhanSaranaPersampahan
Sarana persampahan yang direncanakan/akan dikembangkan di Kota

Tangerang Selatan merupakan kombinasi beberapa jenis sarana yaitu: gerobak


sampah, TPS yang berupa kontener, truk terbuka dan dump truck. Masing
masing sarana ini memiliki kapasitas dan daya tampung sebagaimana dirinci
dibawahini.
ParameterProyeksi
Kapasitasgerobaksampah=1m3/unit,kapasitaspelayanan15%
KapasitasTPS(container)=10m3/unit,kapasitaspelayanan85%
KapasitasTrukterbuka=7m3/unit,kapasitaspelayanan50%
KapasitasDumpTruck=6m3/unit,kapasitaspelayanan50%
ProyeksiKebutuhanSaranaPersampahan
Dari hasil survei lapangan diketahui terdapat 21 titik TPS dari seluruh
kecamatanyangadadiKotaTangerangSelatan.

III27

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel3.5
ProyeksiProduksiTimbunanSampahDiKotaTangerangSelatan(Liter/Hari)
Tahun
No
Kriteria
2010
2015
2020
2025
1 JumlahPenduduk
1,303,569
1,672,437
2,157,598
2,800,315
2 JumlahKK
260,714
334,487
431,520
560,063
3 ProduksiSampah

Domestik
2,444,192
3,135,819
4,045,496
5,250,592

(lt/orang/hari)

NonDomestik
814,731
1,045,273
1,348,499
1,750,197
(lt/orang/hari)
Total
3,258,923
4,181,092
5,393,994
7,000,789
814,731
1,045,273
1,348,499
1,750,197
Reduce(25%)
814,731
1,045,273
1,348,499
1,750,197
Reused(25%)
1,629,461
2,090,546
2,696,997
3,500,394
Recycling(50%)

2030
3,658,207
731,641

6,859,139
2,286,380
9,145,518
2,286,380
2,286,380
4,572,759

Sumber:HasilAnalisis,2010

Tabel3.6
ProyeksiKebutuhanSaranaPersampahanDiKotaTangerangSelatan(unit)tahun2030

No

Kriteria

TotalJumlah
Sampah

2
3
4
5

Gerobak
TPS
TrukTerbuka
DumpTruck

2010

2015

Tahun
2020

2,444,19
2
367
208
175
204

3,135,81
9
470
267
224
261

4,045,49
6
607
344
289
337

2025

2030

5,250,59
2 6,859,139
788
1029
446
583
375
490
438
572

Sumber:HasilAnalisis,2010

Mengupayakan reduksi timbulan sampah dilaksanakan melalui penetapan


targetpengurangansampahsecarabertahapdalamjangkawaktutertentu,
penerapan teknologi yang ramah lingkungan, kegiatan mengguna ulang
dan mendaur ulang dan memfasilitasi pemasaran produkproduk daur
ulang;

MengoptimalkanpemanfaatantempatpemrosesanakhirCipeucangdengan
luas minimal 10 hektar dengan inovasi teknologi yang tepat guna dan
berwawasanlingkungan;

III28

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Mengadakan tempat penampungan sementara (TPS) terpadu pada setiap


kelurahan;

Kandungan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan teknologi dan


metodepemrosesanyangsesuaidenganperaturanperundanganundangan
yangberlaku;

Mengembangkan konsep TPA Sampah Kota menggunakan sistem


penguruganberlapisbersih(sanitarylandfill).

d. Sistemdrainase
penataan kembali sempadan sungai dan situ sejalan dengan
penataan sungai dan situ menurut fungsinya sebagai pengendali
banjir,drainase,danpenggelontor;
pembangunan, peningkatan dan pengembangan fungsi situ, tandon
air, kolam resapan dan sumur resapan sebagai lokasi tempat
penampunganairterutamadibagianhuludandaerahcekungansecara
terbatasdanlahanterbuka;
pengembangan drainase diarahkan sebagai saluran air hujan yang
merupakansalurandrainaseutamasungai,drainaselingkungan,dan
drainasejalan;
pembangunan polder dan/atau tendon dan/atau kolam dan sumur
resapan yang terintegrasi dengan sistem drainase lingkungan
perumahandanpengembangankawasan;
perbaikanbangunanair;
penghijauanbantaransungaiyangmenjadisaluranpembuang.
Strategipengembangansistemdrainasekotameliputi:
sistem jaringan drainase kota terdiri atas jaringan drainase makro dan
mikro;
jaringan drainase makro merupakan bagian dari sistem pada masing
masingDPSdiKotaTangerangSelatan;

III29

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

jaringandrainasemikroterdiridaridrainaseprimer,sekunder,dantersier
yang ditetapkan dengan menggunakan pendekatan DPS pada setiap
kecamatandiKotaTangerangSelatan.

e. Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan


kaki
Prasarana dan sarana ruang pejalan kaki berfungsi untuk menfasilitasi
pejalankakidarisatutempatketempatlaindenganberkesinambungan,lancar,
selamat, aman dan nyaman. Manfaat dari prasarana dan sarana ruang pejalan
kaki adalah untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki, yang
menghubungkandarisatutempatdengantempatyanglain.Rencanapenyediaan
dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki yang
dimaksuddalamrencanainimeliputi:

pedestrian;

penyeberangan sebidang berupa tempat penyeberangan yang


dinyatakandenganmarka;

jalan dan/atau rambu lalu lintas serta dapat didukung dengan lampu
lalulintas;dan

penyeberangantidaksebidangberupajembatanpenyeberangan.
Berdasarkan Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan

Sarana Ruang Pejalan Kaki di Perkotaan, penyediaan ruang pejalan kaki


diprioritaskanuntukdikembangkanpada:

Kawasanperkotaandengantingkatkepadatanpenduduktinggi;

Jalanjalanyangmemilikiruteangkutanumumyangtetap;

Kawasanyangmemilikiaktivitasyangtinggi,sepertipasardankawasan
bisnis/komersial,danjasa;

Lokasilokasi dengan tingkat mobilitas tinggi dan periode yang pendek,


sepertistasiun,terminal,sekolah,rumahsakit,danlapanganolahraga;

III30

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Lokasi yang mempunyai mobilitas yang tinggi pada harihari tertentu,


misalnyalapangan/gelanggangolahragadantempatibadah.
Kebutuhan lebar minimal trotoar pada masingmasing lokasi adalah

sebagaiberikut:

Pusatpelayanankota

:minimal4meter

Subpusatpelayanankota

:minimal3meter

Pusatlingkungan

:minimal2meter

Jalandikawasanpertokoan/perbelanjaan:minimal4meter

Dikawasanperkantoran

Dikawasanperumahan

:minimal3meter

Padajalanprimer

:2.75meter

Padajalanakses

:2meter

Sekolah/fasilitaspendidikan

:3meter

Terminal

:3meter

Kawasanindustri

Padajalanprimer

:4meter

Padajalanakses

:2meter

Rencana pengembangan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan


kakidiKotaTangerangselatanmeliputipeningkatanfasilitaspedestrian/trotoar
yang sudah ada di jalanjalan di kawasan pusat kota dan sub pusat kota, yang
menghubungkan antar kawasan fungsional di pusat kota utamanya kawasan
perdagangan, perkantoran, sekolah dan rekreasi/wisata, serta mengkaitkannya
denganlokasilokasiperhentianangkutanumum(halte)danpeningkatanfasilitas
pedestrian/trotoar yang sudah ada di jalanjalan di luar kawasan pusat kota,
yang menghubungkan antar kawasan fungsional sekitar utamanya kawasan
perumahan, sekolah dan rekreasi/wisata, serta mengkaitkannya dengan
tempatperberhentianumum(halte),sedangkanrencanapengembanganjalur
pedestrian/trotoaryangbarudijalanjalandikawasanpusatkota,subpusat
kota, dan di luar kawasan pusat kota meliputi penyediaan lahan bagi jalur

III31

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

pedestrian, penyediaan lahan bagi jalur pedestrian yang baru dapat dilakukan
bersamaan dengan rencana peningkatan jalan yang telah disusun oleh
Pemerintah Kota, penyediaan penyeberangan sebidang ditempatkan pada kaki
persimpanganyangdikendalikandenganlampulalulintasatautanpalampulalu
lintassertapadaruasjalanyangmemilikitingkatpenyeberangjalanyangtinggi,
penyediaan penyeberangan tidak sebidang ditempatkan pada lokasi rawan
kecelakaan bagi pejalan kaki, lokasi dengan volume arus lalu lintas dan pejalan
kakiyangmenyeberangtinggisertalokasipenyebrangansebidangyangtersedia
sudah mengganggu lalu lintas yang ada, penyediaan jalur pejalan kaki tetap
mempertimbangkan segi keselamatan, keamanan, kenyamanan dan
kelancaran dengan memperhatikan bagi penyandang cacat serta
terintegrasidengansistemtransportasilainnya.

f. Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalur


sepeda,meliputi koridor primer meliputi ruas jalan di arteri sekunder dan
kolektor

sekunder

serta

penyediaan

jalur

sepeda

tetap

mempertimbangkan segi keselamatan, keamanan, kenyamanan dan


kelancaran dengan memperhatikan bagi penyandang cacat serta
terintegrasidengansistemtransportasilainnya.

g. Jalurevakuasibencana;
Jalur evakuasi bencana bertujuan untuk menyediakan ruang yang dapat
dipergunakan sebagai tempat keselamatan dan ruang untuk berlindung jika
terjadi bencana. Salah satu jenis rawan bencana yang potensial terjadi di Kota
Tangerang Selatan meliputi bencana alam banjir, longsor, gempa bumi, puting
beliungdanradiasi nuklir.Jalur evakuasi bencana meliputi jalur penyelamatan
(escapeway)danmeltingpoint.
Jalanjalanyangditetapkansebagaijalurpenyelamatandalambencana
meliputi jalanjalan lingkungan perumahan dan jalan protokol di sekitar

III32

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

wilayah rawan banjir yang mengarah ke tempattempat penampungan terdiri


atasJalanPuspiptekmenujuruangevakuasibencanakawasanpuspiptek,JalanIr.
H.JuandamenujuruangevakuasibencanaStadionMiniCiputatdanUniversitas
Muhamadiyah, Jalan Siliwangi sampai Jalan Pamulang Raya menuju ruang
evakuasi bencana Kantor Kecamatan Pamulang, Jalan PahlawanSeribu dan ruas
jalan serpong raya menuju ruang evakuasi bencana Lapangan Bola Cilenggang
dan jalan di sekitar alunalun Kecamatan Pondok Aren menuju ruang evakuasi
bencanaalunalunKecamatanPondokAren.

h. Sistemproteksikebakaran
Pengembangan sistem proteksi kebakaran dimaksudkan untuk
mencegahdanmenanggulangikebakarandalamlingkupkota,lingkungan,dan
bangunan.Sistem proteksi kebakaran mencerminkan layananyangdisepakati
oleh pemangku kepentingan diantaranya yaitu pencegahan kebakaran,
pemberdayaanperanmasyarakat, pemadamkebakarandanpenyelamatan jiwa
danhartabenda.

i. Sistemperparkiran,meliputi:

Menyediaan parkir di luar badan jalan, untuk kegiatan perdagangan dan


jasa,perkantoran,industridanpergudangandankegiatanpelayananumum
meliputiareaparkir,tamanparkirdangedungparkir;

MembatasidanmenataparkirpadajalandikawasanpasarCiputat;

Menyediaanfasilitasparkirkendaraanpribadidengankonsepparkandride
untukberpindahangkutanditerminaldandistasiun;

Jumlahminimalparkiryangharusdisediakanpadasetiapjeniskegiatanyang
menimbulkan bangkitan perjalanan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

III33

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.9
PetaRencanPengelolaanAirMinum

III34

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.10
PetaRencanaPengelolaanAirLimbah

III35

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.11
PetaRencanaSistemPersampahan

III36

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.12
PetaRencanaDrainase

III37

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.13
PetaRencanaPenyediaanPrasaranadanSaranaJaringanJalan
Pejalankaki

III38

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.14
PetaRencanaJalurSepeda

III39

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar3.15
PetaRencanaJalurEvakuasiBencana

III40

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

BAB4
RENCANAPOLARUANG
WILAYAHKOTA

4.1

RencanaPengembanganKawasanLindung
Rencanapengembangankawasanlindung,meliputi:

a.

kawasanperlindungansetempat;

b. RTH;
c.

kawasanrawanbencanaalam;

d. kawasancagarbudaya.

4.1.1. KawasanPerlindunganSetempat

Kawasan perlindungan setempat, meliputi kawasan sempadan sungai

ataukalidancagarbudayadenganarahanpengembanganmeliputi:
a. kawasan sekitar sempadan sungai atau kali dan saluran pembuang
meliputi Sungai Cisadane, Kali Angke, Sungai Pasanggrahan, Kali Serua,
Kali Ciater, Kali Engram Gintung, Kali Pembuang Parigi, Kali Pembuang
Gintung,KaliCantiga,KaliPembuangLegoso,KaliPembuangBungur,Kali
Kedaung, Kali Baru, Kali Pembuang Pondok Jagung, Kali Cisalak, Kali
Cirompang, Kali Cibarengkok, Kali Pembuang Ciledug, dan kali/saluran
yangterdapatdikawasanpermukiman.
b. kawasansekitarsempadansituyangditetapkansekurangkurangnya
50(limapuluh)meterdarititikpasangtertinggikearahdarat,terdiri
dariSituLegoso,SituPamulang,SituBungur,SituRompong,SituParigi,
Situ Ciledug, Situ Kayu Antap, Situ Pondok Jagung/Rawa Kutuk, Situ
Gintung,danSituPamulang;

IV1

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

c. kawasan cagar budaya kota meliputi bangunan rumah tradisional,


bangunan umum kolonial, bangunan peribadatan, tugu, monumen,
kawasandan/ataubangunancagarbudayayangmemenuhikriteriayang
sesuaidenganperaturanperundangan.
Luas kawasan perlindungan setempat kurang lebih 161,9 hektar. Rencana
pengembangankawasanperlindungansetempatmeliputi:
a. mempertahankan fungsi sempadan sungai dan mengendalikan
perkembangannya;
b. mengembalikanfungsisempadansungaidiseluruhwilayahkotasebagai
RTHsecarabertahap;
c. merehabilitasi kawasan sempadan sungai yang mengalami penurunan
fungsi;
d. mengembanganjalurkhususwisatayangmenghubungkanantarkawasan
cagarbudayadiaturdalamrencanaindukpariwisataPemerintahKota.

4.1.2. RuangTerbukaHijau(RTH)
Pembangunan dan pengelolaan RTH wilayah perkotaan harus
menjadi substansi yang terakomodasi secara hirarki dalam perundangan
danperaturansertapedomanditingkatnasionaldandaerah/kota.Untuk
tingkatdaerahbaikprovinsimaupunkabupaten/kota,permasalahanRTH
menjadi bagian organik dalam Rencana Tata Ruang Wilayah dan
subwilayahyangdiperkuatolehperaturandaerah.
Perhitungan neraca RTH publik dan privat di Kota Tangerang
Selatan pada dasarnya diturunkan dari total neraca lahan keseluruhan
dengan memperhatikan prosentase kemungkinan pemanfaatan lahan
sebagaiRTHbaikpublikmaupunprivat.
RTH publik adalah ruangruang yang berupa lahanlahan yang
penguasaannya dimiliki oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan,
sedangkan RTH privat adalah lahanlahan di dalam kavling yang

IV2

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

penguasaannya dimiliki oleh masyarakat baik berbadan hukum atau


pribadi.
RTH publik yang dikuasai oleh Pemda dapat diperoleh melalui
pembebasan lahan dari dana APBD atau dari serah terima asset
swasta/pengembang

kawasan

sebagai

pelaksanaan

kewajiban

sebagaimana diatur oleh Kementerian Dalam Negeri (peraturan serah


terima PSU). Sedangkan RTH privat dapat diperoleh dengan
melaksanakan pengaturan kewajiban penyediaan RTH melalui ketetapan
prosentaseKDHpadamasingmasingkavlingsesuaidenganperuntukkan
kawasannya. Amanat pengaturan KDH ini harus melekat pada saat
pemberianijinpemanfaatanruang.
Dari hasil perhitungan maka total RTH di Kota Tangerang Selatan
hinggatahun2030dapatmencapaijumlahsekitar30%yangterdiridari
RTHpublik20%danRTHprivat10%.Agarrencanainidapatdiwujudkan
maka sangat diperlukan kerjasama dalam pengendalian pemanfaatan
ruang oleh semua pemangkukepentingan di Kota Tangerang Selatan.
Rincian neraca RTH Kota Tangerang Selatan pada tahun 2030 dapat
disimakpadatable4.1berikutini.
1.

RTHTamanRT

Taman RT adalah taman yang berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan ruang terbuka hijau dengan lingkup rukun tetangga.


RTHtamanRTdimanfaatkanpendudukuntukmelakukanberbagai
kegiatansosial.

2.

RTHTamanRW

TamanRWadalahtamanyangberfungsiuntukmemenuhi

kebutuhanruangterbukahijaudenganlingkuprukunwarga.RTH
taman RW dimanfaatkan penduduk untuk melakukan berbagai
kegiatansosial.

IV3

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

3.

RTHTamanKelurahan

Taman kelurahan adalah taman yang berfungsi untuk

memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau dengan lingkup


kelurahan. RTH taman kelurahan dimanfaatkan penduduk untuk
melakukanberbagaikegiatansosial.

4.

RTHTamanKecamatan

Taman kecamatan adalah taman yang berfungsi untuk

memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau dengan lingkup


kecamatan.RTHtamankecamatandimanfaatkanpendudukuntuk
melakukanberbagaikegiatansosial.

