You are on page 1of 11

MODUL PERKULIAHAN

Kewirausah
aan
Menerapkan Sikap Mental
Bisnis Orang Tiongkok
Fakultas
Ilmu Komunikasi

Program
Studi

Hubungan
Masyarakat dan
Penyiaran

Tatap
Maya

05

Kode MK

Disusun Oleh

MK481250
2158

Taufan Pamungkas Kurnianto


S.S.T., M.A., M.Sc.

Abstract

Kompetensi

Modul tatap maya pada perkulihan ke5 kali ini mendeskripsikan sikap mental
bisnis orang yang membuat mereka
sukses.

Mahasiswa memahami dan meneladani


sikap bisnis orang
dan mampu
mengaplikasikannya sesuai kebutuhan
saat memulai usaha.

Kisah Sukses Pengusaha Tiongkok


Pengantar
Pada tataran nasional, saat ini kita banyak mengenal pengusaha dengan peranan
penting yang sebagian besar merupakan orang Tiongkok, seperti Liem Sioe Liong dari Salim
Group, Eka Tjipta dari Sinar Mas, Mochtar Riadi dari Lippo Group, Prajogo Pangestu dari
Barito Group, Sofyan Wanandi dari Gemala Group, dan lain-lain. Tidak dapat dipungkiri
bahwa keberhasilan bisnis orang Tiongkok didasari oleh suatu budaya, seni, cara, dan etika
yang sudah diterapkan selama puluhan tahun dan perlu kita pelajari dan implementasikan
dalam rangka menciptakan generasi pengusaha yang tangguh.
Contoh pengusaha Tiongkok yang tangguh adalah Hari Jap. pria berusia 37 tahun ini
menjadi generasi muda Tiongkok yang sukses dalam bidang properti. Sebelum lulus sarjana
teknik sipil pada tahun 1994, Hari Jap sudah bekerja pada Sinar Mas Group. Beberapa
waktu kemudian ia diangkat menjadi profesional pada perusahaan kontraktor gedung
bertingkat dan tahun 1998 bergabung dalam Associate Ray White di Kelapa Gading. Hanya
dalam waktu satu tahun ia sudah mencapai posisi peraih komisi yang tertinggi dan berhasil
membangun kantor sendiri di Pluit. Hari juga membuka pemasaran melalui internet melalui
www.indoproperty.com dan berkat usaha keras hanya dalam waktu 35 bulan atau 3 tahun
perusahaan sudah balik modal, bahkan pada tahun 2001 dapat mengakuisisi Ray White
Pondok Indah. Karena tidak puas dengan merk asing, Hari membuka merk sendiri yang
terus berkembang sampai saat ini.
Dari kasus tersebut terdapat beberapa pesan yang harus dikembangkan oleh
pengusaha muda yang ingin berhasil, yaitu: belajar dan bekerja keras, memiliki motivasi
tinggi untuk mencapai tujuan, berusaha dengan bermitra dan tidak saling mematikan, serta
melakukan inovasi dan bersinergi dalam rangka mencapai keuntungan kedua belah pihak.

1
5

Kewirausahaan

Taufan Pamungkas Kurnianto


S.S.T., M.A., M.Sc.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Falsafah dan Budaya Bisnis Orang


Tiongkok
Falsafah dan budaya orang Tiongkok berkembang seiring dengan perjalanan sejarah
Tiongkok yang sudah ribuan tahun. Orang-orang Tiongkok senang mengembara. mereka
mulai berlayar ke Malaka, Indonesia, bahkan saat ini sudah menyebar ke seluruh negara.
Orang Tiongkok yang telah berhasil dalam bidang perdagangan menerapkan falsafah atau
cara pandang dan budaya atau kebiasaan leluhurnya. Penghormatan orang Tiongkok
kepada orang tua dan leluhurnya adalah melalui kekayaan. Dengan kekayaan, seorang
anak dapat memuliakan orang tuanya. Dan salah satu cara yang teruji sangat ampuh untuk
menjadi kaya adalah dengan berdagang.
Selain bertujuan memperoleh kekayaan, Orang Tiongkok juga selalu berfokus dalam
mencapai tujuan. Upaya mencapai tujuan tersebut dilakukan secara konsisten melalui
peningkatan serta perbaikan secara terus-menerus, sehingga ada ungkapan dalam bahasa
Tiongkok, yang dapat diartikan, " Jika dahulu bapaknya berjualan air dipinggir jalan,
anaknya akan membuka restoran, dan barangkali cucunya akan mendirikan pabrik yang
memproduksi air dalam kemasan." Kalimat ini menunjukan bahwa dalam budaya Tiongkok
terdapat prinsip generasi mendatang harus lebih baik dari generasi sebelumnya. Prinsip
tersebut pada saat ini dikenal dengan istilah perbaikan dan peningkatan secara terusmenerus.

