You are on page 1of 6

DIVISI INFEKSI

A. Pemeriksaan Feses Lengkap (Makroskopis dan Mikroskopis)


1. Tujuan
Untuk menganalisa feses secara makroskopis dan mikroskopis
2. Prinsip
a. Secara makroskopis : melihat warna, konsistensi, lender, darah pada feses yang
diperiksa.
b. Secara mikroskopis : dibuat preparat dengan menggunakan larutan lugol dan eosin
kemudian diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x dan 40 x.
3. Bahan Pemeriksaan
Feses
4. Prosedur Kerja
a. Pra Analitik
1) Cek jenis pemeriksaan pada joblist
2) Sampel ditampung pada wadah plastik / pot sampel yang bersih, kering dan
bebas parasite, kemudian diberi label brupa barcode yang bersisi ID sampel
dan sampel
3) Sampel dikirim ke laboratorium melalui aurocom untuk diperiksa
b. Analitik
1) Pemeriksaan makroskopis tinja / feses
a) Sampel feses diamati warna, konsistensi, ada tidaknya lender dan darah
b) Hasil pengamatan dicatat pada joblist
2) Pemeriksaan mikroskopis feses
a) Disiapkan objek glass yang bersih dan tidak berminyak
b) Teteskan eosin 1-2% pada objek glass
c) Diambil sedikit sampel feses dengan menggunakan stik lalu campurkan
dengan larutan eosin yang sudah diteteskan pada objek glass
d) Ditutup dengan cover glass
e) Dibaca dibawah mikroskop dengan perbesaran objektif 40 x
f) Dicatat hasil pengamatan
c. Pasca Analitik
1) Pembacaan hasil dan pencatatan hasil pada joblist
2) Hasil pemeriksaan lalu diverifikasi oleh dokter dan dicetak
3) Hasil pemeriksaan lalu dikirim melalui aerocom
5. Interpretasi Hasil
a. Pemeriksaan makroskopis
Warrna : Kuning kecoklatan
Konsistensi : Lembek
Lender : Negatif
Darah : Negatif
b. Pemeriksaan mikroskopis
Leukosit : Negatif
Eritrosit : Negatif

Makrofag : Negatif
Epitel : Negatif
Kristal : Tidak banyak, artinya seperti triple pospat dan asam lemak
Sel ragi : Negatif
B. Pemeriksaan Darah Samar Feses / Fecal Occult Blood (FOB)
1. Tujuan
Menentukan apakah ada kelainan feses yang diurai secara kimiawi
2. Metode
Rapid Chomatographic immunoassay FOB one step depice yang mampu mendeteksi
darah sebanyak minimal 50 mg/ml atau 6 mg/g feses
3. Prinsip
Mendeteksi secara kualitatif darah atau hemoglobin manusia dalam feses
4. Prosedur kerja
a. Pra Analitik
1) Cek jenis pemeriksaan pada joblist
2) Sampel ditampung pada wadah plastik / pot sampel yang bersih, kering dan
bebas parasite, kemudian diberi label brupa barcode yang bersisi ID sampel
dan sampel
3) Sampel dikirim ke laboratorium melalui aurocom untuk diperiksa
b. Analitik
1) Dibuka tutup botol buffer
2) Dimasukkan batang yang menempel pada tutup botol ke dalam feses hingga
feses terambil
3) Tiup kembali botol buffer lalu dikocok hingga feses tercampur dengan buffer
30
4) Patahkan ujung botol kemudian teteskan campuran feses dengan buffer
tersebut sebanyak 1 tetes pada FOB device dan didiamkan hingga menyerap
5) Perhatikan garis yang muncul pada T (Test) dan C (Control)
c. Pasca Analitik
1) Pembacaan hasil dan pencatatan hasil pada joblist
2) Hasil pemeriksaan lalu diverifikasi oleh dokter dan dicetak
3) Hasil pemeriksaan lalu dikirim melalui aerocom
5. Interpretasi Hasil
Terbentuk garis pada T dan C : Positif
Terbentuk garis pada T : Negatif
Terbentuk garis pada C : Invalid
C. Pemeriksaan IgM dan IgG Dengue Capture / Multisure Dengue Ab/Ag
1. Tujuan
Untuk mengetahui adanya antibody IgM dan IgG Dengue pada serum untuk
memeriksa NS-1 Ag dengue pada serum
2. Metode
Rapid Test
3. Prosedur Kerja