5.

RTHTamanKota
RTH taman kota adalah taman yang ditujukan untuk
melayani penduduk satu kota atau bagian wilayah kota. RTH
Taman kota dapat dimanfaatkan penduduk untuk melakukan
berbagaikegiatansosial.TamaninidapatberbentuksebagaiRTH
(lapanganhijau),yangdilengkapidenganfasilitasrekreasi,taman
bermain(anak/balita),tamanbunga,tamankhusus(untuklansia),
fasilitas olah raga terbatas, dan kompleks olah raga. Semua
fasilitastersebutterbukauntukumum.Jenisvegetasiyangdipilih
berupa pohon tahunan, perdu, dan semak yang ditanam secara
berkelompok atau menyebar berfungsi sebagai pohon pencipta
iklimmikroatausebagaipembatasantarkegiatan.

6.

RTHTamanJalan
RTH taman jalan dapat disediakan dengan penempatan
tanaman antara 2030% dari ruang milik jalan (rumija) sesuai
dengan klas jalan. Untuk menentukan pemilihan jenis tanaman,

IV4

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

perlu memperhatikan dua hal, yaitu fungsi tanaman dan


persyaratan penempatannya. Disarankan agar dipilih jenis
tanamankhasdaerahsetempat,yangdisukaiolehburungburung,
serta tingkat evapotranspirasi rendah. Tanaman yang ditanam di
tepi jalan dapat berfungsi sebagai peneduh, penyerap polusi
udara, penahan kebisingan, pemecah angin, dan pembatas
pandang.

7.

RTHLapanganOlahraga
RTH lapangan olahraga sangat penting keberadaannya
karena untuk menunjang aktifitas penduduk. RTH berupa
lapangan olahraga juga berfungsi sebagai daerah resapan air
terutama bagi daerah sekitarnya, untuk itu lapangan olahraga
harusselaludipertahankankeberadaannya.

8.

RTHHutanKotadanKebunBibit

RTH hutan kota dan kebun bibit sangat penting

keberadaannya terutama untuk keseimbangan ekologi manusia


dalam berbagai hal seperti kebersihan udara, ketersediaan air
tanah,pelindungterikmatahari,kehidupansatwadalamkotadan
juga sebagai tempat rekreasi. Hutan kota bisa merupakan hutan
yang disisakan pada perkembangan kota atau sekelompok
tanamanyangsengajadibuatuntukmemperbaikilingkungankota.
Hutan kota dapat mengurangi dampak cuaca yang tidak
bersahabat seperti kecepatan angin, mengurangi banjir, member
keteduhan serta memberikan efek pengurangan pemanasan
global.

IV5

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

9.

RTHTPU
Penyediaan ruang terbuka hijau pada areal pemakaman
disamping memiliki fungsi utama sebagai tempat penguburan
jenasah juga memiliki fungsi ekologis yaitu sebagai daerah
resapan air, tempat pertumbuhan berbagai jenis vegetasi,
penciptaiklimmikrosertatempathidupburungsertafungsisosial
masyarakat disekitar seperti beristirahat dan sebagai sumber
pendapatan.
Untuk penyediaan RTH pemakaman, maka ketentuan
bentukpemakamanadalahsebagaiberikut:
a) ukuranmakam1mx2m;
b) jarakantarmakamsatudenganlainnyaminimal0,5m;
c)

tiap

makam

tidak

diperkenankan

dilakukan

penembokan/perkerasan;
d) pemakaman dibagi dalam beberapa blok, luas dan
jumlah masingmasing blok disesuaikan dengan kondisi
pemakamansetempat;
e) batas antar blok pemakaman berupa pedestrian lebar
150200 cm dengan deretan pohon pelindung disalah
satusisinya;
f)

batas terluar pemakaman berupa pagar tanaman atau


kombinasiantarapagarbuatandenganpagartanaman,
ataudenganpohonpelindung;

g) ruang hijau pemakaman termasuk pemakaman tanpa


perkerasan minimal 70% dari total area pemakaman
dengan tingkat liputan vegetasi 80% dari luas ruang
hijaunya.
h) Selainmemilikifungsiutamasebagaitempatpelayanan
publik untuk penguburan jenasah, pemakaman juga

IV6

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

dapat berfungsi sebagai RTH untuk menambah


keindahan kota, daerah resapan air, pelindung,
pendukung ekosistem, dan pemersatu ruang kota,
sehingga keberadaan RTH yang tertata di komplek
pemakaman dapat menghilangkan kesan seram pada
wilayahtersebut.
i)

Pemilihan vegetasi di pemakaman disamping sebagai


peneduhjugauntukmeningkatkanperan

10.

RTHSempadanSungai

RTH sempadan sungai adalah jalur hijau yang terletak di

bagian kiri dan kanan sungai yang memiliki fungsi utama untuk
melindungi sungai tersebut dari berbagai gangguan yang dapat
merusak kondisi sungai dan kelestariannya. Pemanfaatan RTH
daerah sempadan sungai dilakukan untuk kawasan konservasi,
perlindungan tepi kirikanan bantaran sungai yang rawan erosi,
pelestarian, peningkatan fungsi sungai, mencegah okupasi
penduduk yang mudah menyebabkan erosi, dan pengendalian
daya rusak sungai melalui kegiatan penatagunaan, perizinan, dan
pemantauan.

11.

RTHSempadanRelKA
Penyediaan RTH pada garis sempadan jalan rel kereta api
merupakan RTH yang memiliki fungsi utama untuk membatasi
interaksi antara kegiatan masyarakat dengan jalan rel kereta api.
Berkaitan dengan hal tersebut perlu dengan tegas menentukan
lebargarissempadanjalankeretaapidikawasanperkotaan.
RTH/jalurhijausempadanrelkeretaapidapatdimanfaatkan
sebagai pengamanan terhadap jalur lalu lintas kereta api. Untuk

IV7

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

menjagakeselamatanlalulintaskeretaapimaupunmasyarakatdi
sekitarnya, maka jenis aktivitas yang perlu dilakukan berkaitan
dengan peranan RTH sepanjang rel kereta api adalah sebagai
berikut:
a) Memperkuat pohon melalui perawatan dari dalam, sehingga
jaringankayudapattumbuhlebihbanyakyangakanmenjadi
pohonlebihkuat;
b) Menghilangkan sumber penularan hama dan penyakit serta
menghilangkan tempat persembunyian ular dan binatang
berbahayalainnya;
c)

Memperbaikicitra/penampilanpohonsecarakeseluruhan;

d) Membuatsalurandrainase.

12.

RTHSempadanPipaGas
Sempadan pipa gas sangat berbahaya bagi manusia,
sehinggaRTHpadakawasansempadanpipagasinidimanfaatkan
kawasanjalurhijaudibebaskandariberbagaikegiatanmasyarakat
serta perlu dilengkapi tanda/peringatan untuk masyarakat agar
tidakberaktivitasdikawasantersebut.

13.

RTHSempadanSUTET/SUTT

Jaringan listrik tegangan tinggi sangat berbahaya bagi

manusia, sehingga RTH pada kawasan ini dimanfaatkan sebagai


pengaman listrik tegangan tinggi dan kawasan jalur hijau
dibebaskan dari berbagai kegiatan masyarakat serta perlu
dilengkapi tanda/peringatan untuk masyarakat agar tidak
beraktivitasdikawasantersebut.

IV8

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

14. RTHSempadanSitu
Sempadansituadalahjalurhijauyangterletakditepisitu
yang memiliki fungsi utama untuk melindungi situ dari berbagai
gangguan yang dapat merusak kondisi situ tersebut dan
kelestariannya.PemanfaatanRTHdaerahsempadansitudilakukan
untuk kawasan konservasi, perlindungan tepi situ yang rawan
erosi, pelestarian, peningkatan fungsi situ, mencegah okupasi
penduduk yang mudah menyebabkan erosi, serta pengendalian
daya rusak situ melalui kegiatan penatagunaan, perizinan, dan
pemantauan.

IV9

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel4.1
RencanaNeracaRTHPublikdanPrivatKotatangerangSelatanTahun2030

IV 10

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar4.1
PetaRencanaPerlindunganSetempat

IV 11

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar4.2
PetaRencanaRuangTerbukaHijau

IV 12

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar4.3
PetaKawasanRawanBencana

IV 13

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

4.1.3. KawasanRawanBencanaAlam
Kawasan rawan bencana alam meliputi kawasan rawan bencana banjir,
longsor,radiasinuklir.

Kawasanrawanbencanabanjirmeliputi:
a. KecamatanPondokAren;
b. KecamatanCiputat;
c. KecamatanPamulang.

Kawasanrawanbencanalongsor,meliputi:
a. KecamatanPamulang;
b. KecamatanSetu;
c. KecamatanSerpong;dan
d. KecamatanCiputatTimur.

Kawasan radiasi nuklir berpusat di kawasan Puspiptek Kecamatan


Setu dengan sebaran radiasi meliputi seluruh wilayah kota dan
sekitarnya.

Pengembangankawasanevakuasibencanabertujuanuntukmemberikan
ruang terbuka yang aman dari bencana alam sebagai tempat berlindung dan
penampunganpenduduksementaradarisuatubencanaalammeliputi:
a. ruang evakuasi bencana skala kota meliputi lapangan bola Cilenggang,
alunalun Kecamatan Pondok Aren, lapangan kantor Kecamatan
Pamulang,lapangankantorKecamatanCiputatTimur,kawasanPuspiptek
danstadionminiCiputat;
b. ruangevakuasibencanaskalalingkungantersebardiseluruhwilayahkota.

4.1.4. KawasanCagarBudaya
Kawasan cagar budaya meliputi bangunan peristiwa Lengkong di
Kecamatan Serpong, tugu pernyataan rakyat Serpong di Kecamatan Setu dan
rumahadatperpaduanbudayaCinadanBetawidiKecamatanCiputat.

IV14

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

4.2 RencanaKawasanBudidaya
1)

KawasanPerumahan
Pengembangan kawasan peruntukan perumahan direncanakan

sebesar kurang lebih 7.610,67 hektar tersebar di seluruh wilayah kota


terdiriatasperumahanvertikaldanperumahanhorizontalmeliputi:
KawasanPerumahanKepadatanSedang
Sebaran Kawasan Perumahan Kepadatan Sedang yang direncanakan
ada di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2031 meliputi Kecamatan
Serpong Utara, Kecamatan Serpong, Kecamatan Setu, Kecamatan
PondokArendanKecamatanCiputat.
KawasanPerumahanKepadatanTinggi
SebaranKawasanPerumahanKepadatanTinggiyangdirencanakanada
di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2031 meliputi Kecamatan
Pondok Aren, Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur dan
KecamatanPamulang.
2)

KawasanPerdagangandanjasa
Rencana pengembangan kawasan peruntukan perdagangan dan

jasa terdiri dari pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern.
Kawasan pasar tradisional meliputi pasar Ciputat di Kecamatan Ciputat,
pasarCiputatPermai,diKecamatanCiputat,pasarJombangdiKecamatan
Ciputat,pasarBintaroSektor2diKecamatanCiputatTimur,pasarSerpong
di Kecamatan Serpong dan pasar Gedung Hijau di Kecamatan Serpong
Utara,

kemudian

pusat

perbelanjaan

meliputi

pengembangan

perdagangan skala regional kota berupa perdagangan grosir dan pasar


besar ditetapkan di Kecamatan Serpong, Kecamatan Ciputat, Kecamatan
Ciputat Timur, Kecamatan Pamulang dan Kecamatan Pondok Aren dan
pengembangankawasanperdaganganberbentukrumahtokodisepanjang
jalanarterisekunderdanjalankolektorsekunder,sedangkantokomodern
penempatannyaditetapkandalamperaturanwalikota.

IV15

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

3)

KawasanPerkantoran
Kawasanperkantoranmerupakankawasanyangdifungsikanuntuk

kegiatankepemerintahan danperkantoranswasta. Kawasanperuntukan


perkantoranpemerintahanmeliputiKecamatanCiputat,KecamatanSetu,
KecamatanSerpong,kantorkecamatantersebardisetiapkecamatandan
kantor kelurahan tersebar di setiap kelurahan, sedangkan kawasan
perkantoran untuk perkantoran swasta berada di Kecamatan Pondok
Aren, Kecamatan Serpong, Kecamatan Serpong Utara dan Kecamatan
Ciputat.
4)

KawasanIndustri
Kawasan peruntukan industri meliputi industri besar, industri

menengah dan industri kecil dan mikro. Kegiatan industri besar dapat
dikembangkan di Kecamatan Serpong dan Kecamatan Ciputat Timur
dengan ketentuan kegiatan industri tidak menimbulkan dampak negatif
bagi lingkungan dan kawasan sekitarnya. Kegiatan industri menengah
dikembangkan di Kecamatan Serpong Utara, Kecamatan Setu dan
Kecamatan Ciputat dengan ketentuan kegiatan industri tidak
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kawasan sekitarnya,
kemudiankegiatanindustrikecildanmikrodikembangkanpadakawasan
perumahan dengan ketentuan kegiatan dilengkapi dengan sarana dan
prasaranapengelolaanlimbahdansampahuntukmengurangitimbulnya
dampaknegatifbagilingkungandankawasansekitarnya.
5)

Kawasanpariwisata
Pengembangan kawasan peruntukan pariwisata, meliputi

pengembanganwisataalamdanrekreasidiarahkandiSungaiCisadane,
Situ Gintung, Situ Ciledug, Situ Pondok Jagung, taman kota dan hutan
kota, pengembangan wisata belanja diarahkan di Kecamatan Pondok
Aren, Kecamatan Serpong, dan Kecamatan Ciputat Timur serta

IV16

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

pengembangan wisata kuliner di Kecamatan Serpong, Kecamatan


SerpongUtaradanKecamatanPondokAren.
6)

KawasanNonHijau
Sebaran kawasan non hijau yang direncanakan ada di Kota

Tangerang Selatan pada tahun 2030 meliputi pelataran parkir stasiun


Pondok Ranji di Kecamatan, pelataran parkir stasiun Jurang Mangu di
Kecamatan, pelataran parkir stasiun Sudimara di Kecamatan, pelataran
parkirstasiunRawaBuntudiKecamatan,pelataranparkirstasiunSerpong
di Kecamatan, pelataran parkir terminal Kecamatan Ciputat, pelataran
parkir terminal Kecamatan Pamulang, pelataran parkir pusatpusat
perdagangan,perkantorandanjasadanpedestrian.
7)

KawasanEvakuasiBencana
Kawasan evakuasi bencana bertujuan untuk memberikan ruang

terbuka yang aman dari bencana alam sebagai tempat berlindung dan
penampungan penduduk sementara dari suatu bencana alam yang
meliputiruangevakuasibencanaskalakotadanruangevakuasibencana
skala lingkungan. Ruang evakuasi bencana skala kota terdiri dari
Lapangan Bola Cilenggang, AlunAlun Kecamatan Pondok Aren, Kantor
Kecamatan Pamulang, Kantor Kecamatan Ciputat Timur, Kawasan
Puspiptek dan Stadion Mini Ciputat, sedangkan ruang evakuasi bencana
skalalingkunganmeliputiKecamatanCiputat,KecamatanSerpongUtara,
Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur,
KecamatanPamulangdanKecamatanSetu.
8)

KawasanPeruntukanSektorInformal
Sebaran ruang bagi kegiatan sektor informal, diantaranya yaitu

sektor 9 Bintaro Jaya Kelurahan Pondok Jaya Kecamatan Pondok Aren,


pasar modern Bumi Serpong Damai Kelurahan Kecamatan Lengkong
Gudang Timur, pusat perdagangan Kecamatan Pamulang, Kecamatan

IV17

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Setu, Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur dan Kecamatan


PondokAren,kawasanstasiunyangberadadikotadantamanjajanBumi
SerpongDamaidiKecamatanSerpong.
9) KawasanPeruntukanLainnya
Kawasanperuntukkanlainnyaterdiridari:
a. KawasanPertanian
Pengembangan kawasan peruntukan pertanian meliputi kawasan
pertanian tanaman holtikultura dan kawasan peternakan. Kawasan
pertanianholtikulturadankawasanpeternakanberadadiKota.
b. KawasanPerikanan
Kawasan perikanan meliputi perikanan budi daya yang ditetapkan di
KecamatanSetudanKecamatanCiputat.
c. KawasanPendidikan
Sebaran Kawasan Pendidikan yang direncanakan hampir di setiap
kecamatandiKotaTangerangSelatanpadatahun2030.
d. KawasanKesehatan
Sebaran Kawasan kesehatan yang direncanakan ada di Kota tangerang
Selatanpadatahun2030beradadiseluruhwilayahkota.
e. KawasanPeribadatan
Sebaran Kawasan peribadatan yang direncanakan ada di Kota tangerang
Selatanpadatahun2030beradadiseluruhwilayahkota.
f. KawasanPergudangan
Sebaran Kawasan pergudangan ditetapkan di Kecamatan setu dan
KecamatanSerpong.
g. KawasanPertahanandanKeamanan
Sebaran Kawasan militer yang direncanakan ada di Kota Tangerang
Selatanpadatahun2030meliputiMarkasBatalyonKaveleri9Kecamatan
Serpong Utara dengan luas 20 hektar, Komando Pendidikan dan Latihan

IV18

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

(KODIKLAT) di Kecamatan Serpong dengan luas 50 hektar, Pusat


Penerbangan Angkatan Darat (PENERBAD) di Kecamatan Pamulang dan
Polisi Udara Di Kecamatan Pamulang, Markas Batalyon Artileri
Pertahanan Udara I (Arhanudri I), Rajawali di Kecamatan Serpong Utara
dengan luas kurang lebih 19 hektar, Pusat Pendidikan Lalu Lintas Pilisi
Republik Indonesia (PUSDIKLANTAS POLRI) Kecamatan Serpong Utara,
MarkasKomandoBrigadirMobil(MAKOBIRMOB)diKecamatanCiputat,
Komando Rayon Militer (Koramil) yang berada di kecamatankecamatan
dikotadanPolisiUdaradiKecamatanPamulangdenganluaskuranglebih
15hektar.