Berikut ini adalah Falsafah Bisnis Orang Tiongkok:


Untuk mencapai sukses orang Tiongkok harus berdagang. Bekerja keras dan berani
membuka peluang usaha baru merupakan kunci keberhasilan, dan hasil usaha berupa
keberhasilan dan kegagalan ditentukan oleh sikap, usaha, dan keyakinan.
1. Berdagang dapat dijadikan sebagai hobi tetapi bukan untuk mengisi waktu luang.
Berdagang adalah pekerjaan yang serius dan pekerjaan yang ikut-ikutan.
2. Pengalaman berdagang diberikan kepada anak cucu agar mereka mengenal ilmu
perdagangan sehingga memiliki sikap mental yang matang dan terampil dalam
berdagang.
3. Keuntungan yang diperoleh sebaiknya tidak dibelanjakan. Keuntungan tersebut
harus digunakan untuk menambah modal kerja dan melakukan investasi.

1
5

Kewirausahaan

Taufan Pamungkas Kurnianto


S.S.T., M.A., M.Sc.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

4. Orang Tiongkok suka perdagangan yang memberikan keuntungan jangka panjang


dan berkelanjutan dalam waktu yang lama.
5. Pedagang yang jatuh akan merasa sakit, tetapi rasa sakit itulah yang membuatnya
bangkit kembali.
Selanjutnya akan dibahas tentang Budaya Bisnis Orang Tiongkok. Kata budaya berasal dari
kata buddhayah yang artinya segala daya dan kegiatan manusia untuk meningkatkan
kesejahteraannya. Budaya menyangkut segala sesuatu yang berkaitan dengan
aktualisasi manusia dan memiliki karakternya sendiri-sendiri sesuai dengan lingkup
hidup manusia yang ada didalmanya

Berikut adalah budaya bisnis orang Tiongkok.


1. Orang Tiongkok rela bangun pagi dan terus bekerja sampai malam hari untuk
mencapai keberhasilan. Jadi, tidak ada alasan bagi orang Tiongkok untuk tidak
sukses jika mereka tekun.
2. Apabila Orang Tiongkok mengatakan akan berdagang, mereka biasanya tidak akan
berpikir panjang untuk melakukannya. Pengalaman dan kemahiran tidak penting
karena dapat dipelajari.
3. Kegagalan pertama tidak dapat melunturkan semangat. Sebaliknya, akan membuat
lebih gigih. Kegagalan yang kedua dijadikan pelajaran. Kegagalan ketiga
menjadikannya lebih bijak. Kegagalan berikutnya menguji kesabaran dan ketabahan.
4. Apabila melibatkan diri dalam kegiatan perdagangan, kita harus menetapkan tujuan
untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.
5. Budaya dagang Tiongkok mengutamakan hal penting, siapa cepat dia dapat.