a. Pra Analitik
1) Pasien melakukan registrasi di bagian loket
2) Pasien diarahkan ke ruang sampling
3) Dilakukan pengamblan darah sesuai dengan permintaan yang tertera pada
joblist kemudian dikirim menggunakan Pneumatic tube melalui aerocom ke
laboratorium patologi klinik
4) Sampel lalu didistribusikan ke divisi infeksi
b. Analitik
1) Sampel disentrifuse selama 5 menit dengan kecepatan 2000 rpm
2) Dikeluarkan strip pemeriksaan dalam kemasan, diletkkan di atas meja datar
3) Teteskan 30 l sampel serum pada well berbetuk persegi, tunggu hingga
serum merambat pada strip. (Pada lubang sampel A)
4) Jika sudah membasahi garis biru, tambahkan chase buffer ke lubang B (well
berbentuk oval) sebanyak 3 tetes
5) Tarik plastic tap sampai batas maksimal
6) Tambahkan 1 tetes chase buffer ke lubang sampel A
7) Inkubasi selama 15 menit, kemudian dibaca hasilnya
c. Pasca Analitik
1) Pembacaan hasil dan pencatatan hasil pada joblist
2) Hasil pemeriksaan lalu diverifikasi oleh dokter dan dicetak
3) Hasil pemeriksaan lalu dikirim melalui aerocom
d. Interpretasi Hasil
Ig A : Dengue akut
Ig A dan Ig M (+) : Dengue primer
Ig A, Ig M dan IgG (+) : Dengue sekunder
NS-1 (+) : Dengue akut
Ab da Ag (+) : Semua parameter terbentuk garis
Negative : Hanya C yang terdapat garis
D. Pemeriksaan ICT-TB ( TB Rapid Card)
1. Tujuan
Mendeteksi adanya antibody terhadap Mycobacterium tuberculosis secara kualitatif
pada serum / plasma
2. Metode
Immunochromatography in-vitro test
3. Prinsip
Reaksi Ag-Ab yang ada pada sampel yang ditetesi pada cassete pemeriksaan akan
menjalar melewati membrane yang sudah terdapat Ag Mycobacterium tuberculosis
(pada bagian T) dan kemudian akan bereaksi membentuk pita berwarna merah begitu
juga bagian control C.
4. Prosedur Kerja
a. Pra Analitik
1) Pasien melakukan registrasi di bagian loket

2) Pasien diarahkan ke ruang sampling


3) Dilakukan pengamblan darah sesuai dengan permintaan yang tertera pada
joblist kemudian dikirim menggunakan Pneumatic tube melalui aerocom ke
laboratorium patologi klinik
4) Sampel lalu didistribusikan ke divisi infeksi
b. Analitik
1) Keluarkan test device / kassete pemeriksaan dari bungkusnya dan diletakkan
di tempat yang kering dan datar
2) Tetesi 3 tetes ( 120 l) sampel (serum) pada kassete pemeriksaan
3) Baca hasilnya setelah 10-15 menit
c. Pasca Analitik
1) Hasil dicatat pada joblist, kemudian diverifikasi oleh dokter dan dapat dicetak
2) Hasil dikirimkan melalui aerocom
5. Interpretasi Hasil
Terbentuk dua garis merah ( pada C dan T) : Positif
Terbentuk garis merah pada C : Negatif
Terbentuk garis merah pada T : Invalid
6. Dokumentasi

E.