IV19

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar4.4
PetaRencanaRuangEvakuasiBencana

IV20

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Gambar4.5
PetaRencanaPolaRuang

IV21

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2010-2030

BAB5
PENETAPANKAWASAN
STRATEGISKOTA

5.1

KriteriaKawasanStrategisKota
Kawasan strategis kota merupakan bagian wilayah kota yang penataan

ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam


lingkup kota di bidang ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Kawasan
strategiskotaberfungsi:
1. Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan
keterpaduanpembangunannilaistrategiskawasanyangbersangkutandalam
mendukungpenataanruangwilayahkota
2. Sebagaialokasiruanguntukberbagaikegiatanpertumbuhanekonomi,sosial
dan budaya, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dalam wilayah
kotayangdinilaimempunyaipengaruhsangatpentingterhadapwilayahktoa
bersangkutan
3. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW
kota
4. Sebagaidasarpenyusunanrencanarincitataruangwilayahkota.
Penetapankawasanstrategiskotaberdasarkan:
1. Tujuan,kebijakandanstrategipenataanruangwilayahkota
2. Nilai strategis dari aspekaspek eksternalitas, akuntabilitas dan efisiensi
penanganankawasan
3. Kesepakatanpemangkukepentingandankebijakanyangditetapkanterhadap
tingkat kestrategisan nilai ekonomi, sosial budaya dan lingkungan pada
kawasanyangakanditetapkan

V1

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2010-2030

4. Dayadukungdandayatampunglingkunganhidupwilayahkota
5. Ketentuanperaturanperundangundanganterkait.
Kawasan strategis kota ditetapkan dengan kriteria (Sumber: Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman
PenyusunanRencanaTataRuangWilayahKota):
1. Memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis provinsi
yangadadiwilayahkota
2. Kawasanstrategiskotadapatberhimpitandengankawasanstrategisnasional
dan/atau

kawasan

strategis

provinsi,

namun

harus

memiliki

kepentingan/khususan yang berbeda serta harus ada pembagian


kewenanganyangjelas
3. Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut
kepentingan ekonomi yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan
ekonomiyangmemiliki:
a. Potensiekonomicepattumbuh
b. Sektorunggulanyangdapatmenggerakkanpertumbuhanekonomi
c. Potensiekspor
d. Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan
ekonomi
e. Kegiatanekonomiyangmemanfaatkanteknologitinggi
f. Fungsiuntukmempertahankantingkatproduksisumberenergidalam
rangkamewujudkanketahananenergi
4. Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut
kepentingansosialbudaya,seperti:
a. Tempatpelestariandanpengembanganadatistiadatataubudaya
b. Prioritaspeningkatankualitassosialdanbudaya
c. Assetyangharusdilindungidandilestarikan
d. Tempatperlindunganpeninggalanbudaya

V2

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2010-2030

e. Tempat yang memberikan perlindungan terhadap keeanekaragaman


budaya
f. Tempatyangmemilikipotensikerawananterhadapkonfliksosial
g. Hasil karya cipta budaya masyarakat kota yang dapat menunjukkan
jatidirimaupunpenanda(vocalpoint,landmark)budayakota
h. Kriteria lainnya yang dikembangkan sesuai dengan kepentingan
pembangunankota
5. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber
dayaalamdan/atauteknologitinggidiwilayahkota,antaralain:
a. Kawasan yang diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam
strategis,pengembanganantariksasertatenagaatomdannuklir
b. Memilikisumberdayaalamstrategis
c. Memiliki fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan
antariksa
d. Memilikifungsisebagaipusatpengendaliantenagaatomdannuklir
e. Memilikifungsisebagailokasipenggunaanteknologitinggistrategis
6. Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut
kepentinganfungsidandayadukunglingkunganhidupseperti:
a. Tempatperlindungankeanekaragamanhayati
b. Kawasan lindungyangditetapkan bagi perlindunganekosistem,flora
dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah
yangharusdilindungidan/ataudilestarikan
c. Kawasanyangmemberikanperlindungankeseimbangantatagunaair
yangsetiaptahunberpeluangmenimbulkankerugian
d. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan
iklimmikro

V3

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2010-2030

e. Kawasan yang menuntut prioritas tinggi untuk peningkatan kualitas


lingkunganhidup
f. Kawasanrawanbencanaalam
g. Kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan
mempunyaidampakluasterhadapkelangsungankehidupan
7. Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai
dengankepentinganpembangunanwilayahkota
8. Mengikutiketentuanpemetaankawasanstrategiskotasebagaiberikut:
a. Delineasikawasanstrategisharusdipetakanpadasatulembarkertas
yangmenggambarkanwilayahkotasecarakeseluruhan
b. Pada bagian legenda peta harus dijelaskan bidang apa yang menjadi
pusatperhatiansetiapselineasikawasanstrategiskota
c. Penggambaran peta kawasan strategis kota harus mengikuti
peraturanperundangundanganterkaitpemetaanrencanatataruang.

5.2

Penetapan Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Strategis Provinsi


KotaTangerangSelatan
Kawasan strategis yang direncanakan tidak terbatas hanya kepada

kawasan strategis kota namun juga kawasan stategis nasional sebagaimana


tertuang dalam RTRWN dan kawasan stategis provinsi sebagaimana tertuang
dalamRTRWPBanten.
Dalam RTRWN sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26
Tahun 2008, kawasan strategis nasional terkait dengan Kota
TangerangSelatanadalahKawasanperkotaanJabodetabekpunjur,
dengan kriteria kepentingan adalah ekonomi. Kota Tangerang
Selatan

sebagai

bagian

dari

kawasan

perkotaan

Jabodetabekpunjur termasuk dalam wilayah perencanaan

V4

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2010-2030

kawasan strategis ini. Arahan terhadap kawasan ini adalah


rehabilitasi/revitalisasikawasan.
Kota Tangerang Selatan ditetapkan termasuk kawasan strategis
provinsi dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya
alamdan/atauteknologitinggidiPuspiptek,KecamatanSetu.

5.3

PenetapanKawasanStrategisKota

Kawasan strategis kota yang ditetapkan dalam RTRW Kota Tangerang


Selatan ini didasarkan kepada kriteria kawasan strategis kota dari sudut
pertumbuhan ekonomi meliputi kawasan perdagangan dan jasa adalah
sepanjang jalan raya serpong, kawasan sekitar CBD Bumi Serpong Damai
(Kecamatan Serpong), kawasan sekitar CBD Bintaro (Kecamatan Pondok Aren)
danKawasanAlamSutra(KecamatanSerpongUtara),kawasanstrategiskotadari
sudutkepentingansosialdanbudayayangmeliputikawasanpusatpemerintahan
KotaTangerang Selatan di Kecamatan Ciputatserta kawasan strategis kota dari
sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup yang meliputi
Kawasan Situ Gintung. Persebaran kawasan strategi Kota Tangerang Selatan
dapatdilihatdigambar5.1berikutini.

V5

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2010-2030

Gambar5.1
PetaKawasanStrategis

V6

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

BAB6
ARAHAN
PEMANFAATANRUANG

6.1

ArahanPemanfaatanRuang
Arahan pemanfaatan ruang wilayah kota merupakan upaya perwujudan

rencanastrukturruang,polaruang,dankawasanstrategiskotayangdijabarkan
ke dalam indikasi program utama penataan/ pengembangan kota dalam jangka
waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir tahun perencanaan 20 (dua
puluh)tahun.Arahanpemanfaatanruangwilayahkotaberfungsi:

Sebagai acuan bagi pemerintah dan masyarakat dalam pemograman


penataan/pengembangankota;

Sebagaiarahanuntuksektordalampenyusunanprogram;

Sebagai dasar estimasikebutuhan pembiayaan dalam jangka waktu 5 (lima)


tahunan;

Sebagaiestimasipenyusunanprogramtahunanuntuk setiapjangka 5(lima)


tahun;dan

Sebagaiacuanbagimasyarakatdalammelakukaninvestasi.
Arahan pemanfaatan ruang terdiri dari indikasi program utama, indikasi

sumberpendanaan,indikasipelaksanakegiatan,danwaktupelaksanaan.Indikasi
program utama pemanfaatan ruang meliputi indikasi program utama
perwujudanstrukturruangdanindikasiprogramutamaperwujudanpolaruang,
sertaindikasiprogramutamaperwujudankawasanstrategis.
Indikasi program utama memuat usulan program utama, perkiraan
sumber pendanaan, instansi pelaksana, dan waktu pelaksanaan dalam rangka
mewujudkan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan rencana tata ruang.
Indikasi program utama merupakan acuan utama dalam penyusunan program

VI 1

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

pemanfaatan ruang yang merupakan kunci dalam pencapaian tujuan penataan


ruang, serta acuan sektor dalam menyusun rencana strategis beserta besaran
investasi. Indikasi program utama lima tahunan disusun untuk jangka waktu
rencana20(duapuluh)tahun.
Indikasi sumber pendanaan terdiri dari dana Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kota, swasta dan masyarakat. Indikasi pelaksana kegiatan
terdiri dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota Tangerang
Selatan, Swasta dan Masyarakat. Indikasi waktu pelaksanaan terdiri dari 4
(empat)tahapandapatdilihatpadatabel6.1,yaitu:
a.

tahap pertama, pada periode tahun 20112015, diprioritaskan


padapeningkatanfungsidanpengembangan;

b. tahap kedua, pada periode tahun 20162020, diprioritaskan pada


pemantapan;
c.

tahap ketiga, pada periode tahun 20212025, diprioritaskan pada


peningkatanberkelanjutan;

d. tahapkeempat,padaperiodetahun20262031,diprioritaskanpada
pemantapan.

6.2

KonsepIndikasiProgramUtamaJangkaMenengahLimaTahunan
Indikasi program utama perwujudan sistem pusat kegiatan dan

infrastruktur serta sistem jaringan prasarana perkotaan meliputi indikasi


program utama perwujudan sistem pusat pelayanan, jaringan transportasi,
jaringanenergi/kelistrikan,jaringantelekomunikasi,jaringansumberdaya
air,penyediaanairminum,pengelolaanairlimbah,pengelolaansampah,
jaringandrainase,dansistemproteksikebakaran.
IndikasiprogramutamaperwujudanstrukturruangKotaTangerangSelatan
padatahappertamadiprioritaskanpada:
a. perwujudanpusatpusatpelayanan;

VI 2

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

b. pengembangan jaringan transportasi meliputi pembangunan jalan


bebas hambatan, peningkatan jalan arteri, kolektor sekunder,
pembangunan jalan lingkar kota, pembangunan jalan poros kota,
angkutanumum,danpembangunankota;
c. pengembanganmonorelPuspiptekBandaraSoekarnoHatta;
d. pengembangankawasanparkir;
e. pengembangan jaringan energi listrik meliputi pembangkit tenaga
listrik,garduinduk,danjaringantransmisi;
f. pengembangan jaringan telekomunikasi meliputi jaringan tetap dan
bergerak;
g. pengembanganprasaranaairbakudanpelestariansumberdayaair;
h. pengembangan jaringan air minum perpipaan dan/atau bukan
jaringanperpipaan;
i. pengembangan jaringan air limbah setempat dan pembangunan
IPAL;
j. pengembangan pengelolaan persampahan meliputi TPS, TPST dan
pengoperasianTPA;
k. pengembanganjaringandrainasemakrodanmikro;dan
l. peningkatanfungsirencanainduksistemproteksikebakaran
Pada tahap kedua, indikasi program utama perwujudan struktur ruang
KotaTangerangSelatandiprioritaskanpada:
a. pengembangan

pusatpusat

pelayanan

meliputi

kawasan

pertumbuhanekonomi,pusatperdagangandanpemerintahan;
b. peningkatan jaringan transportasi meliputi peningkatan jalan arteri,
kolektor sekunder, jalan Lingkar Kota, Jalan Poros Kota angkutan
umum,danpembangunanterminal;
c. pengembanganmonorelPuspiptekBandaraSoekarnoHatta;
d. peningkatandanpembangunankawasanparkir;

VI 3

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

e. peningkatanjaringanenergilistrikmeliputipembangunaninstalasibaru
danpengoperasiankabelbawahtanah;
f. peningkatan jaringan telekomunikasi, meliputi pembangunan jaringan
telekomunikasi, peningkatan kualitas pelayanan, dan pembangunan
telekomunikasi;
g. peningkatanprasaranaairbakudanpelestariansumberdayaair;
h. peningkatanjaringanairminumperpipaanmeliputikapasitasdebitair;
i.

peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah,


pengembangan saluran dan pipa utama saluran air limbah, dan
pembuatan instalasi pengelolaan setempat untuk kegiatan industri
danrumahsakit;

j. pengoperasian TPA, rehabilitasi TPS, peningkatan pelayanan


persampahan, dan usaha reduksi melalui pengomposan, daur ulang,
danpemilahansampah;
k. pengingkatan jaringan drainase makro dan mikro meliputi
pembuatansalurandrainasetersier,dannormalisasisungai;dan
l.

pengembanganfungirencanainduksistemproteksikebakaran.
Pada tahap ketiga, indikasi program utama perwujudan struktur ruang

KotaTangerangSelatandiprioritaskanpada:
a.

peningkatan fungsi pusatpusat pelayanan meliputi kawasan


pertumbuhanekonomi,pusatperdagangan,danpemerintahan;

b. peningkatan jaringan transportasi meliputi peningkatan jalan arteri,


kolektor sekunder, Jalan Lingkar Tangsel, angkutan umum, dan
pembangunanterminal;
c.

pengembanganmonorelPuspiptekBandaraSoekarnoHatta;

d. pemantapankawasanparkir;
e.

pemantapanjaringanenergilistrikmeliputipembangkittenagalistrik,
gardsuinduk,danjaringantransmisi;

VI 4

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

f.

pemantapan jaringan telekomunikasi meliputi jaringan tetap dan


bergerak;

g.

pemantapanprasaranaairbakudanpelestariansumberdayaair;

h. pemantapan jaringan air minum perpipaan dan/ atau bukan jaringan


perpipaan;
i.

peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah,


pengembangan saluran dan pipa utama saluran air limbah, dan
pembuatan instalasi pengelolaan setempat untuk kegiatan industri
danrumahsakit;

j.

pemantapan

TPA,

rehabilitasi

TPS,

peningkatan

pelayanan

persampahan, dan usaha reduksi melalui pengomposan, daur ulang,


danpemilahansampah;
k.

pemantapan jaringan drainase makro dan mikro meliputi


pembuatansalurandrainasetersier,dannormalisasisungai;dan

l.

pemantapanfungsirencanainduksistemproteksikebakaran
Pada tahap keempat indikasi program utama perwujudan struktur

ruangKotaTangerangSelatandiprioritaskanpada:
a. pemantapanfungsipusatpusatpelayanankota;
b. pemantapan jaringan transportasi meliputi transportasi jalan, jalur
keretaapi,danstasiunkeretaapi;
c. pemantapankawasanparkir;
d. pemantapanjaringanenergilistrikmeliputipembangkittenagalistrik,
garduinduk,danjaringantransmisi;
e. pemantapan jaringan telekomunikasi meliputi jaringan tetap dan
bergerak;
f. pemantapanjaringansumberdayaair,danjaringansungai;
g. pemantapan jaringan air minum perpipaan dan/ atau bukan jaringan
perpipaan;

VI 5

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

h. pemantapan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah,


pengembangan saluran dan pipa utama saluran air limbah, dan
pembuatan instalasi pengelolaan setempat untuk kegiatan industri
danrumahsakit;
i. pematapanpersampahanTPS,TPSTdanTPA;dan
j. pemantapan jaringan drainase makro dan mikro meliputi perbaikan
sistemdrainase,danpeningkatankapasitasdrainasemikroyangada.
Indikasi program utama perwujudan pola ruang Kota Tangerang Selatan
meliputi indikasi program untuk perwujudan kawasan lindung dan perwujudan
kawasan budidaya. Indikasi program untuk perwujudan kawasan lindung terdiri
dari perlindungan setempat, RTH, cagar budaya, dan rawan bencana,
sedangkan indikasi program untuk perwujudan kawasan budidaya terdiri atas
kawasanperuntukanperumahan,kawasanperuntukanperdaganganbarang
dan jasa, kawasan peruntukan perkantoran pemerintahan, kawasan
peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata, RTNH, dan kawasan
peruntukanlainnya.
Indikasi program utama perwujudan pola ruang Kota Tangerang Selatan
padatahappertamadiprioritaskanpada:
a. pengendaliandanpengembangansempadansungai,sempadanmata
air, sempadan rel kereta api, pembangunan RTH, dan pengelolaan
bangunancagarbudaya;
b. pengembangan kawasan perumahan dan pembangunan infrastruktur
dasar;
c. pengembangankawasanperdagangandanjasa

serta

fasilitas

penunjangnya, dan pemerataan fasilitas perdagangan menurut skala


pelayanandanstrukturruangkota;
d. pengembangandanpeningkatanperkantoranpemerintahan;
e. pembangunan infrastruktur dasar kawasan peruntukan industri,

VI 6

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

pengembangan industri kecil dan/atau industri rumah tangga,


pengembangan industri menengah dan besar, dan pengembangan
pergudangan;
f. pengembanganfasilitaspendukungkegiatanpariwisata;
g. pengelolaankegiatanpedagangkakilima;dan
h. pembangunan kawasan peruntukan lainnya, relokasi kawasan
peruntukan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang,
pemeliharaandanrehabilitasi.
Indikasi program utama perwujudan pola ruang Kota Tangerang Selatan
padatahapkeduadiprioritaskanpada:
a. peningkatanfungsisempadansungai,sempadanmataair,sempadanrel
kereta api, pembangunan RTH, dan pengelolaan bangunan cagar
budaya;
b. pengembangan kawasan perumahan dan pembangunan infrastruktur
dasar;
c. pengembangan kawasan perdagangan dan jasa serta fasilitas
penunjangnya, dan pemerataan fasilitas perdagangan menurut skala
pelayanandanstrukturruangkota;
d. rehabilitasidanpeningkatanfungsiperkantoranpemerintahan;
e. pembangunan dan peningkatan fungsi infrastruktur dasar kawasan
industri, pengembangan industri kecil dan/atau industri rumah
tangga, pengembangan industri menengah dan besar, dan
pengembanganpergudangan;
f. pengembanganfasilitaspendukungpariwisata;
g. pengelolaankegiatanpedagangkakilima;
h. pembangunan kawasan peruntukan lainnya, relokasi kawasan
peruntukan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang,
pemeliharaandanrehabilitasi.

