Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Kelompok 5
Zuliyana Dewi Anidaningtyas
4101414001
4101414002
4101414014
4101414018
4101414044
4101414101
Rombel 3
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
DIFERENSIAL FUNGSI MAJEMUK
A. Diferensiasi Parsial
Sebuah fungsi yang hanya mengandung satu variabel bebas hanya akan
y=f ( x )
memiliki satu macam turunan. Apabila
maka turunannya
hanyalah turunan y terhadap x, dengan kata lain
y'=
dy
dx .
Sedangkan jika sebuah fungsi mengandung lebih dari satu variabel bebas
maka turunannya akan lebih dari satu macam pula, sesuai dengan jumlah
macam variabel bebasnya. Jadi, jika sebuah fungsi mempunyai n macam
variabel bebas maka ia akan memiliki n macam turunan. Jika y=f ( x , z )
maka akan terdapat dua macam turunan, yaitu turunan y terhadap x atau
y
y
dan
turunan
y
terhadap
z
x
z
Dengan demikian :
y=f ( x , z )
1
a
f x ( xz )=
y
x
y ' { f z ( xz )=
dy=
y
y
dx +
dz
x
z
p=f ( q , r , s )
af
q ( q , r , s )=
p' f r ( q , r , s )=
dp=
p
q
p
p
c f s ( q , r , s )=
r
s
p
p
p
dq+
dr +
ds
q
r
s
y
x
dan
y
z
p
q ,
p
r
p
dan s
dalam
butir 2
masing-masing dinamakan derivatif parsial. Sedangkan
y
y
y
y
y
dx
dz
dq ,
dr ,
ds
,
,
dan
x
z
q
r
s
( )
( )
( ) ( )
dy
( )
dan
dp
dinamakan
diferensial total.
y
=3 r 2 8 xz6 z 2
1
x
2
y
=10 z4 x 212 xz +8
z
y
x ,
y=x +5 z 4 x z 4 xz +8 z7
Contoh :
1
y
=3 x 28 xz6 z 2
x
y
2
=10 z4 x 12 xz +8
z
y
x
maupun
y
z
(1b)
y
x
terhadap z :
(2a)
y
z
y
terhadap x : z x =8 x12 z
(2b)
y
z
terhadap z :
2 y
=1012 x
z2
Ternyata turunan parsial kedua (1a), (1b), (2a), dan (2b) masih dapat
diturunkan secara parsial lagi baik terhadap x maupun terhadap z.
2 y
3 y
(1a.1) x 2 terhadap x : x 3 =6
(1a.2)
2 y
x2
(1b.1)
2 y
x z
(1b.2)
y
x z
(2a.1)
2 y
z x
(2a.2)
2 y
z x
(2b.1)
2 y
z2
terhadap z :
3 y
=8
x2 z
3
terhadap x :
y
=8
2
x z
terhadap z :
3 y
=12
2
x z
terhadap x :
3 y
=8
z x2
terhadap z :
3 y
=12
z2 x
terhadap x :
3 y
=12
z2 x
(2b.2)
y
z2
terhadap z :
y
=0
z3
Maksimum bila
2 y
<0 dan
x2
Minimum bila
y
>0 dan
2
x
Dalam hal
2 y
2
x
dan
2 y
2
z
2 y
<0
z2
2
y
>0
2
z
Selidiki apakah titik ekstrim dari fungsi berikut ini merupakan titik
maksimum ataukah titik minimum :
y
=2 x+12
x
y
=2 z+10
z
2 x +12=0, x=6
2 z +10=0, x=5
Karena
2 y
2
x
2 y
=2<0
x2
dan
2 y
2
z
merupakan
p
=2 r +8
r
6 q18=0,q=3
2r 8=0, r=4
p=3 ( 3 )218 ( 3 )+ ( 4 )2 8 ( 4 )+ 50
2754 +1632+ 50=7
2 p
=6> 0
q2
Karena
2 p
2
q
2 p
=2>0
r2
dan
2 p
2
r
dengan
fungsi kendalanya.
Misalnya hendak dioptimumkan z = f(x,y) dengan syarat harus
terpenuhi u = g(x,y) maka fungsi lagrangenya :
F(x,y,) = f(x,y)
+ (x,y)
Nilai ekstrim F(x,y,) dapat dicari dengan memformulasikan masing
masing derivatif-parsial pertamanya sama dengan nol.