Pemeriksaan Tubex TF
Tujuan
Mendeteksi demam

1.

tifoid

akut

yang

disebabkan oleh Salmonella typhy melalui


2.

Pemeriksaan ICT-Tb Hasil


Negatif

deteksi spesifik adanya serum antibody IgM


Metode

In-vitro semikuantitatif
3. Prinsip
Tes in vitro semi kuantitatif untuk mendeteksi demam typhoid terhadap Ag S dengan
kemampuan umum antibody Ig M tersebut dalam menghambat reaksi antara Ag
berlabel latex magnetic. Tingkat inhibisi yang dihasilkan setara dengan konsentrasi
Ag IgM dalam label skala warna.
4. Prosedur Kerja
a. Pra Analitik
1) Pasien melakukan registrasi di bagian loket
2) Pasien diarahkan ke ruang sampling

3) Dilakukan pengamblan darah sesuai dengan permintaan yang tertera pada


joblist kemudian dikirim menggunakan Pneumatic tube melalui aerocom ke
laboratorium patologi klinik
4) Sampel lalu didistribusikan ke divisi infeksi
b. Analitik
1) Sampel disentrifuse selama 5 menit dengan kecepatan 2000 rpm
2) Dipipet 45 l brown reage ke dalam well mixing
3) Tambahkan 45 l serum dan inkubasi selama 2 menit
4) Tambahkan 90 l blue reagent dan ditutup dengan selotip
5) Campur selama 2 menit dengan menggunakan alat shaker
6) Separate diatas magnet skala warna selama 5 menit lalu baca hasilnya
c. Pasca Analitik
1) Hasil dicatat pada joblist, kemudian diverifikasi oleh dokter dan dapat dicetak
2) Hasil dikirimkan melalui aerocom
5. Interpretasi Hasil
0-2 negatif
4-10 positif
6. Dokumentasi

F.

Pemeriksaan Malaria
1.
2.
Reagen Tubex TF

tidaknya

parasite

malaria

Shake Tubex TF

Tujuan
Untuk mengetahui ada /
(Plasmodium

sp.)

pada

sediaan tebal dan hapusan darah.


Untuk mengetahui jenis parasite malaria (Plasmodium sp.) pada sampel darah.
3. Prinsip
Darah diteteskan lalu dipaprkan di atas objek glass, kemudian dilakukan pengecatan
dengan larutan giemsa dan diperiksa di bawah mikroskop ( hapusan darah ).
Darah dibuat tetes tebal lalu difiksasi dan diwarnai dengan giemsa dan diamati
dibawah mikroskop.
4. Prosedur Kerja
a. Pra Analitik
1) Pasien melakukan registrasi di bagian loket

2) Pasien diarahkan ke ruang sampling


3) Dilakukan pengamblan darah sesuai dengan permintaan yang tertera pada
joblist kemudian dikirim menggunakan Pneumatic tube melalui aerocom ke
laboratorium patologi klinik
4) Sampel lalu didistribusikan ke divisi infeksi
b. Analitik
1) Disiapkan objek glass yang bersih, kering dan bebas lemak, kemudian
diletakkan diatas tempat yang rata dan datar
2) Teteskan darah diatas objek glass untuk hapusan darah dan untuk tetes tebal
3) Tetesan darah untuk hapusan darah disebarkan hingga embentuk seperti lidah
yang memiliki bagian tebal dan tipis
4) Biarkan sediaan mongering
5) Genangi dengan methanol absolut selama 1-2 menit, kemudian buang
genangan tersebut
6) Sediaan digenangi dengan cat giemsa selam 15 menit
7) Bilas dengan air mengalir, lalu keringkan
8) Sediaan diperiksa dibawah mikroskop dengan perbesaran objektif 40x dan
100x dengan oil emersi
c. Pasca Analitik
1) Hasil dicatat pada joblist, kemudian diverifikasi oleh dokter dan dapat dicetak
2) Hasil dikirimkan melalui aerocom

You might also like