VI 7

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

IndikasiprogramutamaperwujudanpolaruangKotaTangerangSelatan,
padatahapketigadiprioritaskanpada:
a. pemantapan sempadan sungai, sempadan mata air, sempadan rel
kereta api, pembangunan RTH, dan pengelolaan bangunan cagar
budaya;
b. pemantapankawasanperumahandaninfrastrukturdasar;
c. pemantapan

kawasan

peruntukan

lainnya, relokasi

kawasan

peruntukan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang,


pemeliharaandanrehabilitasi.
Indikasi program utama perwujudan pola ruang Kota Tangerang Selatan
padatahapkeempatdiprioritaskanpada:
a. pemantapan sempadan sungai, sempadan mata air, sempadan rel
keretaapi;
b. pembangunanRTH;
c. pengelolaanbangunancagarbudaya;dan
d. pemantapankawasanperumahandaninfrastrukturdasar.
Indikasiprogramutamaperwujudankawasanstrategiskotameliputi
indikasiprogramuntukperwujudankawasanstrategisdarisudutkepentingan
pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial
dan budaya, dan kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan
dayadukunglingkunganhidup.
Indikasi program utama perwujudan kawasan strategis pada tahap
pertamadiprioritaskanpada:
a. peningkatan fungsi dan pengembangan kawasan strategis bidang
ekonomi;
b. penataandanpembangunanperdagangan;
c. peningkatan fungsi dan pengembangan kawasan strategis bidang daya
dukunglingkunganhidup.

VI 8

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Indikasi program utama perwujudan kawasan strategis tahap kedua


diprioritaskanpada:
a. penataandanpembangunanfasilitaskawasanpusatpelayanankota;
b. pengembangan dan pembangunan fasilitas kawasan peruntukan
perdagangandanjasa;
c. penataan dan pembangunan fasilitas kawasan koridor sepanjang sisi
jalanRayaSerpong
d. penataankawasansitu;dan
e. penataan dan pembangunan promenade sepanjang Sungai Cisadane,
KaliPesanggrahan,KaliAngke
Indikasi program utama perwujudan kawasan strategis pada tahap
ketigadiprioritaskanpada:
a. penataandanpembangunanfasilitaskawasanpusatpelayanankota;
b. pengembangan dan pembangunan fasilitas kawasan peruntukan
industri;
c. penataan dan pembangunan fasilitas kawasan koridor sepanjang sisi
jalanrayaSerpong;
d. penataankawasansitu;
e. penataan dan pembangunan promenade sepanjang Sungai Cisadane,
KaliPesanggrahan,KaliAngke
Indikasi program utama perwujudan kawasan strategis tahap keempat
diprioritaskanpada:
a. pembangunankawsanpusatpelayanankota;dan
b. penataankawasanperuntukanperdagangandanjasa.
Indikasi Sumber Pendanaan. Dana pembangunan dan pemeliharaan
infrastrukturdiKotaTangerangSelatandapatbersumberdaridanaPemerintah
(APBNdan/atauAPBD),swastaataukerjasamaPemerintahswastadansumber
sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan.

VI 9

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Pengelolaan aset hasil kerjasama Pemerintahswasta dapat dilakukan sesuai


dengananalisakelayakanekonomidanfinansial.
Rincian indikasi program pemanfaatan ruang secara lengkap yang
memberikan informasi tentang jenis program, instansi pelaksana kegiatan,
sumberpendanaansertatahapanwaktupelaksanaanprogramdapatdilihatpada
tabel6.2

VI 10

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel6.1
TahapanPembangunanProgramPemanfaatanRuang
NO

7
8

KOMPONEN

TAHAP1

PERENCANAAN

TAHAP2

TAHAP4

STRUKTURRUANG

Pusatpelayanan

Perwujudanpusatpusat

Pengembanganpusat

Peningkatanfungsipusat

Pemantapanfungsipusat

pelayanan

pusatpelayanan

pusatpelayanan

pelayanankota

SistemJaringan

PengembanganJaringan

Peningkatanjaringan

Peningkatanjaringan

PemantapanJaringan

Transportasi

Transportasi

transportasi

transportasi

Transportasi

SistemJaringan

PengembanganJaringan

Peningkatanjaringan

PemantapanJaringan

PemantapanJaringan

Energi

Energi

energilistrik

Energi

Energi

SistemJaringan

PengembanganJaringan

Peningkatanjaringan

PemantapanJaringan

PemantapanJaringan

Telekomunikasi

Telekomunikasi

telekomunikasi

Telekomunikasi

Telekomunikasi

SistemJaringan

PengembanganJaringan

PeningkatanJaringan

PemantapanJaringan

PemantapanJaringan

SumberDayaAir

SumberDayaAir

SumberDayaAir

SumberDayaAir

SumberDayaAir

SistemJaringanAir

PengembanganJaringanAir

PeningkatanJaringanAir PemantapanJaringanAir

PemantapanJaringanAir

Minum

Minum

Minum

Minum

Minum

SistemJaringanAir

PengembanganJaringanAir

PeningkatanJaringanAir

PemantapanJaringanAir

PemantapanJaringanAir

Limbah

Limbah

Limbah

Limbah

Limbah

Sistem

Pengembangan

Peningkatan

PemantapanPersampahan

PemantapanPersampahan

TAHAP3

VI 11

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

NO

10

11

KOMPONEN

TAHAP4

Persampahan

SistemJaringan

PengembanganJaringan

PeningkatanJaringan

PemantapanJaringan

PemantapanJaringan

Drainase

Drainase

Drainase

Drainase

Drainase

Sistemproteksi

Peningkatanfungsirencana Pengembanganfungi

Pemantapanfungsi

Pemantapanfungsi

kebakaran

induksistemproteksi

rencanainduksistem

rencanainduksistem

rencanainduksistem

kebakaran

proteksikebakaran

proteksikebakaran

proteksikebakaran

Peningkatan

Pemantapanperlindungan Pemantapanperlindungan

perlindungansetempat

setempat

setempat

PembangunanRTH

PembangunanRTH

PembangunanRTH

PembangunanRTH

Pengelolaanbangunan

Pengelolaanbangunan

Pengelolaanbangunan

Pengelolaanbangunan

cagarbudaya

cagarbudaya

cagarbudaya

cagarbudaya

Pengembangankawasan

Pengembangankawasan Pemantapankawasan

Pemantapankawasan

perumahan

perumahan

perumahan

Pengembangankawasan

Pengembangankawasan

POLARUANG
Perlindungan
setempat

13

Cagarbudaya

14

Rawanbencana
Kawasan
peruntukan
perumahan
Kawasan

Pengendaliandan
pengembangan
perlindungansetempat

perumahan

TAHAP3

Persampahan

RTH

16

TAHAP2

Persampahan

12

15

TAHAP1

PERENCANAAN

VI 12

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

NO

KOMPONEN

TAHAP1

PERENCANAAN
peruntukan

perdaganganbarangdan

perdagangan

jasa

TAHAP2

TAHAP3

TAHAP4

perdagangandanjasa

barangdanjasa
Kawasan
17

peruntukan
perkantoran
pemerintahan

18

19

20
21

Kawasan
peruntukanindustri

Pengembangandan
peningkatanperkantoran
pemerintahan

Pembangunaninfrastruktur
dasarkawasanperuntukan
industri

Rehabilitasidan
peningkatanfungsi
perkantoran

pemerintahan
Pembangunandan
peningkatanfungsi
infrastrukturdasar
kawasanindustri

Kawasan

Pengembanganfasilitas

peruntukan

pendukungkegiatan

pariwisata

pariwisata

RTNH

Kawasan

Pembangunankawasan

Pembangunankawasan

Pemantapankawasan

peruntukanlainnya

peruntukanlainnya

peruntukanlainnya

peruntukanlainnya

Pengembanganfasilitas
pendukungpariwisata

VI 13

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tabel.6.2
INDIKASIPROGRAM PEMBANGUNAN KOTATANGERANSELATAN TAHUN20112031
TAHAP I
NO

PROGRAM

LOKASI

TAHUN
2011

A.
1.

PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG


SISTEM PUSAT PELAYANAN
- Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
dan Peraturan Zonasi

TAHAP II

2012

2013

Kecamatan Setu
Kecamatan Serpong Utara
Kecamatan Serpong
Kecamatan Pamulang
Kecamatan Ciputat Timur
Kecamatan Ciputat
Kecamatan Pondok Aren

2014

2015

TAHAP III TAHAP IV

TAHUN

TAHUN

TAHUN

2016-2021

2021-2026 2026-2031

SUMBER
DANA

PELAKSANA
PROGRAM

APBD Kota

Dinas Tata Kota


dan Bangkim

Evaluasi RDTR

APBD Kota

Dinas Tata Kota


dan Bangkim

Penyusunan Kajian Teknis

APBD Kota

Dinas Tata Kota


dan Bangkim /
Dinas Bina
Marga Dan SDA
/ Bappeda

Kementerian
Pekerjaan
Umum
Kementerian
Pekerjaan
Umum
Kementerian
Pekerjaan
Umum

2.
SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI
2. 1. Jaringan Jalan
a. Pengembangan Jalan Tol

b. Pengembangan jalan arteri sekunder

Tol ruas Serpong Balaraja

APBN

Tol JORR II

APBN

Jalan Moch.Toha
Jalan R.E. Martadinata
Jalan Dewi Sartika
Jalan Ir. Juanda.

APBN

VI 14

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

c. Pengembangan jalan lingkar

d. Pengembangan jalan poros

e. Peningkatan fungsi dan pelebaran jalan


kolektor sekunder dan jalan lokal

f. Pengembangan Jalan Strategis Nasional

Jalan Raya Serpong Jalan


Raya BSD sektor 2 Jalan
Buaran Rawa Buntu Jalan
Tekno Widya Jalan Raya
Puspitek Jalan Siliwangi
Jalan Padjadaran Jalan
Otista Jalan Dewi Sartika
Jalan Ir. H. Juanda Jalan
WR Supratman Jalan
Bintaro Utama Boulevard
Bintaro Graha Bintaro
Jalan
Bhayangkara

Boulevard Alam Sutera


a) jalan poros UtaraSelatan
meliputi ruas Jalan Raden
Patah Jalan Jombang
Raya Jalan Aria Putra
Jalan Sukamulya Jalan
Beringin; dan
b) jalan poros Timur - Barat
meliputi
ruas
Jalan
Menjangan/Kompas

Jalan Merpati Jalan Aria


Putera Jalan Ciater
Raya Jalan Letkol
Sutopo (BSD) atau ke
rencana Jalan (Ciater ke
Tersebar diseluruh wilayah

APBN /APBD
Prov /APBD
Kota

Kementerian
Pekerjaan
Umum / Dinas
Bina Marga dan
Tata Ruang
Prov / Dinas
Bina Marga Dan
SDA Kota /
Swasta

APBD Prov/
APBD Kota

Dinas Bina
Marga dan Tata
Ruang Prov/
Dinas Bina
Marga Dan SDA
Kota / Swasta

APBD Prov./
APBD Kota

ruas Jalan Otista - Jalan


Padjajaran
Jalan
Pamulang Raya Jalan
Siliwangi Jalan Puspitek
Jalan Pahlawan Seribu
Jalan Tekno Widya Jalan
Buaran Rawa buntu
Jalan Kapten Subianto

APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota

Dinas Bina
Marga dan Tata
Ruang Prov/
Dinas Bina
Marga Dan SDA
Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum/Dinas
Bina Marga dan
Tata Ruang
Prov/ Dinas Bina
Marga SDA Kota

VI 15

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

g. Pembangunan Jalan Tidak Sebidang Jalan


dengan Jalan

APBN/APBD
Prov./APBD
Kota

Kementerian
Pekerjaan
Umum/Dinas
Bina Marga TR/
Dinas Bina
Marga SDA Kota

APBN/APBD
Prov./APBD
Kota

Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Bina Marga TR
Prov/ Dinas Bina
Marga SDA Kota

Seluruh jalan dalam wilayah


kota

APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota

Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Bina Marga TR
Prov/ Dinas Bina
Marga SDA Kota

Kecamatan Ciputat

APBN/ APBD
Prov./ APBD
Kota

Pembangunan terminal tipe B

Kecamatan Pamulang

APBN/ APBD
Prov./ APBD
Kota

Pembangunan terminal tipe C

Kecamatan Serpong,
Kecamatan Setu, dan
K
t P dan
d k poros
A
Jalan lingkar
yang
menghubungkan antar pusat
kota

APBD Kota

Kementerian
Perhubungan/
Dishubkominfo
Prov/
Dishubkominfo
Kota
Kementerian
Perhubungan/
Dishubkominfo
Prov/
Dishubkominfo
K
t
Dishubkominfo

APBD Kota /
Swasta

Dishubkominfo/
Swasta

Pembangunan Jalan Tidak Sebidang Jalan


dengan Rel Kereta

h. Penataan persimpangan

2. 2. Angkutan Umum dan Terminal


Pembangunan terminal tipe A

Pengembangan sistem angkutan massal


dalam kota

- simpang ruas
jalan
German
Center
boulevard
Kapten
Soebianto,
- simpang ruas Jalan RE
Martadinata, dan
- simpang Jalan Alam
- S
Jl. t Raya Serpong (Ps.
Serpong),
- Jl. Jombang Raya (Ps.
Jombang),
- Jl.
Wr.
Supratman,
(STA. Pd. Ranji)

VI 16

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Pengembangan sistem angkutan massal


Jabodetabek

2. 3. Kereta Api
Peningkatan jalur kereta double track
Pembangunan kereta api monorel bandara
Pengembangan jaringan kereta dalam kota

koridor Pamulang Ciputat - Muncul


koridor Pamulang Pondok Aren-Serpong
koridor
Ciputat
Pondok Aren
koridor
Ciputat

Ciputat
Timur
Serpong
Koridor
yang
menghubungkan
antara koridor dalam
kota yaitu
1. koridor Serpong Tangerang
2. koridor Serpong
Bogor
3. koridor Ciputat - DKI
Jakarta
4. koridor BSD Ratu
Plaza,Jakarta Pusat
5. koridor
BSD

Harmoni
melalui
j l
T l J k t

APBN

Kementerian
Perhubungan

APBN

Kementerian
Perhubungan

Tangerang Jakarta
Serpong Merak

Bandara Soekarno HattaSerpong


Menghubungkan PPK dengan
SPK

APBN
APBD Kota /
Swasta

Penataan stasiun eksisting

Stasiun Serpong,
Stasiun
Rawa Buntu, Stasiun Jurang
Mangu, Stasiun Sudimara,
Stasiun Pondok Ranji

APBN

Kementerian
Perhubungan

Pembangunan stasiun baru

lokasi di PPK dan SPK

APBD Kota/
Swasta

Dishubkominfo /
Swasta

2. 4. Angkutan Udara

Kementerian
Perhubungan
Dishubkominfo /
Swasta

VI 17

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

3.

Pengembangan kawasan Bandara khusus Pondok Cabe


`

APBN

Kementrian
Pertahanan/
Kementrian
Perhubungan/
Swasta

Pada jalan arteri dan


kolektor di seluruh wilayah kota
Tersebar diseluruh wilayah

Swasta

Swasta

APBN

Pengembangan jaringan transmisi dan gardu


Penyediaan sumber energy listrik
Pengembangan jaringan transmisi bawah
Pengembangan pelayanan Penerangan
Jalan Umum (PJU)

Tersebar diseluruh wilayah


Tersebar diseluruh wilayah
Tersebar diseluruh wilayah

APBN
APBN
APBN
APBD Kota

Mengembangkan energi listrik alternative

Tersebar diseluruh wilayah

APBN/ APBD
Kota

PGN dan
Pertamina
PLN
PLN
PLN
Dinas
Kebersihan dan
Pertamanan
PLN / Dinas
Kebersihan dan
Pertamanan

SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI


Peningkatan pelayanan jaringan
telekomunikasi

Tersebar diseluruh wilayah

APBD Kota/
Swasta

Dishubkominfo/
Swasta

Pengembangan jaringan bawah tanah

Tersebar diseluruh wilayah

APBD
Kota/Swasta

penataan dan pengendalian menara


telekomunikasi
Pengaturan penggunaan frekuensi
pemancar radio
Pengembangan Jaringan Serat Optik dan
TV Kabel

Tersebar diseluruh wilayah

APBD Kota/
Swasta
APBD Kota

Dishubkominfo /
Dinas Bina
Marga dan SDA/
S
t
Dishubkominfo
/

SISTEM JARINGAN ENERGI DAN


Pengadaan stasiun BBG
Mengembangkan pipa distribusi gas

4.