Fx(x,y,) = fx + gx
=0
Pengganda Langrange adalah suatu variabel tak-tentu yang hanya
bersifat sebagai pembantu. Syarat di atas merupakan syarat yang
diperlukan untuk menghitung nilai ekstrim dari fungsi baru yang dibentuk,
dan karenanya disebut sebagai syarat yang diperlukan atau necessary
condition. Akan tetapi untuk mengetahui jenis nilai ekstrim tersebut,
maksimum ataukah minimum, masih harus disidik melalui derivatifparsial keduanya, yang merupakan syarat yang mencukupkan atau
sufficient condition. Dalam hal ini nilai ekstrim tadi adalah :
1
x
.(1)
Fy = 2 + 2 y = 0, diperoleh = -
1
y
.(2)
Berdasarkan (1) dan (2)
: -
1
x
= -
atau x=y
Menurut fungsi kendala
: x2 + y2 = 8
y2 + y2 = 8
2y2 = 8
y2 = 4
y=2
Karena y = 2, x = 2
z = 2x + 2y = 8
Jadi nilai ekstrim z = 8
Penyidikan nilai ekstrimnya :
Untuk x = 2 dan y = 2, = Fxx = 2 = -1 < 0
1
2
1
y ,
Fyy = 2 = -1 < 0
Karena Fxx
dan
1
2
Fxx = 2 = 1 > 0
Fyy = 2 = 1 > 0
Karena Fxx
dan
terhadap kendala
g (x , y ) 0
. Jika
>0
berarti nilai
tujuan
g( x , y )
[dalam hal
f (x, y)
tanpa
menyertakan
fungsi
kendala
>0
g ( x , y ) <0
atau meminimumkan
g ( x , y ) >0
2. Tetapkan kondisi Kuhn-Tucker:
a.
f (x , y )
g(x , y )
=0
x
x
f (x , y )
terhadap
b.
f (x , y )
g(x , y )
=0
y
y
c.
g ( x , y )=0
dimana
g(x , y ) 0
g (x , y ) 0
atau
=0
dan
g ( x , y )=0
guna
1. Maksimumkan
terhadap
kendala
x+ y 9
Dengan menganggap kendala pertidaksamaan berlaku sebagai sebuah
(x+ y 9 menjadi x + y =9) , maka berdasarkan metoda
persamaan
lagrange:
F ( x , y , )=10 xy 2,5 x 2 y2 ( x + y=9)
F x =0 10 y 5 x =0 =10 y5 x
F y =0 10 x2 y=0 =10 x2 y
x=0,8 y
Menurut kendala :
>0
berarti
x=4
dan
dimana
a.
f
g
=0 10 y5 x =0
x
x
b.
f
g
=0 10 x2 y =0
y
y
c.
g=0 ( x + y9 )=0
Jika
=0
maka
dimana
g=x + y9 0
kendala
b.
y=5
Sehingga diperoleh
Dengan mensubstitusikan
diperoleh
Jadi,
x=4
sesuai
dan
dengan
dan =30
y=5 dan =30
5,
penyelesaian
melalui
=0
maksimum
ke dalam a dan b,
x+ y 9
adalah
metoda
f (x, y)
lagrange
x=4 dan
y=5
terhadap
x= y=0.
Namun
karena
n
n
z=f ( x , y )
z=f ( x , y )
dikatakan homogen
z=f ( x , y )=2 x 4 x y + y
1.
2.
f ( x , y ) =9 x7 y= ( 9 x7 y )=z
Fungsi homogen berderajat satu disebut juga fungsi homogen linier. Perihal
homogenitas fungsi merupakan bahasan penting dalam teori produksi.
Dengan diketahuinya derajat homogenitas suatu fungsi produksi akan dapat
diketahui pula tingkat penambahan hasil produksi atas penambahan factor
produksi yang digunakan.
F. Penerapan Ekonomi
Pendekatan diferensial parsial bermanfaat untuk diterapkan pada model-model
ekonomi yang mengandung lebih dari satu variabel bebas, yaitu ketika kita
ingin menelaah secaa parsial pengaruh dari salah satu variabel bebas
1. Permintaan Marjinal dan Elastisitas Permintaan Parsial
Apabila dua macam barang mempunyai hubungan dalam
penggunaannya, maka permintaan akan masing-masing barang akan
fungsional terhadap harga kedua macam barang tersebut. Fungsi permintaan
masing-masing barang dapat dinyatakan sebagai
Qda
dan
Qdb
adalah fungsi-fungsi
permintaan marjinal
Qda
Pa
Qda
Pb
Pb
Qdb
Pa
Pa
Qdb
Pb
Pb
Keterangan :
da dan db
ab
ab <0
da=
Qda E Q da Q da Pa
=
=
.