1
5

Kewirausahaan

Taufan Pamungkas Kurnianto


S.S.T., M.A., M.Sc.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

2. Sistem dan Seni Bisnis Orang


Tiongkok
Sistem perdagangan yang dianut orang Tiongkok adalah sistem perdagangan yang
berorientasi pada pelanggan. Pengertian sistem dalam hal ini menunjukkan interaksi atau
keterkaitan antara pelaku usaha atau bagian dengan bagian lain dalam suatu usaha. Secara
singkat, sistem bisnis Tiongkok dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Orang Tiongkok mengizinkan pelanggannya membuat pilihan sendiri tanpa ada
tekanan dari pemilik.
2. Sukses bisnis tidak menggunakan jalan pintas.
3. Pelanggan lama diberikan kebebasan dan pelayanan yang istimewa sedangkan
pelanggan baru diiming-imingi dengan potongan harga dan kemudahan kredit.
4. Pekerja dalam sistem bisnis Tiongkok adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
entitas bisnis.
Seni bisnis Tiongkok adalah upaya menyelaraskan gerakan yang indah sesuai dengan
kaidah/norma dan dapat dinikmati oleh semua orang, khususnya pedagang dan pelanggan.
Seni bisnis Tiongkok adalah suatu gerakan yang bersifat fleksibel, yaitu proses penyesuaian
diri dan membaca perilaku pelanggan sehingga seorang dapat mengerti seluk beluk yang
berkaitan dengan perdagangan serta mampu, terampil,dan menguasainya.

Berikut adalah seni bisnis Tiongkok:


1. Berwirausaha penuh dengan persaingan yang keras dan dilakukan dengan berbagai
macam cara.
2. Dalam berwirausaha diperlukan adanya kecermatan atau ketelitian yang tinggi dan
sikap fleksibel.
3. Seni berdagang Tiongkok mengutamakan win-win solution.
4. Pengusaha harus rajin bekerja, ramah dan menjadikan pelanggan sebagai sahabat
dekat.
5. Pengusaha harus memiliki daya tahan mental, dan jiwa yang kuat.

1
5

Kewirausahaan

Taufan Pamungkas Kurnianto


S.S.T., M.A., M.Sc.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

3. Etika dan Rahasia Keberhasilan Orang


Tongkok
Seringkali kita melihat banyak keberhasilan yang diperoleh orang Tiongkok dalam
berusaha. Hampir semua mall, hotel, dan ruko di seluruh Indonesia didominasi orang
Tiongkok. Apa rahasia keberhasilan orang Tiongkok? Dan apa kita bisa meniru?

Berikut adalah rahasia keberhasilan orang Tiongkok.


1. Beberapa faktor yang mendorong keberhasilan orang Tiongkok adalah banyaknya
kemiskinan, perasaan kurang aman ditempat orang lain, kemampuan bertahan hidup
ditempat orang lain, tidak adanya pilihan lain, dan ajaran falsafah hidup
konfusionisme.
2. Dalam sistem sosial orang Tiongkok, anak laki-laki adalah ahli waris keturunan.
Salah satu cara menunjukkan penghormatan kepada orang tua dan mengangkat
derajat keluarga adalah menjadi kaya. Satu-satunya cara menjadi kaya adalah
melalui kegiatan perdagangan.
3. Uang jangan pernah dijadikan sebagai penghalang. Asal ada kemauan, disitu pasti
ada jalan, yang terpenting harus tabah dan sanggup untuk hidup susah.

Selain faktor yang terkait dengan sistem sosial, kerja keras, masalah ekonomi, dan
rasa kurang aman, keberhasilan orang Tiongkok jugua didorong oleh etika bisnis Tiongkok.
Etika bisnis ini merupakan pegangan atau pedoman akan apa yang harus dilakukan dan
apa yang tidak dilakukan oleh orang Tiongkok dalam melakukan usaha.

Berikut adalah etika bisnis Tiongkok.


1. Melarang penggunaan cara-cara kotor untuk menjatuhkan orang lain karena cara
tersebut dianggap perbuatan yang terkutuk.
2. Pedagang dilarang mengganggu dan menjelek-jelekkan kegiatan perdagangan
orang lain. Persaingan dibenarkan menurut nilai moral dan pertimbangan
kemanusiaan.
1
5