5.

Tersebar diseluruh wilayah

Tersebar diseluruh wilayah

APBD Kota/
Swasta

SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR

VI 18

Swasta
Dinas Informasi
dan Komunikasi
Dishubkominfo
/Dinas Bina
Marga dan SDA/

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Penataan wilayah sungai/Kali

Sungai Cisadane, Kali Angke,


Kali Pesangrahan, Kali Serua,
Kali Ciputat, Kali Kedaung.

APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota

Revitalisasi situ

Situ Legoso, Situ Pamulang,


Situ Bungur, Situ Rompong,
Situ Parigi, Situ Ciledug, Situ
Kayu Antap, Situ Pondok
Jagung, Situ Gintung

APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota

Pengembangan sistem jaringan air baku

Sungai Cisadane, Kali Angke,


kali pesangrahan dan Situ

Pengembangan sistem pengendalian banjir

Tersebar di seluruh wilayah

APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota/
Swasta

Dinas Tata Kota


dan Bangkim/
Dinas Bina
Marga dan SDA
dan Swasta

Pengembangan unit air baku

Sungai Cisadane, Kali Angke,


Kali Pesangrahan dan situ

APBD Kota/
Swasta

PDAM/ Swasta

Pengembangan sistem penyediaan


air minum non perpipaan

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota/
Swasta

Dinas Tata Kota


dan Bangkim/
Dinas Bina
Marga dan SDA/
Disperindag/
BLHD/ Swasta

6.
SISTEM INFRASTRUKTUR PERKOTAAN
6. 1. Air Minum
Pengembangan sistem penyediaan air
minum perpipaan

VI 19

APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota

Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan
Prov/ Dinas
Bina Marga
dan SDA Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan
Propinsi/ Dinas
Bina Marga dan
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan
Propinsi/ Dinas
Bina Marga dan
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan
Propinsi/ Dinas
Bina Marga dan

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

6. 2. Air Limbah
Pengembangan sistem air limbah domestik
dengan sistem setempat

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota
/Swasta

BLHD/ Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
Swasta

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Dinas
Kebersihan,
Pertaanan dan
Pemakaman/
Dinas Tata Kota
dan Bangkim

APBD Kota/
Swasta
APBD Kota/
Swasta

BLHD/ Swasta

Kecamatan Setu

APBN/ APBD
Kota

Pengadaan lokasi TPST

Disetiap kelurahan

APBD Kota

Pengembangan 4R (Reduce, Reuse,


Recycle, recovery ) pada TPS

Disetiap kelurahan

APBN/ APBD
Kota

Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman
Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
Dinas Tata Kota
dan Bangkim
Kementerian

Peningkatan sistem air limbah domestik


dengan sistem terpusat

Pengembangan pengolahan limbah industri Tersebar di seluruh wilayah


dengan sistem setempat
Pengembangan prasarana limbah industri
Kawasan peruntukan industri
sistem terpusat

6. 3. Persampahan
Optimalisasi TPA Cipeucang

VI 20

BLHD, Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
Swasta

Pekerjaan
Umum/ Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
Dinas Tata Kota
dan Bangkim

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Penyusunan masterplan persampahan

Kota Tangerang Selatan

APBD Kota

Pengelolaan sampah kerja sama Swasta


dan daerah sekitar ( TPS Regional)

APBN/ APBD
Kota

6. 4. Drainase
Penataan kembali sempadan sungai dan situ Situ Legoso Situ Pamulang
Situ Bungur Situ Rompong
Situ Parigi Situ Ciledug Situ
Kayu Antap Situ Pondok
Jagung Situ Gintung, Sungai
Cisadane, Kali Angke dan Kali
Pesangrahan
Pembangunan, peningkatan, dan
Tersebar
di seluruh wilayah

APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota

APBN/ APBD
Kota/ Swasta

pengembangan fungsi situ, tandon air,


kolam dan sumur resapan

Penyusunan masterplan drainase

Kota Tangerang Selatan

APBN/APBD
Kota

Pengembangan Drainase Kota

Kota Tangerang Selatan

APBN/APBD
Kota

Tersebar di seluruh wilayah

APBN/APBD
Prov/APBD
Kota

Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
Bappeda
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan
Prov/ Dinas
Bina Marga
dan
SDA Kota
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan
Propinsi/ Dinas
Bina Marga dan
Kementrian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Bina Marga dan
SDA/Bappeda
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
tata Kota
danBangkim/
Dinas Bina

6. 5. Jalan Pejalan Kaki


Penyediaan trotoar

VI 21

Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Bina Marga dan
TR Prov/ Dinas
Bina Marga dan
SDA

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Penyediaan penyebrangan sebidang

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Dishubkominfo

Penyediaan penyebrangan tidak sebidang

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Dishubkominfo

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Dinas Bina
Marga dan SDA

Koridor jalan arteri


sekunder dan kolektor
sekunder

APBD Kota

Dinas Bina
Marga dan SDA

Pengembangan kawasan khusus pejalan


kaki
6. 6. Jalur Sepeda
Pengembangan jalur sepeda

6. 7. Jalur Evakuasi Bencana

Jalan Puspiptek Jalan Ir. H.


Juanda Jalan Siliwangi, Jalan
Pahlawan Seribu, jalan di
sekitar alun-alun Kecamatan

Badan
Penanggulanga
n Bencana
Daerah

6. 8. Proteksi Kebakaran
Peningkatan dan pengembangan
prasarana dan sarana kebakaran

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Dinas Pemadam
Kebakaran

Penempatan lokasi hidran

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Penyusunan masterplan sistem proteksi


kebakaran

Kota Tangerang Selatan

APBN/ APBD
Kota

Dinas
Pemadam
Kebakaran
Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pemadam

Penyediaan parkir off street


Pembatasan parkir on street

Tersebar di seluruh wilayah


Tersebar di seluruh wilayah

Swasta
APBD Kota

Swasta
Dishubkominfo

Pengembangan konsep park and ride

Di setiap stasiun dan terminal

APBD Kota/
Swasta

Dishubkominfo/
swasta

6. 9. Perparkiran

B.

PERWUJUDAN POLA RUANG


1.
KAWASAN LINDUNG
1. 1. Kawasan Perlidungan Setempat

VI 22

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

1. 2.

Penataan kawasan sempadan situ

Situ Legoso Situ Pamulang


Situ Bungur Situ Rompong
Situ Parigi Situ Ciledug Situ
Kayu Antap Situ Pondok
Jagung Situ Gintung,

APBN dan
Kementerian
APBD Propinsi Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan Prov

Penataan kawasan sempadan


sungai/kali/saluran pembuang

Sungai
Cisadane,
Kali
Angke, Kali Pasanggrahan,
Kali Serua, Kali Ciater, Kali
Engram
Gintung,
Kali
Pembuang Parigi,
Kali
Pembuang Gintung, Kali
Cantiga, Kali Pembuang
Legoso, Kali Pembuang
Bungur, Kali Kedaung, Kali
Baru,
Kali
Pembuang
Pondok
Jagung,
Kali
Cisalak, Kali Cirompang, Kali

APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota

Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Pengairan
Prov/
DinasBina
Marga dan
SDA dan
BLHD

Pembebasan dan pengadaan lahan untuk


RTH

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Pengembangan dan penataan


taman perumahan, kelurahan, dan
kecamatan

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota
dan Swasta

Pengembangan dan penataan taman kota

Pusat Pelayanan Kota

APBD Kota/
Swasta

Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
BLHD/ Swasta

Pengembangan RTH hutan kota

Setiap PPK

APBD Kota

Ruang Terbuka Hijau

VI 23

Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

1. 3.

Pengembangan RTH jalur hijau

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota/
Swasta

Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman/
BLHD/ Swasta

Penataan pemakaman sebagai RTH

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Penataan dan pengembangan lapangan


olah raga sebagai RTH

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan
Pemakaman
Dispora

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Dinas
Budpar

Perbaikan sistem drainase

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Penataan kawasan permukiman yang


terkena banjir

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Dinas Dinas
Bina Marga dan
SDA
Dinas Dinas
Bina Marga dan
SDA/
Penanggulanga

Pengembangan kawasan perumahan


kepadatan tinggi, sedang,
Pengembangan dan pembangunan hunian
vertikal

Tersebar di seluruh wilayah

Swasta

Swasta

Tersebar di seluruh wilayah

Swasta

Swasta

Penataan permukiman kumuh

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Dinas Tata Kota


dan Bangkim

Pembangunan utilitas, prasarana dan


sarana kawasan perumahan

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota/
Swasta

Dinas Tata Kota


dan Bangkim/
Swasta

Kawasan Cagar Budaya


Penataan dan revitalisasi bangunan cagar
budaya

1. 4.

Kawasan Rawan Bencana Alam

2.

KAWASAN BUDIDAYA

2. 1.

Kawasan Perumahan

2. 2.

Kawasan Perdagangan dan Jasa

VI 24

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

2. 3.

Pengembangan dan pembangunan pasar


tradisional

Di setiap kecamatan

APBD Kota/
Swasta

PD Pasar/
Swasta

Pengembangan dan penataan pusat


perbelanjaan
Pengembangan dan penataan toko modern

PPK dan SPK

Swasta

Swasta

Tersebar di seluruh wilayah

Swasta

Swasta

Pengembangan kawasan perdagangan


khusus

Kecamatan
Ciputat,serpong,pd. Aren

Swasta

Swasta

Kawasan penunjang PPK,


dan SPK

Swasta

Swasta

Jalan Arteri, PPK, dan SPK

Swasta

Swasta

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Dinas Tata Kota


dan Bangkim

Pengadaan lahan untuk kantor pemerintahan Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Setda Bagian
Pertanahan/
Dinas Tata Kota
dan Bangkim

Pengadaan lahan untuk pusat pemerintahan Kecamatan Ciputat

APBD Kota

Setda Bagian
Pertanahan/
Dinas Tata Kota
dan Bangkim

Pemabangunan pusat pemerintahan

Kecamatan Ciputat

APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota

Kementerian
Pekerjaan
Umum/ Dinas
Bina Marga TR
Prov/ Dinas
Tata Kota dan

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota/
Masyarakat

Disperindag/
Masyarakat

APBD Kota/
Swasta

Disperindag/
Swasta

Pengembangan kegiatan MICE


(meeting, incentive, convention, and
event/exhibition)
Pengembangan kegiatan perdagangan
dan jasa dengan konsep superblok atau
mixuse
Kawasan Perkantoran Pemerintahan
Perbaikan dan pembangunan kantor
pemerintahan

2. 4.

Kawasan Peruntukan Industri


Pengembangan dan penataan industri
rumah tangga

Membatasi perkembangan industri eksisting Kecamatan Serpong Utara,


Kecamatan Ciputat Timur

VI 25

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Penataan kawasan peruntukan industry

Pengembangan kegiatan industri kreatif


2. 5.

Tersebar di seluruh wilayah

Sungai
Cisadane, dan
Situ Gintung , Situ Ciledug,
Rawa Kutuk
Penataan dan pengembangan wisata belanja Kecamatan Serpong,
Kecamatan Serpong Utara,
Kecamatan Pondok Aren dan
Kecamatan Ciputat Timur
Rencana Induk Pariwisata
Kota Tangerang Selatan

APBD Kota
/Swasta

Dinas
Pariwisata/
Swasta
Dinas
Pariwisata/
Disperindag/Din
as KUKM/
Dinas Budpar/
Bappeda

APBD Kota

Perencanaan RTNH

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota/
Swasta

Pembangunan dan pengembangan fasilitas


umum

Tersebar di seluruh wilayah

APBD
Kota/Swasta

Pembangunan dan pengembangan


pedestrian

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Dinas
Kebersihan
Pertamanan dan
Pemakaman/
Dinas /
Kebersihan
Pertamanan dan
Pemakaman/
Dinas Tata
Ruang dan
Dinas Bina
Marga dan SDA

APBN/ APBD
Kota

Kemenpora/
Dispora/
Dinas

APBN, APBD
Prov. APBD
Kota

Dinas Bina
Marga dan SDA/
Damkar/
Penanggulanga
n Bencana

Ruang Evakuasi Bencana


Kota Tangerang Selatan

Ruang bagi Kegiatan Sektor Informal

Disperindag/
Masyarakat

Ruang Terbuka Non Hijau

Pengembangan ruang untuk evakuasi


bencana pada wilayah rawan banjir

2. 8.

APBD Kota/
Masyarakat

APBD Kota
/Swasta

Pembangunan dan pengembangan lapangan Tersebar di seluruh wilayah

2. 7.

Disperindag/
Swasta

Kawasan Pariwisata
Pengembangan rekreasi dan wisata alam

2. 6.

APBD Kota/
Swasta

VI 26

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Penataan sektor informal

Pusat
Perdagangan
kecamatan
Pamulang,
Kecmatan Setu, Kecamatan
Ciputat, Kecamatan Ciputat
Timur dan Kecamatan Pondok
Aren; Sektor 9 Bintaro Jaya;
kawasan stasiun yang berada
di kota; pasar modern Bumi
Serpong Damai Kecamatan
Serpong; Taman Jajan Bumi
Serpong Damai Kecamatan
Serpong
Tersebar di seluruh wilayah

APBN/APBD
Prov./ APBD
Kota

Kementerian
Perindusteri
an/Disperind
ag/ Dinas
KUKM

APBD Kota

Disperindag/
Dinas KUKM

Pengembangan hortikultura

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Prov./
APBD Kota/
Swasta/
Masyarakat

Dinas Pertanian
Prov. Dinas
Pertanian Kota/
Swasta/
Masyarakat

Pengembangan perikanan budidaya

Kecamatan Setu, Kecamatan


Serpong, Kecamatan Ciputat

APBD Prov./
APBD Kota/
Swasta/
Masyarakat

Dinas Pertanian
Prov. Dinas
Pertanian Kota/
Swasta/
Masyarakat

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Prov./
APBD Kota/
Swasta/
Masyarakat

Dinas Pertanian
Prov. Dinas
Pertanian Kota/
Swasta/
Masyarakat

Pengembangan sektor informal


2. 9.

2 10

Kawasan Pertanian dan Perikanan

Kawasan Peternakan
Pengembangan peternakan

2. 10. Kawasan Pelayanan Umum

VI 27

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Pengembangan dan pembangunan sarana


pendidikan

Tersebar di seluruh wilayah

APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota

Kementerian
Diknas,
Kementerian
Agama/ Dinas
Pendidikan

Pengembangan dan pembangunan sarana


peribadatan

Tersebar di seluruh wilayah

APBN/ APBD
Prov/ APBD
Kota/ Swasta/
Masyarakat

Pengembangan dan pembangunan sarana


kesehatan

Tersebar di seluruh wilayah

APBN/ APBD
Kota

Kementrian
Agama/ Dinas
PU dan TR/
Dinas Tata kota
d
B
ki
Kementerian

Pengembangan dan pembangunan sarana


pemerintahan

Tersebar di seluruh wilayah

APBD Kota

Revitalisasi Pasar Tradisional

APBD Prov./
APBD
Kota/Swasta

Disperindag
Prov/
Disperindag/ PD
Pasar Kota

APBN/APBD
Prov/APBD
Kota/Swasta

Kementerian
Perhubungan/
Kementerian
Polhukam/
Dishubkominfo
Prov/
Dishubkominfo
Kota/ Dinas Tata
Kota dan
Bangkim/
B
d /

2. 11. Kawasan Kawasan Bandara Khusus


Optimalisasi kegiatan kawasan bandara
khusus

Kecamatan Pamulang

2. 12. Kawasan Pertahanan dan Keamanan

VI 28

Kesehatan/
Dinas
Kesehatan
Dinas Tata Kota
dan Bangkim

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Penataan kawasan pertahanan dan


keamanan

APBN

Kementeri
an
Polhukam

APBN/ APBD
Kota

Satpol PP,
Polisi, TNI,

- sepanjang
jalan
raya
serpong
Kecmatan
Serpong dan Kecamatan
Serpong Utara
- kawasan sekitar CBD Bumi
Serpong Damai Kecamatan
Serpong
- kawasan
sekitar
CBD
Bintaro Kecamatan Pondok
Aren
- kawasan
Alam
Sutra
Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Pusat pemerintahan kota di
Strategis Kota dari sudut kepentingan sosial Kecamatan Ciputat
dan budaya

APBD Kota

Dinas Tata Kota


dan bangkim/
Bappeda

APBD Kota

Dinas Tata Kota


dan bangkim/
Bappeda

Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Kawasan sekitar Situ Gintung


Strategis Kota dari sudut kepentingan fungsi di Kecamatan Ciputat Timur
dan daya dukung lingkungan hidup

APBD Kota

Dinas Tata Kota


dan bangkim/
Bappeda

Ketertiban umum sekala kota

C.