Pd
E Pa Pa Qda
db=
Qdb E Q db Qdb Pb
=
=
.
Pb
E Pb P b Qdb
ab=
Qda E Q da Q da Pb
=
=
.
Pb
E Pb P b Qda
untuk
Pa dan
Kasus 57
Fungsi permintaan akan barang A dan barang B masing-masang
2
3
3
ditunjukkan oleh Qda . Pa . Pb 1=0 dan Qdb . Pa . P b1=0 .
Berapa elastisitas permintaan masing-masing barang dan bagaimana
hubungan Antara kedua barang tersebut?
Penyelesaian
1
2
3
=P a . Pb
3
Pa . P b
2
1
=Pa3 . P b1
P a . Pb
3
Qda ( Pa . P b )
=
=2 Pa3 . P b3
Pa
Pa
Q da ( Pa2 . P b3 )
2
4
=
3 Pa . Pb
Pb
Pb
Qdb ( Pa3 . P b1)
=
=Pa3 . Pb2
Pb
Pb
Q db ( Pa3 . P b1)
4
3
=
=3 P a . Pb
Pa
Pa
da=
Qda Pa
P
.
=2 Pa3 . Pb3 . 2 a 3 =2
Pb Qda
Pa . Pb
db=
Qdb Pb
Pb
3
2
.
=P a . Pb . 3 1 =1
Pb Q db
P a . Pb
ab=
Qdb Pb
P
.
=3 Pa2 . Pb4 . 2 b 3 =3
Pb Q da
Pa . Pb
ba=
Qdb Pb
Pb
4
3
.
=3 Pa . P b . 3 1 =3
Pa Q db
P a . Pb
da >1
. sedangkan B adalah
db=1
ab <0
dan
ba <0
, maka
Rb=Q b . Pb=f ( Qb )
Penerimaan total :
maksimum bila =0
1.
Q a=
2.
Q b=
=0
Qa
=0
Qb
Qa
dan
Qb
Pa=7
sedangkan
Pb=20
'
maksimum, =0
Q a=
1.
Q b=
2.
=0 72 Q a Qb=0
Qa
=0 206 Q b Q a=0
Qb
Qa=2
dan
Qb=3
2
2
maksimum 7 Qa + 20 QbQ a +3 Qb +Qa . Qb
2
37
Cara 2
Melalui nilai-nilai marjinal, yaitu dengan memformulasikan penerimaan
marginal masing-masing barang sama dengan biaya marjinal barang yang
bersangkutan, MR=MC .
Berkenaan dengan soal tadi, n maksimum akan diperoleh bila :
MRa =MC a
MRb =MC b
dan
R=7 Qa
2
20 Qb
2
C=Qa +3 Qb + Qa . Qb
MRa =7
MRb =20
MC a=C a=2 Qa +Qb
MC b=C b=6 Qb +Q a
MRa =MC a 7=2Qa +Q b 72 Qa +Qb .. (1)
MRb =MC b 20=6 Qb +Qa 206 Qb +Qa .. (2)
Dari (1) dan (2),
Qa=2
dan
Qb=3
U=f ( q 1 , q 2 , q3 , , qn ) .
U=f (x , y)
Untuk
U=
U=f (x , y)
dan barang
masing-masing
Px
dan
Py
per
M =x . P x + y . P y
MU =U ' =f ( x , y )
(i)
M U x =f x ( x , y )=
u
x
(ii)
M U y =f y ( x , y ) =
u
y
Menurut (1) : f x ( x , y )+ P x =0 =
f x (x, y)
Px
Menurut (2) : f y ( x , y ) + P y =0 =
f y (x, y)
Py
M Ux MU y
=
Px
Py
Jadi dalam rumusan lain dapat pula dinyatakan, bahwa keseimbangan
konsumsi akan tercapai apabila hasil bagi utilitas marjinal masing-masing
barang terhadap harganya bernilai sama.
