You are on page 1of 8

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

BIOKIMIA

DISUSUN OLEH:
NAMA
NIM
KELOMPOK
ACARA
CO.ASS

: LILI ANZANI PRATIWI


: 13/15768/STIPP
: II
: LIPIDA
: ILHAM KURNIAWAN

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2014
I.
II.
III.

ACARA
TANGGAL
TUJUAN

IV.

DASAR TEORI

: Lipida
: 10 Maret 2014
:
1. Untuk mengetahui tingkat kejenuhan dari minyak
2. Untuk mengetahui adanya asam lemak bebas

Lipida adalah satu kelompok senyawa tidak larut dalam air,


sebaliknya larut dalam zat pelarut organic seperti heksana, kloroform, eter,
petroleum eter, dan benzena. (Anonim,2014)
Berdasarkan jenis kerangka dasarnya, lipida digolongkan menjadi :
lipida sederhana dan lipida kompleks. Yang pertama terdiri dari terpena, dan
steroida, sedangkan yang kedua adalah : triasil gliserol, fosfolipida,
sfingolipida, dan lilin. Lipida kompleks dapat dihidrolisis mrnajdi komponenkomponennya yaitu : gliserol, asam lemak, asam fosfat dan basa nitrogen.
Dalam sel/jasad hidup lipida dapat bergabung dengan protein menjadi
lipoprotein yang berfungsi sebagai senyawa pentransfor dalam plasma, dan
sebagai bagian dari membran. Komponen asam lemak ada yang tergolong
dalam asam lemak jenuh dan tidak jenuh. (Anonim,2014)
Lemak merupakan komponen utama dari membrane sistem
kehidupan, Dua tipe lemak yang dapat tersaponifikasi dalam membrane
memiliki suatu gugusan fosfat dalam strukturnya dan dengan demikian disebut
fosfolipid. Salah satu jenis memiliki gliserol sebagai senyawa induk
(fosfogliserida) dan yang lain memiliki sfingosin (sfingolipid). Dua komponen
lemak lain yang penting dari membrane adalah glikolipid yang mengandung
karbohidrat dan steroid kolesterol, yang disebut terakhir ini merupakan suatu
lemak non-saponifikasi yang berasal dari eukariotik yang ditemukan dalam
membrane seluler hewan (Armstrong, 1995).
Lemak merupakan suatu senyawa ester yang terbentuk dari gliserol
asam lemak (asam karboksilat). secara umum lemak (Fat) dan minyak (oil)
merupakan golongan lipida yaitu senyawa organik yang terdapat dalam alam
serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar seperti
suatu hidrokarbon atau dietileter. Lemak dan minyak merupakan salah satu
kelompok yang termasuk golongan lipid. Satu sifat yang khas mencirikan
golongan lipid (termasuk minyak dan lemak) adalah daya larutnya dalam
pelarut organik (misalnya eter, benzen, kloroform) atau sebaliknya ketidaklarutannya dalam pelarut air (Harper, 1980).
Molekul asam lemak memiliki daerah hidrofobik dan daerah
hidrofilik sekaligus. Dua sifat yang saling bertolak belakang dalam satu

molekul inilah yang umumnya mendasari berbagai fungsi biologis lipid. Ekor
hidrokarbon asam lemak cenderung saling berkumpul sedemikian rupa
sehingga hanya sedikit saja berhubungan dengan air.. Sebaliknya, gugus
karboksilnya, karena bersifat polar, cenderung untuk berhubungan dengan
lingkungan sekitar yang terutama terdiri atas air (Gilvery and Goldstein,
1996).

IV. ALAT DAN BAHAN


1. Uji Ketidakjenuhan Minyak
A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Erlenmeyer
3. Kompor listrik
4. Statif
5. Termometer
B. Bahan
1. Kloroform
2. NaOH 95%
3. Minyak kelapa
4. Pereaksi hubl
5. KOH 0,1 M
2. Uji Asam Lemak Bebas
A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Erlenmeyer
3. Kompor listrik

4. Statif
5. Termometer
B. Bahan
1. Klorofrom
2. NaOH 95%
3. Indikator pp
4. Minyak kelapa
5. Peraksi hubl

V. CARA KERJA
a. Uji Ketidakjenuhaan Minyak
1. Menyiapkan 3 buah tabung reaksi yang bersih.
2. Mencampurkan 10 ml kloroform dan 10

b.

tetes

pereaksi

Hubl,masukkan kedalam tabung reaksi.


3. Masukkan minyak tetes demi tetes hingga terjadi perunahan warna.
4. Menggojak-gojaki larutan dan amati perubahan warnanya.
5. Mencatat banyak tetes minyak yang di perlukan.
Uji Asam Lemak
1. Menyiapkan 3 tabung reaksi.
2. Masukkan minyak.
3. Menambahkan 3 ml KOH dan 1 tetes indikator pp pada masingmasing erlenmeyer.
4. Mentitrasikan dengan larutan KOH sehingga timbul warna merah
yang bertahan hingga 15 menit.

VI.

HASIL PENGAMATAN
1. Uji ketidakjenuhaan minyak

PerubahanWarna
No

1.