Markas Batalyon Kaveleri-9


Kecamatan Serpong Utara;
Markas Batalyon Arhanudri
Kecamatan Serpong Utara;
PUSDIKLANTAS
POLRI
Kecamatan Serpong Utara
Komando
Pendidikan
dan
Latihan
(KODIKLAT)
di
Kecamatan
Serpong;Pusat
Penerbangan Angkatan Darat
(PENERBAD) di Kecamatan
Pamulang; dan Polisi Udara Di
Kecamatan
Pamulang.,
Kawasan Mako Birmob di
Kota Tangerang selatan

PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS


Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Kota dari sudut kepentingan
pertumbuhan ekonomi

VI 29

Materi Teknis RTRT Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Pengembangan Kawasan Strategis Kota dari


sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi

- sepanjang
jalan
raya
serpong
Kecmatan
Serpong dan Kecamatan
Serpong Utara
- kawasan sekitar CBD Bumi
Serpong Damai Kecamatan
Serpong
- kawasan
sekitar
CBD
Bintaro Kecamatan Pondok
Aren
- kawasan
Alam
Sutra
Pengembangan Kawasan Strategis Kota dari Pusat pemerintahan kota di
sudut kepentingan sosial dan budaya
Kecamatan Ciputat

APBD Kota

Dinas Tata Kota


dan bangkim/
Bappeda/ Dinas
Bina Marga dan
SDA

APBD Kota

Dinas Tata Kota


dan bangkim/
Bappeda/ Dinas
Bina Marga dan
SDA

Pengembangan Kawasan Strategis Kota dari Kawasan sekitar Situ Gintung


sudut kepentingan fungsi dan daya dukung di Kecamatan Ciputat Timur
lingkungan hidup

APBD Kota

Dinas Tata Kota


dan bangkim/
Bappeda/ Dinas
Bina Marga dan
SDA

WALIKOTATANGERANGSELATAN

Hj.AIRINRACHMIDIANY

VI 30

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

BAB7
KETENTUANPENGENDALIAN
PEMANFAATANRUANG

Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang Kota Tangerang Selatan


digunakansebagaiacuandalampelaksanaanpengendalianpemanfaatanruangKota
Tangerang Selatan. Pengendalian pemanfaatan ruang Kota Tangerang Selatan
mencakup 1) arahan peraturan zonasi, 2) arahan perizinan, 3)arahan pemberian
insentifdandisinsentif,4)sertaarahansanksi.
Ketentuan umum peraturan zonasi disusun sebagai pedoman bagi
PemerintahKotadalammenyusunperaturanzonasiyangmeliputiketentuanumum
kegiatan yang diperbolehkan, kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat dan
kegiatanyangtidakdiperbolehkan,ketentuanumumintensitaspemanfaatanruang,
ketentuan umum prasarana dan sarana minimum yang disediakan dan ketentuan
khusus sesuai dengan karakter masingmasing zona. Ketentuan umum peraturan
zonasi berfungsi sebagai dasar pemberian izin pemanfaatan ruang dan dasar
pelaksanaanpengawasanpemanfaatanruangapabilarencanadetailtataruangkota
belumtersusun.Ketentuanumumperaturanzonasimemuat:
a. ketentuan umum kegiatan dan penggunaan ruang yang diperbolehkan,
diperbolehkandengansyarat,danyangtidakdiperbolehkan;
b. ketentuanumumintensitaspemanfaatanruang;
c. ketentuanumumprasaranadansaranaminimumsebagaikelengkapandasar
fisiklingkunganyangmendukungberfungsinyazonasecaraoptimal;

VII 1

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

d. ketentuankhusussesuaidengankaraktermasingmasingzona.
Ketentuanumumperaturanzonasiditerapkanklasifikasizonasiyangmeliputi:
a. ketentuanumumperaturanzonasistrukturruang;
b. ketentuanumumperaturanzonasipolaruang;dan
c. ketentuanumumperaturanzonasikawasanstrategiskota.

7.1 KetentuanUmumPeraturanZonasiStrukturRuang
Pengendalian ruang lebih banyak ditekankan kepada pengendalian pola
ruang. Namun demikian dalam pewujudkan struktur ruang sebagai bagian dari
RTRWdirasakanperlupulaadanyasuatupedomanpengendaliannyasehinggawujud
ruang yang dihasilkan tidak menyalahi atau melanggar dari rencana yang ada.
Ketentuan umum pengendalian struktur ruang ini diharapkan dapat dipergunakan
sebagai pedoman dalam mengendalikan perwujudan struktur ruang. Ketentuan
umumperaturanzonasistrukturruangterdiriatas:
a.

ketentuanumumperaturanzonasisistempusatpelayanan;

b. ketentuanumumperaturanzonasisistemjaringantransportasi;
c.

ketentuanumumperaturanzonasisistemjaringanenergidankelistrikan;

d. ketentuanumumperaturanzonasisistemjaringantelekomunikasi;
e.

ketentuanumumperaturanzonasisistemjaringansumberdayaair;

f.

ketentuanumumperaturanzonasisisteminfrastrukturperkotaaan.

7.1.1 KetentuanUmumPeraturanZonasiUntukPusatPelayanan
Ketentuanumumperaturanzonasiuntukpusatpelayanan,meliputi:
a.

ketentuanumumperaturanzonasiPusatPelayananKota(PPK);

b. ketentuanumumperaturanzonasiSubpusatPelayananKota(SPK);
c.

ketentuanumumperaturanzonasiPelayananLingkungan(PL).

VII 2

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

1. Ketentuan umum peraturan zonasi PPK meliputi:


a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemerintahan, perdagangan
dan jasa skala regional dan kota, sarana pendidikan, sarana kesehatan,
saranaolahraga,saranatransportasidantelkomunikasi,saranarekreasidan
RTH;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi rumah susun atau
apartemen,rumahtokoataurumahkantor,dankegiatanpemanfaatanruang
untukmendukungkegiatanperdagangandanjasa;dan
c. kegiatanyangtidakdiperbolehkanmeliputiindustri,bengkelalatberat,dan
kegiatankegiatan yang mengganggu kenyamanan serta menimbulkan
pencemaran.
d. IntensitaspemanfaatanruangPPKmeliputi:
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimal sebesar 70 (tujuh puluh)
persen;
2. KoefisienLantaiBangunan(KLB)maksimal8(delapan);dan
3. KoefisienDasarHijau(KDH)mnimalsebesar10(sepuluh)persen.
2. KetentuanumumperaturanzonasiSPKmeliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemerintahan, perdagangan
danjasaskalakota,saranapendidikan,saranakesehatan,saranaolahraga,
saranatransportasidantelkomunikasi,saranarekreasidanRTH;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi rumah susun atau
apartemen, rumah toko atau rumah kantor, dan kegiatan pemanfaatan
ruanguntukmendukungkegiatanperdagangandanjasa;dan
c. kegiatanyangtidakdiperbolehkanmeliputiindustri,bengkelalatberat,dan
kegiatankegiatan yang mengganggu kenyamanan serta menimbulkan
pencemaran.

VII 3

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

d. intensitaspemanfaatanruangSPKmeliputi:
1. KDBmaksimalsebesar60(enampuluh)persen;
2. KLBmaksimal7,2(tujuhkomadua);dan
3. KDHminimalsebesar10(sepuluh)persen.
3. KetentuanumumperaturanzonasiPLmeliputi:
a.

kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemerintahan, perdagangan


danjasaskalalokal,saranapendidikan,saranakesehatan,saranaolahraga,
saranatransportasidantelkomunikasi,saranarekreasidanRTH;

b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi rumah susun atau


apartemen,rumahtokoataurumahkantor,dankegiatanpemanfaatanruang
untukmendukungkegiatanperdagangandanjasa;dan
c.

kegiatanyangtidakdiperbolehkanmeliputiindustri,bengkelalatberat,dan
kegiatankegiatan yang mengganggu kenyamanan serta menimbulkan
pencemaran.

d. intensitaspemanfaatanruangPLmeliputi:
1. KDBmaksimal60(enampuluh)persen;
2. KLBmaksimal4(empat);dan
3. KDHminimalsebesar10(sepuluh)persen.

7.1.2 KetentuanUmumPeraturanZonasiJaringanTransportasi
Ketentuanumumperaturanzonasiuntukjaringantransportasi,meliputi:

jaringan jalan dan terminal multimoda;

jaringan rel kereta api, jaringan jalur monorail dan stasiun kereta api;
dan

jaringan transportasi udara.

1. Ketentuanumumperaturanzonasiuntukjaringanjalandanterminalmultimoda

VII 4

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

meliputi:
a. kegiatanyangdiperbolehkanmeliputi:
1.

kegiatan yang mengikuti ketentuan ruang milik jalan, ruang manfaat


jalan, dan ruang pengawasan jalan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;dan

2.

kegiatanyangmengikutiruangmilikterminalmultimoda,ruangmanfaat
terminalmultimoda,danruangpengawasanterminalmultimodasesuai
denganketentuanperaturanperundangundangan.

b. kegiatanyangdiperbolehkandengansyaratmeliputi:
1.

pembangunan utilitas jalan termasuk kelengkapan jalan, penanaman


pohon, pemasangan papan reklame, parkir dan pembangunan fasilitas
pendukung jalan lainnya yang tidak mengganggu kelancaran lalu lintas
dankeselamatanpenggunajalan;dan

2.

pembangunan utilitas terminal multomoda termasuk kelengkapan


terminal multimoda, pemasangan papan reklame, parkir dan
pembangunan fasilitas pendukung terminal multimoda lainnya yang
tidak mengganggu kelancaran dan keselamatan pengguna terminal
multomoda.

c. kegiatanyangtidakdiperbolehkanmeliputikegiatanperdagangan,jasadan
kegiatanlainnyayangmenganggukelancaranaruslalulintas;dan
d. intensitas pemanfaatan jaringan jalan meliputi jalur hijau pada ruang milik
jalandenganKDHpalingrendah20(duapuluh)persen.
2. Ketentuan umum peraturan zonasi untuk jalur jaringan rel kereta api jaringan
jalurmonoraildanstasiunkeretaapimeliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan sarana penunjang
keselamatanperkeretaapian;

VII 5

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

b. kegiatanyangdiperbolehkandengansyaratmeliputi;
1.

kegiatan pertanian dengan tingkat intensitas rendah dan kegiatan yang


peka terhadap dampak lingkungan akibat lalu lintas kereta api di
sepanjangjalurkeretaapidanjalurmonorail;dan

2.

kegiatan pembangunan utilitas stasiun kereta apai termasuk


kelengkapan stasiun kereta api, pemasanagan papan reklame, parkir,
dan pembangunan fasilitas pendukung stasiun kereta api lainnya yang
tidakmengganggukelancarandankeselamatanpenggunastasiunkereta
api.

c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang dapat


mengganggu

kepentingan

operasi

dan

keselamatan

transportasi

perkeretaapian;dan
d. intensitas pemanfaatan jaringan jalur kereta api disesuaikan dengan
peraturanperundanganyangberlaku.
3. Ketentuanperaturanzonasiuntukjaringantransportasiudarameliputi:
a. kegiatanyangdiperbolehkanmeliputi:
1. kegiatan navigasi dan kegiatan komunikasi penerbangan; kegiatan
kegiatan perhotelan, kuliner, perparkiran, perawatan yang menunjang
secaralangsungatautidaklangsungkegiatanbandarudarakhususpada
daerahlingkungankerjabandarudarakhusus;dan
2. kegiatan pendaratan, lepas landas, penyelamatan penerbangan pada
KawasanKeselamatanOperasiPenerbangan(KKOP)danRTH.
b. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi sekolah, rumah sakit, kegiatan
yang menimbulkan asap, menghasilkan cahaya, menggunakan frekuensi
radio yang mengganggu komunikasi penerbangan, melintasi landasan dan
kegiatanlainyangmengganggukeselamatanpenerbangan;dan

VII 6

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

c. intensitaspemanfaatanjaringantransportasiudarameliputiKDB40(empat
puluh) persen dan KLB menyesuaikan dengan peraturan ketinggian dalam
peraturanperundangan.

7.1.3. KetentuanUmumPeraturanZonasiSistemJaringanEnergidanKelistrikan
Ketentuanumumperaturanzonasisistemjaringanenergidankelistrikanmeliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi pembangunan prasarana dan sarana
jaringan transmisi tenaga listrik, kegiatan penunjang sistem jaringan transmisi
tenagalistrik,danpenghijauan;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan pemakaman,
pertanian, kemasyarakatan, olah raga, rekreasi, perparkiran, dan kegiatan lain
yang bersifat sementara dan tidak permanen dan tidak mengganggu fungsi
sistemjaringantransmisitenagalistrik;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b yang dapat mengganggu fungsi sistem
jaringantransmisitenagalistrik;
d. zonabebasberjarakminimal20meterdiluarsekelilinggarduindukdandilarang
untukbangunandankegiatanyangmenggangguoperasionalgarduinduk.

7.1.4 KetentuanUmumPeraturanZonasiSistemJaringanTelekomunikasi
Ketentuanumumperaturanzonasisistemjaringantelekomunikasimeliputi:
a.

kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pembangunan prasarana dan


sarana sistem jaringan telekomunikasi dan fasilitas penunjang sistem jaringan
telekomunikasi;

b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain


sebagaimanadimaksudpadahurufayangtidakmembahayakankeamanandan

VII 7

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

keselamatanmanusia,lingkungansekitarnyadanyangtidakmengganggufungsi
sistemjaringantelekomunikasi;
c.

kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang membahayakan


keamanan dan keselamatan manusia, lingkungan sekitarnya dan yang dapat
mengganggufungsisystemjaringantelekomunikasi;

d. untuk ketinggian tower telekomunikasi di atas 60 meter, jarak tower dari


bangunanterdekatdiperbolehkan20meter;
e.

untukketinggiantowerdibawah60meter,jaraktowerdaribangunanterdekat
diperbolehkan10meter.

7.1.5 KetentuanUmumPeraturanZonasiSistemJaringanSumberdayaAir
Ketentuanumumperaturanzonasisistemjaringansumberdayaair,meliputi:
a.

kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pembangunan tandon air,


normalisasi situ dan sungai, pembangunan prasarana lalu lintas air,
pembangunan bangunan pengambilan dan pembuangan air, pembangunan
bangunan penunjang sistem prasarana kota, dan kegiatan pengamanan sungai
sertapengamanansempadansitu;

b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain


sebagaimanadimaksudpadahurufayangtidakmengganggufungsikonservasi
sumberdayaair,pendayagunaansumberdayaair,danpengendaliandayarusak
airdanfungsisystemjaringansumberdayaair;
c.

kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang dapat menggangu


fungsi sungai dan tandon air sebagai sumber air serta jaringan irigasi, sistem
pengendalian banjir, dan sistem pengamanan situ sebagai prasarana sumber
dayaair.

VII 8

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

7.1.6 KetentuanUmumPeraturanZonasiSistemInfrastrukturPerkotaan
Ketentuanumumperaturanzonasisisteminfrastrukturperkotaan,meliputi:
a. ketentuanumumperaturanzonasisistempenyediaanairminum;
b. ketentuanumumperaturanzonasisistempengelolaanairlimbah;
c. ketentuanumumperaturanzonasisistempersampahan;
d. ketentuanumumperaturanzonasisistemdrainase;
e. ketentuan umum peraturan zonasi prasarana dan sarana jaringan jalan
pejalankaki;
f. ketentuan umum peraturan zonasi prasarana dan sarana jaringan jalur
sepeda;
g. ketentuanumumperaturanzonasijalurevakuasibencana;
h. ketentuanumumperaturanzonasisistemproteksikebakaran;
i. ketentuanumumperaturanzonasisistemperparkiran.
(1) Ketentuanumumperaturanzonasisistempenyediaanairminum,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pembangunan bangunan
pengambilan air, penghijauan dan pembangunan prasarana dan sarana
sistempenyediaanairminum;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain yang
tidak mengganggu keberlanjutan fungsi penyediaan air minum,
mengakibatkan pencemaran air baku dari air limbah dan sampah, dan
mengakibatkankerusakanprasaranadansaranapenyediaanairminum;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang mengganggu
keberlanjutanfungsipenyediaanairminum,mengakibatkanpencemaranair
baku dari air limbah dan sampah, dan mengakibatkan kerusakan prasarana
dansaranapenyediaanairminum.
(2) Ketentuanumumperaturanzonasisistempengelolaanairlimbah,meliputi:

VII 9

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi pembangunan prasarana dan sarana


airlimbahdalamrangkamengurangi,memanfaatkankembali,danmengolah
airlimbahdomestik;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain
sebagaimana dimaksud pada huruf a yang tidak mengganggu fungsi sistem
jaringanairlimbah;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi pembuangan sampah,
pembuangan Bahan Berbahaya dan Beracun, pembuangan limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun, dan kegiatan lain yang dapat mengganggu fungsi
sistemjaringanairlimbah.
(3) Ketentuanumumperaturanzonasisistempersampahan,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pengoperasian TPA sampah
berupa pemilahan, pengumpulan, pengolahan, pemrosesan akhir sampah,
dan pengurugan berlapis bersih (sanitary landfill), pemeliharaan TPA
sampah,danindustriterkaitpengolahansampah;
b. kegiatanyangdiperbolehkandengansyaratmeliputikegiatanpertaniannon
pangan,kegiatanpenghijauan,kegiatanpermukimandalamjarakyangaman
dari dampak pengelolaan persampahan, dan kegiatan lain yang tidak
mengganggufungsikawasanperuntukanTPAsampah;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang dapat
menggangguoperasionalisasipersampahandanmengganggufungsikawasan
peruntukanTPAsampah.
(4) Ketentuanumumperaturanzonasisistemdrainase,meliputi:
a. kegiatanyangdiperbolehkanmeliputikegiatanpembangunanprasaranadan
saranasistemjaringandrainasedalamrangkamengurangigenanganairdan
mendukungpengendalianbanjir;