Kasus 59
Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi barang X dan
Y
dan harga
dan 13 unit Y
Penyelesaian:
U=x 2 y 3
b) Jika
M U x =U x =
U
3
=2 x y
x
M U y =U y =
U
=3 x 2 y 2
y
x=14
dan
y=13,
3
M U x =2 ( 14 ) ( 13 ) =61.516
M U y =3 ( 14 )2 (13 )2=99.372
M U x 61.516
=
=2.460,64
Px
25
M U y 99.372
=
=1.987,44
Py
50
c) Karena
Y
M Ux MU y
Px
Py
tidak
memberikan
kepuasan
optimum,
dan 13 unit
tidak
terjadi
keseimbangan konsumsi.
Kasus 60
Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi barang
Y
U=x y
dan
dan
. Jumlah pendapatan
Y
dan harga
M Ux MU y
=
Px
Py
Penyelesaian:
2y
F ( x , y )=x 2 y3 + (25 x +50 y1000 )
U=x
x 2 y 3 +25 x+ 50 y 1000
25 x +50 y1000=0
a)
Agar
F maksimum:
F x =2 x y 3 +25 =0 =
2 x y3
25
(1)
3 x2 y2
2 2
F y =3 x y + 25 =0 =
50
(2)
Berdasarkan (1) dan (2),
2 x y3 3 x2 y2
3
=
100 x y 3=75 x 2 y 2 , y = x
25
50
4
25 x+5 y 1000=0
25 x+50
( 34 x)=1000 x=16
3
y= x=2
4
U=x 2 y 3=( 16 )2 ( 12 )3=442368
Kombinasi konsumsi yang memberikan kepuasan optimum adalah 16
unit X dan 12 unit Y , dengan nilai kepuasan U = 442368.
b) Untuk x=16 dan y=12,
3
M U x =2 x y =2 ( 16 ) ( 12 ) =55296
2
M U y =3 x y =3 ( 16 ) ( 12 ) =110592
M U x 55296
=
=2211,84
Px
25
M U y 110592
=
=2211,84
Py
50
M Ux MU y
=
Px
Py
P=f (k , l)
P=f (k , l)
fungsi produksi
M =k . Pk +l. Pl
P=f (k , l)
M =k . Pk +l. Pl
k . P k + l. PlM
0
Fungsi baru Lagrange
k . P k +l . PlM
F ( k , l )=f ( k ,l ) +
M P K =f k ( k , l )=
(ii)
M P L =f l ( k , l )=
P
k
P
l
Pengembangan lebih lanjut persamaan (1) dan (2) di atas tadi akan
menghasilkan:
f k (k , l)
(1) f k ( k , l ) + Pk =0 f k ( k ,l )= P k, = Pk
(2)
f l ( k , l ) + Pl=0 f l ( k , l )= Pl , =
f l (k , l)
Pl
M PK M P L
=
Pk
Pl
6 k 3 l3
P=6 k 3 l 3
1 1
P
4 l3
M P K =P k =
=4 k 3 l 3 = 1
k
k3
Jika k = 8 dan l = 27,
1
27 3
4
M P K =
2
83
2
M P L =
Kasus 62
Seorang produsen mencadangkan 96 rupiah untuk membeli
masukkan K dan masukkan L. Harga per unit masukkan K adalah 4
rupiah dan masukkan L adalah 3 rupiah. Fungsi produksinya P = 12 kl.
Berapa unit masing-masing masukkan seharusnya ia gunakan agar
produksinya optimum, dan berapa unit keluaran yang dihasilkannya dari
kombinasi tersebut?
Penyelesaian:
Fungsi produksi yang hendak dioptimumkan : P=f ( k ,l ) =12 kl
Fungsi isocost yang menjadi kendala
M =k . Pk +l. Pl
96=4 k +3 l
964 k3 l=0
Fungsi Lagrange:
F ( k , l )=12 kl + (964 k3 l)
F ( k ,l )=12 kl+ 96 4 k3 l
Agar F maksimum, Fk = 0 dan F1 = 0,
F k ( k , l )=12 l4 =0 =3 l
Fl ( k , l )=12 k3 =0 =4 k
96=4 k +3 l
Kasus 63
Buktikan bahwa, dengan menggunakan data pada soal kasus 60 di
atas, untuk mencari tingkat produksi optimum berlaku ketentuan
M Pk M Pl
=
Pk
Pl .
Penyelesaian:
P=12 klM PK =
P
P
=12l dan M P L=
=12 k
k
l
=
(Terbukti)
Pk
Pl
4
3
4
3