Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Di Provinsi Jambi pertanian merupakan salah
satu sektor yang masih menjadi andalan dan strategis untuk dikembangkan karena sektor ini masih
mendominasi perekonomian daerah, di mana sumbangannya terhadap PDRB dari tahun 1996 2002
rata-rata 25,93% per tahun. Selain itu, luas wilayah daratan dan perairan Provinsi Jambi yang belum dimanfaatkan secara optimal masih cukup luas
(Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2003).
Menurut Rencana Induk Pemerintah Daerah
Provinsi Jambi, di samping Kabupaten Kerinci dan
Merangin, Kabupaten Sarolangun merupakan wilayah Kawasan Sentra Produksi (KSP) Provinsi Jambi Bagian Barat. Potensi sumberdaya pertanian wilayah ini meliputi areal seluas 203.760,5 ha yang
terdiri dari 174.316,5 ha lahan kering dan 29.444
ha lahan basah (BAPPEDA Propinsi Jambi, 2000).
Ketersediaan lahan untuk komoditas tanaman pangan, sayuran, buah-buahan dan perkebunan di
1
Kabupaten Sarolangun seluas 91.844 ha. Untuk tanaman buah tahunan di kabupaten ini tersedia lahan yang luasnya mencapai 45.608 ha.
Dalam rangka mempercepat pertumbuhan dan
pengembangan berbagai komoditas utama (andalan) maka Pemerintah Provinsi Jambi telah menyusun rencana Pengembangan Kawasan Sentra Produksi (P-KSP) guna meningkatkan pemerataan
pembangunan dan sebagai acuan lokasi investasi
bagi pemerintah dan swasta, khususnya dalam upaya mencapai efisiensi, efektifitas dan nilai tambah
dari investasi di bidang pertanian (BAPPEDA Propinsi Jambi, 2000). Pengembangan KSP merupakan suatu pola pembangunan dengan pendekatan
wilayah terpadu, secara menyeluruh dan komprehensif serta menganut aspek tata ruang, mekanisme perencananan dan pola koordinasi pembangunan. KSP merupakan wadah yang menampung berbagai program kegiatan pengembangan sektor, pengembangan komoditas unggulan, kawasan strategis berikut sistem prasarana pendukungnya.
117
118
Busyra B.S. dan Salwati: Zona Agroekologi sebagai Acuan Perencanaan Pembangunan Pertanian.
Elevasi (m dpl)
700
700 - 2000
700
700 - 2000
700
700 - 2000
Rejim
kelembaban
lembab
lembab
agak kering
agak kering
kering
kering
Lereng (%)
> 40
16 - 40
8 - 15
IV
<8
Hh (jam)
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
400
350
Curah hujan (mm)
300
250
200
150
100
50
0
J
F M A
M J
S O
N D
Bulan
119
120
Busyra B.S. dan Salwati: Zona Agroekologi sebagai Acuan Perencanaan Pembangunan Pertanian.
121
122