VII 10

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain


sebagaimana dimaksud pada huruf a yang tidak mengganggu fungsi sistem
jaringandrainase;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan pembuangan sampah,
pembuangan limbah, dan kegiatan lain yang dapat mengganggu fungsi
systemjaringandrainase.
(5) Ketentuanumumperaturanzonasiprasaranadansaranajaringanjalanpejalan
kaki,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan berupa kegiatan pembangunan prasarana dan
sarana jaringan jalan pejalan kaki, kegiatan penghijauan, dan perlengkapan
fasilitasjalandan/ataupedestrian;
b. kegiatanyangdiperbolehkandengansyaratmeliputikegiatanpembangunan
yang tidak mengganggu fungsi prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan
kaki;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan pembangunan yang
dapatmengganggufungsidanperuntukanjaringanjalanpejalankaki.
(6) Ketentuanumumperaturanzonasiprasaranadansaranajaringanjalursepeda,
meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan berupa kegiatan pembangunan prasarana dan
sarana jaringan jalur sepeda, kegiatan penghijauan, dan perlengkapan
fasilitasjalursepeda;
b. kegiatanyangdiperbolehkandengansyaratmeliputikegiatanpembangunan
yangtidakmengganggufungsiprasaranadansaranajaringanjalursepeda;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan pembangunan yang
dapatmengganggufungsidanperuntukanjaringanjalursepeda.
(7) Ketentuanumumperaturanzonasijalurevakuasibencana,meliputi:

VII 11

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

a. kegiatan yang diperbolehkan berupa kegiatan pembangunan prasarana dan


sarana jalur evakuasi bencana, kegiatan penghijauan, dan perlengkapan
fasilitasjalandan/ataupedestrian;
b. kegiatanyangdiperbolehkandengansyaratmeliputikegiatanpembangunan
yangtidakmengganggufungsiprasaranadansaranajalurevakuasibencana;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan pembangunan yang
dapatmengganggufungsidanperuntukanjalurevakuasibencana.
(8) Ketentuanumumperaturanzonasisistemproteksikebakaran,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan berupa kegiatan pembangunan prasarana dan
saranapemadamkebakaran,penghijauan,dankegiatanpembangunanyang
mendukung fasilitas serta perlengkapan pemadam kebakaran dan
pembangunanaksesbagikelancaranpenanggulangankebakaran;
b. kegiatanyangdiperbolehkandengansyaratmeliputikegiatanpembangunan
yangtidakmengganggufungsiprasaranadansaranapemadamkebakaran;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan pembangunan yang
dapatmengganggukelancaranpenanggulangankebakaran,fungsiprasarana
dan sarana pemadam kebakaran, fasilitas pemadam kebakaran, dan
perlengkapanpemadamkebakaran.
(9)

Ketentuanumumperaturanzonasisistemperparkiran,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi pembangunan fasilitas perparkiran,
pembangunanprasaranadansaranapenunjangperparkiran,penghijauan;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi pendirian bangunan
secara terbatas untuk menunjang kegiatan perparkiran dan tidak
mengganggukelancarankegiatanperparkiran;
c. kegiatanyangtidakdiperbolehkanmeliputikegiatanselainpadahurufadan
byangdapatmengganggukelancarankegiatanperparkiran.

VII 12

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

7.2

KetentuanUmumPeraturanZonasiPolaRuang
Ketentuan umum peraturan zonasi pola ruang sebagaimana, meliputi

ketentuanumumperaturanzonasikawasanlindungdanketentuanumumperaturan
zonasi kawasan budi daya. Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan lindung,
meliputi:
a. ketentuanumumperaturanzonasikawasanperlindungansetempat;
b. ketentuanumumperaturanzonasiRTH;
c. ketentuanumumperaturanzonasikawasancagarbudaya;
d. ketentuanumumperaturanzonasikawasanrawanbencanaalam.
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanbudidaya,meliputi:
a. ketentuanumumperaturanzonasikawasanperumahan;
b. ketentuanumumperaturanzonasikawasanperdagangandanjasa;
c. ketentuanumumperaturanzonasikawasanperkantoranpemerintahan;
d. ketentuanumumperaturanzonasikawasanperuntukanindustri;
e. ketentuanumumperaturanzonasikawasanpariwisata;
f. ketentuanumumperaturanzonasikawasanRTNH;
g. ketentuanumumperaturanzonasikawasanruangevakuasibencana;
h. ketentuanumumperaturanzonasikawasanperuntukanruangbagikegiatan
sektorinformal;
i.

ketentuanumumperaturanzonasikawasanperuntukanlainnya.

7.2.1 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanPerlindunganSetempat
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanperlindungansetempat,meliputi:
a. ketentuanumumperaturanzonasisempadansitu;
b. ketentuanumumperaturanzonasisempadansungai.

VII 13

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Ketentuanumumperaturanzonasisempadansitudan/atautandonair,meliputi:
a. kegiatanyangdiperbolehkanberupakegiatanpemanfaatankawasansekitar
situdantendonairuntukRTH,kegiatanolahraga,kegiatanpariwisata,dan
penelitian;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain
sebagaimanadimaksudpadahurufayangtidakmengganggufungsikawasan
sekitar situ dan tendon air sebagai kawasan perlindungan setempat dan
kualitaslingkungandikawasansekitarsitu;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan budi daya termasuk
mendirikan bangunan, kecuali bangunan yang menunjang fungsi kawasan
dan/atau bangunan yang merupakan bagian dari suatu jaringan atau
transmisibagikepentinganumum.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangsempadansitudan/atautandonair,
meliputi:
a.

KDBmaksimal10(sepuluh)persen;

b. KLBmaksimal0,2(nolkomadua);
c.

Tinggibangunanmaksimal1(satu)lantai;

d. KDHminimal80(delapanpuluh)persen;
e.

batassempadansitudan/atautandonairditetapkansekurangkurangnya
50(limapuluh)meterdarititikpasangtertinggikearahdarat.

Ketentuanumumperaturanzonasiuntuksemapadansungai,meliputi:
a.

kegiatan yang diperbolehkan berupa kegiatan pemanfaatan sempadan


sungai untuk RTH, budi daya pertanian dengan jenis tanaman yang tidak
mengurangi kekuatan struktur tanah, pemasangan reklame dan papan
pengumuman, pemasangan bentangan jaringan transmisi tenaga listrik,
kabeltelepon,danpipaairminum,pembangunanprasaranalalulintasair

VII 14

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

danbangunanpengambilandanpembuanganair,danbangunanpenunjang
sistemprasaranakota;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain
sebagaimana dimaksud pada huruf a yang tidak mengganggu fungsi
sempadan sungai sebagai kawasan perlindungan setempat dan kualitas
lingkungandisempadansungai;
c.

kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan budi daya termasuk


mendirikan bangunan, kecuali bangunan yang menunjang fungsi kawasan
dan/atau bangunan yang merupakan bagian dari suatu jaringan atau
tranmisibagikepentinganumum.

Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangsempadansungai,meliputi:
a.

KDBmaksimal10(sepuluh)persen;

b. KLBmaksimal0,2(nolkomadua);
c.

Tinggibangunanmaksimal1(satu)lantai;

d. KDHminimal80(delapanpuluh)persen;
e.

batassempadansungaiyangpalingrendahdisesuaikandenganketentuan
yangditetapkan.

7.2.2 KetentuanUmumPeraturanZonasiRTH
KetentuanumumperaturanzonasiRTHmeliputi:
a. kegiatanyangdiperbolehkanmeliputiRTH,kegiatanrekreasidanolahraga;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi bangunan penunjang
kegiatanrekreasidanfasilitasumumdengansyarattidakmengganggufungsi
danperuntukanRTHsebagaikawasanlindungkota;

VII 15

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain sebagaimana


dimaksud pada huruf a dan b yang dapat mengakibatkan terganggunya
fungsiRTH.
KetentuanumumintensitaspemanfaatanruangRTH,meliputi:
a. KDBmaksimal20(duapuluh)persen;
b. KLBmaksimal0,2(nolkomadua);
c. tinggibangunanmaksimal1(satu)lantai;
d. KDHminimal80(delapanpuluh)persen.

7.2.3 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanCagarBudaya
Ketentuanumumperaturanzonasikawasancagarbudayameliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan berupa kegiatan penelitian, kegiatan
pendidikan,kegiatansosialbudaya,dankegiatanpariwisata;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi pemanfaatan ruang
secara terbatas untuk bangunan pengawasan dan kegiatan selain
sebagaimanadimaksudpadahurufayangtidakmengganggufungsikawasan
cagarbudayasebagaikawasanlindung;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang dapat merusak
kekayaan budaya yang berupa bangunan bersejarah, pendirian bangunan
yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan, pemanfaatan ruang yang dapat
mengganggu kelestarian lingkungan di sekitar peninggalan bangunan
bersejarah, dan/atau pemanfaatan ruang yang dapat mengganggu upaya
pelestarianbudayamasyarakatsetempat.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangkawasancagarbudaya,meliputi:
a. KDBmaksimal40(empatpuluh)persen;
b. KLBmaksimal2,4(duakomaempat);

VII 16

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

c. Tinggibangunanmaksimal2(lantai)lantai;
d. KDHminimal20(duapuluh)persen.

7.2.4 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanRawanBencana
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan rawan bencana berupa
ketentuan umum peraturan zonasi bencana banjir, longsor, dan gempabumi
,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan penghijauan, pembangunan
prasaranadansaranauntukmeminimalkanakibatbencanabanjir;
b. kegiatanyangdiperbolehkandengansyaratmeliputikegiatanpembangunan
secara terbatas untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana dan
perlindungankepentinganumum;
c. kegiatanyangtidakdiperbolehkanselainyangtercantumdiatas.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangkawasanrawanbencana,meliputi:
a. KDBmaksimum60(enampuluh)persen;
b. KLBmaksimum1,8(satukomadelapan);
c. tinggibangunanmaksimum3(tiga)lantai;
d. KDHminimum15(limabelas)persen.

7.2.5 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanPerumahan
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan perumahan berupa ketentuan
umum peraturan zonasi perumahan kepadatan tinggi dan perumahan kepadatan
sedangmeliputi:

VII 17

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pembangunan perumahan, RTH,


kegiatan pembangunan prasarana dan sarana lingkungan perumahan sesuai
denganstandar,hierarkidanskalapelayanannya;
b. kegiatanyangdiperbolehkandengansyarat adalah kegiatan selain sebagaimana
dimaksud pada huruf a meliputi berupa pemanfaatan ruang secara terbatas
untukmendukungkegiatanperumahanbesertaprasaranadansaranalingkungan,
kegiatan pengembangan perumahan horizontal dengan luasan kurang dari 1
(satu)hektar,kegiatanindustrikecildanmikrodenganluasruangmaksimum100
(seratus)meterpersegidantidakmerupakanindustripolutif;
c. kegiatanyangtidakdiperbolehkanmeliputikegiatanindustribesardankegiatan
lainnyayangmengakibatkanterganggunyakegiatanperumahan.
Ketentuan umum intensitas pemanfaatan ruang kawasan perumahan kepadatan
tinggi,meliputi:
a. KDBmaksimum60(enampuluh)persen;
b. KLBmaksimum1,2(satukomadua);
c. tinggi bangunan maksimum dibatasi dengan ketentuan peraturan perundangan;
dan
d. KDHminimum10(sepuluh)persen.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangkawasanperumahankepadatan
sedang,meliputi:
a. KDBmaksimum55(limapuluhlima)persen;
b. KLBmaksimum1,2(satukomadua);
c. tinggi bangunan maksimum dibatasi dengan ketentuan peraturan perundangan;
dan
d. KDHminimum12,5(duabelaskomalima)persen.

VII 18

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

7.2.6 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanPerdagangandanJasa
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanperdagangandanjasa,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan untuk kegiatan perdagangan, jasa keuangan,
jasaperkantoranusahadanprofesional,jasahiburandanrekreasisertajasa
kemasyarakatan serta kegiatan pembangunan prasarana dan sarana umum
pendukung pada blok komersial dan jalan nasional meliputi kegiatan
pemanfaatan ruang untuk kegiatan perdagangan dan jasa skala regional,
pada jalan provinsi meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk kegiatan
perdagangandanjasaskalaregionaldanskalakota,padajalankotameliputi
kegiatanpemanfaatanruanguntukkegiatanperdagangandanjasaskalakota
danskalalokal;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan pemanfaatan
ruanguntukmendukungkegiatanperdagangandanjasaskalaregional,skala
kota dan lokal seperti rumah susun, apartemen, sarana pendidikan, sarana
kesehatan,rekreasi,saranaolahraga;dan
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain sebagaimana
dimaksudpadahurufadanhurufb.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangkawasanperdagangandanjasa
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)meliputi:
a. KDBmaksimal70(enampuluh)persen;
b. KLBmaksimal8(delapan);
c. tinggi bangunan pada blok komersial minimal 3 (tiga) lantai dan maksimal
tinggibangunansesuaiperaturanperundangan;dandan
d. KDHminimal10(sepuluh)persen.

7.2.7 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanPerkantoran

VII 19

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Ketentuanumumperaturanzonasikawasanperkantoranpemerintahan,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk
kegiatan pembangunan perkantoran pemerintahan, serta kegiatan
pembangunanprasaranadansaranaumumpendukungperkantoranseperti
sarana pejalan kaki yang menerus, sarana olahraga, sarana peribadatan,
sarana perparkiran, sarana kuliner, sarana transportasi umum, ruang
terbuka, dan jaringan utilitas perkantoran yang dilengkapi aksesibilitas bagi
penyandangcacat;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan pemanfaatan
ruanguntukmendukungkegiatanperkantoranpemerintahan;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain yang dimaksud
diatas.
Ketentuan umum intensitas pemanfaatan ruang kawasan perkantoran
pemerintahan,meliputi:
a. KDBmaksimal50(limapuluh)persen;
b. KLBmaksimal3,2(tigakomadua);
c. Tinggibangunanminimal2(dua)lantaidanmaksimaltinggibangunansesuai
peraturanperundangan;
d. KDHminimal20(duapuluh)persen.

7.2.8 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanIndustri
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanperuntukanindustri,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk
kegiatan pembangunan industri dan fasilitas penunjang industri dengan
memperhatikan konsep eco industrial park meliputi perkantoran industri,
terminalbarang,pergudangan,tempatibadah,fasilitasolahraga,wartel,dan

VII 20

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

jasajasa penunjang industri meliputi jasa promosi dan informasi hasil


industri,jasaketenagakerjaan,jasaekspedisi,dansaranapenunjanglainnya
meliputi IPAL terpusat untuk pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan pemanfaatan
ruang untuk mendukung kegiatan industri berupa hunian, rekreasi, serta
perdagangan dan jasadengan luas total tidakmelebihi 10 (sepuluh) persen
totalluaslantai;
c. kegiatanyangtidakdiperbolehkanmeliputikegiatanselainpadahurufadan
b.
Ketentuan umum intensitas pemanfaatan ruang kawasan peruntukan industri,
meliputi:
a. KDBmaksimum70(tujuhpuluh)persen;
b. KLBmaksimum3,2(tigakomadua);
c. tinggibangunanmaksimum8(delapan)lantai;dan
d. KDHminimum10(sepuluh)persen.

7.2.9 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanPariwisata
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanpariwisata,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk
kegiatan pembangunan pariwisata dan fasilitas penunjang pariwisata,
kegiatan pemanfaatan potensi alam dan budaya masyarakat sesuai dengan
dayadukungdandayatampunglingkungan,kegiatanperlindunganterhadap
peninggalankebudayaanmasalampau(heritage);

VII 21

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan pemanfaatan


ruangsecaraterbatasuntukmenunjangkegiatanpariwisataadalahkegiatan
hunian,jasapelayananbisnis,jasapercetakan,fotografidankomunikasi;dan
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang berpotensi
terjadinya perubahan lingkungan fisik alamiah ruang untuk kawasan wisata
alamselaindimaksudpadahurufadanb.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangkawasanpariwisata,meliputi:
a. KDBmaksimum50(limapuluh)persen;
b. KLBmaksimum3,2(tigakomadua);
c. tinggibangunanmaksimum8(delapan)lantai;
d. KDHminimum15(limabelas)persen.

7.2.10 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanRTNH
KetentuanumumperaturanzonasikawasanRTNH,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk
kegiatan berlangsungnya aktifitas masyarakat, kegiatan olahraga, kegiatan
rekreasi,kegiatanparkir,penyediaanplasa,monumen,evakuasibencanadan
landmark;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan pemanfaatan
ruang untuk sektor informal secara terbatas untuk menunjang kegiatan
sebagaimanadimaksudhurufasesuaidenganKDByangditetapkan;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain sebagaimana
dimaksudpadahurufadanb.
KetentuanumumintensitaspemanfaatanruangkawasanRTNH,meliputi:
a. KDBmaksimal10(sepuluh)persen;
b. KLBmaksimal0,4(nolkomaempat);

VII 22

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

c. tinggibangunanmaksimal2(dua)lantai;dan
d. KDHminimal10(sepuluh)persen.

7.2.11 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanRuangEvakuasiBencana
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanruangevakuasibencana,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk
kegiatan pembangunan prasarana dan sarana evakuasi bencana,
penghijauan, dan pembangunan fasilitas penunjang keselamatan orang dan
menunjangkegiatanoperasionalisasievakuasibencana;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan pemanfaatan
ruangsecaraterbatasuntukmenunjangkegiatanevakuasibencana;dan
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain dimaksud pada
hurufadanb.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangkawasanruangevakuasibencana,
meliputi:
a. KDBmaksimum50(limapuluh)persen;
b. KLBmaksimum0,8(nolkomadelapan);
c. Tinggibangunanmaksimum2(dua)lantai;
d. KDHminimum20(duapuluh)persen.