Kewirausahaan

Taufan Pamungkas Kurnianto


S.S.T., M.A., M.Sc.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

3. Pedagang tidak boleh terlalu kaku, namun sebaliknya perlu memperbolehkan proses
tawar-menawar.

4. Cara Bisnis Orang Tiongkok


Berikut adalah cara-cara bisnis orang Tiongkok yang dapat kita tiru
dan kembangkan lagi sehingga akan memperkuat bisnis.
1. Untuk dapat menjadi pedagang sukses harus mendapatkan keyakinan dari
pelanggan.
2. Tidak boleh pelit mengeluarkan biaya tambahan untuk memikat hati pelanggan.
3. Bekerja minimal 18 jam sehari.
4. Harus fleksibel dan beradaptasi dengan kondisi yang ada.
5. Tempat usaha harus mudah diakses dan menarik perhatian konsumen untuk
mengunjunginya.
6. Tidak boleh semata-mata mengikuti pola pikirnya, tetapi mengikuti perilaku, minat,
dan kehendak orang banyak.
7. Bekerja sendiri supaya dapat mandiri serta memiliki daya juang, semangat tinggi,
dan pantang menyerah.
8. Citra (image) dibentuk dengan pelayanan yang diberikan bukan pada gaya dan
kebaikan berpakaian.
9. Lebih suka memperkerjakan sanak keluarganya sendiri untuk membantu kegiatan
perdagangan.
10. Akan merasa rendah diri jika gagal hidup mandiri dan hanya mendapat gaji
sepanjang hidupnya.
11. Sebagian keuntungan harus disimpanuntuk mengembangkan kegiatan perdagangan
dan menghadapi kemungkinan apa pun yang terjadi di luar dugaan, sebagian
digunakan untuk modal kerja.

1
5

Kewirausahaan

Taufan Pamungkas Kurnianto


S.S.T., M.A., M.Sc.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Kisah Sukses Sofyan Wanadi


Disarikan dari Merdeka.com

Sofjan Wanandi adalah pengusaha Indonesia dan pemilik bisnis Gemala Group. Mantan
aktivis 1966 ini telah memiliki banyak pengalamannya dalam bidang ekonomi,
birokrasi, dan politik. Selain itu, sSedari kecil, Sofjan telah bersentuhan dengan dunia
usaha.
Ketika masih duduk di SMP Padang, Sofjan Wanandi sudah menjadi penjaga toko kelontong
dan binatu, milik ayahnya sendiri.Namun, selepas dari SMP ia ke Jakarta untuk
melanjutkan sekolahnya.
Ketika menjadi mahasiswa ini, kiprahnya beralih ke dunia aktivis. Ketika pecah insiden G-30S/PKI, ia terlibat dalam pertengkaran ideologi dengan Partai komunis Indonesia (PKI).
Karier aktivismenya ia lanjutkan dengan menjadi Ketua KAMI Jaya.Demi perlawanan atas
paham komunis, tanpa menghitung untung rugi ia langsung terjun ke lapangan.
Sebagai salah seorang Ketua KAMI Jaya, ia memimpin pelbagai aksi hingga akhirnya, dia
harus dibui oleh pemerintahan Soekarno. Hanya lima hari dipenjara, ia akhirnya
dilepaskan kembali.
Ketika pemerintahan beralih ke presiden Soeharto, ia ikut bergabung dalam Golkar. Sofjan
juga dekat dengan Ali Murtopo serta ikut membantu menjadi sekretaris pribadi
Soedjono Humardani yang saat itu merupakan orang-orang di lingkaran dalam
kekuasaan Soeharto.
Karena terlalu sibuk, sebenarnya ia meminta cuti pada Soejono untuk menyelesaikan
skripsi. Tetapi ia diminta berhenti kuliah saja dan Sofjan benar-benar berhenti kuliah
ketika ia telah berada pada tingkat lima pada 1965.
Sofjan menjadi anggota DPR dan termasuk anggota yang termuda saat itu bersama 10
rekan mahasiswa lainnya seperti Cosmas Batubara, Nono Makarim, Fahmi Idris,
Abdul Gaffur, David Napitupulu, dan Marie Muhammad.
Pada akhirnya, kiprahnya di dalam dunia usaha kembali ia raih. Cita-citanya menjadi
pengusaha mulai menjadi kenyataan pada 1974 yakni hanya beberapa saat setelah
peristiwa Malari 15 Januari 1974.

