Professional Documents
Culture Documents
2.2
Sampling
Berikut ini merupakan ilustrasi sampling perubahan suhu dalam satu hari
yg ditunjukan dalam gambar berikut. Obeservatium hanya dapat merekam suhu
setiap 1 jam sekali.
Berikut adalah sampel dari sinyal (suhu). Kita buat table. Dalam hal ini
interval sampling, waktu antara sampel, adalah dua jam.
Hour
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
Temperature
13
12
10
11
13
16
19
23
22
20
16
15
12
fs 1/T
2.2.1
Sampling theorem
f s 2W
atau, dalam jangka waktu periode sampling
T 2W
2.2.2
x (t ) cos(2 f at)
x (nT ) cos(2 f a nT )
Pada frekuensi
Sinyal sampel memiliki nilai
f f a fs
f f a nfs
2.2.3
Aliasing
2.2.4
Anti-aliasing filters
2.2.5
2.2.6
Mathematical representation
Quantization
2.3
2.3.1
Sample-and-hold
2.3.2
Uniform quantization
Q=
R
2B
2.3.3
Non-uniform quantization
2.3.4
Dithering
Dan
2.4
Analog-to-digital converters
2.4.1
Successive approximation
tersebut
2.4.2
2.4.3
Flash ADC
Unsur kunci dari dual slope ADC adalah sebuah kapasitor. Pada awal siklus
konversi, kapasitor benar-benar habis (yaitu tegangan kapasitor adalah nol). Hal
ini kemudian dikenakan biaya untuk waktu tertentu yang ditetapkan dengan
tegangan input. Setelah waktu yang ditetapkan ini, kapasitor beralih ke tegangan
referensi negatif dikenal dan perlahan habis sampai tegangan kapasitor
mencapai nol volt.
Waktu yang dibutuhkan untuk proses debit dicatat menggunakan counter
digital. Dengan meja awalnya diatur ke nol, nilai counter akhir sebanding dengan
tegangan input. Nilai counter biner adalah output biner dikonversi.
2.4.4
Sigma-delta ADC
Oversampling
Oversampling mengacu pada tingkat sampling yang lebih tinggi dari
minimum yang diperlukan, yang merupakan tingkat Nyquist. Biasanya
kekuatannya 2 kelipatan tingkat Nyquist yang digunakan. Jika tingkat sampling
yang digunakan adalah R kali tingkat Nyquist
2.4.5
2.5
Analog reconstruction
Ada aplikasi di mana informasi yang kita cari dapat diekstraksi dari sinyal
diproses secara digital. Namun, ada banyak aplikasi yang memerlukan
pembangunan bentuk gelombang analog atau sinyal dari sinyal digital dalam
bentuk urutan angka. Intuitif apa yang kita inginkan adalah untuk 'mengisi
kekosongan' atau interpolasi antara nilai-nilai sampel sehingga hasil sample
adalah continues-time signal results. Sebuah reconstructor analog seperti yang
ditunjukkan pada Gambar
2.5.1
Ideal reconstructor
2.5.2
Staircase reconstructor
ZOH dapat ditandai dengan respon impuls:
(t )
h
ZOH
1, for 0 t T
0, otherwise
Ini berarti bahwa jika reconstructor yang antusias dengan dorongan pada t
= 0, output dari reconstructor akan menjadi gelombang persegi panjang dengan
amplitudo sama dengan impuls dengan durasi detik T.
2.5.3
Image-rejection postfilters
2.6
Digital-to-analog converters
n input
xQ
D AC
bits
A nalo g output
b1
b
0
R (reference )
2.6.1
Multiplying DAC
DAC yang paling umum adalah multiplying DAC. Disebut demikian karena
output adalah jumlah dari produk dari kode biner dan sumber arus. Setiap bit dari
kode biner menyala atau mematikan sumber arus yang sesuai. Jumlah semua
arus yang tersedia dapat dikonversi ke tegangan output atau tetap apa adanya.
Gambar 2.37 menunjukkan sebuah sumber arus seperti multiplying DAC. Sumber
arus biasanya terus dan didasarkan jika tidak digunakan.
2.6.2
Dalam bit stream DAC, frekuensi sampling secara substansial lebih tinggi
digunakan dalam pertukaran untuk jumlah yang lebih kecil dari tingkat
kuantisasi.
Gambar diatas menunjukkan tahap input oversampling dari bit stream DAC
tertentu. Input untuk tahap ini adalah n-bit input digital sampel pada fa frekuensi
dan output adalah (n-2) bit urutan data sampel di 4f a.