7.2.12 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan Peruntukan Ruang Bagi


KegiatanSektorInformal
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanperuntukanruangbagikegiatan
sektorinformal,meliputi:

VII 23

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk


kegiatan pembangunan prasarana dan sarana sektor informal, penghijauan,
danpembangunanfasilitaspenunjangkegiatansektorinformal;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan pemanfaatan
ruangsecaraterbatasuntukmenunjangkegiatansektorinformal;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain sebagaimana
dimaksudpadahurufadanb.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangkawasankegiatansektorinformal,
meliputi:
a. KDBmaksimum40(empatpuluh)persen;
b. KLBmaksimum0,4(nolkomaempat);
c. tinggibangunanmaksimum1(satu)lantai;
d. KDHminimum20(duapuluh)persen.

7.2.13 KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanPeruntukanLainnya
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanperuntukanlainnya,meliputi:
a. Ketentuanumumperaturanzonasipertanian;
b. Ketentuanumumperaturanzonasipelayananumum;
c. Ketentuan umum peraturan zonasi peruntukan penunjang Bandar Udara
khusus;
d. KetentuanumumperaturanzonasiBandarUdarakhusus;
e. Ketentuanumumperaturanzonasipertanahandankeamanannegara.
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanpertanianmeliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang berupa
kegiatan pertanian, pembangunan prasarana dan sarana penunjang
pertanian,kegiatanpariwisata,kegiatanpenelitiandanpenghijauan;

VII 24

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

b. kegiatanyangdiperbolehkandengansyaratmeliputipermukimanpenduduk
maksimal25(duapuluhlima)persendariluaskawasanpertanian;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang mengakibatkan
terganggunyakegiatanpertanian.
d. intensitaspemanfaatanruangkawasanpertanianmeliputi:
1. KDBmaksimal30(tigapuluh)persen;
2. KLBmaksimal1,2(satukomadua);
3. Tinggibangunanmaksimal4(empat)lantai;
4. KDHminimal10(sepuluh)persen.
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan pelayanan umum diarahkan dengan
ketentuansebagaiberikut:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pembangunan untuk
prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan sesuai dengan skala
pelayananyangditetapkan,danprasaranadansaranaperibadatan,terminal,
TPA, penghijauan serta kegiatan pembangunan fasilitas penunjang kawasan
pelayananumum;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi pemanfaatan ruang
secara terbatas untuk mendukung kegiatan pendidikan, kesehatan, dan
peribadatan;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain sebagaimana
dimaksudpadahurufadanb.
d. intensitaspemanfaatanruangkawasanpelayananumummeliputi:
1. KDBmaksimal60(enampuluh)persen;
2. KLBmaksimal4(empat);
3. Tinggibangunanmaksimal8(delapan)lantai;
4. KDHminimal10(sepuluh)persen.

VII 25

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan penunjang bandar udara


diarahkandenganketentuansebagaiberikut:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang yang
secara langsung dan tidak langsung menunjang kegiatan Bandar udara
khusus berupa fasilitas perbengkelan pesawat udara, fasiltas pergudangan,
penginapan, toko, restoran, lapangan golf, RTH, perparkiran, rekreasi,
perkantoran,danfasilitasolahraga;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi industri non polutan
dan fasiltas umum dan sosial berdasarkan ketentuan KKOP, kawasan
kebisingandanperaturanterkaitpenerbanganyangtelahditetapkan;
c. kegiatanyangtidakdiperbolehkanmeliputiperumahan,sekolah,danrumah
sakit.
d. intensitas pemanfaatan ruang kawasan penunjang bandar udara khusus
meliputi:
1. KDBmaksimum50(limapuluh)persen;
2. KLBmaksimum0,5(nolkomalima);
3. tinggi bangunan maksimum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan;
4. KDHminimum20(duapuluh)persen.
KetentuanumumperaturanzonasikawasanBandarudarakhususdiarahkan
dengan ketentuan berdasarkan pada pengembangan rencana induk Bandar udara
PondokCabeyangtelahditetapkanberdasarkanperaturanyangberlaku.
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan pertahanan dan keamanan negara
diarahkandenganketentuansebagaiberikut:

VII 26

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pembangunan untuk


prasarana dan sarana penunjang aspek pertahanan dan kemanan negara
sesuaidenganketentuanperaturanperundangandanpenghijauan;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi pemanfaatan ruang
secara terbatas dan selektif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain sebagaimana
dimaksudpadahurufadanb.

7.3

KetentuanUmumPeraturanZonasiKawasanStrategis
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanstrategiskota,meliputi:

a. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan strategis dari sudut kepentingan


pertumbuhanekonomi;
b. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan strategis dari sudut kepentingan
sosialdanbudaya;
c. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan strategis dari sudut kepentingan
fungsidandayadukunglingkunganhidup.

7.3.1 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan Strategis dari Sudut


KepentinganPertumbuhanEkonomi
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanstrategisdarisudutkepentingan
pertumbuhanekonomi,meliputi:
a. kegiatanyangdiperbolehkanmeliputikegiatan,perdagangandanjasaskala
kota,regional,internasionl,danRTH;

VII 27

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi rumah susun atau


apartemen, rumah toko atau rumah kantor, dan kegiatan pemanfaatan
ruanguntukmendukungkegiatanperdagangandanjasa;
c. kegiatanyangtidakdiperbolehkanmeliputiindustri,bengkelalatberat,dan
kegiatanyangmengganggukenyamanansertamenimbulkanpencemaran.
Ketentuan umum intensitas pemanfaatan ruang dari sudut kepentingan
pertumbuhanekonomi,meliputi:
a. KDBmaksimal70(tujuhpuluh)persen;
b. KLBmaksimal8(delapan);
c. tinggibangunanmaksimaldisesuaikandenganperaturanperundangan;dan
d. KDHminimal10(sepuluh)persen.
7.3.2 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan Strategis dari Sudut
KepentinganSosialdanBudaya
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanstrategisdarisudutkepentingan
sosialdanbudaya,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk
kegiatanpusatpemerintahan,perdagangan,jasaskalakota,danRTH;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi apartemen, rumah
susun, rumah toko atau rumah kantor dan kegiatan pemanfaatan ruang
untukmendukungkegiatanpusatpemerintahan;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan selain dimaksud pada
hurufadanb.
Ketentuanumumintensitaspemanfaatanruangkawasanperdagangandanjasadari
sudutkepentingansosialdanbudaya,meliputi:
a. KDBmaksimal60(enampuluh)persen;
b. KLBmaksimal7,2(tujuhkomadua);

VII 28

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

c. Tinggibangunanminimal3(tiga)lantaidanketinggianmaksimaldisesuaikan
denganperaturanperundangan;
d. KDHminimal10(sepuluh)persen.

7.3.3 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan Strategis dari Sudut


KepentinganFungsidanDayaDukungLingkunganHidup
Ketentuanumumperaturanzonasikawasanstrategisdarisudutkepentingan
fungsidandayadukunglingkunganhidup,meliputi:
a. kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemanfaatan ruang untuk
kegiatanpariwisata,penelitiandanRTH;
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain
sebagaimanadimaksudpadahurufayangtidakmengganggufungsikawasan
sekitarsitusebagaikawasanperlindungansetempatdankualitaslingkungan
dikawasansekitarsitu;
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan budi daya termasuk
mendirikan bangunan, kecuali bangunan yang menunjang fungsi kawasan
dan/ataubangunanyangmerupakanbagiandarisuatujaringanatautranmisi
bagikepentinganumum.
Ketentuan umum intensitas pemanfaatan ruang kawasan peruntukan
wilayahSituGintung,meliputi:
a. KDBmaksimal20(duapuluh)persen;
b. KLBmaksimal1,2(satukomadua);
c. tinggibangunanmaksimal2(dua)lantai;
d. KDHminimal60(enampuluh)persen.
Pemanfaatan ruang dapat dilaksanakan setelah adanya kajian komprehensif dan
setelahmendapatrekomendasidariBKPRDKota.

VII 29

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Ketentuan perizinan didasarkan pada prinsip penerapan perizinan,


diantaranyayaitukegiatanyangberpeluangmenimbulkangangguanpadadasarnya
dilarang kecuali dengan izin dan setiap kegiatan dan pembangunan harus
mendapatkan izin dari Pemerintah Kota yang melakukan pengendalian terhadap
kesesuaiannyadenganrencanatataruang,sertaketentuanadministrasi.Ketentuan
perizinaninibertujuanuntukmenjaminpemaanfaatanruangsesuaidenganrencana
tata ruang, standard dan kualitas minimum yang ditetapkan, menghindari
eksternalitas negatif dan melindungi kepentingan umum. Izin pemanfaatan ruang
,meliputiizinlokasi,izinpenggunaanpemanfaatantanah,izinmendirikanbangunan
danizinlainberdasarkanperaturanperundangan.Setiappemanfaatanruangharus
mendapat izin sesuai dengan peruntukan wilayah berdasarkan zonasi yang
ditetapkan.Tatacarapemberianizinlokasi,meliputi:
a. izin lokasi diberikan kepada pemohon untuk memperoleh ruang yang
diperlukandalamrangkamelakukanaktivitasnya;
b. izin lokasi merupakan dasar untuk melakukan pembebasan lahan dalam
rangkapemanfaatanruang;
c. izin lokasi diperlukan untuk pemanfaatan ruang lebih dari 1 (satu) Hektar
untuk kegiatan bukan pertanian dan lebih dari 25 (dua puluh lima) Hektar
untukkegiatanpertanian;
d. izinlokasidiberikanberdasarkanrencanatataruangwilayahkota;
e. pemohonmengajukanpermohonankepadainstansiyangditetapkandengan
melengkapisemuapersyaratan;
f. instansi yang ditetapkan melakukan uji kesesuaian dengan rencana tata
ruangataslokasiyangdimohonkan;
g. apabila usulan lokasi yang dimohonkan diperkirakan mempunyai dampak
pentingpelaksanaanyasesuaidenganketentuanperaturanperundangan.

VII 30

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Tatacarapemberianizinpenggunaanpemanfaatantanah,meliputi:
a. izinpenggunaanpemanfaatantanahdiberikanberdasarkanizinlokasi;
b. izin penggunaan pemanfaatan tanah merupakan dasar untuk permohonan
mendirikan bangunan pemohon mengajukan permohonan kepada instansi
yangditetapkandenganmelengkapisemuapersyaratan;
c. instansi tersebut mempersiapkan perencanaan atas lokasi yang dimohon
terkaituntukdibahasdandikoreksi;
d. apabila usulan lokasi yang dimohonkan diperkirakan mempunyai dampak
penting,pelaksanaanyasesuaidenganketentuanperaturanperundangan.
Tatacarapemberianizinmendirikanbangunan,meliputi:
a. izin mendirikan bangunan diberikan berdasarkan rencana detail tata ruang
danperaturanzonasi;
b. selamarencanadetailtataruangkotadanperaturanzonasibelumada,maka
izin mendirikan bangunan dapat diberikan berdasarkan rencana tata ruang
wilayahkotadanketentuanumumperaturanzonasi;
c. pemohonmengajukanpermohonankepadainstansiyangditetapkandengan
melengkapisemuapersyaratan;
d. instansi sebagaimana tersebut pada huruf c mempersiapkan perencanaan
ataslokasiyangdimohonterkaituntukdibahasdandikoreksi;
e. apabila usulan lokasi yang dimohonkan diperkirakan mempunyai dampak
penting,pelaksanaanyasesuaidenganketentuanperaturanperundangan;
f. izin mendirikan bangunan merupakan dasar dalam mendirikan bangunan
dalam rangka pemanfaatan ruang sesuai fungsi yang telah ditetapkan dan
rencana teknis bangunan gedung yang telah disetujui oleh pemerintah
daerahkota.

VII 31

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Izinlainberdasarkanperaturanperundanganmerupakanizinyangdiberikan
untuk kegiatan pemanfaatan ruang sesuai peraturan perundangan. Perizinan
dilaksanakan oleh walikota. Ketentuan perizinan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuanperaturanperundangan.
Ketentuanumuminsentifdandisinsetif,meliputi:
a. mendorong dan/atau merangsang pembangunan yang sejalan dengan
rencanatataruang;
b. menghambat dan/atau membatasi pembangunan yang tidak sesuai dengan
rencanatataruang;dan
c. memberi peluang kepada masyarakat dan pengembangan untuk partisipasi
dalampembangunan.
Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dilakukan oleh instansi
berwenang sesuai dengan kewenangannya. Perangkat atau mekanisme insentif
berupa:
a. keringanan pajak, pengurangan retribusi, pemberian kompensasi, subsidi
silang,imbalan,sewaruang,danurunsaham;
b. pembangunansertapengadaaaninfrastuktur;
c. kemudahanprosedurperizinan;
d. pemberian penghargaan kepada masyarakat, swasta dan/atau pemerintah
daerah
Perangkatataumekanismedisinsentifberupa:
a. pengenaan pajak yang tinggi disesuaikan dengan besarnya biaya yang
dibutuhkanuntukmengatasidampakyangditimbulkanakibatpemanfaatan
ruang;
b. pembatasan penyediaan infrastruktur, pengenaan kompensasi, penalti, dan
pensyaratankhususdalamperizinan.

VII 32

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Dalamrangkamendorongterwujudnyastrukturdanpolaruangwilayahkota,
insentif diberikan pada kawasan yang didorong perkembangannya, kawasan pusat
kota dan kawasan strategis kota. Bentuk insentif yang diberikan pada kawasan
kawasan,meliputi:
a. reduksi biaya retribusi iklan bagi sektor swasta yang mengelola RTH yang
beradapadaruangruangpublik;
b. kemudahan perizinan pengembangan kawasan sesuai dengan fungsi yang
telahditetapkan;
c. kemudahan perizinan bagi sektor dunia usaha yang melakukan peremajaan
terhadapkawasan;
d. penyediaan pelayanan jaringan utilitas dan prasarana dasar kawasan;
dan/atau
e. penyediaanjalanaksesyangmemadai.
Untuk

menghambat

perkembangan

kawasan

yang

dibatasi

perkembangannya maka disinsentif diberlakukan pada kawasankawasan sebagai


berikut:
a. kawasan yang dibatasi pengembangannya dan kawasan yang ditetapkan
sebagailingkungandengankepadatansedang;
b. kawasanyangditetapkansebagaikawasanpemugaran.
Bentuk disinsentif yang dikenakan pada kawasan yang dibatasi pengembangannya
dan kawasan yang ditetapkan sebagai lingkungan dengan kepadatan sedang,
meliputi:
a. membatasiizinprinsipdanizinlokasi;
b. setiap pengembangan ruang wajib dilengkapi dengan dokumen amdal dan
wajib
c. mendapatkanizinprinsipdanizinlokasidariwalikota;

VII 33

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

d. tidak dibangun jaringan prasarana baru kecuali prasarana vital yang sudah
ditetapkandidalamRTRWKotaTangerangSelatan.
Bentuk disinsentif yang dikenakan pada kawasan yang ditetapkan sebagai
kawasanpemugaran,meliputi:
a. pengenaanpajakkegiatanyangrelatiflebihbesardaripadakawasanlainnya
untuksetiappengembanganruang;
b. setiap pengembangan ruang wajib dilengkapi dengan dokumen amdal dan
wajibmendapatkanizinlokasidariwalikota;
c. pengenaansanksiterhadapkegiatanyangmenimbulkandampaknegatifbagi
pelestariankawasanmaupunbangunancagarbudaya;
d. pembatasan ketinggian bangunan dan luas lahan bagi pengembangan
kagiatandidalamdandisekitarkawasancagarbudaya;
e. pelarangan ekstensifikasi lahan bagi kegiatan yang telah ada, kecuali pada
kawasan yang telah memiliki petunjuk yang telah disahkan, namun dengan
memperhatikanstandartekniskonstruksidanaspekmitigasibencana.
Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif diatur lebih lanjut dengan
peraturan walikota. Ketentuan insentif dan disinsentif dilaksanakan sesuai dengan
ketentuanperaturanperundangan.
Arahan sanksi administratif terhadap pelanggaran penataan ruang
merupakan pengenaan sanksi dengan tujuan untuk mewujudkan tertib tata ruang
dan tegaknya peraturan perundangan bidang penataan ruang. Pengenaan sanksi
dapat berupa sanksi administratif dan sanksi pidana dan pengenaan sanksi
dilaksanakan oleh instansi yang berwenang. Sanksi administratif dikenakan atas
pelanggaran pemanfaatan ruang yang berakibat pada terhambatnya pelaksanaan
program pemanfaatan ruang. Pelanggaran penataan ruang yang dapat dikenai
sanksiadministratifterdiriatas:

VII 34

Materi Teknis RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

a. pemanfaatanruangyangtidaksesuaidenganrencanatataruang;
b. pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan izin prinsip, izin lokasi, dan izin
keterangan rencana kota. pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan
persyaratanizinyangdiberikanolehpejabatyangberwenang;dan/atau
c. menghalangi akses terhadap kawasan yang dinyatakan oleh peraturan
perundangundangansebagaimilikumum.
Sanksiadministratif,meliputi:
a. peringatantertulis;
b. penghentiansementarakegiatan;
c. penghentiansementarapelayananumum;
d. penutupanlokasi;
e. pencabutanizin;
f. pembongkaranbangunan;
g. pemulihanfungsiruang;dan/atau
h. dendaadministratif.
Ketentuan mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif diatur lebih
lanjut dengan peraturan walikota. Sanksi pidana ditetapkan menurut ketentuan
peraturanperundangan.

VII 35

You might also like