Bahan

Awal

Minyak Kelapa

Merah

Sawit

muda
Merah

2.

Olive oil

3.

Minyak Kelapa

muda
Merah
muda

Akhir

Banyak tetesan

Bening

8 tetes

Keruh

50 tetes

Bening

15 tetes

2. Uji asam lemak


No
1.

VII.

Bahan
Minyak Kelapa
Sawit

2.

Olive oil

3.

Minyak Kelapa

PerubahanWarna
Awal
Akhir
Kuning
Merah muda
muda
Putih
Merah muda
bening
Putih
Merah muda
bening

Banyak tetesan
12 tetes
19 tetes
19 tetes

PEMBAHASAN
Pada praktikum lipida kali ini, praktikan melakukan uji
ketidakjenuhan minyak dan uji asam lemak bebas. Adapun tujuan dari
praktikum ini ialah untuk mengetahui sifat-sifat lipida dan mengetahui
asam lemak jenuh maupun tak jenuh.
Komposisi asam lemak dalam trigliserida terdiri atas asam lemak
jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak jenuh adalah asam lemak
yang tidak mempunyai ikatan rangkap, sedangkan asam lemak tidak jenuh

adalah asam lemak yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap.
(Anonim,2014)
Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak
yang diuji apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan
menggunakan pereaksi hubl. Pereaksi hubl ini digunakan sebagai indikator
perubahan. Asam lemak yang diuji ditambah kloroform sama banyaknya.
Tabung dikocok sampai bahan larut. Setelah itu, tetes demi tetes pereaksi
hubl dimasukkan ke dalam tabung sambil dikocokdan perubahan warna
yang terjadi terhadap campuran diamati. Asam lemak jenuh dapat
dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan cara melihat strukturnya.
Asam

lemak

tidak

jenuh

memiliki

ikatan

ganda

pada

gugus

hidrokarbonnya. Reaksi positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai


dengan timbulnya warna merah asam lemak, lalu warna kembali lagi ke
warna awal kuning bening. Warna merah yang kembali pudar menandakan
bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam
lemak.(Harper,1980)
Hasil pengamatan yang terjadi pada masing-masing larutan
antara lain adalah pengamatan pada uji ketidakjenuhan lemak. Pada
pengujian ini masing-masing pada jenis zat yang sudah ditetesi pereaksi
hubl dari minyak kelapa sawit, olive oil, dan minyak kelapa. Pada minyak
kelapa sawit, terjadi pada perubahan awrna awalnya adalah berwarna
merah muda dan perubahan warna terjadi yaitu berwarna bening dengan
menggunakan 8 tetes pereaksi hubl. Pada olive oil, warna awalnya adalah
berwarna merah muda kemudain berubah menjadi keruh dengan
menggunKn 50 teets oereaksi hubl. Pada minyak kelapa, warna awalnya
adalah berwarna merah mud dan terjadi perubahan warna menjadi bening
setelah ditetesi 15 tetes pereaksi hubl. Dari uji ketidakjenuhan minyak,
setelah dilakukan percobaan minyak olive oil lebih tidak jenuh dibanding
minyak kelapa sawit dan minyak kelapa.
Pada uji asam lemak bebas (ALB) juga menggunakan bahan yang
sama yaitu : minyak kelapa sawit, olive oil, dan minyak kelapa. Pada
minyak kelapa sawit warna awalnya adalah berwarna kuning muda setelah

ditetesi dengan indikator pp kemudian dititrasi menggunakan larutan KOH


sebanyak 12 tetes berubah warna menjadi warna merah muda. Pada olive
oil, warna awalnya adalah putih bening setelah dititrasi menggunakan
KOH sebanyak 19 tetes berubah warna menjadi warna merah muda. Dan
yang terakhir adalah pada minyak kelapa yang berwarna awalputih bening
setelah dititrasi menggunakan KOH sebanyak 19 tetes juga menajdi
berubah warna menjadi warna merah muda.

VIII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan :
1. Lipida adalah senyawa organik yang diperoleh dari suatu proses
dehidrogenasi endotermal atau suatu rangakaian hidrokarbaon.
2. Lipida mempunyai fungsi utama sebagai sumber makanan cadangan
dengan konsentrasi yang tinggi.
3. Asam lemak yang menyusun senyawa lipida ada yang bersifat jenuh
dan tidak jenuh.
4. Minyak kelapa sawit, olive oil dan minyak kelapa tersusun dari satu
atau lebih ikatan rangkap dalam kandungannya.
5. Dari uji ketidakjenuhan minyak, setelah dilakukan percobaan minyak
olive oil lebih tidak jenuh dibanding minyak kelapa sawit dan minyak
kelapa.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014. Petunjuk Praktikum Biokimia. Institut Pertanian Stiper,
Yogyakarta.
Armstrong, Frank.R, 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC : Jakarta.
Gilvery, Goldstein, 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi B.
Airlangga University Press : Surabaya.
Harper, 1980. Asam Lemak dan Lipid. Gramedia : Jakarta

Yogyakarta, 20 April 2014


Mengetahui,
Co. Ass

(Ilham Kurniawan)

Praktikan

(Lili Anzani Pratiwi)

You might also like