1
5

Kewirausahaan

Taufan Pamungkas Kurnianto


S.S.T., M.A., M.Sc.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Ia dipercayai Yayasan Kostrad memimpin sejumlah perusahaan. Kala itu ia menjabat Wakil
Presiden Direktur PT Dharma Kencana Sakti yang membawahkan PT Garuda
Mataram (perakit mobil), PT Mandala Airways, dan PT Dharma Putra Film. Ketika
memimpin PT Tri Usaha Bakti, ia terjun ke dalam usaha di bidang industri, perkapalan,
asuransi, dan konstruksi.
Kemudian, berawal dari PT Pakarti Yoga, Sofjan merintis bisnisnya di Grup Gemala.
Perusahaan yang ia rintis ini mendapatkan modal Dengan surat tanah rumah ayahnya
dan gedung CSIS. Gedung CSIS sendiri ia gadaikan setelah mendapatkan lampu
hijau dari Ali Murtopo.
Berkat kerja kerasnya Grup Gemala (hingga 2008) telah mempekerjakan lebih dari 15 ribu
tenaga kerja telah berkiprah di mancanegara (Australia dan Kanada). Membawahi
beberapa perusahaan besar seperti asuransi Wahana Tata, pabrik aki PT Yuasa
Battery Indonesia, pabrik farmasi, dan lainnya.
Pada akhir 2008, ia menjadi orang nomor satu dalam lingkungan pengusaha di Indonesia.
Sofjan terpilih sebagai Ketua umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Apindo yang
terpilih dalam Munas VIII di Hotel Borobudur, 27-29 Maret 2008.
Sofjan memimpin Apindo untuk periode 2008-2013. Ini adalah kali kedua ia memimpin
Apindo setelah pada periode sebelumnya ia juga terpilih. Sebagai Ketua Apindo,
Sofjan berusaha menjembatani perbedaan itu dengan memelopori terjadinya
kesepakatan bipartit antara pekerja dan pengusaha.
Kesepakatan itu intinya harus bisa memberikan solusi sehingga perselisihan di antara
keduanya terlebih dahulu diselesaikan lewat perundingan tanpa melibatkan pihak luar.
Salah satu dasar yang diletakkan Sofjan, pertentangan kelas yang menjadi dasar
pemikiran dalam menjelaskan hubungan antara buruh dengan pengusaha dinilai tidak
lagi relevan.
Sofjan menilai bahwa pengusaha harus melihat buruh sebagai partner. Dengan paradigma
itu, Apindo memosisikan peran serta fungsinya sebagai salah satu lembaga yang
bertanggung jawab untuk menarik investasi padat karya di Indonesia.

Pendidikan
SD Padang (1954)
SMP Padang (1957)
SMA Kanisius Jakarta (1960)
1
5

Kewirausahaan

Taufan Pamungkas Kurnianto


S.S.T., M.A., M.Sc.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (tk. V 1965).

Karir
Staf Ahli Wakil Presiden RI mulai Desember 2014
Wakil Presiden Direktur PT Dharma Kencana Sakti (1974)
Pemilik Gemala Group
Direktur Utama PT Dharma Karya Perdana
Direktur Utama Tri Usaha Bhakti
Managing Director PT Pakarti Yoga
Anggota MPR
Anggota DPR GR/MPRS (1967-1968)

Organization:
Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI)
Ketua KAMI Jaya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk periode 2008-2014

1
5

Kewirausahaan

10

Taufan Pamungkas Kurnianto


S.S.T., M.A., M.Sc.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka
Suharyadi; Arissetyanto Nugroho; Purwanto S.K; Maman Faturohman,
Kewirausahaan, Universitas Mercu Buana, Salemba Empat, 2007
Suryana,; Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju Sukses,
Jakarta: Edisi 4. Salemba Empat, 2013.
http://profil.merdeka.com/indonesia/s/sofjan-wanandi/ diakses pada Maret 2015

1
5

Kewirausahaan

11

Taufan Pamungkas Kurnianto


S.S.T., M.A., M.Sc.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

You might also like